104
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN WAJO SKRIPSI Oleh CICI SITTI HAJAERAH BUNNA NIM 105731110416 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN

BELANJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

KABUPATEN WAJO

SKRIPSI

Oleh

CICI SITTI HAJAERAH BUNNA

NIM 105731110416

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

ii

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN

BELANJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

KABUPATEN WAJO

SKRIPSI

Oleh

CICI SITTI HAJAERAH BUNNA

NIM 105731110416

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 3: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto Hidup:

“Jangan tuntut Tuhan-Mu karena tertunda nya keinginan mu, tapi tuntut dirimu

karena menunda adab mu kepada Allah”

Persembahan:

”kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bukti cinta dan wujud

baktiku kepada kedua orang tuaku Bunna Kami dan Ulfa Ali atas segala

kasih sayang, pengorbanan, dan do’a tulusnya serta seluruh keluarga yang

memberiku semangat dan semua sahabat - sahabatku yang telah banyak

membantuku”

Page 4: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221

Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

iv

Page 5: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221

Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

vi

Page 6: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221

Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

vii

Page 7: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji tanda

kesyukuran penulis persembahkan kehadiran Allah Subhanahu Wa Taala,

karena hanya dengan rahmat dan karunia-nya sehingga penulisan skripsi ini

sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana akuntansi akhirnya

dapat dirampungkan. Shalawat dan salam penulis kirimkan atas junjungan kita

Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wassalam, para sahabatnya serta ummat-

nya yang senantiasa iltizam diatas kebenaran hingga akhir zaman. Adapun judul

skripsi ini adalah “Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo”.

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis

yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian,

Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis Ibu Muttiarni dan Bapak Muhammad Rusydi

yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa

tulus tanpa pamrih, dan saudara – saudara ku tercinta yang senantiasa

mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh

keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah

diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang

telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang

kehidupan dunia dan akhirat.

Page 8: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

viii

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M. Si. Ak. CA. CSP., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Muhammad Rusydi, M. Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Muttiarni, SE., M. Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

7. Rekan - rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus kelas AK16. C yang selalu belajar

bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi

penulis.

8. Bapak/Ibu Serta Staf Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo yang telah

memberi ruang dan mempermudah dalam penelitian serta pengambilan data

skripsi.

Page 9: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

ix

9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungan nya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

terdapat banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan,

oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya masukan

dan dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, apabila terdapat kesalahan dan kata-

kata yang kurang berkenan dalam penulisan skripsi ini mohon dimaafkan dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Januari 2021

Penulis

Page 10: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

x

ABSTRAK

Cici Sitti Hajaerah Bunna, 2020. Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh: Muhammad Rusydi dan Muttiarni.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo. Fokus dalam penelitian ini adalah laporan realisasi anggaran badan pendapatan daerah kabupaten wajo. Pengumpulan data menggunakan teknik data sekunder yaitu data yang bersifat kuantitatif, selama lima tahun terakhir dari 2015-2019 yang diperoleh dari dokumen laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat atau kriteria efektivitas anggaran belanja pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo dari tahun 2015-2019 bervariasi. Di mana pada tahun 2015 masuk dalam kriteria cukup efektif,tahun 2016, 2017, 2018 masuk kriteria efektif, tahun 2019 masuk dalam kriteria sangat efektif di karenakan ada beberapa belanja yang ter-realisasi melebihi yang dianggarkan sehingga realisasi anggaran belanja lebih tinggi dibandingkan target anggaran belanja. Serta pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2015-2019 secara keseluruhan kurang efisien. Ini dikarenakan pengelolaan anggaran belanja belum berhasil memenuhi syarat efisiensi yaitu penggunaan dana yang minimum untuk mencapai hasil yang maksimal.

Kata Kunci: Laporan Realisasi Anggaran, Efektivitas, Efisiensi.

Page 11: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xi

ABSTRACK

Cici Sitti Hajaerah Bunna, 2020. Effectivenes and Efficiency of Budget Implementation for in Regional Revenue Agency of Wajo Regency. Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business Muhammad University of Makassar. Supervised by: Muhammad Rusydi and Muttiarni.

This study aims to determine the effectiveness and efficiency of the implementation of the Wajo Regency Regional Revenue Agency budget. The focus in this study is the report on the realization of the budget of the Wajo district regional revenue agency. Data collection uses secondary data techniques, namely quantitative data, for the last five years from 2015-2019 which were obtained from the document of the Wajo Regency Regional Revenue Agency realization report.

The result showed that the level or criteria for the effectiveness of the expenditure budget at the Regional Revenue Agency of Wajo Regency from 2015-2019 varied. Where in 2015 it was categorized as quite effective, in 2016, 2017, 2018 it was included in the effective criteria, in 2019 it was included in the very effective criteria because there were some expenditures that were realized that exceeded what was budgeted so that the realization of the expenditure budget was higher than the target budget. As well as the implementation of the budget for the Wajo Regency Regional Revenue Agency for 2015-2019 as a whole is less efficient. This is because the management of the expenditure budged has not succeeded in meeting the efficiency requirements, namely the minimum use of funds to achieve maximum results.

Keyword: Budget realization Report, Effectiveness, Efficiency.

Page 12: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................ iv

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................. x

ABSTRACK ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6

BAB II TINJUAUN PUSTAKA ................................................................................. 7

A. Tinjauan Teori ............................................................................................. 7

1. Akuntansi Sektor Publik ........................................................................... 7

2. Efektivitas ................................................................................................. 8

3. Efisiensi .................................................................................................. 11

Page 13: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xiii

4. Anggaran Sektor Publik.......................................................................... 14

5. Belanja .................................................................................................... 25

6. Pengukuran Kinerja ................................................................................ 26

B. Tinjauan Empiris ........................................................................................ 30

C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 37

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 37

C. Definisi dan Operasional Variabel dan Pengukuran ................................. 38

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 38

E. Teknik Analisis .......................................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 41

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 41

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 45

C. Pembahasan ............................................................................................. 66

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 70

A. Kesimpulan ................................................................................................ 70

B. Saran ......................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 72

LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Kriteria Efektivitas ....................................................................................... 10

Tabel II. 2 Kriteria Efisiensi .......................................................................................... 12

Tabel II. 3 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 30

Tabel III. 2 Kriteria Rasio Efektivitas ........................................................................... 39

Tabel III. 1 Kriteria Rasio Efisiensi .............................................................................. 40

Tabel IV. 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2015 .................................................... 45

Tabel IV. 2 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2016 .................................................... 48

Tabel IV. 3 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2017 .................................................... 51

Tabel IV. 4 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2018 .................................................... 54

Tabel IV. 5 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2019 .................................................... 57

Tabel IV.6 Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.................................................... 60

Tabel IV. 7 Analisis Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo .......................................................................... 63

Page 15: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Kerangka Pikir ................................................................................. 36

Page 16: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV. 1 Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo ............................................................... 60

Grafik IV. 2 Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo ............................................................................ 63

Page 17: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan yang paling mendasar dalam pemenuhan kebutuhan

program setiap institusi atau unit kegiatan adalah ketersediaan anggaran

yang kemudian disalurkan pada setiap sisi program yang disediakan atau

program yang direncanakan. Pengelolaan keuangan daerah sebagai salah

satu cara pemerintah daerah untuk mengelola keuangan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, penganggaran, pelaporan,

penatausaha/akuntansi, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan

daerah. Kesuksesan suatu otonomi daerah tidak lepas dari peran

pemerintah dalam mengelola keuangan. Melalui pengelolaan keuangan

daerah, pemerintah dan masyarakat dapat mengetahui kemampuan

anggaran daerah dalam membiayai belanja daerah, serta menunjukkan

bahwa uang/dana publik telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan

efektif.

Anggaran merupakan rencana kegiatan yang di persentasikan

dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan

moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran merupakan suatu

dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi

yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas. Setiap

Page 18: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

2

anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan

dalam beberapa periode yang akan datang.

Lembaga Negara atau instansi pemerintahan baik itu pusat dan

daerah juga menyediakan penganggaran dalam pelaksanaan perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program disetiap instansi.

Anggaran ini bersumber dari APBN atau APBD. Peraturan Pemerintah

Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Negara menyatakan bahwa Percepatan

pelaksanaan anggaran dibutuhkan untuk mendukung program

pembangunan nasional yang berkelanjutan dengan optimalisasi peran

pendapatan dan belanja negara, khususnya pendapatan dan belanja

Kementerian Negara/Lembaga terhadap pertumbuhan ekonomi setiap

tahunnya. Inilah yang kemudian dijadikan sebagai rujukan tentang

penggunaan anggaran negara atau APBN.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang tata cara

pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara diubah menjadi PP

Nomor 50 Tahun 2018 tentang penggunaan APBN, untuk mendukung

percepatan dan modernisasi anggaran secara lebih profesional, terbuka,

efektif, efisien, dan bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan prinsip

pengelolaan keuangan negara yang baik..

Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan

atau sasaran yang harus dicapai. Bahwa efektif tidaknya penggunaan

anggaran yang bersumber dari rakyat itu adalah ketika anggaran itu

dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan pada

Page 19: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

3

perencanaan sebelumnya atau dengan kata lain dibelanjakan sesuai dengan

tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Efisiensi menurut Mardiasmo dalam

Ariel S. Sumenge (2013:76) efisiensi berhubungan erat dengan konsep

produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan

(cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila

suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan

sumber daya dan dana yang serendah – rendahnya (spending well).

Efisiensi penggunaan anggaran harus mencapai target yang telah disusun

sebelumnya.

Penggunaan anggaran secara efektif dan efisien seperti yang

penulis sampaikan diatas maka uang Negara yang bersumber dari rakyat itu

tidak akan disalahgunakan oleh pengguna anggaran atau oknum yang tidak

bertanggungjawab. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tidak akan menjadi

momok yang menakutkan bagi rakyat bangsa ini. Beberapa fenomena

penggunaan anggaran oleh instansi yang kurang tepat seperti yang dilansir

dari media online FIN. CO. ID bahwa dari hasil pemeriksaan BPK yang dirilis

tahun 2019 menemukan kekurangan volume atas rehabilitasi proyek irigasi.

Temuan BPK ini tersebar di enam titik, yakni irigasi Passoreangan, Paku

Paku, Ka‟bung, Panrioang, Panggilingan dan Ela - ela. Ada selisih volume

proyek sekitar Rp.230 Juta. Enam rehabilitasi irigasi tersebut dilaksanakan

pada tahun 2018 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai

Rp.30 miliar. BPK merekomendasikan ke Bupati Bulukumba untuk

memberikan teguran tertulis kepada Kepala Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air (PSDA), teguran tertulis juga diberikan ke Panitia Penerimaan Hasil

Page 20: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

4

Pekerjaan. Mereka dinilai kurang cermat dalam melakukan pemeriksaan

hasil pekerjaan di lapangan. Selain itu BPK juga merekomendasikan Bupati

untuk memerintahkan tim Tuntutan Perbendaharaan - Tuntutan Ganti Rugi

(TP-TGR) kepada rekanan atas kekurangan volume rehabilitasi irigasi

sekitar Rp.230 juta, itu wajib dikembalikan (FIN, 2019).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Widiyana (2016)

yang berjudul Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran

Belanja dalam Menilai Kinerja pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olahraga Kota Palembang. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas

dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja dalam menilai kinerja pada

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang. Metode

penelitian yaitu deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas

dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olahraga Kota Palembang sudah maksimal, di mana pada tahun 2011-2013

hasil perhitungan kinerja nya mencapai 90% ke atas yang menandakan

sudah efektif, dan pada tahun 2014 hasil yang dicapai sebesar 87,31% yang

dinilai cukup efektif. Serta perhitungan tingkat efisien anggaran belanja pada

tahun 2011-2014 dinilai sangat efisien karena hasil perhitungannya kurang

dari 60%.

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo pada prinsipnya

merupakan kegiatan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dan

disempurnakan sesuai dengan kebutuhan guna mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.

Pelaksanaan anggaran yang kurang baik akan berdampak terhadap

anggaran belanja yang ter hutang. Kecenderungan yang terjadi pada

Page 21: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

5

Kabupaten/Kota terkait perencanaan anggaran dalam proses

penyelenggaraan pemerintah daerah adalah adanya penyelewengan

terhadap dana APBD seperti korupsi dana anggaran, ketimpangan yang

terjadi terkait adanya pengeluaran - pengeluaran yang melebihi anggaran,

serta adanya pengelembungan (mark up) belanja dari belanja wajar dan

masih banyak lagi peyimpangan yang mungkin terjadi terkait anggaran

pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis

termotivasi untuk meneliti dengan formulasi judul “Efektivitas dan Efisiensi

Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Wajo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka

tujuan dari penelitian adalah Untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.

Page 22: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

6

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

yang positif baik secara teoretis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat teoritis

a) Untuk memperluas wawasan dan mengembangkan pengetahuan

akuntansi sektor publik, khususnya tentang Efektivitas dan Efisiensi

Pelaksanaan Anggaran Belanja pada Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo.

b) Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang berminat

pada objek kajian yang sama.

2. Manfaat praktis, yaitu sebagai bahan informasi, masukan sekaligus

bahan pertimbangan bagi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

di masa yang akan datang.

Page 23: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Akuntansi Sektor Publik

1.1. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang terdiri dari

mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan kejadian atau

transaksi ekonomi yang akhirnya akan menghasilkan suatu informasi

keuangan yang akan dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu untuk

pengambilan keputusan. Sektor publik adalah semua yang

berhubungan dengan kepentingan publik dan tentang penyediaan

barang dan jasa yang ditujukan untuk publik, dibayarkan melalui

pajak dan pendapatan negara lainnya yang sudah diatur dalam

hukum. Jadi akuntansi sektor publik dapat di definisikan sebagai

aktivitas jasa yang terdiri dari mencatat, mengklasifikasikan, dan

melaporkan kejadian atau atau transaksi ekonomi yang akhirnya

akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan

oleh pihak-pihak tertentu untuk pengambilan keputusan, yang

diterapkan pada pengelolaan dana publik dilembaga - lembaga tinggi

negara dan departemen - departemen dibawahnya (Sujarweni,

2015:1).

Page 24: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

8

1.2. Tujuan Akuntansi Sektor Publik

Menurut American Accounting Association (AAA) dalam

Sujarweni (2015:2) tujuan dari akuntansi sektor publik adalah:

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara

tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan

pengendalian manajemen (manajemen kontrol).

b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif

program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenang

nya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk

melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan

penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.

2. Efektivitas

2.1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas hanya berbicara

masalah output saja. Apabila organisasi telah berhasil mencapai

tujuannya, maka organisasi tersebut berjalan dengan efektif

(Widiyana, 2016).

Rasio efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu

organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil

mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan

efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas

tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan

Page 25: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

9

untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang

telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau bahkan tiga

kali lebih besar daripada yang telah dianggarkan. Efektivitas hanya

melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan

yang telah ditetapkan ( Mardiasmo, 2008: 134).

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya

suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2.2 Pengukuran Efektivitas

Pengukuran efektivitas mengukur tingkat output dari

organisasi sektor publik terhadap target target pendapatan sektor

publik. Tingkat efektivitas diukur dengan cara membandingkan

realisasi anggaran belanja dengan target anggaran belanja. Berikut

formula untuk mengukur tingkat efektivitas anggaran belanja

(Widiyana, 2016):

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690. 900-

327 Tahun 1996, kriteria tingkat efektivitas anggaran belanja

dapat dilihat pada Tabel II.1.

Efektivitas = Realisasi Anggaran Belanja

x 100% Target Anggaran Belanja

Page 26: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

10

Tabel II. 1Kriteria Efektivitas

Persentase Pengukuran Kriteria Efektivitas

100% Ke atas Sangat Efektif

90% sampai 100% Efektif

80% sampai 90% Cukup Efektif

60% sampai 80% Kurang Efektif

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber: Kemendegri Tahun 1996 No. 690.900.327.2016

2.3 Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat penyerapan Anggaran

yang berpengaruh pada efektivitas anggaran sebagai berikut (Heru,

2015):

a. Faktor Perencanaan. Faktor - faktor pembentuk faktor

perencanaan adalah:

1) Anggaran kegiatan diblokir,

2) SK panitia lelang terlambat ditetapkan,

3) Terlambat nya jadwal penyusunan lelang,

4) DIPA perlu di revisi karena tidak sesuai kebutuhan,

5) Pelaksanaan kegiatan tidak melihat rencana atau jadwal

yang tercantum dalam halaman tiga (3) DIPA.

b. Faktor Administrasi. Faktor - faktor pembentuk faktor administrasi

adalah:

1) Salah menentukan akun,

2) Masa penyusunan dan penelaahan anggaran terlalu pendek,

3) Keterbatasan pejabat pengadaan yang bersertifikat,

4) Kurangnya pemahaman tentang peraturan mengenai

mekanisme pembayaran.

Page 27: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

11

c. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor-faktor pembentuk

faktor SDM adalah:

1) SDM pelaksana kurang kompeten,

2) Rangkap tugas dalam jabatan panitia pengadaan,

3) Ketakutan pejabat untuk melaksanakan pengadaan akibat

pemberitaan penangkapan pejabat atas tuduhan korupsi,

4) Keengganan untuk menjadi pejabat pengadaan karena tidak

seimbang nya risiko pekerjaan dengan imbalan yang

diterima,

5) SK penunjukan kegiatan swakelola belum ditetapkan.

d. Faktor Dokumen Pengadaan. Faktor-faktor pembentuk faktor

dokumen pengadaan adalah:

1) Kesulitan dalam menentukan harga perkiraan sendiri (HPS),

2) Kontrak belum di tanda tangani karena berbagai

permasalahan,

3) Adanya addendum kontrak,

4) Pejabat pengelola keuangan sering mengalami mutasi.

3. Efisiensi

3.1 Pengertian Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan langsung antara barang dan

jasa (output) yang dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan

sumber daya (input) yang digunakan. Suatu organisasi, program,

atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output

tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input

Page 28: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

12

tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya (spending

well) (Arisandi, 2018).

3.2 Pengukuran Efisiensi

Efisiensi pelaksanaan anggaran dapat diukur

menggunakan perbandingan realisasi anggaran belanja langsung

dengan realisasi anggaran belanja. Di mana, belanja langsung

adalah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan dan berhubungan

secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

pemerintah daerah. Oleh karena ini pengukuran efisiensi

pelaksanaan belanja dikaitkan dengan seberapa efisien pelaksanaan

belanja langsung terhadap total belanja. Semakin efisien sumber

daya (input) yaitu realisasi anggaran belanja khususnya anggaran

belanja langsung maka semakin efisien pelaksanaan program/

kegiatan (Arisandi, 2018).

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900.327

tahun 1996, kriteria tingkat efisiensi anggaran belanja sebagai

berikut:

Tabel II. 2 Kriteria Efisiensi

Persentase Pengukuran Kriteria Efisiensi

100% Ke atas Tidak Efisien

90% sampai 100% Kurang Efisien

80% sampai 90% Cukup Efisien

60% sampai 80% Efisien

Kurang dari 60% Sangat Efisien

Sumber: Kemendegri Tahun 1996 No. 690.900.327.2016

Page 29: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

13

Efisiensi merupakan salah satu bagian indikator

kinerja value for money yang dapat diukur dengan ratio antara

output dengan input. Karena efisiensi diukur dengan

membandingkan keluaran dan masukan,maka perbaikan

efisiensi dapat dilakukan dengan cara (Mardiasmo, 2008:134):

1) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.

2) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar dari

pada proporsi peningkatan input.

3) Menurunkan input pada tingkat output yang sama.

4) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar dari

pada proporsi penurunan output.

3.3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat penyerapan Anggaran

yang berpengaruh pada efektivitas anggaran sebagai berikut (Heru,

2015):

a. Faktor Perencanaan. Faktor - faktor pembentuk faktor

perencanaan adalah:

1) Anggaran kegiatan diblokir,

2) SK panitia lelang terlambat ditetapkan,

3) Terlambat nya jadwal penyusunan lelang,

4) DIPA perlu di revisi karena tidak sesuai kebutuhan,

5) Pelaksanaan kegiatan tidak melihat rencana atau jadwal

yang tercantum dalam halaman tiga (3) DIPA.

b. Faktor Administrasi. Faktor - faktor pembentuk faktor administrasi

adalah:

1) Salah menentukan akun,

Page 30: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

14

2) Masa penyusunan dan penelaahan anggaran terlalu pendek,

3) Keterbatasan pejabat pengadaan yang bersertifikat,

4) Kurangnya pemahaman tentang peraturan mengenai

mekanisme pembayaran.

c. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor-faktor pembentuk

faktor SDM adalah:

1) SDM pelaksana kurang kompeten,

2) Rangkap tugas dalam jabatan panitia pengadaan,

3) Ketakutan pejabat untuk melaksanakan pengadaan akibat

pemberitaan penangkapan pejabat atas tuduhan korupsi,

4) Keengganan untuk menjadi pejabat pengadaan karena tidak

seimbang nya risiko pekerjaan dengan imbalan yang

diterima,

5) SK penunjukan kegiatan swakelola belum ditetapkan.

d. Faktor Dokumen Pengadaan. Faktor-faktor pembentuk faktor

dokumen pengadaan adalah:

1) Kesulitan dalam menentukan harga perkiraan sendiri (HPS),

2) Kontrak belum di tanda tangani karena berbagai

permasalahan,

3) Adanya addendum kontrak,

4) Pejabat pengelola keuangan sering mengalami mutasi.

4. Anggaran Sektor Publik

4.1. Pengertian Anggara Sektor Publik

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang di

presentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan

Page 31: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

15

belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana,

anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan

kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi

mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi

estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi dimasa yang

akan datang. Setiap anggaran ,memberikan informasi mengenai apa

yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang

(Ulum, 2008:98).

Anggaran negara menurut Jhon F. Due (1975) adalah:

“suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan

yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode dimasa depan,

serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh

terjadi dimasa lalu” (Ulum, 2008:98).

Lebih lanjut Ulum (2008:98) berdasarkan pengertian

anggaran negara diatas maka melalui anggaran negara tidak hanya

dapat diketahui besarnya rencana penerimaan dan pengeluaran

pemerintah untuk suatu periode dimasa depan, akan tetapi juga

dapat diketahui mengenai penerimaan dan pengeluaran negara yang

sungguh-sungguh terjadi dimasa lalu. Sehingga, secara lebih terinci

dapat pula dinyatakan bahwa anggaran negara adalah gambaran dari

kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang, yang

meliputi baik kebijaksanaan pengeluaran pemerintah suatu periode

dimasa depan maupun kebijaksanaan penerimaan pemerintah untuk

menutup pengeluaran tersebut. Di samping mengungkapkan

kebijaksanaan pemerintah untuk suatu periode dimasa depan, dari

Page 32: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

16

anggaran negara dapat diketahui pula realisasi pelaksanaan

kebijaksanaan pemerintah dimasa yang lalu. Sehingga melalui

anggaran negara dapat diketahui tercapai atau tidaknya

kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah dimasa lalu, serta maju

atau mundurnya kebijaksanaan yang hendak dicapai pemerintah

dimasa yang akan datang.

4.2. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi

utama, yaitu: (a) sebagai alat perencanaan, (b) alat pengendalian, (c)

alat kebijakan fiskal, (d) alat politik, (e) alat koordinasi dan

komunikasi, (f) alat penerimaan kinerja, (g) alat motivasi, dan (h) alat

menciptakan ruang publik (Mardiasmo, 2002:63).

a. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen

untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik

dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan

oleh pemerintah, beberapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa

hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

1) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai

dengan visi dan misi yang ditetapkan,

2) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk

mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif

sumber pembiayaan nya,

Page 33: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

17

3) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan

yang telah disusun, dan

4) Menentukan indicator kinerja dan tingkat pencapaian

strategi.

b. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)

Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan

rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah

agar pembelanjaan yang dilakukan dapat

dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran,

pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan -

pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika

dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati, dan

manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran.

Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan

(membatasi kekuasaan) eksekutif.

Anggaran sebagai instrument pengendalian

digunakan untuk menghindari adanya overspending,

underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam

pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan

merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk

memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional

program atau kegiatan pemerintah.

Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran

sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah

mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Page 34: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

18

Selain itu, anggaran digunakan untuk memberi informasi dan

meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien,

tanpa ada korupsi dan pemborosan.

Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat

cara, yaitu:

1) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang

dianggarkan

2) Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable

variances)

3) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan

(controllable) dan tidak dapat dikendalikan (uncontrollable)

atas suatu varian

4) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun

berikutnya.

c. Anggaran Sebagai Alat Kebijaksanaan Fiskal (Fiscal Tool)

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah

digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong

pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat

diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat

dilakukan prediksi - prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran

dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan

mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga

dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Page 35: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

19

d. Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat politik yaitu

bentuk dokumen politik yang dapat dijadikan komitmen

kesepakatan eksekutif dan legislatif atas penggunaan dana

publik untuk kepentingan tertentu. Manajer publik dapat

dikatakan gagal dan juga kredibilitas pemerintahan menurun

apabila gagal melaksanakan anggaran yang telah disetujui.

e. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi

(Coordination and Communication Tool)

Dalam menyusun anggaran dilakukan komunikasi

dan koordinasi antar unit kerja. Dalam perencanaan dan

pelaksanaan anggaran harus di komunikasikan ke seluruh

bagian organisasi. Anggaran publik yang disusun dengan baik

akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit

kerja didalam pencapaian tujuan organisasi.

f. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Perfomance

Measurement Tool)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget

holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif).

Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target

anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer

publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai

dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran

merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian

kinerja.

Page 36: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

20

g. Anggaran Sebagai alat Motivasi (Motivation Tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk

memotivasi manajer dan staf-nya agar bekerja secara

ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi

pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but

attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah

target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak

dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga

terlalu mudah untuk dicapai.

h. Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik

(Public Sphere)

Anggaran Publik dapat digunakan sebagai alat untuk

menciptakan ruang publik, di mana keberadaan anggaran tidak

boleh diabaikan oleh berbagai organisasi sektor publik seperti

cabinet, birokrat dan DPR/MPR, maupun masyarakat, LSM,

perguruan tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan

lainnya. Beberapa pihak tersebut terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam penganggaran publik. Kelompok

masyarakat yang ter-organisir juga akan selalu berusaha untuk

mempengaruhi besarnya anggaran pemerintah. Sedangkan

kelompok masyarakat yang tidak ter-organisir akan

mempercayakan pendapat dan aspirasi melalui proses politik

yang ada.

Page 37: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

21

4.3. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik

Anggaran Sektor publik dalam Sujarweni (2015:32) dibagi menjadi 2

yaitu:

a. Anggaran Operasional

Anggaran akan digunakan untuk melakukan

perencanaan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan

organisasi sektor publik. Belanja operasi tidak untuk menambah

aktiva organisasi dan masa manfaatnya hanya satu periode.

b. Anggaran Modal

Anggaran modal menunjukkan rencana

membelanjakan aktiva tetap yang sifatnya jangka panjang dan

digunakan untuk kegiatan organisasi seperti gedung, peralatan,

kendaraan, dan sebagainya. Belanja modal adalah

pengeluaran yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun.

4.4 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik dalam Ulum (2008:105)

meliputi:

b. Otorisasi oleh legislatif

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif

terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan

anggaran tersebut.

c. Komprehensif

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan

pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non -

Page 38: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

22

budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang

bersifat komprehensif.

d. Keutuhan Anggaran

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun

dalam dana umum (general fund).

e. Nondiscretionary Appropriation

Jumlah yang di setujui oleh dewan legislatif harus ter-

manfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

f. Periodik

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat

bersifat tahunan maupun multi tahunan.

g. Akurat

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan

yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan

sebagai kantong - kantong pemborosan dan inefisiensi

anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate

pendapatan dan overestimate pengeluaran.

h. Jelas

Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat,

dan tidak membingungkan.

i. Diketahui Publik

Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.

Page 39: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

23

4.5 Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran

Pokok-pokok prinsip siklus anggaran diketahui oleh

penyelenggara pemerintahan. Siklus anggaran tersebut ada 4 tahap

(Sujarweni, 2015:33):/

a. Tahap Persiapan Anggaran

Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas

dasar taksiran pendapatan yang tersedia, yang perlu

diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran

terlebih dulu hendaknya dilakukan taksiran pendapatan secara

lebih akurat. Harus disadari adanya masalah yang cukup

berbahaya jika anggaran pendapatan di estimasi pada saat

bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran

pengeluaran. Dalam persoalan estimasi yang perlu diperhatikan

adalah terdapatnya faktor ketidakpastian yang cukup tinggi.

Karenanya manajer keuangan publik harus memahami betul

dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran. Besarnya

mata anggaran tergantung pada sistem anggaran yang

digunakan.

Di Indonesia arahan kebijakan pembangunan

pemerintah pusat tertuang dalam dokumen perencanaan

berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional

(PROPERNAS), Rencana Strategi (RENSTRA) dan Rencana

Pembangunan Tahunan (RAPETA).

Page 40: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

24

b. Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap ratifikasi merupakan tahan pengesahan

anggaran. Tahap ini melibatkan proses politik yang cukup rumit

dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut untuk memiliki

manajerial skill dan political skill, salesmanship dan coalition

holding yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang

tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini, karena

eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk memberikan

argumen yang rasional atas segala pernyataan dan bantahan

yang disampaikan oleh legislatif.

c. Tahap Pelaksanaan Anggaran

Tahap pelaksanaan anggaran merupakan hal

terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan

publik adalah sistem akuntansi, sistem informasi akuntansi dan

sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik

dalam hal ini bertanggung jawab menciptakan sistem akuntansi

keuangan yang memadai dan handal untuk perencanaan dan

pengendalian anggaran yang telah disepakati, bahkan dapat

diandalkan untuk menyusun periode anggaran tahun

berikutnya.

d. Tahap Pelaporan dan Evaluasi

Tahap ini adalah tahap akhir dalam siklus penganggaran. Pada

tahap ini anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk

laporan dan evaluasi pelaksanaannya.

Page 41: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

25

5. Belanja

Peraturan pemerintah No. 58 tahun 2005, belanja adalah

semua pengeluaran rutin dari rekening kas umum yang mengurangi

ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran. Berdasarkan PP

Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

menyatakan Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari

Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Belanja dikelompokkan menjadi

(Widiyana, 2016):

5.1. Belanja Langsung

Belanja Langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait

secara langsung dengan program dan kegiatan. Belanja Langsung

terdiri dari belanja (Widiyana, 2016):

a. Belanja pegawai

b. Belanja barang dan jasa

c. Belanja modal

5.2. Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang

dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan

program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dibagi

menurut jenis belanja yang terdiri dari (Widiyana,2016):

a. Belanja pegawai

b. Belanja bunga

c. Belanja subsidi

d. Belanja hibah

e. Belanja bantuan sosial

Page 42: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

26

6. Pengukuran Kinerja

6.1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Kinerja merupakan sebuah istilah yang mempunyai banyak

arti. Kinerja bisa berfokus pada input, misalnya uang, staf/karyawan,

wewenang yang legal, dukungan politis atau birokrasi. Kinerja bisa

juga berfokus pada aktivitas atau proses yang mengubah input

menjadi output dan kemudian menjadi outcome, misalnya:

kesesuaian program atau aktivitas dengan hukum, peraturan, dan

pedoman yang berlaku, atau standar proses yang telah ditetapkan

(Ulum, 2012:19).

Saat sekarang, dalam upaya mengembangkan manajemen

yang berdasar kinerja, kinerja sering kali di fokuskan pada kualitas

jasa dan outcome sebagai hasil yang dicapai oleh individu,

organisasi, atau populasi diluar organisasi yang menjadi sasaran

program atau kegiatan (Nyhan dan Marlowe, 1995).Kinerja yang

sering kali juga berfokus pada intermediate outcomes seperti

kepuasan klien atau perubahan individu atau organisasi dalam jangka

pendek (Ulum, 2012:19).

Tahap setelah operasionalisasi anggaran adalah

pengukuran kinerja untuk menilai prestasi manajer dan unit

organisasi yang di pimpinnya. Pengukuran kinerja sangat penting

untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer dalam

menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan

sekadar kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik

dibelanjakan, tetapi juga meliputi kemampuan menunjukkan bahwa

Page 43: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

27

uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan

efektif. Pusat pertanggung - jawaban berperan untuk menciptakan

indikator kinerja sebagai dasar untuk menilai kinerja. Dimilikinya

sistem pengukuran kinerja yang andal (reliable) merupakan salah

satu faktor kunci sukses-nya organisasi (Ulum, 2012:19).

Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan

mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian

visi dan misi organisasi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa

produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja suatu

organisasi merupakan komponen penting yang memberikan motivasi

dan arah serta umpan balik terhadap keefektifan perencanaan dan

pelaksanaan proses perubahan dalam suatu organisasi. Pengukuran

kinerja juga membantu dalam formulasi dan revisi strategi organisasi

(Ulum, 2012:20).

Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu

sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai

pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.

Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian

organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan

reward and punishment system (Ulum, 2012:20).

Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk

memenuhi tiga maksud (Ulum, 2012:21):

a. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu

memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan

untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan

Page 44: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

28

sasaran program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik

dalam pemberian pelayanan publik.

b. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian

sumber daya dan pembuatan keputusan.

c. Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan

pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi

kelembagaan.

Lebih lanjut Ulum (2012:21) kinerja sektor publik bersifat

multidimensional sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat

digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif.

Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan

sektor publik lebih banyak bersifat intangible output, maka ukuran

finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor publik. Oleh

karena itu, perlu dikembangkan ukuran kinerja non-finansial.

6.2. Tujuan Pengukuran Kinerja

Secara umum, tujuan sistem pengukuran kinerja dalam Ulum

(2009:21) adalah:

a. Untuk mengomunikasikan strategi secara lebih baik (top down

dan bottom up).

b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara

berimbang sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian

strategi.

Page 45: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

29

c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level

menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal

congruence.

d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan

individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

6.3. Manfaat Pengukuran Kinerja.

Manfaat pengukuran kinerja dalam Ulum (2009:21) yaitu:

a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan

untuk menilai kinerja manajemen.

b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan.

c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkan nya dengan target kinerja serta melakukan

tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja.

d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman

(reward and punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi

yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah

disepakati.

e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam

rangka memperbaiki kinerja organisasi.

f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan

sudah terpenuhi.

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara

objektif.

Page 46: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

30

B. Tinjauan Empiris

Tabel II. 3 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul

Penelitian

Jenis

penelitian

Hasil Penelitian

1 Anita

Widiyana

(2016)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Pelaksanaan

Anggaran

Belanja dalam

Menilai Kinerja

pada Dinas

Pendidikan,

Pemuda, dan

Olahraga Kota

Palembang.

Deskriptif Bahwa efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan anggaran belanja

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olahraga Kota Palembang

sudah maksimal, di mana pada

tahun 2011-2013 hasil

perhitungan kinerja nya

mencapai 90% ke atas yang

menandakan sudah efektif, dan

pada tahun 2014 hasil yang

dicapai sebesar 87,31% yang

dinilai cukup efektif. Serta

perhitungan tingkat efisien

anggaran belanja pada tahun

2011-2014 dinilai sangat efisien

karena hasil perhitungannya

kurang dari 60%.

2 Harry P.

Paat,

Grace B.

Nangoi

dan Rudi

J. Pusung

(2018)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Pelaksanaan

Anggaran

Belanja Badan

Perencanaan

Penelitian dan

Pengembanga

n Daerah Kota

Tomohon

Deskriptif

Kuantitatif

efektivitas dari pelaksanaan

anggaran belanja tahun 2015-

2017 mengalami kenaikan dan

penurunan persentase, di mana

tahun 2015 yaitu 93,44% dalam

kategori efektif, tahun 2016

yaitu 84,45% dengan kategori

cukup efektif, dan tahun 2017

yaitu 85,68% dengan kategori

cukup efektif, sehingga dapat

dikatakan mengalami

penurunan dari kriteria efektif

menjadi cukup efektif.

3 Siti Sri

Heni

Setyowati

(2019)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Anggaran

Pendapatan

dan Belanja

Desa

Deskriptif

Kuantitatif

bahwa nilai rata-rata tingkat

efektivitas pengelolaan

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa tahun 2016-2018

diDesa Sendangsari

Kecamatan Garung yaitu

sebesar 95,93%, yang

Page 47: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

31

(APBDes)

tahun

Anggaran

2016-2018

(Studi Kasus

diDesa

Sendangsari

Kecamatan

Garung)

memenuhi kriteria efektif.

Sedangkan untuk tingkat

efisiensinya rata-rata 93,14%

dengan kategori kurang efisien.

4 Komang

Ayu Diah

Lestari,

Ema

Trisnade

wi dan Sri

Eka

Jayanti

(2019)

Analisis

Efektivitas

Pengelolaan

Alokasi Dana

Desa Pada

Anggaran

Pendapatan

dan Belanja

Desa Tahun

2018 diDesa

Dawan Klod,

Kecamatan

Dawan,

Kabupaten

Klungkung

Deskriptif

Kualitatif

bahwa Efektivitas Pengelolaan

Alokasi Dana Desa diDesa

Dawan Klod Tahun 2018

termasuk dalam kategori efektif,

dengan tingkat efektivitas

sebesar (100%). Dengan

didukung program desa yang

terlaksana sebanyak 90%. Dan

pada tahap perencanaan,

dimulai dengan pembentukan

tim pelaksana dan hasil

musrembang partisipasi

masyarakat sangat tinggi dan

aktif di setiap kegiatan,

dikarenakan transparansi

informasi yang disampaikan

oleh perangkat Desa Dawan

Klod kepada masyarakat. Pada

tahap pelaksanaan dapat

dikatakan efektif, yang mana

penggunaan anggaran Alokasi

Dana Desa dapat terselesaikan

dengan baik. Pada tahap

pertanggungjawaban, proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa

termasuk dalam kategori efektif,

di mana penyusunan laporan

pertanggungjawaban disusun

oleh pemerintah Desa Dawan

Klod serta adanya evaluasi

kegiatan yang dilakukan

bersama masyakat Desa

Dawan Klod. Dan pada

penelitian ini, tidak ditemukan

Page 48: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

32

faktor-faktor yang menjadi

penghambat dalam pengelolaan

Alokasi Dana Desa diDesa

Dawan Klod.

5 Jhon

Wesly

Koilam,

Anderson

G.

Kumenau

ng , dan

Debby

Ch.

Rotinsulu

(2019)

Efisiensi dan

Efektivitas

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

Sulawesi Utara

tahun 2012-

2018.

Deskriptif bahwa secara keseluruhan,

tingkat efisiensi keuangan

daerah Provinsi Sulawesi Utara

selama periode 2012-2018 rata-

rata adalah sebesar 96,63%

atau berada pada tingkat

kurang efisien. Hal ini

menunjukkan bahwa

pemerintah daerah masih

belum efisien dalam

menggunakan anggaran nya.

.Sementara itu, nilai rasio

efektivitas keuangan daerah

Provinsi Sulawesi Utara periode

tahun 2012-2018.mencapai

rata-rata sebesar 91,92 per

tahun.

6 Zakia

Arisaudi

(2016)

Analisis

Pengukuran

Kinerja

Pelaksanaan

Anggaran

Belanja

Dengan Value

For Money

Pada Dinas

Pekerjaan

Umum Bina

Marga Dan

Pengelolaan

Sumber Daya

Air Kota

Palembang

Deskriptif Value for money pada Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga

dan Pengelolaan Sumber Daya

Air pada tahun 2012-2014

sudah ekonomis, pada tahun

2012 sudah efisien namun pada

tahun 2013-2014 belum

berjalan dengan baik karena

kurang efisien dan efektif.

7 C. Lantu.,

L.

Lambey.,

dan A.

Wangkar

Analisis

efektivitas dan

efisiensi

realisasi

anggaran

Deskriptif

Kuantitatif

Hasil penelitian untuk tingkat

efektivitas pada tahun 2013

berada pada kategori cukup

efektif . Tingkat efektivitas

tahun2014 dan 2015 berada

Page 49: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

33

(2017) belanja dinas

kehutanan

Provinsi

Sulawesi Utara

pada kategori efektif.

Perbedaan tingkat efektivitas

2013 dengan 2014 dan 2015

disebabkan adanya program

yang tidak direalisasikan dan

program - program lain yang

tidak direalisasikan secara

optimal. Hasil penelitian untuk

tingkat efisiensi pada tahun

2013 – 2015 berada pada

kategori sangat efisien.

Pengalokasian anggaran

belanja tahun 2013 lebih besar

dibandingkan tahun 2014 dan

2015. Ini dikarenakan adanya

pengadaan barang/jasa dan

belanja modal baru pada tahun

2013 tersebut, sehingga pada

tahun 2014 dan 2015 sudah

tidak perlu pengadaan

barang/jasa dan belanja modal

yang baru.

8 Nelly S.

N.

Laukama

ng;

Donny T.

S. Junias;

dan

Sulche I.

Naf

(2016)

Analisis

Efektivitas Dan

Efisiensi

Belanja

Aparatur Pada

Dinas

Pendapatan

Pengelolaan

Keuangan dan

Aset Daerah

Kabupaten

Kupang

Kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa tingkat efektivitas

belanja aparatur Dinas PPKAD

Kabupaten Kupang memiliki

kriteria yang berubah-ubah,

kadang mengalami peningkatan

kadang pula mengalami

penurunan. Tahun 2011 tingkat

efektivitas masih dalam kategori

kurang efektif dan tidak efektif

di tahun 2012, Tingkat

efektivitas pada tahun 2012

menurun karena keterlambatan

sidang penetapan anggaran

triwulan pertama. Tahun 2013

menunjukkan kategori cukup

efektif. Secara keseluruhan

tingkat efektivitas belanja

aparatur pada Dinas PPKAD

Kabupaten Kupang tahun 2011-

2013 dikatakan Kurang efektif.

Page 50: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

34

Belanja aparatur pada Dinas

PPKAD Kabupaten Kupang

tahun 2011-2013 secara

keseluruhan sudah di olah

secara efisien. Penggunaan

dana ini sudah memenuhi

syarat yang efisien yaitu

penggunaan dana yang

seminimal mungkin untuk

mencapai hasil yang maksimal.

9 Melania

Rampeng

an1,

Grace B.

Nangoi2 ,

Hendrik

Manosso

h (2016)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Pelaksanaan

Anggaran

Belanja Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

(Bappeda)

Kota Manado

Deskriptif

kualitatif

Tingkat atau kriteria efektivitas

anggaran belanja pada

BAPPEDA Kota Manado dari

tahun 2011-2015 bervariasi. Di

mana pada tahun 2015 dan

2014 masuk dalam kriteria

tingkat yang cukup efektif, dan

pada tahun 2011,2012, 2013

masuk dalam kriteria yang

kurang efektif, dikarenakan

realisasi anggaran belanja

memiliki perbedaan yang jauh

dengan target anggaran

belanja. Sehingga ada

beberapa kegiatan yang di

anggarkan tapi tidak

dilaksanakan, tetapi untuk

kegiatan lainnya yang sudah

dianggarkan telah dilaksanakan

secara efektif. Dalam

pelaksanaan anggaran belanja

BAPPEDA Kota Manado tahun

2011-2015 secara keseluruhan

sudah diolah secara efisien. Di

mana pelaksanaan anggaran

pada tahun 2011, 2012, 2013,

2015dikategorikan sangat

efisien dan pada tahun 2014

dikategorikan efisien

10 Dewita

Sabrina

(2018)

Analisis

Efisiensi dan

Efektivitas

Deskriptif

Kuantitatif

Hasil analisis menunjukkan

penyerapan anggaran belanja

langsung dengan kriteria tidak

Page 51: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

35

Laporan

Realisasi

Anggaran

Belanja

Langsung

Pada

Universitas

Islam Negeri

Raden Intan

Lampung

efisien, karena nilai persentase

berada diatas standar kriteria

efisien. Tetapi untuk tingkat

efektivitas ditahun 2013-2017

telah memenuhi kriteria efektif.

Sedangkan hasil analisis varian

(selisih) antara anggaran

belanja langsung dengan

realisasi nya tahun 2013-2017

memenuhi kriteria “baik”.

Sehingga secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa

Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung telah efektif

namun tidak efisien dalam

realisasi anggaran belanja

langsung selama 5 (lima) tahun.

Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

mengacu pada penelitian dengan judul “Analisis Efisiensi dan Efektivitas

Laporan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Pada Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung” oleh Dewi Sabrina (2018) adalah tempat,

waktu dan lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo..

C. Kerangka Pikir

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

ditetapkan juga untuk anggaran yang diberikan kepada Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo untuk dialokasikan ke program kerja yang telah

disusun. Jika dana APBN yang diberikan pemerintah dilaksanakan secara

efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Jika semua itu dilaksanakan

dengan baik, maka pengelolaan dana APBN dikatakan berhasil, dan jika

Page 52: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

36

gagal maka perlu dikoreksi pada pengelolaan anggaran nya. Dibawah ini

peneliti membuat skema kerangka pikir dalam penelitian ini

Gambar II. 1Kerangka Pikir

Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo

Anggaran Belanja

Efektivitas Efisiensi

Hasil

Page 53: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif yang dikaji secara kuantitatif. Dalam hal ini dipaparkan kondisi

keuangan dan posisi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, yaitu

menguraikan dan menganalisis efisiensi dan efektivitas pengelolaan

anggaran pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo. Peneliti

menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif karena peneliti ingin menguji efektivitas dan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja berdasarkan data laporan realisasi anggaran dari Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo yang beralamat Jl. Maddukelleng No. 1, Sengkang, Wajo

Regency, Sulawesi Selatan, 90914. Waktu yang diperlukan dalam

pelaksanaan penelitian ini adalah dua (2) bulan lamanya yang dimulai bulan

September - Oktober 2020.

Page 54: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

38

C. Definisi dan Operasional Variabel dan Pengukuran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo.

Maka dalam memahami pengertian dan penafsiran konsep yang digunakan

dalam analisis dan pembahasan, maka beberapa batasan dan pengertian

konsep operasional dari variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai

berikut:

1. Efisiensi yaitu untuk menganalisis tingkat pengelolaan anggaran dan

belanja selama lima tahun terakhir yang dilihat dari analisis belanja

langsung dibagi dengan realisasi anggaran belanja.

2. Efektivitas yaitu untuk menganalisis tingkat pengelolaan anggaran dan

belanja, dengan melihat realisasi anggaran belanja dibagi dengan target

anggaran belanja.

3. Variabel - variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah

variabel efektivitas dan variabel efisiensi.

.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder yaitu data yang bersifat

kuantitatif. selama lima tahun terakhir dari 2015-2019 yang diperoleh dari

dokumen realisasi anggaran dan belanja Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo.

Page 55: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

39

E. Teknik Analisis

Analisis data kuantitatif, yaitu analisis data yang menggambarkan

efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo, dengan menggunakan beberapa Analisis, yaitu:

1. Analisis Efektivitas

Analisis efektivitas menggambarkan kemampuan Pemerintah

dalam merealisasikan anggaran belanja yang direncanakan

dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi rill

daerah. Sehingga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Kriteria rasio efektivitas keuangan diambil dari kriteria

penilaian yang ditentukan oleh Departemen Dalam Negeri melalui

Kemendagri Nomor 690.900.327 Tahun 1996 tentang Pedoman

penilaian kinerja keuangan dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel III. 1Kriteria Rasio Efektivitas

Persentase Pengukuran Kriteria Efektivitas

100% Ke atas Sangat Efektif

90% sampai 100% Efektif

80% sampai 90% Cukup Efektif

60% sampai 80% Kurang Efektif

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber: Kemendegri Tahun 1996 No. 690.900.327.2016

2. Analisis Efisiensi

Analisis efisiensi merupakan capaian yang dilakukan demi

menghasilkan output yang maksimal dengan pengelolaan dan

Page 56: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

40

penggunaan sumber daya (dana) yang seminimal mungkin. Sehingga

dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Kriteria analisis efisiensi diambil dari Kemendagri Nomor

690.900.327 tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Keuangan.

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan kriteria rasio efisiensi

keuangan daerah.

Tabel III. 2Kriteria Rasio Efisiensi

Persentase Pengukuran Kriteria Rasio Efisiensi

100% Ke atas Tidak Efisien

90% sampai 100% Kurang Efisien

80% sampai 90% Cukup Efisien

60% sampai 80% Efisien

Kurang dari 60% Sangat Efisien

Sumber: Kemendegri Tahun 1996 No. 690.900.327.2016

Page 57: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Kabupaten Wajo

Terbentuknya Kabupaten Wajo terdiri dari beberapa fase

perkembangan masyarakat yang dimulai dari sebuah perkampungan

masyarakat yang bernama Lampulungnge (Kampung yang berada

didekat Danau Lampulung) dan daerah inilah yang menjadi sebuah

asal mula terbentuknya kerajaan Cinnottabi‟. Sebuah kisah, sekitar

abad ke XV mengisahkan bahwa seorang putri mahkota kerajaan

Luwu yang bernama We Taddangpalie terpaksa disingkirkan dari

kerajaannya dikarenakan mengidap penyakit kulit (kusta) yang di

takutkan akan menular. We Taddangpalie dihanyutkan bersama para

pengawal nya sampai akhirnya mereka terdampar didaerah maradeka

(merdeka) yang disebut Cinnottabi‟. Putri tersebut kemudian

membangun rumah di sebuah pohon kayu besar yang memiliki daun

yang rindang, yang disebut dengan pohon Bajo dan dari nama itulah

muncul asal mula nama Wajo.

Daerah ini berkembang menjadi makmur dan rakyatnya

semakin bertambah. Namun akhirnya raja-raja dari Tellu Kajurue

berinisiatif untuk mempersatukan daerah mereka, mereka akhirnya

Page 58: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

42

berkumpul dibawah pohon Bajo untuk membicarakan masalah

pengangkatan Raja yang akan memimpin ketiga Negara bagian ini. Dari

pertemuan itu kemudian menyepakati bahwa Latenri Bali (Arung

Mataesso) yang juga sepupu dari raja-raja Tellu Kajurue yang diangkat

menjadi Raja Wajo dan mendapatkan gelar Batara Wajo sebab beliau

dalam hal memerintah sangat bijaksana dan diharapkan mampu

menjadikan kerajaan Wajo lebih berkembang dan lebih Demokratis.

Tahun 1948 adalah tahun berakhirnya pemerintahan Kerajaan

Wajo, ketika pemerintah Republik Indonesia menghapuskan kekuasaan

raja di daerah. Reruntuhan kerajaan yang nyaris tak berbekas seolah tak

mampu mengungkap kebesarannya. Bahkan kini hanya tersisa satu

komunitas pewaris Kerajaan Wajo, yaitu keluarga atau Rumpung

Bentengpola. Rumpung Bentengpola merupakan komunitas yang menjadi

pilar utama Kerajaan Wajo. Kini bekas kerajaan yang berakhir tahun

1948, adalah wilayah yang kemudian disebut sebagai Kabupaten Wajo.

Sumber penghidupan masyarakat Wajo sejak masa kerajaan yaitu

pertanian, perikanan dan perkebunan, sampai sekarang masih menjadi

andalan mereka.

2. Visi & Misi

a. Visi

Menciptakan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan

ekonomi yang berbasis masyarakat, sehingga dapat

mendorong peningkatan pendapatan rakyat dan daerah.

Page 59: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

43

Terwujudnya pendapatan daerah yang produktif dalam

menunjang pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan

Kabupaten Wajo.

b. Misi

Mewujudkan sumber-sumber penerimaan pendapatan daerah

yang optimal

Mewujudkan fleksibilitas landasan hukum di bidang pajak

daerah

Meningkatkan aparatur yang professional

3. Program Kerja

Dari Misi ke Tiga RPJMD Kabupaten Wajo tersebut, Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo menetapkan 7 (tujuh) Program

OPD sebagai berikut:

a. Program pelayanan administrasi perkantoran

b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

c. Program peningkatan disiplin aparatur

d. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

e. Program peningkatan dan pelaporan kinerja dan keuangan

f. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

g. Program pembinaan dan fasilitas pengelolaan keuangan

Kabupaten.

4. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Wajo diartikan sebagai suatu yang ingin dicapai dan merupakan

Page 60: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

44

penjabaran dari pokok-pokok misi, sementara sasaran adalah penjabaran

dari tujuan. Dalam mengimplementasikan Misi Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Wajo yang telah ditetapkan, diperlukan penajaman Misi

dengan memperhatikan skala prioritas dari apa yang hendak dicapai oleh

organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan dan sasaran dari

masing-masing Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Mewujudkan sumber-sumber penerimaan pendapatan

daerah yang optimal

Tujuan : Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor

Pajak Daerah.

Sasaran : Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor Pajak Daerah.

Misi 2 : mewujudkan fleksibilitas landasan hukum di bidang pajak

daerah

Tujuan : Terciptanya landasan hukum di bidang pajak daerah yang

sesuai kondisi berkenaan.

Sasaran : Melakukan penyempurnaan ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan yang berkaitan dengan pajak daerah.

Misi 3 : Meningkatkan aparatur yang professional.

Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dalam

pengelolaan administrasi kepegawaian dan pajak daerah.

Sasaran : Terciptanya pengelolaan administrasi kepegawaian dan

pajak daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 61: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

45

B. Hasil Penelitian

1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2015

Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran yang diperoleh dari

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, maka dapat kita lihat ringkasan

laporan realisasi anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

tahun 2015, sebagai berikut:

Tabel IV. 1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2015

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

BELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 652.726.889.004,00 557.744.872.753,00

Belanja Barang dan Jasa 280.167.098.377,00 266.504.553.744,48

Bunga 70.000.000,00 60.399.553,87

Subsidi 0,00 0,00

Hibah 26.708.920.750,00 24.535.022.015,00

Bantuan Sosial 820.000.000,00 474.500.000,00

Jumlah Belanja Operasi 960.492.908.131,00 849.319.348.066,35

BELANJA MODAL

Belanja Tanah 10.684.396.700,00 7.951.702.400,00

Belanja Peralatan dan Mesin 56.810.410.337,00 53.929.770.228,59

Belanja Gedung dan Bangunan 77.453.288.240,00 61.462.199.762,09

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

314.340.101.090,00 201.820.265.582,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 9.814.593.798,00 7.761.157.851,00

Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Belanja Modal 469.102.790.165,00 332.925.095.823,68

BELANJA TAK TERDUGA

Belanja Tak Terduga 1.500.000.000,00 1.499.183.500,00

Jumlah Belanja Tak Terduga 1.500.000.000,00 1.499.183.500,00

JUMLAH BELANJA 1.431.095.698.296,00 1.183.743.627.390,03

Berdasarkan tabel IV.1 diatas mengenai data Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2015,

Page 62: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

46

dapat kita lihat bahwa belanja terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Belanja

Operasi; Belanja Modal; dan Belanja Tak Terduga. Jumlah belanja anggaran

terbesar berada pada belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang

memiliki nilai anggaran belanja tertinggi sebesar Rp.652.726.889.004,00

dengan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.557.744.872.753,00, dan bunga

memiliki nilai anggaran belanja terendah sebesar Rp.70.000.000,00 dengan

realisasi anggaran belanja sebesar Rp.60.399.553,87, serta subsidi tidak

mempunyai anggaran belanja.

Belanja modal mempunyai anggaran belanja terbesar kedua terdiri

dari belanja jalan, irigasi dan jaringan yang memiliki nilai anggaran belanja

tertinggi sebesar Rp. 314.340.101.090,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.201.820.265.582,00 dan belanja aset tetap lainnya memiliki

anggaran belanja terendah Rp.9.814.593.798,00 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp. 7.761.157.851,00, serta belanja aset lainnya tidak

mempunyai anggaran belanja. Belanja tak terduga mempunyai anggaran

belanja paling rendah di antara ketiga jenis belanja, dengan nilai anggaran

belanja sebesar Rp.1.500.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.1.499.183.500,00. Berdasarkan penjelasan mengenai laporan

realisasi anggaran di atas maka hasil analisis dilakukan sebagai berikut:

a. Rasio Efektivitas

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan Rasio

Efektivitas anggaran belanja tahun 2015,dimana target anggaran belanja

berjumlah Rp.1.431.095.698.296,00 dengan realisasinya sebesar Rp.

Page 63: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

47

1.183.743.627.390,03. Sehingga perhitungan tingkat efektivitas anggaran

belanja Tahun 2015 sebagai berikut:

Efektivitas = Rp. 1.183.743.627.390,03

x 100% = 82,71% Rp. 1.431.095.698.296,00

Perhitungan di atas menunjukkan efektivitas pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2015 memiliki persentase sebesar 82,71% yang menunjukkan kriteria

cukup efektif.

b. Rasio Efisiensi

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efisiensi anggaran belanja tahun 2015, dimana realisasi anggaran

belanja langsung berjumlah Rp.1.157.174.522.321,16 dengan realisasi

anggaran belanja sebesar Rp. 1.183.743.627.390. Sehingga perhitungan

tingkat efisiensi anggaran belanja Tahun 2015 sebagai berikut:

Efisiensi = Rp. 1.157.174.522.321,16

x 100% = 97,75 % Rp. 1.183.743.627.390

Perhitungan di atas menunjukkan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2015 memiliki persentase sebesar 97,75% yang menunjukkan kriteria

kurang efisien.

2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2016

Page 64: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

48

Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran yang diperoleh dari

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, maka dapat kita lihat ringkasan

laporan realisasi anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel IV. 2

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2015

Uraian Anggaran Realisasi

BELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 647.965.747.369,29 596.342.285.498,00

Belanja Barang dan Jasa 336.935.248.903,60 313.165.954.329,28

Bunga 70.000.000,00 38.540.093,20

Subsidi 0,00 0,00

Hibah 49.937.957.980,00 47.153.682.000,00

Bantuan Sosial 271.500.000,00 258.500.000,00

Jumlah Belanja Operasi 1.035.180.454.252,89 956.958.961.920,48

BELANJA MODAL

Belanja Tanah 9.161.374.000,00 7.612.224.500,00

Belanja Peralatan dan Mesin 94.338.755.643,00 86.581.079.282,49

Belanja Gedung dan Bangunan 120.122.323.797,00 95.631.609.191,91

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 267.335.211.680,00 255.547.134.789,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 7.781.427.040,00 6.671.293.403,24

Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Belanja Modal 498.739.092.160,00 452.043.341.166,64

BELANJA TAK TERDUGA

Belanja Tak Terduga 4.000.000.000,00 850.527.000,00

Jumlah Belanja Tak Terduga 4.000.000.000,00 850.527.000,00

JUMLAH BELANJA 1.537.919.546.412,89 1.409.852.830.087,12

Berdasarkan tabel IV.2 diatas mengenai data Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2016,

dapat kita lihat bahwa belanja terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Belanja

Operasi; Belanja Modal; dan Belanja Tak Terduga. Jumlah belanja anggaran

Page 65: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

49

terbesar berada pada belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang

memiliki nilai anggaran belanja tertinggi sebesar Rp.647.965.747.369,29

dengan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.596.342.285.498,00, dan bunga

memiliki nilai anggaran belanja terendah sebesar Rp.70.000.000,00 dengan

realisasi anggaran belanja sebesar Rp.38.540.093,20, serta subsidi tidak

mempunyai anggaran belanja.

Belanja modal mempunyai anggaran belanja terbesar kedua terdiri

dari belanja jalan, irigasi dan jaringan yang memiliki nilai anggaran belanja

tertinggi sebesar Rp. 267.335.211.680,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.255.547.134.789,00 dan belanja aset tetap lainnya memiliki

anggaran belanja terendah Rp.7.781.427.040,00 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp. 6.671.293.403,24, serta belanja aset lainnya tidak

mempunyai anggaran belanja. Belanja tak terduga mempunyai anggaran

belanja paling rendah di antara ketiga jenis belanja, dengan nilai anggaran

belanja sebesar Rp.4.000.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.850.527.000,00. Berdasarkan penjelasan mengenai laporan

realisasi anggaran di atas maka hasil analisis dilakukan sebagai berikut:

a. Rasio Efektivitas

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efektivitas anggaran belanja tahun 2016, target anggaran belanja

berjumlah Rp.1.537.919.546.412,89 dengan realisasinya sebesar Rp.

1.409.852.830.087,12. Sehingga perhitungan tingkat efektivitas anggaran

belanja Tahun 2016 sebagai berikut:

Page 66: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

50

Efektivitas = Rp. 1.409.852.830.087,12

x 100% = 91,67% Rp. 1.537.919.546.412,89

Perhitungan di atas menunjukkan efektivitas pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2016 memiliki persentase sebesar 91,67% yang menunjukkan kriteria

efektif.

b. Rasio Efisiensi

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efektivitas anggaran belanja tahun 2016, realisasi anggaran belanja

langsung berjumlah Rp.1.361.551.580.993,92 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp. 1.409.852.830.087,12. Sehingga perhitungan tingkat

efisiensi anggaran belanja Tahun 2016 sebagai berikut:

Efisiensi = Rp. 1.361.551.580.993,92

x 100% = 96,57% Rp. 1.409.852.830.087,12

Perhitungan di atas menunjukkan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2016 memiliki persentase sebesar 96,57% yang menunjukkan kriteria

kurang efisien.

3. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2017

Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran yang diperoleh dari

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, maka dapat kita lihat ringkasan

laporan realisasi anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

tahun 2017, sebagai berikut:

Page 67: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

51

Tabel IV. 3

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2017

Uraian Anggaran Realisasi

BELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 552.395.871.702,78 540.842.389.359,00

Belanja Barang dan Jasa 372.359.795.777,00 360.168.263.635,64

Bunga 70.000.000,00 16.439.758,94

Subsidi 0,00 0,00

Hibah 57.308.596.254,00 55.449.752.288,60

Bantuan Sosial 55.000.000,00 39.725.000,00

Bantuan Keuangan 0,00 0,00

Jumlah Belanja Operasi 982.189.263.733,78 956.516.570.042,18

BELANJA MODAL

Belanja Tanah 7.995.977.000,00 6.472.251.640,00

Belanja Peralatan dan Mesin 75.362.793.392,00 73.783.098.858,99

Belanja Gedung dan Bangunan 66.819.397.527,00 65.040.309.120,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

224.729.443.025,00 212.275.029.805,91

Belanja Aset Tetap Lainnya 13.622.075.838,00 13.260.238.636,00

Belanja Aset Lainnya 270.000.000,00 19.999.000,00

Jumlah Belanja Modal 388.799.686.782,00 370.850.927.060,90

BELANJA TAK TERDUGA

Belanja Tak Terduga 2.790.917.235,00 1.674.586.960,90

Jumlah Belanja Tak Terduga 2.790.917.235,00 1.674.586.960,90

JUMLAH BELANJA 1.373.779.867.750,78 1.329.042.084.063,98

Berdasarkan tabel IV.3 diatas mengenai data Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2017,

dapat kita lihat bahwa belanja terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Belanja

Operasi; Belanja Modal; dan Belanja Tak Terduga. Jumlah belanja anggaran

terbesar berada pada belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang

memiliki nilai anggaran belanja tertinggi sebesar Rp.552.395.871.702,78

dengan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.540.842.389.359,00, dan

Page 68: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

52

bantuan sosial memiliki nilai anggaran belanja terendah sebesar

Rp.55.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.39.725.000,00, serta subsidi dan bantuan keuangan tidak mempunyai

anggaran belanja.

Belanja modal mempunyai anggaran belanja terbesar kedua terdiri

dari belanja jalan, irigasi dan jaringan yang memiliki nilai anggaran belanja

tertinggi sebesar Rp. 224.729.443.025,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.212.275.029.805,91 dan belanja aset lainnya memiliki anggaran

belanja terendah Rp.270.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.19.999.000,00. Belanja tak terduga mempunyai anggaran belanja

paling rendah di antara ketiga jenis belanja, dengan nilai anggaran belanja

sebesar Rp.2.790.917.235,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.1.674.586.960,90. Berdasarkan penjelasan mengenai laporan realisasi

anggaran di atas maka hasil analisis dilakukan sebagai berikut:

a. Rasio Efektivitas

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan Rasio

Efektivitas anggaran belanja Tahun 2017, target anggaran belanja

berjumlah Rp.1.373.779.867.750,78 dengan realisasinya sebesar

Rp.1.329.042.084.063,98. Sehingga perhitungan tingkat efektivitas

anggaran belanja Tahun 2017 sebagai berikut:

Efektivitas = Rp. 1.329.042.084.063,98

x 100% = 96,74% Rp.1.373.779.867.750,78

Page 69: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

53

Perhitungan di atas menunjukkan efektivitas pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2017

memiliki persentase sebesar 96,74% yang menunjukkan kriteria efektif.

b. Rasio Efisiensi

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efisiensi anggaran belanja Tahun 2017, realisasi anggaran belanja

langsung berjumlah Rp.1.271.861.580.055,5 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp. 1.329.042.084.063,98. Sehingga perhitungan tingkat

efisiensi anggaran belanja Tahun 2017 sebagai berikut:

Efisiensi = Rp. 1.271.861.580.055,5

x 100% = 95,69% Rp. 1.329.042.084.063,98

Perhitungan di atas menunjukkan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2017

memiliki persentase sebesar 95,69% yang menunjukkan kriteria kurang

efisien.

4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2018

Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran yang diperoleh dari

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, maka dapat kita lihat ringkasan

laporan realisasi anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

tahun 2018, sebagai berikut:

Page 70: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

54

Tabel IV. 4

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2018

Uraian Anggaran Realisasi

BELANJA OPERASI

Belanja Pegawai 604.700.544.100,50 588.884.977.023,30

Belanja Barang dan Jasa 352.509.125.567,00 326.639.488.005,95

Bunga 0,00 0,00

Subsidi 0,00 0,00

Hibah 76.987.037.502,00 61.848.682.374,00

Bantuan Sosial 6.160.000.000,00 6.034.000.000,00

Bantuan Keuangan 0,00 0,00

Jumlah Belanja Operasi 1.040.356.707.169,50 983.407.147.403,25

BELANJA MODAL

Belanja Tanah 2.235.000.000,00 2.024.699.450,00

Belanja Peralatan dan Mesin 44.553.254.601,00 41.578.959.148,22

Belanja Gedung dan Bangunan 56.056.448.650,00 49.438.813.425,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

136.751.824.478,00 110.854.446.191,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 10.119.145.512,00 9.473.481.234,00

Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Belanja Modal 249.715.673.241,00 213.370.399.448,22

BELANJA TAK TERDUGA

Belanja Tak Terduga 2.257.951.600,00 1.924.268.244,00

Jumlah Belanja Tak Terduga 2.257.951.600,00 1.924.268.244,00

JUMLAH BELANJA 1.292.330.332.010,50 1.198.701.815.095,47

Berdasarkan tabel IV.4 diatas mengenai data Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2018,

dapat kita lihat bahwa belanja terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Belanja

Operasi; Belanja Modal; dan Belanja Tak Terduga. Jumlah belanja anggaran

terbesar berada pada belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang

memiliki nilai anggaran belanja tertinggi sebesar Rp.604.700.544.100,50

dengan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.588.884.977.023,30, dan

Page 71: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

55

bantuan sosial memiliki nilai anggaran belanja terendah sebesar

Rp.6.160.000.000 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.6.034.000.000,00, serta bunga, subsidi dan bantuan keuangan tidak

mempunyai anggaran belanja.

Belanja modal mempunyai anggaran belanja terbesar kedua terdiri

dari belanja jalan, irigasi dan jaringan yang memiliki nilai anggaran belanja

tertinggi sebesar Rp. 136.751.824.478,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.110.854.446.191,00 dan belanja tanah memiliki anggaran belanja

terendah Rp.2.235.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.2.024.699.450,00, serta belanja aset lainnya tidak mempunyai anggaran

belanja. Belanja tak terduga mempunyai anggaran belanja paling rendah di

antara ketiga jenis belanja, dengan nilai anggaran belanja sebesar

Rp.2.257.951.600,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.1.924.268.244,00. Berdasarkan penjelasan mengenai laporan realisasi

anggaran di atas maka hasil analisis dilakukan sebagai berikut:

a. Rasio Efektivitas

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efektivitas anggaran belanja tahun 2018, target anggaran belanja

berjumlah Rp.1.292.330.332.010,50dengan realisasinya sebesar

Rp.1.198.701.815.095,47. Sehingga perhitungan tingkat efektivitas

anggaran belanja Tahun 2018 sebagai berikut:

Efektivitas = Rp. 1.198.701.815.095,47

x 100% = 92,75% Rp. 1.292.330.332.010,50

Page 72: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

56

Perhitungan di atas menunjukkan efektivitas pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2018 memiliki persentase sebesar 92,75% yang menunjukkan kriteria

efektif.

b. Rasio Efisiensi

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efisiensi anggaran belanja tahun 2018, realisasi anggaran belanja

langsung berjumlah Rp.1.131.894.864.517,4 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp.1.198.701.815.095,47. Sehingga perhitungan tingkat

efisiensi anggaran belanja Tahun 2018 sebagai berikut:

Efisiensi = Rp. 1.131.894.864.517,4

x 100% = 94,42% Rp. 1.198.701.815.095,47

Perhitungan di atas menunjukkan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2018 memiliki persentase sebesar 94,41% yang menunjukkan kriteria

kurang efisien.

5. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2019

Berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran yang diperoleh dari

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, maka dapat kita lihat ringkasan

laporan realisasi anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

tahun 2019, sebagai berikut:

Page 73: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

57

Tabel IV. 5

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2019

Uraian Anggaran Realisasi

Belanja Operasi

Belanja Pegawai 627.139.021.439,59 612.418.860.600,00

Belanja Barang dan Jasa 330.007.487.241,00 307.347.280.366,87

Bunga 0,00 0,00

Subsidi 0,00 0,00

Hibah 35.012.964.564,00 33.180.634.494,00

Bantuan Sosial 3.901.666.704,54 3.600.156.080,00

Bantuan Keuangan 0,00 0,00

Jumlah Belanja Operasi 996.061.139.949,13 956.546.931.540,87

Belanja Modal

Belanja Tanah 1.204.000.000,00 1.137.691.750,00

Belanja Peralatan dan Mesin 51.409.356.061,00 53.143.236.699,70

Belanja Gedung dan Bangunan 55.481.641.425,00 52.233.776.991,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

204.716.299.514,00 268.021.270.858,99

Belanja Aset Tetap Lainnya 13.625.128.941,00 10.496.182.613,00

Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00

Jumlah Belanja Modal 326.436.425.941,00 385.032.158.912,69

Belanja Tak Terduga

Belanja Tak Terduga 1.558.951.600,00 1.478.283.048,00

Jumlah Belanja Tak Terduga 1.558.951.600,00 1.478.283.048,00

JUMLAH BELANJA 1.324.056.517.490,13 1.343.057.373.501,56

Berdasarkan tabel IV.5 diatas mengenai data Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo tahun 2015,

dapat kita lihat bahwa belanja terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Belanja

Operasi; Belanja Modal; dan Belanja Tak Terduga. Jumlah belanja anggaran

terbesar berada pada belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang

memiliki nilai anggaran belanja tertinggi sebesar Rp.627.139.021.439,59

dengan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.612.418.860.600,00, dan

Page 74: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

58

bantuan sosial memiliki nilai anggaran belanja terendah sebesar

Rp.3.901.666.704,54 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.3.600.156.060,00, serta bunga, subsidi dan bantuan keuangan tidak

mempunyai anggaran belanja.

Belanja modal mempunyai anggaran belanja terbesar kedua terdiri

dari belanja jalan, irigasi dan jaringan yang memiliki nilai anggaran belanja

tertinggi sebesar Rp. 204.716.299.514,00 dengan realisasi anggaran belanja

sebesar Rp.268.021.270.858,99 dan modal tanah memiliki anggaran belanja

terendah Rp.1.204.000.000,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.1.137.691.750,00, serta belanja aset lainnya tidak mempunyai anggaran

belanja. Belanja tak terduga mempunyai anggaran belanja paling rendah di

antara ketiga jenis belanja, dengan nilai anggaran belanja sebesar

Rp.1.558.951.600,00 dengan realisasi anggaran belanja sebesar

Rp.1.478.283.048,00. Berdasarkan penjelasan mengenai laporan realisasi

anggaran di atas maka hasil analisis dilakukan sebagai berikut:

a. Rasio Efektivitas

Efektivitas = Realisasi anggaran belanja

x 100% Target anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

rasio efektivitas anggaran belanja Tahun 2019, target anggaran belanja

berjumlah Rp.1.324.056.517.490,13dengan realisasinya sebesar

Rp.1.343.057.373.501,56.Sehingga perhitungan tingkat efektivitas

anggaran belanja Tahun 2019 sebagai berikut:

Efektivitas = Rp. 1.343.057.373.501,56

x 100% = 101,43% Rp. 1.324.056.517.490,13

Page 75: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

59

Perhitungan di atas menunjukkan efektivitas pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun 2019

memiliki persentase sebesar 101,43% yang menunjukkan kriteria sangat

efektif.

b. Rasio Efisiensi

Efisiensi = Realisasi anggaran belanja langsung

x 100% Realisasi anggaran belanja

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan

Rasio Efisiensi anggaran belanja Tahun 2019, realisasi anggaran belanja

langsung berjumlah Rp.1.304.798.299.879,5 dengan realisasi anggaran

belanja sebesar Rp. 1.343.057.373.501,56. Sehingga perhitungan tingkat

efisiensi anggaran belanja Tahun 2019 sebagai berikut:

Efisiensi = Rp. 1.304.798.299.879,5

x 100% = 97,15% Rp. 1.343.057.373.501,56

Perhitungan di atas menunjukkan efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Tahun

2016 memiliki persentase sebesar 97,15% yang menunjukkan kriteria

kurang efisien.

Page 76: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

60

Tabel IV. 6

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

Tahun Target Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Efektivitas (%) Kriteria Efektivitas

2015 1.431.095.698.296 1.183.743.627.390 82,71 Cukup Efektif

2016 1.537.919.546.412 1.409.852.830.087 91,67 Efektif

2017 1.373.779.867.750 1.329.042.084.063 96,74 Efektif

2018 1.292.330.332.010 1.198.701.815.095 92,75 Efektif

2019 1.324.056.517.490 1.343.057.373.501 101,43 Sangat Efektif

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Data

olahan, 2020

Berdarkan tabel IV.6 di atas dapat kita lihat bahwa efektivitas

pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo dari

tahun 2015-2019 selalu mengalami peningkatan persentase dan perubahan kriteria

efektivitas dari cukup efektif menjadi sangat efektif. Dimana pada tahun 2015

kriterianya cukup efektif, tahun 2016, 2017 dan 2018 kriterianya efektif dan tahun

2019 kriteria efektivitasnya menjadi sangat efektif. Untuk penjelesan lebih detail

dapat kita lihat grafik serta penjelasan di bawah ini:

Grafik IV. 1

Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

Cukup Efektif Efektif

Efektif Efektif Sangat Efektif

0

20

40

60

80

100

120

2015 2016 2017 2018 2019

EFEK

TIV

ITA

S

TAHUN

GRAFIK EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARANN BELANJA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN WAJO

Page 77: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

61

Berdasarkan grafik batang IV.1 diatas analisis efektivitas

menunjukkan bahwa pada tahun 2015 tingkat efektivitas sebesar

82,71% (Cukup Efektif), hal ini terjadi karena adanya belanja yang

realisasinya hanya sebesar 57,87% jauh sedikit dibandingkan dengan

target. Anggaran belanja bantuan sosial sebesar Rp.820.000.000

dengan realisasi hanya sebesar Rp.474.500.000 selain itu belanja

jalan, irigasi, dan jaringan juga ter-realisasi hanya sebesar 64,20% dari

anggaran Rp.314.340.101.090 realisasi Rp.201.820.265.582.

Tahun 2016 tingkat efektivitas sebesar 91,67% (Efektif). hal

ini terjadi karena adanya belanja yang realisasinya hanya sebesar

55,06% jauh sedikit dibandingkan dengan target. Anggaran belanja

bunga sebesar Rp.70.000.000 dengan realisasi hanya sebesar

Rp.38.540.093,20 selain itu belanja tak terduga juga ter-realisasi

hanya sebesar 21,26% dari anggaran Rp.4.000.000.000 dengan

realisasi Rp.850.527.000.

Tahun 2017 tingkat efektivitas sebesar 96,74% (Efektif)

meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2017

terdapat anggaran yang ter-realisasikan hanya sebesar 7,41% yaitu

belanja modal aset lainnya dengan target Rp.270.000.000 realisasi

hanya Rp.19.999.000. Belanja bunga yang ter-realisasi hanya sebesar

23,49% dari target anggaran Rp.70.000.000 realisasi

Rp.16.439.758,94. Serta terdapat juga belanja tak terduga yang ter-

Page 78: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

62

realisasi 60% dari target anggaran Rp.2.790.917.235 realisasi

Rp.1.674.586.960,90.

Tahun 2018 tingkat efektivitas sebesar 92,75% (Efektif).

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun anggaran 2018

mengalami penurunan nilai persentase efektivitas tetapi kriteria nya

tetap sama, hal ini disebabkan karena adanya anggaran belanja

ditahun 2017 yang tidak ditargetkan ditahun 2018, yaitu belanja bunga

dan belanja modal aset lainnya.

Tahun 2019 tingkat efektivitas sebesar 101,43% (Sangat

Efektif) pada tahun ini mengalami peningkatan efektivitas yang sangat

baik dari tahun-tahun sebelumnya, ditahun ini realisasi anggaran tinggi

dibandingkan target anggaran adalah modal peralatan dan mesin

dengan tingkat realisasi sebesar 103,37% dari anggaran

Rp.51.409.356.061 realisasi Rp.53.143.236.699 dan belanja modal

jalan, irigasi dan jaringan ter-realisasi 130,93% dari anggaran sebesar

Rp.204.716.299.514 realisasi sebesar Rp.268.021.270.858,99.

Page 79: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

63

Tabel IV. 7

Analisis Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan daerah Kabupaten Wajo

Tahun Realisasi Anggaran Belanja

langsung (Rp) Realisasi Anggaran

Belanja (Rp) Efisiensi

(%) Kriteria Efisiensi

2015 1.157.174.522.321,16 1.183.743.627.390,03 97,75 Kurang Efisien

2016 1.361.551.580.993,92 1.409.852.830.087,12 96,57 Kurang Efisien

2017 1.271.861.580.055,50 1.329.042.084.063,98 95,69 Kurang Efisien

2018 1.131.894.864.517,40 1.198.701.815.095,47 94,42 Kurang Efisien

2019 1.304.798.299.879,50 1.343.057.373.501,56 97,15 Kurang Efisien

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo Data

olahan, 2020.

Berdarkan tabel IV.7 di atas dapat kita lihat bahwa efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo dari tahun 2015-

2019 tidak mengalami perubahan yang baik tiap tahunnya, dimana kriteria

efisiensinya selalu sama tiap tahunnya yaitu kurang efisien. Untuk penjelesan lebih

detail dapat kita lihat grafik serta penjelasan di bawah ini:

Grafik IV. 2

Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

Kurang Efisien

Kurang Efisien

Kurang Efisien

Kurang Efisien

Kurang Efisien

92

93

94

95

96

97

98

2015 2016 2017 2018 2019

EFIS

IEN

SI

TAHUN

GRAFIK EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN WAJO

Page 80: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

64

Berdasarkan tabel IV.3 dan grafik batang IV.2 diatas, dapat

dilihat analisis efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo dari tahun 2015-2019

mengalami kenaikan dan penurunan persentase tetapi memiliki kriteria

yang sama. Tahun 2015 tingkat efisiensi sebesar 97,75% (Kurang

Efisien), hal ini dapat dilihat pada realisasi anggaran belanja langsung

di mana belanja pegawai memiliki persentase 85,45% dengan realisasi

sebesar Rp.557.744.872.753, belanja barang dan jasa memiliki

persentase 95,12% dengan realisasi sebesar Rp.266.504.553.744,48

dan belanja modal memiliki persentase 70,97% dengan realisasi

sebesar Rp. 332.925.095.823,68.

Tahun 2016 tingkat efisiensi sebesar 96,57% (Kurang

Efisien) meskipun persentase-nya menurun dari tahun sebelumnya

tetapi penggunaan realisasi anggaran belanja langsung pada tahun ini

memiliki persentase yang tinggi, hal ini dapat dilihat pada realisasi

anggaran belanja langsung di mana belanja pegawai memiliki

persentase 92,03% dengan realisasi sebesar Rp.596.342.285.498,

belanja barang dan jasa memiliki persentase 92,95% dengan realisasi

sebesar Rp.313.165.954.329,28 dan belanja modal memiliki

persentase 90,64% dengan realisasi sebesar Rp.452.043.341.166,64.

Tahun 2017 tingkat efisiensi sebesar 95,69% (Kurang

Efisien) sama seperti tahun sebelumnya yang mengalami penurunan

persentase efisiensi tetapi mengalami peningkatan persentase

penggunaan realisasi anggaran belanja langsung, hal ini dapat dilihat

pada realisasi anggaran belanja langsung di mana belanja pegawai

Page 81: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

65

memiliki persentase 97,91% dengan realisasi sebesar

Rp.540.842.389.359, belanja barang dan jasa memiliki persentase

96,73% dengan realisasi Rp.360.168.263.635,64 dan belanja modal

memiliki persentase 95,38% dengan realisasi sebesar

Rp.370.850.927.060,90.

Tahun 2018 tingkat efisiensi sebesar 94,42% (Kurang

Efisien), hal ini dapat dilihat pada realisasi anggaran belanja langsung

di mana belanja pegawai memiliki persentase 97,38% dengan realisasi

sebesar Rp.588.884.977.023,30, belanja barang dan jasa memiliki

persentase 92,66% dengan realisasi sebesar Rp.326.639.488.005,95

dan belanja modal memiliki persentase 85,45% dengan realisasi

sebesar Rp.213.370.399.448,22.

Tahun 2019 tingkat efisiensi sebesar 97,15% (Kurang

Efisien) pada tahun ini mengalami peningkatan persentase efisiensi

dari tahun sebelumnya serta mengalami peningkatan penggunaan

realisasi anggaran belanja langsung, hal ini dapat dilihat pada realisasi

anggaran belanja langsung di mana belanja pegawai memiliki

persentase 97,65% dengan realisasi sebesar Rp.612.418.860.600,

belanja barang dan jasa memiliki persentase 93,13% dengan realisasi

sebesar Rp.307.347.280.366,27 dan belanja modal memiliki

persentase 117,95% dengan realisasi sebesar Rp.

385.032.158.912,69. Sehingga analisis efisiensi pelaksanaan

anggaran belanja periode 2015-2019 masuk dalam kriteria kurang

efisien karena dari belanja langsung ini dapat mempengaruhi tingkat

Page 82: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

66

efisiensi pelaksanaan anggaran belanja menjadi kurang efisien jika

penggunaan realisasi anggaran belanja langsung begitu besar.

C. Pembahasan

1. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo.

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat dilihat analisis efektivitas

pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo

dari tahun 2015-2019 selalu mengalami perubahan nilai persentase. Pada

tahun 2015 persentase efektivitas anggaran belanja sebesar 82,71%

(Cukup Efektif), selanjutnya tahun 2016, 2017 dan 2018 memiliki

persentase efektivitas anggaran belanja diatas 90% yang di keriteriakan

efektif yaitu pada tahun 2016 memiliki persentase sebesar 91,67%(Efektif),

tahun 2017 memiliki persentase sebesar 96,74% (Efektif), serta pada tahun

2018 memiliki persentase sebesar 92,75% (Efektif), walaupun pada tahun

2018 mengalami penurunan nilai persentase dari tahun sebelumnya, tetapi

tetap di kriteriakan efektif, dan pada tahun 2019 memiliki peningkatan

persentase efektivitas anggaran belanja sebesar 101,43% (Sangat Efektif).

Hal yang menyebabkan analisis efektivitas ini cukup efektif hingga sangat

efektif karena realisasi anggaran belanja yang memiliki perbedaan yang

jauh dengan target anggaran belanja yang harus dicapai akan

memengaruhi kriteria efektivitas pelaksanaan anggaran belanja. Jika

realisasi anggaran belanja lebih tinggi dibandingkan dengan target

anggaran belanja, maka semakin efektif pelaksanaan belanja anggaran.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Melania

Rampengan, Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh (2016) yang

Page 83: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

67

menunjukkan hasil analisis efektivitas pelaksanaan anggaran belanja pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDDA) Kota Manado dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan kriteria meskipun belum mencapai

kriteria sangat efektif, di mana pada tahun 2011 (kurang Efektif) sampai

2015 (Cukup Efektif), hal ini disebabkan karena adanya kegiatan yang

dianggarkan tapi belum dilaksanakan.

2. Analisis efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Wajo.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dilihat efisiensi

pelaksanaan anggaran belanja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Wajo dari tahun 2015-2019 mengalami perubahan persentase setiap

tahunnya namun memiliki kriteria efisiensi yang sama. Di mana pada tahun

2015 persentase efisiensi anggaran belanja sebesar 97,75% (kurang

efisien), tahun 2016 persentase efisiensi anggaran belanja sebesar 95,57%

(kurang efisien), tahun 2017 persentase efisiensi anggaran belanja sebesar

95,69% (kurang efisien), dan tahun 2018 persentase efisiensi anggaran

belanja sebesar 94,42%. Meskipun dalam kurun waktu 4 (empat) tahun

berturu - turut mengalami penurunan nilai persentase efisiensi anggaran

belanja, namun tidak mengalami perubahan dalam kriteria efisiensi. Serta

pada tahun 2019 mengalami peningkatan nilai persentase efisiensi

anggaran belanja sebesar 97,15% (kurang efisien). Hal yang menyebabkan

analisis efisiensi ini kurang efisien selama 5 (lima) tahun berturut-turut

karena realisasi anggaran belanja langsung dapat mempengaruhi tingkat

efisiensi pelaksanaan anggaran belanja menjadi kurang efisien jika

penggunaan realisasi anggaran belanja langsung begitu besar, di mana

Page 84: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

68

pada tahun 2015 yang mempengaruhi tingkat efisiensinya yaitu realisasi

belanja pegawai yang menunjukkan nilai penggunaan realisasi anggaran

sebesar 85,45%, dan belanja barang dan jasa sebesar 95,12%. Tahun

2016 yang mempengaruhi tingkat efisiensinya yaitu realisasi belanja

pegawai yang menunjukkan nilai penggunaan realisasi anggaran sebesar

92,03%, dan belanja modal sebesar 90,64%.

Tahun 2017 yang mempengaruhi tingkat efisiensinya yaitu

realisasi belanja pegawai yang menunjukkan nilai penggunaan realisasi

anggaran sebesar 97,91% dan belanja barang dan jasa sebesar 96,73%.

Pada tahun 2018 yang mempengaruhi tingkat efisiensinya yaitu realisasi

belanja pegawai yang menunjukkan nilai penggunaan realisasi anggaran

sebesar 97,38% dan belanja barang dan jasa sebesar 92,66%. Serta pada

tahun 2019 yang mempengaruhi tingkat efisiensinya yaitu realisasi belanja

pegawai yang menunjukkan nilai penggunaan realisasi anggaran sebesar

97,65% dan belanja modal sebesar 117,95%. Jika dilihat dari penggunaan

realisasi anggaran belanja langsung tiap tahunnya, realisasi anggaran

belanja pegawai dan realisasi anggaran belanja barang dan jasa yang lebih

dominan mempengaruhi tingkat efisiensi pelaksanaan anggaran belanja

pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo. Pengelolaan anggaran

belanja ini belum berhasil memenuhi syarat efisiensi yaitu penggunaan

dana yang minimum untuk mencapai sasaran.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Melania

Rampengan, Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh (2016) yang

menunjukkan hasil analisis efisiensi pelaksanaan anggaran belanja pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDDA) Kota Manado dari

Page 85: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

69

tahun 2011 sampai 2013 dan 2015 menunjukkan kriteria efisiensi sangat

efisien dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kriteria efisiensi

menjadi efisien, hal ini disebabkan karena realisasi anggaran belanja

langsung bapedda kota manado jauh lebih rendah dibandingkan realisasi

anggaran.

Page 86: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, dapat di lihat dari hasil

pengukuran tingkat efektivitas dan efisiensi sebagai berikut:

1. Tingkat atau kriteria efektivitas anggaran belanja pada Badan

Pendapatan daerah Kabupaten Wajo pada tahun 2015-2019

mempunyai kriteria efektivitas yang bervariasi. Tingkat efektivitas

tertinggi pada tahun 2019 dan yang terendah terjadi pada tahun

2015. Pada tahun 2015 kriteria efektivitas nya cukup efektif, pada

tahun 2016, 2017, 2018 kriteria efektivitas nya efektif dan pada tahun

2019 mengalami peningkatan kriteria efektivitas yang sangat efektif.

Ini menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan anggaran belanja

yang telah dianggarkan sudah dilaksanakan dengan baik oleh Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, selama kurun waktu 5 (lima)

tahun dari cukup efektif menjadi sangat efektif.

2. Tingkat atau kriteria efisiensi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Wajo tahun 2015-2019, secara keseluruhan belum dikelola secara

Page 87: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

71

baik. Di mana efisiensi pelaksanaan anggaran belanja pada tahun

2015-2019 kriteria nya kurang efisien. Pengelolaan anggaran belanja

ini belum berhasil memenuhi syarat efisiensi yaitu penggunaan dana

yang minimum untuk mencapai sasaran.

B. Saran

1. Menilai dari segi efektivitas pelaksanaan realisasi anggaran belanja

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo agar mempertahankan

tingkat efektivitas yang tiap tahunnya mengalami perubahan yang

sangat baik di mana tingkat kriteria dari cukup efektif menjadi kriteria

yang sangat efektif.

2. Untuk tingkat efisiensi pelaksanaan realisasi anggaran belanja Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo agar lebih meningkatkan tingkat

efisiensi pada tahun yang akan datang dengan melakukan

penggunaan dana yang minimum untuk mencapai hasil yang

maksimal.

Page 88: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

72

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi S. (2018). Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran belanja Dinas PU Bina Marga Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang Tahun 2012-2015. http://repository. unsri. ac. id/9101/

Fahlevi, H., & Ananta, M. R. (2016). Analisis efisiensi dan efektivitas anggaran belanja langsung-Studi pada SKPD diPemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 1(2).

FIN,Redaksi. 2019. Enam Jaringan Irigasi Bermasalah. FIN. co. id. https://fin. co. id/2019/08/28/enam-jaringan-irigasi-bermasalah/

Hidayah, S. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Daerah Provinsi. 1–17.

http://eprints. unm. ac. id/13258/1/JURNAL SYAMSIDAR HIDAYAH B.pdf

Koilam, J. W., Kumenaung, A. G., & Rotinsulu, D. C. (2019). Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Sulawesi Utara Tahun 2012–2018. Jurnal pembangunan ekonomi dan keuangan daerah, 19(9).

Lampung; Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online); 2 (6). 571-585. http://e-jurnalmitramanajemen.com

Lantu C, Lambey L &Wangkar A. (2017).Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Realisasi Anggaran Belanja Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara; Jurnal EMBA, 5(2). 1260 –1270.

Laukamang N. S. Nelly, Junias S. T. Donny dan Naf I. Sulche, (2016). Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Belanja Aparatur Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kupang; Jurnal Akuntansi Keuangan dan Audit, Hal. 1-10Lestari, K. A. D., Trisnadewi, A. E., & Jayanti, L. S. E. (2020). Analisis Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2018 Di Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jurnal Riset Akuntansi Warmadewa, 1(1), 15-20.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. C.V Andi offset. Yogyakarta.

Paat, H. P., Nangoi, G. B., & Pusung, R. (2019). Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kota Tomohon. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(3).

PP Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara https://jdih. kemenkeu. go. id/fullText/2018/50TAHUN2018PP.pdf

Page 89: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

73

Rampengan Melania, Nangoi B. Grace, Manossoh Hendrik, (2016). Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado; Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3). 616-623.

Sabrina Dewita, (2018). Analisis Efisiensi dan Efektivitas Laporan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Pada Universitas Islam Negeri Raden Intan Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah http://www. bpkp. go. id/uu/filedounload/4/60/906. bpkp

Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. https://www. ksap. org/sap/standar-akuntansi-pemerintahan/

Setyowati, S. S. H., Halim, A., & Sulastiningsih, S. (2019). Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (Apbdesa) Tahun Anggaran 2016-2018 (Studi Kasus Di Desa Sendangsari Kecamatan Garung) (Doctoral dissertation, STIE Widya Wiwaha).

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Sektor Publik. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Sumnege S. Aries, (2013). Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Minahasa Selatan. Jurnal EMBA. 1(3). 74-81.

Ulum, Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. UMM Press. Malang

Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Cetakan Pertama. Sinar Grafika Offset. Jakarta.

Widiyana, A. (2016). Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Dalam Menilai Kinerja Pada Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kota Palembang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Palembang).

Page 90: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

LAMPIRAN

Page 91: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 92: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 93: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 94: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 95: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 96: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 97: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 98: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 99: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 100: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 101: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 102: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 103: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa
Page 104: EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN …yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Teristimewa

BIOGRAFI PENULIS

Cici Sitti Hajaerah Bunna, Lahir pada tanggal 28 April

1998 di Maroanging, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi

Selatan. Penulis merupakan anak ketiga dari 3

bersaudara, dari pasangan Bunna Kami dan Ulfa Ali.

Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Deppasawi,

Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota

Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu SD Impres Sambung Jawa III

lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 1 Makassar lulus pada tahun 2013, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan ke tingkat SMK di SMK Kesehatan Plus Prima Mandiri Sejahtera

Makassar lulus pada tahun 2016 dan penulis melanjutkan pendidikan di program

S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis

masih terdaftar sebagai mahasiswi program S1 Akuntansi di Universitas

Muhammadiyah Makassar.