127
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI MTS MIFTAHUL FALAH DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika Oleh: NI’MAH MAULIDAH NIM. 3 1 0 4 2 4 4 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

  • Upload
    haxuyen

  • View
    263

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

DI MTS MIFTAHUL FALAH DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Tadris Matematika

Oleh:

NI’MAH MAULIDAH NIM. 3 1 0 4 2 4 4

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2009

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

ii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, 09 Januari 2009 Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdri. Ni’mah Maulidah Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudari: Nama : Ni’mah Maulidah NIM : 3104244 Jurusan : Tadris Matematika Judul Skripsi : Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009.

Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing I Pembimbing II Minhayati Saleh, M.Sc. H. Mursid, M.Ag. NIP. 150 378 228 NIP. 150 318 583

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

iii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PENGESAHAN

Skripsi saudari : Ni’mah Maulidah NIM : 3104244 (043511244) Judul : Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Jigsaw dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009.

Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude/baik/cukup, pada tanggal: 23 Januari 2009. Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana strata 1 tahun akademik 2008/2009. Semarang, 23 Januari 2009 Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dra. Miswari, M.Ag. Hj. Tuti Qurrotul Aini, M.SI. NIP. 150 274 337 NIP. 150 279 729 Penguji I Penguji II Drs. H. Soediyono, M.Pd. Anis Sundusiyah, M.Pd., M.A. NIP. 150 170 728 NIP. 150 327 114 Pembimbing I Pembimbing II Hj. Minhayati Saleh, M.Sc. H. Mursid, M.Ag. NIP. 150 378 228 NIP. 150 318 583

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

iv

ABSTRAK Ni’mah Maulidah (3104244). Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut di MTs Miftahul Falah Demak. Populasi pada penelitian ini adalah kelas IX MTs Miftahul Falah Desa Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Pada pengambilan sampel digunakan metode cluster sampling, diperoleh kelas IX B sebagai kelas eksperimen (model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga) dan kelas IX C sebagai kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, pada desain eksperimen peneliti dapat membandingkan kelompok subjek yang mendapatkan perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelas kontrol).

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan berupa metode dokumentasi dan metode tes. Dari metode dokumentasi diperoleh data-data mengenai kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba instrumen. Tes diberikan setelah peserta didik kelas eksperimen diberi perlakuan dan tes tersebut juga diberikan pada kelas kontrol. Sebelum tes tersebut diberikan, terlebih dahulu tes diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda pada kelas uji coba instrumen.

Sebelum hasil penelitian dianalisis dengan uji-t, terlebih dahulu tes tersebut diuji prasyarat dengan uji normalitas dan uji humogenitas. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. diperoleh thitung = 2,811 dan dari tabel distribusi t diperoleh ttabel = 1,66 dengan 05.0=α dan dk = 34 + 34 - 2 = 66. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, jadi H1 : µ1 > µ2 diterima. Artinya, bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut berbeda secara nyata dari rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kelas eksperimen x = 65.67 dan rata-rata kelas kontrol x = 58,7. Hal tersebut nampak bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut.

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau telah diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 09 Januari 2009

Deklarator,

Ni’mah Maulidah NIM. 3 1 0 4 2 4 4

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

vi

MOTTO

وتعاونوا على البر والتقوى وال تعاونوا على اإلثم والعدوان

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

(Q.S. Al-Maidah: 02)

PERSEMBAHAN

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

vii

Untaian kata takkan mampu melukiskan kebahagian atas segala

rahmat, hidayah serta karunia-Mu hingga tersusun sebuah karya sederhana

ini. Dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

Abah Nur Salim dan Ibu Istiadzah tercinta, yang dengan tulus

mencurahkan kasih sayang, bimbingan, perhatian, dan do’anya untukku.

Simbah putri serta keluarga yang dengan tulus mencurahkan kasih

sayang.

Mas Iqbal, adek-adekku (Meli, Nafi, Irkham dan Farah imut) sebagai

tanda kasih sayang.

Sahabat-sahabat sejatiku (Afida, Mba Ida, Ami, Rima, Arifin, Aunur,

Husin) segalanya begitu indah dengan kasih sayang serta persahabatan.

KATA PENGANTAR

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

viii

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan ridha-Nya

kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul, Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada

Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun

Pelajaran 2008/2009. Shalawat dan salam senantiasa tersanjung kepada Nabi

Agung Muhammad SAW Sang Penuntun Umat, beserta keluarganya, sahabat, dan

umatnya.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis sampaikan rasa terima kasih

yang tiada hingga kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam

proses penyusunan skripsi penulis, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Jamil, M.A. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang beserta para Stafnya.

3. Hj. Minhayati Saleh, M.Sc. dan H. Mursid, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing

I dan II, yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Ir. Agung Handayanto, M.Kom. yang berkenan meluangkan waktu, tenaga

dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

penulis.

5. Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali ilmu

pengetahuan kepada penulis.

6. Kepala MTs Miftahul Falah Betahwalang Bonang Demak, Fathur Rohman,

S.Ag. yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

7. Istirokhah, S.pd. selaku guru matematika kelas IX dan seluruh civitas

akademik di lingkungan MTs Miftahul Falah Betahwalang Bonang Demak,

yang berkenan membantu dan mengarahkan penulis dalam proses penelitian.

8. Kedua orang tua tercinta beserta keluarga yang dengan tulus membantu serta

mencurahkan do’a untuk penulis.

9. Abah Asif, Ibu Ma’unah, Ayah Azka (alm), Ibu Rohmah yang senantiasa

memberikan nasehat pada penulis.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

ix

10. Sahabat-sahabatku (Mba Ida, Dek Liyah, Asturiyah, Dek Rika, Fatin, Afida,

Latif, Ami, Rima, Aunur, Arifin, Husin dan temen-temen tadris matematika

‘04)

Tak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain untaian rasa

terima kasih dan iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua amal

kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya balasan. Akhirnya, penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Semarang, 09 Januari 2009

Penulis,

Ni’mah Maulidah NIM. 3 1 0 4 2 4 4

DAFTAR ISI

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

x

HALAMAN JUDUL ...……………………………………………………. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………… ii PENGESAHAN ………………………………………………………....... iii ABSTRAK ………………………………………………………………... iv DEKLARASI ……………………………………………………………... v MOTTO ...………………………………………………………………… vi PERSEMBAHAN ..………………………………………………………. vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………. viiiDAFTAR ISI ……………………………………………………………… x DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xiiiDAFTAR TABEL ………………………………………………………… xv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………

B. Identifikasi Masalah…………………………………...

C. Pembatasan Masalah…………………………………..

D. Rumusan Masalah……………………………………..

E. Manfaat Penelitian…………………………………….

1

3

4

6

6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori………………………………………… 8

1. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Jigsaw………………………………………………

a. Cooperative Learning (Pembelajaran

Kooperatif)…………………………………….

b. Cooperative Learning Tipe Jigsaw…………...

2. Alat Peraga…………………………………………

a. Alat peraga dua dan tiga dimensi……………...

b. Alat peraga yang diproyeksi…………………..

8

8

13

16

17

18

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xi

3. Bangun Ruang Sisi Lengkung ……………….……

a. Unsur-unsur tabung dan kerucut………….…..

b. Luas permukaan dan volume pada tabung dan

kerucut…………………………………………

4. Hasil Belajar………………………………………..

a. Pengertian Belajar……………………………..

b. Hasil Belajar…………………………………...

19

19

21

26

26

28

B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………….……… 29

C. Pengajuan Hipotesis…………………………………… 31

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian……………………………………… 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………. 32

C. Variabel Penelitian…………………………………….. 32

D. Metode Penelitian……………………………………... 32

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel…. 33

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………. 34

G. Analisis Uji Coba Instrument…………………………. 35

1. Validitas ...………………………………………..

2. Reliabilitas ……………………………………….

3. Tingkat kesukaran………………………………...

4. Daya Beda (indeks diskriminasi)…………………

35

36

37

37

H. Analsis Data…………………………………………… 38

1. Uji Prasyarat………………………………………

a. Uji Normalitas………………………………..

b. Uji Homogenitas……………………………..

2. Uji-t……………………………………………….

38

38

40

41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………………………. 43

1. Analisis Uji Coba Instrumen …………………….. 43

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xii

a. Analisis Validitas ……………………………..

b. Analisis Reliabilitas …………………………..

c. Analisis Tingkat Kesukaran ………………….

d. Analisis Daya Beda …………………………..

2. Data Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen.

3. Data Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol …..

4. Data Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas

Eksperimen ……………………………………….

5. Data Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol ….

43

43

43

44

44

45

47

48

B. Pengujian Hipotesis ………………………………….. 49

1. Uji Prasyarat ………………………………………

a. Uji Normalitas Data …………………………..

b. Uji Homogenitas Data ………………………..

2. Pengujian Hipotesis ………………………………

49

49

50

50

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………. 51

1. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal (Pre

Test) ………………………………………………

2. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Akhir (Post

Test) ……………………………………………….

51

52

D. Keterbatasan Penelitian ………………………………. 52

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan …………………………………………….. 53

B. Saran-Saran ………………………………………….. 53

C. Penutup ……………………………………………… 54

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xiii

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 : Soal Tes Awal (Pre Test)

Lampiran 3 : Kunci Jawaban Soal Tes Awal (Pre Test)

Lampiran 4 : Soal Tes Akhir (Post Test)

Lampiran 5 : Kunci Jawaban Soal Tes Akhir (Post Test)

Lampiran 6 : Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba Instrumen

Lampiran 7 : Soal Uji Coba

Lampiran 8 : Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir

Soal

Lampiran 9 : Penghitungan Validitas Butir Soal

Lampiran 10 : Penghitungan Reliabilitas Butir Soal

Lampiran 11 : Penghitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Lampiran 12 : Penghitungan Daya Beda Butir Soal

Lampiran 13 : Pembagian Kelompok Asal Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Pada Kelas Eksperimen

Lampiran 14 : Hasil Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Lampiran 15 : Hasil Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Lampiran 16 : Uji Normalitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 17 : Uji Normalitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Lampiran 18 : Uji Normalitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 19 : Uji Normalitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

Lampiran 20 : Uji Homogenitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 21 : Uji Homogenitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Lampiran 22 : Uji Homogenitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 23 : Uji Homogenitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

Lampiran 24 : Hasil Test Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Lampiran 25 : Uji-t

Lampiran 26 : Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 27 : Tabel Harga Kritik Chi-Kuadrat

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xiv

Lampiran 28 : Tabel Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke z

Lampiran 29 : Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi t

Lampiran 30 : Piagam PASSKA Institut

Lampiran 31 : Piagam PASSKA Fakultas

Lampiran 32 : Piagam KKN

Lampiran 33 : Surat Keterangan Bebas Kuliah

Lampiran 34 : Surat Keterangan Ko Kurikuler

Lampiran 35 : Transkip Ko Kurikuler

Lampiran 36 : Penunjukan Pembimbing

Lampiran 37 : Surat Ijin Riset

Lampiran 38 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 39 : Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR TABEL

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xv

1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatf…………………. 12

2. Data Validitas Butir Soal……………………………………………. 43

3. Data Tingkat Kesukaran Butir Soal …………………………………. 44

4. Data Daya Beda Butir Soal …………………………………………. 44

5. Daftar Distribusi Frekuensi Dari Nilai Kelas Tes Awal (Pre Test)

Eksperimen …………………………………………………………..

45

6. Daftar Distribusi Frekuensi Dari Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas

Kontrol ………………………………………………………………

46

7. Daftar Distribusi Frekuensi Dari Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas

Eksperimen ………………………………………………………….

47

8. Daftar Distribusi Frekuensi Dari Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas

Kontrol ………………………………………………………………

48

9. Daftar Hasil Uji Normalitas Uji Awal (Pre Test) Dan Tes Akhir

(Post Test) ……………………………………………………………

50

10. Daftar Hasil Uji Homogenitas Uji Awal (Pre Test) Dan Tes Akhir

(Post Test) ……………………………………………………………

50

DAFTAR GAMBAR

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

xvi

1. Perpindahan Perpindahan Kelompok Asal ke Kelompok Ahli pada

Cooperative Learning Tipe Jigsaw …………………………………..

14

2. Histogram Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen……………. 45

3. Histogram Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol………………... 46

4. Histogram Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen…………. 48

5. Histogram Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas Kontrol……………… 49

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya pencapaian pendidikan yang berkualitas, pemerintah

telah mengubah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan

sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta

didik.1

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma

baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap

satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan

proses belajar-mengajar di sekolah. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) guru diharapkan dapat menciptakan suasana baru

di dalam proses kegiatan belajar mengajar, agar peserta didik lebih mudah

untuk menerima materi yang akan disampaikan.

Kegiatan belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting

dalam proses pendidikan di sekolah, sehingga peserta didik diharapkan aktif

berpartisipasi dengan melibatkan intelektual dan emosionalnya dalam proses

belajar mengajar, keaktifan disini berarti keaktifan mental walaupun untuk

maksud tersebut sedapat mungkin dipersyaratkan keterlibatan langsung

keaktifan fisik dan tidak hanya berfokus pada satu sumber informasi yaitu

guru yang hanya mengandalkan satu sumber komunikasi.

Seringnya rasa takut peserta didik yang muncul untuk melakukan

komunikasi dengan guru, membuat kondisi kelas yang tidak aktif sehingga

1E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 2, hlm. 20.

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

2

kembali pada rendahnya prestasi belajar peserta didik. Maka perlu adanya

usaha untuk menimbulkan keaktifan dengan mengandalkan komunikasi yaitu

antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik.

Model cooperative learning tipe jigsaw merupakan salah satu model

pembelajaran yang melatih peserta didik untuk saling bekerjasama dalam

memecahkan masalah. Pada model pembelajaran ini peserta didik dibagi

manjadi beberapa kelompok yang heterogen, setiap anggota kelompok

bertanggung jawab untuk mempelajari dan memahami materi atau soal yang

sudah diberikan dan mereka juga bertanggung jawab untuk menjelaskan

materi atau soal tersebut pada anggota kelompoknya. Pada diskusi kelompok

ahli peserta didik dituntut untuk aktif berinteraksi dengan anggota

kelompoknya supaya mereka dapat memahami materi yang sudah diberikan

atau yang sudah menjadi tanggung jawab masing-masing peserta didik.

Pembelajaran kooperatif berjalan dengan baik dan dapat diaplikasikan

untuk semua jenis kelas, termasuk khusus kelas anak-anak berbakat, dan

bahkan untuk kelas yang tingkatan kecerdasan “rata-rata”, dan khususnya

sangat diperlukan dalam kelas yang heterogen dengan berbagai tingkat

kemampuan.2

Dalam pembelajaran matematika peserta didik akan lebih mudah

memahami materi apabila dalam penyampaiannya guru menggunakan alat

bantu atau alat peraga. Alat peraga juga merupakan media pengajaran yang

mengandung atau membawakan konsep-konsep yang akan dipelajari. Alat

peraga dapat menyajikan hal-hal yang abstrak dalam bentuk benda-benda atau

fenomena-fenomena konkrit yang dapat dilihat, dipegang, diubah-ubah,

sehingga hal-hal abstrak lebih mudah dipahami.

Melalui alat peraga diharapkan dapat menciptakan kegiatan belajar

yang efektif, sehingga peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari

matematika karena pada kenyataannya mereka beranggapan bahwa

matematika merupakan salah satu pelajaran yang sulit dipahami.

2Robert E. SLavin, Cooperatif LearningTeory, Riset dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 5.

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

3

MTs Miftahul Falah merupakan salah satu sekolah swasta yang

terletak di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak,

dimana penempatan kelasnya terbagi menjadi beberapa kelas. Dalam

pembagian tersebut tidak membedakan antara kelas unggulan, sedang,

maupun biasa, akan tetapi terbagi merata. Tiap kelas terdapat peserta didik

yang unggul, sedang, dan biasa. Pada proses belajar-mengajar masih

menggunakan pembelajaran konvensional.

Proses belajar mengajar konvensional umumnya berlangsung satu

arah yang merupakan transfer atau pengalihan pengetahuan, informasi, norma,

nilai dan lain-lainnya dari seorang guru pada peserta didik. Proses seperti itu

dibangun atas dasar anggapan bahwa peserta didik ibarat bejana kosong atau

kertas putih. Guru atau pengajarlah yang harus mengisi bejana tersebut atau

menulis apapun dikertas putih tersebut.3 Dengan pembelajaran konvensional

peserta didik tidak bisa menerima dan memahami materi dengan mudah.

Karena peserta didik hanya diberi materi, contoh kemudian mengerjakan soal.

Pemilihan model dalam pembelajaran dan penggunaan alat peraga

dilaksanakan supaya dapat memberi kemudahan pada peserta didik untuk

memahami materi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, terutama

pada pelajaran matematika.

Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka

akan dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Alat Peraga

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat diketahui

beberapa masalah yang muncul dan harus diselesaikan bersama.

Permasalahan yang muncul adalah:

3Hisyam, Zaini, et.al., Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTDS IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 97.

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

4

1. Pembelajaran konvensional tidak dapat memberikan pemahaman yang

lebih mudah pada peserta didik sehingga mereka beranggapan bahwa

matematika merupakan salah satu pelajaran yang sulit dipahami.

2. Materi pelajaran yang bersifat abstrak memerlukan alat bantu yang lebih

nyata agar lebih mudah dipahami peserta didik.

3. Guru belum memperoleh cara mengajar yang efektif untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik dalam pelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penafsiran dari judul di

atas, maka penulis jelaskan istilah-istilah pokok yang terkandung dalam judul

skripsi, sebagai berikut.

1. Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif

berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) manjur atau

mujarab dapat membawa hasil.4 Jadi efektivitas adalah adanya kesesuaian

antara orang yang melakukan tugas dengan sasaran yang dituju, dapat

dikemukakan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua

tugas pokok tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi

aktif dari anggota.5 Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi bangun ruang sisi lengkung khususnya pada tabung dan

kerucut.

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

4Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),

Cet. 1, hlm. 284. 5E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm. 82.

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih

efektif dan efisien.6

3. Cooperative learning

Cooperative learning adalah sebuah grup kecil yang bekerja

bersama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah (solve a

problem), melengkapi latihan (complete a taks), atau untuk mencapai

tujuan tertentu (accomplish a common goal).7

4. Cooperative learning tipe jigsaw

Yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah

model pembelajaran dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa tim

yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 peserta didik dengan karakteristik

yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada peserta didik dalam

bentuk teks; dan tiap peserta didik bertanggung jawab untuk mempelajari

suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai

tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu

bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling

membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan peserta didik

semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group) atau “kelompok

ahli”. Selanjutnya peserta didik yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (homes teams) atau kelompok asal untuk

mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

kelompok pakar.8

5. Alat peraga

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai

alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.

Melalui alat peraga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi

6Amin Suyitno, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di

SMP”, Makalah, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm.1, t.d. 7Mutadi, “Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika”, hlm. 15, t.d. 8Nurhadi, et.al., Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang:

Universitas Negeri Malang, 2004), hlm. 65.

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

6

yang akan disampaikan khususnya pada pelajaran matematika, karena

pada umumnya matematika akan sulit dipahami bila materi diberikan

secara abstrak. Alat peraga pada penelitian ini digunakan untuk

menjelaskan materi tentang bangun ruang sisi lengkung khususnya pada

tabung dan kerucut.

6. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar.9 Untuk melihat hasil belajar peserta didik dapat

diketahui dengan memberikan tes.

7. Bangun ruang sisi lengkung

Pada bab bangun ruang sisi lengkung terdapat tiga bagian yaitu,

tabung, kerucut, dan bola, yang mana dalam penelitian nantinya hanya

akan membahas tentang unsur-unsur, luas permukaan dan volume pada

tabung dan kerucut.

D. Rumusan Masalah

Setelah memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan pada penelitian adalah

apakah model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut di MTs Miftahul Falah

Demak?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peserta Didik

a. Meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab, kerjasama, dan

keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

9Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002),

hlm.3.

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

7

b. Peserta didik lebih mudah untuk memahami materi dan merasa

senang belajar matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi

lengkung.

c. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran

matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi lengkung.

2. Bagi Guru

Guru termotivasi untuk memilih dan menentukan model

pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi.

3. Bagi Sekolah

Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran cooperative

learning tipe jigsaw yang diharapkan dapat dipakai di kelas-kelas lainnya

di MTs Miftahul Falah.

4. Bagi peneliti

a. Mendapat pengalaman langsung bagaimana penggunaan model

pembelajaran yang baik dan menyenangkan terutama pada

pelaksanaan cooperative learning tipe jigsaw untuk mata pelajaran

matematika di MTs.

b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru matematika siap

melaksanakan tugas di lapangan, sesuai kebutuhan lapangan.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif

dan efisien.1

a Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

Cooperative learning adalah sebuah grup kecil yang bekerja

bersama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah (solve a

problem), melengkapi latihan (complete a taks), atau untuk mencapai

tujuan tertentu (accomplish a common goal).2

Nurhadi dan kawan-kawan menjelaskan pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

1) Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara

sadar menciptakan interaksi yang silih asah (saling mencerdaskan)

sehingga sumber belajar bagi peserta didik bukan hanya dari guru

dan buku ajar tetapi juga sesama peserta didik.

2) Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara

sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi

antar sesama peserta didik.

3) Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara

sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh (saling

tenggang rasa) untuk menghindari ketersinggungan dan

kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.3

1Amin Suyitno, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di

SMP”, Makalah, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm.1, t.d. 2Mutadi, “Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika”, hlm. 15, t.d. 3Nurhadi, et.al., Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang:

Universitas Negeri Malang, 2004), hlm. 60-61.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

9

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja

menciptakan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antara

sesama peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kelompok.

Di dalam kelas kooperatif peserta didik belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 peserta didik yang

sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras,

dan satu sama lain saling membantu.4 Tujuan dibentuknya kelompok

tersebut adalah untuk memberi kesempatan pada semua peserta didik

untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling

membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

Pengelompokan heterogenitas (kemacamragaman) merupakan

ciri-ciri yang menonjol dalam pembelajaran cooperative learning.

Kelompok tersebut bisa dibuat dengan memperhatikan

keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio ekonomi, dan

etnik, serta kemampuan akademis. Dalam hal kemampuan akademis,

kelompok pembelajaran cooperative learning biasanya terdiri dari satu

orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan

sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang.5

Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong-royong

dalam pendidikan adalah falsafah Homo Homini Secius.6 Berlawanan

dengan teori Darwin,7 falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah

makhluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting

4Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

prestasi pustaka, 2007), hlm. 41. 5Anita Lie, Cooperatif Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang

Kelas, (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 41. 6Ibid., hlm. 28. 7Teori Darwin mengatakan bahwa siapa yang kuat adalah yang menang dan bertahan

dalam kehidupan.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

10

artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama, tidak akan ada

individu, keluarga, organisasi, atau sekolah.

Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Quran surat Al-Maidah

ayat 2 tentang tolong menolong.

ىلعاونواعتو ربلا ىوقتلاو الو اونواعت ىلع مثإلا ناودعلاو “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (Q.S. Al-Maidah: 02)” 8 Dari ayat di atas dijelaskan bahwa tolong menolong dalam hal

kebajikan sangat dianjurkan, dan begitu pula sebaliknya. Dalam

pembelajaran kooperatif peserta didik secara aktif bekerjasama dalam

kelompok untuk saling membantu dalam memecahkan masalah,

sehingga mereka akan lebih mudah untuk menemukan dan memahami

konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan

sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran

yang membedakannya dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan

dengan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning

dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih

efektif. 9

Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua

belajar kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai

hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong

harus diterapkan,10 diantaranya adalah:

1) Saling ketergantungan positif, keberhasilan suatu kelompok dalam

memecahkan masalah sangat bergantung pada usaha setiap

anggotanya.

8Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT.

Karya Toha Putra, 1989), hlm. 156. 9Anita Lie, op.cit., hlm. 29. 10Ibid., hlm. 31.

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

11

2) Tanggung jawab perseorangan, setiap peserta didik mempunyai

tanggung jawab untuk menyelesaikan dan memahami materi yang

yang sudah diberikan.

3) Tatap muka, kegiatan interaksi ini akan memberikan peserta didik

hasil yang menguntungkan bagi semua anggota. Hasil pemikiran

beberapa orang akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu

orang saja. Dan hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada

jumlah hasil masing-masing anggota.

4) Komunikasi antar anggota, keberhasilan suatu kelompok juga

bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan

pendapat.

5) Evaluasi proses kelompok, evaluasi ini dilakukan untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka

agar selanjutnya bisa bekerja sama lebih efektif.

Disamping lima unsur yang dijelaskan oleh Roger dan David

Johnson juga terdapat unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif.

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif tersebut adalah.

1) Peserta didik dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa

mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.

2) Peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.

3) Peserta didik haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

4) Peserta didik haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang

sama diantara anggota kelompoknya.

5) Peserta didik akan dikenakan evaluasi atau diberikan

hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua

anggota kelompok.

6) Peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

12

7) Peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar

akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan

keterampilan sosial.11

Menurut Muslimin Ibrahim, terdapat enam langkah utama atau

tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran

kooperatif.12

Tabel 1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah laku guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik.

Fase-2

Menyajikan informasi.

Fase-3

Mengorganisasikan peserta

didik kedalam kelompok-

kelompok belajar.

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

peserta didik belajar.

Guru menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan

bacaan.

Guru menjelaskan kepada peserta

didik bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

11Muslimin Ibrahim, et.al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2000), hlm. 7. 12Ibid., hlm. 11.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

13

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar.

Fase-5

Evaluasi.

Fase-6

Memberikan penghargaan.

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjasama.

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu.

b Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-

kawannya dari Universitas Texas. Melalui jigsaw, kelas dibagi menjadi

beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 peserta didik

dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan

kepada peserta didik dalam bentuk teks; dan tiap peserta didik

bertanggungjawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan

akademik tersebut. Para anggota dari berbagai tim yang berbeda

memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik

yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu

mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan peserta didik semacam itu

disebut “kelompok pakar” (expert group) atau “kelompok ahli”.

Selanjutnya peserta didik yang berada dalam kelompok pakar kembali

ke kelompok semula (homes teams) atau kelompok asal untuk

mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

14

kelompok pakar.13 Pada proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat dijelaskan dengan gambar berikut.

Kelompok asal

Kelompok Ahli

Gambar 1. Perpindahan Kelompok Asal ke Kelompok Ahli pada

Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Keterangan pada gambar di atas:

Kelompok asal : kelompok yang dibentuk oleh guru berdasarkan

karakteristik peserta didik yang heterogen. Setiap

anggota dalam kelompok mendapat soal yang

berbeda.

: perpindahan kelompok, dari kelompok asal ke

kelompok ahli.

Kelompok ahli : kelompok yang terbentuk dari kelompok asal yang

mendapatkan materi atau soal yang sama.

Kunci jigsaw adalah interdependensi; tiap peserta didik

bergantung pada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi

yang diperlukan supaya dapat berkinerja dengan baik pada saat

penilaian.14

Sebelum guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw terlebih dahulu

13Nurhadi, dkk, op.cit., hlm. 65. 14Robert E. SLavin, Cooperatif LearningTeory, Riset dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron

(Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 237.

♠ ♣ ♥ ♦ ●

♠ ♣ ♥ ♦ ●

♠ ♣ ♥ ♦ ●

♠ ♣ ♥ ♦ ●

♠ ♣ ♥ ♦ ●

♣ ♣ ♣ ♣ ♣

♠ ♠ ♠ ♠ ♠

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

♦ ♦ ♦ ♦ ♦

● ● ● ● ●

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

15

guru membentuk kelompok asal. Dalam pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan

kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal biasanya dilakukan oleh

guru, setiap kelompok asal terdiri dari 5-6 peserta didik. Terdapat

beberapa petunjuk dalam menetapkan kelompok asal.

1) Merangking peserta didik

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan prestasi akademik

peserta didik pada semester sebelumnya. Selain itu dapat juga

melalui hasil ulangan sebelumnya.

2) Menentukan jumlah kelompok

Setiap kelompok hendaknya terdiri dari 5-6 peserta didik

dengan kemampuan heterogen.

3) Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar

kemampuan peserta didik dalam kelompok adalah heterogen dan

kemampuan antar satu kelompok yang dengan kelompok lainnya

relatif homogen. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif

perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang

sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang

relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada

prestasi akademik.

Sebagai suatu proses pembelajaran, terdapat juga langkah-

langkah pembelajaran yang harus dilakukan agar proses belajar-

mengajar dapat dilaksanakan dan memberikan hasil sesuai dengan apa

yang diharapkan. Langkah-langkah pembelajaran pada cooperative

learning tipe jigsaw adalah sebagai berikut.

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru menjelaskan materi.

3) Guru meminta peserta didik membentuk kelompok (kelompok

asal) yang sudah ditetapkan.

4) Tiap kelompok diminta untuk menunjuk ketua kelompok.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

16

5) Guru memberikan lembar ahli pada ketua kelompok, kemudian

dibagikan pada anggotanya.

6) Tiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengerjakan dan

memahami bagian yang sudah diberikan.

7) Perpindahan kelompok (dari kelompok asal ke kelompok ahli).

8) Untuk peserta didik yang mendapatkan soal sama, bertemu dan

berdiskusi dalam kelompok ahli untuk menyelesaikan soal tersebut.

9) Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam proses

diskusi

10) Perpindahan kelompok (dari kelompok ahli kembali ke kelompok

asal).

11) Dari kelompok ahli peserta didik kembali ke kelompok asal, dalam

kelompok asal tiap peserta didik bertanggung jawab menjelaskan

pada anggota kelompoknya.

2. Alat Peraga

Alat bantu mengajar merupakan semua alat yang dapat digunakan

untuk membantu peserta didik melakuakan proses belajar, sehingga

kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif.15 Dengan bantuan

berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah

dipahami, hemat waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna. Agar

pemanfaatan dan penggunaan alat peraga menjadi efektif maka strategi

pendayagunaannya harus memperhatikan kesesuaian media/alat peraga

dengan tujuan pembelajaran, materi, strategi pembelajaran, kondisi, dan

kebutuhan peserta didik.16

Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. Alat

peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Melalui alat

15Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 51. 16 Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng, Modul Matematika Training of

Trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran MIPA bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, 2007, hlm. 53-54, t.d.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

17

peraga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang telah

disampaikan khususnya pada pelajaran matematika, karena pada umumnya

matematika akan sulit dipahami bila materi diberikan secara abstrak. Alat

peraga sering disebut dengaan audio visual, karena alat peraga dapat

diketahui atau diserap oleh mata dan telinga.17

Alat peraga juga merupakan media pengajaran yang mengandung

atau membawakan konsep-konsep yang akan dipelajari. Alat peraga dapat

menyajikan hal-hal yang abstrak dalam bentuk benda-benda atau

fenomena-fenomena konkrit yang dapat dilihat, dipegang, diubah-ubah,

sehingga hal-hal abstrak lebih mudah dipahami.

Alat peraga dalam proses belajar mengajar dibedakan menjadi alat

peraga dua dan tiga dimensi dan alat peraga yang diproyeksi.18

a. Alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi

1) Alat peraga dua dimensi

Alat peraga dua dimensi adalah alat peraga yang

mempunyai ukuran panjang dan lebar. Yang termasuk alat peraga

dua dimensi adalah.

a). Bagan

Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis

dan gambar. Bagan bertujuan untuk memperhatikan hubungan,

perkembangan, perbandingan dan lain-lain.

b). Grafik

Grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik,

bergaris, bergambar yang memperhatikan hubungan timbal

balik informasi secara statistik.

c). Poster

17Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2000), hlm. 99. 18Ibid., hlm.100-103.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

18

Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai

pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang

biasanya berisi gambar-gambar.

d). Gambar mati

Sejumlah gambar, foto, lukisan, baik dari majalah, buku,

koran atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat

bantu pengajaran.

e). Peta datar

Peta datar adalah gambaran rata suatu permukaan bumi

yang mewujudkan ukuran dan kedudukan yang kecil dilakukan

dalam garis, titik dan lambang. Peta datar banyak digunakan

sebagai alat peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan

kependudukan.

f). Papan tulis

Peranan papan tulis dan papan lainnya masih tetap

digunakan guru, sebagai alat yang praktis dan ekonomis dalam

proses belajar mengajar.

2) Alat peraga tiga dimensi

Alat peraga tiga dimensi adalah alat peraga yang

mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Yang termasuk alat

peraga tiga dimensi adalah.

a). Peta timbul

Peta timbul pada dasarnya peta datar yang dibentuk dengan

tiga dimensi. Dibuat dari tanah liat atau bubur kertas.

b). Globe

Globe merupakan model penampang bumi yang dilukiskan

dalam bentuk benda bulat. Globe adalah alat peraga yang tepat

untuk menunjukkan negara-negara di dunia.

b. Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang menggunakan

proyektor sehingga gambar nampak pada layar. Alat peraga yang

diproyeksikan antara lain:

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

19

1) Film

Film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke

layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan

tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan

secara normal.

2) Slide dan filmstrip

Slide dan film strip adalah gambar yang diproyeksikan

yang dapat dilihat dengan mudah oleh peserta didik di dalam kelas.

Suatu slide adalah sebuah gambar transparan (tembus sinar) yang

diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor.

Alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan materi bangun

ruang sisi lengkung pada tabung dan kerucut adalah dengan membuat

jaring-jaring tabung dan kerucut yang merupakan bentuk dari alat peraga

dua dimensi, sehingga peserta didik dapat mengetahui unsur-unsur pada

tabung dan kerucut; jari-jari, diameter, tinggi, mengetahui dan menghitung

luas selimut dan luas permukaan dan sebuah model tabung dan kerucut

yang merupakan salah satu bentuk dari alat peraga tiga dimensi, digunakan

untuk mengetahui dan menghitung volume.

3. Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bentuk bangun ruang sisi lengkung banyak kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya bentuk tabung seperti kaleng kemasan

makanan atau minuman, bentuk kerucut seperti tempat es krim, bentuk

bola seperti globe dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini akan dibahas

bangun ruang tabung dan kerucut.

a. Unsur-Unsur tabung dan kerucut

1) Unsur-Unsur pada Tabung

O

C A B

P Q

O

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

20

Gambar sebuah tabung di atas merupakan bentuk dari

gambar dua dimensi. Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi

oleh dua lingkaran berhadapan yang kongruen (sama dan

sebangun), sejajar dan dua titik pada kedua lingkaran yang

bersesuaian saling dihubungkan dengan garis lurus.19

Tabung atau silinder mempunyai sisi alas (alas) dan sisi

atas (tutup) berbentuk lingkaran yang sejajar dan kongruen, dan

sisi lengkung (selimut tabung).20

Garis OA, OB, dan OC disebut jari-jari alas tabung.

Garis AB disebut diameter atau garis tengah alas.

Garis BQ atau AP disebut tinggi tabung.

2) Unsur-Unsur pada Kerucut

Gambar sebuah kerucut di atas merupakan bentuk dari

gambar dua dimensi. Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi

oleh garis pelukis yang ujungnya bergerak mengelilingi sisi alas

berupa lingkaran dan pangkalnya diam dititik puncak kerucut.21

Kerucut mempunyai alas yang berbentuk lingkaran dan sisi

lengkung yang disebut selimut kerucut.

Garis, OA, OB, dan OC disebut jari-jari alas kerucut.

Garis AB disebut diameter atau garis tengah alas kerucut.

Garis TO disebut tinggi kerucut.

19Syamsul Junaidi dan Tatag Yuli Eko Siswono, Matematika SMP Untuk Kelas VIII 2, (jakarta: Erlangga, 2004), hlm.200.

20M. Choliq Adinawan dan Sugijono, Matematika SMP jilid 3A kelas IX, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 65.

21Syamsul Junaidi dan Tatag Yuli Eko Siswono., loc. Cit.

A B

C

T

O

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

21

B

C

Garis TA dan TB, yaitu garis yang menghubungkan titik pucuk

kerucut dengan titik pada keliling alas disebut garis pelukis

kerucut.

Pada gambar kerucut terdapat garis pelukis (s) yang juga

merupakan hypotenusa dari segi tiga siku-siku sehingga hubungan

antara jari-jari, tinggi, dan garis dapat dinyatakan dengan

menggunakan teorema pythagoras, diperoleh:

s2 = t2 + r2 atau s = 22 rt +

b. Luas Permukaan dan Volume pada Tabung dan Kerucut

1) Luas Permukaan dan Volume Tabung

a). Luas permukaan tabung

Gambar di atas adalah jaring-jaring tabung yang

merupakan bentuk dari gambar dua dimensi. Dari gambar

tersebut dapat diamati bahwa jaring-jaring selimut (sisi

lengkung) tabung berbentuk persegipanjang dengan ukuran

sebagai berikut.

Panjang selimut tabung = keliling lingkaran alas tabung (2π r).

Lebar selimut tabung = tinggi tabung (t).

r 2K π=

r

r

t

t

r

s

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

22

Berdasarkan uraian di atas, luas selimut tabung dapat

ditentukan dengan cara berikut ini.

Luas selimut tabung = keliling alas × tinggi

= 2π r × t

= 2 π r t

Jadi, luas selimut tabung adalah 2 π r t

Setelah diperoleh rumus untuk luas selimut tabung,

maka dapat ditentukan pula rumus luas seluruh permukan

tabung,22 yaitu sebagai berikut.

Luas permukaan tabung = luas alas + luas tutup + luas

selimut

= π r2 + π r2 + 2 π r t

= 2 π r2 + 2 π r atau

= 2 π r (r + t).

Jadi, luas permukaan tabung adalah 2 π r (r + t).

Keterangan: r = jari-jari

t = tinggi

π =722 atau 3,14

Contoh:

Panjang jari-jari alas sebuah tabung 14 cm dan tingginya 15

cm. Hitunglah luas selimut dan luas permukaan tabung tersebut

dengan π =722 !

Jawab:

Luas selimut = 2 π r t

= 2 ×722 × 14 × 15

= 1320 cm 2

Luas permukaan selimut = 2 π r (r + t)

22M. Choliq Adinawan dan Sugijono, op.cit., hlm. 71.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

23

= 2 ×722 × 14 (14 + 15)

= 2552 cm 2

Jika tidak terdapat keterangan mengenai jenis tabung,

tabung yang dimaksud adalah tabung yang memiliki tutup

(tabung lengkap).23

b). Volume tabung

Volume tabung adalah hasil kali luas alas dan tinggi.

Volume tabung = luas alas × tinggi

= π r2 × t

= π r2 t

Jadi, volume tabung adalah π r2 t

Contoh:

Hitunglah volume tabung yang berdiameter 10 cm dan tinggi

15 cm dengan π =3,14!

Jawab:

Volume tabung = π r2 t

= 3,14 × (10)2 × 15

= 4710 cm3

2) Luas Permukaan dan Volume kerucut

a). Luas permukaan kerucut

23Ponco, Sujatmiko, Matematika Kreatif 2, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka), Cet. 1,

hlm. 201

r

A C

B

s

T

AA1

rπ2

T

s s s

O

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

24

Gambar di atas adalah jaring-jaring selimut kerucut yang

merupakan bentuk dari gambar dua dimensi, setelah kerucut

diiris menurut garis pelukis s. Ternyata jaring-jaring selimut

merupakan sebuah juring lingkaran dengan ukuran sebagai

berikut.

Panjang jari-jari = s (garis pelukis)

Panjang busur = 2πr (keliling lingkaran alas)

Luas selimut dan permukaan kerucut dapat diketahui

dengan perbandingan berikut:

lingkaran kelilingbusur panjang

lingkaran luaskerucutselimut luas

=

s 2πr 2π

s πkerucutselimut luas

2 =

s 2πs r x π 2πkerucutselimut luas

2

=

rsπ=kerucut selimut luas

Jadi, luas selimut kerucut adalah sr π

Berdasarkan rumus luas selimut kerucut, maka dapat

ditentukan luas seluruh permukaan kerucut, yaitu:

Luas permukaan kerucut = luas alas + luas selimut

= π r2 + π r s

= π r (r + s)

Jadi, luas permukaan kerucut adalah π r (r + s)

Keterangan: r = jari-jari

t = tinggi

s = garis pelukis (s = 22 rt + )

π =722 atau 3,14

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

25

Contoh:

Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 3 cm. Jika tinggi kerucut 4

cm dan π =3,14, hitunglah:

a. Luas selimut kerucut,

b. Luas permukaan kerucut.

Jawab:

Untuk menentukan luas selimut kerucut, tentukan terlebih

dahulu panjang garis pelukisnya.

a. s2 = t2 + r2

= 42 + 32

= 16 + 9

s2 = 25

s = 5

Luas selimut kerucut = sr π

= 3,14 × 3 × 5

= 47,1 cm 2

b. luas permukaan kerucut = π r (r + s)

= 3,14 × 3 (3 + 5)

= 75,36 cm 2

b). Volume kerucut

Volume kerucut adalah sepertiga dari volume tabung.

Volume kerucut = 31 volume tabung

= 31 π r2 t

Jadi, volume kerucut adalah 31 π r2 t

Contoh:

Jari-jari alas sebuah kerucut 3,5 cm dan tinggi 15 cm. Jika π

=722 , hitunglah volume kerucut tersebut!

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

26

Jawab:

Volume kerucut = 31 π r2 t

= 31 ×

722 × (3,5)2 × 15

= 192,5 cm3

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud

dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi.

1) Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan.24

2) Menurut Clifford T. Morgan berpendapat bahwa “Learning may be

defined as any relatively permanent change in behaviour which

occurs as a result of experience or practice”,25 belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai akibat dari

latihan dan pengalaman.

3) Menurut Jabir Abdul Hamid Jabir, dalam kitabnya Sīkūlūjiyyah

At-Ta’allumi bahwa:

فرعي ملعتلا هناب ريغت ىف ءادالا وا ليدعت يف كولسلا نع قيرط ةربخلا نارملاو

Dinamakan “belajar” dikarenakan adanya perubahan tindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengetahuan dan latihan.26

24Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

1995), Cet. 3 hlm. 2. 25Clifford T. Morgan dan Richard A. King, Introduction to Psychology, (Tikyo: Grow

Hill, 1971), hlm. 63. 26Jabir Abdul Hamid Jabir, Sīkūlūjiyyah At-Ta’allumi, (Mesir: Daarun Nahdhoh Al-

A’rabiyyah, 1978), hlm. 8.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

27

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses yang menimbulkan terjadinya perubahan tingkah laku

(baik fisik maupun psikis seperti: perubahan dalam pengertian

pemecahan suatu masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan,

atau sikap) yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dimana

perubahan tersebut harus relatif mantap (harus merupakan akhir

daripada suatu periode waktu yang sulit ditentukan dengan pasti, tetapi

perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang

mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahun-

tahun tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang

terjadi pada bayi).

Di antara ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian

belajar menurut slameto adalah sebagai berikut.27

1) Perubahan terjadi secara sadar, ini berarti bahwa seseorang yang

belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-

kurangnya ia merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, ini berarti

bahwa perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan

berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, positif

maksudnya dalam perubahan belajar senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa

perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena

usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, ini berarti

bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap.

27Slameto, op.cit., hlm. 3-4.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

28

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, jika seseorang

belajar sesuatu maka sebagai hasilnya ia akan mengalami

perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,

keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

b. Hasil Belajar

Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran

juga dapat dilihat dari segi hasil belajar. Asumsi dasar ialah proses

pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal

pula.28 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar.29

Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan

suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini peserta didik membuktikan

keberhasilan belajar, peserta didik menunjukkan bahwa mereka telah

mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil

belajar.

Hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke dalam

lingkungan luar sekolah. Dengan kata lain, peserta didik dapat

mentransfer hasil belajar di dalam masyarakat atau di dalam

kehiadupan sehari-hari. Dalam hasil belajar matematika peserta didik

tidak hanya mengetahui dan dapat menyelesaikan soal-soal yang sudah

diberikan tapi mereka juga harus dapat menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari misalnya pada materi bangun ruang, dengan

materi tersebut peserta didik dapat membuat sebuah bangun ruang

dengan ukuran yang diinginkan.

28Nana Sudjana, op.cit., hlm. 37. 29Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,

2002), hlm.3.

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

29

Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua

faktor utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang

datang dari luar diri peserta didik atau faktor lingkungan. 30

1) Faktor yang berasal dari dalam peserta didik, antara lain:

(a) Fisiologi, mengenai bagaimana kondisi fisiknya dan kondisi

pancaindera

(b) Psikologi, yang termasuk pada faktor psikologi adalah bakat,

minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif

2) Faktor yang berasal dari luar antara lain:

(a) Lingkungan, yang termasuk pada faktor lingkungan adalah

alam dan sosial

(b) Instrumental, yang termasuk instrumental atau faktor-faktor

yang sengaja dirancang dan dimanipulasi adalah

kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas,

dan administrasi/manajemen.

Menurut Clark bahwa hasil belajar di sekolah 70% dipengaruhi

kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.31 Melalui

alat peraga peserta didik diharapkan dapat meningkatkan

kemampuannya untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi maka peneliti akan

mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul

skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut adalah:

1. Shin’an Musfiqi (4101403017). “Keefektifan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw Pada Pembelajaran Matematika

Beracuan Konstruktivis Terhadap Keterampilan Kooperatif dan Hasil

30Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

hlm. 107. 31Nana Sudjana, op.cit., hlm. 39.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

30

Belajar Siswa Kelas X SMAN 6 Semarang Pada Materi Pokok Sistem

Persamaan Linier dan Kuadrat”.(2008), Skripsi jurusan matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

rata-rata hasil belajar dan keterampilan kooperatif tipe STAD dan Jigsaw

pada pembelajaran matematika beracuan konstruktivis serta metode

ekspositori pada materi pokok sistem persamaan linier dan kuadrat kelas X

SMAN 6 Semarang tahun pelajaran 2007/2008. Dalam penelitian skripsi

ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajan kooperatif tipe STAD dan Jigsaw lebih baik dari pada

pembelajaran matematika beracuan konstruktivis serta metode

ekspositori.32

2. Risdiyanti (4101904029). “ Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar

Matematika Sub Materi Pokok Persegipanjang dan Persegi Pada Siswa

Kelas VII Semester II MTs N Model Pemalang Tahun Pelajaran

2005/2006”, Universitas Negeri Semarang, 2007.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rata-

rata hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dan metode ekspositori pada peserta didik kelas VII

semester II MTs N model pemalang pada sub pokok bahasan

persegipanjang dan persegi. Dalam penelitian skripsi ini menyimpulkan

bahwa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model

32Shin’an Musfiqi, “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Team Assisted

Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Materi Pokok Persegipanjang dan Persegi Pada Siswa Kelas VII Semester II MTs N Model Pemalang Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi Fakultas MIPA (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2008), hlm. ii, t.d.

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

31

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibanding tipe TAI dan

metode ekspositori.33

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan.

Hipotesis tersebut diperlukan untuk memperjelas masalah yang diteliti.34

Berdasarkan keterangan di atas dapatlah dimunculkan hipotesis bahwa

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan

alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

bangun ruang tabung dan kerucut.

33Risdiyanti, “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Team Assisted

Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Materi Pokok Persegipanjang dan Persegi Pada Siswa Kelas VII Semester II MTs N Model Pemalang Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi Fakultas MIPA (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007), hlm. ii, t.d.

34Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996), cet 1, hlm. 61.

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian kuantitatif yang akan dilaksanakan bertujuan untuk

mengetahui apakah model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw

dengan menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut di MTs Miftahul

Falah Demak.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-31 Oktober 2008 di MTs

Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Pada

kelas IX semester I tahun pelajaran 2008/2009.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel terikat, dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning

tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga.

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang

tabung dan kerucut.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

33

untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi

tertentu, dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat

mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab-akibat munculnya gejala

tersebut.1 Dalam desain eksperimen peneliti dapat membandingkan kelompok

subjek yang mendapatkan perlakuan dan kelompok yang tidak mendapatkan

perlakuan.2 Bila dari analisis ternyata terdapat perbedaan hasil yang

signifikan antara kedua kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan

tersebut mempunyai pengaruh terhadap keluaran atau hasil yang diperoleh

subjek.

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian

ini mengambil populasi semua peserta didik kelas IX semester I MTs

Miftahul Falah Demak, sebanyak 102 peserta didik yang terbagi menjadi

tiga kelas yaitu kelas IX A sebanyak 34 peserta didik, kelas IX B

sebanyak 34 peserta didik dan kelas IX C sebanyak 34 peserta didik.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih

dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasinya.3 Dalam penelitian ini sampel diambil dari kelas

IX semester I MTs Mifatahul Falah Demak. Diperoleh kelas IX B

sebagai kelas eksperimen (dengan model pembelajaran cooperative

learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga) dan kelas IX C

sebagai kelas kontrol (dengan pembelajaran konvensional).

3. Teknik Pengambilan Sampel

1Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1996), hlm. 135. 2Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996), cet 1, hlm. 115. 3Sugiarto, et.al., Teknik Sampling, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), Cet. 3,

hlm.2.

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

34

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

teknik cluster sampling, metode cluster sampling adalah metode yang

digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa

kelompok (groups atau cluster) dimana setiap kelompok terdiri atas

beberapa unit yang lebih kecil (elemenst). Jumlah elements dari masing-

masing kelompok jumlahnya bisa sama maupun berbeda. Kelompok-

kelompok tersebut dapat dipilih baik dengan menggunakan metode acak

sederhana maupun acak sisetematis dengan pengacakan pada kelompok

pertamanya saja. 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif menggunakan angka sebagai

ukuran data. Tujuannya adalah untuk memberikan deskripsi statistik,

hubungan atau penjelasan.5 Teknik pengumpulan data merupakan cara

bagaimana dapat memperoleh data, sehingga dari data tersebut dapat

memberikan deskripsi statistik, hubungan atau penjelasan mengenai apa yang

sedang diteliti. Untuk memperoleh data tersebut dapat digunakan metode

sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.6

Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama peserta

didik yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian, serta untuk

memperoleh data nilai peserta didik pada mata pelajaran matematika.

Data tersebut digunakan untuk membentuk kelompok asal pada model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.

4Ibid., hlm. 90. 5Ibnu Hadjar, op.cit., hlm. 169. 6Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta 2006), hlm. 231.

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

35

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.7

Metode ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan peserta

didik dalam memahami materi yang sudah diberikan dan mengambil data

hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut.

Dari data tersebut peneliti dapat mengetahui hasil belajar peserta didik

baik dari kelompk eksperimen maupun kelompok kontrol.

Tes diberikan setelah kelompok eksperimen dikenai perlakuan

dan diberikan pula pada kelas kontrol. Sebelum tes diberikan, soal tes

terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

daya beda dan tingkat kesukaran dari tiap-tiap butir soal. Jika ada butir-

butir tes yang tidak valid maka dilakukan perbaikan-perbaikan pada butir

soal tersebut. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid, akan

diberikan pada kelas sampel.

G. Analisis Uji Coba Instrument

Sebelum soal tes digunakan mengukur kemampuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu soal tes diujicobakan. Uji coba

dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat

kesukaran dari tiap-tiap butir soal.

1. Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu mampu

mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas butir

soal digunakan rumus korelasi product moment,8 sebagai berikut.

7Ibid., hlm. 150. 8Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm., 72.

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

36

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222xy

YYNXXN

YXXYNr

Keterangan:

rxy = Koefisien antara X dan Y

N = Banyaknya peserta tes

X = Skor item tiap nomor

Y = Jumlah skor total

Hasil penghitungan rxy dibandingkan dengan tabel kritik r product

moment dengan taraf signifikan 5 %. Jika rhitung > rtabel maka item

tersebut valid.

2. Reliabilitas

Apabila suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang tetap atau

konstan maka alat ukur ini dikatakan reliabel, artinya apabila alat ukur itu

dikenakan pada sejumlah obyek yang sama hasilnya relatif sama. Rumus

yang digunakan untuk mencari reliabilitas pada penelitian ini adalah

rumus K – R . 20.9

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 SpqS

1n

nr

Dimana:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan.

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 - p)

∑pq= jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Dengan rumus varians sebagai berikut:

9Ibid., hlm. 101.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

37

2S =N

NY)(Y

22 ∑−∑

3. Tingkat kesukaran

Untuk mendapatkan soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar maka soal dalam penelitian ini dicari indeks kesukaran soal.

Jawaban terhadap butir item soal bentuk essay atau uraian secara teoritis

tidak ada yang salah mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban

tersebut akan berperingkat sesuai dengan masing-masing perserta didik.

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Soal dengan p: 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

b. Soal dengan p: 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

c. Soal dengan p: 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Adapun rumus tingkat kesukaran10 yang digunakan adalah

sebagai berikut.

JSBP =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu betul

JS = jumlah seluruh peserta

4. Daya Beda (indeks diskriminasi)

Daya Beda (indeks diskriminasi) digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu soal dalam membedakan antara peserta didik yang

pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Daya pembeda dalam

menguji tes dalam penelitian ini digunakan rumus:

JBBB

JABAD −=

Keterangan:

10Ibid., hlm. 208.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

38

D = Indek daya beda

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

Dengan klasifikasi daya pembeda:

D = 0,00-0,20 : jelek

D = 0,20-0,40 : cukup

D = 0,40-0,70 : baik

D = 0,70-1,00 : baik sekali

D = Negatif semuanya tidak baik, semua butir soal yang mempunyai

nilai D negatif sebaiknya dibuang saja

H. Analsis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil

penelitian.

1. Uji Prasyarat

Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang

digunakan, terlebih dahulu peneliti memeriksa keabsahan sampel. Cara

yang digunakan untuk memeriksa keabsahan sampel tersebut adalah

dengan uji normalitas dan uji homogenitas.11

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

data dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat dengan prosedur

sebagai berikut:

11Suharsimi Arikunto, 2006, op. cit., hlm. 314.

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

39

1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data

terkecil.

2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan menggunakan

aturan sturges.

k = 1 + (3,3) log n

3) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus:

KelasBanyak

(R) RentangP =

4) Membuat tabel distribusi frekuensi.

5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval.

6) Menghitung rata-rata xi ( x ), dengan rumus:

x∑∑=

i

ii

fxf

Keterangan:

fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda xi

xi = tanda kelas interval

7) Menghitung varians, dengan rumus:

( )

( )1nnxfxfn

s2

ii2

ii2

−= ∑∑

8) Menguitung nilai Z, dengan rumus:

s

x-xZ =

x = batas kelas

x = rata-rata

s = standar deviasi

9) Batas luas daerah diperoleh dari tabel “luas daerah dibawah

lengkung normal standardar 0 ke z”, yang berasal dari nilai Z.

10) Menentukan luas daerah tiap kelas interval.

11) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan rumus:

fh = n x luas daerah dengan n adalah jumlah sampel.

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

40

12) Membuat daftar frekuensi yang diobservasi (fo), dengan

frekuensi yang diharapkan (fh).12

13) Menghitung nilai Chi Kuadrat (χ2), dengan rumus13

χ2 ( )∑= fhfh-fo 2

14) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuuensi yang terdiri atas k

buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria

pengujian digunakan rumus: dk = k - 3, dimana k adalah

banyaknya kelas interval, dan taraf nyata α = 0,05.

15) Menentukan harga χ2tabel.

16) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian:

Jika χ2hitung > χ2

tabel maka data tidak berdistribusi normal dan

sebaliknya jika χ2hitung < χ2

tabel maka data berdistribusi normal.14

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data dilakukan

dengan uji Bartlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan

jumlah kelas.

2) Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini.

12Ibid., hlm. 318. 13Ibid., hlm. 290. 14Ibid., hlm. 320.

kelas bk Z Batas luas daerah

Luas daerah

fh fo ( )fh

fh-fo 2

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

41

Harga-harga yang perlu untuk uji barlett15 Ho : 22

221 ........ kσσσ ==

Sempel ke dk 1/dk si2 Log si

2 (dk) Log si2

1 n1-1 1/(n1-1) s12 Log s1

2 (n1-1) Log s12

2 n2-1 1/(n2-1) s22 Log s2

2 (n2-1) Log s22

…. …. …….. … …. ……….

K nk-1 1/(nk-1) sk2 Log sk

2 (nk-1) Log sk2

Jumlah ∑ (ni-1) ∑1/( ni-1) ∑( ni-1)Log si2

Dimana ni: frekuensi kelas ke-i

si: variansi kelas ke-i

a) Menguji variansi gabungan dan semua sampel:

s2 = ∑ (ni-1) si2 / ∑ (ni-1)

b) Menghitung satuan B dengan rumus:

B = (Log s2) ∑ (ni-1)

c) Menghitung X2 dengan rumus:

χ2 = (In10) {B-∑(ni-1) Log si2}

d) Membandingkan χ2hitung dengan χ2

tabel peluang ( α−1 ) dan dk =

(k - 1) apabila χ2hitung < χ2

tabel maka data berdistribusi homogen.

2. Uji-t

Teknik statistik yang digunakan untuk menentukan taraf

signifikansi perbandingan (membandingkan nilai rata-rata suatu

kelompok dengan rata-rata kelompok yang lain) adalah uji-t atau t-test.16

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah:

H 0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 > µ2

Rumus yang digunakan dalam uji-t atau t-test adalah.17

15Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT. Tarsito, 2001), cet. 6, hlm.262. 16Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996), cet. 1. hlm. 251 17Sudjana, op.cit., hlm. 239.

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

42

21

21

n1

n1s +

Χ−Χ=t

dengan

( ) ( )2nn

s 1n s 1ns21

222

2112

−+−+−

=

Keterangan:

t = statistik t.

1X = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

2X = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol

s12 = varians kelas eksperimen

s22 = varians kelas control

n1 = banyaknya peserta didik pada kelas ekperimen

n2 = banyaknya peserta didik pada kelas kontrol

Kriteria pengujian yang berlaku adalah: terima H 0 jika t < t α−1

dan tolak H 0 jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan

untuk t ialah (n1 +n 2 -2) dengan peluang ( α−1 ).18

18Ibid., hlm. 243.

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada

peserta didik kelas IX A, jumlah soal adalah 25 soal pilihan ganda. Berikut

ini adalah hasil analisis uji coba.

a. Analisis Validitas

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal pada lampiran 8, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 2. Data Validitas Butir Soal

Krteria ttabel No Soal Jumlah Prosentase

Valid

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 13, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 22, 23, 25

20 80%

Invalid

0,339

5, 12, 14, 21, 24 5 20%

b. Analisis Reliabilitas

Hasil penghitungan koefisien reliabilitas 20 butir soal diperoleh

r11= 0,773. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10.

c. Analisis Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal pada lampiran 8, diperoleh data

tingkat kesukaran sebagai berikut.

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

44

Tabel 3. Data Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase

Sulit

Sedang Mudah

-

1, 2, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25

3, 4, 7, 10, 15, 23

19

6

76%

24%

d. Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal pada lampiran 8, diperoleh daya

beda sebagai berikut.

Tabel 4. Data Daya Beda Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

2, 4, 5, 8, 10, 12, 14, 15, 19, 24

1, 3, 6, 7, 9, 13, 16, 18, 20, 21,

22, 23, 25

11, 17

-

10

13

2

40%

52%

8%

2. Data Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

Tes awal (pre test) yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum

peserta didik diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga mencapai nilai tertinggi 80 dan

nilai terendah 40. Rentang nilai (R) adalah 40, banyaknya kelas interval

diambil 6 kelas, panjang kelas interval diambil 7, dari penghitungan pada

uji normalitas diperoleh (∑f i x i ) = 2001, (∑f i x 2i ) = 121127 sehingga nilai

rata-rata tes awal (pre test) kelas eksperimen x = 58,9 dengan simpangan

baku (s) = 10,09389961. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

16.

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

45

Tabel 5. Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

1 40 – 46 4 11.8

2 47 – 53 6 17.6

3 54 – 60 11 32.4

4 61 – 67 6 17.6

5 68 – 74 4 11.8

6 75 – 81 3 8.8

Jumlah 34 100

Untuk memberi gambaran yang lebih luas, maka daftar

penghitungan distribusi frekuensi dapat dibuat histogramnya.

Y 12 - 10 - 8 - 6 - 4 - 2 - 0 - X 39.5 46.5 53.5 60.5 67.5 74.5 81.5

Gambar 2. Histogram Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

3. Data Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Tes awal (pre test) yang diberikan pada kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai terendah

40. Rentang nilai (R) adalah 40, banyaknya kelas interval diambil 6 kelas,

panjang kelas interval diambil 7, dari penghitungan pada uji normalitas

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

46

diperoleh (∑f i x i ) = 1980, (∑f i x 2i ) = 117900 sehingga nilai rata-rata tes

awal (pre test) kelas kontrol x = 58,2 dengan simpangan baku (s) =

8,866206949. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 17.

Tabel 6. Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

No Interval kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)

1 40 – 46 3 8.8

2 47 – 53 6 17.6

3 54 – 60 14 41.3

4 61 – 67 6 17.6

5 68 – 74 3 8.8

6 75 – 81 2 5.9

Jumlah 34 100

Untuk memberi gambaran yang lebih luas, maka daftar

penghitungan distribusi frekuensi dapat dibuat histogramnya.

Y 14 - 12 - 10 - 8 - 6 - 4 - 2 - 0 - X 39.5 46.5 53.5 60.5 67.5 74.5 81.5

Gambar 3. Histogram Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

47

4. Data Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

Tes akhir (post test) yang diberikan pada kelas eksperimen setelah

peserta didik diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung

dan kerucut mencapai nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45. Rentang

nilai (R) adalah 50, banyaknya kelas interval diambil 6 kelas, panjang

kelas interval diambil 9, dari penghitungan pada uji normalitas diperoleh

(∑f i x i ) = 2233, (∑f i x 2i ) = 150565 sehingga nilai rata-rata tes akhir (post

test) kelas eksperimen x = 65,67 dengan simpangan baku (s) =

10,88429669. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18.

Tabel 7. Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

No Interval kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)

1 45 – 53 4 11.8

2 54 – 62 10 29.4

3 63 – 71 11 32.3

4 72 – 80 6 17.7

5 81 – 89 2 5.9

6 90 – 98 1 2.9

Jumlah 34 100

Untuk memberi gambaran yang lebih luas, maka daftar

penghitungan distribusi frekuensi dapat dibuat histogramnya.

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

48

Y 12 - 10 - 8 - 6 - 4 - 2 - 0 - X 44.5 53.5 62.5 71.5 80.5 89.5 98.5

Gambar 4. Histogram Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

5. Data Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

Tes akhir yang diberikan pada kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional pada materi bangun ruang tabung dan kerucut mencapai nilai

tertinggi 85 dan nilai terendah 45. Rentang nilai (R) adalah 40, banyaknya

kelas interval diambil 6 kelas, panjang kelas interval diambil 7, dari

penghitungan pada uji normalitas diperoleh (∑f i x i ) = 1996, (∑f i x 2i ) =

119647 sehingga nilai rata-rata tes akhir (post test) kelas kontrol x =58,7

dengan simpangan baku (s)=8,651604902. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 19.

Tabel 8 Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

No Interval kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)

1 45 – 51 8 23.5

2 52 – 58 9 26.5

3 59 – 65 11 32.4

4 66 – 72 4 11.8

5 73 – 79 1 2.9

6 80 – 86 1 2.9

Jumlah 34 100

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

49

Untuk memberi gambaran yang lebih luas, maka daftar

penghitungan distribusi frekuensi dapat dibuat histogramnya.

Y 12 - 10 - 8 - 6 - 4 - 2 - 0 - X 44.5 51.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5

Gambar 5. Histogram Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

.

B. Pengujian Hipotesis

1. Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan

uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data

dilakukan dengan uji Chi kuadrat, sedangkan uji homogenitas dilakukan

dengan uji Bartlett.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menentukan kriteria

pengujian digunakan rumus: dk = k – 3, dimana k adalah banyaknya

kelas interval, dan taraf nyata α = 0,05. Jika χ2hitung > χ2

tabel maka data

tidak berdistribusi normal dan sebaliknya jika χ2hitung < χ2

tabel maka data

berdistribusi normal. Untuk mengetahui lebih jelas tentang uji

normalitas tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) dapat dilihat pada

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

50

lampiran 16 sampai lampiran 19. Dari uji normalitas pada hasil tes

awal (pre test) dan tes akhir (post test) adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Daftar Hasil Uji Normalitas

Tes Awal ( Pre Test) Dan Tes Akhir (Post Test)

No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2

tabel Keterangan

1 Eksperimen Pre test 2.7046 7.81 Normal

2 Kontrol Pre test 3.5116 7.81 Normal

3 Eksperimen Post test 1.855 7.81 Normal

4 Kontrol Post test 4.4678 7.81 Normal

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah

data tersebut homogen atau tidak. Dengan kriteria pengujian apabila

χ2hitung < χ2

tabel untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = (k-1) maka data

berdistribusi homogen. Untuk mengetahui lebih jelas tentang uji

homogenitas tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) dapat dilihat

pada lampiran 20 sampai lampiran 23. Dari uji homogenitas pada hasil

tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) adalah sebagai berikut.

Tabel 10 Daftar Hasil Uji Homogenitas

Tes Awal ( Pre Test) Dan Tes Akhir (Post Test)

No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2

tabel Keterangan

1 Eksperimen Pre test 7.6976 11.1 Homogen

2 Kontrol Pre test 8.2426 11.1 Homogen

3 Eksperimen Post test 0.9072 11.1 Homogen

4 Kontrol Post test 6.6253 11.1 Homogen

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan

dengan pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis ini dipakai nilai tes

akhir (post test) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara

signifikan antara rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

51

peserta didik diberi perlakuan, untuk mengetahui terjadi tidaknya

perbedaan rata-rata setelah diberi perlakuan maka digunakan uji-t dengan

uji pihak kanan dimana hipotesis nol dan tandingannya adalah sebagai

berikut:

H 0 : µ1 = µ2; artinya bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat

peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut tidak

berbeda secara nyata dari rata-rata hasil belajar peserta didik

kelas kontrol.

H1 : µ1 > µ2; artinya bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat

peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut berbeda

secara nyata dari rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

kontrol.

Berdasarkan hasil penghitungan. uji-t diperoleh thitung = 2,8117

sedangkan ttabel = 1,66 dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 66 (lihat

lampiran 25). Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, jadi H 0 : µ1 = µ2

ditolak dan H1 : µ1 > µ2 diterima. Hal ini berarti bahwa rata-rata hasil

belajar peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat

peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut berbeda secara nyata

dari rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Awal (Pre Test)

Berdasarkan penghitungan Chi kuadrat dan uji bartlett, tes awal

(pre test) dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi awal peserta

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

52

didik sebelum diajar dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga adalah

setara atau sama. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh nilai rata-rata

untuk kelas IX B (kelas eksperimen) adalah 58,9 dan Standar Deviasi

(SD) = 10,09 sedangkan rata-rata untuk kelas IX C (kelas kontrol) adalah

58,2 dan Standar Deviasi (SD) = 8,87.

2. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tes Akhir(Pos Test)

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar yang

diperoleh peserta didik dengan model pembelajaran cooperative learning

tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga (kelas eksperimen) mencapai

rata-rata 65,67 dan Standar Deviasi (SD) = 10,88 sedangkan untuk hasil

belajar yang diperoleh peserta didik dengan pembelajaran konvensional

(kelas kontrol) mencapai rata-rata 58,70 dan Standar Deviasi (SD) = 8,65.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata peserta didik kelas

eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung dan

kerucut (kelas eksperimen) x = 65,67 sedangkan nilai rata-rata peserta didik

kelas kotrol x = 58,7. Dengan demikian hasil belajar peserta didik yang diajar

dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga (kelas eksperimen) lebih baik.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini masih terdapat kekurangan yaitu

pada waktu penyelesaian soal pada kelompok ahli peserta didik membutuhkan

waktu yang lebih lama, sehingga mengakibatkan pelaksanaan skenario

pembelajaran tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

53

BAB V

PENUTUP A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik kelas

IX semester I MTs Miftahul Falah Betahwalang Bonang Demak tahun pelajaran

2008/2009, diperoleh kesimpulan bahwa:

Terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung dan

kerucut dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol. berdasarkan

hasil penghitungan diperoleh rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar

dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga x = 65,67 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta

didik kelas kontrol x = 58,7. Hal tersebut nampak bahwa rata-rata hasil belajar

peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga lebih baik dari rata-rata hasil belajar

peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini berarti

bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

pada materi bangun ruang tabung dan kerucut.

B. Saran-saran

Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, bahwa model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat peraga

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan kenyataan yang ada,

maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

54

1. Agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik, sebaiknya

guru dapat memilih dan menerapkan model dan strategi pembelajaran yang

baik dan tepat.

2. Dalam proses pembelajaran matematika, sebaiknya guru mengajar dengan

pembelajaran kooperatif, yang dapat menumbuhkan aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran yang dapat mengakibatkan hasil belajar

matematika peserta didik dapat meningkat.

3. Khusus pada para guru, hendaknya pembelajaran kooperatif ini juga

dikembangkan pada materi lainnya yang cocok untuk menarik minat peserta

didik belajar matematika.

C. Penutup

Demikian skripsi ini penulis susun, penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Karenanya dengan kerendahan hati,

kritik dan saran yang membangun dari pembaca menjadi harapan penulis. Semoga

bermanfaat. Amin

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1996.

Adinawan, M. Cholik dan Sugijono, Matematika, Jakarta: Erlangga, 2007.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

_____________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.

Clifford T. Morgan dan Richard A. King, Introduction to Psychology, Tikyo: Grow Hill, 1971.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1989.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002.

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

____________, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 2.

Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996, cet. 1.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Ibrahim, Muslimin, et.al., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2000.

Jabir Abdul Hamid Jabir, Sīkūlūjiyyah At-Ta’allumi, Mesir: Daarun Nahdhoh Al-A’rabiyyah, 1978.

Junaidi, Syamsul dan Tatag Yuli Eko Siswono, Matematika SMP Untuk Kelas VIII 2, Jakarta: Erlangga, 2004.

Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lie, Anita, Cooperatif Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Gramedia, 2004.

Madrasah Development Center Kanwing Depag Jateng, “Modul Matematika Training of Trainer (TOT) Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran MIPA bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng”, 2007, t.d.

Mutadi, “Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika”, t.d.

Nurhadi, dkk, Pemebelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang, 2004.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1984.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, Cet. 3.

Slavin, Robert E. Cooperatif Learning Teory, Riset dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, Bandung: Nusa Media, 2008.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: PT. Tarsito, 2001, cet. 6.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo, 2000, Cet. 5.

Sugiarto, et.al., Teknik Sampling, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, Cet. 3.

Sujatmiko, Ponco, Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya 2, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2005.

Suyitno, Amin, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di SMP”, Makalah, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006, t.d.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: prestasi pustaka, 2007.

Zaini, Hisyam, et.al., Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTDS IAIN Sunan Kalijaga, 2002.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 1.a)

Sekolah : MTs Miftahul Falah Demak Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IX/ I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Standar Kompetensi : 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta

menentukan ukuranya Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan

bola Indikator : Menyebutkan unsur-unsur; jari-jari, diameter, tinggi,

sisi, dan alas pada tabung dan kerucut. A. Tujuan pembelajaran

Dengan menggunakan model tabung dan kerucut, peserta didik dapat menyebutkan unsur-unsur; jari-jari, diameter, tinggi, sisi dan alas.

B. Materi ajar Unsur-unsur pada tabung dan kerucut

C. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : cooperative learning tipe jigsaw. 2. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab.

D. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pendahuluan a. Guru mengawali dengan salam pembuka dan do’a. b. Apersepsi: tanya jawab mengenai bentuk tabung dan kerucut disekitar

kita. c. Mengingatkan kembali tentang lingkaran dan persegi panjang. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga. b. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok (kelompok asal)

yang sudah ditetapkan. c. Tiap kelompok diminta untuk menunjuk ketua kelompok.

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

d. Guru memberikan lembar ahli pada ketua kelompok, kemudian dibagikan pada anggotanya.

e. Tiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengerjakan dan memahami bagian yang sudah diberikan.

f. Perpindahan kelompok (dari kelompok asal ke kelompok ahli). g. Untuk peserta didik yang mendapatkan soal sama, bertemu dan

berdiskusi dalam kelompok ahli untuk menyelesaikan soal tersebut. h. Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam proses diskusi. i. Perpindahan kelompok (dari kelompok ahli kembali ke kelompok

asal). j. Dari kelompok ahli peserta didik kembali ke kelompok asal, dalam

kelompok asal tiap peserta didik bertanggung jawab menjelaskan pada anggota kelompoknya.

3. Penutup a. Guru membimbing peserta didik memyimpulkan materi yang sudah

dipelajari. b. Evaluasi. c. Guru memberikan tugas rumah. d. Memotivasi peserta didik dan diakhiri dengan salam penutup.

E. Alat dan sumber belajar Alat tulis, penggaris, jangka dan Buku paket matematika kelas IX semester I.

F. Penilaian Tes awal : Lesan Essay Tes proses : Pengamatan Tes akhir : Tertulis Essay

Demak, 14 Oktober 2008 Mengetahui, Guru kelas/pengajar Peneliti (Istirokhah, S.Pd.) (Ni’mah Maulidah)

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

LEMBAR AHLI

1. Gambarlah jaring-jaring tabung, bila diketahui jari-jari tabung adalah 7 cm

dan tinggi 9 cm!

2. Gambarlah jaring-jaring kerucut, jika diketahui jari-jari kerucut adalah 3,5 cm

dan tinggi 7 cm!

3. Gambarlah sebuah tabung bila diketahui keliling lingkaran adalah 22 cm dan

tinggi 8 cm!

4. Sebuah kerucut memiliki panjang garis pelukis 10 cm dan keliling lingkaran

alas 22 cm, tentukan jari-jari alas kerucut tersebut!

5. Sebuah kerucut mempunyai tinggi 7 cm dan keliling alas adalah 44 cm.

Tentukan jari-jari kerucut!

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1.b)

Sekolah : MTs Miftahul Falah Demak Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IX/ I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Standar Kompetensi : 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta

menentukan ukuranya.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola.

Indikator : Menghitung luas selimut tabung dan kerucut. A. Tujuan pembelajaran

Peserta didik dapat menghitung luas selimut dan volume tabung. B. Materi ajar Luas selimut tabung dan kerucut. C. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : cooperative learning tipe jigsaw 2. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan

a. Guru mengawali dengan salam pembuka dan do’a. b. Apersepsi: tanya jawab mengenai materi sebelumnya. c. Membahas pekerjaan rumah. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga. b. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok (kelompok asal)

yang sudah ditetapkan. c. Tiap kelompok diminta untuk menunjuk ketua kelompok. d. Guru memberikan lembar ahli pada ketua kelompok, kemudian

dibagikan pada anggotanya. e. Tiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengerjakan dan

memahami bagian yang sudah diberikan. f. Perpindahan kelompok (dari kelompok asal ke kelompok ahli). g. Untuk peserta didik yang mendapatkan soal sama, bertemu dan

berdiskusi dalam kelompok ahli untuk menyelesaikan soal tersebut. h. Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam proses diskusi.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

i. Perpindahan kelompok (dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal).

j. Dari kelompok ahli peserta didik kembali ke kelompok asal, dalam kelompok asal tiap peserta didik bertanggung jawab menjelaskan pada anggota kelompoknya.

3. Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari. b. Evaluasi kemudian guru memberi tugas rumah. c. Memotivasi peserta didik dan diakhiri dengan salam penutup.

E. Alat dan sumber belajar Alat tulis, penggaris, jangka dan Buku paket matematika kelas IX semester I.

F. Penilaian Tes awal : Lesan Essay Tes proses : Pengamatan Tes akhir : Tertulis Essay

Demak, 17 Oktober 2008 Mengetahui, Guru kelas/pengajar Peneliti (Istirokhah, S.Pd.) (Ni’mah Maulidah)

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

LEMBAR AHLI

1. Panjang jari-jari sebuah tabung 14 cm, jika tinggi tabung 10 cm dan 722

=π ,

tentukan :

a. Panjang selimut tabung!

b. Lebar selimut tabung!

2. Tabung dengan diameter alasnya 14 cm, tinggi tabung 10 cm dan 722

=π ,

maka luas selimut tabung adalah?

3. Sebuah gelas berbentuk tabung tanpa tutup dengan jari-jari lingkaran alas

gelas 3,5 cm, tinggi 6 cm, tentukan luas permukaan gelas tersebut jika

diketahui 722

=π !

4. Diameter sebuah kerucut adalah 10 cm, hitunglah panjang garis pelukis dan

luas permukaan kerucut, jika diketahui tinggi kerucut adalah 12 cm dan

14,3=π !

5. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut adalah 7 cm dan panjang garis pelukisnya

20 cm, tentukan:

a. Tinggi kerucut tersebut!

b. Panjang busur pada jaring-jaring selimut!

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1.c)

Sekolah : MTs Miftahul Falah Demak Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IX/ I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Standar Kompetensi : 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta

menentukan ukuranya.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola.

Indikator : Menghitung volume tabung dan kerucut. A. Tujuan pembelajaran

Peserta didik dapat menghitung volume tabung dan kerucut. B. Materi ajar Volume tabung dan kerucut. C. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : cooperative learning tipe jigsaw. 2. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab.

D. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan

a. Guru mengawali dengan salam pembuka dan do’a. b. Apersepsi: tanya jawab mengenai materi sebelumnya. c. Membahas pekerjaan rumah. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga. b. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok (kelompok asal)

yang sudah ditetapkan. c. Tiap kelompok diminta untuk menunjuk ketua kelompok. d. Guru memberikan lembar ahli pada ketua kelompok, kemudian

dibagikan pada anggotanya. e. Tiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengerjakan dan

memahami bagian yang sudah diberikan. f. Perpindahan kelompok (dari kelompok asal ke kelompok ahli). g. Untuk peserta didik yang mendapatkan soal sama, bertemu dan

berdiskusi dalam kelompok ahli untuk menyelesaikan soal tersebut. h. Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam proses diskusi.

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

i. Perpindahan kelompok (dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal).

j. Dari kelompok ahli peserta didik kembali ke kelompok asal, dalam kelompok asal tiap peserta didik bertanggung jawab menjelaskan pada anggota kelompoknya.

3. Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari. b. Evaluasi kemudian guru memberi tugas rumah. c. Memotivasi peserta didik dan diakhiri dengan salam penutup.

E. Alat dan sumber belajar Alat tulis, penggaris, jangka dan Buku paket matematika kelas IX semester I.

F. Penilaian Tes awal : Lesan Essay Tes proses : Pengamatan Tes akhir : Tertulis Essay

Demak, 21 Oktober 2008 Mengetahui, Guru kelas/pengajar Peneliti (Istirokhah, S.Pd.) (Ni’mah Maulidah)

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

LEMBAR AHLI

1. Hitunglah volume tabung yang diameternya 7 cm dan tinggi 10 cm dengan

nilai 722

=π !

2. Sebuah tabung berisi 770 cm 3 zat cair, panjang jari-jari alas tabung 7 cm.

Hitunglah tinggi zat cair itu dengan nilai 722

=π !

3. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 3 cm, jika tinggi kerucut 4 cm dan

14,3=π , hitunglah volume kerucut tersebut!

4. Jari-jari alas sebuah kerucut 5 cm, tinggi 12 cm, dan 14,3=π , hitunglah:

a. Garis pelukis tersebut!

b. Volume kerucut!

5. Volume suatu kerucut 462 cm 3 . Jika tinggi kerucut 9 cm dan722

=π ,

hitunglah jari-jari alas kerucut tersebut!

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 2

SOAL TES AWAL (PRE TEST)

1. Di bawah ini yang termasuk bentuk tabung adalah …

a. Topi

b. Kaleng

c. Bola

d. Cetakan tumpeng

2. Di bawah ini yang termasuk bentuk kerucut adalah …

a. Topi

b. Kaleng

c. Bola

d. Cetakan tumpeng

3. Tabung mempunyai…sisi

a. 2 buah b. 3 buah c. 4 buah d. 5 buah

4. Kerucut mempunyai...sisi

a. 2 buah b. 3 buah c. 4 buah d. 5 buah

5. Tabung memiliki dua sisi yang sama dan sebangun (kongruen), yaitu…

a. Dua lingkaran yang sama dan sebangun (kongruen)

b. Dua persegi yang sama dan sebangun (kongruen)

c. Dua segitiga yang sama dan sebangun (kongruen)

d. Dua persegi panjang yang sama dan sebangun (kongruen)

6. Kerucut memiliki sisi alas yang berbentuk…

a. Lingkaran b. Persegi c. Segitiga d. Persegi panjang

7. Bentuk selimut tabung adalah…

a. Lingkaran b. Persegi c. Juring lingkaran d. Persegi panjang

8. Bentuk selimut kerucut adalah…

a. Lingkaran b. Persegi c. Juring lingkaran d. Persegi panjang

9. Bentuk alas pada tabung dan kerucut adalah …

a. lingkaran b. Persegi c. Segitiga d. Persegi panjang

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

10. jika sebuah lingkaran memiliki diameter 7 cm, maka jari-jari lingkaran

tersebut adalah …

a. 3,5 cm b. 5 cm c. 7 cm d. 15 cm

11. Sebuah selimut tabung yang berbentuk persegi panjang, memiliki panjang 12

cm dan lebar 4 cm, berapa luas selimut tabung tersebut…

a. 3 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 48 cm

12. Tutup tabung yang berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 7 cm dan 722

=π ,

berapa keliling tutup tersebut…

a. 7 cm b. 14 cm c. 22 cm d. 44 cm

13. Jika sebuah tabung memiliki luas sisi atas (tutup) 22 cm 2 , maka luas alas

tabung tersebut adalah…

a. 11 cm b. 22 cm c. 44 cm d. 66 cm

14. Luas selimut sebuah tabung yang berbentuk persegi panjang adalah 54 cm 2 ,

jika diketahui lebar selimut tabung 6 cm maka panjang selimut tabung tersebut

adalah…

a. 8 cm b. 18 cm c. 27 cm d. 9 cm

15. Keliling lingkaran yang berdiameter 20 cm, dengan 14,3=π adalah…

a. 62,8 cm b. 125,6 cm c. 68,8 cm d. 82,6 cm

16. Sebuah figura berbentuk persegi panjang dengan luas 45 cm 2 , jika panjang

figura tersebut 9 cm maka lebarnya adalah …

a. 4 cm b. 5 cm c. 6 cm d. 7 cm

17. Luas lingkaran yang berjari-jari 7 cm adalah …

a. 22 cm 2 b. 44 cm 2 c. 154 cm 2 d. 308 cm 2

18. Luas lingkaran yang berdiameter 14 cm adalah …

a. 44 cm 2 b. 154 cm 2 c. 198 cm 2 d. 308 cm 2

19. Lingkaran yang luasnya 154 cm 2 , dengan 722

=π , panjang jari-jarinya adalah

a. 24 cm b. 14 cm c. 10 cm d. 7 cm

20. Keliling persegi panjang dengan panjang 12 cm dan lebar 4 cm adalah ...

a. 4 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 32 cm

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN

SOAL TES AWAL (PRE TEST)

1. B 11. D

2. D 12. D

3. B 13. B

4. A 14. D

5. A 15. A

6. A 16. B

7. D 17. C

8. C 18. B

9. A 19. D

10. A 20. D

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 4

SOAL TES AKHIR (POST TEST)

Mata pelajaran : Matematika

Kelas : IX

Materi : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Waktu : 80 menit

I. Petunjuk umum

1. Tulislah nama, nomor, kelas, dilembar jawaban instrument.

2. Pilihlah jawaban yang paling tepat pada lembar soal.

3. Periksalah pekerjaan anda sebelum lembar jawaban diserahkan.

II. Petunjuk khusus

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada

lembar jawaban.

1. Volume tabung disamping adalah…

a. tr 2

21 π

b. rtπ

c. rtπ2

d. tr 2π

2. Tabung dengan diameter alas 14 cm dan tinggi 10 cm, maka luas selimut

tabung adalah ...

a. 440 cm 2 b. 320 cm 2 c. 220 cm 2 d. 120 cm 2

3. Jika tinggi tabung adalah 16 cm dan jari-jari lingkaran alas tabung adalah

7 cm, maka luas permukaan tabung adalah…

a. 1112 cm 2 b. 1012 cm 2 c. 858 cm 2 d. 704 cm 2

4. Sebuah tabung berjari-jari 14 cm, jika tinggi tabung 10 cm maka panjang

selimut tabung adalah…

a. 22 cm b. 44 cm c. 66 cm d. 88 cm

t

r

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5. Suatu tabung tanpa tutup memiliki jari-jari alas 6 cm dan tinggi 10 cm,

jika 14,3=π maka luas permukaan tabung tanpa tutup adalah…

a. 602,88 cm 2 b. 489,84 cm 2 c. 378,80 cm 2 d. 301,44 cm 2

6. Sebuah tabung berjari-jari 7 cm dan tinggi 24 cm, luas selimut tabung

tersebut adalah…

a. 1056 cm 2 b. 1012 cm 2 c. 1116 cm 2 d. 2332 cm 2

7. Volume tabung yang diukur diameternya adalah 10 cm, tinggi 4 cm dan

14,3=π adalah…

a. 413 cm 3 b. 157 cm 3 c. 314 cm 3 d. 571 cm 3

8. Tabung dengan diameter alas 14 cm dan tinggi 10 cm, maka volume

tabung adalah…

a. 1540 cm 3 b. 1520 cm 3 c. 2323 cm 3 d. 1012 cm 3

9. Voleme tabung yang berdiameter 7 cm dan tinggi 10 cm dengan 722

adalah…

a. 320 cm 3 b. 440 cm 3 c. 538 cm 3 d. 385 cm 3

10. Suatu kaleng berbentuk tabung berisi 462 cm 3 minyak, jika jari-jari

alasnya 7 cm, maka tinggi kaleng tersebut adalah…

a. 2 cm b. 3 cm c. 4 cm d. 5 cm

11. Luas selimut kerucut pada gambar

disamping adalah...

a. rsπ2

b. sπ2

c. rsπ

d. 2sπ

12. Luas selimut kerucut yang garis pelukisnya 10 cm dan diameter alasnya 12

cm adalah...

a. 3,14 × 12 ×10 × 1 cm 2 c. 3,14 × 6 × 5 × 1 cm 2

b. 3,14 × 12 × 5 × 1 cm 2 d. 3,14 × 6 ×10 × 1 cm 2

r

s

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

13. Luas selimut kerucut yang berjari-jari 7 cm, tinggi 24 cm dan 722

adalah...

a. 11 cm 2 b. 220 cm 2 c. 225 cm 2 d. 550 cm 2

14. Jari-jari alas suatu kerucut 5 cm, tinggi 12 cm dan 14,3=π , luas seluruh

permukan kerucut tersebut adalah...

a. 62,80 cm 2 b. 78,50 cm 2 c. 204,10 cm 2 d. 282,60 cm 2

15. Suatu kerucut mempunyai panjang garis pelukis 13 cm, dan keliling

alasnya 13,4 cm, jika 14,3=π maka tinggi kerucut adalah...

a. 5 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm

16. Sebuah kerucut jari-jari alasnya 5 cm, panjang garis pelukis 13 cm jika

14,3=π maka luas kerucut seluruhnya adalah...

a. 182,6 cm 2 b. 282,6 cm 2 c. 162,4 cm 2 d. 262 cm 2

17. Jari-jari alas kerucut 9 cm, jika panjang garis pelukisnya 15 cm maka

tingginya adalah...

a. 10 cm b. 11 cm c. 12 cm d. 13 cm

18. Jari-jari kerucut 7 cm, tingginya 12 cm maka isi kerucut...

a. 88 cm 3 b. 264 cm 3 c. 616 cm 3 d. 1232 cm 3

19. Sebuah kerucut diameternya 20 cm, tingginya 12 cm ( 14,3=π ) volume

kerucut ...

a. 125,6 cm 3 b. 251,2 cm 3 c. 743,6 cm 3 d. 1256,0 cm 3

20. Volum sebuah kerucut adalah 314 cm, jika jari-jari alasnya 5 cm dan

14,3=π , maka panjang garis pelukisnya adalah...

a. 4 cm b. 12 cm c. 13 cm d. 20 cm

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN

SOAL TES AKHIR (POST TEST)

1. D 11. C

2. A 12. D

3. B 13. D

4. D 14. D

5. B 15. D

6. A 16. B

7. C 17. C

8. A 18. C

9. D 19. D

10. B 20. C

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 6

Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba Instrumen

No Nama 1 Abdul Ghofar 2 Adelina Qurrotul Aini 3 Ahmad Risal Arif 4 Alfa Shinta Nur Aini 5 Ali Murtadlo 6 Aminuddun 7 Anita Sholekhah 8 Deki Siswanto 9 Dewi Hajar 10 Dewi Susanti 1 Durrotun Nasehah 12 Hasan Ali Ismail 13 Heriyanto 14 Immatul Khotimah 15 Jumlatul Fawaidah 16 Khariroh 17 Mabrur Syarif 18 Muhammad Zaini 19 Nadhiroh 20 Nazwar Akhiyak 21 Nur Qosim 22 Qurrotul Ainiyah 23 Risa Qurrotul Ainiyah 24 Robaus Sholeh 25 Rois Taufiqin 26 Roudhatul Aliyah 27 Sirojun Anas 28 Siti Barokah 29 Siti Zulaikhah 30 Slamet Agung Santoso 31 Syaiful Ulum 32 Symsul Arifin 33 Umi Salamah 34 Waqifatur Rohmah

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 7

SOAL UJI COBA

Mata pelajaran : Matematika

Kelas : IX

Materi : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Waktu : 80 menit

III. Petunjuk umum

1. Tulislah nama, nomor, kelas, dilembar jawaban instrument

2. Pilihlah jawaban yang paling tepat pada lembar soal

3. Periksalah pekerjaan anda sebelum lembar jawaban diserahkan

IV. Petunjuk khusus

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada

lembar jawaban.

1. Volume tabung disamping adalah…

a. tr 2

21 π

b. rtπ

c. rtπ2

d. tr 2π

2. Tabung dengan diameter alas 14 cm dan tinggi 10 cm, maka luas selimut

tabung adalah ...

a. 440 cm 2 b. 320 cm 2 c. 220 cm 2 d. 120 cm 2

3. Jika tinggi tabung adalah 16 cm dan jari-jari lingkaran alas tabung adalah

7 cm, maka luas permukaan tabung adalah…

a. 1112 cm 2 b. 1012 cm 2 c. 858 cm 2 d. 704 cm 2

4. Sebuah tabung berjari-jari 14 cm, jika tinggi tabung 10 cm maka panjang

selimut tabung adalah…

t

r

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

a. 22 cm b. 44 cm c. 66 cm d. 88 cm

5. Pernyataan berikut tentang tabung benar, kecuali…

a. Jari-jari lingkaran alas dan lingkaran atas besarnya sama.

b. Mempunyai dua buah rusuk.

c. Mempunyai dua buah bidang sisi

d. Merupakan prisma tegak segi banyak beraturan yang bidang alasnya

berupa lingkaran.

6. Suatu tabung tanpa tutup memiliki jari-jari alas 6 cm dan tinggi 10 cm,

jika 14,3=π maka luas permukaan tabung tanpa tutup adalah…

a. 602,88 cm 2 b. 489,84 cm 2 c. 378,80 cm 2 d. 301,44 cm 2

7. Sebuah tabung berjari-jari 7 cm dan tinggi 24 cm, luas selimut tabung

tersebut adalah…

a. 1056 cm 2 b. 1012 cm 2 c. 1116 cm 2 d. 2332 cm 2

8. Volume tabung yang diukur diameternya adalah 10 cm, tinggi 4 cm dan

14,3=π adalah…

a. 413 cm 3 b. 157 cm 3 c. 314 cm 3 d. 571 cm 3

9. Tabung dengan diameter alas 14 cm dan tinggi 10 cm, maka volume

tabung adalah…

a. 1540 cm 3 b. 1520 cm 3 c. 2323 cm 3 d. 1012 cm 3

10. Voleme tabung yang berdiameter 7 cm dan tinggi 10 cm dengan 722

adalah…

a. 320 cm 3 b. 440 cm 3 c. 538 cm 3 d. 385 cm 3

11. Suatu kaleng berbentuk tabung berisi 462 cm 3 minyak, jika jari-jari

alasnya 7 cm, maka tinggi kaleng tersebut adalah…

a. 2 cm b. 3 cm c. 4 cm d. 5 cm

12. Tinggi suatu kaleng berbentuk tabung yang berisi penuh zat cair sebanyak

785 cm 3 berdiameter 10 cm adalah…

a. 20 cm b. 15 cm c. 10 cm d. 5 cm

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

13. Luas selimut kerucut pada gambar

disamping adalah...

a. rsπ2

b. sπ2

c. rsπ

d. 2sπ

14. Pernyataan berikut yang benar adalah...

a. Kerucut mempunyai dua buah bidang sisi

b. Kerucut mempunyai tiga buah rusuk

c. Kerucut merupakan bangun ruang berbentuk prisma tegak segi-banyak

beraturan yang bidang alasnya berupa lingkaran

d. Tinggi kerucut disebut juga garis pelukis kerucut

15. Luas selimut kerucut yang garis pelukisnya 10 cm dan diameter alasnya 12

cm adalah...

a. 3,14 × 12 ×10 × 1 cm 2 c. 3,14 × 6 × 5 × 1 cm 2

b. 3,14 × 12 × 5 × 1 cm 2 d. 3,14 × 6 ×10 × 1 cm 2

16. Luas selimut kerucut yang berjari-jari 7 cm, tinggi 24 cm dan 722

adalah...

a. 11 cm 2 b. 220 cm 2 c. 225 cm 2 d. 550 cm 2

17. Jari-jari alas suatu kerucut 5 cm, tinggi 12 cm dan 14,3=π , luas seluruh

permukan kerucut tersebut adalah...

a. 62,80 cm 2 b. 78,50 cm 2 c. 204,10 cm 2 d. 282,60 cm 2

18. Suatu kerucut mempunyai panjang garis pelukis 13 cm, dan keliling

alasnya 13,4 cm, jika 14,3=π maka tinggi kerucut adalah...

a. 5 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm

19. Sebuah kerucut jari-jari alasnya 5 cm, panjang garis pelukis 13 cm jika

14,3=π maka luas kerucut seluruhnya adalah...

a. 182,6 cm 2 b. 282,6 cm 2 c. 162,4 cm 2 d. 262 cm 2

r

s

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

20. Jari-jari alas kerucut 9 cm, jika panjang garis pelukisnya 15 cm maka

tingginya adalah...

a. 10 cm b. 11 cm c. 12 cm d. 13 cm

21. Luas permukaan kerucut dengan jari-jari alas 6 cm, tinggi 8 cm dan

14,3=π adalah...

a. 301,44 cm 2 b. 188,40 cm 2 c. 113,04 cm 2 d. 100,48 cm 2

22. Jari-jari kerucut 7 cm, tingginya 12 cm maka isi kerucut...

a. 88 cm 3 b. 264 cm 3 c. 616 cm 3 d. 1232 cm 3

23. Sebuah kerucut diameternya 20 cm, tingginya 12 cm ( 14,3=π ) volume

kerucut ...

a. 125,6 cm 3 b. 251,2 cm 3 c. 743,6 cm 3 d. 1256,0 cm 3

24. Volum kerucut yang diameter alasnya 20 cm dan tingginya 24 cm dengan

pendekatan nilai 14,3=π adalah...

a. 7536 cm 3 b. 5024 cm 3 c. 2512 cm 3 d. 1105 cm 3

25. Volum sebuah kerucut adalah 314 cm, jika jari-jari alasnya 5 cm dan

14,3=π , maka panjang garis pelukisnya adalah...

a. 4 cm b. 12 cm c. 13 cm d. 20 cm

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 8

Validitas, Reliabilitas, Tingkat kesukaran dan Daya Beda Butir Soal Nomor Soal No Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 4 0 1 0 1 1 1 1 1 5 1 0 1 0 1 1 0 1 6 1 1 1 0 0 1 1 1 7 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 0 1 1 0 9 1 1 1 1 0 1 1 1 10 0 0 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 0 1 0 0 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 0 15 0 0 1 1 1 0 0 0 16 1 1 1 1 1 0 0 1 17

kelo

mpo

k At

as

1 0 1 0 1 1 1 1 18 0 1 1 1 0 1 1 1 19 1 1 1 1 0 0 0 1 20 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1 0 1 1 0 0 1 1 23 1 1 0 1 0 1 1 0 24 1 1 1 0 0 1 0 1 25 0 1 1 1 0 0 1 0 26 1 0 0 1 1 1 1 1 27 0 1 0 1 0 0 1 1 28 0 0 1 0 1 1 0 1 29 1 1 0 1 1 0 1 0 30 0 0 1 1 1 1 0 0 31 0 0 0 0 0 0 1 1 32 1 1 1 0 1 1 0 1 33 0 0 0 0 1 0 0 0 34

Kelo

mpo

k Ba

wah

0 0 0 0 0 0 0 0 ΣX 23 23 24 25 18 23 24 23 ΣX2 23 23 24 25 18 23 24 23 ΣXY 390 389 403 419 287 394 407 388 rxy 0.426 0.41 0.393 0.41 0.047 0.488 0.457 0.395

rtabel 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Valid

itas

Kriteria Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid BA 14 13 14 14 10 14 14 13 BB 9 10 10 11 8 9 10 10 JA 17 17 17 17 17 17 17 17 JB 17 17 17 17 17 17 17 17 DP 0.294 0.176 0.235 0.176 0.118 0.294 0.235 0.176

Day

a Pe

mbe

da

Kriteria Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek B 23 23 24 25 18 23 24 23 JS 34 34 34 34 34 34 34 34 P 0.676 0.676 0.706 0.735 0.529 0.676 0.706 0.676 Ti

ngka

t Ke

suka

ran

Kriteria Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang p 0.676 0.676 0.706 0.735 0.529 0.676 0.706 0.676 q 0.324 0.324 0.294 0.265 0.471 0.324 0.294 0.324

pq 0.219 0.219 0.208 0.195 0.249 0.219 0.208 0.219

Rel

iabi

litas

Kriteria Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai dibuang Dipakai Dipakai Dipakai

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Nomor Soal 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

22 24 21 12 22 13 25 23 23 23 22 24 21 12 22 13 25 23 23 23

374 403 360 169 382 212 419 391 396 387 0.413 0.393 0.433 -0.307 0.535 0.105 0.41 0.441 0.519 0.379 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid 14 12 14 5 13 8 14 14 15 14 8 12 7 7 9 5 11 9 8 9

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0.353 0 0.412 -0.118 0.235 0.176 0.176 0.294 0.412 0.294 Cukup Jelek Baik Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Cukup

22 24 21 12 22 13 25 23 23 23 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

0.647 0.706 0.618 0.353 0.647 0.382 0.735 0.676 0.676 0.676 Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang 0.647 0.706 0.618 0.353 0.647 0.382 0.735 0.676 0.676 0.676 0.353 0.294 0.382 0.647 0.353 0.618 0.265 0.324 0.324 0.324 0.228 0.208 0.236 0.228 0.228 0.236 0.195 0.219 0.219 0.219

Dipakai Dipakai Dipakai dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Nomor Soal 19 20 21 22 23 24 25

Y Y2

1 1 0 1 1 1 1 23 529 1 1 1 1 1 1 1 23 529 1 1 0 1 1 1 1 22 484 1 1 1 1 1 1 1 21 441 1 1 1 1 1 1 1 20 400 1 1 1 1 1 0 0 20 400 0 1 1 1 1 0 1 20 400 1 1 0 0 1 1 1 19 361 1 1 0 1 1 0 0 18 324 1 0 1 0 1 0 1 17 289 1 0 0 1 0 0 0 17 289 1 1 1 1 0 1 1 17 289 0 0 0 1 1 0 1 16 256 1 0 0 0 1 0 1 16 256 0 1 1 1 1 1 1 16 256 0 1 1 1 1 1 1 16 256 1 1 0 1 1 1 1 16 256 0 0 0 0 1 0 0 15 225 1 1 0 1 1 0 1 15 225 0 1 0 1 0 0 1 15 225 1 1 0 0 0 0 0 15 225 1 0 0 1 1 1 1 15 225 1 1 0 1 0 0 0 15 225 1 1 1 0 0 0 1 14 196 1 0 0 1 1 0 1 14 196 0 1 1 0 0 1 0 14 196 1 0 0 1 1 1 1 14 196 1 1 0 1 1 0 1 14 196 1 0 1 0 0 1 0 13 169 0 0 0 1 1 1 1 13 169 1 0 0 1 1 0 0 12 144 0 1 1 0 0 1 0 11 121 0 0 1 0 1 1 0 7 49 0 0 0 0 0 1 0 3 9

23 21 14 23 24 18 22 536 9006 23 21 14 23 24 18 22

390 364 229 392 402 283 376 0.426 0.492 0.122 0.457 0.377 -0.011 0.444 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid 13 13 9 14 15 10 14 10 8 5 9 9 8 8 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0.176 0.294 0.235 0.294 0.253 0.118 0.353 Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup

23 21 14 23 24 18 22 34 34 34 34 34 34 34

0.676 0.618 0.412 0.676 0.706 0.529 0.647 Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang 0.706 0.647 0.412 0.676 0.706 0.529 0.647 k = 20 0.294 0.353 0.588 0.324 0.294 0.471 0.353 ∑pq = 4.338 0.208 0.236 0.242 0.219 0.208 0.249 0.228 S2 = 16.356

Dipakai Dipakai dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai r11 = 0.773

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 9

Penghitungan Validitas Butir Soal

Rumus

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Berikut ini adalah penghitungan validitas butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Jika rxy > rtabel maka butir soal valid.

No X Y X2

Y2

XY 1 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 3 1 22 1 484 22 4 0 21 0 441 0 5 1 20 1 400 20 6 1 20 1 400 20 7 1 20 1 400 20 8 1 19 1 361 19 9 1 18 1 324 18 10 0 17 0 289 0 11 1 17 1 289 17 12 1 17 1 289 17 13 1 16 1 256 16 14 1 16 1 256 16 15 0 16 0 256 0 16 1 16 1 256 16 17 1 16 1 256 16 18 0 15 0 225 0 19 1 15 1 225 15 20 1 15 1 225 15 21 1 15 1 225 15 22 1 15 1 225 15 23 1 15 1 225 15 24 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 26 1 14 1 196 14 27 0 14 0 196 0 28 0 14 0 196 0 29 1 13 1 169 13 30 0 13 0 169 0 31 0 12 0 144 0 32 1 11 1 121 11 33 0 7 0 49 0 34 0 3 0 9 0 ∑ 23 536 23 9006 390

})536()9006(34}{)23()23(34{)536)(23()390(34

22 −−

−=xyr

= 0.426

Pada tabel harga kritik dari r product moment dengan %5=α dan n = 34 diperoleh 339.0=r . Karena rxy > rtabel, maka soal nomor 1 valid.

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 10

Penghitungan Reliabilitas Butir Soal

Rumus

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 SpqS

1n

nr

Keterangan

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S 2 = varians total

Berikut ini adalah penghitungan reliabilitas butir soal, Jika r11 > rtabel maka

instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh

∑pq = pq 1 + pq 2 + pq 3 + pq 4 + ... + pq 20

= 0,219 + 0,219 + 0,208 + 0,195 + ... + 0,228

= 4,338

2S =N

NY)(Y

22 ∑

−∑

3434

)536(90062

−=

34

88,84499006 −=

2S 356,16=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 SpqS

1n

nr ⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−=

356,16338,4356,16

12020

= 1,0526 × 0,7347

= 0,7733

Pada tabel harga kritik dari r product moment dengan %5=α dan n = 34

diperoleh 339,0=r . Karena r11 > rtabel maka instrument tersebut reliabel.

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 11

Penghitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rumus

JSBP =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu betul

JS = jumlah seluruh peserta

Kriteria

1) Soal dengan p: 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

2) Soal dengan p: 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

3) Soal dengan p: 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Berikut ini adalah penghitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1, untuk

butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

Kelompok Atas Kelomok Bawah No Skor No Skor 1 1 18 0

2 1 19 1

3 1 20 1 4 0 21 1 5 1 22 1 6 1 23 1 7 1 24 1 8 1 25 0 9 1 26 1 10 0 27 0 11 1 28 0 12 1 29 1 13 1 30 0 14 1 31 0 15 0 32 1 16 1 33 0 17 1 34 0

Jumlah 14 Jumlah 9

676.034

914=

+=P

Berdasarkan pada kriteria di atas, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat

kesukaran yang sedang.

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 12

Penghitungan Daya Beda Butir Soal

Rumus

JBBB

JABAD −=

Kriteria

D = 0,00-0,20 : jelek

D = 0,20-0,40 : cukup

D = 0,40-0,70 : baik

D = 0,70-1,00 : baik sekali

Berikut ini adalah penghitungan daya beda butir soal nomor 1, untuk butir

soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

Kelompok Atas Kelomok Bawah No Skor No Skor 1 1 18 0

2 1 19 1

3 1 20 1 4 0 21 1 5 1 22 1 6 1 23 1 7 1 24 1 8 1 25 0 9 1 26 1 10 0 27 0 11 1 28 0 12 1 29 1 13 1 30 0 14 1 31 0 15 0 32 1 16 1 33 0 17 1 34 0

Jumlah 14 Jumlah 9

294.0179

1714

=−=−=JBBB

JABAD

Berdasarkan pada kriteria di atas, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat

kesukaran yang cukup.

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 13

Pembagian Kelompok Asal Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Pada Kelas Eksperimen

Kelompok Nama Nilai Abdul Wahab 75 Ainur Rofiq 60 Fiqi Islahiyati 60 Anik Khunaifah 50

A Nur Aliyah 45

Agustina Eka Prameswari 70 Ahmad Syafi’i 65 Hasan Taufiqi 55 Dewi Syafa’atul Ummah 50

B Syamsul Ma’arif 40

Ahmad Syamsul Hadi 75 Jamilatun Nafisah 65 Iwan Maulana Syarifuddin 60 Jamaluddin Anas 50

C Syarifatul Jannah 50

Ika Zulianingsih 70 Nur Kholis 65 Khoirotun Nisa’ 60 Syarif Hidayatullah 55

D Suratih 35

Robbih Ikhsani 70 Mazidatul Mukafaah 65 Siti Fatimah 60 Mukayyan 50

E Ahmad Anam 45

Sholahuddin 70 Nurul Hani’atun Nikmah 65 Nailul Manna 60 Nur Khariroh 50

F Sholekhatun 50

Syamsul Arifin 80 Zulaikhah 65 Siti Khumayah 60

G Burhanuddin 50

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 14

Hasil Nilai Tes Awal (Pre Test)

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol NO NAMA NILAI NAMA NILAI

1 Abdul Wahab 70 Agus Khozinul Falah 60 2 Agustina Eka Prameswari 75 Ahmad Faruq Afifuddin 60 3 Ahmad Anam 40 Ali Mahmudi 65 4 Ahmad Syafi’i 65 Aminatuz Zuhriyah 65 5 Ahmad Syamsul Hadi 60 Anita Ulfa 50 6 Ainur Rofiq 50 Arif Hidayat 50 7 Anik Khunaifah 65 Arif Musyafirul 40 8 Burhanuddin 50 Ayu Prasetyaningtiyas 60 9 Dewi Syafa’atul Ummah 50 Dona Nur Khafidloh 75 10 Fiqi Islahiyati 60 Fatkiyatus Sholekhah 60 11 Hasan Taufiqi 55 Heri Mulyawan 55 12 Ika Zulianingsih 65 Hidayatullah 65 13 Iwan Maulana Syarifuddin 60 Ida Fitriyani 50 14 Jamaluddin Anas 50 Ismatul Ulfa 60 15 Jamilatun Nafisah 80 Lailatus Sa’adah 55 16 Khoirotun Nisa’ 60 Miftahul Huda 60 17 Mazidatul Mukafaah 65 Muhamad Syafi’i 70 18 Mukayyan 55 Munadhiroh 50 19 Nailul Manna 60 Mustofa 45 20 Nur Aliyah 55 Muzaidi 60 21 Nur Khariroh 55 Nur Hidayah 70 22 Nur Kholis 70 Rizal Fahruddin 50 23 Nurul Hani’atun Nikmah 65 Roudlotul Munawaroh 55 24 Robbih Ikhsani 70 Saikul Hadi 45 25 Sholahuddin 70 Sholekhatun 50 26 Sholekhatun 50 Siti Rosidah 55 27 Siti Fatimah 55 Siti Syafa’ah 65 28 Siti Khumayah 65 Slamet Raharjo 65 29 Suratih 45 Sofiyan 55 30 Syamsul Arifin 80 Susi Shofiyanti 70 31 Syamsul Ma’arif 45 Syafa’ati 65 32 Syarif Hidayatullah 45 Syarif Hasyim Jamalul Lail 80 33 Syarifatul Jannah 50 Uswatun Hasanah 60 34 zulaikhah 60 Zainal Mustofa 55

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 15

Hasil Nilai Tes Akhir (Post Test)

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol NO NAMA NILAI NAMA NILAI

1 Abdul Wahab 80 Agus Khozinul Falah 60 2 Agustina Eka Prameswari 85 Ahmad Faruq Afifuddin 55 3 Ahmad Anam 45 Ali Mahmudi 60 4 Ahmad Syafi’i 70 Aminatuz Zuhriyah 65 5 Ahmad Syamsul Hadi 70 Anita Ulfa 55 6 Ainur Rofiq 55 Arif Hidayat 50 7 Anik Khunaifah 70 Arif Musyafirul 45 8 Burhanuddin 50 Ayu Prasetyaningtiyas 60 9 Dewi Syafa’atul Ummah 60 Dona Nur Khafidloh 75 10 Fiqi Islahiyati 65 Fatkiyatus Sholekhah 60 11 Hasan Taufiqi 75 Heri Mulyawan 55 12 Ika Zulianingsih 70 Hidayatullah 65 13 Iwan Maulana Syarifuddin 60 Ida Fitriyani 50 14 Jamaluddin Anas 55 Ismatul Ulfa 60 15 Jamilatun Nafisah 85 Lailatus Sa’adah 55 16 Khoirotun Nisa’ 65 Miftahul Huda 60 17 Mazidatul Mukafaah 70 Muhamad Syafi’i 70 18 Mukayyan 65 Munadhiroh 50 19 Nailul Manna 75 Mustofa 45 20 Nur Aliyah 55 Muzaidi 60 21 Nur Khariroh 55 Nur Hidayah 70 22 Nur Kholis 80 Rizal Fahruddin 50 23 Nurul Hani’atun Nikmah 65 Roudlotul Munawaroh 55 24 Robbih Ikhsani 75 Saikul Hadi 45 25 Sholahuddin 75 Sholekhatun 50 26 Sholekhatun 55 Siti Rosidah 55 27 Siti Fatimah 60 Siti Syafa’ah 65 28 Siti Khumayah 65 Slamet Raharjo 65 29 Suratih 50 Sofiyan 55 30 Syamsul Arifin 95 Susi Shofiyanti 70 31 Syamsul Ma’arif 60 Syafa’ati 70 32 Syarif Hidayatullah 50 Syarif Hasyim Jamalul Lail 85 33 Syarifatul Jannah 70 Uswatun Hasanah 55 34 zulaikhah 60 Zainal Mustofa 55

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 16

Uji Normalitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

1. Rentang nilai (R) = 80 – 40 = 40

2. Banyak kelas interval (k) = 1 + 3,3 log 34 = 6,05 = 6

3. Panjang kelas interval (p) = 640 = 6,67 = 7

4. Tabel distribusi skor nilai tes awal (pre test) kelas eksperimen

Kelas fi Xi xi 2 fi. xi fi. xi 2

40 – 46 4 43 1849 172 7396

47 – 53 6 50 2500 300 15000

54 – 60 11 57 3249 627 35739

61 – 67 6 64 4096 384 24576

68 – 74 4 71 5041 284 20164

75 – 81 3 78 6084 234 18252

jumlah 34 363 22819 2001 121127

x = 9,5834

2001fxf

i

ii ==∑

( )

( )1xfxf

s2

ii2

ii2

−= ∑∑

nnn

= 1122

)2001(12112734 2−×

= 8868093,1011122

114317=

s = 8868093,101 = 10,09389961

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5. Tabel daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas bk Z Batas ldLuas

daerah fh fo ( )

fhfh-fo 2

39,5 - 1,92 0,4726

40 – 46 0,0819 2.7846 4 0,5305

46,5 - 1,23 0,3907

47 – 53 0,1853 6,3002 6 0,0143

53,5 - 0,54 0,2054

54 – 60 0,269 9,146 11 0,3758

60,5 0,16 0,0636

61 – 67 0,2387 8,1158 6 0,5516

67,5 0,85 0,3023

68 – 74 0,1371 4,6614 4 0,0938

74,5 1,55 0,4394

75 – 81 0,0481 1,6354 3 1,1386

81,5 2,24 0,4875

2,7046

Z = 92,109,10

9,585,39−=

Luas daerah = 0,4726 – 0,3907 = 0,0819

fh = 34 × 0,0819 = 2,7846

Dari penyelesaian diatas diperoleh χ2 = 2,7046

Dengan α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, dari tabel distribusi

Chi kuadrat diperoleh χ2(0.95)(3) = 7,81. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka data

tersebut berdistribusi normal.

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 17

Uji Normalitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

1. Rentang nilai (R) = 80 – 40 = 40

2. Banyak kelas interval (k) = 1 + 3,3 log 34 = 6,05 = 6

3. Panjang kelas interval (p) = 640 = 6,67 = 7

4. Tabel distribusi skor nilai tes awal (pre test) kelas kontrol

Kelas fi xi xi 2 fi. xi fi. xi 2

40 – 46 3 43 1849 129 5547

47 – 53 6 50 2500 300 15000

54 – 60 14 57 3249 798 45486

61 – 67 6 64 4096 384 24576

68 – 74 3 71 5041 213 15123

75 – 81 2 78 6084 156 12168

jumlah 34 363 22819 1980 117900

x = 2,5834

1980fxf

i

ii ==∑

( )( )1

xfxf s

2ii

2ii2

−= ∑∑

nnn

= 1122

)1980(11790034 2−×

= 60962567,78112288200

=

s = 60962567,78 = 8,866206949

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5. Tabel daftar nilai frekuensi observasi kelas kontrol

Kelas bk Z Batas ldLuas

daerah fh fo ( )

fhfh-fo 2

39,5 - 2,11 0,4826

40 – 46 0,076 2,584 3 0,0669

46,5 - 1,32 0,4066

47 – 53 0,2047 6,9598 6 0,1324

53,5 - 0,53 0,2019

54 – 60 0,3045 10,353 14 1,2847

60,5 0,26 0,1026

61 – 67 0,2505 8,517 6 0,7438

67,5 1,05 0,3531

68 – 74 0,114 3,876 3 0,1979

74,5 1,84 0,4671

75 – 81 0,0286 0,9724 2 1,0859

81,5 2,63 0,4957

3,5116

Z = 11,286,8

2,585,39−=

Luas daerah = 0,4826 – 0,4066 = 0,076

fh = 34 × 0,076 = 2,584

Dari penyelesaian diatas diperoleh χ2 = 3,5116

Dengan α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, dari tabel distribusi

Chi kuadrat diperoleh χ2(0.95)(3) = 7,81. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka data

tersebut berdistribusi normal.

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 18

Uji Normalitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

1. Rentang nilai (R) = 95 – 45 = 50

2. Banyaknya kelas interval (k) = 1 + 3,3 log 34 = 6,05 = 6

3. Panjang kelas interval (p) = 6

50 = 8,33 = 9

4. Tabel distribusi skor nilai tes akhir (post test) kelas eksperimen

Kelas fi xi xi 2 fi. xi fi. xi 2

45 – 53 4 49 2401 196 9604

54 – 62 10 58 3364 580 33640

63 – 71 11 67 4489 737 49379

72 – 80 6 76 5776 456 34656

81 – 89 2 85 7225 170 14450

90 – 98 1 94 8836 94 8836

jumlah 34 429 32091 2233 150565

x = 67,6534

2233fxf

i

ii ==∑

( )( )1

xfxf s

2ii

2ii2

−= ∑∑

nnn

= 1122

)2233(15056534 2−×

= 4679144,1181122

132921=

s = 4679144,118 = 10,88429669

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5. Tabel daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas bk Z Batas ldLuas

daerah fh fo ( )

fhfh-fo 2

44,5 -1,95 0,4744

45 – 53 0,1058 3,5972 4 0,0451

53,5 -1,12 0,3686

54 – 62 0,2545 8,653 10 0,2097

62,5 -0,29 0,1141

63 – 71 0,2841 9,6594 11 0,1860

71,5 0,44 0,1700

72 – 80 0,2431 8,2654 6 0,6209

80,5 1,36 0,4131

81 – 89 0,0726 2,4684 2 0,0889

89,5 2,19 0,4857

90 – 98 0,013 0,442 1 0,7044

98,5 3,02 0,4987

jumlah 1,855

Z = 95,188,10

67,655,44−=

Luas daerah = 0,4744 – 0,3686 = 0,1058

fh = 34 × 0,1058 = 3,5972

Dari penyelesaian diatas diperoleh χ2 = 1,855

Dengan α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, dari tabel distribusi

Chi kuadrat diperoleh χ2(0.95)(3) = 7,81. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka data

tersebut berdistribusi normal.

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 19

Uji Normalitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

1. Rentang nilai (R) = 85 – 45 = 40

2. Banyaknya kelas interval (k) = 1 + 3,3 log 34 = 6,05 = 6

3. Panjang kelas interval (p) = 640 = 6,67 = 7

4. Tabel distribusi skor nilai tes awal (post test) kelas kontrol

Kelas fi xi xi 2 fi. xi fi. xi 2

45 – 51 8 48 2304 384 18432

52 – 58 9 55 3025 495 27225

59 – 65 11 62 3844 682 42284

66 – 72 4 69 4761 276 19044

73 – 79 1 76 5776 76 5776

80 – 86 1 83 6889 83 6886

jumlah 34 393 26599 1996 119647

x = 70,5834

1996fxf

i

ii ==∑

( )( )1

xfxf s

2ii

2ii2

−= ∑∑

nnn

= 1122

)1996(11964734 2−×

= 85026738,74112283982

=

s = 85026738,74 = 8,651604902

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

5. Tabel daftar nilai frekuensi observasi kelas kontrol

Kelas bk Z Batas ldLuas

daerah fh fo

( )fh

fh-fo 2

44,5 -1,64 0,4495

45 – 51 0,1528 5,1952 8 1,5143

51,5 -0,83 0,2967

52 – 58 0,2887 9,8158 9 0,0678

58,5 -0,02 0,0080

59 – 65 0,2932 9,9688 11 0,1067

65,5 0,79 0,2852

66 – 72 0,1589 5,4026 4 0,3641

72,5 1,59 0,4441

73 – 79 0,0477 1,6218 1 0,2383

79,5 2,40 0,4918

80 – 86 0,0075 0,255 1 2,1766

86,5 3,21 0,4993

jumlah 4,4678

Z = 64,165,8

7,585,44−=

Luas daerah = 0,4495 – 0,2967 = 0,1528 (tabel)

fh = 34 × 0,1528 = 5,1952

Dari penyelesaian diatas diperoleh χ2 = 4,4678

Dengan α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, dari tabel distribusi

Chi kuadrat diperoleh χ2(0.95)(3) = 7,81. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka data

tersebut berdistribusi normal

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 20

Uji Homogenitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

1. Tabel varian-varian dari frekuensi data tes awal (pre test) kelas eksperimen

Kelompok Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 40 50 55 65 70 75

2 45 50 55 65 70 80

3 45 50 55 65 70 80

4 45 50 55 65 70

5 50 55 65

6 50 60 65

7 60

8 60

9 60

10 60

11 60

Jumlah 175 300 635 390 280 235

Rata-rata 43,75 50 57,73 65 70 78,33

s 2i 6,25 0 6,8182 0 0 8,3334

s 21 =

1)( 2

−−∑

nXX

14

)75,4345()75,4345()75,4345()75,4340( 2222

−−+−+−+−

=

= 25,6375,18

=

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

2. Tabel uji bartlett

Tabel uji Bartlett H 0 = 222

21 ... kσσσ ===

Sampel dk 1/dk s 2i dk. s 2

i log s 2i dk.log s 2

i

1 3 0,33 6,25 18,75 0,7959 2,3877

2 5 0,2 0 0 0 0

3 10 0,1 6,8182 68,182 0,8337 8,337

4 5 0,2 0 0 0 0

5 3 0,33 0 0 0 0

6 2 0,5 8,3334 16,6668 0,9208 1,8419

Jumlah 28 1,66 21,4016 103,5988 2,5504 12,5663

6999,3285988.103

)1()1( 2

2 ==−Σ

−Σ=

nsn

s i

B = (Log s2) ∑ (ni-1)

= (log 3,6999) 28

= 15,9093

χ2 = (ln 10) {B - ∑ ( ni-1) log s 2

i }

= (2,3026) (15,9093 – 12,5663)

= (2,3026) (3,343)

= 7,6976

Dengan 05,0=α dan dk = k -1 = 6 – 1 = 5 dari daftar tabel

distribusi Chi kuadrat diperoleh χ2)5(95.0 = 11,1. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka

data tersebut berdistribusi homogen.

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampitan 21

Uji Homogenitas Tes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

1. Tabel varian-varian dari frekuensi data tes awal (pre test) kelas kontrol

Kelompok Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 40 50 55 65 70 75

2 45 50 55 65 70 80

3 45 50 55 65 70

4 50 55 65

5 50 55 65

6 50 55 65

7 60

8 60

9 60

10 60

11 60

12 60

13 60

14 60

Jumlah 130 300 810 390 210 155

Rata-rata 43,33 50 57,85 65 70 77,5

s 2i 8,3334 0 6,5935 0 0 12,5

s 21 =

13)33,4345()33,4345()33,4340(

1)( 2222

−−+−+−

=−

Χ−ΧΣn

= 33335,826667,16

=

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

2. Tabel uji bartlett

Tabel uji Bartlett H 0 = 222

21 ... kσσσ ===

Sampel dk 1/dk s 2i dk. s 2

i log s 2i dk.log s 2

i

1 2 0,5 8,3334 16,6668 0,9208 1,8416

2 5 0,2 0 0 0 0

3 13 0.07 6,5935 85,7155 0,8191 10,6483

4 5 0,2 0 0 0 0

5 2 0,5 0 0 0 0

6 1 1 12,5 12,5 1,0969 1,0969

Jumlah 28 2,47 27,4269 114,8823 2,8368 13,5868

1029,4288823,114

)1()1( 2

2 ==−Σ

−Σ=

nsn

s i

B = (Log s2) ∑ (ni-1)

= (log 4,1029) 28

= 17,1665

χ2 = (ln 10) {B - ∑ ( ni-1) log s 2

i }

= (2,3026) (17,1665 – 13,5868)

= (2,3026) (3,5797)

= 8,2426

Dengan 05,0=α dan dk = k - 1 = 6 – 1 = 5 dari daftar tabel

distribusi Chi kuadrat diperoleh χ2)5(95.0 = 11,1. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka

data tersebut berdistribusi homogen.

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 22

Uji Homogenitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

1. Tabel varian-varian dari frekuensi data tes akhir (post test) kelas eksperimen

Kelompok Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 45 55 65 75 85 95

2 50 55 65 75 85

3 50 55 65 75

4 50 55 65 75

5 55 65 80

6 60 70 80

7 60 70

8 60 70

9 60 70

10 60 70

11 70

Jumlah 195 575 745 460 170 95

Rata-rata 48,75 57,5 67,73 76,67 85 95

s 2i 6,25 6,94 6,8182 6,6667 0 0

s 21 =

14)75,4850(3)75,4845(

1)( 222

−−+−

=−

Χ−ΧΣn

= 25,6375,18

=

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

2. Tabel uji bartlett

Tabel uji Bartlett H 0 = 222

21 ... kσσσ ===

Sampel dk 1/dk s 2i dk. s 2

i log s 2i dk.log s 2

i

1 3 0,33 6,25 18,75 0,7959 2,3877

2 9 0,11 6,94 62,46 0,8413 7,5717

3 10 0,1 6,8182 68,182 0,8337 8,337

4 5 0,2 6,6667 33,3335 0,8239 4,1195

5 1 1 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

Jumlah 28 1,74 26,6749 182,7255 3,2948 22,4159

525910714,6287255,182

)1()1( 2

2 ==−Σ

−Σ=

nsn

s i

B = (Log s2) ∑ (ni-1)

= (log 6,525910714) 28

= 22,8099

χ2 = (ln 10) {B - ∑ ( ni-1) log s 2

i }

= (2,3026) (22,8029 – 22,4159)

= (2,3026) (0,394)

= 0,9072

Dengan 05,0=α dan dk = k - 1 = 6 – 1 = 5 dari daftar tabel

distribusi Chi kuadrat diperoleh χ2)5(95.0 = 11,1. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka

data tersebut berdistribusi homogen.

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 23

Uji Homogenitas Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

1. Tabel varian-varian dari frekuensi data tes akhir (Post Test) kelas kontrol

Kelompok Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 45 55 60 70 75 85

2 45 55 60 70

3 45 55 60 70

4 50 55 60 70

5 50 55 60

6 50 55 60

7 50 55 60

8 50 55 65

9 55 65

10 65

11 65

Jumlah 385 495 680 280 75 85

Rata-rata 48,125 55 61,82 70 75 85

s 2i 6,6964 0 6,36364 0 0 0

s 21 =

18)125,4850(5)125,4845(3

1)( 222

−−+−

=−

Χ−ΧΣn

= 6964,67875,46

=

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

2. Tabel uji bartlett

Tabel uji Bartlett H 0 = 222

21 ... kσσσ ===

Sampel dk 1/dk s 2i dk. s 2

i log s 2i dk.log s 2

i

1 7 0,14 6,6964 46,8748 0,8258 5,7806

2 8 0,125 0 0 0 0

3 10 0,1 6,36364 63,6364 0,8037 8,037

4 3 0,33 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

Jumlah 28 0,695 13,06004 110,5112 1,6295 13,8176

9468,3285112.110

)1()1( 2

2 ==−Σ

−Σ=

nsn

s i

B = (Log s2) ∑ (ni-1)

= (log 3,9468) 28

= 16,6949

χ2 = (ln 10) {B - ∑ ( ni-1) log s 2

i }

= (2,3026) (16,6949 – 13,8176)

= (2,3026) (2,8773)

= 6,6253

Dengan 05,0=α dan dk = k -1 = 6 – 1 = 5 dari daftar tabel

distribusi Chi kuadrat diperoleh χ2)5(95.0 = 11,1. Karena χ2

hitung < χ2tabel maka

data tersebut berdistribusi homogen.

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 24

Hasil Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas eksperimen Kelas kontrol No

x 1 x 21 x 2 x 2

2 1 80 6400 60 3600 2 85 7225 55 3025 3 45 2025 60 3600 4 70 4900 65 4225 5 70 4900 55 3025 6 55 3025 50 2500 7 70 4900 45 2025 8 50 2500 60 3600 9 60 3600 75 5625 10 65 4225 60 3600 11 75 5625 55 3025 12 70 4900 65 4225 13 60 3600 50 2500 14 55 3025 60 3600 15 85 7225 55 3025 16 65 4225 60 3600 17 70 4900 70 4900 18 65 3600 50 2500 19 75 4900 45 2025 20 55 3025 60 3600 21 55 3025 70 4900 22 80 6400 50 2500 23 65 4225 55 3025 24 75 5625 45 2025 25 75 5625 50 2500 26 55 3025 55 3025 27 60 3600 65 4225 28 65 4225 65 4225 29 50 2500 55 3025 30 95 9025 70 4900 31 60 3600 70 4900 32 50 2500 85 7225 33 70 4900 55 3025 34 60 3600 55 3025

Jumlah 2240 151950 2000 120350 Rata-rata 65,88235294 58,82352941

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 25

UJI-t

Berdasarkan daftar nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

diketahui bahwa:

n1 = 34 21xΣ = 151950

n2 = 34 22xΣ = 120350

1xΣ = 2240 1X = 65,88

2xΣ = 2000 2X = 58,82

1. Menghitung varian kelas eksperimen dan varian kelas kontrol

)134(34)2240()151950(34

)1()( 2

11

21

2112

1 −−

=−Σ−Σ

=nn

xxns

333450176005166300

×−

=

531,1321122

148700==

51,11531,132 ==s

)134(34)2000()120350(34

)1()( 2

22

22

2222

2 −−

=−Σ−Σ

=nn

xxns

333440000004091900

×−

=

907,81112291900

==

05,9907,81 ==s

2. Menghitung varians gabungan

( ) ( )23434

907,81)134(531,132)134(2nn

s1n s 1ns21

222

2112

−−−+−

=−+

−+−=

66

931,2702523,4373 +=

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

219,10766

454,7076==

3546,10219,107 ==s

3. Menghitung uji-t

341

3413546,10

82,5888,65

n1

n1s

21

21

+

−=

+

Χ−Χ=t

058823529,03546,1006,7

=

2425,03546,10

06,7×

=

8117,25109,2

06,7==

Dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk = (34 + 34 – 2) =

66, diperoleh t )95.0( = 1,66. Dari hasil penghitungan uji-t diperoleh t = 2,8117

dan ini lebih besar dari t = 1,66, jadi H 0 : µ1 = µ2 ditolak, dan H 1 : µ1 > µ2

diterima. Ini berarti bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang tabung dan

kerucut berbeda secara nyata dari rata-rata hasil belajar peserta didik kelas

kontrol.

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 26

Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Page 124: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 27

Tabel Harga Kritik Chi-Kuadrat

Page 125: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 28

Tabel Luas di Bawah Lengkung Normal Standar dari 0 ke z

Page 126: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

Lampiran 29

Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi t

Page 127: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl... · peraga pada materi bangun ruang tabung dan kerucut lebih baik dari

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ni’mah Maulidah Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 01 Nopember 1987 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Desa. Betahwalang, Rt. 01 Rw. IV Kec. Bonang,

Kab. Demak Riwayat Pendidikan :

1. MI Miftahul Falah Lulus Tahun 1998 2. MTs Miftahul Falah Lulus Tahun 2001 3. MA Futuhiyyah-2 Lulus Tahun 2004 4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris

Matematika Tahun 2004

Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk

digunakan sebagaimana mestinya

Semarang, 09 Januari 2009

Penulis,

Ni’mah Maulidah NIM. 3 1 0 4 2 4 4