14
JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 421 EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN JARO KABUPATEN TABALONG Ai Sri Wahyuni ; Rahmi Hayati)* ; Safrul Rijali)** [email protected]) ; [email protected]) ; [email protected]) ** ABSTRAK Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggaraan pelayanan publik dikecamatan yang proses pengelolaannya mulai dari permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat disini berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan cara wawancara dan angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan PATEN yaitu meningkatkan kualitas pelayanan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dilihat dari kriteria efektivitas dari faktor waktu, faktor kecermatan dan faktor gaya pemberian pelayanan dapat dikategorikan sudah Efektif dengan persentasi sebanyak 54%. Kata Kunci : Efektivitas Pelayanan; Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ; PATEN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 421

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI

TERPADU KECAMATAN (PATEN)

DI KECAMATAN JARO KABUPATEN TABALONG

Ai Sri Wahyuni ; Rahmi Hayati)* ; Safrul Rijali)**

[email protected]) ; [email protected]) ;

[email protected]) **

ABSTRAK

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggaraan pelayanan publik dikecamatan yang proses pengelolaannya mulai dari permohonan

sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat disini

berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. Metode yang

dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan cara wawancara dan angket.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan PATEN yaitu meningkatkan

kualitas pelayanan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dilihat dari kriteria

efektivitas dari faktor waktu, faktor kecermatan dan faktor gaya pemberian pelayanan dapat dikategorikan sudah Efektif dengan persentasi sebanyak 54%.

Kata Kunci : Efektivitas Pelayanan; Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ;

PATEN

Page 2: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 422

EFFECTIVENESS IMPLEMENTATION OF INTEGRATED ADMINISTRATIVE

SERVICES SUBDISTRICT (PATENT) IN KECAMATAN JARO KABUPATEN

TABALONG

ABSTRACT

Integrated Administrative Services Subdistrict (PATENT) is the implementation of public

services in the Sub-district whose management process from the application to the phase

of the publication of documents is done in one place. One place here means enough

through a table or service counter.

This research was conducted in Kecamatan Jaro office of Kabupaten Tabalong. This

research aims to know and analyze the effectiveness of integrated Administrative

Services sub-district (PATENT) in Kecamatan Jaro of Kabupaten Tabalong. The

methods used in this study use qualitative descriptive methods. Collection of data by

interview and poll.

The results of this study showed that the effectiveness of the implementation of

integrated Administrative Services subdistrict (PATENT) in Kecamatan Jaro of

Kabupaten Tabalong has been running well and in accordance with the purpose of the

PATENT namely improving the quality of service and Bring closer service to the

community seen from the effectiveness criteria of the time factor, the accuracy factor and

the style of giving service factors can be categorized as effective by a percentage of 54%.

Keyword: Effectiveness Of Service; Integrated Administrative Services Sub-

district; Patent

Page 3: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 423

PENDAHULUAN

Pelayanan publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan atau pelayanan

administrasi yang disediakan

penyelenggara pelayanan publik

(Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009).

Penyelenggara pelayanan publik

merupakan upaya negara untuk

memenuhi kebutuhan dasar dan hak-

hak sipil setiap warga negara atas

barang, jasa dan pelayanan administrasi

yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik, sehingga efektivitas

suatu sistem pemerintahan sangat

ditentukan oleh baik buruknya

penyelenggaraan pelayanan

publik.Kecamatan merupakan cakupan

wilayah dari Kabupaten/Kota dan

merupakan bagian dari penyelenggara

pelayanan publik. Pemerintah

kecamatan sebagai salah satu unit

organisasi pemerintah daerah

mempunyai kedudukan yang strategis

karena berada di garis depan (front line)

yang berhadapan langsung dengan

masyarakat dengan berbagai macam

latar belakang, kebutuhan dan tuntutan

yang selalu berubah dan berkembang.

Untuk mewujudkan kecamatan sebagai

pusat pelayanan masyarakat bagi badan

pelayanan terpadu di Kabupaten maka

dibentuklah Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN). Pusat

pelayanan yang dimaksudkan adalah

kecamatan harus mampu memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara

proporsional berdasarkan kriteria dan

skala kecamatan dibidang perizinan dan

non perizinan. Menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun

2010 Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) adalah

penyelenggaraan pelayanan publik

dikecamatan yang proses

pengelolaannya mulai dari permohonan

sampai ke tahap terbitnya dokumen

dilakukan dalam satu tempat. Satu

tempat disini berarti cukup melalui satu

meja atau loket pelayanan. Maka dalam

mewujudkan pelayanan yang prima dan

sesuai dengan tujuan dari PATEN maka

pelaksanaan PATEN di Kecamatan Jaro

Kabupaten Tabalong diharapkan

mampu memberikan dampak

peningkatan pelayanan yang cukup

signifikan di berbagai aspek yang

melipiti dari segi pelayanan

sumberdaya manusia, fisik, segi proses

dan ketersediaan informasi.

Berdasarkan observasi sementara

di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong

mengenai Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan ( PATEN ) di

Kecamatan Jaro masih ada yang

mengatakan sebagian sudah cukup baik

dan ada yang mengatakan kurang baik.

Dalam realitas di lapangan ditemukan

beberapa aspek yang mempengaruhi

penyelenggaraan pelayanan publik

yaitu PATEN yang ada di Kantor

Kecamatan Jaro yang diukur dari

indikator efektivitas pelayanan yaitu

faktor waktu, faktor kecermatan dan

faktor gaya pemberian pelayanan,

seperti contohnya pelayanan Non

perizinan yang meliputi Surat

Keterangan Pindah, KTP,Kartu

Keluarga dan Akta Kelahiran dan lain-

lain. Dalam pelaksanaannya masih

ditemui beberapa kendala yakni dari

faktor waktu dari segi kecepatan dan

ketepatan dalam penerbitan dokumen

seperti Akta Kelahiran, Akta Kematian,

Surat Keterangan Pindah lainnya masih

mengalami keterlambatan disebabkan

Page 4: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 424

di kecamatan Jaro hanya bisa

menerbitkan dokumen berupa Kartu

Keluarga dan KTP saja, sedangkan

untuk dokumen berupa Akta Kelahiran,

Akta Kematian, dan Surat Keterangan

Pindah penerbitannya dilakukan di

Kabupaten maka para operator PATEN

harus menunggu berkas lebih banyak

lagi untuk dibawa ke Kabupaten

dikarenakan kendala anggaran, untuk

itu masyarakat harus membawa

berkasnya sendiri ke kabupaten jika

masyarakat sangat membutuhkannya

dalam waktu cepat . Dari faktor

kecermatan berdasarkan ketelitin dan

berhati-hati dalam melakukan

pelayanan sudah dilakukan dengan

sebaik mungkin namun harus

ditingkatkan lagi karena ada salah satu

oprator PATEN masih kurang teliti

dalam meneliti berkas masyarakat.

Sedangkan dari faktor gaya pemberian

pelayanan dari segi sikap & prilaku,

cara berbicara dan penampilan sudah

terterap dengan baik.

A. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan

menganalisis Efektivitas Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) di Kecamatan Jaro

Kabupaten Tabalong

B. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini mendukung teori

Efektivitas oleh Sondang P. Siagian,

1996:60 mengatakan bahwa

efektivitas dapat diukur melalui : 1.

Faktor Wa ktu 2. Faktor

Kecermatan 3. Faktor Gaya

Pemberian Pelayanan.

b. Mendukung penelitian terdahulu

oleh Rani Anova Dewi (2016) sudah

efektif, Andri Mukti Sasongko,

S.STP, M.Si (2018), sudah efektif

(Hayati, 2017) sudah efektif, Dayu

Avivantoro (2017) sudah efektif,

(Suriyani, 2017) sudah efektif, Tias

Vela Erdina (2017) sudah efektif.

c. Tidak mendukung penelitian oleh

Muhammad Arif Nurrahman (2018)

belum efektif,

Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu administrasi

negara dan penerapan ilmu

administrasi negara khususnya di

bidang pelayanan publik terkait

efektivitas pelaksanaan administrasi

terpadu kecamatan (PATEN)

b. Penelitian ini diharapkan dapat

sebagai masukan bagi Pemerintah

Kecamatan Jaro untuk menemukan

kelebihan dan kekurangan dan terus

melakukan perbaikan dalam

pelaksanaan PATEN

LANDASAN TEORI

1. Efektivitas

Efektivitas pada dasarnya

menunjukan pada taraf pencapaian

hasil, sering atau senantiasa dikaitkan

dengan pengertian efisien, meskipun

sebenarnya ada perbedaan diantara

keduanya. Efektivitas menekankan

pada hasil yang dicapai, efektivitas

merupakan gambaran seberapa jauh

target dapat tercapai yang dapat dilihat

dari kualitas yang memadai. Kata

efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu

effective yang berarti berhasil atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan

baik. Efektivitas pada dasarnya

mengacu pada sebuah keberhasilan atau

pencapaian tujuan. Efektivitas

merupakan salah satu pencapaian yang

ingin diraih oleh sebuah organisasi.

Efektivitas tidak dapat disamakan

dengan efisiensi. Karena keduanya

Page 5: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 425

memiliki arti yang berbeda, walaupun

dalam berbagai penggunaan kata

efisiensi lekat dengan kata efektivitas.

Efisiensi mengandung pengertian

perbandingan antara biaya dan hasil,

sedangkan efektivitas secara langsung

dihubungkan dengan pencapaian

tujuan. Siagian (2001:24) memberikan

definisi sebagai berikut “Efektivitas

adalah memanfaatkan sumber daya,

sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atau jasa kegiatan

yang dijalankannya”. Amirullah dan

Rabdyah Hanafi (2002) Efektivitas

menunjukan kemampuan suatu

perusahaan dalam mencapai sasaran

yang telah ditetapkan secara tepat.

Pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan dan ukuran maupun standar

yang berlaku mencerminkan suatu

perusahaan tersebut telah

memperhatikan efektivitas

operasionalnya. Ravianto dalam

Masruri (2014), pengertian efektifitas

adalah seberapa baik pekerjaan yang

dilakukan, sejauh mana orang

menghasilkan keluaran sesuai dengan

yang diharapkan. Abdurahmat dalam

othenk (2008:7) efektivitas adalah

pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang

secara sadar ditetapkan sebelumnya

untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan

tepat pada waktunya. Bungkaes (2013),

efektifitas adalah hubungan antara

output dan tujuan. Dalam artian

efektifitas merupakan ukuran seberapa

jauh tingkat output, kebijakan dan

prosedur dari organisasi mencapai

tujuan yang ditetapkan. Dalam

pengertian teoritis atau praktis, tidak

ada persetujuan yang universal

mengenai apa yang dimaksud dengan

“Efektifitas”. Bagaimanapun definisi

efektifitas berkaitan dengan pendekatan

umum. Bila ditelusuri efektifitas berasal

dari kata dasar efektif yang artinya :

(1). Ada efeknya (pengaruhnya,

akibatnya, kesannya) seperti: manjur;

mujarab; mempan; (2). Penggunaan

metode/cara, sarana/alat dalam

melaksanakan aktivitas sehingga

berhasil guna (mencapai hasil yang

optimal). Gibson et.al dalam Bungkaes

(2013) pengertian efektifitas adalah

penilaian yang dibuat sehubungan

dengan prestasi individu, kelompok,

dan organisasi. Makin dekat prestasi

mereka terhadap prestasi yang

diharapkan (standar), maka makin lebih

efektif dalam menilai mereka.

Gibson dalam Tangkilisan

(2005:65) mengatakan hal yang

berbeda bahwa efektivitas organisasi

dapat pula diukur melalui :

1. Kejelasan tujuan yang hendak

dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian

tujuan

3. Proses analisis dan perumusan

kebijaksanaan yang mantap

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

6. Tersedianya sarana dan prasarana

7. Sistem pengawasan dan

pengendalian yang bersifat

mendidik

Efektivitas kerja organisasi

sangat tergantung dari efektivitas kerja

dari orang-orang yang bekerja di

dalamnya. Sangat sulit untuk mengukur

efektivitas kerja, karena penilaiannya

sangat subjektif dan sangat tergantung

pada orang yang menerima pelayanan

tersebut. Kesukarannya terletak pada

penarikan generaliasi yang akhirnya

berlaku umum dan dapat diterima oleh

Page 6: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 426

setiap orang. Artinya, meskipun

individual sifatnya, ada beberapa

kriteria yang dapat digunakan untuk

mengukur efektivitas kerja dari

organisasi yang memberikan pelayanan

(Sondang P. Siagian, 1996:60) antara

lain :

1. Faktor waktu

Faktor waktu di sini maksudnya

adalah ketepatan waktu dan kecepatan

waktu dari pelayanan yang diberikan

oleh pemberi pelayanan. Hanya saja

penggunaan ukuran tentang tepat

tidaknya atau cepat tidaknya pelayanan

yang diberikan berbeda dari satu orang

ke orang lain. Terlepas dari penilaian

subjektif yang demikian, yang jelas

ialah faktor waktu dapat dijadikan

sebagai salah satu ukuran efektivitas

kerja.

2. Faktor kecermatan

Faktor kecermatan dapat

dijadikan ukuran untuk menilai tingkat

efektivitas kerja organisasi yang

memberikan pelayanan. Faktor

kecermatan disini adalah faktor

ketelitian dari pemberi pelayanan

kepada pelanggan. Pelanggan akan

cenderung memberikan nilai yang tidak

terlalu tinggi kepada pemberi pelayan,

apabila terjadi banyak kesalahan dalam

proses pelayanan, meskipun diberikan

dalam waktu yang singkat.

3. Faktor gaya pemberian pelayanan

Gaya pemberian pelayanan

merupakan salah satu ukuran lain yang

dapat dan biasanya digunakan dalam

mengukur efektivitas kerja. Yang

dimaksud dengan gaya disini adalah

cara dan kebiasaan pemberi pelayanan

dalam memberikan jasa kepada

pelanggan. Bisa saja si pelanggan

merasa tidak sesuai dengan gaya

pelanggan yang diberikan oleh pemberi

pelayanan. Jika berbicara tetang sesuatu

hal yang menyangkut kesesuaian,

sesungguhnya apa yang dibicarakan

termasuk hal yang tidak terlepas

kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang

dianut oleh orang yang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat diatas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu

hal dapat dikatakan efektif apabila hal

tersebut sesuai dengan dengan yang

dikehendaki. Artinya, pencapaian hal

yang dimaksud merupakan pencapaian

tujuan dilakukannya tindak-tindakan

untuk mencapai hal tersebut. Efektivitas

dapat diartikan sebagai suatu proses

pencapaian suatu tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha

atau kegiatan dapat dikatakan efektif

apabila usaha atau kegiatan tersebut

telah mencapai tujuannya. Apabila

tujuan yang dimaksud adalah tujuan

suatu instansi maka proses pencapaian

tujuan tersebut merupakan keberhasilan

dalam melaksanakan program atau

kegiatan menurut wewenang, tugas dan

fungsi instansi tersebut.

2. Pelayanan Publik

Menurut Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik mendefinisikan Pelayanan

publik merupakan kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan pelayanan

administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Undang-undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Page 7: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 427

memaparkan bahwa ruang lingkup

pelayanan publik dapat digolongkan ke

dalam dua bentuk, yaitu:

a. Pelayanan Barang dan Jasa

Publik. Pelayanan pengadaan dan

penyaluran barang dan jasa publik bisa

dikatakan mendominasi seluruh

pelayanan yang disediakan pemerintah

kepada masyarakat.

b. Pelayanan Administratif

Pelayanan publik dalam kategori

ini meliputi tindakan administratif

pemerintah yang diwajibkan oleh

negara dan diatur dalam perundang-

undangan dalam rangka mewujudkan

perlindungan pribadi, keluarga,

kehormatan, dan harta benda juga

kegiatan administratif yang dilakukan

oleh instansi nonpemerintah yang

diwajibkan oleh negara dan diatur

dalam perundang-undangan serta

diterapkan berdasarkan perjanjian

dengan penerima pelayanan. Pelayanan

adalah suatu tindakan yang dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan orang lain

(konsumen, pelanggan, tamu, pasien,

penumpang, dan lain-lain) pada tingkat

pemuasannya hanya dapat dirasakan

oleh orang yang melayani dan dilayani.

Pelayanan Publik yang baik

dapat dinilai dari hasil pelayanannya

apakah sesuai atau tidak dengan tujuan

awal pelayanan itu diberikan. Hal ini

merupakan efektivitas pelayanan

publik. Menurut Emerson yang dikutip

Soewarno (1996:16) bahwa” Efektivitas

Pelayanan Publik merupakan

pengukuran dalam arti tercapainya

sasaran dan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya”. Sondang P.

Siagian (1997:151), “Efektivitas

pelayanan publik berarti penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah

ditentukan, artinya pelaksanaan sesuatu

tugas dinilai baik atau tidak sangat

tergantung pada penyelesaian tugas

tersebut dengan waktu yang telah

ditetapkan”. Abidin (2010:71)

mengatakan bahwa pelayanan publik

berkualitas bukan hanya mengacu pada

pelayanan itu semata, tetapi juga

menekankan pada proses

penyelenggaraan atau pendistribusian

pelayanan itu sendiri hingga ke tangan

masyarakat sebagai konsumen. Aspek-

aspek kecepatan, ketepatan,

kemudahan, dan keadilan menjadi alat

untuk mengukur pelayanan publik

kepada masyarakat harus

memperhatikan aspek kecepatan,

ketepatan, kemudahan dan keadilan.

Aspek pelayanan kepada

masyarakat inilah yang menjadi salah

satu tugas dan fungsi administrasi

negara. Sebagaimana dinyatakan dalam

Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003

tentang pedoman penyelenggaraan

pelayanan umum, merupakan

perwujudan dari fungsi aparatur negara

sebagai abdi masyarakat disamping

sebagai abdi negara, sehingga

penyelenggaraannya perlu terus

ditingkatkan sesuai dengan sasaran

pembangunan yang dimaksud.

3. Efektivitas Pelayanan Publik

Pelayanan Publik yang baik

dapat dinilai dari hasil pelayanannya

apakah sesuai atau tidak dengan tujuan

awal pelayanan itu diberikan. Hal ini

merupakan efektivitas pelayanan

publik. Menurut Emerson yang dikutip

Soewarno (1996:16) bahwa” Efektivitas

Pelayanan Publik merupakan

pengukuran dalam arti tercapainya

sasaran dan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya”.

Page 8: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 428

Sedangkan Sondang P. Siagian

(1997:151), “Efektivitas pelayanan

publik berarti penyelesaian pekerjaan

tepat pada waktu yang telah ditentukan,

artinya pelaksanaan sesuatu tugas

dinilai baik atau tidak sangat tergantung

pada penyelesaian tugas tersebut

dengan waktu yang telah ditetapkan”.

Abidin (2010:71) mengatakan

bahwa pelayanan punlik berkualitas

bukan hanya mengacu pada pelayanan

itu semata, tetapi juga menekankan

pada proses penyelenggaraan atau

pendistribusian pelayanan itu sendiri

hingga ke tangan masyarakat sebagai

konsumen. Aspek-aspek kecepatan,

ketepatan, kemudahan, dan keadilan

menjadi alat untuk mengukur pelayanan

publik kepada masyarakat harus

memperhatikan aspek kecepatan,

ketepatan, kemudahan dan keadilan.

Aspek pelayanan kepada

masyarakat inilah yang menjadi salah

satu tugas dan fungsi administrasi

negara. Sebagaimana dinyatakan dalam

Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003

tentang pedoman penyelenggaraan

pelayanan umum, merupakan

perwujudan dari fungsi aparatur negara

sebagai abdi masyarakat disamping

sebagai abdi negara, sehingga

penyelenggaraannya perlu terus

ditingkatkan sesuai dengan sasaran

pembangunan yang dimaksud.

4. Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN)

Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan disingkat PATEN adalah

penyelenggaraan Pelayanan Publik di

Kecamatan dari tahap permohonan

sampai ketahap terbitnya dokumen

dalam satu tempat. Satu tempat ini

disini berarti cukup melalui satu meja

atau loket pelayanan. sistem ini

memposisikan warga masyarakat hanya

berhubungan dengan petugas

meja/loket pelayanan dikecamatan.

Ketika warga masyarakat datang ke

kantor kecamatan untuk melakukan

pengurusan pelayanan administrasi,

masyarakat tidak perlu lagi mendatangi

setiap petugas yang berkepentingan,

seperti kepala seksi, sekretaris

kecamatan dan camat. Warga cukup

menyerahkan berkas ke petugas

meja/loket pelayanan, duduk menunggu

sejenak kemudian dipanggil untuk

menerima dokumen yang sudah selesai.

Setelah itu melakukan pembayaran

(bila ada tarif yang harus dibayar).

PATEN diselenggarakan dengan tujuan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan

dengan cara mendekatkan pelayanan

kepada masyarakat. Peningkatan

kualitas pelayanan inti terutama terlihat

dari aspek waktu dan aspek biaya

pelayanan yang lebih cepat dan terukur

dengan jelas. Sebagaimana yang

diamanatkan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) bahwa pada seluruh

Kecamatan se Indonesia pada Tahun

2014 di harapkan sudah dapat

ditetapkan sebagai Penyelenggara

Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN).

Asas PATEN sebagai bagian

dari upaya peningkatan kualitas

pelayanan publik, khususnya jenis

pelayanan administrasi, maka PATEN

menganut asas-asas pelayanan publik

sesuai dengan Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2009 tentang pelayanan

publik, antara lain :

Page 9: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 429

a. Kepentingan umum yang berarti

pemberian pelayanan oleh

petugas pelaksana oleh petugas

pelaksana PATEN tidak boleh

mengutamakan kepentingan

pribadi atau golongan.

b. Kepastian hukum berarti ada

jaminan bagi terwujudnya hak

dan kewajiban antara penerima

pelayanan (warga masyarakat)

dan pemberi pelayanan

(kecamatan) dalam

penyelenggaraan PATEN.

c. Kesamaan hak berarti pemberian

pelayanan dalam PATEN tidak

membedakan suku, ras, agama,

golongan, gender, dan status

ekonomi.

d. Keseimbangan hak dan

kewajiban berarti pemenuhan hak

itu harus sebanding dengan

kewajiban yang harus

dilaksanakan, baik oleh pemberi

maupun penerima pelayanan.

e. Keprofesionalan berarti setiap

pelaksanan PATEN harus

memiliki Kompetensi yang

sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Partisipatif berarti peningkatan

peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan PATEN dengan

memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan

masyarakat.

g. Persamaan perlakuan/ tidak

diskriminatif berarti dalam

penyelenggaraan PATEN, setiap

warga masyarakat berhak

memperoleh pelayanan yang adil.

h. Keterbukaan berarti setiap

penerima pelayanan dapat

dengan mudah mengakses dan

memperoleh informasi tentang

PATEN.

i. Akuntabilitas berarti proses

penyelenggaraan PATEN harus

dapat dipertanggung jawabkan

sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

j. Fasilitas dan perlakuan khusus

bagi kelompok rentan berarti ada

pemberian kemudahan terhadap

kelompok rentan sehingga

tercipta keadilan dalam

pelayanan.

k. Ketepatan waktu berarti

penyelesaian setiap jenis

pelayanan yang dikelola

dilakukan tepat waktu sesuai

dengan standar pelayanan

PATEN.

l. Kecepatan, kemudahan, dan

keterjangkauan berarti setiap

jenis pelayanan dalam PATEN

dilakukan secara cepat, mudah,

dan terjangkau oleh warga

masyarakat penerima pelayanan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini

menggunakan metode Kualitatif

Diskriptif, yang ditujukan untuk

menggambarkan dan menekankan pada

pengungkapan secara menyeluruh dari

fenomena-fenomena yang ada, baik

bersifat alamiah maupun rekayasa

manusia, yang lebih memperhatikan

mengenai karakteristik, kualitas,

keterkaitan antar kegiatan. Jenis

penelitian deskriptif ini dianalisa

melalui observasi, dokumen-dokumen

tertulis, wawancara maupun angket.

Agar data yang diperoleh valid dan

mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan maupun permasalahan-

permasalahan penelitian serta mampu

mencapai tujuan penelitian, maka

ditentukan teknik pengumpulan data.

Page 10: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 430

Untuk memperoleh data dalam

penelitian ini digunakan prosedur

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Pengumpulan data secara

langsung terhadap fenomena atau

kejadian yang sedang berlangsung

dengan jalan pengamatan. Metode

ini digunakan untuk mengamati

keadaan responden yang tidak

secara mudah dapat ditangkap

melalui angket.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan

metode pengumpulan data-data

sekunder yang berhubungan

dengan masalah penelitian dalam

kaitannya untuk melengkapi data

primer. Dapat berupa buku

registrasi pelayanan Non-Perizinan

, pedoman PATEN, gambar-

gambar dilapangan dan hasil

penelitian terdahulu yang meneliti

tentang Efektivitas pelaksanaan

PATEN, serta dokumentasi lain

yang relevan.

3. Wawancara

Wawancara merupakan

teknik pengumpulan data dengan

cara peneliti mengajukan

pertanyaan secara lisan kepada

informan dan responden untuk

mendapatkan informasi yang

relevan. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan jenis

wawancara semiterstruktur sebagai

salah satu teknik pengumpulan

datanya

4. Angket

Angket merupakan daftar

pertanyaan (Kuensioner),

Pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi daftar

pertanyaan kepada responden.

Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan angket tertutup

secara langsung , artinya

responden harus memiliki jawaban

yang telah disediakan dalam

angket. Kuensioner ini diberikan

kepada masyarakat yang menerima

pelayanan PATEN.

Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisis Data Kualitatif

Mohammad Ali. Mohammad Ali

secara umum menjelaskan bahwa

penelitian adalah suatu cara untuk

memahami sesuatu dengan melalui

usaha mencari bukti-bukti yang

muncul sehubungan dengan

masalah itu, yang dilakukan secara

hati-hati sehingga diperoleh

pemecahan. Dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

(Mohammad Ali 1985:184)

Keterangan :

P = Presentasi

F = Jumlah Jawaban

N = Jumlah

Responden

Dimana :

76 - 100 : Sangat Efektif

51 - 75 : Efektif

26 - 50 : Kurang Efektif

0 - 25 : Tidak Efektif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada tabel

rekapitulasi tanggapan responden

tentang Efektivitas Pelaksanaan

Pelayanan Administrasi Terpadu

P=X 𝐹

𝑁 100%

Page 11: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 431

Kecamatan ( PATEN ) di Kecamatan

Jaro yaitu yang mengatakan sangat

Efektif dengan persentasi 54%, Efektif

dengan persentasi 20,5%, Kurang

Efektif dengan persentasi 22,7%, dan

yang mengatakan Tidak Efektif dengan

persentasi 2,7%.

Berdasarkan hasil analisis

penelitian yang dilakukan maka dapat

disimpulkan dari hasil rekapitulasi

tanggapan responden tentang efektivitas

pelaksanaan pelayanan administrasi

terpadu kecamatan (PATEN) dalam

kategori dari ( Mohammad Ali 1985:184

) dapat dikriteriakan “Efektif “ dengan

persentasi 54%.

Tabel : Rekap Hasil tanggapan responden

tentang Penelitian Pelaksanaan Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) di Kecamatan Jaro

No

Daftar

Pertanyaa

n

Persentasi ( % )

S.E E K.

E T.E

1 Faktor

waktu 33,3%

15% 46,7%

5%

2 Faktor

kecermatan 55% 25%

16,6%

3,3%

3

Faktor gaya

pemberian

pelayanan

73,7%

21,6%

5% 0%

Jumlah 162%

61,6%

68,3%

8,3%

Rata-rata 54

%

20,5

%

22,7

%

2,7

%

Berdasarkan hasil analisis penelitian

yang dilakukan diatas dengan

menggunakan teori Sondang P.Siagian

(1996:60) tentang kriteria efektivitas

yaitu : Faktor waktu, Faktor Kecermatan

dan Faktor gaya pemberian pelayanan.

Faktor waktu adalah faktor

yang paling penting untuk mewujudkan

suatu keefektivitasan dalam suatu

organisasi, agar meningkatkan kualitas

pelayanan dan mendekatkan pelayanan

kepada masyarakat sudah di lakukan

dengan baik namun untuk faktor waktu

dari segi kecepatan dan ketepatannya

masih di katakan kurang efektif dilihat

dari para operator PATEN untuk

mengurus penerbitan dokumen harus

menunggu berkas untuk lebih banyak dan

dibawa ke Kabupaten dan terkendala

anggaran Sppd untuk mengurus dokumen

tersebut ke Kabupaten. Maka dapat

disimpulkan dari tanggapan responden

dan hasil wawancara tentang efektivitas

pelaksanaan pelayanan administrasi

terpadu kecamatan (PATEN) masih

kurang efektif.

Dalam faktor kecermatan dari segi

ketelitian dan berhati-hati sudah

dilakukan dengan baik dan dikatakan

sudah efektif, didukung dari hasil

penyebaran angket dan wawancara dari

para responden. Berdasarkan hasil

analisis tentang faktor kecermatan ini

para operator PATEN kecamatan Jaro

sudah melakukan pelayanan dengan

baik dan efektif dari hasil pengamatan

penulis para operator sudah teliti dan

berhati-hati dalam memeriksa berkas

yang masuk dan walaupun ada salah

satu operator yang bisa melakukan

kesalahan. Maka dapat disimpulkan

dari faktor kecermatan ini sudah efektif.

Dalam faktor gaya pemberian

pelayanan dari segi sikap, gaya

berbicara dan penampilan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan

mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat dilakukan dengan sangat

baik dan sangat efektif. Didukung dari

hasil penyebaran angket dan

wawancara kepada responden bahwa

pelayanan yang d laksanakan di

kecamatan jaro sangat sopan dan

beretika dari segi penyampaian dan

penampilanpun sangat sesuai dengan

gaya pemberian pelayanan yang baik.

Page 12: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 432

Maka dapat disimpulkan dari faktor

gaya pemberian pelayanan ini sangat

efektif.

Dari hasil analisis penelitian

tentang efektivitas pelaksanaan

pelayanan administrasi terpadu

kecamatan (PATEN) dilihat dari

kriteria efektivitas yaitu faktor waktu,

faktor kecermatan dan faktor gaya

pemberian pelayanan dapat dikatakan

sudah efektif, namun ada beberapa

faktor yang belum berjalan dengan baik

dan belum efektif, yaitu faktor waktu.

Faktor Waktu masih belum bisa

diterapkan dalam pelaksanaan PATEN

di kecamatan jaro dalam faktor waktu

ini masih terdapat banyak keluhan dari

masyarakat tentang penerbitan

dokumen yang masih tidak tepat dan

cepat dalam penerbitannya. Dilihat dari

tujuan PATEN yaitu untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan

mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat kecamatan jaro masih

belum bisa mencapai tujuan itu. Dalam

faktor waktu ini masih terdapat kendala

yang harus dihadapi oleh para operator

PATEN di Kecamatan Jaro seperti

halnya dalam penerbitan suatu

dokumen tidak bisa diukur cepat

tedaknya penyelesaiannya dikarenakan

petugas harus mengumpulkan berkas

masyarakat yang ingin membuat

dokumen tersebut agar terkumpul lebih

banyak dan untuk tujuan PATEN yaitu

mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat dari segi faktor waktu ini

belum bisa di katakan efektif karena

untuk masyarakat yang membutuhkan

dokumen dalam waktu cepat,

masyarakat harus mengurus sendiri

pembuatan dokumen tersebut ke

Kabupaten. Dari faktor kecermatan

pelaksanaan PATEN di kecamatan jaro

juga mendapatkan persentasi yang

masih rendah tetapi masih masuk

kedalam kategori efektif, namun di

dalam faktor kecermatan ini masih

terdapat sedikit kesalahan yang

dlakukan oleh salah satu oprator

PATEN itu sendiri yakni

menghilangkan berkas masyarakat yang

sudah masuk ke kecamatan dan

kesalahan dalam penerbitan

dokumennya. Untuk faktor gaya

pemberian pelayanan pelaksanaan

PATEN di Kecamatan Jaro sudah

menerapkan indikator ini dan

mendapatkan respon yang baik dari

masyarakat yang melakukan pelayanan

ke Kecamatan dari faktor gaya

pemberian pelayanan sudah mendukung

penelitian dari Sondang P. Siagian

(1996:60)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

tentang efektivitas pelaksanaan

pelayanan administrasi terpadu

kecamatan (PATEN) di Kecamatan

Jaro Kabupaten Tabalong. Maka

peneliti menarik kesimpulan bahwa

pelaksanaan PATEN di Kantor

Kecamatan Jaro di kategorikan sudah

efektif dengan persentasi 54%. Adapun

saran dari peneliti kepada pihak

kecamatan 1) agar diberikan anggaran

untuk perjalanan dinas ke Kabupaten

dalam mengurus berkas masyarakat

agar tidak ada keterlambatan dalam

penerbitan berkas dan agar sesuai

dengan tujuan PATEN tersebut, 2)

memberikan pelatihan dan pengarahan

kepada para opreator PATEN agar tidak

melakukan kesalahan dalam pembuatan

dokumen dan agar lebih teliti lagi

dalam pemeriksaan berkas masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 433

Abidin, Z.S. (2010). Kebijakan Publik.

Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Agung, K. (2005). Transformasi

Pelayanan Publik. Yogyakarta :

Pembaharuan

Atep Adya Barata. (2003). Dasar-dasar

Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Avivantoro, D (2017). Efektivitas

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) di

Kecamatan Puger Kabupaten Jember

https://repository.unej.ac.id

Dewi, R.A (2016). Efektivitas

Pelaksanaan Pelayanan

Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan Kutoarjo

Kabupaten Purworejo.

https://eprints.uns.ac.id

Erdina T.V, Hariani D (2017). Analisis

Efektivitas Organisasi Dalam Program Pelayanan

Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) Di

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

https://ejournal3.undip.ac.id

Hayati, R. (2017). Kualitas Pelayanan

Ibu Hamil Peserta Jamkesda Di

Puskesmas Malinau Kecamatan

Loksado Kabupaten Hulu

Sungai Selatan. Jurnal PubBis,

69-79.

Moenir, H.A.S. (2002). Manajemen

Pelayanan Umum di

Indonesia. Jakarta : Bumi

Aksara

Nurrahman, M.A (2018). Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan

Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) Di

Kecamatan Sambutan Kota Samarinda

https://ar.mian.fisip-

unmul.ac.id

Ratminto & Atik septi Winarsih.

2006. Manajeman Pelayanan.

Jakarta: Pustaka Pelajar

Siagian, Sondang P. 1997. Filsafat

Administrasi. Jakarta: PT

Toko Gunung Agung

Siagian, Sondang P. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Sinambela L.P. (2006). Reformasi

Pelayanan Publik, Teori,

Kebijakan dan Implementasi.

Jakarta : Bumi Aksara

Soewarno, Handayaningrat. (1996).

Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.

Jakarta : Gunung Agung

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Surakarta: Universitas Sebelas

Maret

Suriyani, E. (2017). Efektivitas

Pelayanan Pembuatan Kartu

Tanda Penduduk Elektronik

(Ktp-El) Di Kantor

Kecamatan Bintang Ara

Kabupaten Tabalong. Jurnal

PubBis, 2(2), 150-160.

Page 14: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI …

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 434