15
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MUARA BELITI Linna Fitriani 1 , Destien Atmi Arisandy 2 , Vety Anggraini 3 ([email protected]) STKIP PGRI Lubuklinggau Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biologi menggunakan model Quantum Teaching pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Muara Beliti. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Desain penelitian menggunakan pretest postest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X di SMA Negeri Muara Beliti sebanyak 5 kelas dengan jumlah 146 siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas secara acak (random sampling). Teknik pengumpulan data melalui teknik tes dengan instrumen berupa soal tes berbentuk soal uraian. Analisis data dalam penelitian ini di uji secara statistik menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai t hitung 1,92 dan t tabel 1,67. Memperhatikan nilai t hitung > t tabel dapat diketahui ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar biologi. berdasarkan data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran biologi menggunakan model Quantum Teaching efektif pada siswa kelas X SMA N 1 Muara Beliti. Kata kunci: Efektivitas, Model Quantum Teaching, Hasil Belajar Biologi A. Pendahuluan Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik. Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pribadi. Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi hubungan pribadi pendidik dan pribadi anak didik, yang pada akhirnya melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan. Pendidik bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik, dan anak didik mengakui kewibawaan pendidik dan bergantung padanya (Hasbullah, 2011:6). Menurut Made (1997:18) pendidikan bertujuan mengembangkan individu peserta didik dan warga belajar secara alami atau wajar, dalam arti memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan potensi-potensi mereka seperti apa adanya. Suryosubroto (2002:36) menyatakan proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL

QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1

MUARA BELITI

Linna Fitriani1, Destien Atmi Arisandy

2, Vety Anggraini

3

([email protected])

STKIP PGRI Lubuklinggau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biologi

menggunakan model Quantum Teaching pada siswa kelas X SMA Negeri 1

Muara Beliti. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan

metode eksperimen semu. Desain penelitian menggunakan pretest postest control

group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X di SMA

Negeri Muara Beliti sebanyak 5 kelas dengan jumlah 146 siswa. Sampel

penelitian diambil 2 kelas secara acak (random sampling). Teknik pengumpulan

data melalui teknik tes dengan instrumen berupa soal tes berbentuk soal uraian.

Analisis data dalam penelitian ini di uji secara statistik menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai

thitung 1,92 dan ttabel 1,67. Memperhatikan nilai thitung > ttabel dapat diketahui ada

perbedaan yang signifikan dari hasil belajar biologi. berdasarkan data tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran biologi menggunakan model Quantum

Teaching efektif pada siswa kelas X SMA N 1 Muara Beliti.

Kata kunci: Efektivitas, Model Quantum Teaching, Hasil Belajar Biologi

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik.

Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pribadi.

Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi

hubungan pribadi pendidik dan pribadi anak didik, yang pada akhirnya

melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan. Pendidik

bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik, dan anak didik

mengakui kewibawaan pendidik dan bergantung padanya (Hasbullah, 2011:6).

Menurut Made (1997:18) pendidikan bertujuan mengembangkan individu

peserta didik dan warga belajar secara alami atau wajar, dalam arti memberi

kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan potensi-potensi mereka

seperti apa adanya. Suryosubroto (2002:36) menyatakan proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan hasil observasi peneliti kesekolah dengan salah seorang guru

mata pelajaran biologi pada tanggal 24 maret 2016, dalam proses pembelajaran

biologi rata-rata siswa kurang berminat serta merasa bosan terhadap pelajaran

yang disampaikan oleh guru, karena proses pembelajaran bersifat teacher

centered, sehingga siswanya pasif dalam proses pembelajaran. Mereka lebih

mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti keluar pada saat jam pelajaran

dan mengganggu teman-teman yang didekatnya. Hal itu tentu sangat mengganggu

dan tidak memungkinkan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Data

nilai observasi awal masih kurangnya ketuntasan biologi siswa kelas X disetiap

semester, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah nilai

rata-rata sedangkan KKM di SMA Negeri 1 Muara Beliti tahun ajaran 2015/2016,

yang ditetapkan sekolah tersebut sebesar 75.

Masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)

adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi ini tentunya merupakan

hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh

ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu.

Arti yang lebih subtansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk

berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya (Trianto,

2011:1).

Proses belajar mengajar memerlukan suatu perubahan dimana guru

menerapkan model pembelajaran yang dapat mengolah proses berpikir siswa,

yaitu model Quantum teaching. Quantum teaching adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merancanakan pembelajaran

dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Quantum teaching sangat menekankan

pada kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. Quantum teaching

merupakan kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang mempertajam

pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang

menyenangkan dan bermanfaat, (Nandang, 2013:76). Quantum teaching identik

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

dengan proses pembelajaran dengan TANDUR dan bersandar pada suatu konsep

yaitu ”bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia

siswa”. (Deporter, et.al. 2010:34). Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan

penelitian untuk mengetahui “Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan

Model Quantum Teaching pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Muara Beliti’’.

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui keefektifan pembelajaran biologi

dengan menggunakan model Quantum teaching, sehingga dapat meningkatkan

semangat mengajar guru, meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan bagi guru,

menambah pengetahuan guru dalam memilih strategi dan model yang tepat untuk

pengajaran. penggunaan model Quantum Teaching diharapkan membuat peran

aktif siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar, meningkatkan prestasi belajar

siswa, menambah semangat belajar siswa, mengurangi kebosanan siswa dalam

belajar biologi serta siswa mampu mengembangkan pengetahuannya dan

diharapkan penelitian ini memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu

sendiri dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar,

menjadi masukan, acuan dalam mengembangkan penelitian, serta menjadi

referensi sebagai calon pendidik.

B. LANDASAN TEORI

1. Efektivitas

Efektivitas adalah daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi,

sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk

atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain”. Sedangkan menurut

Trianto (2012:24) “daya yang timbul atau ada dari sesuatu (orang/benda)

yang dapat membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.

Disimpulkan bahwa efektivitas adalah daya atau kekuatan yang dapat

memberikan dampak kepada orang lain untuk membentuk watak,

kepercayaan, dan perbuatan seseorang menjadi lebih baik ataupun sebaliknya.

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan, ini Menurut Suprijono

(2012:5). dan Dimyati dan Mudjiono (2010:3) menyatakan bahwa, hasil

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Berdasarkan pendapat diatas, maka hasil belajar dalam penelitian ini adalah

kemampuan yang dimiliki Siswa kelas X SMA Negeri 1 Muara Beliti tahun

2016 pelajaran biologi setelah mengikuti proses belajar-mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching.

Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut

individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah (1) Kognitif

kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran

terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

evaluasi; (2) afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi,

dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori

penerimaan, partisipasi, penilaian/penetuan sikap, organisasi dan

pembentukan pola hidup; dan (3) psikomotorik yaitu kemampuan yang

mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan,

dan kreatifitas (Syaiful, 2008:12). Peneliti akan melihat hasil belajar dari

kemampuan kognitif.

3. Model Quantum Teaching

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2010:51). Untuk

pemilihan model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan

diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam

pengajaran tersebut dan tingkat kemampuan peserta didik. Setiap model

pembelajaran selalu mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang oleh siswa

dengan bimbingan guru (Trianto, 2010:54).

Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan

segala nuansanya. Quantum Teaching merupakan panduan praktis dalam

mengajar yang berusaha mengakomodir setiap bakat siswa atau dapat

menjangkau setiap siswa. Proses belajar mengajar adalah fenomena yang

kompleks, yang terjadinya interaksi guru dengan siswa dalam

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencpai tujuan

pembelajaran (Suryosubroto, 2002:36).

a. Asas Utama Quantum Teaching

Quantum Teaching bersandar pada suatu konsep, yaitu “bawalah

dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”.

Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan

segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan,

interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum

Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas,

interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. (Deporter,

et.all, 2010:34).

b. Kerangka Perencanaan dan langkah-langkah pembelajarann

Quantum Teaching

Pada dasarnya dalam pelaksanaan komponen rancangan Quantum

Teaching dikenal dengan singkatan “TANDUR” yang merupakan

kepanjangan dari: Tumbuhan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, dan

Rayakan (Deporter, et.all, 2010:39). Langkah–langkah proses

pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching pada Tabel

1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1.

Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Teaching

Tahapan Tingkah Laku Guru dan Siswa

Persiapan Tahap ini untuk menyiapkan mental siswa mengenai model

quantum teaching yang menuntut keterlibatan aktif siswa.

Kegiatan pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa

percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan

keterampilan belajar dan menggunakan pewanggi ruangan.

Pelaksanaan

Pembelajaran

dengan model

Quantum

Teaching:

1) Tumbuhkan

Guru membuka pelajaran dengan mengabsen siswa

kemudian memberikan motivasi : mengajukan

pertanyaan.

Guru memperlihatkan media pelajaran, yang berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

2) Alami Guru menggali pengetahuan siswa dan menjelaskan

materi yang akan dipelajari dengan cara menghubungkan

materi dengan pengalaman mereka.

Guru membagi siswa kelompok secara heterogen

Guru membagikan LKS untuk masing-masing kelompok

dan menginformasikan cara kerjanya

Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan LKS

3) Namai Guru membimbing dan memantau jalannya diskusi pada

setiap kelompok.

Siswa mendiskusikan LKS untuk menjawab bahan

diskusinya (pada saat siswa mengerjakan LKS, guru

memutarkan musik instrument dan mematikan musik

pada saat siswa selesai mengerjakan LKS).

1) Demonstarasi Presentasi dari kelompok terpilih (1 kelompok) disertai

dengan sesi tanya-jawab.

Guru memberikan klarifikasi atas jawaban LKS

berdasarkan hasil diskusi siswa.

2) Ulangi Guru menekankan kembali inti pelajaran yang harus

dikuasai siswa.

Siswa dan guru bersama-sama menggulang materi yang

sudah dipelajari

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

Guru menyuruh siswa menarik kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

3) Rayakan Guru memberikan penghargaan serta pujian kepada

siswa, kemudian dengan tepuk tangan bersama-sama

Salam penutup

Sumber (Hidayat, A. 2014:15)

c. Materi Penelitian

1) Ekosistem

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi

kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik

(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini

tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air.

2) Satuan-satuan dalam ekosistem

Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat

dibedakan menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut: Komponen

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup

(nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air,

matahari, udara, dan energi. Ada 2 pembagian komponen biotik dalam

suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan Organisme Heterotrof.

3) Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

1) Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.

2) Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap

disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu

berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.

3) Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati

daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.

4) Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan

interaksi yang muantap antara makhluk hidup.

4) Komponen dalam Ekosistem

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan sebagai berikut:

1) Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak

semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.

2) Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan

melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora

dan detrivora.

d. Kerangka Berpikir

Kurangnya minat siswa dan rasa bosan terhadap pelajaran yang

disampaikan, serta kurang aktipnya siswa dalam proses pembelajaran

menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa dikelas X

SMA N 1 Muara Beliti. berdasarkan penelitian diah pratiwi (2013) Model

Quantum teaching memberikan pengaruh yang signifikan dalam

pembelajaran biologi. berdasarkan kelebihan Quantum teaching peneliti

menggunakan Model Quantum Teaching pada kelas Eksperimen sebagai

variabel bebas (X1) dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional

(X2) untuk melihat Hasil Belajar sebagai variabel terikat (Y). Adapun

Kerangka Berpikir pada penelitian ini, dapat dilihat pada gambar 1.1

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode

eksperimen semu, menggunakan desain penelitian pretest – posttes design

group, yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan

menggunakan model Quantum teaching dan kelompok kontrol menggunakan

model konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

pada kelas X SMA Negeri 1 Muara Beliti tahun ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 146 orang dan dibagi dalam 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini

diambil secara acak (random sampling) sebanyak dua kelas. Tehnik

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini berupa soal uraian Data hasil penelitian dianalisis secara statistik

menggunakan uji t.

Pertanggungjawaban Penelitian

Untuk pertanggungjawaban penelitian, instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini telah diuji secara statistik dari validitas, reliabilitas, daya

pembeda dan tingkat kesukaran soal tes.

Rekapitulasi hasil tes uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Rendahnya hasil belajar Biologi di kelas X SMA N 1 Muara Beliti yang

rata-rata di bawah KKM sekolah 75, disebabkan kurang minat nya

siswa dalam mengikuti pembelajaran, pembeajaran yang tidak menarik,

pembelajaran yang bersifat Teacher centered, siswa menjadi pasif.

Solusi/Tretment

Tretment

Pembelajaran Biologi dengan menggunakan Model Quantum

Teaching. Quantum Teaching pembelajaran yang menyenangkan,

siswa semangat belajar, pembelajaran student centered, Siswa aktif.

Model Quantum Teaching Efektif digunakan dalam pembelajaran

biologi siswa kelas X di SMA N 1 Muara Beliti

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Tabel 1.2.

Rekapitulasi Hasil Uji coba Instrumen

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a) Hasil Analisis Skor Rata-Rata Dan Simpangan Baku Pre-test dan Post

Test

Pre-test atau tes awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa untuk memahami materi yang digunakan

dalam penelitian ini. Pre-test dilakukan pada kedua kealas sampel, kelas

X.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 1.3 dibawah ini:

Tabel 1.3

Hasil Pre-test kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Sampel Jumlah

siswa

Hasil analisa

Nilai Rata-rata Simpangan baku

K. Eksperimen 30 44,44 10,05

K. Kontrol 30 43,11 10,15

No Validitas Daya Pembeda Indeks kesukaran Keterangan

1 0,002

Validitas sangat

rendah 0,00

Sangat

Jelek 1,00

Soal

terlalumudah Tidak dipakai

2 0,002

Validitas sangat

rendah 0,00

Sangat

Jelek 1,00

Soal terlalu

mudah Tidak dipakai

3 0,62 Validitas baik 0,34 Baik 0,68 Soal sedang Dipakai

4 0,45 Validitas sedang 0,28 Cukup 0,74 Soal mudah Dipakai

5 0,36 Validitas rendah 0,05 Jelek 0,54 Soal sedang TidakDipakai

6 0,03

Validitas sangat

rendah

0,08 Jelek 0,72 Soal mudah TidakDipakai

7 0,63 Validitas baik 0,45 Baik 0,54 Soal sedang Dipakai

8 0,71 Validitas baik 0,28 Cukup 0,38 Soal sedang Dipakai

9 0,55 Validitas sedang 0,68 Baik 0,65 Soal sedang Dipakai

10 0,61 Validitas baik 0,30 Baik 0,29 Soal sukar Dipakai

11 0,71 Validitas baik 0,65 Baik 0,56 Soal sedang Dipakai

12 0,24 Validitas rendah 0,30 Baik 0,42 Soal sedang Tidak dipakai

13 0,48 Validitas sedang 0,27 Cukup 0,79 Soal mudah Dipakai

14 0,50 Validitas sedang 0,20 Cukup 0,90 Soal mudah Dipakai

15 0,61 Validitas baik 0,22 Cukup 0,88 Soal mudah Dipakai

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Pembelajaran di kedua kelas sampel selesai dilakukan kemudian

peneliti melakukan penilaian akhir (post-test), Hasil analisis penelitian

tersebut dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut:

Tabel 1.4

Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sampel Jumlah siswa

(N)

Hasil analisa

Nilai Rata-rata Simpangan Baku

Kelas Eksperimen 30 80,35 11,3

Kelas Kontrol 30 75,6 8,27

Kemampuan awal dan kemampuan akhir masing-masing kelas dapat

dilihat pada grafik 1.1.

Grafik 1.1

Nilai Rata-rata Hasil Pre-test dan Post-Test

b) Hasil Analisis Pengujian Hipotesis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk membuktikan apakah data hasil

tes siswa berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan analisis uji

normalitas dengan taraf signifikan 0,05 jika X2

hitung X2

tabel, maka

masing–masing data dapat katakan berdistribusi normal. Maka hasil

uji normalitas tes awal dan tes akhir dikatakan berdistribusi normal,

hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kelas Kontrol KelasEksperimen

pre-tes

post- tes

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Tabel 1.5.

Hasil Analisis Uji Normalitas

Sampel X2

hitung X2

tabel Distribusi

Kelas Eksperimen

Pre-tes

Pos-Test

7,27

3,37

11,07

11,07

Normal

Normal

Kelas Kontrol

Pre-tes

Pos-Test

5,51

1,07

11,07

11,07

Normal

Normal

Berdasarkan hasil pengujian diatas dengan mengunakan rumus

chi kuadrat (X2) semua data yang diujikan berdistribusi normal dalam

memahami materi ekosistem.

2) Uji Homogenitas

Rincian hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 1.6.

Hasil Analisis Uji Homogenitas

Sampel Hasil Analisis

Fhitung Ftabel Keterangan

Tes Awal (Pre-test) 1,01 1,85 Homogen

Tes Akhir (pos-test) 1,44 1,85 Homogen

Berdasarkan data pada tabel diatas maka dapat dinyatakan

bahwa Ho diterima dan Ha di tolak karena pada tes awal diketahui

bahwa Fhitung Ftabel yaitu 1,01 1,85, dan tes akhir Fhitung Ftabel

yaitu 1,44 1,85.

3) Uji Kesamaan Rata-rata

Untuk melakukan uji kesamaan rata-rata maka digunakan uji-t

dengan taraf 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = (n1-n2-2) = 58

adalah 1,67. Untuk mengetahui data hasil uji kesamaan rata-rata dapat

dilihat pada tabel 1.7. dibawah ini:

Tabel 1.7.

Hasil Analisis Uji Kesamaan Rata-rata / Hipotesis

Sampel tahap tes DK Hasil Analisis

thitung ttabel Keterangan

Tes Awal (pre-test) 58 0,53 2.00 thitung ttabel (Ho diterima)

Tes Akhir (post-test) 58 1,92 1,67 thitung ttabel (Ha diterima)

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Dari data diatas maka dapat diketahui melalui uji-t bahwa nilai

rata-rata pada tes awal (pre-tes) sama, karena nilai thitung ttabel (Ho

diterima). Setelah diberikan pembelajaran terhadap kedua kelas sampel

yaitu kelas kontrol menggunakan model konvensional dan kelas sampel

dengan menggunakan model Quantum Teaching terjadi peningkatan hasil

belajar, dapat dilihat bahwa thitung ttabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi

menggunakan model Quantum Teaching efektif pada siswa kelas X SMA

Negeri Beliti.

2. Pembahasan

Berawal dari masih rendahnya hasil belajar siswa atau rendahnya

presentase ketuntasan belajar mata pelajaran biologi yang dicapai oleh siswa,

serta kurangnya minat belajar siswa kelas X di SMA N 1 Muara Beliti,

peneliti mencoba mengunakan model pembelajaran Quantum teaching.

Dengan menggunakan Model pembelajaran ini diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Deporter,et.all (2000) dalam

Fitriani (2010) pembelajaran quantum teaching adalah interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya, yaitu penggubahan bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini

mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan

bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Quantum Teaching merupakan

pembelajaran yang menumbuhkan emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan

dan kehormatan diri.

Model pembelajaran Quantum Teaching ini dapat meningkatkan aktivitas

siwa dan peneliti selama proses belajar mengajar karena langkah-langkah

Quantum Teaching dari itu sendiri bisa membuat siswa lebih memahami

materi yang diajarkan dengan baik, Siswa juga lebih betah dikelas, tidak

keluar masuk waktu jam pelajaran dan siswa berani untuk mengungkapakan

pendapat mereka karena waktu proses belajar mengajar berlangsung terasa

tidak membosankan dengan adanya interaksi kerja kelompok Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang diikuti musik instrumen yang diputarkan oleh peneliti

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

waktu siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Depoter, et.all

(2014:111) musik berpengaruh pada guru dan pelajar. Sebagai seorang guru,

kita dapat menggunkan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan

mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar

bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak “musik merangsang,

meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Berdasarkan penelitian diatas yang dilakukan di kelas X SMA N 1 Muara

Beliti menggunakan model Quantum Teaching dapat meningkatkan minat

belajar siswa, keterlibatan siswa untuk mengikuti pelajaran secara lebih aktif

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari hasil belajar

siswa menjadi lebih baik lagi, siswa tidak mudah bosan dalam belajar, siswa

rileks dalam belajar tetapi tetap serius, membuat siswa betah dikelas, serta

meningkatkan kepercayaan diri siswa dan kemampuan siswa dalam

melaksanakan proses belajar mengajar.

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai uji kesamaan rata-rata

pos-test yaitu dengan thitung 1,92 dengan nilai ttabel 1,67 sehingga Ha

diterima dan Ho ditolak, thitung ttabel, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran biologi efektif menggunakan model Quantum Teaching pada

siswa dikelas X SMA N 1 Muara Beliti.

2. Saran

a) Bagi siswa

Peneliti berharap kepada siswa agar lebih meningkatkan motivasi

juga minat dalam belajar serta menumbuhkan kepercayaan diri dalam

proses pembelajaran supaya siswa lebih aktif dalam proses belajar

mengajar.

b) Bagi Guru

Sebagai strategi untuk meningkatkan pembelajaran bervariasi

yang dapat meningkatkan dan memperbaiki hasil pembelajaran

didalam kelas, maka guru hendaknya menerapkan pembelajaran

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

khususnya model Quantum Teaching agar dapat membantu guru dalam

menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan menarik.

c) Bagi SMA N 1 Muara Beliti

Berharap agar SMA N 1 Muara Beliti tetap mempertahankan

visi dan misinya dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama hasil

belajar bagi siswa, dan tetap mempertahankan tekad dalam

meningkatkan generasi penerus bangsa yang berintelektual tinggi dan

berbudi pekerti yang luhur.

d) Bagi Lembaga STKIP-PGRI

Sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan melalui

proses pembelajaran, agar STKIP-PGRI tetap mempertahankan

konsistensinya dalam menciptakan calon-calon pendidik yang

memiliki kemampuan yang baik dan dapat mengharumkan nama baik

lembaga didunia pendidikan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Depoter, et.all. 2010. Quantum Teaching. Bandung: MMU.

Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Hidayat, A. 2014. Penerapan Motede Quantum Teaching pada Pembelajaran

Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri Air Satan. Skripsi tidak diterbitkan.

Lubuklinggau: Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Kristina dan Endang. 2006. Biologi 1 Mahluk Hidup dan Lingkungannya untuk

SMA. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan: CV. Putra Nugraha.

Nandang. 2013. Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya, W. 2011. Berorientasi Strategi Pembelajaran Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN …

Sudjana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman dan Sukjaya. 2012. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung:

Wijaya Kusumah.

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan praktiknya.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suprijono. 2010. Cooperatif Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suryosubroto. 2002. Prosedur Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Terpadu.

Trianto. 2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis.

Jakarta: Prestasi Pustaka.