146
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika oleh: VICTORIANUS DIAS ARIANTO NIM: 031424016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA

ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh:

VICTORIANUS DIAS ARIANTO

NIM: 031424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA ASRAMA MANIK HARGO

PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh:

VICTORIANUS DIAS ARIANTO

NIM: 031424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tiada Sesuatu yang Besar

yang Pernah Diterima

Tanpa Adanya

Kesungguhan Hati

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak dan Make

Mangtuk, Mangduk, dan Tino

Almamater Tercinta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya

atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Maret 2008

Victorianus Dias Arianto

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA

ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

V. Dias Arianto, “Efektivitas Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlibatan; (2) peningkatan pengetahuan; (3) minat; (4) kesulitan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian dilaksanakan di Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo pada tanggal 7-20 Januari 2008. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Argokiloso Sukorejo yang tinggal di asrama tersebut. Peneliti memberikan treatment melalui pembelajaran di kelas. Data keterlibatan siswa diperoleh dari pengamatan langsung pada selama proses pembelajaran; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara diperoleh dari soal pretest dan posttest; data minat siswa diperoleh dari kuesioner; dan data kesulitan belajar siswa diperoleh dari kuesioner dan pengamatan langsung oleh peneliti. Data keterlibatan dan minat siswa dianalisis secara kuantitatif; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara dianalisis secara statistik dengan uji Test-t; dan data kesulitan siswa dianalisis secara diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) siswa terlibat di dalam pembelajaran dengan prosentase sebesar 69,3 %; (2) ada peningkatan pengetahuan tentang tekanan udara yang ditunjukkan│ treal │ > │ tcritical │; (3) siswa berminat dengan prosentase 80,26 %; (4) siswa masih merasa kesulitan dalam beberapa kegiatan selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

ABSTRACT

PHYSICS LEARNING EFECTIVITY ON THE AIR PRESSURE SUBJECT USING PBOBLEM BASED LEARNING METHOD FOR THE STUDENT

OF MANIK HARGO DORMITORY IN ST. ISIDORUS SUKOREJO PARISH

By: Victorianus Dias Arianto Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, The Faculty of Education and Teacher Training, Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2008 This research was aimed to know the students’ (1) involvement; (2) knowledge development; (3) interest; and (4) learning problem during following the physics course on the air pressure subject using problem based learning. This research was held in Manik Hargo dormitory St. Isidorus Sukorejo parish on January 7th - 20 th, 2008. This research samples were the VIII grade students of Kanisius Argokiloso Sukorejo junior high school who live in that dormitory. The researcher gave the treatment through the class learning activity. The students’ involvement data were got from the direct observation during involvement the learning process; the improvement of student’ knowledge about the air pressure was taken from the result of pretest and posttest; the student’ interest data were got from the questioners; and the students’ learning problem was got from the questioners and direct observation by the observer. The students’ involvement and interest data were analyzed quantitatively; the students’ improvement data about the air pressure subject were analyzed statistically by dependent Test-t; and the students’ learning problem data were analyzed quantitatively. The result shows that (1) 69,3 % of students were involved in the learning process; (2) there was knowledge improvement about the air pressure subject which was shown on the significancy the pretest and posttest differences; (3) 80,26 % of students were interested in the subject: and (4) the students still had some difficulties during following the physics learning on the air pressure subject using Problem Based Learning.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas

Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo

Gereja Santo Isidorus Sukorejo”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan tulisan ini peneliti didukung oleh banyak pihak, oleh

karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dengan baik dan sabar, dan sebagai pembimbing

akademik pada beberapa semester akhir ini.

2. Bp. R. Rohandi, M.Ed., selaku dosen pembimbing akademik, Bp. T. Sarkim,

Ph.D., Bp. Drs. Domi S, M.Si, Bp. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd, Bp. A.

Atmadi, M.Si., Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Bp. Drs. F. Sinaradi,

M.Pd. selaku dosen program studi Pendidikan Fisika USD yang telah

membimbing penulis selama melaksanakan pendidikan di Universitas

Sanata Dharma ini.

3. Romo Stephanus Winarto, S. J., selaku Kepala Asrama Manik Hargo Gereja

Santo Isidorus Sukorejo yang telah memberikan izin dan dukungan sehingga

penelitian dapat berjalan dengan baik.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

4. Pak Narjo & Pak Sugeng, Matur nuwun kagem sedaya Pak.... terimakasih

juga atas bantuan dan kesabarannya melayani kami sebagai mahasiswa.

Bapak Gito dan mas Agus, terimakasih atas bantuannya, sehingga

membantu kelancaran peneliti dalam menyelesaikan kuliah.

5. Romo Roni, S. J., selaku Romo kepala Gereja Paroki Gereja Santo Isidorus

Sukorejo yang telah memberikan bantuan moril dan materiil sehingga

penulis dapat menyelesaikan kuliah di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

6. Mba Mirah, selaku pembimbing siswa Asrama Manik Hargo yang telah

mendukung dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian. Terima

kasih juga atas doanya. Kapan kita bisa main lagi mbak?

7. Siswa-siswa Asrama Manik Hargo, terimakasih atas segala dukungan dan

bantuannya. Kapan-kapan kita percobaan lagi ya.

8. Bapak dan Make tercinta, FX. Surahman dan Yuliana Rumiyati atas

bimbingan, cinta, kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang diberikan

kepada penulis dari kecil sampai akhirnya penulis bisa menyelesaikan kuliah

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Make terimakasih atas

perjuangan yang begitu gigih untuk keluarga. Make orang tertangguh yang

pernah Antok miliki. Tidak mungkin antok seperti ini tanpa Bapak dan

Make, terimakasih sekali.

9. Kakak-kakakku, C. Ketut Subiyanto (Mangtuk), R. Herman S (Mangduk)

dan adikku, Agustinus Wahyu A tercinta atas segala rasa persaudaraan

dukungan dan doanya. Terimakasih pula atas canda, tawa dan sharing-

sharingnya yang mengisi hari-hari Antok. Antok bangga punya saudara

seperti kalian. Kapan kita bisa touring bareng? Kita adalah satu dan satu

adalah kita KHAT (Ketut, Herman, Antok, Tino).

10. Kepada Alm Simbah Margaretha Painem, atas segala bimbingan doa dan

dukungannya. Maturnuwun Mbah.

11. Keluarga di Salaman, Pak Tuwo, Wo Tukiman sekeluarga terimakasih atas

doa dan dukungannya dan penerimaan selama ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

12. Keluarga “Griya Biru” Mas Mano dan Mba Tina, atas segala bantuan dan

bimbingan yang diberikan selama ini. Tanpa panjenengan kabeh Antok tidak

mungkin seperti ini. Terimaksih pula atas canda, perhatian yang selalu

Antok terima. Lintang dan si kecil Elang terimakasih atas canda dan

kelucuannya.

13. Keluarga Kedung, Alm Bpk Setyawan, Ibu Fatima. terima kasih atas doa

dukungan, dan bantuannya selama ini. Mba Cici, terima kasih atas segala

bimbingan sharing, dan bantuannya. Tanpa njenengan Antok idak bisa

seperti ini.

14. Aniiisku yang ada di hati,Veronica Lilis Srimurni, makasih atas segala

pengertian, cinta, kasih sayang dan dukungan yang senantiasa diberikan

selama ini. Semoga kita berdua bisa melewati hari ke depan dengan bahagia.

“I Love You”

15. Kelompok Skripsi Bersama (KSB Club: Jose, Eko, Lilis, Ciwi, Sinta), berkat

kalian semua akirnya dias bisa lulus..Thanks for all....... Ayo segera kurangi

anggota (susul kami).

16. Sahabat-sahabatku, Jose (makasih Ce atas semua bantuannya baik moril dan

materiil, makasih juga pinjaman komputernya), Eko (mbul makasih atas

saran-saran dan kepolosanmu), Siwi (Iwik.. makasih telah menemani

penelitian dan makasih juga jambunya he..he), Sinta (Cin.. ayo jalan-jalan

Kapan kita kemana? Semangat!!), Dewi (De ayo bangkit kamu pasti bisa)

Lucia (Cia..Akhirnya aku lulus.. Huh lega.. makasih juga atas sharing-

sharingnya banyak hal yang bisa kupelajari bersamamu), Dimas (Pakde ayo

semangat!!!), Thomas (Wah kamu mendahului aku, ayo buruan cari kerja),

Andre (makasih Coy.. atas bantuan dan dukungannya, Tetep semangat!!!),

Endar (makasih juga atas sharing dan doanya). Suster makasih atas segala

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

xi

doa dan dukungannya (selamat berjuang Suster..), Rosa (makasih atas

bimbingannya). Icha (ayo semangat!!!!Jangan lupa jaga angel dengan baik).

Tica (makasih ya... Kapan kita bangun Temanggung?)

17. Teman-teman P. Fis 03: Boni, Loren, Cornel, Alphon,Wahyu (Exs), Romo

Dion (Kemana Dikau), Ervan, Agatha, Gita, Simfrosa, Ely, Juni, Siska,

Nana, Gilang, Eka, Mei, Titis, Dewi, Ningsih (Exs), Ipus, Yeni, makasih

atas segala kerjasama yang diberikan selama kuliah.. Eh kapan-kapan kita

reuni ya..... Ayo Tetap Berjuang!!!!

18. Temanku Teguh PBI’06, makasih atas bantuan dan dukungannya. Kru P3W

(Tami, Melan, Melati, si Jo), Teman-temanku (Lia-feri, Ina-Teguh, Iin-Toto,

Fany, Yulis dkk) terima kasih atas semua canda dan tawa dan semangatnya

selama ini.

19. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, terima kasih atas segala bantuan,

doa dan dukungannya.

Demikianlah tulisan ini dapat diselesaikan. Peneliti memohon maaf apabila

terdapat kesalahan dalam penyusunan tulisan ini. Tulisan ini jauh dari sempurna,

oleh karena itu peneliti juga mengharapkan kritik dan saran demi pengembangan

tulisan ini. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 8 Maret 2008

Victorianus Dias Arianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT.................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK....................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II. DASAR TEORI

A. Kegiatan Belajar Mengajar .................................................................. 8

B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)............................................... 10

1. Pengertian.................................................................................... 10

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

2. Elemen-elemn dalam PBM ......................................................... 11

3. Karakteristik PBM ...................................................................... 12

4. Tujuan PBM................................................................................ 14

5. Prosedur PBM ............................................................................. 15

6. Penilaian dalam PBM.................................................................. 16

C. Pembelajaran yang Efektif ................................................................... 17

D. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 19

E. Keterlibatan Siswa ............................................................................... 20

F. Minat Belajar Siswa ............................................................................. 21

G. Kesulitan Belajar.................................................................................. 22

H. Materi Pelajaran ................................................................................... 24

1. Pemuaian

a. Pemuaian pada zat cair....................................................... 25

b. Pemuaian pada udara/ gas .................................................. 26

2. Perubahan Wujud Zat.................................................................. 27

a. Mendidih ............................................................................ 28

b. Menguap............................................................................. 28

c. Mengembun ....................................................................... 28

3. Pengertian Tekanan..................................................................... 29

4. Tekanan Udara

a. Tekanan Atmosfer.............................................................. 30

b. Satuan Tekanan Udara ....................................................... 31

c. Barometer air raksa ........................................................... 32

d. Barometer Aneroid (Barometer logam) ............................. 34

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

e. Hubungan tekanan atmosfer dan ketinggian tempat .......... 35

I. Kaitan Teori dengan Penelitian............................................................ 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 40

B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 40

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41

D. Ubahan

1. Jenis Ubahan ............................................................................... 41

2. Definisi Operasional Ubahan ...................................................... 41

E. Treatment ............................................................................................. 43

F. Instrumen

1. Lembar Pengamatan.................................................................... 48

2. Soal Pretest dan Posttest ............................................................. 48

3. Kuisoner Minat ........................................................................... 50

4. Kuesioner Kesulitan Siswa ......................................................... 52

G. Validitas Instrumen .............................................................................. 53

H. Metode Analisis Data

1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti Pembelajaran

Berbasis Masalah ........................................................................ 54

2. Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep

Tekanan udara melalui PBM....................................................... 57

3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui PBM................... 60

4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa .................................... 62

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Penelitian .............................................................................. 64

B. Hasil Penelitian

1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo

Gereja Santo Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti

Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 67

2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama

Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo tentang

Tekanan Udara dengan Pembelajaran Berbasis Masalah........... 69

3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus

Sukorejo Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada

Pokok Bahasan Tekanan Udara Melalui PBM............................ 71

4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik

Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo SelamA Mengikuti

Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 73

C. Pembahasan.......................................................................................... 76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 90

B. Saran..................................................................................................... 91

C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93

LAMPIRAN.................................................................................................. 95

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitian .......................... 96

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ................................... 97

Lampiran 3.a Petunjuk Percobaan I.............................................. 98

Lampiran 3.b Petunjuk Percobaan II ............................................ 99

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa............................................... 100

Lampiran 5 Soal Pretest............................................................. 106

Lampiran 6 Soal Posttest ........................................................... 108

Lampiran 7 Lembar Pengamatan............................................... 110

Lampiran 8 Kuesioner Minat..................................................... 112

Lampiran 9 Kuesioner Kesulitan Belajar................................... 114

Lampiran 10 Jawaban Pretest dan Posttest .................................. 116

Lampiran 11 Data Skor Keterlibatan Siswa secara Keseluruhan 119

Lampiran 12 Skor Pretest dan Posttest secara keseluruhan......... 120

Lampiran 13 Data Skor Kuesioner Minat.................................... 121

Lampiran 14 Data Kesulitan Belajar Siswa................................. 122

Lampiran 15 Jadwal Penelitian.................................................... 124

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perubahan Wujud .................................................................. 27

Tabel 2 Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub

pokok bahasan dan aspek yang ingin diukur....................... 49

Tabel 3. Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat.................. 51

Tabel 4 Tingkat keterlibatan............................................................... 54

Tabel 5 Contoh tabel distribusi skor keterlibatan siswa ..................... 55

Tabel 6 Kesungguhan Siswa yang Terlibat Sesuai tingkat Keterlibatan 56

Tabel 7 Kriteria Keterlibatan .............................................................. 56

Tabel 8 Distribusi skor soal pretest dan posttest ................................ 57

Tabel 9 Penskoran per item setiap jawaban soal kuesioner minat .... 60

Tabel 10 Contoh tabel skor jawaban kuesiner minat............................ 61

Tabel 11 Kriteria Minat ........................................................................ 61

Tabel 12 Kriteria Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran ................ 67

Tabel 13 Jumlah Presentase Siswa Dalam Kriteria

Keterlibatan Tertentu ............................................................ 68

Tabel 14 Jumlah Siswa yang Terlibat sesuai dengan Kesungguhan

dalam Setiap Kegiatan Selama Proses Pembelajaran ........... 68

Tabel 15 Analisis Nilai Pretest dan Posttest dengan Uji Test-T .......... 70

Tabel 16 Kriteria minat Siswa selama Pembelajaran ........................... 72

Tabel 17 Kriteria Minat Siswa menurut Kriteria Minat ....................... 73

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1a Susunan partikel zat sebelum suhunya dinaikkan ....................... 25

Gambar 1b Susunan partikel zat sesudah suhunya dinaikkan........................ 25

Gambar 2 Proses pemuaian udara dari bejana kaca berisi udara yang ujungnya

tercelup air pada bejana yang besar dipanaskan ........................ 26

Gambar 3 Barometer Sederhana dari Pipa Terbuka Berisi Air Raksa ........ 32

Gambar 4 Barometer Aneroid ...................................................................... 34

Gambar 5 Alat Suntik................................................................................... 37

Gambar 6 Menghisap air dengan sedotan .................................................... 38

Gambar 7 Siswa Melakukan Percobaan............................................................ 78

Gambar 8 Siswa Mengamati Percobaan ..................................................... 80

Gambar 9 Siswa bergerombol ingin mencoba percobaan di depan .............. 84

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hubungan antara Ketinggian Tempat dengan Tekanan Atmosfer 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar-mengajar melibatkan dua pihak, yaitu guru sebagai

pendidik dan siswa sebagai yang dididik. Dengan demikian suatu kegiatan

dinamakan kegiatan belajar mengajar jika ada guru, siswa dan interaksi antara

keduanya.

Membangun lingkungan belajar yang mendukung merupakan hal yang

penting dilakukan oleh guru agar para siswanya berhasil. Memang guru tidak

dapat mengatur semua faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Akan

tetapi para guru dapat mengusahakan lingkungan belajar yang mereka bangun

memberikan kontribusi pada keberhasilan belajar para siswanya.

Dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat merasakan

keberhasilan belajarnya secara langsung maka diperlukan keterlibatan siswa

dalam kegiatan tersebut. Untuk itu guru harus dapat mengusahakan agar

kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan benar-benar melibatkan siswa

untuk aktif mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa

bukan hanya wadah yang setiap saat dapat diisi, tetapi siswa juga harus dapat

mengerti dan memahami bagaimana penemuan konsep, prinsip dan hukum

yang dipelajari itu terjadi. Dengan demikian dalam diri siswa tertanam sikap

keilmuan yaitu sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dan menemukan hasil

keilmuannya.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

2

Kompentensi guru sangat diperlukan untuk dapat menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Dengan demikian para

siswa akan termotivasi dan tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar

sehingga dapat memahami dan menguasai dengan baik mata pelajaran yang

dipelajari.

Seorang guru harus bisa mempersiapkan dan melaksanakan

pembelajaran di kelas dengan baik. Menurut Paul Suparno (1996) seorang

guru atau pengajar berperan sebagai mediator dan fasilisator yang membantu

agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Fungsi mediator dan fasilisator

dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut :

1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa

bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian.

Oleh karena itu, jelas ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.

2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang

keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan

gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka

(Watts & Pope dalam Suparno, 1996). Menyediakan kesempatan dan

pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus

menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik

(Tobin, Tippins. & gallard, 1994 dalam Suparno, 1996: 4).

3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si

siswa jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan

apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

3

baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan

kesimpulan.

Agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai maka guru harus cermat dan

tepat dalam menggunakan metode pengajaran yang akan digunakan. Metode

pengajaran sangat diperlukan oleh guru sebagai sebuah teknik pengajaran

untuk menyampaikan pengetahuan agar dapat diterima siswa dengan baik

sehingga efektivitas pembelajaran dapat dioptimalkan.

Salah satu contoh metode pembelajaran yang digunakan untuk dapat

melibatkan siswa secara aktif di dalamnya adalah dengan Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM). PBM adalah suatu model pembelajaran, dimana

proses pembelajarannya diawali oleh suatu masalah nyata yang cukup

kompleks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan berbagai

konsep atau topik. Dalam memecahkan masalah siswa harus banyak

dimotivasi agar masalah itu dapat terpecahkan dengan baik. Berdasarkan

masalah itu, siswa dalam kelompok-kelompok kecil, menentukan apa yang

harus diketahui dan dilaksanakan serta bagaimana cara mengetahuinya, agar

masalah itu dapat terselesaikan. Di dalam PBM siswa menentukan sendiri

proses belajarnya.

Masalah yang akan disajikan harus bisa membangun motivasi siswa

guna menemukan pemecahan masalahnya. Masalah-masalah yang diberikan

tidak harus mempunyai jawaban yang tunggal artinya, jawaban bisa kompleks.

Pembelajaran Berbasis Masalah yang dilaksanakan harus berpusat

pada siswa, artinya tanggung jawab dalam pemecahan masalah terletak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

4

siswa. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing. Jika

diskusi siswa dalam kelompok berhenti karena mengalami kesulitan, guru

harus bisa memancing dan menggugah pemikiran siswa agar siswa mampu

mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi.

Selain metode pembelajaran yang digunakan, lingkungan atau tempat

tinggal siswa belajar juga berperan penting dalam pencapaian hasil belajar

yang baik. Tempat tinggal itu antara lain rumah, asrama, rumah kos atau

kontrak. Semua tempat tinggal tersebut akan sangat mendukung siswa dalam

pencapaian hasil belajar yang baik apabila dikelola dengan baik. Salah satu

contohnya adalah asrama. Di asrama siswa sudah dibiasakan untuk hidup

teratur dari mulai bangun pagi sampai tidur malam. Para siswanya juga sudah

dibiasakan secara teratur dan tertib untuk mengerjakan tugas-tugas asrama

lebih-lebih untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para siswa yang tinggal di

asrama diberi waktu untuk belajar setiap hari. Belajar di asrama sudah menjadi

suatu kewajiban dan rutinitas yang harus dilakukan. Dalam keadaan seperti ini

siswa lebih banyak mendapatkan waktu untuk belajar, sehingga tidak jarang

siswa yang tinggal di asrama prestasinya bisa meningkat, tapi tidak menutup

kemungkinan kalau prestasinya juga bisa menurun meskipun siswa tersebut

tinggal di asrama

Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin meneliti “Efektivitas

Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa

Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

5

Efektifitas pembelajaran dapat diukur dari segi keterlibatan, prestasi,

dan minat siswa selama mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang efektif

adalah suatu pembelajaran yang di dalamnya siswa aktif terlibat, minat siswa

untuk mengikuti pembelajaran tinggi dan hasil belajar (prestasi) yang dicapai

baik.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo

Isidorus Sukorejo dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah

pada topik tekanan udara?

2. Apakah ada peningkatan pemahaman siswa Asrama Manik Hargo

Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang tekanan udara dengan

Pembelajaran Berbasis Masalah?

3. Apakah siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo

berminat mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada topik

tekanan udara?

4. Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi siswa Asrama Manik Hargo

Paroki Santo Isidorus Sukorejo selama mengikuti Pembelajaran

Berbasis Masalah pada topik tekanan udara?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa Asrama Manik

Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo dalam mengikuti pembelajaran fisika pada

topik tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah:

1. menjadi terlibat

2. pemahamannya meningkat

3. menjadi berminat belajar

4. mengalami beberapa kesulitan belajar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi guru dan calon guru Fisika

Memperoleh gambaran tentang model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) yang diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu alternatif

untuk mengefektifkan pembelajaran fisika, sehingga hasil belajar yang

dicapai lebih optimal.

2. Bagi siswa

Dengan mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah para siswa

mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar mengajar di kelas

sehingga diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami konsep

yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

7

3. Bagi Penelitian

Hasil Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai contoh penelitian

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi

siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka

akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk

melakukan sesuatu (Depdiknas, 2003).

Suparno (1997) mengemukakan bahwa belajar adalah proses

mengkontruksi struktur pengetahuan baru dan membentuk hubungan baru

di antara struktur. Implikasi prinsip ini untuk pembelajaran adalah bahwa

pemahaman harus dikonstruksi secara bertahap dari pengalaman dan

komunikasi. Pengetahuan tidak dapat ditansfer langsung dari satu

individu ke individu yang lain. Setiap struktur pengetahuan individual

mencerminkan pengalaman uniknya. Pengetahuan yang kaya tidak dapat

dikonstruksi secara sekejap. Pemahaman harus dikembangkan secara

bertahap melalui penyusunan langkah demi langkah struktur pengetahuan.

Sedangkan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat dikatakan bahwa mengajar

merupakan suatu usaha untuk mengorganisasi lingkungan dalam

hubungannya dengan peserta didik dan bahan pengajaran sehingga

menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa (Lilis S & Uzer

Usman, 1993).

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

9

Menurut kaum konstruktivis, seperti yang diungkapkan

Betencourt (1989) dalam Suparno (1997: 65) mengajar bukan merupakan

kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu

kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.

Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk

pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan

mengadakan justifikasi.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang guru dituntut untuk dapat

berperan sebagai organisator dan fasilitator kegiatan belajar siswa yang

mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas

maupun di luar kelas.

Agar peran dan tugas tersebut dapat berjalan secara optimal,

diperlukan kegiatan yang perlu dikerjakan dan beberapa pemikiran yang

perlu disadari oleh pengajar (Suparno, 1997):

1. Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti

apa yang sudah mereka ketahui dan pikirkan.

2. Tujuan yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan bersama

sehingga siswa sungguh terlibat.

3. Guru perlu mengerti pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan

kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi sebagai

pelajar di tengah pelajar.

4. Guru hendaknya terlibat dengan siswa yang sedang berjuang dan

mempercayai siswa bahwa mereka dapat belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

10

5. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti

dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir

berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru.

B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

1. Pengertian

Severinus (2004), mengutip dua pendapat para ahli tentang

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM):

a. PBM adalah pembelajaran yang berpusat pada suatu masalah

nyata yang cukup kompleks. Dalam PBM, siswa akan lebih

banyak belajar mengidentifikasi suatu masalah bersama dengan

kelompoknya, saling membantu satu sama lain dan kemudian

menerapkan pengetahuan baru yang berkaitan dengan masalah

tersebut (Pirpic dan Roger, 1999).

b. PBM adalah suatu pembelajaran di mana masalah mendorong

pembelajaran. Jadi sebelum siswa mendapat pengetahuan tertentu,

mereka terlebih dahulu diberikan sebuah masalah. Masalah

tersebut diangkat, sehingga para siswa menyadari bahwa mereka

perlu memiliki pengetahuan baru, sebelum mereka memecahkan

masalah.

Dari definisi di atas, dijelaskan bahwa Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) adalah suatu model pembelajaran, dimana proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

11

pembelajarannya diawali dengan suatu masalah yang nyata dan cukup

kompeks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan

berbagai konsep atau topik. Permasalahan yang diajukan oleh guru

harus bisa memotivasi siswa untuk terlibat secara langsung dalam

proses belajar mengajar.

Disamping untuk menciptakan pembelajaran sains yang

menyenangkan, penggunaaan metode PBM ini juga diharapkan dapat

mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa, seperti:

kemampuan berpikir kritis, membangun kerjasama dalam kelompok,

membangun kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menganalisis

dan menyelesaikan masalah.

2. Elemen-elemen dalam PBM

Terdapat tiga elemen penting yang dipertimbangkan di dalam

pengembangan kurikulum yang menganut PBM (Peggy & Jonathan,

2003), yaitu:

a. Masalah

• Masalah yang akan disajikan dalam pembelajaran harus bisa

membangun motivasi siswa guna menemukan pemecahan

masalahnya.

• Pemberian masalah kepada siswa diberikan sebelum

pembelajaran dimulai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

12

• Pemecahan masalah-masalah tidak harus menghasilkan

jawaban yang benar dan dapat diselesaikan dengan berbagai

cara. Yang terpenting di sini adalah proses belajarnya.

b. Guru

• Guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau tutor yang

mendampingi siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang

diberikan.

• Guru dapat menyediakan informasi-informasi tambahan yang

dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam

kelompok masing-masing.

c. Siswa

• Siswa adalah pusat pembelajaran. Maka siswa harus terus

berusaha sendiri untuk memahami masalah yang diajukan

guru.

• Siswa harus bertanggung jawab untuk mencari penyelesaian

masalah dalam kelompok dengan merancang dan

melaksanakan sendiri proses belajarnya.

3. Karakteristik PBM

PBM memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut

(Severinus, 2004):

a. Kegiatan pembelajaran dalam PBM berawal dari masalah.

Masalah menjadi pemicu, pemacu dan pengendali proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

13

b. Masalah yang dipilih dalam PBM adalah masalah dunia nyata

(real world problem) yang cukup kompleks, sehingga memerlukan

pendekatan interdisipliner dalam penyelesaiannya.

c. Pembelajaran berpusat pada siswa. Mula-mula siswa berusaha

memahami masalah yang diajukan guru. Selanjutnya siswa dalam

kelompok-kelompok kecil, mengidentifikasi pengetahuan dan

ketrampilam yang sudah dimiliki, untuk menyelesaikan masalah

itu. Siswa merancang dan melaksanakan sendiri proses belajarnya

untuk menyelesaikan masalah itu (self regulated learning). Guru

atau team bertindak sebagai tutor, mendampingi siswa dalam

penyelesaian masalah itu.

d. Secara terjadwal setiap kelompok melaksanakan kegiatan tutorial

yang dipimpin oleh guru sebagai tutor. Dalam kegiatan tutorial

siswa menyampaikan perkembangan proses penyelesaian masalah,

hasil yang sudah dicapai, rencana tindak lanjut, kesulitan yang

dihadapi. Tutor dapat menggunakan kesempatan tutorial ini untuk

memberi masukan kepada siswa, menggali pemahaman siswa,

sekaligus melakukan assesment.

e. Yang terutama dalam PBM adalah proses belajar siswa, bukan

penyelesaian masalah itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

14

4. Tujuan PBM

Tujuan dari PBM adalah pencapaian kompetensi. Yang

dimaksud dengan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,

sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.

Beberapa kompetensi yang hendak dicapai melalui

pembelajaran dengan pendekatan PBM adalah sebagai berikut:

a. Siswa memperoleh pengetahuan baru dalam konteks masalah yang

bersangkutan. Pengetahuan baru itu diharapkan mampu bertahan

lama, karena merupakan hasil dari proses membangun sendiri

pengetahuan, bukan transfer pengetahuan.

b. Siswa mampu mengidentifikasi masalah dan merancang alternatif

penyelesaian masalah itu.

c. Siswa mampu mengakses, mengevaluasi dan menggunakan data

dan informasi dari berbagai sumber belajar.

d. Siswa mampu berpikir dan bertindak secara proaktif dan kritis.

e. Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan dan hasil belajarnya

baik secara lisan maupun tertulis.

f. Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok.

g. Siswa mampu mengenali dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah

dan profesional seperti obyektif, terbuka, sadar diri. Mampu

membangun relasi, tanggung jawab dan mampu memberi

perhatian kepada orang atau kelompok lain (Severinus, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

15

5. Prosedur PBM

Tahap persiapan

Pada tahap ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Menentukan kompetensi yang akan dicapai siswa. Kompetensi ini

meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diharapkan

dapat dicapai dalam pembelajaran ini.

2) Merancang dan merumuskan masalah yang dikenal sebagai

skenario.

3) Menentukan kemungkinan pilihan kegiatan pokok penyelesaian

masalah.

4) Mempertimbangkan ketersediaan sumber-sumber belajar dan

sarana belajar.

5) Membentuk kelompok-kelompok siswa dan guru sebagai tutor.

6) Merancang jadwal kegiatan.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini siswa dengan bimbingan guru, melaksanakan

tiga langkah utama dalam pembelajaran, yaitu 1) identifikasi masalah,

2) proses percobaan, 3) penyelesaian masalah.

Kegiatan-kegiatan identifikasi masalah meliputi:

• Memahami masalah.

• Membuat hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

16

• Mencoba atau menguji hipotesis, sampai akhirnya menemukan

hipotesis yang benar.

• Menyimpulkan jawaban.

Kegiatan siswa pada langkah proses belajar meliputi:

• Siswa menentukan sumber-sumber belajar seperti bahan bacaan

yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

• Siswa merancang hal-hal teknis dalam belajar seperti persiapan-

persiapan teknis pelaksanaan lainnya.

• Siswa melaksanakan proses belajar mengikuti tahap-tahap yang

sudah ditentukan.

Kegiatan penyelesaian masalah meliputi :

• Mediskusikan hasil penyelesaian masalah kepada kelompok, yang

relevan baik secara lisan maupun tertulis (Severinus, 2004).

6. Penilaian dalam PBM

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penilaian formatif.

Penilaian formatif ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan

proses belajar baik individu maupun kelompok. Dengan mengetahui

perkembangan proses belajar itu, maka dapat dilakukan tindak lanjut

yang sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Bentuk tindak lanjut itu

antara lain menentukan jenis bantuan, dukungan, perbaikan yang

harus diberikan kepada individu atau kelompok, agar proses

belajarnya terarah kepada penyelesaian masalah. Penilaian formatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

17

dilakukan selama proses belajar berlangsung, secara khusus dilakukan

pada waktu kegiatan percobaan. Penilaian formatif dapat dilakukan

oleh guru, teman kelompok dan diri siswa (http:/www.

Samford.edu/pbl).

C. Pembelajaran yang Efektif

Menurut Davis (1981) dalam Budi (2001) efektivitas mengacu

pada apa yang dikerjakan, sedangkan efisiensi mengacu pada cara

mengerjakan. Suatu pembelajaran fisika disebut efektif bila apa yang

dikerjakan benar, dan efisien bila cara mengerjakan benar sesuai dengan

materi dan tujuan. Kegiatan belajar mengajar akan efektif jika interaksi

komponen-komponen kegiatan belajar berjalan dengan baik, bermula dan

bermuara pada tujuan. Menurut Moedjiono dan Moh Dimyanti (1992: 1-

2) komponen-komponen dalam kegiatan belajar mengajar tersebut adalah:

1. Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,

dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Guru, adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar mengajar, katalisator kegiatan belajar mengajar, dan peranan

lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar yang efektif.

3. Tujuan, adalah pernyataan tentang perubahan perilaku yang

didefinisikan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

18

mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif,

psikomotorik, dan afektif.

4. Isi pelajaran, adalah segala informasi berupa fakta, prinsip, dan

konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5. Metode, adalah cara yang teratur untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain, dimana

informasi tersebut dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan.

6. Media, adalah peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi

kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang

diinginkan.

7. Evaluasi, adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasil. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen

kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi

setiap komponen kegiatan belajar mengajar.

Komponen-komponen di atas harus saling berinteraksi dengan

baik, maksudnya bahwa kerjasama antara siswa dan guru harus terjalin

dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut nantinya diharapkan

kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga

dapat mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran pengajaran sains.

Dalam kegiatan belajar mengajar sains guru menggunakan strategi

mengajar yang memungkinkan siswa ikut aktif, sehingga diharapkan

siswa terlibat di dalamnya. Untuk itu guru dituntut dapat memilih strategi

yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

19

prasarana yang tersedia, serta kondisi siswa yang akan belajar. Agar siswa

terlibat dalam kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu harus

diusahakan agar siswa berminat mengikuti proses belajar mengajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran yang

efektif adalah pengajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar

berminat belajar yang kemudian ikut aktif terlibat dalam proses belajar

mengajar sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik.

D. Hasil Belajar Siswa

Suparno (1997: 61) menyatakan bahwa hasil belajar seseorang

tergantung pada apa yang telah diketahui si pelajar: konsep-konsep,

tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang

dipelajari.

Hasil belajar seseorang tidak dapat terlihat secara langsung tanpa

orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah

diperoleh melalui belajar (Winkel, 1996: 52). Hasil belajar yang baik

menunjukkan tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran, yang dikenal sebagai prestasi belajar. Pada umumnya

prestasi belajar siswa diwujudkan dengan nilai sebagai simbol yang

digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan siswa selama

mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Siswa dikatakan memiliki prestasi belajar yang tinggi apabila

banyak tujuan yang bisa dicapai dari pembelajaran. Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

20

pencapaiannya dapat dilihat dari aspek pemahaman, ingatan, penerapan,

dan analisis. Aspek pemahamaan ditunjukkan dengan seberapa jauh siswa

dapat memahami dan mengerti materi yang dipelajari. Aspek ingatan

ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengingat materi pelajaran,

mendefinisikan dan mampu mengungkap kembali konsep atau hukum yag

telah dipelajari. Aspek penerapan ditunjukkan dengan kemampuan siswa

dalam menerapkan konsep atau hukum dalam mengerjakan soal dan

dalam memecahkan suatu permasalahan. Sedangkan aspek analisis

ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam menggunakan konsep atau

hukum dengan tepat, misalnya dalam langkah penyelesaian soal (Winkel,

1996: 188).

Agar hasil belajar yang dicapai siswa baik, maka guru harus bisa

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, yang memungkinkan

siswa tertarik untuk mengikutinya dengan sungguh-sungguh.

E. Keterlibatan Siswa

Dalam proses belajar mengajar, keterlibatan siswa secara aktif

sangatlah penting. Keterlibatan siswa secara aktif juga dapat

menggambarkan tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran. Seperti

yang dikatakan kaum konstruktivis bahwa siswa sendiri yang bertanggung

jawab atas hasil belajarnya. Dalam belajar siswa harus aktif sendiri dalam

mengkonstruksi pengetahuan. Siswa harus aktif mengolah bahan,

mencerna, memikirkan, menganalisis, dan akhirnya yang terpenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

21

merangkumkannya sebagai suatu pengertian yang utuh. Tanpa keaktifan

siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan

mengerti apa-apa (Suparno, 2006: 9).

Dari pengertian di atas keterlibatan siswa secara aktif dalam

proses belajar mengajar sangat penting, karena dengan terlibat aktif siswa

akan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dengan demikian

siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

F. Minat Belajar Fisika

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa proses belajar

mengajar di dalam kelas berlangsung efektif adalah minat. Winkel (1986)

mengemukakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang agak

menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat dapat

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa

lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya. Terlihat bahwa minat

berhubungan dengan perasaan. Perasaan merupakan faktor psikis yang

non intelektual yang khusus berpengaruh terhadap semangat dan gairah

belajar dan akan mengadakan penilaian terhadap pengalaman belajar.

Penilaian yang positif akan menimbulkan perasaan senang dan diperkuat

dengan munculnya sikap positif.

Terlihat bahwa minat berhubungan dengan perasaan. Perasaan

merupakan faktor psikis yang non intelektual yang khusus berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

22

terhadap semangat dan gairah belajar dan akan mengadakan penilaian

terhadap pengalaman belajar. Penilaian yang positif akan menimbulkan

perasaan senang dan diperkuat dengan munculnya sikap positif (Winkel,

1986). Dari pengertian di atas dapat diketahui indikator dari seseorang

yang mempunyai minat terhadap sesuatu. Indikator tersebut adalah

sebagai berikut:

• rasa senang /gairah melakukan sesuatu

• rasa tertarik melakukan sesuatu

• keseriusan dan rasa semangat

• rasa puas setelah melakukan sesuatu

• berpartisiapasi aktif dan merasa tertantang dalam melakukan

sesuatu.

Siswa bisa dikatakan berminat terhadap sesuatu apabila sikapnya

memenuhi indikator-indikator minat di atas. Apabila siswa telah berminat

untuk belajar fisika, maka siswa tersebut akan mempelajarinya sesuai

dengan hakikatnya. Minat untuk belajar fisika adalah modal yang baik

sebagai motivasi bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika.

G. Kesulitan Belajar

Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak selamanya bisa

mengikutinya dengan baik. Siswa sering merasakan kesulitan-kesulitan

dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Kesulitan-kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

23

belajar disini merupakan kendala-kendala yang dihadapi siswa selama

mengikuti proses pembelajaran.

Ada dua faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang

berasal dari diri siswa, meliputi faktor jasmaniah (fisiologi) dan faktor

psikologis. Yang termasuk faktor jasmaniah adalah pancaindera yang

tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat

tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar

tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. Sedangkan yang termasuk

faktor psikologis adalah faktor intelektif yang meliputi faktor potensial,

yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata. Faktor

nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor ini meliputi faktor sosial (lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat, dan kelompok), faktor budaya (adat istiadat dan kesenian)

faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah dan fasilitas belajar), faktor

lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman & Setiawati, 1993).

Lingkungan sekolah meliputi: interaksi antara guru dan siswa, cara

penyajian (metode) pengajaran, hubungan antar siswa, media pendidikan,

teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

24

H. Materi Pelajaran

Materi yang diajarkan dengan metode PBM adalah tekanan udara,

dan serta perubahan wujud benda yang digunakan sebagai prasyarat

materi tekanan udara.

1. Pemuaian

Hampir setiap zat, baik zat padat, zat cair maupun gas, apabila

suhunya dinaikkan akan memuai dan sebaliknya apabila suhunya

diturunkan akan menyusut. Teori partikel zat menyatakan bahwa

semua zat tersusun atas bagian yang sangat kecil dan tidak kasat mata

(yang disebut partikel) yang selalu bergerak dan akan bergerak makin

cepat jika suhunya dinaikkan. Perhatikan gambar 1, pada gambar 1(a)

dilukiskan susunan partikel-partikel zat teratur dan berdekatan ketika

suhunya belum dinaikkan. Selanjutnya, pada gambar 1(b) jika suhu

itu dinaikkan, susunan partikel-partikel zat tersebut berubah dan jarak

antar partikel menjadi renggang sehingga volum zat bertambah besar.

Dengan kata lain, zat telah mengalami pemuaian. Sebaliknya jika

suhu zat itu turun, gerak partikel-partikelnya semakin lambat dan

jarak antar partikel semakin dekat sehingga volum zat mengecil.

Dengan kata lain zat telah mengalami penyusutan. Gejala inilah yang

dialami oleh berbagai zat, yaitu akan memuai apabila suhunya

dinaikkan dan akan menyusut apabila suhunya diturunkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

25

Gambar 1(a) : Susunan partikel zat sebelum Gambar 1(b): Susunan partikel zat sebelum

suhunya dinaikkan suhunya dinaikkan

(Humizar, 2005: 12)

Ada tiga jenis pemuaian, yaitu: pemuaian pada zat padat,

pemuaian pada zat cair dan pemuaian pada zat udara/gas. Pemuaian

yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pemuaian

pada zat cair dan udara saja.

a. Pemuaian pada zat cair

Zat cair akan mengalami pemuaian jika suhunya dinaikkan,

tetapi karena bentuk zat cair tidak tetap, maka ketika zat cair

dipanaskan pemuaian yang terjadi bukanlah muai panjang melainkan

muai volum. Selain itu, pemuaian zat cair lebih besar jika

dibandingkan pemuaian pada zat padat. Hal ini dapat dibuktikan

dengan memanaskan minyak kelapa.

Ketika minyak dipanaskan di dalam bejana kaca, minyak dan

bejana sama-sama memuai, tetapi karena pemuaian zat cair (minyak)

lebih besar daripada bejana, maka jika pemanasan dilanjutkan

sebagian zat cair dalam bejana akan meluap. Menurut pengalaman

sehari-hari, pemuaian berbagai jenis zat cair juga berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

26

b. Pemuaian pada udara/gas

Seperti halnya zat padat dan zat cair, gas juga akan memuai

bila dipanaskan. Untuk menunjukkan adanya pemuaian pada gas, ikuti

penjelasan berikut ini.

Gambar 2: Proses pemuaian udara dari bejana kaca berisi udara yang ujungnya tercelup air pada

bejana yang besar dipanaskan

Bejana kaca berisi udara

Air

Pipa Kaca

Lampu Spiritus

Gelembung udara

(Humizar, 2005: 16)

Gambar 2 di atas memperlihatkan sebuah bejana yang dilengkapi

pipa kaca yang ujungnya dicelupkan ke dalam bejana lain yang

berisi air. Selanjutnya, bejana kaca berisi udara dipanaskan

dengan menggunakan lampu spiritus. Ternyata setelah beberapa

lama pemanasan berlangsung, dari ujung pipa kaca yang

dicelupkan ke dalam bejana berisi air timbul gelembung-

gelembung udara. Hal itu terjadi akibat adanya pemuaian udara

(gas) di dalam bejana tersebut ketika suhunya dinaikkan. Apabila

pemanasan dihentikan, suhu udara di dalam bejana akan turun.

Akibatnya, volume udara di dalam bejana tersebut menyusut

disertai dengan masuknya air melalui pipa kaca ke dalam bejana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

27

2. Perubahan Wujud Zat

Wujud zat bersifat tidak tetap, artinya bisa berubah-ubah

tergantung pada suhu zat tersebut, seperti yang telah disebutkan dalam

teori kinetik, semakin tinggi suhu zat, semakin cepat pergerakkan partikel

zat. Pada suatu saat, ketika suhunya mencapai nilai tertentu, partikel-

partikel zat mulai tidak mampu mengatasi gaya tarik menarik antar

partikel zat, dan zat pun mulai berubah wujud. Jadi, secara umum bisa

disebutkan bahwa wujud zat berubah ketika zat dipanaskan atau

didinginkan.

Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan wujud yang terjadi

pada zat ketika dipanaskan atau pun didinginkan beserta contohnya.

Tabel 1 : Perubahan Wujud

Perubahan

dari wujud

menjadi wujud

Nama perubahan Contoh

Padat Cair Melebur Coklat yang tidak diletakkan di kulkas, atau dipanaskan

Cair Padat Membeku Air yang dimasukkan ke kulkas berubah menjadi es

Cair Gas Menguap Air yang direbus terus-menerus, lama-lama habis karena air berubah menjadi uap air

Gas Cair Mengembun Uap air di udara menjadi titik-titik air di gelas Padat Gas Menyublim Kapur barus berubah menjadi gas Gas Padat Menyublim Proses pemurnian yodium

Perubahan wujud yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah

perubahan wujud zat dari cair menjadi gas dan gas menjadi cair, yaitu

menguap dan mengembun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

28

Sebelum membahas tentang proses penguapan dan pengembunan

perlu diketahui pengertian mendidih terlebih dahulu.

a. Mendidih

Jika air yang terdapat di dalam panci terbuka dipanaskan,

pada suhu tertentu terlihat gelembung-gelembung uap air.

Gelembung-gelembung uap ini tidak hanya terdapat di permukaan

zat cair melainkan di seluruh zat cair. Jadi zat cair dikatakan

mendidih jika gelembung-gelembung uap terjadi di dalam seluruh

zat cair dan dapat meninggalkan zat cair tersebut.

b. Menguap

Pada saat air yang dipanaskan sudah mendidih, maka

gelembung-gelembung uap air ini akan keluar dari permukaan air.

Gelembung-gelembung ini akan hilang ke permukaan udara. Jadi

zat cair dikatakan menguap jika ada pergerakan dari gelembung-

gelembung uap air meninggalkan permukaan zat cair setelah

terjadi proses mendidih.

c. Mengembun

Pengembunan adalah proses kebalikan dari penguapan,

yaitu perubahan wujud dari gas ke cair. Jika uap air yang terjadi

karena penguapan air (laut, sungai dan sebagainya) memasuki

udara dingin, uap air ini dapat kembali kewujud air sebagai tetesan

air murni. Sebagai contohnya adalah awan yang ada di langit.

Awan disusun oleh berjuta-juta tetes air yang menggantung di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

29

udara. Peristiwa pengembunan yang lain dapat diamati jika uap air

yang keluar dari ketel (tempat masak air) mengenai kaca. Tampak

bahwa kaca yang semula kering dipenuhi oleh tetes-tetes air yang

berasal dari pengembunan uap air.

3. Pengertian Tekanan

Dalam pengertian sehari-hari, kata tekanan sering

dicampuradukkan dengan pengertian gaya. Dalam sains, kata tekanan

(preassure dalam bahasa Inggris) adalah besarnya persebaran suatu gaya

yang bekerja gaya persatuan luas. Dengan demikian, jika gaya tersebut

bekerja pada daerah yang sempit, maka kekuatan gaya tersebut menjadi

terpusat. Itu berarti tekanannya besar. Namun jika gaya bekerja pada

daerah yang luas, maka gaya tersebar ke semua bagian permukaan.

Karena itu tekanannya kecil. Dengan demikian tekanan adalah gaya

persatuan luas. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Dimana, P : tekanan (N/m2)

F : gaya (N)

A : luas penampang (m2)

Dengan demikian, dapatlah didefinisikan bahwa tekanan

adalah gaya persatuan luas. Tekanan dinyatakan dalam satuan N/m,

atau disebut Pascal (Pa), sesuai dengan nama seseorang ilmuwan

AFP =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

30

Perancis Blaise Pascal (1623-1662). Satu pascal setara dengan gaya 1

Newton yang bekerja pada suatu permukaaan luas 1 meter persegi.

Tekanan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, tekanan oleh

benda padat, tekanan pada fluida dan tekanan udara (tekanan

atmosfer). Namun materi tekanan yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah tekanan udara (atmosfer)

4. Tekanan Udara

a. Tekanan Atmosfir

Bumi kita diselimuti oleh lapisan udara yang disebut dengan

atmosfer. Udara tersebut merupakan campuran dari berbagai gas,

yaitu :

1) Nitrogen (78 %)

2) Oksigen (21%)

3) Satu persen lainya terdiri atas:

Argon (0,09%), karbon dioksida (0,03%), uap air

yang jumlahnya selalu berubah, ozon, xenon dll.

Udara dan gas-gas lainnya yang menyusun atmosfer

memiliki massa, mereka juga ditarik oleh gaya gravitasi bumi.

Oleh sebab itu atmosfer juga melakukan gaya. Gaya tersebut juga

mengalami tekanan pada permukaan bumi dan segala sesuatu di

bumi termasuk kita. Tekanan di sekitar kita ini disebut tekanan

atmosfir. Di dalam tubuh manusia juga ada tekanan karena di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

31

dalam tubuh manusia terdapat udara yang jumlahnya telah diatur

sedemikian sehingga tekanan di dalam dan di luar tubuh manusia

(tekanan atmosfir) sama.

Tekanan udara yang ada di bumi ini cukup besar.

Besar tekanan udara menurut pengukuran yang dilakukan oleh

Torricelli (1608-1647) adalah 760 mmHg (76 cmHg).

Besaran tekanan udara di setiap tempat bervariasi,

tergantung ketinggian tempat. Tekanan udara di pantai (dataran

rendah) berbeda dengan tekanan udara di pegunungan (dataran

tinggi). Hal ini bisa terjadi karena lapisan Atmosfer yang ada di

bumi ini bagaikan lautan air saja. Tekanan dalam air makin besar

jika makin dalam dari permukaan air. Misalkan saja permukaan

bumi ini sebagai dasar lautan tersebut (bagian terdalam). Jadi

analogi dari lautan tadi, makin ke atas dari permukaan bumi, maka

tekanan udaranya juga akan berkurang.

b. Satuan tekanan udara

Tekanan udara biasa dinyatakan dalm satuan atmosfer

(disingkat atm). Namun demikian, tekanan udara dapat juga

dinyatakan dengan satuan lain, yaitu pascal (Pa) dan bar.

Hubungan antara ketiga satuan tersebut adalah sebagai berikut :

1 atm = 101300 Pa

1 bar = 100 000 Pa

1 atm = 1,013 bar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

32

c. Barometer air raksa

Cara mengukur tekanan atmosfer menggunakan cairan raksa

ini ditemukan oleh Evangelista Torrielli (1608-1647). Ia membuat

barometer sederhana dengan cara mengisikan air raksa ke dalam

tabung kecil yang tebal dan panjangnya 1 meter dengan satu

ujungnya terbuka dan ujung lainnya tertutup. Setelah hampir

semua penuh, ujung terbuka tabung tersebut disumbat. Pipa lalu

dibalikkan dan ujung terbuka yang disumbat tersebut dicelupkan

ke dalam suatu wadah yang berisi cairan raksa pula.

Gambar 3: Barometer Sederhana dari Pipa Terbuka Berisi Air Raksa

(Foster, 2004: 137)

Sumbat dilepaskan, dan begitu cairan raksa dari pipa bertemu

dan bercampur dengan cairan raksa dalam wadah, maka

ketinggian kolom atau permukaan cairan raksa di dalam pipa akan

turun sampai setara dengan tekanan atmosfer yang menekan

permukaan permukaan cairan raksa dalam wadah tersebut.

Ternyata, kolom tersebut turun, hingga berjarak 760 mm dari

permukaan cairan raksa dalam wadah. Nilai 760 inilah yang

kemudian menjadi acuan besar tekanan atmosfer di permukaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

33

Bumi yang sejajar dengan permukaan laut. Besar tekanan atmosfer

itu dinyatakan dengan 760 mmHg.

Bagian tabung di atas kolom cairan raksa tersebut menjadi

hampa karena sebelumnya diisi cairan raksa tersebut. Ruang

hampa tersebut memungkinkan kolom cairan raksa untuk naik lagi

jikalau besar tekanan atmosfer juga meningkat. Semakin tinggi

tekanan atmosfer, semakin tinggi kolom air raksanya. Di

permukaan laut, tekanan atmosfer yang standar adalah 760 mmHg.

Tetapi, seperti disebutkan sebelumnya bahwa tekanan atmosfer

juga dipengaruhi cuaca. Karena itu, tekanan atmosfer bisa

bervariasi dari 730 sampa 770 mmHg.

Besar tekanan atmosfer dalam satuan Pascal dapat dihitung

dengan persamaan p = hgρ . Kita tinggal menghitung berat air

raksa dalam tabung dibagi dengan luas daerah yang ditekan oleh

berat air raksa, yaitu sama dengan luas penampang lingkaran

bagian dalam tabung. Data yang dibutuhkan adalah ketinggian

kolom yaitu 760 mm atau 0,76 m, massa jenis air raksa 13600

kg/m3, dan nilai percepatan gravitasi 9,8 m/s2 atau 9,8 N/kg.

Persamaannya adalah:

1 atm = h x ρ x g (pascal)

= 0,76 m x 13600 kg/m3x 9,8 N/kg

= 101300 N/m2

= 1,013 x 105 Pa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

34

Barometer air raksa tidak praktis karena memerlukan tempat yang

cukup besar dan melibatkan zat cair yang perlu penanganan khusus.

Paling tidak, memerlukan pipa yang panjangnya 1 m. Disamping itu,

cairan raksa berbahaya bagi kulit manusia dan juga mengahasilkan

uap raksa yang beracun. Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha

mencari cara yang lebih aman dan mudah untuk mengukur tekanan

atmosfer.

d. Barometer Aneroid (Barometer logam)

Barometer aneroid lebih praktis, mudah dan lebih aman

digunakan dibandingkan dengan barometer air raksa, karena

barometer aneroid tidak menggunakan cairan raksa.

Gambar 4 : Barometer Aneroid

(Kanginan, 2004: 55)

Bagian utama barometer aneroid adalah sebuah kantung yang

berisi udara dengan tekanan rendah. Kantung ini dibuat dari bahan

membran/selaput yang sangat tipis. Karena tipisnya, setiap

perubahan tekanan atmosfer dapat menyebabkan kantung tersebut

bergerak mengembang dan menyusut. Gerakan kantung ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

35

diteruskan dengan sebuah lengan dan rantai yang terhubung ke

sebuah jarum penunjuk. Daerah gerakan jarum tersebut diberi

skala melengkung. Skala tersebut tentu saja telah disesuaikan

dengan tekanan yang ditunjukkan oleh jarum.

Barometer aneroid digunakan sebagai pengukur tekanan dan

pengukur ketinggian (altimeter) pada pesawat terbang. Mengapa

demikian? Karena tekanan atmosfer berkurang jika ketinggian

bertambah.

e. Hubungan Tekanan Atmosfer dan Ketinggian Tempat

Tekanan atmosfer berubah terhadap ketinggian. Atmosfer kita

bagaikan lautan air. Tekanan dalam air semakin besar jika

semakin dalam permukaan air. Misalkan permukaan bumi kita

sebagai dasar lautan tersebut (bagian terdalam). Jadi, semakin ke

atas dari permukaan bumi, maka tekanan atmosfer juga akan

semakin berkurang.

Pada ketinggian 5,9 km (seperti dipuncak Gunung

Kilimanjaro) tekanan menurun drastis menjadi 380 mmHg skala

barometer cairan raksa. Setengah dari besar tekanan atmosfer di

permukaan laut. Bahkan dipuncak Mount Everest, tekanan

atmosfer hanya 250 mmHg. Pada ketinggian 80 km tekanan

atmosfer menjadi 0,0069 mmHg. Di bawah ini grafik hubungan

antara ketinggian tempat dengan tekanan atmosfer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

36

Grafik : Hubungan antara Ketinggian Tempat dengan Tekanan Atmosfer

Grafik Hubungan Ketinggian terhadap Besar Tekanan Atmosfer

0

5

1015

20

25

0 500 1000

Tekanan Atmosfer (milibar)

Ketingg

ian (K

m)

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan

tekanan udara.

a. Sewaktu berpergian ke tempat-tempat di ketinggian, mungkin kita

akan merasakan telinga kita seperti tersumbat. Kita tahu bahwa

semakin tinggi suatu tempat di bumi ini, tekanan udara semakin

rendah. Padahal, dalam tubuh kita selalu terdapat udara yang

bertekanan normal. Di tempat yang tinggi itu, tekanan udara luar

biasa rendah daripada tekanan udara dalam tubuh kita. Karena itu

udara yang terdapat dalam tubuh kita mendesak keluar, salah

satunya melalui lubang telinga.

b. Disamping berpengaruh ke telinga kita, tekanan udara yang rendah

di dataran tinggi menyebabkan penurunan suhu didih air. Jikalau di

dataran rendah air yang dipanaskan di tempat terbuka baru mendidih

pada suhu 100oC, maka di dataran tinggi air yang dipanaskan pada

wadah terbuka akan mendidih pada suhu di bawah 100oC. Pada

wadah yang terbuka, permukaan air dalam wadah tersebut mendapat

tekanan atmosfer. Tekanan tersebut menekan partikel-partikel air di

permukaan. Akibat tekanan tersebut, air seperti mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

37

penghalang untuk berubah wujud menjadi uap. Akibatnya air

membutuhkan energi yang panas yang lebih banyak. Jikalau tekanan

itu lebih rendah, tentu saja energi panas yang dibutuhkan lebih

sedikit.

c. Alat suntik terdiri atas sebuah pengisap kecil yang ada dalam sebuah

tabung plastik silinder. Bagaimanakah cairan obat dimasukkan ke

dalam tabung alat suntik? Coba perhatikan gambar 4! Mula-mula

mulut suntik dimasukkan ke dalam cairan obat, kemudian pengisap

ditarik ke atas sehingga tekanan udara di bawah pengisap berkurang.

Tekanan udara luar pada permukaan cairan obat yang lebih besar

daripada tekanan udara di bawah pengisap memaksa cairan obat ke

atas memasuki tabung silider.

Gambar 5 : Alat Suntik

(Kanginan, 2004: 48)

d. Minum dengan menggunakan sedotan merupakan salah satu

kegiatan yang sering kali kita lakukan, dalam kegiatan ini kita telah

menggunakan prinsip Fisika yakni “perbedaan tekanan udara

menyebabkan udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke

daerah bertekanan rendah”. Ketika menghisap sedotan, paru-paru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

38

anda mengembang sehingga anda memindahkan sebagian udara dari

dalam sedotan

Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam sedotan berkurang

(lihat gambar 5), tekanan udara luar di dalam minuman sekarang

menjadi lebih besar dari pada tekanan udara di dalam sedotan.

Perbedaan tekanan udara ini memaksa air pada permukaan gelas

naik melalui sedotan ke mulut anda

Gambar 6 : Menghisap air dengan sedotan

(Kanginan, 2004: 48)

I. Kaitan Teori dengan Penelitian

Semua teori di depan disajikan untuk mendukung penelitian.

Teori-teori tersebut mendasari dalam pembuatan instument, treatment,

analisa data, dan kesimpulan. Teori tentang keterlibatan siswa mendasari

dalam pembuatan lembar pengamatan, teori tentang hasil belajar siswa

dan materi pelajaran mendasari pembuatan soal-soal pretest dan posttest,

teori tentang minat siswa mendasari pembuatan kuesioner minat, dan teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

39

tentang kesulitan belajar siswa mendasari pembuatan kuesioner kesulitan

siswa.

Treatment dibuat berdasarkan teori tentang PBM dan materi

tentang tekanan udara. Di dalam treatment sampel diminta untuk

memecahkan masalah tentang materi tekanan udara. Di dalam proses

pemecahan masalah, siswa berdiskusi dan melakukan percobaan untuk

memahami konsep tekanan udara, yaitu percobaan kaleng penyok.

Dalam menganalisa dan menyimpulkan data, peneliti

menyusunnya berdasarkan teori tentang keterlibatan siswa, hasil belajar

siswa, minat siswa dan kesulitan belajar siswa. Untuk menganalisis

keterlibatan siswa digunakan teori keterlibatan siswa, dalam menganalisis

pengetahuan siswa tentang konsep tekanan udara digunakan teori hasil

belajar dan materi tekanan udara, dalam menganalisis minat siswa

digunakan teori minat siswa dan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan

siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan teori kesulitan belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif kualitatif, gabungan dari

penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana dalam penelitian ini terdapat data

yang dianalisis secara kuantitatif dan ada juga yang dianalisis secara kualitatif.

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui. Sedangkan penelitian kualitatif adalah

suatu proses menemukan pengetahuan dengan meneliti gejala-gejala atau

suatu keadaan yang untuk memahaminya tidak mudah dilakukan

menggunakan alat ukur melainkan dengan naluri dan perasaan perasaan

(Nasoetion, 1992: 81-82). Data yang akan dianalisis secara kuantitatif adalah

data tentang keterlibatan, peningkatan pemahaman terhadap materi tekanan

udara dan minat siswa selama mengikuti proses Pembelajaran Berbasis

Masalah. Sedangkan data yang akan dianalisis secara kualitatif adalah data

tentang kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti Pembelajaran Berbasis

Masalah.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian : 7-20 Januari 2007

Tempat Penelitian : Asrama (SLTP) ST Isidorus Sukorejo

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

41

C. Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian : Siswa-siswi yang tinggal di Asrama ST Isidorus

Sukorejo

Sampel Penelitian : Siswa-siswi kelas VIII SMP K Argokiloso yang

tinggal di Asrama Manik Hargo gereja Santo

Isidorus Sukorejo yang berjumlah 17 siswa.

Siswa-siswa yang tinggal di asrama mempunyai jam belajar yang

teratur setiap harinya. Siswa belajar bersama dalam suatu ruangan dan

bahkan sering didampingi oleh seorang pendamping. Siswa-siswi yang

tinggal di asrama tersebut adalah siswa-siswi yang sekolah di SMP

Kanisius Argokiloso Sukorejo-Kendal. Peneliti ingin menerapkan

Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa-siswi yang tinggal di

Asrama santo Isidorus Sukorejo bukan di sekolahnya. Peneliti

mengambil sampel siswa arsama dengan alasan peneliti ingin melihat

sejauhmana efektivitas pembelajaran jika dilakukan di luar jam sekolah

dan dalam suasana belajar yang berbeda dengan Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM).

D. Ubahan

1. Jenis Ubahan

Penelitian ini memiliki empat ubahan, yaitu:

1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran fisika dengan metode

Pembelajaran Berbasis Masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

42

2. Pengetahuan siswa tentang konsep tekanan udara melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah.

3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah.

4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar fisika melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Definisi Operasional Ubahan

1. Keterlibatan siswa adalah tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti

Pembelajaran Berbasis Masalah. Tingkat keterlibatan siswa diukur dari

jumlah skor keaktifan siswa yang menunjukkan sejauh mana keaktifan

siswa selama mengikuti kegiatan PBM. Jumlah skor keterlibatan

diperoleh melalui pengamatan tiap-tiap aspek keterlibatan siswa pada

saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2. Pengetahuan diukur dari skor yang diperoleh siswa dari soal pretest

yang diberikan sebelum proses pembelajaran dan soal postest yang

diberikan setelah pembelajaran berlangsung.

3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah diungkapkan oleh skor yang diperoleh siswa dari jawaban

kuesioner tentang minat.

4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa adalah beberapa

permasalahan dan hambatan yang dialami siswa selama kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

43

belajar berlangsung, yaitu kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam

setiap kegiatan dan proses Pembelajaran Berbasis Masalah.

E. Treatment

Treatment yang dilakukan pada sampel adalah dengan melibatkan

sampel pada proses pembelajaran dengan model PBM terbimbing, karena

masih ada campur tangan peneliti di dalam pembelajaran seperti pada

pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) dan dalam diskusi Treatment yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Sebelum Pembelajaran Berbasis Masalah

a. Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang

akan dilakukan.

b. Peneliti mengajarkan materi yang menjadi materi prasyarat sebelum

pembelajaran dengan metode berbasis masalah. Materi yang diajarkan

antara lain tentang gaya, pemuaian dan perubahan wujud zat.

2. Tahap Proses Pembelajaran

a. Peneliti memulai Pembelajaran Berbasis Masalah dengan

menerangkan kepada siswa bahwa topik yang akan dibahas tentang

tekanan udara, kemudian menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang

akan dilaksanakan agar proses pembelajaran berjalan lancar.

b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberikan callcard

kepada siswa agar identitas siswa dapat diketahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

44

c. Peneliti menerangkan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan

dan menerangkan langkah-langkahnya sebelum permasalahan

diberikan.

Percobaan 1

Tujuan dari percobaan ini adalah

1. Mengetahui proses penguapan

2. Mengetahui proses pemuaian udara

• Alat dan Bahan

1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas, kawat kecil

secukupnya, 4 buah lilin, korek api, balon, gunting, dan air

secukupnya.

Langkah percobaannya

1. Kawat dililitkan pada kaleng yakni pada bagian tengahnya

sebagai penjepit agar bisa untuk pegangan.

2. Potong atau guntinglah balon tiup, persis ditengah-tengah

(dibagi menjadi dua).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

45

3. Pasanglah balon bagian bawah (bukan ujung balon) pada

mulut kaleng yang tidak berisi air, kemudian panaskan dia

atas api.

4. Amati yang terjadi pada balon!

5. Ulangi percobaan dia atas hanya sekarang kaleng diisi dengan

air sedikit saja. Amati pula apa yag terjadi pada balon!

Percobaan 2

Tujuan percobaan untuk mengetahui:

1. Adanya tekanan udara di sekitar kita

2. Sifat-sifat tekanan udara

3. Pengaruh tekanan udar terhadap lingkungan

• Alat dan Bahan

1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas

Kawat kecil secukupnya

4 buah lilin

Korek api

Piring plastik (untuk tempat air)

Air secukupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

46

• Langkah percobaannya

1. Melilitkan kawat pada ujung atas kaleng untuk pegangan.

2. Mengisi kaleng dengan air + 5 ml. Mengisi juga piring atau

wadah dengan air secukupnya.

3. Menyalakan semua lilin lalu memanaskan air yang ada di

dalam kaleng di atas api lilin sampai mendidih dan terlihat

ada proses penguapan.

4. Apabila air sudah mendidih dan terjadi penguapan, maka

secepatnya memindahkan kaleng tersebut ke piring atau

wadah yang berisi air dingin dalam posisi terbalik (bibir

kaleng menyentuh air dalam wadah). Lakukan langkah ini

sampai kaleng berubah menjadi penyok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

47

5. Mengamati fenomena yang terjadi setelah kaleng dibalik

dalam piring atau wadah

d. Setelah semua dijelaskan pada siswa, peneliti mengutarakan

permasalahan yang akan diteliti, sambil menunjukkan alat kepada

siswa. Masalah yang akan diteliti adalah

“Mengapa pada saat kaleng berisi air mendidih dibalik di atas

piring yang berisi air, kaleng bisa penyok?” Dan

“Mengapa pada saat kaleng diangkat, air yang ada di dalam

kaleng bisa bertambah?”

Siswa diharapkan bisa merangkai alat percobaan bersama

kelompoknya.

e. Siswa diminta memecahkan permasalahan yang telah diberikan pada

point di dalam kelompok. Pada tahap ini kelompok menentukan

sendiri proses atau bentuk belajar yang akan dilakukan agar

permasalahan dapat terpecahkan.

f. Peneliti mengamati kegiatan siswa di dalam kelompok, membantu dan

membimbing siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

48

g. Setelah diskusi dalam kelompok selesai, permasalahan yang diberikan

dibahas di kelas secara bersama-sama.

F. Instrument

1. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana

keterlibatan siswa selama mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.jenis

keterlibatan yang diamati antara lain membuat/mengajukan/merumuskasn

hipotesis, merancang/merangkai alat percobaan, mengamati peristiwa dari

percobaan yang dilakukan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,

mencari informasi di buku sumber atau lainnya, menarik kesimpulan,

kerjasama dengan kelompok, dan berdiskusi dalam kelompok.

Lembar pengamatan ini diisi oleh observer, yaitu teman dari

peneliti. Observer ini membantu peneliti untuk mengamati siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Observer mencatat keterlibatan apa saja

yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan

metode berbasis masalah.

Lembar pengamatan ini dapat dilihat pada lampiran 7.

2. Soal pretest dan Postest

Pretest digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan

awal siswa tentang tekanan udara. Pretest ini berisi soal-soal uraian yang

diberikan sebelum proses pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

49

Postest digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Postest ini juga berisi soal-

soal uraian seperti pretest namun diberikan setelah proses pembelajaran

Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub pokok bahasan dan

aspek yang ingin diukur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2: Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub pokok bahasan

dan aspek yang ingin diukur

Sub Materi

Pokok

Indikator hasil

Belajar Aspek yang ingin dicapai No Soal

Siswa dapat :

1.Menjelaskan apakah

udara mempunyai tekanan

beserta contohnya

Ingatan

Aplikasi/penerapan 1

2.Menjelaskan pengertian

tekanan udara dan sifat-

sifat tekanan udara.

Pemahaman 2

3.Mampu menyebutkan

alat-alat pengukur

tekanan udara

Ingatan 3

4.Menjelaskan pengaruh

ketinggian terhadap

tekanan udara.

Pemahaman 3

5. Menjelaskan pengaruh

tekanan udara terhadap

lingkungan khususnya ba

gi tubuh manusia.

Analisis 4

Tekanan

Udara

6. Menerapkan konsep

tekanan udara pada

kehidupan sehari-hari

Analisis 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

50

Contoh soal:

Soal No. 6

Perhatikan gambar di bawah ini!

1

2

1. Kertas Karton

2. Gelas berisi air

Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh,

kemudian gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu

kertas dilepaskan.

Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!

Aspek yang ingin dicapai pada contoh soal no.6 di atas adalah

aspek analisis. Siswa harus bisa menggunakan konsep tekanan udara untuk

bisa menjawab soal tersebut.

Soal pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6.

3. Kuesioner Minat

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap

pelajaran fisika selama mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.

Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan kesediaan siswa selama

mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah. Kuesioner ini diisi langsung

oleh siswa. Siswa diminta persetujuannya atas pernyataan-pernyataan

yang tersedia dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

51

Ada empat (4) pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti, yaitu Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)

Kuisioner ini berisi 26 butir soal. Butir- butir soal kuesioner ini

dibuat berdasarkan indikator-indikator minat, yaitu : (a) rasa senang

/gairah melakukan sesuatu, (b) rasa tertarik melakukan sesuatu, (c)

keseriusan dan rasa semangat, (d) rasa puas setalah melakukan sesuatu,

(e) berpartisiapasi aktif dan merasa tertantang dalam melakukan sesuatu.

Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 3: Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat

Komponen Minat Indikator Minat No Soal Senang terhadap PBM 2, 6 Rasa senang, rasa gairah

Bergairah terhadap PBM 8

Ketertarikan Tertarik terhadap PBM 1,7

Keseriusan Serius mengikuti PBM 3

Semangat Semangat dalam mengikuti PBM 4

Kepuasan terhadap memahami

sesuatu

20,21,

Rasa puas

Kepuasan terhadap tanggapan guru 22

Persetujuan terhadap

sesuatu

Setuju terhadap metode PBM

5,9,12,13,14

Aktif mengikuti PBM 19,23,24,25

Aktif berpikir 11

Partisipasi aktif

Aktif berdiskusi 26

Tertantang berpikir kreatif 10,15 Rasa tertantang

Tertantang untuk mengerjakan

sesuatu

16,17,18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

52

Di bawah ini contoh pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam

kuesioner minat.

No Keterangan SS S TS STS

1 Pembelajaran Berbasis Masalah dalam fisika menarik

2 Pembelajaran Berbasis Masalah dalam fisika menyenangkan

3

Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran

Berbasis masalah, saya melakukannya dengan serius

Kuesioner minat yang lengkap dapat dilihat pada lampiran 8.

4. Kuesioner Kesulitan Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan kesulitan siswa selama belajar tekanan udara melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

dalam kuesioner ini adalah dari mulai siswa melakukan percobaan,

mengamati, berdiskusi sampai akhirnya siswa menyimpulkan gagasannya,

apakah siswa mengalami kesulitan? Bagimana kesulitan yang dialami

siswa? Sebagai contoh, apakah siswa mengalami kesulitan pada saat

merancang percobaan atau melakukan percobaan? Bagaimana

kesulitannya? Atau pada saat diskusi apa yang menjadi kesulitan siswa?

Kuesioner ini berisi soal-soal uraian yang diisi langsung oleh siswa setelah

proses pembelajaran sudah selesai. Kuesioner secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran 9.

Untuk lebih mengetahui kesulitan-kesulitan yang mungkin

dirasakan oleh siswa selama proses penelitian, peneliti dalam mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

53

akan sambil mengamati siswa. Dengan cara ini peneliti bisa mengetahui

lebih jelas kesulitan apa yang dirasakan siswa.

G. Validitas Instrumen

Semua insntrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

lembar pengamatan, soal-soal pretest dan posttest, kuesioner minat, dan

kuesioner kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti PBM akan dilihat

validitas isinya.

Lembar pengamatan berisi tentang item-item keterlibatan siswa selama

mengikuti proses pembelajaran dari mulai membuat hipotesis permasalahan,

merancang percobaan, berdiskusi sampai dengan menarik kesimpulan.

Kuesioner minat memuat item-item soal yang dibuat berdasarkan komponen

dan indikator-indikator yang terdapat dalam minat. Soal-soal pretest dan

posttest dibuat berdasarkan pada indikator-indikator dan kompetensi dasar

yang akan dicapai pada pokok bahasan tekanan udara. Kuesioner kesulitan

belajar siswa memuat item-item soal yang digunakan untuk mengetahui

kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari mulai

menghipotesis sesuatu, merancang percobaan sampai pada akhirnya

memecahkan permasalahan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

54

H. Metode Analisis Data

1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah

Untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa selama pembelajaran

berlangsung dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dinyatakan pada

lembar pengamatan. Keterlibatan yang diamati antara lain

membuat/mengajukan/merumuskan hipotesis, merancang/merangkai alat

percobaan, mengamati peristiwa dari percobaan yang dilakukan,

mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mencari informasi di buku

sumber atau lainnya, menarik kesimpulan, kerjasama dengan kelompok,

dan berdiskusi dalam kelompok.

Setiap keterlibatan siswa diberi skor antara 1-4. Kriteria

pemberian skornya sebagai berikut:

Tabel 4: Tingkat keterlibatan

Tingkat keterlibatan Skor

Sangat sungguh-sungguh 4

Sungguh-sungguh 3

Kurang sungguh-sungguh 2

Tidak sungguh-sungguh 1

Skor yang diperoleh siswa adalah skor sesuai dengan keterlibatan

siswa dalam mengikuti PBM, apakah siswa melakukan dengan sangat

sungguh-sungguh, sungguh-sungguh, kurang sungguh-sungguh, atau tidak

sungguh-sungguh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

55

Contoh:

Apabila siswa menjawab pertanyaan dengan sangat sungguh-

sungguh sesuai dengan konsep yang diajarkan maka siswa akan

mendapatkan skor 4, sedangkan siswa yang menjawab tidak sesuai dengan

konsep yang diajarkan dengan maka siswa tersebut akan mendapat skor 1.

Di dalam penelitian ini, peneliti membedakan keterlibatan menjadi

lima kriteria, yaitu: Keterlibatan sangat tinggi, keterlibatan tinggi,

keterlibatan yang cukup, keterlibatan rendah, keterlibatan sangat rendah.

Untuk menghitung prosentase jumlah skor perseorangan maupun seluruh

siswa/sampel, yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai siswa

dengan skor total dikalikan 100%. Jumlah skor maksimal untuk

perseorangan 40.

Untuk mengetahui skor perseorangan maupun seluruh siswa dapat

digunakan persamaan sebagai berikut:

100%xtotalskorJumlah

dicapaiyangskorJumlah

Setelah penskoran selesai maka hasilnya dimasukkan dalam tabel

di bawah ini:

Tabel 5: Contoh tabel distribusi skor keterlibatan siswa

Jenis Keterlibatan No Absen A B C D E F G H I J

Jumlah Skor

Jumlah (%)

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

56

Untuk mengetahui kesungguhan siswa yang terlibat di dalam setiap

kegiatan selama proses pembelajaran, data dimasukkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 6: Tabel Kesungguhan Siswa yang Terlibat Sesuai tingkat Keterlibatan

Jumlah siswa yang terlibat sesuai tingkat keterlibatan

Jumlah seluruhnya

Kode

Jenis Keterlibatan

SSS SS KSS TSS Jumlah % A B C D E F G H I J

Jumlah Siswa Jumlah (%)

Selanjutnya tingkat keterlibatan siswa diklasifikasikan berdasarkan

interval (%) sebagai berikut :

Tabel 7 : Kriteria Keterlibatan

Interval (%) Kriteria Keterlibatan

81-99

61-80

41-60

21-40

<20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup tinggi

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

57

2. Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep tekanan udara melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah

Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep tekanan udara dapat

dianalisis dengan memberikan skor pada jawaban siswa atas pertanyaan-

pertanyaan (pretest dan posttest) yang diajukan. Skor pada soal pretest dan

postest tergantung dari tingkat kesulitan soal. Skor soal adalah 100 baik

untuk soal pretest maupun soal postest. Jumlah skor yang diperoleh siswa

akan menjadi nilai siswa misalnya, siswa A memperoleh skor 80 maka

nilai siswa adalah 80.

Tabel di bawah ini merupakan tabel distribusi penskoran pada soal

pretest dan postest.

Tabel 8 : Distribusi skor soal pretest dan posttest

No Soal

Pertanyaan Penjelasan Skor

1. Apakah udara mempunyai

tekanan? Jelaskan dan

berilah contohnya!

Pertanyaan ini mengukur aspek

aplikasi/penerapan. Siswa diminta

untuk menjelaskan apakah udara

mempunyai tekanan. Penjelasan siswa

perlu dibuktikan dengan contoh dalam

kehidupan sehari-hari. Apabila siswa

dapat menjelaskan dengan benar

lengkap dengan contohnya, skor yang

diperoleh adalah 10.

10

2. Jelaskan!

a. Tekanan udara.

b. Sifat-sifat tekanan

udara

Pertanyaan ini mengukur aspek

pemahaman karena siswa harus bisa

menjelaskan pengertian tekanan udara

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

58

sisertai sifat-sifat tekanan udara. Perlu

pemahaman yang benar tentang

pengertian dan sifat-sifat tekanan

udara. Apabila dijawab dengan tepat

dan lengkap siswa memperoleh skor

15.

3. Sebutkan alat–alat yang

digunakan untuk mengukur

tekanan udara!

Pertanyaan ini mengukur aspek

ingatan. Siswa hanya diminta untuk

menyebutkan alat yang digunakan

untuk mengukur tekanan udara.

Jawaban yang tepat diberi skor 5.

5

4. Mengapa tekanan udara di

tempat yang rendah lebih

besar daripada tekanan

udara pada tempat yang

tinggi?

Perlu pemahaman yang tepat untuk

menjawab soal ini karena siswa harus

bisa memahami konsep tekanan P =

F/A. Selanjutnya konsep ini diterapkan

pada tekanan udara untuk menjawab

perbedaan tekanan udara di daerah

dataran tinggi dan di daerah dataran

rendah. Apabila dijawab dengan tepat

dan lengkap siswa skor diberi skor 20.

20

5. Badan anda sebenarnya

mengalami tekanan udara

yang cukup besar, tapi

mengapa anda tidak

merasakan tekanan udara

tersebut?

Pertanyaan ini mengukur aspek

analisis. Siswa perlu memahami dan

menggunakan konsep tekanan udara

untuk bisa membandingkan tekanan

udara di dalam dan di luar tubuh agar

bisa menjawab pertayaan ini. Jawaban

yang lengkap dan tepat diberi skor 20.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

59

6.

Perhatikan gambar di

bawah ini!

1. Kertas Karton

2. Gelas berisi air

Apabila kertas diletakkan di

atas bibir gelas yang berisi

air penuh, kemudian gelas

dibalik dengan cepat (kertas

sambil dipegangi), Setelah

itu kertas dilepaskan.

Apakah karton akan jatuh

dan air akan tumpah?

Jelaskan jawabanmu!

Pertanyaan ini mengukur aspek

analisis. Pertanyaan ini berisi bukti

bahwa tekanan udara mempunyai

engaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa perlu menggunakan konsep

gaya dan tekanan udara untuk

menjawab pertanyaan ini siswa juga

diminta untuk menjelaskan alasan dari

jawaban yang diberikan. Jawaban yang

lengkap dan tepat diberi skor 30

karena pertanyaan ini kompleks.

30

Setelah memberikan skor pada hasil pretest dan postest, kemudian

peneliti menggunakan analisa statistik, yaitu dengan test-t. Test ini

digunakan untuk menguji dua kelompok yang dependen atau satu

kelompok yang dites dua kali yaitu pretest dan postest (Suparno, 2002).

)1(

)( 22

21

−=

∑ ∑

NNN

DD

XXtreal

Dimana:

D : Perbedaaan skor tiap subyek (X2-X1)

N : Jumlah pasang skor

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

60

Df : N-1

Setelah diperoleh nilai treal, kemudian realt dibandingkan dengan

criticalt dalam tabel-t dengan level 0,05. Jika realt > criticalt maka

signifikan, artinya ada perubahan yang signifikan dan terjadi peningkatan

pemahaman. Jika sebaliknya realt < criticalt maka tidak signifikan, artinya

pemberian treatment tidak berpengaruh apapun atau tidak terjadi

peningkatan pemahaman.

3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah

Minat terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah diperoleh melalui kuesioner. Untuk mengetahui minat tersebut

peneliti menganalisis hasil jawaban kuesioner dari siswa dengan langkah

sebagai berikut:

a. Peneliti menentukan skor untuk setiap butir soal kuesioner yang

diajukan kepada siswa, kriteria skor untuk setiap butir soal adalah

sebagai berikut :

Tabel 9: Penskoran per item setiap jawaban soal kuesioner minat

Jawaban Skor

ST 4

S 3

TS 2

STS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

61

b. Peneliti memberikan skor dari jawaban siswa. Jumlah item 26 dengan

demikian skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 104

Seluruh skor yang diperoleh siswa dicatat pada tabel di bawah ini:

Tabel 10: Contoh tabel skor jawaban kuesiner minat

Item Kuesioner Kode Siswa (KS) 1 2 3 .... .. 26

Jumlah Skor

c. Peneliti membagi lima kriteria tentang minat. Setiap kriteria diberi

interval prosentase sesuai dengan tingkat minat. Prosentase minat

siswa terhadap pelajaran fisika dicari dengan persamaan :

100%xskorJumlah

dicapaiyangskorJumlahmaksimum

Tabel kriteria minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah

Tabel 11: Kriteria Minat

Interval Skor

(%) Kriteria

81- 100

61- 80

41- 60

21- 40

< 20

Sangat positif

Positif

Sedang

Kurang

Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

62

4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa

Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar

digunakan kuesioner. Jawaban tersebut selanjutnya dibaca dan

diidentifikasi hal-hal apa saja yang menjadi kendala siswa dan alasannya

dalam belajar tentang tekanan udara. Setelah diperoleh kendala-kendala

yang dialami siswa dan alasannya dalam belajar, selanjutnya hasil tersebut

dianalisis secara kualitatif sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan

siswa. Data yang diperoleh diberi tanda (coding). Coding diwujudkan

dalam suatu kata yang menunjukkan isi dari bagian data tertentu. Data-

data yang sama codingnya disatukan, sehingga akan terlihat pola yang

muncul. Pola yang sama itu kemudian diberi nama dengan konsep tertentu

yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Suparno, 2007: 121).

Penarikan kesimpulan dari analisis kesulitan belajar ini adalah dengan

melihat semua jawaban siswa kemudian dikelompok menurut

kesulitannya dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran seperti dalam hal menggunakan dan merangkai alat;

melakukan percobaan; menganalisis dan menjelaskan percobaan; dan

menghubungkan konsep fisika dengan fenomena. Selain itu juga untuk

mengetahui alasan dan penyebabnya, apakah siswa merasa percobaannya

sulit atau permasalahan yang diberikan terlalu sulit dan kompleks.

Deskripsi ini juga dapat memberikan gambaran lain yang dapat

menunjukkan apakah siswa merasa kesulitan atau tidak selain kesulitan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

63

kesulitan yang telah disebutkan, karena ada banyak hal yang kemungkinan

akan terjadi selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus

Sukorejo, Kendal pada tanggal 7-20 Januari 2008. Alasan peneliti memilih

Asrama tersebut sebagai tempat penelitian karena peneliti ingin melihat

sejauhmana efektivitas pembelajaran jika dilakukan di luar jam sekolah dan dalam

suasana belajar yang berbeda dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Asrama ini ditempati oleh sebagian siswa-siswi SMP K Argokiloso

Sukorejo. Jumlah siswa yang tinggal di asrama ini adalah 57 siswa, yang terdiri

dari 14 siswa kelas IX, 17 siswa kelas VIII, dan 26 siswa kelas VII. Sampel

penelitian ini adalah siswa kelas VIII karena tekanan udara adalah materi fisika

kelas VII.

Proses penelitian dan pengumpulan data berlangsung dalam proses sebagai

berikut: Pada awal penelitian peneliti mengajarkan materi prasyarat yaitu tentang

Gaya, Pemuaian dan Perubahan Wujud Benda. Materi ini diajarkan karena

diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah tentang kaleng

penyok pada materi tekanan udara. Materi ini diajarkan dalam satu kali pertemuan

karena ternyata para siswa sudah menerima materi prasyarat sehingga peneliti

hanya mengulang saja. Setelah materi prasyarat diajarkan, tahap berikutnya

sampel diberi pretest. Pada pertemuan berikutnya Pembelajaran Berbasis Masalah

dimulai. Sebelum memulai pembelajaran peneliti membagi sampel ke dalam

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

65

kelompok-kelompok kecil. Peneliti membagi sampel menjadi empat kelompok,

tiga kelompok beranggotakan empat siswa dan satu kelompok lagi

beranggotakan lima siswa. Sampel diminta untuk duduk berkumpul sesuai

kelompoknya masing-masing. Pada awal pembelajaran peneliti memberikan dua

permasalahan melalui suatu percobaan dengan menggunakan kaleng yang berisi

air kemudian kaleng itu dipanaskan di atas pembakar. Dua permasalahan tersebut

yaitu, “Mengapa pada saat kaleng berisi air mendidih dibalik di atas piring yang

berisi air dingin, kaleng bisa penyok?” dan

“Mengapa pada saat kaleng diangkat, air yang ada di dalam kaleng bisa

bertambah?”.

Setelah semua siswa memahami permasalahan yang diberikan, para siswa

diminta untuk memecahkan masalah dalam kelompok kecil. Untuk membantu

siswa dalam memecahkan masalah, peneliti membagi lembar kerja siswa (LKS)

kepada setiap siswa. Pada tahap ini, peneliti tidak ikut berdiskusi dengan siswa

melainkan bersama observer lain mengamati keterlibatan siswa selama diskusi

kelompok dalam memecahkan masalah. Untuk mempermudah pengamatan,

sampel memakai tanda pengenal bertuliskan nomor absen yang dipasang di dada

sebelah kiri.

Peneliti membiarkan siswa dalam menentukan proses belajarnya sendiri,

apakah dengan percobaan, dengan diskusi saja atau dengan cara yang lain. Peneliti

hanya menyediakan segala bahan dan peralatan jika kelompok ingin melakukan

percobaan. Sambil berdiskusi, kelompok diminta untuk mengerjakan LKS yang

dibagikan. Setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil LKS yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

66

diisi kepada peneliti. Dari LKS ini peneliti bisa mengetahui proses berpikir

kelompok untuk sementara.

Diskusi dilanjutkan pada pertemuan berikutnya karena pada pertemuan

sebelumnya belum selesai. Kelompok diminta untuk menyelesaikan diskusinya

agar permasalahan yang diberikan bisa terpecahkan. Setelah diskusi semua

kelompok selesai, ada perwakilan dari kelompok untuk mepresentasikan hasil

diskusi kelompoknya ke depan. Dari presentasi ini, diskusi dalam kelompok besar

dimulai. Pada diskusi ini peneliti bertugas sebagai moderator, agar proses diskusi

dapat berjalan dengan baik. Diskusi yang dilakukan adalah untuk mecahkan

permasalahan dan membahas konsep lain yang berhubungan dengan materi

tekanan udara secara bersama-sama.

Pada pertemuan berikutnya sampel diberi posttest. Siswa juga diminta

untuk mengisi kuesioner minat dan kesulitan belajar dalam belajar menggunakan

Pembelajaran Berbasis Masalah. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat diihat pada

lampiran 15.

Proses penelitian di asrama ini dimulai setiap jam 18.00-20.30 WIB.

Waktu ini adalah waktu yang biasanya digunakan untuk belajar mandiri. Waktu

ini tidak sepenuhnya tidak digunakan untuk penelitian, karena pukul 19.00 para

siswa harus makan malam sampai pukul 19.30 yang kemudian dilanjutkan lagi

untuk proses pembelajaran sampai pukul 20.30. Ini adalah jadwal yang sudah

ditentukan asrama sejak dahulu sehingga peneliti hanya mengikuti peraturan yang

sudah berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

67

B. Hasil Penelitian

1. Sejauh mana Keterlibatan Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo

Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah

pada Topik Tekanan Udara

Keterlibatan siswa selama mengikuti pembelajaran diketahui melalui

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa pengamat lain. Data

keterlibatan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut ini

adalah rangkuman dari hasil analisis keterlibatan siswa berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh para pengamat.

Tabel 12: Kriteria Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran

Skor Keterlibatan Kode Siswa Jumlah %

Kriteria Keterlibatan

1 17 47.22 Cukup tinggi 2 25 69.44 Tinggi 3 19 52.78 Cukup Tinggi 4 22 61.11 Tinggi 5 19 52.78 Cukup Tinggi 6 26 72.22 Tinggi 7 24 66.67 Tinggi 8 24 66.67 Tinggi 9 23 63.89 Tinggi 10 27 75 Tinggi 11 23 63.89 Tinggi 12 32 88.89 Sangat Tinggi 13 24 66.67 Tinggi 14 30 83.33 Sangat Tinggi 15 31 86.11 Sangat Tinggi 16 28 77.78 Tinggi 17 24 66.67 Tinggi

Jumlah 418 68.30 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

68

Dari tabel di atas, maka dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini

yaitu banyaknya jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria keterlibatan

tertentu.

Tabel 13: Jumlah Presentase Siswa Dalam Kriteria keterlibatan

Tertentu

Interval (%)

Kriteria

JumlahSiswa

Jumlah (%)

81 - 100 Sangat Tinggi 3 17.65 61 - 80 Tinggi 11 64.71 41 - 60 Cukup Tinggi 3 17.64 21 - 40 Rendah 0 0

< 20 Sangat Rendah 0 0

Selain itu juga di bawah ini disajikan tabel jumlah siswa yang

terlibat sesuai dengan kesungguhan dalam setiap kegiatan selama proses

pembelajaran.

Tabel 14: Jumlah Siswa yang Terlibat sesuai dengan Kesungguhan

dalam Setiap Kegiatan Selama Proses Pembelajaran

Jumlah siswa yang terlibat sesuai tingkat keterlibatan

Jumlah seluruhnya

Kode

Jenis Keterlibatan

SSS SS KSS TSS Jumlah % A Membuat/merumuskan hipotesis 0 4 4 1 9 52.94 B Merancang/merangkai alat percobaan 6 8 3 0 17 100 C Melakukan percobaan 12 5 0 0 17 100 D Mengamati peristiwa dari percobaan 13 4 0 0 17 100 E Mengajukan pertanyaan 2 6 9 0 17 100 F Menjawab pertanyaan 5 6 4 0 16 94.12 G Mencari informasi di buku sumber atau lainnya 0 11 4 0 15 88.24 H Menarik kesimpulan 2 10 2 1 15 88.24 I Kerjasama dengan kelompok 7 7 3 0 17 100 J Berdiskusi dalam kelompok 7 9 1 0 16 94.12

Jumlah Siswa 54 70 30 2 Jumlah (%) 35,29 46 19.6 1.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

69

Keterangan:

SSS : Sangat Sungguh-sungguh

SS : Sungguh-sungguh

CSS : Cukup Sungguh-sungguh

TSS : Tidak Sungguh-sungguh

Prosentase keterlibatan untuk keseluruhan siswa selama mengikuti

pembelajaran adalah sebesar 69.12 %. Keterlibatan siswa tersebut

dibuktikan dari 3 (17,65 %) siswa yang keterlibatannya sangat tinggi, 11

(64,71 %) siswa keterlibatannya tinggi dan 3 (17,64) siswa yang

keterlibatannya cukup tinggi selama mengikuti Pembelajaran Berbasis

Masalah.

2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama Manik Hargo

Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang Tekanan Udara dengan

Pembelajaran Berbasis Masalah

Peningkatan pemahaman siswa diketahui melalui hasil pretest dan

posttest yang dilaksanakan siswa. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan

statistik, yaitu dengan uji Test-T. Berikut ini adalah hasil analisis statistik

untuk nilai pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

70

Tabel 15: Analisis Nilai Pretest dan Posttest dengan Uji Test-T

Kode Siswa

Nilai Pretest

(X1)

Nilai Posttest

(X2) D = (X1 - X2)

D2

1 49.5 5 44.5 1980.25 2 59 61 -2 4 3 40 48 -8 64 4 53 53 0 0 5 43 59 -16 256 6 40 63 -23 529 7 43 46 -3 9 8 29.5 41 -11.5 132.25 9 49 58 -9 81 10 36.5 63 -26.5 702.25 11 36 39 -3 9 12 30 38 -8 64 13 58 95 -37 1369 14 23 42 -19 361 15 34 61 -27 729 16 69.5 79.5 -10 100 17 54 91 -37 1369

Jumlah 747 942.5 -195.5 7758.75 Rata-rata 43.94 55.44

Keterangan :

94.4317747

1 ==X

44.5517

5.9422 ==X

(∑D)2= 38220.25

∑(D2) = 7758.75

N = 17

Untuk mengetahui treal digunakan persamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

71

( )( )

( )1

22

12

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ∑−∑

−=

NNNDD

XXTreal

Keterangan:

X1 = skor pretest

X2 = skor posttest

D = perbedaan antara skor tiap subjek (X1 – X2)

N = jumlah pasangan skor

Df = N – 1

Dengan memasukkan harga setiap variabel pada persamaan di atas,

maka diperoleh treal = 5.007. Sedangkan untuk memperoleh tcritical dilihat dari

tabel-t dengan level signifikan α = 0,05. Untuk Df = 16 diperoleh tcritical =

1.746.

Karena |treal| lebih besar dari pada |tcritical| maka dapat dikatakan

perbedaan pretest dan posttest signifikan, hal ini berarti siswa mengalami

peningkatan pemahaman tentang konsep tekanan udara selama proses

pembelajaran fisika berlangsung dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis

Masalah.

3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo

Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan

Udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

72

Minat siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo

diketahui dari jawaban kuesioner minat yang diisi oleh siswa sendiri Data

mengenai minat siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13. Berikut

ini adalah rangkuman dari hasil analisis kuesioner minat..

Tabel 16: Kriteria Minat Siswa selama Pembelajaran

Kode Siswa

Jumlah Skor

Skor (%)

Kriteria Minat

1 76 73.077 Positif

2 75 72.115 Positif

3 75 72.115 Positif

4 89 85.577 Sangat Positif

5 89 85.577 Sangat Positif

6 89 85.577 Sangat Positif

7 82 78.846 Positif

8 78 75 Positif

9 77 74.038 Positif

10 77 74.038 Positif

11 87 83.654 Positif

12 84 80.769 Positif

13 90 86.538 Sangat Positif

14 87 83.654 Sangat Positif

15 87 83.654 Sangat Positif

16 100 96.154 Sangat Positif

17 77 74.038 Positif Total

Keseluruhan 1419 80.26 Positif

Selain itu di bawah ini juga disajikan tabel mengenai jumlah siswa

menurut kriteria minat tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

73

Tabel 17: Kriteria Minat Siswa Selama Pembelajaran

Interval (%)

Kriteria

JumlahSiswa

Jumlah (%)

81 - 100 Sangat Positif 7 41.18 61 - 80 Positif 10 58.82 41 - 60 Sedang 0 0 21 - 40 Rendah 0 0

< 20 Sangat Rendah 0 0

Hasil yang diperoleh sebanyak 41,18 % siswa termasuk dalam

kriteria minat sangat positif dan 58,82 % siswa temasuk dalam kriteria minat

positif dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah. Untuk minat

keseluruhan siswa dalam satu kelas diperoleh hasil sebesar 80.26 %. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa siswa berminat dalam mengikuti

pembelajaran fisika berbasis masalah.

4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik Hargo Paroki

Santo Isidorus Sukorejo selama Mengikuti Pembelajaran Berbasis

Masalah pada Topik Tekanan Udara

Kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar fisika selama mengikuti

proses pembelajaran diketahui dari jawaban kuesioner tentang kesulitan

belajar yang diisi langsung oleh siswa dan hasil pengamatan oleh peneliti

selama proses pembelajaran berlangsung.

Berikut ini adalah rangkuman kesulitan-kesulitan siswa selama

mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah yang diperoleh dari kuesioner

maupun dari pengamatan langsung oleh peneliti. Data kesulitan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

74

selengkapnya terdapat pada lampiran 14. Kesulitan-kesulitan di bawah ini

adalah yang paling banyak dirasakan oleh siswa.

a. Merangkai dan Menggunakan Alat untuk Percobaan

Kesulitan merangkai dan menggunakan alat untuk percobaan ini

hanya dirasakan oleh sebagian siswa saja. Hal ini dapat dibuktikan dari

jawaban kuesioner hanya dua (11,76 %) siswa saja yang merasa kesulitan

untuk merangkai dan menggunakan alat. Sebagian siswa merasa kesulitan

karena tidak terbiasa menggunakannya dan merasa alat-alat percobaan

asing bagi siswa. Namun kesulitan ini tidak menghambat mereka untuk

memecahkan masalah karena mereka berkerjasama dengan anggota

kelompok yang tidak merasa kesulitan sehingga proses pemecahan

masalah dalam kelompok bisa dilanjutkan.

b. Melaksanakan Percobaan

Kesulitan ini terlihat pada saat siswa berusaha untuk membuat

kaleng menjadi penyok. Siswa mencoba sampai beberapa kali sampai pada

akhirnya kaleng bisa menjadi penyok. Dari jawaban kuesioner terdapat

lima (29,41%) siswa yang merasa kesulitan dalam melaksanakan

percobaan terutama dalam membuat kaleng menjadi penyok. Dari

pengamatan peneliti, ada satu kelompok yang membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk membuat kaleng menjadi penyok. Kesulitan ini tidak

membuat patah semangat para siswa justru siswa semakin merasa

penasaran untuk terus mencobanya. Bagi siswa percobaannya adalah

sesuatu yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

75

c. Menganalisis dan Menjelaskan Fenomena Kaleng Penyok

Kesulitan ini banyak dirasakan oleh siswa. Hampir keseluruhan

siswa merasa kesulitan untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena

yang terjadi. Dari jawaban kuesioner terhitung ada 10 siswa atau 58,82 %

yang merasa kesulitan untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena

yang terjadi meskipun siswa telah dibantu dengan lembar kerja siswa. Dari

pengamatan peneliti, memang kesulitan ini banyak dirasakan oleh

sebagian besar siswa. Siswa cenderung menyerah pada keadaan pada saat

mereka tidak bisa menjelaskan. Kesulitan ini juga bisa dilihat dari jawaban

lembar kerja siswa yang menunjukkan sebagian besar jawaban mereka

hanya asal-asalan saja.

d. Menghubungkan Konsep Fisika dengan Fenomena Kaleng Penyok

Kesulitan ini juga muncul pada saat para siswa mulai berdiskusi untuk

memecahkan permasalahan secara kelompok. Dari pengamatan peneliti,

siswa cenderung menjelaskan fenomena hanya dengan pengalaman

mereka tanpa melihat konsep fisika apa yang sebenarnya bisa untuk

menjelaskan fenomena yang terjadi. Siswa tetap pada jawaban masing-

masing tanpa melihat fenomena secara fisika, tanpa menghubungkan

konsep-konsep fisika dengan fenomena yang terjadi. Kesulitan ini tidak

dirasakan oleh seluruh siswa, namun hanya beberapa siswa saja.

Berdasarkan kuesioner, siswa yang mengalami kesulitan ini sebesar

sembilan (52 %) siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

76

C. Pembahasan

Berikut ini pembahasan dari hasil analisis data yang telah disajikan di atas.

1. Sejauh mana Keterlibatan Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo

Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah

pada Topik Tekanan Udara.

Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran fisika yang

dilakukan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi. Hal ini dapat

dibuktikan dari hasil pengamatan dan hasil analisis lembar pengamatan

yang menunjukkan bahwa sebesar 69,12 % dari keseluruhan siswa terlibat

utuk mengikuti pembelajaran fisika berbasis masalah. Dari keseluruhan

siswa yang berjumlah 17 siswa, 3 (17,65 %) siswa termasuk dalam kriteria

keterlibatan yang sangat tinggi, 11 (64,70 %) siswa termasuk dalam

kriteria keterlibatan yang tinggi, dan 3 (17,65 %) siswa termasuk dalam

kriteria keterlibatan yang cukup. Keterlibatan yang dilakukan siswa sangat

beragam antara lain membuat hipotesis, merancang atau merangkai alat

percobaan, melaksanakan dan mengamati percobaan, mengajukan dan

menjawab pertanyaan, dan menarik kesimpulan. Hampir secara

keseluruhan siswa terlibat di dalam setiap kegiatan dalam pembelajaran..

Keterlibatan yang dilakukan siswa dalam setiap kegiatan selama

pembelajaran bervariasi, ada siswa yang terlibat secara sangat sungguh-

sungguh terhitung sebesar 35.29 %, terlibat secara sungguh-sungguh

sebesar 46 %, terlibat secara cukup sungguh-sungguh sebesar 19,6 %, dan

terlibat namun tidak secara sungguh-sungguh terhitung sebesar 1,3 % dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

77

keseluruhan siswa (tabel 14). Di bawah ini dibahas setiap keterlibatan

yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

a Membuat atau Mengajukan Hipotesis

Kegiatan ini jarang dilakukan siswa. Hanya sebagian siswa saja

yang membuat atau mengajukan hipotesis. Hipotesis yang diajukan

pun hanya sebatas pada kemampuan siswa dalam melihat fenomena

saja. Misalnya saja pada saat siswa melakukan percobaan untuk

memanaskan air di dalam kaleng dimana mulut kaleng dipasang balon

sebagai penutup. Sebagian siswa berhipotesis bahwa balon akan

menggembung, namun beberapa siswa tidak melakukan hipotesis,

melainkan hanya diam saja. Dari analisis hasil pengamatan tentang

keterlibatan siswa menujukkan empat (23,53 %) siswa terlibat secara

sungguh-sungguh, empat (23,52 %) siswa terlibat secara cukup

sunggguh–sungguh dan satu (5,88 %) siswa untuk membuat dan

mengajukan hipotesis.

Kegiatan berhipotesis masih jarang dilakukan siswa karena

siswa jarang sekali dihadapkan pada peristiwa yang memungkinkan

mereka untuk berhipotesis, misalnya percobaan. Menurut penuturan

beberapa siswa di sela-sela pembelajaran, para siswa jarang sekali

dihadapkan pada percobaan oleh guru di sekolah sehingga siswa sulit

untuk melakukan hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

78

b Merancang atau Merangkai Alat dan Melaksanakan Percobaan

Hampir secara keseluruhan siswa terlibat dalam kegiatan

merancang alat percobaan dan melaksanakan percobaan. Para siswa

sangat antusias dan bersemangat dalam merancang alat dan kemudian

melaksanakan percobaan. Pada saat merangkai alat percobaan siswa

saling bekerjasama satu sama lain agar alat yang diinginkan dalam

percobaan bisa terangkai dengan benar. Dari hasil pengamatan

keseluruhan anggota kelompok terlibat dalam merangkai alat

percobaan, meskipun tidak semua siswa terlibat secara sungguh-

sungguh. Distribusi kesungguhan siswa dalam merangkai alat dan

melaksanakan percobaan dapat dilihat pada tabel 14.

Gambar 7: Siswa Melakukan Percobaan

Sikap yang antusias dan semangat juga ditunjukkan siswa saat

melakukan percobaan. Siswa saling berebut alat untuk bisa mencoba

dan merasakan percobaaan. Sikap ingin mencoba percobaan yang

dilakukan ini membuat situasi kelas menjadi ramai, karena siswa sibuk

dengan aktivitasnya sendiri-sendiri untuk mencoba percobaan. Bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

79

ada siswa yang meminta alat lagi kepada peneliti karena siswa ingin

melakukan percobaan sekali lagi.

Siswa terlihat bersemangat dalam merangkai dan melakukan

percobaan karena alat-alat yang digunakan sangat sederhana dan

percobaan yang dilakukan juga menyenangkan. Menurut penuturan

beberapa siswa di akhir percobaan, siswa jarang sekali dihadapkan

pada percobaan-percobaan di sekolah. Apalagi percobaan sederhana

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pada

saat siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan, siswa aktif

terlibat dalam melakukannya.

c Mengamati Fenomena yang Terjadi pada Percobaan

Rasa semangat siswa tidak hanya ditunjukkan pada saat

melakukan percobaan, namun sikap itu juga ditunjukkan siswa saat

mengamati fenomena yang terjadi pada saat percobaan. Secara

keseluruhan siswa terlibat dalam mengamati fenomena yang terjadi

dalam percobaan. Setiap siswa mengamati fenomena yang terjadi

karena terdorong rasa penasaran siswa terhadap percobaan dan juga

keinginan untuk memecahkan dua permasalaan yang diberikan pada

awal pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis lembar pengamatan

keterlibatan siswa selama pembelajaran ditunjukkan 13 (74,47 %)

siswa terlibat secara sangat sungguh-sungguh dan empat (23,52 %)

siswa terlibat secara sungguh-sungguh dalam mengamati fenomena

yang terjadi selama percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

80

Gambar 8: Siswa Mengamati Percobaan

Keterlibatan siswa dalam mengamati fenomena yang terjadi

tidak hanya dilakukan siswa pada saat diskusi kecil dalam kelompok

saja, melainkan juga pada saat diskusi kelas karena peneliti juga

melakukan beberapa demonstrasi tentang tekanan udara pada saat

diskusi kelas.

d Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan

Aktivitas ini banyak dilakukan siswa pada saat siswa berdiskusi

dalam kelompok kecil. Siswa saling bertanya dan menjawab satu sama

lain. Pertanyaan yang diajukan siswa dalam kelompok juga bervariasi,

ada yang bertanya terkait dengan percobaan yang dilakukan dan ada

pula yang hanya bertanya asal-asalan saja. Dalam hal menjawab

pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan

dan pengalamannya. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan

sungguh-sungguh tapi ada pula yang menjawab hanya asal-asalan saja.

Ada pula siswa yang bertanya kepada para pengamat. Menyikapi

pertanyaan siswa, pengamat hanya menjawab pertanyaan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

81

terkait dengan permasalahan yang diberikan peneliti. Pada prinsipnya

pengamat hanya membantu siswa sebatas pada prosedur percobaan

saja. Secara keseluruhan siswa banyak melakukan aktivitas untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kelompok.

Aktivitas ini dilakukan siswa agar permasalahan yang diberikan di

awal pembelajaran bisa terpecahkan.

Pada saat diskusi kelas, antusias siswa untuk bertanya menurun,

hanya beberapa siswa saja yang mau bertanya. Dalam hal menjawab

pertanyaan siswa masih merasa kurang percaya diri dan merasa takut.

Hal ini membuat siswa diam saja dan diskusi kelas tidak lancar. Untuk

lebih menghidupkan diskusi kelas, peneliti sebagai moderator banyak

memberikan pertanyaan pancingan terkait dengan percobaan yang

telah dilakukan. Pertanyaan pancingan ini ditanggapi secara positif

oleh siswa. Secara serempak siswa menjawab pertanyaan demi

pertanyaan yang diberikan peneliti. Untuk memberi kesempatan siswa

untuk menjawab pertanyaan secara mandiri, peneliti menunjuk

beberapa siswa secara bergantian untuk menjawab pertanyaan. Hal ini

dilakukan peneliti untuk melatih para siswa agar berani

mengemukakan pendapatnya di kelas. Hal ini dilakukan peneliti juga

untuk membantu kesulitan siswa dalam menganalisis dan menjelaskan

fenomena kaleng penyok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

82

e Menarik Kesimpulan

Keterlibatan siswa selam proses pembelajaran dalam menarik

kesimpulan tentang konsep maupun peristiwa yang dialami terkait

dengan permasalahan yang diberikan banyak dilakukan siswa.

Keterlibatan ini bisa terlihat dari kesimpulan-kesimpulan yang ditulis

siswa dalam lembar kerja siswa. Memang kesimpulan yang dibuat

siswa tidak selamanya benar namun siswa telah melakukannya sebagai

sebuah proses untuk membangun pemahamannya masing-masing,

karena dengan menarik kesimpulan siswa merangkum semua konsep

atau hal-hal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan khususnya

materi tentang tekanan udara.

Aktivitas dalam menarik kesimpulan ini juga dilakukan siswa

pada saat diskusi kelas. Siswa merangkum hasil diskusi dalam

kelompok kecil dan dalam diskusi kelas kemudian hasil rangkuman

tersebut dikemukakan di kelas sebagai jawaban dari dua permasalahan

yang diberikan di awal pembelajaran.

2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama Manik Hargo

Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang Tekanan Udara dengan

Pembelajaran Berbasis Masalah

Berdasarkan hasil analisis statistik dari jawaban pretest dan

posttest siswa menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

83

konsep tekanan udara siswa-siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo

Isidorus Sukorejo. Peningkatan pemahaman siswa dapat terlihat dari

peningkatan hasil pretest dan posttest. Hasil yang diperoleh dari analisis

data (tabel 15) diperoleh treal = 5.007 dan tcritical = 1.746. Hal ini

menujukkan, │ treal │ > │ tcritical │ dengan level signifikan α = 0.05

sehingga dapat dikatakan ada peningkatan antara hasil pretest dan posttest.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika pada

pokok bahasan tekanan udara menggunakan Pembelajaran Berbasis

Masalah mampu meningkatkan pengetahuan siswa-siswa Asrama Manik

hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang tekanan udara.

.

3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo

Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan

Tekanan Udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

Meskipun pembelajaran dilaksanakan pada malam hari, namun

siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dari awal

sampai akhir. Semangat siswa ini menunjukkan bahwa siswa berminat

mengikuti pembelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

Minat siswa ini ditunjukkan dari analisis jawaban kuesioner minat yang

menunjukkan bahwa sebesar 41.18 % atau tujuh siswa mempunyai minat

yang sangat positif dan 52,82 % atau 10 orang mempunyai minat yang

positif terhadap pembelajaran fisika berbasis masalah. Secara keseluruhan

80,26 % siswa berminat mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

84

Menurut pengamatan peneliti dan beberapa pengamat selama

proses pembelajaran, siswa merasa senang karena tidak ada siswa terlihat

tegang dalam mengikuti pembelajaran. Menurut penuturan beberapa siswa

setelah mengikuti pembelajaran, siswa merasa senang karena ada

pengalaman baru dan metode yang digunakan mengasyikkan karena siswa

dibiarkan untuk berpikir dan berkreasi tanpa diselimuti rasa tegang.

Meskipun terkadang rasa senang siswa membuat peneliti untuk

mengendalikan keadaan kelas, namun menurut peneliti justru dengan rasa

senang siswa akan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Ketertarikan lain yang menunjukkan siswa berminat untuk

mengikuti pembelajaran adalah pada saat peneliti menunjukkan

demonstrasi tentang pengaruh tekanan udara yaitu dengan gelas berisi dan

ditutup kertas, kemudian gelas tersebut dibalik serta percobaan untuk

menggembungkan balon. Hampir semua siswa mendekat melingkari

peneliti. Setelah itu para siswa ingin mencobanya sendiri. Pada saat

mencoba percobaan, siswa saling berebutan karena pada saat itu alat yang

disediakan hanya terbatas.

Gambar 9: Siswa bergerombol ingin mencoba percobaan di depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

85

Bukti lain yang menunjukkan minat siswa dalam mengikuti

Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pada saat percobaan kaleng penyok.

Suasana pada saat itu ramai sekali, semua anak ingin mencoba untuk

memenyokkan kaleng. Bahkan ada satu kelompok yang harus mencoba

terus menerus sampai bisa memenyokkan kaleng. Meskipun bagi siswa ini

sulit namun siswa tetap mencobanya karena menurut mereka percobaan

yang dilakukan menyenangkan. Ada pula siswa yang sampai meminta

kaleng lagi kepada peneliti.

Semua sikap-sikap siswa di atas menujukkan bahwa siswa

berminat mengikuti pembelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis

Masalah.

4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik Hargo

Paroki Santo Isidorus Sukorejo Selama Mengikuti Pembelajaran

Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara

Meskipun siswa berminat dalam mengikuti serangkaian

pembelajaran Berbasis Masalah namun siswa masih merasakan kesulitan-

kesulitan selama pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir. Hal ini

terbukti dari hasil analisis jawaban kuesioner dan hasil pengamatan yang

dilakukan peneliti dan para pengamat yang lainnya. Hasil analisis

menunjukkan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam beberapa

kegiatan selama proses pembelajaran antara lain dalam merangkai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

86

menggunakan alat utuk percobaan, melaksanakan percobaan, menganalisis

dan menjelaskan fenomena yang terjadi, dan dalam menghubungkan

konsep-konsep fisika dengan fenomena kaleng penyok. Berikut ini

pembahasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama proses

pembelajaran:

a. Merangkai dan Menggunakan Alat-alat untuk Percobaan

Kesulitan ini hanya dirasakan oleh sebagian siswa saja

khusunya siswa putri, hanya dua (11,76 %) siswa. Siswa merasa

kesulitan menggunakan dan merangkai alat karena belum terbiasa

menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut penuturan

siswa, hal yang paling tersulit adalah pada saat membuat pegangan

kaleng dengan kawat. Kesulitan ini bisa teratasi karena anggota

kelompok membantunya khususnya siswa putra.

b. Melaksanakan Percobaan

Meskipun percobaan yang dilakukan sederhana, namun masih

ada beberapa siswa yang merasa kesulitan untuk melakukan percobaan.

Kesulitan dalam melaksanakan percobaan dirasakan oleh lima (29,41

%) siswa. Sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam hal membuat

kaleng menjadi penyok sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

Alasan yang diutarakan siswa karena percobaan yang dilakukan adalah

sesuatu yang baru sehingga siswa belum terbiasa. Dari keempat

kelompok, hanya satu kelompok yang kesulitan dalam memenyokkan

kaleng. Kesulitan yang dirasakan siswa ini justru membuat rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

87

penasaran siswa menjadi lebih besar sehingga siswa terus-menerus

melakukan percobaaan untuk memenyokkan kaleng. Kesulitan ini bisa

teratasi karena siswa mengulangi percobaan berulang kali dengan

bantuan anggota kelompok yang lain.

Secara umum kesulitan dalam melaksanakan percobaan

disebabkan karena siswa tidak terbiasa dihadapkan pada percobaan-

percobaan dalam pembelajaran. Ketidakbiasaan ini membuat siswa

merasa canggung dan takut untuk melakukan percobaan.

c. Menganalisis dan Menjelaskan Fenomena Kaleng Penyok

Dalam memecahkan dua permasalahan yang diberikan pada

awal pembelajaran memang siswa dibebaskan untuk berkreasi sendiri-

sendiri, terserah dengan cara bagaimana siswa ingin memecahkan

permasalahan yang diberikan. Hal ini membuat siswa merasa kesulitan

dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena yang terjadi khususnya

pada percobaan kaleng penyok. Kesulitan ini dirasakan oleh sebagian

besar siswa, yakni 10 (58,82 %) siswa. Hal ini terbukti dari jawaban

lembar kerja siswa untuk kelompok dan dari jawaban atas masalah

yang diberikan di awal pembelajaran. Siswa hanya menjawab secara

sederhana tanpa menganalis fenomena dengan sungguh-sungguh.

Banyak siswa yang cenderung menyerah pada keadaan karena merasa

kesulitan. Sebagian besar siswa beralasan bahwa percobaannya terlalu

sulit dan kompleks. Disamping itu juga siswa belum pernah melihat

fenomena kaleng penyok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

88

Kesulitan ini juga terlihat pada saat diskusi kelas, banyak siswa

yang diam pada saat diberi pertanyaan oleh moderator (peneliti).

Banyak siswa yang tidak bisa menjelaskan dan menganalisis fenomena

kaleng penyok. Untuk mengatasi kesulitan ini, peneliti memberikan

pertanyaan-pertanyaan pancingan supaya siswa mampu menganalisis

dan menjelaskan fenomena kaleng penyok. Hal ini cukup membantu

siswa dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok,

terbukti siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

termasuk dua permasalahan yang diberikan di awal pembelajaran.

d. Menghubungkan Konsep-konsep Fisika dengan Fenomena Kaleng

Penyok

Pada awal pembelajaran peneliti telah mengajarkan beberapa

materi prasyarat, yaitu tentang pemuaian, perubahan wujud dan gaya.

Tujuan materi diberikan di awal pembelajaran adalah untuk membantu

siswa dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena tentang kaleng

penyok. Konsep yang ada di dalam materi prasyarat sangat diperlukan

untuk memecahkan dua permasalahan yang diberikan namun pada saat

siswa dihadapkan pada fenomena kaleng penyok, siswa cenderung

terheran-heran dan takjub terhadap fenomena yang terjadi tanpa

berpikir sebenarnya mengapa kaleng bisa penyok dan mengapa air

dingin yang ada di dalam piring bisa masuk ke kaleng pada saat kaleng

penyok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

89

Siswa merasa kesulitan untuk menghubungkan konsep-konsep

fisika yang ada dengan fenomena kaleng penyok yang terjadi.

Kesulitan ini dibuktikan dari jawaban-jawaban yang diberikan

cenderung sederhana hanya sedikit saja konsep fisika yang diterapkan.

Padahal sebenarnya banyak konsep fisika yang bisa digunakan untuk

memecahkan dua permasalahan yang diberikan seperti pemuaian,

perubahan wujud, gaya, dan tekanan udara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis, dapat disimpulkan:

1. Keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus

Sukorejo dalam mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan

tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah mampu meningkatkan pemahaman

tentang konsep tekanan udara pada siswa Asrama Manik Hargo Gereja

Santo Isidorus Sukorejo.

3. Minat siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo

dalam mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan

udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi.

4. Siswa masih merasakan kesulitan pada beberapa kegiatan yaitu

kesulitan dalam merangkai dan menggunakan alat untuk percobaan;

melaksanakan percobaan; menganalisis dan menjelaskan fenomena

kaleng penyok dan menghubungkan konsep fisika dengan fenomena

kaleng penyok selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok

bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

91

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara

lain:

1. Untuk Bidang Pembelajaran

Pembelajaran fisika dapat dilakukan dengan model Pembelajaran

Berbasis Masalah. Dengan model ini, siswa dapat belajar memecahkan

masalah dengan caranya sendiri, siswa diberi kebebasan untuk

berkreasi. Kebebasan ini bisa membuat siswa lebih bersemangat dan

terlibat aktif dalam pembelajaran. Hanya diperlukan pendampingan

yang lebih pada saat siswa belajar agar kondisi kelas bisa dikendalikan

dan tujuan yang akan diinginkan bisa tercapai. Untuk bisa merangsang

berpikir siswa, masalah yang diberikan agar lebih kompleks.

2. Untuk Bidang Penelitian

a. Jumlah sampel diusahakan lebih banyak agar hasil penelitian lebih

valid.

b. Adanya kelas kontrol atau pembanding dalam penelitian sehingga

dari hasil penelitian akan diketahui apakah penelitian seperti ini

lebih baik dari penelitian yang biasa.

c. Sebaiknya penelitian dilaksanakan di suatu sekolah karena akan

lebih mudah untuk mengkondisikan keadaan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

92

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Jumlah sampel yang sedikit, yaitu 17 orang siswa karena peneliti

memilih tempat penelitian di Asrama siswa SMP Argokiloso bukan

disekolahnya.

2. Tidak ada kelas pengontrol dalam penelitian ini. Peneliti hanya

mengambil satu kelas yang kemudian diberi treatment sehingga tidak

ada pembanding dalam penelitian ini

3. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada malam hari, pada

saat jam belajar siswa di asrama yang membuat suasana sangat

berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas pada suatu

sekolah. Selain itu, juga adanya pemotongan jam belajar di tengah-

tengah pembelajaran untuk istirahat makan malam. Hal ini agak

mengganggu proses pembelajaran. Peneliti sudah meminta kepada

kepala asrama untuk menggeser waktu makan malam, namun hal

tersebut merupakan peraturan asrama yang sudah disepakati bersama

sehingga peneliti hanya mengikuti peraturan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

DAFTAR PUSTAKA Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siwa Secara Aktif

dalam Proses Pembelajaran Fisika SMU, Efektivitasnya dan Sikap

Mereka pada Strategi Tersebut. Widya Dharma. No.2 Th. XI, hal

31-35

Depdiknas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta

Foster, Bob. 2004. Ekplorasi Sains Fisika untuk SMP Kelas VII. Jakarta:

Erlangga

Grow, Peggy L & Plucker, Jonathan. 2003. Good Problem to Have, dalam

majalah “The Science Teacher” Edisi Desember 2003, Hal 43-71

Kanginan, Martin. 2004. Sains Fisika. Jakarta: Erlangga

Moedjiono dan Dimyati Moh. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.

Depdikbud

Nasoetion, Andi Hakim.1992. Panduan Berpikir dan Meneliti secara Ilmiah bagi

Remaja. Jakarta: Grasindo

NN. 2000. Problem Based Learning. Desember 8th, 2000 from (http:/www.

Samford.edu/pbl)

Severinus, Domi. 2004. Pembelajaran Sains yang Kontekstual dalam Seminar

Pendidikan JP MIPA “ Pembelajaran Kontekstual”

Suparno, Paul. 1996. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius

………………, 2006. Metodologi Pembelajaran Fisika (konstruktivistik &

Menyenangkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

94

........................, 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Usman M.U & Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Van de Berg, Daday and Ed. 1991. Buku Sumber Fisika Eksperimental untuk

Sekolah Menengah. Salatiga: Kantor Sinode GKJ

Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia

............, 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

LAMPIRAN

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 1/ 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 3a/ 98

Percobaan 1:

PEMUAIAN UDARA DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA

Tujuan Percobaan

1. Mengetahui proses penguapan

2. Mengetahui proses pemuaian udara

3.

Alat dan Bahan

1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas

Kawat kecil secukupnya

4 buah lilin

Korek api

Balon

Gunting

Air secukupnya

LANGKAH PERCOBAAN

1. Kawat dililitkan pada kaleng yakni pada bagian tengahnya

sebagai penjepit agar bisa untuk pegangan.

2. Potong atau guntinglah balon tiup, persis ditengah-tengah

(dibagi menjadi dua).

3. Pasanglah balon bagian bawah (bukan ujung balon) pada

mulut kaleng yang tidak berisi air, kemudian panaskan dia

atas api.

4. Amati yang terjadi pada balon!

5. Ulangi percobaan dia atas hanya sekarang kaleng diisi dengan

air sedikit saja. Amati pula apa yag terjadi pada balon!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 3b/ 99

Percobaan 2

KALENG PENYOK

TUJUAN PERCOBAAN

1. Adanya tekanan udara di sekitar kita

2. Sifat-sifat tekanan udara

3. Pengaruh tekanan udara terhadap lingkungan

ALAT DAN BAHAN

1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas

Kawat kecil secukupnya

4 buah lilin

Korek api

Piring plastik (untuk tempat air)

Air secukupnya

LANGKAH PERCOBAAN

1. Melilitkan kawat pada ujung atas kaleng untuk pegangan.

2. Mengisi kaleng dengan air + 5 ml. Mengisi juga piring atau wadah

dengan air secukupnya.

3. Menyalakan semua lilin lalu memanaskan air yang ada di dalam

kaleng di atas api lilin sampai mendidih dan terlihat ada proses

penguapan.

4. Apabila air sudah mendidih dan terjadi penguapan, maka

secepatnya memindahkan kaleng tersebut ke piring atau

wadahyang berisi air dingin dalam posisi terbalik (bibir kaleng

menyentuh air dalam wadah). Lakukan langkah ini sampai kaleng

berubah menjadi penyok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/ 100

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : VII (tujuh)

Sub Materi Pokok : Pemuaian Gas dan Perubahan Wujud Benda

Tujuan :

1. Siswa mengetahui pergerakkan partikel udara saat dipanaskan

2. Siswa dapat mengetahui proses pemuaian udara pada saat udara

dipanaskan

3. Siswa mengetahui perubahan wujud benda dari cair menjadi gas

4. Siswa dapat mengetahui perubahan volume zat cair apabila dipanaskan

Petunjuk Umum !

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini biasa membantu anda dalam

memecahkan masalah “kaleng penyok”. Jawablah pertanyaan di bawah ini

dengan singkat dan jelas pada tempat yang disediakan secara urut karena

jawaban pada no sebelumnya akan mempengaruhi soal berikutnya.

Selamat Mengerjakan!

Kelompok : ...............................

Nama Anggota :1

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/ 101

Kegiatan 1 : Mengetahui Proses terjadinya pemuaian udara

Tujuan

1. Siswa mengetahui pergerakkan partikel udara saat dipanaskan

2. Siswa dapat mengetahui proses pemuaian udara pada saat udara

dipanaskan

1. Apa yang terjadi pada udara yang ada di dalam kaleng pada saat kaleng

tesebut di panaskan?

Udara akan..........................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bagaimana volume udara pada saat dipanaskan?

Volume udara akan..............................................................................................

.............................................................................................................................

3. Bagaimana pergerakkan partikel penyusun udara pada saat udara di dalam

kaleng dipanaskan?

Partikel penyusun udara.....................................................................................

...........................................................................................................................

4. Kemana arah pergerakkan partikel penyusun udara?

Partikel udara akan bergerak...............................................................................

5. Setelah udara di dalam kaleng dipanaskan untuk beberapa menit, apa yang

terjadi pada balon?

Balon akan...........................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/ 102

Kegiatan 2 : Mengetahui Proses terjadinya perubahan wujud zat

6. Apabila air terus menerus dipanaskan apa yang akan terjadi dengan air?

Air akan berubah menjadi...................................................................................

7. Pada keadaan air setelah dipanaskan agak lama hingga berubah wujud,

bagaimana volume air sekarang dibandingkan dengan volume air sebelum

dipanaskan?

Volume air setelah dipanaskan............................................................................

.............................................................................................................................

8. Kemana partikel-partikel air dan udara bergerak?

Partikel penyusunnya akan bergerak...................................................................

9. Apa pengaruhnya terhadap balon?

Balon akan...........................................................................................................

10. Dibandingkan dengan balon pada percobaan dengan kaleng yang kosong

(tidak berisi air). Mana balon yang menggembung lebih besar? Apa

penyebabnya?

Balon yang menggembung lebih besar adalah...................................................

Penyebabnya adalah.............................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/ 103

Kegiatan 3 : Mengetahui penyebab kaleng yang dianaskan bisa penyok

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : VII (tujuh)

Sub Materi Pokok : Tekanan Udara

Tujuan :

1. Siswa dapat mengetahui adanya tekanan udara di lingkungan sekitar

2. Siswa dapat mengetahui sifat-sifat tekanan udara

3. Siswa dapat mengetahui pebgaruh tekanan udara

4. Siswa dapt mengetahui penyebab kaleng yang dipanaskan bisa penyok.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

11. Sebelum di panaskan. Apa yang ada di dalam kaleng?

Yang ada di dalam kaleng adalah................ dan ...............

12. Pada saat kaleng berisi air dipanaskan, Apa yang terjadi dengan udara dan air

di dalam kaleng?

a. Udara akan...............................................................................................

b. Air akan...................................................................................................

13. Pada saat air mendidih, sekarang apa yang terjadi dengan air?

Lama kelamaan air akan......................................................................................

14. Setelah air mendidih agak lama, apa yang terjadi dengan udara?

Udara akan...........................................................................................................

15. Berdasarkan jawaban no. 4, berikan alasanmu!

Saya beranggapan bahwa .................................................................................

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/ 104

Coba masukkan kaleng yang berisi air mendidih ke dalam piring atau wadah

dalam posisi terbalik (seluruh bibir kaleng menyentuh air lebih dahulu). Amati

yang terjadi!

16. Apa yang terjadi dengan kaleng?

Yang terjadi adalah..............................................................................................

.............................................................................................................................

17. Pada saat kaleng yang berisi air yang mendidih menyentuh air dingin yang

ada di dalam piring atau wadah, apa yang terjadi dengan uap air?

Uap air akan.........................................................................................................

18. Berdasarkan jawaban no. 17 Jelaskan alasanmu!

Saya beralasan.....................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

19. Bagaimana tekanan udara di dalam kaleng pada saat itu?

Tekanan udara pada saat itu ................................................................................

20. Berdasarkan jawaban no. 19, jelaskan alasanmu!

Saya beralasan.....................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

21. Bagaimana tekanan udara di dalam kaleng? Dibandingkan dengan tekanan

udara di luar kaleng?

Tekanan udara di luar kaleng akan................................................ dari tekanan

udara si dalam kaleng.

22. Berdasarkan jawaban no. 21, apa pengaruhnya terhadap kaleng?

Kaleng akan.........................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 4/

105

Angkatlah kaleng setelah dimasukkan di dalam piring atau wadah. Amati

yang terjadi di dalam kaleng!

23. Bagaimana jumlah air sekarang dibandingkan dengan jumlah air sebelum

kaleng dimasukkan ke dalam wadah?

Jumlah air setelah kaleng dimasukkan ke dalam wadah.....................................

.............................................................................................................................

24. Berdasarkan jawaban no.23, mengapa ha itu bisa terjadi? Coba jelaskan

penyebabnya!

Saya beranggapan bahwa....................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

25. Berdasarkan apa yang telah anda lakukan dan lihat, coba tuliskan kembali

alasan mengapa kaleng yang berisi air mendidih bila dimasukkan ke dalam

wadah yang berisi air dingin, kaleng bisa penyok?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 5/ 106

SOAL PRETEST

Nama/no.Absen :____________________/____

Kelompok/Kelas :________/____________

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan singkat!

1. Apakah udara mempunyai tekanan? Jelaskan dan berilah contohnya!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Jelaskan!

a. Tekanan udara.

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

b. Sifat-sifat tekanan udara

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

3. Sebutkan alat–alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara!

............................................................................................................................

............................................................................................................................

4. Mengapa tekanan udara di tempat yang rendah lebih besar daripada tekanan

udara pada tempat yang tinggi?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

...............................................................................................................................

5. Badan anda sebenarnya mengalami tekanan udara yang cukup besar, tapi

mengapa anda tidak merasakan tekanan udara tersebut?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 5/ 107

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

1

2

1. Kertas Karton

2. Gelas berisi air

Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh, kemudian

gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas

dilepaskan.

Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 6/ 108SOAL POSTEST

Nama/no.Absen :____________________/____

Kelompok/Kelas :________/____________

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan singkat!

1. Dari percobaan yang telah dilakukan, apakah udara mempunyai tekanan?

Buktikan jawabanmu!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Dari percobaan tentang kaleng penyok, sekarang jelaskan :

a. Tekanan udara

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

b. Sifat-sifat tekanan udara

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

3. Alat–alat apa saja yang digunakan untuk mengukur tekanan udara? Coba

sebutkan.

............................................................................................................................

4. Apa yang menyebabkan perbedaan tekanan pada daerah yang rendah dengan

daerah yang tinggi?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

5. Mengapa badan kita bisa mengimbangi tekanan udara yang begitu besar?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 6/ 1096. Perhatikan gambar di bawah ini!

1

2

1. Kertas Karton

2. Gelas berisi air

Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas berisi air setengah, kemudian

gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas

dilepaskan.

Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 7/ 110LEMBAR PENGAMATAN

Jenis Keterlibatan Jumlah

Skor Jumlah

(%) No Absen A B C D E F G H I J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 7/ 111

Keterangan :

1. Membuat/mengajukan/merumuskan hipotesis

2. Merancang/merangkai alat percobaan

3. Melaksanakan percobaan

4. Mengamati peristiwa dari percobaan yang dilakukan

5. Mengajukan pertanyaan

6. Menjawab pertanyaan

7. Mencari informasi di buku sumber atau lainnya

8. Menarik kesimpulan

9. Kerjasama dengan kelompok

10. Berdiskusi dalam kelompok

Setiap keterlibatan siswa diberi skor antara 1- 4. Kriteria pemberian skornya

sebagai berikut:

Tingkat keterlibatan Skor

Sangat sungguh-sungguh 4

Sungguh-sungguh 3

Kurang sungguh-sungguh 2

Tidak sungguh-sungguh 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 8/ 112KUESIONER MINAT

Petunjuk Kuesioner ini memuat penyataan-pernyataan tentang kesediaan Anda

berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran Fisika dengan metode PBM. Anda akan

diminta untuk memberikan persetujuan pada setiap pernyataan. Tidak ada jawaban

benar atau salah. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai fisika anda.Oleh

sebab itu, sungguh-sungguh diharapkan anda menjawab kuesioner ini sejujur-

jujurnya sesuai dengan pendapat dan yang anda rasakan.

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia untuk setiap pernyataan yang

sesuai dengan pendapat Anda.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengerjakan kuesioner ini.

_ Selamat Mengerjakan_

No Keterangan SS S TS STS

1 Pembelajaran berbasis masalah dalam fisika menarik

2 Pembelajaran berbasis masalah dalam fisika menyenangkan

Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran 3

Berbasis masalah, saya melakukannya dengan serius

Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran 4

Berbasis masalah, saya melakukannya dengan semangat

5 Pembelajaran fisika dengan metode PBM hanya membuang waktu saja

Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 6

pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menyenangkan

Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 7

pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menarik

Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 8

pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menggairahkan

9 Saya merasa terbantu dalam belajar fisika menggunakan metode PBM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 8/ 113Saya merasa lebih tertantang untuk berpikir kreatif untuk memecahkan 10

masalah yang diajukan

11 Saya merasa lebih aktif berpikir dalam belajar fisika

Melalui metode PBM, saya merasa lebih cepat memahami materi 12

pelajaran fisika

Ketika kegiatan pembelajaran terlalu sulit, saya menyerah dan hanya 13

mengerjakan bagian-bagian yang mudah

Selama kegiatan pembelajaran, saya lebih suka bertanya kepada teman 14

untuk mendapatkan jawaban dari pada berpikir sendiri

Ketika mempelajari konsep-konsep fisika yang baru, saya berusaha 15

mengkaitkannya dengan pengalaman saya sebelumnya

Selama proses belajar, saya berusaha untuk membuat hubungan antara 16

konsep-konsep yang saya pelajari

Ketika saya melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal fisika, 17

saya mencoba untuk menemukan alasannya

Ketika saya menjumpai konsep-konsep pelajaran yang tidak saya 18

pahami, saya tetap mencoba untuk mempelajarinya

Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 19

berlangsung untuk berprestasi lebih baik dari siswa lain

Saya merasa puas ketika bisa memahami konsep tekanan udara yang 20

dilakukan dengan metode PBM

Saya merasa puas ketika bisa memecahkan masalah tentang 21

kaleng penyok

Selama mengikuti pembelajaran, saya merasa sangat puas ketika guru 22

menerima gagasan-gagasanku

Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 23

karena guru tidak banyak menekanku

Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 24

karena pembelajarannya menantang

Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 25

karena guru menggunakan metode yang baru

Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 26

karena siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 9/ 114

Angket Kesulitan Belajar Siswa

Nama :______________________

Kelompok :______________________

Hari/Tanggal :______________________

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan apa yang anda alami selama

mengikuti pembelajaran fisika dengan metode Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM)!

1. Pada saat kegiatan merancang percobaan, apakah anda merasa

kesulitan? Mengapa demikian?

...........................................................................................................

..........................................................................................................

2. Apakah anda merasa asing dengan peralatan dan bahan yang

digunakan? Coba sebutkan alat dan bahan tersebut?

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Apakah anda merasa kesulitan dalam menggunakan alat yang

digunakan? Coba sebutkan alatnya dan bagaimana kesulitannya!

............................................................................................................

............................................................................................................

4. Dapatkah anda, melaksanakan percobaan tanpa bantuan guru?

Mengapa demikian?

..........................................................................................................

...........................................................................................................

5. Apakah anda merasa kesulitan dalam menganalisis atau

menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat percobaan?

............................................................................................................

............................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 9/ 115

6. Apakah anda masih membutuhkan penjelasan dari guru tentang

konsep tekanan udara terutama tentang percobaan yang

dilakukan?Mengapa demikian?

..........................................................................................................

............................................................................................................

7. Apakah anda merasa kesulitan dalam menghubungkan konsep-

konsep fisika pada fenomena yang terjadi pada percobaan?

Mengapa demikian?

............................................................................................................

...........................................................................................................

-Terima Kasih-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 10/ 116

JAWABAN PRETEST DAN POSTTEST

1. Apakah udara mempunyai tekanan? Jelaskan dan berilah contohnya!

Jawaban:

Udara mempunyai tekanan, bahkan tekanannya besar. Hal ini dapt dibuktikan

dari beberapa fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu

a. Balon yang kita tiup lama-kelamaan akan meletus karena tekanan udara

di dalam balon yang menekan ke segala arah pada balon.

b. Gelas yang berisi air yang ditutup dengan kertas, jika gelas tersebut

dibalik maka kertas tidak akan jatuh dan air tidak akan tumpah karena

kertas tertahan oleh udara yang menekan ke atas.

c. Kaleng tertutup berisi air panas kemudian disiram air dingin maka

kaleng akan penyok karena tertekan udara di luar kaleng yang menekan

ke segala arah.

2. Jelaskan!

a. Tekanan udara.

Jawaban:

Tekanan udara adalah gaya persatuan luas (tekanan) yang disebakan

oleh udara.

b. Sifat-sifat tekanan udara

Jawaban:

Sifat-sifat tekanan udara

• Tekanannya besar

• Menekan ke segala arah

3. Sebutkan alat–alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara!

Jawaban:

Alat yang digunakan adalah Barometer (logam atau raksa), Anemometer,

Altimeter, Manometer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 10/ 117

4. Mengapa tekanan udara di tempat yang rendah lebih besar daripada tekanan

udara pada tempat yang tinggi?

Jawaban:

Semakin tinggi suatu daerah (pegunungan), udaranya akan semakin sedikit,

sehingga tekanannya kecil sebaliknya semakin rendah suatu daerah (pantai)

maka udaranya akan semakin banyak sehingga tekanannya besar. Hal ini

sesuai dengan persamaan tekanan. AFP = . Semakin banyak udaranya maka

massa udaranya akan semakin besar yang mengakibatkan gayanya (F) juga

semakin besar. Apabila luasan daerah tekan (A) tetap, maka tekanannya akan

semakin besar.

5. Badan anda sebenarnya mengalami tekanan udara yang cukup besar, tapi

mengapa anda tidak merasakan tekanan udara tersebut?

Jawaban:

Karena di dalam tubuh kita juga ada udara yang digunakan untuk proses

respirasi dan oksidasi. Udara di dalam tubuh mempunyai tekanan yang sama

dengan tekanan udara di luar tubuh, sehingga tidak ada perbedaa tekanan.

Pada keadaan ini tubuh kita dikatakan setimbang sehingga kita tidak

merasakan tekanan udara di luar tubuh.

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

1. Kertas Karton

2. Gelas berisi air

Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh, kemudian

gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas

dilepaskan.

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 10/ 118

Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!

Jawaban:

Kertas tetap menempel pada ujung-ujung gelas dan air tidak tumpah

Alasan: Sejumlah air di dalam gelas yang dibalik memiliki gaya gravitasi

(berat) yang menekan vertikal ke bawah. Jika gaya vertikal ke bawah ini tidak

ada yang menahannya maka air akan tumpah dari gelas. Karena faktanya air

tidak tumpah maka pastilah ada gaya yang lebih besar yang arahnya vertikal

ke atas dan bekerja pada sisi bawah kertas. Karena sisi bawah kertas

berhubungan dengan udara luar, maka dapat diperkirakan bahwa udara

menekan sisi bawah kertas berarah vertikal ke atas. Gaya yang berasal dari

tekanan udara lebih besar daripada berat air dan berat kertas sehingga mampu

menahan air tidak tumpah dari gelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 11/ 119

Tabel : Distribusi Skor Keterlibatan Siswa secara Keseluruhan

Jenis Keterlibatan No

Absen A B C D E F G H I J

Jumlah Skor

Jumlah(%)

1 0 4 4 4 2 1 0 2 2 2 21 52.5 2 0 3 3 4 3 4 3 3 2 3 28 70 3 0 2 4 3 2 2 3 1 3 3 23 57.5 4 1 3 3 4 2 3 3 0 2 4 25 62.5 5 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 23 57.5 6 0 3 4 4 2 4 3 3 3 4 26 65 7 0 4 4 4 2 3 3 2 3 3 24 60 8 2 4 3 3 3 3 2 0 4 3 24 60 9 2 3 4 4 3 2 0 3 3 3 27 67.5 10 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 31 77.5 11 0 3 3 4 2 0 3 3 4 4 26 65 12 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 36 90 13 0 3 4 3 3 3 2 3 4 3 28 70 14 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 33 82.5 15 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 35 87.5 16 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 32 80 17 0 3 4 3 2 2 3 3 4 4 28 70

Jumlah 470 69.12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 12/ 120

Tabel: Distribusi Skor Pretest dan Posttest Siswa

Skor per Soal (pretest/postest) Jumlah skor Nilai

1 2 3 4 5 6 Pre Post Pre Post Kode Siswa Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

1 9 0 8 0 2.5 5 6 0 3 5 21 5 49.5 5 49.5 5 2 6 8 4 6 0 5 15 3 10 15 24 30 59 61 59 61 3 8 8 9 6 5 5 3 3 0 15 15 11 40 48 40 48 4 8 8 9 11 5 5 12 3 0 15 19 11 53 53 53 53 5 7 10 9 11 3 3 8 5 3 5 13 25 43 59 43 59 6 6 8 7 6 2 5 3 15 10 6 12 30 40 63 40 63 7 8 10 10 11 3 3 8 5 3 5 11 12 43 46 43 46 8 6 8 4 11 2.5 5 5 3 2 2 10 11 29.5 41 29.5 41 9 7 8 8 12 3 3 15 3 5 2 11 30 49 58 49 58

10 10 10 5 11 2.5 5 5 5 2 2 12 30 36.5 63 36.5 63 11 10 6 8 12 0 0 15 3 3 3 0 15 36 39 36 39 12 10 8 5 12 0 0 12 3 3 0 0 12 30 38 30 38 13 9 8 12 12 3 5 12 20 3 20 19 30 58 95 58 95 14 4 6 4 6 0 5 2 2 3 12 10 15 23 42 23 42 15 7 8 5 5 0 5 5 1 6 12 11 30 34 61 34 61 16 10 8 11.5 16.5 3 5 8 3 7 17 30 30 69.5 79.5 69.5 79.5 17 8 8 10 8 0 5 4 20 7 20 25 30 54 91 54 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 13/ 121

Tabel: Distribusi Skor Jawaban Kuesioner Minat Siswa

Skor per item Soal Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Jumlah Skor

Skor (%)

1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76 73.082 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 75 72.123 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 75 72.124 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 89 85.585 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 89 85.586 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 89 85.587 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 82 78.858 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78 75 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.04

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.0411 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 87 83.6512 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 84 80.7713 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 90 86.5414 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 87 83.6515 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 87 83.6516 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 100 96.1517 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.04

Jumlah 1419 80,26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran14/ 122

Data Kesulitan Siswa Selama Proses PBM

Pertanyaan/No Jawaban Kategori Kesulitan

2. Apakah anda merasa asing

dengan peralatan dan bahan yang digunakan? Coba sebutkan alat dan bahan tersebut?

Tidak asing, sudah terbiasa dengan alatnya

Tidak sulit Alasan: Karena alat-alatnya sederhana Biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari

3. Apakah anda merasa kesulitan

dalam menggunakan alat yang digunakan? Coba sebutkan alatnya dan bagaimana kesulitannya!

Ya merasa kesulitan: Pada saat membuat pegangan

pada kaleng Keterangan: yang menjawab

siswa perempuan

Menggunakan dan merangkai alat-alat percobaan.

Tidak merasa kesulitan: Alasan:

- kegiatannya sangat menyenangkan -percobaannya mudah dan sederhana

1. Pada saat kegiatan merancang percobaan, apakah anda merasa kesulitan? Mengapa demikian?

Ya merasa kesulitan: Pada saat membalikkam kaleng,

yang berakibat kaleng susah penyok

Tidak perlu bantuan guru karena percobaannya mudah

4. Dapatkah anda melaksanakan tanpa bantuan guru? Mengapa demikian ?

Perlu bantuan guru, karena tidak memperhatikan, tidak biasa dengan percobaan

Melakukan percobaan

5. Apakah anda merasa kesulitan dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat percobaan

Ya, kesulitan Alasan: Belum tahu faktor penyebab kaleng bisa penyok bingung, tidak tahu Tidak terlalu sulit, karena mudah untuk dipahami

Menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran14/ 123

6. Apakah anda masih membutuhkan penjelasan dari guru tentang konsep tekanan udara terutama tentang percobaan kaleng penyok

mengapa demikian?

Masih membutuhkan Alasan: Karena belum mengerti sepenuhnya Belum yakin Unutk menambah pengetahuan

Menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok

Ya, merasa kesulitan Alasan: Karena bingung penjelasannya sulit

7. Apakah anda merasa kesulitan dalam menghubungkan konsep-konsep fisika pada fenomena yang terjadi pada percobaan. Mengapa demikian?

Tidak merasa kesulitan Alasan: Karena materinya mudah konsep-konsepnya sudah saya ketahui sebelumnya

Menghubungkankonsep-konsep fisika dengan fenomena kaleng penyok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 15/ 124

JADWAL PENELITIAN

NO Tanggal Jenis Kegiatan

Pengajaran Materi Prasyarat :

Gaya, pemuaian dan perubahan wujud

1

7 Januari 2008

Pretest

Pemberian Masalah 2

8 Januari 2008

Diskusi kelompok

3 9 Januari 2008

Diskusi kelompok (melanjutkan)

Presentasi dan diskusi kelas

Pembenaran materi dari peneliti

Posttest

4

20 Januari 2008

Pengisian kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK …

Lampiran 16/ 125

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran

Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo

Isidorus Sukorejo” disusun oleh Victorianus Dias Arianto.

Anak ke-tiga dari empat bersaudara dari Bapak Surahman

dan Ibu Yuliana Rumiyati, yang lahir di Temanggung, 07 Maret 1985.

Penulis mulai mengenyam pendidikan di SD N Gunung Payung, Candiroto

(1991-1997). Melanjutkan pendidikan di SMP Kanisius Argokiloso Sukorejo

(1997-2000) kemudian masuk SMU N 01 Sukorejo (2000-2003), dan melanjutkan

kuliah di Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI