63
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017) (Skripsi) Oleh Anika Yanti FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKTALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2016/2017)

(Skripsi)

Oleh

Anika Yanti

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKTALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Anika Yanti

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pem-

belajaran kooperatif tipe Think Talk Write ditinjau dari kemampuan komunikasi

matematis. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20

Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang terdistribusi

dalam empat belas kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-K dan

VIII-M yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian

yang digunakan adalah pretest–posttest control group design. Data penelitian

diperoleh melalui tes kemampuan komunikasi matematis. Analisis data penelitian

ini menggunakan uji- . Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write tidak efektif ditinjau dari

kemampuan komunikasi matematis.

Kata Kunci: Efektivitas, Komunikasi Matematis, Think Talk Write

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKTALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

Anika Yanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang, pada tanggal 16 Oktober 1995. Penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Karman dan

Ibu Ilya Rosa.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Al-Hidayah pada

tahun 2001, pendidikan dasar di SD Negeri 2 Sungai Badak pada tahun 2007,

pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Simpang Pematang pada tahun

2010, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 12 Bandarlampung pada

tahun 2013. Pada tahun 2013, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dengan mengambil Program Studi Pendidikan Matematika. Penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rama Murti, Kecamatan

Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Selain itu, penulis melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Seputih Raman,

Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah yang terintegrasi

dengan program KKN tersebut.

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

MOTTO

Ketika orang lain mempunyai seribu alasan untuk membuat kita menangis,tunjukan bahwa kita mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum

Dream, Believe, and Achieve

(Anika Yanti)

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PERSEMBAHAN

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha SempurnaSholawat serta Salam selalu tercurah kepada Uswatun Hasanah Rasulullah

Muhammad SAW

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasih sayangkukepada:

Ayahku tercinta (Karman), dan Ibuku tercinta (Ilya Rosa), yang telahmembesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan pengorbananyang tulus serta selalu mendoakan yang terbaik untuk keberhasilan dan

kebahagiaanku

Adik-adikku tercinta Febri Arya Dinata dan Rani Defika Sari yang telahmemberikan dukungan dan semangatnya padaku

Seluruh keluarga besar Medfu dan Pendidikan Matematika 2013yang terus memberikan do’a

Para pendidik yang telah mengajar dan mendidik dengan penuhkesabaran.

Semua sahabat-sahabatku yang begitu tulus menyayangiku dengansegala kekuranganku, dari kalian aku belajar memahami arti ukhuwah.Sesungguhnya ukhwah yang tulus merupakan mata uang yang sangat

langka di zaman sekarang ini.

Almamater Universitas Lampung tercinta

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

i

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, nabi yang selalu menjadi suri

teladan bagi kita semua.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write

Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis (Studi pada Siswa Kelas VIII

Semester Genap SMP Negeri 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2016/2017)”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tuaku Bapak Karman dan Ibu Ilya Rosa, kedua adikku Febri

Arya Dinata dan Rani Defika Sari, serta seluruh keluarga besarku yang selalu

mendoakan, memberikan motivasi, dukungan, dan semangat kepadaku.

2. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan

Pembimbing Akademik (PA) yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberikan perhatian, motivasi, serta juga memberikan

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

ii

sumbangan pemikiran, kritik, dan saran kepada penulis demi terselesaikannya

skripsi ini.

3. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II dan Ketua

Program Studi Pendidikan Matematika yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membimbing, menyumbangkan banyak ilmu, memberikan

motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan

masukan, kritik, dan saran yang membangun kepada penulis sehingga skripsi

ini selesai dan menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Ibu Dra. Hi. Listadora, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 20 Bandarlampung

yang telah memberikan izin penelitian di SMP Negeri 20 Bandarlampung.

9. Bapak Gatut Gunawan, S.Pd., Selaku waka kurikulum SMP Negeri 20

Bandarlampung yang telah memberikan bantuan dalam penelitian.

10. Ibu Muryati, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak membantu dan

memberi bimbingan dalam penelitian.

11. M. Ilham Megantara, selaku pendamping yang selalu mendoakan,

memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis.

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

iii

12. Sahabatku tercinta Ulul Ma’rifah Harahap yang selalu memberikan perhatian,

dan dukungan kepada penulis.

13. Sahabat-sahabatku tersayang: Yuli, Nike, Annis, Marta, Sensa, Gandis, Rita,

Desi, Lita, Ayu, Aina, Nadia, Andini, Thias, Danang, Prabu, Eko, Bung, Tri,

Rais, Surono.

14. Teman-teman seperjuanganku di Pendidikan Matematika 2013, terimakasih

atas kebersamaannya selama ini dan semua bantuan yang telah diberikan.

Semoga kebersamaan kita selalu menjadi kenangan yang terindah.

15. Kakak-kakakku angkatan 2012, 2011, 2010 serta adik-adikku angkatan 2014,

2015, 2016 terima kasih atas kebersamaanya.

16. Sahabat-sahabat KKN di Rama Murti, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten

Lampung Tengah dan PPL SMA Negeri 1 Seputih Raman: Suci, Kory, Ira,

Alya, Endang, Ratna, Grace, Manda atas kebersamaan selama 40 Hari yang

penuh makna dan kenangan.

17. Murid-murid Penelitian di SMP Negeri 20 Bandarlampung.

18. Almamater tercinta yang telah banyak memberikan pengalaman hidup.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini

bermanfaat. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Bandarlampung, September 2017Penulis,

Anika YantiNPM. 1313021009

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL............................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 9

A. Kajian Teori ............................................................................................ 9

1. Efektivitas Pembelajaran..................................................................... 9

2. Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 11

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write ................................ 12

4. Pembelajaran Konvensional................................................................ 14

5. Kemampuan Komunikasi Matematis.................................................. 15

B. Kerangka Pikir.......................................................................................... 19

C. Anggapan Dasar....................................................................................... 21

D. Hipotesis................................................................................................... 22

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

v

III. METODE PENELITIAN.............................................................................. 23

A. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 23

B. Jenis Penelitian........................................................................................ 24

C. Desain Penelitian..................................................................................... 24

D. Langkah-Langkah Penelitian .................................................................. 25

E. Data Penelitian ........................................................................................ 26

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 26

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 26

H. Analisis Instrumen Tes .......................................................................... 28

1. Validitas Isi ......................................................................................... 28

2. Reliabilitas .......................................................................................... 28

3. Tingkat Kesukaran .............................................................................. 29

4. Daya Pembeda .................................................................................... 30

I. Teknik Analisis Data ............................................................................... 32

1. Uji Normalitas..................................................................................... 33

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 35

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 36

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 42

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 42

B. Pembahasan............................................................................................. 47

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 56

LAMPIRAN........................................................................................................ 59

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Distribusi Siswa Dan Rata-Rata Nilai Ujian MID SemesterGanjil Tahun Pelajaran 2015/2016 ......................................................... 23

3.2 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design ..................... 24

3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis .................... 27

3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas .................................................................. 29

3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran...................................................... 30

3.6 Interpretasi Daya Pembeda ..................................................................... 31

3.7 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba............................................................. 31

3.8 Kriteria Indeks Gain................................................................................ 32

3.9 Hasil Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 33

3.10 Hasil Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 34

3.11 Hasil Uji Normalitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa................................................................. 34

3.12 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 35

3.13 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 36

3.14 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa................................................................. 36

4.1 Data Skor Kemampuan Awal Komunikasi Matematis Siswa ................ 40

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

vii

4.2 Pencapaian Indikator Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 41

4.3 Data Skor Kemampuan Akhir Komunikasi Matematis Siswa................ 42

4.4 Pencapaian Indikator Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa .................................................................................... 43

4.5 Data Skor Peningkatan Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa ....................................................................................................... 44

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.1 Silabus Think Talk Write......................................................................... 59

A.2 Silabus Konvensional.............................................................................. 62

A.3 RPP Think Talk Write ............................................................................. 65

A.4 RPP Konvensional .................................................................................. 89

A.5 Lembar Kerja Siswa................................................................................ 110

B.1 Kisi-Kisi Soal Pretest Dan Postest Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 128

B.2 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa ....................................................................................................... 129

B.3 Soal Pretest Dan Postest ......................................................................... 130

B.4 Kunci Jawaban Soal Pretest Dan Postest ............................................... 131

B.5 Form Kriteria Validitas Isi Uji Coba Soal Pretest Dan Postest .............. 133

C.1 Analisis Reliabilitas Item Hasil Tes Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Pada Kelas Uji Coba................................................... 134

C.2 Analisis Tingkat Kesukaran Dan Daya Pembeda Hasil TesKemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Kelas Ujicoba........... 136

C.3 Interpretasi Indeks Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write ............................................... 137

C.4 Interpretasi Indeks Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Konvensional .................................................... 139

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

ix

C.5 Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write ............................................... 141

C.6 Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa Kelas Konvensional.................................................... 144

C.7 Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write ............................................... 147

C.8 Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa Kelas Konvensional.................................................... 150

C.9 Uji Normalitas Data Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write ............................................... 153

C.10 Uji Normalitas Data Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Konvensional.................................................... 156

C.11 Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write Dan Konvensional ................ 159

C.12 Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write Dan Konvensional ................ 160

C.13 Uji Homogenitas Data Skor Peningkatan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Kelas Think Talk Write Dan Konvensional ............... 161

C.14 Uji Hipotesis Penelitian Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 162

C.15 Uji Hipotesis Penelitian Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa ..................................................................................... 164

C.16 Uji Hipotesis Penelitian Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa................................................................. 166

C.17 Uji Proporsi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa YangMengikuti Think Talk Write.................................................................... 168

C.18 Analisis Indikator Kemampuan Awal Komunikasi MatematisSiswa Kelas Think Talk Write ................................................................. 170

C.19 Analisis Indikator Kemampuan Awal Komunikasi MatematisSiswa Kelas Konvensional...................................................................... 173

C.20 Analisis Indikator Kemampuan Akhir Komunikasi MatematisSiswa Kelas Think Talk Write ................................................................. 176

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

x

C.21 Analisis Indikator Kemampuan Akhir Komunikasi MatematisSiswa Kelas Konvensional...................................................................... 179

C.22 Nilai Kemampuan Akhir Komunikasi Matematis Siswa KelasThink Talk Write ..................................................................................... 182

D.1 Surat Izin Penelitian ................................................................................ 184

D.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian....................................... 185

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya

manusia, karena pendidikan mengusahakan suatu lingkungan yang dapat

mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan siswa secara optimal. Seperti

yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 yaitu pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Proses pembelajaran merupakan inti dari pendidikan pada tiap jenjang pendidikan.

Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan No 1 Tahun 2008

tentang Standar Proses Satuan Pendidikan, proses pembelajaran untuk setiap mata

pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran

pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

2

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik yang pada akhirnya dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. PP

RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Isi, menyebutkan bahwa untuk tiap jenjang

pendidikan dasar, menengah dan tinggi wajib memuat mata pelajaran matematika.

Hal tersebut menunjukan bahwa matematika menjadi mata pelajaran yang penting

untuk dikuasai siswa.

Tujuan diberikannya mata pelajaran matematika di sekolah menurut Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dantepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskangagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusiyang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lainuntuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dari tujuan di atas beberapa kemampuan yang ingin dikembangkan antara lain

pemahaman konsep, penalaran, representasi, komunikasi, dan pemecahan

masalah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, seorang siswa harus

dapat memiliki pemahaman matematis yang baik. Pemahaman matematis sangat

erat kaitannya dengan komunikasi matematis. Siswa yang sudah mempunyai

kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk bisa mengkomunikasikan

pemahamannya tersebut, agar pemahamannya dapat dimanfaatkan oleh orang lain.

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

3

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kemampuan matematika yang

masih kurang dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini terlihat dari hasil

survey internasional yang dilakukan Programme for International Student

Assessment (PISA) pada tahun 2012, bahwa kemampuan matematika siswa di

Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara dengan skor 375 yang

berarti kurang dari 1% siswa Indonesia yang memiliki kemampuan baik di bidang

matematika (OECD, 2012). Demikian pula dengan hasil studi Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011 yang

menyatakan skor rata-rata prestasi matematika di Indonesia berada diperingkat 38

dari 42 negara (NCES, 2011). Hasil survey yang dilakukan oleh PISA dan TIMSS

mengindikasikan bahwa kemampuan matematis siswa di Indonesia masih sangat

rendah. Salah satu kemampuan matematis yang masih rendah adalah kemampuan

komunikasi matematis siswa.

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan komunikasi

matematis siswa yaitu proses pembelajaran di sekolah masih menggunakan

pembelajaran konvensional. Hal ini diungkapkan oleh Asmin (2003 : 2), bahwa

pembelajaran matematika di Indonesia masih banyak guru yang melakukan proses

pembelajaran matematika di sekolah dengan pembelajaran konvensional. Pada

umumnya, pembelajaran matematika dilakukan guru kepada siswa adalah dengan

tujuan siswa dapat mengerti dan menjawab soal yang diberikan oleh guru, tetapi

siswa tidak pernah atau jarang dimintai penjelasan asal mula mereka mendapatkan

jawaban tersebut akibatnya siswa jarang berkomunikasi dalam matematika.

Kemampuan komunikasi siswa sulit untuk dilihat baik lisan maupun tulisan

karena siswa identik hanya mendengar penjelasan dari guru tanpa terlibat aktif

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

4

dalam proses pembelajaran. Apabila siswa terlibat aktif dalam proses belajar,

mereka akan lebih mampu membangun gagasan, ide, dan konsep matematika.

Sehingga siswa akan memiliki konsep atas topik matematika tersebut. Selain itu,

mereka juga dapat mengembangkan pengetahuannya.

Rendahnya kemampuan komunikasi siswa juga terjadi di SMP Negeri 20

Bandarlampung. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada hari rabu, 16

desember 2016 dengan guru bidang studi matematika di sekolah tersebut.

Pembelajaran matematika masih menggunakan pembelajaran konvensional

sehingga kemampuan komunikasi siswa kurang maksimal. Melihat kenyataan di

lapangan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong

rendah, maka perlu suatu model pembelajaran yang mampu memberikan

rangsangan kepada siswa agar siswa menjadi aktif. Siswa aktif diartikan siswa

mampu dan berani mengemukakan ide, menjelaskan masalah, bertukar pikiran

dengan teman dan mencari alternatif penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

Saat ini ada berbagai model dan tipe pembelajaran yang telah dikembangkan

dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Salah

satu model pembelajaran yang berkembang adalah pembelajaran kooperatif.

Penggunaan pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

yang dapat meningkatkan komunikasi siswa dalam mempelajari matematika.

Huda (2011: 29) mendefinisikan bahwa kelompok kecil kooperatif sebagai

suasana pembelajaran dimana siswa saling berinteraksi dalam kelompok-

kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik dalam mencapai tujuan

bersama. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Think Talk Write.

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

5

Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write adalah pembelajaran kooperatif

yang menekankan pada proses berpikir, berbicara, dan menulis. Pembelajaran

kooperatif tipe Think Talk Write mengarahkan siswa untuk mengembangkan

kemampuan komunikasi matematis mereka melalui tiga tahap proses tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write diawali dengan pembagian teks

bacaan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh guru kepada masing-masing siswa

yang sudah terbagi dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok ini terdiri dari

3-5 orang siswa heterogen. Selanjutnya masuk ke dalam tahap think, yaitu siswa

membaca serta memahami masalah yang disajikan dalam LKS lalu membuat

catatan kecil mengenai hal-hal yang belum dipahami untuk dibawa ke forum

diskusi. Tahap berikutnya yaitu talk, dimana siswa secara berkelompok

membahas apa saja masalah yang mereka temui dari masing-masing anggota

kelompok untuk mencari solusi bersama. Kemudian tahap terakhir yaitu write,

dimana siswa menuliskan apa yang telah ia peroleh dari diskusi kelompok

sehingga siswa berhasil mengonstruksi sendiri pengetahuan sebagai hasil

kolaborasi. Dari ketiga aktivitas tersebut pembelajaran kooperatif tipe Think Talk

Write diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Hasil penelitian yang relevan dari Wijaya (2014) menyatakan bahwa kemampuan

komunikasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Think Talk Write lebih tinggi dari pada kemampuan komunikasi matematis siswa

yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran kooperatif

tipe Think Talk Write ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa di

SMP Negeri 20 Bandarlampung.

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write efektif jika

ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis?”

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dijabarkan pertanyaan penelitian

secara rinci sebagai berikut:

1. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran Think

Talk Write lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional?

2. Apakah persentase siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis

dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan pembelajaran Think Talk Write

lebih dari 60%?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Think Talk

Write ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mampu memberikan sumbangan terhadap

perkembangan pembelajaran matematika, terkait kemampuan komunikasi

matematis dan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write.

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, memberikan pengalaman baru dalam belajar matematika,

menumbuhkan semangat dalam belajar serta menumbuhkan rasa saling

tolong menolong, interaksi dan kerja sama antar siswa dalam kemampuan

komunikasi matematis.

b. Bagi guru, memberikan wawasan dan menjadi model pembelajaran

alternatif yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi matematis.

c. Bagi peneliti, menjadi sarana mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

bidang pendidikan matematika dan sebagai referensi atau acuan untuk

penelitian yang sejenis.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan suatu model

pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada

penelitian ini, tingkat keberhasilan yang dimaksud yaitu:

a. kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran Think Talk

Write lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

b. persentase siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis

dengan nilai minimum 74 lebih dari 60%

2. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan

kelompok-kelompok kecil untuk menciptakan suatu interaksi dan kerja sama

antar siswa sehingga siswa dapat mengembangkan ide-ide, serta memiliki rasa

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

8

tanggung jawab dalam kelompok, dan mengerjakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama.

3. Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write merupakan pembelajaran yang

menggunakan kelompok–kelompok kecil terdiri dari 3–5 orang. Disini siswa

dituntut untuk aktif dalam berkelompok, berdiskusi, dan berbagi ilmu

pengetahuan. Pembelajaran ini terdiri dari tiga tahap yaitu berpikir (think),

berbicara (talk), dan menulis (write). Pertama tahap think, siswa secara

individu memahami dan memikirkan solusi dari permasalahan yang diberikan

guru kemudian menuliskannya dalam catatan kecil. Kedua tahap talk, siswa

saling menyampaikan idenya dalam kelompok sehingga diperoleh jawaban

dan kesimpulan dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Terakhir tahap

write, siswa menuliskan jawaban dan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok

untuk membangun pengetahuan baru.

4. Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu

pembelajaran dengan langkah - langkah berikut: diawali dengan penyampaian

materi oleh guru, pemberian contoh soal dan latihan.

5. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam

menyampaikan ide atau gagasan matematika baik secara lisan maupun tulisan

untuk memperoleh informasi, saling berbagi pikiran serta menilai dan

mempertajam ide agar dapat meyakinkan orang lain. Melalui kemampuan

komunikasi matematis ini siswa dapat mengembangkan pemahaman

matematika bila menggunakan bahasa matematika yang benar untuk menulis

tentang matematika, mengklarifikasi ide-ide dan belajar membuat argumen

serta mempresentasikan ide-ide matematika secara lisan, gambar, dan simbol.

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Depdiknas, 2008) berarti pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi

efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan

orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Secara umum

pengertian efektivitas menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai, sehingga

kata efektifitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat

dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai. Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas

pembelajaran.

Hamalik (2004: 171) menyatakan pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dengan

melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Penyediaan kesempatan belajar ini

diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa dan memberikan peluang

bagi mereka untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide yang mereka miliki.

Oleh karena itu, guru dituntut juga untuk dapat merancang bahan belajar yang

mampu menarik dan memotivasi siswa untuk belajar.

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

10

Mulyasa (2006: 193) menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan efektif jika

mampu memberikan pengalaman baru dan membentuk kompetensi peserta didik,

serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Jadi,

efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan

tingkat keberhasilan dari suatu pembelajaran dan erat kaitannya dengan

ketercapaian kompetensi siswa. Menurut Wicaksono (2008), bahwa pembelajaran

dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar

siswa atau secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaaan yang

signifikan antara pemahaman awal sebelum pembelajaran dan pemahaman setelah

pembelajaran. Salah satu kriteria keefektifan menurut wicaksono mengacu pada

ketuntasan belajar. Pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-

kurangnya 75% dari jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan minimal 60

dalam peningkatan hasil belajar. Dalam pelaksanaannya, penggunaan kriteria

ketuntasan bergantung dari ketetapan tiap sekolah, untuk kriteria ketuntasan

minimal di SMP Negeri 20 Bandarlampung adalah 74.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran

adalah pembelajaran yang membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini, pembelajaran dikatakan efektif apabila (a) kemampuan komunikasi

matematis siswa dengan pembelajaran Think Talk Write lebih tinggi dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional, dan (b) Persentase siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi matematis dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan

pembelajaran Think Talk Write lebih dari 60%.

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

11

2. Pembelajaran Kooperatif

Lie (2003: 19) mengatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa

diarahkan untuk bisa berkerjasama, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab

secara individu. Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk

meningkatkan sikap positif pada matematika. Melalui kerjasama dalam kelompok,

siswa membangun rasa percaya diri untuk dapat menyelesaikan suatu

permasalahan.

Menurut Suherman (2003: 260), bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

pembelajaran yang mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai

sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau

mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar

siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Dengan

belajar kelompok, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling membantu, berbagi

tanggungjawab, berinteraksi sesama teman, berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya belajar menerima apa yang

disajikan oleh guru, melainkan bisa juga saling belajar dari sesama siswa lainnya.

Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama tim, sehingga jika sekelompok

siswa duduk bersama namun belum terjadi kerja sama dalam meyelesaikan tugas

atau masalah yang diberikan, maka ini bukanlah suatu pembelajaran kooperatif.

Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif dapat membuat siswa terbiasa dengan

kerjasama tim untuk menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan, sehingga

terciptalah suatu ketergantungan positif.

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

12

Menurut Rusman (2010: 211) terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam

pembelajaran yang menggunakan kooperatif, pembelajaran dimulai dengan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan diiringi dengan memberi motivasi agar

siswa lebih tertarik untuk belajar, fase ini diikuti oleh penyajian informasi, sering

kali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya, siswa

dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar, fase ini kemudian diikuti dengan

bimbingan oleh guru pada siswa saat siswa bekerja sama untuk menyelesaikan

tugas bersama mereka. Lalu berikutnya adalah presentasi hasil akhir kerja

kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan terakhir

diikuti dengan pemberian penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun

individu. Pembelajaran kooperatif dalam matematika akan dapat membantu para

siswa meningkatkan sikap positif siswa dalam matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan kelompok-

kelompok kecil untuk menciptakan suatu interaksi dan kerja sama antar siswa

sehingga siswa dapat mengembangkan ide-ide, serta memiliki rasa tanggung

jawab dalam sebuah tim atau kelompok, mengerjakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write

Beberapa tipe pembelajaran kooperatif telah dikembangkan oleh para ahli, salah

satunya adalah tipe Think Talk Write. Menurut Ngalimun (2013: 170), bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write merupakan pembelajaran yang

dimulai dengan berpikir melalui bacaan (menyimak, memahami dan alternative

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

13

solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi dan

kemudian buat laporan hasil diskusi.

Yamin dan Basun (2009: 90) menyebutkan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Think Talk Write antara lain (1) guru membagi teks bacaan berupa

lembar kerja siswa yang memuat masalah dan petunjuk beserta prosedur

pengerjaannya, (2) siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan

secara individual, kemudian catatan dibawa ke forum diskusi (think), (3) siswa

berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi catatan (talk).

Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar, dan (4) siswa mengonstruksi

sendiri pengetahuan sebagai hasil kolaborasi (write).

Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write memiliki beberapa karakteristik.

Menurut Hasanah (2012: 15), karakteristik pembelajaran kooperatif tipe Think

Talk Write yang membedakan dengan pembelajaran konvensional, yaitu (1)

melibatkan setiap siswa secara aktif dalam melakukan eksplorasi suatu konsep,

(2) mengonstruksi dengan benar pengetahuan awal siswa baik dari pengalaman

maupun informasi yang diterima, (3) pembelajaran Think Talk Write dibangun

oleh kemampuan berpikir, berbicara, dan menulis. Siswa dikelompokkan secara

heterogen kemudian diberikan permasalahan untuk dipikirkan, didiskusikan dalam

kelompok kemudian dicari solusi, (4) dalam kegiatan pembelajaran siswa

mendapat lembar kerja siswa yang harus dipahami secara individu sebelum

didiskusikan dalam kelompok, (5) termasuk model pembelajaran yang dilakukan

secara kooperatif, dan (6) karena terdapat langkah diskusi maka guru dengan

mudah mengetahui miskonsepsi siswa dan diarahkan dalam pemahaman konsep.

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

14

Berdasarkan uraian diatas, terdapat tiga tahapan dalam pembelajaran kooperatif

tipe Think Talk Write. Adapun tiga tahapan tersebut yaitu berpikir (think),

berbicara (talk), dan menulis (write). Pertama tahap think, siswa secara individu

memahami dan memikirkan solusi dari permasalahan yang diberikan guru

kemudian menuliskannya dalam catatan kecil. Kedua tahap talk, siswa saling

menyampaikan idenya dalam kelompok sehingga diperoleh jawaban dan

kesimpulan dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Terakhir tahap write,

siswa menuliskan jawaban dan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok untuk

membangun pengetahuan baru.

4. Pembelajaran Konvensional

Konvensional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 523) artinya

berdasarkan kebiasaan atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran yang biasa atau sering dilakukan oleh guru. Menurut Sanjaya (2009:

177), bahwa pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang menekankan

pada penyampaian materi secara lisan dari guru kepada siswa dengan maksud

agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Dalam pembelajaran

konvensional guru yang berperan aktif pada proses pembelajaran. Pembelajaran

didominasi oleh guru sebagai pentransfer ilmu, sementara siswa lebih pasif

sebagai penerima ilmu. Guru menjelaskan dengan cara berceramah, memberikan

contoh, kemudian siswa diberikan latihan, sehingga mengakibatkan siswa kurang

aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut Ruseffendi (2005: 17), bahwa pembelajaran konvensional pada

umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hafalan

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

15

daripada pengertian, menekankan pada keterampilan berhitung, mengutamakan

hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru. Sedangkan, Djamarah

dan Zain (2006: 148) mengemukakan bahwa model pembelajaran konvensional

memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan model pembelajaran konvensional

yaitu tidak memerlukan waktu yang lama karena hanya menjelaskan materi dan

dapat diikuti oleh siswa yang banyak sehingga waktu yang diperlukan lebih

efesien, mudah mempersiapkan dan melaksanakannya, dan guru mudah

menguasai kelas. Sedangkan kelemahan model pembelajaran konvensional yaitu

siswa menjadi pasif, pembelajaran didominasi oleh guru dan tidak banyak

mendapat umpan balik atau cenderung searah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada model pembelajaran

konvensional, guru berperan sebagai pemindah informasi kepada siswa dan siswa

sebagai pendengar yang bersifat pasif selama proses pembelajaran berlangsung.

Selain itu, pemahaman siswa dibangun berdasarkan hafalan. Pembelajaran

konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu pembelajaran dengan

langkah - langkah sebagai berikut: diawali dengan penyampaian materi oleh guru,

pemberian contoh soal dan latihan.

5. Kemampuan Komunikasi Matematis

Komunikasi menurut Sanjaya (2012: 81) merupakan proses penyampaian pesan

dari sumber (pembawa pesan) ke penerima pesan dengan maksud untuk

mempengaruhi penerima pesan. Komunikasi dapat secara langsung berupa lisan

maupun secara tidak langsung melalui media dan tulisan. Tujuan dari komunikasi

adalah tersampaikannya makna ucapan dengan baik antara penyampai dan

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

16

penerima pesan. Oleh karna itu, perlu dipikirkan bagaimana caranya agar pesan

yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Hal ini sejalan

dengan pendapat Bistari (2010: 13) yang mengemukakan bahwa komunikasi

adalah proses berbagi makna melalui verbal dan nonverbal. Melalui komunikasi

manusia dapat berhubungan satu sama lain.

Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.

Untuk terjadinya proses komunikasi dapat dikatakan berlangsung bila terdapat

empat aspek komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Alat

utama dalam melakukan komunikasi adalah bahasa. Matematika merupakan salah

satu bahasa yang juga dapat digunakan dalam berkomunikasi selain bahasanya

sendiri. Matematika merupakan bahasa yang universal, dimana untuk satu symbol

dalam matematika dapat dipahami oleh setiap orang dengan bahasa apapun

didunia, misalnya dalam matematika untuk menyatakan jumlah digunakan

lambang Σ, dan semua orang memahami bahwa lambang itu menyatakan jumlah.

Terakhir komunikan yakni pihak yang menerima pesan. Peranan masing-masing

komponen tersebut jelas berbeda dan saling melengkapi satu sama lain. Apabila

salah satu dari komponen tersebut tak berfungsi dengan baik, maka proses

komunikasi yang terjadi tidak akan berjalan efektif.

Menurut The Intended Learning Outcomes (Armiati, 2009), bahwa komunikasi

matematika adalah suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu

kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada

teman, guru dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan. Melalui keterampilan ini

siswa mengembangkan dan memperdalam pemahaman matematika mereka bila

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

17

mereka menggunakan bahasa matematika yang benar untuk berbicara dan menulis

tentang apa yang mereka kerjakan. Bila siswa berbicara dan menulis tentang

matematika, mereka mengklarifikasi ide-ide mereka dan belajar bagaimana

membuat argumen yang meyakinkan dan merepresentasikan ide-ide matematika

secara verbal, gambar dan symbol.

Sumarmo (2002: 15) menyatakan bahwa komunikasi matematis meliputi

kemampuan siswa dalam (1) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram

ke dalam ide matematika, (2) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik,

secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar, (3)

Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika, (4)

Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika, (5) Membaca

dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, (6) Membuat

konjengtur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi, dan (7)

Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang dipelajari.

Fachrurazi (2011: 81) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis

meliputi kemampuan siswa dalam (1) menulis matematis (written text). Pada

kemampuan menulis matematis, siswa dituntut untuk menuliskan penjelasan dari

jawaban atas permasalahannya secara jelas, logis, dan sistematis; (2) menggambar

secara matematis (drawing). Pada kemampuan menggambar secara matematis,

siswa dituntut untuk melukiskan gambar, diagram dan tabel secara lengkap dan

benar; (3) ekspresi matematis (mathematical expression). Pada kemampuan

ekspresi matematis, siswa diharapkan untuk mengekspresikan konsep matematika

dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

18

dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi dari

permasalahan yang diberikan secara lengkap dan benar.

Terdapat beberapa indikator dalam kemampuan komunikasi matematis. NCTM

(2000) dalam Principles and Standards for School Mathematics menyatakan

bahwa indikator kemampuan komunikasi matematis meliputi:

1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan

mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual;

2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide

matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya;

3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika

dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan

hubungan-hubungan dengan model- model situasi.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kemampuan komunikasi

matematis adalah kemampuan penyampaian ide atau gagasan matematika baik

secara lisan maupun tulisan. Kemampuan komunikasi matematis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis tertulis

dengan indikator sebagai berikut (a) menggambarkan situasi masalah dan

menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, simbol dan model matematika,

(b) menjelaskan ide matematika secara tulisan, dan (c) mengungkapkan kembali

suatu uraian matematika secara tulisan dengan bahasa sendiri secara tepat.

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

19

B. Kerangka Pikir

Penelitian tentang efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write

ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis ini merupakan penelitian yang

terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dalam Penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write,

sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi matematis.

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa mengindikasikan bahwa

pembelajaran yang dilakukan belum efektif. Selama ini guru masih menggunakan

model pembelajaran konvesional. Proses pembelajaran yang dilakukan didominasi

oleh guru. Dalam proses pembelajaran dikelas siswa terkesan pasif karna

pembelajaran dikelas hanya ada proses transfer pengetahuan searah dari guru

kesiswa tanpa adanya keterlibatan langsung pada siswa. Akibatnya, siswa

cenderung bosan dan belajar dalam kondisi yang tidak menyenangkan sehingga

menyebabkan tidak adanya semangat siswa dan pemahaman yang dimiliki siswa

hanya sebatas yang mereka ketahui saja tanpa ada pemahaman baru yang

dibangun melalui proses komunikasi. Agar kemampuan komunikasi matematis

siswa menjadi lebih baik, maka diperlukan suatu strategi atau cara agar siswa

lebih aktif dan pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satu model

pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam belajar adalah pembelajaran

kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

melibatkan kegiatan belajar kelompok yang terstruktur dan bekerja bersama-sama

untuk menyelesaikan masalah dalam mencapai tujuan bersama. Dalam

pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya belajar menerima apa yang disajikan

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

20

oleh guru, melainkan juga bisa saling belajar dari sesama siswa lainnya sehingga

terjadi komunikasi matematis siswa.

Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah tipe Think Talk Write.

Pembelajaran Think Talk Write merupakan salah satu pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan cara melibatkan

siswa secara aktif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write terdapat

tiga tahapan. Adapun tiga tahapan yang dilalui siswa dalam pembelajaran

kooperatif tipe Think Talk Write yaitu think (berpikir), talk (berdiskusi), dan write

(menulis atau mengkonstruksi hasil diskusi). Pembelajaran kooperatif tipe Think

Talk Write diawali dengan pembagian teks bacaan berupa Lembar Kerja Siswa

(LKS) oleh guru kepada masing–masing siswa yang sudah terbagi dalam

kelompok–kelompok kecil. Kelompok ini terdiri dari 3–5 orang siswa heterogen.

Selanjutnya masuk ke dalam tahapan think, yaitu siswa secara individu membaca

serta memahami masalah yang disajikan dalam LKS lalu membuat catatan kecil

mengenai hal–hal yang dipahami maupun yang belum dipahami untuk dibawa ke

forum diskusi. Hal ini akan mendorong tercapainya indikator kemampuan

komunikasi matematis siswa, yaitu dalam menggambarkan situasi dan solusi

masalah menggunakan gambar, simbol dan model matematika.

Tahap kedua yaitu talk, siswa menyampaikan ide yang diperolehnya pada tahap

think kepada teman sekelompok. Pada tahap ini, siswa berkomunikasi dengan

menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Pemahaman dibangun

melalui interaksinya dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi

atas masalah yang diberikan. Selain itu, pada tahap ini siswa memungkinkan

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

21

untuk terampil berbicara. Tahap ini juga mendorong tercapainya indikator

kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu siswa akan mampu menjelaskan

ide matematika dan dapat mengungkapkan kembali suatu uraian matematika

dengan bahasa sendiri. Disini guru berperan sebagai fasilitator yang

mengendalikan suasana diskusi agar tetap kondusif. Kemudian tahap terakhir

yaitu write, dimana siswa akan menuliskan apa yang telah mereka peroleh dari

hasil diskusi kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, maka kemampuan komunikasi matematis dengan

pembelajaran Think Talk Write menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional dan persentase siswa yang memiliki kemampuan

komunikasi matematis dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan pembelajaran

Think Talk Write memungkinkan lebih dari 60%.

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Semua siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung tahun pelajaran

2015/2016 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kurikulum yang

diterapkan.

2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa

selain pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dianggap memberikan

pengaruh yang sama.

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

22

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

a. Hipotesis Umum

Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write efektif ditinjau dari

kemampuan komunikasi matematis.

b. Hipotesis Kerja

1. Kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran Think

Talk Write lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

2. Persentase siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis

dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan pembelajaran Think Talk

Write lebih dari 60%.

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

23

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung

Tahun Ajaran 2016/2017 yang terdistribusi dalam 14 kelas. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan

mengambil dua kelas dari 7 kelas yang diajar oleh guru bidang studi matematika

yang sama dan memiliki rata-rata nilai ujian MID semester ganjil yang relatif

sama.

Tabel 3.1 Rata-Rata Nilai Ujian MID Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas Rata-Rata NilaiVIII (G) 35,00VIII (H) 34,19VIII (I) 29,10VIII (J) 37,16VIII (K) 33,27VIII (L) 30,00VIII (M) 33,22

Rata-Rata Kelas 33,13(Sumber: SMPN 20 Bandarlampung)

Dari Tabel 3.1, diketahui bahwa rata-rata kelas yang relatif sama adalah kelas VIII

K dan kelas VIII M, sehingga terpilihlah kelas VIII K sebagai kelas eksperimen

yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran Think Talk Write dan kelas VIII M

sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

24

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental

research). Hal ini karena tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mengendalikan

dan memanipulasi semua faktor yang relevan. Budiyono (2003: 82-83)

mengemukakan bahwa tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk

memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang

relevan.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang terdiri dari satu

variabel bebas yaitu pembelajaran Think Talk Write dan satu variabel terikat yaitu

kemampuan komunikasi matematis. Desain yang digunakan adalah pretest –

posttest control group design. Menurut Furchan (2007: 368) desain pelaksanaan

penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.2 Desain Penelitian pretest – posttest control group design

KelompokPerlakuan

Pretest Pembelajaran PosttestE Y1 Think Talk Write Y2

K Y1 Konvensional Y2

Keterangan:E : kelas eksperimen dengan pembelajaran Think Talk WriteK : kelas kontrol dengan pembelajaran konvensionalY1 : kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum diberikan perlakuanY2 : kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diberikan perlakuan

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

25

D. Langkah - Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Berikut ini adalah beberapa tahap persiapan sebelum penelitian dilakukan,

diantaranya adalah:

a. Observasi sekolah, melihat kondisi dilapangan seperti berapa kelas yang

ada, jumlah siswa, serta wawancara dengan guru matematika berkaitan

dengan proses pembelajaran yang biasa dilakukan di SMP Negeri 20

Bandarlampung.

b. Pemilihan populasi penelitian dilakukan terhadap siswa yang dapat

mewakili kondisi kemampuan komunikasi matematis siswa SMP di

Provinsi Lampung, yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20

Bandarlampung.

c. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik Purposive Sampling.

d. Membuat instrumen tes penelitian dengan terlebih dahulu membuat kisi-

kisi tes yang sesuai dengan indikator pembelajaran dan indikator

kemampuan komunikasi matematis dan dilengkapi pedoman penskoran.

e. Membuat perangkat pembelajaran, antara lain rencana pelaksanaan

pembelajaran untuk kelas yang menggunakan pembelajaran Think Talk

Write dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional serta

membuat lembar kerja siswa untuk kelas yang menggunakan pembelajaran

Think Talk Write.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi:

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

26

a. Mengadakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Memberikan perlakuan yaitu pembelajaran Think Talk Write pada kelas

eksperimen dan penerapan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

c. Mengadakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian,

b. Menyusun laporan dan membuat kesimpulan

E. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu meliputi: 1) data skor

kemampuan awal komunikasi matematis yang diperoleh melalui pretest sebelum

perlakuan, 2) data skor kemampuan akhir komunikasi matematis yang diperoleh

melalui posttest setelah perlakuan, dan 3) data skor peningkatan (gain).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik tes. Tes yang digunakan berupa

tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang berbentuk uraian. Pemberian

tes ini bertujuan untuk mengetahui persentase nilai kemampuan komunikasi

matematis siswa pada kelas yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write dan

pembelajaran konvensional.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Instrumen

tes yang digunakan merupakan tes untuk mengukur kemampuan komunikasi

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

27

matematis siswa. Bentuk tes yang digunakan berupa soal uraian yang terdiri dari

empat butir soal. Tes yang diberikan pada tiap kelas baik soal pretest maupun

postest sama. Sebelum penyusunan tes kemampuan komunikasi matematis,

terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes berdasarkan indikator-indikator

kemampuan komunikasi matematis. Pedoman pemberian skor kemampuan

komunikasi matematis yang disajikan pada pada Tabel 3.3.

Table 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis

No Indikator Ketentuan Skor1 Menggambarkan

situasi masalahdan menyatakansolusi masalahmenggunakangambar, simboldan modelmatematika

Tidak menjawab. 0

Hanya sedikit dari gambar, simbol, atau jawaban yangbenar

1

Membuat gambar, simbol, atau jawaban kuranglengkap dan benar

2

Membuat gambar, simbol, atau jawaban secara lengkapDan benar

3

2 Menjelaskan idematematikasecara tulisan.

Tidak menjawab. 0

Hanya sedikit penjelasan secara matematis masuk akal 1

Penjelasan secara matematis masuk akal namun kuranglengkap dan benar

2

Penjelasan secara matematis masuk akal, lengkap danbenar serta tersusun secara sistematis

3

3 Mengungkapkankembali suatuuraian matematikasecara tulisandengan bahasasendiri secaratepat.

Tidak menjawab. 0

Hanya sedikit uraian matematika yang diungkapkansecara logis dan dapat dimengerti

1

Uraian matematika yang diungkapkan logis dan dapatdimengerti namun kurang lengkap dan benar

2

Uraian matematika yang diungkapkan logis dan dapatdimengerti dan uraian yang dijabarkan pun lengkapdan benar

3

Sebagai upaya untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik. Oleh

karena itu, dilakukan uji validitas dan reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

pembeda.

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

28

H. Analisis Intrumen Tes

1. Uji Validitas

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen

pengukur dalam melakukan fungsinya. Menurut Azwar (2007: 173) Suatu tes

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil

yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan diadakan tes.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi

dari tes kemampuan komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara

membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan komunikasi

matematis dengan indikator pencapaian pembelajaran dan indikator kemampuan

komunikasi yang telah ditentukan. Validitas tes ini dikonsultasikan terlebih

dahulu kepada dosen pembimbing kemudian dikonsultasikan kepada guru mitra.

Hasil penilaian guru mitra menyatakan bahwa butir-butir tes telah sesuai dengan

kompetensi dasar dan indikator tes tersebut dikategorikan valid. Hasil uji validitas

dapat dilihat pada Lampiran B.5 halaman 133.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat

dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas instrumen

menggunakan rumus Alpha mengacu pada Arikunto (2011: 109) sebagai berikut:

= ( ) 1 − ∑Keterangan :

: koefisien reliabilitas instrumen (tes)

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

29

n : banyaknya item⅀ : jumlah varians dari tiap-tiap item tes: varians total

Interpretasi koefisien reliabilitas merujuk pada pendapat Arikunto (2011: 195)

seperti yang terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas

Nilai Keteranganr11< 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ r11< 0,40 Rendah

0,40 ≤ r11< 0,70 Sedang

0,70 ≤ r11< 0,90 Tinggi

0,90 ≤ r11< 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen tes diperoleh bahwa koefisien

reliabilitas soal sebesar 0,93 yang berarti instrumen tes yang digunakan memiliki

kriteria reliabilitas sangat tinggi. Oleh karena itu, instrumen tes layak digunakan.

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1 halaman 134.

3. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut

tergolong mudah, sedang, atau sukar. Menurut Arikunto (2011: 207) soal yang

baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk

menghitung tingkat kesukaran soal, digunakan rumus yang dikutip dari Sudijono

(2008: 372) sebagai berikut.

=Keterangan :TK : tingkat kesukaran suatu butir soalJT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperolehIT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

30

Dalam penelitian ini, butir soal yang dipilih adalah soal-soal yang memiliki

interpretasi mudah, sedang, dan sukar. Adapun interpretasi tingkat kesukaran butir

soal menurut Sudijono (2008: 372) digunakan kriteria indeks tingkat kesukaran

yang tertera dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi0,00 ≤ TK ≤ 0,15 Sangat Sukar

0,16 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar

0,31 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang

0,71 ≤ TK ≤ 0,85 Mudah0,86 ≤ TK ≤ 1,00 Sangat Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan instrumen tes diperoleh bahwa tingkat kesukaran

tes sebesar 0,37 sampai dengan 0,65 yang berarti instrumen tes yang digunakan

memiliki kriteria sedang. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.2.1 halaman 136.

4. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda tiap butir soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir

soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda, data terlebih dahulu

diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah. Menurut

Arikunto (2011: 213), rumus untuk menghitung daya pembeda adalah:

= −Keterangan :DP : Indeks daya pembeda satu butir soal tertentuJA : Rata-rata nilai kelompok atas pada butir soal yang diolahJB : Rata-rata nilai kelompok bawah pada butir soal yang diolahIA : Skor maksimum butir soal yang diolah

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

31

Hasil perhitungan daya pembeda menurut Arikunto (2011: 218) diinterpretasi

berdasarkan klasifikasi yang disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda

Skor Interpretasi−1,00 ≤ DP ≤ 0,00 Sangat buruk0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk0,20 < DP ≤ 0,30 Cukup baik, perlu direvisi0,30 < DP ≤ 0,70 Baik0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh bahwa nilai daya pembeda tes adalah

0,40 sampai dengan 0,56 yang berarti instrumen tes memiliki kriteria baik. Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.2 halaman 136.

Setelah dilakukan analisis reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda

terhadap soal tes kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh rekapitulasi

hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba

NoSoal Reliabilitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan

10,93

(Reliabilitassangat tinggi)

0,38 (sedang) 0,56 (baik) Dipakai2 0,65 (sedang) 0,42 (baik) Dipakai

3 0,64 (sedang) 0,40 (baik) Dipakai

4 0,37 (sedang) 0,56 (baik) Dipakai

Dari Tabel 3.7, diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal adalah 0,93 yang berarti

soal memiliki kriteria reliable (reliabilitas sangat tinggi). Tingkat kesukaran untuk

semua soal dikategorikan sedang, sedangkan daya pembeda untuk semua soal

dikategorikan baik. Dengan demikian, semua soal dikatakan valid dan memenuhi

kriteria reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang telah ditentukan

maka soal tes kemampuan komunikasi matematis yang disusun layak digunakan

untuk mengumpulkan data kemampuan komunikasi matematis.

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

32

I. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis. Dalam

penelitian ini, data akan diperoleh dari hasil pretest dan posttest pada kelas yang

melaksanakan pembelajaran Think Talk Write yaitu kelas eksperimen dan pada

kelas yang melaksanakan pembelajaran konvensional yaitu kelas kontrol. data

hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mendapatkan skor peningkatan (gain)

kemampuan komunikasi matematis siswa pada kedua kelas. Menurut Hake (1998:

1) besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized

gain) yaitu:

g =

Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi dari Hake (1998: 65) sebagai berikut.

Tabel 3.8 Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain (g) Kriteriag > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedangg ≤ 0,3 Rendah

Hasil perhitungan gain atau skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 137 dan Lampiran

C.4 halaman 139. Data skor kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas

eksperimen dan kontrol, dapat dianalisis dengan uji statistik untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write ditinjau dari

kemampuan komunikasi matematis. Sebelum melakukan uji statistik perlu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari data populasi yang

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

33

berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Pengolahan data

dilakukan dengan bantuan Software Microsoft Excel 2007. Adapun prosedur yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kedua sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normalH1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Menurut Sudjana (2005: 273) uji normalitas dapat dihitung dengan uji chi kuadrat

(X2) seperti berikut :

= ( − )Keterangan :

: frekuensi pengamatan: frekuensi yang diharapkan: banyaknya pengamatan

Kriteria pengujian dengan taraf signifikan: α = 0,05 yaitu terima H0 jika≤ dengan χ = χ ( ∝)( ).Hasil uji normalitas data skor kemampuan awal komunikasi matematis siswa

disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Awal KomunikasiMatematis Siswa

Kelas Keputusan UjiThink Talk Write 6,55 7,81 H0 diterima

Konvensional 5,22 7,81 H0 diterima

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

34

Dari Tabel 3.9, diketahui bahwa < . Ini berarti bahwa kedua

kelompok data skor kemampuan awal komunikasi matematis siswa berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.5 halaman 141 dan Lampiran C.6 halaman 144.

Hasil uji normalitas data skor kemampuan akhir komunikasi matematis siswa

disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas Data Skor Kemampuan Akhir KomunikasiMatematis Siswa

Kelas Keputusan UjiThink Talk Write 4,61 7,81 H0 diterima

Konvensional 4,38 7,81 H0 diterima

Dari Tabel 3.10, diketahui bahwa < . Ini berarti bahwa kedua

kelompok data skor kemampuan akhir komunikasi matematis siswa berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.7 halaman 147 dan Lampiran C.8 halaman 150.

Hasil uji normalitas data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Hasil Uji Normalitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis Siswa

Kelas Keputusan UjiThink Talk Write 6,63 7,81 H0 diterima

Konvensional 7,36 7,81 H0 diterima

Dari Tabel 3.11, diketahui bahwa < . Ini berarti bahwa kedua

kelompok data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran C.9 halaman 153 dan Lampiran C.10 halaman 156.

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

35

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data yaitu

data siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write dan data siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional memiliki varians yang homogen atau tidak

homogen. Rumusan hipotesis untuk menguji homogenitas (H1) adalah:

H0 : σ12 = σ2

2 (kedua populasi memiliki varians yang homogen)H1 : σ1

2 ≠ σ22 (kedua populasi memiliki varians yang tidak homogen)

Menurut Sudjana (2005: 249-250) untuk menguji hipotesis di atas menggunakan

rumus:

F =

Keterangan:S1

2 : varians terbesarS2

2 : varians terkecil

Terima H0 jika < ( , ) dengan = 0,05 dan peluang , serta derajat

kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut.

Dalam hal lainnya H0 diterima.

Hasil uji homogenitas data skor kemampuan awal komunikasi matematis siswa

disajikan pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan AwalKomunikasi Matematis Siswa

Kelas Varians Keputusan UjiThink Talk Write 13,10

1,07 2,35 H0 diterimaKonvensional 14,07

Pada Tabel 3.12, diketahui bahwa < . berarti bahwa kedua kelompok

data skor kemampuan awal komunikasi matematis siswa memiliki varians yang

homogen. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran C.11 halaman 159.

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

36

Hasil uji homogenitas data skor kemampuan akhir komunikasi matematis siswa

disajikan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Kemampuan AkhirKomunikasi Matematis Siswa

Kelas Varians Keputusan UjiThink Talk Write 20,19

1,16 2,34 H0 diterimaKonvensional 17,41

Pada Tabel 3.13, diketahui bahwa < . Ini berarti bahwa kedua

kelompok data skor kemampuan akhir komunikasi matematis siswa memiliki

varians yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

C.12 halaman 160.

Hasil uji homogenitas data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa disajikan pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Data Skor Peningkatan KemampuanKomunikasi Matematis

Kelas Varians Keputusan UjiThink Talk Write 0,019

2,11 2,34 H0 ditolakKonvensional 0,009

Pada Tabel 3.14, diketahui bahwa < . Ini berarti bahwa kedua

kelompok data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa

memiliki varians yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.13 halaman 161.

3. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat, langkah berikutnya dilakukan uji hipotesis. Adapun uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

37

a. Uji Hipotesis Pertama

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada data skor kemampuan

awal, kemampuan akhir dan data skor peningkatan kemampuan komunikasi

matematis diketahui bahwa data skor kemampuan awal, kemampuan akhir, dan

data skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis berasal dari populasi

yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Menurut Sudjana

(2005: 239) apabila data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan

memiliki varians yang homogen maka analisis data dilakukan dengan

menggunakan uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji t dengan hipotesis:

1) Data Skor Kemampuan Awal Komunikasi Matematis Siswa

H0: μ1 = μ2, (rata-rata kemampuan awal komunikasi matematis siswa pada

kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan awal

komunikasi matematis siswa pada kelas kontrol)

H1: μ1> μ2, (rata-rata kemampuan awal komunikasi matematis siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan

awal komunikasi matematis siswa pada kelas kontrol)

2) Data Skor Kemampuan Akhir Komunikasi Matematis Siswa

H0: μ1 = μ2, (rata-rata kemampuan akhir komunikasi matematis siswa

pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan

akhir komunikasi matematis siswa pada kelas kontrol)

H1: μ1> μ2, (rata-rata kemampuan akhir komunikasi matematis siswa

pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata

kemampuan akhir komunikasi matematis siswa pada kelas

kontrol)

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

38

3) Data Skor Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

H0: μ1 = μ2, (rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada

kelas kontrol.

H1: μ1> μ2, (rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis

siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada

kelas kontrol)

Menurut Sudjana (2005: 239) pengujian hipotesis menggunakan rumus:= ̅ ̅dengan

2

11

21

222

2112

nn

snsns

Keterangan:̅1 : rata-rata skor kemampuan kelas eksperimen̅2 : rata-rata skor kemampuan kelas kontroln1 : banyaknya siswa kelas eksperimenn2 : banyaknya siswa kelas kontrol

: variansi pada kelas eksperimen: variansi pada kelas kontrol: variansi gabungan

Pada taraf signifikansi 5% dengan dk = ( 221 nn ) dan peluang (1 − )maka H0 diterima jika diperoleh < ( ∝)( ), Namun, jika harga t

mempunyai harga-harga lainnya maka H0 ditolak.

b. Uji Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis bahwa persentase siswa yang memiliki kemampuan

komunikasi matematis dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan

pembelajaran Think Talk Write lebih dari atau sama dengan 60% dari jumlah

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

39

siswa, maka dilakukan uji proporsi. Dalam penelitian ini, siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi matematis dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan

pembelajaran Think Talk Write dapat dilihat pada Lampiran C.22 halaman 182.

Adapun untuk pengujian proporsi menurut Sudjana (2005: 234) menggunakan

ketentuan sebagai berikut:

a. Hipotesis uji

H0 : = 0,60 (persentase siswa yang memiliki kemampuan komunikasi

matematis dengan nilai minimum 74 sama dengan 60% dari

jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran think talk write)

H1 : > 0,60 (persentase siswa yang memiliki kemampuan komunikasi

matematis dengan nilai minimum 74 lebih dari 60% dari

jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran think talk write)

b. Taraf siginifikan: α = 0,05

c. Statistik Uji:= ,, ( , )Keterangan:x = Banyaknya siswa yang mendapatkan nilai minimum 74 pada kelas

think talk writen = Jumlah sampel kelas think talk write0,60 = Proporsi siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis

dengan nilai minimum 74 yang diharapkan

d. Kriteria Uji

Kriteria pengujian adalah: tolak H0 jika zhitung ≥ , . Nilai , diperoleh

dari daftar normal baku dengan peluang (0,5–α).

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

54

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write tidak efektif ditinjau dari

kemampuan komunikasi matematis, karena proporsi siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi matematis dengan nilai minimum 74 pada kelas dengan

pembelajaran Think Talk Write tidak lebih dari 60%. Akan tetapi, kemampuan

komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write lebih

tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil pada penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan yaitu:

1. Kepada guru, jika ingin menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk

Write sebaiknya diimbangi dengan perencanaan yang matang, guru harus

memahami dengan benar tahap-tahap pada pembelajaran Think Talk Write.

Selain itu, guru juga harus mampu mengelola kelas dan waktu seefektif

mungkin agar suasana belajar menjadi kondusif sehingga memperoleh hasil

yang maksimal.

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

55

2. Kepada peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai

pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write disarankan melakukan

pengkajian lebih mendalam terkait pembelajaran kooperatif tipe Think Talk

Write agar siswa dapat beradaptasi dengan pembelajaran Think Talk Write.

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RienekaCipta.

Armiati. 2009. Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional. ProsidingSeminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 5 Desember2009. FMIPA UNY. Tersedia di https://core.ac.uk/. Diakses pada 5november 2016.

Asmin. 2003. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik dan Kendalayang Muncul di Lapangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Azwar, S. 2007. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran PrestasiBelajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bistari, Bsy. 2010. Pengembangan Kemandirian Belajar Berbasis Nilai untukMeningkatkan Komunikasi Matematik. Jurnal Pendidikan Matematikadan IPA Vol.1, No.1, Januari 2010: 11-23. Tersedia dihttp://download.portal garuda.org. Diakses pada 5 november 2016.

Budiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas MaretUniversity.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

________. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

________. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 1 Tahun 2008 tentangStandar Proses Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

57

Fachrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk MeningkatkanKemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa SekolahDasar. Jurnal UPI Edisi Khusus No.01. Hlm. 76-89. [Online]. Tersedia:http://jurnal.upi.edu/. Diakses pada 5 november 2016.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Hake, Richard R. 1998. Interactive-engagement Method in IntroductoryMechanics Courses. [Online]. Tersedia: http://zSzzSzcarini.physics.indiani.eduzSzSDIzSzIEM-2b.pdf/interactive-engagement-methods-in.pdf.Diakses pada 5 november 2016.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafiah, Nanang. dan Cucu, Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT

Refika Aditama. Bandung.

Hasanah, Umi. 2012. Efektivitas Strategi Pembelajaran Tipe TTW TerhadapPemahaman Konsep Matematis Siswa. Skripsi. Bandar Lampung : Unila.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperatif Learning. Jakarta: Rineka Pustaka.

Lie, Anita. 2003. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja

NCES. 2011. Mathematics and Science Achievement of Eighth-Grade Students inan International Context. [Online]. Tersedia di https://nces.ed.gov/TIMSS/results11. Diakses pada 5 november 2016.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA: TheNCTM.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: AswajaPressindo.

Nuraeni, R. & Luritawaty, I.P. 2016. Mengembangkan Kemampuan KomunikasiMatematik Siswa melalui Strategi Think Talk Write. Jurnal PendidikanMatematika STKIP Garut Volume 8, Nomor 2, april 2016. [Online].Tersedia di jurnalmtk.stkipgarut.ac.id/data/edisi8/vol2/Reni.pdf. Diaksespada 8 agustus 2017

OECD. 2012. PISA 2012 Results in Focus What 15-year-olds Know and WhatThey Can Do with What They Know. [Online]. Tersedia di http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf. Diakses pada 5november 2016.

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE ...digilib.unila.ac.id/28275/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

58

Purnamasari, Rita. 2016. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Think TalkWrite Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Skripsi.Bandar Lampung: Unila

Pusat Bahasa Depdiknas. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

_____________________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ruseffendi, E. T. 2005. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untukGuru Edisi 5. Bandung: Tarsito.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan ProfesioanalismeGuru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

____________. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: KencanaPrenaga Media Group.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Suherman, E., Turmudi, Suryadi, D., dkk. 2003. Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI.

Sumarmo, Utari. 2002. Alternatif pembelajaran matematika dan implementasikurikulum berbasis kompetensi. Bandung : FMIPA-UPI.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Wardani, Wulan Kusuma. 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif TipeTTW Ditinjau Dari Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis.Skripsi. Bandar Lampung: Unila.

Wicaksono, Agung. 2008. Efektivitas Pembelajaran. Tersedia: http:agungprudent.wordpress.com. Diakses pada 5 november 2016.

Wijaya, Aan Pirta. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis SiswaMelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write. Skripsi.Bandar Lampung: Unila.

Yamin, H. M. dan Bansu I. A. 2008. Taktik Mengembangkan KemampuanIndividual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.