Upload
lylien
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI
MELALUI TEKS TAJUK RENCANA SISWA KELAS IX
SMP STRADA SANTA MARIA 1 TANGERANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
oleh:
Cicilia Kumara Hadiyanti
NIM 131224019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah menunutun langkah hidupku,
mendengar keluh kesahku dan selalu memberikan kekuatan dalam hidupku.
Kedua orang tuaku Bapak Yosep Sudiono dan Ibu Ramini yang telah merelakan
segalanya untuk pendidikanku.
Malaikatku Lulik Novika Yuliana yang selalu menolong dan memberikan bantuan.
M.M Endang Ruminingsih yang selalu memberikan nasihat untuk masa depanku.
M.M Kismiati yang selalu memberikan dukungan doa dan nasihat.
Irin Lorensi Tri M yang selalu memberikan dukungan doa dan nasihat.
Bagiku merekalah harta terbesar yang Tuhan berikan kepadaku.
Cinta, kasih sayang, kesabaran, pengorbanan, kerja keras, ketulusan dan saling
peduli adalah pelajaran yang selalu ku kenang dari mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun itu di bawah langit ada waktunya”.
(Pengkotbah 3:1)
“Aku selalu menunggu di depan pintu untuk mendapatkan masa depanku. Aku selalu
mengetuk, mengetuk dan mengetuk supaya aku dibukakan pintu masa depan. Usaha,
doa, keyakinan, kesabaran adalah cara yang dilakukan tanpa henti untuk
mencapainya”.
(Penulis)
“Kegagalan terbesar sejatinya berasal dari diri sendiri dan pencapaian terbesar
juga didapat dari keteguhan diri sendiri”.
(Penulis)
“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu.
Jangan hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu,
tapi mulailah untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas yang
baru.”
(St. Fransiskus dari Sales)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Hadiyanti, Cicilia Kumara. 2017. Efektivitas Pendekatan Kontekstual terhadap
Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini melalui Teks Tajuk
Rencana Siswa Kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pendekatan
kontekstual terhadap kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas IX
SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang. Pembelajaran menggunakan pendekatan
kontekstual memberikan penekanan pada pembelajaran yang bersifat nyata.
Peneliti menggunakan tujuh komponen utama pendekatan kontekstual ke dalam
pembelajaran yang meliputi, konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat
belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain penelitian quasi
experimental: control group pre-test dan post-test desain. Kelompok kontrol
adalah siswa kelas IX A dan kelompok eksperimen adalah siswa kelas IX D
dengan masing-masing kelas sebanyak 41 siswa. Data diperoleh melalui tes
kemampuan membedakan fakta dan opini yang digunakan untuk melihat
perbedaan antara kelas kontrol tanpa menggunakan pendekatan kontekstual dan
kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan kontekstual.
Berdasarkan hasil uji-t, diperoleh hasil t hitung sebesar 22.695. Nilai tersebut
lebih besar dari nilai t tabel yakni 2.042. Hal tersebut berarti hipotesis null (H0)
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (H1) diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual efektif diterapkan untuk pembelajaran
membedakan fakta dan opini di SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Kata Kunci: Fakta, opini, pendekatan kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Hadiyanti, Cicilia Kumara. 2017. The Effectiveness of Contextual Approach
Forward Abillity in Differentiating Fact and Opinions by using the
Editorial Text of Grade IX Student of SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang for Academic Year 2017/2018. Thesis. Yogyakarta:
Indonesian Language Literature Education Program, Department of
Language and Arts Education, Faculty of Teacher Training and
Education, at Sanata Dharma University.
This research is aimed to achive the effectiveness of the contextual approach
usage to distinguish the ability between facts and opinions for the grade IX
students at SMP Strada Santa Maria 1 in Tangerang. The study by using a
contextual approach will give emphasis to a real learning. The researcher uses
seven components of the contextual approach in learning to distinguish between
facts and opinions which is also included : constructivism, inquiry, questioning,
modeling, reflection and autenthic assessment.
The research was an experimental using quasi experimental design in the form
of control group pre-test dan post-test design. The contro group was student IX A
grade, while the experimental group was the students from IX D grade. Each
group consisted of student 41 students. The obtained data were gathered from the
test on the distinguish ability fact and opinions. The result of the test would be
used for comparing the difference between the control group and the experimental
group. The control group would not be provided with the contextual approach,
while the experimental group would be provided with the contextual approach.
based on the t-test result, the researcher has found. The t-count value is equalto
22.695. This value is greater than the t-table value namely 2.042. It implies that
the null hypothesis (H0) is rejected and alternative hypothesis (H1) accepted.
Therefore, the researcher might conclude the contextual approach is effective for
impelentation in the distinguish ability between facts and opinions among the IX
grade students of SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Keyword: Fact, opinions, contextual approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Bapa di surga yang telah melimpahkan berkat dan kasih-
Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul Efektivitas
Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini
Melalui Teks Tajuk Rencana Siswa Kelas IX SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan
Universitas Sanata Dharma (USD).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud bukan semata-mata karena kerja
penulis sendiri, melainkan berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Rishe Purnama D, S.Pd., M.Hum., selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan perhatian dan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi.
3. Dr.Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dengan sabar,
teliti dan selalu memberikan saran kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih sudah mengantarkan saya ke
gerbang masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing II dengan sabar, teliti dan
menjadi tempat mencurahkan kebimbangan ketika peneliti merasa bingung
dengan skripsinya.
5. Segenap dosen PBSI yang dengan kesabaran dan kesetiaan dalam mendidik
dan mendampingi peneliti selama menempuh ilmu di PBSI.
6. R. Marsidiq, karyawan seketariat PBSI yang dengan sabar dan teliti membantu
memperlancar peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Agustinus Supriyadi, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini berjalan dengan
baik.
8. Irin Lorensi Tri M, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas IX yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Siswa kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang yang mendukung
penelitian ini.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Yosep Sudiono dan Ibu Ramini yang telah sabar
mendampingiku sampai sekarang dan selalu memberikan dukungan doa,
dorongan dan semangat baik material maupun moral dalam menyelesaikan
perkuliahan ini.
11. Kakak-kakakku dan keponakanku yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi supaya peneliti segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Malaikatku, Lulik Novika yang telah bersedia memberikan sebagian hidupnya
untuk kelangsungan studiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Sahabat-sahabatku, Indah Rahayu, Yohana Augusta, Clara Wahyu, Irene
Dewi, Monica Mentari dan Yoshinta Debi yang telah menjadi tempat
bertukarpikiran, memberikan semangat selama perkuliahan dan persahabatan
yang indah ini. Semoga kenangan manis ini tidak akan pernah terlupakan.
14. Teman-teman kos khususnya Retno dan Ovi yang selalu memberikan
semangat, dorongan dan motivasi untuk peneliti segera menyelesaikan skripsi
ini.
15. Teman-teman PBSI 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima
kasih atasa kerja samanya, perhatiannya dan persahabatannya selama ini.
16. Teman-teman Mitra Perpus terima kasih atas perjuangan, pengalaman dan
kerja samannya.
17. Semua orang yang hadir di dalam hidupku terima kasih atas pengalaman yang
luar biasa yang sudah diberikan.
Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini memberikan manfaat bagi
pembaca. Terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................... 5
1.4 Manfaat Masalah ................................................................................... 6
1.5 Batasan Istilah ....................................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 9
2.2 Hakikat Fakta dan Opini ....................................................................... 12
2.2.1. Pengertian Fakta dan Ciri-ciri Fakta ........................................... 12
2.2.2 Pengertian Opini dan Ciri-ciri Opini .......................................... 13
2.3 Pendekatan, Metode dan Teknik .......................................................... 15
2.4 Hakikat Pendekatan Kontekstual .......................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.5 Komponen Pembelajaran Kontekstual .................................................. 17
2.6 Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Membedakan
Fakta dan Opini di Kelas ...................................................................... 19
2.7 Tajuk Rencana ...................................................................................... 25
2.8 Kerangka Berpikir ................................................................................. 27
2.9 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 31
3.2 Tahap Penelitian .................................................................................... 33
3.2.1 Tahap Pertama, Pra-eksperimen ............................................... 33
3.2.2 Tahap Kedua, Eksperimen ........................................................ 33
3.2.3 Tahap Ketiga, Post-eksperimen ................................................ 34
3.3 Sumber Data ........................................................................................ 34
3.3.1 Populasi ...................................................................................... 34
3.3.2 Sampel ....................................................................................... 34
3.4 Variabel Data ....................................................................................... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
3.5.1 Tes ............................................................................................ 35
3.5.2 Observasi ................................................................................... 36
3.6 Validasi Instrumen ............................................................................... 37
3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................. 38
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................. 38
3.9 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
4.1 Gamaran Umum Sekolah ...................................................................... 42
4.1.1 Visi SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang ................................ 42
4.1.2 Misi SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang ................................ 42
4.2 Jadwal Pengamatan dan Penelitian ....................................................... 44
4.2.1 Jadwal Pengamatan ..................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.2.2 Jadwal Penelitian ......................................................................... 44
4.3 Data Pengamatan .................................................................................. 45
4.4 Deskripsi Penelitian ............................................................................. 47
4.5 Data Hasil Treatment Pendekatan Kontekstual .................................... 48
4.5.1 Data Hasil Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ..................... 48
4.5.2 Data Kegiatan Treatment ............................................................. 49
4.5.2.1 Pertemuan Pertama Kelas Kontrol dan Eksperimen .......... 49
4.5.2.2 Pertemuan Kedua Kelas Kontrol dan Eksperimen ............. 50
4.5.3 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen .................. 52
4.6 Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 55
4.6.1 Uji Normalitas ............................................................................. 55
4.6.2 Uji Homogenitas Varian ............................................................. 58
4.6.3 Uji Hipotesis ............................................................................... 60
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 64
5.2 Saran ...................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 67
LAMPIRAN ............................................................................................... 70
BIODATA PENULIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Komponen Kelas Kontrol ........................................................... 32
Tabel 3.2 Komponen Kelas Eksperimen .................................................... 32
Tabel 3.3 PAP Tipe 1 ................................................................................. 39
Tabel 4.1 Kegiatan Observasi Kelas Kontrol dan Eksperimen .................. 44
Tabel 4.2 Jadwal Mengajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............. 44
Tabel 4.3 Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ............ 56
Tabel 4.4 Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ........... 57
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen .......................................... 58
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Kelas Kontrol ................................................. 59
Tabel 4.7 Uji-t Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ................................. 60
Tabel 4.8 Uji-t Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ........................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ........................ 48
Diagram 4.2 Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................... 53
Diagram 4.3 Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan
Eksperimen ............................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, guru memegang peran penting
sebagai fasilitator. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab
merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai jembatan
bagi siswa harus mampu mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam pengajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi tidak menjadi alasan bagi guru bahasa
Indonesia tidak mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu
guru perlu mendapat pengetahuan tentang pola pengajaran yang perlu digunakan
dalam proses belajar mengajar.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Dekdiknas, 2006:81)
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulisan, serta menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya
kesustraan Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) salah satu
aspek kebahasaan adalah kegiatan membaca. Kegiatan membaca selalu
dicantumkan dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia, karena pada dasarnya
kegiatan membaca merupakan kegiatan yang wajib dikuasai oleh siswa. Oleh
karena itu, siswa diharapkan terampil menggunakan bahasa Indonesia sebagai
sarana komunikasi baik lisan maupun tulis yang tertuang dalam semua aspek
keterampilan berbahasa. Sesuai silabus pendidikan KTSP kelas IX Sekolah
Menengah Pertama, pembelajaran fakta dan opini masuk ke dalam Standart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kompetensi 3 yaitu memahami ragam wacana tulis membaca intensif dan
membaca memindai dan Kompetensi Dasar 3.1 membedakan antara fakta dan
opini dalam teks iklan/surat kabar melalui membaca intensif.
Seiring dengan era globalisasi yang mengakibatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin berkembang, hal ini juga menuntut siswa agar membaca
dengan baik. Pandangan mengenai kegiatan membaca yang membosankan harus
segera diubah. Pasalnya, membaca adalah sumber informasi yang tidak akan
pernah lepas dari kehidupan manusia. Informasi yang didapat berasal dari berbagi
sumber yaitu buku, koran, televisi, radio, majalah, percakapan antar teman dan
lain-lain. Ketika seseorang kurang mampu menangkap suatu informasi, maka
yang terjadi adalah kesalahpahaman. Dalam hal ini, siswa harus membudayakan
kegiatan membaca. Ketika siswa mampu melakukan kegiatan literasi membaca
dengan baik, maka ia akan mampu menerima informasi dengan baik. Setiap kali
melakukan kegiatan membaca, ada hal yang perlu diketahui yaitu apakah
informasi yang dimuat memiliki kebenaran atau hanya sekadar opini semata.
Kegiatan tersebut dilakukan supaya siswa mampu mengidentifikasi kalimat fakta
dan kalimat opini dengan baik.
Berdasarkan pernyataan di atas, ditegaskan bahwa mengidentifikasi fakta dan
opini terlebih dahulu harus mengetahui ciri-ciri kalimat fakta dan ciri-ciri kalimat
opini. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang cocok untuk menemukan
perbedaan fakta dan opini. Namun, pada umumnya siswa malas dalam membaca
apalagi jika siswa diminta untuk membaca keseluruhan teks. Mengingat siswa
terlalu malas untuk mencari fakta dan opini yang berkaitan dengan isi bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
karena keterampilan membaca membutuhkan konsentrasi dan pemahaman yang
tinggi dan pengarahan yang intensif. Oleh sebab itu, guru harus menyajikan
pembelajaran yang menyenangkan dan memberi pengalaman yang bermakna bagi
siswa supaya materi mengenai fakta dan opini dapat tersampaikan.
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi (KBBI, 2008:387). Oleh sebab itu, fakta
merupakan sesuatu yang benar terjadi secara nyata dan dapat dibuktikan
kebenarannya. Opini juga sering disebut dengan pendapat (KBBI, 2008:800).
Pembelajaran fakta dan opini memang harus diberikan kepada siswa, supaya
siswa memperoleh pengetahuan yang baik mengenai fakta dan opini. Hal ini
memudahkan mereka dalam menerima informasi sehari-hari. Apalagi informasi
media massa yang banyak mendapat tambahan dari penulis sebelum diterbitkan ke
masyarakat. Media massa bisa membentuk realitas yang disajikan kepada
pembaca. Fakta dan opini yang dipahami sangat tergantung pada media yang
dibaca (Nurudin, 2009:75).
Agar siswa dapat belajar dengan baik, pendekatan harus disesuaikan setepat,
seefisien, dan seefektif mungkin. Ibrahim (2006:12) mengatakan bahwa untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal siswa harus terlibat langsung dalam
kegiatan pembelajaran bahkan menjadi pelaku utama pembelajaran. Pendekatan
kontekstual merupakan pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian
siswa yang menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dan mendalam
sehingga siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyesuaikan.
Pendekatan yang harus dikembangkan untuk pembelajaran adalahembeajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang berpusat pada siswa, kemudian mengembangkan kreativitas, menciptakan
kondisi yang menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai etika, estetika,
logika dan kinestika serta menyediakan pengalaman belajar yang beragam dalam
Rohani (2008:12). Hal ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran bergantung pada bagaimana proses pembelajaran direncanakan dan
dijalankan guru secara profesional. Oleh sebab itu, salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan fakta dan opini adalah
dengan pendekatan kontekstual.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat memberikan pengaruh
yang kuat dalam siswa. Kondisi seperti ini, guru hanya sebagai fasilitator
sedangkan siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran. Peran guru di sini
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sekitar siswa. Depdiknas
(2006), pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang
holistik yang bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi yang
dipelajarinya dengan mengaitkan materi itu dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari (konteks pribadi, sosio, kultural) sehingga, siswa memiliki
pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari
satu permasalahan/ konteks ke permasalahan/ konteks yang lain.
Di sini peneliti melakukan penelitiannya di SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang dengan alasan sekolah yang berada di kota besar yang diharapkan
mampu memberikan hasil yang memuaskan terhadap kemampuan membedakan
fakta dan opini melalui pendekatan kontekstual. Selain itu, pola pemikiran siswa
menengah pertama dalam mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sesuai informasi yang diperoleh di sekitarnya. Berdasarkan pernyataan tersebut,
peneliti memiliki pandangan bahwa pendekatan kontekstual mengubah pandangan
peserta didik sebelum atau sesudah mengikuti pembelajaran. Pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah
pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari
pengetahuan.
Esensi dari kemampuan siswa dalam membedakan fakta dan opini melalui
pembelajaran kontekstual adalah supaya siswa mampu lebih kritis lagi mengenai
isu-isu yang berada di sekitar mereka. Selain itu, mengajak siswa itu untuk
menambah pengetahuan secara umum, membiasakan siswa berpikir kritis dan
membuat siswa lebih aktif lagi dalam mengemukakan pendapat. Alasannya karena
kemampuan menemukan fakta dan opini melalui pendekatan kontekstual akan
meningkatkan penalaran siswa menjadi lebih baik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan peneliti:
Bagaimana efektivitas pendekatan kontekstual terhadap kemampuan
membedakan fakta dan opini melalui teks tajuk rencana siswa kelas IX SMP
Strada Santa Maria 1 Tangerang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk melihat efektivitas pendekatan kontekstual
terhadap kemampuan membedakan fakta dan opini melalui teks tajuk rencana
siswa kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat hasil penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan masalah yang sudah dipaparkan,
maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi guru, siswa,
sekolah dan peneliti yang lain. Adapun penjabarannya:
a. Bagi guru.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru, membantu
guru dalam implementasi pendekatan kontekstual, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi siswa.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan suasana belajar
yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
c. Bagi sekolah.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan untuk
perkembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia.
d. Bagi peneliti.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengaplikasikan teori yag sudah
didapat.
1.5 Batasan Istilah
Istilah yang perlu dibatasi dalam penelitian ini adalah fakta, opini dan
pembelajaran kontekstual.
a. Fakta
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan,
sesuatu yang benar - benar ada atau terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Opini
Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian seseorang.
c. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah suatu pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkan dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah suatu bentuk opini yang lazim
ditemukan dalam surat kabar, tabloid atau majalah.
1.6 Sistematika Penelitian
Skripsi ini terdiri lima bab, yaitu pendahuluan, kajian teori, metodologi
penelitian, hasil penelitian dan simpulan dan saran. Penjelasan dari masing-
masing bab, yaitu bab I berisi pendahuluan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penelitian. Bab
II berisi penelitian yag relevan, kemudian dilanjut landasan teori yang
digunakan peeliti, kerangka berpikir dan hipotesis. Bab III berkaitan dengan
metodologi penelitian yang berisi jenis pendekatan dan metode penelitian,
langkah-langkah penelitian, sumber data yang digunakan, variabel penelitian
yang digunakan, teknik pengumpulan data, validitas instrumen dan teknik
analisis data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang sudah didapat dan pengujian hipotesis. Bab terakhir, yaitu bab V berisi
simpulan hasil penelitian dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI
Bab ini menjelaskan beberapa hal yang dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian. Oleh karena itu, akan dijabarkan penelitian yang relevan dan beberapa
kajian teori sebagai acuan dan kerangka berpikir. Berikut penjabarannya.
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada tiga penelitian relevan yang mendukung penelitian ini. Penelitian pertama
disusun oleh Pasaribu, dkk (2014/2015:1) dengan judul Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan
Opini Tajuk Rencana oleh Kelas XI SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran
2014/215.
Penelitian tersebut mengkaji mengenai penggunaan model pembelajaran
berbasis masalah yang dikaitkan dengan kemampuan membedakan fakta dan
opini pada tajuk rencana. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hasil dari
penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan
membedakan fakta dan opini tajuk rencana siswa kelas XI SMA Negeri 21
Medan. Model pembelajaran berbasis masalah digunakan guru untuk melatih
siswa berpikir kritis dan teliti dalam menentukan fakta dan opini dalam tajuk
rencana melalui pembelajaran berbasis masalah. Peneliti dalam hal ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pre-test post-test
design dengan sampel sebanyak 36 siswa. Nilai rata-rata yang didapat sebelum
menggunakan treatment adalah 64,8. Sesudah mendapat treatment nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang didapat 72,2. Hal ini berarti treatment yang diberikan berhasil. Treatment
digunakan untuk mengetahui hasil perbedaan antara kelompok kontrol dan
eksperimen. Analisis data yang digunakan uji “t” yang di lakukan utuk menguji
hipotetis. Hasil yang didapat setelah perhitungan menggunakan uji “t” t hitung > t
tabel yakni 6.49 > 2.03). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t-hitung lebih
besar dari t-tabel. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif
diterima, yang berarti hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah
dirumuskan.
Penelitian kedua berjudul Pengaruh Pembelajaran Think and Share (Berpikir,
Berpasangan dan Berbagi) terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini
Siswa Kelas XI SMA Negeri Sorkam Barat Tahun Pembelajaran 2013/2014 oleh
Frisnawati Siburian, Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
pengaruh model Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi)
terhadap kemampuan membedakan fakta dan opini siswa kelas XI SMA Negeri 1
Sorkam Barat tahun ajaran 2013/2014. Think Pair and Share (Berpikir,
berpasangan, dan berbagi) merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif.
Arends (1997) menyatakan bahwa think pair and share merupakan suatu cara
yang efektif untuk membuat suasana pola diskusi kelas. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pre-test dan post-test
design dan sampel yang sebanyak 32 siswa pada masing-masing kelas. Hasil rata-
rata nilai pre-test yang didapat dari kemampuan membedakan fakta dan opini
menggunakan model think pair and share sebelum treatment yaitu sebesar 60,31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Setelah mendapat treatment hasil rata-rata yang didapat pada post-test yatu 83,41.
Analisis data yang digunakan adalah uji-t.
Penelitian ketiga berjudul Kemampuan Menentukan Fakta dan Opini dalam
Teks Tajuk Rencana Koran Kompas Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari
oleh Wa Fatima. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa dari 73 siswa yang menjadi sampel
penelitian, 48 siswa (65,75%) yang mampu dalam menentukan fakta dan opini
dalam teks tajuk rencana dan 25 siswa (34,25%) yang tidak mampu dalam
menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana. Hal ini dapat dikatakan
bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari dalam
menentukan fakta dan opini dalam teks tajuk rencana surat kabar koran kompas
tidak mampu secara klasikal. Tingkat kemampuan siswa SMA Negeri 7 Kendari
berbeda-beda pada tiap aspek permasalahan yaitu 1) kemampuan menentukan
fakta dan opini memperoleh persentase sebesar 93,15% (mampu), 2) kemampuan
membedakan fakta dan opini memperoleh persentase sebesar 50,68% (tidak
mampu) dan 3) kemampuan menyimpulkan isi tajuk rencana memperoleh
persentase sebesar 54,79% (tidak mampu). Persentase individu yang seharusnya
mencapai kemampuan maksimal 75% hanya mampu didapatkan siswa sebesar
65,75%, sedangkan yang tidak mampu mencapai kriteria ketuntasan klasikal
mencapai 85%.
Berdasarkan tiga penelitian relevan di atas, ketiga penelitian tesebut memiliki
persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu sama-sama
mengenai kemampuan membedakan fakta dan opini. Hal yang membedakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan ketiga penelitian tersebut yaitu pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Penelitian pertama menggunakan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning), penelitian kedua menggunakan penelitian think pair and share
(Berpikir, berpasangan, dan berbagi), sedangkan penelitian ketiga menggunakan
deskriptif kuantitatif. Penelitian relevan digunakan sebagai acuan bahwa ketiga
penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Peneliti akan melakuan penelitian di SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam membedakan fakta dan opini
melalui tajuk rencana.
2.2 Hakikat Fakta dan Opini
2.2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Fakta
Berbicara mengenai fakta pasti selalu berhubungan dengan suatu kebenaran,
karena pada umunya fakta merupakan sebuah istilah yang sering digunakan untuk
menerangkan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Pernyataan tersebut sesuai
dengan pendapat Suganda (2004:37) bahwa fakta merupakan kebenaran isi yang
sudah terjadi. Maksud dari isi adalah bukti yang benar-benar terjadi. Fakta adalah
hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar - benar
ada atau terjadi (KBBI, 2005:312). Semua data dan informasi memang harus
diyakini kebenarannya. Oleh sebab itu, penulis harus mengadakan pengujian atas
data dan informasi tersebut, apakah semua bahan keterangan itu merupakan fakta.
Gorys Keraf (1981:9) mengatakan bahwa fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya
terjadi atau sesuatu yang ada secara nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Membedakan antara fakta dan opini memang sulit. Hal yang mudah dilakukan
adalah melihat dari ciri-ciri. Ciri-ciri digunakan untuk membedakan kalimat fakta
yang menjadi dasar dalam membedakan fakta dan opini. Adapun ciri-ciri kalimat
fakta yang dapat menjadi penanda dapat dilihat apabila mengandung unsur
(Kustina dan Novatma, 2016:4).
a. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi
dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
b. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa
dengan jumlah pasti.
c. Menunjukkan peristiwa atau informasi yang telah terjadi.
d. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat dan waktu kejadian.
e. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
Berdasarkan pengertian dan ciri fakta yang ada, peneliti akan menerapkan
pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dengan menggunakan pendekatan
kontekstual. Pengertian dan ciri tersebut akan masuk pada penilaian yang
digunakan sebagai alat untk melihat seberapa mampu siswa dalam membedakan
fakta dan opini.
2.2.2 Pengertian dan Ciri-ciri Opini
Opini juga sering disebut sebagai pendapat. Opini atau pendapat merupakan
suatu sikap pikiran seseorang terhadap suatu peristiwa. Menurut KBBI (2005:800)
Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian. Opini seseorang berasal dari buah
pikiran atau pendapat terhadap suatu hal, maka sangat jarang terlihat persamaan
antara pendapat-pendapat yang dikeluarkan oleh setiap orang. Pendapat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diungkapkan memiliki tujuannya sama, namun setidaknya redaksi kalimat yang
dikeluarkan akan berbeda. Dalam sebuah opini, penulislah yang menjadi satu-
satunya pengendali penyampaian gagasan pikiran yang dikemukan (Rahardi,
2012:30). Opini adalah pendapat seseorang atau kelompok. Senada dengan hal
tersebut, Wahyudi (1991) mengungkapkan opini merupakan pendapat pribadi
seseorang (wartawan) yang tidak dilandasi fakta, tetapi lebih dilandasi oleh selera
pribadi si orang atau wartawan. Opini dalam hal ini pendapat sesorang tentang
sesuatu yang bersifat subjektif karena pandangan atau penilaian seseorang yang
berbeda. Jadi kendati faktanya sama, namun ketika orang beropini, antara orang
yang satu dengan yang yang lainnya memperlihatkan adanya perbedaan (Abdulla,
1999:14). Unsur pembeda dapat diketahui melalui ciri-ciri. Adapun ciri-ciri opini
yang menjadi penanda khas bahwa itu benar-benar opini seesorang apabila
mengandung unsur (Kustina dan Novatma, 2016:4-5).
a. Bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran atau
ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
b. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas
pertanyaan: mengapa dan bagaimana.
c. Menunjukkan peristiwa yang belum atau akan terjadi pada masa yang akan
datang (baru berupa rencana).
d. Berdasarkan pemikiran, kemungkinan dan perasaan.
e. Tidak memiliki data yang akurat.
Fakta dan opini adalah dua hal yang berbeda menurut pandangan Suryanto
(2004:39). Fakta adalah sebuah kenyataan yang telah menjadi bagian dari sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
waktu. Kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi. Fakta menyatakan sesuatu
secara objektif (apa adanya), tidak memberi penilaian, dan tidak bermaksud
mempengaruhi. Adapun opini atau pendapat merupakan sesuatu gagasan atau
pemikiran tentang sesuatu hal. Gagasan dapat berupa penilaian, anggapan, atau
dugaan yang bisa saja salah sehingga perlu dibuktikan kebenarannya. Pendapat
yang dimaksud bersifat untuk mempengaruhi, menyakinkan, atau membentuk
opini publik, sehingga biasanya disertai bukti-bukti dan alasan (argumentasi).
Peneliti menegaskan bahwa fakta benar-benar terjadi dan disertai oleh bukti
yang ada, sedangkan opini hanya sebuah pendapat yang dikemukakan orang lain
tanpa bukti yang jelas. Fakta merupakan kejadian yang nyata yang terjadi di
sekitar masyarakat. Berbeda dengan fakta, opini merupakan sebuah argumen
seseorang atau kelompok yang bersifat subyektif. Oleh sebab itu, peneliti akan
menggunakan pengertian tersebut untuk aspek penilaian dan indikator yang harus
dikuasai siswa dalam membedakan fakta dan opini.
2.3 Pendekatan, Metode dan Teknik
Dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran di kelas, guru diharapkan
memiliki pengetahuan mengenai berbagai pendekatan, metode dan teknik yang
dapat diterapkan di kelas. Pendekatan merupakan satu set asumsi yang korelatif
yang berhubungan dengan sifat belajar mengajar menurut Anthony (dalam Yaumi,
2013:231). Artinya pendekatan merupakan sudut pandang bagi para pengajar
dalam proses pembelajaran. Sebelum masuk kelas, guru sudah memiliki tujuan
mengenai proses belajar mengajar yang akan terlaksana di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Setelah itu, untuk mendukung asumsi yang sudah dibentuk, guru
menggunakan metode yang berfungsi untuk menerapkan pendekatan yang akan
digunakan. Metode bersifat prosedural. Metode merupakan upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Yaumi, 2013:231). Penerapan
metode dalam pembelajaran adalah teknik. Teknik merupakan implementasi yang
terjadi di dalam ruang kelas (Yaumi, 2013:232). Teknik harus memiliki
keselarasan antara pendekatan dan metode, karena untuk melaksanakan suatu
metode dengan baik, guru dapat merancang teknik agar tujuan atau kompetensi
pembelajaran berjalan dengan maksimal.
2.4 Hakikat Pendekatan Kontekstual
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru di
dalam kelas. Sanjaya (2006:109) menyatakan pendekatan kontekstual adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan
menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dalam menemukan masalahnya sendiri. Hal tersebut dimungkinkan agar materi
yang dipelajari dapat dikaitkan dengan lingkungan sekitarnya. Komalasari
(2010:7) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang
mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara,
dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.
Berdasarkan dua pengertian di atas, peneliti mengasumsikan bahwa
peendekatan kontekstual lebih menekankan pada hubungan pengetahuan dasar
siswa dengan lingkungan sekitar siswa, sehingga siswa mampu dengan baik
mengaitkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari dengan pembelajaran di
dalam kelas.
2.5 Komponen Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Learning and Teaching (CTL) yaitu
membangun makna yang berkualitas dengan menghubungkan pelajaran bahasa
Indonesia dengan lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran menggunakan
pendekatan kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa
yang sedang diajarkan guru dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata
yang berhubungan dengan orang disekitar. Pembelajaran menggunakan
pendekatan kontekstual menekankan pada berpikir tingkat tinggi, transfer
pengetahuan lintas disiplin, pengumpulan, penganalisis dan data dari berbagai
sumber dan pandangan. Selain itu, telah diidentifikasi enam unsur kunci CTL
yaitu, pengalaman bermakna, penerapan pengetahuan, berfikir tingkat tinggi,
kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standart, reponsif terhadap budaya
dan penilaian autentik (University of Washington, 2001 dalam Trianto, 2009:106).
Pendekatan kontekstual menekankan asas pada pengalaman yang dihubungkan
dengan pegetahuan pembelajaran. Berikut penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Pengalaman bermakna: pemahaman, relevansi dan penghargaan pribadi siswa
bahwa ia berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari. Pembelajaran
dipersepsi sebagai relevan dengan hidup mereka.
b. Penerapan pengetahuan: kemampuan untuk melihat bagaimana apa yang
dipelajari diterapkan dalam tatanan-tatanan lain dan fungsi-fungsi pada masa
sekarang dan akan datang.
c. Berfikir tingkat tingkat tinggi: siswa dilatih untuk menggunakan berfikir kritis
dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu atau memecahkan
suatu masalah.
d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standart: konten pengajaran
berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar lokal, negara bagian,
nasional, asosiasi dan/atau industri.
e. Reponsif terhadap budaya: pendidik harus memahami dan menghormati nilai-
nilai, keyakinan-keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan
pendidik dan masyarakat tempat mereka mendidik. Berbagai macam budaya
perorangan dan kelompok memengaruhi pembelajaran. Budaya-budaya ini, dan
hubungan antar budaya-budaya ini, memengaruhi bagaimana pendidik
mengajar. Paling tidak empat perspektif seharusnya dipertimbangkan: individu
siswa, kelompok siswa (seperti tim atau keseluruhan kelas), tatanan sekolah
dan tatanan masyarakat yang lebih besar.
f. Penilaian autentik: Penggunaan berbagai macam strategi penilaian yang secara
valid mencerminkan hasil belajar sesunguhnya yang diharapkan dari siswa.
Srategi-strategi ini dapat meliputi atas proyek dan kegiatan siswa, penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
portofolio, rubric, chek list dan panduan pengamatan di samping memberikan
kesempatan kepada siswa ikut aktif berperan serta dalam menilai pembelajaran
mereka sendiri dan penggunaan untuk memperbaiki keterampilan membaca
mereka.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengasumsikan bahwa enam kunci
CTL yang digunakan sebagai penilaian untuk mengetahui apakah siswa benar-
benar belajar yang dapat dilihat ketika pengaitan materi dengan kehidupan
sekitarnya. Selain itu, berguna juga bagi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Penilaian yang digunakan dilakukan secara seimbang antara proses dan hasil
belajar. Keberhasilan CTL tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kognitifnya
saja, melainkan juga perkembangan seluruh aspek.
2.6 Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Membedakan Fakta dan
Opini di Kelas
Teori kontekstual berfokus pada mulitiaspek lingkungan belajar diantaranya
ruang kelas, laboratorium (IPA, IPS Bahasa, Bengkel Kerja), laboratorium
komputer, tempat kerja maupun tempat-tempat lainnya. Hal ini mendorong guru
menentukan desain lingkungan belajar yang dimungkinkan untuk mengaitkan
berbagai bentuk pengalaman sosial, budaya, fisika dan psikologi dalam mencapai
hasil belajar. Oleh sebab itu, pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual
memiliki 5 strategi pembelajaran yaitu relating, experiencing, applying,
cooperation dan transferring (Trianto, 2009:109). Berikut penjelasannya.
Pertama, menghubungkan (relating). Dalam hal ini, relating yang dimaksud
adalah belajar dalam suatu konteks sebuah pengalaman hidup yang nyata atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
awal sebelum pengetahuan itu diperoleh siswa. Guru menggunakan relating
ketika mereka mencoba menghubungkan konsep baru dengan sesuatu yang telah
diketahui oleh siswa.
Kedua, mencoba (experiencing). Pada experiencing mungkin saja mereka
tidak mempunyai pengalaman langsung berkenaan dengan konsep tersebut. Pada
bagian ini guru harus dapat memberikan kegiatan kepada siswa sehingga dari
kegiatan yang dilakukan dapat membangun pengetahuan siswa. Dalam hal ini,
siswa dituntut untuk menemukan konsep mengenai fakta dan opini melalui
pendekatan kontekstual.
Ketiga, mengaplikasi (applying). Strategi applying sebagai belajar dengan
menerapkan konsep-konsep. Kenyataannya, siswa mengaplikasikan konsep-
konsep ketika berhubungan dengan aktivitas penyelesaian masalah yang diberikan
guru. Guru juga dapat memotivasi suatu kebutuhan untuk memahami konsep
dengan memberikan latihan yang realistis dan relevan sesuai dengan bacaan yang
mengandung fakta dan opini.
Keempat, bekerja sama (cooperation). Bekerja sama belajar dalam konteks
saling berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan pelajar lainnya adalah
strategi instruksional yang utama dalam pengajaran kontekstual. Pengalaman
dalam bekerja sama tidak hanya menolong untuk mempelajari suatu bahan
pelajaran, hal ini juga secara konsisten berkaitan dengan penitikberatan pada
kehidupan nyata dalam pengajaran kontekstual. Pemberi kerja juga menyatakan
bahwa pekerja yang dapat berkomunikasi secara efektif, yang dapat secara bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berbagi komunikasi dan dapat bekerja dengan nyaman dalam sebuah tim, akan
sangat dihargai di tempat kerja.
Kelima, proses mengirim ilmu (transferring). Transfering adalah strategi
mengajar yang kita definisikan sebagai menggunakan pengetahuan dalam konteks
baru atau situasi hal yang belum teratasi atau diselesaikan dalam kelas. Dalam hal
ini, yang dimaksud situasi adalah kurangnya pemahaman siswa dalam
membedakan fakta dan opini. Oleh sebab itu, pendekatan kontekstual digunakan
untuk memberikan ilmu yang nyata.
Strategi yang diterapkan dalam pembelajaran kontekstual diharapkan dapat
menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan yang nyata. Selain itu, guru
sebagai fasilitator mampu menjadi jembatan dalam membantu siswa yang
memiliki pengetahuan kurang. Setelah mereka memiliki bekal yang cukup
mengenai pembelajaran, maka siswa diharapkan mampu mengaplikasikan konsep
yang didapat ke dalam konsep kehidupan sehari-hari atau sebaliknya.
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Learning and Teaching (CTL)
merupakan kegiatan yang membangun pengetahuan melalui pembelajaran bahasa
Indonesia dengan lingkungan sosial siswa. Penerapan pembelajaran kontekstual
menggunakan tujuh komponen yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Komponen yang dimaksud adalah konstruktivisme (contructivism), inkuiri
(inquiry), bertanya (question), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling). refleksi (reflection) dan penilaian autentik (authentic
assessment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika
menerapkan ketujuh prinsip tersebut dalam pembelajarannya. CTL dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang apa saja dan kelas yang
bagaimanapun keadaannya (Depdiknas, 2002 dalam Trianto, 2009:111).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pembelajaran menggunakan
pendekatan kontekstual berarti pembelajaran yang mengaitkan segala sesuatu
yang dapat diterapkan dalam pelajaran apa saja, tidak terkecuali pelajaran bahasa
Indonesia. Sanjaya (2006:262) menjelaskan bahwa CTL sebagai suatu pendekatan
pembelajaran memiliki tujuh komponen yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Berikut tujuh komponen CTL.
a. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Pendekatan kontekstual
memiliki pandangan bahwa siswa sejak awal sudah memiliki pengetahuan
mengenai suatu materi, sehingga dalam hal ini guru sebagai fasilitator bertugas
mengarahkan siswa dalam materi fakta dan opini.
b. Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada perencanaan dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pada tahap ini siswa
mencari kemudian mengamati perbedaan fakta dan opini dari teks.
c. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu,
sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam
berpikir. Proses tanya digunakan ketika dalam proses pembelajaran fakta dan
opini ada hal yang kurang dimengerti oleh siswa, guru sebagai fasilitator
bertugas mempertegas materi.
d. Mayarakat belajar dapat dilakukan dengan menetapkan pembelajaran melalui
kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari
bakat dan minatnya. Tahap ini siswa diajak untuk bekerja sama lewat diskusi
untuk menemukan fakta dan opini dalam teks.
e. Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai
contoh yang ditiru oleh siswa. Dalam hal ini, siswa diberi tayangan video iklan
“Buka Lapak”
f. Penilaian autentik adalah proses yang dilakukan guru mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Proses penilaian autentik
digunakan guru untuk menentukan nilai akhir siswa.
Dalam pembelajaran CTL, guru memiliki peran sebagai pendamping siswa,
sedangkan siswa sebagai pusat pembelajaran di dalam kelas. Adapun langkah-
langkah penerapan CTL di dalam kelas menurut Trianto (2006:111) sebagai
berikut.
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengonstruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan barunya. Di sini guru hanya sebagai fasilitator dalam
pembelajaran di kelas. Siswa mengembangkan pengetahuannya dengan dibantu
guru lewat pertanyaan yang lontarkan guru.
b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Dalam hal
ini, siswa mencari sendiri mengenai hakikat fakta dan opini lewat teks.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Ketika siswa tidak
mengerti mengenai fakta dan opini, guru sebagai fasilitator bertugas untuk
memberi peneguhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Ciptakan masyarakat belajar (Belajar dalam kelompok-kelompok). Kegiatan
kelompok berupa diksusi merupakan bagian dari pendekatan kontekstual.
Dalam pembelajaran ini, siswa diajak berdiskusi 2-4 orang untuk
mengidentifikasi fakta dan opini.
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Model pembelajaran yang
dihadirkan dalam pendekatan kontekstual berupa video iklan “Buka Lapak”.
f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan. Peneguhan dimaksudkan supaya siswa
mendapat informasi yang jelas dari guru.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, peneliti membuat langkah-langkah yang
dapat dilakukan pada penelitian ini yaitu membedakan fakta dan opini siswa kelas
IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang. Adapun langkah-langkah yaitu sebagai
berikut:
a. Peneliti menggali informasi mengenai pengetahuan siswa mengenai fakta dan
opini. Siswa membuat kelompok yang terdiri 2-4 orang yang kemudian
mengerjakan pre-test.
b. Peneliti meminta siswa dapat menemukan konsep fakta dan opini ciri khas dari
fakta dan opini, kemudian peneliti memberi contoh dan kemudian siswa
menganalisis bagian fakta da bagian opini.
c. Peneliti memberikan contoh dari tajuk dari koran yang nantinya siswa
mengidentifikasi fakta dan opini.
d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil tanggapan mengenai isi tajuk rencana
di depan kelas dan kelompok yang lain memberi komentar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Pada akhir pelajaran, peneiti dan siswa melaksanakan refleksi dengan
berdiskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa
membuat catatan penting mengenai perbedaan fakta dan opini. Kegiatan ini
dilakukan dalam keadaan santai. Hal ini dilakukan supaya informasi yang
diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran dapat menjadi pengetahuan
dasar siswa dalam tingkat selanjutnya.
f. Pada akhir kegiatan siswa mengerjakan soal post-test.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kontekstual memberikan suasana
belajar yang kondusif bagi siswa karena siswa seperti berada dalam lingkungan
sehari-hari. Menggunakan konteks pembelajaran yang dekat dengan siswa, akan
mempermudah guru dalam penyampaian materi kepada siswa, sehingga hasil
belajar yang diinginkan guru tercapai. Di samping itu, penilaian hasil belajar
siswa akan dapat mencerminkan kemampuan yang sebenarnya jika penilaian
dilakukan secara autentik.
2.7 Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah suatu bentuk opini yang lazim ditemukan
dalam surat kabar, tabloid atau majalah. Tajuk rencana diartikan sebagai opini
redaksi berisi aspirasi, pendapat dan sikap resmi media pers terhadap persoalan
potensial, fenomenal, aktual dan atau kontroversial yang terdapat dalam
masyarakat (Sumadiria, 2004:82). Suara tajuk rencana bukanlah suara perorangan
atau pribadi-pribadi yang terdapat di jajaran redaksi, melainkan suara dari
keseluruhan wartawan atau karyawan dari suatu penerbitan pers. Oleh sebab itu,
tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Assegaf (dalam Sumadiria, 2004:82) tajuk rencana sedikitnya harus
mengandung lima unsur satu sama lain yang saling terkait yakni (1) menyatakan
suatu pendapat, (2) pendapat itu disusun secara logis, (3) singkat, (4) menarik dan
(5) untuk mempengaruhi pendapat para pembuat kebijakan dalam pemerintah atau
masyarakat. Dalam hal ini, isi dari tajuk rencana merupakan suatu pendapat yang
disusun secara logis yang ditulis singkat dan menarik karena terbatas pada tempat
dalam surat kabar
Menurut William Pinkerton dari Harvard University (dalam Sumadiria,
(2004:83-84) fungsi tajuk rencana mencakup empat hal yakni (1) menjelaskan
berita, (2) menjelaskan latar belakang, (3) meramalkan masa depan dan (4)
menyampaikan pertimbangkan moral.
Sifat tajuk rencana menurut Pujanarko (2008) dalam tulisannya yang berjudul
Pengertian Tajuk Rencana atau Ediorial dalam Media Massa ada empat. Berikut
penjelasannya.
a. Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung jenis terbitan medianya bisa
harian (daily), atau mingguan (weekly), atau dua minggu (biweekly) dan
bulanan (monthly).
b. Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas baik itu
aspek social, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan atau olah
raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya.
c. Memiliki karakter atau konsistensi yang teratur kepada para pembacanya
terkait sikap dari media massa yang menulis tajuk rencana.
d. Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berdasarkan hal tersebut, tajuk rencana terbitan berkala yang memuat
mengenai topic yang sedang berkembang di masyarakat dari berbagai aspek,
sehingga pembaca sendirilah yang menarik kesimpulan mengenai isi dari tajuk
rencana tersebut.
Dalam bukunya, Sumadiria (2004:84) menjelaskan bahwa tajuk rencana
juga dapat dikenali lebih jauh berdasarkan jenis dan sifat yang dimiliknya,
yaitu: (1) tajuk rencana yang bersifat memberikan informasi semata, (2) tajuk
rencana yang bersifat menjelaskan, (3) tajuk rencana yang bersifat
memberikan argumentasi, (4) tajuk rencana yang bersifat menjuruskan
timbulnya aksi, (5) tajuk rencana yang bersfat jihad, (6) tajuk rencana yang
bersifat membujuk, (7) tajuk rencana yang bersifat memuji dan (8) tajuk
rencana yang bersifat menghibur.
Berdasarkan hal tersebut, jenis tajuk rencana memiliki berbagai jenis yang
dapat membedakan antara tajuk rencana satu dengan yang lain sesuai dengan
isi atau konten yang dimuat dalam surat kabar.
2.8 Kerangka Berpikir
Kesulitan siswa dalam membedakan fakta dan opini membuat peneliti ingin
melakukan penelitian terhadap pembelajaran tersebut yang sudah tercantum dalam
Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IX SMP.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjadikan bahasa Indonesia sebagai
pelajaran yang mengasyikan melalui pendekatan kontekstual.
Menurut Depdiknas (2006) pendekatan kontekstual merupakan suatu proses
pendidikan yang holistik yang bertujuan membantu siswa untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
makna materi yang dipelajari dengan mengaitkan materi itu dengan konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosio, kultural). Pengetahuan
siswa yang sudah dimiliki dapat diterapkan dalam pembelajaran di dalam kelas.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) sebagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Bagi peneliti, pembelajaran menggunakan pendekatan
kontekstual dirasa pas bagi pelajaran bahasa Indonesia karena dekat situasi nyata
siswa, sehingga siswa dengan mudah menyerap materi yang disampaikan oleh
guru. Diharapkan materi yang dirasa abstrak menjadi nyata sehingga siswa
mampu mencapai standar yang tinggi. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh
mampu menjadi pengetahuan dasar bagi siswa sehingga proses transfer
pengetahuan dari guru menjadi lebih optimal.
Peneliti ingin memberikan pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang
dengan sedemikian rupa mampu memberikan hasil yang baik kepada siswa.
Mengingat keterampilan membaca, khususnya dalam menemukan fakta dan opini
masih dirasa kurang optimal, peneliti ingin mengimplementasikan pendekatan
kontekstual dalam menemukan fakta dan opini, khususnya melalui tajuk rencana.
Peneliti berharap dengan digunakannya pendekatan kontekstual dalam
membedakan fakta dan opini melalui tajuk rencana untuk siswa kelas IX SMP
Strada Santa Maria 1 Tangerang mengalami perubahan. Adapun skema kerangka
berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Skema kerangka berpikir
2.9 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang dipaparkan di atas, rumusan hipotesis
penelitian ini adalah pendekatan kontekstual efektif untuk meningkatkan
Kemampuan membedakan
fakta dan opini dalam tajuk
rencana (kelompok kontrol)
Pendekatan Tradisional
Kemampuan membedakan
fakta dan opini dalam tajuk
rencana (kelompok eksperimen)
Pendekatan kontekstual
Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dibandingkan
Ada atau tidak perbedaan hasil belajar
siswa antara yang menggunakan
pendekatan pembelajaran kontekstual
dengan pendekatan tradisional yang
digunakan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemampuan membedakan fakta dan opini di SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang (H1). pendekatan kontekstual tidak efektif untuk meningkatkan
kemampuan membedakan fakta dan opini di SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang (H0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ekspreimen semu ini
banyak dilakukan dalam dunia pendidikan, karena bersifat menguji hipotesis
tentang ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain sesuai dengan
kondisi yang ada. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain pretest-
posttest kelompok kontrol yang non-ekuivalen (Non-equivalent Pretest-Posttest
Control Group Design).
Desain penelitian pretest-posttest kelompok kontrol yang non-ekuivalen, yaitu
jenis desain yang pada umumnya digunakan pada awal penelitian dengan
melakukan pengukuran terhadap variabel terikat yang telah memiliki subjek.
Setelah diberikan treatment, dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat
dengan alat ukur yang sama. Desain penelitian ini tidak menggunakan
randomisasi. Jadi data tidak diacak, tetapi sudah ditentukan sebelum penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok dengan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Pemberian perlakuan berdasarkan karakteristik siswa SMP
Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Adapun desain penelitian yang diadaptasi dari Sugiyono (2010:112) yang
digambarkan pada tabel 3.1 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1
Komponen Kelas Kontrol
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 O4
Keterangan:
O1: kelompok eksperimen yang diberikan pretes yang dilakukan peneliti sebelum
memberikan treatment.
O2: kelompok eksperimen yang diberikan posttest yang dilakukan peneliti setelah
memberikan treatment.
X: perlakuan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan
kontekstual.
O3: kelompok kontrol yang diberikan pre-test.
O4: kelompok kontrol yang diberikan post-test.
Berikut komponen perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen yang diterapkan di kelas digambarkan dalam tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2
Komponen Kelas Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Komponen
Kelompok
Eksperimen
IX A Kelas IX D
41 siswa Jumlah Siswa 41 siswa
Pendekatan
Tradisional
Konsep Pembelajaran Pendekatan
Kontekstual
Dalam hal ini, materi dan soal tes yang diberikan kepada siswa sama, tetapi
pendekatan pembelajaran saja yang berbeda. Kelas IX A diberi materi dengan
menggunakan pendekatan tradisional yang dilakukan tanpa berdiskusi dan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pendampingan yang intensif oleh guru kelas. Kelompok eksperimen yaitu kelas
IX D diberi pendekatan kontekstual yang berfungsi untuk memecahkan masalah
yang terjadi di sekitar masyarakat.
3.2 Tahap Penelitian
3.2.1 Tahap Pertama, Pre-eksperimen
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi pada guru yang mengajar di dalam kelas. Setelah itu membahas
mengenai kegiatan pembelajaran yang biasa diterapkan, karakteristik siswa kelas
IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang dan respons siswa terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam membadakan fakta dan opini.
Peneliti juga mengukur keterampilan awal siswa dalam membedakan fakta dan
opini dengan pretest baik dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
3.2.2 Tahap kedua, Eksperimen
Tahap kedua dari penelitian ini adalah perlakuan atau treatment dengan
mengajar siswa kelas IX A dan IX D. Peneliti mengimplementasikan pendekatan
kontekstual dalam kelas IX D pada kegiatan menemukan fakta dan opini dan kelas
IX A pengimplementasian pendekatan tradisional dalam pembelajaran di kelas.
Dalam penelitian ini, treatment dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali dengan
menerapkan pendekatan kontekstual dan 2 kali menggunakan pendekatan
kontekstual. Pendekatan ini digunakan sebagai langkah siswa untuk mengerjakan
post-test. Pemberian treatment ini menentukan keberhasilan pendekatan yang
digunakan pada masing-masing kelas. Waktu yang diberikan dari setiap kegiatan
2 X 40 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.2.3 Tahap ketiga, Post-eksperimen
Tahap ketiga ini adalah post eksperimen sekaligus tahap terakhir dalam
penelitian. Bentuk soal sama antara kelas IX A dan IX D. Hasil dari nilai post-
test digunakan untuk mengetahui perbedaan penggunaan treatment pendekatan
kontekstual dengan pendekatan tradisional terhadap kemampuan siswa dalam
membedakan fakta dan opini.
3.3 Sumber Data
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dari penelitian ini adalah kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
3.3.2 Sampel
Sampel dapat diartikan sebagain atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010:174). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
secara acak atau simple random sampling. Berdasarkan populasi yang telah
disetujui oleh peneliti, maka sampel yang akan digunakan untuk penelitian adalah
kelas IX A dan IX D. Dalam pengambilan ini, populasi diasumsikan berdistribusi
normal dan homogen.
3.4 Variabel Data
Dalam sebuah penelitian, suatu variabel tidak mungkin hanya berkaitan
dengan satu variabel saja, melainkan selalu saling mempengaruhi dengan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
variabel lain. Berdasarkan kedudukannya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Berikut penjelasannya.
a. Variabel bebas merupakan suatu variabel yang varasinya mempengaruhi
variabel lain (Azwar, 2012:62). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
efektivitas pendekatan kontekstual dalam membedakan fakta dan opini
melalui tajuk rencana.
b. Variabel terikat merupakan variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 2012:62).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas IX
SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian dibutuhkan sebuah data yang digunakan sebagi bukti akurat.
Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data. Adapaun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai
berikut.
3.5.1 Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (prosedur yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penelitian bidang pendidikan, yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkain tugas baik berupa pertanyaan-
pertanyaan (yang harus dijawab) atau perintah-perintah (yang dikerjakan) oleh
testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut)
dapat dihasilkan nilai yang melambung tingkah laku atau prestasi testee, nilai
mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai testee lainnya, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dibandingkan dengan standart tertentu. (Sudijono, 2001:66 dalam Taniredja,
Tukiran dan Mustafidah, 2011:49).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes kemampuan. Tes ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berupa nilai akhir. Tes
adalah cara peneliti dalam menentukan pertanyaan, tugas atau latihan yang
nantinya di dapat data berupa nilai akhir. Tes merupakan alat ukur yang diberikan
kepada sampel untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan, baik tulisan ataupun
lisan. Tes merupakan sebuah isntrumen yang sistematis yang dapat mengukur
suatu sampel tingkah laku (Nurgiyantoro, 2012:7). Adapun tes yang akan
dilakukan peneliti sebagai berikut.
a. Pre-test merupakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang akan diberikan oleh guru. Dengan perlakuan tes ini
dapat diketahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai fakta dan opini.
b. Post-test merupakan tes yang diberikan setelah akhir pembelajaran.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi sejauh
mana pengaruh siswa setelah mendapat perlakuan pendekatan kontekstual
dan kelas yang hanya menggunakan pendekatan tradisional.
3.5.2 Observasi
Observasi menurut Hadi, 1986 (dalam Sugiyono:145) mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai biologis dan psikologis. Di sini, observasi tidak hanya bersifat orang
saja, melainkan juga pada objek alam yang lain. Observasi yang dilakukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengamati aktivitas guru ketika mengajar di kelas dan mengamati aktivitas siswa
ketika belajar di kelas. Lembar observasi (pengamatan) yang digunakan peneliti
ada dua macam. Adapun sebagai berikut.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan
tindakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas.
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa
selama berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode guru.
3.6 Validasi Instrumen
Validasi Instrumen dilakukan untuk menguji kevaliditasan instrumen
penelitian. Validitas menurut Azwar (2012:8) berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan
fungsi pengukurannya. Suatu data dikatakan valid apabila menghasilkan data yang
yang secara akurat dan memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur.
Akurat dalam hal ini adalah tepat dan cermat sehingga apabila data tes yang
dihasilkan tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai pengukuran
yang memiliki validitas rendah. Dalam validitas ini validitas yang digunakan
adalah validitas isi.
Validitas isi menurut Djaali (2008:51) adalah suatu tes yang
mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan
terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai dengan tujuan
pengajaran. Tes yang benar-benar mengukur penguasaan materi yang seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dikuasai dengan konsep pengajaran. Expert judgement atau blueprint digunakan
dalam validasi instrumen.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan
dalam benda misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan
sebagainya (Arikunto, 2009:101). Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang
dipilih peneliti untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data agar
menjadi sistematis dan mudah dalam pengolahan. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan instrumen penelitian berupa dalam tes membedakan fakta dan
opini.
3.8 Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah teknik analisis data.
Sugiyono (2012:147) menyatakan bahwa analisis data dilakukan setelah data-data
yang diperlukan terkumpul. Kegiatan menganalisis data adalah kegiatan
mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, kemudian
mengolah data dan menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, setelah itu
melakukan untuk menguji hipotetis.
Menurut Sugiyono (2012:148) yang termasuk dalam statistik deskriptif antara
lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram,
perhitungan modus, median, mean, perhitungangan desil, persentil, perhitungan
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis menjatuhkan pilihan untuk
kegiatan penelitian yang akan dilakukan nanti adalah teknik analisis data statistika
deskriptif yang sifatnya menguraikan data dengan menggunakan uji statistik uji-t .
Analisis data yang dilakukan setelah melakukan kriteria perhitungan yang sudah
ditetapkan. Hasil yang didapat akan dihitung menggunakan model Penelitian
Acuan Patokan (PAP) tipe I. Peneliti menentukan batas penguasaan bahan
pengajaran atau esensi minimal yang dianggap dapat meluluskan (passing grade)
dari keseluruhan bahan yakni 65% yang diberi nilai cukup. Jadi, passing grade
terletak pada persentil 65. Persentil 65 ini merupakan persentil maksimal.
Persentil maksimal yaitu passing grade pada persentil 65 dianggap batas
penguasaan kompetensi minimal yang sangat tinggi.
Berikut tabel PAP.
Tabel 3.3
PAP tipe I
Tingkat
Penguasaan
Kompetensi
Nilai
Huruf Keterangan
90%-100% A Sangat mampu
80%-89% B Mampu
65%-79% C Cukup Mampu
55%-64% D Tidak Mampu
<55% E Sangat Tidak Mampu
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
dikatakan mampu jika tingkat keterampilan membedakan fakta dan opini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
siswa berada pada 65%-100% atau siswa dikatakan mampu apabila siswa
tersebut mendapat skor minimal C atau cukup mampu.
Hal pertama yang dilakukan untuk menganalisis data yaitu melakukan
tes hitung skor masing-masing siswa dan dari skor tersebut menentukan
nilai siswa. Perhitunga PAP tipe I ini dengan rumus:
Jumlah skor yang diperoleh siswa
Nilai= x 100
Jumlah skor maksimal
3.9 Pelaksanaan Penelitian
Penelitan ini dilaksanakan di SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang,
Jalan Daan Mogot No.44 Tangerang. Subjek dari penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IX A dan kelas IX D. Obyek yag digunakan dalam
penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran dalam
membedakan fakta dan opini dengan menerapkan pendekatan kontekstual
di kelas IX D, sedangkan kelas IX A menggunakan penerapan pendekatan
tradisional. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2017/2018 yaitu pada bulan Juli 2017.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada pihak
sekolah untuk melakukan observasi terlebih dahulu pada guru bahasa
Indonesia SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang. Peneliti diberikan
kesempatan untuk mengobservasi di kelas IX A dan kelas IX D. Setelah itu,
peneliti dan Ibu Irin Lorensi selaku guru bahasa Indonesia kelas IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memutuskan agar kelas IX A digunakan sebagai kelas kontrol, sedangkan
kelas IX D sebagai kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Sekolah
Sekolah tempat penelitian adalah SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang. SMP
Strada Santa Maria 1 Tangerang terletak di Jalan Daan Mogot No.44 Sukarasa,
Tangerang 15111 Telp. (021) 5521131. SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
memiliki profil visi dan misi sekolah yang ingin dicapai oleh siswa lulusan SMP
Strada Santa Maria 1 Tangerang.
4.1.1 Visi SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
Terwujudnya hasil belajar SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang yang
integritas, jujur, bermakna, berkarakter, berkualitas dan akuntabel dalam
persaingan dengan dijiwai semangat kasih serta persaudaraan sejati.
4.1.2 Misi SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
Misi yang ingin dicapai SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang adalah sebagai
berikut.
a. Membiasakan siswa menghayati imannya yang terungkap melalui doa,
ibadat, misa kudus, refleksi sikap dan perbuatan setiap hari.
b. Membentuk pribadi berintegritas, jujur, unggul, bermakna yang cerdas dan
ikut berkarakter dijiwai semangat kasih serta persaudaraan sejati.
c. Memperoleh rata-rata UN minimal 8.00.
d. Memberikan bekal terhadap siswa dengan 60% mampu berbahasa inggris
aktif dan pasif.
e. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan Contekstual
Teaching and Learning (CTL) dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
f. Mengembangkan olah pikir melalui mata pelajaran Sains dan teknologi.
g. Mengembangkan olah seni dengan kegiatan ekskul seni tari tradisional,
paduan suara, band, teater, marching band dan vocal group.
h. Mengembangkan olah rasa dengan kegiatan seminar kenakalan remaja,
bahaya narkoba, seminar tata tertib lalu lintas, kunjungan ke Lembaga
Permasyarakatan anak-anak, kunjungan ke panti jompo, aksi natal, peduli
lingkungan dan bakti sosial.
i. Mengembangkan olah raga dengan mengadakan kegiatan ekskul untuk
mengacu pada hasil siswa berbakat dan berprestasi tingkat provinsi
maupun nasional.
j. Membekali siswa mampu mengakses berbagai informasi yang positif
melalui internet.
k. Memperoleh kejuaraan dalam bidang akademik maupun non akademik
tingkat kota minimal 3 bidang kompetensi.
l. Membiasakan siswa untuk memiliki budi pekerti yang baik, melaksanakan
4S (Senyum, Sapa, Salam, Santun).
m. Menjadikan sekolah SMP Strada Santa Maria 1 sebagai sekolah
percontohan SMP Strada di kota Tangerang.
(Sumber: SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang).
Berdasarkan visi dan misi SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang, peneliti
mengaitkan hal tersebut dalam pembelajaran kontekstual yang sudah tercantum
dalam misi sekolah. Pendekatan kontekstual diharapkan efektif dan efisien dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan dasar mereka
ke dalam pembelajaran yang nyata. SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang selalu
menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama, disamping menekankan pada
ranah akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.2 Jadwal Pengamatan dan Penelitian
Jadwal pengamatan dan penelitian dilakukan di dua kelas yaitu kelas IX A dan
kelas IX D. Adapun jadwal pengamatan dan penelitian.
4.2.1 Jadwal Pengamatan
Tabel 4.1
Kegiatan Observasi Kelas Kontrol dan Eksperimen
No Materi
Pembelajaran
Tanggal Waktu Tempat
1. Literasi membaca
petunjuk jalan.
Selasa,
18 Juli
2017.
Jam pelajaran 1-
2 (07.00-08.30
WIB).
Ruang
kelas IX D
2 Literasi membaca
petunjuk jalan.
Kamis,
20 Juli
2017.
Jam pelajaran 1-
2 (07.00-08.30
WIB).
Ruang
kelas IX A
4.2.2 Jadwal Penelitian
Tabel 4.2
Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Materi Pembelajaran Tanggal Waktu Tempat
1 Membedakan antar
fakta dan opini
melalui pendekatan
tradisonal.
Jumat, 21
Juli 2017
Jam
pelajaran ke
1-2 (06.55-
08.20 WIB)
Ruang
kelas IX A
2 Membedakan antar
fakta dan opini
melalui pendekatan
tradisional.
Sabtu, 22
Juli 2017
Jam
pelajaran 3-
4 (08.20-
09.10 WIB)
Ruang
kelas IX A
3 Membedakan fakta
dan opini melalui
pendekatan
kontekstual.
Jumat, 21
Juli 2017
Jam
pelajaran
(10.55-
12.15 WIB)
Ruang
kelas IX D
4 Membedakan fakta
dan opini melalui
pendekatan
kontekstual.
Sabtu, 22
Juli 2017
Jam
pelajaran 1-
2 (06.55-
08.20 WIB)
Ruang
kelas IX D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.3 Data Pengamatan
Peneliti diberikan kesempatan untuk melihat kegiatan guru mengajar pada dua
kelas, yaitu kelas IX A dan kelas IX D. Pengamatan pertama dilakukan di kelas
IX A kemudian pengamatan kedua dilakukan di kelas IX D. Pada kelas observasi,
materi yang diberikan mengenai literasi membaca petunjuk jalan yang biasa
mereka jumpai.
Pada kegiatan observasi, peneliti mengarahkan pada hal yaitu aktivitas guru di
dalam secara umum berupa pertanyaan YA atau TIDAK dimulai dari persiapan
guru memulai pembelajaran, melakukan pembelajaran dan menutup pembelajaran.
Pertama, hal yang menjadi fokus observasi adalah sikap guru dalam pembelajaran
apakah terkesan santai atau serius, sering berjalan mengelilingi kelas atau hanya
sekadar duduk, sering memberikan tugas atau hanya ceramah saja.
Fokus kedua yaitu aktivitas guru dalam berinteraksi mengajar di dalam kelas
seperti kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran yang meliputi
penjelasan materi, pendekatan dan teknik yang digunakan, penggunaan media
pembelajaran, keterlibatan siswa, penggunaan bahasa baku dan tidak baku.
Kegiatan akhir berupa refleksi dan rangkuman pembelajaran.
Fokus terakhir adalah berupa aktivitas siswa di dalam kelas berupa pernyataan
YA atau TIDAK dengan melibatkan kesiapan siswa dalam pembelajaran,
perhatian, tanggapan, keaktifan serta tanggung jawab siswa terhadap tugas yang
diberikan.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti dilakukan pada guru, siswa dan proses
pembelajaran membaca literasi kelas IX A dan IX D, dapat diketahui bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
memiliki hasil karya sendiri yang berupa buku tugas bahasa Indonesia yang berisi
kumpulan latihan soal dan review materi sesuai buku pegangan siswa berdasarkan
kurikulum 2006. Hal ini dikarenakan SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang masih
menerapkan kurikulum 2006. Selama pembelajaran, guru jarang menggunakan
media power point, melainkan lebih sering meggunakan kegiatan ceramah. Dalam
hal ini, guru mengasumsikan bahwa siswa SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang
sudah cerdas dan rajin, sehingga guru hanya mengembangkan materi yang ada.
Guru selalu memberikan contoh yang mudah diingat oleh siswa. Misalnya dalam
pembelajaran literasi guru memberikan contoh membaca petunjuk jalan dengan
benar.
Ketika peneliti masuk, proses pembelajaran berupa materi literasi membaca
petunjuk jalan. Siswa Strada Santa Maria 1 Tangerang tergolong aktif dalam
pembelajaran, karena mereka mampu merespons pertanyaan guru dengan baik.
Salah satu keterampilan berbahasa adalah membaca. Ketika kegiatan membaca
kurang, maka hal yang ingin disampaikan lewat tulisan tidak dapat dipahami
dengan baik. Siswa dalam hal ini dituntut untuk terampil dalam membaca
petunjuk jalan dengan baik dan kemudian mempraktikkannya. Tujuan guru
menggunakan pendekatan tradisonal karena pembelajaran berpusat pada guru.
Respons yang diberikan siswa terhadap pendekatan yang digunakan guru juga
cukup kurang namun, mereka selalu meresepons pertanyaan guru dengan baik.
Selain itu, pendekatan yang digunakan guru kurang mampu membangkitkan
semangat siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia karena guru hanya ceramah
saja. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan guru, siswa mampu mengerti apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang dijelaskan guru dengan hasil yang di dapat cukup baik. Guru juga
mengalami hambatan yaitu terkadang siswa kurang konsentrasi setelah istirahat,
terlalu banyak mata pelajaran yang ada, terkadang siswa lupa mengerjakan PR
yang sudah diberikan.
4.4 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang tahun ajaran
2017/2018. Kelas yang akan menjadi sampel adalah kelas IX A sebagai kelas
kontrol dan kelas IX D sebagai kelas eksperimen. Masing masing kelas berjumlah
41 siswa. Peneliti dilakukan sebanyak 4 kali, dua kali masuk kelas IX A dan dua
kali IX D.
Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen quasi atau quasi experimental
yaitu untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang
sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh
variabel yang relevan (Arifin, 2011:74). Pada kedua kelas mendapat perlakuan
pre-test dan post-test. Perlakuan pre-test terhadap kedua kelas sama, tetapi pada
post-test kelas eksperimen menggunakan media video iklan “Buka Lapak”
sedangkan kelas kontrol tidak mendapat perlakuan. Sebelum masuk ke dalam
kedua kelas, peneliti melakukan observasi berupa kegiatan guru mengajar di
dalam kelas, interaksi guru dan siswa di dalam kelas dan kegiatan siswa di dalam
kelas. Proses pembelajaran yang digunakan peneliti berbeda dengan proses
pembelajaran yang dihadirkan guru di kelas. Pada tahap ini, siswa diharapkan
mampu membedakan fakta dan opini melalui tajuk rencana dengan baik,
berdasarkan treatment yang dilakukan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.5 Data Hasil Treatment Pendekatan Kontekstual
Peneliti melakukan penelitian sebanyak 4 kali pertemuan di dua kelas, setiap
kelas dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pada kelas IX A peneliti menggunakan pendekatan tradisional yang biasanya
dilakukan oleh guru bahasa Indonesia kelas dan kelas IX D pengimplementasian
pendekatan kontekstual.
4.5.1 Data Hasil Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
Sebelum masuk ke dalam treatment, siswa diberikan pre-test terlebih dahulu
yang bertujuan untuk melihat perbedaan nilai yang didapat siswa sebelum
treatment dan sesudah treatment. Adapun nilai rata-rata pre-test yang didapat
siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sebagai berikut.
Gambar Diagram 4.1
Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan hasil diagram di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pre-test
kelas eksperimen lebih baik dibanding dengan kelas kontrol. Adapun KKM yang
72.7
72.72
72.74
72.76
72.78
72.8
72.82
72.84
72.86
Kelas kontrol Kelas ekperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
diberikan oleh SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang adalah 75. Dalam uji soal
pre-test kelas kontrol, ada dua siswa yang mendapat nilai terrendah yaitu nilai 68
dan ada dua siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu nilai 77, sedangkan pada
kelas eksperimen ada satu siswa yang mendapat nilai terendah yaitu nilai 68 dan
nilai tertinggi yaitu nilai 77 ada satu siswa juga.
4.5.2 Data Kegiatan Treatment
Kegiatan penelitian dilakukan sebanyak dua kali pada kelas kontrol dan dua
kali pada kelas eksperimen. Setiap pertemuan memiliki waktu 2 X 40 menit.
Kegiatan penelitian dideskripsikan sebagai berikut.
4.5.2.1 Pertemuan Pertama Kelas Kontrol dan Eksperimen
Penelitian pertama dilakukan di dua kelas yang berbeda, yaitu kelas IX A
sebagai kelas kontrol dan kelas IX D sebagai kelas eksperimen. Kegiatan awal
pertemuan antara kelas eksperimen dan kontrol sama yaitu mengerjakan pre-test
terlebih dahulu. Penggunaan pre-test betujuan untuk melihat kemampuan siswa
dalam membedakan fakta dan opini. Kelas kontrol, pada awal pembelajaran
dipancing melalui pertanyaan “biasanya pada sebuah peristiwa/kejadian yang
diperoleh dari tempat kejadian apa?”. Hal ini dilakukan sebagai awal sebelum
masuk ke dalam inti pembelajaran. Kelas eksperimen untuk merangsang
pengetahuan siswa, peneliti menggunakan video iklan “Buka Lapak” sebagai
pancingannya. Pertemuan pertama ini baik kelas kontrol maupun eksperimn
bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai fakta dan opini berupa
pengertian dan ciri-ciri fakta dan opini. Kedua kelas dibuat secara berkelompok
supaya mereka mampu bertukar pikiran mengenai hal yang mereka tidak tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pertemuan awal berjalan dengan lancar tidak ada halangan dan respon siswa
terhadap peneliti juga baik. Mereka mau mendengarkan instruksi peneliti, baik
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
4.5.2.2 Pertemuan Kedua Kelas Kontrol dan Eksperimen
Pertemuan kedua ini dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada
pertemuan kedua kegiatan yang dilakukan adalah mengulas materi hari
sebelumnya serta mengerjakan soal secara kelompok. Pada kelas kontrol,
pertemuan kedua siswa mempresentasikan hasil pengamatan mereka berdasarkan
teks yang sudah diberikan oleh peneliti. Kelas eksperimen pada pertemuan kedua
mengidentifikasi fakta dan opini secara berkelompok. Setelah itu, mereka
mengerjakan post-test untuk melihat bagaimana kemampuan siswa antara kelas
IX A dan kelas IX D sesudah diberi perlakuan. Perlakuan atau treatment yang
diberikan kepada kelas eksperimen sebagai berikut.
a. Kontruktivisme
Peneliti memahamai bahwa konstruktivisme merupakan dasar
pertimbangan dalam memilih bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan harus
sesuai dengan kemampuan siswa dalam memproses informasi atau
mengenai pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Dalam proses
pembelajaran, peneliti mengasumsikan bahwa materi yang diberikan
kepada siswa tidak perlu terlalu kompleks.
b. Inkuiri
Penerapan inkuiri digunakan pada proses pembelajaran dalam
pengimplementasian materi. Dalam pembelajaran, siswa diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mencari, bertanya, merumuskan dan mengomunikasikan hasil observasi
mereka kemudian guru sebagai fasilitator bertugas memberikan penegasan
mengenai materi yang telah mereka cari.
c. Bertanya
Dalam pembelajaran ini, peneliti sebelum menyampaikan informasi
terlebih dahulu memancing siswa agar mengaitkan pengetahunnya dengan
materi yang ada. Tujuan dari kegiatan bertanya adalah untuk mengarahkan
siswa untuk mamasuki materi yang hendak disampaikan oleh peneliti.
d. Masyarakat belajar ( learning community)
Masyarakat dalam pendekatan kontesktual merupakan kegiatan yang
diharapkan bahwa siswa tidak hanya mendapat materi pembelajaran hanya
dari guru saja, melainkan dari berbagai kegiatan misalnya diskusi
kelompok. Penerapan masyarakat belajar dalam pembelajaran
membedakan fakta dan opini, peneliti membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Kegiatan yang dilakukan di dalam kelompok adalah berdiskusi
dan _anya jawab dengan teman sejawat dalam rangka mengekspolorasi
dan mengonfirmasi pengetahun baru yang didapat.
e. Pemodelan
Pemodelan dalam pendekatan kontekstual ini adalah pemberian model
atau contoh. Pemodelan diberikan supaya siswa mengalami sendiri
mengenai materi yang akan diberikan, namun karena keterbatasan waktu
yang ada peneliti memberikan contoh dalam bentuk video. Video iklan
“Buka Lapak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
f. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan tahap dimana siswa saling melengkapi
pengetahuannya lewat _anya jawab. Dalam kegiatan refleksi, peneliti
mengajukan berbagai pertanyaan sesuai dengan materi fakta dan opini
yang berguna untuk mengetahui hasil pencapaian pemahanan siswa.
Misalnya peneliti mengajukan pertanyaan “apa yang kalian ketahui
tentang fakta dan opini?” di dalam kelas, kemudian salah satu siswa
menjawab sesuai dengan pengetahuan yang ia dapat dan guru sebagai
fasilitator bertugas mempertegas jawaban dari siswa. Kegiatan di kelas
dilakukan dengan santai, sehingga materi dan pesan yang ingin
disampaikan tersampaikan dengan baik dan menjadi pengetahuan baru
bagi siswa.
g. Penilaian Nyata/ otentik (authentic assesement)
Penilaian ini merupakan hal yang khas bagi pendekatan kontekstual.
Peneliti tidak hanya melakukan penilain materi saja, melainkan melakukan
penilaian afektif dan psikomotorik. Ketiga penilaian tersebut memiliki
porsi yang seimbang.
4.5.3 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
Setelah memberikan treatment kepada siswa, krefektifan penggunaan
pendekatan kontekstual terhadap membedakan fakta dan opini dapat dilihat
melalui hasil nilai yang didapat siswa lewat tes post-test. Setelah data hasil
membedakan fakta dan opini siswa didapat, peneliti dapat melaksanakan olah data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
nilai yang diperoleh kelas IX D dan kelas IX A SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang. Adapun rata-rata nilai post-test yang diperoleh kelas kontrol dan
eksperimen sebagai berikut.
Gambar Diagram 4.2
Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
Nilai post-test yang didapat kelas kontrol, ada dua siswa yang mendapat nilai
terendah yaitu nilai 77 dan ada satu orang yang mendpat nilai tertinggi yaitu 89,
sedangkan nilai post-test kelas eksperimen ada dua siswa yang mendapat nilai
rendah yaitu nilai 80 dan satu siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu nilai 92.
Berdasarkan hasil data yang didapat mulai pre-test sampai post-test, ada
perbedaan yang signifikan yang dapat membuktikkan bahwa pendekatan
kontekstual efektif diterapkan dalam pembelajaran membedakan fakta dan opini.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai post-test yang didapat kelas IX D lebih tinggi
dibanding nilai pre-test sebelum mendapat perlakukan. Perbedaan hasil nilai pre-
79
79.5
80
80.5
81
81.5
82
82.5
83
83.5
Kelas kontrol Kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
test dan post-test menunjukkan keberhasilan pendekatan kontekstual terhadap
kemampuan membedakan fakta dan opini.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan yang ada, data disajikan dalam bentuk
diagram di bawah ini.
Gambar Diagram 4.3
Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan nilai kedua diagram di atas, terdapat perbedaan nilai rata-rata
yang signifikan dalam membedakan fakta dan opini antara siswa kelas IX A dan
kelas IX D. Perbedaan ini terdapat pada kelas yang menggunakan pendekatan
kontekstual dan kelas tanpa menggunaan pendekatan kontekstual. Apabila
dibulatkan, maka rata-rata nilai kemampuan membedakan fakta dan opini siswa
kelas IX D yaitu 83 dengan kategori mampu pada nilai 83% dalam PAP tipe 1,
sedangkan rata-rata nilai kemampuan membedakan fakta dan opini kelas IX A 80
dengan kategori cukup mampu pada nilai 80% dalam PAP tipe 1. Pemerolehan
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pre-test
Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
rata-rata nilai kemampuan membedakan fakta dan opini kelas IX A menunjukkan
perubahan, namun tidak begitu signifikan sesuai dengan kondisi awal. Oleh sebab
itu, pendekatan kontekstual efektif dalam implementasi pembelajaran
membedakan fakta dan opini siswa kelas IX SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang karena selisih nilai rata-rata antara pendekatan kontekstual dengan
pendekatan tradisional yaitu sebesar 3%.
4.6 Analisis dan Pembahasan
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan
membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen menggunakan uji-t
pada SPSS 17. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang
cocok dengan data yang diperoleh. Proses pengujian hipotesis meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas varians sebagai syarat untuk langkah selanjutnya
yaitu uji statistik parametrik dengan menggunkana uji-t. Langka-langkah
pengujian hipotesis sebagai berikut.
4.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang diberikan berasal
dari populasi yang berdistributor normal atau tidak. Pada penelitain ini, data
diasumsikan secara normal. Pengujian normalitas menggunakan program SPSS
17. Langkah-langkah melakukan uji normalitas menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS 17 yang pertama dilakukan adalah
memasukkan nama data yang akan dihitung pada variabel view. Setelah semua
data yang akan dihitung sudah dimasukkan, kemudian klik data view. Klik
Analyze, pilih Non-parametrict test, setelah itu pilih One-Sample Kolmogorov-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Smirnov sebagai langkah awal untuk menguji normalitas data. Masukkan data
berdasarkan variabel yang sudah ditentukan pada Test Variable List, kemudian
aktifkan kolom normal pada Test Distributor. Langkah selanjutnya klik ok, maka
hasilnya akan keluar pada jendela output. Apabila hasil yang diperoleh pada
Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05 maka data yang digunakan dinyatakan normal.
Berikut hasil perhitungan uji normalitas pre-test kelas kontrol dan pre-test
eksperimen. Berikut Penjabarannya
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Normalitas Pre-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre-test
Kontrol
Pre-test
Eksperimen
N 41 41
Normal
Parametersa,,
b
Mean 74.66 75.12
Std.
Deviation
2.330 2.821
Most
Extreme
Differences
Absolute .222 .225
Positive .222 .225
Negative -.127 -.214
Kolmogorov-Smirnov Z 1.423 1.438
Asymp. Sig. (2-tailed) .076 .050
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel di atas menyatakan bahwa data berdistribusi normal (Asymp Sig >
0,05). Pada tabel 4.5 tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov
pada pre-test kelas kontrol menunjukkan angka Asymp.Sig 0,076. Hasil pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kelas eksperimen berdistribusi normal jika (Asymp.Sig > 0,05). Pada tabel 4.5
tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig 0,050
berarti Asymp.Sig > 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal. Berdasarkan
data tabel angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig pre-test kelas
kontrol 0,076 > 0,05 dan Asymp.Sig pre-test kelas eksperimen 0,050 > 0,05. Nilai
pre-test kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan data yang normal.
Tabel 4.4
Uji Normalitas
Normalitas Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Post-test
Kontrol
Post-test
Eksperimen
N 41 41
Normal
Parametersa,,
b
Mean 79.05 81.56
Std.
Deviation
2.449 3.000
Most
Extreme
Differences
Absolute .215 .243
Positive .215 .243
Negative -.151 -.182
Kolmogorov-Smirnov Z 1.378 1.553
Asymp. Sig. (2-tailed) .050 .067
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel di atas menyatakan bahwa data berdistribusi normal (Asymp Sig >
0,05). Pada tabel 4.6 tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov
pada post-test kelas kontrol menunjukkan angka Asymp.Sig 0,050. Hasil pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kelas eksperimen berdistribusi normal jika (Asymp.Sig > 0,05). Pada tabel 4.6
tertulis bahwa angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig 0,067
berarti Asymp.Sig > 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal. Berdasarkan
data tabel angka signifikansi uji Kolmogorov_Smirnov Asymp.Sig post-test kelas
kontrol 0,050 > 0,05 dan Asymp.Sig pre-test kelas eksperimen 0,067 > 0,05. Nilai
pre-test kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan data yang normal.
Berdasarkan hasil di atas dapat dikatakan bahwa perhitungan normalitas
terhadap kelas kontrol dan eksperimen pada nilai pre-test dan nilai post-test
berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data tersebut telah
memenuhi syarat uji untuk dianalisis. Oleh sebab itu, kemampuan membedakan
fakta dan opini melalui pendekatan kontekstual kelas IX SMP Strada Santa Maria
1 Tangerang baik.
4.6.2 Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varians dilakukan untuk menguji apakah sampel yang
digunakan data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Teknik
statistik yang digunakan berfungsi untuk menjelaskan homogenitas kelompok
dengan varian yang sama. Syarat data dikatakan homogen apabila nilai
signifikannya > 0,05, maka data homogen, jika signifikannya < 0,05 data tidak
homogen. Uji homogenitas ini menggunakan SPSS 17. Adapun hasil yang didapat
setelah perhitungan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.5
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Siswa Kelas
Ekperimen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.050 1 80 .824
Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikansi > 0,05 yang berarti data
homogen. Pada tabel 4.7 tertulis signifikansi data 0,824 > 0,05 yang menunjukkan
bahwa data homogen.
Tabel 4.6
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Siswa
Kelas Control
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.304 1 80 .257
Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikansi > 0,05 yang berarti data
homogen. Pada tabel 4.8 tertulis signifikansi data 0.257 yang menunjukkan data
homogen.
Hasil uji homogenitas menunjukkan signifikannya > 0,05 yang berarti data
yang digunakan adalah homogen. Pada data yang didapat, nilai siswa kelas
kontrol sebesar 0,257 dan nilai siswa kelas eksperimen 0,824. Berdasarkan kedua
hasil data di atas, data yang didapat menunjukkan data yang digunakan homogen
dan memenuhi syarat untuk dilakukan analisis data karena nilai signifikan yang
lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.6.3 Uji Hipotesis
Langkah terakhir yang dilakukan peneliti untuk menguji hipotesis adalah uji-t
setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji-t dilakukan secara statistik
menggunakan uji parametrik dengan tipe uji Paired Sample t-Test. Uji-t yang
dilakukan menggunakan SPSS 17. Langkah awal yang harus dilakukan adalah
memasukkan nama pada variable view. Setelah nama data yang akan dihitung
sudah dimasukkan semua, klik pada data view. Langkah selanjutnya klik menu
Analyze, pilih Compare Mean, kemudian pilih Paired-Sample t-Test. Muncullah
kotak dialog Paired Sample t-Test, lalu masukkan nama-nama data yang muncul
ke kotak Test Variable, kemudian klik ok. Hasil peningkatan dapat lihat pada
tabel t dan Asymp Sig. (2-tailed), peningkatan terjadi apabila t hitung > t tabel dan
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05.
a. Uji-t nilai pre-test dan post-test kelompok kontrol
Tabel 4.7
Uji-t pada nilai pre-test dan post-test kelompok kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
Pair 1 Nilai pre-test
dan post-test
kontrol
-7.780 2.788 .435 -8.661 -6.900 17.866 40 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan hasil tabel 4.9 data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, maka data
yang didapat diterima dengan siginifikan 0,05. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa t
hitung kelas kontrol memiliki hasil sebesar 17.866. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa data hasil pre-test dan post-test kelas kontrol diterima, dengan perhitungan
17.866 > 0,05. Berdasarkan data di atas t hitung yaitu 17.866. Hasil t tabel dapat
dilihat dari tabel statistik pada siginifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-1 atau 40-1 = 39 dan hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
2,042. Hasil ttabel dilihat dari tabel nilai distribusi t atau titik presentase distribusi t.
Nilai t hitung > t tabel yakni 17.866 > 2,042, maka hipotesis diterima. Kelas kontrol
yang menggunakan metode guru dalam pembelajaran membedakan fakta dan
opini dapat diterima.
b. Uji-t nilai pre-test dan post-test kelompok eksperimen
Tabel 4.8
Uji-t pada nilai pre-test dan post-test kelompok eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
95% Confidence
Interval of the
Difference
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean Lower Upper
Pair 1 Nilai pre-
test dan
post-test
eksperimen
-10.390 2.932 .458 -11.316 -9.465 22.695 40 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan hasil tabel 4.10 data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, maka
data yang digunakan diterima dengan siginifikan 0,05. Tabel 4.10 menunjukkan
bahwa t hitung kelas eksperimen 22.695. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil
data pre-test dan post-test kelas eksperimen diterima, dengan perhitungan 22.695
> 0,05. Berdasarkan data di atas t hitung yaitu 10,076. Hasil t tabel dapat dilihat dari
tabel statistik pada siginifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-1 atau 40-1 = 39 dan hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,042.
Hasil ttabel dilihat dari tabel nilai distribusi t atau titik presentase distribusi t. Nilai
t hitung > t tabel, yakni 22.695 > 2,042 yang berarti hipotesis diterima. Hasil yang
didapat dari implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
membedakan fakta dan opini yaitu mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil
yang didapat bahwa hipotesis yang telah dirumuskan diterima.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai pre-test rata-rata antara kelas kontrol dan
eksperimen yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Hasil yang didapat pada nilai pre-
test rata-rata yaitu kelas kontrol sebesar 72.76, sedangkan pada kelas eksperimen
sebesar 72.85. Nilai pre-test digunakan sebagai nilai awal sebelum masuk ke
dalam perlakuan. Perlakuan diberikan hanya berlaku kepada kelas eksperimen
saja. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran membedakan fakta dan opini. Nilai rata-rata yang didapat pada post-
test kelas kontrol sebesar 80.54, sedangkan nilai post-test pada kelas eksperimen
sebesar 83.24. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa implementasi pendekatan
kontekstual yang diberikan kepada kelas eksperimen efektif dalam pembelajaran
membedakan fakta dan opini berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji-t, diperoleh hasil t hitung sebesar 22.695. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai t tabel yakni 2.042. Hal tersebut berarti hipotesis null
(H0) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal ini membuktikan
bahwa penggunaan pendekatan kontekstual efektif diterapkan dalam pembelajaran
membedakan fakta dan opini siswa kelas IX di SMP Strada Santa Maria 1
Tangerang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan dua hal yang menjadi penutup suatu
penelitian. Dua hal tersebut adalah kesimpulan dan saran. Berikut adalah uraian
mengenai simpulan dan saran dari hasil penelitian.
5.1 Simpulan
Penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran membedakan fakta dan
opini melalui tajuk rencana siswa kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti lakukan dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
membedakan fakta dan opini kelas IX sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji-t pada kelas kontrol dan eksperimen.
Berdasarkan hasil uji-t, diperoleh hasil t hitung sebesar 22.695. Nilai tersebut
lebih besar dari nilai t tabel 2.042. Hal tersebut berarti hipotesis null (H0) ditolak,
sedangkan hipotesis alternatif (HI) diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
membuktikan bahwa pendekatan kontekstual efektif diterapkan dalam
pembelajaran membedakan fakta dan opini melalui tajuk rencana di SMP Strada
Santa Maria 1 Tangerang. Pendekatan kontekstual yang bersifat nyata menjadikan
pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas menjadi lebih mudah dipahami,
khususnya pembelajaran membedakan fakta dan opini.
Langkah-langkah pembelajaran kelas eksprimen melalui pendekatan
kontekstual meliputi kontrusktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pemodelan, refleksi dan penilaian otentik yang semuanya diimplementasikan ke
dalam pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran meliputi aktivitas inkuiri,
bertanya, masyarakat belajar, pemodelan dan refleksi. Adapun penilaian otentik
yang menjadi ciri khas dari pendekatan kontekstual adalah penilaian yang
dilakukan tidak hanya pada materi saja, melainkan meliputi penilaian sikap dan
psikomotorik. Selain itu, refleksi pada pendekatan kontekstual digunakan peneliti
untuk mengajukan pertanyaan seberapa jauh hasil pencapaian pengetahuan siswa.
Misalnya “apa yang kalian ketahui tentang fakta dan opini?” kepada seluruh
siswa kelas dan siswa menjawab kemudian guru mempertegas pernyataan siswa
tersebut. Suasana yang dihadirkan dalam pembelajaran santai dan tidak ada beban
ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar karena itu adalah
pengetahuan dasar yang dimiliki siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memiliki hambatan
mengenai sulitnya menemukan konsep fakta dan opini dalam buku cetak. Konsep
fakta dan opini lebih banyak dimuat dalam media online, berupa jurnal penelitian.
Oleh sebab itu, peneliti menyarankan agar peneliti lain dapat mencari referensi
baru yang dapat membahas fakta dan opini lebih lengkap.
Selain itu, peneliti menyarankan agar sekolah menerapkan berbagai
pendekatan dalam pembelajaran, selain pendekatan kontekstual yang sudah
diimplementasikan peneliti. Mengingat hal tersebut berkaitan dalam
membangkitkan antusias siswa dalam pembelajaran dibanding hanya
menggunakan metode ceramah yang digunakan guru. Peneliti juga menyarankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
agar ada penelitian lain mengenai fakta dan opini melalui berbagai pendekatan
yang dapat diimplementasikan di sekolah yang berbeda, sehingga siswa mampu
membedakan fakta dan opini dengan baik melalui berbagai pendekatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Aceng. 1999. Press Relations. Kiat Berhubungan dengan Media
Massa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Depdiknas. 2006. Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2: Bahan Sosialisasi KTSP.
http://www.diknas.org diakses pada 12 Maret 2017.
Djaali dan Pudji Muljono. 2009. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Fatima, WA. 2016. Kemampuan Menentukan Fakta dan Opini dalam Teks Tajuk
Rencana Koran Kompas Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kendari.
Volume 1, No (2). Online
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA/article/view/1509 diakses pada 12
Maret 2017.
Ibrahim, M. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
Indrawan, Rully, Yaniawati, Poppy. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan
Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Keraf, Gorys. 1985. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Komalasari. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Kustina, Rika dan Novatma, Rika. (2016). “Metamorfora”. Peningkatan
Pemahaman Pengidentifikasian Fakta dan Opini Harian Serambi
Indonesia dengan Metode Kooperatif Learning Menggunakan Teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA
Inshafuddin Banda Aceh. Volume IV, No (2). Online
http://metamorfosa.stkipgetsempena.ac.id/home/article/view/51/52
diakses pada 7 Juni 2017.
Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penelitian Pengembangan Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta. Rajawali Pers.
Pasaribu, dkk. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Tajuk Rencana Oleh
Kelas XI SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Volume
4, No 4 (2015). Online
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/basastra/article/view/3766/3352
diakses pada 12 Maret 2017.
Pujanarko, Inung. 2008. Pengertian Tajuk Rencana atau Editorial dalam Media
Massa. Online. kabarindonesia.com diakses pada 15 Desember 2017.
Rahardi, Kunjana. 2012. Menulis Artikel Opini dan Kolom di Media Masa.
Jakarta: Erlangga.
Rohani, A. 2008. Pengolahan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung:
Mandar Maju.
Siburian, Frisnawati. 2013/2014. Pengaruh Model Pembelajaran Think Paired
and Share (Berpikir, Berpasangan dan Berbagi) terhadap Kemampuan
Membedakan Fakta dan Opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sorkam
Barat Tahun Pembelajaran 2013/2014. Volume 3, No 4 (2014) Online
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/basastra/article/view/1462/1204
diakses pada 12 Maret 2017.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Suganda dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadiria, Haris. 2004. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya offset.
Suryanto, Alex. 2004. Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Esis.
Suyono. 2007. Cerdas:Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Ganeca
Exact.
Taniredja, Tukiran dan Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Tarigan. 1984. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tim Penyusun. 2013. Pedoman PPL. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Wahyudi. 1991. Komunikasi Jurnalistik: Pengetahuan Praktis Kewartawanan,
Surat kabar Majalah, Radio & Televisi. Bandung: Alumni.
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan
dengan Kurikulum 2013 (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
KISI-KISI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KISI-KISI SOAL BAHASA INDONESIA PRE-TEST
SMP STRADA SANTA MARIA 1 TANGERANG
Satuan Pendidikan : Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX/ 1
Materi : Fakta dan Opini
Standart
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentuk soal
B-S Uraian Tajuk
Rencana
3. Memahami
ragam
wacana tulis
membaca
intensif dan
membaca
memindai
3.1
Membedakan
antar fakta dan
opini dalam
teks iklan/surat
kabar melalui
membaca
intensif
Fakta
dan
opini
a. Siswa mampu
mengidentifikasi
kalimat fakta
b. Siswa mampu
mengidentifikasi
kalimat opini
1,2, 4, 2, 4, 5,
8, 9 8, 9
3, 5, 6, 1, 3, 6,
7, 10 7, 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KISI-KISI SOAL BAHASA INDONESIA POST-TEST
SMP STRADA SANTA MARIA 1 TANGERANG
Satuan Pendidikan : Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX/ 1
Materi : Fakta dan Opini
Standart
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentuk soal
B-S Uraian Tajuk
Rencana
3.
Memahami
ragam
wacana tulis
membaca
intensif dan
membaca
memindai
3.1
Membedakan
antar fakta dan
opini dalam
teks iklan/surat
kabar melalui
membaca
intensif
Fakta
dan
opini
a. Siswa mampu
mengidentifikasi
kalimat fakta
b. Siswa mampu
mengidentifikasi
kalimat opini
2, 3, 5 1, 2, 7,
7, 9 8, 10
1, 4, 6, 3,4,5,
8, 10 6,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelompok eksperimen dengan pendekatan kontekstual)
Nama Sekolah : SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia.
Kelas/ Semester : IX / Ganjil.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit.
Aspek : Membaca.
Standar Kompetensi : 3. Memahami ragam wacana tulis membaca
intensif dan membaca memindai.
Kompetensi Dasar : 3.1 Membedakan antara fakta dan opini dalam teks
iklan/surat kabar melalui membaca intensif.
A. Indikator
1. Mampu mengidentifikasi kalimat fakta.
2. Mampu mengidentifikasi kalimat opini.
3. Mampu membedakan fakta dan opini.
B. Tujuan
1. Setelah melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi
kalimat fakta dengan tepat.
2. Setelah melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi
kalimat opini dengan tepat.
3. Setelah melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan
kalimat fakta dan opini dengan tepat.
C. Materi
1. Fakta : Teks tajuk rencana.
2. Konsep : Pengertian fakta dan opini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prinsip : Ciri-ciri fakta dan opini.
4. Prosedur : mengidentifikasi fakta dan opini.
D. Pendekatan
1. Contextual Teaching Learning (CTL)
E. Langkah pembelajaran I
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan awal
Apersepsi
a. Guru memberi salam
b. Salah seorang siswa memimpin doa
c. Guru mempresensi dan memeriksa kesiapan siswa.
d. Siswa diberi motivasi mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
e. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Guru menggali pemahaman siswa tentang fakta dan opini.
g. Guru memberikan pre-test kepada siswa mengenai fakta dan
opini.
30 menit
2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
Siswa diberi contoh teks tajuk rencana (lampiran 1).
Elaborasi:
a. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran.
b. Siswa diberi tayangan video iklan “Buka Lapak”.
→ Pemodelan.
c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok
beranggotakan 2-4 orang. → Masyarakat belajar.
d. Siswa diberi teks yang berjudul “Kronologi Kecelakaan di
Jalur Puncak Cipanas Menewaskan 8 Orang”.
e. Setiap kelompok menanyakan berbagai hal yang
berhubungan dengan teks. → Bertanya.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Setiap kelompok membaca, mencermati dan memahami teks.
→Inkuiri.
g. Setiap kelompok diminta menemukan pengertian fakta dan
opini beserta ciri-cirinya berdasarkan teks yang sudah
diberikan. → Konstruktivisme.
h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas.
Konfirmasi:
a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
tentang fakta dan opini.
b. Siswa memperoleh jawaban dan peneguhan dari guru.
35 menit
10 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi fakta dan
opini.
b. Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan apa yang telah
diperoleh dari pembelajaran yang telah dilalui.
10 menit
Langkah Pembelajaran Kedua
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan awal
Apersepsi
a. Guru memberi salam
b. Salah seorang siswa memimpin doa
c. Mempesensi dan memeriksa kesiapan siswa.
d. Siswa diberi motivasi mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
e. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5 menit
2
.
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a. Guru meminta siswa menuliskan perbedaan fakta dan
opini di depan kelas.
b. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai fakta dan
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
opini yang telah dipaparkan di papan tulis.
Elaborasi:
a. Guru mengulas kembali mengenai pengertian fakta dan
opini beserta ciri-cirinya.
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok
beranggotakan 2-4 orang.
c. Siswa diberikan teks tajuk rencana yang berjudul
“ Memaksimalkan Standart Penerbangan” (lampiran 2).
d. Siswa menerima instruksi dari guru.
e. Siswa diberi latihan menemukan fakta dan opini dalam tajuk
rencana yang sudah dibagikan.
f. Siswa menanyakan hal yang berhubungan dengan teks.
g. Siswa membaca dan mencermati penugasan yang diberikan
oleh guru.
h. Siswa mengerjakan tugas mengidentifikasi fakta dan opini
dari teks yang sudah diberikan.
Konfirmasi:
a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
tentang fakta dan opini .
b. Siswa memperoleh jawaban dan peneguhan dari guru.
25 menit
5 menit
c. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi fakta
dan opini.
b. Guru memberikan post-test untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran.
40 menit
F. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
Alat : LCD viewer, laptop, papan tulis
Bahan : Teks
Sumber belajar:
1. Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Jakarta: Pusat
Pebukuan Diknas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian
a. Lembar penilaian kognitif.
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis.
2. Bentuk Instrumen : pre-test dan post-test.
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Benar-Salah Uraian singkat Uraian
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Mampu mengidentifikasi 5 kalimat fakta dalam tajuk
rencana. 20
2. Mampu mengidentifikasi 5 kalimat opini dalam tajuk
rencana. 20
3. Mampu menemukan perbedaan fakta dan opini. 10
Jumlah skor 50
b. Lembar penilaian Sikap.
1. Teknik Penilaian : Tes praktik.
2. Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian.
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Bekerja sama
2. Kemandirian
3. Proaktif
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
A = Baik (3)
B = Cukup baik (2)
C = Kurang (1)
c. Lembar penilaian psikomotorik.
1. Teknik Penilaian : Tes praktik.
2. Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian.
No. Aspek Penilaian
1. Mempresentasikan hasil tugas siswa dengan baik.
2. Lafal dan pengucapan baik dan benar.
3. Mengemukakan pendapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Keterangan:
A = Baik (3)
B = Cukup baik (2)
C = Kurang (1) Yogyakarta, 20 maret 2017
Mahasiswa
Cicilia Kumara H.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN MATERI
FAKTA
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu
yang benar - benar ada atau terjadi (KBBI, 2005:312).
Contoh:
a. Indonesia merdeka tahun 1945.
b. Kejadian tanah longsor yang menewaskan puluhan rumah di Sukabumi terjadi
dini hari tanggal 21 januari 2017 pukul 01.30 WIB.
Ciri-ciri fakta:
a. Bersifat obyetif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi
dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
b. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa
dengan jumlah pasti.
c. Menunjukkan peristiwa atau informasi yang telah terjadi.
d. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat dan waktu kejadian.
e. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
OPINI
Menurut KBBI (2005: 800) Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian..
Pendapat orang mengenai suatu hal berbeda-beda. Perbedaan pendapat bergantung
pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Pendapat dapat berupa
saran, kritik, tanggapan, harapan, nasihat, atau ajakan. Pendapat atau opini adalah
sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji, karena bentuknya masih berupa
pendapat. Kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis biasanya ada kata,
menurut saya, sepertinya, bagus sekali, sangat (bagus), dan sejenisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh:
a. Mandi malam itu dapat menyebabkan penyakit rematik.
b. Menurut saya, wanita cantik itu yang memiliki kulit putih, rambut panjang dan
tubuh tinggi .
Ciri-ciri opini:
1. Bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran atau
ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
2. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas
pertanyaan: mengapa dan bagaimana.
3. Menunjukkan peristiwa yang belum atau akan terjadi pada masa yang akan
datang (baru berupa rencana).
4. Berdasarkan pemikiran, kemungkinan dan perasaan.
5. Tidak memiliki data yang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
Teks 1
Kronologi Kecelakaan di Jalur Puncak Cipanas
Menewaskan 8 Orang
BOGOR, KOMPAS - Sebuah bus pariwisata terlibat kecelakaan dengan
sejumlah kendaraan lainnya di Jalur Puncak, tepatnya di Desa Ciloto, Cipanas,
Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017). Dilaporkan, delapan orang tewas dan
sejumlah orang lainnya luka-luka. Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris
Besar Yusri Yunus mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB,
antara bus pariwisata bernomor polisi B 7057 BGA dengan tiga mobil, empat
sepeda motor, dan sebuah angkot jurusan Cipanas- Puncak.
“Laporan sementara 8 orang meninggal dunia dan belasan orang
mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut. Korban sudah dievakuasi ke
Rumah Sakit Cimacan, Cipanas," ucap Yusri, saat dikonfirmasi. Dari informasi
sementara, sambung Yusri, bus pariwisata tersebut bergerak dari
arah Puncak menuju Cipanas. Dugaan sementara, bus tersebut mengalami rem
blog dan menabrak beberapa kendaraan yang berada di depannya. Usai menabrak,
bus langsung terperosok ke perkebunan. Hingga kini, polisi masih berada di lokasi
melakukan evakuasi dan melakukan rekayasa lalu lintas. Korban sudah dilarikan
ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Kondisi arus lalu lintas pun macet
akibat peristiwa itu. (Kompas, 30 April 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks 2
(https://i2.wp.com/rejekinomplok.net/wp-content/uploads/2016/10/iklan-
penawaran.jpg?resize=680%2C46 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Memaksimalkan Standar Keselamatan Penerbangan
Persepsi bahwa tingkat keselamatan penerbangan nasional telah memasuki
kategori menakutkan mendapatkan pembenaran. Pekan ini, Departemen
Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar
keselamatan mereka. Dari 21 perusahaan yang dinilai, hanya satu yang masuk
kategori I atau berkinerja baik. Sisanya hanya masuk kategori II atau sedang, dan
bahkan III, alias buruk. Hasil pemeringkatan itu, ironisnya, tidak mengejutkan.
Hal itu tidak mengejutkan karena semua paham bahwa standar keselamatan
penerbangan di negeri ini memang rendah. Tidak mengejutkan karena kecelakaan
pesawat yang menelan korban jiwa bukan satu-dua kali terjadi. Hal ini sering
terjadi.
Sebuah lembaga audit penerbangan internasional sebelumnya telah
menetapkan bahwa tidak ada satu pun maskapai penerbangan Indonesia yang
masuk kategori I. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan
mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa
penerbangan Indonesia. Tentu itu menjadi sebuah pukulan telak bagi kredibilitas
penerbangan sipil negeri ini. Adapun yang sangat disesalkan adalah upaya untuk
meningkatkan standar keselamatan itu jauh lebih lambat daripada yang
diharapkan. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil
masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA
Organization Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki
sertifikat IOSA.
Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam
bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk
memulihkan citra buruk yang telanjur telah terbentuk. Pemerintah harus
menetapkan kebijakan yang memaksa agar upaya-upaya peningkatan standar
keselamatan penerbangan dilakukan secepat-cepatnya dan secermat-cermatnya.
Pemerintah ditantang untuk lebih tegas lagi dalam menerapkan sanksi.
Pencabutan izin operasi kepada maskapai penerbangan yang masuk kategori III
atau buruk harus dilakukan tanpa diskriminasi. Maskapai mana pun yang sejatinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih berada di kategori III harus dicabut izinnya. Pemberian privilese agar
maskapai tertentu lolos peringkat dan masuk kategori II tidak boleh terjadi. Ke
depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu diperketat. Maskapai baru yang
ingin masuk pasar penerbangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang
mampu memenuhi kategori I. Bila tidak, izin operasi tidak boleh diterbitkan.
Sebaliknya, bagi maskapai yang sudah ada, dalam kurun waktu tertentu misalnya,
diharuskan memenuhi standar kategori I. Bila tidak, izin operasinya dapat dicabut.
Dengan sistem itu, pengguna jasa mendapatkan jaminan standar keamanan
terbaik. Upaya seperti itu mestinya menjadi sebuah keniscayaan.
Pengguna jasa penerbangan tentu berharap semua maskapai mencapai
standar keselamatan di atas rata-rata. Berbeda dengan bus kota yang boleh mogok
di tengah jalan, bagi transportasi udara, kerusakan mesin dan kekacauan sistem
pascalepas landas adalah dosa terbesar. Maskapai penerbangan juga tidak boleh
terjebak dalam perang tarif. Liberalisasi dalam pasar bebas tidak berarti kebebasan
dalam mematikan pesaing dengan menerapkan tarif serendah-rendahnya. Karena
kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan dikorbankan, maskapai
penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu
jelas sebuah kejahatan kemanusiaan. Sungguh menyeramkan jika sejatinya itu
yang terus berlangsung selama ini. (Kompas, 31 Maret 2017) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelompok kontrol dengan pendekatan tradisional)
Nama sekolah : SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia.
Kelas/ semester : IX / Ganjil.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit.
Aspek : Membaca.
Standar Kompetensi : 3. Memahami ragam wacana tulis
membaca intensif dan membaca memindai.
Kompetensi Dasar : 3.1 Membedakan antara Fakta dan opini
dalam teks iklan/surat kabar melalui
membaca intensif.
G. Indikator
4. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung fakta.
5. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung opini.
H. Tujuan
4. Siswa dapat mengidentifikasi kalimat fakta dengan baik.
5. Siswa dapat mengidentifikasi kalimat opini dengan baik.
I. Materi
1. Pengertian fakta dan opini.
2. Ciri-ciri fakta dan opini.
J. Metode
Ceramah, diskusi dan inkuiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K. Langkah pembelajaran I
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan awal
Apersepsi
h. Guru memberi salam
i. Salah seorang siswa memimpin doa
j. Mempesensi dan memeriksa kesiapan siswa.
k. Siswa diberi motivasi mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
l. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan dan manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
m. Guru memberikan pre-test kepada siswa mengenai fakta dan opini.
15 menit
2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Siswa diberi pertanyaan mengenai fakta dan opini.
Elaborasi:
i. Pembahasan materi mengenai pengertian fakta dan opini
beserta ciri-cirinya.
j. Siswa mencermati berbagai teks iklan.
k. Siswa mengidentifikasi fakta dan opini berbagai teks iklan.
l. Siswa bersama teman sebangku mendiskusikan pengungkapan
yang berupa fakta dan opini dalam teks.
Konfirmasi:
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
tentang fakta dan opini.
d. Siswa memperoleh jawaban dan peneguhan dari guru.
10 menit
30 menit
10 menit
3. Kegiatan Akhir
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi fakta dan
opini.
2. Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan apa yang telah
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperoleh dari pembelajaran yang telah dilalui.
Langkah Pembelajaran Kedua
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan awal
Apersepsi
f. Guru memberi salam
g. Salah seorang siswa memimpin doa
h. Mempesensi dan memeriksa kesiapan siswa.
i. Siswa diberi motivasi mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
j. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
c. Siswa mengulas kembali perbedaan fakta dan opini.
d. Siswa mendapat penegasan mengenai materi fakta dan
opini dari guru.
Elaborasi:
i. Siswa diberi teks tajuk rencana yang berjudul “Kebakaran
Hutan”.
j. Siswa menanyakan hal yang berhubungan dengan teks.
k. Siswa diberi latihan menemukan fakta dan opini dalam
tajuk rencana.
l. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan di
depan kelas
m. Siswa lain memberikan komentar atas presentasi
kelompok yang maju
Konfirmasi:
d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi
tentang fakta dan opini .
e. Siswa memperoleh jawaban dan peneguhan dari guru.
5 menit
30 menit
5 menit
f. Kegiatan Akhir
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi
membaca intensif (fakta dan opini)
2. Guru memberikan post-test untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran.
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
Alat : LCD viewer, laptop, papan tulis
Bahan : Teks
Sumber belajar: Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 3.
Jakarta: Pusat Pebukuan Diknas
Penilaian
Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tertulis
2. Bentuk Tes : Uraian
Instrumen
a. Cermati teks di atas ini ! Tulislah yang termasuk opini dan fakta!
b . Jelaskan perbedaan fakta dan opini!
Afektif
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kemauan mendengarkan pendapat orang
lain
2. Kemampuan berbicara di depan kelas
3. Partisipasi dalam diskusi.
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Psikomotorik
No
.
Nam
a
Sisw
a
Tanggung
Jawab Bertanya Menanggapi Disiplin
Kerj
asam
a
Keterangan :
A = Sangat baik (4)
B = Baik (3)
C = Cukup (2)
D = Kurang (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 20 maret 2017
Kepala SMP Strada Santa Maria 1 Guru Mata Pelajaran
Agustinus Supriyadi, S.Pd. Irin Lorensi Tri,S.Pd.
NIK.1981055 NIK. 2012035
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
Kebakaran Hutan
Telah terjadi kejadian bencana alam hutan terbakar di wilayah Kalimantan,
Indonesia. Kejadian ini diperkirakan disebabkan oleh musim kemarau yang panas
sehingga memicu terjadi kebakaran hutan. Sebab akibat memang belum
ditentukan pasti karena belum diinvestigasi secara meniliti oleh petugas, karena
petugas masih fokus untuk membuat api yang membakar hutan ini padam. Hutan
sudah terbakar sebagian dan asap tebal dimana-mana yang mengancam kehidupan
manusia dan makhluk hidup di sekitar hutan. Semua pihak sudah berkerah untuk
menyelesaikan masalah ini, dan semoga bencana ini dapat segera selesai untuk
menghindari hutan gundul dan hilangnya ekosistem alam.
Selain dari beberapa kejadian yang dipastikan akan muncul dari bencana
diatas, diperkirakan bakal muncul adanya beberapa penyakit yang menyerang
manusia dan hewan serta tumbuh-tumbuhan akibat asap kebakaran hutan yang
tebal dan dimana-mana dan api menyala sangat tinggi. Penyakit dari akibat
bencana kebakaran hutan memang menyerang dalam sistem pernafasan.
Masyarakat berharap semua pihak yang dikerahkan oleh pemerintah daerah dan
pusat segera mengatasi bencana tersebut agar kerugian tidak berimbas semakin
banyak lagi.
Disini masih ada beberapa pohon yang masih hidup dan dekat dengan api
yang menjala sangat tinggi, ini membuat para pecinta alam prihatin karena pohon-
pohon akan mati dan hilangnya daerah resapan air apabila musim hujan sudah
datang. Para pecinta alam menyebutkan apabila hilangnya daerah resapan air akan
menimbulkan juga bencana yang menyerang pemukiman masyarakat sekitar.
Selain itu telah disebutkan tadi diatas selain bencana, makhluk hidup juga akan
kehilangan ekosistem, dengan demikian para pecinta alam mengajak semua pihak
untuk menyelesaikan masalah ini dan belajar agar besok tidak terjadi kejadian ini
yang kedua kalinya. (Kompas, 1 April 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal!
a. Cermati teks di atas! Tulislah yang termasuk opini dan fakta!
b. Jelaskan perbedaan fakta dan opini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
SOAL TES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL PRE-TEST
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX/1
Petunjuk!
a. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat.
b. Berilah tanda centang (√) pada kalimat yang menunjukkan fakta.
c. Berilah tanda silang (X) pada kalimat yang menunjukkan opini.
A. Benar-Salah
No Pernyataan Fakta Opini
1. Rombongan umat budhha tiba di Candi Mendut
sekitar pukul 15.30. (Suara Merdeka, 9 Mei 2017).
2. Secara nominal, tagihan rekening listrik pelanggan
900 VA nosubsidi nantinya akan meningkat dari
sekitar Rp74.000/bulan menjadi Rp180.000/bulan
pada mei ini. (Koran Sindo, 18 Mei 2017).
3. Sejatinya, predikat yang disandang Kota
Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya
dan Kota Pariwisata sudah menjadi beban tersendiri
bagi siapa pun yang memimpin kota ini. (Bernas, 5
Mei 2017).
4. Sebanyak 10 tim berhasil masuk ke final dalam
Lomba Kompetensi Siswa (LKS) sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) pemasaran tingkat
nasional dengan tema “Advan SMK Sales Awards”
2017 yang digelar di Hotel Adhiwangsa Solo,
Selasa (16/5). (Bernas, 17 Mei 2017).
5. Aksi konvoi dan corat-coret hampir selalu ada
disetiap pengumuman kelulusan ujian. (Suara
Merdeka, 9 Mei 2017).
Nama :
No.Abs :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Indonesia dalam waktu dekat akan mendatangkan
30.00 ekor sapi untuk mengatasi krisis daging sapi
di Indonesia. (Suara Merdeka, 10 Mei 2017).
7. Hadirnya buku cerita yang dilengkapi dengan alat
permainan edukatif ini diharapkan mampu
menumbuhkan dan menigkatkan minat baca pada
anak. (Bernas, 6 Mei 2017).
8. Kepolisian Resor Kota Surakarta berhasil menyita
1.433 liter minuman beralkohol jenis ciu dari 22
kasus dalam kegiatan operasi penyakit masyarakat
di wilayah solo selama mei 2017. (Bernas, 30 Mei
2017).
9. Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwadi
Temanggung, Minggu (28/5) mengatakan ketiga
pejudi online ditangkap di tempat yang berbeda.
( Bernas, 29 Mei 2017).
10. Momentum pemilihan kepala desa begitu
dinantikan oleh orang-orang kecil, terutamasaat
paceklik. ( Bernas, 29 Mei 2017).
Petunjuk!
a. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat.
b. Identifikasikan teks tersebut apakah fakta atau opini dan berikan alasanya
yang mendukung.
B. URAIAN
1.
Andai kata kesadaran tentang toleransi sudah dilakukan
sejak dulu, barangkali masyarakat kita memiliki
ketahanan yang cukup untuk menghadapi merebaknya
radikalisme dan sikap intoleransi yang terus dihembuskan-
hembuskan oleh kelompok tertentu. ( Bernas, 8 Mei
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………
2.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….…………………
3.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, bangsa
Indonesia merasakan mulai memudarnya nilai-nilai luhur
keindonesiaan. (Republika, 2 Juni 2017).
Sejak awal tahun ini, pemerintah sudah memperkirakan
kebutuhan daging pada bulan puasa ini sekitar 60 ribu ton.
( Republika, 31 Mei 2017).
Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor
24 Tahun 2016 telah menetapkan hari lahir Pancasila
pada 1 Juni 1945 sebagai haru libur nasional. (Kompas,
27 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Sesaat setelah pembukaan pasar Bursa Efek Indonesian(BEI),
saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) langsung
terpangkas sekitar 2,16% ke level Rp 17.025/ lembar saham,
setelah itu disusul saham PT Bank Negara Indonesia Tbk
(BBNI) yang merosot sekitar 1,15% ke level Rp
6.475/lembar saham dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
yang turun 1,04% ke level Rp 11.850/ lembar saham. (Koran
Sindo, 18 Mei 2017).
Bagi sebagian orang, terbitnya peraturan pemerintah
pengganti UU (perppu) seperti petir di siang bolong yang
mengagetkan. (Kompas, 27 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………..……………………………………………………
8.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Para wisatawa, khususnya wisatawan mancanegara,
selama ini memang tertarik dengan keberadaan desa-desa
yang bertema wisata. (Bernas, 16 Mei 2017).
Presiden mengatakan bahwa ia adalah pilihan rakyat dan
dilantik sebagai presiden harus berpegangan dan menjaga
konstitusi. (Bernas, 18 Mei 2017).
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang,
Pancasila dalam setiap butirnya sudah mengandung
pedomandan aturan untuk berkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Bernas, 2
Juni 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
C. Tajuk Rencana
Petunjuk:
1. Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan baik.
2. Identifikasi kalimat fakta dan kalimat opini.
3. Kerjakan di lembar soal yang sudah disediakan.
Ketegasan Kepala Negara
Kasus korupsi KTP Elektronik sungguh mencemaskan. Akankah negeri ini
menjadi negeri yang bersih atau justru terus dibajak oleh koruptor?
Namun, pernyataan tegas Presiden Joko Widodo paling tidak memberikan
harapan di tengah keprihatinan mendalam. Presiden Jokowi meminta Komisi
Pemberantasan Korupsi agar membongkar tuntas megakorupsi ini. Nada kesal
saat ditanya pers, presiden bahkan melontarkan pernyataan yang keras bahwa
korupsi mengacaukan sistem kependudukan yang akan dibangun.
Kenaikan harga sembako selalu menjadi “bencana” bagi
masyarakat setiap menghadapi bulan suci Ramadhan dan
Idhul Fitri. ( Bernas, 18 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Sekarang jadi bubrah semua gara-gara anggaran dikorupsi”. Ujar Jokowi.
Habis hampir Rp 6 triliun, jadinya KTP yang dulu kertas, sekarang jadi plastik,
hanya itu saja. Sistemnya juga belum benar”, tambahnya. Kata “bubrah”yang
dipilih Jokowi tentu bukan tanpa maksud. Bubrah dalam bahasa Jawa
mengandung arti kerusakan yang membesar, parah. Pernyataan tegas Presiden ini
menjadi penting mengingat dari dakwaan yang dibacakan dipersidangan pekan
lalu. Kasus E-KTP diduga melibatkan banyak pihak, mulai dari pejabat eksekutif,
legislatif , bahkan badan usaha milik negara, hingga swasta. Ada 25 anggota DPR
dari sembilan partai politik yang disebut namanya.
Pengalaman selama ini, setiap kasus korupsi besar dibongkar, perlawanan
biasanya gencar dilakukan. Apabila itu terjadi, bukan tidak mungkin
pengungkapan kasus korupsi ini tidak akan tuntas sampai keakarnya. Padahal
kasus ini sungguh mencederai keadilan. Uang rakyat yang sedemikian besar
“dirampok” oleh segelintir orang. Kerugian negara yang ditimbulkan negara dari
kasus KTP-el mencapai Rp2,31 triliun. Ini setara dengan harga 1,43 ton beras
sejahtera untuk 7,98 juta rumah tangga sasaran keluarga miskin.
Pembiaran kasus ini akan membuat kesabaran rakyat habis dan bisa
menggunakan cara-caranya sendiri. Rakyat sebagai pemberi mandat tidak akan
lagi mempercayai orang-oramg mereka pilih mengurus negeri ini. Dased Joesoef
dalam tulisannya Membangun Budaya Bangsa dan Nilai Keindonesiaan demi
Masa Depan Bangsa, mengingatkan bangsa ini dapat hancur bukan karena gagal
menjadikan demokratis, bukan karena kehabisan sumber-sumber alami untuk
kehidupan rakyatnya, melainkan karena salah arah penggunaan sumber itu dan
penyalahgunaan kekuasaan oleh elite politikus penguasa. Dari sini Jokowi sebagai
kepala negara harus mengambil peran. Tidak cukup membuat pernyataan, tetapi
juga memimpin rakyatnya untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya
dengan menjalankan segala undang-undang dan peraturan selurus-lurusnya sesuai
sumpahnya.
(Dikutip dari tajuk rencana , Kompas, 13 Maret 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal!
1. Identifikasikan 5 kalimat fakta yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
2. Identifikasikan 5 kalimat opini yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
Lembar Jawab!
1. Identifikasi 5 kalimat fakta .
No FAKTA
2. Identifikasi 5 kalimat opini.
No Opini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
No Pembeda Fakta Opini
1.
Pengertian
2.
Ciri-ciri
3.
Fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KRITERIA PENILAIAN FAKTA dan OPINI (Pre-test)
A. Benar Salah
1. Skor 2: Jika siswa mampu menjawab pertanyaan benar salah dengan
benar.
2. Skor 0: Jika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan benar salah.
B. URAIAN
1. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
2. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
3. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
4. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
5. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
6. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
7. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
8. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
9. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
10. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
C. URAIAN TAJUK RENCANA
Pernyataan Fakta.
1. Skor 20 : Jika siswa mampu menemukan 5 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
2. Skor 16: Jika siswa mampu menemukan 4 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
3. Skor 12: Jika siswa mampu menemukan 3 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
4. Skor 8: Jika siswa mampu menemukan 2 atau kurang dari 2 pernyataan
dalam bentuk kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
Pernyataan Opini.
1. Skor 20: Jika siswa mampu menemukan 5 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
2. Skor 16: Jika siswa mampu menemukan 4 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Skor 12: Jika siswa mampu menemukan 3 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
4. Skor 8: Jika siswa mampu menemukan 2 atau kuramg da pernyataan
dalam bentuk kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
Membedakan fakta dan opini
1. Skor 10: Jika siswa mampu membedakan fakta dan opini berdasarkan
pengertian, ciri-ciri dan fokus pembeda fakta dan fakta.
2. Skor 5: Jika siswa hanya mampu menyebutkan dua kategori pembeda
fakta dan opini.
3. Skor 1: Jika siswa hanya mampu menyebutkan satu kategori pembeda
fakta dan opini.
SOAL POST-TEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX/1
Petunjuk!
d. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat.
e. Berilah tanda centang (√) pada kalimat yang menunjukkan fakta.
f. Berilah tanda silang (X) pada kalimat yang menunjukkan opini.
A. Benar-Salah
No Pernyataan Fakta Opini
1. Memiliki jumlah penduduk terbesar dan klub sepak
bola terbanyak di Asia Tenggara, semestinya
Indonesia bisa menjadi raja di kawasan Asean.
(Koran sindo, 28 Mei 2017).
2. Layanan kesehatan lansia ada di 2.432 puskesmas
dan 14 rumah sakit di Jakarta. (Kompas, 30 Mei
2017).
3. Bank BRI mencatatkan sejak tahun 2015
mengalami kenaikan peringkat dari posisi ke-457,
kemudian menjadi 429 dan pada tahun 2016
menjadi 386. (Korasn Sindo, 29 Mei 2017 dengan
perubahan).
4. Ramadan seharusnya digunakan sebagai instropeksi
diri. ( Suara Merdeka, 27 Mei 2017).
5. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, pihaknya
masih memgumpulkan fakta dan data untuk
menetapkan tersangka kasus pembeliian helikopter.
(Suara Merdeka, 27 Mei 2017 dengan perubahan).
6. Secara perlahan, kesenjangan ekonomi akan
menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.
(Kompas, 23 Mei 2017).
7. Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1438 Hijriyah
jatuh pada Sabtu (27/5). (Suara Merdeka, 27 Mei
2017).
8. Bagi sebagian orang, museum masih menjadi
Nama :
No.Abs :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tempat yang asing karena terkesan kuno, jadul dan
tidak menarik bagi sebagian orang. (Koran Sindo,
28 Mei 2017).
9. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. (Suara Merdeka, 2 Juni 2017).
10. Universitas adalah petinggi kementrian yang paling
bertanggungjawab, tetapi terkesan membiarkan
bahkan tidak menganggap penting keadaan darurat
negara ini. ( Kompas, 23 Mei 2017).
Petunjuk!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat.
d. Identifikasikan teks tersebut apakah fakta atau opini dan berikan alasanya
yang mendukung.
B. URAIAN
1.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
2.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
3
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Data Dinas Kebudayaan DIY mencatat kunjungan museum pada
tahun 2015 sebanyak 2,07 juta orang. (Koran Sindo, 28 Mei 2017).
Sebanyak 83 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementrian
Kesehatan di Kabupaten Magelang diangkat menjadi Pegawai
Negri Sipil (PNS). (Suara Merdeka, 2 Juni 2017).
Satuan Tugas Pangan Polri menilai, ada unsur penipuan di
balik tetap tingginya harga daging di sejumlah pasar di Jakarta
pada akhir pekan pertama Ramadhan 1438H. (Republika, 31
Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………
4.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
5.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
6.
Indonesia harusnya bisa lebih baik daripada negara-negara
sekitar, karena kita punya modal sumber alam melimpah dan
bonus demokrasi. (Kompas, 31 Mei 2017).
Sekarang yang kita butuhkan adalah persatuan yang sekaligus
menyuburkan kesadaran keberagaman serta memperkokoh
landasan, pilar dan atap bangunan negara yang aspiratif dan
pasrtisipatif ini. (Kompas, 26 Mei 2017).
Presiden Jokowi nampaknya sudah mulai gerah dengan
maraknya aksi-aksi intoleran dan juga munculnya organisasi
yang tidak berpijak pada falsafah Pancasila. (Bernas, 19 Mei
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
7.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
8.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Ribuan pelajar SMA sederajat dari lima kabuaten/kota ikrar anti
kekerasan dan anti radikalismedi GOR AmongragaYogyakarta,
Kamis (18/5) sore. (Bernas, 19 Mei 2017).
Gempa bermagnetudo 6,6 skala richter yang berpusat 38
kilometer barat laut Poso, Sulawesi Tengah, Senin (29/5) pukul
21.35 WIB menyebabkan sekitar 100 bangunan termasuk SD
Negeri Soda, Kabupaten Poso rusak parah. (Kompas, 31 Mei
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
…………………………………………………………………………
……………………
9.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
10.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………
C. Tajuk Rencana
Petunjuk:
1. Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan baik.
2. Identifikasi kaliamt fakta dan kalimat opini.
Menjelang periode puncak musim lebaran 2017, maskapai
PT Garuda Indonesia Tbk akan menyiapkan 61.324 kursi
penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik
penumpang. (Bernas, 15 Mei 2017).
“Urusan pemantapan Pancasila ini harus kita selesaikan”
kata Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Selasa (30/5). (Komas, 31 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kerjakan di lembar soal yang sudah disediakan.
IBF dan Semangat Literasi
Perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Jakarta Convention Center
(JCC), Senayan, Jakarta berakhir pada hari Ahad (7/5) malam. Pameran buku
yang pada tahun 2017 menginjak tahun ke-16 ini mendapat antusiasme yang
meriah dari masyarakat. Setidaknya itu terlihat dari begitu penuhnya area dan stan
pameran oleh para pengunjung, baik yang hendak memborong buku maupun yang
sekadar window shopping. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan
perhelatan IBF ini sebagai wisata buku. Sebuah pandangan bahwa pameran buku
ini merupakan aktivitas yang mengasyikan.
Harus diakui, gelaran IBF yang baru pertama kali diadakan di JCC ini
dibanjiri oleh pengunjung. Jumlah masyarakat yang hadir ke lokasi acara
membludak, bertambah terus setiap harinya. Apalagi, pengunjung dimanjakan
dengan hadirnya buku dari ratusan penerbit dan puluhan ribu judul. Lihat saja
bagaimana pengunjung berdesak-desakan di dalam lokasi pameran sehingga
kesulitan untuk melintas. Padahal, jarak antarstan sudah sedemikian lebar
dibandingkan saat IBF digelar di Istora Senayan. Selama 15 kali gelaran IBF,
memang baru ini dilaksanakan di JCC. Gedung Istora Senayan yang menjadi
langganan lokasi acara sedang dalam masa renovasi menjelang pelaksanaan Asian
Games 2018 mendatang.
Sebagaimana pengakuan salah satu petugas gedung di JCC, gedung megah
ini biasanya mampu dipenuhi oleh pengunjung saat pameran komputer digelar.
Akan tetapi, pada ajang IBF kali ini, jumlah pengunjungnya lebih banyak
daripada saat pameran komputer. Tentu saja kita menyambut fenomena ini dengan
antusias pula. Pada saat produk teknologi digital dalam berbagai variannya
memenuhi relung bacaan kita, ternyata produk buku fisik masih tidak kehilangan
peminatnya. Saat gempuran media sosial dengan beragam informasinya juga
mengepung keseharian kita, tidak sedikit dari masyarakat kita yang menumpahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber referensi pengetahuannya pada buku. Pada saat itu pula, baik media
televisi maupun video on demand menjadi rujukan tontonan, sebagaian
masyarakat kita masih menggantungkan bahan rujukan informasinya dari buku.
Masyarakat kita sejatinya adalah suka dengan bahan bacaan. Namun,
tidak semua lapisan masyarakat kita mudah mendapatkannya. Bisa karena faktor
ekonomi, bisa pula karena faktor kemudahan dalam mengakses bahan bacaan.
Harga buku yang terbilang murah, belum tentu murah bagi sebagian masyarakat.
Alih-alih untuk mendapatkan buku berkualitas, buku bahan pengajaran wajib di
sekolah dasar saja bukan hal yang mudah untuk mendapatkannya. Sedangkan
saudara-saudara kita yang tinggal di pedesaan ataupun daerah terpencil,
mengalami kendala yang sama dalam memperoleh bahan bacaan.
Oleh karena itu, pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhadjir Efendi, saat Hari Pendidikan Nasional 2 mei lalu menemukan
maknanya. (Sabtu,6/5) Mendikbud mengatakan bahwa pemerintah menekankan
pendidikan merata dan berkualitas menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang
hendak dituntaskan. Saat ini, menurut Mendikbud, pemerintah sudah mampu
menyediakan pendidikan yang merata di pedesaan dan perkotaan, tetapi masih ada
kendala dalam hal pemerataan kualitasnya. Sesuai amanat UUD 1945, pendidikan
tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Peran aparat
pemerintah dan guru selaku ujung tombak percepatan pemerataan pendidikan
berkualitas sangat diminati. Pemerintah mesti menangkap semangat literasi
masyarakat ini dengan berbagai program dan kegiatan. Semoga IBF bisa seiring
dalam meningkatkan tingkat literasi masyarakat kita. ( Bernas, 6 mei 2017)
Soal!
1.Temukan 5 kalimat fakta yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
2. Temukan 5 kalimat opini yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Jawab!
4. Identifikasi kalimat fakta .
No FAKTA
5. Identifikasi kalimat opini.
No Opini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
No Pembeda Fakta Opini
1.
Pengertian
2.
Ciri-ciri
3.
Fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
KRITERIA PENILAIAN FAKTA dan OPINI (Post-test)
B. Benar Salah
3. Skor 2: Jika siswa mampu menjawab pertanyaan benar salah dengan benar.
4. Skor 0: Jika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan benar salah.
C. URAIAN
11. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
12. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
13. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
14. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
15. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
16. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
17. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
18. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
19. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
20. Skor 3: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar dan disertai alasan yang logis.
Skor 1: Jika siswa mampu menjawab pernyataan di dalam kolom dengan
benar, tanpa disertai alasan yang logis.
D. URAIAN TAJUK RENCANA
Pernyataan Fakta.
1. Skor 20 : Jika siswa mampu menemukan 5 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
2. Skor 16: Jika siswa mampu menemukan 4 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
3. Skor 12: Jika siswa mampu menemukan 3 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
4. Skor 8: Jika siswa mampu menemukan 2 atau kurang dari 2 pernyataan
dalam bentuk kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
Pernyataan Opini.
1. Skor 20: Jika siswa mampu menemukan 5 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
2. Skor 16: Jika siswa mampu menemukan 4 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Skor 12: Jika siswa mampu menemukan 3 pernyataan dalam bentuk
kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
4. Skor 8: Jika siswa mampu menemukan 2 atau kuramg da pernyataan
dalam bentuk kalimat yang terdapat dalam tajuk rencana.
Membedakan fakta dan opini
1. Skor 10: Jika siswa mampu membedakan fakta dan opini berdasarkan
pengertian, ciri-ciri dan fokus pembeda fakta dan fakta.
2. Skor 5: jika siswa hanya mampu menyebutkan dua kategori pembeda fakta
dan opini.
3. Skor 1: Jika siswa hanya mampu menyebutkan satu kategori pembeda
fakta dan opini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
KUNCI JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN PRE-TEST
A. Benar-Salah
No Fakta Opini
1. √
2. √
3. X
4. √
5. X
6. X
7. X
8. √
9. √
10 X
B. URAIAN
1. Opini, karena pernyataan tersebut hanya diungkapan seorang saja.
Opini tersebut mengandaikan ketika bangsa Indonesia memiliki
kesadaran mengenai budaya luhur sendiri, maka yang terjadi bangsa
Indonesia semakin kuat dalam mengkal radikalisme yang semakin
merebak akhir-akhir ini.
2. Fakta, karena pernyataan itu benar-benar dikatakan oleh seseorang
yaitu Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
3. Opini, karena pernyataan tersebut hanya pendapat seorang saja.
Pemerintah masih memprediksi bahwa daging sapi yang akan
dibutuhkan untuk bulan puasa sekitar 60 ton. Padahal belum tentu
benar.
4. Fakta, karena ada data yang mendukung yaitu Presiden Jokowi
menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila melalui
Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Fakta, karena ada bukti penurunan nilai saham Bank Centra Asia,
Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri.
6. Opini, karena hanya sebagian orang yang kaget dengan terbitnya
peraturan pemerintah pengganti UU (perppu).
7. Opini, karena hanya pendapat seorang saja. Hal tersebut tidak
didukung data yang jelas.
8. Fakta, karena pernyataan tersebut benar-benar dikatakan oleh Presiden.
9. Fakta, karena pernyataan tersebut benar-enar dikatakan oleh Wakil
Ketua DPRD Kota Semarang.
10. Opini, karena hanya berupa pendapat seseorang saja. Tidak dijelaskan
berapa persen orang yang terbebani. Data yang ditunjukkan tidak jelas.
C. Tajuk Rencana
1. Fakta
a. Presiden Jokowi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi agar
membongkar tuntas megakorupsi ini.
b. Nada kesal saat ditanya pers, presiden bahkan melontarkan
pernyataan yang keras bahwa korupsi mengacaukan sistem
kependudukan yang akan dibangun.
c. “Sekarang jadi bubrah semua gara-gara anggaran dikorupsi” Ujar
Jokowi.
d. Habis hampir Rp 6 triliun, jadinya KTP yang dulu kertas, sekarang
jadi plastik, hanya itu saja. Sistemnya juga belum benar”,
tambahnya.
e. Ada 25 anggota DPR dari sembilan partai politik yang disebut
namanya.
f. Pengalaman selama ini, setiap kasus korupsi besar dibongkar,
perlawanan biasanya gencar dilakukan.
g. Kerugian negara yang ditimbulkan negara dari kasus KTP-el
mencapai Rp2,31 triliun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Ini setara dengan harga 1,43 ton beras sejahtera untuk 7,98 juta
rumah tangga sasaran keluarga miskin.
i. Dased Joesoef dalam tulisannya Membangun Budaya Bangsa dan
Nilai Keindonesiaan demi Masa Depan Bangsa, mengingatkan
bangsa ini dapat hancur bukan karena gagal menjadikan
demokratis, bukan karena kehabisan sumber-sumber alami untuk
kehidupan rakyatnya, melainkan karena salah arah penggunaan
sumber itu dan penyalahgunaan kekuasaan oleh elite politikus
penguasa.
2. Opini
a. Kasus korupsi KTP Elektronik sungguh mencemaskan.
b. Akankah negeri ini menjadi negeri yang bersih atau justru terus
dibajak oleh koruptor?
c. Namun, pernyataan tegas Presiden Joko Widodo paling tidak
memberikan harapan di tengah keprihatinan mendalam.
d. Kasus E-KTP diduga melibatkan banyak pihak, mulai dari pejabat
eksekutif, legislatif , bahkan badan usaha milik negara, hingga
swasta.
e. Apabila itu terjadi, bukan tidak mungkin pengungkapan kasus
korupsi ini tidak akan tuntas sampai keakarnya.
f. Pembiaran kasus ini akan membuat kesabaran rakyat habis dan
bisa menggunakan cara-caranya sendiri.
g. Rakyat sebagai pemberi mandat tidak akan lagi mempercayai
orang-oramg mereka pilih mengurus negeri ini.
h. Dari sini Jokowi sebagai kepala negara harus mengambil peran.
i. Tidak cukup membuat pernyataan, tetapi juga memimpin
rakyatnya untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya
dengan menjalankan segala undang-undang dan peraturan selurus-
lurusnya sesuai sumpahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN POST-TEST
A. Benar-Salah
No Fakta Opini
1. X
2. √
3. √
4. X
5. √
6. X
7. √
8. X
9. √
10. X
B. URAIAN
1. Fakta, karena ada data yang memperkuat pernyataan tersebut .
2. Fakta, karena ada data yang enyatakan bahwa 83 orang Pegawai Tidak
Tetap (PTT) dari Kabupaten Magelang sudah diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) .
3. opini, karena masih berupa pendapat seseorang. Tidak ada sumber
yang jelas mengenai penipuan terhadap tingginya harga daging.
4. Opini, karena hanya berupa pendapat seseorang saja.
5. Opini, karena hanya berupa pendapat seesoerang saja. Tidak ada bukti
yang mendukung penyataan tersebut.
6. Opini, karena hanya berupa pendapat seesorang saja. Belum tentu
Presiden Jokowi benar-benar mengalami kejadian tersebut.
7. Fakta, karena ada bukti yang mendukung penyataan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Fakta, karena sudah dapat dibuktikan dengan adanya data yang
mendukung yaitu temat kejadian, jumlah bangunan yang mengalami
kerusakan dan kekuatan gempa.
9. Opini, karena belum terbukti baru rencana.
10. Fakta, karena benar-benar dikatakan oleh Wiranto.
C. Tajuk Rencana
1. Fakta
a. Perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Jakarta Convention
Center (JCC), Senayan, Jakarta berakhir pada hari Ahad (7/5)
malam.
b. Pameran buku yang pada tahun 2017 menginjak tahun ke-16 ini
mendapat antusiasme yang meriah dari masyarakat.
c. Setidaknya itu terlihat dari begitu penuhnya area dan stan pameran
oleh para pengunjung, baik yang hendak memborong buku maupun
yang sekadar window shopping.
d. Apalagi, pengunjung dimanjakan dengan hadirnya buku dari
ratusan penerbit dan puluhan ribu judul.
e. Padahal, jarak antarstan sudah sedemikian lebar dibandingkan saat
IBF digelar di Istora Senayan.
f. Selama 15 kali gelaran IBF, memang baru ini dilaksanakan di
JCC.
g. Gedung Istora Senayan yang menjadi langganan lokasi acara
sedang dalam masa renovasi menjelang pelaksanaan Asian Games
2018 mendatang.
h. Pada saat produk teknologi digital dalam berbagai variannya
memenuhi relung bacaan kita, ternyata produk buku fisik masih
tidak kehilangan peminatnya.
i. Pada saat itu pula, baik media televisi maupun video on demand
menjadi rujukan tontonan, sebagaian masyarakat kita masih
menggantungkan bahan rujukan informasinya dari buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. (Sabtu,6/5) Mendikbud mengatakan bahwa pemerintah
menekankan pendidikan merata dan berkualitas menjadi pekerjaan
rumah pemerintah yang hendak dituntaskan.
k. Sesuai amanat UUD 1945, pendidikan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga masyarakat.
2. Opini
a. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan perhelatan IBF ini
sebagai wisata buku.
b. Sebuah pandangan bahwa pameran buku ini merupakan aktivitas
yang mengasyikan.
c. Harus diakui, gelaran IBF yang baru pertama kali diadakan di JCC
ini dibanjiri oleh pengunjung.
d. Jumlah masyarakat yang hadir ke lokasi acara membludak,
bertambah terus setiap harinya.
e. Sebagaimana pengakuan salah satu petugas gedung di JCC, gedung
megah ini biasanya mampu dipenuhi oleh pengunjung saat
pameran komputer digelar.
f. Akan tetapi, pada ajang IBF kali ini, jumlah pengunjungnya lebih
banyak daripada saat pameran komputer.
g. Tentu saja kita menyambut fenomena ini dengan antusias pula.
h. Saat gempuran media sosial dengan beragam informasinya juga
mengepung keseharian kita, tidak sedikit dari masyarakat kita yang
menumpahkan sumber referensi pengetahuannya pada buku.
i. Masyarakat kita sejatinya adalah suka dengan bahan bacaan.
j. Namun, tidak semua lapisan masyarakat kita mudah
mendapatkannya.
k. Bisa karena faktor ekonomi, bisa pula karena faktor kemudahan
dalam mengakses bahan bacaan.
l. Harga buku yang terbilang murah, belum tentu murah bagi
sebagian masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m. Alih-alih untuk mendapatkan buku berkualitas, buku bahan
pengajaran wajib di sekolah dasar saja bukan hal yang mudah
untuk mendapatkannya.
n. Sedangkan saudara-saudara kita yang tinggal di pedesaan ataupun
daerah terpencil, mengalami kendala yang sama dalam
memperoleh bahan bacaan.
o. Saat ini, menurut Mendikbud, pemerintah sudah mampu
menyediakan pendidikan yang merata di pedesaan dan perkotaan,
tetapi masih ada kendala dalam hal pemerataan kualitasnya.
p. Pemerintah mesti menangkap semangat literasi masyarakat ini
dengan berbagai program dan kegiatan.
q. Semoga IBF bisa seiring dalam meningkatkan tingkat literasi
masyarakat kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian Pre-test
1. Penilaian kognitif
Teknik : Individu
Bentuk : Benar-Salah
No Nama Soal
1 2 3 4 5
Rombongan
umat budhha
tiba di Candi
Mendut
sekitar pukul
15.30. (Suara
Merdeka,9
Mei 2017).
Secara
nominal,
tagihan
rekening
listrik
pelanggan 900
VA nosubsidi
nantinya akan
meningkat
dari sekitar
Rp74.000/bula
n menjadi
Rp180.000/bu
lan pada mei
ini. (Koran
Sindo, 18 Mei
2017).
Sejatinya,
predikat yang
disandang
Kota
Yogyakarta
sebagai Kota
Pendidikan,
Kota Budaya
dan Kota
Pariwisata
sudah
menjadi
beban
tersendiri
bagi siapa
pun yang
memimpin
kota ini.
(Bernas, 5
Mei 2017).
Sebanyak 10 tim
berhasil masuk
ke final dalam
Lomba
Kompetensi
Siswa (LKS)
sekolah
Menengah
Kejuruan (SMK)
pemasaran
tingkat nasional
dengan tema
“Advan SMK
Sales Awards”
2017 yang
digelar di Hotel
Adhiwangsa
Solo, Selasa
(16/5). (Bernas,
17 Mei 2017).
Aksi konvoi dan
corat-coret hampir
selalu ada disetiap
pengumuman
kelulusan ujian.
(Suara Merdeka, 9
Mei 2017).
No Nama Soal
6 7 8 9 10
Indonesia
dalam waktu
dekat akan
mendatangkan
30.00 ekor
sapi untuk
mengatasi
krisis daging
sapi di
Indonesia.
(Suara
Merdeka, 10
Mei 2017).
Hadirnya buku
cerita yang
dilengkapi
dengan alat
permainan
edukatif ini
diharapkan
mampu
menumbuhkan
dan
menigkatkan
minat baca
pada anak.
(Bernas, 6 Mei
2017).
Kepolisian
Resor Kota
Surakarta
berhasil
menyita 1.433
liter minuman
beralkohol
jenis ciu dari
22 kasus
dalam
kegiatan
operasi
penyakit
masyarakat di
wilayah solo
selama mei
2017. (Bernas,
Kapolres
Temanggung
AKBP Maesa
Soegriwadi
Temanggung,
Minggu (28/5)
mengatakan
ketiga pejudi
online ditangkap
di tempat yang
berbeda.
( Bernas, 29
Mei 2017).
Momentum
pemilihan kepala
desa begitu
dinantikan oleh
orang-orang
kecil,
terutamasaat
paceklik.
( Bernas, 29 Mei
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 Mei 2017).
Keterangan:
Setiap jawaban benar mendapat skor 2, sedangkan jawaban salah
mendapat nilai 0.
Penilaian kognitif
Teknik : Individu
Bentuk : Uraian Singkat
No Soal 3 1
1. Andai kata kesadaran tentang toleransi
sudah dilakukan sejak dulu, barangkali
masyarakat kita memiliki ketahanan
yang cukup untuk menghadapi
merebaknya radikalisme dan sikap
intoleransi yang terus dihembuskan-
hembuskan oleh kelompok tertentu.
(Bernas, 8 Mei 2017). Teks di atas
merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
2. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
mengatakan, bangsa Indonesia
merasakan mulai memudarnya nilai-
nilai luhur keindonesiaan. (Republika, 2
Juni 2017). Teks di atas merupakan
fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
3. Sejak awal tahun ini, pemerintah sudah
memperkirakan kebutuhan daging pada
bulan puasa ini sekitar 60 ribu ton. (
Republika, 31 Mei 2017). Teks di atas
merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Presiden Jokowi melalui Keputusan
Presiden Nomor 24 Tahun 2016 telah
menetapkan hari lahir Pancasila pada 1
Juni 1945 sebagai haru libur nasional.
(Kompas, 27 Mei 2017). Teks di atas
merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
5. Sesaat setelah pembukaan pasar Bursa
Efek Indonesian(BEI), saham PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA) langsung
terpangkas sekitar 2,16% ke level Rp
17.025/ lembar saham, setelah itu
disusul saham PT Bank Negara
Indonesia Tbk (BBNI) yang merosot
sekitar 1,15% ke level Rp 6.475/lembar
saham dan PT Bank Mandiri Tbk
(BMRI) yang turun 1,04% ke level Rp
11.850/ lembar saham. (Koran Sindo,
18 Mei 2017). Teks di atas merupakan
fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
6. Bagi sebagian orang, terbitnya peraturan
pemerintah pengganti UU (perppu)
seperti petir di siang bolong yang
mengagetkan. (Kompas, 27 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
7. Para wisatawa, khususnya wisatawan
mancanegara, selama ini memang
tertarik dengan keberadaan desa-desa
yang bertema wisata. (Bernas, 16 Mei
2017). Teks di atas merupakan
fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
8. Presiden mengatakan bahwa ia adalah
pilihan rakyat dan dilantik sebagai
presiden harus berpegangan dan
menjaga konstitusi. (Bernas, 18 Mei
2017). Teks di atas merupakan
fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Menurut Wakil Ketua DPRD Kota
Semarang, Pancasila dalam setiap
butirnya sudah mengandung
pedomandan aturan untuk berkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (Bernas, 2 Juni 2017). Teks
di atas merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
10. Kenaikan harga sembako selalu menjadi
“bencana” bagi masyarakat setiap
menghadapi bulan suci Ramadhan dan
Idhul Fitri. ( Bernas, 18 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
Penilaian kognitif
Teknik : Individu
Bentuk : Uraian
No Soal Bobot Soal
20 16 12 8
1. Identifikasikan 5
kalimat fakta
yang terdapat
dalam tajuk
rencana di atas!
Jika siswa
mampu
menemukan 5
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana.
Jika siswa
mampu
menemukan 4
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana.
Jika siswa
mampu
menemukan
3
pernyataan
dalam
bentuk
kalimat
yang
terdapat
dalam tajuk
rencana.
Jika siswa
mampu
menenmukan
2 pernyataan
dalam
bentuk
kalimat yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Identifikasikan 5
kalimat opini
yang terdapat
dalam tajuk
rencana di atas!
Jika siswa
mampu
menemukan 5
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana
Jika siswa
mampu
menemukan 4
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana
Jika siswa
mampu
menemukan
3
pernyataan
dalam
bentuk
kalimat
yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
Jika siswa
mampu
menemukan
2 pernyataan
dalam
bentuk
kalimat yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
No Soal Bobot Soal
10 5 1
3 Jelaskan
perbedaan fakta
dan opini.
Jika siswa
mampu
membedakan
fakta dan opini
berdasarkan
pengertian,
ciri-ciri dan
fokus pembeda
fakta dan
fakta.
jika siswa hanya
mampu
menyebutkan dua
kategori pembeda
fakta dan opini.
Jika siswa hanya
mampu menyebutkan
satu kategori pembeda
fakta dan opini.
2. Penilaian Sikap
Kriteria 3 2 1
Bekerja sama Siswa dapat
mengemukakan
ide dengan baik
dalam kelompok
dan membantu
siswa lain dalam
menyelesaikan.
Siswa kurang
mengemukakan ide
saat diskusi, tidak
dapat membantu
teman
menyelesaikan
masalah.
Siswa tidak
mengemukakan ide,
tidak dapat
mmebenatu teman
dalam menyelesaikan
masalah.
Kemandirian Siswa dapat
mengerjakan tugas
secara mandiri
tanpa bertanya
Siswa dalam
mengerjakan tugas
secara mandiri,
tetapi masih
Siswa dalam
mengerjakan tugas
tidak mandiri dan
masih bertanya kepada
Hasil Akhir = (Skor maksimal Benar-salah) + (Skor maksimal
uraian singkat) + (Skor maksimal uraian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada teman. bertanya kepada
teman.
teman.
Proaktif Siswa selalu
bertanya kepada
guru tentang
materi yang tidak
dimengerti dan m
dapat menjawab
pertanyaan dari
guru.
Siswa kadang-
kadang bertanya
pada guru tenang
materi yang tidak
dimengerti dan
kadang-kadang
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Siswa tidak pernah
bertanya mengenai
materi dan tidak
pernah menjawab
pertanyaan dari guru.
3. Penilaian Keterampilan
No Aspek Penilaian
1 Mempresentasikan hasil tugas siswa dengan baik.
2 Lafal dan pengucapan baik dan benar.
3 Mengemukakan pendapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Keterangan:
A = Baik (3)
B = Cukup baik (2)
C = Kurang (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian Post-test
1. Penilaian kognitif
Teknik : Individu
Bentuk : Benar-Salah
No Nama Soal
1 2 3 4 5
Memiliki
jumlah
penduduk
terbesar dan
klub sepak
bola
terbanyak di
Asia
Tenggara,
semestinya
Indonesia
bisa menjadi
raja di
kawasan
Asean.
(Koran sindo,
28 Mei
2017).
Layanan
kesehatan
lansia ada di
2.432
puskesmas
dan 14 rumah
sakit di
Jakarta.
(Kompas, 30
Mei 2017).
Bank BRI
mencatatkan
sejak tahun
2015
mengalami
kenaikan
peringkat dari
posisi ke-457,
kemudian
menjadi 429
dan pada
tahun 2016
menjadi 386.
(Korasn
Sindo, 29 Mei
2017 dengan
perubahan).
Ramadan
seharusnya
digunakan
sebagai
instropeksi diri. (
Suara Merdeka,
27 Mei 2017).
Ketua KPK Agus
Rahardjo
mengatakan,
pihaknya masih
memgumpulkan
fakta dan data
untuk menetapkan
tersangka kasus
pembeliian
helikopter. (Suara
Merdeka, 27 Mei
2017 dengan
perubahan).
No Nama Soal
6 7 8 9 10
Secara
perlahan,
kesenjangan
ekonomi
akan
menjadi
persoalan
yang harus
segera
diselesaikan.
(Kompas, 23
Mei 2017).
Pemerintah
menetapkan 1
Ramadhan
1438 Hijriyah
jatuh pada
Sabtu (27/5).
(Suara
Merdeka, 27
Mei 2017).
Bagi sebagian
orang,
museum
masih menjadi
tempat yang
asing karena
terkesan kuno,
jadul dan
tidak menarik
bagi sebagian
orang. (Koran
Sindo, 28 Mei
2017).
Tanggal 1 Juni
diperingati
sebagai hari
lahirnya
Pancasila.
(Suara Merdeka,
2 Juni 2017).
Universitas adalah
petinggi
kementrian yang
paling
bertanggungjawab,
tetapi terkesan
membiarkan
bahkan tidak
menganggap
penting keadaan
darurat negara ini.
( Kompas, 23 Mei
2017).
Keterangan:
Setiap jawaban benar mendapat skor 2, sedangkan jawaban salah
mendapat nilai 0.
Penilaian kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teknik : Individu
Bentuk : Uraian Singkat
N
o
Soal 3 1
1. Data Dinas Kebudayaan DIY mencatat
kunjungan museum pada tahun 2015
sebanyak 2,07 juta orang. (Koran Sindo,
28 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
2. Sebanyak 83 orang Pegawai Tidak Tetap
(PTT) Kementrian Kesehatan di
Kabupaten Magelang diangkat menjadi
Pegawai Negri Sipil (PNS). (Suara
Merdeka, 2 Juni 2017). Teks di atas
merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
3. Satuan Tugas Pangan Polri menilai, ada
unsur penipuan di balik tetap tingginya
harga daging di sejumlah pasar di
Jakarta pada akhir pekan pertama
Ramadhan 1438H. (Republika, 31 Mei
2017). Teks di atas merupakan
fakta/opini? Berilah pernyataan yang
mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
4. Indonesia harusnya bisa lebih baik
daripada negara-negara sekitar, karena
kita punya modal sumber alam
melimpah dan bonus demokrasi.
(Kompas, 31 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
5. Sekarang yang kita butuhkan adalah
persatuan yang sekaligus menyuburkan
kesadaran keberagaman serta
memperkokoh landasan, pilar dan atap
bangunan negara yang aspiratif dan
pasrtisipatif ini. (Kompas, 26 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
6. Presiden Jokowi nampaknya sudah Jika siswa mampu Jika siswa mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mulai gerah dengan maraknya aksi-aksi
intoleran dan juga munculnya organisasi
yang tidak berpijak pada falsafah
Pancasila. (Bernas, 19 Mei 2017). Teks
di atas merupakan fakta/opini? Berilah
pernyataan yang mendukung!
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
7. Ribuan pelajar SMA sederajat dari lima
kabuaten/kota ikrar anti kekerasan dan
anti radikalismedi GOR
AmongragaYogyakarta, Kamis (18/5)
sore. (Bernas, 19 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
8. Gempa bermagnetudo 6,6 skala richter
yang berpusat 38 kilometer barat laut
Poso, Sulawesi Tengah, Senin (29/5)
pukul 21.35 WIB menyebabkan sekitar
100 bangunan termasuk SD Negeri
Soda, Kabupaten Poso rusak parah.
(Kompas, 31 Mei 2017). Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
9. Menjelang periode puncak musim
lebaran 2017, maskapai PT Garuda
Indonesia Tbk akan menyiapkan 61.324
kursi penerbangan ekstra untuk
mengantisipasi peningkatan trafik
penumpang. (Bernas, 15 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
10
.
“Urusan pemantapan Pancasila ini harus
kita selesaikan” kata Wiranto di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Selasa (30/5). (Komas, 31 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Berilah pernyataan yang mendukung!
Jika siswa mampu
menjawab
pernyataan di
dalam kolom
dengan benar dan
disertai alasan
yang logis.
Jika siswa mampu
menjawab
pertnayaan di
dalam kolom
dengan benar,
tanpa disertai
alasan yang logis.
Penilaian kognitif
Teknik : Individu
Bentuk : Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Soal Bobot Soal
20 16 12 8
1. Identifikasikan 5
kalimat fakta
yang terdapat
dalam tajuk
rencana di atas!
Jika siswa
mampu
menemukan 5
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana.
Jika siswa
mampu
menemukan 4
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana.
Jika siswa
mampu
menemukan
3
pernyataan
dalam
bentuk
kalimat
yang
terdapat
dalam tajuk
rencana.
Jika siswa
mampu
menenmukan
2 pernyataan
dalam
bentuk
kalimat yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
2. Identifikasikan 5
kalimat opini
yang terdapat
dalam tajuk
rencana di atas!
Jika siswa
mampu
menemukan 5
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana
Jika siswa
mampu
menemukan 4
pernyataan
dalam bentuk
kalimat yang
terdapat dalam
tajuk rencana
Jika siswa
mampu
menemukan
3
pernyataan
dalam
bentuk
kalimat
yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
Jika siswa
mampu
menemukan
2 pernyataan
dalam
bentuk
kalimat yang
terdapat
dalam tajuk
rencana
No Soal Bobot Soal
10 5 1
3 Jelaskan
perbedaan fakta
dan opini.
Jika siswa
mampu
membedakan
fakta dan opini
berdasarkan
pengertian,
ciri-ciri dan
fokus pembeda
fakta dan
fakta.
jika siswa hanya
mampu
menyebutkan dua
kategori pembeda
fakta dan opini.
Jika siswa hanya
mampu menyebutkan
satu kategori pembeda
fakta dan opini.
Hasil Akhir = (Skor maksimal Benar-salah) + (Skor maksimal
uraian singkat) + (Skor maksimal uraian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penilaian Sikap
Kriteria 3 2 1
Bekerja sama Siswa dapat
mengemukakan
ide dengan baik
dalam kelompok
dan membantu
siswa lain dalam
menyelesaikan.
Siswa kurang
mengemukakan
ide saat diskusi,
tidak dapat
membantu teman
menyelesaikan
masalah.
Siswa tidak mengemukakan
ide, tidak dapat mmebenatu
teman dalam menyelesaikan
masalah.
Kemandirian Siswa dapat
mengerjakan
tugas secara
mandiri tanpa
bertanya kepada
teman.
Siswa dalam
mengerjakan
tugas secara
mandiri, tetapi
masih bertanya
kepada teman.
Siswa dalam mengerjakan
tugas tidak mandiri dan
masih bertanya kepada
teman.
Proaktif Siswa selalu
bertanya kepada
guru tentang
materi yang
tidak dimengerti
dan m dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Siswa kadang-
kadang bertanya
pada guru tenang
materi yang tidak
dimengerti dan
kadang-kadang
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Siswa tidak pernah bertanya
mengenai materi dan tidak
pernah menjawab
pertanyaan dari guru.
3. Penilaian Keterampilan
No Aspek Penilaian
1 Mempresentasikan hasil tugas siswa dengan baik.
2 Lafal dan pengucapan baik dan benar.
3 Mengemukakan pendapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Keterangan:
A = Baik (3)
B = Cukup baik (2)
C = Kurang (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
NILAI SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI SISWA KELAS EKSPERIMEN dan KELAS KONTROL
Nilai Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen IX D
No Nama Pre-tes Post-tes
1 Alphin Immanuel B.M 75 85
2 Angela Caroline I 75 92
3 Angelita Nauli D 68 83
4 Antonius Renard 75 85
5 Bernadeta Sylvi F 75 85
6 Brigita Karlina Fifil 72 85
7 Castrella 69 86
8 Catharina Editha D.N.W 72 80
9 Celine Jewaty H 73 83
10 Daniel Kinas K 72 83
11 Edwardus Bintang M.A 77 82
12 Emmanuel Elang W 73 80
13 Faizal Mahendra 70 83
14 Ferderick Daneil 72 85
15 Gisela Ridang K 72 83
16 Hendrich Jonathan 72 83
17 Ivaldo 72 83
18 James Bernard W 75 81
19 Justin Lazuardi 75 82
20 Ketut Astla Dinda J 75 82
21 Kezia Angelica 75 82
22 Livia Ratna Heriyanto 75 82
23 Lukas Arturito S 75 83
24 Marceline Arturinto S 75 83
25 Marcellino N 73 81
26 Maria Agustine 73 81
27 Maria Vianney Utama 72 82
28 Marvin Indah 72 85
29 Michael Ryan M 69 81
30 Michael Wijaya 72 82
31 Mudita Yama Pindika 72 82
32 Natanael Piere M 73 85
33 Nikolas Gunaldo 75 83
34 Oen Jan Jason 75 81
35 Pauline Prima W 72 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N
ilai Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol IX A
No Nama Pre-test Post-test 1 Abel Pricillia Tjia 75 81
2 Amelia Diah Ayu K 75 83
3 Aristo Lie 77 89
4 Athanasia Wahyu W 75 79
5 Bernadeth Fresya W 68 79
6 Calvin Junarta W 72 81
7 Carla Ignatia S 69 83
8 Cecilia Zefanya 73 81
9 Claudius Akri Simar 72 81
10 Dave Richard F 73 81
11 Devfian Julius S 77 79
12 Eudokimos Brian S 70 81
13 FX.Kelvin Christian 73 77
14 Fransiska Afila B 72 79
15 Hedwigis Aprikkian C.G 72 81
16 Ireneus Afildo D 72 79
17 Jennifer Feruzia 75 81
18 Jhensens Pradiptha 73 80
19 Jonatan Hariwinarta 75 81
20 Josephine Agnes N 75 81
21 Josse Mario 73 79
22 Jovanna Natalie G 75 81
23 Kezia Nathania Joan 75 79
24 Kornelius Amos Nilam 75 82
25 Marcella 75 79
26 Marchevian Nella Y 75 79
27 Maria Cornellia N 68 82
28 Maria Kristia Ningrum 73 83
29 Nathanael Alvin W 70 81
30 Nicky Narada Prawira 68 81
31 Patricia Hermanan 69 80
32 Raadjeindra Delleone 73 77
36 Sammuel Limpat W 72 81
37 Valencia Griselda 73 85
38 Sharon Valencia A 73 85
39 Vebreza Minanda 73 83
40 William Howei Lin 72 85
41 Yasinta Tiara Arnanda 69 85
Nilai rata-rata 72.85 83.24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 Renaldi Antonio 73 82
34 Sean Kennedy 73 82
35 Stefanus Rio setyo A 72 79
36 Theodorus Lintang A 73 79
37 Vanya Maurletta 72 79
38 Vincensia Charista A 72 80
39 Vincensia Daniella A.R 72 80
40 Vincentius Jericho 72 80
41 Yehan Yovanka 75 81
Rata-rata 72.76 80.54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
HASIL TES SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
1
Indonesia dalam r.n'aktu dekat akan n-rendatangkan
30.00 ekor sapi untuk tnengatasi krisis daging sapi
di Indonesia. (Suara Merdeka, 10 N4ei 2017)'
^1pen-uainan edukatif irli diharapkarl rnampll
rnenumbuhkan dau merrigkatkal-r lllillat baca paida
anak. (Bernas,6 Mei 2017).
,\
K
8. f"potitiu., Resor Kota Surakarla berhasil menyita
1.433 liter minuman beralkohol jenis ciu dart 22
kasus dalam kegiatan operasi penyakit masyarakat
di wilal'ah solo selama rnei 2011. (Bertras, 30 Mei2Afl).
9,. fapch"s temanggung AKBP lv4aesa Soegriu'adi
Temanggung, Minggu (28/5) mengatakan ketiga
pejudi online ditangkap di tempat )'ang berbeda'
( Bernas, 29 Mei20i7).
Momentumdinantikan oleh orang-orang kecil,paceklik. ( Bemas, 29Mei2011).
pemilihan kepala desa begituterutamasaat t'
X
10i
Y
Petuniuk!
a. BacalaLh sual-sual di ba'wah ini dengan cermat-
b. identifrkasikan teks tersebut apakah fakta atau opini dan berikan alasanya
yang mendukung.
B. URAIAN
1.
Andai kata kesadaran tentang toleransi sudah dilakukan
sejak dulu, barangkali rnasyarakat kita rnemiliki ketahanan
yang cukup untuk menghadapi merebaknya radikalisme
dan sikap intoleransi yang terus dihembuskan-hembuskan
oleh kelompok tertentu. ( Bernas, 8 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas merupakanTeks di Berilah pernl,ataan yang
, . futyry. lrar lt" . II,4&t,
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, bangsa
Indonesia merasakan mulai memudamya nilai-nilai luhurkeindonesiaan. (Republika, 2 Jtnt 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah penryataan yang meudukung!
rfffUlrtd 4ril.01 il&x AIA|U xwttusUka* %htn- )silu^/^ alla ^y*t^
..4kit4**...4eN. *fr4...Y.qS...qf...rtYxrtratu^ <ilfih M..+g
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
-:arb AiF.:-- i$'aA rrVXl1.. aAar. tr1iAi -b^gt, 'dULa4.'t..0"'..iaI.:. .....\. '.'f...
Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor24 Tahtxt 2016 telah menetapkan hari lahir Pancasilapada 1 ltnt 1945 seba-ga,i haru libur nasional. (Kompas,
27 Mei20l7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks cli atas nterupakan fakta/opiui? Berilah pernyataan -vang mendukung!
!El,+$4.t .*V. . kBr. 4p!* 4Pq
Sesaat setelah pembukaan pasar Brrrsa Efek
Indoncsian(BEl), saham PI- Bank Central Asia'l'bk (tsBCA)
langsung terpangkas sekitar 2,769/o ke level Rp 17 '0251
lembar saham, seteiah itu disusul saham PT Bank Negara
Indonesia Tbk (BBNI) yang merosot sekitar i,75'yo ke level
Rp 6.475llembar saham dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)yang turun l.O4% ke level Rp 11.850/ lembar saham' (Koran
Sindo, 18 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini?
Bagi sebagian orang,pengganti UU (perppu)
mengagetkan. (Kompas,
terbitnya peraturan Pemerintahseperti petir di siang bolong Yang27 Mei20l7).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Para wisatarva, khususnya r,visatawan mancanegara,
selama ini memang terlarik deugan keberadaan desa-desa
yang bertema u,isata. (Benlas, 16 Mei 2017).
Teks di atas merupakanfaktalopini? Berilah pemyataan yang mendukung!
..ry4s{.4. .*r.. *1..M: . lYllt*+} . W Jlo,,aa*a Y: aU*+aJfat-uorrt
Presiden mengatakan bahwa ia adalah pilihan rakyat dan
dilantik sebagai presiden harus berpegangan dan menjaga
I konstirusi. (Bernas. l8 Mei 2017).)
Teks di atas merupakanfaktalopini? Berilah pernyataan yang mendukung
,bU\aA,
Menurut WakilDo-naoila rlolom
Ketua DPRD Kota Semarang,sefiqn hrrtirnwa sudah mensandtrng--
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Bernas, 2
Juni 2017).
9.
Teks di atas merupakan fakta/opini? Belilah pemyataan yang mendukung
a L.--
4,€rc:r'.txw''
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
l0 Kenaikanbagi masyarakatdan Idhul Fitri. (
harga sembako selalu menjadi "bencana"setiap menghadapi bulan suci Ramaclhan
Bernas, 18 Mei 2017).
Teks di atas merup akan faktaJopini? Berilah n".rrru,uu., yang mendukurtg
\$4 ,u^r,^ ..r.19. ..!.eF?..+.9*9:. .{y!trF} SY. ?gte .,t9r9..4Ld^FalikmFqo,i ,b*,tel1..:.....4.:..\
C. Tajuk Rencana
Petunjuk:
1. Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan baik.
2. Identifikasi kalimat fakta dan kalimat opini.
3. Kcrjakan di lcmbar soal yang sudah disediakan.
Ketegasan Kepala Negara
Kasus korupsi KTP Elektronik sungguh mencemaskan. Akankah negeri ini
menjadi negeri yang bersih atau justru terus dibajak oleh koruptor?
Namun, pemyataan tegas Presiden Joko Widodo paiing tidak memberikan
harapan di tengah keprihatinan mendalam. Presiden Jokowi meminta Kornisi
Pemberantasan Korupsi agar membongkar tuntas megakorupsi ini. Nada kesal
saat ditanya pers, presiden bahkan melontarkan pernyataan yang keras bahwa
korupsi mengacaukan sistem kependudukan yang akan dibangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
"sekarang jadr bubralz semua gara-garu anggaran dikorr"rpsi". U.jar.lokowr.
Habis hampir Rp 6 tritiun, jadinya KTP yang dulr-r kertas. sekarang .)adi plastik,
hanya itu saja. Sistemnya jr.rga belum benar", tambahnl'a. Kata ''brtbt'ail"-r':tt-tg
dipilih Jokowi tentu bukan tanpa maksud. Bubrcth dalarl bahasa .larua
mengantlung arli kerusakan yang membesar. parah. Pert-t1'ataan tegas P;'t:sitlcir irli
menjadi penting mengingat dari dakwaan yang dibacakan dipersiciailgaitl pekat.t
lalu. Kasus E-KTP diduga melibatkan banyak pihak. mulai dari pejabat eksekutif.
legislatif , bahkan badan usaha milik negara, hingga swasta. Ada25 anggota DPR
dari sembilanpafiai politik yang disebut namanya.
Pengalaman selama ini, setiap kasus korupsi besar dibongkar, perlawattall
biasanya gencar dilakukan. Apabila itu terjadi, bukan tidak n.iungkin
pengungkapan kasus korupsi ini tidak akan tuntas sampai keakamya. Padahal
kasus ini sungguh mencederai keadilan. Uang rakyat yang sedemikian besar
"dirampok" oleh segelintir orang. Kerugian negara yang ditimbulkan negara dari
kasus KTP-el mencapai Rp2,31 triliun. Ini setara dengan harga 1,43 ton beras
sejahtera untuk 7,98 juta rumah tangga sasaran keluarga miskin.
Pembiaran kasus ini akan membuat kesabaran rakyat habis dan bisa
menggunakan cara-caranya sendiri. Rakyat sebagai pemberi mandat tidak akan
lagi menrpercayai orang-oramg mereka pilih mengurus negeri ini. Dased Joesoef
dalarrt tulisannya Membangun Budaya Bungsa dan Nilai Keindonesiaan dcmi
Masa Depan Bangsa, mengingatkan bangsa ini dapat haucur bukan karena gagal
menjadikan demokratis, bukan karena kehabisan sumber-sumber alami untuk
kehidupan rakyatnya, meiainkan karena salah arah penggunaan sumber itu dan
penyaiatrgr-rriaan kekuasaari uleli eiite polit'ritus penguasa. Dari sini Jokcrvi sebaga-i
kepala negara harus mengambil peran. Tidak cukup membuat pemyataan, tetapi
juga memimpin rakyatnya untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akamya
dengan menjalankan segala undang-undang dan peraturan selurus-lurusnya sesuai
sumpahnya.
/h ;i 1,, _ -__ -r - - 1 -.. _r.;{^-.,+ ^rii ?\,llrlKutru Llall taluN l9llv6tlra.l\vrrrp4r. rJ Irsrv!\._ .----. _-r J )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal!
1. Identifikasikan 5 kalimat fakta yang terdapat dalam tajuk rencana di atasl
2. Identifikasikan 5 kalimat opini yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
Lembar Jawab!
1. Identifikasi 5 kalimat fakta . lt
FAKTA"W,,ffffiffw^ ,^%w*^
2. Identifikasi 5 kalimat opini. ;
6wxvq A ,rr"* tr;Wf"ruL{4uqml,u,,T?*^lz. D ?B- at oerr Ezr,tnxzvru,t, ya,ft*?,ui
,6(
W.nlr^ EoV*r*' v^wnaNtVq ?n*^*^"v^r*,^ S.r*pr;:tr
vw,!6k-ofi* h^.4^.kr,+ @ffiktupr{ b;
@*u"-l^ ^**
t*k,o,. a.-
vx*u,<a,k .^- * '$ilt'"*a''t*-^ *yd"ru M
No**o, frr\ata.^ VW ?nr^* W ?"!^"e/WW4^t,,\^,bPw\tu l""fi^f"^ A, a^gl^ k*,&"Lb* u**dulnu-.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
?1a^^*^^ \<,law,ntrl,u,Sfja..E W?4*v,s W-Lv<*^ v<xa-"r
afloa,rnua-, \zn Lauau-a-n -0" *r o3^ Wrrfi oL t-drd
3. .lelaskan perbedaan fakta dan opini.
No Pembeda F akta Opini
1. Pengerlian Vubt.^"-ru "
2. Ciri-ciriIVt-b aat-aA,*ttt
- ? rn^th6rct^^E4-<.^
- vrre*r,Vt lL*wC*vtq
-Y>tA,u-tatt +-e.&*\r
t;-"{k"o-$'
3. Fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ivlata Pela.jaran : Bahasa Indonesia
Kelasi Senrester : XI/l
SOAL POST-TEST
93
Nar-na :flris[a L"e
No,Abs ,\ lqA
Petunjuk!
a. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat.
b. Berilah tanda centang (r/) pada kalimat yang menunjukkan fakta.
c. Berilah tanda silang (X) pada kalimat yang menunjukkan opini.
A. Benar-Salah
l;rtrt, pada Sabtu
No Pernyataan Fakta Opini1 Memiliki jumlah penduduk terbesar dan klub sepak
bola terbanyak di Asia Tenggara, semestinyaIndonesia bisa menjadi raja di kawasan Asean.(Koran sindo, 28 Mei 2017). )
2. Layanan kesehatan lansia ada di 2.432 puskesmasdan 14 rumah sakit di Jakarta- (Kompas, 30 Mei2017).
Bank BRI mencatatkan sejak tahun 2015rnengalami kenaikan peringkat dari posisi ke-457,kemudian menjadi 429 dan pada tahun 2016menjadi 386. (Korasn Sindo, 29 Mei 2017 dengannerubahan).
A Ramadan sehai:osnya di gunakan sebagai instropeksidiri. ( Suara Merdeka, 27 Mei2A1D.
5. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, pihaknyamasih memgumpulkan fakta dan data untukmenetapkan tersangka kasus pembeliian helikopter.(Suara Merdeka, 2l Mei2017 dengan perubahan).
6. Secara perlahan, kesenjangan ekonomi akanmenjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.(Kompas. 23 Mei2017\.
,7Per:: er: ntah rner,et-atka;it 1 R.a-ma"dha-n 1 4
-e 8 Hi ! rivah
2017).(2715). (Suara Merdeka, 27 Mei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 l"'"t
nugi s"Uug:un orang, museum masih menjadi
tempat yang asing karena terkesan kuno, jadul dan
tidak menarik bagi sebagian orang. (Koran Sindo,
28 Mei 20lt).Tanggal i Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. (Suala Merdeka, 2 Jr-rni 2017).
Univositas aOalah petirlggi kementrian yang paling
bertanggungiawab, tetapi terkesan membiarkan
bahkan tidak menganggap penting keadaan darurat
nesara ini. ( KomPas,23 Mei2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petunjuk!
a. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan cermat'
b. Identifikasikan teks tersebut apakah fakta atau opini dan berikarl alasanl'a."'ang
mendukung.
I}. URAIAN
Teks di atas merup akanfaktalopini? Berilah pemyataan yang rnendukung!
Sebanyak 83 orang Pegawai Tidak Tetap (PTI Kementrjan
Kesehatan di Kabupaten Magelang diangkat menjadi Pegawai
Negri Sipil (PNS). (Suara Merdeka, 2 Juni2017).
Tets di atas merupakan faktaiopini? Berilah pemyataan yang mendukung!
ffi ,kv*...2t1*..*+.".. "k*...fu.,
Saflran Tusas Pansan Polri menilai. ada unsur penipuan di
balik tetap tingginya harga riaging di sejumlah pasar di Jakarta
oada akhir pekan pertama Ramadhan 1438H. (Republika. 31
Mei 2017).
Teks di atas merup akart faktalopini? Berilah pernyataan yang mendukung!
.W*,.T,**"*. . ?.h.. . M. .IP.*L1+A*. .**,...
2.
Data Dinas Kebudayaan DIY mencatat kunjungan museum pada
tahun 2015 sebanyak2,OT juta orang. (Koran Sindo, 28 Mei 2017)'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4Indonesia harusnya bisa lebih baik daripada negara-negara
sekitar, karena kita punya modal sumber alam melimpah dan
bonus dernokrasi. (Kompas, 31 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
Sekarang yangmenyuburkanlandasan, pilarpasrtisipatif ini.
kita butuhkan adalah persatuan yang sekaligus
kesadaran keberagaman serta memperkokohdan atap bangunan negara yang aspiratif dan
(Kompas, 26Mei20l7).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
Presiden Jokowi nampaknya sudah mulai gerah dengan
maraknya aksi-aksi intoleran dan juga munculnya organisasi
yang tidak berpijak pada falsafah Pancasila' (Bemas, 19 Mei
2011).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
b+* s.,'!. . . l**.. .'*:5:y. *+*
5.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
l.Ribuan pelajar SMA sederajat dari lima kabuaten/kota ikrar anti
kekerasan dan anti radikalismedi GOR AmongragaYogyakatla,
Kamis (18/5) sore. (Bernas, 19 N4ei2017).
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pemyataan yang men<lukung!
"" "7V*r", '+aL,l"
Genrpa bermagnetudo 6,6 skala richter yang berpusat 38
kilometer barat laut Poso, Sulawesi Tengah, Senin (2915) pukul
21.35 WIB menyebabkan sekitar 100 barrgunan termasuk SD
Negeri Soda, Kabupaten Poso rusak parah. (Kompas, 31 Mei
2011).
Teks di atas merup akan fakta/opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
!+i?:+.
9. Menjelang perio<ie puncak musim lebaran 2017,
maskapai PT Garuda Indonc'sia Tbk akan menyiapkan 61324r.,,*^: -^FA-L^-^on cl,efra rrnfrrk rnenoanfisinasi neninskatanl1'Lll>f }J51r5tu4fttirur wArLrq -'---=o"-"
trafik penumpang. (Bernas, 15 Mei 2011)-
Teks di atas merupakan fakta/opini? Berilah pernyataan
.W*..r*:* atu- W^.......yang mendukung!
10."IJrusan pemantapan Pancasila ini harus kita selesaikan"
kata Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Selasa (30/5). (Komas, 31 Mei 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks di atas merupakan fakta/opini? Belilah pemyataan 1,ang r-nenclukung!
Afiu4,,Wn'J" "'
C" Tajuk Rencana
Petunjuk:
1. Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan baik.
2. identifikasi kaliamt fakta Can kalimat opini.
3. Kerjakan di lembar soal yang sudah disediakan.
IBF dan Semangat Literasi
Perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC),
Senayan, Jakarta berakhir pada hari Ahad (715) malam. Pameran buku yang pada
tahun 2017 menginjak tahun ke-16 ini mendapat anlusiasme yang meriah dari
masyarakat. Setidai<nya itu terlihat dari bcgitu penuhnya alea darr stan pameran oleh
para pengunjung, baik yang hendak memborong buku maupun yang sekadar window
shopping. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan perhelatan IBF ini sebagai
wisata buku. Sebuah pandangan bahwa pameran buku ini merupakan aktivitas yang
mengasyikan.
Harus diakui, gelaran IBF yang baru pertama kali diadakan di JCC ini dibanjiri
oleh pengunjung. Jumlah masyarakat yang hadir ke lokasi acara membludak,
bertambah terus setiap harinya. Apalagi, pengunjung dimanjakan dengan hadirnya
buku dari ratusan penerbit dan puluhan ribu judul. Lihat saja bagaimana pengunjung
berdesak-desakan di dalam lokasi pameran sehingga kesulitan untuk melintas.
Padahal, jarak antarstan sudah sedemikian lebar dibandingkan saat IBF digelar di
Istora Senayan. Selama 15 kali gelaran IBF, memang baru ini dilaksanakan di JCC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gedung Istora Senayan yang menjadi langganan lokasi acata sedang dalam masa
renovasi menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang.
Sebagaimana pengakuan salah satu petugas gedung di JCC, gedr-rng rnegah ini
biasanya mampu dipenuhi oleh pengunjung saat pameran kornputer cligelar .\kar.r
tetapi, pada ajang IBF kali ini, jumlah pengunjungnya lebih ban1,2p claripacla saat
pameran komputer. Tentu saja kita menyambut fenomena ini clengan antusias pula.
Pada saat produk teknologi digital dalam berbagai variannya memenuhi relung bacaan
kita, ternyata produk buku fisik masih tidak kehilangan peminatnya. Saat gempuran
media sosial dengan beiagam infomasinya juga mengepung keseharian kita, tidak
sedikit dari masyarakat kita yang menumpahkan sumber referensi pengetaltuannya
pada buku. Pada saat itu pula, baik media televisi maupun video on demand menjadi
rujukan tontonan, sebagaian masyalakat kita masih menggantungkan bahan rujukan
informasin y a dari buku.
Masyarakat kita sejatinya adalah suka dengan bahan bacaan. Namun, tidak
semua lapisan masyarakat kita mudah mendapatkamya. Bisa karena faktor ekonomi,
bisa pula karena faktor kemudahan dalam mengakses bahan bacaan. Harga buku yang
terbilang murah, belum tentu murali bagi sebagian masyarakat. Alih-alih untuk
mendapatkan buku berkualitas, buku bahan pengajaran wajib di sekoiah dasar saja
bukan hal yang mudah untuk mendapatkarvrya. Sedangkan saudara-saudara kita yang
tinggal di pedesaan ataupun daerah terpencii, mengalami kendala yang sama dalam
memperoleh bahan bacaan.
Oieh karena itu, perrtyatuaan Menteri Pendidikan dan Ke-budayaafl, Muhaeijir
F.fendi, saat Hari Pendidikan Nasional 2 mei lalu menemukan maknanya. (Sabtu,6l5)
Mendikbud mengatakan bahwa pemerintah menekankan pendidikan merata dan
berkualitas menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang hendak dituntaskan. Saat ini,
menurut Mendikbud, pemerintah sudah mampu menyediakan pendidikan yang merata
di pedesaan dan perkotaan, tetapi masih ada kendala dalam hal pemerataan
kualitasnya. Sesuai amanat UUD 1945, pendidikan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga masyarakat. Peran aparat pemerintah dan guru selalo uJung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tombak percepatan pemerataan pendidikan berkualitas sangat diminati. Pemerintah
mesti menangkap semangat literasi masyarakat ini dengan berbagai program dan '
kegiatan. Semoga iBF bisa seiring dalam rneningkatkan tingkat literasi masyarakat
kita. ( Bernas, 6 mei 2017)
Soal!
i.Temukan 5 kalimat fakta yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
2. Temukan 5 kalimat opini yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini.
Lembar Jarvab!
1. Identifikasi kalimat fakta .
tJ
No I FAKTA
\. l?r-elr^ bJ.- Try fu^ +4e,"8\ 2117 ^'t'uai-*i*x <41** 9e-16
ll%-*.-t @@ +r,Wf W.e. iOf*W tTt*'^ W* W ry furyT^"'?*+q,>- l rr^ 4^^r ,bv*,$r,?a 4,n/t\'IL hSEfilV GhnUS 2ot0
\'lXU.t*^ Mry'"'^" M4^ ''tt\,'diL WW*
6' lVy-,t- *Y*' t^ ->et/"|- $fu-Y4L<J;IEEI ktr+<a*Wc'yl+W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Identifikasi kalimat opini.
t
.,
3-
\.
rr
g.^^-'7. 1 F F ++? U^4 A)"^ '4nt'/\Affio^ 'uV**'\
1w4',4")tuA n ^X
Wr* k-u""1vKe 4v'L2-L; r,w-"{^* 4P/A,/W
3. Jeiaskan perbedaan fakta dan opini.
lY\,e.4w1^^,v
4lt"q''Ad;-P'^
No Pembeda Fakta Opini
1. Pengertian
2. Ciri-ciri +"{A -'6,sAt-
Fokus )l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9a
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IXll
SOAL POST-TEST
Nama , A."geV Co"rrLine \
No.Abs , OZ/5g
Petunjuk!
a. Bacalah soal-soal di bau,ah ini dengan cerrrat.
b. Berilah tanda ceutang (r/.1 pacla kalimat 1,ang menunjukl<an fakta.
c. Berilah tanda silan-e (X) pada kaiinrat yang nlenunjukkan opini.
A. Benar-Salah
No Pernyataan Fakta OpiniMenriliki jumlah penduduk terbesar dan klub sepakbola terbanyak di Asia Tenggara, semestinyaIndonesia bisa menjadi raja di kawasan Asean.(Koran sindo, 28 Mei 2017).
V
2. Layanan kesehatan lansia ada di 2.432 puskesmasdan 14 rumah sakit di Jakarla. (Kompas, 30 Mei2017).
V3. Bank BRI mencatatkan sejak tahun 2015
mengalami kenaikan peringkat dari posisi ke-451,kemudian menjadi 429 dan pada tahun 2016menjadi 386. (Korasn Sindo, 29 Mei 2077 denganperubahan).
,\/
x4. Ramadan seharusnya digunakan sebagai instropeksi
diri. ( Suara Merdeka, 27 Mei 2017). x). Ketua KPK Agus Raharcijo mengatakan, pihaknya
masih memgumpulkan fahta dan data untukmenetapkan tersangka kasus pernbeliian helikopter.(Suara Meldeka, 2l Met 2017 dengan perubahan).
V
6. Secara per'lahan, kesenjangan ekonomi akanrnenjadi persoalan yang harus segera diselesaikan.(Kompas,23 Mei 2017). X
n Pemsrintah uel,relapkaa 1 Rarnadhan 143_8 H..rjriyah
Q7tsl. (Suana Merdeia, 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.^ Bagi sebagian orang, museum masih menjadi
tempat yang asing karena terkesan kuno, jadul dan
tidak menarik bagi sebagian orang. (Koran Sindo,
28 Mei 2017).
/
9 Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. (Suara Merdeka, 2 Juni 2017). V
10. Universitas adalah petinggi kementrian yang paling
berlanggungiawab. tetapi terkesan membialkan
bahkan tidak menganggap penting keadaan darurat
negara ini. ( Kornpas,23 Mei 2017).
,h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r
Petunjuk!
a. Bacaiah soal-soal cli
b. Identifikasikan teks
rnendukung.
bavlah ini clengan ceulat.
tersebut apakah takta atar-r opini dan berikan alasanya 1,ang
B. URAIAN
Data Dinas Kebudayaan DIY mencatal kunjungan museum padatahun 2015 sebanyak2,07 juta orang. (Koran Sindo, 28 Mei 2017).
Sebanyak 83 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) KementrianKesehatan di Kabupaten Magelang diangkat menjadi pegawaiNegri Sipil (PNS). (Suara Merdeka, 2 Juni 2011).
Teks di atas meruput u,r GiDlopini? Berilah pernyataan yang mendukung!Eol.to.,. *a/,q,^
i wrzeA Wtrwg. ).ue,hr<n<r^
Satuan Tugas Pangan Polri menilai, ada unsur penipuan dibalik tetap tingginya harga daging di sejumlah pasar di Jakartapada akhir pekan oertama Ramadhan 1438H. (Republika. 31Mei 2017).
1l-
2"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.Indonesia harusnya bisa lebih baik daripada negara-negara
sekitar, karena kita punya modal sumber alam melitnpal-r dau
bonus demokrasi. (Kornpas, 31 Mei 2017).
Sekarang yang kita butuhkan adaiah persatuan yal,g sekaligus
ruetryubulkan kesadaran kcbcragaman sctta tnemperl<ol<oh
landasan. pilar dan atap bangunan negara yang aspiratif dan
pasrtisipatif ini. (Kompas,26 Mei 2017).
Teks di atas merupakan fakt
Presiden Jokowi nampaknya sudah mulai gerah dengan
maraknya aksi-aksi intoleran dan juga munculnya organisasi
yang tidak berpijak pada falsafah Pancasila. (Bemas, 19 Mei
2017).
'Ieks di atas merupuf.* fumu@ Berilah pemyataan yang menclukung!
Q,r.-u, l'anuts'4t"..+W[
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r
Ribuan pelajar SMA sederajat dari lima kabuaten/kota ikrar antikekerasan dan anti radikalismedi GOR AmongragaYogyakarla,Kamis (18/5) sore. (Berr-ras,79 Mei2017).
Teks di alas merupakan
W,P*,an(i,,A"
Teks cli atas merupuf.u, (@ppini) Berilah pernyataan yang mendukung!
f.oWo, hwyt,?: ade fu+ W flW^run kl*e^ -.d^
Gempa bermagnetudo 6,6 skala richter yang berpusar 3E
kilometer barat laut Poso, Sulawesi Tengah, Senin (2915) pukul21.35 WIB menyebabkan sekitar 100 bangunan termasuk SDNegeri Soda, Kabupaten Poso rusak parah. (Kompas, 31 Mei2017).
Menjelang periode puncak musim lebaran 207'1,maskapai PT Garuda Indonesia Tbk akan menyiapkan 61.324kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatantrafik penumpang. (Bemas, 15 Mei 2011).
Teks di atas merupak pernyataan yang mendukung!
!a"t*a , [wwn^ qf4t44rtsl. .b.1..?.?1......l\inAl' "'!:!! "';':"0"1"""'
"IJrusan pemantapan Pancasila ini harus kita selesaikan"kata Wiranto di Kornpleks Parlemen, Senayan, Jakafia,Selasa (30i5). (Komas. 31 llei ?017).
opini? Berilah pernyataan yang mendukung!
1tr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berilah pem-vataan yang mendukung !
C. Tajuk Rencana
Petunjuk:
1. Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan baik.
2. Identifikasi kaliamt fakta dan kalimat opini.
3. Kerjakan di lembar soal yang sudzih disediakan.
IBF dan Semangat Literasi
Perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC),
Senayan, Jakarla berakhir pada hari Ahad (715) malam. Pameran buku yang pada
tahun 201'7 menginjak tahun ke-16 ini mendapat antusiasme yang meriah dari
masyarakat. Setidaknya itu terlihat dari begitu penuhnya area dan stan pameran oleh
para pengunjung, baik yang hendak memborong buku maupun yang sekadar windotu
shopping. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan perhelatan IBF ini sebagai
wisata buku. Sebuah pandangan bahwa pameran buku ini merupakan aktivitas yang
mengasyikan.
Harus diakui, gelaran IBF yang baru pertama kali diadakan di JCC ini dibanjiri
oleh pengunjung. Jumlah masyarakat yang hadir ke lokasi acata membludak,
bertambah terus setiap harinya. Apalagi, pengunjung dimanjakan dengan hadirnya
buku dari ratusan penerbit dan puluhan ribu judul. Lihat saja bagaimana pengunjung
berdesak-desakan di dalam lokasi pameran sehingga kesulitan untuk melintas.
Padahal, jarak antarstan sudah sedemikian lebar dibandingkan saat IBF digelar di
Istora Senayan. Selama 15 kali gelaran IBF, memang baru ini dilaksanakan di JCC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gedung Istora Senayan yang n-renjadi langganarr lokasi acara sedang dalam tlasa
renovasi menjelang pelaksanaan Asian Gatnes 2018 merldatarlg.
Sebagaimana pengakuan salah satlr petlrgas geclung cii .lCC. gedrrrtg megah ini
biasanya mampu dipenuhi oleh penguniLrnc saat 1-rlrnct'att kottipr-tter ciigelal Akan
tetapi, pada ajang IBF kali ini. jumlah pen{un.iulrslt\a lelrih bart}'ak claripada saat
pameran kornputer. Tentu saja kita menyambr,it fenomena ini dengan at-itusias pula.
Pada saat produk teknologi digital dalam berbagai vari4nnya memenuhi relung bacaan
kita, ternyata produk buku fisik masih tidak kehilangan perninatnya. Saat gempuran
media sosial dengan beragam infomasinya jttga mengepung keseharian kita, tidak
sedikit dari masyalak-at kita yang menumpahkan sumber referensi pengetahuannya
pada buku. Pada saat itu pula, baik media televisi maupun vicleo on demand menjadi
rr-rjukan tontonan, sebagaian masyarakat kita n'rasih nrenggantungkan bahan rujukan
inform asin y a dart buku.
Masyarakat kita sejatinya adalah suka dengan bahan bacaan. Namun, tidak
semua lapisan masyarakat kita mudah mendapatkannya. Bisa karena faktor ekonomi,
bisa pula karena faktor kemudahan dalam mengakses bahan bacaan. Harga buku yang
terbilang murah, belum tentu murah bagi sebagian nrasyarakat. Alih-alih untuk
mendapatkan buku berkualitas, buku bahan pengajaran wajib di sekolah dasar saja
bukan hal yang mudali untuk mendapatkannya. Sedangkan saudara-saudara kita yang
tinggal di peclesaan ataupun daerah terpencil, mengalami kendala yang sama dalam
memperoleh bahan bacaan.
Oleh karena itu, pernyaiaxt Menteri Pendidikan dan Kebuday4al, Muhadjir
Efendi, saat Hari Pendidikan Nasional 2 mei lalu menemukan maknanya. (Sabfi,6l5)
Mendikbud mengatakan bahwa pemerintah menekankan pendidikan merata cian
berkualitas menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang hendak dituntaskan. Saat ini,
rnenurut Mendikbud, pemerintah sudah mampu menyediakan pendidikan yang merata
di pedesaan dan perkotaan, tetapi masih ada kendala dalam hal pemerataan
kualitasnya. Sesuai amanat UUD 1945, pendidikan tidak hanya tanggung jawab
pemerinrah, terapi jugo ,rro.yarair.oi. i'viaii apala; pc;o;';;'luil dil g.l:':=1a'!:ii ;-T'1-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tombak percepatan pemerataan pendidikan berkualitas sangat diminati. Pernerintalr
mesti menangkap semangat literasi masyarakat ir-ri dengan berbagai program dan
kegiatan. Semoga IBF bisa seiring dalam n-reningkatkan tingkat iiterasi mas)/arakal
kita. ( Bernas, 6 mei 2017)
Soal!
l.Temukan 5 kalimat fakta yang terdapat dalam tajuk rencana di atas!
2. Temukan 5 kalimat opini yanglerdapat dalam tajuk rencana di atasl
3. Jelaskan perbeciaan fakta dan opini.
Lcnrbnr Jnrvob!
1. Icientifikasi kalimat fakta .
,_"
2nl1 dL 4rilcstla fbUe.nb"sn fufrd" N*A,fuAad( r /;) Watam
14lI4nL Wad.ayl
a
d, J&.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
\
2. Identifikasi kalimat opini.
3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini. ..'.,)
dnlafi\ /fu$flqX,tthrur
Opini
i.
L,
5
tt.
r
No Pembeda Fakta Opini
l. Pengertian)h*f Prc|ry,l
r'hLlan k\{r"*ry
2. Ciri-ciri
J- Fokus
,,t"'... iltlij .WinHvn, ) vvAU
U -.^,,,, ,[+n,,nn ,fil ylinnnl]UiJY t v'-''--'iPt'i rr''-1""-
Wffia,rw,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FOTO KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
(Pre-test kelas eksperimen)
(Post-test kelas eksperimen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Pre-test kelas kontrol)
(Post-test kelas kontrol)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA PENULIS
Cicilia Kumara Hadiyanti lahir pada tanggal 9 Juni 1995 di
Rembang, Jawa Tengah. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Negeri
Ngotet di daerah Rembang, Jawa Tengah pada tahun 2001. Tahun
2007 ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 2 Rembang.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Rembang pada tahun 2010
dan dinyatakan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 ia tercatat sebagai mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas
Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul
Efektivitas Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Membedakan Fakta dan
Opini Siswa Kelas IX SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang Tahun Ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI