140
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN QUIPPER SCHOOL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKJ-A SMK ASISI JAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Maria Ratnaningrum Onta NIM: 141414061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN QUIPPER SCHOOL

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X TKJ-A SMK ASISI JAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Maria Ratnaningrum Onta

NIM: 141414061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

“When the time is right, I, The Lord, will make it happen”

(Isaiah 60:22)

^Tuhan merencanakan segala sesuatu Indah Pada Waktunya^

(MRNO)

Tulisan ini kupersembahkan untuk:

^Tuhan Yesus Kristus

*Bunda Maria dan Santo Yusuf

^Para malaikat pelindung dan leluhurku

*Orang tuaku: Paskalis Doman, M.Pd. & Rachmi Agustinuk, S.Pd.

^Adikku, Mario Fransisco Onta

*Seluruh Keluarga Besar Flores dan Madiun

^My best support system, Aelredus Wira Vidjabhakti, S.T.

*Teman/sahabat satu prodi dan prodi lain

^Keluarga Paduan Suara Cantus Firmus

*Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

vii

ABSTRAK

Maria Ratnaningrum Onta, 141414061. 2018. Efektivitas Penerapan Model

Blended Learning dengan Menggunakan Media Pembelajaran Quipper School

Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ-A SMK

Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) efektivitas penerapan model

blended learning dengan menggunakan media Quipper School yang ditinjau dari

motivasi belajar siswa, (2) efektif atau tidaknya penerapan model blended

learning dengan menggunakan media Quipper School yang ditinjau dari hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi trigonometri.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X TKJ-A di SMK

Asisi Jakarta. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data motivasi

belajar dan data hasil belajar, namun terlebih dahulu harus dipastikan bahwa

pembelajaran model blended learning benar terlaksana. Instrumen yang

digunakan terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

Instrumen pembelajaran yang dimaksud yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sedangkan instrumen penelitian yang dimaksud adalah: (1) Observasi

Partisipasi dan Refleksi, sebagai data Keterlaksanaan Pembelajaran, (2) Angket

dan Pedoman Wawancara, sebagai data Motivasi Belajar, dan (3) Pemberian

Tugas dan Tes Tertulis, sebagai data Hasil Belajar.

Keterlaksanaan pembelajaran pada penelitian ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Data motivasi belajar menunjukkan

bahwa 11 siswa atau 78,58% siswa memiliki motivasi minimal baik sehingga

penerapan model blended learning dengan menggunakan media Quipper School

efektif ditinjau dari motivasi belajar. Sedangkan data hasil belajar menunjukkan

bahwa pada KD 3.8-4.8, 2 siswa atau 14,29% siswa lulus KKM, sama halnya

dengan KD 3.9-4.9, 2 siswa atau 14,29% siswa lulus KKM sehingga penerapan

model blended learning dengan menggunakan media Quipper School tidak efektif

ditinjau dari hasil belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

dari segi materi yang membutuhkan penalaran konsep lebih dalam, dari segi

waktu yang cukup singkat untuk mempelajari materi trigonometri, dari segi siswa

yang belum mampu memaksimalkan waktu pembelajaran secara optimal, dan dari

segi peneliti yang belum mampu mengajak siswa untuk bijak dalam menggunakan

gadget saat pembelajaran.

Kata Kunci: Efektivitas, Model Blended Learning, Media Quipper School,

Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

viii

ABSTRACT

Maria Ratnaningrum Onta, 141414061. 2018. Effectiveness of Blended

Learning Using Quipper School Learning Media based on Student’s

Learning Motivation and Student’s Learning Result of Class X TKJ-A Asisi

Vocational High School Jakarta Academic Year 2017/2018. Undergraduate

Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics

and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata

Dharma University, Yogyakarta.

This research was conducted to determine: (1) the effectiveness of blended

learning using Quipper School learning media based on students’ learning

motivation, (2) effectiveness of blended learning using Quipper School learning

media viewed by students’ learning result on mathematics subject with

trigonometry material.

The subjects of this research were students of X TKJ-A class in Asisi

Vocational High School, Jakarta. This research used Quantitative Description

Research. This research was conducted by collecting data on students’ learning

motivation and students’ learning result and making sure that blended learning

model has been implemented. The instruments of this research were consisted of a

learning instrument and research instruments. The learning instrument in this

research was Lesson Plan, while the research instruments proposed are: (1)

Observation of Participation and Reflection, as data of Implementation of

Learning, (2) Questionnaire and Interview Guidelines, as data of Learning

Motivation, and (3) School Assignment and Written Test, as data of Learning

Result.

The implementation of learning in this research show that the learning was

well done. The data of learning motivation showed that 11 students or 78,58% of

students have a minimal good motivation so that the application of blended

learning using Quipper School learning media effectively viewed from Learning

Motivation. While the data of learning results showed that in basic competencies

3.8-4.8, 2 students or 14.29% of students have fulfilled the minimum standard

grade, as well as basic competencies 3.9-4.9, 2 students or 14.29% of students

have fulfilled the minimum standard grade, so the application of blended learning

by using Quipper School media is not effective viewed from Learning Result.

This result caused by several factors, such as in terms of materials that require

reasoning of the concept deeper, in terms of time which short enough in order to

understand the material of trigonometry, in terms of students who are not able to

maximize learning time, and in terms of researchers who are not able to invite

students to manage gadgets wisely while learning.

Keywords: Effectiveness, Blended Learning, Quipper School Learning

Media, Learning Motivation, dan Learning Result.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Penerapan Model Blended Learning dengan Menggunakan Media Pembelajaran

Quipper School Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X

TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari masalah-

masalah yang menghambat penulis, namun masalah tersebut dapat teratasi dengan

bantuan, dorongan, dukungan/motivasi, kerja sama, serta bimbingan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma;

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Matematika;

4. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan,

nasehat, motivasi, saran, kritik, dan wejangan kepada penulis;

5. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Matematika yang banyak memberikan bekal

keterampilan dalam mengajar;

6. Segenap dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam atas segala pelayanan dan bantuannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .............................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

E. Batasan Masalah ............................................................................... 7

F. Batasan Istilah ................................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xii

G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 12

A. Landasan Teori .................................................................................. 12

1. Belajar Matematika .................................................................... 12

2. Hasil Belajar ............................................................................... 14

3. Motivasi Belajar ......................................................................... 16

4. Model Blended Learning ............................................................ 21

5. Media Quipper School ................................................................ 26

6. Efektivitas .................................................................................. 32

7. Trigonometri .............................................................................. 35

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 58

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 62

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 65

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 65

B. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................ 66

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 66

D. Bentuk Data ...................................................................................... 67

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 67

F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 70

G. Teknik Analisa Data .......................................................................... 77

H. Kriteria Keefektifan........................................................................... 83

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 84

A. Analisa Data ...................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xiii

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 101

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 115

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 117

A. Kesimpulan ....................................................................................... 117

B. Saran ................................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penskoran Setiap Pernyataan (Skala Likert) ..................................... 19

Tabel 2.2 Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa .......................... 44

Tabel 2.3 Tanda Perbandingan Trigonometri di Setiap Kuadran ...................... 48

Tabel 2.4 Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi ...................................... 56

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Partisipasi ........................................................ 73

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Refleksi ............................................................................ 73

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket ............................................................................. 74

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara....................................................................... 75

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tugas ............................................................................... 76

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Tertulis ...................................................................... 76

Tabel 3.7 Kriteria Pembelajaran menurut Kemendikbud 2013 ......................... 78

Tabel 3.8 Penskoran Setiap Pernyataan (Skala Likert) ..................................... 79

Tabel 3.9 Kriteria Angket menurut Purwanto (2008:102) ................................ 80

Tabel 3.10 Hasil Belajar .................................................................................. 82

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi ................................................................ 84

Tabel 4.2 Analisis Jumlah Respon Siswa ........................................................ 93

Tabel 4.3 Nilai Tugas Siswa............................................................................ 98

Tabel 4.4 Nilai Tes Tertulis Siswa .................................................................. 99

Tabel 4.5 Nilai Akhir Hasil Belajar Siswa ....................................................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkaran Satuan ......................................................................... 35

Gambar 2.2 Segitiga 𝐴𝐵𝐶 siku-siku di 𝐶 ......................................................... 36

Gambar 2.3 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 0° ................................. 39

Gambar 2.4 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 30° ............................... 40

Gambar 2.5 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 45° ............................... 41

Gambar 2.6 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 60° ............................... 42

Gambar 2.7 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 90° ............................... 44

Gambar 2.8 Perbandingan Trigonometri di Kuadran I ..................................... 45

Gambar 2.9 Perbandingan Trigonometri di Kuadran II .................................... 46

Gambar 2.10 Perbandingan Trigonometri di Kuadran III ................................. 47

Gambar 2.11 Perbandingan Trigonometri di Kuadran IV ................................ 47

Gambar 2.12 Perbandingan Trigonometri Sudut 90° − 𝛼 ............................. 49

Gambar 2.13 Perbandingan Trigonometri Sudut 90° + 𝛼 ............................. 49

Gambar 2.14 Perbandingan Trigonometri Sudut 180° − 𝛼 ........................... 50

Gambar 2.15 Perbandingan Trigonometri Sudut 180° + 𝛼 ........................... 51

Gambar 2.16 Perbandingan Trigonometri Sudut 270° − 𝛼 ........................... 52

Gambar 2.17 Perbandingan Trigonometri Sudut 270° + 𝛼 ........................... 53

Gambar 2.18 Perbandingan Trigonometri Sudut 360° − 𝛼 ........................... 53

Gambar 2.19 Perbandingan Trigonometri Sudut 360° + 𝛼 ........................... 54

Gambar 2.20 Perbandingan Trigonometri Sudut −𝛼 .................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Surat Penelitian ........................................................................................ 124

1. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 125

2. Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................................ 125

B. Instrumen Pembelajaran dan Penelitian .................................................... 127

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................ 128

2. Instrumen Observasi Partisipasi ......................................................... 150

3. Instrumen Refleksi ............................................................................ 154

4. Instrumen Angket .............................................................................. 157

5. Instrumen Wawancara ....................................................................... 161

6. Instrumen dan Rubrik Penilaian Tugas .............................................. 163

7. Instrumen dan Rubrik Penilaian Tes Tertulis ..................................... 168

C. Lembar Validasi Instrumen ...................................................................... 172

1. Instrumen Angket .............................................................................. 173

2. Instrumen Wawancara ....................................................................... 176

3. Instrumen dan Rubrik Penilaian Tugas .............................................. 178

D. Hasil Instrumen Penelitian ....................................................................... 180

1. Hasil Observasi Partisipasi ................................................................ 181

2. Hasil Refleksi .................................................................................... 189

3. Hasil Angket ..................................................................................... 195

4. Hasil Wawancara .............................................................................. 204

5. Hasil Tugas ....................................................................................... 210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

xviii

6. Hasil Tes Tertulis .............................................................................. 211

E. Lain-Lain ................................................................................................. 212

1. Data Motivasi Siswa.......................................................................... 213

2. Daftar Nilai Siswa ............................................................................. 215

3. Materi Pembelajaran di Quipper School ............................................ 216

4. Dokumentasi Foto ............................................................................. 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan dunia modern ini berkaitan erat dengan

semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, salah satunya dalam bidang

matematika. Matematika banyak dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan

manusia dan erat kaitannya dengan bidang pendidikan. Pada bidang

pendidikan, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

dipelajari dan merupakan mata pelajaran yang selalu ada pada tingkatan

apapun di sekolah. Hal ini disebabkan karena matematika mendasari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang terjadi di dunia.

Matematika merupakan ilmu hitung yang menekankan pada pemecahan

suatu masalah dan penguasaan konsep. Melalui pembelajaran matematika,

siswa diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis,

sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam menyelesaikan suatu masalah.

Namun, matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan

membosankan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wahyudin (2008:338),

bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diajarkan

maupun dipelajari. Hal ini disebabkan karena dalam mempelajari matematika

terkadang memerlukan pemahaman yang memadai tentang materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

2

Seperti yang diungkapkan oleh Dienes (dalam Karso dkk, 2008:17),

pada hakikatnya belajar matematika melibatkan suatu struktur hirarki dari

konsep-konsep tingkat tinggi yang dibentuk atas dasar apa yang telah

dibentuk sebelumnya dan mempelajari matematika tidak semudah pelajaran

lain karena matematika membutuhkan langkah-langkah untuk menemukan

suatu hasil dari pertanyaan yang diberikan dan memerlukan arahan dari guru

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Model pembelajaran memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar

siswa. Maka, tak jarang apabila siswa merasa jenuh dengan proses

pembelajaran yang terpusat pada satu arah, sehingga nantinya akan

mempengaruhi motivasi siswa untuk mempelajari materi. Terlebih dalam

mempelajari matematika yang didominasi oleh angka, apabila model

pembelajarannya membosankan maka akan mengakibatkan siswa semakin

kesulitan. Untuk mengatasi hambatan maupun kesulitan tersebut, sebaiknya

guru memodifikasi pembelajaran dengan model pembelajaran yang kreatif

dan inovatif. Salah satu inovasi yang dapat digunakan adalah model

pembelajaran blended learning.

Menurut Harding, Kaczynski, dan Wood (2005:56), blended learning

merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran

tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan media

pembelajaran berbasis online. Model ini hadir sebagai solusi apabila

pembelajaran dengan teacher centered tidak efektif. Blended learning

memfokuskan pada student centered dimana siswa dituntut untuk aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

3

memahami materi. Model pembelajaran ini sangat efisien dari segi waktu,

tenaga, dan tempat karena tidak sebatas yang dilakukan di kelas, melainkan

bisa juga dilakukan di rumah.

Model pembelajaran blended learning memiliki kekhasan tersendiri

dibandingkan model pembelajaran lainnya, yakni pembelajarannya

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dan dapat diakses

secara online. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media online dan

salah satu media online yang dapat digunakan adalah e-learning. E-learning

merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang

pendidikan berupa website yang dapat diakses dimana saja dengan

menggunakan jaringan internet. Dengan media pembelajaran berbasis online,

lembaga pendidikan mengupayakan pembelajaran melalui sistem pendidikan

jarak jauh (distance learning) yang berisi berbagai materi dan soal latihan

sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah.

Quipper School merupakan salah satu media e-learning yang

memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam bidang pendidikan. Dalam

menggunakan Quipper School, siswa dan guru tidak dituntut untuk memiliki

komputer atau laptop melainkan bisa menggunakan smartphone. Siswa dapat

membuka materi pelajaran, mengakses informasi secara up to date, dan

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di luar jam pelajaran. Dengan

adanya model pembelajaran dan media pembelajaran yang inovatif, tentu

akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan media Quipper School

siswa akan lebih antusias dalam memahami materi yang dikemas dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

4

sesuai usia mereka dan ditampilkan dengan desain yang menarik. Apabila

siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, maka kemungkinan besar

siswa akan memiliki intensitas usaha yang tinggi dalam memahami materi

dan mengerjakan latihan soal.

Menurut Biggs dan Tefler dalam Dimyanti dan Mudjiono (1994),

motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tidak

adanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil

belajar menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu

diperkuat terus menerus. Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dalam

setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rizki Rahmawati (2015:11),

penerapan e-learning dalam bentuk Quipper School sangat efektif diterapkan

pada pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Surakarta. Hal ini ditunjukkan

oleh prestasi belajar akuntansi kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan

dengan prestasi belajar akuntansi kelompok kontrol. Sedangkan menurut Sari

Trisnaningsih (2016:35), motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi

di SMA Negeri 3 Yogyakarta mengalami peningkatan dari kategori “sedang”

menjadi “sangat baik” dan berpengaruh kepada hasil belajar yang juga

meningkat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru SMA Asisi Jakarta dan

hasil observasi yang dilakukan peneliti ketika berkunjung ke SMK Asisi

Jakarta, peneliti melihat bahwa belum ada penggunaan media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

5

berbasis teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran matematika, terutama

pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Media teknologi hanya

dimanfaatkan untuk mata pelajaran tertentu yang berhubungan dengan

penjurusan, yakni keahlian dalam komputer jaringan. Sangat disayangkan

apabila keahlian komputerisasi ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal,

padahal jurusan TKJ ini berfokus pada keahlian menggunakan teknologi

komputer. Disisi lain, ada kecenderungan bahwa siswa kurang tertarik pada

mata pelajaran yang tidak sesuai dengan penjurusan (tidak menggunakan

komputer), khususnya matematika.

Selain itu, model pembelajaran yang digunakan guru masih monoton

sehingga mengakibatkan siswa mudah bosan. Hal ini terlihat dari kurangnya

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran ketika peneliti melaksanakan

observasi pada bulan Februari 2018 pada kelas X TKJ-A dan X TKJ-B.

Kurangnya motivasi dari siswa menyebabkan hasil belajar yang diperoleh

masih tergolong rendah, khususnya kelas X TKJ-A. Hal ini dapat dibuktikan

dari rata-rata nilai ulangan harian yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti terhadap guru matematika yakni hasil belajar siswa kelas X TKJ-A

lebih rendah dibandingkan kelas X TKJ-B sehingga peneliti memilih kelas X

TKJ-A agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilihat secara signifikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terkait efektivitas penerapan model blended learning dengan media

pembelajaran Quipper School yang ditinjau dari hasil belajar dan motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

6

belajar siswa di kelas X TKJ-A. Alasan peneliti melakukan penelitian ini

karena peneliti ingin mengenalkan model dan media pembelajaran yang

belum pernah didapatkan oleh siswa dan ingin melihat apakah model blended

learning dengan media pembelajaran Quipper School efektif untuk diterapkan

pada pembelajaran matematika serta harapannya dapat meningkatkan

motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Penelitian yang akan dilaksanakan

berjudul “EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN QUIPPER

SCHOOL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS X TKJ-A SMK ASISI JAKARTA TAHUN

AJARAN 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat diteliti, antara lain:

1. Guru belum memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mata pelajaran

di luar penjurusan TKJ.

2. Siswa kurang tertarik pada mata pelajaran selain penjurusan, ditunjukkan

dengan rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Siswa mudah bosan dengan model pembelajaran yang monoton.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika ditinjau

dari hasil wawancara dengan guru matematika yang mengatakan bahwa

sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai nilai KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

7

C. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, dapat dikemukakan beberapa permasalahan yang

muncul, diantaranya:

1. Bagaimana efektivitas penerapan model blended learning dengan

menggunakan media Quipper School yang ditinjau dari motivasi belajar

siswa kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018?

2. Apakah penerapan model blended learning dengan menggunakan media

Quipper School efektif untuk diterapkan ditinjau dari hasil belajar siswa

kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan

media Quipper School yang ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas X

TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Efektif atau tidaknya penerapan model blended learning dengan

menggunakan media Quipper School yang ditinjau dari hasil belajar

siswa kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

E. Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada model pembelajaran blended learning

dan media pembelajaran berbasis online, dengan menggunakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

8

Quipper School. Penelitian ini hanya dibatasi pada satu materi kelas X TKJ

kurikulum 2013, yaitu materi trigonometri dengan dua Kompetensi Dasar

(KD) yakni Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku dan

Perbandingan Sudut pada Sudut-Sudut Berelasi di Berbagai Kuadran.

F. Batasan Istilah

1. Belajar Matematika

Belajar matematika adalah suatu proses untuk memahami berbagai

konsep dan struktur matematis.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan

pembentukan tingkah laku.

3. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam atau

luar diri seseorang sehingga dapat menimbulkan kegiatan belajar.

4. Model Blended Learning

Salah satu model yang bisa meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar siswa adalah model blended learning. Blended learning

adalah pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

9

(pembelajaran secara konvensional, dimana antara pendidik dan siswa

saling berinteraksi secara langsung, masing-masing dapat bertukar

informasi mengenai bahan-bahan pembelajaran), belajar mandiri (belajar

dengan berbagai modul yang telah disediakan), serta belajar mandiri

secara online.

5. Media Quipper School

Media pembelajaran online yang dimaksudkan di atas bisa

menggunakan media terobosan baru dari e-learning yakni Quipper

School. Quipper School adalah media pembelajaran yang

menghubungkan siswa dengan guru dalam pembagian tugas atau ulangan

secara online sesuai mata pelajaran yang diadaptasi dari kurikulum yang

telah ditetapkan pemerintah.

6. Efektivitas

Efektivitas adalah terlaksananya kegiatan dengan baik dan teratur

sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga sesuai dengan rencana untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

7. Trigonometri

Trigonometri adalah pokok bahasan pada matematika yang wajib

dipelajari siswa pada jenjang SMA. Materi pokok yang akan dipelajari

adalah perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

10

perbandingan trigonometri pada sudut-sudut berelasi di berbagai

kuadran.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat sebagai upaya untuk membantu

meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa serta dapat

menambah wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran.

2. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat dalam memberikan informasi terkait

media pembelajaran Quipper School dan menambah keterampilan dalam

menggunakan media pembelajaran berbasis online.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini bermanfaat dalam memberikan bahan pertimbangan

untuk menerapkan media pembelajaran Quipper School demi

meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa terutama pada

mata pelajaran matematika.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini bermanfaat bagi dunia pendidikan dalam menerapkan

Quipper School sebagai media terobosan baru dari e-learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

11

5. Bagi Penelitian Lanjutan

Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu rujukan dan referensi

untuk peneliti berikutnya, khususnya yang akan melakukan penelitian

yang serupa pada sekolah yang berbeda.

6. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman dalam

mengakses dan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran

Quipper School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Belajar Matematika

Menurut Siregar (2010:3), belajar merupakan sebuah proses yang

kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,

sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Beliau

juga mengatakan salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar

sesuatu adalah dengan adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat

pengetahuan (koginitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut sikap (afektif).

Sedangkan ciri-ciri belajar menurut Siregar (2010:5-6) adalah

sebagai berikut:

a) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku

tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor),

maupun sikap (afektif).

b) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau

dapat disimpan.

c) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan

usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

13

d) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik

atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit, atau pengaruh

obat-obatan.

Menurut Riedesel, dalam Supatmono (209), matematika adalah

kumpulan kebenaran dan aturan, matematika bukanlah sekedar berhitung.

Matematika merupakan sebuah bahasa, kegiatan pembangkitan masalah

dan pemecahan masalah, kegiatan menemukan dan mempelajari pola

serta hubungan. Sedangkan menurut Suwarsono, dalam Supatmono

(2009) matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas, yaitu: objek

bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi

oleh aturan-aturan yang ketat.

Selain beberapa ahli di atas, Bruner juga mengemukakan

pendapatnya tentang belajar matematika. Menurut Bruner, belajar

matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur

matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari

hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu

(dalam Hudoyo, 1990:48). Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses untuk

memahami berbagai konsep dan struktur matematis.

Dalam kegiatan apersepsi, pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi karena

tanpa adanya situasi tersebut maka siswa tidak akan bisa bertahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

14

menguasai konsep. Untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran,

sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

seperti komputer atau gadget.

2. Hasil Belajar

Dalam melakukan proses belajar, salah satu komponen yang dapat

mengukur keberhasilan belajar siswa adalah hasil belajar. Hasil belajar

merupakan suatu gambaran prestasi belajar peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar pada suatu jenjang yang diikutinya.

Hasil belajar sangat tergantung pada proses belajar yang dilaksanakan.

Hasil belajar tesebut akan terlihat setelah diberikan perlakuan pada

proses belajar yang dianggap sebagai proses pemberian pengalaman

belajar. Menurut Nana Sudjana dalam Jihad dan Abdul (2009:15)

menyatakan bahwa: hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.

Sedangkan menurut Sardiman (2007:51), hasil belajar adalah hasil

langsung berupa tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar-

mengajar yang sesuai dengan materi yang dipelajarinya. Beliau

menegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

siswa sebagai akibat perbuatan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat

di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang

dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa

suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

15

Adanya perubahan tingkah laku peserta didik dalam memahami

dan menguasai materi menjadi bekal kemampuan yang didapat dalam

proses pembelajaran. Siswa akan tertarik dengan metode pembelajaran

maupun media yang diberikan guru. Hal ini memacu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan kompentensi yang telah

ditetapkan serta tercapainya tujuan pendidikan.

Menurut Wasliman (dalam Susanto, 2013:12), hasil belajar yang

dicapai oleh siswa merupakan hasil dari kesinambungan antara faktor-

faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Adapun faktor tersebut adalah:

a) Faktor internal, yakni faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian,

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi

fisik dan kesehatan.

b) Faktor eksternal, yakni faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga yang baik

dapat memberikan perhatian terhadap anaknya. Begitu juga dengan

memiliki kebiasaan yang baik tentu dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Hal demikian juga dapat ditunjukkan pada keadaan

siswa di sekolah. Memiliki teman bermain yang positif dan dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah juga akan membuat

hasil belajar siswa menjadi lebih baik, sama halnya dikalangan

masyarakat. Jika memiliki lingkungan masyarakat yang nyaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

16

aman, dan memberi contoh yang baik, tentu siswa akan nyaman

dalam belajar dirumahnya, sehingga hasil belajar yang diperoleh

akan maksimal.

Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui evaluasi terhadap

proses pembelajaran atau dikenal sebagai evaluasi pembelajaran.

Menurut Sunal (dalam Susanto, 2013:5) evaluasi pembelajaran adalah

alat untuk memperoleh informasi seberapa efektif suatu program telah

memenuhi kebutuhan siswa. Evaluasi bisa dilakukan dengan pemberian

tes. Menurut Mansyur dkk (dalam Eko Putro, 2014:50), tes adalah

sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau pertanyaan yang

membutuhkan respon atau tanggapan dengan tujuan mengukur aspek

tertentu dari orang yang diberikan tes tersebut. Jawaban atau tanggapan

tersebut dapat tertulis, lisan, maupun perbuatan.

Masih dalam buku yang sama, tes tertulis merupakan sekumpulan

pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dan dijawab secara tertulis.

Tes lisan adalah bentuk tes yang pelaksanaannya secara langsung dengan

cara berbicara tatap muka. Dalam pelaksanaan pembelajaran, tes lebih

baik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek

pengetahuan atau keterampilan.

3. Motivasi Belajar

Pada proses pembelajaran, motivasi adalah hal yang harus dimiliki

oleh setiap siswa. Kemampuan koneksi dan berpikir siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

17

berkembang dengan baik apabila siswa dapat menerima pelajaran

matematika. Agar siswa dapat menerima pelajaran matematika, maka

perlu ditanamkan motivasi belajar siswa terhadap matematika. Motivasi

mempunyai fungsi yang penting dalam belajar matematika karena

motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh

siswa dan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan yang berasal

dari dalam diri individu untuk melakukan sebuah tindakan atau perbuatan

(Hamzah, 2008:3). Menurut beliau, motivasi merupakan dorongan untuk

seseorang agar orang tersebut mau bergerak maju untuk hal yang lebih

baik. Sedangkan menurut Sardiman (1992:75), motivasi merupakan

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka

akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu.

Menurut Eka dan Ridwan (2015:93), motivasi belajar adalah suatu

daya, dorongan atau kekuatan, baik yang datang dari diri sendiri maupun

dari luar yang mendorong siswa untuk belajar. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu

dorongan yang mengakibatkan perubahan energi pada diri seseorang

untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi belajar merupakan dorongan

yang berasal dari dalam atau luar diri seseorang sehingga dapat

menimbulkan kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

18

Motivasi belajar dapat diperngaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik diantaranya keinginan

untuk berhasil, memiliki harapan dan cita-cita, dan dorongan kebutuhan

belajar. Sedangkan faktor ekstrinsik ialah adanya penghargaan,

lingkungan belajar, dan kegiatan belajar yang menarik.

Menurut Eka dan Ridwan (2015:93), motivasi belajar memiliki

beberapa dimensi, yaitu:

a) Ketekunan dalam belajar

1) Kehadiran di sekolah

2) Mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas

3) Belajar di rumah

b) Ulet dalam menghadapi kesulitan

1) Sikap terhadap kesulitan

2) Usaha mengatasi kesulitan

c) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

1) Kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran

2) Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar

d) Berprestasi dalam belajar

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

e) Mandiri dalam belajar

1) Penyelesaian tugas

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

19

Perkembangan motivasi belajar siswa dapat diukur melalui

berbagai cara, antara lain adalah penyebaran instrumen berupa kuesioner

atau angket, observasi, dan penilaian sikap yang terdiri dari pernyataan-

pernyataan yang akan diisi oleh responden. Penilaian motivasi

mempunyai skala agar penghitungannya dapat akurat sesuai dengan

pedoman dasar. Menurut Daniel J Mueller (1992), ada 5 skala

pengukuran motivasi, yaitu:

a) Skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik terlebih dahulu dan

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) atau bersifat

unfavorable (negatif). Jawaban setiap item instrumen mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Sistem penilaian

dalam Skala Likert adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penskoran Setiap Pernyataan (Skala Likert)

Respon

Skor

Pernyataan

Favorable

Pernyataan

Unfavorable

Selalu (SL) 4 1

Sering (S) 3 2

Jarang (J) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

20

b) Skala Guttman, digunakan untuk mengukur sikap dengan jawaban

yang tegas, yaitu “ya” atau “tidak”, “benar” atau “salah”, “pernah”

atau “tidak pernah”, “positif” atau “negatif”, dan lain-lain. Data yang

diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua

alternatif). Jadi kalau pada Skala Likert terdapat interval 1, 2, 3, 4

interval, dari kata “selalu” sampai “tidak pernah”, maka dalam Skala

Guttman hanya ada dua interval yaitu “selalu” atau “tidak pernah”.

Penelitian dengan Skala Guttman digunakan apabila peneliti ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan.

c) Skala Thurstone, adalah skala yang disusun dengan memilih butir

yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan

jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala

Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah 40-50 pernyataan yang

relevan dengan variabel yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli

20-40 orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau

konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh skala penilaian model

Thurstone adalah seperti berikut:

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan,

sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.

d) Skala Diferensial, yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi

bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

21

dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif

terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif

terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh

melalui pengukuran dengan Skala Diferensial adalah data interval.

Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau

karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

e) Skala Rating, adalah skala dengan data yang diperoleh adalah data

kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian

kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam Skala Rating

responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan. Skala Rating lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur

sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi

responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk

mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan

lain-lain. Dalam Skala Rating, yang paling penting adalah

kemampuan menerjemahkan alternatif jawaban yang dipilih

responden.

4. Model Blended Learning

Salah satu faktor yang mempengaruhi adanya motivasi belajar

adalah faktor ekstrinsik yang terdiri dari penghargaan, lingkungan

belajar, dan kegiatan belajar yang menarik. Kegiatan belajar yang

menarik dapat dikemas dengan menggunakan metode atau model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

22

pembelajaran yang relevan dengan materi. Salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah blended learning.

Menurut Harding, Kaczynski, dan Wood (2005:56), blended

learning merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan

pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang

menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan komunikasi

yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Pelaksanaan model ini

memungkinkan penggunaan sumber belajar online, terutama yang

berbasis web, tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka. Dengan

pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran berlangsung lebih

bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.

Dengan demikian, peneliti dapat merangkum bahwa blended

learning adalah pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka

(pembelajaran secara konvensional, dimana antara pendidik dan siswa

saling berinteraksi secara langsung, masing-masing dapat bertukar

informasi mengenai bahan-bahan pembelajaran), belajar mandiri (belajar

dengan berbagai modul yang telah disediakan), serta belajar mandiri

secara online.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, blended learning memiliki

beberapa tujuan. Menurut Harding, Kaczynski, dan Wood (2005:57),

tujuan blended learning adalah:

a) Membantu siswa untuk berkembang lebih baik di dalam proses

belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

23

b) Menyediakan peluang yang praktis bagi pendidik dan siswa untuk

pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.

c) Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi siswa, dengan

menggabungkan aspek tatap muka dan instruksi online.

d) Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa

dalam pengalaman interaktif.

e) Kelas online memberikan siswa konten multimedia yang kaya akan

pengetahuan pada setiap saat dan di mana saja selama siswa

memiliki akses internet.

Menurut Sharpen et.al (dalam Rusman, 2006:18) karakteristik

blended learning adalah:

a) Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face),

belajar mandiri, dan belajar mandiri secara online.

b) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara

penyampaian, cara mengajar, dan gaya pembelajaran.

c) Guru dan orangtua siswa memiliki peran yang sama penting, guru

sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Sedangkan menurut Harding, Kaczynski, dan Wood (2005:59-60),

karakteristik blended learning adalah sebagai berikut:

a) Blended learning memupuk kemandirian siswa karena lebih banyak

waktu dihabiskan untuk mencoba latihan secara mandiri sebelum

konsultasi dan melatih siswa untuk melakukan penilaian terhadap

diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

24

b) Siswa harus memiliki keterampilan dalam manajemen waktu dan

menyesuaikan jadwal belajar dengan sifat pekerjaan sesuai dengan

kecepatan mereka sendiri.

c) Siswa merasakan lingkungan belajar terpadu sebagai lingkungan

yang membutuhkan lebih banyak tanggung jawab.

d) Model blended learning mengajarkan siswa untuk disiplin karena

siswa bekerja lebih teratur dan aktif dalam latihan soal secara online.

Secara spesifik, Profesor Steve Slemer (dalam Soekartawi,

2005:97) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan

menyelenggarakan blended learning agar hasilnya optimal, yaitu:

a) Tetapkan macam dan materi bahan ajar.

b) Tetapkan rancangan dari blended learning yang digunakan.

c) Tetapkan format dari online learning.

d) Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.

e) Selenggarakan blended learning dengan baik dengan cara

menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.

f) Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan blended

learning.

Dalam pelaksanaannya, blended learning memiliki kelebihan dan

kekurangan. Menurut peneliti, kelebihan yang dimiliki antara lain: (a)

pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional; (b) pembelajaran

lebih efektif dan efisien; (c) mempermudah dan mempercepat proses

komunikasi non-stop antara pengajar dan peserta didik; (d) dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

25

melakukan difersivikasi pembelajaran dan memenuhi karakteristik

belajar siswa yang berbeda-beda; serta (e) meningkatkan aksesbiltas

sehingga siswa semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.

Sedangkan kekurangan dalam menggunakan blended learning

adalah: (a) media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit

diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung; (b) tidak

meratanya fasilitas yang dimiliki siswa, seperti komputer dan akses

internet; (c) kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan

teknologi; serta (d) kurangnya keterampilan dalam menyiapkan dan

menyelenggarakan e-learning.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, solusi yang ditawarkan

adalah: (a) pihak sekolah harus memfasilitasi media teknologi dengan

menggunakan lab komputer, atau dengan memberi kesempatan kepada

siswa untuk menggunakan gadget selama pembelajaran dengan berbagai

kesepakatan; (b) apabila siswa sudah bisa mengakses melalui gadget,

pihak sekolah dapat memfasilitasi dengan pengadaan internet berupa Wi-

Fi yang bisa terjangkau oleh seluruh kelas maupun lingkungan sekolah;

(c) perlu adanya sosialisasi penggunaan media teknologi, khususnya

teknologi online, baik dari pihak sekolah atau mengundang ahli-ahli

khusus untuk diberikan kepada pengajar maupun kepada siswa, dan lebih

terbuka kepada wawasan global; serta (d) pengajar perlu menyiapkan

referensi digital sebagai acuan siswa yang terintegrasi dengan

pembelajaran tatap muka dan menyiapkan waktu untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

26

dan mengelola pembelajaran sistem e-learning, seperti mengembangkan

materi, menyiapkan assesment, dan melakukan penilaian.

5. Media Quipper School

Menurut pemaparan materi di atas, blended learning membutuhkan

sumber belajar online sebagai media pembelajaran untuk menunjang

pembelajaran agar semakin inovatif. Salah satu media berbasis online

yang dapat digunakan adalah Quipper School.

Media terobosan baru ini pertama kali digunakan di London yang

didirikan oleh Masayuki Watanabe pada Desember 2010. Penggunaan

media ini dapat dinikmati dalam bidang pendidikan secara gratis.

Quipper School diluncurkan pada bulan Januari 2014 sebagai terobosan

baru dalam bidang pendidikan. Untuk menggunakan Quipper School ada

beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu:

a) Mendaftarkan Akun

Untuk mulai menggunakan Quipper, baik guru dan siswa diminta

untuk membuat sebuah akun dengan cara mendaftar. Pendaftaran

bisa dengan menggunakan akun Facebook atau membuat akun baru

secara gratis. Untuk mendapatkan akun gratis, guru dan siswa hanya

perlu memberikan alamat email, nomor telepon, dan nama sekolah.

Jika sekolah mereka sudah terdaftar dalam database Quipper, guru

kemudian dapat meminta ambasador Quipper agar menetapkan akun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

27

mereka ke dalam kelas virtual. Setelah pendaftaran, pengguna dapat

login ke dalam sistem dengan username dan password.

b) Login Menggunakan Akun Quipper

Kedua pengguna yaitu guru dan siswa memiliki masing-masing

alamat untuk login. Guru menggunakan alamat link.quipper.com

sedangakan siswa menggunakan alamat learn.quipper.com.

Quipper School link adalah tempat dimana guru dapat mengelola

kelas secara online dan melihat perkembangan siswa. Dibawah ini adalah

hal-hal yang dapat dilakukan guru saat menggunakan Quipper School

link:

a) Mengirim tugas dan ujian: Manfaatkan ribuan materi dan soal yang

sesuai dengan kurikulum untuk dijadikan tugas bagi seluruh siswa

Anda di kelas atau beberapa grup siswa.

b) Membuat konten edukasi: Jika ada yang kurang atau hilang, guru

dapat mengubah konten yang sudah tersedia atau membuat materi

dan soal baru dari awal.

c) Melihat dan mengunduh analisa: Perkembangan siswa tersambung

secara langsung antara learn dan link, sehingga guru dapat

mengakses pusat informasi mengenai tingkat pengerjaan,

pencapaian, kekuatan dan kelemahan siswa.

d) Bekerja sendiri atau bersama-sama: Link didesain sehingga

memudahkan guru untuk mengelola kelasnya sendiri, atau bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

28

berkolaborasi dengan dua guru atau lebih, pada kelas atau sekolah

yang sama.

Quipper School learn adalah tempat dimana siswa belajar. Platform

ini dipenuhi dengan fitur yang membuat belajar selalu terasa aman dan

menyenangkan:

a) Tugas dan pembelajaran umum: Siswa dapat mengerjakan topik

tertentu yang dianjurkan oleh guru, atau belajar materi apapun dari

kurikulum secara mandiri.

b) Fitur pesan: Siswa dan guru dapat terus berkomunikasi

menggunakan layanan pesan, yang memudahkan siswa untuk

mengemukakan soal atau topik tertentu yang mereka rasa sulit dan

perlu pendampingan.

c) Fitur seperti games: Learn memberikan hadiah (rewards) kepada

siswa berupa koin yang dapat ditukarkan dengan tema, sehingga

siswa dapat menyesuaikan lingkungan belajar yang mereka inginkan.

Siswa juga dapat melihat bagaimana proses teman sekelasnya pada

tampilan kronologi.

Quipper School merupakan penghubung antar siswa dan guru

dalam pembagian tugas mata pelajaran secara online dan sesuai mata

pelajaran yang diadaptasi dari kurikulum yang telah ditetapkan

pemerintah Indonesia yaitu IPS, IPA, Matematika, dan Bahasa.

E-learning yang secara utama digunakan sebagai media

pembelajaran memberikan kemudahan bagi guru untuk memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

29

tugas melalui perangkat mobile yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, guru

juga dapat memantau perkembangan siswa secara online. Secara otomatis

penggunaan ini sangat mudah, Quipper School menyediakan panduan

baik untuk siswa maupun guru. Pada menu Quipper School, guru dan

siswa dapat melihat materi dan soal yang ada pada kurikulum quipper. Di

dalamnya berisi berbagai materi dari bab dan per bagian subbab. Selain

bab di dalamnya terdapat materi dan soal.

Penugasan yang diberi guru dapat dilihat secara otomatis, sehingga

guru tidak lagi mengoreksi satu per satu. Bahkan dari soal-soal yang

terdapat pada quipper akan terlihat berapa persen rata-rata siswa

menjawab soal. Dari rata-rata soal dapat langsung di analisis soal mana

yang sulit menurut siswa.

Kegunaan dari Quipper School sebagai wadah atau tempat

mengerjakan tugas yang diberikan guru, kemudian siswa mengakses

materi pelajaran, jika ada kesulitan siswa dapat mengirimkan melalui

menu pesan atau grup belajar tentang materi yang belum dipahami.

Begitu juga guru bisa mengingatkan siswa untuk tetap mengerjakan tugas

yang telah diberikan. Sebagai umpan balik siswa yang telah mengerjakan

tugas dapat melihat hasil pekerjaan, jika ada jawaban yang salah dapat

melihat melalui pembahasan yang telah diberikan guru. Hal ini dilakukan

agar siswa bisa belajar dan mengerti tentang materi yang diajarkan

walaupun secara tidak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

30

Dalam penggunaannya, Quipper School memiliki keunggulan dan

kekurangan. Keunggulan yang dimiliki antara lain:

a) Dalam portal guru maupun siswa, materi disajikan dengan rinci per

sub bab.

b) Materi dilengkapi dengan contoh soal dan penyelesaiannya.

c) Materi yang disajikan tersedia dari kurikulum 2006 (KTSP) sampai

kurikulum 2013 (K-13).

d) Saat siswa mengerjakan soal di portal khusus siswa, Quipper School

learn akan memberi rewards bagi siswa apabila dapat menjawab

tugas/latihan/ujian dengan benar yakni berupa penambahan koin

yang dapat digunakan untuk membeli tema. Sebaliknya, apabila

jawaban siswa belum tepat, Quipper School learn tidak memberikan

punishment berupa pemotongan koin melainkan tetap memberikan

motivasi.

e) Pada saat mengerjakan latihan/tugas/ujian, jawaban disertai dengan

pembahasan, tidak hanya kunci jawabannya saja.

f) Quipper School bisa diakses dimana saja dan kapan saja asalkan

terhubung oleh koneksi internet.

g) Mudah, efektif, efisien dari segi biaya, waktu, dan tempat.

h) Guru bisa langsung memantau perkembangan siswa melalui portal

guru (Quipper School link).

i) Quipper School link dan Quipper School learn diakses secara gratis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

31

Sedangkan kekurangan yang dimiliki Quipper School antara lain

sebagai berikut:

a) Soal yang terdapat dalam Quipper School hanya pilihan ganda (tidak

ada soal uraian). Hal ini membuat guru sulit untuk mendeteksi

pemahaman siswa, apakah mereka benar-benar memahami atau

hanya asal memilih jawaban.

b) Ketika mengulang soal yang sama, pilihan jawaban tidak bervariasi

dan hanya diacak urutannya saja.

c) Apabila terkendala dengan jaringan internet yang buruk, maka akan

menghambat proses pembelajaran dan pengerjaan soal.

Untuk mengatasi beberapa kekurangan diatas, solusi yang bisa

diberikan adalah:

a) Dalam kasus ini, guru bisa mengatasinya dengan menggabungkan

pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran Quipper School yang

dikemas dalam blended learning, sehingga soal uraian yang tidak

ada dalam media Quipper School bisa diberikan secara tertulis.

b) Kekurangan ini bisa diatasi dengan membuat soal sendiri sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari. Pilihan jawaban juga bisa

dibuat bervariasi sehingga ketika soal tersebut diulang, pilihan

jawabannya juga beragam. Hanya saja membutuhkan waktu dan

tenaga yang ekstra.

c) Untuk kasus ini, disarankan masing-masing individu memiliki akses

jaringan internet. Pihak sekolah juga bisa memfasilitasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

32

pengadaan Wi-Fi. Guru yang bersangkutan harus cerdas mencari

waktu yang tepat sehingga Quipper School bisa digunakan dengan

lancar, misalkan jangan gunakan media Quipper School ketika

sedang hujan karena kemungkinan yang akan terjadi adalah koneksi

internet menjadi lambat.

6. Efektivitas

Efektivitas adalah terlaksananya kegiatan dengan baik, teratur,

bersih, rapih, sesuai dengan ketentuan dan mengandung unsur seni

(Supardi, 2013:164). Menurut Supardi dalam buku yang sama, efektivitas

adalah usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai

dengan yang dibutuhkan dan juga sesuai dengan rencana, melalui

aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non-fisik untuk memperoleh

hasil yang maksimal. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa efektivitas adalah terlaksananya kegiatan dengan

baik dan teratur sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil

yang maksimal.

Suatu pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut

mampu meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran

siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh

hasil belajar yang lebih baik. Menurut Brata (dalam Supardi, 2013:165),

pembelajaran yang efektif ada dua faktor, yaitu faktor pertama adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

33

kesukaan hati pada suatu pekerjaan, dan faktor kedua adalah menerima

kesukaan itu dengan melakukan suatu perbuatan.

Menurut Ahmad Susanto (2013:54), dalam mewujudkan

pembelajaran yang efektif perlu memperhatikan beberapa aspek,

diantaranya:

a) Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis.

b) Proses pembelajaran yang baik dapat dilihat dari penyampaian

materi yang sistematis, variasi dalam penyampaian, baik media,

model ataupun suara.

c) Waktu selama proses pembelajaran digunakan dengan efektif.

d) Guru dan siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

e) Guru dan siswa memiliki hubungan interaksi yang baik, sehingga

jika siswa mengalami kesulitan belajar dapat segera diatasi.

Disamping itu, menurut Carroll (dalam Supardi, 2013:169),

efektivitas pembelajaran bergantung pada lima faktor, yaitu:

a) Sikap, yakni adanya kemauan siswa dalam belajar.

b) Kemampuan untuk memahami pengajaran, yakni kemauan siswa

untuk mempelajari sesuatu termasuk di dalamnya kemampuan siswa

dalam belajar.

c) Ketekunan, yakni jumlah waktu yang disediakan siswa untuk belajar

dengan tekun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

34

d) Peluang, yakni peluang yang disediakan guru untuk mengajar suatu

keterampilan atau konsep.

e) Pengajaran yang bermutu, yakni efektivitas pengajaran yang

disampaikan.

Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Warsita, 2008), ciri-ciri

pembelajaran efektif adalah sebagai berikut:

a) Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi

dalam pembelajaran.

b) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan

kepada siswa dalam menganalisis informasi.

c) Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir.

d) Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai

dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru.

Menurut Nuraeni (2010), model pembelajaran dikatakan efektif

dalam meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil

belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sedangkan

menurut Mulyasa (2014:131), pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa

telah tuntas KKM setidak-tidaknya 75% dari seluruh siswa dalam kelas.

Berdasarkan pendapat dua ahli tersebut, peneliti menggunakan kriteria

keefektifan yang diungkapkan oleh Mulyasa (2014:131), pembelajaran

dikatakan berhasil jika siswa telah tuntas KKM setidak-tidaknya 75%

dari seluruh siswa dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

35

7. Trigonometri

a) Pengertian Trigonometri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trigonometri

adalah ilmu ukur mengenai sudut dan sempadan segitiga (digunakan

dalam astronomi). Sedangkan menurut John M. Echols dan Hassan

Shadily (2003:603), trigonometri dapat diartikan sebagai ilmu ukur

yang berhubungan dengan segitiga. Berdasarkan beberapa pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa trigonometri adalah ilmu ukur

pada segiti

b) Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siku-Siku

Gambar 2.1 Lingkaran Satuan

Diketahui 𝑂𝑃 merupakan jari-jari lingkaran sehingga panjang

𝑂𝑃 = 1. Titik 𝑃 diproyeksikan terhadap sumbu 𝑋 dan diperoleh

segitiga siku-siku 𝑃𝑂𝑃ꞌ dengan panjang 𝑂𝑃ꞌ = 1 dan besar sudut

𝑃𝑂𝑃ꞌ = 𝛼. Berdasarkan definisi perbandingan trigonometri

diperoleh hubungan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

36

sin 𝛼 =𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃=

𝑦

1 csc 𝛼 =

𝑂𝑃

𝑃𝑃 ꞌ =

1

𝑦

cos𝛼 =𝑂𝑃ꞌ

𝑂𝑃=

𝑥

1 sec 𝛼 =

𝑂𝑃

𝑂𝑃ꞌ =

1

𝑥

tan 𝛼 =𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃ꞌ =

𝑦

𝑥, 𝑥 ≠ 0 cot𝛼 =

𝑂𝑃ꞌ

𝑃𝑃 ꞌ =

𝑥

𝑦

Dari lingkaran satuan pada Gambar 2.2, terbentuk sebuah

segitiga siku-siku 𝑃𝑂𝑃ꞌ sehingga perbandingan trigonometri dapat

ditentukan melalui segitiga siku-siku.

Gambar 2.2 Segitiga 𝑷𝑶𝑷ꞌ siku-siku di 𝑷ꞌ

Diketahui ∆𝑃𝑂𝑃ꞌ siku-siku di 𝑃ꞌ dengan panjang sisi 𝑂𝑃 = 𝑝ꞌ,

𝑃𝑃ꞌ = 𝑜, 𝑂𝑃ꞌ = 𝑝, besar ∠𝑃𝑂𝑃ꞌ = 𝛼, besar ∠𝑂𝑃𝑃ꞌ = 𝛽, dan besar

∠𝑂𝑃ꞌ𝑃 = 90°. Sisi 𝑃𝑃ꞌ dan 𝑂𝑃ꞌ merupakan sisi siku-siku, sedangkan

sisi 𝑂𝑃 disebut sisi miring atau hipotenusa (Gambar 2.2). Menurut

Rusgianto (2008) pada bukunya yang berjudul “Trigonometri

(Membangun Kekuatan Konstruksi Kognitif)”, definisi perbandingan

trigonometri panjang sisi-sisi segitiga siku-siku dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) 𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃=

𝑜

𝑝 ꞌ= sin𝛼 (sinus sudut 𝛼) dan

𝑂𝑃ꞌ

𝑂𝑃=

𝑝

𝑝 ꞌ= sin 𝛽 (sinus sudut

𝛽).

𝑃𝑃ꞌ dan 𝑂𝑃ꞌ berturut-turut merupakan sisi-sisi di depan sudut 𝛼

dan sudut 𝛽, sedangkan 𝑂𝑃 merupakan sisi miring ∆𝑂𝑃𝑃ꞌ.

𝑂 𝑃ꞌ

𝑃

𝛼

𝛽

𝑜

𝑝

𝑝ꞌ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

37

2) 𝑂𝑃ꞌ

𝑂𝑃=

𝑝

𝑝 ꞌ= cos𝛼 (cosinus sudut 𝛼) dan

𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃=

𝑜

𝑝 ꞌ= cos𝛽 (cosinus

sudut 𝛽).

𝑂𝑃ꞌ dan 𝑃𝑃ꞌ berturut-turut merupakan sisi siku-siku yang

mengapit sudut 𝛼 dan sudut 𝛽, sedangkan 𝑂𝑃 merupakan sisi

miring ∆𝑂𝑃𝑃ꞌ.

3) 𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃ꞌ=

𝑜

𝑝= tan𝛼 (tangen sudut 𝛼) dan

𝑂𝑃ꞌ

𝑃𝑃 ꞌ=

𝑝

𝑜= tan𝛽 (tangen

sudut 𝛽).

𝑃𝑃ꞌ dan 𝑂𝑃ꞌ berturut-turut merupakan sisi-sisi di depan sudut 𝛼

dan sudut 𝛽, sedangkan 𝑂𝑃ꞌ dan 𝑃𝑃ꞌ masing-masing merupakan

sisi siku-siku yang mengapit sudut 𝛼 dan sudut 𝛽.

4) 𝑂𝑃

𝑃𝑃 ꞌ=

𝑝 ꞌ

𝑜= cosec 𝛼 (cosecan sudut 𝛼) dan

𝑂𝑃

𝑂𝑃ꞌ=

𝑝 ꞌ

𝑝= cosec𝛽

(cosecan sudut 𝛽).

Jadi, cosec 𝛼 =1

sin 𝛼 dan cosec 𝛽 =

1

sin 𝛽.

5) 𝑂𝑃

𝑂𝑃ꞌ=

𝑝 ꞌ

𝑝= sec 𝛼 (secan sudut 𝛼) dan

𝑂𝑃

𝑂𝑃ꞌ=

𝑝 ꞌ

𝑝= sec 𝛽 (secan

sudut 𝛽).

Jadi, sec 𝛼 =1

cos 𝛼 dan sec 𝛽 =

1

cos 𝛽.

6) 𝑂𝑃ꞌ

𝑃𝑃 ꞌ=

𝑝

𝑜= cot𝛼 (cotangen sudut 𝛼) dan

𝑃𝑃 ꞌ

𝑂𝑃ꞌ=

𝑜

𝑝= cot𝛽

(cotangen sudut 𝛽).

Jadi, cot𝛼 =1

tan 𝛼 dan cot𝛽 =

1

tan 𝛽.

Berdasarkan definisi perbandingan trigonometri di atas, dapat

ditentukan rumus-rumus dasar trigonometri sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

38

1) sin 𝛼 =1

csc 𝛼

2) cos𝛼 =1

sec 𝛼

3) tan 𝛼 =1

cot 𝛼

4) cot𝛼 =1

tan 𝛼

5) sec 𝛼 =1

cos 𝛼

6) csc 𝛼 =1

sin 𝛼

7) tan 𝛼 =sin 𝛼

cos 𝛼

8) cot𝛼 =cos 𝛼

sin 𝛼

Contoh:

Diketahui segitiga siku-siku seperti pada gambar di bawah ini:

Tentukan nilai-nilai perbandingan trigonometri berikut:

1) sin 𝛼

2) tan 𝛼

3) cos𝛼

4) csc 𝛼

5) cot𝛼

6) cos𝛽

7) sec 𝛽

8) sin 𝛽

Jawab:

1) sin𝛼 =𝐵𝐶

𝐴𝐵=

3

5

2) tan𝛼 =𝐵𝐶

𝐴𝐶

𝐴𝐶 = 𝐴𝐵2 − 𝐵𝐶2 = 52 − 32 = 25 − 9 = 16 = 4

Jadi, tan 𝛼 =𝐵𝐶

𝐴𝐶=

3

4.

3) cos𝛼 =𝐴𝐶

𝐴𝐵=

4

5

4) cosec 𝛼 =1

sin 𝛼=

𝐴𝐵

𝐵𝐶=

5

3

5) cot𝛼 =1

tan 𝛼=

𝐴𝐶

𝐵𝐶=

4

3

A C

B

3 cm 5 cm

𝛼

𝛽

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

39

6) cos𝛽 =𝐵𝐶

𝐴𝐵=

3

5

7) sec 𝛽 =1

cos 𝛽=

𝐴𝐵

𝐵𝐶=

5

3

8) sin𝛽 =𝐴𝐶

𝐴𝐵=

4

5

c) Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa

Menurut Sartono Wirodikromo (2007) sudut khusus atau

sering disebut sudut istimewa adalah suatu sudut dimana nilai

perbandingan trigonometrinya dapat ditentukan secara langsung

tanpa menggunakan daftar trigonometri atau kalkulator. Sudut-sudut

istimewa yang dimaksud adalah sudut yang besarnya 0°, 30°, 45°,

60°, dan 90°. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut

istimewa dapat ditentukan dengan menggunakan konsep lingkaran

satuan.

1) Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 0°

Gambar 2.3 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟎°

Berdasarkan definisi perbandingan trigonometri, diperoleh:

Y

X O 1

P(1,0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

40

sin 0° =0

1= 0

cos 0° =1

1= 1

tan 0° =0

1= 0

csc 0° =1

0= ∞

sec 0° =1

1= 1

cot 0° =1

0= ∞

2) Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 30°

Gambar 2.4 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟑𝟎°

Diketahui 𝛼 = 30°, 𝑂𝑃 merupakan jari-jari lingkaran satuan

sehingga panjang sisi 𝑂𝑃 = 1. Titik 𝑃 diproyeksikan terhadap

sumbu 𝑋 dan diperoleh segitiga siku-siku 𝑂𝑃ꞌ𝑃 dengan besar

sudut 𝑂𝑃𝑃ꞌ adalah 30°. Kemudian ∆𝑂𝑃ꞌ𝑃 dicerminkan terhadap

sumbu 𝑋 dan menghasilkan ∆𝑂𝑃ꞌ𝑄. Besar sudut 𝑃𝑂𝑄 = 𝑂𝑃𝑄 =

𝑂𝑄𝑃 = 60°, sehingga ∆𝑂𝑃𝑄 merupakan segitiga sama sisi

dengan panjang sisi 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄 = 𝑃𝑄 = 1, panjang sisi 𝑃𝑃ꞌ =

𝑄𝑃ꞌ =1

2 atau ordinat 𝑦 =

1

2. Berdasarkan teorema Phytagoras

diperoleh:

𝑂𝑃ꞌ 2 + 𝑃𝑃ꞌ 2 = 𝑂𝑃 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

41

𝑂𝑃ꞌ 2 + 1

2

2

= 1 2

𝑂𝑃ꞌ 2 = 1 2 − 1

2

2

𝑂𝑃ꞌ 2 = 1 −1

4=

3

4

𝑂𝑃ꞌ =1

2 3 atau 𝑥 =

1

2 3

Sehingga:

sin 30° =1

2

1=

1

2

cos 30° =1

2 3

1=

1

2 3

tan 30° =1

21

2 3

=1

3 3

csc 30° =11

2

= 2

sec 30° =1

1

2 3

=2

3 3

cot 30° =1

2 3

1

2

= 3

3) Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 45°

Gambar 2.5 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟒𝟓°

Diketahui 𝛼 = 45°, 𝑂𝑃 merupakan jari-jari lingkaran satuan

sehingga panjang sisi 𝑂𝑃 = 1. Titik 𝑃 diproyeksikan terhadap

sumbu 𝑋 dan diperoleh segitiga siku-siku 𝑂𝑃ꞌ𝑃 dengan besar

sudut 𝑂𝑃ꞌ𝑃 adalah 45°. Besar sudut 𝑃𝑂𝑃ꞌ = 𝑂𝑃𝑃ꞌ = 45°.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

42

Sehingga ∆𝑂𝑃ꞌ𝑃 merupakan segitiga siku-siku dan sama kaki,

dengan panjang sisi 𝑂𝑃ꞌ = 𝑃𝑃ꞌ. Berdasarkan teorema

Phytagoras diperoleh:

𝑂𝑃ꞌ 2 + 𝑃𝑃ꞌ 2 = 𝑂𝑃 2

𝑂𝑃ꞌ 2 + 𝑂𝑃ꞌ 2 = 1 2

2 𝑂𝑃ꞌ 2 = 1

𝑂𝑃ꞌ 2 =1

2

𝑂𝑃ꞌ =1

2 2 dan 𝑃𝑃ꞌ =

1

2 2

Sehingga:

sin 45° =1

2 2

1=

1

2 2

cos 45° =1

2 2

1=

1

2 2

tan 45° =1

2 2

1

2 2

= 1

csc 45° =1

1

2 2

= 2

sec 45° =1

1

2 2

= 2

cot 45° =1

2 2

1

2 2

= 1

4) Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 60°

Gambar 2.6 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟔𝟎°

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

43

Diketahui 𝛼 = 60°, 𝑂𝑃 merupakan jari-jari lingkaran satuan

sehingga panjang sisi 𝑂𝑃 = 1. Titik 𝑃 diproyeksikan terhadap

sumbu 𝑋 dan diperoleh segitiga siku-siku 𝑂𝑃ꞌ𝑃 dengan besar

sudut 𝑂𝑃𝑃ꞌ adalah 30°. Panjang sisi 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄 = 1. Akibatnya,

besar sudut 𝑃𝑂𝑄 = 𝑂𝑃𝑄 = 𝑂𝑄𝑃 = 60°. Sehingga ∆𝑂𝑃𝑄

merupakan segitiga sama sisi dengan panjang sisi 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄 =

𝑃𝑄 = 1 dan 𝑂𝑃ꞌ = 𝑄𝑃ꞌ =1

2. Berdasarkan teorema Phytagoras

diperoleh:

𝑂𝑃ꞌ 2 + 𝑃𝑃ꞌ 2 = 𝑂𝑃 2

1

2

2

+ 𝑃𝑃ꞌ 2 = 1 2

𝑃𝑃ꞌ 2 = 1 2 − 1

2

2

𝑃𝑃ꞌ 2 = 1 −1

4

𝑃𝑃ꞌ 2 =3

4

𝑃𝑃ꞌ =1

2 3 atau 𝑦 =

1

2 3

Sehingga:

sin 60° =1

2 3

1=

1

2 3

cos 60° =1

2

1=

1

2

tan 60° =1

2 3

1

2

= 3

csc 60° =1

1

2 3

=2

3 3

sec 60° =11

2

= 2

cot 60° =1

21

2 3

=1

3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

44

5) Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 90°

Gambar 2.7 Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝟗𝟎°

Berdasarkan definisi perbandingan triogonometri diperoleh:

sin 90° =1

1= 1

cos 90° =0

1= 0

tan 90° =1

0= ∞

csc 90° =1

1= 1

sec 90° =1

0= ∞

cot 90° =0

1= 0

Perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa ditunjukkan

pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa

Besar Sudut

Trigonometri 0° 30° 45° 60° 90°

sin 𝛼 0

1

2

1

2 2

1

2 3 1

cos𝛼 1

1

2 3

1

2 2

1

2 0

tan 𝛼 0

1

3 3 1 3 ∞

Contoh:

Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶 siku-siku di 𝐶. Jika panjang sisi 𝐵𝐶 = 20𝑐𝑚 dan

besar ∠𝐵𝐴𝐶 = 30°, tentukan panjang sisi 𝐴𝐵 dan 𝐴𝐶!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

45

Jawab:

sin 30° =𝐵𝐶

𝐴𝐵

⟺ 𝐴𝐵 =𝐵𝐶

sin 30°=

201

2

= 40

Nilai 𝐴𝐶 dapat dicari dengan menggunakan rumus Phytagoras:

𝐴𝐶 = 𝐴𝐵2 − 𝐵𝐶2

𝐴𝐶 = 402 − 202

𝐴𝐶 = 1600 − 400

𝐴𝐶 = 1200

𝐴𝐶 = 20 3

Jadi, panjang sisi 𝐴𝐵 = 40𝑐𝑚 dan panjang sisi 𝐴𝐶 = 20 3𝑐𝑚.

d) Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut di Semua Kuadran

Sumbu koordinat membagi bidang koordinat Cartesius menjadi

empat bagian (kuadran). Suatu sudut 𝛼 pada bidang Cartesius

dikelompokkan dalam empat kuadran yaitu:

1) Kuadran I : 0° < 𝛼1 < 90° atau 0° < 𝛼1 <𝜋

2

Gambar 2.8 Perbandingan Trigonometri di Kuadran I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

46

Untuk 𝛼1 di kuadran I absis 𝑥 positif dan ordinat 𝑦 positif,

sehingga diperoleh:

sin 𝛼1 =𝑦

𝑟 (positif)

cos𝛼1 =𝑥

𝑟 (positif)

tan 𝛼1 =𝑦

𝑥 (positif)

csc 𝛼1 =𝑟

𝑦 (positif)

sec 𝛼1 =𝑟

𝑥 (positif)

cot𝛼1 =𝑥

𝑦 (positif)

Semua perbandingan trigonometri di kuadran I bernilai positif.

2) Kuadran II : 90° < 𝛼2 < 180° atau 𝜋

2< 𝛼2 <

𝜋

2

Gambar 2.9 Perbandingan Trigonometri di Kuadran II

Untuk 𝛼2 di kuadran II absis 𝑥 negatif dan ordinat 𝑦 positif,

sehingga diperoleh:

sin 𝛼2 =𝑦

𝑟 (positif)

cos𝛼2 =−𝑥

𝑟 (negatif)

tan 𝛼2 =𝑦

−𝑥 (negatif)

csc 𝛼2 =𝑟

𝑦 (positif)

sec 𝛼2 =𝑟

−𝑥 (negatif)

cot𝛼2 =−𝑥

𝑦 (negatif)

Pada kuadran II, hanya perbandingan trigonometri 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 dan

kebalikannya yang bernilai positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

47

3) Kuadran III : 180° < 𝛼3 < 270° atau 𝜋 < 𝛼3 <3𝜋

2

Gambar 2.10 Perbandingan Trigonometri di Kuadran III

Untuk 𝛼3 di kuadran III absis 𝑥 negatif dan ordinat 𝑦 negatif,

sehingga diperoleh:

sin 𝛼3 =−𝑦

𝑟 (negatif)

cos𝛼3 =−𝑥

𝑟 (negatif)

tan 𝛼3 =−𝑦

−𝑥 (positif)

csc 𝛼3 =𝑟

−𝑦 (negatif)

sec 𝛼3 =𝑟

−𝑥 (negatif)

cot𝛼3 =−𝑥

−𝑦 (positif)

Pada kuadran III, hanya perbandingan trigonometri 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 dan

kebalikannya yang bernilai positif.

4) Kuadran IV : 270° < 𝛼4 < 360° atau 3𝜋

2< 𝛼4 < 2𝜋

Gambar 2.11 Perbandingan Trigonometri di Kuadran IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

48

Untuk 𝛼4 di kuadran IV absis 𝑥 positif dan ordinat 𝑦 negatif,

sehingga diperoleh:

sin 𝛼4 =−𝑦

𝑟 (negatif)

cos𝛼4 =𝑥

𝑟 (positif)

tan 𝛼4 =−𝑦

𝑥 (negatif)

csc 𝛼4 =𝑟

−𝑦 (negatif)

sec 𝛼4 =𝑟

𝑥 (positif)

cot𝛼4 =𝑥

−𝑦 (negatif)

Pada kuadran IV, hanya perbandingan trigonometri 𝑐𝑜𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 dan

kebalikannya yang bernilai positif.

Tanda dari perbandingan trigonometri di setiap kuadran

ditunjukkan dengan tabel berikut:

Tabel 2.3 Tanda Perbandingan Trigonometri di Setiap Kuadran

Besar Sudut

Trigonometri I II III IV

sin 𝛼 dan csc 𝛼 + + − −

cos𝛼 dan sec 𝛼 + − − +

tan 𝛼 dan cot𝛼 + − + −

e) Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Berelasi

Menurut Rusgianto (2008), definisi sudut-sudut berelasi adalah

misalkan suatu sudut besarnya 𝛼, sudut lain yang besarnya 90° −

𝛼 dikatakan berelasi dengan sudut 𝛼 dan sebaliknya. Sudut-sudut

lain yang berelasi dengan sudut 𝛼 adalah sudut-sudut yang besarnya

90° + 𝛼 , 180° ± 𝛼 , 270° ± 𝛼 , 360° ± 𝛼 , dan −𝛼 .

Berikut adalah pengkajian rumus perbandingan trigonometri

dengan menggunakan lingkaran satuan dan konsep kesebangunan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

49

1) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 90° − 𝛼

Gambar 2.12 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟗𝟎° − 𝜶

Berdasarkan Gambar 2.11, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑄𝑂𝑋 = 90° − 𝛼 dibandingkan dengan nilai trigonometri

untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 maka akan diperoleh hubungan berikut:

sin 90° − 𝛼 =𝑥

1= cos𝛼 csc 90° − 𝛼 =

1

𝑥= sec 𝛼

cos 90° − 𝛼 =𝑦

1= sin 𝛼 sec 90° − 𝛼 =

1

𝑦= csc 𝛼

tan 90° − 𝛼 =𝑥

𝑦= cot𝛼 cot 90° − 𝛼 =

𝑦

𝑥= tan𝛼

2) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 90° + 𝛼

Gambar 2.13 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟗𝟎° + 𝜶

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

50

Berdasarkan Gambar 2.12, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 90° + 𝛼 maka ∠𝑄𝑂𝑌 = 𝛼.

Dengan menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh

𝑄 −𝑦,𝑥 . Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = 90° + 𝛼

dibandingkan dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan

diperoleh hubungan berikut:

sin 90° + 𝛼 =𝑥

1= cos𝛼 csc 90° + 𝛼 =

1

𝑥= sec 𝛼

cos 90° + 𝛼 =−𝑦

1= −sin 𝛼 sec 90° + 𝛼 =

1

−𝑦= −csc 𝛼

tan 90° + 𝛼 =𝑥

−𝑦= −cot𝛼 cot 90° + 𝛼 =

−𝑦

𝑥= −tan𝛼

3) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 180° − 𝛼

Gambar 2.14 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟏𝟖𝟎° − 𝜶

Berdasarkan Gambar 2.13, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 180° − 𝛼 maka ∠𝑄𝑂𝑄ꞌ = 𝛼.

Dengan menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh

𝑄 −𝑥,𝑦 . Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = 180° − 𝛼

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

51

dibandingkan dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan

diperoleh hubungan berikut:

sin 180° − 𝛼 =𝑦

1= sin 𝛼 csc 180° − 𝛼 =

1

𝑦= csc𝛼

cos 180° − 𝛼 =−𝑥

1= −cos𝛼 sec 180° − 𝛼 =

1

−𝑥= −sec 𝛼

tan 180° − 𝛼 =𝑦

−𝑥= −tan𝛼 cot 180° − 𝛼 =

−𝑥

𝑦= −cot𝛼

4) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 180° + 𝛼

Gambar 2.15 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟏𝟖𝟎° + 𝜶

Berdasarkan Gambar 2.14, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 180° + 𝛼 maka ∠𝑄𝑂𝑄ꞌ = 𝛼.

Dengan menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh

𝑄 −𝑥,−𝑦 . Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = 180° + 𝛼

dibandingkan dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan

diperoleh hubungan berikut:

sin 180° + 𝛼 =−𝑦

1= − sin𝛼 csc 180° + 𝛼 =

1

−𝑦= −csc 𝛼

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

52

cos 180° + 𝛼 =−𝑥

1= −cos𝛼 sec 180° + 𝛼 =

1

−𝑥= −sec 𝛼

tan 180° + 𝛼 =−𝑦

−𝑥= tan 𝛼 cot 180° + 𝛼 =

−𝑥

−𝑦= cot𝛼

5) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 270° − 𝛼

Gambar 2.16 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟐𝟕𝟎° − 𝜶

Berdasarkan Gambar 2.15, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 270° − 𝛼 maka ∠𝑄𝑂𝑄ꞌ = 𝛼.

Dengan menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh

𝑄 −𝑦,−𝑥 . Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = 270° − 𝛼

dibandingkan dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan

diperoleh hubungan berikut:

sin 270° − 𝛼 =−𝑥

1= −cos𝛼 csc 270° − 𝛼 =

1

−𝑥= −sec 𝛼

cos 270° − 𝛼 =−𝑦

1= −sin 𝛼 sec 270° − 𝛼 =

1

−𝑦= −csc 𝛼

tan 270° − 𝛼 =−𝑥

−𝑦= cot𝛼 cot 270° − 𝛼 =

−𝑦

−𝑥= tan 𝛼

6) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 270° + 𝛼

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

53

Gambar 2.17 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟐𝟕𝟎° + 𝜶

Berdasarkan Gambar 2.16, apabila nilai trigonometri untuk

∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 270° + 𝛼 maka ∠𝑄𝑂𝑄ꞌ = 𝛼.

Dengan menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh

𝑄 𝑦,−𝑥 . Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = 270° + 𝛼

dibandingkan dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan

diperoleh hubungan berikut:

sin 270° + 𝛼 =−𝑥

1= −cos𝛼 csc 270° + 𝛼 =

1

−𝑥= −sec 𝛼

cos 270° + 𝛼 =𝑦

1= sin 𝛼 sec 270° + 𝛼 =

1

𝑦= csc 𝛼

tan 270° + 𝛼 =−𝑥

𝑦= −cot𝛼 cot 270° + 𝛼 =

𝑦

−𝑥= −tan 𝛼

7) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼

Gambar 2.18 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟑𝟔𝟎° − 𝜶

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

54

Misalkan ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 dengan 𝑛

bilangan bulat, diperoleh 𝑄 𝑥,−𝑦 . Sehingga nilai trigonometri

∠𝑄𝑂𝑋 = 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 dibandingkan dengan nilai

trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan diperoleh hubungan

berikut:

sin 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =−𝑦

1= −sin𝛼

cos 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =𝑥

1= cos𝛼

tan 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =−𝑦

𝑥= −tan𝛼

csc 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =1

−𝑦= −csc 𝛼

sec 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =1

𝑥= sec 𝛼

cot 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 =𝑥

−𝑦= −cot𝛼

8) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼

Gambar 2.19 Perbandingan Trigonometri Sudut 𝟑𝟔𝟎° + 𝜶

Misalkan ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 dengan 𝑛

bilangan bulat, diperoleh 𝑄 𝑥, 𝑦 . Sehingga nilai trigonometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

55

∠𝑄𝑂𝑋 = 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 dibandingkan dengan nilai

trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan diperoleh hubungan

berikut:

sin 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =𝑦

1= −sin𝛼

cos 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =𝑥

1= cos𝛼

tan 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =𝑦

𝑥= tan 𝛼

csc 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =1

𝑦= csc 𝛼

sec 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =1

𝑥= sec 𝛼

cot 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 =𝑥

𝑦= cot𝛼

9) Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut −𝛼

Gambar 2.20 Perbandingan Trigonometri Sudut −𝜶

Misalkan ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 dan ∠𝑄𝑂𝑋 = −𝛼 , diperoleh 𝑄 𝑥,−𝑦 .

Sehingga nilai trigonometri ∠𝑄𝑂𝑋 = −𝛼 dibandingkan

dengan nilai trigonometri untuk ∠𝑃𝑂𝑋 = 𝛼 akan diperoleh

hubungan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

56

sin −𝛼 =−𝑦

1= −sin𝛼

cos −𝛼 =𝑥

1= cos𝛼

tan −𝛼 =−𝑦

𝑥= −tan𝛼

csc −𝛼 =1

−𝑦= −csc 𝛼

sec −𝛼 =1

𝑥= sec 𝛼

cot −𝛼 =𝑥

−𝑦= −cot𝛼

Perbandingan trigonometri sudut-sudut berelasi adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.4 Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi

sin 90° − 𝛼 = cos𝛼

cos 90° − 𝛼 = sin 𝛼

tan 90° − 𝛼 = cot𝛼

csc 90° − 𝛼 = sec 𝛼

sec 90° − 𝛼 = csc 𝛼

cot 90° − 𝛼 = tan 𝛼

sin 90° + 𝛼 = cos𝛼

cos 90° + 𝛼 = − sin 𝛼

tan 90° + 𝛼 = − cot𝛼

csc 90° + 𝛼 = sec 𝛼

sec 90° + 𝛼 = − csc 𝛼

cot 90° + 𝛼 = − tan 𝛼

sin 180° − 𝛼 = sin𝛼

cos 180° − 𝛼 = − cos𝛼

tan 180° − 𝛼 = − tan 𝛼

csc 180° − 𝛼 = csc 𝛼

sec 180° − 𝛼 = − sec 𝛼

cot 180° − 𝛼 = − cot𝛼

sin 180° + 𝛼 = − sin𝛼

cos 180° + 𝛼 = − cos𝛼

tan 180° + 𝛼 = tan𝛼

csc 180° + 𝛼 = −csc 𝛼

sec 180° + 𝛼 = − sec 𝛼

cot 180° + 𝛼 = cot𝛼

sin 270° − 𝛼 = − cos𝛼

cos 270° − 𝛼 = − sin𝛼

tan 270° − 𝛼 = cot𝛼

csc 270° − 𝛼 = − sec 𝛼

sec 270° − 𝛼 = − csc 𝛼

cot 270° − 𝛼 = tan 𝛼

sin 270° + 𝛼 = − cos𝛼

cos 270° + 𝛼 = sin 𝛼

tan 270° + 𝛼 = − cot𝛼

csc 270° + 𝛼 = − sec 𝛼

sec 270° + 𝛼 = csc 𝛼

cot 270° + 𝛼 = − tan𝛼

sin 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = − sin 𝛼

cos 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = cos𝛼

tan 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = − tan 𝛼

csc 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = − csc 𝛼

sin 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = sin 𝛼

cos 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = cos𝛼

tan 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = tan 𝛼

csc 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = csc 𝛼

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

57

sec 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = sec 𝛼

cot 𝑛 ⋅ 360° − 𝛼 = − cot𝛼

sec 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = sec 𝛼

cot 𝑛 ⋅ 360° + 𝛼 = cot𝛼

sin −𝛼 = − sin 𝛼

cos −𝛼 = cos𝛼

tan −𝛼 = − tan 𝛼

csc −𝛼 = − csc 𝛼

sec −𝛼 = sec 𝛼

cot −𝛼 = − cot𝛼

Contoh:

Tentukan nilai trigonometri berikut!

1) sin 135°

2) cos 210°

3) sec 300°

4) cos −60°

Jawab:

1) sin 135° = sin 180° − 45°

sin 135° = sin 45°

sin 135° =1

2 2

∴ nilai trigonometri sin 135° adalah 1

2 2.

2) cos 210° = cos 180° + 30°

cos 210° = − cos 30°

cos 210° = −1

2 3

∴ nilai trigonometri cos 210° adalah −1

2 3.

3) sec 300° = sec 360° − 60°

sec 300° = sec 60°

sec 300° =1

cos 60°

sec 300° =11

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

58

sec 300° = 2

∴ nilai trigonometri sec 300° adalah 2.

4) cos −60° = cos 60°

cos −60° =1

2

∴ nilai trigonometri cos −60° adalah 1

2.

B. Penelitian yang Relevan

Untuk menunjang penelitian lebih lanjut terkait penerapan model

blended learning dengan menggunakan media Quipper School, peneliti

menggunakan jurnal sebagai dasar kajian penelitian yang relevan, seperti

penelitian berikut:

1. R.A. Rica Wijayanti (Jurnal Apotema, Vol. 2, No. 1, Januari 2016)

Judul penelitian ini adalah “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

dengan Bantuan Penggunaan Media Quipper School”. Tujuan penulis

jurnal melakukan penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas XII IPA SMA YASI pada materi integral dengan

bantuan media Quipper School. Jenis penelitian pada jurnal tersebut

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Data pada penelitian tersebut diperoleh dari hasil

observasi dan hasil tes akhir setiap siklus.

Dalam pembahasan dikatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan

prestasi belajar siswa dengan bantuan penggunaan media quipper school

mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat dari skor tes siklus 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

59

meningkat sebesar 9,54% dibandingkan skor tes pra penelitian dan skor

tes siklus 2 meningkat sebesar 19,94 dibandingkan skor tes siklus 1.

Secara keseluruhan prestasi belajar siswa meningkat 29,48% dari

perbandingan sebelum menggunakan media Quipper School dan setelah

menggunakan media Quipper School.

2. Sari Trisnaningsih, Dr. Slamet Suyanto, dan dr. Tutiek Rahayu, M.Kes

(Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 6, 2016)

Judul penelitian ini adalah “Pengembangan Learning Management

System Quipper School pada Pembelajaran Materi Sistem Pertahanan

Tubuh untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

di SMA Negeri 3 Yogyakarta”. Penelitian tersebut bertujuan untuk:

mengetahui kelayakan dan efektifitas Learning Management System

Quipper School pada pembelajaran materi sistem pertahanan untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3

Yogyakarta. Penelitian tersebut termasuk penelitian Research and

Development (R&D) menggunakan 4D yakni Define, Design,

Development, Disseminate, akan tetapi hanya sampai tahap Development

dengan uji coba terbatas.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis jurnal berupa

lembar penilaian kelayakan oleh reviewer; angket motivasi siswa, dan

soal evaluasi hasil belajar. Reviewer terdiri dari 2 ahli materi, 1 ahli

media, dan 1 guru biologi. Uji coba terbatas dilakukan di kelas XI MIA 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

60

dengan siswa sebanyak 13 siswa. Hasil penilaian kelayakan produk dan

motivasi belajar siswa dianalisis dengan nilai skor. Hasil belajar siswa

dianalisis dengan gain score.

Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian menunjukkan bahwa:

kualitas produk secara umum adalah sangat baik sehingga layak

digunakan, Learning Management System Quipper School efektif untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar

mengalami peningkatan dari kategori “Sedang” menjadi “Sangat Baik”.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan ditunjukkan nilai gain score

0,701 dengan kategori “Tinggi”.

3. Rizki Rahmawati, Sudiyanto, dan Sri Sumaryati (Jurnal “Tata Arta”

UNS, Vol. 1, No. 1, hlm. 1-12, Juli 2015)

Judul penelitian ini adalah “Keefektifan Penerapan E-Learning-

Quipper School pada Pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 2

Surakarta”. Tujuan penelitian tersebut adalah: (1) untuk mengetahui

keefektifan penerapan e-learning-Quipper School pada pembelajaran

akuntansi di SMA Negeri 2 Surakarta, (2) untuk mengetahui faktor-

faktor yang mendukung dan menghambat keefektifan penerapan e-

learning-Quipper School.

Penelitian yang dilaksanakan penulis jurnal merupakan penelitian

eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Surakarta kelas XII IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

61

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random

sampling. Sampel penelitian berjumlah 61 siswa terdiri dari 32 siswa

kelompok eksperimen dan 29 siswa kelompok kontrol. Sumber data

berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tes prestasi belajar akuntansi, observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan T-Test atau uji t dua

pihak pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan: (1) terdapat keefektifan

penerapan e-learning-Quipper School pada pembelajaran akuntansi di

SMA Negeri 2 Surakarta, berdasarkan T-Test atau uji t dua pihak

dihasilkan thitung = 2,825 > ttabel = 2,00 pada taraf signifikansi 5 %. (2)

Faktor-faktor yang mendukung keefektifan penerapan e-learning-

Quipper School yaitu tersedianya teknologi komunikasi yang semakin

canggih dan dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran,

efektif dari segi waktu, membuat siswa merasa senang, penyajian materi

pelajaran yang menarik serta mudah dipahami, penguasaan teknologi

informasi siswa yang sudah sangat bagus, dan ketersediaan laptop dan

telepon seluler yang memadai. Faktor-faktor yang menghambat

keefektifan penerapan e-learning-Quipper School yaitu ketersediaan

internet yang belum memadai dan belum menjangkau semua kelas, tidak

semua materi pelajaran cocok untuk diajarkan menggunakan e-learning,

dan ketersediaan laboratorium komputer yang belum memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

62

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran dengan model blended learning dikombinasikan dengan

media pembelajaran Quipper School digunakan untuk memudahkan guru dan

siswa dalam melakukan pembelajaran dimana saja dan kapan saja. Quipper

School adalah media yang memberikan konten-konten pembelajaran untuk

mendukung proses kegiatan belajar-mengajar. Penelitian ini dilakukan untuk

menelusuri keefektifan penerapan model blended learning dikolaborasikan

dengan media pembelajaran Quipper School yang dilihat dari motivasi belajar

dan hasil belajar siswa. Harapannya, penggunaan ini dapat meningkatkan

motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

Media pembelajaran Quipper School merupakan salah satu cara untuk

melihat hasil belajar siswa dimana guru dituntut untuk menggunakan media

Quipper School dalam proses belajar mengajar serta memberitahukan kepada

siswa manfaat dari penggunaan media tersebut. Selain teori dan latihan soal

yang ada pada buku Matematika untuk SMK/MK Kelas X (Kasmina, 2016)

dan buku Trigonometri: Membangun Kekuatan Konstruksi Kognitif

(Rusgianto, 2008), Quipper School juga menyediakan materi dari jenjang

SMP dan SMA/SMK. Hal ini dapat memudahkan guru maupun siswa,

dimana guru bisa memberikan tugas melalui soal yang ada pada media

Quipper School kemudian jawaban dan hasil akan secara otomatis muncul

tanpa dinilai secara manual. Kegiatan ini mempermudah proses pembelajaran

serta melatih siswa mengenal teknologi baru dan pengetahuan yang didapat

untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

63

Seperti pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh R.A.

Rica Wijayanti (2016:8), dikatakan bahwa prestasi belajar siswa dengan

bantuan penggunaan media Quipper School mengalami peningkatan. Hal ini

ditunjukkan dari skor tes siklus 1 meningkat sebesar 9,54% dibandingkan

skor tes pra penelitian dan skor tes siklus 2 meningkat sebesar 19,94

dibandingkan skor tes siklus 1. Secara keseluruhan prestasi belajar siswa

meningkat 29,48% dari perbandingan sebelum menggunakan media Quipper

School dan setelah menggunakan media Quipper School. Menurut Sudiyanto

(2015:11), dikatakan bahwa penerapan e-learning dalam bentuk Quipper

School sangat efektif diaplikasikan pada pembelajaran akuntansi di SMA

Negeri 2 Surakarta. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi belajar akuntansi

kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar

akuntansi kelompok kontrol. Dan menurut Slamet Suyanto (2016:35),

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 3

Yogyakarta mengalami peningkatan dari kategori “sedang” menjadi “sangat

baik” dan berpengaruh kepada hasil belajar yang juga meningkat.

Namun sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian terkait

keefektifan model blended learning dengan media Quipper School pada mata

pelajaran matematika. Disisi lain, peneliti melihat adanya potensi siswa untuk

meningkatkan hasil belajarnya sehingga mendorong semua pihak khususnya

peneliti untuk mengetahui efektivitas penerapan model blended learning

dengan menggunakan media pembelajaran Quipper School yang ditinjau dari

motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

64

Berikut merupakan alur kerangka berpikir dari teori yang ditetapkan oleh

peneliti:

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Blended Learning

Konvensional Quipper School

keefektifan

Hasil Belajar Motivasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

65

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis dengan

pendekatan kuantitatif yakni data yang diperoleh merupakan data kuantitatif

yang akan dianalisis secara deskriptif. Menurut Sugiyono (2009:21), metode

deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas.

Pengertian metode deskriptif analisis diambil dari buku Moh. Nazir

(2003:4), yang mengatakan bahwa metode deskriptif analisis adalah suatu

metode yang ditujukan untuk menyelidiki secara terpericini aktivitas dan

pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan

rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.

Pengertian data kuantitatif dikutip dari buku Sugiyono (2010:15) yang

mengatakan bahwa data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau

dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan

yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Berdasarkan angka

tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan

suatu kesimpulan yang berlaku umum.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian ini dilakukan

menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

66

data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang dinyatakan

dengan bilangan atau berbentuk angka, kemudian diinterpretasikan secara

deskriptif berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan

dengan model blended learning menggunakan media Quipper School. Data

dalam penelitian ini adalah data motivasi belajar dan hasil belajar. Data

motivasi belajar diperoleh dari observasi dan hasil angket, sedangkan hasil

belajar diambil dari gabungan nilai tugas dan tes tertulis.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek untuk penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ-A SMK Asisi

Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah

14 siswa. Obyek penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar pada

penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

Quipper School untuk materi trigonometri.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret

Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kelas X TKJ-A SMK Asisi

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

67

D. Bentuk Data

Bentuk data pada penelitian ini ada tiga macam, yakni data

keterlaksanaan pembelajaran, data motivasi belajar, dan data hasil belajar.

1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Data ini berupa hasil observasi partisipasi oleh observer yakni Ibu

Frida selaku guru matematika terhadap peneliti dan refleksi pribadi

peneliti setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Data keterlaksanaan

pembelajaran diperlukan sebagai kriteria untuk evaluasi pelaksanaan

blended learning.

2. Data Motivasi Belajar

Data ini berupa hasil angket yang diisi oleh siswa saat pertemuan

terakhir dan wawancara terhadap siswa untuk memperkuat hasil angket.

3. Data Hasil Belajar

Data ini berupa nilai gabungan antara nilai tugas dan tes tertulis

dari masing-masing kompetensi dasar. Tugas akan diberikan selama

proses pembelajaran sedangkan tes tertulis akan diberikan pada

pertemuan terakhir pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

68

1. Observasi Partisipasi

Data keterlaksanaan pembelajaran ini akan dinilai dari sudut

pandang guru. Observasi partisipasi dilaksanakan setiap peneliti

melakukan kegiatan pembelajaran yakni sebanyak 5 kali pertemuan.

Dalam hal ini, peneliti dinilai oleh observer yakni Ibu Frida selaku guru

matematika. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai apakah pembelajaran

yang dibawakan oleh peneliti sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Lembar observasi partisipasi yang diberikan berupa

pernyataan tertutup yang nantinya akan diolah secara kuantitatif.

2. Refleksi

Data keterlaksanaan pembelajaran ini akan dinilai dari sudut

pandang peneliti. Refleksi dilakukan untuk membantu peneliti

mengoreksi diri maupun pembelajaran dan melihat peluang-peluang yang

bisa dilakukan untuk meminimalisir kekurangan dalam kegiatan

pembelajaran. Teknik ini juga dilakukan untuk mendukung data

observasi partisipasi. Lembar refleksi yang diisi oleh peneliti berupa

deskripsi dan solusi pemecahan masalah yang nantinya akan diolah

secara deskriptif.

3. Penyebaran Angket

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data motivasi belajar

siswa kelas X TKJ-A mata pelajaran matematika SMK Asisi Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

69

Pada penelitian ini, jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup

dengan menggunakan Skala Likert, yakni pernyataan yang diberikan

telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh

responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban lain kecuali yang

telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Responden cukup memilih

jawaban yang telah disediakan dalam angket. Pada angket ini disediakan

4 alternatif jawaban yaitu selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Angket

ini nantinya akan diolah secara kuantitatif.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperkuat hasil angket yang telah

diisi oleh siswa. Wawancara ini berisi pertanyaan yang disusun dari kisi-

kisi angket untuk mengetahui apakah siswa benar-benar mengalami

perubahan setelah diberikan pembelajaran dengan model blended

learning menggunakan media pembelajaran Quipper School. Wawancara

dilakukan setelah siswa mengisi angket dan dipilih 3 siswa yang

memiliki nilai tes tertulis tertinggi, sedang, dan terendah berdasarkan

rata-rata nilai tes tertulis semua siswa.

5. Pemberian Tugas

Tugas diberikan selama pembelajaran sebagai pengambilan nilai

tugas dari masing-masing KD. Pemberian tugas dilakukan hanya satu

kali karena ketersediaan waktu yang minim. Pemberian tugas bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

70

untuk melatih siswa agar mengingat konsep-konsep yang telah diajarkan

di kelas dan membuat siswa memiliki pemikiran yang kritis terhadap

suatu pemecahan masalah. Penilaian tugas ini nantinya akan digabungkan

dengan nilai tes tertulis sebagai nilai akhir hasil belajar siswa.

6. Tes Tertulis

Tes tertulis diadakan diakhir pembelajaran yang berguna untuk

mengukur kemampuan siswa dari kegiatan pembelajaran yang telah

diberikan. Tes ini terdiri dari 8 soal yang tersusun dari 2 KD, yakni

perbandingan trigonometri pada sudut-sudut istimewa dan perbandingan

trigonometri pada sudut-sudut berelasi.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Agar data yang terkumpul dapat dianalisis dengan baik dan

menghasilkan simpulan yang benar, data yang dikumpulkan harus relevan

dengan masalah yang diteliti. Untuk itu, diperlukan alat pengumpul data yang

tepat. Dalam hal ini, instrumen pengumpulan data dikelompokkan menjadi

dua klasifikasi, diantaranya instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

Berikut adalah rinciannya:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini adalah perangkat

pembelajaran berupa RPP yang digunakan untuk membantu guru dan

siswa dalam melakukan proses pembelajaran agar lebih terstruktur dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

71

lebih terarah. Materi yang diberikan adalah trigonometri dengan dua

topik dimana pembelajaran diadakan 6 kali pertemuan atau untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran B1. Berikut adalah beberapa

komponen dalam RPP:

Materi Pembelajaran : Trigonometri

Kompetensi Dasar :

3.8. Menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku.

4.8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan

trigonometri pada segitiga siku-siku.

3.9. Menentukan nilai sudut berelasi di berbagai kuadran.

4.9. Menyelesaikan masalah nilai sudut berelasi di berbagai

kuadran

Indikator :

3.8.1. Menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku.

4.8.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan

trigonometri pada segitiga siku-siku.

3.9.1 Menentukan nilai sudut berelasi di berbagai kuadran.

4.9.1 Menyelesaikan masalah nilai sudut berelasi di berbagai

kuadran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

72

Berdasarkan indikator di atas, peneliti hanya menjabarkan indikator

sebanyak satu untuk masing-masing KD karena peneliti hanya

mendapatkan kesempatan melakukan penelitian selama 6 pertemuan, 2

pertemuan untuk KD 3.8-4.8, 2 pertemuan untuk KD 3.9-4.9, 1

pertemuan untuk me-review materi, dan 1 pertemuan untuk

melaksanakan tes tertulis.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibagi menjadi tiga klasifikasi, yakni

instrumen keterlaksanaan pembelajaran, instrumen penilaian motivasi

belajar, dan instrumen hasil belajar. Berikut adalah penjabaranya:

a) Instrumen Keterlaksanaan Pembelajaran

Instrumen keterlaksanaan pembelajaran tergabung atas dua

komponen, yakni observasi partisipasi dan refleksi. Berikut adalah

penjelasannya:

1) Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi adalah penilaian kepada peneliti yang

dilakukan oleh Ibu Frida selaku guru matematika kelas X TKJ-A

SMK Asisi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati apakah

pembelajaran yang diberikan oleh peneliti sudah terlaksana

dengan baik dan sudah mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan sesuai yang telah direncanakan dalam RPP. Kisi-kisi

instrumen observasi partisipasi adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

73

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Partisipasi

No. Indikator Butir

Observasi

1. Persiapan untuk melakukan proses

pembelajaran 1 – 5

2. Penyampaian materi yang diberikan

selama proses pembelajaran 6 – 10

3. Metode pembelajaran yang digunakan

oleh peneliti 11 – 15

4. Karakteristik peneliti 16 – 20

Instrumen observasi partisipasi terlampir pada lampiran B2.

2) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah peneliti memberi materi

pembelajaran dan dilakukan oleh peneliti sendiri. Refleksi ini

bertujuan agar peneliti sebagai pengajar dapat melihat

kekurangan dan hambatan dari sudut pandang peneliti, serta

melihat peluang yang ada di kelas sehingga dapat mencari solusi

untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Kisi-kisi

refleksi mengacu pada kisi-kisi observasi partisipasi dan

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Refleksi

No. Komponen Sub

Komponen

Butir

Refleksi

1. Mengetahui refleksi

pribadi dari segi peneliti

Penyampaian

materi 1

Metode

pembelajaran 2

2. Mengetahui refleksi

pribadi dari segi siswa

Aktivitas

siswa 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

74

No. Komponen Sub

Komponen

Butir

Refleksi

3.

Mengetahui refleksi

pribadi dari segi

pendukung pembelajaran

Media

pembelajaran 4

Sarana atau

fasilitas

pembelajaran

5

Instrumen refleksi terlampir pada lampiran B3.

b) Instrumen Motivasi Belajar

Instrumen motivasi belajar terdiri atas dua komponen, yakni

angket dan pedoman wawancara. Berikut adalah penjelasannya:

1) Angket

Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa yang

berupa pernyataan-pernyataan tertutup. Berikut adalah kisi-kisi

dalam menyusun angket:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket

No. Indikator Pernyataan Favorable Unfavorable

1. Ketekunan dalam belajar 1, 23, 30 10, 18, 25

2. Ulet dalam menghadapi

kesulitan

4, 16, 28 3, 11, 27

3. Minat dan ketajaman

perhatian dalam belajar

6, 8, 19 17, 20,24

4. Berprestasi dalam belajar 5, 9, 14 2, 12, 21

5. Mandiri dalam belajar 13, 15, 22 7, 26, 29

Instrumen angket terlampir pada lampiran B4.

2) Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperkuat jawaban siswa pada

angket yang telah diisi. Pertanyaan yang disusun mengacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

75

kisi-kisi angket, hanya saja pertanyaan pada wawancara memuat

beberapa indikator pada angket. Berikut adalah kisi-kisi dalam

menyusun pedoman wawancara:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara

No. Komponen Sub

Komponen

Butir

Wawancara

1. Mengetahui

informasi akhir

siswa setelah

melakukan

pembelajaran dengan

model blended

learning

Ketekunan

dalam belajar 1 dan 2

Ulet dalam

menghadapi

kesulitan

3 dan 4

Minat dan

ketajaman

perhatian

dalam belajar

5 dan 6

2. Respon siswa setelah

menggunakan model

blended learning

Berprestasi

dalam belajar 7 dan 8

Mandiri dalam

belajar 9 dan 10

Instrumen wawancara terlampir pada lampiran B5.

c) Instrumen Hasil Belajar

Instrumen hasil belajar dilihat dari dua komponen, yakni tugas

dan tes tertulis. Berikut adalah penjelasannya:

1) Tugas

Pemberian tugas bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir

siswa agar memiliki pemikiran yang kritis terhadap pemecahan

masalah. Kisi-kisi tugas mengarah kepada kisi-kisi soal tes

tertulis dan dilakukan sebagai pengambilan nilai tugas. Berikut

adalah kisi-kisi soal tugas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

76

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tugas

No. Indikator Butir

Soal

3.8.1 Menentukan perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku.

3a, 3b,

3c, 3d

4.8.1

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku.

1a, 1b

3.9.1 Menentukan nilai sudut berelasi di berbagai

kuadran. 2a, 2b

4.9.1 Menyelesaikan masalah nilai sudut berelasi

di berbagai kuadran. 2c, 2d

Instrumen dan rubrik penilaian tugas terlampir pada lampiran

B6.

2) Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa. Tes

tertulis ini terdiri dari 8 soal yang memuat 2 KD yakni KD 3.8-

4.8 dan 3.9-4.9. Kisi-kisi tes tertulis dibuat oleh guru

matematika dengan penjabaran sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Tertulis

No. Indikator Butir

Soal

3.8.1 Menentukan perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku. 7

4.8.1

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku.

8

3.9.1 Menentukan nilai sudut berelasi di berbagai

kuadran.

1, 2, 3,

4, 5

4.9.1 Menyelesaikan masalah nilai sudut berelasi

di berbagai kuadran. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

77

Instrumen dan rubrik penilaian tes tertulis terlampir pada

lampiran B7.

G. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis agar dapat

menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dalam sub bab ini akan

dijelaskan bagaimana data tersebut diolah dan dianalisis sehingga dapat

menghasilkan kesimpulan.

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dari masing-masing

sumber yakni observasi partisipasi dan refleksi. Kemudian hasil tersebut

digabungkan dan dibahas secara deskriptif.

a) Observasi Partisipasi

Data yang diperoleh dari observasi partisipasi akan dianalisis

secara kuantitatif. Kegiatan pembelajaran dikatakan sudah terlaksana

apabila memenuhi penilaian sebagai berikut berdasarkan masing-

masing indikator:

1) Skor 5 apabila pembelajaran mencakup 5 kegiatan.

2) Skor 4 apabila pembelajaran mencakup 4 kegiatan.

3) Skor 3 apabila pembelajaran mencakup 3 kegiatan.

4) Skor 2 apabila pembelajaran mencakup 2 kegiatan.

5) Skor 1 apabila pembelajaran mencakup 1 kegiatan.

6) Skor 0 apabila pembelajaran tidak mencakup kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

78

Kemudian skor yang telah diperoleh diolah menggunakan

ketentuan berikut:

𝑵𝒐 =𝑺𝒑

𝑺𝒎× 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

𝑆𝑝 = Skor yang diperoleh

𝑆𝑚 = Skor maksimal

𝑁𝑜 = Nilai observasi

Selanjutnya, penilaian tersebut dikategorikan berdasarkan

perolehan nilai sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Pembelajaran menurut Kemendikbud 2013

No. Nilai Kategori

1. 𝑁𝑜 ≥ 90 Sangat Baik

2. 75 ≤ 𝑁𝑜 < 90 Baik

3. 50 ≤ 𝑁𝑜 < 75 Cukup Baik

4. 𝑁𝑜 < 50 Kurang Baik

b) Refleksi

Selain observasi partisipasi, peneliti membuat sebuah refleksi

pribadi setiap setelah melakukan pembelajaran untuk melihat

keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama pembelajaran, serta

mencari solusi untuk pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan ini dilihat dari sudut pandang peneliti sebagai

pemberi materi pelajaran dan akan dianalisis secara deskriptif untuk

mendukung data yang diperoleh secara kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

79

2. Analisis Motivasi Belajar

a) Angket

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berisi

pernyataan-pernyataan yang akan direspon oleh siswa. Pernyataan

tersebut terdiri dari dua jenis, yakni favorable (pernyataan positif)

dan unfavorable (pernyataan negatif). Berdasarkan buku Asep Jihad

(2012:88), peneliti menganalisis angket ini menggunakan skala

sikap, yakni Skala Likert. Peneliti membuat angket yang berisi 30

pernyataan dimana 15 pernyataan favorable dan 15 pernyataan

unfavorable. Alternatif jawaban yang bisa dipilih adalah Selalu (SL),

Sering (S), Jarang(J), dan Tidak Pernah (TP). Berikut penskoran

setiap pernyataan yang disajikan dalam tabel:

Tabel 3.8 Penskoran Setiap Pernyataan (Skala Likert)

Respon

Skor

Pernyataan

Favorable

Pernyataan

Unfavorable

Selalu (SL) 4 1

Sering (S) 3 2

Jarang (J) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

Menurut Asep Jihad (2012:88), misalkan ada 10 butir

pernyataan dengan rentang 1 sampai dengan 5, maka skor terendah

peserta didik adalah 10 × 1 dan skor tertinggi sebesar 10 × 5.

Dengan demikian, nilai tengahnya adalah 10+50

2 = 30. Jika dibagi

menjadi 4 kategori, maka skala 10 − 20 termasuk tidak termotivasi,

21 − 30 kurang termotivasi, 31 − 40 termotivasi, dan 41 − 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

80

sangat termotivasi. Hasil angket akan dianalisis pada masing-masing

siswa dengan mengadopsi konsep dari Purwanto (2008:102), yakni:

𝑵𝒎 =𝑺𝒑

𝑺𝒕× 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

𝑆𝑝 = Skor yang diperoleh

𝑆𝑡 = Skor total

𝑁𝑚 = Nilai motivasi

Dengan skor total adalah banyaknya pernyataan dikalikan

dengan skor maksmimal yakni 30 × 4 = 120. Selanjutnya, nilai

yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 3.9 Kriteria Angket menurut Purwanto (2008:102)

No. Interval Kategori

1. 81 − 100 Sangat Baik

2. 66 − 80 Baik

3. 51 − 65 Cukup Baik

4. 0 − 50 Kurang Baik

b) Wawancara

Selain data angket, peneliti juga mengambil data wawancara

yang merupakan hasil jawaban dari narasumber yakni tiga siswa

yang telah dipilih. Data wawancara ini digunakan sebagai

pendukung data angket dan akan dianalisis secara deskriptif dari

masing-masing siswa kemudian dikaitkan dengan masing-masing

indikator pada angket yang telah diisi oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

81

3. Analisis Hasil Belajar

Analisis hasil belajar yang dimaksud adalah nilai yang ditinjau dari

dua pengambilan nilai yaitu tugas dan tes tertulis. Berikut adalah analisis

dari masing-masing nilai:

a) Tugas

Tugas yang diberikan tersusun dari 2 KD, yakni KD 3.8-4.8

dan 3.9-4.9. Pada KD 3.8-4.8, tugas terdiri dari 6 butir soal dengan

skor maksimal adalah 30. Sedangkan pada KD 3.9-4.9, tugas terdiri

dari 4 butir soal dengan skor maksimal adalah 20. Nilai tugas

memiliki bobot 40% sebagai nilai akhir hasil belajar. Berikut adalah

penghitungan nilai untuk tugas:

𝑵𝒕 =𝑺𝒑

𝑺𝒎× 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

𝑆𝑝 = Skor yang diperoleh

𝑆𝑚 = Skor maksimal

𝑁𝑡 = Nilai tugas

b) Tes Tertulis

Selain tugas, peneliti juga mengambil nilai hasil belajar dari tes

tertulis dengan 2 KD. Pada KD 3.8-4.8, tes terdiri dari 2 butir soal

dengan skor maksimal 14, sedangkan pada KD 3.9-4.9 tes terdiri dari

6 soal dengan skor maksimal 26. Nilai tes tertulis memiliki bobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

82

60% sebagai nilai akhir hasil belajar. Berikut adalah penghitungan

nilai untuk tes tertulis:

𝑵𝒕𝒕 =𝑺𝒑

𝑺𝒎× 𝟏𝟎𝟎

Keterangan:

𝑆𝑝 = Skor yang diperoleh

𝑆𝑚 = Skor maksimal

𝑁𝑡𝑡 = Nilai tes tertulis

Nilai akhir dari hasil belajar adalah jumlah nilai tugas dan tes

tertulis. Berikut adalah penghitungan untuk nilai akhir hasil belajar:

𝑵𝑨 = 𝑵𝒕 × 𝟒𝟎% + 𝑵𝒕𝒕 × 𝟔𝟎%

Keterangan:

𝑁𝐴 = Nilai akhir hasil belajar

𝑁𝑡 = Nilai tugas siswa

𝑁𝑡𝑡 = Nilai tes tertulis siswa

Setelah melakukan penghitungan nilai dari aspek keterampilan,

masing-masing hasil akan dicantumkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.10 Hasil Belajar

No. Nama Siswa Nilai

Tugas

Nilai Tes

Tertulis

Nilai

Akhir

1.

2.

3.

14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

83

H. Kriteria Keefektifan

Keefektifan dapat diukur apabila pembelajaran dapat terlaksana sesuai

dengan kriteria keterlaksanaan pembelajaran. Sebelum menuju keefektifan,

pembelajaran yang diberikan harus dipastikan terlaksana sesuai dengan RPP.

Keberhasilan pembelajaran akan ditinjau dari hasil observasi kemudian

dibandingkan dengan Tabel 3.7 dengan nilai minimum adalah 75. Kemudian

penelitian dapat dilanjutkan dengan keefektifan. Dalam hal ini keefektifan

ditinjau dari motivasi belajar dan hasil belajar.

1. Motivasi Belajar

Hasil angket yang telah diisi siswa akan dianalisis kemudian

dibandingkan dengan Tabel 3.9. Penerapan model blended learning

dengan menggunakan media Quipper School dikatakan efektif dari segi

motivasi belajar apabila sekurang-kurangnya 75% siswa memiliki

motivasi dengan kategori minimal yaitu baik.

2. Hasil Belajar

Nilai yang diperoleh dari hasil belajar merupakan gabungan antara

nilai tugas dan nilai tes tertulis dengan masing-masing bobot adalah 40%

dan 60%. Nilai akhir yang diperoleh nanti akan dibandingkan dengan

KKM mata pelajaran matematika yakni 75. Apabila sekurang-kurangnya

75% siswa sudah lulus KKM, maka penerapan model blended learning

dengan menggunakan media Quipper School dikatakan efektif dari segi

hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

84

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Berikut ini adalah analisis data keterlaksanaan pembelajaran yang

ditinjau dari masing-masing instrumen:

a) Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi bertujuan untuk menilai peneliti dari segi

kinerja guru dalam pemberian. Melalui observasi partisipasi, peneliti

dapat memperbaiki kekurangan untuk pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan ini dilakukan setiap peneliti melakukan pembelajaran, yang

berarti ada 5 kali penilaian. Berikut adalah hasil penilaian observasi

partisipasi yang diisi oleh observer:

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi

Indikator Pertemuan ke-

I II III IV V

Persiapan 5 4 3 4 5

Penyampaian

materi 4 4 5 4 5

Metode 5 3 3 5 5

Karakteristik guru 5 3 4 5 5

Skor yang

diperoleh 19 14 15 18 20

Skor Maksimal 20 20 20 20 20

Nilai 95 70 75 90 100

Kriteria Sangat

Baik

Cukup

Baik Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

85

Berdasarkan hasil diatas, nilai keseluruhan kinerja guru pada 5

pertemuan menunjukkan bahwa pembelajaran yang diberikan oleh

peneliti sudah baik sehingga pembelajaran dengan model blended

learning dan media Quipper School sudah terlaksana dengan baik.

b) Refleksi

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 6 kali

pertemuan dengan masing-masing dua jam pelajaran. Total

pembelajaran yang dilaksanakan adalah 12 JP × 45 menit.

Pemberian materi dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dan 1 kali

pertemuan digunakan untuk tes tertulis. 2 pertemuan untuk

mempelajari materi KD 3.8-4.8, 2 pertemuan untuk mempelajari

materi KD 3.9-4.9, dan 1 pertemuan untuk mengulang materi.

Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diberikan kepada peneliti

agar peneliti dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk

melaksanakan penelitian. Secara keseluruhan pembelajaran dapat

dikatakan terlaksana dengan baik meskipun terdapat beberapa

kendala. Berikut adalah refleksi kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh peneliti:

1) Pertemuan ke-1

Pertemuan pertama dimulai pada hari Selasa, 27 Februari

2018 pada jam pelajaran ke-5 dan 6 yakni pukul 09.45-11.15.

Peneliti mengawali pembelajaran dengan memperkenalkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

86

dan menjelaskan maksud tujuan kedatangan peneliti di kelas X

TKJ-A. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi KD

3.8-4.8 yakni menentukan perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku. Peneliti memulai dengan menanyakan

macam-macam sudut yang pernah diketahui oleh siswa, cara

mengukur sudut, alat mengukur sudut, dan benda-benda apa saja

di dalam kelas yang memiliki sudut. Setelah siswa memahami

bentuk-bentuk sudut, peneliti meminta siswa untuk

mendefinisikan sudut berdasarkan penemuan mereka sendiri.

Pembelajaran dilanjutkan dengan mengenalkan media

Quipper School kepada siswa. Namun sebelumnya peneliti

meminta siswa untuk membuat akun dan memasukkan kode

kelas yang peneliti berikan. Apabila siswa sudah dapat

mengakses Quipper School, peneliti memberikan waktu kepada

siswa untuk belajar mandiri (membaca materi dan latihan soal)

melalui media tersebut terkait materi perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku.

Setelah siswa mempelajari materi, peneliti meminta salah

satu siswa untuk menjelaskan apa yang telah diperoleh dari

Quipper School dan membahas latihan soal yang telah

dikerjakan oleh siswa. Setelah semua materi tersampaikan,

peneliti dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

87

cara menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku.

Selama pembelajaran, siswa mampu mengikuti pembelajaran

dengan baik. Namun, terdapat kendala yang menghambat

pembelajaran yakni jam pelajaran matematika dilaksanakan

setelah jam pelajaran olahraga sehingga pembelajaran dimulai

sangat terlambat dan memakan waktu banyak untuk jeda waktu

ganti seragam. Solusi yang bisa diberikan adalah peneliti akan

membuat kesepakatan agar siswa lebih bersikap displin terhadap

waktu.

2) Pertemuan ke-2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Maret

2018 pada jam pelajaran terakhir yakni jam ke-6 dan 7 yang

berlangsung pada pukul 10.30-11.45. Pembelajaran diawali

dengan me-review materi sebelumnya dan membahas hal-hal

yang sekiranya belum dimengerti.

Pada pertemuan kedua ini, peneliti membahas materi

perbandingan trigonometri pada sudut-sudut istimewa. Peneliti

menunjukkan perbandingan trigonometri yang terdapat pada

buku, namun dalam buku tersebut tidak dijelaskan asal usul nilai

perbandingan tersebut diperoleh. Maka, peneliti member

kesempatan kepada siswa untuk mengakses Quipper School

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

88

untuk memahami perbandingan trigonometri melalui konsep

lingkaran satuan dan konsep kesebangunan.

Beberapa hambatan peneliti alami dalam pertemuan kedua

ini, diantaranya pembelajaran berlangsung di jam terakhir

sehingga membuat kondisi pembelajaran menjadi tidak

kondusif. Hambatan-hambatan lain yang terjadi adalah peneliti

tidak mendapat informasi bahwa jam pelajaran terakhir akan

dipotong 15 menit karena akan dilaksanakan Jalan Salib bagi

siswa yang beragama Katolik dan untuk siswa yang beragama

lain diperkenankan untuk pulang.

Hal tersebut membuat peneliti kurang memaksimalkan waktu

untuk menyelesaikan materi, sehingga pada pertemuan ini target

pembelajaran yang direncanakan tidak tercapai. Solusi yang

diberikan adalah peneliti harus memiliki sikap proaktif untuk

menanyakan kegiatan-kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan

dalam waktu dekat. Selain itu, pemberian materi diatur

sedemikian rupa sehingga cukup dan mencapai target.

3) Pertemuan ke-3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret

2018 pada jam peajaran ke-5 dan 6 yakni pukul 09.45-11.15.

Pada pertemuan kali ini, siswa sudah mampu mengikuti aturan

yang diberikan peneliti dan dapat menggunakan waktu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

89

sebaik mungkin untuk berganti seragam setelah jam pelajaran

olahraga dan sehingga pembelajaran dapat dimulai dengan tepat

waktu. Pembelajaran dimulai seperti biasa yakni me-review

materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Untuk

pertemuan kali ini materi yang diberikan adalah KD 3.9-4.9

yakni menentukan perbandingan trigonometri sudut-sudut di

semua kuadran.

Pemberian materi kali ini dimulai dengan penjelasan di depan

kelas menggunakan buku paket sebagai panduan. Dalam

memahami materi ini diperlukan pemahaman yang lebih dalam

karena penggunaan rumus yang beragam sehingga peneliti

menjelaskan secara langsung. Setelah siswa diberikan materi,

peneliti memberi kesempatan siswa untuk mengerjakan latihan

soal yang ada pada buku paket dan pada media Quipper School.

Namun, pembelajaran pada hari ini kurang berjalan sesuai

dengan yang peneliti harapkan. Siswa sering terganggu dan

sibuk dengan aktivitas ponselnya. Ketika diminta untuk

mengerjakan soal pada Quipper School banyak siswa beralasan

tidak memiliki kuota dan Wi-Fi sekolah tidak sampai ke ruang

kelas sehingga tidak bisa mengakses web tersebut. Hal ini

membuat kondisi kelas sangat ramai.

Hal tersebut terjadi karena siswa sudah merasa cukup ketika

dijelaskan materi secara langsung oleh peneliti. Siswa merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

90

tidak perlu lagi mempelajari materi dari media Quipper School

sehingga kesempatan itu digunakan untuk bermain gadget.

Solusi yang bisa diberikan adalah peneliti bersikap lebih tegas

dan memberikan peringatan bahwa akan menyita handphone

apabila tidak digunakan untuk pembelajaran. Selain itu, peneliti

meminta siswa untuk mempelajari materi secara mandiri di

rumah melalui media Quipper School agar pembelajaran di

sekolah dapat berjalan sesuai target dan mengingatkan siswa

agar pertemuan selanjutnya menyiapkan kuota untuk digunakan

dalam pembelajaran.

4) Pertemuan ke-4

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Maret

2018 pada jam pelajaran terakhir yakni jam ke-6 dan 7 yang

berlangsung pada pukul 10.30-11.45. Untuk pertemuan kali ini,

peneliti sudah diberi informasi bahwa pembelajaran selesai 15

menit terakhir karena akan diadakan Jalan Salib sehingga

peneliti sudah mempersiapkan materi agar sesuai target.

Pemberian materi dilanjutkan dengan materi perbandingan

trigonometri pada sudut-sudut berelasi. Materi ini menekankan

pada penggunaan rumus untuk mencari suatu nilai di berbagai

kuadran. Sama seperti pertemuan sebelumnya, karena materi ini

cukup sulit dan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

91

maka peneliti menyampaikan secara langsung dan mengenalkan

rumus tahap demi tahap.

Pada pertemuan kali ini, peneliti tidak menggunakan media

Quipper School sebagai media pembelajaran dikarenakan waktu

yang sangat singkat, sehingga pembelajaran hanya terpusat

kepada peneliti. Menurut peneliti, pembelajaran sudah mulai

berjalan stabil hanya saja karena pelajaran matematika

dilaksanakan di jam akhir dan model penyampaian materi dirasa

monoton maka membuat siswa mudah mengantuk dan lelah.

Solusi yang bisa diberikan adalah dengan mengemas

pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa.

5) Pertemuan ke-5

Pertemuan kelima merupakan pertemuan terakhir tatap muka

di kelas dan dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Maret 2018 pada

jam peajaran ke-5 dan 6 yakni pukul 09.45-11.15. Secara

keseluruhan, materi yang disampaikan sudah selesai dan sudah

sesuai tujuan yang diharapkan sehingga pertemuan ini lebih

menekankan kepada latihan soal untuk persiapan tes tertulis.

Siswa diijinkan untuk menggunakan gadget sebagai media

untuk mencari bahan pembelajaran. Peneliti terbuka kepada

siswa apabila ingin menanyakan soal-soal yang sulit. Peneliti

juga mengingatkan materi-materi dan penggunaan rumus agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

92

mampu menggunakannya dengat tepat. Pada pertemuan ini,

peneliti memberikan tugas sebagai latihan soal yang dikerjakan

secara individu dan dikumpulkan saat tes tertulis diadakan

sebagai syarat mengikuti tes tertulis.

Secara keseluruhan, pembelajaran sudah menunjukkan

perkembangan yang lebih baik dan siswa sudah memperlihatkan

perubahan yang baik. Siswa sudah mulai mengurangi kebiasaan

terlambat masuk kelas dan sudah mempersiapkan hal-hal yang

akan digunakan dalam pembelajaran. Siswa juga sudah mampu

menggunakan kesempatan belajar dengan baik dengan bertanya

dan berdiskusi dengan temannya.

Selain untuk pembelajaran, peneliti juga menggunakan

pertemuan terakhir ini untuk merefleksikan pembelajaran yang

dibawakan oleh peneliti. Siswa juga memberi kesan, pesan,

kritik, dan saran terhadap peneliti pribadi maupun terhadap

pembelajaran. Peneliti dan siswa bersama-sama menanamkan

semangat dalam diri untuk belajar lebih giat dan

mempertahankan hal-hal yang sudah baik.

2. Analisis Motivasi Belajar

a) Angket

Angket diberikan pada pertemuan terakhir dan dilakukan oleh

seluruh responden yakni 14 siswa. Dalam angket terdapat 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

93

pernyataan favorable dan 15 pertanyaan unfavorable sehingga

jumlah pernyataan pada angket adalah 30 pernyataan. Analisis yang

dilakukan adalah motivasi belajar dari masing-masing siswa.

Selanjutnya, hasil yang telah diperoleh dihitung menggunakan rumus

sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sehingga dapat diketahui

jumlah respon siswa dalam angket ini. Berikut adalah analisis jumlah

respon siswa:

Tabel 4.2 Analisis Jumlah Respon Siswa

No. Identitas

Siswa

Jumlah

Skor

Nilai

Motivasi Keterangan

1. Siswa 1 104 87 Sangat Baik

2. Siswa 2 100 83 Sangat Baik

3. Siswa 3 76 63 Cukup Baik

4. Siswa 4 113 95 Sangat Baik

5. Siswa 5 63 53 Cukup Baik

6. Siswa 6 91 76 Baik

7. Siswa 7 97 81 Sangat Baik

8. Siswa 8 76 63 Cukup Baik

9. Siswa 9 97 81 Sangat Baik

10. Siswa 10 88 73 Baik

11. Siswa 11 96 80 Baik

12. Siswa 12 84 70 Baik

13. Siswa 13 87 73 Baik

14. Siswa 14 97 81 Sangat Baik

Berdasarkan hasil diatas, terlihat bahwa sebagian besar siswa

sudah memiliki motivasi yang baik. Siswa yang sudah memiliki

motivasi yang baik adalah 11

14× 100% = 78,58%, sedangkan siswa

yang belum memiliki motivasi yang baik adalah 3

14× 100% =

21,42%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

94

b) Wawancara

Dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa

yang memenuhi kriteria peneliti, yakni siswa yang memperoleh hasil

belajar dengan kategori tertinggi, sedang, dan terendah yang dilihat

dari dari rata-rata KD 3.8-4.8 dan 3.9-4.9. Hasil wawancara ini akan

dibahas per siswa dengan masing-masing indikator motivasi. Siswa

pertama yang menjadi narasumber adalah S1 dengan kategori nilai

tertinggi. Pada indikator pertama, S1 sudah menunjukkan sikap aktif

dan berinisiatif untuk bertanya selama mengikuti pembelajaran. Ia

memiliki keinginan untuk merubah dirinya karena pengalaman

ketika SMP nilai matematikanya selalu rendah. Perubahan itu

dimulai dengan hal-hal kecil seperti menaati peraturan-peraturan

sekolah, namun ia masih sulit untuk datang tepat waktu karena jarak

rumahnya dengan sekolah cukup jauh.

Kemudian pada indikator kedua, ia sudah menunjukkan sikap

untuk mencoba permasalahan yang sulit secara mandiri namun

apabila ia sudah tidak menemukan solusi ia akan mencoba bertanya

kepada guru. Terkadang, ia akan menyelesaikannya dengan

bersungguh-sungguh namun tak jarang pula ia akan bersikap tidak

peduli. Selanjutnya pada indikator ketiga, apabila ia tidak memahami

materi yang diajarkan ia akan memperhatikannya hingga selesai

kemudian setelah guru selesai menjelaskan ia akan bertanya tentang

hal yang belum dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

95

Pada indikator keempat, S1 mempersiapkan diri dengan

membaca materi dan latihan soal sebelum melaksanakan ujian tes

tertulis. Namun, sistem yang digunakan masih sistem kebut

semalam. Mungkin hal ini yang menjadi penyebab ia belum merasa

maksimal dalam mengikuti tes tertulis karena ia belum puas ketika

nilai yang diperoleh belum memenuhi standar pribadinya yakni 90.

Dan pada indikator kelima, S1 belum memiliki inisiatif untuk

mengerjakan soal-soal dari sumber lain. Namun, ia memiliki usaha

dalam dirinya untuk menyelesaikan soal secara individu terlebih

dahulu sebelum bertanya kepada temannya.

Narasumber selanjutnya adalah S11 dengan kategori nilai

sedang. Pada indikator pertama, S11 belum menunjukkan sikap

inisiatif dari dalam dirinya sendiri untuk mengikuti pembelajaran. Ia

bergantung kepada guru yang menjelaskan, apabila guru tersebut

menyenangkan maka ia akan mengikuti pembelajaran dengan

menyenangkan, dan berlaku sebaliknya. S11 belum menanamkan

kedisiplinan dalam dirinya, terkadang ia sering terlambat dan

memainkan gadget ketika pembelajaran untuk membalas pesan.

Kemudian pada indikator kedua, ia sudah menunjukkan sikap

untuk mencoba permasalahan yang sulit secara mandiri tetapi

apabila ia sudah tidak menemukan solusi ia akan mencoba bertanya

kepada teman bahkan tak jarang ia hanya sekedar menyalin

pekerjaan temannya. Baginya, semua permasalahan atau soal harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

96

diselesaikan dengan bersungguh-sungguh karena ia sangat

mempedulikan nilai dan ingin memiliki nilai bagus. Selanjutnya

pada indikator ketiga, apabila ia tidak memahami materi yang

diajarkan ia akan memperhatikannya hingga selesai kemudian

setelah guru selesai menjelaskan ia akan bertanya tentang hal yang

belum dimengerti.

Pada indikator keempat, sistem yang digunakan S11 dalam

mempersiapkan tes tertulis masih sistem kebut semalam dan ia

menganggap cara tersebut dapat membuatnya lebih mengingat

materi. Mungkin hal ini yang menjadi penyebab ia belum siap

mengikuti tes tertulis dan cenderung mengandalkan teman.

Menurutnya, ia merasa puas dengan berapapun hasil tes tertulis yang

ia peroleh selama itu hasil kerja sendiri. Dan pada indikator kelima,

S11 belum memiliki inisiatif untuk mengerjakan soal-soal dari

sumber lain. Namun, ia memiliki usaha dalam dirinya untuk

menyelesaikan soal secara individu terlebih dahulu sebelum bertanya

kepada temannya.

Siswa terakhir yang menjadi narasumber adalah S6 dengan

kategori nilai terendah. Pada indikator pertama, S6 sudah berusaha

untuk mengikuti pembelajaran dengan baik namun kekurangannya

adalah konsentrasinya sering terganggu dan sulit untuk

memfokuskan diri. Tetapi keunggulannya, ia mampu menaati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

97

peraturan sekolah dengan baik sebagai usaha mendisiplinkan diri

dalam pembelajaran.

Kemudian pada indikator kedua, ia sudah menunjukkan sikap

untuk mencoba permasalahan yang sulit secara mandiri tetapi

apabila ia sudah tidak menemukan solusi ia akan mencoba bertanya

kepada teman untuk diajak bekerja sama. Ia akan menyelesaikan

suatu tugas dengan sungguh-sungguh apabila ia senang dan bisa

mengerjakan. Namun tak jarang ia mengerjakan hanya sekedar

karena membutuhkan nilai. Selanjutnya pada indikator ketiga,

apabila ia tidak memahami materi yang diajarkan ia akan mencari

informasi dari sumber lain seperti Buku Bank Soal, namun tak jarang

ia melakukannya karena disuruh oleh orangtuanya.

Pada indikator keempat, sistem yang digunakan S6 dalam

mempersiapkan tes tertulis adalah dengan belajar, berdoa, dan

menyiapkan mental. Ia sudah menyicil mempelajari materi tes

tertulis seminggu sebelum pelaksanaan. Baginya, ia akan merasa

puas dengan berapapun hasil tes tertulis yang ia peroleh selama itu

hasil kerja sendiri. Dan pada indikator kelima, S6 belum memiliki

inisiatif untuk mengerjakan soal-soal karena kelemahan lain yang

dimiliki S6, yakni semua kegiatan akan berjalan sesuai dengan

mood, sehingga ketika moodnya sedang tidak stabil maka akan

berpengaruh pada proses pembelajarannya. Namun, ia tetap memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

98

usaha dalam dirinya untuk menyelesaikan soal secara individu

terlebih dahulu sebelum bertanya kepada temannya.

Secara keseluruhan, hasil wawancara sudah sesuai dengan

hasil angket yang telah diiisi sehingga hasil wawancara ini bisa

mendukung dan memperkuat pendapat yang disampaikan siswa.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sudah

memiliki inisiatif dari dirinya sendiri untuk melakukan pembelajaran

dengan baik walaupun belum sepenuhnya. Beberapa siswa masih

belum memiliki kesadaran akan pentingnya matematika di dalam

kehidupan dan sekedar hanya ingin memperoleh nilai dengan cara

cepat tanpa mempedulikan isi dari materi tersebut.

3. Analisis Data Hasil Belajar

a) Tugas

Tugas diberikan sebanyak 1 kali sebelum melaksanakan tes

tertulis. Tugas ini digunakan sebagai pengambilan nilai tugas dan

membantu siswa untuk berlatih soal. Nilai tugas akan diambil dari 2

KD dan akan dihitung per masing-masing KD. Nilai akhir dari tugas

memiliki bobot 40% dan akan diakumulasikan dengan nilai akhir tes

tertulis. Analisis data dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Nilai Tugas Siswa

No. Identitas Siswa KD 3.8 dan 4.8 KD 3.9 dan 4.9

1. Siswa 1 53,33 80

2. Siswa 2 66,67 75

3. Siswa 3 50,00 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

99

No. Identitas Siswa KD 3.8 dan 4.8 KD 3.9 dan 4.9

4. Siswa 4 80,00 80

5. Siswa 5 46,67 45

6. Siswa 6 43,33 0

7. Siswa 7 33,33 35

8. Siswa 8 13,33 35

9. Siswa 9 83,33 65

10. Siswa 10 53,33 70

11. Siswa 11 40,00 75

12. Siswa 12 36,67 45

13. Siswa 13 33,33 40

14. Siswa 14 40,00 45

b) Tes Tertulis

Tes tertulis diadakan diakhir pertemuan setelah semua materi

sudah tersampaikan. Nilai tes tertulis akan diambil dari 2 KD dan

akan dihitung per masing-masing KD. Nilai akhir dari tes tertulis

memiliki bobot 60% dan akan diakumulasikan dengan nilai akhir

tugas. Analisis data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Nilai Tes Tertulis Siswa

No. Identitas Siswa KD 3.8 dan 4.8 KD 3.9 dan 4.9

1. Siswa 1 78,57 84,62

2. Siswa 2 85,71 65,38

3. Siswa 3 50,00 61,54

4. Siswa 4 78,57 57,69

5. Siswa 5 57,14 42,31

6. Siswa 6 0,00 19,23

7. Siswa 7 28,57 38,46

8. Siswa 8 28,57 34,62

9. Siswa 9 64,29 84,62

10. Siswa 10 57,14 46,15

11. Siswa 11 64,29 34,62

12. Siswa 12 50,00 46,15

13. Siswa 13 42,86 50,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

100

No. Identitas Siswa KD 3.8 dan 4.8 KD 3.9 dan 4.9

14. Siswa 14 50,00 65,38

Setelah melakukan perhitungan diatas, nilai tugas dan tes tertulis

diakumulasikan dengan menggunakan rumus nilai akhir pada hasil

belajar yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut adalah rinciannya:

Tabel 4.5 Nilai Akhir Hasil Belajar Siswa

No. Identitas Siswa KD 3.8 dan 4.8 KD 3.9 dan 4.9

1. Siswa 1 68,48 82,77

2. Siswa 2 78,10 69,23

3. Siswa 3 50,00 62,92

4. Siswa 4 79,14 66,62

5. Siswa 5 52,95 43,38

6. Siswa 6 17,33 11,54

7. Siswa 7 30,48 37,08

8. Siswa 8 22,48 34,77

9. Siswa 9 71,90 76,77

10. Siswa 10 55,62 55,69

11. Siswa 11 54,57 50,77

12. Siswa 12 44,67 45,69

13. Siswa 13 39,05 46,00

14. Siswa 14 46,00 57,23

Dalam nilai akhir hasil belajar, siswa dikatakan lulus apabila

nilai akhir hasil belajar siswa sudah mencapai KKM yakni 75. Siswa

yang sudah lulus KKM pada KD 3.8-4.8 adalah 2

14× 100% =

14,29%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM adalah

12

14× 100% = 85,71%. Pada KD 3.9-4.9 siswa yang sudah lulus

KKM adalah 2

14× 100% = 14,29%%, sedangkan siswa yang belum

mencapai KKM adalah 11

14× 100% = 85,71%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

101

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran akan dibahas tiap-tiap pertemuan sesuai

dengan analisa data yang telah dilakukan. Berikut adalah pembahasan

kegiatan pembelajaran:

a) Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ini, peneliti memulai pembelajaran dengan

perkenalan kemudian dilanjutkan dengan materi awal yakni

pengenalan sudut dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku. Berdasarkan hasil observasi, nilai yang diperoleh peneliti

adalah 95 dan berdasarkan Tabel 3.7 pembelajaran masuk ke dalam

kategori Sangat Baik. Faktor yang sangat mendukung peneliti adalah

karena materi awal masih mudah dan bisa dibawakan dengan tenang.

Menurut hasil refleksi, peneliti sudah mampu melaksanakan

pembelajaran dan mampu mengajarkan siswa untuk mengakses

Quipper School. Hanya saja peneliti lupa untuk menyampaikan

tujuan pembelajaran diawal. Peneliti terburu-buru untuk memulai

pembelajaran karena siswa memakan waktu banyak untuk berganti

seragam setelah pelajaran olahraga dan mengakibatkan jam mulai

pelajaran matematika menjadi mundur.

Hal tersebut sesuai dengan penilaian observer terhadap peneliti

bahwa peneliti tidak menyampaikan tujuan belajar yang akan dicapai

diawal pembukaan materi. Namun bagi peneliti, secara keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

102

proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Siswa mampu

mengondisikan diri untuk belajar dan dapat bijak dalam

menggunakan gadget sebagai media pembelajaran Peneliti

menghimbau siswa agar lebih tepat waktu dalam memulai

pembelajaran.

b) Pertemuan ke-2

Pada pertemuan kedua, peneliti melanjutkan pembelajaran

dengan me-review terlebih dahulu materi yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Peneliti mencoba memperbaiki kesalahan

pada pertemuan sebelumnya dengan menyampaikan tujuan belajar

yang akan dicapai. Berdasarkan hasil observasi, nilai yang diperoleh

peneliti adalah 70 dan merupakan hasil terendah dibandingkan

pertemuan lainnya. Berdasarkan Tabel 3.7 pembelajaran masuk ke

dalam kategori Cukup Baik.

Menurut hasil refleksi, peneliti sudah mampu melaksanakan

pembelajaran namun terdapat beberapa kendala yang berdampak

pada proses pembelajaran dan gaya mengajar yang dibawakan

peneliti. Kendala tersebut adalah kurangnya informasi dari sekolah

bahwa jam pelajaran terakhir dipotong 15 menit untuk kegiatan Jalan

Salib. Hal ini membuat peneliti menjadi tergesa-gesa untuk mengejar

materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

103

Hal tersebut sesuai dengan penilaian observer terhadap peneliti

bahwa peneliti tidak mengondisikan siswa untuk siap mengikuti

pembelajaran dan tidak bersikap tegas untuk menegur siswa, peneliti

juga tidak sabar dan cenderung tergesa-gesa. Selain itu, observer

mengatakan bahwa gaya belajar yang dibawakan peneliti cenderung

monoton dan tidak bervariasi, latihan soal yang diberikan tidak dapat

dimanfaatkan oleh siswa dengan sebaik mungkin. Diakhir

pembelajaran pun peneliti tidak menyimpulkan pembelajaran karena

waktu yang singkat.

Peneliti menyadari bahwa pada pertemuan ini peneliti tidak

maksimal dalam menyampaikan materi karena sebelum memulai

pembelajaran peneliti sudah takut apabila target pembelajaran tidak

berjalan sesuai yang direncanakan. Namun bagi peneliti, pertemuan

ini merupakan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya agar lebih

proaktif bertanya terkait kegiatan sekolah dan lebih sigap dalam

menyiapkan rencana atau strategi lain apabila tidak berjalan sesuai

dengan rencana.

c) Pertemuan ke-3

Pada pertemuan ketiga, peneliti melanjutkan pembelajaran

dengan KD baru yakni menentukan perbandingan trigonometri

sudut-sudut di semua kuadran. Peneliti mencoba memperbaiki

kesalahan pada pertemuan sebelumnya dengan bersikap lebih tegas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

104

namun tetap tenang. Berdasarkan hasil observasi, nilai yang

diperoleh peneliti adalah 75 dan mengalami peningkatan dari

pertemuan sebelumnya. Berdasarkan Tabel 3.7 pembelajaran yang

dibawakan peneliti masuk ke dalam kategori Baik.

Pada pertemuan ini peneliti mengemas pembelajaran dengan

mengombinasikan pembelajaran langsung dan belajar secara mandiri

agar siswa tidak merasa bosan. Namun, siswa kurang mampu

menggunakan kesempatan dengan baik. Mereka menganggap sudah

mengerti pernjelasan yang disampaikan guru tanpa perlu

mempelajari bahan dari Quipper School sehingga siswa

menggunakan gadget tidak untuk keperluan belajar melainkan

melakukan aktivitas lain seperti bermain game.

Hal tersebut sesuai dengan penilaian observer terhadap peneliti

bahwa peneliti tidak berupaya untuk memancing siswa agar terlibat

aktif dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan juga

tidak membuat siswa bersemangat dalam belajar. Berbeda halnya

apabila pembelajaran dilakukan secara mandiri dengan media

Quipper School, media tersebut berperan sebagai sumber utama

untuk mencari informasi terkait materi trigonometri, kemudian siswa

memahaminya sendiri dan disimpulkan bersama. Sementara model

pertemuan kali ini, media Quipper School hanya sebagai media

pendukung pembelajaran dan memperkaya latihan soal, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

105

siswa tidak memiliki rasa ingin tahu terkait materi yang ada

didalamnya karena sudah dijelaskan oleh peneliti.

Menurut peneliti, kedua cara belajar tersebut harus

dilaksanakan secara seimbang sehingga siswa tetap tertarik untuk

mencari informasi. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan

mengajak siswa mempelajari materi secara mandiri di rumah

kemudian diperkuat dengan penjelasan dari guru di sekolah,

sehingga dengan begitu dua cara belajar ini tetap berjalan dan

mampu melatih siswa untuk belajar mandiri.

d) Pertemuan ke-4

Pada pertemuan keempat ini, peneliti melanjutkan materi

tentang rumus perbandingan trigonometri sudut berelas. Sebelumnya

peneliti sudah meminta siswa untuk mempelajarinya di rumah.

Peneliti mencoba meminamilisir kesalahan dari pertemuan-

pertemuan sebelumnya dengan mengajak siswa untuk aktif

berdiskusi tentang apa yang telah diperoleh dari belajar mandiri di

rumah.

Namun pada pertemuan kali ini, peneliti tidak menyiapkan

proyektor untuk membahas materi pada Quipper School, karena

menurut peneliti siswa sudah mempelajari semua materi sehingga di

kelas hanya menyamakan persepsi terkait penemuannya. Hal ini

menghambat pembelajaran, terlebih materi yang diajarkan cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

106

sulit dan memerlukan banyak rumus. Apabila peneliti menyiapkan

proyektor, pembelajaran akan terasa mudah karena menghemat

waktu untuk menulis rumus-rumus di papan tulis sehingga

pembelajaran terpusat pada pemahaman rumus.

Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar indikator sudah

dilaksanakan peneliti saat pembelajaran. Peneliti memperoleh nilai

90 dan masuk dalam kategori Sangat Baik serta mengalami

peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. Hanya saja peneliti

tidak menyiapkan proyektor untuk memudahkan pembelajaran

sehingga berdampak pada pemberian materi. Tak jarang peneliti

kesulitan dalam menyampaikan materi, bahkan memberikan

penjelasan dengan langkah-langkah yang tidak logis dan sulit

dipahami siswa.

Tak hanya dari segi peneliti, siswa juga menjadi faktor

penyebab terhambatnya proses pembelajaran ini. Siswa masih belum

mampu memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan baik sehingga

akan proses pembelajaran di sekolah berjalan sangat lambat dan

tidak sesuai target yang di rencanakan. Apabila siswa sudah

mempelajari materi di rumah, pembelajaran di sekolah bisa berjalan

cepat mengingat jam pelajaran matematika di hari Jumat dipotong 15

menit terakhir. Pembelajaran juga dapat dilanjutkan ke bagian

selanjutnya atau membahas yang belum dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

107

Namun secara keseluruhan, materi yang disampaikan dapat

dimengerti oleh siswa meskipun tidak sesuai target dan

membutuhkan waktu yang lama. Dari kejadian ini peneliti mengajak

siswa untuk memperbaiki diri dan menanamkan sikap inisiatif untuk

belajar.

e) Pertemuan ke-5

Pertemuan kelima ini, peneliti melanjutkan materi yang belum

selesai di pertemuan sebelumnya. Siswa sudah menunjukkan

perubahan dengan aktif bertanya dan memperhatikan dengan

seksama. Tujuan awal pertemuan kali ini adalah untuk me-review

materi dan membahas materi yang sulit sehingga setelah materi

semua tersampaikan, peneliti memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya materi dari pertemuan pertama hingga pertemuan

kelima.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti memperoleh nilai 100 dan

masuk dalam kategori Sangat Baik. Pertemuan ini mengalami

peningkatan dari pertemuan sebelumnya dan merupakan hasil

tertinggi diantara pertemuan lainnya. Peneliti merasa pada

pertemuan ini pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan

menyenangkan. Hanya saja kondisi kelas cukup ramai karena siswa

bergantian bertanya dan siswa lain berlomba-lomba menjawab

pertanyaan yang diberikan peneliti. Peneliti juga memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

108

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang ada di buku

maupun media Quipper School.

Pertemuan kelima ini merupakan pertemuan terakhir untuk

pembelajaran di kelas sehingga pada pertemuan selanjutnya siswa

akan melaksanakan tes tertulis terkait 2 KD yang telah diajarkan.

Pada pertemuan ini, peneliti juga memberikan tugas individu sebagai

pengambilan nilai tugas dan membantu siswa untuk mempersiapkan

diri mengikuti tes tertulis. Tugas ini akan dikumpulkan ssebelum tes

tertulis berlangsung dan sebagai syarat mengikuti tes tertulis.

Berdasarkan analisis data observasi partisipasi dan refleksi, secara

keseluruhan pembelajaran mengalami perubahan ke arah yang lebih baik

dan terjadi peningkatan meskipun terjadi penurunan pada pertemuan

kedua. Seperti yang dituliskan peneliti di bab II terkait ciri-ciri belajar

menurut Siregar (2010:5-6), yakni adanya kemampuan baru atau

perubahan dari segi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik),

maupun sikap (afektif). Sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar

sudah terjadi dalam diri siswa.

Selain itu, menurut Siregar salah satu pertanda bahwa seseorang

telah belajar sesuatu adalah dengan adanya perubahan tingkah laku dalam

dirinya. Hal ini diperkuat dengan hasil refleksi peneliti yang

menunjukkan adanya perubahan siswa dalam mengikuti pembelajaran di

setiap pertemuan. Tentunya, perubahan ini tidak terjadi begitu saja

melainkan melalui berbagai proses dan usaha. Perubahan ini juga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

109

berlangsung sesaat melainkan dapat disimpan atau dikembangkan.

Karena siswa sudah mengalami proses belajar dan pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah melihat

keefektifan dari segi motivasi belajar dan hasil belajar.

2. Motivasi Belajar

Menurut hasil analisis data angket, sebanyak 11 siswa atau 78,58%

siswa sudah memiliki motivasi belajar yang baik. Sementara 3 siswa atau

21,42% siswa belum memiliki motivasi belajar yang baik. Hal ini

ditunjukkan dengan sebagian besar siswa sudah memiliki ketekunan

dalam belajar dengan hadir di sekolah sesuai aturan yang berlaku.

Kemudian, siswa memiliki sikap pantang menyerah apabila menemukan

sesuatu hal yang dianggap sulit dengan bertanya kepada teman yang

lebih mengerti atau kepada guru. Selain itu, sebagian besar siswa

mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ulangan harian atau

ujian yang akan dilalui dengan mengulang materi dan berlatih soal.

Namun, tak sedikit siswa hanya mempersiapkan diri sehari sebelum

ulangan dilaksanakan dengan menggunakan sistem kebut semalam.

Selain sikap positif yang tumbuh dalam diri siswa, banyak juga

sikap yang masih harus diperbaiki, diantaranya siswa belum mampu

belajar secara mandiri dan masih bergantung dengan orang lain untuk

berdiskusi bahkan sekedar menyalin pekerjaan temannya. Siswa belum

memiliki inisiatif yang tinggi atau kesadaran untuk belajar materi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

110

rumah sebelum dibahas di kelas. Waktu yang digunakan siswa kadang

terbuang hanya untuk bermain atau mengerjakan hal-hal yang tidak perlu

sehingga menghambat proses pembelajaran. Minat dalam diri siswa perlu

ditumbuhkan agar memiliki kesadaran untuk berprestasi, bukan sekedar

untuk memperoleh nilai melainkan melihat proses dan mendapatkan

ilmu-ilmu yang berguna bagi masa depan.

Hasil angket tersebut didukung oleh hasil wawancara 3 siswa yang

dipilih berdasarkan nilai tertinggi, sedang, dan terendah. Pengambilan

siswa ini akan memperkuat jawaban siswa terhadap angketnya. Hasil

wawancara dengan narasumber pertama, yakni siswa yang memperoleh

nilai tertinggi, menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki keinginan

untuk memperbaiki diri dari masa lalunya saat SMP karena nilai semua

mata pelajaran selalu di bawah KKM dan ia berkeinginan untuk merubah

diri dengan memperhatikan proses pembelajaran dan terbukti dengan

hasil belajarnya yang tergolong tinggi. Sedangkan dengan narasumber

kedua, siswa dengan kategori nilai sedang, menunjukkan bahwa ia hanya

mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas karena sekedar

membutuhkan nilai. Ia tidak peduli apakah ia mengerti materi atau tidak

yang terpenting nilai tersebut bisa mendongkrak nilai-nilainya yang

kurang bagus.

Berbeda halnya dengan narasumber ketiga, siswa dengan nilai

terendah, ia akan mengikuti pembelajaran dengan baik apabila suasana

hatinya juga sedang baik. Ia mengakui bahwa ia tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

111

berkonsentrasi terlalu lama dan mudah terganggu oleh lingkungan sekitar

atau temannya. Hal ini berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran di

kelas, ia akan aktif mengikuti pembelajaran apabila ia mengerti materi

dan menyukai materi tersebut sehingga terbukti pada hasil belajarnya

yang tergolong rendah.

Berdasarkan dua hasil analisis data di atas, terlihat bahwa sebagian

besar siswa sudah memiliki motivasi belajar dengan kategori baik. Hal

ini membuktikan pendapat guru matematika bahwa sebagian besar siswa

sudah memiliki motivasi belajar meskipun tidak terlalu baik. Sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan, penerapan model blended learning

dengan media Quipper School dikatakan efektif apabila sekurang-

kurangnya 75% siswa sudah memiliki motivasi yang baik sehingga

secara kuantitatif presentase siswa yang sudah memiliki motivasi yang

baik adalah sebesar 78,58%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara

yang mengatakan bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki inisiatif

dari dalam diri walaupun tidak seutuhnya.

3. Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar diperoleh dari perolehan nilai tugas dan nilai tes

tertulis yang nantinya akan diakumulasi dan diambil sebagai nilai akhir

hasil belajar. Pengambilan nilai hasil belajar akan ditinjau dari masing-

masing KD yakni KD 3.8-4.8 dan 3.9-4.9. Pada KD 3.8-4.8, siswa

diharapkan mampu menentukan dan menyelesaikan masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

112

berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

Sedangkan pada KD 3.9-4.9, siswa diharapkan mampu menentukan dan

menyelesaikan nilai sudut berelasi di berbagai kuadran.

Nilai tugas yang diperoleh siswa dalam KD 3.8-4.8 masih

tergolong rendah karena hanya dua siswa yang mendapat nilai diatas

KKM, dengan nilai tertinggi adalah 83,33 dan nilai terendah adalah

13,33. Sedangkan pada KD 3.9-4.9 siswa yang sudah mendapat nilai

diatas KKM ada empat siswa, dengan nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah adalah 0. Menurut peneliti, hal ini disebabkan oleh kurangnya

keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas individu. Siswa mengerjakan

tugas ini hanya karena sebagai syarat mengikuti tes tertulis, sehingga

mereka mengerjakannya tidak dengan kesungguhan hati dan ala

kadarnya.

Nilai tes tertulis yang diperoleh siswa dalam KD 3.8-4.8 juga masih

tergolong rendah karena hanya tiga siswa yang memperoleh nilai diatas

KKM dengan nilai tertinggi adalah 85,71 dan nilai terendah adalah 0.

Sedangkan pada KD 3.9-4.9, hanya dua siswa yang lulus KKM dengan

nilai tertinggi adalah 84,62 dan nilai terendah adalah 19,23. Menurut

peneliti, hal ini disebabkan oleh kurang baiknya pola belajar yang

dilakukan oleh siswa. Sebagian besar siswa mempersiapkan tes tertulis

hanya semalam sebelum tes tersebut dilaksanakan sehingga materi yang

dipelajari tidak benar-benar terserap dalam pikiran siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

113

Nilai hasil belajar diperoleh dengan cara mengambil 40% dari nilai

tugas dan mengambil 60% dari nilai tes tertulis kemudian nilai keduanya

diakumulasikan. Nilai akhir siswa pada KD 3.8-4.8 belum menunjukkan

adanya prestasi belajar yang tinggi, karena siswa yang lulus KKM hanya

dua siswa dengan nilai tertinggi adalah 79,14 dan nilai terendah adalah

17,33. Sama halnya dengan KD 3.9-4.9, prestasi belajar siswa masih

tergolong rendah, hanya dua siswa yang memperoleh nilai diatas KKM.

Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 82,77 dan nilai terendah adalah

11,54.

Berdasarkan nilai akhir hasil belajar, diperoleh bahwa siswa yang

lulus pada KD 3.8-4.8 dan KD 3.9-4.9 masing-masing hanya dua orang.

Dalam nilai akhir hasil belajar, presentase siswa yang sudah lulus KKM

pada KD 3.8-4.8 adalah 14,29%, begitu juga dengan KD 3.9-4.9,

presentase siswa yang sudah lulus KKM adalah 14,29%. Apabila hasil

tersebut dibandingkan dengan kategori keefektifan, maka penerapan

model blended learning dengan media Quipper School belum dikatakan

efektif karena siswa yang lulus KKM tidak mencapai 75%.

Sebelumnya hal ini sudah pernah diungkapkan oleh guru

matematika bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh selama ini masih

rendah dan dapat terbukti melalui penelitian ini. Hal tersebut terjadi

karena banyak faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran

sehingga sebagian besar siswa tertinggal materi dan tidak memiliki usaha

untuk mencari informasi, salah satunya adalah faktor kedisiplinan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

114

dalam belajar dan menjadi tanggung jawab guru untuk mengubah pola

perilaku siswanya.

Selain dari segi siswa, segi materi dan segi waktu sangat

mempengaruhi rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari segi

materi, bagi peneliti trigonometri merupakan materi yang sangat

kompleks dan membutuhkan pemahaman yang cukup dalam agar tidak

sekedar menghafalkan rumus melainkan mengerti konsep sehingga

meminimalisir kesalahan penggunaan rumus. Sedangkan dari segi waktu,

proses pembelajaran terjadi begitu singkat karena keterbatasan waktu

yang diberikan sekolah kepada peneliti. Waktu yang sangat singkat

menuntut peneliti untuk menyampaikan semua materi tanpa

memperdalamnya. Dengan waktu yang singkat pun siswa tidak memiliki

kesadaran untuk berubah dan memanfaatkan waktu yang ada.

Pada dasarnya, waktu yang singkat tersebut tidak digunakan

dengan sebaik mungkin dan siswa cenderung mengatakan bahwa mereka

sudah mengerti, ketika peneliti bertanya pun hanya beberapa siswa saja

yang aktif. Tetapi kenyataannya, banyak siswa yang memperoleh nilai

dibawah KKM. Sehingga menurut peneliti, pada saat pembelajaran siswa

mengatakan mengerti hanya karena siswa sudah merasa bosan, kemudian

ingin materinya cepat selesai, dan cepat pulang.

Proses pembelajaran siswa bersama guru bidang studi selama ini

pun menunjukkan bahwa siswa belum memiliki keseriusan dan

cenderung menunda sesuatu. Nilai matematika pada materi-materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

115

sebelumnya juga tergolong rendah, bahkan kelas X TKJ-A ini merupakan

kelas dengan nilai terendah dibandingkan kelas lain.

Namun semua itu juga tidak terlepas dari kekurangan peneliti.

Peneliti belum mampu memaksimalkan waktu yang ada agar

pembelajaran tetap bermakna dan siswa memahami apa yang diajarkan.

Peneliti belum mampu mengemas pembelajaran menjadi menarik agar

siswa berantusias dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga secara garis

besar, hasil belajar siswa masih tergolong rendah karena disebabkan oleh

beberapa faktor, yakni kebiasaan belajar siswa yang tidak baik,

kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa, sikap selama mengikuti

pembelajaran yang cenderung menyepelekan, isi materi yang cukup

kompleks, waktu yang sangat singkat, dan metode pembelajaran yang

dibawakan peneliti.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan

diantaranya:

1. Peneliti hanya diberi kesempatan melakukan penelitian sebanyak 6 kali

karena bersamaan dengan Ujian Tengah Semester. Hal ini membuat

jadwal penelitian menjadi mundur dan tidak sesuai dengan apa yang

direncanakan. Peneliti berencana untuk mengajar satu materi penuh,

namun guru hanya memberikan kesempatan untuk mengajar 2 KD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

116

2. Kurangnya komunikasi antar peneliti dengan pihak sekolah sehingga

beberapa jam pelajaran matematika dipotong 15 menit terakhir untuk

memberi kesempatan kepada siswa yang beragama Katolik menjalani

Ibadat Jalan Salib.

3. Perubahan soal tes tertulis dikarenakan soal tes tertulis tersebut akan

diseragamkan dengan kelas lain sebagai nilai UTS. Soal dibuat oleh guru

sendiri dan tanpa melalui proses validasi, sedangkan soal yang dibuat

peneliti sudah divalidasi. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan

informasi dari kedua belah pihak sehingga soal yang dibuat peneliti

digunakan untuk penilaian tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

beberapa hal berikut ini:

1. Efektivitas penerapan model blended learning dengan media Quipper

School yang ditinjau dari motivasi belajar sudah dapat dikatakan efektif

untuk diterapkan di kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta. Hal ini terbukti

dari angket motivasi belajar yakni sebanyak 78,58% siswa memiliki

motivasi dalam kategoti minimal baik dan sudah memenuhi kriteria

keefektifan ≥ 75% . Hasil wawancara juga memperkuat jawaban siswa

pada angket dan menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi yang baik

untuk melakukan pembelajaran dengan model blended learning dengan

media Quipper School.

2. Penerapan model blended learning dengan media Quipper School yang

ditinjau dari hasil belajar tidak dapat dikatakan efektif untuk diterapkan

di kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta. Hal ini terbukti dari masing-

masing KD 3.8-4.8 dan 3.9-4.9 menunjukkan bahwa 14,29% siswa lulus

KKM sehingga belum memenuhi kriteria keefektifan ≱ 75% . Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor pertama dari segi materi,

karena pada materi trigonometri membutuhkan banyak waktu untuk

memahami konsep dan menggunakan rumus dalam soal. Faktor kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

118

3. adalah dari segi waktu yang cukup singkat karena terdapat jeda untuk

pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS). Faktor yang ketiga adalah

dari segi siswa yang belum mampu memaksimalkan waktu pembelajaran

secara optimal. Dan faktor yang terakhir adalah dari segi peneliti sebagai

pemberi materi. Peneliti kurang mampu mengondisikan siswa untuk bijak

dalam menggunakan gadget pada saat pembelajaran.

B. Saran

Penelitian “Efektivitas Penerapan Model Blended Learning dengan

Menggunakan Media Quipper School Ditinjau dari Motivasi Belajar dan

Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ-A SMK Asisi Jakarta Tahun Ajaran

2017/2018”, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Persiapan yang lebih matang dan mempersiapkan alternatif lain untuk

mengatasi apabila terjadi perubahan pembelajaran yang sebelumnya

sudah ditetapkan.

2. Memperhatikan alokasi waktu dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga

sesuai dengan waktu siswa yang akan menjalankan ibadah.

3. Validasi instrumen dengan dua ahli yakni dosen dan guru mata pelajaran

lebih baik dilaksanakan agar memiliki perbandingan dari lembar yang

telah divalidasi.

4. Validasi instrumen kepada siswa lebih baik dilaksanakan agar instrumen

benar-benar valid karena dapat sesuai dengan pola pikir responden itu

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

119

5. Mengoptimalkan penggunaan media Quipper School dan

mengolaborasikannya dalam pembelajaran sehingga dapat berjalan sesuai

target.

6. Pada lembar observasi lebih baik diperkuat dengan menambah

pernyataan yang memuat Quipper School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

120

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Echols, John M. & Hassan Shadily. 2003. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia

Harding, A., Kaczynski, D. & Wood, L.N. 2005. Evaluation of Blended Learning:

Analysis of Quantitative Data, UniServe Science Blended Learning

Symposium Proceedings: 56—72

Hudoyo, Herman. 1990. Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Press

Karso, dkk. 2008. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka

KBBI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: PT Gramedia

Kemendikbud. 2013. Permedikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar

Proses. Jakarta: Kemendikbud

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama

Mueller, Daniel J. 1992. Mengukur Sikap Sosial Pegangan untuk Peneliti dan

Praktisi. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT. Remaja Rosdayakarya

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi & Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

121

Nuraeni, N, dkk. 2010. Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif

untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi. UPI: Bandung

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Rosdakarya

Rahmawati, Rizki, dkk. 2015. Keefektifan Penerapan E-Learning Quipper

School pada Pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 2 Surakarta. Jurnal

“Tata Arta” UNS Vol. 1 No. 1 hlm. 1-12

Rusgianto, H. S. 2008. Trigonometri (Membangun kekuatan konstruksi kognitif).

Yogyakarta: Tim Grafik Indah

Rusman. 2006. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung:

Rajawali Pers

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia

Soekartawi. 2005. Peran Strategis e-Learning dalam Mendukung Pemerataan

Pendidikan yang Berkualitas. Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi

Informasi Berbasis Web dalam e-Learning. Medan: STMIK-Mikroskil

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Pendidikan. Bandiung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING DENGAN ...repository.usd.ac.id/30232/2/141414061_full.pdf · efektivitas penerapan model blended learning dengan menggunakan media pembelajaran

122

Sukardjono. 2014. Modul Trigonometri. USD: JPMIPA

Supardi. 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenada Media Group

Trisnaningsih, Sari, dkk. 2016. Pengembangan Learning Management System

Quipper School pada Pembelajaran Materi Sistem Pertahanan Tubuh

untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI di SMA

Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 5 No. 6

Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Wahyudin, Djumata, dan Dwi Susanti. 2008. Belajar Matematika Aktif dan

Menyenangkan untuk kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan&Aplikasinya.

Jakarta: Rineka

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wijayanti, R.A. Rica. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Bantuan

Penggunaan Media Quipper School. Jurnal Apotema Vol. 2 No. 1

Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika SMA untuk kelas XI. Jakarta: Penerbit

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI