Efektivitas Penerapan Tts Berbasis Chemo Entrepreneurship (

Embed Size (px)

Citation preview

EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) KIMIA BERBASIS CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 11 YOGYAKARTADisusun oleh : Sabti Yunia Firdausi 09303241023

Latar Belakang Pada umumnya guru dalam mengajar menggunakan metode ceramah padahal tidak semua materi bahan ajar cocok disampaikan dengan menggunakan metode ceramah saja. Apabila seperti itu bisa terjadi salah persepsi atau pemahaman sehingga menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai . Kimia merupakan ilmu tentang materi dan energi, Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang tepat dan efektif dalam mempelajari ilmu kimia.

Media pembelajaran berupa alat permainan merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk menunjang pemahaman peserta didik dalam penguasaan dan pemahaman materi. Sebab dengan menggunakan media pembelajaran proses pembelajaran jadi lebih menarik dan peserta didik lebih memahami apa yang disampaikan oleh pengajar.

Mengisi teka teki silang (TTS) berguna untuk mengingat vocab-vocab populer dengan cara yang santai. Melihat karakteristik teka-teki silang tersebut, TTS sangat sesuai kalau dipergunakan sebagai sarana untuk latihan para siswa dikelas, sehingga latihan yang diberikan oleh guru tidak bersifat monoton hanya berupa pertanyaan-pertanyaan baku saja, tetapi bisa juga berupa teka-teki silang yang tentu saja akan mengasyikkan untuk dijawab oleh peserta didik

Fenomena yang ada saat ini di Indonesia adalah banyak orang cerdas yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun kenyataan yang ada adalah bahwa Sumber Daya Alam kita sekarang ini masih banyak dikelola oleh orangorang dari bangsa asing. Hal ini bisa jadi karena kemampuan intelektual masyarakat indonesia tidak diimbangi dengan kemampuan praktik.

Konsep pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP) adalah suatu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan obyek nyata. Tujuannya adalah untuk memotivasi peserta didik agar mempunyai semangat berwirausaha. TTS berbasis CEP dapat dikatakan menarik karena didalamnya terdapat muatan-muatan materi yang bisa mengarahkan peserta didik untuk mengaplikasikan teori-teori yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.

RUMUSAN MASALAHApakah penerapan Teka-Teki Silang (TTS) Kimia berbasis CEP efektif terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas X SMA N 11 Yogyakarta pada pokok bahasan hidrokarbon dan minyak bumi?

TUJUAN PENELITIANMengetahui Efektivitas penerapan TekaTeki Silang (TTS) Kimia berbasis CEP terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas X SMA N 11 Yogyakarta pada pokok bahasan hidrokarbon dan minyak bumi

KERANGKA BERPIKIR TTS sebagai media pembelajaran TTS dapat dikategorikan sebagai stimulan yang berfungsi mengelola stress dan menghubungkan saraf-saraf otak yang terlelap. Sifat fun tapi tetap learning dari TTS memberikan efek menyegarkan ingatan, sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai.

Kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehingga daya ingat pun meningkat. Wajar jika TTS dikatakan sebagai media rekreasi otak karena selain mengasahkemampuan kognitif, meningkatkan daya ingat, memperkaya pengetahuan, juga menyenangkan.

Sehubungan dengan penelitian ini, maka TTS Kimia berbasis CEP efektif diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

METODE PENELITIAN 1) Penentuan Subjek Penelitian Sampel pada penelitian ini tidak menggunakan siswa kelas X secara keseluruhan, tetapi hanya sebagian saja. Agar Sampel dikatakan representatif, diperlukan teknik cluster random sampling, yaitu secara acak dipilih dua kelas sebagai sampel, dengan syarat populasi tersebut harus bersifat normal dan homogen. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan permainan Teka-Teki Silang (TTS) berbasis chemoenterpreneurship (CEP), sedangkan kelas satunya sebagai kelas kontrol diajar dengan metode konvensional tidak menggunakan permainan apapun.

2) Variabel - Variabel bebas Penerapan permainan TTS Kimia berbasis CEP - Variabel terikat Hasil belajar siswa kelas X SMA N 11 Yogyakarta pada pokok bahasan Hidrokarbon dan Minyak Bumi

HIPOTESISPenerapan Teka-Teki Silang (TTS) Kimia berbasis Chemoentrepreneurship (CEP) efektif terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas X SMA N 11 Yogyakarta pada pokok bahasan hidrokarbon dan minyak bumi

RANCANGAN PENELITIANRancangan penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen dengan melihat perbedaan pre tes maupun post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel Rancangan PenelitianKELAS KEADAAN AWAL Diberi pre test PERLAKUAN KEADAAN AKHIR Eksperimen Pembelajaran Diberi post test kimia dengan menggunakan selingan permainan tekateki silang kimia berbasis CEP.

Kontrol

Diberi pre test

Pembelajaran kimia dengan menggunakan metode konvensional

Diberi post test

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA1) Faktor yang diteliti Hasil belajar yang dilihat dari aspek kognitif 2) Teknik Pengumpulan Data - Sumber Data Siswa kelas X SMA N 11 Yogyakarta - Jenis Data Data kuantitatif dan kualitatif. - Cara Pengambilan Data Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi. a. Tes hasil belajar Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kimia peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode tes yang digunakan adalah pre tes dan post tes. b. Lembar observasi

VALIDASI INSTRUMENSuatu instrumen dikatakan valid bila instrumen itu mengukur apa yang semestinya diukur (Ruseffendi, 1994:132). Untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi point biseral yaitu:MMp t p r pbis S q t

dimana

t : hit

r n 2 pbis 2 1 ( pbis r )

(Arikunto, 2003:79)

Keterangan: rpbis = koefisien korelasi point biseral Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar Mt = rerata skor siswa total P = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q =1-p St = standar deviasi dari skor total n = jumlah siswa Setelah dihitung thit dibandingkan dengan ttabel , dengan taraf signifikan 5 % , jika thit > ttabel maka butir soal dikatakan valid.

METODE STATISTIKA

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan dua macam statistik yaitu statisitik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian yang berupa perolehan skor rata-rata, median, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t