Upload
buikhue
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI READING ALOUD ATAU MEMBACA
NYARING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA
INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS II SDN 4 SELAT HILIR
KUALA KAPUAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Oleh
Riva Roni NPM. 10.23.12312
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD 2014
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI READING ALOUD ATAU MEMBACA
NYARING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA
INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS II SDN 4 SELAT HILIR
KUALA KAPUAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi PGSD
Oleh Riva Roni
NPM. 10.23.12312
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD 2014
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Riva Roni
Nomor Induk Mahasiswa : 10.23.12312
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lembaga Asal : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dari sepanjang
pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Palangkaraya , Juni 2014
Yang membuat pernyataan
RIVA RONI
ABSTRAK
Riva Roni: 2014. Efektivitas Penggunaan Strategi Reading Aloud untuk Meningkatkan
kemampuan Membaca Peserta Didik kelas II SDN 4 selat Hilir Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya. Pembimbing: (1) Diplan, M.Pd, (2) Indah Sari Dewi, M.Pd.
Kata Kunci: Belajar, Strategi, Rading Aloud
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar Bahasa Indonesia dan peningkatan
kemampuan membaca peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir dengan menggunakan strategi
Reading Aloud.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir, Kuala Kapuas
, Kalimantan Tengah yang berjumlah 20 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dan tes yang didasarkan pada hasil siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) aktivitas belajar peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir
dengan menggunakan strategi Reading Aloud lebih aktif. Hal tersebut sesuai dengan data
observasi yang menunjukan bahawa pada siklus I nilai rata-rata aktivitas peserta didik 3,5.
Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN Selat
Hilir meningkat dengan nilai rata-rata 4. Dari data yang diperoleh menyatakan bahwa aktivitas
belaja Bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir pada siklus II lebih aktif. (2)
Adanya peningkatan kemampuan membaca peserta didik menggunakan strategi Reading Aloud
peserta didik kela II SDN 4 Selat Hilir. Hal ini terlihat pada data pra tindakan dengan nilai rata-
rata 60,5. Dari 20 peserta didik ada 9 orang peserta didik yang memperoleh nilai >65 dan 11
orang peserta didik memperoleh nilai <65. Pada siklus 1 di peroleh data dengan nilai rata-rata
73,67. Dari 20 peserta didik ada 15 orang peserta didik yang memeperoleh nilai >65 dan 5 orang
peserta didik memperoleh nilai <65. Pada siklu II diperoleh nilai rata-rata 89,05 dari 20 orang
peserta didik diperoleh data bahwa tidak ada peserta didik yang mendapat nilai >65. Hal tersebut
berpengaruh pada hasil belajar Bahasa Indonesia yang diketahui bahwa pada suklus II tidak ada
peserta didik yang memperoleh nilai <65, artinya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia Peserta
didik kelas II SDN 4 Selat Hilir, Kuala Kapuas, Kalimatan tengah secara keseluruhan dikatakan
tuntas.
ABSTRACT
Riva Roni: 2014. Effectiveness Use of Strategies to Improve Reading Aloud Reading ability of
class II Students of State Elementary Shcool 4 Selat Hilir. academic year 2013/2014. Thesis
PGSD Studies Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of
Muhammadiyah Palangkaraya. Supervisor: (1) Diplan, M. Pd, (2) Indah Sari Dewi, M.Pd.
Keywords: Learning, Strategy, Rading Aloud
This research study aims to determine the activity of Indonesian and improved reading skills
second grade students of State Elementary Shcool 4 Selat Hilir Reading Aloud strategy.
The method used in this study is action research (PTK), the subjects in this study were all second
grade students of State Elementary Shcool 4 Selat Hilir, Kuala Kapuas, Central Kalimantan,
totaling 20 students. Techniques of observation and data collection using a test based on the
results of the cycle.
The results showed that, (1) the activity of class II students learn State Elementary Shcool 4 Selat
Hilir Reading Aloud to use more active strategies. This is consistent with observational data
which shows that in the first cycle the average value of the activity of learners 3.5. While in the
second cycle of learning activities Indonesian second grade students of State Elementary Shcool
4 Selat Hilir. From the data obtained stating that the activity of Indonesian belajaran second
grade students of State Elementary Shcool 4 Selat Hilir is more active in the second cycle. (2) An
increase reading skills of students using Reading Aloud strategy learners kela II State
Elementary Shcool 4 Selat Hilir. This can be seen in the data pre-action with an average value of
60.5. Of the 20 students there are 9 students who scored> 65 and 11 learners scored <65. In cycle
1 in the data obtained with an average value of 73.67. Of the 20 students there are 15 students
who obtain a score> 65 and 5 students scored <65. In the second cycle the average values
obtained 89.05 out of 20 students obtained the data that no learners who scored> 65. This effect
on learning outcomes Indonesian is known that in the second cycle there are no students who
scored <65, meaning that the value of Indonesian Language Learners class II State Elementary
Shcool 4 Selat Hilir, Kuala Kapuas, Central of Kalimantan as a whole is said to complete.
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh Riva Roni ini
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Palangka Raya,..........2014
Pembimbing I
Diplan, M.Pd
Palangka Raya,.........2014
Pembimbing II
Indah Sari Dewi, M.Pd
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Riva Roni ini
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal......Juni 2014
Dewan Penguji,
.....................................................Ketua
Drs. M. Ramli, M.Pd
.....................................................Sekretaris
Diplan, M.Pd
.....................................................Anggota
Indah Sari Dewi, M.Pd
.....................................................Anggota
Hendri, M.Pd
.....................................................Anggota
A’am Rivaldy Khunaify, M.Pd
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi PGSD Dekan FKIP
Diplan, M.Pd Drs.M.Fatchurahman,M.Pd., M.Psi
NIP. 19811116 201001 1 004 NIP. 19660805 199412 1 001
persembahan
Bismillah...
“...Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang - orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat...”
(Al-Mujadilah-11)
Alhamdulillah ku panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku. Segala syukur ku ucapkan kepadaMu
karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat dan doa disaat kutertatih.
KarenaMu lah mereka ada, dan karenaMu lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya padaMu
tempat ku mengadu dan mengucapkan syukur.
Kepada Ayah dan Ibu tersayang tugas akhir ini kupersembahkan. Tiada kata yang bisa
menggantikan segala sayang, usaha, semangat, dan juga uang yang telah dicurahkan untuk
penyelesaian tugas akhir putri bungsunya ini. Untuk ketiga keponakanku dan ketiga kakaku yang
tercinta terima kasih untuk doa dan dukungannya.Serta kepada Seluruh keluarga besarku yang
kusayangi dan kukasihi terima kasih atas motivasinya selama ini.
Tak lupa, sahabatku Triana Agustin, dan teman seperjuangan yang tak mungkin
disebutkan satu persatu, (program studi PGSD angkatan 2010), perkuliahan akan tidak ada rasa
jika tanpa kalian, pasti tidak ada yang akan dikenang, tidak ada yang diceritakan pada masa
depan. Ku ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Mohon maaf jika ada salah kata. Sukses
buat kalian semua. Semoga Allah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Amin...
Motto: Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, tapi secara usaha serta kerja keras dan
ikhtiar menuju tawakal, akan berakhir keterharuan atas kesabaran.
RIVA RONI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia yang
dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang
berjudul“Efektivitas penggunaan startegi Reading Aloud untuk meningkatkan kemampuan
membaca peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir”
Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada terhomat:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan beserta staf, dan Kepada Prodi PGSD atas segala kebijaksanaan, perhatian
dan dorongan sehingga peneliti selesai penelitian.
2. Diplan,M.Pd dan Indah Sari Dewi,M.Pd selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
membantu dan mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini
terwujud.
3. Kepala Dinas Pendidikan Kuala Kapuas, kepala Sekolah di SDN 4 Selat Hilir Kuala
Kapuas dan para Dewan Guru di SDN 4 Selat Hilir Kuala Kapuas yang telah membantu
kelancaran selama penelitian.
4. Teman-teman mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya dan berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
per satu, yang telah memberi dukungan moril sehingga penulis selesai penelitian.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat
ganda dari ALLAH SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Amin
Palangka Raya, 2014
Riva Roni
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………………. i
ABSTRAK ……………………………………………………………………………... ii
ABSTRACT…………………………………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………… iv
LEMBAR PENGESAHAAN………………………………………………………….. v
LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………...... 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………............ 3
C. Batasan Masalah ……………………………………………................ 4
D. Rumusan Masalah …………………………………………….............. 4
E. Alternatif Pemecahan Masalah ………………………………………… 5
F. Tujuan Penelitian ……………………………………………................ 5
G. Manfaat Penelitian……………………………………………............... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis …………………………………………….................... 7
Mencakup Analisis Teoretis ………………………….……………………
1. Pengertian Membaca ……………………………………………...... 7
2. Manfaat Membaca …………………………………………….......... 8
3. Jenis-jenis Membaca di SD ………………………………………… 9
4. Strategi Pembelajaran …………………………………………….... 11
5. Macam-macam Strategi Pembelajaran …………………………….. 11
6. Pengertian Reading Aloud atau Membaca Nyaring ………………… 12
7. Langkah-langkah Strategi Reading Aloud atau Membaca Nyaring… 13
8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Aloud atau Membaca Nyaring.. 13
9. Kemampuan Membaca……………………………………………… 14
a. Pengertian Kemampuan Membaca ……………………………… 14
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca …….. 16
10. Bahasa Indonesia ……………………………………………............ 16
a. Pengertian Pembelajaran bahasa Indonesia ……………………... 16
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ………………………… 18
c. Pembelajaran Membaca Dengan Metode Cerita ………………… 19
B. Pengertin yang Relevan ……………………………………………....... 19
C. Kerangka Berpikir ……………………………………………............ 20
D. Hipotesis Tindakan ……………………………………………............ 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………. 22
B. Jenis Penelitian …………………………………………….................. 22
C. Kehadiran dan Peran Peneliti ………………………………………….. 23
D. Subjek Penelitian ……………………………………………................ 23
E. Rancangan Penelitian …………………………………………….......... 24
F. Tehnik Pengumpulan Data …………………………………………….. 27
G. Tehnik Analisis Data …………………………………………….......... 30
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ……………………………………... 33
I. Jadwal Penelitian ……………………………………………................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data …………………………………………….................... 35
B. Pengujian Hipotesis Tindakan ………………………………………… 57
C. Pembahasan Hasil Peneloitian ………………………………………… 59
BAB V Penutup
A. Simpulan ……………………………………………........................... 62
B. Rekomendasi ……………………………………………..................... 62
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hala
man
Tabel 1 Jadwal Peneltian ………………………………………………………………….... 64
Tabel 2 Subjek Penelitian ………………………………………………………………….. 23
Tabel 3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Peserta Didik ………………………………………… 27
Tabel 4 Kisi-kisi Terhadap Aktivitas Guru ………………………………………................ 28
Tabel 5 Kisi-kisi Tes Kognitif ………………………………………………………………. 28
Tabel 6 Lembar Pengamatan Membaca Bersuara Psikomotor ………………………………. 29
Tabel 7 Nilai N-Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi ………………………………………. 32
Tabel 8 Data Hasil Tes Pra Tindakan Peserta Didik Kelas II SDN 4 Selat Hilir…………… 35
Tabel 9 Presentase Hasil Tes Awal…………………………………………………………. 36
Tabel 10 Kegiatan Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran…………………………….. 39
Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pengamat I……………………… 40
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pengamat II…………………….. 41
Tabel 13 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus I………………………… 43
Tabel 14 Data Hasil Post Tes Siklus I………………………………………………………... 44
Tabel 15 Presentase Hasil Tes Siklus I………………………………………………………. 45
Tabel 16 Kegiatan Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran……………………………. 49
Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pengamat I……………………... 50
Tabel 18 Hasil Pengamatan Terhadap Aktifitas Guru Pada Siklus II………………………... 52
Tabel 19 Data Hasil Post Test Siklus II………………………………………………………. 53
Tabel 20 Presentase Hasil Tes Siklus II……………………………………………………… 54
Tabel 21 Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antar Siklus……………………….. 55
Tabel 22 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru Selama Pembelajaran Siklus I
dan II………………………………………………………………………………..
57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Simbol McTaggard………. 25
Gambar 2 Papan Nama Sekolah Penelitian ………………………………….. 184
Gambar 3 Peserta Didik Membaca Cerita ...…………………………………. 184
Gambar 4 Guru Sedang Membacakan Cerita ……………………………… 185
Gambar 5 Peserta Didik Membaca Cerita…………………………………… 185
Gambar 6 Guru Membagi LKPD Kepada Peserta Didik…………………… 186
Gambar 7 Peserta Didik Mengerjakan LKPD ……..………………………. 186
Gambar 8 Peserta Didik Mengumpulkan LKPD …………………………… 187
Gambar 9 Guru Mengamati Kemampuan Membaca Peserta Didik …………. 187
Gambar 10 Guru Mengawasi Peserta Didik Saat Mengerjakan LKPD….…… 188
Gambar 11 Membimbing Peserta Didik Mengerjakan LKPD ……………….. 188
Gambar 12 Pengamat 2 Triana Agustin ( Mahasiswa ) ………………………. 189
Gambar 13 Pengamat I ( Wali Kelas dan Peneliti ) …………………………… 189
Grafik I Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru Siklus I dan
II
57
Grafik II Peningkatan Hasil Belajar 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian………………………………………………….. 64
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran Siklus I ………………………………….. 65
Lampiran 3 Rencana Pembelajaran Siklus II…………………………………. 79
Lampiran 4 Hasil Pretest ( Tes Awal )………………………………………… 94
Lampiran 5 Hasil Tes Siklus I ………………………………………………… 110
Lampiran 6 Hasil Tes Siklus II………………………………………………… 130
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru dan Peserta Didik………………………. 150
Lampiran 8 Lembar Penilaian Kemampuan Membaca………………………… 158
Lampiran 9 Lembar Aministrasi Penelitian……………………………………. 176
Lampiran 10 Dokumentasi………………………………………………………. 184
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam proses penddikan
dan merupakan salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh para peserta didik karena
banyaknya kegiatan pembelajaran yang menjadikan membaca sebagai cara untuk
menyampaikan atau memperoleh informasi pembelajaran, dan kegiatan ini harus diajarkan
sejak dini saat para peserta didik berada di kelas rendah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca guru hendaknya mampu membaca situasi
dan kondisi belajar sehingga strategi yang diterapkan mampu meningkatkan minat dan
kreatifitas peserta didik dengan memanfaatkan alat dan media pembelajaran sehingga peserta
didik berperan aktif dalam proses pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran
hingga memperoleh nilai optimal. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dewasa ini
hanya menggunakan pembelajaran tanpa media pembelajaran serta hanya menyampaikan
dengan metode ceramah dan tanya jawab saja dalam pelaksanaan pembelajarannya.
Pentingnya penggunaan strategi dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Guru sebaiknya mengenal dan mempelajari berbagai macam
strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu strategi
pembelajaran yang harus diterapkan di kelas rendah adalah strategi membaca seperti strategi
Reading Aloud atau membaca nyaring.
Strategi Reading Aloud atau membaca nyaring adalah strategi membaca nyaring,
strategi ini diterapkan untuk membaca permulaan di SD pada kelas rendah. Peneliti
menyoroti aspek kemampuan membaca yang dimiliki peserta didik dalam kegiatan
1
belajar mengajar di sekolah, karena peneliti mengamati aspek inilah yang paling dominan
dalam setiap kesempatan belajar mengajar khusunya kemampuan membaca pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dan menjadi pemicu keberhasilan peserta didik.
Berdasarkan hasil pengamatan di SDN 4 Selat Hilir bahwa kemampuan membaca
peserta didik masih kurang lancar. Hal ini dapat dilihat saat diberikan tugas ke masing-
masing peserta didik untuk membacakan cerita secara bergantian. Saat gurunya
diwawancarai strategi apa yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar membaca
peserta didik, guru mengatakan hanya menerapkan strategi mengeja huruf perhuruf dan
strategi ini diyakini yang membuat peserta didik menjadi bosan saat mengikuti
pembelajaran. Strategi yang diterapkan guru hanya mengenalkan huruf-huruf kemudian
menggabungkan dua huruf atau lebih dengan cara mengejanya, banyak peserta didik yang
terlihat kesulitan mengikuti strategi guru ini karena peserta didik harus mengingat ejaan
dengan cara menghafal ejaannya jadi terkesan strategi ini strategi yang kurang menarik.
Hasilnya dari jumlah peserta didik yang diambil dari nilai harian, sebanyak 20 orang
hanya 9 orang atau 45% saja yang lancar membaca, dan memiliki nilai diatas rata-rata
kemampuan membaca yaitu 65, sedangkan 55% sisanya tidak lancar membaca, dan
memiliki nilai rata-rata 60. Salah satu faktor rendahnya hasil belajar peserta didik ini
adalah karena kurang lancarnya peserta didik dalam membaca.
Berdasarkan dari permasalahan yang ada di SDN tersebut, peneliti berusaha untuk
mengatasi kesulitan yang ada dengan penerapan strategi Reading Aloud atau membaca
nyaring. Pemilihan strategi ini menurut peneliti sangat cocok untuk materi pembelajaran
yang membutuhkan keterampilan membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Harapan peneliti dalam penerapan strategi ini dapat menjadi salah satu jalan keluar dari
kesulitan yang peneliti hadapi di lapangan. Terutama dalam membaca teks dalam
kalimat agar dapat ditingkatkan.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang jelas
mengenai pengenalan peserta didik dalam membaca isi teks kalimat melalui penggunaan
strategi Reading Aloud atau membaca nyaring pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
kelas II SDN 4 Selat Hilir. Maka berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Strategi Reading Aloud
atau membaca nyaring Untuk Meningkatkan kemampuan membaca Bahasa Indonesia
Peserta Didik Kelas II SDN 4 Selat Hilir“
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan yang diuraikan pada latar belakang di atas maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang monoton dan membosankan.
2. Penggunaan strategi yang kurang tepat yang diterapkan guru.
3. Kemampuan membaca peserta didik yang masih rendah.
4. Hasil belajar peserta didik yang masih kurang.
C. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Peserta yang diamati adalah peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir Tahun Pelajaran
2013-2014.
2. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik adalah
strategi Reading Aloud atau membaca nyaring.
3. Hasil belajar peserta didik yang terbatas pada ranah kognitif dan psikomotorik
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam suatu penelitian sangatlah penting sebagai pedoman dan
petunjuk dalam menentukan langkah-langkah pembahasan dalam penelitian selanjutnya.
Maka dapat peneliti rumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah aktivitas belajar bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN 4 Hilir
dengan menggunakan strategi Reading Aloud atau membaca nyaring?
2. Apakah Penggunaan Strategi Reading Aloud atau membaca nyaring dapat meningkatkan
kemampuan membaca bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir?
E. Alternatif pemecahan masalah
Maka dari itu, penulis ingin menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan membacapeserta didik dengan menggunakan strategi Reading
Aloud atau membaca nyaring dan diharapkan pada nantinya dengan menggunakan strategi
Reading Aloud atau membaca nyaring ini dapat lebih meningkatkan kemampuan membaca
peserta didik, khususnya pada peserta didik di kelas II di SDN-4 Selat Hilir, Kuala Kapuas,
Tahun Pelajaran 2013/2014. Cerita yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah cerita
rakyat yaitu jenis cerita sederhana yang sesuai dengan kemampuan berpikir anak SD. Dari
segi pemilihan tema dan juga gaya bahasa dalam cerita ini sangat sederhana karena
disesuaikan dengan pemilikiran anak-anak SD yang pola berpikir mereka masih rendah dan
terbatas, oleh karena itu guru ikut berperan dalam membimbing peserta didiknya dalam
kegiatan membaca cerita ini.
F. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN 4 Hilir
dengan menggunakan strategi Reading Aloud atau membaca nyaring.
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca bahasa Indonesia peserta didik
menggunakan strategi Reading Aloud atau membaca nyaring kelas II SDN 4 Selat Hilir.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
a. Bagi penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam.
b. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini memberikan sumbangan teoritis tentang
strategi Reading Aloud atau membaca nyaring terhadap kemampuan membaca.
2. Manfaat praktis
a. Bagi kepala sekolah
Agar dapat memperhatikan perkembangan proses belajar mengajar yang dilakukan
guru serta dapat memberikan motivasi dan masukan kepada guru dalam
meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
b. Bagi guru
Dapat digunakan guru untuk memperbaiki kinerja dalam proses pembelajaran
khususnya dalam melatih peserta didik dalam hal membaca.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Pengertian Membaca
Setiap hari perserta didik datang ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran
tidak terkecuali anak-anak di kelas II mereka dituntut harus bisa membaca sebisa
mungkin agar proses pembelajaran yang diberikan dapat dengan maksimal disampaikan.
Santosa, dkk (2009 :163) menyatakan bahwa :
Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental, sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.
Membaca tulisan adalah suatu bentuk fisik kongkrit yang melalui indra
penglihatan, atau juga bisa melalui perabaan bagi saudara kita tuna netra, kita jadikan
sebagai input untuk diolah oleh otak berdasarkan referensi pengetahuan yang pernah
diajarkan (pelajaran mengenai abjad) untuk kemudian disimpan dalam memori. Dari
memori tersebut kemudian tersusunlah kata dan kalimat yang dapat kita keluarkan
melalui ucapan, atau bisa jadi kita hentikan sampai tahapan penyimpanan makna dalam
memori jika kita membaca secara batin.
Membaca menurut Santoso, dkk. (2005: 3) menyatakan bahwa :
Pertama, membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Kedua, membaca adalah strategis.Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca.Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.Ketiga, membaca merupakan interaktif.Keterlibatan
pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan t eks. Selain itu, menurut Santosa, dkk (2009:121), pembelajaran membaca di SD
terdiri atas dua bagian, yakni :
a. membaca permulaan dikelas 1 dan 2. Melalui membaca permulaan ini, diharapkan siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata, kalimat, dan mampu membaca dalam berbagai konteks,
b. membaca lanjut mulai dari kelas 3 dan seterusnya.
Jadi membaca adalah suatu kegiatan yang menggunakan panca indera, seperti
melihat atau meraba suatu tulisan untuk memperoleh suatu informasi atau makna dari
tulisan tersebut.
2. Manfaat membaca
Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia, untuk mengetahui isi sebuah buku kita
perlu memiliki kemampuan membaca. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan
membaca. Manfaat dari membaca menurut Hasan (23 Januari 2014) untuk kita adalah :
a. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan. b. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan. c. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan
dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja. d. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan
kefasihan dalam bertutur kata. e. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara
berpikir. f. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori
dan pemahaman. g. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari
pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
h. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
i. Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh penulis bukumuslim yang
saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
j. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
k. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat
membaca adalah untuk memperoleh informasi, melatih kemampuan membaca, atau
sekedar menyegarkan pikiran pembacanya.
3. Jenis-Jenis Membaca di SD
Adapun jenis jenis membaca yang diberikan di SD menurut Santosa, dkk
(2009:121-122), antara lain :
a. Membaca teknik Kegiatan membaca teknik bertujuan untuk melatih peserta didik menyuarakan lambang-lambang tulisan dengan lafal yang baik dan intonasi yang wajar. Di sini guru harus melatih peserta didik mengucapkan lafal fonem dengan benar, kata dan kalimat yang baik (tidak menonjolkan kedaerahan)
b. Membaca dalam hati Membaca ini perlu segera dilatihkan setelah peserta didik menguasai semua huruf peserta didik dilatih membaca tanpa mengeluarkan suara dan bibir tidak bergerak.Bahan bacaan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, yaitu bahan bacaan yang sederhana dan yang telah dipelajari sebelumnya.Membaca dalam hati mulai diajarkan di kelas II.
c. Membaca Indah Pada hakikatnya membaca indah sama dengan teknik, tetapi bahan bacaan yang digunakan adalah puisi atau fiksi/cerita sastra anak-anak. Kegiatan ini bersifat apresiatif sehingga melibatkan emosi, memerlikan penghayatan/penjiwaan, jenis membaca ini dipadukan dengan apresiasi sastra.
d. Membaca cepat Membaca ini bertujuan agar peserta didik dapat menangkap isi bacaan dalam waktu yang cepat, dalam hal ini guru harus menentukan waktu yang sesuai dengan tingkat kesukaran bahan bacaan.Untuk itu peserta didik perlu dilatih gerakan mata, arah pandangan lurus, dari atas ke bawah, hindari membaca kata
demi kata, dan menunjuk bacaan dengan satu jari. Membaca ini diberikan di kelas tinggi, mulai kelas 4
Selain itu kegiatan membaca dapat dibedakan juga menjadi beberapa macam. Ketika
membicarakan tentang jenis-jenis membaca, harus melihat dari segi tinjauannya, menurut
Tarigan (2008:19) mengemukakan jenis membaca ditinjau dari segi terdengar atau
tidaknya suara si pembaca sewaktu dia membaca yaitu :
a. Membaca nyaring (Reading Aloud) b. Oral Reading c. Membaca lisan d. Membaca dalam hati (Silent Reading)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting untuk dapat memperoleh sumber ilmu pengetahuan
dari berbagai macam teks tertulis, kegiatan ini harus diajarkan kepada peserta didik
dimulai sejak dini, mengingat kegiatan membaca akan selalu diterapkan pada peserta baik
itu dikelas rendah maupun di tingkat kelas yang lebih tinggi.
4. Strategi pembelajaran
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, dalam dunia pendidikan, strategi
dapat diartikan sebagai perancanaan yang berisi mengenai rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Ahira (04 februari 2014) menyatakan bahwa “Strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu rencana atau tindakan (rangkaian kegiatan) yang didalamnya termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran.
5. Macam-macam strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna
mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
Ahira (04 februari 2014) macam-macam strategi pembelajaran meliputi :
a. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE), b. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) , d. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK), e. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL), f. Strategi Pembelajaran Reading Aloud, g. Strategi Pembelajaran Afektif, h. Strategi Pembelajaran Kreatif Produk, S i. Strategi Pembelajaran Inkuiriktif , j. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, k. Strategi Pembelajaran Kuantum, l. Strategi Pembelajaran Siklus, m. Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Berbasis Elektronik (E-
Learning), n. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB).
Berdasarkan beberapa strategi pembelajaran diatas, strategi tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan harus disesuaikan dengan materi
pelajaran yang akan kita berikan agar pelajaran yang disampaikan dapat diperoleh dan
dan dipahami oleh peserta didik secara maksimal.
6. Pengertian Reading Aloud atau Membaca Nyaring
Membaca adalah tujuan fundamental yang anak-anak harus kuasai agar bisa
berhasil di sekolah dan dalam kehidupan.Dalam membaca terdapat komponen-komponen
tentang membaca salah satunya adalah Reading Aloud.
Crawley dan Mountain (Rahim, 2009:123) menytakan bahwa :
Reading Aloud adalah membaca nyaring hendaknya mempunyai tujuan tertentu dan tidak menggunakan format round robin.Yang dimaksud dengan format round robin ialah setiap peserta didik secara random mendapatkan giliran untuk membaca nyaring satu paragraf.
Selain itu menurut Zaini, dkk (dalam Aisyah, 2007:43) menyatakan bahwa :
“Reading Aloud (membaca dengan keras) adalah sebuah strategi yang dapat membantu
peserta didik dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan, dan menggugah diskusi.”
Menurut beberapa pendapat di atas, kegiatan ini bisa sangat bermanfaat terutama
jika dilakukan di kelas rendah tidak terkecuali pada peserta didik kelas II di SDN 4 Selat
Hilir. Manfaat yang dapat diperoleh dari Reading aloud antara lain meningkatkan
keterampilan menyimak, memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan membaca
pemahaman, dan yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan minat pada peserta
didik.
7. Langkah-Langkah Strategi Reading Aloud atau Membaca Nyaring
Langkah-langkah dalam melakukan Reading Aloud menurut Zaini, dkk (Aisyah,
2007:45) yaitu :
a. Pilih salah satu teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras, usahakan teks tersebut tidak terlalu panjang.
b. Berikan kopian teks kepada peserta didik dan beri tanda poin-poin atau isu-isu yang menarik untuk didiskusikan
c. Bagi teks dengan paragraf atau yang lain. d. Undang beberapa peserta didik untuk membaca bagian-bagian teks yang
berbeda-beda. e. Ketika bacaan sedang berlangsung, berhentilah pada beberapa tempat untuk
menekankan arti penting poin-poin tertentu, untuk bertanya, atau memberi contoh.
f. Akhiri proses dengan bertanya kepada peserta didik apa yang ada dalam teks.
Strategi Reading Aloud, dapat membantu peserta didik dalam berkonsentrasi,
mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.
8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Aloud atau Membaca Nyaring
Tarigan (2008:33) Reading Aloud memiliki kelebihan dan kekurangan,
diantaranya :
a. Kelebihan Reading Aloud atau Membaca Nyaring: 1) Guru tidak perlu repot membuat cerita, tinggal baca saja cerita yang ada
dibuku 2) Dapat merangsang minat baca peserta didik. 3) Mempermudah peserta didik memahami cerita karena ada teks dan juga
gambarnya. b. Kekurangan Reading Aloud atau Membaca Nyaring:
1) Tersandera teks, kita seringkali kesulitan membacakan dengan intonasi yang tepat karena buku ditulis menggunakan gaya bahasa orang lain (penulis buku) bukan gaya bahasa kita.
2) Kurang bebas berekspresi, karena tangan harus memegang buku dan terpaku pada teks dan gambar.
9. Kemampuan Membaca
a. Pengertian Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca merupakan model utama dalam kehidupan setiap
pribadi, baik di sekolah maupun di dalam lingkungan masyarakat. Dalam kehidupan
sekolah peserta didik sering mengalami kesulitan belajar karena peserta didik tersebut
tidak memiliki kemampuan membacayang kurang memadai. Peserta didik yang
kurang terampil membaca senantiasa kehilangan butir-butir penalaran dalam
kehidupan diskusi terutama saat guru mengaaan pertanyaan yang menuntut
kemampuan menganalisi nilai-nilai yang tersirat dibalik sajian bacaan yang
diserapnya dalam beberapa hal.
Terhambatnya kemampuan membaca peserta didik disebabkan latar
belakang kehidupan yang tidak menunjang untuk memperoleh tingkat kemampuan
yang diharapkan. Kemampuan membaca merupakan salah satu diantara berbagai jenis
kemampuan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.Wikipedia (9Mei 2014) “kapasitas
seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan”, sedangkan
membaca Tarigan (Kundharu dan Slamet,2012:64) “Membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”. Menurut Jasir
Burhan (dalam Kundharu dan Slamet,2012;64) “Membaca adalah perbuatan yang
dilakukan berdasarkan kerja samabeberapa keteampilan, yakni mengamati,
memahami dan memikirkan” dan menurut Wirjoyodijoyo (Suherli, 2010:74) :
mengemukakan bahwa membaca adalahmengucapkan kata-kata dan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan ini melibatkan analisi data pengorganigassian berbagai keterampilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, perpaduan dan pemecahan masalah yang berarti menimbulkan kejelasan informasi (bagi pembaca).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah memahami ide/gagasan baik
tersurat, tersirat bahkan tersorot dalam sebuah bacaan. Dengan demikian kemampuan
untuk memahami yang menjadi hasil membaca yang bisa diukur hakikat membaca
adalah pemahaman.
Adapun indikator untuk menilai kemampuan membaca peserta didik adalah :
1. Membaca dengan ekspresi dan intonasi yang tepat
2. Berhenti sebentar untuk koma
3. Merespons tanda baca
4. Mengubah nada suara untuk mengindikasikan pembicara yang berbeda
jika membaca dialog
5. Tidak mengulang kata-kata
6. Kelihatan senang membaca nyaring
7. Membaca dengan kecepatan yang tepat.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca permulaan menurut
Lamb dan Arnold (Rahim, 2009:16) ialah faktor fisiologis, intelektual, lingkungan,
dan psikologis.
1. Faktor Fisiologis, mencakup : a. Kesehatan fisik b. Pertimbangan neuro-logis c. Jenis kelamin.
2. Faktor Intelektual. 3. Faktor Lingkungan, mencakup :
a. Latar belakang dan pengalaman peserta didik di rumah b. Sosial ekonomi keluarga peserta didik
4. Faktor Psikologis, mencakup : a. Motivasi b. Minat c. Kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan membaca peserta ddik yaitu faktor fisiologis, intelektual,
lingkungan, dan psikologis.
10. Bahasa Indonesia
a. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia
Kecil (24 Desember 2013) memberikan pendapat yang menyatakan bahwa:
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting yang ada di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati berbahasa tingkat pengalaman peserta didik di sekolah dasar.
Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan
pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan
bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan
formal, maupun pendidikan nonformal. Pendidikan informal dilakukan oleh keluarga
di rumah.Pendidikan ini dilakukan saat anak berada di rumah bersama dengan
keluarganya, sedangkan pendidikan formal dilaksanakan di dalam lembaga
pendidikan resmi mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Dalam pendidikan
formal ini gurulah yang berperan penting dalam menanamkan pengetahuan akan
bahasa Indonesia, sedangkan pendidikan nonformal dilaksanakan di luar rumah dan
sekolah, dapat melalui kursus, pelatihan-pelatihan, pondok pesantren dan lain
sebagainya.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu peserta
didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan
dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut
dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada
dalam dirinya.Pendidikan bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari SD.
Jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia di SD kelas I, II dan III sebanyak 6 jam
pelajaran. Sedangkan kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran.
Banyaknya jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan agar peserta
didik mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik serta mempunyai
kemampuan Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas
bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia maka
diperlukan berbagai upaya. Contoh upaya untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia
adalah dengan menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa Indonesia dalam
sebuah buku yang disebut dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
b. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan di antaranya yaitu menurut Mulyana (22 Januari 2014):
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis,
2) Menghargai dan bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara,
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial,
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Pembelajaran membaca dengan metode cerita
Dengan pembelajaran menggunakan metode cerita selain menyuguhkan cerita
yang menarik, guru juga dapat melatih keterampilan membaca para peserta didik agar
lebih mahir dan dapat memahami isi teks yang dibaca.
Adapun indikator dalam pembelajaran membaca menggunakan strategi
Reading Aloud adalah
1. Menyimak cerita bacaan pendek
2. Membaca teks dengan bersuara.
3. Mengajukan pertanyaan bacaan.
Melalui rencana pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat lancar membaca
dan dapat memahami berbagai pembelajaran yang diberikan.
B. Penelitian yang relevan
1. Mahesa Devisa (2013) denganjudul “Peningkatan pemahaman membaca melalui strategi
membaca (reading comprehensim) pada peserta didik kelas IV SDN-2 Mantangai Hilir
Kabupaten Kapuas tahun pelajaran 2012/2013 dengan hasil : Aktivitas peserta didik
setelah menggunakan metode cerita terlihat mengalami perkembangan yang lebih baik
dan aktif dalam kemampuan menulis, dimana 74,1% peserta didik sangat antusias dan
semakin rajin pada saat proses pembelajaran, terutama saat pembelajaran bahasa
Indonesia dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, dimana 88,9%. Artinya
dengan menggunakan metode cerita dapat meningkatkan kemampuan menulis peserta
didik dalam pelajaran bahasa Indonesia dan hasil belajar peserta didik menglami
peningkatan, dimana 88,9% dari peserta didik tuntas dengan rata-rata hasil belajar sebesar
87,6% artinya dengan menggunakan metode cerita dapat meningkatkan kemampuan
menulis peserta didik dalam pelajaran bahasa Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
Strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif sangat mempengaruhi hasil belajar
para peserta didik tak terkecuali bagi parea peserta didik kelas rendah
Menggunakan strategi Reading Aloud atau Membaca Nyaring dianggap lebih
menyenangkan serta dapat membuat para peserta didik lebih bersemangat membaca, dengan
memberikan teks cerita yang menarik, kreatif, dan memiliki nilai edukatif yang mana peserta
didik dapat mengambil ilmu dari cerita tersebut, dan guru akan lebih mudah mengajarkan
anak lancar membaca. Namun kebanyakan guru sekarang hanya menggunakan metode dan
strategi yang itu-itu saja dan dianggap tidak terlalu peduli dengan pentingnya belajar
membaca bagi peserta didik, seolah-olah ingin melimpahkan masalah “tidak lancar
membaca” ini kepada guru selanjutnya yang mengajar di kelas yang lebih tinggi. Padahal
keterampilan membaca sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap peserta didik, karena itu
lah keterampilan ini harus diajarkan sejak dini yaitu sejak peserta didik berada di kelas
rendah. Dengan adanya strategi Reading Aloud ini, peserta didik diharapkan dapat lancar
membaca serta dapat memahami berbagai hal dalam bentuk tulisan sehingga jika peserta
didik sudah memiliki keterampilan ini, maka akan mudah mendapatkan informasi-informasi
dalam bentuk tulisan yang dibaca.
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
1. Aktivitas belajar bahasa Indonesia peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir dengan
menggunakan strategi Reading Aloud atau Membaca Nyaring lebih aktif.
2. Penggunaan strategi Reading Aloud atau Membaca Nyaring dapat meningkatkan
kemampuan membaca di kls II SDN 4 Selat Hilir.
Strategi pembelajaran yang diterapkan
guru kurang menarik
Penerapan strategi Reading Aloud
Kemampuan membaca
Rekomendasi kepada pihak Sekolah
Rendahnya hasil belajar bahasa
Indonesia
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai dengan Juni 2014.
Untuk lebih jelas dilihat pada Tabel 1 pada lampiran.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN-4 Selat Hilir yang beralamatkan di Jalan A. Yani
no 159. RT VI A. Kelurahan Selat Hilir. Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas. Provinsi
Kalimantan Tengah. Penelitian ini dilakukan karena di sekolah tersebut terdapat
permasalahan yang menarik untuk ditelitidengan subjek penelitian peserta didik kelas II
pada tahun 2013/2014.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
berusaha memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi situasi sekarang.
Penelitian tindakan kelas menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik
pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri,
dengan melibatkan peserta didik sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi, dengan demikian, diperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang
selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Kehadiran dan peran peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pengajar pada pelajaran yang menjadi kancah
penelitian yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik melalui strategi
Reading Aloud atau Membaca Nyaring.
D. Subjek penelitian
Adapun menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas II di SDN 4 Selat Hilir pada tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 orang
peserta didik dengan rincian Tabel 2.
Tabel 2 Subjek Penelitian
No. Kelas Banyak Populasi
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 II 12 8 20
Sumber : Guru kelas II SDN 4 Selat Hilir
Rianto (Musfiqon, 2012:52) menyatakan bahwa : “Sampel adalah bagian dari
populasi”.
Dalam pengambilan sampel dilakukan secara cermat dengan teknik yang sesuai
agar keberadaan sampel benar-benar mewakili polulasi. Tidak ada batasan baku, kapan
peneliti harus mengambil sampel dalam penelitiannya. Selagi peneliti masih mampu
mengambil data pada seluruh populasi maka penelitian bisa dilaksanakan. Tetapi kalau
ada keterbatasan, baik dana, waktu atau saran, penelitian yang melibatkan populasi
besar diperolehkan mengambil sampel.
E. Rancangan Penelitian
Model untuk kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model proses dalam
bentuk 2 (dua) siklus menurut Kemmis dan Mc Taggart (2013 :20) “setiap siklus melalui
empat tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, obsevasi, dan refleksi”. Untuk penjelasan
secara garis besar dipaparkan melalui bagan berikut.
Gambar I : Alur siklus PTK Model kemmis & Mc Taggart
Refleksi
Perencanaan
Siklus I PelaksanaanTindakan
Observasi
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II PelaksanaanTindakan
Observasi
Berhasil
Berhenti
BelumBerhasil
Siklus n
Sumber :Bagan rancangan penelitian berdasarkan Kemmis Dan Mc Taggart (2013)
1. Siklus I
a. Perencanaan : pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengidentifikasi masalah
dan menetapkan pemecahan masalah tentang kemampuan membaca peserta didik
dengan menggunakan starategi Reading Aloud. Perencanaan tindakan dilakukan
adalah menyusun rencana pembelajaran.
b. Tindakan : pada tahap ini peneliti menerapkan strategi dan scenario pembelajaran
yang telah disusun.
c. Observasi : pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengobservasi tindakan
yang dilakukan dengan menggunakan format yang telah dikembangkan pada
perencanaan dan memberi hasil pelaksanaan.
d. Refleksi : pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) melakukan evaluasi tindakan
dan melakukan pertemuan untuk membahas hasil.
2. Siklus II
a. Perencanaan:pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengidentifikasi masalah
serta mengembangkan tindakan II.
b. Tindakan : pada tahap ini peneliti menerapkan strategi dan skenario pembelajaran
yang disusun .
c. Observasi : pada tahap ini peneliti dan observer (penilai) mengobservasi tindakan II
yang dilakukan dan dikembangkan pada perencanaan yang telah disusun.
d. Refleksi : pada tahap ini peneliti dan observasi (penilai) melakukan evaluasi tindakan
dan melakukan pertemuan untuk membahas hasil. Jika pada siklus II belum dicapai
hasil belajar yang diharapkan maka ke siklus n.
F. Teknik pengumpulan data dan instrumen
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala,
fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian.
b. Tes yaitu alat pengukur berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang ditunjukan
kepada peserta didik untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk. Tes
digunakan untuk mengukur kemampuan belajar Bahasa Indonesia setelah
menggunakan Strategi Reading Aloud dengan membaca sebuah cerita.
2. Instrumen penelitian
Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
Observasi dan Tes.
Tabel 3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Peserta Didik
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4 1. Peserta didik memberikan komentar dan
mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang akan dipelajari.
Tabel 4
Kisi-kisi Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru
No. Aspek yang Diamati P1 P2 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Guru mengkondisikan kelas 2. Guru memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
3. Guru membagikan teks cerita dan membacakan cerita dengan suara nyaring
4.
Guru menyuruh peserta didik memberi tanda poin-poin yang menarik untuk didiskusikan
5. Guru mengundang beberapa peserta didik untuk membaca bagian teks yang berbeda
6. Guru meminta peserta didik melakukan jeda beberapa tempat dalam bacaan
7 guru melakukan pengecekan dan melakukan umpan balik untung mengetahui kemampuan peserta didik
8 Melaksanakan Tanya jawab menyimpulkan materi bersama peserta didik
No. Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4
2. Peserta didik mendengarkan dengan baik 3. Peserta didik memberi tanda poin-poin yang
menarik untuk didiskusikan bersama guru
4. Peserta didik membaca bagian teks yang berbeda pada tiap-tiap paragraph
5. Peserta didik melakukan jeda pada beberapa tempat dalam bacaan
6. Peserta didik terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas selama pembelajaran.
7 Peserta didik bertanya tentang hal-hal yang terkait pada materi yang telah dibahas
8 Peserta didik menarik kesimpulan dari pelajaran pada saat itu
Jumlah Rata-rata Kriteria
No Aspek yang Diamati P1 P2 1 2 3 4 1 2 3 4
Jumlah Rata-rata Kriteria
Kriteria sebagai berikut:
P1 : Pengamat 1 (Guru Kelas)
P2 : Pengamat 2 (Triana Agustin, Mahasiswa)
4 : Sangat Baik
3 – 3,9 : Baik
2 – 2,9 : Cukup Baik
1 – 1,9 : Kurang Baik
Tabel 5 Kisi-kisi Tes Kognitif
No Indikator Jumlah
item Nomor Item
1 Mendengarkan teks pendek. 5 1,2,3,4,5 2 Mengajukan pertanyaan bacaan 5 6,7,8,9,10
Jumlah Item Indikator pada kisi-kisi instrument berdasarkan silabus Bahasa Indoneia kelas I, II, & III SDN 4 Selat Hilir.
Tabel 6 Lembar Pengamatan Membaca Bersuara Psikomotor
No Niama
Sswa Indikator Nilai
1 2 3 4 1 Membaca dengan ekspresi dan intonasi yang
tepat
Berhenti sebentar untuk koma Merespons tanda baca Mengubah nada suara untuk mengindikasikan pembicara yang berbeda jika membaca dialog
Tidak mengulang kata-kata Kelihatan senang membaca nyaring Membaca dengan kecepatan yang tepat
Jumlah skor Sumber: Rahim,2009 (Diadaptasi dari Burns, Ros & Rose 1996
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan
masalah. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
berasal dari hasil tes yang diberikan pada setiap akhir siklus kegiatan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca peserta didik pada starategi yang
diterapkan.
Adapun rumusan yang digunakan pada perhitungan data kuantitatif dalam
penelitian ini dengan rumus :
a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
� =∑�
�
Keterangan:
∑� =Total nilai yang diperoleh peserta didik
� = Jumlah peserta didik
� = Nilai rata-rata
Menghitung persentase ketuntasan secara belajar peserta didik dengan rumus:
TB=∑s-65
N x 100%
Keterangan:
∑s = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai sama dengan 65.
N = Banyak peserta didik.
100% = Bilangan tetap (persentase)
TB = Ketuntasan belajar klasikal minimal 85%
Sumber: Amelia Ulfah (2013:40)
Menurut Sutomo (dalam Kurniawati,2009: 36) kriteria penelitian yang digunakan
dalam menganalisis data ini ditentukan dengan angka persentase sebagai berikut:
a. Persentase 90%-100%,.= sangat tercapai
b. Persentase 70%-89%, =tercapai
c. Persentase 50%-69%,.=cukup tercapai
d. Persentase 30%-49% =kurang tercaapai
e. . persentase 0%-29% =sangat kurang tercapai
Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa sehingga bahannya
dijadikan untuk bahan analisis. Data dalam penelitian ini memberikan gambaran
mengenai keaktivan dan kemampuan membaca peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan starategi Reading Aloud.
Data yang dikumpulkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus PTK
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran. Data yang diperoleh melalui instrumen
yang telah dikumpulkan sebelumnya diolah menjadi dua jenis data yaitu secara
kuantitatif dan kualitatif. Menurut Kunandar (2012 :128) menyatakan :
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar peserta didik) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata,keberhasilan belajar dan lain-lain.
b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi peserta didik berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kogntif), pandangan atau sikap peserta didik tehadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas peserta didik mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara deskriptif.
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari pre test yang dilakukan diawal pertemuan dan post
test yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran.
Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus :
Test PreSkor - MaksimumSkor
Test PreSkor -Test Post Skor Gain - N
Tabel 7 Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi
Rata – rata N – Gain Ternormalisasi Klasifikasi
0,70 < N – Gain Tinggi
0,30 ≤ N – Gain < 0,70 Sedang
N – Gain <0,30 Rendah
Sumber: Linggar Miranti. (2013)
2. Data Kualitatif
Data kualitatif berasal dari posttest yang diberikan, di deskripsikan proses
memperoleh data dari awal hingga akhir pembelajaran.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini :
1. Keseluruhan peserta didik memenuhi nilai KKM di atas 65.
2. 90% dari total populasi di kelas II sudah lancar membaca dengan ejaan yang baik
I. Jadwal Penelitian
1) Tahap-tahap penelitian.
a) Mengobservasi peserta didik melalui kegiatan membaca.
b) Memberikan soal tes untuk menguji sejauh mana peningkatan yang telah
diperoleh peserta didik.
2) Rencana Kegiatan pada tahap-tahap
a) melalui cerita yang dibacakan oleh peneliti atau guru, peserta didik
mendengarkan cerita tersebut kemudian membacakan kembali isi cerita dengan
suara nyaring. Guru mengobservasi dan memberi penilaian kepada semua peserta
didik.
b) Tes yang diberikan yaitu berjumlah 10 soal, tes ini diberikan untuk mengukur
pemahaman peserta didik dalam memahami isi cerita yang telah dibacanya.
c) Waktu untuk melaksanakan tiap tahap
Waktu yang digunakan tiap tahapnya adalah selama proses pembelajaran
berlangsung yaitu 3x35 menit, 70 menit untuk melakukan observasi dengan
kegiatan membaca dan 35 menit untuk melaksanakan tes di akhir pembelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Awal
Data awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
terhadap materi yang dijadikan topik pembelajaran sebelum penelitian tindakan
kelas. Adapun data awal pada tabel 8 terlihat dari 20 peserta didik sebagian besar
masih mendapatkan nilai yang rendah dalam kemampuan membaca sebelum
dilakukanya perlakua, hal ini berpengaruh pada hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Tabel 8 Data Hasil Tes Pra Tindakan Peserta Didik Kelas II SDN 4 Selat Hilir
No. Nama Peserta Didik KKM Nilai
1. BA 65 67,8 2. AK 65 64,2 3. CNA 65 50 4. NY 65 71,4 5. STH 65 75 6. DPSP 65 50 7. FN 65 46 8. MFAR 65 75 9. GAS 65 57,1 10. YSP 65 67,8 11. CAF 65 75 12. JFAN 65 50 13. MSR 65 75 14. NAP 65 75 15. MA 65 53,5 16. DA 65 53,5 17. JEB 65 57,1 18. NAP 65 67,8 19. YP 65 46,4
No. Nama Peserta Didik KKM Nilai
20. RPK 65 35 Jumlah
Rata-rata Ketuntasan
1212,6 60,63 45%
� =����,�
�� = 60,63
TB=∑s-65
N x 100%
TB=9
20 x 100%
=45%
Berdasarkan hasil tes awal kemampuan membaca maka dapat diketahui
kemampuan awal peserta didik terhadap materi membaca cerita dari 20 orang peserta
didik ada 11 orang peserta didik yang masih belum mencapai skor standar yaitu <65.
Dari 20 orang peserta didik yang memperoleh skor 65 atau >65 ada 9 orang peserta didik.
Hasil tes kemampuan awal peserta didik kelas II SDN 4 Selat Hilir dari 20 orang peserta
didik adalah 45% dengan kriteria kurang tercapai. Presentase hasil tes awal dapat dilihat
tabel dibawah ini.
2. Presentase Hasil Tes Awal
Tabel 9 Presentase Hasil Tes Awal
No Instrumen Nilai Jumlah Sobjek
Jumlah Ket
1 Tes awal >65 9 45% <65 11 55%
Jumlah 20 100%
Hasil presentase tes awal dari 20 orang peserta didik ada 9 orang peserta didik
yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 65 dan 11 peserta didik dari 20 orang
peserta didik yang mendapat nilai kurang dari 65. Berdasarkan hasil tersebut maka
penelitian memberikan tindakan selanjutnya dengan menggunakan starategi Reading
Aloud dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
3. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian ini diperlukan adanya perencanaan yang dapat menjadikan penelitian
ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah dilakukan. Begitu pula dengan
penelitian ini menggunakan siklus dalam meningkatkan kemampuan membaca
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
Penelitian tindakan kelas dilangsungkan dengan menggunakan siklus untuk melihat
tingkat keberhasilan dalam kemampuan membaca.
a. Perencanaan tindakan siklus I
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan adalah :
Pertama membuat rencana pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah-
langkah yang dilakukan dalam pembelajaran oleh peserta didik dan berbagai
kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Lankah-langkah yang
dimaksud adalah mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut terdapat tiga jenis kegiatan
yang dilakukan oleh guru yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
Pembukaan berisi tentang kegiatan awal pembelajaran meliputi
mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, menanyakan kehadiran peserta