111
EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (P3SPS) DALAM LITERASI MEDIA TELEVISI DI KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) PUSAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Nadya Shabrina NIM. 11140510000002 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M  

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

  • Upload
    others

  • View
    42

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN

PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM

SIARAN (P3SPS) DALAM LITERASI MEDIA TELEVISI

DI KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) PUSAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Nadya Shabrina

NIM. 11140510000002

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2019 M

 

Page 2: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN

PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM

SIARAN (P3SPS) DALAM LITERASI MEDIA TELEVISI

DI KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) PUSAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Nadya Shabrina

NIM. 11140510000002

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2019 M

 

Page 3: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

iii

 

Page 4: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 5: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

v

 

Page 6: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

vi

ABSTRAK

Nadya Shabrina, 11140510000092, Efektivitas Sekolah

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS) dalam Literasi Media Televisi di Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) Pusat, dibawah bimbingan Noor Bekti

Negoro, S.E, M.Si

Televisi merupakan salah satu media informasi, hiburan,

pendidikan, ajakan dan pemersatu. Namun kualitas siaran saat ini

terbilang masih di bawah standar. Hal ini karena minimnya

kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya siaran berkualitas

dan mengedukasi. Peraturan penyiaran menjadi tolak ukur untuk

meningkatkan kualitas siaran. Oleh karena itu, KPI mengadakan

Sekolah P3SPS sebagai salah satu program literasi media.

Pertanyaannya adalah apakah program Sekolah P3SPS

efektif dalam literasi media televisi di KPI Pusat? Apa saja

manfaat mengikuti program Sekolah P3SPS di KPI Pusat?

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,

dengan metode experiment one group pretest-posttest. Data dan

temuan diperoleh melalui observasi dengan mengikuti Sekolah

P3SPS angkatan XXXII, penyebaran kuesioner pretest -posttest

dilakukan kepada peserta program Sekolah P3SPS angkatan

XXXIV, serta dokumentasi untuk memeroleh teori dan konsep.

Teori yang digunakan adalah teori efektivitas Effendi

untuk membuktikan efektif atau tidaknya program Sekolah

P3SPS terhadap pengetahuan, perilaku dan sikap peserta. Maka

konsep tambahan dari penelitian ini adalah P3SPS sebagai

pedoman yang dibuat oleh KPI dan literasi media sebagai tujuan

KPI.

Berdasarkan perhitungan, thitung > ttabel yaitu sig 2,048 > -

4,481, dan perbandingan rata-rata pre test 151,63 dan post test

163,53, setara dengan peningkatan 7,81%. Maka program

Sekolah P3SPS sebagai salah satu program literasi media KPI,

dinyatakan efektif meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

peserta. Sekolah ini juga memberikan manfaat dalam segala

aspek, seperti pengetahuan dasar dan mendalam mengenai

peraturan penyiaran khususnya P3SPS. Peserta juga diajak

berpikir, menganalisis dan kritis terhadap media televisi, serta

diajak melihat secara langsung cara kerja KPI dalam mengawasi

dan mengontrol media penyiaran.

Kata Kunci: Efektif, P3SPS, Literasi Media, Peserta

 

Page 7: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kepada Illahi Rabbi, berkat rahmat dan

karunia-Nya, penulis memeroleh kemudahan selama proses

penelitian. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabatnya. Meskipun terdapat hambatan dalam proses penelitian

ini, namun berkat ridha Allah, doa dan ikhtiiar yang kuat,

akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi berjudul

“Efektivitas Program Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS) dalam Literasi Media

Televisi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat”.

Rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan, motivasi dan saran kepada peneliti.

Peneliti mengungkapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.

Arief Subhan, M.Ag, dan jajaran Wakil Dekan

Suparto,.Ed., Ph.D, Dr. Raudhonah, M.Ag, beserta Dr.

Suhaimi, M.Si yang sekaligus merangkap sebagai dosen

Pembimbing Akademik studi Komunikasi Penyiaran

Islam kelas B angkatan 2014.

 

Page 8: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

viii

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Drs.

Masran, M.Ag. dan Sekretaris Jurusan, Fita

Fathurokhmah, M.Si.

3. Noor Bekti Negoro, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing

penelitian yang senantiasa membimbing, mengarahkan,

dan memberikan dukungan penuh selama proses

penelitian.

4. Seluruh jajaran dosen studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu,. Terima

kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan.

5. Pimpinan, Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan

dalam meminjam literatur untuk penulisan skripsi.

6. Pimpinan serta jajaran staf UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan

mengarahkan penulis baik segi regulasi atau administrasi.

7. Pimpinan, komisioner dan jajaran staf KPI Pusat. Kepada

Kepala Sekolah P3SPS Mayong Suryo Laksono dan

Wakil Kepala Sekolah P3SPS Yusuf Hasan, yang telah

mengizinkan serta bersedia membantu penulis dalam

memeroleh data penelitian. Sehingga proses pengumpulan

data dapat berjalan lancar.

8. Kedua orang tua yaitu Bapak David Boechari dan Titi

Rezeki, kepada kakek dan nenek yaitu Muhadjir Markoem

 

Page 9: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

ix

dan Sri Herpartinah, serta adik dan kaka Sabilla Azzahra,

Muhammad Reza Pahlevi dan Jihan Safira. Terima kasih

sebesar-besarnya karena telah mendoakan, memotivasi

dan membantu, baik secara moril dan materiil.

9. Teman dekat penulis yaitu Ali Mustofa, Firly Fitriyani,

Istiqomah dan Mufid Hibatullah, terima kasih atas

dukungan dan bantuan selama perkuliahan sampai pada

penyusunan skripsi.

10. Teman-teman KPI angkatan 2014 khususnya KPI B

teman seperjuangan dalam dunia perkuliahan ini, terima

kasih atas bantuan dan dorongannya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Semoga Allah memudahkan segala

urusan kita dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Junior, senior dan rekan-rekan lainnya yang tak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas semangat

dan motivasi yang diberikan selama proses penelitian

Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih telah

memberikan semangat dan bantuan kepada penulis untuk

menyelesaikan penelitian ini. Penulis berharap agar skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pihak lain. Demikian, akhir kata,

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jakarta, 15 Januari 2019

Nadya Shabrina

 

Page 10: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................... iiii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. v

ABSTRAK .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................... viii

DAFTAR ISI........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Batasan Masalah ...................................................................... 14

C. Rumusan Masalah .................................................................... 14

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................... 14

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................................... 15

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 19

A. Efektivitas ................................................................................ 19

B. Literasi Media .......................................................................... 23

C. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS) ................................................................................... 25

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 28

E. Kerangka Pemikiran ................................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 31

A. Metode Penelitian .................................................................... 31

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 32

C. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 33

D. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 35

 

Page 11: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

xi

E. Sumber Data ............................................................................. 36

F. Teknik Pegumpulan Data ......................................................... 36

G. Teknik Pengolahan Data .......................................................... 39

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 43

A. Gambaran Umum Responden .................................................. 43

B. Pengolahan Uji Instrumen ........................................................ 44

C. Pengolahan Data ...................................................................... 52

D. Pembahasan .............................................................................. 56

BAB V KESIMPULAN ..................................................................... 73

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 77

LAMPIRAN

 

Page 12: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ....................................................... 36

Tabel 3.2: Kriteria Reabilitas ...................................................... 41

Tabel 4.1: Jabatan Responden ..................................................... 43

Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Uji Validitas .................................... 49

Tabel 4.3: Kriteria Reliabilitas .................................................... 50

Tabel 4.4: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................... 51

Tabel 4.5: Paired Samples Statistics ........................................... 52

Tabel 4.6: Paired Samples Correlations ..................................... 53

Tabel 4.7: Paired Samples Test ................................................... 54

 

Page 13: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi masih menjadi sorotan utama bagi

masyarakat indonesia. Melalui media televisi, masyarakat

dapat memeroleh informasi dan hiburan. Meskipun

masyarakat saat ini sudah banyak menggunakan internet

sebagai sumber informasi dan hiburan, namun masyarakat

lebih menikmati media televisi dibandingkan media

internet. Hal ini dikarenakan efek gambar, warna dan

suara yang menarik, penentuan jam tayang dapat

diketahui dengan mudah, serta televisi dapat dinikmati

secara serempak.

Televisi memang difasilitasi berbagai macam hal-

hal menarik, tak heran jika televisi masih menjadi media

yang diminati masyarakat. seperti hasil survei Nielsen

Consummer Media View (CMV) Indonesia

mengemukakan, bahwa penetrasi media televisi di

Indonesia tahun 2017 menduduki peringkat tertinggi,

yaitu mencapai angka 96%, dan media lainnya seperti

media luar ruangan memeroleh persentase sebesar 53%,

internet 44%, radio 37%, Koran 7%, sedangkan tabloid

dan majalah menduduki peringkat terendah yaitu sebesar

3%:1

1 Katadata.co.id, “Penetrasi Media Televisi Masih yang

Tertinggi,” artikel diakses pada 23 April 2018 dari

 

Page 14: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

2

Jika sisi positifnya adalah persentase penggunaan

televisi yang tinggi yaitu 96%, maka sisi negatifnya

adalah dampak negatif yang diterima oleh masyarakat

sebagai pengguna televisi. Untuk meminimalisir dampak

negatif tersebut, maka literasi media menjadi sandaran

penting bagi para penikmat siaran maupun produser.

Mengutip dari buku Pembelajaran Literasi

Berbasis Sastra Lokal karya Ibadullah Malawi, bahwa

National Institute of Literacy mendefinisikan literasi

sebagai:

“kemampuan individu untuk membaca, menulis,

berbicara, menghitung dan memecahkan masalah

pada tingkat keahlian yang diperlukan.”

Sehingga untuk mengatasi permasalahan mengenai

dampak negatif televisi, peningkatan yang diperlukan

adalah kemampuan dan keahlian dalam basis

pertelevisian. Televisi sendiri memiliki pengaruh besar

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga literasi media

televisi menjadi program penting yang harus

dilaksanakan.

Literasi media televisi lahir untuk memberikan

wawasan, pengetahuan serta kemampuan kepada

masyarakat mengenai pertelevisian. Melalui program

literasi ini, masyarakat dididik agar mampu memilah,

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/07/27/penetrasi-

televisi-masih-yang-tertinggi

 

Page 15: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

3

menilai, mengkritisi, serta ikut andil dalam mengontrol

siaran televisi.2

Untuk ikut andil dalam mengawasi siaran televisi,

penting bagi masyarakat untuk tidak hanya sekedar

mengkritik, namun kritik tersebut dibangun atas dasar

pengetahuan dan kemampuan mengenai penyiaran

televisi. Untuk hak dan kewajiban masyarakat dalam

menilai dan mengkritik lembaga penyiaran tertera dalam

UU Penyiaran Tahun 2002, Bab VI Pasal 52 bahwa: 3

(1)

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban

dan tanggung jawab dalam berperan serta

mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional. (2)

Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat,

perguruan tinggi, dan kalangan pendidikan, dapat

mengembangkan kegiatan literasi dan atau pemantauan

Lembaga Penyiaran; (3) Masyarakat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dapat mengajukan keberatan

terhadap program dan atau isi siaran yang merugika.

Namun perlu ditegaskan bahwa masyarakat tidak

hanya memiliki hak dalam mengkritik saja. tetapi juga

perlu diimplementasikan kepada diri sendiri. Seperti

halnya mengganti saluran televisi jika sekiranya tayangan

tersebut tidak mengedukasi atau bahkan memberikan

dampak negatif.

2 Apriadi Tamburaka, Literasi Media, (Jakarta:

RajaGrafindo), h.4 3 Komisi Penyiaran Indonesia, Undang-Undang Penyiaran

Republik Indonesia Tahun 2002, (Jakarta: KPI, 2018), h.32

 

Page 16: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

4

Oleh karena itu, Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI) sebagai lembaga yang berwenang mengatur dan

mengawasi siaran televisi, membentuk program-program

literasi media. Program literasi media ini merupakan

bentuk implementasi KPI untuk mengajak masyarakat

agar dapat memilah dan memilih antara tayangan

memberikan dampak baik atau buruk. Implementasi ini

berkaitan dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat

104:

ة يدعىن إلى الخير و يأمرون ببلمعروف و لتكه منكم أم

و ينهىن عه المنكر و أولئك هم المفلحىن

Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan

orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh

(berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.

Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali

Imran:104)4

Korelasi antara Surat Ali Imran ayat 104 dengan

program literasi di KPI Pusat adalah bentuk

pertanggungjawaban KPI dalam menyerukan kebaikan,

mengajak masyarakat untuk belajar mengenai dunia

penyiaran di Indonesia, sehingga masyarakat mengetahui

siaran yang positif. Serta mencegah masyarakat untuk

menonton siaran yang dapat berdampak negatif. Tidak

hanya KPI, peserta yang telah mengikuti literasi media ini

4 Muslim Pro Limited, Aplikasi: Muslim Pro,(Singapore:

BitsMedia, 2018)

 

Page 17: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

5

pun dapat ikut andil dalam mengimplementasikan dan

berbagi pengetahuan yang telah diperoleh selama proses

literasi media.

Seperti yang telah kita pahami bahwa fungsi dasar

media penyiaran televisi adalah sebagai media informasi

(to inform), media pendidikan (to educate), media hiburan

(to entertain), dan sebagai media persuasi.

Media sebagai penyampai informasi biasanya

disajikan dalam bentuk berita dan iklan. Untuk menjadi

sebuah fungsi informasi, wartawan televisi lebih dulu

mengumpulkan fakta-fakta di lapangan menggunakan

dasar 5W + 1H (What, Where, Who, Why, +How). Fakta-

fakta yang telah terkumpul dibungkus menjadi sebuah

berita kemudian disebarluaskan melalui televisi. Berita

tidak hanya untuk menyampaikan informasi, melainkan

untuk menginterpretasikan arti dan makna sebuah

peristiwa.5

Media sebagai media persuasi atau pembujuk,

biasanya disajikan dalam bentuk iklan. Iklan tidak hanya

berfungsi untuk memberikan informasi, tapi juga

berfungsi untuk mempromosikan sebuah produk. Selain

iklan produk, fungsi persuasi juga dimanfaatkan oleh para

elit politik untuk kepentingan politik. Fungsi persuasi

dianggap penting dalam komunikasi massa, karena dapat

memperkenalkan pada sebuah nilai tertentu, memperkuat

5 Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali

Pers).h. 66-69

 

Page 18: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

6

kepercayaan, mengubah sikap dan menggerakan

seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan

dalam membujuk.6

Media sebagai hiburan disajikan dalam bentuk

kartun, sinetron, talk show, dan variety show. Selain

informasi, masyarakat juga membutuhkan hiburan sebagai

pelepas kejenuhan setelah seharian beraktifitas. Inilah

alasan program hiburan ditayangkan pada primetime,

pukul 19.00-21.00. Karena pada primetime, banyak

masyarakat yang membutuhkan televisi untuk dijadikan

media hiburan setelah seharian beraktifitas.

Selain berfungsi sebagai media penghibur, televisi

juga berfungsi sebagai media edukasi. Biasanya program

edukasi ditayangkan dalam bentuk cerdas cermat, dan

siaran pengetahuan. Namun sangat disayangkan, program

seperti ini masih minim di tayangkan di televisi. Sebab

mayoritas masyarakat lebih menyukai program siaran

hiburan dibandingkan edukasi. Inilah yang menjadi salah

satu faktor minimnya program siaran edukasi yang tayang

di layarkaca Indonesia.

Jika media memiliki empat fungsi dasar, maka

sejak era reformasi, media kehilangan sisi idealisnya.

Sebab pada Era Orde Baru, media banyak banyak

mengalami kekangan sehingga terhambat kebebasannya..7

6 Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali

Pers).h. 73 7 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, h. 22

 

Page 19: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

7

Namun, sejak diberikan kebebasan, self censhorsip sisi

ideal media menjadi menurun, yaitu terjadinya pelemahan

media dalam memilih dan memilah pemberitaan yang

layak dimunculkan di media. Fenomena ini ibarat “kuda

lepas dari kandangnya”.

Pada tahun 2002, undang-undang penyiaran No.24

tahun 1997 diganti menjadi undang-undang No.32 Tahun

2002. Salah satu alasan UU penyiaran diganti, karena UU

sebelumnya menyatakan bahwa otoritas penyiaran berada

langsung di bawah pemerintah. Seperti pada UU No. 24

Tahun 1997 pasal 7 yang berbunyi "penyiaran dikuasai

oleh negara yang pembinaan dan pengendaliannya

dilakukan oleh pemerintah”.8

Berbeda dengan Undang-undang Penyiaran

Nomor 32 Tahun 2002 pasal 6 ayat 2 yang berbunyi

“dalam sistem penyiaran nasional sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), negara menguasai spektrum frekuensi

radio yng digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran

guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.9

Ini membuktikan perbedaan penyiaran Indonesia

dahulu dan sekarang. Jika dahulu kebijakan penyiaran

Indonesia mutlak berdasarkan kepentingan pemerintah,

8 Komisi Penyiaran Indonesia, “Dasar Pmbentukan” artikel

diakses pada 12 Januari 2019 dari

http://www.kpi.go.id/index.php/id/tentang-kpi/dasar-pembentukan 9 Komisi Penyiaran Indonesia, Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 tahun 2002 (Jakarta: Komisi Penyiaran

Indonesia, 2018).h.7

 

Page 20: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

8

maka penyiaran saat ini sebesar-besarnya untuk

kepentingan publik.

Namun selama pengesahan, banyak kontroversi

dari berbagai pihak. Ada yang menyetujui pengesahan

RUU penyiaran, ada pula yang menolak pengesahan

RUU. Terdapat enam alasan mereka menerima

pengesahan RUU, pertama karena menyetujui

pembentukan KPI sebagai lembaga yang mengawas dan

mengatur penyiaran. Kedua, menyetujui adanya peraturan

penyiaran. Karena sebebas apapun, media penyiaran tetap

membutuhkan peraturan yang mengatur. Ketiga, sanksi

yang diberikan oleh KPI tidak seberat sanksi yang

diberikan pemerintah yaitu pemberedelan. Keempat, UU

penyiaran dapat menjadikan acuan bagi stasiun televisi

swasta agar mampu bersaing secara sehat. Kelima, UU

penyiaran bermanfaat untuk meminimalisir dampak

negatif televisi. Keenam, pihak-pihak yang menolak

adanya UU penyiaran mayoritas berasal dari pembisnis

dan para artis, karena dianggap mengancam keuntungan

dan popularitas mereka.10

Tidak hanya menerima, yang menolak pengesahan

RUU pun tidak sedikit. Adapun empat alasan mereka

menolak terjadinya pengesahan RUU oleh DPR, pertama

karena kekhawatiran masyarakat terhadap semangat dan

keinginan DPR untuk memiliki kekuasaan yang

10

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta: Rajawali

Pers, 2010).h. 96-100

 

Page 21: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

9

melampaui pemerintah. Kedua, semangat otonomi daerah

yaitu keinginan setiap daerah untuk tidak hanya sekedar

menerima informasi, tetapi juga diberikan kesempatan

untuk menyebarkan informasi. Ketiga, kekhawatiran

terhadap munculnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

yang dibentuk oleh pemerintah. Mereka takut jika KPI

akan mengganggu kebebasan pers. Keempat,

kekhawatiran terhadap dampak negatif adanya stasiun

televisi swasta.11

Kehawatiran inilah yang akhirnya terjadi.

Maraknya stasiun televisi yang menayangkan adegan-

adegan seperti bulliying, kenakalan remaja, kekerasan,

percintaan, permasalahan rumah tangga, mistis dan

adegan negatif lainnya. Adegan seperti inilah yang dapat

memengaruhi pola perilaku masyarakat untuk berperilaku

serupa. Apalagi anak-anak dan remaja yang memiliki sifat

dasar imitasi atau meniru apa yang dia lihat tanpa melihat

baik buruknya.

Dilansir dari situs metrotvnews.com, menyatakan

bahwa saat ini Indonesia kekurangan tayangan-tayangan

berkualitas. Berdasarkan hasil riset Ikatan Sarjana

Komunikasi Indonesia (ISKI), menunjukan bahwa saat ini

tayangan yang mendidik hanya 0,7%. Rata-rata anak-anak

menyukai sinetron, serial Upin dan Ipin, sopo jarwo dan

serial anak lainnya. Ditinjau dari alasan menyukai serial

kartun adalah karena hiburan, sedangkan alasan anak-

11

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, h. 93-96

 

Page 22: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

10

anak menyukai sinetron anak muda saat ini karena adanya

adegan-adegan peperangan atau perkelahian.12

Namun

hal-hal seperti ini akan memberikan dampak negatif pada

tumbuh kembang anak. Salah satu dampak nyatanya yang

terjadi adalah viralnya anak-anak Sekolah Dasar (SD)

yang mengumbar kemesraan bersama pasangannya di

media sosial.

Fenomena dekadensi ini terjadi akibat kurangnya

pengawasan dari pihak keluarga serta faktor media

penyiaran saat ini yang memprioritaskan kuantitas siaran

dibandingkan kualitas. Karena media industri saat ini

ingin mencapai rating yang tinggi, agar dapat meraup

keuntungan yang lebih banyak. Media pertelevisian

Indonesia saat ini menganggap bahwa program siaran

dikategorikan sukses jika memerolah rating tinggi.

Namun faktanya, program siaran dapat dikategorikan

sukses apabila siaran tersebut berkualitas dan

mengedukasi, serta tidak memberikan dampak negatif.

KPI menetapkan skala kualitas program siaran

televisi sebesar 4.00, dengan standar 3.00. Sedangkan

hasil survei periode tiga 2018, menunjukan bahwa

kualitas program siaran televisi di Indoensia masih di

bawah standar. Berdasarkan Indeks kualitas program

televisi periode tiga pada bulan Oktober 2018 memeroleh

12

Nur Azizah, “Hanya 0,7 Persen Program Televisi yang

Mendidik,” artikel diakses pada 4 Mei 2018 dari

http://news.metrotvnews.com/read/2017/07/28/736176/hanya-0-7-

persen-program-televisi-yang-mendidik

 

Page 23: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

11

nilai untuk program wisata budaya sebesar 3.27, program

religi 3.13, program talkshow 3.03, program siaran berita

3.01, program siaran anak 2.92, variety show 2.58,

program sinetron 2.28 dan program infotainment 2.2013

Hal ini menjadi evaluasi bagi KPI sebagai

lembaga independen untuk meningkatkan pengawasan

dan kontrol terhadap media televisi di Indonesia. Tidak

hanya KPI, stasiun televisi di Indonesia pun perlu

menyadari bahwa media harus mengutamakan

kepentingan publik, serta menyadari pentingnya kualitas

siaran. Selain itu, peran aktif masyarakat juga dibutuhkan

untuk partisipatif dalam mengontrol siaran televisi.

Namun, pengetahuan masyarakat tentang media

penyiaran masih tergolong minim. Dapat dilihat dari

rating program siaran yang ditonton. Masyarakat

mayoritas memilih program hiburan seperti sinetron,

talkshow, variety show, reality show, komedi dan

program berbau mistis. sedangkan, program-program

hiburan saat ini banyak menayangkan adegan kekerasan,

bulliying, penggunaan kata-kata kasar atau penghinaan,

adegan percintaan, sampai adegan atau konflik rumah

tangga .

13

Komisi Penyiaran Indonesia, “(SIARAN PERS)

Umumkan Hasil Survei Indeks Periode II, KPI bersama P3I Sepakat

Tingkatkan Kualitas Siaran” diakses pada 10 Januari 2019 dari

http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34753-

siaran-pers-umumkan-hasil-survei-indeks-periode-ii-kpi-bersama-p3i-

sepakat-tingkatkan-kualitas-siaran

 

Page 24: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

12

Oleh karena itu KPI sebagai lembaga yang

berwenang mengawasi dan mengontrol media penyiaran,

mengadakan program literasi media guna meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan dunia

pertelevisian. Adapun program-program literasi media

yang diadakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah

pertama, Sosialisasi Program KPI. Pada program ini, KPI

berusaha mensosialisasikan kelembagaan KPI dan

pedoman penyiaran yang telah dibentuk oleh KPI sebagai

standar penyiaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh KPI

sebagai upaya dalam menumbuhkan dan mengajak

masyarakat untuk aktif dan kritis terhadap media dan

siarannya.

Kedua, TOT (Trainining of Trainer) Literasi

Media. Kegiatan ini bergerak sejak tahun 2011 melalui

kerjasama antara KPI Pusat dan KPI Daerah untuk

mendidik dan melatih para delegasi dari tiap daerah di

Indonesia. Delegasi ini berasal dari berbagai kalangan,

mulai dari mahasiswa, tokoh masyarakat, anggotaa LSM,

organsisasi masyarakat, yang kemudian akan terjun ke

masyarakat untuk melakukan literasi media.

Ketiga, Forum Masyarakat Peduli Media Sehat

(Format-Limas). Forum ini dibentuk oleh KPI dan

beberapa perwakilan organisasi masyarakat pada tahun

2012. Tujuan pembentukan forum ini adalah untuk

 

Page 25: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

13

memerjuangkan dan menegakan hak-hak publik sebagai

pengguna televisi.14

Berdasarkan tiga program literasi media KPI yang

telah disebutkan sebelumnya, penulis tertarik untuk

meneliti sosialisasi program KPI atau biasa disebut

program Sekolah P3SPS. Program ini adalah salah satu

upaya KPI dalam meningkatkan peran aktif dan kritis

masyarakat dan industri media terhadap penyiaran

televisi. Melalui sekolah P3SPS ini, masyarakat

diperkenalkan dengan lembaga KPI, serta pedoman

penyiaran yang dibentuk oleh KPI yaitu Pedoman

Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Sekolah P3SPS sendiri terbentuk berdasarkan UU

Penyiaran No.32 Tahun 2002 pasal 8 ayat 3 huruf (f) yang

berbunyi “KPI bertugas dan kewajiban menyusun

perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang

menjamin profesionalitas di bidang penyiaran”.15

Oleh

karena itu, peneliti ingin meneliti efektivitas dari program

Sekolah P3SPS dengan menggambil judul

“EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH

PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN

STANDAR PROGRAM SIARAN (P3SPS) DALAM

14

Nidya Mustika Army, “Literasi Media Televisi dengan

Pendekatan Inokulasi Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) Pusat,”

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Jakarta, 2015), 15

Komisi Penyiaran Indonesia, Undang-Undang Penyiaran

Republik Indonesia Tahun 2002, (Jakarta: KPI, 2018), h. 9

 

Page 26: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

14

LITERASI MEDIA TELEVISI DI KOMISI

PENYIARAN INDONESIA (KPI) PUSAT”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah

peneliti ingin melihat efektivitas dari Program Sekolah

P3SPS yang diadakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI) Pusat. Efektif atau tidak KPI Pusat membentuk

peserta yang melek media melalui program Sekolah

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS).

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran dan

Standar Program Siaran (P3SPS) efektif dalam literasi

media di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat?

2. Apa sajakah manfaat mengikuti Sekolah Pedoman

Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

(P3SPS) di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui efektivitas Sekolah

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

Siaran (P3SPS) dalam literasi media televisi di Komisi

 

Page 27: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

15

Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Serta mengetahui

manfaat-manfaat mengikuti program Sekolah P3SPS

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

1) Penelitian ini diharapkan mampu

membuktikan teori efektivitas pada sekolah

P3SPS.

2) Penelitian ini diharapkan mampu

membuktikan efektivitas KPI Pusat dalam

membentuk masyarakat melek media.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi atau acuan bagi civitas academic dan

KPI .

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi bagi penelitian selanjutnya.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penyusunan penelitian ini akan menggunakan skripsi

terdahulu sebagai bahan acuan dan referensi tambahan.

Adapun skripsi terdahulu yang akan digunakan:

1. Skripsi berjudul, “Literasi Media Televisi dengan

Pendekatan Inokulasi Komisi Penyiaran Indoensia

(KPI) Pusat”.16

Pada skripsi ini, penulis berusaha

16

Nidya Mustika Army, Literasi Media Televisi dengan

Pendekatan Inokulasi Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) Pusat,

(Jakarta: UIN Jakarta Perss, 2015)

 

Page 28: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

16

mendeskripsikan mengenai berbagai program literasi

media yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) dan salah satunya adalah program

Sekolah P3SPS yang menjadi pembahasan pada

penelitian ini.

Persamaan dalam penelitian ini terletak pada

pembahasan mengenai program literasi media oleh

Komisi Penyiaran Indonesia. Perbedaannya adalah,

jika pada penelitian Nidya mustika menyebutkan dan

menjabarkan jenis-jenis program literasi media yang

diadakan oleh KPI, maka pada penelitian ini khusus

membahas dan mendalami salah satu program literasi

media yaitu Sosialisasi Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS). Perbedaan

lainnya adalah teori dan pendekatan penelitian yang

digunakan.

2. Skripsi berjudul “Efektivitas Penggunaan Sistem

Barcode dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Information Operation Division (IOD) Bank Syariah

Mandiri”.17

Pada penelitian ini penulis menguji

apakah sistem barcode dapat meningkatkan kinerja

karyawan bidang Information Operation Division di

Bank Syariah Mandiri.

17

Didi Triadi, Efektivitas Penggunaan Sistem Barcode

dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation

Division (IOD) Bank Syariah Mandiri, (Jakarta: UIN Jakarta, 2016)

 

Page 29: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

17

Persamaan pada skripsi Didi ini terletak pada

metode yang digunakan yaitu metode eksperimen

pretest dan posttest. Sedangkan perbedaannya terletak

pada variabel yang diteliti.

3. Skripsi berjudul, “Efektivitas Leaflet Sebagai Media

Sosialisasi Program Gerakan Bebas Plastik”.18

Pada

penelitian ini penulis menguji efektivitas Leaflet

sebagai media sosialisasi program gerakan bebas

plastik, menggunakan metode eksperimen pretest-

posttest. Penguji berusaha menguji efektivitas leaflet

pada perubahan kognitif, afektif dan konatif yang

terjadi kepada pembaca leaflet.

Persamaan dalam skripsi Irinne ini terletak pada

pendekatan dan metode yang digunakan, yaitu

eksperimen, serta serta tujuan dalam penelitian ini

yaitu untuk menguji perubahan kognitif, afektif dan

konatif pada variabel.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini menggunakan

pedoman penulisan karya ilmiah yang telah diputuskan

sesuai Keputusan Rektor UIN Jakarta Nomor 507 Tahun

2017. Terdapat lima bab yang terdiri dari subab-subab

yang berkaitan. Adapun sistematika sebagai berikut:

18

Irinne, Efektivitas Leaflet Sebagai Media Sosialisasi

Program Gerakan Bebas Plastik, (Bogor: Institut Pertanian Bogor,

2016)

 

Page 30: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

18

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi konsep dan teori yang digunakan. Adapun

teori dan konsep yang digunakan adalah teori efektivitas,

konsep P3SPS dan konsep literasi media. Selain teori dan

konsep, bab ini juga berisi kerangka pemikiran dan

Hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi pendekatan penelitian, metode penelitian,

ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data,

populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, variabel

penelitian, hipotesis penelitian, uji instrumen, dan teknik

analisis data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil temuan penelitian dan pembahasan

terkait temuan yang telah diolah untuk dikorelasikan

dengan teori dan konsep yang peneliti gunakan pada

penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari rumusan masalah

penelitian, serta beberapa saran dari peneliti untuk peneliti

lain jika ingin melakukan penelitian yang serupa atau jika

ingin melanjutkan penelitian ini.

 

Page 31: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efek, yang berarti

tanggapan, reaksi komunikan terhadap pesan yang

disampaikan oleh komunikator.19

Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) efektivitas atau keefektifan

adalah keadaan berpengaruh, dan keberhasilan usaha atau

tindakan. Jadi efektivitas efektivitas ini berorientasi pada

tercapainya hasil akhir. Peter Drucker mengatakan bahwa

efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar dan

kunci keberhasilan.20

Jadi efektivitas adalah tercapainya suatu tujuan

yang diharapkan dan telah direncanakan secara matang,

melalui proses pencapaian yang besar.21

Menurut

beberapa ahli, efektivitas didefinisikan sebagai berikut:

a. Siagian, mendefinisikan efektivitas sebagai suatu

pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana

dengan jumlah yang telah ditentukan untuk

menghasilkan sejumlah barang dan jasa sesuai

19

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik,

(Jakarta: Graha Ilmu, 2009), h.59 20

Husein Umar, Business an Introduction, (Jakarta:

Gramedia, 2003), h.73 21

Aswar Annas, Interaksi Pengambilan Keputusan

Keputusan dan Evaluasi Kebijakan (Celebes Media Perkasa:2017),

h.74

 

Page 32: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

20

kegiatan yang dijalankan. Efektivitas sendiri

merujuk pada keberhasilan dari sasaran yang

ditetapkan. Jika hasil kegiatan mendekati sasaran

yang telah ditetapkan, maka tingkat efektivitasnya

akan semakin tinggi.

b. Emerson, mendefinisikan efektivitas sebagai

pengukuran tercapainya sasaran atau tujuan yang

telah ditetapkan.

c. Bernard, mendefinisikan efektivitas sebagai

pencapaian sasaran yang telah disepakati, serta

memberikan dampak kepuasan dan dampak-

dampak lain sesuai harapan.22

d. Syafaruddin, mendefinisikan efektivitas sebagai

suatu keadaan yang menunjukan keberhasilan

(atau kegagalan) dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.23

Jadi efektivitas menyangkut hasil akhir dari suatu

kegiatan atau program yang telah direncanakan. Hasil

dari rencana tersebut efektif jika terdapat pengaruh atau

timbalbalik, tercapainya suatu tujuan, penetapan sasaran,

materi yang disampaikan, metode penyampaian serta

sarana dan prasarana yang digunakan.

22

Aswar Annas, Interaksi Pengambilan Keputusan

Keputusan dan Evaluasi Kebijakan (Celebes Media Perkasa:2017),

h.74-75 23

Mukhtar dkk., Efektivitas Kepemimpinan, (Yogyakarta:

Deepublish, 2016), h.28

 

Page 33: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

21

2. Ukuran Efektivitas

Pengukuran nilai keefektifan juga diperlukan

untuk mengetahui sejauh mana dampak, manfaat atau

pengaruh yang ditimbulkan dari program kegiatan yang

dilaksanakan, sehingga dari pengukuran keefektifan akan

mendeskripsikan tingkat keberhasilan program kegiatan

tersebut.

Menurut Effendy, efektivitas terjadi jika berhasil

memengaruhi ketiga konsep berikut:

a. Efek kognitif, berkaitan dengan kesadaran,

pengetahuan dan peningkatan inteletualitas.24

Memeroleh pengetahuan berarti memeroleh

informasi, dan dari informasi tersebut akan

mengurangi ketidakpastian. Seperti pernyataan

yang disampaikan oleh Wilbur Schramm (1977),

informasi merupakan segala sesuatu yang dapat

mengurangi ketidakpastian atau mengurangi

jumlah kemungkinan alternatif dalam suatu

situasi.25

Maksudnya adalah, segala hal yang

mulanya berbentuk perkiraan atau ketidakpastian

dan masih dipertanyakan, akan berkurang

ketidakpastiannya, bahkan terjawab perkiraan dan

24

Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, ( Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2008), h.7 25

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2011), h.221

 

Page 34: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

22

pertanyaannya melalui pengetahuan-pengetahuan

yang diperoleh.

b. Efek afektif, berkaitan dengan sikap dan emosi.

Jika efek kognitif adalah untuk meningkatkan

intelektualitas, maka efek afektif adalah untuk

menggerakan hati atau perasaan.26

Menurut Ach,

sikap terbentuk dari organisasi kognitif. Ach

menyimpulkan, “There can’t therefore be a theory

of a attitudes or of social action that is not

grounded in an examination of their cognitive

foundation”. (Tidak akan ada teori sikap atau aksi

sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan

tentang dasar-dasar kognitif).27

Jadi, hati akan tergerak pada suatu hal, jika

sebelumnya telah memiliki bekal pengetahuan

tentang latar belakang hal tersebut. Selain

organisasi kognitif, stimulus juga berpengaruh

dalam memberikan efek afektif. Menurut Bandura,

afektif terjadi jika hal tersebut dapat menarik

perhatian, terjadi berulang-ulang atau

menimbulkan perasaan positif (memuaskan secara

psikologis).28

Dari stimulus tersebut akan

26

Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, ( Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2008), h.7 27

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2011), h.231 28

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.238

 

Page 35: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

23

menggerakan hati seseorang untuk bertindak sama

seperti yang dilihat dan dirasakannya.

c. Efek behavioral atau konatif, berkaitan dengan

perilaku atau tindakan.29

Perubahan atau

pembentukan perilaku dan keterampilan ini tidak

hanya berdampak bagi individu, melainkan juga

bagi orang lain. Karena secara tidak langsung,

tindakan yang kita lakukan akan dipelajari oleh

orang lain, diingat, dijadikan motivasi dan

berdampak pada peniruan perilaku.

Namun, menurut adaptasi Gonzales, meskipun ketiga

efek ini saling berkaitan, tidak menutup kemungkinan

terjadinya independen.30

Maksud pernyataan Gonzales

bahwa efektivitas itu tidak selalu dipusatkan pada ketiga

efek tersebut. Mencapai salah satu dari ketiga aspek

tersebut pun sudah dapat dikatakan efektif.

B. Literasi Media

1. Literasi Media

Literasi media adalah pendidikan yang bertujuan

untuk meningkatkan pemahaman atas cara kerja media,

cara media memproduksi makna, cara media organisasi

dan cara media mengkonstruksi realitas, serta bertujuan

memberikan kemampuan pada siswa untuk membuat

29

Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, ( Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2008), h.6-7 30

Rochat, Elvino, Komunikasi Pembangunan dan

Perubahan Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.110

 

Page 36: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

24

produk-produk media” (Pungente, 2002). Menurut

National Leadership Conference on Media Education

menyatakan konsep literasi media sebagai

“kemampuan untuk mengakses,

menganalisis, mengevaluasi dan

mengkomunikasikan pesan dalam berbagai

bentuknya”.31

Kedua definisi tersebut menunjukan bahwa literasi

media tidak hanya mengingkan seorang menjadi

penikmat media saja, melainkan dituntut memahami

prosedur dalam media, juga dituntut untuk memahami

konten yang dipublikasikan oleh media. Sehingga publik

mampu menjadi pengawas sekaligus pengontrol media.

2. Indikator Masyarakat Melek Media

Dikutip dari buku saku Literasi Media Televisi

KPI, bahwa indikator khalayak kritis media terbagi

menjadi tujuh indikator, yaitu:

a. Peserta memahami tentang isu-isu liputan media.

b. Menyadari media bisa memengaruhi gaya hidup,

sikap dan nilai.

c. Kritis terhadap pesan media.

31

Darwadi, “Media Baru Sebagai Informasi Budaya Global”

jurnal ini diakses pada 18 Januari 2019 dari

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=532710&

val=8101&title=MEDIA%20BARU%20SEBAGAI%20INFORMAS

I%20BUDAYA%20GLOBAL%20%20-

Membudayakan%20Literasi%20Media%20Internet%20pada%20An

ak%20dan%20Remaja-

 

Page 37: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

25

d. Mengembangkan sensitivitas terhadap isi media

karena berkait dengan kebudayaan.

e. Memahami persoalan pemikiran, financial, dan

regulasi yang berpengaruh pada industry media.

f. Memperhitungkan peran media dalam membuat

keputusan individual.

g. Mampu memengaruhi media.32

C. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

Siaran (P3SPS)

1. Pengertian P3SPS

Pada Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan

Standar Program Siaran (SPS), definisi Pedoman Perilaku

Penyiaran dalam Bab I Pasal 1, adalah ketentuan-

ketentuan bagi lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh

Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan tentang

batasan perilaku penyelenggaraan penyiaran dan

pengawasan penyiaran nasioanl.33

Sedangkan, Standar Program Siaran adalah standar

isi siaran yang berisi tentang batasan-batasan, pelarangan,

kewajiban, dan peraturan penyiaran, serta sanksi

32

Azimah Soebagijo dan Idy Muzayyad, Buku Saku Literasi

Media Televisi, (Jakarta: KPI, 2013), h.1 33

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012

(Jakarta: KPI, 2018), h.6

 

Page 38: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

26

berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran yang

ditetapkan oleh KPI.34

Jadi P3SPS merupakan pedoman yang dibentuk

oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait ketentuan

perilaku lembaga penyiaran dan ketentuan program

siaran yang ditayangkan di televisi.

2. Tujuan P3SPS

Bab II Pasal 4, menyatakan bahwa Pedoman Perilaku

Penyiaran (P3) memberi arah dan tujuan agar lembaga

penyiaran:

a. Menjunjung tinggi dan meningkatkan rasa

persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

b. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap

hukum dan segenap peraturan perundang-

undangan yang berlaku di Indonesia;

c. Menghormati dan menjunjung tinggi norma dan

nilai agama dan budaya bangsa yang

multikultural;

d. Menghormati dan menjunjung tinggi etika profesi

yang diakui oleh peraturan perundang-undangan;

e. Menghormati dan menjunjung tinggi prinsp-

prinsip demokrasi;

34

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012

(Jakarta: KPI, 2018), h.38

 

Page 39: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

27

f. Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia;

g. Menghormati dan menjunjung tinggi hak dan

kepentingan publik;

h. Menghormati dan menjunjung tinggi hak anak-

anak dan remaja;

i. Menghormati dan menjunjung tinggi hak orang

dan atau kelompok masyarakat tertentu; dan

j. Menghormati dan menjunjung tinggi prinsip-

prinsip jurnalistik.35

Sedangkan tujuan Standar Program Siaran (SPS)

tertera pada Bab II Pasal 2, bahwa:

a. Memperkokokh integrasi nasional, terbinanya

watak dan jati diri bangsa yang beriman dan

bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam

rangka membangun masyarakat yang mandiri,

demokratis, adil dan sejahtera;

b. Mengatur program siaran untuk kemanfaatan

sebesar-besarnya bagi masyarakat; dan

c. Mengatur program siaran agar tidak bertentangan

dengan nilai-nilai yang hidup dan berkembang

dalam masyarakat.36

35

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012 (Jakarta: KPI,

2018), h.10 36

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012 (Jakarta: KPI,

2018), h.44

 

Page 40: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

28

3. Fungsi P3SPS

Pada pembukaan Pedoman Perilaku Penyiaran

(P3) ayat (a) menyatakan bahwa dalam rangka peraturan

perilaku lembaga penyiaran Indonesia dibutuhkan suatu

pedoman yang wajib dipatuhi agar pemanfaatan frekuensi

radio sebagai ranah publik yang merupakan sumber daya

alam terbatas dapat senantiasa ditujukan untuk

kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya;37

Fungsi Standar Program Siaran (SPS) pada Bab II

Pasal 3 menyatakan bahwa Standar Program Siaran

ditetapkan agar lembaga penyiaran dapat menjalankan

fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan,

kontrol, perekat sosial, dan pemersatu bangsa.38

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Kerlinger (1973) merupakan dugaan

sementara terhadap masasalah penelitian yang mengkaitkan

antara hubungan dua variabel. Hubungan dua variabel ini

akan menimbulkan dua hipotesis, yaitu hipotesis kerja dan

hipotesis nol. Hipotesis nol (H0) menduga tidak adanya

hubungan antara dua variabel. Sedangkan hipotesis kerja

(H1) menduga adanya keterkaitan antara dua variabel.39

Jika

37

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012, h.2 38

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Standar Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012, h. 44 39

Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2014), h.130-

131

 

Page 41: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

29

kita rumuskan dengan penelitian ini maka hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

H0 : Program Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Stadar Program Siaran (P3SPS) tidak efektif

dalam literasi media televisi di Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) Pusat

H1 : Program Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran

dan Stadar Program Siaran (P3SPS) efektif dalam

literasi media televisi di Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) Pusat.

E. Kerangka Pemikiran

Efektivitas 1. Kognitif 2. Afektif 3. Konatif

Sekolah P3SPS

Bagan 2.1: Kerangka Pemikiran

 

Page 42: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

30

 

Page 43: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu.

Eksperimen ini adalah jenis eksperimen yang bertujuan

untuk menunjukan hubungan sebab akibat.40

Desain penelitian yang digunakan adalah jenis

ekperimen pretest and posttest group. Pada jenis

penelitian ini, variabel akan terlebih dahulu diuji (pretest).

Setelah diuji, variabel akan diberikan stimulus

(treatment), kemudian diukur kemabali (posttest).41

Sehingga dapat dilihat reaksi variabel setelah diberikan

stimulus.42

Berdasarkan penjelasan ini, maka teknik

eksperimen yang akan digunakan adalah one group

pretest-posttest. Teknik analisis data ini juga bertujuan

untuk menjelaskan dan memprediksi gerak atau arah

kecenderungan suatu variabel terikat di masa yang akan

datang.43

Berdasarkan langkah-langkah penelitian

eksperimen pretest-posttest group, maka peneliti akan

40

Ertambang, Panduan Praktis Riset Eksperimen, (Jakarta:

Indeks, 2016), h.12 41

Bambang, Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 158-161 42

Bambang, Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi, h. 49 43

Siyoto Sandu, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015), h.22

 

Page 44: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

32

terlebih dahulu menguji peserta sekolah P3SPS (pretest).

Kemudian, peserta akan mengikuti serangkaian sekolah

P3SPS di KPI Pusat selama tiga hari. Setelah menjalani

perlakuan, maka peserta akan diuji kembali (posttest).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan

tingkat perubahan peserta sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan. Maka akan terlihat pula tingkat efektifitas

Sekolah P3SPS yang diadakan oleh KPI Pusat.

Bagan 3.1: Rumus Metode Experimen One Group Pretest-Posttest

Keterangan:

1. O1 adalah Pretest

2. X adalah Stimulus (Treatment)

3. O2 adalah post test

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.44

Singkatnya, populasi adalah

44

Siyoto Sandu, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015),h.64

O1 X O2

 

Page 45: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

33

seluruh subjek penelitian.45

Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh angkatan sosialisasi P3SPS di

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan

dijadikan sumber data karena memiliki karakteristik

tertentu sesuai penelitian.46

Singkatnya sampel adalah

perwakilan dari populasi yang akan diteliti atau

dijadikan responden.47

Sampel yang diambil oleh

peneliti adalah peserta sosialisasi P3SPS angkatan

XXXIV.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah teknik sampel nonprobabilitas.

Teknik ini merupakan teknik penarikan sampel yang

tidak mengikuti panduan probabilitas matematis.48

Keunggulan dari teknik sampel nonprobabilitas adalah

sifatnya yang mampu merepresentasi populasi

45

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial:

Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada Perss, 2010), h. 68 46

Sofiyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2014), h. 30. 47

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial:

Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada Perss, 2010), h.68 48

Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana,

2014), h.113

 

Page 46: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

34

sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan

terhadap populasi.49

Adapun tipe penarikan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Purposive Sampling

adalah metode penetapan sampel karena memiliki

kriteria dan alasan tersentu.50

Teknik ini digunakan

jika pada penentuan sampel harus berdasarkan

kriteria-kriteria, alasan tertentu, dan adanya

pertimbangan.51

Dalam buku Morissan, sampel

terpilih ini mencakup responden, subjek atau elemen

yang dipilih karena memiliki karateristik atau kualitas

tertentu.52

Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah peserta Sekolah P3SPS angkatan XXXIV.

Setiap angkatan pada sekolah ini berkisar 28-40 orang

peserta setiap angkatan. Tipe penarikan sampel ini

digunakan karena memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Sampel merupakan peserta yang akan

mengikuti Sekolah P3SPS selama tiga hari

berturut-turut.

2. Peneliti menggunakan eskperimen kuasi

pretest-posttest group sebagai desain

49

Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana,

2014), h.114 50

Sofiyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2014), h. 33. 51

Eriyanto, Teknik Sampling, (Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, 2007), h. 250-251 52

Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana,

2014), h.117

 

Page 47: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

35

penelitian. Sehingga yang dapat dijadikan

sampel adalah angkatan yang akan mengikuti

Sekolah P3SPS dan tidak memungkinkan

angkatan-angkatan terdahulu untuk dijadikan

sampel karena tidak dapat diuji pretest.

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada semester

genap di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Pusat,

yang berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda No. 36,

RT.07/Rw.02, Gambir, Kota Jakarta Pusat, 10120.

Telepon: (021) 6340713.53

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 7

bulan dengan rincian sebagai berikut:

53

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat”Beranda KPIP”,

diakses pada 22 Februari 2018 dari http://kpi.go.id/index.php/id/,

No Kegiatan

Penelitian

2018 2019

03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02

1 Proposal

penelitian √

2 Penyusunan

Bab 1, 2, 3 √ √

3 Persiapan dan

perencanaan √ √

3 Riset √

4 Observasi √

 

Page 48: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

36

E. Sumber Data

Sumber data yang peneliti gunakan sebagai media

dalam pegumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan oleh

peneliti langsung dari sumber pertama atau subjek

yang diteliti. Dalam penelitian ini, data primernya

adalah peserta yang mengikuti sekolah P3SPS.

2. Data Sekunder adalah data yang mudah didapatkan

karena sudah dalam bentuk artikel, jurnal, buku, dan

dokumentasi lainnya. Dalam penelitian ini, data

sekunder yang peneliti gunakan adalah profil KPI,

P3SPS, Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun

2002, penelitian terdahulu, artikel, jurnal dan buku.

F. Teknik Pegumpulan Data

Dalam pengumpulan informasi dan data, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang dalam

mengamati suatu objek menggunakan pancaindra.

5 Pengumpulan

data

6 Penyusunan

Bab 4 dan 5

7 Sidang Skripsi √

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian

 

Page 49: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

37

Maka metode observasi adalah pengumpulan data

guna mengumpulkan informasi dan data penelitian

melalui pengamatan dan pancaindra.54

Observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini

adalah dengan mengamati dan mengikuti proses

pelaksanaan sekolah P3SPS angkatan XXXIV yang

dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Tujuannya

agar peneliti dapat merasakan secara langsung

kegiatan sekolah P3SPS, memahami materi-materi

yang disampaikan, serta dapat menambah data-data

penelitian.

2. Angket

Angket adalah metode pungumpulan data melalui

lembaran berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

telah disusun oleh peneliti, tujuannya untuk

memeroleh informasi tentang apa yang dialami dan

diketahui oleh responden.55

Pada penelitian ini, Angket yang disebarkan berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan,

sikap dan perilaku sebelum dan sesudah mengikuti

Sekolah P3SPS. Maka angket yang diberikan kepada

sampel adalah angket pretest dan posttest. Kuesioner

ini ditujukan kepada peserta Sekolah P3SPS angkatan

XXXIV pada bulan Desember 2018. Pretest adalah uji

54

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2011), h.118 55

Siyoto Sandu, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015), h.79

 

Page 50: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

38

tes terhadap peserta sebelum diberikan perlakuan

Sekolah P3SPS, tujuannya untuk mengetahui seberapa

besar intelektualitas dan partisipatif peserta terhadap

media televisi sebelum mengikuti Sekolah P3SPS.

Sedangkan Posttest adalah uji tes terhadap peserta

sesudah diberikan perlakuan Sekolah P3SPS untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan intelektualitas

dan partisipatif peserta sebagai akibat adanya Sekolah

P3SPS.

Jenis angket yang akan peneliti gunakan adalah

angket check list (centang). Pada angket jenis tertutup

ini, peneliti sudah menyediakan jawaban terstruktur,

sehingga reponden hanya perlu membubuhi tanda

centang pada kolom jawaban yang dianggap benar.56

Skala yang digunakan untuk memberikan jawaban

atau nilai pada butiran pertanyaan kuesioner adalah

skala linkert. Skala Linkert biasanya berupa penilaian

seperti Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skala

nilai dari terbesar sampai tekecil.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah kumpulan catatan peristiwa-

peristiwa yang telah lalu, biasanya berupa tulisan,

seperti surat, jurnal, buku, majalah, buku harian, atau

56

Siyoto Sandu, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015),h.80

 

Page 51: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

39

dapat berupa gambar, karya monumental dan

dokumen-dokumen lainnya.57

Adapun dokumentasi yang peneliti gunakan

berupa Pedoman Perilaku Penyiaran Indnesia Tahun

2012, Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun

2002, foto saat pengisian kusioner oleh responden,

dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah kebenaran yaitu menunjukan

seberapa besar alat ukur mampu mengukur apa yang

hendak diukur. Maka Uji validitas yang digunakan

pada penelitian in adalah validitas konstruk. Validitas

konstruk bertujuan mengukur suatu alat ukur

(kuesioner) untuk mengetahui valid atau tidaknya

setiap butir pertanyaan pada suatu alat ukur tersebut.

Uji validitas konstruk diukur menggunakan tabel

product moment. Pada validitas ini, hasil rhitung akan

dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka

hasilnya valid. rtabel diambil sesuai dengan jumlah

reponden pada uji validitas. Pengukuran rtabel dapat

dilihat pada tabel pearson product moment.58

57

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2011). h.125-126 58

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Kencana:

Jakarta, 2014). h.46-47

 

Page 52: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

40

Penelitian ini menggunakan Microsoft Excel 2013

untuk menghitung tingkat validitas pada tiap butir

pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat

konsistensi dari hasil pengukuran validitas. Teknik

yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen

ini adalah menggunakan teknik internal consistency,

yaitu pengukuran reliabilitas hanya sekali ukur.59

Metode yang dipilih untuk menghitung reliabilitas

internal consistency adalah Alpha Cronbach. Adapun

rumusanya sebagai berikut:60

(

∑ )

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

= jumlah butir pertanyaan

∑ = jumlah Varians

= varians total

Untuk menghitung reliabilitas, peneliti

menggunakan program Microsoft Excel 2013.

Kemudian hasil reliabilitas dapat diukur dan

59

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h.55-56 60

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h.56-58

 

Page 53: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

41

dicocokan dengan tabel tingkat reliabilitas. Tabel

tingkat reliabilitas dapat dilihat pada kolom berikut:

Reliabilitas Kriteria

0,90-1,00 Sangat Tinggi

0,70-0,90 Tinggi

0,40-0,70 Cukup

Tabel 3.2: Kriteria Reabilitas

3. Uji Normalitas

Pelaksanaan uji normalitas bertujuan untuk

mengukur dan mengetahui apakah kuesioner telah

terdistribusi dengan normal atau tidak. Pada penelitian

ini jenis uji normalitas yang digunakan adalah

Kolmogorov-Smirnov (K-S), yaitu pendistribusian

dinyatakan normal apabila hasil signifikansi >0,05.

Program yang digunakan untuk mengukur normalitas

pada penelitian ini adalah SPSS 23.

4. Uji T test

Teknik pengolahan data yang digunakan pada

penelitian ini adalah Uji Parametrik dengan metode

ttest. Peneliti menggunakan SPSS sebagai program

untuk menghitung ttest. Adapun jenis penghitungan ttest

yang digunakan adalah sample paired test, dengan

pengukuran apabila sig (2-tailed) < 0,05, maka

terdapat hubungan atau pengaruh.

 

Page 54: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

42

5. Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hupo dan

thesis. Hupo berarti sementara dan thesis berarti

pernyataan. Maka hipotesis adalah pernyataan

sementara, sehingga perlu diuji kebenarannya.

Jenis hipotesis yang digunakan untuk penelitian ini

adalah hipotesis komparatif, yaitu hipotesis yang

digunakan untuk permasalahan penelitian yang

bersifat perbandingan. Dan taraf signifikansi (alpha)

yang diambil adalah 5% atau 0,05. Rumusan Hipotesis

adalah sebagai berikut:

H0 = µd = 0

H1 = µd ≠ 0

Keterangan:

H0 = tidak adanya hubungan atau pengaruh antar dua

variabel atau lebih

H1 = adanya hubungan atau pengaruh antar dua variabel

atau lebih.

 

Page 55: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

43

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Secara umum, responden pada penelitian ini

adalah peserta sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran dan

Standar Program Siaran (P3SPS) di Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) Pusat dengan jumlah 30 orang peserta.

Hal yang perlu diperhatikan pada karakteristik responden

adalah jabatan karena berpengaruh pada variabel yang

diteliti, yaitu tingkat efektifitas sekolah P3SPS. Seberapa

besar peningkatan atau efek yang terjadi sebelum dan

sesudah mengikuti sekolah ini. Jabatan pada responden

terbagi menjadi tiga, yaitu praktisi media, mahasiswa dan

Umum.

NO JABATAN JUMLAH PERSEN

1 Praktisi Media 20 66%

2 Mahasiswa 5 16,5%

3 Masyarakat Umum 5 16,5%

Tabel 4.1: Jabatan Responden

Mayoritas peserta diprioritaskan bagi praktisi

media karena P3SPS merupakan pedoman bagi industri

media dan praktisinya. Sehingga KPI berharap dengan

adanya sekolah ini, para praktisi media mampu

mengembangkan dan mengimplementasikan hasil yang

diperoleh selama mengikuti sekolah ini. Sedangkan bagi

 

Page 56: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

44

masyarakat umum, bertujuan mengenalkan P3SPS dan

diharapkan mampu memberi andil dalam mengontrol

media.

B. Pengolahan Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat

keterwakilan kuesioner dalam meneliti objek yang

diteliti, sehingga dapat mengetahui butiran-butiran

pertanyaan yang mana sajakah yang dapat dijadikan

data primer dalam penelitian. Untuk menguji validitas

pada kuesioner, peneliti menggunakan rumus korelasi

Pearson Product Moment, dengan membandingkan

tingkat validitas pada tiap butir-butir kuesioner dengan

tabel korelasi r.

Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebarkan

kepada 29 responden dengan tingkat signifikansi 5%,

maka tiap butir pertanyaan atau r hitung harus lebih

besar dari r tabel yaitu 0,367. Sedangkan, jika r hitung

< r tabel, maka butir pertanyaan itu dianggap tidak

valid.

Peneliti menganalisis validitas menggunakan

Microsoft Excel 2013, maka dari hasilnya dapat

disimpulkan bahwa dari total 72 butir pertanyaan

terdapat 45 butir yang dinyatakan valid sedangkan 27

butir lainnya tidak valid. Adapun tabel hasil uji

validitasnya sebagai berikut:

 

Page 57: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

45

Item Koefisiensi

r Hitung

Koefisiensi

r Tabel

Kesimpulan

Butir 1 0,296 0,367

TIDAK

VALID

Butir 2 0,498 0,367 VALID

Butir 3 0,458 0,367 VALID

Butir 4 0,606 0,367 VALID

Butir 5 0,466 0,367 VALID

Butir 6 0,406 0,367 VALID

Butir 7 0,144 0,367

TIDAK

VALID

Butir 8 0,371 0,367 VALID

Butir 9 0,185 0,367

TIDAK

VALID

Butir 10 0,494 0,367 VALID

Butir 11 0,375 0,367 VALID

Butir 12 0,424 0,367 VALID

Butir 13 0,371 0,367 VALID

Butir 14 0,444 0,367 VALID

Butir 15 0,439 0,367 VALID

Butir 16 -0,055 0,367 TIDAK

 

Page 58: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

46

VALID

Butir 17 0,165 0,367

TIDAK

VALID

Butir 18 0,448 0,367 VALID

Butir 19 0,039 0,367

TIDAK

VALID

Butir 20 0,488 0,367 VALID

Butir 21 0,486 0,367 VALID

Butir 22 0,044 0,367

TIDAK

VALID

Butir 23 0,317 0,367

TIDAK

VALID

Butir 24 0,440 0,367 VALID

Butir 25 0,418 0,367 VALID

Butir 26 0,277 0,367

TIDAK

VALID

Butir 27 0,309 0,367

TIDAK

VALIID

Butir 28 0,445 0,367 VALID

Butir 29 0,502 0,367 VALID

Butir 30 0,230 0,367

TIDAK

VALID

 

Page 59: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

47

Butir 31 0,420 0,367 VALID

Butir 32 0,255 0,367

TIDAK

VALID

Butir 33 0,249 0,367

TIDAK

VALID

Butir 34 0,402 0,367 VALID

Butir 35 0,208 0,367

TIDAK

VALID

Butir 36 0,419 0,367 VALID

Butir 37 0,227 0,367

TIDAK

VALID

Butir 38 0,197 0,367

TIDAK

VALID

Butir 39 0,365 0,367

TIDAK

VALID

Butir 40 0,419 0,367 VALID

Butir 41 0,214 0,367

TIDAK

VALID

Butir 42 0,033 0,367

TIDAK

VALID

 

Page 60: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

48

Butir 43 0,431 0,367 VALID

Butir 44 0,326 0,367

TIDAK

VALID

Butir 45 0,368 0,367 VALID

Butir 46 0,315 0,367

TIDAK

VALID

Butir 47 0,433 0,367 VALID

Butir 48 0,386 0,367 VALID

Butir 49 0,447 0,367 VALID

Butir 50 0,510 0,367 VALID

Butir 51 0,101 0,367

TIDAK

VALID

Butir 52 0,458 0,367 VALID

Butir 53 0,160 0,367

TIDAK

VALID

Butir 54 0,511 0,367 VALID

Butir 55 0,511 0,367 VALID

Butir 56 0,489 0,367 VALID

Butir 57 0,567 0,367 VALID

Butir 58 0,565 0,367 VALID

 

Page 61: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

49

Butir 59 0,533 0,367 VALID

Butir 60 0,329 0,367

TIDAK

VALID

Butir 61 0,547 0,367 VALID

Butir 62 0,444 0,367 VALID

Butir 63 0,245 0,367

TIDAK

VALID

Butir 64 0,368 0,367 VALID

Butir 65 0,547 0,367 VALID

Butir 66 0,536 0,367 VALID

Butir 67 0,456 0,367 VALID

Butir 68 0,387 0,367 VALID

Butir 69 0,207 0,367

TIDAK

VALID

Butir 70 0,384 0,367 VALID

Butir 71 0,326 0,367

TIDAK

VALID

Butir 72 0,454 0,367 VALID

Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Uji Validitas

 

Page 62: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

50

2. Uji Reliabilitas

Teknik yang digunakan untuk mengukur uji

reliabilitas ini adalah teknik Alpha Cronbach, dengan

rumus sebagai berikut:

(

∑ )

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

= jumlah butir pertanyaan

∑ = jumlah Varians

= varians total

Uji reliabilitas ini dihitung menggunakan program

Microsoft Excel 2013 dengan perolehan hasil 0,93.

Perolehan ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas

pada kuesioner ini sangat tinggi, sebagaimana tabel

taraf reliabilitas sebagai berikut:

eliabilitas Kriteria

0,90-1,00 Sangat Tinggi

0,70-0,90 Tinggi

0,40-0,70 Cukup

Tabel 4.3: Kriteria Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas berada pada tingkat teratas

yaitu berada diantara 0,90-1,00 yang berarti memiliki

tingkat reliabilitas sangat tinggi.

 

Page 63: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

51

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang telah diperoleh terdistribusi dengan

normal atau tidak. Pada penelitian ini uji statistik yang

digunakan untuk mengukur normalitas adalah Uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S), sehingga data

dinyatakan normal apabila hasil signifikansi >0,05.

Adapun perolehan uji normalitas yang dihitung

menggunakan program SPSS versi 23 sebagai berikut:

PRE

TEST

POST

TEST

N 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 151,6333 163,5333

Std.

Deviation 15,97948 14,04852

Most Extreme

Differences

Absolute ,151 ,157

Positive ,070 ,121

Negative -,151 -,157

Test Statistic ,151 ,157

Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c ,059

c

Tabel 4.4: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan tabel uji normalitas menggunakan K-

S Test, maka hasil signifikansinya >0,05 yaitu untuk

pretets 0,079 > 0,05 dan untuk posttest 0,59 > 0,05.

 

Page 64: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

52

Ini menunjukan bahwa data yang diperoleh dari

pretest dan post test terdistribusi dengan normal.

C. Pengolahan Data

1. Uji T Test

Penulis menggunakan t-test sebagai alat ukur,

karena permasalahan yang peneliti ambil merupakan

uji banding. Sehingga perlu dilakukan analisis

menggunakan hasil uji t-test.

Untuk membuktikan nilai rata-rata yang diperoleh

dari kuesioner, maka peneliti menggunakan paired

sample statistic sebagai pengukurnya. Adapun tabel

tersebut sebagai berikut:

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 PRE TEST 151,6333 30 15,97948 2,91744

POST

TEST 163,5333 30 14,04852 2,56490

Tabel 4.5: Paired Samples Statistics

Berdsarkan tabel paired sample statistic dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata 30 responden

sebelum mengikuti sekolah P3SPS sebesar 151,6

sedangkan setelah mengikuti sekolah meningkat

menjadi 163,5. Ini berarti terdapat peningkatan pada

nilai rata-rata peserta.

 

Page 65: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

53

Setelah itu peneliti mengukur apakah terdapat

korelasi atau hubungan antara peserta sebelum dan

sesudah mengikuti Sekolah P3SPS. Peneliti

menggunakan paired sample crelation, sebagaimana

hasilnya pada tabel berikut:

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE TEST &

POST TEST 30 ,537 ,002

Tabel 4.6: Paired Samples Correlations

Apabila sig < 0,05 berarti terdapat korelasi antara

sebelum dan sesudah. Maka hasil yang diperoleh

berdasarkan tabel paired sample correlation,

diperoleh korelasi sebesar 0,537, sedangkan

signifikansi 0,002. Hasil ini membuktikan bahwa

terdapat korelasi atau hubungan antara peserta

sebelum mengikuti sekolah P3SPS dan sesudah

mengikuti sekolah P3SPS.

Selanjutnya berdasarkan variabel penelitian ini,

yaitu efektivitas sekolah P3SPS, maka perlu dilakukan

uji hipotesis. Melalui uji hipotesis, maka akan

terjawab apakah sekolah P3SPS ini efektif atau tidak.

Dan untuk membuktikannya peneliti menggunakan

paired sample test pada SPSS versi 23. Hasilnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

 

Page 66: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

54

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of

the Difference

Lower Upper

-11,90000 14,5468

3

2,655

88 -17,33188 -6,46812 -4,481 29 ,000

Tabel 4.7: Paired Samples Test

Berdasarkan tabel paired sample test, diperoleh

thitung sebesar -4,481 dan signifikansi (2-tailed) sebesar

0,000. Maka apabila hasil sig 0,000 < 0,50 berarti

terdapat hubungan atau pengaruh.

2. Hipotesis

H0 = µd = 0

H1 = µd ≠

Keterangan :

H0 = Sekolah P3SPS tidak efektif dalam literasi

media televisi di KPI Pusat

H1 =Sekolah P3SPS efektif dalam literasi media

televisi di KPI Pusat

a. Menentukan Alpha

α = sebesar 5% atau 0,05

b. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan hipotesis dapat

dilakukan dengan dua cara. Untuk cara pertama

 

Page 67: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

55

menggunakan perbandingan antara thitung dan ttabel.

Keputusannya jika ttabel > thitung maka H0 ditolak,

berarti terdapat pengaruh dan begitu pun

sebaliknya. Adapun caranya pertama bahwa

berdasarkan perolehan nilai thitung pada tabel paired

sample test sebesar = -4,481. Sedangkan ttabel

sebesar 2,048.

Ttabel dapat diperoleh dengan rumus t = t

(α/2; n-k-1). Maka jika dihitung ttabel pada

penelitian ini berdasarkan rumus adalah :

t = (0,05/2; 30-1-1),

t = 0,025 ; 28

t = 2.048

Hasil keputusannya adalah ttabel > thitung

yaitu 2,048 > -4,481 berarti H0 ditolak. Maka

berdsarakan perhitungan ini, keputusannya adalah

sekolah P3SPS efektif dalam literasi media di KPI

Pusat.

Cara pegambilan keputusan kedua, dapat

dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara sig dan α. Keputusannya jika sig < α maka

H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh dan

begitupun sebaliknya.

Adapun caranya apabila nilai probabilitas

(Sig) yang diperoleh berada di bawah taraf

signifikansi, maka dapat dikatakan terdapat

pengaruh atau perubahan. Berdasarkan tabel

 

Page 68: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

56

sample paired test diperoleh nilai signifikansi

0,000, dan nilai taraf signifikansi (α) adalah 0,05/2

= 0,025.

Hasil keputusannya adalah sig < α yaitu

0,000 < 0,025 berarti H0 ditolak. Maka

berdasarkan perhitungan ini, keputusannya adalah

sekolah P3SPS efektif dalam literasi media televisi

di KPI Pusat.

D. Pembahasan

1. Efektifitas

Efektivitas terjadi apabila sesuatu yang

direncanakan, telah mencapai keberhasilan.

Keberhasilan terjadi jika tujuan yang diharapkan telah

terealisasi.

Sebagaimana KPI Pusat telah merencanakan

Sekolah P3SPS ini agar sesuai dengan konsep dan

tujuan yang diharapakan. Berdasarkan hasil penelitian,

terdapat keefektifan sekolah P3SPS terhadap peserta

yang telah mengikuti sekolah tersebut. Jika terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap peserta, maka

Sekolah P3SPS dikatakan efektif.

Untuk mengukur tingkat efektif, Effendy membagi

ke dalam tiga bagian, yaitu:

a. Efek Kognitif

Efek ini berkaitan dengan pengetahuan,

yaitu terjadinya peningkatan intelektualitas

 

Page 69: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

57

pada peserta Sekolah P3SPS. Berdasarkan 16

butir pertanyaan pada lembar kuesioner, yang

berkaitan dengan efek kognitif peserta,

terdapat peningkatan sebesar 7,81%.

Jika pada pretest pengetahuan dasar

peserta sebesar 84,99% maka setelah

mengikuti sekolah P3SPS tingkat pengetahuan

peserta meningkat menjadi 92,81%. Tingkat

pengetahuan peserta terbilang cukup tinggi,

melihat mayoritas peserta merupakan praktisi

media.

Berdasarkan efek konatif peserta setelah

menikuti Sekolah P3SPS, terdapat peningkatan

pengetahuan mengenai dasar-dasar penyiaran,

tujuan penyiaran, peraturan penyiaran yang

berlaku, beserta kasus-kasus yang berkaitan.

Peserta juga diberikan pengetahuan mendalam

mengenai P3SPS, khususnya bab-bab tentang

program siaran atas dasar perlindungan anak,

program jurnalistik, seksualitas, kekerasan

serta mistik dan horror.

a. Efek Afektif

Efek ini berkaitan dengan tergeraknya

perasaan atau emosi peserta, sehingga terdapat

peningkatan dalam pengambilan sikap.

Berdasarkan 11 butir pertanyaan pada lembar

 

Page 70: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

58

kuesioner, yang berkaitan dengan efek afektif,

terdapat peningkatan sebesar 6,43%.

Jika pada uji pretest tingkat emosi peserta

sebesar 83,02%, maka pada uji posttest

meningkat menjadi 89,46%. Namun dari tolak

ukur efektivitas, tingkat afektif menjadi bagian

terendah diantara dua ukuran lainnya yaitu

kognitif dan konatif.

Melihat program siaran saat ini, meskipun

pengetahuan para praktisi media cukup tinggi,

namun dalam pengambilan sikap masih belum

sebanding dengan pengetahuannya.

Salah satu contohnya bisa kita lihat pada

penayangan program siaran seperti sinetron

yang menceritakan kisah percintaan, kisah

rumah tangga, perselingkuhan dan konflik

lainnya. Mereka memahami bahwa hal ini

dapat memberikan efek negatif bagi penonton,

namun siaran seperti inilah yang justru laku

dipasaran, sehingga memberikan keuntungan

yang lebih besar bagi stasiun televisi

Tidak hanya dari praktisi media, sikap dari

kalangan mahasiswa dan masyarakat umum

sebagai penikmat televisi juga perlu diarahkan,

agar lebih bijak dalam memilih program siaran

yang akan ditonton.

 

Page 71: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

59

Melalui Sekolah P3SPS ini, peserta diajak

untuk meningkatkan kepedulian terhadap

fungsi utama media televisi, diajak untuk lebih

peduli terhadap pertumbuhan anak yang juga

sebagai penikmat televisi, menumbuhkan

kekhawatiran terhadap dampak negatif televisi,

memotivasi untuk partisipatif dalam

mengontrol media, serta memotivasi untuk

memilih dan memproduksi tayangan yang

sehat dan berkualitas.

b. Efek Konatif

Efek ini berkaitan dengan tindakan, yaitu

peningkatan atau perubahan yang terjadi pada

perilaku atau keterampilan peserta setelah

mengikuti Sekolah P3SPS. Berdasarkan 18

butir pertanyaan pada lembar kueesioner yang

berkaitan dengan efek konatif, terdapat

peningkatan sebesar 7,49%.Jika pada uji

pretest tingkat konatif peserta sebesar 84,30%,

maka pada uji posttest meningkat menjadi

91,80%.

Efek konatif berkaitan dengan perubahan

atau peningkatan baik perilaku maupun

keterampilan pada peserta Sekolah P3SPS.

Peserta diajak untuk mengikuti segenap

peraturan penyiaran yang berlaku, dan ikut

aktif dalam mengntrol media. Tidak hanya itu,

 

Page 72: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

60

selama penyampaian materi, peserta diberikan

kesempatan untuk melakukan sesi tanya jawab,

dan pada akhir Sekolah P3SPS KPI

mengadakan ujian bagi peserta. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

peserta dalam menganalisis dan mengkritisi

kasus-kasus penyiaran.

Oleh sebab itu, Sekolah P3SPS dikatakan efektif

karena mampu memberi peningkatan pada peserta

baik dari segi kognitif, afektif dan konatif.

Sebgaimana hasil keseluruhan pada lembar kuesioner

peserta, bahwa total pretest sebesar 84,15%, dan

postest meningkat menjadi 91,40%. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat 7,25% peningkatan pada

sisi kognitif, afektif dan konatif peserta, setelah

mengikuti Sekolah P3SPS.

2. Literasi Media

Literasi media adalah pendidikan yang bertujuan

untuk meningkatkan pemahaman dalam mengakses,

menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan

pesan melalui media. Sebagaimana Sekolah P3SPS

juga memberikan pendidikan dan pemahaman tentang

literasi media. Menurut konsep National Leadership

Conference on Media Education menyatakan definisi

literasi media adalah kemampuan untuk mengakses,

 

Page 73: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

61

menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan

pesan dalam berbagai bentuk.61

Pertama, pemahaman bahwa siaran dapat

dikatakan sukses dan berkualitas jika program tersebut

dapat memberikan dampak positif bagi penonton, dan

selama tidak melanggar ketentuan P3SPS. Sehingga

bukan rating yang menjadi tolak ukur. Seperti dalam

pembukaan P3SPS huruf (a) yang berbunyi:62

“bahwa dalam rangka pengaturan perilaku

lembaga penyiaran di Indonesia dibutuhkan suatu

pedoman yang wajib dipatuhi agar pemanfaatan

frekuensi radio sebagai ranah publik yang merupakan

sumber daya alam terbatas dapat senantiasa ditujukan

untuk kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya”

Kedua, jika mengakses atau menggunakan televisi,

pilihlah program televisi yang dapat menambah

informasi dan meningkatkan pengetahuan, khususnya

tidak memberikan dampak negatif bagi penonton.

Dengan cara seperti ini, akan menurunkan pemasukan

bagi program televisi yang menayangkan program

siaran yang masih dibawah standar kualitas. Sehingga

61

Darwadi, “Media Baru Sebagai Informasi Budaya Global”

jurnal ini diakses pada 18 Januari 2019 dari

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=5327

10&val=8101&title=MEDIA%20BARU%20SEBAGAI%20INF

ORMASI%20BUDAYA%20GLOBAL%20%20-

Membudayakan%20Literasi%20Media%20Internet%20pada%20

Anak%20dan%20Remaja- 62

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 2012 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 1

 

Page 74: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

62

stasiun televisi akan berusaha meningkatkan kualitas

siarannya. Televisi

Ketiga, menganalisis dampak negatif jika

menayangkan program siaran yang dianggap tidak

berkualitas atau memberikn dampak negatif bagi

masyarakat. Sehingga para praktisi media dapat

menarik kembali atau menyaring konten-konten

negatif dalam program tersebut agar tidak dimuat di

televisi. Seperti dalam P3SPS pasal 11 ayat 1 yang

menyatakan bahwa lembaga penyiaran memiliki

kewajiban untuk memerhatikan manfaat siaran bagi

publik, serta berkewajiban melindungi kepentingan

publik.63

Masyarakat juga memiliki wewenang untuk

mengontrol media. Jika dalam konten-konten siaran

terdapat indikasi pelanggaran peraturan penyiaran,

maka masyarakat perlu melaporkan ke pihak berwajib

yaitu KPI. Seperti dalam UU Penyiaran Nomor 32

Tahun 2002 pasal 52 tentang hak, kewajiban dan

tanggung jawab warga negara Indonesia untuk

mengembangkan penyiaran nasional, perizinan bagi

lembaga atau organisasi untu mengadakan literasi dan

pemantauan lembaga penyiaran, serta dapat

63

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 2012 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 12

 

Page 75: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

63

mengajukan keberatan kepada KPI bagi program atau

konten siaran yang merugikan.64

Keempat, evaluasi adalah proses penilaian, apakah

program siaran tersebut benar melakukan pelanggaran

penyiaran? Lalu apa sanksi yang pantas diberikan

kepada program siaran tersebut?. Jika memang benar

terdapat pelanggaran, maka harus dijatuhkan sanksi.

Seperti pada P3SPS pasal 75 ayat 1 yang berbunyi:65

“program siaran yang terbukti secara sah

dan meyakinkan melanggar Standar Program

Siaran dijatuhkan sanksi administratif oleh KPI”.

Jika telah terbukti melanggar sebagai mana P3SPS

pasal 75 ayat 1, maka perlu dijatuhi sanksi

adminstratif. Dalam menjatuhi sanksi terdapat

tahapan-tahapan dan ketentuan dalam memberikan

sanksi. Seperti pada P3SPS pasal 75 ayat 2 yang

menyatakan bahwa sanksi administratif dapat berupa

teguran tertulis pertama dan kedua, penghentian

sementara, pembatasan durasi dan waktu siaran, denda

administratif, pembekuan kegiatan siaran, tidak diberi

perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran, sampai

64

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Undang-Undang

Penyiaran Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 32 65

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 2012, h. 79

 

Page 76: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

64

pada tahap akhir yaitu pencabutan izin

penyelanggaraan penyiaran.66

Kelima, mengkomunikasikan pesan dalam

berbagai bentuk. Seperti media menyampaikan pesan

melalui iklan, berita, dan program siaran lainya.

Masyarakat menyampaikan apresiasi terhadap siaran

yang sehat atau melakukan pengaduan terhadap siaran

yang tidak sehat. KPI sebagai lembaga yang

bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol media

juga menyampaikan pesan-pesannya melalui berbagai

cara, salah satunya melalui Sekolah P3SPS. Hal utama

yang selalu ditekankan oleh KPI adalah pentingnya

menyiarkan program siaran atas dasar perlindungan

anak dan kepentingan publik.

Seperti yang disampaikan oleh wakil ketua KPI

Pusat, Sujarwanto Rahmat Arifin ketika

menyampaikan materi di Sekolah P3SPS bahwa

“Konsep P3SPS adalah melindungi anak dan remaja”.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Komisioner KPI

bidang pengawasan isi siaran, Mayong Suryo Laksono

saat menyampaikan materi Sekolah P3SPS bahwa

“P3SPS dibuat, tujuan utamanya adalah tentang

perlindungan anak. Seperti dalam UU Penyiaran

66

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 2012 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 79

 

Page 77: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

65

pasal 36 ayat 3”. UU Penyiaran Nomor 32 Tahun

2002 pasal 36 ayat 3 berbunyi:67

“isi siaran wajib memberikan perlindungan dan

pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak

dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada

waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib

mencantumkan dan atau menyebutkan klasifikasi

khalayak sesuai dengan isi siaran”.

Begitu pula yang disampaikan komisioner KPI

bidang pengawasan isi siaran, Dewi setyarini dalam

menyampaikan materinya mengenai siaran dan

perlindungan anak bahwa jumlah anak di Indonesia

terdapat 87 juta jiwa atau sepertiga dari jumlah

penduduk Indonesia. Sedangkan anak adalah penikmat

media yang memiliki sifat dasar imitatif dan adaptif.

3. Indikator Masyarakat Melek Media

Sekolah P3SPS diadakan dengan tujuan untuk

membentuk dan menanamkan karakter masyarakat

melek media kedalam jiwa peserta. Jika indikator

masyarakat melek media menurut KPI dikorelasikan

dengan hasil penelitian terhadap peserta Sekolah

P3SPS maka akan menghasilkan analisis sebagai

berikut:

67

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Undang-Undang

Penyiaran Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 24

 

Page 78: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

66

a. Peserta memahami tentang isu-isu liputan

media. Pada kuesioner butir 38 dengan

pernyataan tentang perilaku peserta yang

mengikuti isu-isu yang berkembang di media

televisi, hasil pretest diperoleh 79,13% dan

posttest 89,96%. Hal ini membuktikan bahwa

pada dasarnya peserta memang telah

mengikuti perkembangan isu di media televisi.

Dan setelah mengikuti sekolah P3SPS

meningkatlah keingintahuan peserta terhadap

isu-isu lainnya.

b. Menyadari media bisa memengaruhi gaya

hidup, sikap dan nilai. Indikator ini berkaitan

dengan variabel yang penulis teliti, yaitu efek

kognitif, afektif dan konatif. Hasilnya

menunjukan bahwa pada dasarnya peserta

sudah menyadari bahwa media bisa

memengaruhi gaya hidup, sikap dan nilai.

c. Kritis terhadap pesan media. Indikator ini

masuk dalam pertanyaan butir 37 yaitu peserta

kritis terhadap pesan yang disampaikan media.

Peserta yang 66% merupakan praktisi media,

tentu memiliki dasar pemikiran dan perilaku

kritis. Sehingga sebelum Sekolah P3SPS

dilaksanakan, tingkat kritis peserta memeroleh

nilai sebesar 83,3% dan setelah mengikuti

Sekolah P3SPS meningkat menjadi 90,79%.

 

Page 79: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

67

Di Sekolah ini peserta tidak hanya diajak

berpikir kritis dari sudut praktisi media, namun

juga diajak kritis dari sudut msayarakat

sebagai penikmat televisi.

d. Mengembangkan sensitivitas terhadap isi

media karena berkait dengan kebudayaan.

Indikator ini masuk dalam kuesioner butir 41

yaitu peserta mendukung televisi sebagai

media untuk mempererat dan memersatukan

suku, bangsa, agama dan budaya. Korelasi

antara indikator ini dan kuesioner butir 41

adalah bahwa peserta mendukung televisi

sebagai alat perekat dan pemersatu, tentu

dilandasi atas sensitivitas peserta akan

pentingnya isi media karena memiliki

keterkaitan dengan budaya. Tidak hanya

sekedar budaya, budaya juga erat kaitannya

dengan suku, bangsa dan agama. Hasilnya

membuktikan pretest 89,13% dan posttest

94,96% yang berarti bahwa peserta memiliki

sensitivitas terhadap konten siaran yang terikat

dengan budaya, dan peserta juga mendukung

media penyiaran sebagai alat perekat dan

pemersatu suku, bangsa, agama dan budaya.

e. Memahami persoalan pemikiran, financial, dan

regulasi yang berpengaruh pada industri

media. Indikator ini berkaitan dengan

 

Page 80: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

68

kuesioner bagian kognitif pada butir 1-16,

mengenai pemahaman tentang regulasi bagi

industri media sampai pada pemahaman

mengenai sanksi administratif yang berakibat

pada finansial industri media. Di Sekolah

P3SPS peserta diajarkan mengenai P3SPS

yang merupakan regulasi yang dibentuk oleh

KPI. Kemudian dikaitkan dengan kasus-kasus

yang terbukti melanggar, sampai pada

penjatuhan sanksi. Untuk sanksi tahap awal,

KPI akan memberikan teguran sampai batas

dua kali teguran. Tahap selanjutnya adalah

penghentian sementara, pembatasan durasi,

pembekuan sampai pada pencabutan izin

penyelenggaran penyiaran. Dan ini menjadi

persoalan besar bagi stasiun televisi karena

memengaruhi finansial industri. Seperti yang

telah disampaikan oleh komisioner bidang

pengawasan isi siaran, Mayong Suryo Laksono

bahwa tahap penghentian sementara akan

memberatkan industri media, karena

berdampak pada kerugian finansial.

f. Memperhitungkan peran media dalam

membuat keputusan individual. Indikator ini

berkaitan dengan sikap peserta dalam

mengambil keputusan. Jika dikorelasikan

dengan tingkat kritis peserta, maka peserta

 

Page 81: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

69

sendiri sudah memahami bahwa peran media

dalam memengaruhi keputusan individual

perlu diperhitungkan.

g. Mampu memengaruhi media, indikator ini

berkaitan dengan kuesioner butir 28 yaitu

peserta merupakan partisipan aktif dalam

mengontrol media, dan butir 43 yaitu peserta

enggan mengapresiasi industri penyiaran yang

memprioritaskan rating daripada kualitas

siaran. Sehingga korelasi antara indikator dan

butir 28 adalah bahwa peserta merupakan

partisipan aktif, sehingga keikutsertaannyalah

yang menjadi dasar kemampuan peserta dalam

memengaruhi media. Sedangkan korelasi

antara indikator dan butir 43 adalah bahwa

apresiasi yang peserta berikan kepada media

penyiaran merupakan arahan bagi media.

Jadi, indikator masyarakat melek media ini sudah

tertanam dalam diri peserta, dan sekolah ini menjadi

wadah bagi untuk mengasah dan mengembangkan

potensi peserta sebagai masyarakat melek media.

Hasilnya pun terdapat peningkatan setelah peserta

mengikuti sekolah ini. Hal ini menandakan bahwa

meskipun 66% peserta yang notabennya adalah

praktisi media, namun Sekolah P3SPS ini tetap

memberikan efek atau peningkatan pada diri peserta.

 

Page 82: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

70

4. Pengertian P3SPS

P3SPS adalah gabungan dari dua bagian yaitu P3

yang berarti Pedoma Perilaku Penyiaran dan SPS yang

berarti Standar Program Siaran. Pada P3SPS sendiri

menjelaskan bahwa P3 adalah pedoman untuk industri

media, sedangkan SPS adalah pedoman untuk

program siarannya.

Jika dikorelasikan dengan Sekolah P3SPS, maka

alasan KPI memprioritaskan praktisi media sebagai

peserta karena P3SPS menjadi pedoman, peraturan,

tolak ukur atau landasan bagi industri media. Sehingga

dengan adanya sekolah ini, diharapkan agar praktisi

media atau industri media mampu menyiarkan atau

melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana yang

telah tercantum dalam P3SPS.

5. Tujuan P3SPS

Diselenggarakannya Sekolah P3SPS, bertujuan

untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai

berpegangan pada kemaslahatan bersama. Adapun

nilai-nilai tersebut sebagaimana tujuan P3 yang tertera

dalam P3SPS pasal 4.

Sedangkan tujuan SPS agar peserta dapat

memproduksi siaran atau melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tujuan SPS, sebagaimana tertera dalam

P3SPS pasal 2 tentang memberikan prioritas atau

kemanfaatan sebesar-besarnya bagi perkembangan

 

Page 83: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

71

masyarakat, dan agar tidak melanggar nilai dan norma

yang ada.68

Melalui lembar kuesioner butir pertama hasilnya

menyatakan bahwa nilai pretest sebesar 85,79% dan

posttest sebesar 94,12%. Berarti terdapat peningkatan

pemahaman terhadap peserta mengenai tujuan

dibentuknya P3SPS.

6. Fungsi P3SPS

Fungsi P3 dan SPS kembali lagi kepada penikmat

televisi, yaitu masyarakat. Tentu fungsinya berkaitan

dengan kemaslahatan masyarakat dan fungsi media

sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol,

perekat sosial dan pemersatu bangsa.

Melalui sekolah ini, peserta yang meruupakan

mahasiswa dan masyarakat umum diberikan edukasi

mengenai fungsi P3SPS dan bagi praktisi media,

diingatkan kembali agar menjalankan tugasnya sesuai

fungsi media.

68

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran Tahun 2012 (Jakarta:

KPI, 2018), h. 8

 

Page 84: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

72

 

Page 85: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

73

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Terdapat dua kesimpulan yang bisa diambil dari

penelitian ini. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Suatu program dikatakan efektif apabila hasil uji t

test yatu thitung > ttabel. Berdasarkan perhitungan,

maka hasil yang diperoleh adalah sig 2,048 > -

4,481. Dengan perbandingan nilai rata-rata pre test

sebesar 151,63 dan post test 163,53. Atau dengan

persentase pre test 84,15% dan post test 91,40%,

berarti terjadi peningkatan sebesar 7,25%.

Hasil keputusan ini menunjukan bahwa Sekolah

P3SPS sebagai salah satu program literasi media

KPI, dinyatakan efektif dalam meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku peserta.

2. Manfaat mengikuti Sekolah Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)

bagi peserta adalah meningkatkan pengetahuan

mengenai dunia penyiaran di Indonesia beserta

peraturan yang berlaku, khususnya media

penyiaran televisi. Beberapa materi utama yang

disampaikan saat Sekolah P3SPS berupa peraturan

dan sanksi mengenai program siaran jurnalistik,

program siaran bermuatan kekerasan, seksualitas,

mistik dan horror, serta program siaran atas dasar

 

Page 86: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

74

perlindungan anak. Selama sekolah P3SPS

berlangsung, peserta dituntut aktif bertanya atau

memberikan pernyataan terkait materi yang sedang

disampaikan. Peserta juga diajak melihat secara

langsung proses kinerja KPI dalam memantau

siaran televisi. Dan pada hari terakhir Sekolah

P3SPS, peserta diuji untuk menganalisis kasus,

beserta pasal yang berkaitan dan sanksi yang

sesuai pada rekaman program siaran yang terbukti

melanggar P3SPS.

B. Saran

Berkaitan dengan Sekolah P3SPS, terdapat

beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, bahwa:

1. Sekolah P3SPS merupakan program literasi media

yang penting untuk mendidik dan menigkatkan

sensitifitas masyarakat terhadap media televisi.

Karena televisi sendiri merupakan media yang

memiliki peran dan pengaruh besar bagi

masyarakat. Sehingga penulis menyarankan agar

sekolah ini tidak hanya diselenggarakan di KPI

Pusat saja, tetapi juga diselenggarakan di KPI

Daerah.

2. Untuk memberikan gambaran, karakteristik atau

indikator secara detail dan spesifik mengenai

pelanggaran-pelanggaran penyiaran, maka penulis

 

Page 87: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

75

menyarankan agar dilaksanakan perevisian

terhadap P3SPS.

3. Penulis juga berharap agar KPI lebih tegas

terhadap media penyiaran yang melanggar

peraturan.

Terlepas dari kritik dan saran yang penulis

sampaikan, penulis sangat mengapresiasi adanya sekolah

P3SPS, karena melalui sekolah ini peserta diajak berfikir,

menganalisis, dan mengkritisi media televisi dan program

siaran yang tayang.

Melalui Sekolah P3SPSP peserta juga diajak untuk

melihat secara langsung bagaimana cara kerja KPI dalam

mengawasi dan mengontrol media televisi. Selain itu,

peserta dapat berbagi pengalaman mengenai dunia

penyiaran baik dengan peserta lainya, pemateri maupun

dengan staf dan komisioner KPI.

 

Page 88: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

76

 

Page 89: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

77

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

.

Annas, A. (2017). Interaksi Pengambilan Keputusan dan

Evaluasi. Celebes: Media Perkasa.

Army, N. M. (2015). Literasi Media Televisi dengan Pendekatan

Inokulasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Bambang, L. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Bungin, B. (2011). Peneitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media

Group.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling. Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta.

Ertambang. (2016). Panduan Praktis Riset Eksperimen. Jakarta:

Indeks.

Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Jakarta:

Graha Ilmu.

Iskandar. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial:

Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

KPI. (2018). Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

Siaran (P3SPS) Tahun 2012. Jakarta: Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI)

 

Page 90: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

78

Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.

Mukhtar, dkk. (2016). Efektivitas Kepemimpinan . Yogyakarta:

Deepublish.

Nurudin. (2010). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali

Pers.

Rakhmat, J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rochat, E. (2011). Komunikasi Pembangunan dan Perubahan

Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Sandu, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:

Literasi Media Publishing.

Siregar, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana.

Soebagijo, A. (2013). Buku Saku Literasi Media Televisi. Jakarta:

Komisi Penyiaran Indonesia .

Tamburaka, A. (t.thn.). Literasi Media. Jakarta: RajaGrafindo.

Uchjana, O. (200). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Umar, H. (2003). Business an Introduction. Jakarta: Gramedia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002.

(2018). Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian. Jakarta : Kencana.

 

Page 91: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

79

INTERNET

(SIARAN PERS) Umumkan Hasil Survei Indeks Periode II, KPI

Sepakat Tingkatkan Kualitas Siaran. (2019, Januari 10).

Retrieved from Komisi Penyiaran Indonesia:

http://www.kpi.go.id

Azimah, N. (2018, Mei 4). Hanya 0,7 Persen Program Televisi

yang Mendidik. Retrieved from Metrotv.news:

http://news.metrotvnews.com

Beranda KPI Pusat. (2018, Februari 22). Retrieved from Komisi

Penyiaran Indonesia: http://kpi.go.id,

BitsMedia. (2018). Muslim Pro Limited: Al Quran Pro.

Singapore.

Darwadi. (2019, Januari 18). Media Baru Sebagai Informasi

Budaya Global. Retrieved from

http://download.garuda.ristekdikti.go.id

Dasar Pembentukan. (2019, Januari 12). Retrieved from Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI) : http://www.kpi.go.id

Penetrasi Media Televisi Masih yang Tertinggi. (2018, April 23).

Retrieved from Katadata.co.id:

https://databoks.katadata.co.id

Penetrasi Media Televisi Masih yang Tertinggi. (2018, April 23).

Retrieved from Katadata.co.id:

https://databoks.katadata.co.id

 

Page 92: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

80

SKRIPSI

Army, N. M. (2015). Literasi Media Televisi dengan Pendekatan

Inokulasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Irinne. (2016). Efektivitas Leaflet Sebagai Media Sosialisasi

Program Gerakan Bebas Plastik. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Triadi, D. (2016). Efektivitas Penggunaan Sistem Barcode dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation

Division (IOD) Bank Syariah Mandiri. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

 

Page 93: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

LAMPIRAN

 

Page 94: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 95: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

ANGKET TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU

PESERTA SEKOLAH P3SPS

Nama :

Status : a. Praktisi media

b. Mahasiswa

c. Masyarakat umum

d. Lainnya....

(isi kolom lainnya, jika status tidak tercantum)

Petunjuk :

1. Pada kuesioner ini terdapat 45 pernyataan yang terdiri dari 16

pernyataan kognitif, 11 pernyataan afektif, dan 18 pernyataan konatif.

2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan, sesuai tingkat

pengetahuan, sikap dan perilaku anda saat ini.

3. Tentukan dan berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian yang

tersedia.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO Pernyataan SS S TS STS

1 Peserta mengetahui tujuan dibentuknya P3SPS

2 Peserta mengetahui ketentuan P3SPS mengenai

program siaran jurnalistik di televisi

3

Peserta mengetahui prinsip jurnalistik tentang

penyampaian informasi kepada masyarakat

secara akurat, adil dan berimbang

4

Peserta mengetahui prinsip jurnalistik mengenai

larangan pembuatan berita bohong, sadis dan

cabul

5 Peserta mengetahui prinsip jurnalistik mengenai

peliputan praduga tak bersalah

6

Peserta mengetahui industri penyiaran wajib

menyamarkan wajah dan identitas korban,

pelaku dan keluarga pelaku dalam kasus

kejahatan seksual

7

Peserta mengetahui ketentuan P3SPS mengenai

perlindungan anak dan remaja dalam program

siaran televisi

8

Peserta mengetahui bahwa industri penyiaran

wajib memerhatikan kepentingan anak dan

remaja dalam setiap penayangan program siaran

 

Page 96: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

NO Pernyataan SS S TS STS

9

Peserta mengetahui bahwa industri penyiaran

wajib menyamarkan wajah dan identitas anak

dan remaja dalam kasus penegakan hukum di

televisi

10 Peserta mengetahui ketentuan P3SPS mengenai

larangan siaran bermuatan kekerasan

11

Peserta mengetahui ketentuan P3SPS mengenai

larangan siaran bermuatan ungkapan kasar dan

makian

12 Peserta mengetahui ketentuan P3SPS tentang

larangan siaran bermuatan seksual

13

Peserta mengetahui batasan-batasan dalam

menyiarkan program televisi bermuatan mistis,

horror dan supranatural

14

Peserta mengetahui ketentuan jam tayang

program siaran yang sesuai golang usia

penonton

15 Peseta mengetahui bahwa siaran televisi

ditujukan untuk kepentingan publik

16 Peserta mengetahui ketentuan pemberian

sanksi administrasi dalam P3SPS

17

Peserta mengikuti sekolah P3SPS untuk

menambah wawasan seputar media televisi di

Indonesia

18

Peserta peduli terhadap fungsi media sebagai

sumber informasi, sebagai media pendidikan,

media hiburan, media kontrol, media perekat

dan pemersatu bangsa

19 Peserta peduli terhadap tayangan anak dan

remaja di televisi

20 Peserta khawatir terhadap kualitas program

siaran saat ini

21 Peserta merasa program siaran saat ini sudah

menghibur

22 Peserta termotivasi untuk selektif dalam

memilah dan memilih tontonan di televisi

23 Peserta merasa media saat ini banyak

melakukan keberpihakan

24 Peserta tertarik untuk partisipatif dalam

mengontrol media televisi

25 Peserta merasa materi yang disampaikan dalam

sekolah P3SPS sudah rinci

26 Peserta yakin bahwa P3SPS mampu

memberikan kontrol terhadap media

27 Peserta puas terhadap P3SPS yang dibentuk

oleh KPI

 

Page 97: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

NO Pernyataan SS S TS STS

28 Peserta merupakan partisipan aktif dalam

mengontrol media

29 Peserta sudah membaca Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Prgram siaran (P3SPS)

30 Peserta menghormati hukum dan segenap

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

31 Peserta menghormati Hak Asasi Manusia

(HAM)

32 Peserta menghormati hak dan kepentingan

publik

33 Peserta menghormati hak anak dan remaja

34 Peserta menghormati prinsip-prinsip jurnalistik

35 Peserta menghormati P3SPS yang dibentuk oleh

KPI

36 Peserta mendukung siaran berkualitas yang

menerapkan prinsip-prinsip P3SPS

37 Peserta kritis terhadap pesan yang disampaikan

media

38 Peserta mengikuti isu yang berkembang di

media televisi

39 Peserta melihat media televisi saat ini menjadi

arena pertarungan bagi segenap partai politik

40 Peserta mendukung media penyiaran yang adil

dan berimbang

41

Peserta mendukung televisi sebagai media

untuk mempererat dan memersatukan suku,

bangsa, agama dan budaya

42

Peserta melihat media penyiaran saat ini lebih

memprioritaskan rating daripada kualitas

program siaran

43

Peserta enggan mengapresiasi industri

penyiaran yang memprioritaskan rating

daripada kualitas siaran

44 Peserta mendukung media penyiaran untuk

lebih kreatif dan produktif

45 Peserta mengapresiasi P3SPS sebagai pedoman

penyiaran yang berlaku

 

Page 98: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 99: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Uji

Val

idit

as d

an R

elia

bil

itas

 

Page 100: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Nil

ai U

ji P

re T

est

 

Page 101: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Nil

ai U

ji P

ost

Tes

t

 

Page 102: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Lampiran pengelolahan data menggunakan SPSS Versi 23:

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PRE TEST 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

POST TEST 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

Descriptives

Statistic

Std.

Error

PRE

TEST

Mean 151,6333 2,91744

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 145,6665

Upper

Bound 157,6002

5% Trimmed Mean 152,3519

Median 154,5000

Variance 255,344

Std. Deviation 15,97948

Minimum 104,00

Maximum 178,00

Range 74,00

Interquartile Range 24,50

Skewness -,775 ,427

Kurtosis 1,285 ,833

 

Page 103: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Descriptives

Statistic

Std.

Error

POST

TEST

Mean 163,5333 2,56490

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 158,2875

Upper

Bound 168,7791

5% Trimmed Mean 164,3148

Median 166,0000

Variance 197,361

Std. Deviation 14,04852

Minimum 132,00

Maximum 180,00

Range 48,00

Interquartile Range 15,75

Skewness -,854 ,427

Kurtosis -,167 ,833

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRE TEST POST TEST

N 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 151,6333 163,5333

Std. Deviation 15,97948 14,04852

Most Extreme Differences Absolute ,151 ,157

Positive ,070 ,121

Negative -,151 -,157

Test Statistic ,151 ,157

Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c ,059

c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

 

Page 104: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

PRE TEST

PRE TEST Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 10 . 4

,00 11 .

,00 12 .

7,00 13 . 1245778

2,00 14 . 15

11,00 15 . 12224556899

6,00 16 . 023468

3,00 17 . 568

Stem width: 10,00

Each leaf: 1 case(s)

 

Page 105: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 106: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

POST TEST

POST TEST Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2,00 Extremes (=<135)

3,00 14 . 023

1,00 14 . 5

,00 15 .

3,00 15 . 888

3,00 16 . 234

7,00 16 . 5557799

4,00 17 . 0123

3,00 17 . 689

4,00 18 . 0000

Stem width: 10,00

Each leaf: 1 case(s)

 

Page 107: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 108: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

T-TEST PAIRS=PRE WITH POST (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair

1

PRE TEST 151,6333 30 15,97948 2,91744

POST TEST 163,5333 30 14,04852 2,56490

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE TEST & POST TEST 30 ,537 ,002

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of

the Difference

Lower Upper

-11,90000 14,546

83

2,655

88 -17,33188 -6,46812 -4,481 29 ,000

DATASET ACTIVATE DataSet2.

DATASET CLOSE DataSet0.

 

Page 109: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

 

Page 110: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

Peserta Sekolah P3SPS angkatan XXXIV saat melakukan

pengisian kuesioner posttest, sebelum akhirnya sekolah P3SPS

angkatan XXXIV resmi ditutup pada 20 Desember 2018.

Penulis saat mengikuti Sekolah P3SPS angkatan XXXII

sebagai bentuk observasi terhadap subjek penelitian, pada 18

Oktober 2018 di KPI Pusat.

 

Page 111: EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47179...EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN