72
EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF EXTRACT AGAINST Escherichia Coli BACTERIA IN VIVO UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli SECARA IN VIVO SULASTRIANI HANAFING NIM: 105421104716 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Makassar untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF EXTRACT

AGAINST Escherichia Coli BACTERIA IN VIVO

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.)

TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli SECARA IN VIVO

SULASTRIANI HANAFING

NIM: 105421104716

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UniversitasMuhammadiyah Makassar

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 3: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 4: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 5: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap : Sulastriani Hanafing

Tanggal Lahir : Maruala, 27 April 1998

Tahun Masuk : 2016

Peminatan : Kedokteran Eksperimental

Nama Pembimbing Akademik : dr. Saldy Meirisandy, Sp. PD

Nama Pembimbing Skripsi : dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan

skripsi saya yang berjudul :

“Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap Bakteri

Escherichia Coli Secara In Vivo”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya

akan menerima sansksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Makassar, Februari 2020

Sulastriani Hanafing

NIM 105421104716

Page 6: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sulastriani Hanafing

Ayah : H. Muh. Hanafing

Ibu : Hj. Sitti Makkatang, S.Pd.i

Tempat, Tanggal Lahir : Maruala, 27 April 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Malengkeri III blok J/1

Nomor Telepon/HP : 08524148011

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Inpres Maruala (2004-2010)

SMP Negeri 1 Tanete Riaja (2010-2013)

SMA Negeri 1 Tanete Rilau (2013-2016)

Universitas Muhammadiyah Makassar (2016-2020)

Page 7: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, Februari 2020

Sulastriani hanafing, dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2016/ email [email protected] 2Pembimbing

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK TERHADAP (ANNONA MURICATA L.)

TERHADAP BAKTERI ESCHERECHIA COLI SECARA IN VIVO

(xiii + 41 Halaman + 1 Tabel + 5 Gambar + 2 Lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG : Tingginya angka kejadian diare yang disebabkan infeksi oleh bakteri

Escherechia Coli.

TUJUAN : Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) terhadap

bakteri Escherichia Coli.

METODE : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan metode

in vivo. penelitian dilakukan dengan memberikan ekstrak daun sirsak (Annona

muricata L.) pada hewan coba yang telah terinfeksi bakteri Escherichia coli.

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian post test

only control group design.

HASIL : Pada penelitian ini didapatkan reaksi sampel C (pemberian konsentrasi

Ekstrak Daun Sirsak 10 %) menunjukkan resistensi dengan dinilai dari tidak

adanya perbaikan kondisi pada hewan coba yang telah terinfeksi bakteri

Escherichia coli sedangkan sampel D, E dan F (pemberian konsentrasi Ekstrak

Daun Sirsak 20%, 30%, 40%) tampak sensitive dengan dinilai dari adanya

perbaikan kondisi pada hewan coba yang telah terinfeksi.

KESIMPULAN : Ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) bekerja secara efektif

terhadap bakteri Escherechia Coli pada konsentrasi di atas 20%.

KATA KUNCI : Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.), Diare, Escherechia Coli.

Page 8: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

FACULTY OF MEDICINE

MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY

Skripsi, Februari 2020

Sulastriani hanafing, dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc 1Student of The Faculty of Medicine of Muhammadiyah Makassar University force

2016/ email [email protected] 2mentor

EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (ANNONA MURICATA L.) LEAF EXTRACT

AGAINST ESCHERICHIA COLI BACTERIA IN VIVO

(xiii + 41 Pages + 1 Table + 5 Picture + 2 Attachment)

ABSTRACT

BACKGROUND : The high incidence of diarrhea caused by infection by

Escherechia Coli bacteria.

PURPOSE : To determine the effectiveness of soursop (Annona Muricata L.) leaf

extract against Escherichia Coli bacteria.

METHODE : This research is a true experimental research using in vivo method.

The study was conducted by giving Soursop (Annona muricata L.) leaf extract in

experimental animals that have been infected with Escherichia coli bacteria. Based

on the objectives in this study, the type of research used is an experimental

laboratory study with a post test only control group design research design.

RESULT : In this study, the reaction of sample C (administration of Soursop Leaf

Extract concentration of 10%) showed resistance by judging from the absence of

improvement in conditions in experimental animals that have been infected with

Escherichia coli bacteria while samples D, E and F (administration of Soursop Leaf

Extract concentration of 20%, 30%, 40%) appear sensitive by assessing the

improvement of conditions in infected experimental animals.

CONCLUTION : Soursop (Annona Muricata L.) leaf extract works effectively against

Escherechia Coli bacteria at concentrations above 20%.

KEY WORD : Soursop Leaf Extract (Annona Muricata L.), Diarrhea, Escherechia

Coli.

Page 9: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena segala rahmat dan

karunia-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hambnya-Nya sehingga

penulis bisa menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak

Terhadap (Annona Muricata L.) Terhadap Bakteri Escherechia Coli Secara In Vivo” yang

ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran pada program

studi pendidikan kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tak lupa shalawat dan salam kepada Rasullullah SAW sebagai rahmatan

lil’alamin yang telah berjuang menunjukkan jalan kebenaran bagi ummat Islam dan

tak pernah berhenti mengingat ummatnya bahkan hingga akhir hayatnya.

Sebagai manusia biasa, penulis sangat menyadari bahwa skripsi yang

sederhana ini masih banyak terdapat kekeliruan dan masih memerlukan perbaikan

secara menyeluruh, hal ini tidak lain disebabkan karena keterbatasan ilmu dan

kemampuan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tugas yang bagi

penulis dirasakan cukup berat, karenanya berbagai masukan dan saran yang

sifatnya membangun sangatlah diharapkan demi sempurnanya skripsi ini

Oleh karenanya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini. Pertama-

tama ucapan terima kasih saya haturkan secara khusus kepada orang tua yang saya

hormati dan cintai ayahanda saya, H. Muh. Hanafing dan ibunda saya, Hj. Sitti

Makkatang, S.Pd.I yang telah membesarkan dan menyayangi penulis dengan penuh

Page 10: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

kesabaran hingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga pada jenjang ini.

Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

mendalam kepada dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc Selaku Pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing

memberikan arahan, koreksi serta saran kepada penulis selama proses skripsi ini

hingga selesai.

Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk menyelesaikan studi ini.

2. dr. H. Machmud Gaznawi, Sp. PA(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makssar Beserta Jajarannya.

3. dr. Saldy Meirisandy, Sp. PD selaku pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi untuk penulis.

4. dr. Rosdiana Sahabuddin Sp. OG, M.Kes yang telah berkenan meluangkan

waktu untuk menjadi penguji sidang ujian skripsi dan atas bimbingan serta

masukan demi perbaikan skripsi ini.

5. Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D yang telah berkenan meluangkan waktu untuk

membantu dan memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini.

6. Kepada kakak-kakak dari penulis, Sustriani hanafing S.Kep, Ns dan Satriani

hanafing S.Pd, M.Pd yang senantiasa mendoakan serta memberikan

masukan-masukan kepada penulis.

Page 11: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

7. Kepada Dwi Agung Setiawan yang sudah menjadi orang terdekat saya dan

telah membantu di dalam penyusunan skripsi serta perhatiannya selama ini

terhadap penulis.

8. Teman Satu bimbingan skripsian yang selalu kompak, saling menolong

dalam keadaan apapun Sri Gustia Rahman dan Munawwirah.

9. Teman dekat penulis “Monokrom squad” (Cili, Ade, Yanti, Inmar, Virda

dan Tiwi) yang senantiasa mengingatkan penulis pada kebaikan-kebaikan

serta semangat yang selalu ditularkan kepada penulis.

10. Saudaraku angkatan 2016 Rauvolfia yang mengajarkan arti keluarga diluar

ikatan darah.

11. Teman- teman penulis dan pihak yang tidak sempat ditulis namanya yang

sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta selalu

memotivasi penulis untuk berjuang meraih cita cita.

12. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis .

Penulis Menyadari bahwa skirpsi ini masih jauh dari yang dihrapakan oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran

demi perbaikan dan kesempurnaan skirpsi ini.

Page 12: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERNYATAAN PENGESAHAN

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

ABSTRAK ................................................................................................................. i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

BAB 1 .........................................................................................................................1

PENDAHULUAN ......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................5

1. Tujuan Umum ..........................................................................................5

Page 13: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

2. Tujuan Khusus ..........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5

1. Bagi Peneliti .............................................................................................5

2. Bagi Instansi Pendidikan ..........................................................................5

3. Bagi Masyarakat .......................................................................................5

BAB II .......................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................6

A. Morfologi dan Klasifikasi Sirsak ...................................................................6

B. Kandungan dan Manfaat Sirsak .....................................................................7

C. Morfologi dan Klasifikasi Escherichia Coli ..................................................9

D. Manfaat Escherichia Coli ............................................................................11

E. Bahaya Escherichia Coli .............................................................................11

F. Teknik In Vivo .............................................................................................11

G. Ekstrak ..........................................................................................................13

1. Definisi Ekstrak ......................................................................................13

2. Pelarut .....................................................................................................16

H. Pengukuran Aktivitas Anti Bakteri ..............................................................18

1. Metode Dilusi .........................................................................................19

Page 14: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

2. Metode Difusi .........................................................................................19

I. Mekanisme Kerja Anti Bakteri.....................................................................20

J. Tinjauan Keislaman ......................................................................................22

K. Kerangka Teori .............................................................................................24

BAB III .....................................................................................................................25

KERANGKA KONSEP ...........................................................................................25

A. Konsep Pemikiran ........................................................................................25

B. Definisi Operasional .....................................................................................25

C. Hipotesis .......................................................................................................26

BAB IV ....................................................................................................................28

METODE PENELITIAN .........................................................................................28

A. Desain Penelitian ..........................................................................................28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................28

C. Sampel Penelitian .........................................................................................28

1. Kriteria Inklusi .......................................................................................29

2. Kriteria Eksklusi .....................................................................................30

D. Alat dan Bahan .............................................................................................30

E. Alur Penelitian ..............................................................................................31

Page 15: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

F. Prosedur Kerja ..............................................................................................31

1. Pengambilan Sampel ..............................................................................31

2. Pengolahan Sampel ................................................................................31

3. Sterilisasi Alat ........................................................................................32

4. Ekstraksi Sampel Penelitian ...................................................................32

5. Perlakuan ................................................................................................33

BAB V ......................................................................................................................34

HASIL PENELITIAN ..............................................................................................34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..........................................................................34

B. Deskripsi Penyiapan Sampel ........................................................................34

C. Ekstraksi .......................................................................................................34

D. Hasil Pengamatan .........................................................................................36

BAB VI ....................................................................................................................37

PEMBAHASAN ......................................................................................................37

A. Interpretasi dan Diskusi Hasil ......................................................................37

B. Keterbatasan Dalam Penelitian ................................................................39

BAB VII ...................................................................................................................41

PENUTUP ................................................................................................................41

A. Kesimpulan ...................................................................................................41

Page 16: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

B. Saran .............................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................42

LAMPIRAN .................................................................................................................

Page 17: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Hasil Pengamatan ............................................................................. 36

Page 18: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi tanaman sirsak ............................................................. 7

Gambar 2.2 Bakteri Escherichia coli .............................................................. 10

Gambar 2.3 Kerangka Teori ............................................................................ 24

Gambar 3.1 Konsep Pemikiran ....................................................................... 25

Gambar 4.1 Alur penelitian ............................................................................. 31

Page 19: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Perizinan

2. Dokumentasi

Page 20: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Salah satu permasalahan kesehatan yang paling banyak diderita oleh

penduduk Negara berkembang termasuk di Indonesia adalah permasalahan

kesehatan terkait penyakit infeksi. Salah satunya adalah diare. Diare sendiri

merupakan suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi

lembek atau cair, dengan frekuensi tigakali atau lebih per hari atau lebih sering

dari orang-orang normal.(1)

Diare masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat dunia khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, karena

angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Menurut data

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2011, diare

menjadi penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5%.(2)

Data klinik menyebutkan bahwa penyebab yang paling sering diare adalah

disebabkan oleh infeksi dan keracunan.(3)

Dampak infeksi dari diare dapat

disebabkan multifactor yaitu parasit, bakteri, dan virus. Bakteri merupakan

salah satu penyebab paling sering penyakit diare. Salah satunya bakteri

Escherichia coli.

Escherichia coli adalah anggota flora normal usus (komensal) dan

memiliki peranan dalam beberapa proses pencernaan makanan namun dapat

berubah menjadi patogen jika jumlah dalam saluran pencernaan meningkat

Page 21: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

atau berpindah tempat dari habitat normalnya di tubuh manusia.(4)

Apabila seseorang mengalami diare, maka berbagai pengobatan dilakukan,

baik itu yang bersifat modern maupun tradisional. Pemanfaatan tanaman obat

Indonesia secara tradisional semakin diminati karena efek samping lebih kecil

dari obat modern yang dibuat secara sintetis. Selain itu, mahalnya obat sintetik

membuat masyarakat beralih ke tanaman obat tradisional.(5)

Pengobatan herbal

merupakan pengobatan yang diwariskan secara turun temurun atau empiris dari

zaman dahulu. Pengobatan yang sangat mudah dan harga murah serta efek

samping yang seminimal mungkin merupakan suatu kebutuhan bagi

masyarakat saat ini. Dari sinilah mulai adanya penelitian akan adanya bahan

aktif yang berguna bagi pengobatan masyarakat. Berbagai macam tumbuh-

tumbuhan pun diuji efektifitasnya. Dilakukan uji terhadap tumbuhan tersebut

dengan mengekstrak terlebih dahulu agar mendapat filtrat yang benar-benar

mengandung zat aktif kemudian diuji kandungannya terhadap hewan coba.

Beberapa jenis tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional

adalah sirsak (Annona muricata L.). Bagian sirsak yang dipercaya dapat

mengobati diare adalah daun yang mengandung saponin, tannin, flavonoid.

Dimana senyawa ini dapat digunakan sebagai antibakteri khususnya untuk

mengobati penyakit diare.(6)

Penelitian yang telah dilakukan oleh Widianamenyatakan bahwa sari daun

sirsak (Annona muricata L.) dengan konsentrasi efektif 10% dapat

menghambat pertumbuhan bakteri Escherchia coli, dengan luas daerah hambat

Page 22: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

bakteri sebesar 22,19 mm.(7)

Berdasarkan tinjauan keislaman kita mengetahui bahwa bakteri dapat

bersifat pathogen yang memberikan mudharat bagi manusia. Oleh karena itu,

Allah SWT dengan kebesaran dan kekuasaannya telah menciptakan alam

semesta beserta isinya dan dengan segala kesempurnaannya. Dan telah

menciptakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan sebagai kebutuhan makhluk

hidup terutama dalam hal ini sebagai pengobatan. Hal ini sesuai dengan hadits

diriwayatkan Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

حىا عمس به سعد به أب حس سي حد ب حىا أبى أحمد انص د به انمخىى حد حىا محم حدحى ه قال حد

ه وسهم قال عه صهى الل عىه عه انىب الل سة زض اء عطاء به أب زباح عه أب هس ما أوصل الل

أوصل نه شفاء

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah

menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada

kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dia berkata; telah menceritakan

kepadaku 'Atha` bin Abu Rabah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan

penyakit melainkan menurunkan obatnya juga. (H.R. Bukhari).(8)

Dari hadits diatas Rasulullah telah menegaskan bahwa setiap penyakit

pastilah ada obatnya dan jika obat tersebut tepat, maka dengan izin Allah akan

sembuhlah kita. Dan bagian tumbuhan yang dapat dijadikan obat adalah bagian

batang, akar, daun, buah dan biji. Dalam penelitian ini komponen yang

digunakan adalah daun, yang berhubungan dengan surah Asy syu’ara yang

berbunyi :

Page 23: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

أونم سوا نى الزض كم أوبتىا فها مه كم شود كسم

Terjemahnya:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya

Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

(Q.S Asy-syu’ara 26:7).(9)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa salah satu tanda kebesaran Allah

SWT ditunjukkan dari ayat Qanniyah-Nya terkhusus tumbuhan. Dengan ayat

tersebut mengisyaratkan bahwa Allah SWT telah menciptakan tumbuh-

tumbuhan yang baik dan memiliki manfaat di dalamnya. Hal tersebut

tergantung dari kemauan manusia sebagai makhluk yang berakal untuk

mencari manfaat dari berbagai macam tumbuhan yang telah ditumbuhkan

Allah SWT. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian in vivo sebagai

landasan untuk menguji potensi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.).

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan uji efektivitas komponen

daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap bakteri Escherichia coli sebagai

salah satu bakteri penyebab penyakit diare. Sehingga penggunaan daun sirsak

(Annona muricata L.) sebagai tanaman obat dapat dipertanggungjawabkan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona

muricata L.) dalam menghambat bakteri Escherichia Coli?

Page 24: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

2. Bagaimana efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dengan perbedaan

konsentrasi terhadap bakteri Escherichia Coli pada hewan coba?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata

L.) terhadap bakteri Escherichia Coli

2. Tujuan khusus

Mengetahui adakah pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dengan perbedaan

konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% terhadap hewan coba.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai manfaat daun sirsak (Annona muricata

L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia Coli.

2. Bagi instansi pendidikan

Sebagai bahan masukan dan bahan bacaan bagi mahasisswa/I Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makasssar pada khususnya dan sebagai referensi

perbandingan untuk peneliti selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Untuk menambah pengetahuan khususnya bagi masyarakat yang ingin mengetahui manfaat

dari daun sirsak (Annona muricata L.) sebagai alternative pengobatan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli.

Page 25: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi dan Klasifikasi Sirsak (Annona muricata L.)

Tanaman sirsak berbentuk pohon memiliki model Troll dengan ketinggian mencapai

8-10 meter dan diameter batang 10-30 meter.(10)

Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk

bulat dan panjang, dengan bentuk daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan

daun mengkilap, serta berwarna hijau muda sampai hijau tua. Terdapat banyak putik di dalam

satu bunga sehingga diberi nama bunga berpistil majemuk. Sebagian bunga terdapat dalam

lingkaran, dan sebagian lagi membentuk spiral atau terpencar, tersusun secara hemisiklis.

Mahkota bunga yang berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran, bentuknya hampir

segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-putiham, dan setelah tua mekar dan lepas

dari dasar bunganya. Bunga umumnya keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau pohon

bentuknya sempurna .(11)

Dari sistem sistematika (taksonomi), tumbuhan sirsak dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Familia : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

Page 26: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Gambar 2.1 Morfologi tanaman sirsak

Sumber:https://www.psychologymania.com/2013/08/morfologi-tanaman-sirsak.html

B. Kandungan dan manfaat sirsak (Annona muricata L.)

Tanaman sirsak memiliki manfaat yaitu daun sirsak mengandung

acetogenin yang biasa digunakan sebagai senyawa toksik atau racun. Daun

sirsak merupakan daun yang kaya minyak dan protein serta toksisitas (tanin,

fitat, dan sianida) dan oleh karena itu dapat dimanfaatkan pada manusia dan

hewan. Daun sirsak (Annona muricata L.) adalah tanaman yang mengandung

senyawa flavonoid, tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid. Antioksidan

yang terkandung dalam daun sirsak antara lain adalah vitamin C.(12)

Daun

Page 27: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

sirsak juga memiliki kandungan kimia seperti: minyak atsiri, Alkaloida,

Flavonoid, Saponin, Tanin dan Glikosida.(13)

Mekanisme kerja flavonoid menghambat fungsi membran sel adalah

membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut

sehingga dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya

senyawa intraseluler. Penelitian lain menyatakan mekanisme flavonoid

menghambat fungsi membran sel dengan cara mengganggu permebealitas

membran sel dan menghambat ikatan enzim seperti ATPase dan

phospholipase. Flavonoid dapat menghambat metabolisme energi dengan cara

menghambat penggunaan oksigen oleh bakteri. Flavonoid menghambat pada

sitokrom C reduktase sehingga pembentukan metabolisme terhambat. Energi

dibutuhkan bakteri untuk biosintesis makromolekul.(13)

Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri adalah menghambat enzim

reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat

terbentuk Tanin memiliki aktivitas antibakteri yang berhubungan dengan

kemampuannya untuk menginaktifkan adhesin sel mikroba, menginaktifkan

enzim, dan menggangu transport protein pada lapisan dalam sel.Tanin juga

mempunyai target pada polipeptida dinding sel sehingga pembentukan dinding

sel menjadi kurang sempurna. Hal ini menyebabkan sel bakteri menjadi lisis

karena tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri akan mati.

Mekanisme kerja saponin sebagai antibakteri yaitu dapat menyebabkan

kebocoran protein dan enzim dari dalam sel Saponin dapat menjadi anti bakteri

Page 28: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

karena zat aktif permukaannya mirip detergen, akibatnya saponin akan

menurunkan tegangan permukaan dinding sel bakteri dan merusak

permebialitas membran. Rusaknya membran sel ini sangat mengganggu

kelangsungan hidup bakteri. Saponin berdifusi melalui membran luar dan

dinding sel yang rentan kemudian mengikat membran sitoplasma sehingga

mengganggu dan mengurangi kestabilan membran sel. Hal ini menyebabkan

sitoplasma bocor keluar dari sel yang mengakibatkan kematian sel. Agen

antimikroba yang mengganggu membran sitoplasma bersifat bakterisida.(13)

Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakteri yaitu dengan cara

mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga

lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel

tersebut.Mekanisme lain antibakteri alkaloid yaitu komponen alkaloid

diketahui sebagai interkelator DNA dan menghambat enzim topoisomerase sel

bakteri..(13)

C. Morfologi dan klasifikasi Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif, bentuk batang,

memiliki panjang sekitar 2,4 mikro, lebar 0,4 hingga 0,7 mikro, bergerak, tidak

berspora, positif pada tes indol, glukosa, laktosa, sukrosa.(14)

Berdasarkan

taksonominya klasifikasi Escherichia coli yaitu:

Domain :Bacteria

kingdom : Eubacteria

Page 29: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Order :Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

Dinding sel bakteri gram negatif tersusun atas membran luar,

peptidoglikan dan membran dalam.Peptidoglikan yang terkandung dalam

bakteri gram negatif memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan

gram positif.Membran luarnya terdiri dari lipid, liposakarida dan

protein.Peptidoglikan berfungsi mencegah sel lisis, menyebabkan sel kaku dan

memberi bentuk kepada sel.

Escherichia coli merupakan golongan bakteri mesofilik yaitu bakteri

yang suhu pertumbuhan optimumnya 15-45oC dapat hidup pada pH 5,5-8.

Escherichia coli akan tumbuh secara optimal pada suhu 27o C.

(15)

Page 30: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Gambar 2.2 Bakteri Escherichia coli

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli

D. Manfaat Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli yang berada di dalam usus besar manusia

berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, dan berperan sebagai

mikrobiota usus yang membantu proses pencernaan termasuk pembusukan

sisa-sisa makanan dalam usus besar. Selain itu, bakteri ini juga membantu

produksi vitamin K. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah saat terjadi

perdarahan seperti pada luka/mimisan.(16)

E. Bahaya Escherichia coli

Bakteri Escherichia Coli dalam jumlah yang berlebihan dapat

mengakibatkan diare, dan bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang

lain, maka akan dapat menyebabkan infeksi. Jika bakteri Escherichia coli

Page 31: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

sampai masuk ke saluran kencing maka dapat mengakibatkan infeksi pada

saluran kemih/kencing (ISK).(17)

Di negara-negara berkembang Escherichia coli patogen menyebabkan

lebih kurang seperempat dari seluruh kejadian diare. Transmisi kuman

berlangsung secara water borne atau food borne.(18)

F. Teknik In Vivo

Pemeriksaan in vivo untuk uji biokompatibilitas biasanya menggunakan

binatang mamalia seperti tikus, kelinci, marmot atau kera. Pemeriksaan in vivo

dengan menggunakan binatang coba menimbulkan banyak interaksi yang

sifatnya kompleks dalam menimbulkan terjadinya respon biologik. Sebagai

contoh, suatu respon imun akan terjadi pada sistem tubuh hewan, hal mana

pasti akan sukar terlihat pada sistem biakan sel. Oleh karena itu, respon

biologik pada pemeriksaan in vivo secara umum lebih relevan dibandingkan

dengan pemeriksaan in vitro.(19)

Uji in vivo juga dikenal sebagai Uji toksisitas yang dimana, suatu uji

untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk

memperoleh data dosis-respon yang khas dari sediaan uji.(20)

1. Uji Toksisitas Akut Oral

Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek

toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji

yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang

diberikan dalam waktu 24 jam.(20)

Page 32: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Prinsip uji toksisitas akut oral yaitu, sediaan uji dalam beberapa tingkat

dosis diberikan pada beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis per

kelompok, kemudian dilakukan pengamatan terhadap adanya efek toksik

dan kematian. Hewan yang mati selama percobaan dan yang hidup sampai

akhir percobaan diotopsi untuk dievaluasi adanya gejala-gejala toksisitas.

(20)

2. Uji Toksisitas Subkronis Oral

Uji toksisitas subkronis oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi

efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji dengan dosis

berulang yang diberikan secara oral pada hewan uji selama sebagian umur

hewan, tetapi tidak lebih dari 10% seluruh umur hewan. Prinsip dari uji

toksisitas subkronis oral adalah sediaan uji dalam beberapa tingkat dosis

diberikan setiap hari pada beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis

per kelompok selama 28 atau 90 hari, bila diperlukan ditambahkan

kelompok satelit untuk melihat adanya efek tertunda atau efek yang

bersifat reversibel. Selama waktu pemberian sediaan uji, hewan harus

diamati setiap hari untuk menentukan adanya toksisitas. (20)

3. Uji Toksisitas Kronis Oral

Uji toksisitas kronis oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi

efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji secara berulang

sampai seluruh umur hewan. Uji toksisitas kronis pada prinsipnya sama

dengan uji toksisitas subkronis, tetapi sediaan uji diberikan selama tidak

Page 33: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

kurang dari 12 bulan. (20)

G. Ekstrak

1. Definisi Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan

menyaring simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai, diluar

pengaruh cahaya matahari langsung.(21)

Parameter yang mempengaruhi kualitas dari ekstrak adalah bagian dari

tumbuhan yang digunakan, pelarut yang digunakan untuk ekstrak, dan

prosedur ekstraksi.(21)

Ekstraksi adalah pemisahan bagian aktif sebagai obat dari jaringan

tumbuhan ataupun hewan menggunakan pelarut yang sesuai melalui

prosedur yang telah ditetapkan. Selama proses ekstraksi, pelarut akan

berdifusi sampai ke material padat dari tumbuhan dan akan melarutkan

senyawa dengan polaritas yang sesuai dengan pelarutnya.(21)

Beberapa

metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara,

yaitu cara panas dan cara dingin. Ekstraksi cara dingin dapat dibedakan

sebagai berikut:

a. Maserasi

Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut

dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur

kamar. Keuntungan ekstraksi dengan cara maserasi adalah pengerjaan

Page 34: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

dan peralatan yang digunakan sederhana, sedangkan kerugiannya yakni

cara pengerjaannya lama, membutuhkan pelarut yang banyak dan

penyarian kurang sempurna. Dalam maserasi (untuk ekstrak cairan),

serbuk halus atau kasar dari tumbuhan obat yang kontak dengan pelarut

disimpan dalam wadah tertutup untuk periode tertentu dengan

pengadukan yang sering, sampai zat tertentu dapat terlarut. Metode ini

cocok digunakan untuk senyawa yang termolabil.(21)

b. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai

terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur

kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahap pengembangan bahan, tahap

perendaman, tahap perkolasi antara, tahap perkolasi sebenarnya

(penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak

(perkolat). Untuk menentukan akhir dari pada perkolasi dapat dilakukan

pemeriksaan zat secara kualitatif pada perkolat akhir. Ini adalah

prosedur yang paling sering digunakan untuk mengekstrak bahan aktif

dalam penyusunan tincture dan ekstrak cairan.(21)

Ekstraksi cara panas dapat dibedakan sebagai berikut

a. Sokletasi

Sokletasi adalah ekstraksi mengunakan pelarut yang selalu baru,

dengan menggunakan alat soklet sehingga terjadi ekstraksi kontinyu

Page 35: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin

balik.(21)

b. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut pada

temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut

terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.(21)

c. Infusa

Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 900C

selama 15 menit. Infusa adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada

temperatur penangas air dimana bejana infus tercelup dalam penangas

air mendidih, temperatur yang digunakan (96-980C) selama waktu

tertentu (15- 20 menit). Cara ini menghasilkan larutan encer dari

komponen yang mudah larut dari simplisia. (21)

d. Dekok

Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90oC

selama 30 menit. Metode ini digunakan untuk ekstraksi konstituen yang

larut dalam air dan konstituen yang stabil terhadap panas. (21)

e. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik pada temperatur lebih tinggi dari

temperatur suhu kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur

40- 50oC. Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinyu pada

temperatur lebih tinggi dari temperatur ruang (umumnya 25-30oC). Ini

Page 36: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

adalah jenis ekstraksi maserasi di mana suhu sedang digunakan selama

proses ekstraksi. (21)

2. Pelarut

Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat

lain. Sifat pelarut yang baik untuk ekstraksi yaitu toksisitas dari pelarut

yang rendah, mudah menguap pada suhu yang rendah, dapat mengekstraksi

komponen senyawa dengan cepat, dapat mengawetkan dan tidak

menyebabkan ekstrak terdisosiasi. (21)

Pemilihan pelarut juga akan tergantung pada senyawa yang ditargetkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pelarut adalah jumlah senyawa

yang akan diekstraksi, laju ekstraksi, keragaman senyawa yang akan

diekstraksi, kemudahan dalam penanganan ekstrak untuk perlakuan

berikutnya, toksisitas pelarut dalam proses bioassay, potensial bahaya

kesehatan dari pelarut. (21)

Berbagai pelarut yang digunakan dalam prosedur ekstraksi antara lain:

a. Air

Air adalah pelarut universal, biasanya digunakan untuk

mengekstraksi produk tumbuhan dengan aktivitas antimikroba.

Meskipun pengobatan secara tradisional menggunakan air sebagai

pelarut, tetapi ekstrak tumbuhan dari pelarut organik telah ditemukan

untuk memberikan aktivitas antimikroba lebih konsisten dibandingkan

Page 37: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

dengan ekstrak air. Air juga melarutkan senyawa fenolik yang memiliki

aktivitas penting sebagai antioksidan. (21)

b. Aseton

Aseton melarutkan beberapa komponen senyawa hidrofilik dan

lipofilik dari tumbuhan.keuntungan pelarut aseton yaitu dapat bercampur

dengan air, mudah menguap dan memiliki toksisitas rendah. Aseton

digunakan terutamauntuk studi antimikroba dimana banyak senyawa

fenolik yang terekstraksi dengan aseton. (21)

c. Alkohol

Aktivitas antibakteri yang lebih tinggi dari ekstrak etanol

dibandingkan dengan ekstrak air dapat dikaitkan dengan adanya jumlah

polifenol yang lebih tinggi pada ekstrak etanol dibandingkan dengan

ekstrak air.Konsentrasi yang lebih tinggi dari senyawa flavonoid

terdeteksi dengan etanol 70% karena polaritas yang lebih tinggi daripada

etanol murni.

Etanol lebih mudah untuk menembus membran sel untuk

mengekstrak bahan intraseluler dari bahan tumbuhan. Metanol lebih

polardibanding etanol namun karena sifat yang toksik, sehingga tidak

cocokdigunakan untuk ekstraksi. (21)

d. Kloroform

Terpenoid lakton telah diperoleh dengan ekstraksi berturut-turut

menggunakan heksan, kloroform dan metanol dengan konsentrasi

Page 38: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

aktivitas tertinggi terdapat dalam fraksi kloroform. Kadang-kadang tanin

dan terpenoid ditemukan dalam fase air, tetapi lebih sering diperoleh

dengan pelarut semipolar. (21)

e. Eter

Eter umumnya digunakan secara selektif untuk ekstraksi

kumarindan asam lemak. (21)

f. n-Heksan

n-Heksan mempunyai karakteristik sangat tidak polar, volatil,

mempunyai bau khas yang dapat menyebabkan pingsan. Berat molekul

heksana adalah 86,2 gram/mol dengan titik leleh -94,3 sampai -95,3°C.

Titik didih heksana pada tekanan 760 mmHg adalah 66 sampai 71°C. n-

Heksan biasanya digunakan sebagai pelarut untuk ekstraksi minyak

nabati. (21)

g. Etil asetat

Etil asetat merupakan pelarut dengan karekateristik semipolar.

Etilasetat secara selektif akan menarik senyawa yang bersifat semipolar

seperti fenol dan terpenoid. (21)

H. Pengukuran aktivitas antibakteri

Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antibakteri dapat

dilakukan dengan salah satu dari dua metode pokok.Penting sekali

menggunakan metode standar untuk mengendalikan semua factor yang

mempengaruhi aktivitas antibakteri. Ada dua metode untuk mengukur aktivitas

Page 39: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

antibakteri yaitu dilusi dan difusi.(22)

1. Metode Dilusi

Prinsip metode ini adalah menggunakan satu seri tabung reaksi yang

diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang telah diuji.Setelah

itu masing-masing tabung diuji dengan antibakteri yang telah diencerkan

secara serial. Cara ini digunakan untuk menentukan kadar hambat

minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM) dari larutan

antimikroba. (22)

2. Metode Difusi

Metode difusi agar (penyebaran) sering digunakan untuk melihat

aktivitas antibakteri. Metode ini menggunakan cakram kertas/silinder

gelas dan pencetak lubang yang mengandung bahan uji dalam jumlah

tertentu dan ditempatkan pada media padat yang telah ditanami dengan

biakan bakteri yang akan diperiksa, kemudian dieramkan. Setelah

pengeraman, garis tengah diameter daerah hambatan jernih yang

mengelilingi bahan uji dianggap sebagai ukuran kekuatan hambatan bahan

uji terhadap bakteri yang diperiksa.Metode ini dipengaruhi banyak faktor

fisika dan kimia seperti sifat pembenihan, daya difusi, ukuran molekul dan

stabilitas bahan uji. Meskipun demikian, standarisasi keadaan

memungkinkan penentuan kerentanan organisme. (22)

Page 40: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

I. Mekanisme kerja antibakteri

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibakteri dapat dibagi menjadi empat cara,

yaitu :

1. Penghambatan terhadap sintesis dinding sel.

Bakteri mempunyai lapisan luar yang kaku yaitu dinding sel yang

mengelilingi secara lengkap sitoplasma membran sel. Dinding sel berisi

polimer mucopeptida kompleks (peptidoglikan) yang secara kimia berisi

polisakarida dan campuran rantai polipeptida yang tinggi, polisakarida ini

berisi gula amino N-acetylglucosamine dan asam acetylmuramic (hanya

ditemui pada bakteri). Dinding ini mempertahankan bentuk

mikroorganisme dan pelindung sel bakteri dari perbedaan tekanan osmotik

di dalam dan di luar sel yang tinggi. Dinding sel bakteri terdiri dari

peptidoglikan dan komponen yang lain. Sel yang aktif secara kontiyu

mensintesis peptidoglikan yang baru dan menempatkannya pada posisi

yang tepat pada amplop sel. Antibakteri bereaksi dengan satu atau banyak

enzim yang dibutuhkan pada proses sintesis, sehingga menyebabkan

pembentukan dinding sel yang lemah dan menyebabkan pemecahan

osmotic.(23)

2. Penghambatan terhadap fungsi membran sel.

Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh membran sitoplasma, yang

berperan sebagai barrier permeabilitas selektif, memiliki fungsi transport

aktif, dan kemudian mengontrol komposisi internal sel. Jika fungsi

Page 41: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

integritas dari membran sitoplasma dirusak akan menyebabkan keluarnya

makromolekul dan ion dari sel, kemudian sel rusak atau terjadi kematian.

Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh membran sitoplasma yang

berperan sebagai barrier permeabilitas selektif dan mengontrol komposisi

internal sel. Antibakteri (polymyxins) berikatan dengan membran

fospolipid yang menyebabkan pemecahan protein dan basa nitrogen

sehingga membran bakteri pecah yang menyebabkan kematian bakteri. (23)

3. Penghambatan terhadap sintesis protein (penghambatan translasi dan

transkripsi material genetik).

DNA, RNA dan protein memegang peranan sangat penting di dalam

proses kehidupan normal sel. Hal ini berarti bahwa gangguan apapun yang

terjadi pada pembentukan atau pada fungsi zat-zat tersebut dapat

mengakibatkan kerusakan total pada sel. Kebanyakan obat menghambat

translasi atau sintesis protein, bereaksi dengan ribosom- mRNA.

Mekanisme kerjanya antara lain dengan menghalangi terikatnya RNA

pada tempat spesifik ribosom, selama pemanjangan rantai peptida.

Ribosom eukariotik berbeda dalam ukuran dan struktur dari prokariotik,

sehingga menyebabkan aksi yang selektif terhadap bakteri.Bakteri

mempunyai 70S ribosom, sedangkan sel mamalia mempunyai 80S

ribosom.Subunit masing-masing tipe ribosom, komposisi kimia dan

spesifikasi fungsinya berbeda. Perbedaan tersebut dapat untuk

menerangkan mengapa antibakteri dapat menghambat sintesis protein

Page 42: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

dalam ribosom bakteri tanpa berpengaruh pada ribosom mamalia. (23)

4. Penghambatan terhadap sintesis asam nukleat.

Pembentukan DNA dan RNA bakteri merupakan perjalanan yang panjang

dan membutuhkan enzim di beberapa proses.Pembentukan DNA dan RNA

sangat penting dan berefek dalam metabolisme protein.Antibakteri

menginteferensi sintesis asam nukleat dengan menghambat sintesis

nukleitida, menghambat replikasi, atau menghentikan transkripsi.Obat

berikatan sangat kuat pada enzim DNA Dependent RNA Polymerase

bakteri, sehingga menghambat sintesis RNA bakteri. Resistensi pada obat-

obat ini terjadi akibat perubahan pada RNA polymerase akibat mutasi

kromosom yang sangat sering terjadi. (23)

J. Tinjauan Keislaman

Beberapa penelitian telah difokuskan pada kandungan fitokimia dari daun

sirsak. Beberapa kandungan fitokimia dalam tumbuhan sirsak tersebut

menunjukkan bahwa sirsak dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

Dalam hadist Rasullullah SAW bersabda:

س سمع عمس ىت عه عبد انمهك به عم باح أوبأوا سفان به ع د به انص حىا محم و به حد

ع صهى الل ث عه انىب م حد د به عمسو به وف ج قىل سمعت سعد به ش ه وسهم حس ه

ه عهى بى سسائم وماؤها شفاء انع أن انكمأة مه انمه انري أوصل الل

Artinya :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabah telah

memberitakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abdul Malik bin 'Umair

bahwa dia mendengar 'Amru bin Huraits berkata; saya mendengar Sa'id bin

Zaid bin 'Amru bin Nufail menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

Page 43: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Al Kam`ah (sejenis tanaman) adalah darisurga, (makanan) yang Allah

turunkan kepada bani Israil, airnya sebagai obat untuk penyakit 'ain." (H.R.

Ibnu Majah).(8)

Dalam hadits diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menurunkan sebuah

tanaman yang tidak hanya dapat dikonsumsi dengan segala kebaikan yang

terkandung didalamnya, tetapi juga dapat dijadikan obat dari berbagai macam

penyakit. Hal ini kembali mempertegas dalil sebelumnya bahwa tanaman

diciptakan Allah SWT.memiliki manfaat yang banyak dan salah satunya

adalah sebagai obat.

Adapun bahan dasar yang dianjurkan untuk obat-obatan yaitu bahan

aktif yang disarikan dari tumbuhan obat di samping bahan kimiawi yang

diproduksi manusia. Allah menghendaki penempatan zat-zat aktif itu pada

sejumlah tumbuh-tumbuhan salah satunya adalah tanaman sirsak. tumbuhan

tersebut setidaknya memilki fungsi sebagai obat yang dengan khasiat yang

berbeda dan beraneka macam mulai dari akar, batang, daun, buah, biji dan

bunga.

Semua yang diciptakan oleh Allah SWT.memiliki manfaat, termasuk

tumbuh-tumbuhan. Untuk pemanfanfaatan tumbuhan tersebut, diperlukan ilmu

dan pengalaman (teoritis dan empiris) dengan penelitian dan eksperimen, salah

satunya dalam pemanfaatannya sebagai obat adalah daun sirsak karna semakin

banyak penelitian tentang daun sirsak maka semakin banyak pula

pemanfaatannya. dan Salah satu manfaat daun sirsak dalam pengobatan dapat

digunakan sebagai anti mikroba/anti bakteri.

Page 44: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

K. Kerangka teori

Gambar 2.3 kerangka teori

Mekanisme kerja

saponin sebagai

antibakteri yaitu

dapat

menyebabkan

kebocoran protein

dan enzim dari

dalam sel

Bakteri Escherichia

coli mati

Mekanisme kerja

Flavonoid yaitu

Menghambat

fungsi membran

sel dengan cara

mengganggu

permebealitas

membran sel dan

menghambat

ikatan enzim

seperti ATPase dan

phospholipase.

Mekanisme kerja

alkaloid sebagai

antibakteri yaitu dengan

cara mengganggu

komponen penyusun

peptidoglikan pada sel

bakteri, sehingga lapisan

dinding sel tidak

terbentuk secara utuh dan

menyebabkan kematian

sel

Tanin mempunyai target

pada polipeptida dinding

sel sehingga

pembentukan dinding sel

menjadi kurang

sempurna. Hal ini

menyebabkan sel bakteri

menjadi lisis karena

tekanan osmotik maupun

fisik sehingga sel bakteri

akan mati

Ekstrak daun sirsak

Alkaloid Flavonoid Saponin Tanin

Page 45: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Konsep pemikiran

B. Definisi operasional

1. Ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dengan konsentrasi 10%, 20%,

30%, dan 40% yang di peroleh dari hasil ekstraksi metode maserasi yang

dilarutkan dengan larutan DMSO 10%.

Instrument : tabung ukur kaca, pipet kaca, suspensi DMSO 10%, aquades.

Gambar 3.1 Konsep pemikiran

: variabel independen (X)

: variabel dependen (Y)

Ekstrak daun

sirsak Annona

muricata L.

Hewan coba terinfeksi

Bakteri Escherichia

coli

Resisten

terhadap hewan

coba

Sensitif terhadap

hewan coba

Page 46: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Cara ukur : pengenceran

Hasil ukur : konsentrasi larutan 10%, 20%, 30% dan 40%

2. Bakteri Escherichia coli di infeksikan ke hewan coba dan diberikan

perlakuan yang sama terhadap hewan coba.

Parameter :

a. Sensitif : apabila ekstrak sensitif terhadap bakteri Escherichia coli

maka dapat dilihat dari feses dan aktifitas hewan coba yang mulai

normal.

b. Resisten : apabila ekstrak tidak memberikan perubahan sama sekali

terhadap feses dan aktifitas hewan coba yang terinfeksi Escherichia

coli, atau memperburuk keadaan hewan coba.

C. Hipotesis

1. Hipotesis null (H0)

Ekstrak daun sirsak tidak memberikan efek sensitif terhadap bakteri

Escherichia coli.

2. Hipotesis alternatif (Ha)

Ekstrak daun sirsak memberikan efek sensitive terhadap bakteri

Escherichia coli.

Page 47: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan perlakuan

pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap bakteri

Escherichia coli untuk melihat uji efektivitasnya dengan metode in vivo.

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan

rancangan penelitian post test only control group design. Menggunakan 3 (tiga)

kelompok, yaitu 1 (satu) kelompok perlakuan, 1 (satu) kelompok kontrol

positif, dan 1 (satu) kelompok kontrol negatif. Pengamatan hanya dilakukan

pada saat post test, dengan membandingkan hasil observasi antara kelompok

kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar pada tanggal 22 januari

2020

C. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel dari bahan

tanaman yaitu daun sirsak Annona muricata L. dan bakteri Escherichia coli

yang telah di infeksikan pada hewan coba.

Page 48: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Pemilihan dan pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara

selektif dengan tolak ukur status fisiologis dan ukuran sampel yang sama.

Untuk mendapatkan data yang valid dilakukan pengulangan sesuai

rumus Federer :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

t = Jumlah kelompok/ perlakuan

Dalam penelitian ini terdapat 6 perlakuan, di mana 2 perlakuan pada

kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan negatif dan 4 perlakuan pada

kelompok pemberian perlakuan berupa pemberian ekstrak daun sirsak dengan

konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%. Maka nilai t yang digunakan adalah 6 . Bila

dimasukkan pada rumus di atas, maka dapat ditentukan jumlah sampel per

perlakuan yaitu :

(n-1) (6-1) = 15

(n-1) (5) = 15

5n-5 = 15

5n = 20

n = 20/5

n = 4

1. Kriteria inklusi

a. Alat dan bahan dalam keadaan steril.

(n-1) (t-1) ≥ 15

Page 49: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

b. Bakteri yang digunakan adalah bakteri Escherichia coli

c. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak daun sirsak (Annona muricata

L.)

2. Kriteria eksklusi

a. Sediaan bakteri terkontaminasi dengan bakteri lain.

b. Sediaan bakteri rusak.

D. Alat dan bahan

1. Alat

Peralatan yang digunakan adalah toples kaca, erlenmeyer, gelas ukur,

gelas kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penangas air, blender,

timbangan analitik, labu ekstraksi, batang pengaduk, cawan petri, rotary

evaporator (oven), jarum ose, inkubator, termometer, autoklaf, aluminium

foil dan stopwatch.

2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun sirsak, suspensi DMSO

10%, dan alkohol 96%.

Page 50: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

E. Alur penelitian

F. Prosedur kerja

1. Pengambilan sampel

Sampel diambil dari daun sirsak (Annona muricata L.) di Jalan Antang

raya

Gambar 4.1 Alur penelitian

Penyiapan

sampel

Sterilisasi alat

Ekstraksi daun sirsak (Annona

muricata L)

Hasil

Pengujian

efektifitas

antibakteri

Page 51: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

2. pengolahan sampel

Sampel yang digunakan ialah daun sirsak (Annona muricata L.) yang

dibersihkan dan dicuci dengan air bersih yang mengalir. Kemudian

dipotong kecil dan dikeringkan selama 3 hari. Lalu dihaluskan dengan

blender kemudian ditimbang.

3. Sterilisasi alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian aktivitas antibakteri ini

disterilkan terlebih dahulu. Alat-alat disterilkan dalam oven pada suhu

170oC selama ± 2 jam.

4. Ekstraksi sampel penelitian

Sebanyak 150 gr simplisia daun sirsak Annona muricata L. ini dimaserasi

dengan pelarut alkohol 96% selama 30 menit sambil diaduk. kemudian

ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 1 hari sambil sesekali

diaduk. Setelah itu larutan tersebut disaring. Hasil saringannya

dipindahkan ke wadah lain lalu didiamkan selama satu hari untuk

menguapkan alkohol sehingga tidak ada lagi alkohol yang terkandung

didalam simplisia daun tersebut. Ekstrak etanol daun sirsak berwarna

coklat, berbau khas, konsistensinya kental dan tidak dapat dituang dalam

keadaan dingin.

untuk mendapatkan ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi yang

berbeda maka diperlukan larutan DMSO 10% yang didapatkan dengan

Page 52: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

mencampurkan larutan DMSO 10 ml dengan aquades 90 ml. lalu

dilakukan pengenceran ekstrak dengan memberikan Larutan DMSO 10%

secara berurutan sehingga didapatkan konsentrasi 40% didapatkan dari 0,4

gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%, konsentrasi 30%

didapatkan dari 0,3 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%,

konsentrasi 20% didapatkan dari 0,2 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml

DMSO 10%, dan konsentrasi 10% didapatkan dari 0,1 gram ekstrak

dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%.

5. Perlakuan

Mencit diadaptasikan dengan lingkungan penelitian selama satu

minggu, mencit dikelompokkan menjadi 6 kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Masing-masing kelompok diberi

perlakuan berbeda-beda, seperti dibawah ini:

Perlakuan A : kontrol negatif tidak diberi perlakuan

Perlakuan B : kontrol positif diinfeksi dengan bakteri Escherichia coli dan

tidak diberikan ekstrak daun sirsak

Perlakuan C : di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak

daun sirsak 10 %

Perlakuan D : di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan

ekstrak daun sirsak 20 %

Perlakuan E : di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak

daun sirsak 30 %

Page 53: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Perlakuan F : di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan

ekstrak daun sirsak 40 %

Page 54: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB V

HASIL

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar pada tanggal 22 Januari sampai

12 Februari 2020 di Kampus Parangtambung Universitas Negeri Makassar,

Gedung Fakultas MIPA Lt.2.

B. Deskripsi penyiapan sampel

Pemilihan daun sirsak (Annona muricata L.), Sampel diambil di jalan

Antang Raya pada pukul 16:00 WITA. Sampel selanjutnya dipotong-potong

kecil kemudian di masukkan kedalam alumunium foil lalu di oven selama 3

hari dengan suhu 50ºC untuk dilakukan proses pengeringan. Tujuannya untuk

mengeringkan daun sehingga tidak ada air yang terkandung di dalam daun.

Waktu yang digunakan untuk pengeringan adalah 3 hari. Kemudian dihaluskan

dengan blender kemudian simplisia ditimbang sebanyak 298 gr yang

selanjutnya akan diekstraksi.

C. Ekstraksi

Setelah proses penyiapan sampel dilanjutkan dengan proses ekstraksi

simplisia daun sirsak (Annona muricata L.). Sampel yang telah ditimbang

sebanyak 298 gr kemudian di ekstraksi dengan metode maserasi dengan

menggunakan Alkohol 96%.

Page 55: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Pemilihan metode ekstraksi dengan cara maserasi dikarenakan metode ini

memiliki keuntungan pada prosedur dan peralatan yang digunakan lebih

sederhana.

Pelarut yang di gunakan adalah Alkohol, karena alkohol 96% memiliki

kadar air yang lebih sedikit dan dapat mengurangi pertumbuhan mikroba

didalam ekstrak, karena air merupakan salah satu media yang dapat

mempercepat pertumbuhan mikroba asing.

Simplisia dengan berat 298 gr, kemudian diambil sebanyak 150 gr. Dan dari

150 gr tadi sampel dibagi manjadi dua kedalam wadah dengan berat masing-

masing 75 gr. Kemudian proses maserasi pada simplisia direndam dengan

alkohol 96% kemudian diaduk selama 30 menit lalu didiamkan selama 24 jam

dengan ditutup alumunium foil. Setelah itu larutan tersebut disaring . hasil

saringannya dipindahkan ke wadah lain lalu didiamkan selama satu hari untuk

menguapkan alkohol sehingga tidak ada lagi alkohol yang terkandung didalam

simplisia daun tersebut. Kemudian ampas simplisia direndam lagi dengan

alkohol 96% lalu diaduk lagi 30 menit dan di diamkan 24 jam. Proses ini

dilakukan sebanyak tiga kali sampai larutan berwarna hijau muda.

Page 56: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

D. Hasil Pengamatan

Tabel 5.1 Hasil pengamatan

Sampel Perlakuan Hasil

A Kontrol negatif Hidup

B Kontrol positif Mati

C EDS 10 % -

D EDS 20% +

E EDS 30% +

F EDS 40% +

Sumber: data primer. 2020

Keterangan :

- : resisten terhadap ekstrak daun sirsak

+ : sensitive terhadap ekstrak daun sirsak

Berdasarkan tabel diatas, pada kelompok kontrol negative, hewan coba

masih hidup dan dalam keadaan sehat karena tidak diberikan perlakuan

apapun. Pada kelompok kontrol positif, hewan coba mati karena perlakuan

diinfeksikan bakteri Escherichia coli tanpa diberikan ekstrak daun sirsak. Dan

pada kelompok perlakuan, didapatkan Pada konsentrasi 10% ekstrak daun

sirsak tidak memberikan perubahan pada hewan coba. Perubahan terjadi pada

hewan coba pada konsentrasi 20%, 30%, 40% ekstrak daun sirsak.

Page 57: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Dari hasil penelitian ini mulai dari proses ekstraksi pada daun sirsak

(Annona muricata L.), dengan metode maserasi dengan pelarut alkohol 96%

lalu diuapkan pelarutnya dengan didiamkan selama 1 hari didapatkan ekstrak

kering sebanyak 150 gr. Kemudian untuk mendapatkan ekstrak daun sirsak

dengan konsentrasi yang berbeda maka diperlukan larutan DMSO 10% yang

didapatkan dengan mencampurkan larutan DMSO 10 ml dengan aquades 90

ml. lalu dilakukan pengenceran ekstrak dengan memberikan Larutan DMSO

10% secara berurutan sehingga didapatkan konsentrasi 40% didapatkan dari

0,4 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%, konsentrasi 30%

didapatkan dari 0,3 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%,

konsentrasi 20% didapatkan dari 0,2 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml

DMSO 10%, dan konsentrasi 10% didapatkan dari 0,1 gram ekstrak dilarutkan

dalam 1 ml DMSO 10% sehingga diperoleh konsentrasi ekstrak yang

diinginkan.

Metode yang digunakan untuk uji efektivitas adalah In Vivo, dimana hewan

coba diberi makan normal sebelumnya lalu diinfeksikan melalui makanan

hewan coba tersebut dengan bakteri Escherichia coli dan diberi makan selama

7 hari sehingga muncul gejala diare pada hewan coba tersebut. Kemudian

Page 58: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

diberikan perlakuan berupaa pemberian ekstrak daun sirsak sesuai konsentrasi

di masing-masing sampel.

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa sampel A yang merupakan

kontrol negatif dimana tidak diberikan perlakuan apapun hingga akhir

penelitian, hewan coba tetap hidup. Sampel B yang merupakan kontrol positif

mati, dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli.

Sampel C dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli

sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun sirsak dengan

konsentrasi 10% dan menunjukkan resistensi (tidak mengalami perbaikan

kondisi). Sampel D dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri

Escherichia coli sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun

sirsak dengan konsentrasi 20% dan menunjukkan sensitifitas (mengalami

perbaikan kondisi). Sampel E dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri

Escherichia coli sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun

sirsak dengan konsentrasi 30% dan menunjukkan sensitifitas (mengalami

perbaikan kondisi). Sampel F dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri

Escherichia coli sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun

sirsak dengan konsentrasi 40% dan menunjukkan sensitifitas (mengalami

perbaikan kondisi).

Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyu andri

dimana penelitian yang dilakukan pada hewan coba mulai terlihat perubahan

saat pemberian ekstrak daun sirsak. Kandungan flavonoid pada daun sirsak

Page 59: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

yang dapat merusak membran sel bakteri, dan kandungan tanin yang

membunuh bakteri dengan merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri

Escherichia coli tidak dapat tumbuh dan mati pada hewan coba. Hal inilah

yang membuat ekstrak daun sirsak efektif membunuh bakteri Escherichia coli

yang dapat menyebabkan penyakit diare.

Allah SWT dengan kebesaran dan kekuasaannya telah menciptakan alam

semesta beserta isinya dan dengan segala kesempurnaannya telah menciptakan

berbagai macam tumbuh-tumbuhan dalam hal ini tanaman sirsak yang

memiliki banyak manfaat khususnya daunnya dalam membunuh bakteri

Escherichia coli, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Asy syu’ara

yang berbunyi :

وذا مسضت فهى شفه

Terjemahnya :

Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku (Q.S Asy-syu’ara

26:80).

Dari ayat diatas Allah SWT memberikan seseorang suatu penyakit

melainkan untuk menguji kesabaran, iman, dan menggugurkan dosa orang

tersebut, tetapi dengan segala sifat Allah SWT yang maha pengasih dan

penyayang Allah SWT menciptakan tumbuhan di muka bumi sebagai obat dan

akan memberi kesembuhan. Maka ber-Ikhtiar lah manusia untuk mencarinya.

B. Keterbatasan Dalam Penelitian

Penelitian ini terbatas oleh waktu dimana penelitian dijalankan bersamaan

Page 60: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

dengan jadwal perkuliahan sehingga pengontrolan sampel tidak dilakukan

dengan begitu maksimal. Sulitnya mendapatkan hewan coba juga menjadikan

penelitan ini sedikit terhambat dan mengalami kemunduran waktu dari yang

dijadwalkan.

Page 61: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) bekerja secara efektif terhadap

bakteri Escherechia Coli pada konsentrasi di atas 20%.

2. Terdapat pengaruh ekstrak daun Sirsak (Annona Muricata L.) dengan

konsentrasi yang berbeda-beda terhadap hewan coba.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas ekstrak daun

sirsak terhadap bakteri lainnya.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi

ekstrak daun sirsak yang bekerja optimal.

Page 62: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organisation (WHO). 2016 Diarrhoea. (Online),

http://www.who.int/topics/diarrh oea/en/,(diakses 30 juni 2019)

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2011. Situasi

Diare di Indonesia. (Online), http://www.depkes.go.

id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-diare.pdf,(diakses 30

juni 2019)

3. Departemen Kesehatan RI. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan.

4. Jawetz, E., J.L. Melnick, and E.A. Adelberg. 2007. Mikrobiologi untuk Profesi

Kesehatan (Review of Medical Microbiology) : Diterjemahkan oleh H.

Tomang. Jakarta : Penerbit EGC.

5. Hermawan, A. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap

Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan

Metode Difusi Disk. Surabaya : Artikel Ilmiah Fakultas Kedokteran Hewan.

UNAIR.

6. Hutapea, J.R. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid 2. Jakarta :

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

7. Widiana dkk. 2013. Daya Hambat Sari Daun Sirsak (Annona muricata L)

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. KIP. STKIP PGRI Padang.

Sumatera Barat. Jurnal

8. Nuonline,http://www.nu.or.id/post/read/85544/berobat-dalam pandangan-

islam(diakses 5 juli 2019)

9. Tafsir,https://tafsirweb.com/6417-surat-asy-syuara-ayat 7.html,(diakses 5 juni

2019)

10. Dasuki, Undang Ahmad, 1991. Sistematika tumbuhan tinggi. Bandung: ITB

Press

11. Radi, Juhaeni. 1996. Sirsak: Budidaya dan pemanfaatannya. Yogyakarta:

Kanisius

Page 63: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

12. Joe, Wulan. 2012. Dahsyatnya Khasiat Sirsak untuk Banyak Penyakit yang

Mematikan. Yogyakarta: ANDI

13. Mardiani, Lina. Ratnasari, Juwita. (2011). Ramuan dan khasiat sirsak. Jakarta:

Penebar Swadaya.

14. Greenwood, D., Slack, R., Peutherer, J. and Barer, M. 2007. Medical

Microbiology. Elsevier, China.

15. Purwoko. T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta

16. ourbakhsh, .A., M. oulianne, . Martineau- oi , C. M. o ois, C.

Desautels and J. M. Fairbrother.1997. Dynamics of Escherichia coli infection

in experimentally inoculated chickens. Avian Diseases, 41:221-233

17. Zhu, C., J. Harel, M. Jacques, C. Desautels, M. S. Donnenberg, M. Beaudry,

and J. M. Fairbrother. 1994. Virulence properties and attaching- effacing

activity of E. coli O45 associated from swine post weaning diarrhea. Infection

and Immunity 62: 4153-4159

18. Dubreuil, J.D .2002. Escherichia coli STb enterotoxin, Microbiology,143;

1783– 1795.

19. Effendi, D. 2015. Biokompatibilitas. Yogyakarta

20. Roy A. pedoman uji toksisitas nonklinik Secara In Vivo, Berita Negara

Republik Indonesia, no 875 hh7-9. 2014

21. Tiwari, Kumar, Kaur Mandep, Kaur Gurpret & Kaur Harleem. 2011.

Phytochemical screening and extraction: A revew. Internationale

pharmaceutica scientica vol.1: issue 1

22. Jawetz; Melnick; dan Adelberg’s. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba

Medika. Jakarta.

23. Talaro, K. P., 2008, Foundation in Microbiology: Basic Principles, Sixth

Edition, Mc Graw Hill, New York.

Page 64: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 65: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 66: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Alat dan Bahan

Page 67: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Pr

Page 68: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Proses Pembuatan Ekstrak

Page 69: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 70: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF

Kandang hewan coba

Page 71: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF
Page 72: EFFECTIVENESS TEST OF SOURSOP (Annona Muricata L.) LEAF