Upload
addek-inur
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Anggota Kelompok 3: Khairani Putri NabillahRahmatul SakinahTri Wahyuni Fajriah Zhafirah Muharani Nasution Claudia Florencita Ediharsi
(EYD)
Penulisan Huruf Penggunaan Huruf
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). EYD mulai diberlakukan tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan yang ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947)
Ejaan pertama Bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophujisen (nama seseorang guru besar Belanda yang juga pemerhati Bahasa), diberlakukan pada tahun 1901. Ejaan van Ophujisen baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Perubahan Pemakaian Huruf dalam Tiga Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan Van Ophuijesen(1901-1947)
Ejaan Republik. (ejaan Soewandi)(1947-1972)
Ejaan Yang Disempurnakan(mulai 16 Agustus 1972)
Choesoes Chusus KhususDjoem’at Djum’at JumatJa’ni Jakni YakniPajoeng Pajung PayungTjoetjoe Tjutju Cucusoenji Sunji sunyi
Ruang Lingkup Ejaan yang DisempurnakanMencakupi 5 aspek :
1. penggunaan huruf2. penulisan huruf3. penulisan kata4. penulisan unsur serapan5. pemakaian tanda baca
1. Pemakaian hurufÞ Membicarakan masalah yang
mendasar dari suatu bahasa.Yaitu : (1) abjad (2) vokal (3) konsonan (4) pemenggalan kata (5) nama diri
2. Penulisan hurufÞMembicarakan jenis huruf yang
dipakai, meliputi : (1) huruf kapital (2) Huruf miring
2.2.1 Pemakaian Huruf2.2.1.1 Abjad,Vokal dan Konsonan
Abjad Bahasa Indonesia menggunkan 26 huruf.
Perhatikan lafal setiap huruf :
Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf LafalA a [a] J j [je] S s [es]B b [be] K k [ka] T t [te]C c [ce] L l [el] U u [u]D d [de] M m [em] V v [ve]E e [e] N n [en] W w [we]F f [ef] O o [o] X x [eks]G g [ge] P p [pe] Y y [ye]H h [ha] Q q [ki] Z z [zet]I i [i] R r [er]
Dalam abjad terdapat lima huruf vokal (v) yaitua,i,u,e,o. Sisanya adalah konsonan (k) sebanyak 21 huruf . Disamping 26 huruf .
Dalam Bahasa Indonesia juga digunakan gabungan konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang :
kh seperti dalam kata khusus,akhir ng seperti dalam kata ngilu,bangun sy seperti dalam kata syair.asyik
Setiap pasangan it menghasilkan satu fonem atau satu bunyi yang dapat membedakan arti.
Karena itu, kh,g,sy masing masing di hitung sebagai satu k (konsonan)
Contoh :akhir = v k v k ngilu= k v k vanyaman=v k v k syair= k v k v
Dalam uraian v-k diatas, meskipun jumlah hurufnya 5 tetapi jumlah v dan k dalam setiap kata hanya 4.selain gabungan dua konsonan,tetapi juga ada gabungan dua vokal disebut DiftongDiftong terjadi jika dua vokal yang berurutan harus dalam satu suku kata – menciptakan bunyi luncuran ( bunyi yang berubah kualitasnya ) yang berbeda dengan lafal aslinya .
Contoh Diftong :a. Diftong ai dalam kata :
bantai dilafalkan {bantay} ngarai dilafalkan {ngaray}
b. Diftong au dalam kata : kacau dilafalkan { kacaw} kerbau dilafalkan { kerbauw}
c. Diftong ol dalam kata : toilet dilafalkan {toylet} sepoi dilafalkan { sepoy }
Jika vokal ai,au,oi dalam kata yang pelafalannya sama dengan huruf aslinya, itu tidak dinamakan diftong. Contoh yang bukan diftong :
mulai dilafalkan {mulai} bukan (mulay) bau dilafalkan {bau} bukan (baw) doi dilafalkan {doi} bukan (doy)
Untuk melafalkan singkatan kata (termasuk singkatan asing selain akronim) yang diaca huruf demi huruf ,jika penutur sedang berbahasa Indonesia, pelafalannya harus sesuai dengan lafal huruf bahasa Indonesia.
Singkatan Lafal yang Benar
Lafal yang Salah
AC [a-ce] [a-se]ACC [a-ce-ce] [a-se-se]CV [ce-fe] [se-fe],[si-fi]
MTQ [em-te-ki] [em-te-kyu]RCTI [er-ce-te-i] [er-se-te-i]TV [te-fe] [ti-fi]
TVRI [te-fe-er-i] [ti-fi-er-i]WC [we-ce] [we-se]
Jadi, jika seseorang dalam berbahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab dan lainnya maka singkatan itu harus mengikuti pelafalan bahasa asing tersebut.
2.2.1.2 Penggalan Kata
1) Ketentuan pemenggalan kata dasar :a. Jika ditengah kata dasar adalah
huruf vokal yang beruntun, pemenggalannya dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
misalnya :di-a do-a ta-at
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya : ta-bu ka-wan ca-tur
c. Jika di tengah kata ada dua huruf yang beruntun, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya :ap-ril swas-ta an-dal
Gabungan huruf konsonan ny, ng, kh, dan sy tidak boleh dipisahkan.
Misalnya : su-nyi ha-ngat makh-luk ma-sya-
ra-kat
d. Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan yang beruntun, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya : ab-sor-bsi kon-klu-si in-struk-si
2. Imbuhan yang berupa awalan dan akhiran, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta pertikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata yang diimbuhinya, dapat dipenggal pada imbuhannya.
Misalnya : ba-ca-lah me-la-ri-kan pra-sa-ra-na
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur bebas, dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dapat dilakukan :
(1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah pemenggalan kata. Misalnya : bio-data atau bio-da-ta intro-speksi atau in-tro-speksi
4. Khusus untuk kata yang mengandung sisipan (-el, -em, -er, -in), pemenggalannya dapat dilakukan dengan dua cara :
(1) mempertahankan sisipan dalam satu suku kata sehingga sisipannya tidak terpenggal (anggapan dasarnya adalah kata bersisipan sebagai kata turunan sehingga bersifat polimorfemis)
(2) tidak mempertahankan sisipan dalam satu kata (anggapan dasarnya adalah kata bersisipan bersifat monomorfemis karena sudah membatu, dan sisipan sebagai pembentuk kata sudah tidak produktif lagi)
Kata dasar Kata bersisipan Pemenggalan (1)
Pemenggalan (2)
tunjuk telunjuk telun-juk te-lunjuk
getar gemetar geme-tar ge-metar
gigi gerigi geri-gi ge-rigi
sambung sinambung sinam-bung si-nambung
2.2.1.3 Nama Diri Cara penulisan nama diri (nama
orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung, dan nama lainnya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi adat, hukum, atau sejarah.Atas dasar pertimbangan khusus terutama yang menyangkut sejarah, kita harus menuliskan huruf sesuai dengan ejaan yang berlaku saat peristiwa (fakta) itu terjadi.
Contoh pemakaian biasa : Rumahnya di Jalan Pajajaran
No.5. Ia berkantor di Jalan Budi Utomo.
Contoh pemakaian dengan pertimbangan khusus yang menyangkut sejarah :
Salah satu nama korban tahun 60-an Pantja tjita. Pamanku dosen Universitas Padjajaran, Bandung.Perkumpulan Boedi Oetomo didiran pada tahun 1908
Perihal pemakaian huruf x berlaku ketentuan khusus sebagai berikut.
(1) Untuk penulisan nama diri, unsur kimia, istilah ilmu pengetahuan, dan simbol dalam matematika, lambang huruf yang dipakai adalah x.
Misalnya : Alex, Mexico, Xerox (nama
diri) xenon, xantat (nama unsur
kimia) sinar-x, (istilah ilmu pengetahuan) x1, x2 (simbol dalam matematika)
(2) Untuk penulisan kata-kata biasa yang bukan nama diri, lambang huruf yang dipakai adalah ks. Seperti pada tabel di bawah ini.Penulisan yang salah Penulisan yang benarexport ekspor
extra ekstra
complex kompleks
taxi taksi
telex teleks
Untuk penulisan nama orang diberlakukan ketentuan khusus yang tersendiri.Penulisan nama seseorang harus mengikuti kebiasaan orang yang mempunyai nama kendatipun penulisannya menyalahi EYD.Karena itulah ketentuannya disebut ketentuan khusus.
Contohnya, untuk menulis nama orang yang dilafalkan [yudi], penulisannya bisa lebih dari sepuluh macam dan semuanya salah dalam penulisan EYD.Seperti :- Judi -Yudhi - Judhy - Yoedhy- Judy - Yoedy - Yudhie - Yoedhie
Penulisan hurufA. Hurf Kapital atau Huruf Balok 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat . Misalnya : Kami menggunakan barang produksi dalam negri. Siapa yang datang tadi malam?
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya : Adik bertanya, “Kapan kita ke Taman Safari?”
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci,termasuk kata garis untuk Tuhan. Misalnya :
Allah, Yang Mahakuasa,Islam,Kristen,Alkitab,Alquran ,Weda,Injil. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :
Haji Agus Salim,Imam Syafii,Nabi Ibrahim
5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang,nama instansi,atau nama tempat. Misalnya:
Presiden Yudhoyono,Mentri Pertanian,Gubernur Bali
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama instansi/tempat.
Misalnya :
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu? Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya :
Albar Maulana Kemala Hayati
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis
atau satuan ukuran. Misalnya :
mesin diesel 2 ampere
7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa,suku bangsa,dan bahasa. Pada posisi di tengah kalimat , yang dituiskan dengan huruf
kapital hanya huruf pertama nama bangsa,nama
suku,dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa,suku,dan bahas dituliskan dengan huruf
kecil.
Penulisan yang salah : Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang …. …tempat bermukim Suku Melayu sejak…
Penulisan yang benar : Dalam hal ini bangsa Indonesia yang… …tempat bermukim suku Melayu sejak…
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa,suku,dan bahasa yang dipakai sebagai
bentuk dasar kata turunan. Misalnya :
menjawakan bahasa Indonesia
8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun,bulan,hari,hari raya,dan peristiwa sejarah. Misalnya :
tahun Sakabulan NovemberPerang Diponegoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya :
Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
khas dalam geografi. Misalnya :
Salah Benarteluk Jakarta Teluk Jakarta
gunung Semeru Gunung Semerudanau Toba Danau Tobaselat Sunda Selat Sunda
10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan.
Misalnya: Republik IndonesiaMajelis Permusyawaratan RakyatDepartemen Pendidikan dan
KebudayaanBadan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya: Menjadi sebuah republicbeberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan
rakyatmenurut undang-undang yang berlaku.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya: Perserikatan Bangsa-BangsaYayasan Ilmu-Ilmu SosialUndang-Undang Dasar Repulik IndonesiaRancangan Undang-Undang Kepegawaian.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan
Lain ke Roma.Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum
Perdata”.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Dr. doctor M.A. master of arts S.E. sarjana ekonomi S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra Prof. professor Tn. Tuan Ny. Nyonya Sdr. saudara
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya: “Kapan Bapak Berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?” Surat Saudara sudah saya terima. “Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya: Kita semua harus menghormati bapak
dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah
berkeluarga.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya: Sudahkah Anda tahu? Surat Anda telah kami
terima.
Huruf MiringHuruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
misalnya: majalah Bahasa dan Sastrabuku Negarakertagama karangan Prapancasurat kabar Suara Rakyat.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
misalnya: Huruf pertama kata abad adalah a. Dia buka menipu, tetapi ditipu. Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostama. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’
Daftar pustaka PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2000
https://mahasiswabelajar.wordpress.com/2011/09/12/penggunaan-huruf-kapital-sesuai-dengan-eyd/
Finoza, Lamuddin. September 2010. “Komposisi Bahasa Indonesia”. Jakarta; Diksi.