16
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4 Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019 http: jim.unsyiah.ac.id/ekm 92 PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI DAN BEBAN BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN 1* Haekal Amin, 2 Juanda 1,2) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1 e-mail: [email protected] Abstract: This study aims to determine the effect of net working capital, operating cash flow, and interest expense on company’s value in consumer goods industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study uses panel data with 19 consumer goods industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from the 2014-2018 period. The analytical method used is multiple regression analysis with random effect models. Partially the results of the study show that net working capital has a negative and significant effect on company’s value, operating cashflow has positive and significant effect on company’s value, and interest expense has no effect on positive direction on company’s value on consumer goods industry companies in Indonesia. In this study, all independent variables were tested simultaneously on the dependent variable with the result that there was a significant effect between the independent variables and the dependent variable. Keywords: Net Working Capital, Operating Cashflow, Interest Expense, and Company’s Value. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Modal Kerja Bersih, Arus Kas Operasi, dan Beban Bunga Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data panel dengan 19 perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode 2014-2018. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan model random effect. Secara parsial hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja bersih berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan beban bunga tidak berpengaruh dengan arah positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi di Indonesia. Pada penelitian ini juga dilakukan uji secara simultan seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan hasil terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Kata Kunci: Modal Kerja Bersih, Arus Kas Operasi, Beban Bunga, dan Nilai Perusahaan PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Terdapat dua pihak di dalam pasar modal, pertama investor yang ingin berinvestasi dengan mengharapkan imbal hasil dan kedua perusahaan yang membutuhkan dana untuk melancarkan produksinya. Seiring bertambahnya investor pada pasar modal, emiten-emiten di pasar modal diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik setiap tahunnya, salah satunya dengan cara memaksimalkan kekayaan pemegang saham, yaitu investor. Ada beberapa tujuan berdiri sebuah perusahaan di antaranya mencapai keuntungan yang maksimal, menyejahterakan pemegang saham dan

ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

92

PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI DAN

BEBAN BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

1*Haekal Amin, 2Juanda

1,2)Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

1e-mail: [email protected]

Abstract: This study aims to determine the effect of net working capital, operating cash flow, and

interest expense on company’s value in consumer goods industry companies listed on the Indonesia

Stock Exchange (IDX). This study uses panel data with 19 consumer goods industry companies listed

on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from the 2014-2018 period. The analytical method used is

multiple regression analysis with random effect models. Partially the results of the study show that net

working capital has a negative and significant effect on company’s value, operating cashflow has

positive and significant effect on company’s value, and interest expense has no effect on positive

direction on company’s value on consumer goods industry companies in Indonesia. In this study, all

independent variables were tested simultaneously on the dependent variable with the result that there

was a significant effect between the independent variables and the dependent variable. Keywords: Net Working Capital, Operating Cashflow, Interest Expense, and Company’s Value.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Modal Kerja Bersih, Arus Kas Operasi,

dan Beban Bunga Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Tercatat

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data panel dengan 19 perusahaan Industri

Barang Konsumsi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode 2014-2018. Metode

analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan model random effect. Secara parsial

hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja bersih berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan, arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan

beban bunga tidak berpengaruh dengan arah positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri

barang konsumsi di Indonesia. Pada penelitian ini juga dilakukan uji secara simultan seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen dengan hasil terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dan variabel dependen. Kata Kunci: Modal Kerja Bersih, Arus Kas Operasi, Beban Bunga, dan Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan salah satu

aspek terpenting dalam perkembangan

perekonomian Indonesia. Terdapat dua

pihak di dalam pasar modal, pertama

investor yang ingin berinvestasi dengan

mengharapkan imbal hasil dan kedua

perusahaan yang membutuhkan dana untuk

melancarkan produksinya. Seiring

bertambahnya investor pada pasar modal,

emiten-emiten di pasar modal diharapkan

dapat memberikan hasil yang lebih baik

setiap tahunnya, salah satunya dengan cara

memaksimalkan kekayaan pemegang

saham, yaitu investor. Ada beberapa tujuan

berdiri sebuah perusahaan di antaranya

mencapai keuntungan yang maksimal,

menyejahterakan pemegang saham dan

Page 2: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

93

memaksimalkan nilai perusahaan yang bisa

tercermin pada harga saham perusahaan.

Tujuan jangka panjang perusahaan adalah

meningkatkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan harga yang bersedia

dibayarkan oleh pembeli apabila

perusahaan dijual (Husnan, 2008).

Salah satu pembentuk nilai

perusahaan adalah manajemen modal kerja.

Manajemen modal kerja yang dikelola

dengan baik oleh manajemen perusahaan

dapat meningkatkan profitabilitas dan

meningkatkan nilai perusahaan (Le, 2018).

Banyak hasil penelitian tentang

manajemen modal kerja berpengaruh

negatif terhadap nilai perusahaan seperti

Wasiuzzaman (2015), dan deloof (2003).

Namun perubahan modal kerja bersih

(Tabel 2) jika dikaitkan dengan nilai

perusahaan (Tabel 1) menunjukkan bahwa

peningkatan dan penurunan modal kerja

bersih diikuti dengan peningkatan dan

penurunan MTB. Namun berbeda dengan

yang terjadi pada PT Gudang Garam Tbk

pada tahun 2017-2018. Fenomena yang

terlihat ialah saat Modal Kerja Bersih PT

Gudang Garam Tbk menurun, tidak diikuti

dengan peningkatan nilai MTB perusahaan

tersebut.

Selain modal kerja bersih, nilai

perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh

arus kas operasi. Aktivitas operasi adalah

aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas investasi dan

pendanaan, umumnya berasal dari transaksi

dan peristiwa lain yang mempengaruhi

penetapan laba atau rugi bersih, dan

merupakan indikator yang menentukan

apakah dari operasi perusahaan dapat

menghasilkan kas yang cukup untuk

melunasi pinjaman, memelihara

kemampuan operasi perusahaan, membayar

dividen dan melakukan investasi baru tanpa

mengandalkan pada sumber pendanaan dari

luar (Martani, 2012).

Tabel 1. Tabel market to book ratio 4 perusahaan industri barang konsumsi Market to Book ratio

Tahun GGRM ICBP ULTJ TSPC

2014 3.51 2.53 4.74 3.11

2015 2.78 2.39 1.01 1.81

2016 3.1 2.7 0.94 1.91

2017 3.82 5.1 3.56 1.59

2018 3.56 5.36 3.26 1.15

Tabel 2. Tabel modal kerja bersih 4 perusahaan industri barang konsumsi Modal Kerja Bersih

Tahun GGRM ICBP ULTJ TSPC

2014 0.606 0.1082 0.2493 0.1921

2015 0.574 0.1338 0.2316 0.1362

2016 0.611 0.1432 0.1945 0.1722

2017 0.583 0.1337 0.1258 0.1758

2018 0.566 0.1505 0.1686 0.1781

Sumber: www.idx.co.id (data diolah, 2019)

Page 3: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

94

Tabel 3. Tabel Arus Kas Operasi 4 Perusahaan Industri Barang Konsumsi

Arus Kas Operasi

Tahun GGRM ICBP ULTJ TSPC

2014 0.025 0.12 0.032 0.068

2015 0.045 0.11 0.15 0.095

2016 0.09 0.13 0.16 0.053

2017 0.098 0.14 0.22 0.056

2018 0.11 0.12 0.1 0.038

Tabel 4. Tabel Beban Bunga 4 Perusahaan Industri Barang Konsumsi

Beban Bunga

Tahun GGRM ICBP ULTJ TSPC

2014 0.022 0.08 0.00099 0.00174

2015 0.024 0.0095 0.00065 0.00091

2016 0.019 0.0061 0.00048 0.00115

2017 0.011 0.004 0.00029 0.00317

2018 0.009 0.0043 0.00022 0.00358

Sumber: www.idx.co.id (data diolah, 2019)

Teori sinyal mengemukakan tentang

bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna

laporan keuangan. Sinyal ini berupa

informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Apabila

laba yang dilaporkan oleh perusahaan

meningkat maka informasi tersebut dapat

dikategorikan sebagai sinyal baik karena

mengindikasikan kondisi perusahaan yang

baik. Sebaliknya apabila laba yang

dilaporkan menurun maka perusahaan

berada dalam kondisi tidak baik sehingga

dianggap sebagai sinyal yang jelek

(Brigham dan Houston, 2013).

Perubahaan arus kas operasi (Tabel

3) jika dikaitkan dengan nilai perusahaan

(Tabel 1), terlihat bahwa peningkatan arus

kas operasi dari tahun ketahunnya diikuti

dengan peningkatan MTB. Namun pada

beberapa tahun, saat adanya peningkatan

arus kas operasi, MTB perusahaan tersebut

justru mengalami penurunan. Hal ini bisa

terlihat pada PT Ultra Jaya Milk Industry

Tbk, peningkatan arus kas operasi

perusahaan tidak diikuti dengan

peningkatan nilai MTB.

Faktor lain yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan yaitu beban

bunga. Di mana Le (2018) mengatakan

bahwa beban bunga berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Berdasarkan pecking

order theory yang menyatakan bahwa

perusahaan lebih menyukai pendanaan

internal untuk sumber pembiayaan, mereka

hanya akan menggunakan pembiayaan

eksternal jika dana internal tidak cukup

(Karadeniz et. al. 2011). Harjito (2011)

mengemukakan bahwa asymmetric

information merupakan kekuatan yang

didorong oleh pecking order theory yang

banyak terjadi di negara-negara

berkembang termasuk Indonesia.

Menurut Orientanti (2014)

pendanaan melalui utang juga dapat

memberikan risiko keuangan (financial

risk), yaitu tambahan risiko yang

Page 4: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

95

dibebankan para pemegang saham biasa

sebagai akibat dari keputusan untuk

melakukan pendanaan melalui utang.

Kegagalan membayar pokok hutang dan

bunga biasanya menyebabkan proses

hukum di mana pemegang saham mungkin

kehilangan kendali atas perusahaan dan

sebagian atau seluruh investasi mereka.

Semakin besar proporsi utang pada struktur

modal perusahaan, maka semakin tinggi

beban tetap dan komitmen pembayaran

kembali yang ditimbulkan. Kemungkinan

perusahaan tidak mampu membayar bunga

dan pokok pinjaman saat jatuh tempo dan

kemungkinan kerugian kreditor juga

meningkat.

Perubahan beban bunga (Tabel 4)

jika dikaitkan dengan nilai perusahaan

(Tabel 1), terlihat bahwa kecenderungan

peningkatan atau penurunan beban bunga

dari tahun ke tahun diikuti dengan

peningkatan atau penurunan MTB. Namun

perbedaan yang paling tampak ada pada PT

Ultrajaya Milk Industry Tbk. tahun 2015-

2016 dimana penurunan beban bunga PT

Ultrajaya Milk Industry Tbk tidak diikuti

dengan peningkatan nilai MTB perusahaan.

Menurut Amalia (2015), dalam

kajian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu

modal kerja bersih, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan, biaya bunga,

likuiditas, ukuran perusahaan, dan news

atau rumors. Penelitian ini menguji

hubungan nilai perusahaan (MTB)

berdasarkan teori siklus konversi kas

menggunakan variabel modal kerja bersih,

berdasarkan teori sinyal menggunakan

variabel arus kas operasi, dan berdasarkan

pecking order theory menggunakan variabel

beban bunga yang dilakukan di BEI.

Temuan data lapangan yang sifatnya

inkonsisten antara nilai perusahaan dengan

variabel yang mempengaruhi nilai

perusahaan belum dapat menentukan

keterkaitan dan arah hubungan masing-

masing variabel. Secara khusus penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara parsial dan simultan dari variabel

modal kerja bersih, arus kas operasi, dan

beban bunga dalam mempengaruhi nilai

perusahaan pada perusahaan industri barang

konsumsi yang tercatat di BEI.

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Teori Siklus konversi kas fokus

pada lamanya waktu antara saat perusahaan

melakukan pembayaran dan saat menerima

arus kas masuk (Brigham dan Daves, 2007),

yaitu pengertian sebagai manajemen harian

aktiva lancar dan kewajiban lancar yang

dipraktekkan guna keberhasilan operasional

perusahaan. Siklus konversi kas yang lebih

kecil atau lebih pendek harinya dinilai lebih

baik. Hal tersebut juga berarti bahwa kas

perusahaan tertanam dalam inventaris untuk

waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain,

perusahaan dengan siklus konversi kas kecil

dapat membeli inventaris, menjualnya, dan

menerima uang tunai dari pelanggan dalam

waktu yang lebih singkat, artinya adanya

pengaruh negatif modal kerja bersih yang

berlebihan dengan nilai perusahaan

(Hidayat, 2019). Beberapa penelitian

empiris yang dilakukan oleh Wasiuzzaman

(2015) di Malaysia, dan Deloof (2003)

menemukan pengaruh negatif antara modal

kerja bersih dengan nilai perusahaan.

Page 5: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

96

H1: Modal kerja bersih berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Menurut teori sinyal maka arus kas

operasi memiliki hubungan positif dengan

nilai perusahaan yang disebabkan karena

Laporan arus kas dapat dijadikan informasi

alternatif dalam menilai kinerja dan prospek

perusahaan, pada saat laba mempunyai

peluang besar untuk tersentuh praktek

manipulasi. Jika melihat pentingnya

pelaporan arus kas diharapkan akan

bereaksi oleh pasar (Meythi dan Hartono,

2012). Apabila laba yang dilaporkan positif

maka investor akan mnganggap adanya

sinyal positif bagi perusahaan. Beberapa

penelitian empiris yang dilakukan oleh

Puspitasari (2010), dan Dayanti (2015) di

Indonesia menemukan pengaruh positif

antara arus kas operasi dengan nilai

perusahaan.

H2: Arus kas operasi berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Dalam teori trade-off maka beban

bunga memiliki hubungan positif dengan

nilai perusahaan, karena perusahaan yang

lebih besar lebih terdiversifikasi dan

memiliki kemungkinan lebih rendah

mengalami kesulitan keuangan. Biaya

kebangkrutan yang lebih rendah

memungkinkan perusahaan besar

mengambil keuntungan dari leverage

(Karadeniz et al., 2009). Sementara

menurut teori pecking order bahwa beban

bunga dengan nilai perusahaan

menunjukkan hubungan negatif karena

keputusan menambah hutang yang sangat

besar dapat menimbulkan dampak

penurunan harga saham. Dengan demikian,

penggunaan hutang oleh perusahaan

menjadi tidak menarik jika perusahaan

harus menanggung biaya keagenan, biaya

kebangkrutan serta biaya bunga yang dapat

menyebabkan nilai perusahaan turun

(Orientanti, 2014). Beberapa penelitian

empiris yang dilakukan oleh Orientanti

(2014) di Indonesia, dan Le (2018) yang

menemukan pengaruh negatif antara beban

bunga dengan nilai perusahaan.

H3: Beban bunga berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan penelitian Taufik

(2013), current ratio yang mempunyai

hubungan negatif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan, sedangkan variabel quick

ratio, inventory turnover, receivable

turnover, net working capital turnover tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil uji F menunjukkan bahwa semua

variabel tidak memberikan pengaruh

terhadap nilai perusahaan, begitu juga

dengan hasil penelitian Warouw (2016),

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

linier antara variabel bebas (perputaran

modal kerja dan profitabilitas) dengan

variabel tidak bebas (nilai perusahaan)

secara simultan. Sedangkan penelitian

Alvianto (2018), memiliki hasil yang

menunjukkan bahwa variabel debt to equity

ratio, growth dan return on equity

berpengaruh secara simultan terhadap nilai

perusahaan.

H4: Modal kerja bersih, arus kas operasi dan

beban bunga secara simultan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 6: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

97

Gambar 1. Model Kerangka Teoretis Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian dilakukan pada

perusahaan industri barang konsumsi di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-

2018. Metode penarikan sampel pada

penelitian ini adalah purposive sampling,

dengan kriteria perusahaan tidak mengalami

kerugian selama periode pengamatan.

Terdapat 19 perusahaan dan 95 observasi.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data

panel (pooled data) yang bersumber dari

data sekunder, diperoleh dari website resmi

perusahaan, IDN Financials dan Bursa Efek

Indonesia.

Metode Analisis

Metode analisis pada penelitian

menggunakan GLS (Ordinary Least

Square) dengan mengunakan alat analisis

eviews, untuk menganalisis pengaruh

modal kerja bersih, arus kas operasi, dan

beban bunga terhadap nilai perusahaan.

Sebelumnya data panel dilakukan estimasi

model untuk mengetahui model data panel

terbaik antara common effect, fixed effect

atau random effect. Selanjutnya model

dilakukan uji asumsi klasik untuk

mendapatkan model estimasi yang baik

(Gujarati, 2013). Adapun persamaan model

regresi dalam penrlitian ini adalah:

Yit = β0 + β1MKBit + β2AKOit + β3BBAit+ εit

Dimana :

Yi,t : Nilai Perusahaan

β0 : Konstanta

β1 β2 β3 β4 : Koefisien Regresi

MKB : Modal Kerja Bersih

AKO : Arus Kas Operasi

BBA : Beban Bunga

ε : Error term

Variabel Operasional

Penelitian ini menggunakan dua

jenis variabel yaitu variabel dependen dan

independen:

1. Varibel dependen:

- Nilai Perusahaan. Menurut Le

(2018) rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai perusahaan

dengan menggunakan rasio MTB

(Market-to-Book). Market to book

ratio merupakan perbandingan total

kapitalisasi pasar dengan ekuitas

perusahaan, pengukuran ini melihat

persentase harga saham dari suatu

perusahaan dibandingkan seluruh

Arus Kas Operasi

Beban Bunga

Nilai Perusahaan

H1

Modal Kerja Bersih

H2

H3

H4

Page 7: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

98

ekuitas yang dimiliki perusahaan,

pengukuran rasio market to book

yaitu sebagai berikut (Le, 2018):

𝑀𝑇𝐵 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢

2. Variabel indenden:

- Modal Kerja Bersih. Pengukuran

menggunakan net working capital

atau modal kerja bersih dimana

perbandingan aset lancar dikurangi

hasil dari utang usaha ditambah

akrual dengan total aset perusahaan,

penggunaan proksi ini digunakan

untuk melihat tingkat penggunaan

aset lancar dari aset yang dimiliki,

proksi ini menggunakan rumus yaitu

(Brigham dan Houston, 2007).

𝑁𝑊𝐶 =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − (𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 + 𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

- Arus Kas Operasi. Pengukuran dari

cash flow from operating atau arus

kas operasi adalah hasil

perbandingan dari arus kas operasi

terhadap pendapatan perusahaan,

dimana pengukuran ini melihat

berapa tingkat arus kas operasi yang

dimiliki perusahaan dari pendapatan

yang dihasilkan oleh perusahaan,

pengukuran ini akan menggunakan

rumus yaitu (Le, 2018).

CFO= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

- Beban Bunga. Pengukuran dari

Beban Bunga atau Interest Expense

yaitu perbandingan total

pembayaran bunga utang dengan

jumlah aset yang dimiliki

perusahaan, pengukuran ini melihat

persentase pembayaran beban bunga

dari aset yang dimiliki oleh

perusahaan, proksi ini menggunakan

rumus yaitu (Le, 2018).

𝐼𝑁𝑇 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, maksimum dan minimum. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran

mengenai distribusi dan perilaku data

sampel tersebut (Ghozali, 2018). Pada

Tabel 5. dapat dilihat hasil pengujian

statistik deskriptif, rata-rata nilai

perusahaan sebesar 2,912922 dengan nilai

maksimum sebesar 8,924162. Variabel nilai

perusahaan memiliki distribusi data yang

baik. Hal ini karena nilai rata-rata lebih

besar dibandingkan dengan nilai standar

deviasi sebesar 2,078118. Nilai rata-ratanya

sebesar 2,912922 menunjukkan bahwa rata-

rata harga saham perusahaan relatif lebih

tinggi dari nilai ekuitasnya. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata market to book

ratio lebih besar dari 100% atau 1 kali nilai

ekuitas perusahaan tepatnya 2,91 kali. Pada

variabel modal kerja bersih memiliki nilai

minimum sebesar 0,133326, dan nilai

maksimum sebesar 0,813021 dengan rata-

rata (mean) yang dihasilkan sebesar

0,445196. Variabel ini memiliki distribusi

data yang baik, karena nilai rata-rata

profitabilitas lebih besar daripada nilai

standar deviasi sebesar 0,139879.

Page 8: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

99

Tabel 5 Statistik Deskriptif

Variabel N Mean Median Maximum Minimum Std. Dev.

Nilai Perusahaan 95 2.912922 2.742092 8.924162 0.256446 2.078118

Modal Kerja Bersih 95 0.445196 0.426883 0.813021 0.133326 0.139879

Arus Kas Operasi 95 0.085709 0.080875 0.306297 -0.053578 0.065393

Beban Bunga 95 0.016666 0.015778 0.050406 0,0000191 0.012863

Sumber: Output Eviews 9.0, 2020

Nilai rata-rata modal kerja bersih pada

perusahaan industri barang konsumsi

menunjukkan bahwa kemampuan

menggunakam modal kerja bersih untuk

menjalankan usahanya hampir setengah dari

nilai aset yaitu sebesar 0,445196. Nilai

paling tinggi profitabilitas perusahaan

industri barang konsumsi yang pernah

dihasilkan selama lima tahun pengamatan

sebesar 0,813021.

Pada tabel di atas, variabel arus kas

operasi memiliki nilai minimum sebesar -

0,053578, nilai maksimum sebesar

0,306297 dengan nilai rata-rata sebesar

0,085709. Variabel ini memiliki distribusi

data yang baik ditandai dengan besarnya

nilai rata-rata daripada nilai standar deviasi

sebesar 0,065393. Dari nilai rata-rata arus

kas operasi dapat disimpulkan bahwa

perusahaan-perusahaan industri barang

konsumsi memiliki arus kas yang sangat

rendah di mana hanya 8,5% dari pendapatan

yang diterima oleh perusahaan. Arus kas

operasi paling rendah ada pada angka -5,3%

artinya adanya perusahaan memiliki arus

kas operasi minus (pembayaran lebih besar

daripada penerimaan dalam aktivitas

operasi) yang dan arus kas operas

tertingginya ada pada 30,62% selama 5

tahun periode penelitian ini.

Berdasarkan pengujian data statistik

deskriptif dari variabel beban bunga yang

memiliki nilai minimum sebesar 0,0000191

dan nilai maksimum sebesar 0,050406

dengan nilai rata-rata ada pada angka

0,016666. Dilihat dari pendistribusiannya,

terdistribusi secara baik karena nilai mean

lebih besar dari pada nilai standar deviasi

sebesar 0,012863. Berdasarkan nilai mean

pada variabel ini terlihat bahwa beban

keuangan yang harus dikeluarkan untuk

membiayai utang tergolong sangat kecil bila

dibandingkan dengan asetnya, di mana rata-

rata perusahaan hanya membayar bunga

1,66% dari total harga seluruh aset

perusahaan. Pembayaran beban bunga

terbesar adalah sebesar 5,04% dari total

asetnya dan terkecil sebesar 0,0000191 dari

jumlah asetnya selama periode penelitian

ini berlangsung.

Pengujian Model

Sebelum melakukan uji regresi

model, dilakukan pengujian model untuk

menentukan model terbaik dalam

penelitian ini. Pengujian model dilakukan

menggunakan Uji Chow, Uji Hausman, dan

Uji Lagrange Multiplier. Hasil uji metode

tersebut dapat dilihat dalam tabel 6.

Tabel 6 hasil uji Chow

menunjukkan nilai prob cross-section F P <

0.05, sehingga lebih memilih fixed effect

model dibandingkan common effect.

Selanjutnya dilakukan uji Hausman. Hasil

uji Hausman dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 9: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

100

Tabel 6 Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 16.946467 (18,73) 0.0000

Cross-section Chi-square 156.230452 18 0.0000

Tabel 7 Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.562023 3 0.2068

Tabel 8 Uji LM

Test Hypothesis

Cross-section time both

Cross-section random 96.98105 0.329675 97.31072

(0.0000) (0.5659) (0.0000)

Sumber: Output Eviews 9.0, 2020

Tabel 7 hasil uji Hausman

menunjukkan nilai prob > 0,05. Hal ini

menunjukkan random effect model

dianggap lebih baik dibandingkan dengan

fixed effect model. Selanjutnya dilakukan uji

Lagrange Multiplier. Hasil uji LM dapat

dilihat pada tabel 8. Tabel 8 hasil uji LM

menunjukkan nilai prob < 0,05. Hal ini

menunjukkan random effect model

dianggap lebih baik dibandingkan dengan

common effect model. Dengan demikian

model terbaik yang dipilih adalah random

effect model.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk

memastikan bahwa data penelitian

berdistribusi normal, tidak terdapat

multikolinearitas, tidak terdapat

heteroskedastisitas, dan tidak terdapat

atokorelasi. Apabila model telah lulus uji

asumsi klasik maka model akan

memberikan hasil BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator) (Gujarati, 2013).

Uji normalitas data menggunakan

uji Jarque Bera. hasil pengujian normalitas

menggunakan fixed effect model, dapat

disimpulkan bahwa nilai residual dari

persamaan terdistribusi normal. Hal ini

dapat lihat dari nilai probabilitas JB

0,143083 > 0,05. Dengan demikian, asumsi

data berdistribusi dengan normal., hasil uji

normalitas ditunjukkan pada Gambar 2.

Uji multikolinearitas menunjukkan

bahwa matriks korelasi antara variabel

profitabilitas, struktur aktiva, ukuran

perusahaan dan likuiditas dibawah 0.90

(Ghozali, 2013). sehingga tidak terjadi

gejala multikolinearitas pada data variabel

independen yang akan dilakukan penelitian.

Hasil uji multikolineartitas dapat dilihat

pada tabel 9.

Page 10: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

101

0

2

4

6

8

10

12

14

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018Observations 95

Mean 2.13e-15

Median -0.439058Maximum 6.115296

Minimum -3.805663Std. Dev. 2.084145

Skewness 0.465707Kurtosis 2.661077

Jarque-Bera 3.888665Probability 0.143083

Gambar 2. Uji Normalitas

Tabel 9 Uji Multikolineaitas PROF TANG SIZE

MKB 1.000000 -0.061728 -0.301397

AKO -0.061728 1.000000 -0.301839

BBA -0.301397 -0.301839 1.000000

Tabel 10 Uji heteroskedastisitas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.726419 0.731201 3.728685 0.0003

MKB -2.371699 1.235906 -1.918996 0.0581

AKO -0.028533 2.009304 -0.014201 0.9887

BBA 3.549308 13.41411 0.264595 0.7919

Sumber: Output Eviews 9.0, 2020.

Uji heteroskedatisitas menggunakan uji

Glejser yaitu meregresi absolut residual

dengan variabel independen, apabila nilai

prob. > 0.05 menunjukkan maka data

bersifat homoskedastik atau tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2018). Hasil uji

heteroskedastisitas ditunjukkan pada tabel

10. Tabel 6. menunjukkan nilai probabilitas

setiap variabel independen > 0,05, sehingga

data terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

Pengujian asumsi klasik yang

terakhir adalah uji autokorelasi, penelitian

ini menggunakan nilai Durbin Watson.

Diketahui nilai dL sebesar 1,6015 dan dU

sebesar 1.7316. Data yang bebas dari gejala

autokorelasi apabila dU < DW < 4-dU

(Gujarati, 2004). Penelitian ini memiliki

nilai Durbin Watson sebesar 1,059080, hal

ini menunjukkan data mengalami masalah

autokorelasi positif karena DW < dL yang

mempunyai nilai sebesar 1,6015.

Pada penelitian terdapat masalah

heteroskedastisitas dan autokorelasi, akan

tetapi dikarenakan penelitian menggunakan

random effect model yang berarti

menggunakan model regresi GLS Weight

cross-section. GLS mengambil informasi

semacam itu secara eksplisit dan oleh

karenanya mampu memproduksi BLUE

(Best Linear Unbiased Estimator) (Gujarati,

2009). Maka model ini dianggap dapat

mengatasi masalah-masalah pada pengujian

asumsi klasik. GLS adalah OLS pada

variabel yang telah ditransformasikan yang

Page 11: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

102

Tabel 11. Hasil Pengujian Regresi Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.006629 1.098153 3.648516 0.0004

MKB -3.989898 1.833903 -2.175632 0.0322

AKO 5.207282 2.616621 1.990079 0.0496

BBA 14.17623 19.54881 0.725171 0.4702

R-squared 0.107027 Mean dependent var 0.663847

Adjusted R-squared 0.077589 S.D. dependent var 1.026844

F-statistic 3.635608 Durbin-Watson stat 1.059080

Prob(F-statistic) 0.015763

Sumber: Output Eviews 9.0, 2020.

memenuhi asumsi-asumsi standar kuadrat

sederhana terkecil. Penelitian yang

menggunakan metode GLS juga dapat

menyelesaikan masalah sehingga uji asumsi

klasik dianggap sudah terpenuhi.

Pengujian Hipotesis

Analisis data menggunakan regresi

data panel dengan random effect model,

ditunjukkan pada Tabel 11. Hasil pengujian

regresi data panel menunjukkan bahwa

modal kerja bersih memberikan hasil

statistik signifikan dan hubungan negatif.

Arus kas operasi memiliki nilai signifikan

dan hubungan positif. Sedangkan beban

bunga memiliki nilai tidak signifikan dan

hubungan positif terhadap nilai perusahaan.

Secara simultan variabel independent

(modal kerja bersih, arus kas operasi dan

beban bunga) berpengaruh terhadap

variabel dependen (nilai perusahaan).

Nilai Adjusted R-squared penelitian

ini sebesar 0.077 yang mengindikasikan

bahwa pengaruh variabel independen dapat

menjelaskan variabel nilai perusahaan

sebesar 7,7% memiliki hubugan sangat

kuat, sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar model yang

dianalisis, seperti profitabilitas, ukuran

perusahaan, pertumbuhan perusahaan,

likuiditas, news dan rumors, dan lain-lain.

Modal kerja bersih berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Besarnya pengaruh diantara

kedua variabel dapat dilihat dari nilai

koefisien dan nilai t statistik masing-masing

sebesar -3,989898 dan -2,175632 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,0322 lebih kecil

dari nilai alpha 5% yang berarti modal kerja

bersih berpengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Pada pengujian

H1 diterima karena hasil uji t statistik sejalan

dengan hipotesis. Tingkat modal kerja

bersih yang tinggi akan menurunkan nilai

perusahaan, sebagai contoh pemberian

kredit perdagangan yang murah hati dan

menyimpan inventaris yang lebih besar

berarti bahwa uang dikurung dalam modal

kerja yang dapat secara negatif

mempengaruhi kinerja perusahaan dengan

mengikis kemampuan perusahaan untuk

melakukan proyek investasi penambah nilai

dalam jangka pendek (Deloof, 2003). Biaya

penyimpanan persediaan seperti sewa

gudang, asuransi dan biaya keamanan juga

naik karena tingkat persediaan meningkat

(Kim dan Chung, 1990). Selain itu,

perusahaan dengan tingkat modal kerja

Page 12: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

103

yang lebih besar menghadapi lebih banyak

biaya bunga (Kieschnick, Laplante, dan

Moussawi, 2013) dan karenanya,

perusahaan ini lebih mungkin mengalami

kesulitan keuangan dan menghadapi

ancaman kebangkrutan. Hasil ini didukung

oleh teori siklus konversi kas dimana

semakin lama perusahaan memperoleh kas

dari aktivitas produksinya maka semakin

sulit perusahaan untuk berkembang. Hasil

ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kim dan Chung (1990),

Guerin (2011), Le (2018), Aktas (2015),

Wasiuzzaman (2015), dan Kieschnick,

Laplante, dan Moussawi (2013) yang

menemukan bahwa pengaruh modal kerja

bersih berbanding terbalik dengan nilai

perusahaan.

Arus kas operasi berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Besarnya pengaruh dapat dilihat pada Tabel

4.11 dimana nilai koefisien dan nilai t

statistik masing-masing sebesar 5,207282

dan 1,990097 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,0496 lebih kecil dari nilai alpha

0,05 yang berarti arus kas operasi

berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan. Pada pengujian H2 diterima

karena hasil uji t statistik sejalan dengan

hipotesis, yang berarti bahwa jika ada

peningkatan arus kas operasi juga diikuti

oleh peningkatan nilai perusahaan. Laporan

arus kas dapat dijadikan informasi alternatif

dalam menilai kinerja dan prospek

perusahaan, pada saat laba mempunyai

peluang besar untuk tersentuh praktek

manipulasi. Jika melihat pentingnya

pelaporan arus kas diharapkan akan

bereaksi oleh pasar (Meythi dan Hartono,

2012). Pemegang saham menganggap arus

kas operasi yang dihasilkan perusahaan

akan membiayai seluruh pengoperasian

perusahaan, dimana arus kas dapat

membiayai pembayaran kas kepada

pemasok, karyawan, pembayaran beban

produksi dan usaha, pembayaran pajak dan

sebagainya. Apabila arus kas operasi yang

dihasilkan oleh perusahaan menunjukkan

angka positif berarti perusahaan mampu

membiayai semua biaya yang telah

disebutkan diatas dengan penerimaan kas

dari aktivitas operasi kemudian

menjadikannya sebagai sinyal yang baik

untuk investor terhadap perusahaan

tersebut. Hasil ini mendukung teori sinyal

yang menganggap arus kas operasi

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fauzi

(2010), Dayanti (2015), Wahyuningsih

(2016), Mufidah (2017), dan Rahmawati

(2018).

Beban bunga berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Besarnya pengaruh dapat

dilihat pada tabel 4.11, berdasarkan nilai

koefisien dan nilai t statistik masing-masing

sebesar 14,17623 dan 0,725171 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,4702 lebih

besar daripada nilai alpha 0,05 yang berarti

bahwa beban bunga berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pada pengujian H3 ditolak karena hasil uji t

statistik tidak sejalan dengan hipotesis.

Tingkat beban bunga yang tinggi

menunjukkan bahwa dengan proporsi utang

yang tinggi (tingkat utang yang optimal)

digunakan sebaik mungkin sehingga

terhindar dari kegagalan membayar beban

bunga dari pokok utang. Jika utang timbul

Page 13: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

104

dari perolehan aktiva, perhitungan ini

membantu meyakinkan bahwa aktiva

tersebut dibebani dengan biaya yang wajar.

Hasil ini mendukung penjelasan dalam teori

trade-off yang memprediksi hubungan

negatif antara struktur modal dan nilai

perusahaan. Hasil ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Najmudin

(2011) dalam Lathifa (2017) tingkat hutang

yang optimal tercapai ketika penghematan

pajak (tax shields) mencapai jumlah yang

maksimal terhadap biaya kesulitan

keuangan (costs of financial distress).

Trade-off theory mempunyai implikasi

bahwa manajer akan berpikir dalam

kerangka trade-off antara penghematan

pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam

penentuan struktur modal. Perusahaan-

perusahaan dengan tingkat profitabilitas

yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi

pajaknya dengan cara meningkatkan rasio

hutangnya, sehingga tambahan hutang

tersebut akan mengurangi pajak.

Berdasarkan tabel 11 nilai hitung F

adalah 3,635608 dengan nilai signifikan

0,015763. Dengan kata lain, nilai 0,015763

lebih kecil dari nilai alpha 5%, sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan modal kerja bersih, arus kas

operasi, dan beban bunga secara simultan

dan signifikan terhadap nilai perusahaan

ada pengujian H4 diterima karena hasil uji

F statistik sesuai dengan hipotesis.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis regresi

ditemukan bahwa modal kerja bersih

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan

dengan teori siklus konversi kas yang

memprediksi hubungan negatif signifikan

antara modal kerja bersih terhadap nilai

perusahaan. Hal ini disebabkan karena

perusahaan yang memiliki Siklus konversi

kas yang lebih kecil atau lebih pendek

harinya dinilai lebih baik. Hal tersebut juga

berarti bahwa kas perusahaan tertanam

dalam inventaris untuk waktu yang lebih

singkat. Dengan kata lain, perusahaan

dengan siklus konversi kas kecil dapat

membeli inventaris, menjualnya, dan

menerima uang tunai dari pelanggan dalam

waktu yang lebih singkat.

Arus kas operasi berpengaruh

dengan arah positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan

dengan teori sinyal yang memprediksi

hubungan positif antara arus kas operasi

dengan nilai perusahaan, hal ini disebabkan

karena perusahaan memberikan sinyal

kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal

ini berupa informasi mengenai apa yang

sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Apabila

laba yang dilaporkan oleh perusahaan

meningkat maka informasi tersebut dapat

dikategorikan sebagai sinyal baik karena

mengindikasikan kondisi perusahaan yang

baik, sehingga investor tertarik untuk

membeli saham perusahaan kembali dimana

permintaan pembelian saham yang

meningkat akan meninghkatkan nilai

perusahaan.

Beban bunga memiliki pengaruh

positif tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2018. Hasil ini didukung oleh teori

trade-off memprediksi hubungan positif

antara struktur modal dengan nilai

Page 14: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

105

perusahaan dengan asumsi keuntungan

pajak masih lebih besar dari biaya kepailitan

dan biaya keagenan. Pada intinya teori

trade-off menunjukkan bahwa nilai

perusahaan dengan hutang akan semakin

meningkat dengan meningkatnya pula

tingkat hutang. Penggunaan hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya

pada sampai titik tertentu. Setelah titik

tersebut, penggunaan hutang justru

menurunkan nilai perusahaan.

Dan terakhir modal kerja bersih,

arus kas operasi, dan beban bunga secara

simultan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan industri barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2014-2018.

Dengan pertimbangan pengaruh

modal kerja bersih, arus kas operasi dan

beban bunga sebagai faktor pembentuk nilai

perusahaan, penelitian selanjutnya,

disarankan menambahkan faktor-faktor lain

diluar variabel penelitian dan

meningkatkan jumlah observasi.

REFERENSI

Amalia, Riri. (2015). The Influence Of

Capital Structure And Liquidity To

Firm Value An Agriculture

Companies Listed In Indonesia

Stock Exchange Period 2008-

2013. Tesis Sarjana Tidak

Dipublikasikan. Bandung:

Universitas Komputer Indonesia.

Alvianto, Axel. (2018). Pengaruh Struktur

Modal, Pertumbuhan Perusahaan

dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan. Skripsi Sarjana Tidak

Dipublikasikan. Yogyakarta:

Program Sarjana Universitas

Sanata Dharma.

Astriani, E. F. (2014). Pengaruh

Kepemilikan Manajerial,

Leverage, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan Dan Investment

Opportunity Set Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 2:1.

Brigham, Eugene F., dan P. Daves. (2007).

Intermediate Financial

Management 9th Ed. Mason,

OH:Thomson Learning.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.

(2013). Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Penerjemah Yulianto.

A. A. Edisi Kesebelas. Edisi

Indonesia. Buku II. Jakarta:

Salemba Empat.

Dayanti, Mailis. (2015). Analisis Arus Kas

Operasi, Kebijakan Leverage,

Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan dan Invesment

Opportunity Set (IOS) sebagai

Variabel Intervening. Padang:

Program Pasca Sarjana Universitas

Bung Hatta.

Deloof, M. (2003). Does working capital

management affect profitability of

Belgian firms?. Journal of

Business Finance & Accounting,

30, (3-4), 573-588.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan

Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fauzi, Ayu Resta. (2010). Pengaruh

Informasi Laporan Laba Bersih

dan Arus Kas Terhadap Harga

Saham. Skripsi Sarjana Tidak

Dipublikasikan. Bandar Lampung:

Program Sarjana Universitas

Lampung.

Page 15: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

106

Ghozali, I. (2018). Analisis Multivariat dan

Ekonometrika: Teori, Konsep dan

Aplikasi dengan Eviews 10.

Semarang: Badan Penerbit Univ.

Diponegoro.

Gujarati, D.N., & Porter D.C. (2004). Basic

Econometrics. New York: Mc

Graw. Hill Company.

Gujarati dan Dawn C. Porter. (2009). Basic

Econometric 5th Edition. McGraw

–Hill: New York.

Gujarati, D.N. (2013). Dasar-dasar

Ekonometrika Buku 2 edisi 5.

Jakarta: Salemba Empat.

Harjito, D.A. (2011). Teori Pecking Order

dan Trade-Off dalam Analisis

Struktur Modal di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis, 15

(2), 187-196.

Hidayat, Karunia Saputra. (2019). Teknik

Perhitungan Arus Kas: Siklus

Konversi Kas yang Perlu Anda

Ketahui. Melalui <

https://www.jurnal.id/id/blog/tekni

k-perhitungan-arus-kas-siklus-

konversi-kas> [22/01/20].

Husnan, Suad. (2008). Manajemen

Keuangan: Teori dan Penerapan

Buku 1 Edisi 4. Yogyakarta:

BPFE.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002).

Standar Akuntansi Keuangan,

PSAK No. 9: Penyajian Laporan

Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Kaddumi, T. A., dan I.Z. Ramadan. (2012).

Profitability and working capital

Management the Jordanian Case.

International Journal of

Economics and Finance, 4(4), 216-

226.

Lathifa, Meisya. (2017). Pengaruh

Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, dan Pertumbuhan

Penjualan terhadap Struktur

Modal. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung,

Bandar Lampung.

Le, Ben. (2018). Working capital

management and firm’s valuation,

profitability and risk: Evidence

from a developing market",

International Journal of

Managerial Finance. Emerald

Publishing Limited.

Martani, Dwi. (2012). Akuntansi Keuangan

Menengah Berbasis PSAK.

Jakarta: Salemba Empat.

Mahendra, Alfredo, Artini dan Suarjaya.

(2012). Pengaruh Kinerja

Keuangan terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen, Strategi Bisnis dan

Kewirausahaan, 6(2)

Meythi dan Hartono, Selvy. (2012).

Pengaruh Informasi Laba dan Arus

Kas terhadap Harga Saham. Akurat

Jurnal Ilmiah . 07(03).

Orientanti, Suci. (2014). Pengaruh Hutang

Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Ukuran Perusahaan

Sebagai Variaabel Moderasi

(Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode

2010-2013). Skripsi Sarjana Tidak

Dipublikasikan. Yogyakarta:

Page 16: ekm PENGARUH MODAL KERJA BERSIH, ARUS KAS OPERASI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen TERAKREDITASI SINTA 4

Vol. 6, No. 1, 2021 Februari: 92-107 Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Kemenrisek DIKTI No. 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

107

Program Sarjana Universitas

Negeri Yogyakarta.

Puspitasari, Eni. (2010). Pengaruh Kualitas

Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perusahaan Dan Kinerja

Saham. Skripsi strata S-1 Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas

Maret. Surakarta: Program Sarjana

Universitas Sebelas Maret.

Samiloglou, F., dan K. Demirgunes. (2008).

The effect of working capital

management on firm profitability:

evidence from Turkey.

International Journal of Applied

Economics and Finance, 2(1), 44-

50.

Taufik. (2013). Manajemen Modal Kerja,

Profitabilitas dan Nilai Perusahaan

Sektor Manufaktur di PT. Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Manajemen

dan Bisnis Sriwijaya, 11(4)

Vijayakumaran, R., dan S. Vijayakumaran.

2019. Efficiency of Working

Capital Management and Firm

Value: Evidence From Chinese

Listed Firms. International

Journal of Financial Research.

10(6)

Warouw, Christiana, Sintje Nangoy, dan

Ivonne S. Saerang. 2016. Pengaruh

Perputaran Modal Kerja dan

Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan

Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16

(2)

Wasiuzzaman, S. 2015. Working capital

and firm value in an emerging

market. International Journal of

Managerial Finance, 11(1), 60-79.