Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
EKONOMI PANCASILA
2
Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan
ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) 2018
3
Pendiri Bangsa Membangun Indonesia dengan Prinsip Keadilan
Kita mau Indonesia merdeka ....semua rakyat sejahtera...hidup dalam kesejahteraan, merasa
dipangku oleh IbuPertiwiSoekarno, 1 Juni 1945
...menciptakan suatu masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur, yang memuat dan berisikan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian,
dan kemerdekaanMohammad Hatta, (1979)
4
Sistem pengaturan hubungan antarnegara dan warga negara yang ditujukan untuk
memajukan kemanusiaan dan peradaban, memperkuat persatuan nasional melalui
proses usaha bersama/gotong royong dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang
adil bagi seluruh warga negara yang dilandasi oleh nilai-nilai etik pertanggungjawaban
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Arif Budimanta (2012)
EKONOMI PANCASILA
5
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
PANCASILA
I VIVIIIII
Pembangunan ekonomi yang
berorientasi keadilan
Pemenuhan hak sosial rakyat
Kesempatan yang sama bagi seluruh
warga negara
Pemerataan pembangunan Persatuan bangsa
Ekonomi Pancasila sebagai ruh Ekonomi Konstitusi
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Undang-Undang Dasar 1945
PILAR PERWUJUDAN EKONOMI PANCASILA
Tidak anti pasarNegara hadir untuk mendukung dan menopang pelaku pasar yang lemah
dan terlemahkan
CORAK EKONOMI PANCASILA
Fiskal Moneter Riil
Penciptaan lapangan pekerjaan
Keadilan dan kemakmuran
Bahagia Sejahtera Merdeka
6
Ekonomi Pancasila adalah RUH dari Ekonomi Konstitusi
Tidak anti pasar
Negara perlu hadir untuk mendukung
dan menopang pelaku pasar yang lemah dan
terlemahkan
3CORAKEKONOMI PANCASILA
Pembangunan ekonomi yang berorientasi keadilan
Kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara
PILAR MEWUJUDKANEKONOMI PANCASILA5
Pemerataan pembangunan
Persatuan bangsa
Pemenuhan hak sosial rakyat
7
Pasar yang Adil
Penurunan Tingkat Ketimpangan
Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran
Peningkatan Kualitas Hidup (Pendidikan & Kesehatan)
Kesetaraan Akses untuk Kehidupan dan Penghidupan
yang Lebih Baik
5KOMITMEN NEGARA DALAM
EKONOMI PANCASILA
8
Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan pendasaran akan pentingnya spirit teistik yang menekankan etika dan moral bangsa dalam perekonomian. Dengan kata lain, perekonomian harus memiliki landasan etis dan pertanggungjawaban kepada Tuhan. Karena itu, Ekonomi Pancasila digagas dan dibangun berdasarkan pertimbangan moral dan etika religius. Dengan demikian, Ekonomi Pancasila meniscayakan nilai-nilai kebaikan dan kedermawanan, serta hukum sipil yang tegak untuk menindak ketidakadilan.
Sila Pertama
OPERASIONALISASI EKONOMI PANCASILA (1)
9
EKONOMI PANCASILA TIDAK BERSIFAT MATERIAL SEMATA. EKONOMI PANCASILA JUGA TIDAK HANYA MEMENTINGKAN KESEJAHTERAAN
INDIVIDU, MELAINKAN KEMAJUAN DAN KESEJAHTERAAN BERSAMA. BASIS MATERIAL DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MEMAJUKAN KEPENTINGAN DAN
KESEJAHTERAAN SELURUH RAKYAT INDONESIA.
Strukturasi antara diskursus dan praksis yang terlihat dalam sifat dan perilaku:
Integritas Etos Kerja Gotong Royong
10
Sila Pertama
Sebagai konsekuensi logis dari sila pertama, sila kedua menekankan kemanusiaan yang adil dan beradab. Pembangunan ekonomi tidak hanya sebatas mengejar prestasi atau penilaian secara materi, tetapi juga berorientasi pada keadilan dan kemajuan peradaban manusia Indonesia. Dengan demikian, pengembangan kualitas hidup manusia dan akses yang adil terhadap kesempatan tersebut harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sila Kedua
OPERASIONALISASI EKONOMI PANCASILA (2)
11
Sila Pertama
Menekankan persatuan Indonesia. Ekonomi Pancasila digagas untuk mempersatukan bangsa. Apabila kemudian kebijakan ekonomi justru memudarkan semangat persatuan bangsa maka kebijakan tersebut pastilah bukan bercorak atau bercirikan Ekonomi Pancasila. Dengan demikian, regulasi yang dihasilkan harus mampu meningkatkan ketangguhan dan kedaulatan ekonomi nasional.
Sila Ketiga
OPERASIONALISASI EKONOMI PANCASILA (3)
12
Sila Pertama
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menekankan mekanisme kerja perekonomian yang mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan individu/golongan/modal. Selain itu, sistem demokrasi ekonomi harus mampu menciptakan kondisi kehidupan yang layak bagi seluruh warga negara. Dengan demikian, pemerintah harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan kelayakan hidup masyarakat.
Sila Keempat
OPERASIONALISASI EKONOMI PANCASILA (4)
13
PEMERINTAH PERLU FOKUS DALAM MENJADIKAN UMKM SEBAGAI TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Kontribusi sektor UMKM terhadap perekonomian nasional sangat signifikan, yaitu mencapai 57.8% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB).Jumlah tenaga kerja yang diserap UMKM sangat besar, yakni mencapai 97.2% dari total angka penyerapan tenaga kerja nasional.UMKM di Indonesia memiliki peranan yang belum optimal terhadap kinerja ekspor yang baru memberikan konstribusi sekitar 15.8%. Sedangkan India dan Jerman sektor UMKM memiliki kontribusi masing-masing sebesar 40% dan 55.9% terhadap total nilai ekspor.
Sumber : Yoshino and Wignaraja, 2015
14
KOPERASI HARUS MENJADI SOKOGURU PEREKONOMIAN NASIONAL
Tantangan Perkoperasian Saat Ini:
1
2
3
4
5
6
Regulasi dan koordinasi • Sinkronisasi kebijakan antarkementerian/
lembaga• Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah
Intervensi dan sokongan pemerintah yang tidak konsisten• Nilai anggaran cenderung menurun sejak 5
tahun terakhir• KUR bersifat kontra produktif terhadap
pengembangan koperasi• Koperasi tidak berkembang karena dipengaruhi
kebijakan-kebijakan yang “nonekonomis”
SDM yang Kurang Memadai • Tingkat pendidikan pengurus yang rendah.• Pengelola seringkali diambil dari pihak-
pihak yang belum pengalaman baik dari segi akademis maupun wirausahanya
Keterlambatan Koperasi dalam Mengadopsi IT• Koperasi di Indonesia terlambat dalam
mengadopsi IT baik dalam menejemen maupun pelayanan
Kurangnya Pengawasan Koperasi• Pemerintah membantu koperasi lewat dana
segar yang tidak perlu dikembalikan tanpa adanya pengawasan terhadap dana tersebut
Kurangnya Partisipasi Anggota • Menyebabkan kurangnya pengawasan terhadap
pengurus koperasi dan akhirnya rentan terhadap penyelewengan
15
Sila PertamaKeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima merupakan hasil capaian dari tahapan-tahapan empat sila lainnya dalam menuju keadilan sosial. Dengan prinsip keadilan sosial, Ekonomi Pancasila digagas untuk memberikan pemerataan pembangunan dan mendorong terciptanya emansipasi sosial. Sebab, keadilan adalah nilai universal kemanusiaan. Dalam konteks ini juga, setiap warga Indonesia harus mendapatkan kesempatan terbuka menuju kesejahteraan bersama. Dengan demikian, perekonomian harus mampu menciptalan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berdasar pada potensi dan kearifan lokal serta terciptanya kesempatan yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sila Kelima
OPERASIONALISASI EKONOMI PANCASILA (5)
16
Terima Kasih