142
Eksaminasi Publik: Eksaminasi Publik: Eksaminasi Publik: Eksaminasi Publik: Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Eksaminasi Publik - · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik:Eksaminasi Publik:Eksaminasi Publik:Eksaminasi Publik:Eksaminasi Publik:Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 2: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

olehSusanti Adi Nugroho, Frans Hendra Winarta, E. Sundari,

Satjipto Rahardjo, Rahmad Syafaat, Hasrul Halili, Mudzakir

pengantarTeten Masduki

editorWasingatu Zakiyah, Emerson Yuntho, Aris Purnomo, Lais Abid

desain cover & perwajahan isiImadudin

hak cipta @2003INDONESIA CORRUPTION WATCH (ICW)

CETAKAN KEDUAOKTOBER 2003

Pertama kali diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia olehINDONESIA CORRUPTION WATCH (ICW) JAKARTA

atas dukunganUSAID

THE ASIA FOUNDATION

Eksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi Publik:ublik:ublik:ublik:ublik:Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 3: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Susanti Adi NugrohoFrans Hendra Winarta

E. SundariSatjipto RahardjoRahmad Syafaat

Hasrul HaliliMudzakir

Kata Pengantar:Teten Masduki

Eksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi Publik:ublik:ublik:ublik:ublik:Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

DiterbitkanIndonesia Corruption Watch

atas dukungan The Asia Foundation dan USAID

Page 4: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Indonesia Corruption Watch (ICW)Jalan Kalibata Timur IV D No. 6, Jakarta Selatan, IndonesiaTelp:.021-7901885, 7994015 Faks: 021-7994005E-mail: [email protected]: http//www.antikorupsi.org

Page 5: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Prawacana iii(Catatan dari Editor)

Kata Pengantar viiTeten Masduki

Sejarah dan Pelaksanaan Eksaminasi 1di Lingkungan PeradilanSusanti Adi Nugroho

Upaya Mencegah Judicial Corruption 15melalui Eksaminasi, Mungkinkah?Frans Hendra Winarta

Menciptakan Lembaga Eksaminasi 28sebagai Social Control terhadap PutusanPengadilan yang Independen, Obyektifdan BerwibawaE. Sundari

Eksaminasi Publik sebagai Manifestasi 37Kekuatan Otonomi Masyarakat dalamPenyelenggaraan HukumSatjipto Rahardjo

Mentradisikan Eksaminasi sebagai Suatu 59Kajian Ilmiah di Lingkungan PendidikanTinggi HukumRahmad Syafaat

Eksaminasi Publik: 78Dari Persoalan Independensi sampaike Isu PartisanHasrul Halili

DafDafDafDafDaftar Isitar Isitar Isitar Isitar Isi

i

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 6: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik Terhadap 90Putusan Pengadilan: Beberapa Pokok Pikirandan Prospeknya Ke DepanMudzakkir

Tentang Penulis 117

Tentang ICW 122

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

ii

Page 7: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Prawacana(Catatan dari Editor)

Korupsi di lembaga-lembaga peradilan (kepolisian,kejaksaan, pengadilan) adalah suatu realitas sosial

yang sangat sulit dibuktikan melalui prosedur yang telahdisediakan oleh sistem hukum pidana. Bukan saja karenapraktik korupsi itu dilakukan oleh orang-orang yangmenguasai seluk beluk peradilan, tetapi juga karenapraktik korupsi tersebut terjadi di institusi yang memilikiotoritas untuk menentukan sebuah tindakan dapatdikategorikan sebagai kejahatan atau bukan.

Para pelaku praktik korupsi di lembaga-lembagaperadilan senantiasa berlindung di balik klaim otoritasindependensi lembaganya, apakah itu yang dimiliki olehpengadilan, kejaksaan, maupun kepolisian. Praktikkorupsi di lembaga peradilan menjadi semakin takterkontrol ketika internal control dan social controlterhadap kinerja lembaga-lembaga tersebut tidakberfungsi dengan baik.

Bagi masyarakat awam, menjalankan fungsi socialcontrol, bukanlah hal mudah, terutama dalam melakukanpenilaian apakah keputusan-keputusan yang dikeluarkanoleh lembaga peradilan telah memenuhi standarprofesional mereka. Untuk saat ini, pengetahuan danketerampilan yang diperlukan untuk melakukan penilaianterhadap keputusan itu, baru dimiliki oleh kalanganterbatas, terutama di kalangan penegak hukum sendirimaupun para akademisi. Peran akademisi untuk

iii

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 8: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

melakukan kontrol melalui eksaminasi (legal annotation)sangat diperlukan. Produk ilmiah yang dilahirkan olehperguruan tinggi (masyarakat akademis) inilah yangnantinya akan digunakan untuk melakukan pengujianproduk kejaksaan dan pengadilan.

Namun saat ini kajian ilmiah terhadap produkperadilan tidak pernah atau jarang dilakukan. Kalaupundilakukan, hanya menjadi rutinitas dari mata kuliah yangwajib diajarkan, tidak lebih dari itu. Akibatnya kajian ilmiahatas putusan pengadilan menjadi barang langka.Padahal, dengan melihat bobot persoalannya sertadengan mempertimbangkan lemahnya internal control,korupsi di peradilan di Indonesia lebih mungkindieliminasi oleh kekuatan-kekuatan kritis dalammasyarakat. Oleh karena itu perguruan tinggi bersamaelemen masyarakat lain (NGO, praktisi hukum, mantanhakim, maupun mantan jaksa) perlu mengembangkankajian ilmiah tersebut untuk melakukan pengawasanterhadap aparat hukum.

Dari sudut pandang inilah usaha-usaha untukmengembangkan kegiatan penilaian terhadap putusanperadilan (Eksaminasi atau Legal Annotation) menjadisangat strategis. Kegiatan demikian akan mendorongproses reformasi lembaga peradilan dan sekaligusmerangsang berkembangnya sikap kritis masyarakatterhadap putusan lembaga peradilan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,pengetahuan masyarakat secara umum mengenaieksaminasi masih sangat kurang. Banyak kalangan yangmempertanyakan,“eksaminasi istilah baru apa lagi ini !”Bahkan tidak sedikit orang-orang yang bergelut di bidanghukum pun masih juga belum memahami secara benar

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

iv

Page 9: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

arti dan pentingnya suatu eksaminasi. Hal ini bisadipahami karena beberapa faktor. Pertama, kegiataneksaminasi hanya dikenal dalam lingkungan peradilan.Sejarah eksaminasi sudah dimulai sejak tahun 1967namun perkembangan yang terjadi saat ini tradisimelakukan eksaminasi oleh hakim-hakim di pengadilansudah tidak dilakukan lagi. Hal yang sama juga dialamidi lingkungan kejaksaan.

Kedua, eksaminasi merupakan salah satu produkhukum atau lahir dalam bidang hukum. Tidak semuaorang bergelut dibidang hukum dan tidak semua orangtertarik untuk mendalami bidang dan masalah hukum.Pada umumnya istilah eksaminasi hanya dikenal olehorang-orang yang pernah mengenyam pendidikanhukum dan bergerak di bidang hukum. Melakukan suatukegiatan eksaminasi sebagai suatu kajian ilmiah bukanlahsuatu tradisi bagi akademisi maupun praktisi hukum diIndonesia.

Ketiga, literatur atau buku-buku mengenai eksaminasimasih sangat langka bahkan dapat dibilang tidak ada.Belum ada buku atau jurnal yang secara spesifikmengulas tentang eksaminasi. Sangat sulit ditemukanhasil eksaminasi atau legal annotation suatu kasus yangtelah dipublikasikan. Hanya sedikit penulis yangmengupas mengenai eksaminasi dalam tulisannya.Beberapa kalangan menilai eksaminasi merupakanmateri yang berat dan tidak menarik sehingga sangatsedikit orang yang tertarik untuk menulis tentangeksaminasi.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, kami mencobamengambil inisiatif untuk mengenalkan danmembudayakan eksaminasi publik dikalangan

v

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 10: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

vi

masyarakat pada umumnya dan lingkungan perguruantinggi pada khususnya serta mendorong dilakukannyaeksaminasi publik terhadap putusan peradilan dibeberapa wilayah di Indonesia. Saat ini kami tengahmelakukan kegiatan eksaminasi publik denganmelibatkan perguruan tinggi di beberapa daerah diIndonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,Surakarta, Malang, Surabaya, dan Bali. Harapan di masadatang, kegiatan eksaminasi publik sudah dapatmewabah di setiap daerah di Indonesia.

Sebagai bagian dari kampanye, kami hadirkan sebuahbuku yang mencoba mengenalkan apa itu eksaminasipublik dan apa pentingnya masyarakat terlibat dalammengawasi peradilan melalui eksaminasi publik. Bukuini merupakan kumpulan tulisan dari beberapa penulisyang terdiri dari akademisi, praktisi hukum dan dari aktivispemantau peradilan. Dari para penulis kami mencobamenggali sebanyak mungkin gagasan, pokok pikiranserta pengalaman yang berkaitan dengan kegiataneksaminasi publik.

Setidaknya dari buku ini kami berharap dapatmemberikan wacana baru mengenai lembaga eksaminasipublik kepada masyarakat dan mendorong terbentuknyalembaga eksaminasi publik di beberapa daerah. Sebagaipenutup, Kami harus berterima kasih kepada para penulisyang telah menyumbangkan tulisannya dalam buku inidan kepada The Asia Foundation serta USAID yang telahmendukung sepenuhnya kegiatan eksaminasi publikyang telah kami lakukan termasuk terbitnya buku yangsaat ini ada ditangan para pembaca. Akhir kata selamatmembaca dan Don’t Try to Corrupt We Watch You.

Page 11: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Mengontrol Mafia Peradilan

Korupsi di lembaga peradilan (judicial corruption) diTanah Air sekarang ini termasuk korupsi yang paling

gawat kondisinya. Karena, korupsi melibatkan semuaaktor di dalamnya mulai dari polisi, jaksa, hakim, danpanitera, bahkan terjadi di semua tingkatan, jugapengacara dan masyarakat pencari keadilan itu sendiri.Keterjalinan diantara aktor-aktor itu dari waktu ke waktutelah terbangun sedemikian rupa, sehingga nyarismenyerupai organisasi mafia yang terorganisir meskipuntidak berbentuk. Sudah menjadi rahasia umum suatuperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa"diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan,penyidikan, penuntutan, hingga peninjauan kembali diMahkamah Agung. Bahkan dalam prakteknya, ketikamemutus perkara pengadilan ibarat lembaga balai lelang,yakni tergantung siapa yang berani bayar paling tinggi.Walaupun beberapa kasus-kasus penyimpanganputusan pengadilan juga karena ada faktor intervensipolitik.

Umumnya orang menilai korupsi di lembagapengadilan ini disebabkan karena gaji yang rendah,sisten rekruitmen dan karier yang kolutif, dan sistempengawasan internal dan sanksi yang tidak fungsional,serta diperparah dengan sistem administrasi pengadilanyang tidak transparan. Sementara sistem kontroleksternal seperti mekanisme pra-peradilan terbukti tak

vii

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata PengantarKata PengantarOleh Teten Masduki

Page 12: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

bisa diharapkan banyak dalam sistem peradilan yangkorup. Jika itu memang faktor penyebabnya, makasebenarnya bukan hal yang sulit untuk membasmi mafiaperadilan, asal ada kemauan untuk mengatasi faktor-faktor itu. Tapi yang selalu menjadi persoalan darimanadan siapa yang mau memulainya?

Masyarakat cukup mafhum membersihkan mafiaperadilan harus dimulai dari tubuh Mahkamah Agung(MA) sendiri. Secara teori, putusan-putasan yangmenyimpang di pengadilan tingkat rendah bisa dikoreksioleh Mahkamah Agung. Secara hierarkis sesungguhnyaMahkamah Agung dan Menteri Kehakiman memegangperanan yang sangat besar dalam mengawasi kenakalan-kenakalan para hakim dan panitera, paling tidak yangberada di bawahnya. UU No. 2 tahun 1986 tentangPeradilan Umum, misalnya, memberikan kewenanganyang sangat besar kepada Ketua Mahkamah Agung danMenteri Kehakiman untuk mengusulkan pemberhentian(sementara) terhadap hakim yang terlibat praktik kriminalkepada Presiden. Tapi sayangnya instrumen untukmembersihkan pengadilan dari hakim-hakim yang kotoritu hampir tidak pernah digunakan. Pasca pemerintahanOrde Baru, baru ada satu Keppres yang memecat 3 (tiga)orang hakim yang mengeluarkan putusan kontroversialdalam kasus Manulife. Itupun terjadi barangkali karenaada tekanan yang sangat besar dan terus menerus darihampir semua negara anggota CGI. Sementara kasus-kasus mafia peradilan lainnya yang dilaporkanmasyarakat, seperti dalam kasus Leonita dan Endin tidakada tindakan serupa yang dilakukan. Bahkan TimGabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi(TGTPK) yang memulai menyidik hakim-hakim di

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

viii

Page 13: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Mahkamah Agung yang diadukan masyarakat tersebut,akhirnya keberadaannya dibubarkan oleh MahkamahAgung sendiri dengan alasan legalitas. Yang jelas darikejadian itu, masyarakat bisa melihat secara kasat matabahwa tidak ada kemauan dari tubuh Mahkamah Agunguntuk membasmi korupsi di dalam tubuhnya sendiri.

Padahal Pasca pemerintahan Soeharto terbuka lebarkesempatan emas untuk mereformasi dunia pengadilankita, karena saat ini pengadilan relatif lebih independendari pemerintah mengingat pemerintahan sekarang relatiftidak memiliki kekuasaan politik yang begitu besar untukmempengaruhi pengadilan. Saat itu sebagian besarHakim Agung yang memasuki masa pensiun. Hanyasayang harapan masyarakat untuk menempatkanmayoritas hakim non-karier di Mahkamah Agung untukmemutus mata rantai korupsi di pengadilan kurangdirespon secara baik oleh DPR. Bahkan dalampengangkatan Hakim Agung pada tahun 2003 ini, DPRdan Mahkamah Agung sepertinya apriori dengan hakimAgung non-karier dengan dalih prioritas penyelesaiantumpukan perkara di Mahkamah Agung.

Padahal yang harus menjadi prioritas saat ini adalahbagaimana membasmi korupsi di dalam tubuhpengadilan dan untuk itu dibutuhkan "predator" dari luar,bukan menyelesaikan masalah tumpukan perkara.Sebab tumpukan perkara terkait dengan banyak aspek,yaitu terutama adanya ketidakpercayaan masyarakatterhadap putusan pengadilan sehingga berupayamembawanya ke pengadilan lebih tinggi, tidak adapembatasan kasus yang boleh dikasasi ke MahkamahAgung, dan tidak berkembangnya sistem penyelesaianperkara di luar pengadilan seperti mediasi dan arbitrase.

ix

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 14: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Lembaga Ombudsman juga belum banyak dimanfaatkanmasyarakat pencari keadilan, di samping juga lembagatersebut belum efektif karena belum ada kemauan semuapihak untuk mentaati hukum. Terbukti penambahanjumlah hakim Agung dari 7 (tujuh) orang menjadi 17orang pada tahun 1974 sewaktu Ketua MA dipegangOemar Seno Adji, yang semula diharapkan dapatmengurangi tumpukan kasus di Mahkamah Agung,ternyata bukan jawaban yang tepat. Tumpukan perkarapada waktu bertambah hingga mencapai 9.000-anperkara. Kemudian jumlah hakim agung ditambahhingga 51 orang pada tahun 1998. Meski pada waktu ituberhasil mengikis tumpukan perkara, namun sekaranghingga akhir 2002, tumpukan perkara bertambah lagihingga 13.000-an perkara.

Idealnya memang pada masa transisi dari rezimotoriter ke demokrasi, pertama-tama yang dilakukanadalah mereformasi lem-baga peradilan, denganmemberhentikan semua hakim Agung dan kemudiandipilih kembali, seperti di Meksiko pada tahun 1970-andan Georgia pada tahun 1980-an. Kita sekarangmerasakan kesalahan fatal dari pemerintahan reformasiyang tidak berani melakukan peru-bahan radikal untukkemajuan yang fundamental bagi bangsa ini.

Karena pembersihan hakim-hakim kotor terbukti tidakmuncul dari dalam tubuh pengadilan sendiri, makamenjadi sangat relevan masyarakat yang berkepentingandengan penegakan hukum yang adil dan jujurmengembangkan sendiri sistem pengawasannya.Gerakan whistleblower yang pada awal-awal berdirinyaICW didorong untuk membongkar kasus-kasus korupsi,termasuk judicial corruption, kurang mendapat dukungan

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

x

Page 15: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dari aparat penegak hukum yang berwenang, sementarapara pelapor akhirnya harus menghadapi masalahperlindungan saksi yang di sini belum mendapatperlindungan hukum yang memadai. Kita menyaksikanbagaimana Endin, Leonita atau Arifin mereka justrusebaliknya diseret ke Pengadilan dengan tudinganpencemaran nama baik.

Membongkar adanya suap di Pengadilan, memangbukan perkara enteng. Kejahatan Peradilan termasukdalam kategori whitecollar crime, yang dilakukan olehorang-orang terpelajar dan profesional. Kesulitan terbesarmengadili kasus suap di pengadilan adalah sulitnyamencari bukti yang menunjukan adanya transaksi jualbeli putusan di satu sisi, serta sulit menghadirkan saksiindependen di sisi yang lain. Karena bisanya dilakukansecara tertutup secara terbatas antara penyuap dan yangdisuap dimana kedua pihak berkepentingan untuk salingmenutupi kasusnya untuk menghindar dari jerat UU Suapyang berlaku kepada kedua belah pihak. Dalam sistemhukum kita belum ada penghargaan (reward) kepadawhistleblower untuk memperoleh keringanan hukumanguna memudahkan pengusutan kasus-kasus kejahatanyang sulit pembuktiannya. Lagian mana ada transaksisuap yang menyertakan kwitansi. Meskipun hal itutidaklah sulit pembuktiannya melalui pendekatan followthe money to track the crime karena kekayaannya pastitidak ekuivalen dengan pendapatan resminya. Hanya sajaKomisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara(KPKPN) belum bisa bekerja optimal dan asaspembuktian terbalik belum diterapkan secara murnidalam mengadili korupsi di Indonesia.

Tapi seperti pepatah sepandai-pandainya tupai

xi

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 16: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

menyembunyikan bangkai, pasti baunya tercium juga.Percayalah tidak ada kejahatan yang tidak meninggalkanjejak. Dalam kasus mafia peradilan, selain bisa diperiksadari gaya hidup para hakimnya yang tidak mungkindibiayai dari gajinya, juga bisa diperiksa dari kualitasputusan hakim. Dari Pengalaman ICW membentuk TimEksaminasi untuk menguji Putusan Peninjauan Kembali(PK) Kasus Tomi Soeharto dalam perkara ruislag tanahBulog-Goro, tidaklah sulit untuk melihat bagaimanaputusan itu selain menyimpang dari prosedur yang baku,juga menanggalkan kaidah-kaidah dan norma hukumyang berlaku. Hasil eksaminasi itu dapat menjelaskankecurigaan masyarakat terhadap putusan yangkontroversial itu.

Sejauh ini para hakim kotor hampir tidak tersentuhdan senantiasa berlindung di balik tudingan parapengamat hukum yang selalu mengaitkan putusan-putusan hakim yang bertentangan dengan rasa keadilanmasyarakat sebagai masalah independensi pengadilan.Padahal kalau kita cermati pada zaman Soeharto punhanya sebagian kecil kasus-kasus di pengadilan, sepertikasus-kasus politik, mahasiswa, aktivis LSM, dan persyang pemerintah ikut campur. Sementara sebagian besarkasus-kasus di pengadilan hanyalah kasus-kasusperdata dan pidana biasa, yang pemerintah tidakberkepentingan campur tangan, kecuali campur tanganuang. Umumnya pengamat hukum jarang mengkajisecara mendalam putusan-putusan pengadilan, karenamemang tidak mudah mendapatkan putusan pengadilansecara cepat, kecuali para pihak yang berperkara.

Lembaga eksaminasi sesungguhnya bukan hal baru.Sejak tahun 1967, MA sediri sudah menginstruksikan

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

xii

Page 17: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

pengujian terhadap putusan-putusan pengadilan yangtelah memperoleh kekuatan hukum tetap, di setiaptingkatan pengadilan. Tapi eksaminasi itu tidak berjalanefektif dalam fungsinya mengontrol kejujuran para hakim,karena eksaminasi itu bukan keharusan dan paling-palingdilakukan sebagai persyaratan kenaikan pangkat bagipara hakim yang tentunya yang diuji adalah putusan-putusan yang menguntungkan bagi para hakim yangmengajukan kenaikan pangkat.

Karena itu lembaga eksaminasi publik ini diharapkandapat menjadi bagian gerakan sosial yang efektif danhidup di masyarakat dalam mengawasi lembagaperadilan. Karena membutuhkan keahlian dan legitimasiilmiah, barangkali ke depan harusnya eksaminasi publikini menjadi bagian dari kegiatan ilmiah dari fakultashukum di setiap perguruan tinggi. Barangkali dengancara begitu dapat sedikit mengerem korupsi peradilan,meskipun hasil-hasil eksaminasi itu tidak bisa merubahputusan pengadilan yang sudah tetap. Tapi paling tidakmasyarakat bisa mengetahui tahu penyimpangan-penyimpangan hukum yang terjadi dan dapat mencatattrack record para hakim dalam ka riernya. Ke depanbarangkali sistem pengangkatan hakim agung akansemakin terbuka, dan senantiasa menggunakan metodefit and proper test. Tidaklah salah masyarakat membuatdaftar hitam para hakim untuk menghambat karir mereka,bila perlu menyingkirkannya.

Di sinilah barangkali yang kita harapkan agarMahkamah Agung dan Menteri Kehakiman membukapintu lebar-lebar bagi kehadiran lembaga eksaminasipublik, bukan saja dalam memberikan akses kepadamasyarakat untuk mendapatkan putusan-putusan

xiii

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 18: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

pengadilan, termasuk mengakomodasi pendapat majeliseksaminasi publik untuk dipertimbangkan dalammeningkatkan profesionalitas dan kejujuran para hakim.Kami berkeyakinan lembaga ekseminasi publik ini akanmenjadi lembaga pengawasan pengadilan alternatif bilaada kerjasama semacam itu. Di kemudian harimasyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil olehpengadilan bisa meminta jasa lembaga ekseminasipublik, selain lembaga-lembaga resmi semacamOmbudsman.

Kaum "moralis" sangat percaya rantai korupsi yangmeluas pasca pemerintahan otoriter Soeharto, bisadikendalikan melalui lembaga peradilan yang jujur,independen, didukung adanya sanksi hukum yangsekeras-kerasnya dan tanpa pandang bulu.

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

xiv

Page 19: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Istilah eksaminasiEksaminasi berasal dari terjemahan bahasa Inggris

“examination” yang dalam Black’s Law Dictionary sebagaian investigation; search; inspection; interrogation. Atauyang dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia sebagaiujian atau pemeriksaan. Jadi istilah eksaminasi tersebutjika dikaitkan dengan produk badan peradilan berarti ujianatau pemeriksaan terhadap putusan pengadilan/hakim.

Tujuan eksaminasi secara umumTujuan eksaminasi secara umum adalah untuk

mengetahui, sejauh mana pertimbangan hukum darihakim yang memutus perkara tersebut telah sesuaidengan prinsip-prinsip hukum dan apakah prosedurhukum acaranya telah diterapkan dengan benar, sertaapakah putusan tersebut telah menyentuh rasa keadilanmasyarakat. Disamping untuk tujuan mendorong parahakim agar membuat putusan dengan pertimbanganyang baik dan profesional

Instruksi Mahkamah Agung No 1 tahun 1967Pada tahun 1967 Mahkamah Agung telah

mengeluarkan Surat Edaran/Instruksi Mahkamah Agung

Sejarah dan PSejarah dan PSejarah dan PSejarah dan PSejarah dan PelaksanaanelaksanaanelaksanaanelaksanaanelaksanaanEksaminasi di LingkunganEksaminasi di LingkunganEksaminasi di LingkunganEksaminasi di LingkunganEksaminasi di LingkunganPPPPPeradilaneradilaneradilaneradilaneradilanSusanti Adi Nugroho

1

1

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 20: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

2

No. 1 tahun 1967 tentang Eksaminasi; laporan bulanandan daftar banding. Khusus mengenai eksaminasidiinstruksikan sebagai berikut :1. Hendaknya dalam waktu singkat

a. Masing-masing Ketua Pengadilan Tinggi mengirimkan kepada Mahkamah Agung perkara perkara untuk dieksaminir, baik yang telah diputusnya sendiri maupun oleh masing-masing hakim anggotanyab.Masing-masing Ketua Pengadilan Negeri mengirimkan kepada Pengadilan Tinggi yang bersangkutan perkara-perkara untuk dieksaminirc. Masing-masing Ketua Pengadilan Negeri mengeksaminir perkara-perkara yang telah diputus oleh hakim dalam lingkungannya

2. Masing-masing eksaminasi itu mengenai:a. Sekaligus 3 (tiga) perkara perdata dan 3 (tiga) perkara pidana yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapb.Hingga kini telah diselesaikan sebagai hakim tunggal oleh yang bersangkutan, khusus putusan-putusan dimana dimuat pertimbangan-pertimbangan yang terperinci untuk lebih lanjut dapat dinilai perkara-perkara mana dapat dipilih oleh hakim yang bersangkutan sendiri.

3. Eksaminasi dalam pokoknya mengandung pernilaiantentang tanggapan hakim yang bersangkutan terhadapsurat tuduhan, surat gugat, pembuatan berita acarapersidangan dan susunan serta isinya putusan.4. Disamping masing-masing Ketua Pengadilan Tinggi/Negeri yang melakukan eksaminasi mengadakan bukucatatan tentang tiap-tiap hasil penilaian/kesimpulannya,

Page 21: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

3

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

dalam mengirimkan berkas perkara kembali kepadahakim yang bersangkutan hendaknya pihak yangmelakukan eksaminasi dengan surat memberikancatatan-catatan dan petunjuk-petunjuk tentangkesalahan, kekhilapan, atau kekurangan-kekuranganyang mungkin terdapat dalam pemeriksaan dan/ataupenjelasan masing-masing perkara itu.

5. Hasil-hasil pernilaian/kesimpulan eksaminasi yangdijalankan oleh:

a. Pengadilan Tinggi tentang perkara-perkara yangdiputus oleh masing-masing Ketua PengadilanNegeri dalam daerahnya segera dikirim kepadaMahkamah Agung

b. Ketua Pengadilan Negeri tentang perkara-perkarayang diputus oleh masing-masing hakim dalamdaerahnya segera dikirimkan kepada PengadilanTinggi yang bersangkutan dan tembusan kepadaMahkamah Agung

6. Dalam menjalankan eksaminasi maka masing-masingKetua Pengadilan Tinggi/Negeri dapat dibantu olehwakilnya atau anggota/hakim dalam lingkungan yangberpengalaman/cakap

Instruksi No. 1 tahun 1967, tidak saja mengaturtentang eksaminasi, tetapi juga instruksi tentang laporanbulanan dan daftar banding. Jadi tujuan yang terkandungdalam Instruksi tersebut tidak saja untuk menilai/mengujiapakah putusan yang dieksaminasi tersebut, telah sesuaiacaranya, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yangbenar, tenggang waktu penyelesaian perkara danputusannya telah sesuai dengan rasa keadilan, tetapi

Page 22: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dengan diajukan berita acara sidang sebagaikelengkapan eksaminasi, juga sebagai bahan pernilaianapakah hakim telah melaksanakan proses acarapersidangan dan putusan dengan baik. (pada waktu itubelum diterbitkan SEMA No 6 tahun 1992, tentangPenyelesaian Perkara di Pengadilan Tinggi danPengadilan Negeri. Yaitu keharusan hakim untukmemutus perkara dalam tenggang waktu 6 (enam)bulan). Dari hasil pemeriksaan tersebut, selanjutnyapemeriksa membuat catatan-catatan atau petujuk-petujuk tentang hasil pernilaiannya.

Bahkan dalam Instruksi tersebut jugamenyebutkan: ”Dalam pada itu hendaknya KetuaPengadilan dan atau badan pengadilan yang lebih tinggidisamping melakukan pengawasan, jika perlu teguranbahkan mungkin perlu pula mempertimbangkanpengusulan sesuatu hukuman jabatan, memberibimbingan berupa nasehat, petunjuk dan lain-lain kepadahakim yang bersangkutan”

Dalam prakteknya, pelaksanaan eksaminasi itu jugatergantung dari keaktifan Ketua Pengadilan Tinggi danKetua Pengadilan Negeri di wilayah masing-masing untukaktif dan secara berkala melakukan eksaminasi. Karenadalam Instruksi tersebut tidak ditentukan kapan atausekali dalam berapa lama seorang hakim harusmelakukan eksaminasinya, maka praktis hanya dilakukansetiap kali diajukan permohonan kenaikan golongan,yang dalam keadaan normal yaitu sekali dalam 4 (empat)tahun.

Sepengetahuan penulis bahwa meskipun Edaran/Instruksi tersebut tidak berjalan sesuai dengan bunyikata-kata yang diinstruksikan, tetapi sampai pada tahun

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

4

Page 23: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

80-an berjalan dengan baik, terutama eksaminasi inimerupakan persyaratan yang harus ada bagi kenaikangolongan masing-masing hakim. Hal ini sesuai, jikadikaitkan dengan SEMA No. 02 tahun 1974 tentangsyarat-syarat yang harus dilengkapi untuk pengusulankenaikan pangkat bagi para hakim, antara lainmensyaratkan hasil eksaminasi ini, sebagai penggantiujian dinas bagi hakim yang pindah golongan.

Berkaitan dengan eksaminasi sebagai penggantiujian dinas, Departemen Kehakiman juga dalam rangkapengawasan atau lebih tepat dalam rangka pembinaan,mewajibkan para hakim yang sudah saatnya untukpindah golongan dari golongan III ke Golongan IV, untukmenempuh ujian dinas, atau menempuh ujian antara laintentang penerapan acara, administrasi peradilan, P4, danberbagai materi hukum lainnya, untuk mengetahuisampai dimana kemampuan para hakim Tetapi ujian inilebih bersifat pernilaian administratif dan untuk menjaringcalon-calon pimpinan, seperti calon Ketua/Wakil KetuaPengadilan Negeri (bukan pernilaian tentang teknis-juridis suatu putusan)

Jika eksaminasi seperti yang dikehendaki dalamInstruksi No. 1 tahun 1967 ini sebagai suatu pengawasanatau pengujian tentang penerapan teknis juridis, makaberdasarkan penelitian informal, sudah lama lembagaeksaminasi ini “berhenti,” karena kendala-kendala yangantara lain sebagai berikut:1. Perkara-perkara pidana atau perdata yang diajukan

untuk dieksaminasi adalah atas pilihan masing-masing hakim, yang pada umumnya yang diserahkanuntuk dieksaminasi adalah perkara yang dianggapputusan-putusan yang terbaik yang pernah dilakukan

5

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 24: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

oleh hakim tersebut, dan yang putusannya diperkuatoleh Mahkamah Agung. (putusan-putusan yangdapat menimbulkan pertanyaan atau yangputusannya dibatalkan oleh putusan yang lebih tinggi,tidak akan diajukan). Pernilaian secara umum tentangbobot putusan hanya dari 3 (tiga) perkara pidana dan3 (tiga) perkara perdata yang pernah diputus olehseorang hakim dalam tenggang waktu 4 (empat)tahun, tidak/belum dapat menilai kemampuan hakimyang bersangkutan

2. Dalam 4 (empat) tahun sulit diperoleh perkara-perkarayang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yangtelah diputus oleh Mahkamah Agung dan dikirimkankembali ke Pengadilan Negeri yang bersangkutan.

3. Dalam tenggang waktu 4 (empat) tahun para hakimtelah dimutasi ke wilayah pengadilan lain, sehinggatidak tahu lagi kelanjutan dari perkaranya.

4. Tidak pernah ada keterangan atau buku catatantentang baik buruknya hasil pernilaian eksaminasi,oleh pejabat yang berwewenang melakukaneksaminasi, seperti yang ditentukan dalam instruksitersebut, bahkan pada tahun-tahun terakhireksaminasi ini, tidak lagi merupakan persyaratankenaikan golongan hakim.

Dalam rangka pembinaan dan konsistensi putusan,Mahkamah Agung juga menerbitkan Surat Edaran No 2tahun 1972, tentang pengumpulan Yurisprudensi. Yaitupengumpulan Yurisprudensi yang akan dilakukan olehMahkamah Agung, dan kepada para hakim akanmemperoleh Yurisprudensi secara gratis. Dan juga demiuntuk memperbaiki mutu putusan, diinstruksikan kepada

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

6

Page 25: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Pengadilan Tinggi melakukan pengawasan danpembinaan.

Masih dalam rangka pembinaan dan perbaikanmutu putusan, Mahkamah Agung menerbitkan SuratEdaran No 03 tahun 1974, yang pada intinyamenginstruksikan bahwa semua putusan pengadilanselain harus memuat alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan sebagai dasar putusannya, juga harusmemuat pasal-pasal tertentu dari peraturan peraturanyang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulisyang dijadikan dasar untuk memberikan putusannya.Tidak atau kurang memberikan pertimbangan ataualasan, atau apabila alasan tidak jelas, sukar dimengerti,atau bertentangan satu sama lain, maka hal demikianini dipandang sebagai kelalaian dalam acara(vormverzuim) yang dapat mengakibatkan batalnyaputusan pengadilan yang bersangkutan

Karena masih adanya kekeliruan-kekeliruan baikperkara perdata maupun pidana dalam perkara-perkarayang dimintakan kasasi ke Mahkamah Agung, makadalam Surat Edaran No 8 tahun 1984, Mahkamah Agungmeminta kepada hakim-hakim Pengadilan Tinggi untukmemberikan bimbingan dan membuat catatan sampingdiatas kertas berita acara persidangan Pengadilan Negeri,mengenai kesalahan-kesalahan yang dibuat danmemberi petunjuk bagaimana seharusnya. Sehinggadengan cara demikian Pengadilan Tinggi dapatmelakukan pengawasan dan memberikan bimbinganlangsung kepada para hakim.

Dari catatan tersebut diatas nampak bahwaeksaminasi ini, merupakan salah satu bentuk pernilaianterhadap putusan-putusan hakim yang sifatnya intern,

7

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 26: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dan dilakukan oleh badan peradilan sendiri, tanpamengikut sertakan publik. Penulis berpendapat bahwatujuan eksaminasi semula hanyalah untuk menilai apakahpara hakim telah menerapkan prisip hukum dan acaranyadengan benar, tidak sebagai pengawasan tentangdugaan-dugaan adanya KKN, dibalik putusan tersebut.

Legal Annotation atau pernilaian terhadap putusanhakim

Kemudian eksaminasi ini berkembang dalambentuk lain, yaitu dalam bentuk Legal Annotation atauanotasi hukum atau pemberian catatan hukum ataupernilaian terhadap putusan hakim yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap, oleh pihak luarbadan peradilan. Beberapa perkara-perkara yangdianggap penting atau yang menarik perhatianmasyarakat, dibukukan dalam Kumpulan Jurisprudensiyang diterbitkan secara berkala oleh Mahkamah Agungdengan disertai anotasi atau pendapat hukum terhadapputusan yang dianotasi Pada dasarnya anotasi ini hampirsama dengan eksaminasi, tetapi dilakukan oleh pihakluar badan peradilan, yaitu dari perguruan tinggi, terutamafakultas hukum atau mantan Hakim Agung, atau praktisi/pakar-pakar hukum yang bukan pengacara (tidakdianotasi oleh pengacara untuk menghindari konflikkepentingan )

Anotasi atau pemberian catatan hukum padaperkara-perkara tertentu masih berjalan sampaisekarang. Namun tidak banyak perkara-perkara yang bisadianotasi, karena terbatasnya anggaran MahkamahAgung untuk mencetak Kumpulan Jurisprudensi, danmembagikan kepada seluruh hakim-hakim diwilayah In-

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

8

Page 27: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

donesia, dan juga terbatasnya anggaran untuk meng-anotasi, seperti mengcopy berkas perkaranya dan bukti-buktinya untuk anotator, dan honor anotator.

Masalah eksaminasi ini muncul kembali menjadipembicaraan publik, dengan banyaknya putusan-putusan pengadilan yang dirasa tidak adil olehmasyarakat, adanya putusan-putusan yang sama, tetapihasil putusannya berbeda (inkonsistensi putusan), danadanya diskriminasi dalam proses penegakan hukum,mengakibatkan kepercayaan publik kepada badanperadilan menjadi lebih parah. Masyarakat mendugaadanya KKN dibalik putusan hakim dan merasa perludilaksanakan lagi eksaminasi terhadap putusan hakimtidak saja dilakukan oleh intern badan peradilan, tetapijuga melibatkan publik. Dengan adanya putusan kasusPeninjauan Kembali perkara Bulog-Goro- Tomi Soeharto,dan kasus Bank Bali, mendorong Mahkamah Agunguntuk membentuk Tim Klarifikasi yang melibatkan pihakluar, untuk menilai putusan-putusan tersebut.

Disini eksaminasi telah berubah menjadi klarifikasi,dan tujuannya juga berbeda, tidak saja untuk mengetahuisejauh mana pertimbangan hukum dari perkara tersebutsesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan prosedurhukum acaranya, dan sesuai dengan rasa keadilan, tetapijuga untuk mengetahui lebih lanjut tentang standart pro-fessional dalam mengambil putusan, dan kebenarandugaan adanya perbuatan tercela yang dilakukan olehhakim yang bersangkutan, atau ada yang salah dalamputusan tersebut.

Publik menuntut agar hakim dalam mengambilputusan memberi pertimbangan yang lebih cermat,seorang hakim juga harus berpengetahuan hukum luas,

9

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 28: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

sesuai dengan standar profesinya. Masyarakat jugamenduga bahwa putusan hakim itu, dikeluarkan melaluiproses yang melanggar hukum, tidak memenuhi standarprofesinya dan senantiasa berlindung dibalik klaimotoritas independensi yang dimiliki oleh lembagaperadilan.

Jika asumsi publik ini benar, maka di seluruhwilayah Indonesia, terutama dikota-kota besar,eksaminasi, anotasi, klarifikasi atau apapun juganamanya, terhadap putusan badan peradilan perlu lebihdigalakkan, dan agar lebih sesuai dengan maksudtranparansi, dan kontrol sosial , maka perlu diikutsertakanpublik. Namun hal ini tidak mudah karena pengetahuandan ketrampilan yang diperlukan untuk menilai putusanhakim, baru dimiliki oleh kalangan terbatas saja, sepertimantan-mantan hakim (agung) yang baik, akademisi, danpraktisi-praktisi hukum. Dan juga tidak semua yangbergelut dalam bidang hukum tertarik untuk menilai danmenulis tentang eksaminasi suatu putusan hakim,disamping eksaminasi atau anotasi hukum juga belummembudaya sebagai suatu kajian ilmiah. Untuk menjagaagar hasil pernilaian atau eksaminasi yang dilakukan olehtim penilai publik ini dapat dipercaya dan dapatdipertanggungjawabkan, maka sebaiknya anggota-anggota tim terdiri dari mereka yang mempunyaiperhatian besar terhadap penegakan hukum dan memilikibasis keilmuan dan pengetahuan hukum yang luas

Jadi eksaminasi atau klarifikasi disini sudahberkembang dari tujuan semula dalam SEMA-SEMAdiatas. Lembaga eksaminasi tidak saja merupakanpernilaian teknis-juridis dan administratif yang dilakukanoleh intern badan peradilan sendiri, tetapi juga

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

10

Page 29: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

merupakan pengawasan atau kontrol oleh publik, sebagaisalah satu bentuk tranparansi badan peradilan

Usaha-usaha Pengawasan yang Dilakukan olehMahkamah Agung

Dalam kaitannya dengan eksaminasi putusan atautranparansi yang berkaitan dengan putusan-putusanhakim, Mahkamah Agung telah mempersiapkan bentuk-bentuk pengawasan oleh publik antara lain sebagaiberikut:

1. Bekerjasama dengan ELIPS dan the Asia Founda-tion maupun pihak-pihak lain untuk membangunManagemen Akses Informasi bagi publik. Tujuannyaadalah agar publik dan terutama para pihak dapatmengakses dan segera mengetahui hasil putusanhakim, dan untuk menghindari kontak pribadi hakimdan pegawai pengadilan/Mahkamah Agung denganpihak-pihak yang berperkara atau pengacaranya,maka akan dibangun jaringan intranet dan internet,baik di Mahkamah Agung dan diharapkan kelak jugadisetiap Pengadilan Tinggi. Ini penting agar semuaputusan yang berkekuatan hukum tetap, dapatdiakses oleh publik melalui jaringan internet. Hal inijuga untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihakyang tidak memiliki wewenang, seperti putusan yangdipalsukan, dan dugaan adanya perbuatan tercelayang berkaitan dengan putusan hakim dapatdihindari.

2. Metode pengawasan melalui eksaminasi intern badan peradilan seperti makna SEMA/Instruksi No1 tahun 1967 sesuai dengan penjelasan Ketua Mahkamah

11

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 30: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Agung akan diintensifkan kembali, akan dilakukansetiap 6 bulan sekali.(Kompas Januari 2003) Apabilaada indikasi bahwa seorang hakim telah melakukanperbuatan tercela, maka untuk kepentinganpemeriksaan Ketua Pengadilan tingkat bandingselaku pengawal depan Mahkamah Agung dapatmengambil tindakan sementara kepada hakim yangbersangkutan, seperti tidak diperkenankanmenyidangkan perkara sampai 6 bulan, dan bila perludapat diperpanjang untuk waktu 6 bulan lagi.

3. Untuk melakukan pengawasan secara optimal, diMahkamah Agung telah dibentuk struktur lembagapengawasan, yang dipimpin oleh Ketua MudaMahkamah Agung bidang pengawasan danpembinaan, yang memiliki wewenang melakukanpengawasan dan pemeriksaan terhadap hakim danpetugas peradilan lainnya, yang diduga ataudilaporkan melakukan perbuatan tercela.

4. Disamping melakukan pembinaan integritas dan moral hakim dan panitera secara terus-menerus dan

bersinambungan, serta penerapan sanksi yang lebihkeras, juga mendorong para hakim untuk beranimembuat putusan yang sesuai dengan rasa keadilandan hati nurani masyarakat, tidak hanya mengajarlegalitas saja sebagai corong undang-undang.

5. Dan yang tidak kurang pentingnya adalah peningkat-an kemampuan, ketrampilan dan pengetahuanhukum bagi hakim-hakim diseluruh wilayah Indone-sia, dan melakukan kajian-kajian akademis terhadapputusan–putusan hakim

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

12

Page 31: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Pengawasan dan pendisiplinan oleh LembagaMahkamah Agung

Sebelum dibentuknya Komisi Judisial sebagailembaga pengawas eksternal yang independen, sesuaiyang dikehendaki dalam Amandemen UUD 1945, makasebenarnya berdasarkan pasal 10 ayat 4 UU 14 tahun1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman,Mahkamah Agung juga memiliki kewenangan untukmelakukan pengawasan terhadap pengadilan.Kewenangan ini diperjelas dalam Pasal 32 UU No 14tahun 1985, yang menyatakan bahwa Mahkamah Agungmelakukan pengawasan tertinggi terhadappenyelenggaraan peradilan dan mengawasi tingkah lakudan perbuatan hakim dalam menjalankan tugasnyadisemua lingkungan peradilan. Dalam pasal yang samadinyatakan bahwa Mahkamah Agung juga memilikikewenangan untuk meminta keterangan tentang hal-halyang bersangkutan dengan teknis peradilan, memberikanpetunjuk, teguran atau peringatan yang dianggap perlu.Tetapi pengawasan diatas tidak boleh mengurangikebebasan hakim dalam memutus perkara.

Pada saat ini sampai proses penyatuan atapselesai, pengawasan hakim tingkat pertama dan tingkatbanding masih dilakukan oleh dua lembaga yaituMahkamah Agung dan Departemen Kehakiman danHAM (Irjen), namun proses penanganan hakim-hakimyang diduga melakukan pelanggaran tidak jelas dan tidaktransparan, dan seringkali baru mencuat beritanya padasaat proses persidangan atau putusan. Disamping ituterhadap pengawasan internal yang dilakukanMahkamah Agung terhadap pengadilan dibawahnya

13

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 32: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tidak dapat dijalankan secara optimal dan kurang ditindaklanjuti karena Mahkamah Agung disibukan denganpenyelesaian tunggakan perkara.

Demikianlah sekilas sejarah eksaminasi mulai daritujuan semula hanya sebagai pernilaian terhadapadministrasi, kinerja, teknis-yuridis hakim dalam memberiputusan, yang semula dilakukan oleh intern badanperadilan sendiri. Selanjutnya penilaian ini meluasmenjadi anotasi, pernilaian oleh publik terhadap kualitasdan profesionalitas hakim dalam memberi pertimbangansebagai dasar putusannya. Dewasa ini eksaminasidianggap sebagai salah satu bentuk transparansi, dansebagai pengawasan yang dilakukan oleh publikterhadap dugaan adanya KKN atau perbuatan tercelayang dilakukan oleh hakim.

* * *

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

14

Page 33: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

15

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

I. PendahuluanSejarah menunjukkan bahwa penyalahgunaan

kekuasaan yang paling populer dalam sejarah umatmanusia adalah korupsi. Korupsi bukan merupakan halyang baru di Indonesia dan bahkan telah menyebardalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesiaserta dianggap sebagai masalah sosial serius yang tidakdapat diterima.

Salah satu bentuk korupsi yang populer dimasyarakat adalah korupsi di lembaga-lembaga peradilanatau lebih dikenal dengan judicial corruption. Menurutdeklarasi International Bar Association (IBA) padakonperensi dua tahunan (17-22 September 2000) di Am-sterdam, yang dikutip berdasarkan rekomendasi parapakar hukum Center For the Independence of Judgesand Lawyers (CIJL), disimpulkan bahwa judicial corrup-tion terjadi karena tindakan-tindakan yang menyebabkanketidakmandirian lembaga peradilan dan institusi hukum(polisi, jaksa, advokat dan hakim). Khususnya kalauhakim atau pengadilan mencari atau menerima berbagai

2

Frans Hendra Winarta

Upaya Mencegah JudicialCorruption Melalui Eksaminasi,Mungkinkah?

Page 34: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

16

macam keuntungan atau janji berdasarkanpenyalahgunaan kekuasaan kehakiman atau perbuatanlainnya, seperti suap, pemalsuan, penghilangan data atauberkas pengadilan, perubahan dengan sengaja berkaspengadilan, pemanfaatan kepentingan umum untukkeuntungan pribadi, sikap tunduk kepada campur tanganluar dalam memutus perkara karena adanya tekanan,ancaman, nepotisme, conflict of interest, favoritisme,kompromi dengan pembela (advokat), pertimbangankeliru dalam promosi dan pensiun, prasangkamemperlambat proses pengadilan, dan tunduk kepadakemauan pemerintah dan partai politik.1

Dahsyatnya korupsi di lembaga peradilan Indone-sia juga dapat dilihat dari catatan Daniel Kaufmann3

dalam laporan Bureaucratic and Judiciary Bribery padatahun 1998 yang mengatakan bahwa tingkat korupsi diperadilan Indonesia adalah yang paling tinggi di antaranegara-negara Ukraina, Venezuela, Rusia, Kolombia,Yordania, Turki, Malaysia, Brunei, Afrika Selatan danSingapura.

Lebih parah lagi adalah bahwa praktek-praktek ju-dicial corruption ini dilakukan oleh para aparat penegakhukum itu sendiri (law enforcement agencies) dan secarakolektif mereka dikenal dengan sebutan mafia peradilan.Daniel S. Lev, seorang pengamat politik hukum Indone-sia, mengatakan bahwa: ”The mafia peradilan is after alla working system that benefits all its participants. In someways, in fact, for advocates, who otherwise are excludedfrom the collegial relationships of judges and prosecu-tors, it works rather better and more efficiently than theformal system”. 2

Page 35: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

17

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

II. Maraknya Korupsi di Lembaga Peradilan danAkibatnya

Korupsi di lembaga-lembaga peradilan (judicialcorruption) di Indonesia merupakan realitas sosial yangsangat sulit diberantas dan dibuktikan melalui proseduryang telah disediakan oleh sistem hukum pidana. Bukansaja karena praktek korupsi tersebut dilakukan oleh paraaparat penegak hukum itu sendiri, tetapi juga karena paraaparat penegak hukum dan. institusi-institusi yangmemiliki otoritas menentukan kebijakan tersebut masihhidup dan bekerja dalam wilayah yang diselimuti olehthe culture of corruption.

Disamping itu, pendapatan/gaji di Indonesiatergolong rendah terutama bagi pekerja pemerintahan.Untuk memenuhi kehidupan, mereka mencaripendapatan tambahan dari sumber lain di luarpendapatan gaji mereka. Kita lihat sekarang bagaimanapemerintah telah gagal dalam usahanya untukmemberantas korupsi di lembaga peradilan. Daripengalaman tersebut kita memperoleh kesan bahwalembaga penegak hukum sendiri melakukan perlawananterhadap setiap usaha untuk memberantas korupsi dilembaga peradilan.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh KemitraanBagi Pembaruan Tata Pemerintahan (“Kemitraan”) bahwasistem hukum adalah tempat paling dimungkinkannyauntuk korup. Pengadilan sudah tidak dapat dipercayakarena menciptakan kesenjangan “Kekayaan danKekuasaan”. Korupsi dalam arti sebenarnya di dalamsistem hukum adalah adanya pembayaran tidak sahkepada jaksa, pegawai kejaksaan dan hakim.

Para pelaku praktek korupsi di lembaga-lembaga

Page 36: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

hukum senantiasa berlindung di balik klaim otoritasindependensi lembaganya, apakah itu yang dimiliki olehpengadilan, kejaksaan maupun kepolisian. Terlebih lagipraktek korupsi di lembaga-lembaga hukum menjadisemakin tidak terkontrol ketika internal control dan so-cial control terhadap kinerja lembaga-lembaga tersebuttidak ada. Apalagi sebagian lawyer, satu-satunya stake-holder penegak hukum non-negara, banyak yang gagalmeletakkan kerja-kerja profesionalnya dalam rentangkendali etika profesinya dan turut menjadi bagian daripara mafia peradilan. Demikian pula dengan organisasi-organisasi advokat yang ada telah gagal jugamenempatkan kedudukan dan fungsinya sebagai alatkontrol terhadap kerja para lawyer tersebut.

Dari berita-berita di media massa kita juga melihatbagaimana hakim dengan seenaknya telah menjatuhkanputusan-putusan yang mengundang kontroversial darimasyarakat terhadap kasus-kasus megakorupsi yangdilakukan oleh penguasa. Putusan-putusan kontroversialyang dijatuhkan oleh pengadilan yaitu antara lain perkaraPeninjauan Kembali (PK) Tomi Soeharto, perkarapenyelewengan Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI)yang dilakukan oleh para konglomerat, perkara BulogGate II yang melibatkan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung,dan perkara Gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin.

Dengan dibuatnya putusan-putusan kontroversialoleh hakim terhadap kasus-kasus tertentu sepertitersebut di atas merupakan bukti pengkhianatan parahakim terhadap kepercayaan masyarakat. Hal inimemperkokoh ketidakpercayaan masyarakat kepadalembaga peradilan. Lebih jauh, masyarakat akanberanggapan bahwa korupsi adalah sesuatu yang wajar

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

18

Page 37: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dilakukan dan bahkan sangat menguntungkan karenasifatnya yang high profile and low (no) risk. Tingginyapresentasi pembebasan (vrijspaak) dalam perkara-perkara korupsi dan tidak adanya efek jera (deterrenteffect) dalam suatu putusan perkara korupsi cenderungmembuat masyarakat akan melakukan perbuatanserupa.

Kita memang tidak bisa begitu saja menyalahkanpara hakim bersangkutan yang telah menjatuhkanputusan yang bersifat kontrovesial, jauh dari rasa keadilanyang diharapkan oleh masyarakat. Apabila ditarik akarpermasalahan yang melatarbelakangi timbulnya judicialcorruption dalam lembaga hukum di Indonesia adalahbahwa kondisi tersebut sebenarnya merupakan akibatlangsung dari politik hukum negara yang secarasistematis telah membatasi bahkan mengekang ruanggerak lembaga hukum yang ada.

Itulah sebabnya mengapa hingga kini dalam sistemperadilan dan hukum di Indonesia timbul judicial cor-ruption yang kemudian menimbulkan praktek-praktekmafia peradilan dalam lembaga hukum kita. Sumber dayamanusia para aparat penegak hukum (law enforcementagencies) belum bebas dari korupsi, kolusi dannepotisme (KKN).

Sulitnya memberantas judicial corruptiondisebabkan karena selama ini institusi hukum sepertipolisi, jaksa, advokat, dan khususnya para hakim, bekerjadalam situasi yang tidak kondusif untuk mengembangkansikap judicial discretion, yaitu sikap imparsial danindependen dalam memutus suatu perkara. Yangdimaksud dengan judicial discretion adalah:

“enlightened by intelligence and learning, controlled

19

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 38: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

by sound principles of law, of firm courage coned withthe calmness of a cool mind, free from partiality, notswayed by sympathy nor warped by prejudice, notmoved by any kind of influence save alone the over-whelming passion to do that which is just ...”

Terjemahan bebasnya:“Judicial Discretion pada intinya berarti bahwa

seorang hakim dalam memutus perkara harus didasarkanpada inteligensia dan kemauan belajar, dikontrol olehprinsip-prinsip hukum, didukung keberanian dan pikiranyang dingin, bebas dari pengaruh luar dan tidak goyahkarena simpati ataupun prasangka pengaruh ataucampur tangan dari luar, kecuali oleh keinginan besaruntuk menjajakan keadilan.”

Salah satu contoh konkrit judicial discretion adalahPengadilan Niaga yang memeriksa dan memutus perkarakepailitan serta penangguhan pembayaran. Selain itu,Pengadilan Niaga mempunyai kewenangan memeriksadan memutus perkara lainnya seperti bank, investasi,perusahaan dan asuransi. Hanya dalam waktu 30 (tigapuluh) hari, Hakim harus memberikan putusan.Tujuannya adalah memberikan efisiensi waktu bagi parapelaku bisnis, namun fakta yang terjadi berbeda dari yangdiharapkan. Sebaliknya komunitas bisnis tidak percayaPengadilan Niaga dapat menyelesaikan sengketa merekadengan adil dan benar. Pernyataan ini munculdikarenakan Hakim Pengadilan Niaga tidak memilikipengetahuan yang cukup mengenai dunia bisnis danbisnis pada prakteknya.

Sebagai contohnya adalah kasus Manulife. Padatanggal 13 Juni 2002, PT Asuransi Jiwa Manulife Indo-

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

20

Page 39: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

nesia (“AJMI”) dinyatakan pailit oleh Pengadilan NiagaJakarta karena tidak adanya pembagian deviden tahun1999. Kasus ini cukup kontroversial di Indonesia padasaat itu dan membuktikan bukti bahwa Hakim denganpengetahuan hukum bisnis yang kurang, memutuskanperkara dengan pertimbangan hukum yang keliru.Dampak putusan ini berimbas negatif pada PengadilanNiaga itu sendiri serta penegakan hukum Indonesia dimata dunia.

III. Eksaminasi dan Upaya Mencegah Judicial Cor-ruption Melalui Eksaminasi

Dalam rangka reformasi hukum maka perludilakukan pembenahan terhadap lembaga peradilan danlembaga penegak hukum lainnya yang membutuhkanperencanaan yang terarah dan terpadu, realistis danmencerminkan prioritas dan aspirasi kebutuhanmasyarakat. Dengan demikian diharapkan pula agarlembaga hukum tersebut berdiri secara independen,imparsial dan jujur (independent, impartial and honestjudiciary). Selain itu, pembenahan harus didukung pulaoleh peningkatan kualitas dan kemampuan aparatpenegak hukum untuk lebih profesional, memilikiintegritas, berkepribadian, bermoral dan beretika yangluhur. Oleh karena itu, perlu ada perekrutan professionalbagi lembaga pemerintah. Saat ini nepotisme merupakanfaktor yang signifikan pada pengisian posisi dipemerintahan. Prosedur yang memberi prioritas terhadapkualifikasi objektif serta kemampuan dan integritas akanmengurangi diperkerjakannya individu yang tidak cakapdan korup.

Untuk mengurangi atau menghilangkan korupsi di

21

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 40: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Indonesia, tidak hanya perlu menghayati pandangan dansikap yang menolak, tapi juga dilengkapi denganketrampilan yang sesuai, kompetensi dan kemampuanyang dapat ditunjukkan menjadi perilaku anti-koruptif.

Dalam menilai dan mendapatkan hakim-hakimyang berkualitas maka lembaga peradilan perlumelaksanakan kembali program eksaminasi internal.Pada tahun 1967, saat Ketua Mahkamah Agung dijabatoleh Soerjadi, telah dilakukan program eksaminasi. Pro-gram penilaian hakim oleh atasannya tersebut dilakukan2 (dua) kali setahun, yakni dengan mengambil contoh 3(tiga) putusan pidana dan 3 (tiga) putusan perdata yangdibuat oleh hakim tersebut. Program eksaminasi inter-nal tersebut digunakan untuk melihat dengan jelasprestasi dan kemampuan seorang hakim. Dari penilaianini akan ditentukan pula karir dan prestasi seorang hakim.

Upaya yang dapat dilakukan dalam rangkamelaksanakan program eksaminasi internal tersebut yaituantara lain:a. Memperbaiki sistem perekrutan bagi para penegak

hukum, terutama untuk hakim dan hakim agung sertahakim ad-hoc. Kriteria hakim yang menjadi dasar bagiperekrutan hakim antara lain Profesional, Bermoraldan berintegritas, Memiliki kemampuan intelektualdan teknis hukum yang tinggi, Memiliki kemampuanberkomunikasi dan paham akan rasa adil yangberkembang dalam masyarakat, Stabilitas mental,Tingkah laku sosial yang terpuji, Kemampuanmengambil keputusan yang independen danimparsial; Memahami dan melakukan Judicial Dis-cretion.Selanjutnya setelah adanya perekrutan sebagaimana

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

22

Page 41: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dijabarkan diatas, perlu pula pendidikan lanjutan dankursus professional training untuk para hakim dalammenangani perkara sengketa niaga terutama perkarakepailitan.

b. Menyusun anggaran training dan memasukan laporananggaran ke dalam-APBN;

c. Hakim harus bebas dan independen, termasuk daripengaruh MA, kecuali dalam hal pengawasan;

d. Perlu dibentuk Komisi Yudisial (Judicial Commission) yang memonitor perilaku hakim dari waktu ke waktu;e. Dibuat forum dialog sebulan sekali antara

hakim,pengacara/advokat dan jaksa. Hal ini sangatpenting untuk mencegah hakim bertemu denganpengacara advokat atau jaksa atau pihak-pihak yangberperkara secara pribadi;

f. Hakim harus menguasai court managementc.q. case management .

Dalam upaya pemberantasan korupsi danmenciptakan lembaga peradilan yang berwibawa, bersih,jujur dan tidak memihak, maka diperlukan dukunganmasyarakat (public support) dalam menjalankan fungsipengawasan sosial (social control). Oleh karena itu,masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi denganmemberikan masukan yang rasional mengenai perilakucalon hakim. Masyarakat diharapkan pula mengawasidan berani melaporkan tindakan-tindakan koruptif yangdilakukan oleh para aparat lembaga pengadilan. Untukmenjembatani laporan masyarakat perlu adanya lembagayang menampung laporan-laporan tersebut, seperti ju-dicial commission, judicial watch, Komisi OmbudsmanNasional (KON), Dewan Etika Organisasi Hakim dan lain-

23

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 42: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

lain.Lembaga-lembaga pengawas itu sendiri harus

melakukan diseminasi kepada masyarakat akan bahayajudicial corruption yang nyata-nyata merugikanmasyarakat dan negara. Oleh karena itu perludikembangkan mekanisme pelaporan dari masyarakat,yaitu antara lain kepada siapa laporan ditujukan,bagaimana caranya, adanya kepastian mengenai jangkawaktu proses pelaporan dari tanggal pelaporan sampaipemeriksaan dan pengumuman hasil pemeriksaan.

Bagi masyarakat awam, menjalankan fungsi kontrolsosial bukanlah hal yang mudah, terutama dalammelakukan penilaian apakah putusan-putusan yangdikeluarkan oleh lembaga peradilan telah memenuhistandar profesional. Apabila keputusan yang dikeluarkanoleh lembaga peradilan tersebut tidak memenuhi standarprofesional, maka dapat diduga bahwa prosespengambilan keputusan di dalam lembaga peradilantersebut ada yang salah atau melalui proses yang ille-gal.

Pada saat ini, pengetahuan dan keterampilan yangdiperlukan untuk melakukan penilaian terhadapkeputusan pengadilan masih dimiliki oleh kalanganterbatas, terutama di kalangan penegak hukum sendirimaupun para akademis. Peran akademis untukmelakukan kontrol sosial melalui eksaminasi (legal an-notation) sangat diperlukan, terutama terhadap putusan-putusan pengadilan yang sudah tetap (in kracht) maupundalam proses banding/kasasi. Eksaminasi tersebut dapatdituangkan dalam bentuk Law Journal, seminar, work-shop, riset dan sebagainya. Produk ilmiah yang dibuatoleh kalangan akademis inilah yang nantinya akan

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

24

Page 43: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

digunakan untuk melakukan pengujian produk yangdihasilkan oleh lembaga peradilan.

Untuk Pengadilan Niaga secara khusus, diharapkandapat mencapai:1. Putusan Pengadilan Niaga yang berpredikat baik, predictable dan konsisten;2. Penegakan hukum yang adil dan benar;3. Adanya suatu kepastian hukum; dan4. Pengadilan Niaga tidak hanya menangani perkara kepailitan melainkan juga Hak Milik atas Kekayaan Intelektual dan perkara niaga lainnya seperti misal nya bank, investasi, perusahaan dan asuransi pada masa mendatang.

Dari uraian diatas sudah jelas bahwa tanpakemauan politik dari pemerintah untuk menegakkanhukum maka sulit sekali diharapkan lembaga pengadilandapat membuat suatu terobosan dengan menghukumpara koruptor yang terbukti bersalah. Campur tanganlegislatif dan eksekutif tidak diharapkan lagi. Peristiwakedatangan para anggota DPR dan anggota penguruspartai Golkar ke kantor Kejaksaan Agung beberapa waktulalu yang membebaskan seorang Ketua DPR telahmembuka mata semua orang bahwa niat untukmenegakkan hukum barulah sampai pada tahap retorikadan belum sampai kepada budaya hukum.

Begitupula kunjungan beberapa menteri kabinetkepada pejabat yang ditahan di Kejaksaan Agung danLembaga Pemasyarakatan Cipinang beberapa waktu lalutelah memberi isyarat bahwa para pejabat itu yang sehari-hari menggemborkan supremasi hukum ternyata secaradibawah sadar sebenarnya telah melecehkan hukum.

25

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 44: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita bisamenciptakan masyarakat yang tunduk kepada hukum(law abiding society) sehingga negara hukum yang dicita-citakan dapat diwujudkan dalam praktek sehari-hari.

Catatan akhir:

1 International Bar Association (IBA) at the Conference on 17-22September 2000 in Amsterdam based on a recommendation fromall experts of the Center for the Independence of Judges and Law-yers has defined corruption in the judicial context: “ The judicial sys-tem may be corrupted when any act or omission occurs which iscalculated to, or does, result in the loss of impartiality of the judici-ary. Specifically, corruption occurs whenever a judge or court of-ficer seeks or receives a benefit of any kind or promise of a benefitof any kind in respect of an exercise of power of other action. Suchacts usually constitute criminal offences under national law. Examplesof criminal corrupt conduct are Bribery; Fraud, Utilization of publicresources for private gain; Deliberate loss of court records; andDeliberate alteration of court records. Corruption also occurs wheninstead of proceedings being determined on the basis of evidenceand the law, their outcome is affected by improper influences, in-ducements, pressures, threats, or interference, directly or indirectly,from any quarter of for any reason including those arising from aconflict of interest, Nepotism; Favoritism to friends, or a particularAssociation or institution; Consideration of promotional prospects;Consideration of post retirement placements; Improper socializa-tion with members of the legal profession, the executive, or the leg-islature; Socialization with litigants, or prospective litigants; Prede-termination of an issue involved in the litigation; Prejudice; Havingregard to the power or desire of government or political parties orother pressure groups. One other frequent corrupt action may be

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

26

Page 45: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

added to the above list - deliberately delaying a matter before thecourts in the interest of one of the parties.”

2 Hukumonline.com, “Mafia Peradilan I”, Agustus, 2002.3 Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Advokat Indo-

nesia Mencari Legitimasi, Studi tentang Tanggung Jawab ProfesiHukum di Indonesia, (Jakarta: 2001), hal. 11.

27

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 46: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

28

PengantarAkhir-akhir ini mulai banyak kritik yang dilontarkan

oleh masyarakat terhadap putusan-putusan pengadilanmelalui berbagai media, entah dalam seminar, diskusi,kajian publik, sekedar lontaran pendapat di surat kabar,internet atau talk show di televisi. Semakin maraknyakritik dan kajian yang dilakukan, mengindikasikansemakin meningkatnya daya kritis masyarakat terhadapkinerja hakim. Barangkali kinerja hakim membuat gerahmasyarakat sehingga media apapun diupayakan untukmenyuarakan rasa keadilan versi masyarakat. Ada suatuharapan dari mereka, bahwa dengan apa yang merekalakukan, pengadilan mendengarkan suara-suara yangmenuntut keadilan yang didambakan oleh masyarakat,yang selama ini sudah menjadi barang langka.

Diantara sekian media-media untuk menyuarakanrasa keadilan masyarakat, baru-baru ini dimunculkanlembaga eksaminasi (dari bahasa Belanda: Examinatie).Di negeri Belanda, lembaga ini berupaya menilai atau

Menciptakan Lembaga EksaminasiSebagai Social ControlTerhadap Putusan Pengadilan, Yang Independen,Obyektif dan Berwibawa

E. Sundari

3

Page 47: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

29

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

menguji, apakah terjadi kesalahan dalam putusanpengadilan bawahan, juga untuk menilai kecakapanseorang hakim (Yan Pramadya Puspa, 1977: 360).Beberapa mantan hakim mengatakan bahwa lembagatersebut pernah dipraktekkan secara rutin di Indonesiapada masa lalu, namun keberadaan lembaga tersebutselanjutnya tidak ada kejelasan.

Di dalam hukum acara positif Indonesia, lembagaeksaminasi tidak termasuk dalam sistem peradilan.SEMA No.1 Tahun 1967 sebagai satu-satunya dasarhukum keberadaan lembaga eksaminasi di Indonesiawaktu itu, hanya mengatur secara sumir. Tidak adapengaturan tentang tujuan yang jelas untuk melakukaneksaminasi di dalam SEMA No. 1 Tahun 1967. Lembagaeksaminasi menurut SEMA No.1 Tahun 1967 dilakukanoleh Ketua Pengadilan Negeri terhadap putusan hakimdi lingkungannya, oleh Ketua Pengadilan Tinggi terhadapputusan-putusan hakim Pengadilan Negeri, dan olehMahkamah Agung terhadap putusan-putusan hakimPengadilan Tinggi. Dengan demikian eksaminasi yangdilakukan bersifat internal, yakni dari kalangan hakimsendiri. Putusan-putusan yang dieksaminasi hanyadisebutkan tentang jumlah dan statusnya, yakni terhadapputusan hakim yang sudah berkekuatan hukum tetap(in kracht van gewijde) saja. Tidak ada kriteria lebih lanjut,putusan bagaimana yang perlu dieksaminasi: apakahasal putusan yang dipilih secara random, ataukah hanyaterhadap putusan-putusan yang dianggap kontroversialatau mengusik rasa keadilan masayarakat. Berdasarkanketentuan SEMA No. 1 Tahun 1967, hasil eksaminasitidak dipublikasikan sehingga publik tidak dapatmengetahui kinerja hakim eksaminator. Juga tidak ada

Page 48: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

kejelasan lebih lanjut tentang sanksi atau akibathukumnya seandainya hasil eksaminasi menunjukkanbahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh seorang hakimdalam putusannya.

Eksaminasi sebagai social controlDari sejarahnya di negeri Belanda dan di dalam

praktek peradilan di Indonesia pada masa lalu, lembagaeksaminasi dilakukan oleh hakim pada tingkat pengadilanyang lebih tinggi atau senior, terhadap putusan-putusanhakim pada tingkat pengadilan di bawahnya atau yanglebih yunior, untuk menguji apakah ada kesalahan dalamkeputusan hakim dan dapat berdampak pada penilaiankecakapan seorang hakim. Belum lama ini ada upayamelakukan eksaminasi terhadap putusan hakim yangdilakukan oleh masyarakat, yakni oleh Koalisi OrganisasiNon Pemerintah (ORNOP) Pemantau Peradilan terhadapputusan Peninjauan Kembali kasus Ruislag Bulog-Goroyang melibatkan Hutomo Mandala Putra sebagaiterpidana (Putusan No.78/PK/2000). Kemudian jugaeksaminasi yang dilakukan oleh para akademisi, praktisi(pengacara) dan Indonesian Court Monitoring (ICM)Yogyakarta, terhadap putusan Pengadilan NegeriYogyakarta, putusan Pengadilan Tinggi DI. Yogyakartaserta putusan kasasi dalam kasus pencemaran namabaik yang mendudukkan Arifin Wardiyanto sebagaiterpidana. Putusan dalam kasus-kasus tersebutdianggap kontroversial dari segi yuridis dan mengusikrasa keadilan dalam masyarakat (Hitam Putih, Edisi 5Tahun 2000: 5-9).

Jika dilihat siapa yang melakukan eksaminasi, makatelah terjadi pergeseran fungsi dari lembaga tersebut.

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

30

Page 49: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Melihat dari sejarahnya lembaga eksaminasi berfungsisebagai upaya pengujian yang bersifat internal, sehinggayang melakukan pengujian adalah dari kalangan hakimitu sendiri., yakni hakim yang lebih tinggi terhadapputusan hakim tingkat bawahannya atau yang lebih yunior(lihat juga di dalam SEMA No. 1 Tahun 1967).

Dalam kasus eksaminasi terhadap putusan kasusHutomo Mandala Putra dan putusan kasus ArifinWardiyanto, nampak bahwa ada keinginan darimasyarakat untuk menggeser fungsi eksaminasi yangsemula sebagai lembaga pengujian internal menjadilembaga pengujian eksternal oleh masyarakat.Masyarakat hendak menjadikan lembaga eksaminasisebagai salah satu wadah atau bentuk social controlterhadap peradilan, terutama putusan-putusan hakim.Eksaminasi memang tidak masuk ke dalam sistemperadilan. Lembaga pengujian terhadap putusan hakimyang masuk dalam sistem peradilan adalah lembagaupaya hukum. Satu-satunya asas dalam sistem peradilankita yang berkaitan dengan masalah social controlhanyalah asas yang menyatakan bahwa persidanganterbuka untuk umum (Pasal 17 ayat 1 UU No.14 Tahun1970 tentang Kekuasaan Kehakiman).

Asas peradilan yang terbuka untuk umum hanyalahmemberikan hak kepada masyarakat untuk melihat,mendengar dan mengikuti jalannya peradilan saja. Tujuanasas ini memang baik, yakni untuk menyelenggarakanperadilan yang obyektif. Kehadiran masyarakat dalamproses peradilan diharapkan dapat memberikanpengaruh psikologis bagi hakim, sehingga hakim tidakberani bertindak sewenang-wenang atau berat sebelah.Namun demikian pertanyaannya adalah apakah dengan

31

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 50: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

hadirnya masyarakat dalam persidangan dapatmenciptakan putusan yang obyektif? Fakta menunjukkanbahwa banyak putusan-putusan hakim yang menurutmasyarakat kontroversial atau mengusik rasa keadilan,atau tidak obyektif, sekalipun persidangannya sudahdisaksikan oleh masyarakat. Nampak di sini bahwa asasperadilan yang terbuka bukan merupakan jaminan untukmenciptakan putusan yang obyektif dan adil. Apalagimusyawarah hakim dalam membuat dan menyusunputusan dilakukan secara tertutup, sehingga masyarakattidak dapat lagi mengikuti dan menyaksikan. Padahaldalam proses musyawarah itulah sering terjadi prosespenjatuhan putusan yang subyektif, berat sebelah dantidak memenuhi rasa keadilan masyarakat, karenaberbagai faktor, termasuk faktor suap. Idealnya memang,kontrol masyarakat dapat dilakukan sampai kepadaproses tersebut.

Diperlukan suatu bentuk atau wadah social controlyang lain, yang dianggap lebih mempunyai pengaruh.Pengembangan lembaga eksaminasi oleh masyarakatsebagai bentuk social control perlu dilakukan, karenasecara teoretis pengawasan secara internal oleh hakimterhadap rekannya sendiri, yakni sesama hakim yang lain,akan sangat subyektif dan kecil kemungkinannya untukmenyebarluaskan hasilnya kepada publik, karena dapatmempengaruhi kredibilitas korps hakim. Apa akibathukumnya seandainya hakim eksaminator menemukankesalahan yang dilakukan oleh sesama hakim lainnya,juga tidak jelas.

Peran publik atau masyarakat untuk mengontroljalannya peradilan akan lebih optimal dengan lembagaeksaminasi, dalam rangka menciptakan atau

32

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 51: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

mengkondisikan putusan-putusan hakim yang obyektifdan adil. Dengan lembaga eksaminasi, masyarakat dapatmenguji putusan-putusan yang dianggap kontroversialatau mengusik rasa keadilan masyarakat. Hasileksaminasi perlu dipublikasikan, sehingga masyarakatdapat memberikan penilaian terhadap kinerja seoranghakim atau kinerja pengadilan-pengadilan selanjutnya.

Apabila eksaminasi tersebut dapat dilakukanterhadap putusan pengadilan yang belum in kracht vangewijsde, maka penjatuhan putusan-putusan yang tidakobyektif dan tidak adil oleh pengadilan yang lebih tinggidapat dicegah, dari pada eksaminasi dilakukan hanyaterhadap putusan-putusan yang sudah in kracht vangewijsde. Eksaminasi terhadap putusan yang sudahberkekuatan hukum tetap hanya akan memberikanpengaruh pada penilaian kepribadian dan kecakapanatau profesionalitas hakim dalam penjatuhan putusan dansama sekali tidak dapat mencegah penjatuhan putusanyang kontroversial atau tidak adil yang dieksaminasi.

Eksaminasi yang independen, obyektif danberwibawa

Sebagai upaya untuk mengontrol, eksaminasi harusindependen dan non partisan, agar hasilnya tidak bias,berat sebelah atau subyektif. Eksaminasi harus dilakukansecara obyektif dan mempunyai kewibawaan, sehinggamempunyai pengaruh yang lebih besar. Sebagailembaga pengujian dan penilaian, hasil eksaminasiterhadap putusan pengadilan harus lebih berbobot,argumentatif atau berdasar serta bernilai keadilan.

Sebagai wujud social control yang independen dannon partisan, maka eksaminasi harus bebas dari

33

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 52: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

pengaruh pihak-pihak yang berkaitan dengan prosesperadilan, yakni terdakwa atau terpidana, penggugat,tergugat, kepolisian, kejaksaan, pembela atau kuasahukum serta hakim. Meskipun secara faktual dapat sajamereka bersikap obyektif, akan tetapi secara logika,kemungkinan untuk bersikap subyektif dan menilaisecara bias lebih besar.

Untuk menciptakan eksaminasi yang memenuhikriteria diatas, maka paling tepat apabila eksaminasidilakukan oleh para akademisi di perguruan tinggi.Alasannya adalah karena akademisi umumnya non par-tisan sehingga independesinya lebih dapat diandalkan.Selain itu akademisi adalah kaum intelektual yang lebihsering atau sudah terbiasa melakukan analisis atau kajiansecara lebih kritis dan ilmiah untuk tiap persoalan hukumyang muncul demi perkembangan ilmu hukum, sertapengamat atas perkembangan dan perubahankepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakatyang memerlukan penyelesaian atau perlindungan danpengaturan oleh hukum. Dengan dasar kekayaanintelektual dan pengalaman yang lebih banyak hasileksaminasi yang dilakukan oleh para akademisi akanlebih berbobot, obyektif dan berwibawa sehinggamempunyai pengaruh yang lebih besar.

Pendapat diatas tentu saja terbuka untuk dikritik,artinya dapat saja eksaminasi dilakukan oleh bukanakademisi, misalnya saja oleh mantan hakim ataupengacara senior yang dipandang berlaku obyektif danadil serta kredibilitasnya tidak diragukan masyarakat. Haltersebut sah-sah saja, namun penting untuk diketahuibahwa penentuan siapa yang akan melakukaneksaminasi dapat mempengaruhi dari hasil eksaminasi.

34

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 53: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Ke depannya dapat mempengaruhi kredibilitas dankewibawaan lembaga eksaminasi itu sendiri. Sekali tidakkredibel dalam melakukan eksaminasi, hal tersebut dapatmembangun rasa ketidakpercayaan dari masyarakat.Kredibilitas lembaga eksaminasi sebagi wadah socialcontrol yang independen, obyektif dan berwibawa dapatmenjadi hilang.

Kebutuhan akan sistem yang kondusifUntuk menghidupkan lembaga eksaminasi sebagai

wadah social control yang berkelanjutan dan berhasilguna, dibutuhkan sistem yang kondusif sebagai berikut.a. Adanya akses yang besar untuk mempelajari putusan

pengadilan Pengadilan dengan sistemadministrasinya harus berani mereformasi dirisehingga dapat memberikan peluang yang besarbagi perguruan tinggi (akademisi) untukmendapatkan putusan yang ingin dieksaminasi.

b. Membudayakan metode case study dalam prosesbelajar mengajar di Fakultas Hukum.Selama ini metode belajar mengajar di FakultasHukum di Indonesia lebih banyak didominasi olehmetode belajar secara text books. Hal tersebutdisebabkan Indonesia terpengaruh oleh sistemhukum Eropa Kontinental yang lebih menitikberatkanpada sumber hukum tertulis dan bukan padayurisprudensi. Berbeda dengan metode belajarmengajar pada law school di Amerika Serikat, yanglebih banyak didominasi dengan metode case studyberdasarkan casebooks yang merupakan susunandari case reports yang terbaru yang dikeluarkan olehpengadilan (Robert A.Carp & Ronald Stidham, 1990:

35

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 54: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

87). Metode tersebut juga banyak dilakukan dinegara-negara penganut sistem common law lainnya,yang lebih mengutamakan preseden atauyurisprudensi sebagai sumber hukum, sehinggaperlu ada kajian rutin terhadap konsep hukum yangada dibalik tiap putusan.

c. Adanya hubungan yang sinergis antara lembagapengadilan sebagai penegak dan penemu hukum inconcreto, dengan lembaga perguruan tinggi (paraakademisi), untuk saling mendukung dalammengembangkan hukum dan ilmu hukum. Di sinidiperlukan keterbukaan oleh lembaga peradilan untukmenerima kritik dan masukan dari perguruan tinggidemi tegaknya hukum dan keadilan sertaperkembangan ilmu hukum.

* * *

36

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 55: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

37

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan4Eksaminasi PublikEksaminasi PublikEksaminasi PublikEksaminasi PublikEksaminasi PublikSebagai Mifestasi Kekuatan OtonomiSebagai Mifestasi Kekuatan OtonomiSebagai Mifestasi Kekuatan OtonomiSebagai Mifestasi Kekuatan OtonomiSebagai Mifestasi Kekuatan OtonomiMasyarakat Dalam Penyelenggaraan HukumMasyarakat Dalam Penyelenggaraan HukumMasyarakat Dalam Penyelenggaraan HukumMasyarakat Dalam Penyelenggaraan HukumMasyarakat Dalam Penyelenggaraan Hukum

Satjipto Rahardjo

Membicarakan tentang kekuatan otonommasyarakat dalam konteks bernegara hukum diharapkanakan menjadi dasar bagi pembahasan tentang partisipasipublik dalam rangka menjalankan peradilan secara lebihbaik. Tulisan berikut ini diharapkan dapat menjalankanfungsi tersebut dengan cara melakukan suatu kajianteoretis yang bisa memberikan landasan bagidilakukannya eksaminasi publik. Tulisan akan dimulaidengan membicarakan tentang kemampuan masyarakatuntuk mengontrol serta turut campur dalampenyelenggaraan negara hukum, khususnya dalamurusan peradilan dan pengadilan.

Kekuatan otonom masyarakatMasyarakat memiliki suatu kekuatan yang bersifat

otonom. Kekuatan ini datang secara serta merta daridalam masyarakat dan tidak diturunkan dari sumber lainkecuali masyarakat itu sendiri dan karena itu disebutsebagai kekuatan otonom atau asli (oerkracht, originalpower). Kekuatan ini hadir secara alami mendahuluikekuatan-kekuatan lain yang dibanding dengan kekuatanotonom tersebut lebih bersifat derivatif atau artifisial.

Page 56: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

38

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Tanpa melalui macam-macam prosedur danpersyaratan, kekuatan otonom tersebutmengaksentualisasikan dirinya secara spontan sesuaidengan kebutuhan masyarakat sebagai suatu bentukkehidupan bersama. Berbagai kebutuhan yangmemungkinkan hadimya suatu kehidupan bersamadilayani oleh kekuatan otonom tersebut. Salah satupersyaratan bagi adanya suatu kehidupan bersamaadalah suasana keteraturan dalam hubungan antara paraanggota masyarakat. Kalau masyarakat membutuhkanketeraturan dan ketertiban, maka kekuatan otonomtersebut akan menampilkan dirnya dalam bentukkekuatan untuk mengatur (sendiri) masyarakat dan akanmelahirkan sendiri berbagai kaidah sehingga masyarakatbisa berjalan tertib. Demikian seterusnya dengankebutuhan-kebutuhan lain, seperti menata keadilandalam hubungan sesama anggota masyarakat. Penataankeadilan tersebut juga muncul secara serta merta darikekuatan otonom tersebut.

Dalam nomenklatur ilmu hukum semua itu kitasebut sebagai kebiasaan (custom). Kebiasaan tidakditurunkan dari sesuatu yang lain kecuali dari dalammasyarakat sendiri, yaitu dalam bentuk interaksi antarasesama anggota masyarakat. Interaksi itu adalah bentukdari kekuatan otonom yang akhirnya melahirkanketertiban dalam masyarakat. Untuk menertibkan ataumenata masyarakat, disini tidak dibutuhkan bantuan yangdatang dari kekuatan lain kecuali yang berasal dari dalammasyarakat sendiri. Begitu pula selanjutnya denganmunculnya berbagai bentuk lain, seperti bentuk untukmenata dan memberikan keadilan kepada para anggotamasyarakat. Apa yang sekarang disebut pengadilan,

Page 57: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

39

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

misalnya, juga muncul dari kekuatan otonom itu sendiri.Masyarakat membentuk institusinya sendiri yangdiperlukan untuk itu.

Semua bentuk-bentuk yang muncul dari kekuatanotonom masyarakat tersebut mengandung nilai kejujuranyang tinggi. Yang dimaksud dengan kejujuran disiniadalah sifat langsung untuk memenuhi kebutuhan.Dengan demikian pengaturan dilakukan dengan jujur,demikian pula dengan pengadilan. Sejak beberapa ributahun sebelum munculnya hukum dan pengadilan mod-ern, maka orang hanya datang (ke pengadilan) untukmencari keadilan (searching for justice). Dibandingkandengan keadaan sekarang maka apa yang berlangsungdi masa lalu, sebelum muncul hukum modern, adalahkehidupan yang digerakkan oleh kekuatan otomomdalam masyarakat yang otentik, jujur dan sarat dengankandungan moral atau hati nurani.

Hukum modern yang hegemonialKemunculan hukum modern mendatangkan

perubahan besar yang sangat dramatis. Hukum mod-ern tersebut membabat habis semua bentuk penataandalam masyarakat yang muncul dari kekuatan otonommasyarakat tersebut di atas. Semua bentuk dan praktekyang ada harus menyingkir untuk memberi jalan kepadahukum modern.

Hukum modern muncul bersamaan denganmunculnya negara modern di abad kedelapanbelas.Negara modern ini membutuhkan kelengkapan sendiriyang kemudian diciptakannya dan membutuhkankelengkapan baru dan metoda baru untuk mendukungkeberadaan negara modern. Negara modern yang dalam

Page 58: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

sejarahnya bergandengan dengan industrialisasi dansistem produksi kapitalis pada dasamya disusun secararasional. Sistem produksi kapitalis membutuhkankepastian-kepastian bagi menjalankan pekerjaan atautugasnya. Sistem ekonomi yang dirancang secararasional itu membutuhkan penataan menuju suatu tertibsosial baru yang juga rasional dan penuh kepastian.Tatanan lama dirasakan tidak mampu melayanikebutuhan tersebut. Hukum harus bisa ditemukan dalambentuk-bentuk yang pasti sehingga menimbulkanprediktabilitas yang tinggi. Sistem produksi kapitalissangat membutuhkan landasan serta kerangkaketertiban seperti itu. Pembuatan peraturan,penyelesaian sengketa dan sebagainya harus dilakukanoleh badan-badan baru yang khusus dibentuk dalam iklimrasional. Maka lahirlah berbagai institusi hukum sepertilegislatif dan yudikatif Semuanya diatur secara sengajadan jelas mengenai tugas, wewenang serta batas-batasnya. Negara modern dibangun di atas tatanan yangsarat dengan organisasi. Keadaan yang demikian itu jauhlebih bersifat artifisial dibanding tatanan yang adasebelumnya yang muncul secara serta-merta darikekuatan otonom yang tersimpan dalam masyarakat.

Sejak saat itu terjadilah pembabatan danpenggusuran besar-besaran terhadap tata ketertibanyang lama yang lebih bersifat asli tersebut di atas.Memang dalam kenyataan hampir semua bentuk-bentukpenataan yang lama ditenggelamkan, untuk digantikanoleh hukum negara, legislatif negara, pengadilan negeri,polisi negara dan seterusnya.

Kemanakah bentuk-bentuk tatanan sosial yanglama? Apakah sama sekali tamat riwayatnya dengan

40

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 59: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tergusur habis? Temyata apa yang kemudian terjadiadalah tidak seperti itu. Data empirik sebagaimana nantiakan dikemukakan di bawah menunjukkan, bahwakekuatan otonom masyarakat tidak mati, melainkan tetapada dan bekerja secara diam-diam atau laten (latent).Kekuatan itu tetap bertahan (survive) di tengah-tengahpenggunaan hukum modern. Dengan demikian kita tidakdapat hanya mengandalkan pada (kekuatan) hukum for-mal saja, melainkan juga memperhitungkan kekuatanyang bersifat laten. Sewaktu-waktu kekuatan latentersebut akan muncul di permukaan (manifest) dandengan demikian tetap menunjukkan eksistensinya.

Berdasarkan uraian di atas kita bisa mengatakantentang betapa kompleks sesungguhnya kehidupan,khususnya suatu bangsa. Para legalis-normativisbiasanya melihat kehidupan hukum dalam tampilan yanglinier dan hukum direduksi menjadi sesuatu yang formal.Kompleksitas dan pergulatan secara terus-menerusantara yang formal dan yang otonom muncul dari dalammasyarakat tidak terlihat atau teramati. Satu contoh yangdekat dengan penulisan buku ini adalah munculnyaorganisasi ICW (Indonesian Corruption Watch) yang ingin(juga) melakukan suatu eksaminasi terhadap putusanpengadilan kendatipun sudah ada lembaga eksaminasidi dalam pengadilan.

Berbagai manifestasi kekuatan otonom masyarakatApabila diamati dari sudut pandang kompleksitas

hukum, maka hukum bisa diibaratkan sebagai fenomenaalam dari air yang mengalir. Aliran air tersebut tidak akanpernah bisa dihambat oleh karena is akan tetap mencaridan menemukan jalannya sendiri untuk setia pada

41

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 60: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

kodratnya, yaitu mengalir. Karl Renner mengatakannyasecara balk, bahwa “the development of the law worksout what is socially reasonable”. Kita hanya dapatmenangkap kata-kata Renner dengan baik manakala kitabertolak dari pandangan kompleksitas mengenai hukumyaitu, bahwa sektor formal dan non-formal (yang munculdari masyarakat) selalu beranyaman satu sama lain.Manakala hukum atau proses formal macet, makakekuatan otonom akan mengambil-alih.

Kata kunci dari Renner terletak dalam ungkapan“works out” tersebut. Hukum sebenarnya tidak pernahbenar-benar mengalami stagnasi, karena hukum akanselalu mencari jalan keluar sendiri dari kebuntuan. Jalankeluar itu akan selalu ditemukan sekalipun tidak harusselalu melalui jalan formal. Jalan keluar yang dimaksuddisini tidak menimbulkan anarki, oleh karena menurutRenner harus didasarkan pada alasan yang jelas, yaitutuntutan kelayakan sosial (social reasonableness). Jadimencari sendiri jalan keluar tersebut dituntun ke arahpenciptaan keadaan (baru) sehingga tercipta suatukelayakan sosial yang dikehendaki masyarakat..Kelayakan sosial disini berupa keadilan sosial. Padawaktu hukum (formal) gagal mendatangkan rasa keadilankepada masyarakat, maka mulailah masyarakat mencarijalan sendiri untuk menciptakan keadilan tersebut.

Sebuah contoh yang masih segar dalam ingatankita adalah kasus pengadilan rakyat di desa Keboromo,Jawa Tengah. Kepala Desa dan sejumlah perangkat desalain telah dihadapkan kepada pengadilan rakyat dengantuduhan menggelapkan uang ganti rugi pembebasantanah untuk proyek jalan lingkar sebesar Rp. 89,9 juta.Peristiwanya dimulai dengan ratusan rakyat mendatangi

42

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 61: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Kepala Desa dan minta penjelasan tentang uang gantirugi tersebut. Rakyat tidak mendapat penjelasan yangmemuaskan karena terjadi saling lempar tanggung jawabantara para pengurus desa. Terjadilah kegaduhan yangdapat ditenangkan oleh Camat dibantu Kepala PolisiSektor dan Danramil. Akhimya rakyat sepakat untukmenunjuk salah seorang warga desa untuk memimpinsebuah pengadilan dibantu oleh beberapa warga desalainnya. Sidang berjalan selama tiga jam. Danpemeriksaan ditemukan, bahwa uang yang seharusnyadimasukkan ke kas desa telah habis dibagi-bagi untukpara pengurus desa. Semua perangkat desa yangdituduh melakukan penggelapan mengakui perbuatanmereka dan bersedia mengembalikan uang yang merekaterima. Selang beberapa waktu, uang tersebut memangdiserahkan dan dihitung bersama-sama di hadapanrakyat desa Keboromo. Yang menarik lagi adalah, bahwarakyat kemudian menyerahkan kepada aparat hukumuntuk melanjutkan prosesnya secara hukum.

Dalam sejarahnya, Indonesia banyak menyimpancontoh-contoh lain yang menunjukkan bekerjanyakekuatan otonom tersebut di waktu hukum formalmengalami kegagalan. Pada sekitar tahun 1998,pemerintahan Presiden Suharto yang berlangsungselama 30 tahun makin dirasakan banyak melakukanketidak-adilan. Ketidak-adilan tersebut bisa digolongkanke dalam sesuatu yang secara sosial tidak layak (sociallyunreasonable) yang dirasakan berat oleh rakyat. Tetapi,pada saat yang sama, lembaga perwakilan rakyat yangada, yaitu DPR dan MPR telah gagal untuk menjadicorong bagi perasaan yang makin meluas di kalanganrakyat. Presiden Suharto bahkan masih diangkat untuk

43

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 62: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

kesekian kalinya yang membuat rakyat mulai bergerak.Gerakan ini adalah manifestasi dari munculnya kekuatanotonom dari dalam masyarakat disebabkan olehkegagalan lembaga-lembaga formal yang ada.Penyaluran aspirasi melalui lembaga-lembaga itu menjadimacet dan mulailah rakyat mencari saluran lain.Mahasiswa kemudian muncul sebagai manifestasi darikekuatan otonom masyarakat menggantikan DPR danMPR. Mereka turun ke jalan menyuarakan keinginanrakyat yang semakin lama semakin mendapat dukunganluas oleh hampir semua kekuatan dalam masyarakat.Akhimya karena gelombang tekanan yang makin kuattersebut, maka Suharto akhirnya mundur.

Apabila membaca peristiwa tersebut dari perspektifjalannya hukum yang disodorkan oleh Renner, maka kitasangat bisa memahaminya sebagai bagian dariperjalanan atau perkembangan hukum di Indonesia,khususnya pada waktu berbagai lembaga formalmengalami kegagalan untuk menyalurkan kehendakrakyat. Dalam keadaan seperti itu maka kekuatan otonommasyarakat mengambil alih melalui gerakan paramahasiswa yang mendapat dukungan rakyat. Itulahcontoh nyata bagaimana hukum mencari jalannya sendirike arah tujuan yang dianggapnya adil dan layak (rea-sonable). Optik normatif-legal memang tak mampumembaca peristiwa seperti itu dan hanya bisamengatakan, bahwa gerakan mahasiswa itu melawanhukum, tidak sah, karena baru saja MPR mengukuhkanSuharto kembali sebagai presiden untuk kesekiankalinya. Hanya optik sosiologis yang mampumembacanya dan mengatakan, bahwa apa yangdilakukan oleh para mahasiswa dengan turun jalan

44

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 63: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tersebut adalah sama dengan membuat suatu “Tap MPR”baru untuk menurunkan Presiden Suharto.

Kekuatan otonom masyarakat juga kita lihat munculdalam bentuk pengamanan kongres PDIP di Balibeberapa tahun yang lalu. Secara formal yang bolehmelakukan pekerjaan tersebut hanyalah Polri ataukepolisian negara Tidak ada kekuasaan atau lembagalain yang boleh melakukan pekerjaan Polri. Tetapi kembalimuncul kekuatan otonom masyarakat yang secarasubstansial membantu polisi untuk mengamankanjalannya kongres. Mereka itu adalah para pecalang, yaitupolisi adat Bali. Para pecalang tersebut tidak memilikilegalitas formal untuk bertindak sebagai polisi, melainkanmerupakan manifestasi dari kekuatan otonommasyarakat.

Contoh terakhir adalah lahimya kemerdekaan In-donesia di tahun 1945. Kemerdekaan Indonesia tidaklahir dari suatu proses hukum (Hindia-Belanda) yang rapi,melainkan melalui kekuatan otonom yang merebutkekuasaan dari pemerintah Hindia-Belanda. Kembalidisini kita lihat bekerjanya tesis Karl Renner. HukumHindia-Belanda telah gagal untuk menyalurkan aspirasibangsa Indonesia untuk merdeka, sehingga rakyat In-donesia mencari jalan sendiri untuk mengakhiri dominasipenjajahan Belanda yang dianggap sebagai sesuatuyang tidak adil atau tidak memiliki kelayakan untukmenguasai negeri ini.

Dua sindrom yang berbedaMenurut hukum negara, tindakan masyarakat atau

publik seperti itu dilarang dan dimasukkan ke dalamkategori main-hakim-sendiri (eigenrichting, self-help). Dari

45

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 64: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

optik formallegalistik masalahnya sampai disitu, titik.Tetapi dari optik sosiologis tindakan itu termasuk ke dalamdaftar panjang tentang berbagai bentuk menyelesaikansengketa. Optik legal-formal hanya mengetahui satubentuk saja, yaitu pengadilan oleh pengadilan negeri(adjudication). Tetapi dalam kenyataan dijumpai banyakbentuk mengadili lainnya, seperti mediasi, negosiasi,menghindar dan beberapa lainnya. Bahkan dikenal pulaistilah mengadili “di bawah bayangan hukum” (in theshadow of the law). Dalam bentuk yang terakhir, makaproses mengadili memang berlangsung menurutketentuan hukum, tetapi sebetulnya hukum hanya dipakaisebagai cap atau payung saja, oleh karena prosessebenarnya diserahkan kepada para pihak, sedanghakim hanya tinggal mengesahkan. Dengan demikianapa yang benar-benar terjadi dalam masyarakat lebihkompleks daripada yang dikatakan oleh hukum (baca:undang-undang).

Kendatipun kehadiran hukum modern mampumeminggirkan cara-cara penataan masyarakat yangotonom, tetapi tak pernah mampu benar-benar menggilashabis cara-cara lama tersebut. Cara lama hanyatenggelam di bawah permukaan dan tetap bertahansebagai kekuatan otonom masyarakat secara diam-diam(latent). Berikut ini dikemukakan dua sindrom yangsampai sekarang masih terus terjadi dalam kehidupanhukum.

Di Amerika, pada tahun 1960, seorang perempuanpulang kerja dan berjalan menuju apartemennya. Padawaktu tiba di kompleks apartemennya ia dicegat olehseorang laki-laki, diperkosa dan kemudian dibunuh.Sebelumnya perempuan tersebut berteriak-teriak yang

46

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 65: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

pasti didengar oleh orang-orang yang tinggal dalamapartemen. Tetapi tidak ada seorangpun,yang mau turuntangan, sedang sebagian hanya menengok dari jendeladan kemudian ditutup lagi. Meski ada yang melapor kepolisi, tetapi keadaan sudah terlambat. Peristiwa tersebutmenjadi terkenal dan kemudian dijadikan ciri khas atautrade mark penyelenggaraan hukum Amerika. Namaperempuan yang malang tersebut adalah Kitty Genovesedan nama itu diabadikan ke dalam Sindrom KittyGenovese (SKG), Sindrom tersebut dipakai untukmenggambarkan bagaimana cara dan sikap orangAmerika dalam menjalankan hukum. Mereka sangatmenyerahkan kepada jalannya hukum yang sudah diaturdalam perundang-undangan dan kepada aparat yangmempunyai tugas untuk melaksanakannya. Pikiranrasional mereka mengatakan, bahwa mereka sudahmembayar pajak untuk menggaji polisi, jadi buat apaharus bersusah payah untuk ikut campur. Tentu saja halini bukan gambar yang persis tentang masyarakatAmerika, sebab kepedulian terhadap orang lain belumhilang sama sekali. Tetapi orang menganggap, bahwasindrom tersebut mampu melukiskan potretpenyelenggaraan hukum di negeri tersebut secara khas.

Suatu sindrom yang berseberangan dengan SKGtersebut (antara lain) terjadi di tanah air kita dan sayasebut sebagai Sindrom Arakan Bugil (SAB). Sindromtersebut diambil dari tradisi yang masih ada dalammasyarakat untuk mengarak seorang pelaku kejahatankeliling kampung. Yang bersangkutan biasa hanyabercelana dalam dan di dadanya dikalungkan sebuahnyiru yang bertuliskan perbuatan yang dilakukan olehorang bersangkutan. Sindrom tersebut menunjukkan

47

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 66: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

masyarakat secara langsung melibatkan diri dalammenindak pelaku kejahatan dan dengan demikian sangatberbeda atau bahkan berseberangan dengan SKG yangjustru hanya ingin menyerahkan penindakan kejahatankepada aparat formal. Dilihat dari kacamata hukum mod-ern maka SAB jelas dimasukkan ke dalam kategoritindakan main-hakim-sendiri oleh masyarakat yangdilarang. Kendatipun demikian SAB masih bisa tetapbertahan yang tentunya didukung oleh alasan tertentu.Kasus pengadilan rakyat Keboromo di atas dapat jugadisebut mewakili SAB. Bahkan di Amerika Serikat sendiriyang dicap memiliki SKG, pengadilan secara diam-diamseperti itu masih juga bisa muncul dan mendapat sebutanpopuler seperti “street justice” , “dark justice” dan inisiatiflokal seperti “neighbourhood watch”.

Alasan atau kebutuhan apakah yang kiranya adadi belakang praktek yang sebenamya termasuk kategoriterlarang dalam hukum modern? Praktek tersebuttentunya tidak akan bertahan manakala sistem hukummodern dengan semua perangkatnya memang mampubekerja baik dan memuaskan masyarakat. Hukum mod-ern yang sering mengklaim diri menggunakan cara-caraberadab justru tidak jarang terjatuh ke dalam praktekbirokrasi, mengikuti prosedur sehingga bertele-tele danlain-lainnya. Dengan kekurangan yang ada padanya,penanganan secara langsung oleh masyarakat adalahlebih jujur. Menurut saya itulah jawaban yang bisadiberikan mengapa praktek seperti SAB itu bisa tetapbertahan di tengah-tengah peradaban hukummodem.Temyata secara diam-diam memang adakebutuhan untuk itu.

48

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 67: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Bifurkasi perjalanan hukumSejak munculnya hukum modern sekitar duaratus

tahun lalu terjadilah fenomena yang menarik, yaituterjadinya suatu bifurkasi . Sejak saat itu hukummenghadapi jalan bercabang. Ribuan Whim sebelummunculnya hukum modern, maka yang ada dalamhukum adalah masalah perburuan keadilan. Proseshukum adalah perjalanan mencari keadilan (the searchfor justice), tetapi sejak munculnya hukum modern makaproses hukum berhadapan dengan suatu persimpangan.

Hukum modern menyebabkan terjadinyaperubahan yang amat besar dan mendasar dalampenyelenggaraan hukum. Hukum modern menjadikandirinya sesuatu yang esoterik yang tidak bisa begitu sajadimasuki dan difahami oleh masyarakat biasa. Hukummodern mengklaim memiliki substansi, metoda danadministrasi sendiri. Substansi hukum dibuat secarakhusus, oleh suatu badan khusus dan mengikutiprosedur khusus yang disebut legislasi. Kaidah hukumhanya bisa lahir dari situ. Metode yang dipakai juga unikyang didasarkan pada kredo “peraturan dan logika” (rulesand logic). Dengan demikian hukum seperti memiliki caraberpikir sendiri yang berbeda dari cara berpikir padaumumnya. Hukum juga dijalankan oleh suatuadministrasi tersendiri dengan dan oleh personel yangkhusus (Unger, Law in Modern Society, 1976). Di atasitu semua, satu hal yang penting untuk dicatat adalahbetapa proses hukum itu sangat bersandar padaprosedur, sehingga menimbulkan adanya keadilansubstansif (substantive justice) dan keadilan prosedural(procedural justice, formal justice, legal justice).

Persimpangan jalan tersebut di atas menyebabkan

49

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 68: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

kita untuk melakukan pilihan antara menjalani proseshukum berdasarkan paradigma keadilan atau paradigmaperaturan dan prosedur. Bifurkasi ini sampai sekarangmasih tetap meninggalkan persoalan yang cukup rumitdan berat. Apakah kita bernegara hukum untuk mencarikeadilan ataukah mematuhi peraturan dan prosedur? DiAmerika Serikat sendiri yang sudah sangat “maju” dalammenggulirkan hukum modern pilihan tersebut sampaisekarang masih menjadi perdebatan yang cukup hangat.Apakah kita menggulirkan proses hukum untuk mencarikebenaran dan keadilan ataukah mematuhi prosedur?Apakah untuk mencari keadilan atau menang? Keadaanseperti itu sempat menimbulkan ungkapan tentangadanya “trial without truth” (pengadilan tanpa kebenaran),bahkan banyak yang mengatakan, bahwa sekarang inidi negeri itu peradilan pidana sudah ambruk (the col-lapse of the criminal justice system). Orang datang kepengadilan untuk mencari menang dan pengadilanbukan tempat mendapatkan keadilan. Kasus besarterakhir yang sering dihubungkan dengan keambrukanitu adalah Kasus O.J. Simpson (1993).

Munculnya aspek prosedur sebagai “kekuatan” ataukartu truf baru dalam peradilan memiliki sejarahnyasendiri. Sejarah ini tak dapat dilepaskan dari rancanganliberal sistem hukum modern. Sejarah hukum modernyang sangat erat dengan perkembangan masyarakat dankultur Barat mempunyai dorongan kuat untuk melindungiindividu sehingga sistem hukum dirancang untuk lebihmenjaga dan melindungi kemerdekaan individu. Dalamkaitan dengan itu maka prosedur telah dijadikan bentengbagi melindungi dan menjamin kemerdekaan individu.Dampaknya juga tak dapat dihindari. Seorang polisi yang

50

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 69: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

jelas-jelas menemukan bukti keras telah terjadi transaksiheroin harus pulang dengan menggigit jari oleh karenapengadilan membebaskan tersangka, semata-mata atasdasar bahwa polisi mendapatkan bukti dengan caramelanggar hak asasi tersangka (bukti heroin dikeluarkandi rumah sakit dari perut dengan cara memompa).

Saya kira selama ini Indonesia termasuk murid yangbaik dari penegakan hukum yang bersifat liberal sepertitersebut di atas. Tommy Suharto lolos pada waktu advokatdan jaksa sibuk berdebat mengenai kekuatan hukumsuatu fotokopi. Putusan atas Akbar Tanjung juga hampirhampir dinyatakan tidak sah karena pengadilan tidaksegera memberikan salinan putusan kepada terpidana.Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi(TGPTK) yang saat itu berada di puncak untuk membawatiga hakim agung ke pengadilan harus menerimakekalahan karena keberadaan dan pembentukanTGPTPK itu dinyatakan bertentangan dengan hukum.TGPTPK yang sudah mempunyai rencana untukmembongkar sejumlah kasus korupsi kakap harusmenerima kenyataan dibubarkan oleh Mahkamah Agung.

Memerangi korupsi dengan hukumSaya tidak ingin mengatakan, bahwa peradilan In-

donesia telah mengalami keambrukan, khususnya dalammemerangi korupsi, melainkan hendaknya kita beranimencari tracee baru dalam penegakan hukum kita. Kitasibuk mencap korupsi sebagai kejahatan luar biasa (ex-tra ordinary crime) yang sudah menyusup ke hampirsemua sendi kehidupan kita. Kalau kita jujur denganpendapat tersebut, maka kejahatan luar biasa juga perlukita hadapi dengan cara-cara luar biasa pula (extra ordi-

51

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 70: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

nary measures).Pada waktu masih aktif, TGPTPK pernah

mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan semacamdekrit yang menyatakan bahwa Indonesia berada dalamkeadaan darurat perang, yaitu perang terhadap korupsi.Dengan demikian diharapkan bahwa seluruh kekuatanbangsa ini bisa dihimpun untuk melawan korupsi,khususnya korps penegakan hukum. Ini mengandungarti, bahwa kita harus berani membangun praktek baruyang antara lain menyampingkan sekalian soal kecil danprosedur yang sebetulnya sepele. Termasuk di dalamnyakeberanian untuk menemukan asas penegakan hukumsendiri daripada mematuhi asas liberal. Penegakanhukum melawan korupsi jangan sampai gagal hanyakarena “terpeleset oleh satu kulit pisang”.

Saya ingin mengusulkan suatu pendapat yang agaklain, yaitu memperkenalkan apa yang ingin disebutsebagai: Penegakan Hukum Progresif (PHP). GagasanPHP ini bertolak dari pembelajaran terhadap hal-hal yangtelah dikemukakan di atas. Pertama kita menyadari danmemahami, bahwa sistem hukum modern yang kita pakaipada dasarnya dirancang oleh pikiran serta semangatliberal. Pikiran ini sangat menjunjung tinggi individu dankemerdekaannya. Dengan ide dasar seperti itu makabangunan hukum modern banyak mencurahkanperhatian terhadap pengutamaan dan perlindunganindividu. Saya tidak ingin mengatakan, bahwa rancanganseperti itu sama sekali buruk, tetapi untuk kebutuhanIndonesia sekarang kita perlu mencari jalan (works out)lain.

Kedua, sebagai suatu institusi yang dirancangsecara liberal maka hukum lalu banyak dipagari oleh

52

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 71: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

prosedur yang bertujuan melindung individu tersebut.Maka muncullah kualitas keadilan baru yang disebutsebagai keadilan prosedural dan keadilan formal .

Dengan menggunakan hukum yang memiliki idedan rancangan seperti itu, apabila tidak berhati-hati, kitaakan terjebak ke dalam penegakan hukum yang justrumakin menjauhkan kita dari keadilan, dalam hal inikeberhasilan memerangi korupsi. Bukti-bukti di negerikita banyak ditemukan yang menunjukkan betapa hukummalah menjadi tempat perlindungan ‘bagi mereka yangdidakwa melakukan korupsi. Dalam konteks peranghukum (legal battle, professional battle) denganmenggunakan hukum modern, maka hal seperti tersebutdi atas (yaitu bermain-main dengan prosedur) menjadi“sah-sah” saja. Tetapi rakyat yang menyaksikan peranghukum seperti itu menjadi sangat tertusuk rasakeadilannya.

PHP bertolak dari pilar utamanya, yaitu komitmenkuat dari sekalian sub-sistem peradilan untuk memerangikorupsi. PHP meliputi para hakim, jaksa, polisi, advokatdan birokrasi. Semua unsur tersebut memang memilikiindependensi profesionalnya masing-masing, tetapidalam konteks PHP merupakan satu unit yang padu saatberbicara mengenai komitmen terhadap pemberantasankorupsi. Mereka bersemangat sama dalam kepedulianmemberantas korupsi. Semangat kesatuan inimempunyai makna dan konsekucnsi sangat pentingdalam menjalankan penegakan hukum untukmemberantas korupsi. Memang cara seperti itumenyimpang dari tradisi liberal yang sangatmengunggulkan independensi mutlak dari masing-masing sub-sistem.

53

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 72: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Sekalian komponen sistem penegakan hukum akansama-sana mengerti dan diresapi oleh semangat yangsama, yaitu sebagai “satu pasukan” pemberantasankorupsi. Oleh karena itu, misalnya, mereka akanmenyampingkan soal-soal kecil dan prosedural sepeledemi sukses pemberantasan tersebut. MahkamahAgung, misalnya, tidak akan membubarkan TGTPK tetapimemerintahkan untuk menyempumakanpembentukannya. Hakim, jaksa, advokat sama-samasepakat juga untuk menyampingkan soal prosedural demimencapai sukses. Ini berarti disepakati, bahwa proseduryang kurang benar akan diperbaiki, tetapi tidakmenghentikan proses hukum yang berjalan. Secarasingkat, PHP adalah menjalankan hukum tidak sekedarmenurut kata-kata hitam-putih dari peraturan (accord-ing to the letter), melainkan menurut semangat danmakna lebih dalam (to the very meaning) dari undang-undang atau hukum. Ini yang ingin saya sebut sebagaipenegakan hukum tidak hanya dengan kecerdasanintelektual, melainkan dengan kecerdasan spiritual.

Studi hukum kritisStudi hukum kritis (critical legal studies) adalah

suatu gerakan intelektual yang khas Amerika, oleh karenaitu sebaiknya kita berhati-hati pada saat kita merujukkepada gerakan tersebut. Studi tersebut bersifat historisAmerika, artinya studi ini muncul dari pengalaman sejarahunik Amerika Serikat. Secara resmi studi hukum kritislahir dalam suatu konperensi di Universitas Wisconsin,Madison, Amerika Serikat pada tahun 1977. Gerakantersebut muncul dari suasana Amerika sekitar tahun 1960hingga 1970 yang sarat dengan penentangan terhadap

54

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 73: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

kekuasaan yang ada (the establishment) dan berkaitandengan anti-perang Vietnam dan lain-lain. Gerakan studihukum kritis bersekutu dengan program politik “kiri”’ (left-ist). Gerakan tersebut membangun serangan terhadapperadilan dalam iklim demokrasi liberal (judiciary withinliberal democracy) Berhadapan dengan praktek danwatak liberal tersebut, studi hukum kritis menginginkanpenyelenggaraan peradilan secara obyektif (judicial ob-jectivity) dan tuntutan terhadap keadilan sosial (socialjustice).

Kendatipun gerakan tersebut bersifat historisAmerika, tetapi bisa juga kita tarik lebih tinggi sebagaihal yang bisa terjadi di manapun di dunia. Pada tahun-tahun tersebut di atas makin disadari, bahwa ada yangtidak beres dengan sistem hukum Amerika. Pada waktuitu, misalnya, David Trubek melontarkan suatu ungkapanyang dramatis “is law dead? “. Trubek mengamati, bahwabanyak hukum yang tidak lagi jalan yang disebabkan olehkarena orang hanya bermain-main dengan peraturanhukum. Orang tidak menilik sampai ke substansi yangdiatur oleh hukum, seperti sosial, politik dan ekonomi.Hukum dijalankan sebagai “business as usual”,sedangkan substansi sudah mengalami perubahan.Kemudian advokat senior Gerry Spencer menulis buku“With Justice for None” (1989) yang mengupas praktek-praktek hukum di Amerika secara kritis dan sangatmenarik. Masih banyak tulisan lain yang mengamatipenegakan hukum di negen itu dengan rasa gelisahkarena tidak mencerminkan suatu proses pencariankeadilan dan kebenaran. Bahkan Robert Seidman danWilliam Chambliss sempat mengatakan, bahwa hukumitu sebetulnya hanya mitos saja dan setiap hari kenyataan

55

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 74: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

menunjukkan kebohongan mitos tersebut (“the myth ofthe law is given the lie daily”, dalam William Chambliss& Robert Seidman, Law, Order, and Power, 1971).

Studi hukum kritis tidak hanya merupakan suatugerakan intelektual, melainkan juga sebagai suatukekuatan yang merambah ke dalam dunia praktek. Studihukum kritis menginginkan suatu perbaikan danmemberikan visi kepada para lawyers yang radikal. Studihukum kritis tetap bekerja di dalam sistem yang ada,tetapi tidak menjadi tawanan dari sistem tersebut (AllanC. Hutchinson, Critical Legal Studies, 1989).

Kalau kita ingin memproyeksikan “munculnya studihukum kritis” tersebut di negeri kita maka tentunya kitaakan melihatnya dari latar belakang sejarah yang berbedaIndonesia memasuki studi hukum kritis bersamaandengan masuknya disiplin sosiologi hukum ke dalamdunia akademis. Pada awal tahun 70-an disiplin tersebutmulai memasuki kurikulum sebagian fakultas hukum dinegeri ini. Disiplin tersebut layak dikaitkan pada studihukum kritis oleh karena tidak menggunakan optikpositivistis-normatif, melainkan empirik. Sosiologi hukummengambil jarak terhadap hukum yang dipelajarinya. Daripengamatan terhadap kehidupan empirik itulahditemukan kenyataan yang tidak diungkap oleh studi-studi normatif yang mendominasi serta merupakan satu-satunya studi hukum di Indonesia masa itu. Kendatipundalam masa dominasi optik normatif tentunya bukan tidakmuncul pandangan-pandangan kritis, melainkankemunculannya adalah lebih bersifat sporadis.

Dengan menggunakan optik empirik dan sosiologisorang secara sistematis dipacu untuk mengamatikenyataan dalam kehidupan hukum dan dengan

56

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 75: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

57

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

demikian bisa melihat jarak yang ada antara apa yangdikenal sebagai “law in the books” dan “law in action”.Dengan perkembangan studi sosiologis tersebutmasyarakat mendapat informasi, bahwa ada alternatif-alternatif yang sama-sama bekeria dalam masyarakatkecuali hukum positif atau hukum negara saja. Dengandemikian maka dengan sendirinya studi-studi sepertiitupun sudah menjadi suatu studi hukum yang bersifatkritis, setidaknya kritis dalam makna keindonesiaannya.Di muka sudah diberikan berbagai contoh mengenai halitu.

Sejak kemunculan studi-studi yang kritis di Indo-nesia dikaitkan dengan masuknya disiplin sosiologihukum maka studi hukum kritis di Indonesia tidakmemiliki akar sejarah yang berhubungan dengan ideologikiri seperti di Amerika. Menyusul peran disiplin sosiologihukum, maka studi kritis di Indonesia akan lebih banyakberkaitan dengan kemunduran dari kualitas penegakanhukum di negeri ini. Keadaan tersebut barangkali jugamemancing timbulnya pertanyaan yang hampir samaseperti dilontarkan oleh Trubek di atas, yaitu “apakahhukum di negeri ini sudah mati?”.Pertanyaan semacamitu memicu suatu keinginan untuk melakukan peninjauankembali terhadap berbagai doktrin, asas serta praktekyang selama ini digunakan.. Suasana reformasi saya kirabisa dimasukkan sebagai faktor Indonesia yangmendorong ke arah sikap lebih kritis dalam menjalankanhukum.

Munculnya gagasan PHP menunjukkan, bahwastudi hukum kritis tidak hanya berhenti pada gerakanintelektual, melainkan juga merambah ke praktekpenegakan hukum. PHP menunjukkan kesejajaran

Page 76: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dengan gerakan studi hukum kritis Amerika yang tidakhanya bersifat intelektual, melainkan juga memberi visipada praktek. Seperti dalam studi hukum kritis maka PHPjuga tetap bekerja di dalam sistem yang ada, kendatipunmenempuh suatu tracee yang berbeda, antara lainmenolak praktek liberal yang tampak masih dominansampai dewasa ini.

Kegiatan eksaminasi publik sebagai bagian daripartisipasi publik terhadap hukum memiliki landasanilmiah dan teoretis cukup kuat dan karena itu berada dijalan yang benar. Studi hukum kritis di Indonesia masihmemiliki dimensi lain apabila dihubungkan denganketerpurukan negara kita saat ini dan memiliki suatu mis-sion sacree untuk membantu bangsa ini keluar dariketerpurukan tersebut. Di atas telah dipaparkan, bahwasebetulnya hukum modern itu tidak sepenuhnya netral,melainkan merupakan suatu rancangan (design) yangsarat dengan muatan ideologi, dalam hal ini liberal. Studihukum kritis diharapkan dapat membantu menolong In-donesia keluar dari penderitaannya sekarang ini dengan“keberaniannya” untuk mengajukan pemikiran dan aksialternatif Kita memang membutuhkan suatu tracee barudalam menjalankan dan menegakkan hukum di Indone-sia.

* * *

58

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 77: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Mentradisikan EksaminasiSebagai suatu Kajian Ilmiahdi Lingkungan Pendidikan Tinggi Hukum

Rachmad Syafa’at

Latar belakang PermasalahanPercepatan perubahan di masyarakat diberbagai

bidang baik ideologi, sosial, budaya, ekonomi, politik danhukum memberikan pengaruh yang signifikan terhadapperubahan orientasi dan misi pranata maupun institusiyang ada di masyarakat. Salah satu institusi yangkiprahnya sangat strategis dalam mempengaruhiperubahan tersebut adalah institusi pendidikan hukum.Keberadaan institusi ini menjadi penting karena perannyayang sangat besar dalam menanamkan idiologi, nilai-nilaidan norma-norma hukum di masyarakat. Perubahanorientasi dan misi institusi pendidikan hukum sangatdipengaruhi oleh paradigma dominan yang menguasaisistem sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat.

Lebih dari lima dasawarsa, paradigma dominanyang menguasai dan mempengaruhi sistem pendidikanhukum di Indonesia adalah negara. Dominasi negaramelalui kebijakan dan peraturan perundang-undanganmembingkai dan membelenggu seluruh sistempendidikan hukum baik secara subtansial maupunstruktural. Kondisi ini ternyata berpengaruh secara

5

59

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 78: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

signifikan terhadap lulusan intitusi pendidikan hukumdan daya kritis civitas akademika. Sehinggaindependensi dan kebebasan akademis pada saat ituberada pada titik nadir. Lembaga pendidikan hukumdidesain untuk memfasilitasi dan sangat akomodatifterhadap kepentingan negara dan pemilik modal. Institusipendidikan hukum sama sekali tidak memiliki kepekaansosial dan daya kritis terhadap situasi dan kebutuhanyang ada di masyarakat.

Ketika reformasi digulirkan awal tahun 1997-an,terjadilah perubahan idealisasi paradigma yangmendasar terhadap hubungan antara negara di satu sisidengan rakyat di sisi yang lain. Negara yang semulasangat dominan, sentralistis dan otoriter berubah menjadisangat akomodatif terhadap nilai-nilai kemanusiaan,keberagaman, demokratisasi dan hak asasi manusia.Idealisasi perubahan paradigma ini memendar danmempengaruhi pula sistem, subtansi dan strukturpendidikan hukum. Namun sayang, institusi ini terlampaulambat menangkap peluang perubahan ini. Bahkandalam banyak hal terkesan menjaga status quo,sehingga institusi pendidikan hukum terkesan sangattidak apresiatif terhadap perubahan yang sangat cepatterjadi di masyarakat. Kondisi ini bila terus menerusdipertahankan akan menimbulkan kegelisahan bahkananomi paradigmatis di kalangan civitas academicainstitusi pendidikan hukum yang mengarah pada kontraproduktif.

Sebagai antitesis dari sentralisme pendidikanhukum yang penuh muatan politis dan hegemoni negara,maka lahirlah gagasan gerakan studi hukum kritis, seiringdengan maraknya perkembangan teori sosial kritis, yang

60

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 79: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

diharapkan dapat menjadi alternatif yang radikal terhadapteori-teori sosial Marxist (Roberto M. Unger, 1983). Studihukum kritis ini nampaknya memberikan wacana barudan mengilhami lahirnya gerakan transformatif di bidanghukum di Indonesia saat ini.

Gerakan studi hukum kritis memberikan alternatifbagi perkembangan paradigma hukum dari “law is atool of social engineering” menuju paradigma hukumyang baru dan mengarah pada “law is a tool of socialempowering”. Pergeseran paradigma hukum darisekedar alat rekayasa sosial menuju pada paradigmahukum sebagai media pemberdayaan masyarakatmembawa banyak konsekwensi dan perubahan dalamSistem Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia. Dalamkonteks ini dunia kampus diharapkan semakin kritis,sensitif, responsif dan akomodatif terhadap permasalahdan kebutuhan hukum di masyarakat.

Salah satu permasalahan hukum yang fenomentalsaat ini adalah buruknya kinerja lembaga peradilan,khususnya kinerja aparat penegak hukum, sehinggamelahirkan fenomena “Mafia Peradilan. Fenomena inibahkan telah mencoreng “wajah” lembaga PendidikanTinggi Hukum di Indonesia yang mencetak lulusan yang“korup”. Kondisi ini diperburuk lagi dengan rendahnyaapresiasi tingkat kesadaran hukum masyarakat. Keadaanini semakin menunjukkan rapuh dan rusaknya komponenstruktural institusi hukum. Penegakan hukum mengalamiproses pembusukan, sehingga nilai keadilan yangseharusnya dijunjung dan didambakan para pencarikeadilan menjadi barang langka bahkan terkesan sangatmahal.

Keberadaan lembaga peradilan sebagai salah satu

61

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 80: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

media alternatif penyelesaian sengketa hukum anggotamasyarakat saat ini dipersoalkan banyak pihak,khususnya para pencari keadilan, praktisi hukum danpara ahli hukum. Peran pengadilan sebagai institusi yangdiharapkan dapat menyelesaikan sengketa para pihakdengan mengedepankan keseimbangan kepastianhukum dan nilai keadilan, dalam kurun lebih dari 20 tahuntelah mengalami pergeseran. Pengadilan tidak lagisebagai lembaga untuk mencari dan memperolehkepastian hak serta keadilan, tetapi tidak lebih sebagaiinstitusi pertarungan untuk memperebutkankemenangan. Dalam konteks ini, para pihak yangbersengketa menggunakan berbagai cara untuk dapatmemenangkan perkaranya, antara lain dengan caramenyuap, menyogok, memberikan bingkisan atau kado,atau cara-cara lain yang lebih tidak terlihat seperti kolusidan nepotisme.

Pergeseran orientasi dan budaya hukummasyarakat inilah menjadi pemicu tumbuh suburnyapraktek “mafia peradilan” di semua bidang penangananatau pemeriksaan perkara, baik pidana, perdata maupunadministrasi negara. Keadaan ini semakin diperburuk danbersinergi dengan kinerja aparat penegak hukum yangcenderung tidak berpegang pada kode etik profesi,lemahnya pengawasan internal terhadap profesi aparatpenegak hukum serta rendahnya kualitas profesionalitasmereka. Kondisi ini menumbuh suburkan praktek korupsidi lembaga peradilan: kepolisian, kejaksaan danpengadilan yang sulit dibuktikan dan dibongkar melaluiprosedur yang digunakan oleh sistem hukum pidana.

Akibat adanya praktek korupsi di peradilan (judi-cial corruption), maka sudah dapat dipastikan sebagian

62

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 81: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

besar —kalau tidak boleh dikatakan seluruh produk—putusan lembaga peradilan tidak mencerminkan rasakeadilan dan kepastian hukum, karena disinyalirterjadinya “main mata” di antara aparat penegak hukumdengan para pihak pencari keadilan. Permainansemacam ini semakin memperburuk bahkanmempercepat proses pembusukan lembaga peradilanyang pada gilirannya akan menumbuhkan sikap antipatikepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.Kemudian yang terjadi adalah munculnya serta tumbuhsuburnya berbagai tindakan main hakim sendiri dimasyarakat dalam menyelesaikan sengketa.

Fenomena praktek korupsi dan mafia peradilan initidak mungkin dibiarkan terus menerus. Kehadiransekelompok orang, anggota masyarakat yang memilikikomitmen dan kepedulian untuk mengembalikan citra,wibawa dan indepedensi lembaga peradilan sangatdiharapkan dan dibutuhkan keberadaannya, untukmencoba memutus jaringan kejahatan dalam duniaperadilan yang sudah mengakar, dengan cara ikutmengontrol kinerja lembaga peradilan. Salah satu upayayang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkanperan dan kapasitas eksaminasi publik.

Keberadaan lembaga eksaminasi publikmemberikan kontribusi yang sangat signifikan denganupaya Mahkamah Agung untuk melakukan pengawasanterhadap kinerja Hakim dengan diterbitkannya SuratEdaran Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1967, yangdikenal dengan Eksaminasi Internal lembaga peradilanuntuk mengkaji putusan yang telah dijatuhkan hakimyang memiliki kekuatan hukum tetap. Mengingatmekanisme pengawasan internal (internal control) yang

63

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 82: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dilakukan Mahkamah Agung saat ini tidak efektif karenamengalami disfungsi.

Forum-forum eksaminasi publik yangdiselenggarakan oleh masyarakat termasuk lembagaPendidikan Tinggi Hukum yang memiliki komitmenterhadap proses penegakan hukum hendaknya didorong,diberdayakan, diberi peluang serta difasilitasi aktivitasnyaagar keberadaanya memberikan pengaruh yangsignifikan terhadap terwujudnya peradilan yang bersih,berwibawa dan independen. Mekanisme pengawasaneksternal terhadap kinerja lembaga peradilan olehmasyarakat melalui eksaminasi publik terusdiperkenalkan, disosialisasikan bahkan dijadikan sebagaimedia gerakan masyarakat (social movement) gunamembangun masyarakat trasformatif yang menghargaieksistensi lembaga peradilan.

Berdasarkan uraian dalam latarbelakangpermasalahan di atas, muncul beberapa permasalahanyang mendasar: (1) Bagaimana mentradisikaneksaminasi terhadap putusan lembaga peradilan sebagaisuatu kajian ilmiah di lingkungan Pendidikan TinggiHukum? (2) Bagaimana kendala struktural dan dankelembagaan yang dihadapi Pendidikan Tinggi Hukumdalam menyelenggarakan eksaminasi terhadap putusanlembaga peradilan?

Mentradisikan Eksaminasi terhadap PutusanLembaga Peradilan atau Lembaga Publik sebagaisuatu Kajian Ilmiah di lingkungan Pendidikan TinggiHukum

Pendidikan tinggi hukum di Indonesia saat inisedang memasuki era baru, yaitu era reformasi, otonomi,

64

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 83: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dan globalisasi. Era reformasi yang dimulai sejakruntuhnya Orde Baru pada tahun 1998 mendambakansuatu masyarakat Indonesia Baru yang lebih kritis danmemiliki kepekaan sosial, yang lebih demokratis, yanglebih berkeadaban, lebih berkeadilan sosial, dan lebihmenjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.Otonomi, baik otonomi pendidikaan tinggi maupunotonomi daerah, menuntut adanya desentralisasikebijakan, sehingga mencerminkan kemandirian danpemberdayaan potensi-potensi lokal. Sedangkanglobalisasi menuntut kemampuan daya saing dansumber daya manusia (SDM) serta produk barang danjasa domestik dalam komunitas global dengan standarmutu internasional.

Pendidikan tinggi hukum yang diselenggarakanoleh fakultas-fakultas hukum sebagai sub-sistempendidikan tinggi, tak terelakkan juga harusmengantisipasi dan mengikuti arus perubahan-perubahan tersebut, apabila tidak ingin terpuruk dalamkemerosotan dan ketertinggalan. Betapapun merosotnyakepercayaan terhadap hukum dan aparat penegakhukum di Indonesia saat ini tidak bisa lepas darikelemahan dan kemerosotan pendidikan tinggi hukum,selain juga diakibatkan lemahnya sistem hukum dansistem kehidupan kemasyarakatan yang lain, sepertiekonomi, politik dan budaya (Mukthie Fadjar, 2001).

Orientasi dan tradisi yang selama ini dikukuhi dandikembangkan dalam pendidikan tinggi hukum difakultas-fakultas hukum atau sekolah-sekolah tinggihukum sudah waktunya dikritisi dan dicermat ulang.Menurut Clarence J. Dias (1990) Orientasi dan tradisipembaharuan pendidikan tinggi hukum di Negara

65

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 84: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Sedang Berkembang, termasuk Indonesia, masih bersifatimperialistis dan neo-kolonial, dalam arti sangatberorientasi pada kepada modernisasi danpembangunan ekonomi yang berkiblat kepadapembangunan di negara-negara maju, khususnyaAmerika Serikat dan Eropa Barat. Pendidikan tinggihukum harus lebih memberikan penekanan kepada skilltraining melalui pengadilan-pengadilan, program simulasidan pendidikan hukum klinis, teknik-teknik pendidikanhukum remidial dengan metode case study, modernisasihukum berakibat pemusnahan besar-besaran terhadaptradisi hukum lokal dan memaksakan sistem hukum baruyang asing bagi masyarakat. Sarjana Hukum yang lahirdari sistem ini pada akhirnya lebih banyak bersifatmekanik dan normatif tetapi kehilangan daya kritis dankepekaan terhadap setiap bentuk perubahan-perubahanmendasar yang terjadi di masyarakat.

Sekolah-sekolah tinggi hukum dan fakultas-fakultas hukum di Indonesia tak pernah diselenggarakanuntuk mendidik dan melatih serta menghasilkan ahli-ahlihukum yang berkemampuan menciptakan hukum baru,atau yang memiliki kemahiran memberikan makna barupada ketentuan-ketentuan lama. Para mahasiswa hukumdi lembaga-lembaga pendidikan hukum lebih banyakdilatih soal metode menemukan dan menerapkan hukumsaja, sedangkan kemahiran untuk bernalar gunamenemukan atau sekurang-kurangnya untukmereinterprestasi hukum dalam versi dan semangat yangbaru tidak banyak bahkan tidak pernah dilakukan olehpara pendidik. Mahasiswa-mahasiswa hukum Indonesiasaat ini tak pernah berkesempatan belajar danmempelajari proses-proses terjadinya dan terciptanya

66

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 85: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

hukum baik yang in-abstracto maupun in- concreto,berikut dampak-dampaknya pada kelestarian dankehidupan dan kemaslahatan manusia .

Orientasi dan tradisi pendidikan tinggi hukum yanglebih mencerminkan imperialisme dan neo-kolonialismeBarat, ternyata melahirkan hakim yang tidak memilikikemampuan profesionalitas dalam membuat keputusanyang baik. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan banyakpihak, tanpa bekal kemahiran yang cukup dalampersoalan pembuatan putusan yang baik akan semakinmemperburuk dan menerpurukkan citra lembagaperadilan. Hakim-hakim yang demikian akan gampangditekan oleh mereka yang berkedudukan di jajaraneksekutif dan mereka yang memiliki sumber dayaekonomi yang memadai. Bentuk tekanan terhadap Hakimumumnya selalu dimotivasi oleh berbagai kepentinganpolitik dan ekonomi. Kalau sampai demikian kejadiannya,maka lembaga-lembaga yudisial akan sangat mudahdiinfiltrasi dan diintervensi oleh berbagai kepentinganpolitik dan ekonomi sehingga kepastian hukum dankeadilanpun tak pelak lagi akan sulit di jamin.

Oleh karena itu, sebuah upaya untuk melakukantransformasi orientasi dan tradisi pendidikan tinggi hukummerupakan kebutuhan dan keharusan, apabila lembagapendidikan tinggi hukum tidak ingin terpuruk dalamkemerosotan dan ketertinggalan. Meskipun disadaribahwa setiap usaha untuk menggerakkan perubahandalam sistem pendidikan tinggi hukum itu tidaklahpernah mudah. Hal ini disebabkan karena fakultas-fakultas dan sekolah-sekolah tinggi hukum di Indonesiaini dikenal sebagai salah satu fakultas yang konservatifdan juga berdasarkan pengalaman, lembaga-lembaga

67

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 86: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

ini telah lama kehilangan kesadarannya tentang apasesungguhnya misi yang harus diembannya.

Misi baru yang diemban oleh Pendidikan tinggihukum saat ini merupakan kebutuhan dan keharusanuntuk menjawab proses percepatan perubahan sosial,ekonomi, politik dan hukum yang terjadi di masyarakat.Pendidikan tinggi hukum diharapkan mampumenghasilkan yuris-yuris dan ahli-ahli hukum baru yangtak hanya tahu akan kepentingan pemerintah dankepentingan kaum pebisnis, melainkan tahu pulabagaimana mengadvokasi sekian banyak kepentinganmasyarakat awam yang merupakan warga masyarakatsipil yang tidak berdaya agar lebih berdaya. (SoetandyoWignyosoebroto, 2000)

Salah satu upaya untuk melakukan transformasiterhadap pendidikan tinggi hukum adalahmembudayakan tradisi hukum kritis melalui kegiataneksaminasi terhadap putusan-putusan lembagaperadilan di sekolah-sekolah tinggi dan fakultas-fakultashukum di Indonesia. Kegiatan Eksaminasi dapatdilakukan secara terbuka (open examination) maupuntertutup (close examination). Eksaminasi terbukadilakukan untuk publik dan untuk kepentingan publiksebagai bentuk kontrol masyarakat terhadap lembagaperadilan. Eksaminasi tertutup dilakukan untukmengkritisi produk putusan hukum yang berkedudukansebagai the second opinion terhadap suatu putusanhukum yang dibuat oleh pejabat publik dan layanan jasakalangan profesi hukum yang diduga melakukanpenyalahgunaan profesinya.

Kegiatan eksaminasi yang bersifat akademis,pernah diajarkan di kalangan Perguruan Tinggi hukum.

68

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 87: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Fakultas-fakultas hukum atau sekolah-sekolah tinggihukum telah memasukkan dalam kurikulum S-1, untukmewajibakan mahasiswa yang memasuki tugas akhirmenulis opini hukum (legal opinion) atau catatan hukum(legal memorandum). Kegiatan ini tidak populerdikalangan mahasiswa hukum, mahasiswa hukum lebihbanyak memilih menulis skripsi hasil penelitian hukumbaik secara normatif maupun sosialogis. Rendahnyaapresiasi mahasiswa dalam menulis legal opinionmaupun legal memorandum, salah satunya disebabkanoleh rendahnya tradisi para dosen pendidik atau pengajarmelakukan hal yang sama. Sehingga atmosfir atau iklimakademis di bidang ini tidak terbangun dengan baik.

Kegiatan eksaminasi baik yang bersifat terbukamaupun tertutup mempunyai dampak yang relatif cukupluas bagi pendidikan hukum di Indonesia : pertama,memberi peluang kepada siapapun yang memilikikompetansi dalam bidang hukum yang terkait dengansubtansi putusan lembaga peradilan atau lembaga publikyang dieksaminasi. Hal ini membuka peluang yang luasbagi dunia pendidikan hukum untuk melibatkan paraexpertise-nya untuk ikut serta berperan dalam suatuproses eksaminasi. Sehingga membuka peluang bagilembaga pendidikan tinggi hukum membentuklaboratorium hukum yang memanfaatkan proseseksaminasi sebagai wahana pembelajaran, khususnyabagi mahasiswa.

Kedua, Mengundang para ahli (expertise) hukumdi lembaga pendidikan hukum untuk secara aktif terlibatdalam proses eksaminasi. Sehingga para ahli hukumtidak sekedar bergulat pada tataran akademis tetapi jugamemiliki kepekaan dan daya kritis sosial yang tinggi

69

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 88: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

terhadap persoalan-persoalan hukum pada tataranpragmatis. Karena mereka adalah para expert, makaseharusnya mereka yang berada di lembaga pendidikanhukum merasa bertanggungjawab untuk melibatkan diridalam proses tersebut.

Melihat realitas yang demikian, maka tradisieksaminasi ini dapat diakomodasi dan dinternalisasi olehlembaga pendidikan hukum melalui kegiatanlaboratorium hukum di sekolah-sekolah tinggi ataufakultas-fakultas hukum. Dari sisi pendidikan hukum,kegiatan eksaminasi akan menjadi suatu laboratoriumtambahan yang cukup penting dalam melakukan kajianatau analisis suatu proses penerapan dan penegakanhukum secara empirik di masyarakat. Konsekwensinya,pendidikan hukum di Indonesia harus termotivasi untukmengembangkan sistem kurikulum, khususnya yangmenyangkut aspek legal reasoning and legal argumen-tation.

Legal reasoning and legal argumentation tersebutsesungguhnya merupakan salah satu syarat kalaupendidikan hukum konsekwen memegang suatu prinsipbahwa pendidikan hukum adalah merupakan suatuprofesional school. Karena dengan konsisten padaprofesional school tersebut, maka lembaga pendidikanhukum akan melahirkan alumni yang selainberkemampuan secara teoritik yang baik, juga memilikiketerampilan profesional yang memadai, sehinggamereka secara komprehensip menguasai science andart yang diperlukan dalam memecahkan berbagaiproblema hukum di masyarakat. (Zaidun, 2003).

Kegiatan eksaminasi bagi dunia pendidikan hukummemiliki makna yang strategis bagi pembaharuan dan

70

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 89: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

transformasi hukum di Indonesia. Pendidikan hukumtidak hanya terjebak untuk melakukan kajian-kajian yangbersifat normatif dan akademis semata, tetapi juga ikutterlibat secara kritis dalam arus proses percepatanperubahan dan dinamika sosial, ekonomi, budaya danpolitik di masyarakat. Kegiatan eksaminasi ini, bagipendidikan hukum akan memberikan kontribusi yangsignifikan bagi : (a) Terbangunnya sistem pendidikanhukum yang menghasilkan sarjana yang kritis dan sensitifterhadap perubahan-perubahan hukum dan sosial dimasyarakat, (b) Upaya penegakan hukum yang saat inimengalami krisis keparcayaan di masyarakat, dan (c)Percepatan transformasi hukum yang lebih akomodatifdan responsif terhadap kebutuhan hukum masyarakat,khususnya masyarakat miskin dan tidak berdayamenghadapi penguasa dan pemodal yang zalim. (d)Upaya memperbaiki putusan dan kinerja lembagaperadilan agar lebih profesional dan jujur.

Kendala Struktural dan Kelembagaan yang dihadapiPendidikan Tinggi Hukum dalam menyelenggarakanEksaminasi

Upaya untuk mentradisikan kegiatan eksaminasiterhadap putusan lembaga peradilan atau lembaga publiklainnya sebagai suatu kajian ilmiah di lingkunganPendidikan Hukum bukanlah hal yang mudah. Berbagaikendala baik sifatnya struktural maupun kelembagaanmenghadang aktivitas ini. Kendala struktural lebih banyakberkaitan dengan persoalan visi, misi dan orientasipendidikan hukum yang selama ini dikukuhi. Sedangkankendala kelembagaan lebih banyak terkait dengankondisi, kinerja dan daya dukung kelembagaan di

71

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 90: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

lembaga pendidikan tinggi hukum.Menguatnya aspirasi bagi otonomisasi dan

desentralisasi pendidikan tidak terlepas dari kenyataanbahwa telah terjadi kelemahan konseptual danpenyelenggraan pendidikan hukum secara nasional,khususnya selama orde baru. Kelemahan tersebut adapada konsep pendidikan yang sangat sentralistis yangserba seragam, yang pada gilirannya menafikankeberagaman yang ada pada realitas sosial, dan dapatdiartikan bahwa selama ini kebijakan nasional tidakmemberikan ruang gerak yang memadai bagi perguruantinggi yang menyelenggarak pendidikan hukum untukmengembangkan pendidikan hukum yang sesuai danrelevan bagi daerah (Syafa’at, 2001)

Penyelenggaraan pendidikan hukum nasional lebihberorientasi pada pencapaian target-terget tertentu,seperti target kurikulum, yang pada gilirannyamengabaikan proses pembelajaran yang efektif danmampu menjangkau ranah dan potensi mahasiswasebagai peserta didik. Proses pembelajaran masih sangatberorientasi pada ranah kognitif dengan pendekatanverbalisme, sangat normatif dan cenderung mengabaikandaya kritis, kemampuan menganalisa fenomena hukumdi masyarakat dan perubahan perilaku mahasiswa.

Sebenarnya esensi yang dikehendaki padaotonomisasi dan desentralisasi pendidikan hukum adalahpendidikan hukum yang benar-benar sesuai dengan arusbawah, yaitu pendidikan yang tumbuh oleh dan dariprakarsa masyarakat sendiri, artinya masyarakatlah yangmembutuhkan pendidikan hukum bukan masyarakatdipaksa untuk belajar hukum. Dengan demikianpendidikan hukum merupakan bagian dari aksi budaya

72

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 91: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

yang membebaskan bukan proses transformasi yangmengasingkan ilmu hukum, namun merupakan prosesyang otentik untuk mencari ilmu hukum untukmenciptakan ilmu pengetahuan hukum baru.

Otonomisasi dan desentralisasi pendidikan hukummemberikan keleluasaan pada penyelenggarapendidikan tinggi yang benar-benar sesuai denganmasyarakatnya. Model inilah yang dikenal dengansebutan “Sistem Pengelolaan Berbasis PadaPenyelenggara Pendidikan Tinggi”. Artinya dalamkerangka ini Departemen Pendidikan Nasional, melaluiDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) hanyamemainkan peran koordinatif, yang menetapkan standartminimal dalam segi kontens. Misalnya, merumuskan danmenetapkan kurikulum yang berpusat pada kompetensidasar (basic competency). Selebihnya kurikulumdirancang dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhandan relevansinya dengan masyarakat lokal.

Guna mewujudkan dan merealisasi gagasantersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan,namun diperlukan kajian yang menyeluruh dankomprehensif tentang berbagai persoalan yangmendasar, pertama, menyangkut perubahan paradigma,visi dan misi pendidikan hukum yang diselenggarakandi masing-masing lembaga penyelenggara pendidikantinggi hukum; kedua, subtansi kurikulum pendidikanhukum yang akomodatif dan relevan terhadap kebutuhanhukum masyarakat; ketiga, daya dukung kelembagaandan sumber daya manusia yang kondusif bagiterwujudnya proses otonomisasi dan desentralisasipendidikan hukum.

Wacana dan diskursus terhadap ketiga persoalan

73

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 92: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tersebut menjadi agenda dan komitmen semua civitasakademika di lembaga pendidikan hukum. KeberadaanLembaga Senat Fakultas Hukum memiliki kewajibanmemformulasi dan merumuskan hasil pemikiran-pemikiran melalui forum rapat Senat Fakultas. Forumdialog interaktif yang dikuti oleh seluruh civitas academicamerupakan langkah awal guna mengembangkan wacanadan diskursus kearah terwujudnya perubahan orientasidan kelembagan pendidikan hukum di Fakultas Hukumyang lebih relevan dan akomodatif terhadap perubahandan kebutuhan masyarakat.

Proses terjadinya percepatan trasformasi strukturaldan kelembagaan di masing-masing lembagapenyelenggara pendidikan hukum secara signifikanberpengaruh dalam mengintrodusir danmensosialisasikan tradisi eksaminasi sebagai suatukajian ilmiah di perguruan tinggi hukum. Meskipundisadari bahwa perjuangan kearah terjadinya perubahanstruktural dan kelembagaan di Lembaga pendidikantinggi hukum bukanlah hal yang mudah. Namundemikian, setiap upaya yang mengarah padatransformasi struktural dan kelembagaan yang lebihresponsif dan akomodatif terhadap setiap perubahansudah seharusnya direspon oleh seluruh civitasacademica.

Kesimpulan dan RekomendasiMewujudkan otonomi dan desentralisasi pendidikan

hukum ke depan banyak kendala dan tantangan yangtidak ringan. Percepatan perubahan di masyarakat baikdi bidang ekonomi, politik, sosial, budaya bahkan ideologimembuat dunia pendidikan hukum selalu ditantang untuk

74

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 93: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

lebih apresiatif terhadap perubahan-perubahan tersebut.Untuk itu membangun dan menumbuhkan komitmencivitas academica untuk selalu sensitif dan inofatifterhadap dunia keilmuan bidang hukum merupakanmodal awal ke arah perwujudan pendidikan hukum yanglebih responsif, kritis dan humanistis.

Agar pendidikan hukum tidak lagi menjadi alatpolitik otoritarian suatu rezim pemerintahan yangberkuasa, maka menjadi keharusan bahkan kewajibanbagi setiap anggota civitas academica untuk selalumelakukan perubahan-perubahan secara kritis danresponsif terhadap perubahan di masyarakat. Agendareformasi dan revitalisasi kelembagaan gunamewujudkan otonomi dan desentralisasi pendidikanhukum di Fakultas Hukum perlu diformulasikan,ditindaklanjuti dan dioperasionalkan.

Salah satu wujud kegiatan untuk meningkatkanapresiasi, kepekaan dan daya kritis mahasiswa dan ahlihukum di lembaga pendidikan tinggi hukum terhadappersoalan hukum di masyarakat adalahmenyelenggarakan eksaminasi baik secara terbukamaupun tertutup terhadap keputusan lembaga peradilanmaupun lembaga publik lainnya, khususnya yangterdapat indikasi KKN dan penyimpangan profesi.Kegiatan ini dapat diintegrasikan dalam laboratoriumhukum maupun lembaga kajian lainnya yang terdapatdalam masing-masing program studi hukum di masing-masing sekolah tinggi atau fakultas hukum yang ada diIndonesia.

Mentradisikan kegiatan eksaminasi dalam lembagapendidikan tinggi hukum akan memberikan kontribusiyang signifikan bagi transformasi hukum yang lebih

75

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 94: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

akomodatif dan responsif guna ikut memperbaiki citrahukum dan lembaga peradilan yang saat ini terpuruk dimata publik. Apabila tradisi ini dapat terjagakeberlanjutannya, tidak mustahil kelak dikemudian harikeberadaan lembaga eksaminasi menjadi salah satupelopor terwujudnya gerakan hukum kritis di lembagapendidikan tinggi hukum di Indonesia. Sekaligus jugasebagai pelopor gerakan sosial (social movement) kearahterwujudnya citra lembaga peradilan dan aparat penegakhukum yang berwibawa, jujur, profesional danindependen dalam membuat keputusan.

Daftar PustakaDias, Clarence, J. 1990. The Dying of The Light : Legal Educa-

tion Reform in the 1990s.Fadjar, Mukthie. 2001. “ Orientasi Pendidikan Tinggi Hukumdi Era

Reformasi, Otonomi, dan Globalisasi “. Makalah disampaikandalam Dialog Interaktif tentang Reformasi Struktural dan OrientasiPendidikan Hukum Di Masa Depan. Diselenggarakan olehFakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Syafa’at, Rachmad. 2001. “Reformasi dan Revitalisasi KelembagaanFakultas Hukum Universitas Brawijaya : DalamrrangkaMewujudkan Otonomi dan Desentralisasi Pendidikan Hukum”.Makalah disampaikan dalam Dialog Interaktif tentang ReformasiStruktural dan Orientasi Pendidikan Hukum Di Masa Depan.Diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Wignjosoebroto, Soetandyo. 2002. “Perkembangan Hukum Nasionaldan Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia”. Makalahdisampaikan dalam diskusi mengenai “ PersiapanMenyelenggarakan Pendidikan Doktor dalam Bidang Ilmu Hukumdi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Zaidun, M. 2003. “Memonitoring Peradilan Melalui Eksaminasi Publik

76

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 95: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Terhadap Putusan Peradilan yang Terbuka dan Partisipatif :Manfaatnya Bagi Pengembangan Pendidikan Hukum di Indone-sia”. Makalah disampaikan dalam Dialog Interaktif tentangReformasi Struktural dan Orientasi Pendidikan Hukum Di MasaDepan. Diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UniversitasBrawijaya.

77

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 96: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

6Eksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi PEksaminasi Publik:ublik:ublik:ublik:ublik:Dari PDari PDari PDari PDari Persoalan Independensiersoalan Independensiersoalan Independensiersoalan Independensiersoalan Independensisampai ke Isu Psampai ke Isu Psampai ke Isu Psampai ke Isu Psampai ke Isu Partisanartisanartisanartisanartisan

Hasrul Halili

Seluruh gagasan yang dikemukakan dalam tulisanini akan diarahkan untuk mendeskripsikan beberapa criti-cal points yang berkembang selama ini di seputardiskursus eksaminasi publik.

Spektrum catatan kritis tersebut terlihat bergerakpusarannya pada beberapa isu krusial, yaitu mulai daripertanyaan yang sekedar bersifat klarifikasi menyangkutkeberadaan eksaminasi publik itu sendiri sampai kepada“isu-isu sensitif”, seperti: Pertanyaan tentangindependensi dan objektivitas eksaminasi publik,kecurigaan terhadap kemungkinan direkayasanyaeksaminasi publik menjadi kegiatan partisan untukmenguntungkan kepentingan pihak-pihak tertentu padakasus-kasus yang rentan conflict of interests, sinismebahwa kegiatan eksaminasi hanyalah aktivitas intellec-tual exercise semata yang tak mempunyai dampakperubahan langsung terhadap nasib korban yang hak-haknya sudah terlanjur dirugikan oleh produk (materiil)peradilan yang nir-rasa keadilan hukum, dan lainsebagainya.

***

78

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 97: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Pertama, berkenaan dengan latar belakangdiadakannya inisiatif kegiatan eksaminasi publik.Walaupun banyak argumentasi bisa dikemukakansehubungan dengan raison d’etre diadakannya inisiatifeksaminasi publik, tetapi pada tulisan ini hanya akandikemukakan satu hal mendasar saja, terutama latarbelakang pemikiran yang berangkat dari perspektifkontekstualisasi eksaminasi publik pada penguatanperan masyarakat sipil dalam melakukan pemantauanperadilan secara partisipatif.

Hal ini perlu dikemukakan untuk membuatpenegasan bahwa ada perbedaan yang cukup pentingantara latar belakang pemikiran eksaminasi olehMahkamah Agung — sebagai bagian dari elemenaparatur negara — melalui Surat Edaran MahkamahAgung nomor 1 tahun 1967 di bawah ketuanya Soerjadidengan eksaminasi publik yang diprakarsai oleh elemenmasyarakat sipil.

Jika eksaminasi di MA lebih banyak dilatarbelakangioleh keinginan untuk melaksanakan wujud dan fungsipengawasan internal MA terhadap jalannya peradilan disemua lingkungan peradilan —sebagaimana bisadisimpulkan dari muatan SEMA tersebut — maka latarbelakang pemikiran tentang eksaminasi yang diinisiasioleh masyarakat sipil nampaknya lebih didorong olehhilangnya kepercayaan masyarakat terhadap segalabentuk mekanisme pengawasan internal yang ada diperadilan, yang sudah dianggap jatuh sedemikian rupakredibilititas dan integritasnya oleh maraknya praktek ju-dicial corruption.

Yang lebih parah lagi, ketidakpercayaan itu seakansemakin mendapatkan legitimasi dan afirmasi, manakala

79

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 98: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

masyarakat terlalu sering menyaksikan bahwa fungsi-fungsi pengawasan internal yang ada selama ini lebihdiposisikan bersifat protektif -karena faktor esprit de corps(semangat solidaritas korps)- dari pada ditempatkansebagai kewenangan objektif untuk menilai indikasi-indikasi kontroversi tentang dugaan berbagaipenyimpangan pada proses peradilan.

Atas dasar pertimbangan seperti itulah masyarakatkemudian menyimpulkan, bahwa fungsi-fungsipengawasan internal itu sendiri sebenarnya merupakanbagian dari sistem yang korup, dan oleh sebab itu taklayak diberi kepercayaan penuh dan bersendirian didalam melakukan fungsi pengawasan. Masyarakat harusmelengkapi fungsi pengawasan internal yang tidak efektiftersebut dengan pengawasan eksternal yang kemudianpopuler disebut dengan istilah eksaminasi publik. Terlebihlagi dengan mempertimbangkan, bahwa berdasarkaninformasi yang disampaikan oleh seorang hakimpengawas di MA, ternyata tradisi eksaminasi internal yangpernah dilazimkan sebagai bagian dari mekanismepengawasan sudah tidak lagi dijalankan alias mandek(Majalah Hitam Putih ICW, edisi 5 tahun 2002).

Kedua, berkenaan dengan makna terminologisdari eksaminasi publik. Dilihat dari pengertian secaraetimologis, terminologi eksaminasi berasal dari bahasaInggris yang berarti “memperhatikan atau memeriksasesuatu dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian”.Dalam bidang ilmu kedokteran, istilah ini digunakan untuk“tindakan pemeriksaan medis terhadap bagian tubuhseorang pasien, guna mengecek penyakit yangdideritanya” (Oxford Advanced Dictionary: 1992).

80

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 99: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Merujuk kepada pengertian asal kosa kata bahasatersebut, yang kemudian dikontekstualisasikan padaproses peradilan, maka, eksaminasi berarti suatutindakan pemeriksaan terhadap seluruh produk (materiil)-peradilan pada semua tingkatan- misalnya: SuratPerintah Penghentian Penyidikan (SP3), Surat Dakwaan,Surat Putusan, dan lain-lain -untuk menelitikemungkinan-kemungkinan adanya kejanggalan padamuatan produk tersebut. Dengan demikian, jika,misalnya, eksaminasi merujuk kepada hukum acarapidana, maka berarti ia adalah pemeriksaan terhadapseluruh produk (materiil) peradilan pidana mulai daritingkat penyelidikan sampai dengan pelaksanaanputusan.

Sementara imbuhan istilah publik pada kataeksaminasi lebih bernuansa memberikan aksentuasidistingsi antara latar belakang pemikiran eksaminasi in-ternal dan eksternal sebagaimana diuraikan sebelumnya.Di samping itu, dapat juga dimaknai sebagai pernyataanafirmatif kepada masyarakat, bahwa eksaminasimerupakan aktivitas, yang, sejak dari inisiasi, proses,sampai finalisasinya, diasumsikan dihajatkan untukkepentingan masyarakat (baca: rasa keadilan hukummasyarakat) - jadi bukan semata untuk kepentingankelompok-kelompok tertentu dari pihak-pihak yangbersengketa di pengadilan - dan oleh sebab ituakuntabilitas kinerjanya perlu dibuat sedemikian rupasehingga mudah dinilai dan diukur oleh masyarakat.

Masalahnya kemudian, bagaimana mengukurvaliditas klaim representasi publik atas inisiatifpembentukan sebuah tim eksaminasi? Apakah semuaelemen masyarakat berhak memprakarsai kegiatan

81

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 100: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

eksaminasi dan kemudian secara sepihak mengklaimnyasebagai eksaminasi publik?

Jawaban terhadap pertanyaan semacam inisebenarnya tidak terlalu sulit, sebab logika representasisecara implisit juga mengindikasikan tentang perlunyadiperhatikan tingkat keberimbangan keterwakilanberbagai elemen masyarakat dalam tim eksaminasi.

Bercermin pada kegiatan eksaminasi yang pernahdilakukan misalnya, anggota tim eksaminasi biasanyamerupakan perwakilan dari berbagai elemen masyarakatyang beragam, baik yang berasal dari kalangan NGOperadilan maupun non-peradilan, akademisi hukum,praktisi hukum, mantan aparat penegak hukum, dan lain-lain.

Di samping itu, pengertian publik sendirisebenarnya - meminjam penjelasan pengamat politik EepSaefulloh Fatah - tidak bisa dinisbatkan begitu sajakepada semua elemen masyarakat, melainkan lebihmerujuk kepada entitas-entitas masyarakat yang notabene memang selalu terlibat proaktif bergerak danberbuat untuk kemaslahatan bersama (Doddy Wuryanto(ed.), 2002).

Dengan demikian, dalam konteks eksaminasi,istilah publik mestinya juga merujuk kepada kumpulanmasyarakat yang sudah teridentifikasi sejak awalmemang mempunyai concern, komitmen, dankonsistensi yang kuat terhadap isu-isu pemantauanperadilan.

Berdasarkan argumentasi tersebut, maka ada duaindikator penting untuk melihat bahwa sebuah kegiataneksaminasi benar-benar bersifat publik. Pertama, tingkatketerwakilan elemen masyarakat yang terlibat di

82

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 101: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

dalamnya, dan, kedua, inisiasinya dilakukan oleh elemen-elemen masyarakat sipil yang sudah teruji komitmen dankonsistensinya dalam hal pemantauan peradilan untukeliminasi praktek judicial corruption.

Ketiga, berkenaan dengan perdebatan apakaheksaminasi akan dilakukan terhadap seluruh produkputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap(inkracht) atau belum. Perdebatan di seputar masalahini muncul karena perbedaan sudut pandang terhadapfungsi dan kedudukan dari kegiatan eksaminasi publik,baik yang dikemukakan oleh kalangan akademisi hukumdi satu sisi, maupun kalangan praktisi hukum pada sisiyang lain.

Kelompok yang pro terhadap pendapat yangmengatakan bahwa eksaminasi hanya boleh dilakukanterhadap putusan peradilan yang sudah mempunyaikekuatan hukum tetap (inkracht), mendasarkan diri padaargumentasi bahwa kegiatan eksaminasi hanya berfungsisebagai “refleksi moral” - dengan pendekatan ilmiah -saja terhadap produk putusan yang sudah final. Iahanyalah sejenis kegiatan verifikasi terhadap putusanperadilan yang inkracht, yang dicoba dikonfrontir dengan:Prinsip-prinsip standar kelayakan dalam pembuatanputusan yang harus disesuaikan dengan norma hukumpositif, prinsip-prinsip analisis pembuktian, dan prinsip-prinsip dasar ilmu hukum (Mudzakkir, 2002). Melakukaneksaminasi terhadap putusan non inkracht, sama sajadengan melakukan intervensi terhadap independensiperadilan.

Sementara argumentasi yang dicoba dibangun olehkelompok kontra nampaknya lebih diarahkan kepada

83

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 102: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

upaya memposisikan eksaminasi publik sebagai bagiandari rangkaian advokasi pemantauan peradilan. Artinya,eksaminasi publik dalam hal ini ditempatkan fungsinyasebagai tindakan preventif terhadap segala bentukindikasi judicial corruption yang mungkin saja munculsebelum dikeluarkannya putusan yang inkracht.

Kelompok ini menandaskan, bahwa berdasarkansituasi dan kondisi peradilan yang sudah sangat rusakdan bobrok seperti sekarang, tindakan interventif kadang-kadang memang harus diambil, terutama jika prosesperadilan yang sedang berlangsung mulai menunjukkangejala tidak peka atau memperkosa rasa keadilan hukummasyarakat.

Kelompok kontra ini juga melihat bahwa akan terjadiironi, seandainya dampak eksaminasi publik hanyabersifat moral saja, dan tidak mengandung implikasitransformatik (perubahan) secara mendasar terhadapnasib korban yang dirugikan oleh keputusan pengadilanyang sudah inkracht.

Untuk memperkuat argumentasinya, kelompokyang kontra terhadap eksaminasi publik pada putusaninkracht misalnya, mengintrodusir hasil eksaminasipublik terhadap kasus “pembocoran berita off the recorddari Arifin Wardiyanto” sebagai ilustrasi. Di sana terlihat,bahwa eksaminasi publik terhadap kasus ArifinWardiyanto, yang nota bene merupakan kasus yangupaya hukumnya sudah final dan menghasilkan putusanhukum yang bersifat tetap, secara riil ternyata tak bisamerubah status hukum korban sebagai “terpidanapesakitan” yang telah dijebak oleh mafia peradilan yangcukup canggih dan konspiratif.

84

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 103: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Keempat, berkenaan dengan kriteria kasus apasaja yang diprioritaskan untuk dieksaminasi. Sepertisudah dikemukakan sebelumnya, sebagai implikasi daripenggunaan tambahan publik setelah kata eksaminasi,maka kegiatan eksaminasi publik memang diasumsikanuntuk “berpihak” kepada rasa keadilan hukummasyarakat. Maka, ketika dibuat kriteria tentang kasusapakah yang harus diutamakan untuk dieksaminasi, tentusaja harus lebih banyak mengacu kepada asumsi-asumsikepentingan publik (public interest) tersebut.

Dari hasil Workshop Monitoring Peradilan“Eksaminasi Publik Putusan Peradilan yang terbuka danPartisipatif” yang pernah di selenggarakan oleh Indone-sia Corruption Watch (ICW) pada tanggal 1-2 Novem-ber 2002 di Jakarta dan pertemuan tim panel eksaminasipublik Indonesian Court Monitoring (ICM) pada tanggal17 Februari 2003 di Jogjakarta terlihat, bahwa kemauanuntuk mengedepankan public interest sebagai kriteriaterhadap kasus yang akan dieksaminasi berulang kaliterlontar, baik dalam konteks pengaruh (dampak)maupun kerugian yang ditimbulkan kepada masyarakat.

Dari forum-forum tersebut kemudian bisa ditariksuatu benang merah tentang kriteria kasus yangdiutamakan untuk dieksaminasi adalah sebagai berikut:(1) Kasus tersebut memiliki pengaruh atau dampak so-

cial (social impact) yang tinggi kepada masyarakat.(2) Akibat dari kasus mempunyai efek merugikan secara

langsung terhadap kepentingan masyarakat.(3) Kasus tersebut menjadi sorotan publik (kontroversial),

sebagai efek bola salju dari paradoks-paradoks yangterdapat di dalamnya, baik karena kualitas penerapanhukum acaranya, kualitas penerapan hukum

85

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 104: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

materiilnya, maupun “sikap batinnya” yang tak parareldengan rasa keadilan hukum masyarakat.

(4) Aspek momentum dan relevansi kasus terhadapkondisi aktual sosial kemasyarakatan. Misalnya,eksaminasi terhadap putusan kasus Golput di masalalu yang dilakukan secara bersamaan dengan mo-mentum proses legalisasi UU Politik.

(5) Kasus tersebut sangat kuat indikasi judicialcorruptionnya.

Kelima, berkenaan dengan persoalanbagaimana memposisikan eksaminasi publik —yang nota bene menggunakan pendekatan ilmiah— dalam bingkai strategi membangun jaringanpemantauan peradilan pada masyarakat kampus.Sudah menjadi rahasia umum, bahwa yang namanya“masyarakat kampus”, selama ini memang kurangmemiliki keperdulian terhadap isu-isu yang berkaitandengan hukum dan peradilan di ranah praktis. Ironisnya,setiap ada gugatan atas ketidakpekaan semacam itu,selalu saja “apologi usang” yang dikemukakan, yaknidengan menyatakan bahwa tugas masyarakat kampushanyalah mengajarkan hal-hal yang bersifat normatif-idealsaja dan tidak perlu bertanggung jawab terhadap segalabentuk disparitas atau (bahkan) deviasi antara apa yangdiidealkan di level teoritis-normatif kampus denganpelaksanaannya di wilayah hukum dan peradilan yangberdimensi praktis.

Apologi semacam ini tentu saja sangat naif, karenasebagai bagian dari kelompok intelektual terdidik —meminjam istilah James Mac Gregor Burn — masyarakatkampus adalah entitas masyarakat yang harus

86

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 105: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

mempunyai sifat transforming leadership, dalam artian,mereka tidak hanya sebagai pengabdi ide-ide dan ilmupengetahuan, nilai-nilai moral tertentu, tetapi jugaberjuang bersama masyarakat luas untuk menjadipembimbing, pendidik, dan pembela yang gigih terhadapide, ilmu, dan moralitas tersebut agar bisa direalisasikansecara konsisten di wilayah praksis.

Berangkat dari keprihatinan terhadapketidakperdulian semacam itulah kemudian adapemikiran visioner yang terobsesi untuk mengembalikanlagi “misi intelektual” masyarakat kampus, terutamadalam konteks kegiatan eksaminasi publik sebagaibagian dari strategi advokasi mengeliminasi segalabentuk judicial corruption yang memang marak terjadi didunia praktisi hukum.

Kontekstualisasi eksaminasi kampus dalamrangkaian advokasi ini perlu dinyatakan secara eksplisituntuk menegaskan, bahwa kehendak untukmenghidupkan tradisi eksaminasi publik di kampustidaklah semata merupakan aktivitas intellectual exer-cise semata, tetapi lebih sebagai upaya melibatkankembali masyarakat kampus dalam bagian gerakan antimafia peradilan. Sekedar informasi saja, menurutketerangan seorang guru besar fakultas hukum UGM,Prof. Sudikno Mertokusumo, dalam salah satu kegiatandiskusi eksaminasi di Jogjakarta, tradisi sejeniseksaminasi sebenarnya secara historis sudah pernahdirintis di berbagai perguruan tinggi, dengan caradibuatnya berbagai legal annotation terhadap produkputusan peradilan (Majalah Hitam Putih ICW, edisi 5tahun 2002).

Memang, obsesi semacam ini sangat wajar adanya,

87

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 106: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

terlebih jika mempertimbangkan bahwa salah satumetodologi yang diambil dalam aktivitas eksaminasipublik adalah pendekatan ilmiah. Rasanya, jika harusmenyebut kelompok masyarakat manakah yang palingpunya legitimasi atas klaim keilmiahan, maka masyarakatkampuslah yang paling otoritatif dalam hal ini.

Persoalan yang tersisa kemudian berkenaandengan hal ini adalah bagaimana supaya targetsosialisasi kembali tradisi eksaminasi tersebut benar-benar bisa membawa dampak kepada tumbuhnyakesadaran umum di seluruh elemen masyarakat kampustentang urgensi memaknai eksaminasi publik sebagaikomitmen keberpihakan kepada rasa keadilan hukummasyarakat, dan tidak hanya sekedar menjadi “proyek-proyek yang lain”, yang hanya dinikmati oleh sedikit kecilelit kampus.

***Inilah beberapa focal point yang bisa

dideskripsikan dari diskursus yang menyertai wacanaeksaminasi publik, dengan, tentu saja, tak menutupkemungkinan terhadap catatan penting yang lain, yangmungkin terlewatkan dalam tulisan ini.

Yang jelas, masih banyak hal yang nampaknyamenarik untuk dipertajam dalam diskusi “tingkat ad-vance” — katakanlah sebagai bagian tindakan evaluatifdan korektif — dari wacana eksaminasi publik. Misalnya,bagaimana mendiskusikan lebih lanjut keshahihanmetodologi ilmiah yang selama ini diklaim telah diambiloleh tim eksaminasi dalam berbagai kegiatan eksaminasipublik yang telah dilakukan.

Akhirnya, jika keberadaan eksaminasi publikdiibaratkan kehadiran seorang bayi rentan yang “terlanjur”

88

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 107: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

lahir ke dunia, kita hanya punya dua pilihan, membinadan memupuknya secara arif dan bijaksana, atau, karenadianggap tidak jelas statusnya, maka dibuang saja ketempat sampah. Sejarahlah yang akan membuktikannyakelak!

* * *

89

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 108: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

90

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Eksaminasi Publik TerhadapPutusan Pengadilan:Beberapa Pokok Pikiran dan Prospeknya Ke Depan

Mudzakkir

PendahuluanPenegakan hukum melalui proses peradilan terus

menerus akan menjadi perhatian masyarakat karenamelalui proses penegakan hukum tersebut instrumenpenyelenggaraan negara hukum diuji dan orang yangbermasalah karena ada dugaan melanggar diadili.Proses peradilan yang sederhana tersebut kemudianmenjadi persoalan yang rumit dan kompleks bukandisebabkan karena masalah hukum tetapi kemudianmenjadi persoalan non-hukum yang mengaburkanpersoalan yang sebenarnya, yakni persoalan hukum,penegakan hukum dan keadilan. Melalui pengadilan,akan diuji bagaimana negara melindungi terhadap warganegara yang dilanggar haknya oleh pelanggar hukum,perlakuan negara terhadap pelanggar hukum,indenpendensi hakim dan pengadilan, serta pengujianterhadap instrumen penyelenggaraan negara hukumlainnya.

Tidak salah jika kemudian penegakan hukum ataupenyelenggaraan peradilan menjadi barometer suatu

7

Page 109: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

91

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

rezim yang berkuasa. Melalui praktek pengadilan,masyarakat pada umumnya akan memberi penilaianapakah rezim yang berkuasa adalah demokratik, adil danbijaksana atau rezim yang otoriter atau rezim yang korup.Melalui praktek pengadilan berbagai kepentingan di balikaturan hukum yang abstrak tersebut dimasukkan olehhakim (dan juga aparat penegak hukum lainya) dalamproses pengambilan putusan. Oleh sebab itu, putusanpengadilan atau diktum pengadilan (hakim) yangdirumuskan dalam rangkaian kata-kata atau kalimat,substansinya memuat fasafah, asas-asas hukum, hukumdan juga memuat pandangan hidup pribadi hakim itusendiri.

Idealnya dalam mengambil putusan terhadap suatuperkara mempertimbangkan 4 (empat) elemen, yaituaspek filosofis, asas-asas hukum, aturan hukum positif,dan masyarakat hukum. Keempat elemen tersebutdimasukkan secara proporsional dalam prosespengambilan putusan hukum, termasuk juga dalammelakukan legislasi, dapat mencegah atau mengurangikemungkinan masuknya atau dominannya kepentingannon-hukum dalam proses pengambilan putusanpengadilan. Penegakan hukum yang mengutamakankepastian hukum dan mengabaikan aspek hukum yanglain (pandangan legisme yang berlebihan), menjadikendala masuknya asas-asas hukum dan nilai (keadilan)yang hendak ditegakkan oleh hukum ke dalam putusanpengadilan. Penegakan hukum yang mengabaikankeadilan dan nilai yang hendak ditegakkan hukumtersebut akan menjauhkan cita-rasa keadilan masyarakatdan pada gilirannya akan mempengaruhi citra hukumdan penegakan hukum di mata masyarakat. Jika keadaan

Page 110: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

92

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

ini dibiarkan, masyarakat akan memilih caranya sendiriuntuk menemukan rasa keadilan, meskipun itubertentangan dengan aturan hukum yang ada (mainhakim sendiri).

Persoalan hukum tersebut di atas tidaklah tepat jikasemata-mata diatribusikan kepada masyarakat saja,tetapi juga ada hubungannya dengan persoalan hukumdan penegakan hukum yang diindikasikan:a. Peraturan hukum yang ada sudah “out of date”:

Peraturan hukum yang ada tidak lagi sesuai dengangagasan ideal masyarakat yang terkini yang terus-menerus bergerak dan berkembang;

b. Peraturan hukum yang ada tidak harmonis atau belum menyatu dalam suatu sistem hukum positif:

Peraturan hukum yang ada tidak sesuai denganperaturan hukum yang lain disebabkan karenaadanya peraturan hukum (legislasi) baru di bidangkehidupan yang lain, baik substansinya memilikikedudukan yang tinggi (mengatur/memberilandasan/’umbrella act’);

c. Ada aspek kehidupan manusia yang belum diaturoleh aturan hukum.Persoalan tersebut muncul kemudian setelahperaturan hukum yang ada tidak bisa dicanggihkanmelalui teknologi ilmu hukum untuk meresponpermasalahan kehidupan sehari-hari.

d. Praktek penerapan atau penegakan hukum yangdirasakan langsung oleh masyarakat (law in action/law in concretto) ternyata tidak sesuai dengan hukumyang ada dalam peraturan perundang-undanganhukum positif (law in book/law in abstracto ) karenatidak diterapkan atau tidak ditegakkan sebagaimana

Page 111: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

93

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

seharusnya oleh aparat penegak hukum disebabkankarena terjadi penyimpangan dalam penegakan(penerapan) hukum.

Bagaimana membangun kepercayaan masyarakatterhadap hukum dan penegakan hukum adalah aspekyang penting dalam negara hukum Indonesia sekarang.Hukum dan penegakan hukum yang sudah kehilanganjati dirinya karena terjadi penyalahgunaan wewenangaparat penegak hukum (judicial corruption) dan tindakanpengujian oleh institusi peradilan yang lebih tinggi (band-ing oleh Pengadilan Tinggi dan kasasi oleh MahkamahAgung) juga telah tercemar ‘penyakit’ korupsi (atau seringdisebut KKN), maka hal yang medesak adalahbagaimana mengembalikan hukum kepada habitatnya(maksudnya ditempatkan dalam hubungannya denganfalsafah, asas-asas hukum, hukum, dan masyarakathukum) dan terbebas dari campur tangan kekuasaan danpolitik atau pengaruh kepentingan lain yang non-hukum.

Eksaminasi publik adalah suatu alternatif pilihansebagai tempat masyarakat untuk mengadu terhadapputusan-putusan hukum yang tidak dipercayainya.Eksaminasi artinya melakukan pengujian, pemeriksaanatau pengujian berkas perkara untuk meneliti apakahterjadi kesalahan oleh hakim (pengadilan) bawahan daneksaminasi publik berarti kegiatan kelompok masyarakatuntuk melakukan pengujian terhadap putusanpengadilan dengan melakukan penelitian secara cermatapakah putusan pengadilan telah dibuat sesuai denganaturan hukum dan asas-asas penegakan hukumberdasarkan atas fakta hukum yang terbuktidipersidangan. Dengan demikian, secara implisit

Page 112: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

94

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

tindakan eksaminasi juga berarti menguji atau menilaikecakapan seorang hakim dalam memutus suatuperkara.

Tulisan ini hendak membahas mengenaieksaminasi publik mencakup beberapa hal yaitu putusanpengadilan, pengujian putusan pengadilan, lembagaeksaminasi, materi eksaminasi, dan eksaminasi publikdi masa datang.

Putusan PengadilanPutusan Pengadilan secara teoretik mengandung

tiga aspek, yaitu aspek kepastian hukum, aspek keadilan,dan aspek kemanfaatan. Secara normatif, putusanpengadilan mengandung dua aspek yaitu proceduraljustice dan substantive justice. Procedural justicehubungannya dengan hukum acara dan hukumpembuktian, sedangkan substantive justice berkaitandengan diktum putusan atau pemidanaan (dalam perkarapidana).

Pada aspek procedural justice (dalam perkarapidana) berkaitan dengan kebijakan pemerintah di bidangpenegakan hukum. Pada bagian ini merupakan awalmula proses pengambilan putusan suatu perkaradiproses dan diajukan ke pengadilan atau tidak. Berbedadalam perkara pidana, dalam perkara perdata masalahprocedural justice ini berkaitan dengan keputusanseseorang yang merasa dirugikan disebabkan adanyadugaan perbuatan melawan hukum orang lain dankemudian mengajukan keberatan (gugatan) kepada yangbersangkutan ke pengadilan. Putusan untuk menggugatseseorang atau lembaga tidak ada hubungannya dengankebijakan pemerintah, melainkan ditentukan oleh

Page 113: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

95

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

hubungan yang tidak harmonis antara pengugat dantergugat.

Hukum acara dan hukum pembuktian bersifatobjektif dengan parameter aturan hukum acara danhukum pembuktian yang konkrit dengan standar yangtegas (terukur). Proses pembuktian biasanyamemerlukan bantuan atau dapat melibatkan ilmupengetahuan yang objektif. Oleh sebab itu, hasil prosespembuktian dapat diuji secara ilmiah (objektif) oleh siapasaja. Sungguhpun demikian, ada aspek subjektif darikonsep procedural justice, yakni semua pihak yangterlibat dalam proses pengambilan putusan dapatmenafsirkan hasil pembuktian dari ilmu pengetahuanyang tersebut karena berbeda perspektif.

Sedangkan untuk substantive justice tidak memilikiukuran yang seobjektif procedural justice. Suatu diktumatau pemidanaan adalah suatu kesimpulan (conclusion)dari kegiatan penafsiran terhadap kaedah hukum (inabstracto) yang yang dilakukan oleh hakim terhadapfakta-fakta hukum yang telah diuji di pengadilan (inconcretto). Di samping itu, putusan pengadilan jugadipengaruhi secara langsung atau tidak langsungpandangan pribadi hakim mengenai aspek-aspekkehidupan yang terkait dengan materi perkara yangsedang diputuskan sehingga menyebakan terjadinyadisparitas dalam pemidanaan dan juga penilaianterhadap kesalahan pelanggar hukum (yakni penilaianterhadap sikap batin dan hubungan antara sikap batindengan perbuatan yang menyebakan seseorang dapatdicela karenanya).

Putusan pengadilan yang memiliki dua unsurkeadilan tersebut (procedural dan substansial justice)

Page 114: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

96

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

dapat dikatakan sebagai putusan publik, meskipunperkara yang diadili menurut hukum termasuk kategoriputusan privat (perdata). Putusan pengadilan yang telahmemiliki kekuatan hukum yang tetap dapat menjadisumber hukum dalam menyelesaikan perkara yang samadi masa datang (sumber hukum yurisprudensi). Olehsebab itu, putusan pengadilan mengenai perkara perdata(privat) dapat mempengaruhi publik, terutama mengenaicitra hukum, penegakan hukum dan keadilan. Setiapputusan hukum menjadi barometer hukum, penegakanhukum dan keadilan dalam suatu masyarakat dannegara.

Pengujian Putusan Pengadilan dan EksaminasiPublik Sebagai Bentuk Pengujian PutusanPengadilan

Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa putusanpengadilan sebagai proses yang objektif dan ilmiahsesuai dengan kaedah keilmuwan ilmu hukum, makaputusan pengadilan dapat diuji oleh siapa saja selamapengujian tersebut berdasarkan pada prinsip-prinsipkeilmuwan ilmu hukum. Proses pengambilan putusanpengadilan adalah objektif, karena setiap hakim dalammengambil putusan berdasar pada hasil dari prosespembuktian yang diuji secara objektif dan terbuka untukumum. Perbedaan antara pihak-pihak terjadi umumnyabukan terletak pada pembuktiaanya, karena jika masihada keraguan dapat diuji ulang atau diajukan bukti-buktilain untuk memperkuat pembuktian, melainkan terletakpada penafsiran terhadap hasil pembuktian yangdihubungkan dengan peraturan hukum. Pada bagian inimasing-masing pihak dalam proses pengambilan

Page 115: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

97

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

putusan beranjak dari perspektif yang berbeda dan untukkepentingan hukum dari masing-masing pihak.

Pada proses pengambilan putusan di pengadilansesungguhnya suatu pengujian sudah mulai ada , yaknimemperkuat argumen dan bukti masing-masing pihakyang berperkara dan tindakan tersebut secara otomatikuntuk memperlemah bukti dan argumen yang diajukanoleh pihak lain (lawan). Hakim menempatkan diri sebagaipihak yang netral dengan menilai bukti dan argumenmana yang paling kuat dan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan dan selanjutnya menjadidasar bagi hakim dalam mengambil putusan. Sampaitahapan ini, proses pengambilan putusan hakim dapatdiuji secara objektif, yakni pada bagian argumen hukum(legal argument) hakim sebelum menarik kesimpulanhukum atau diktum (dictum) putusan.

Pengujian suatu putusan pengadilan dapatdilakukan melalui proses normal sesuai dengan peraturanperundang-undangan hukum positif, dikenal denganupaya hukum, yaitu banding oleh Pengadilan Tinggi,kasasi oleh Mahkamah Agung dan dalam hal tertentudapat diajukan peninjauan kembali oleh MahkamahAgung. Secara teoretik, jika proses pengujian tersebutdilakukan secara benar sesuai dengan ilmu pengetahunhukum, maka kualitas putusan Mahkamah Agung tentusaja lebih baik di bandingkan dengan putusanPengadilan Tinggi dan putusan Pengadilan Tinggimemiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan denganputusan Pengadilan Negeri. Oleh sebab itu, putusanMahkamah menjadi sumber hukum yang kedudukannyalebih kuat dibandingkan dengan putusan PengadilanTinggi atau Pengadilan Negeri (dikenal dengan sumber

Page 116: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

98

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

hukum yurisprudensi Mahkamah Agung), karena MAmerupakan lembaga pengujian akhir atau tertinggi.

Dalam situasi di Indonesia sekarang di manamasyarakat kurang (tidak) percaya kepada aparatpenegak hukum dan proses penegakannya disebabkankarena adanya penyalahgunaan kekuasaan di bidangpenegakan hukum, istilah ini populer dengan nama judi-cial corruption atau ‘mafia peradilan’, dari pengadilanterendah sampai dengan pengadilan tertinggi (MA).Akibatnya, walaupun putusan pengadilan mengenaisuatu perkara yang jelas aturan hukumnya dan telah diujimelalui proses pengujian banding oleh Pengadilan Tinggidan kasasi oleh Mahkamah Agung, masyarakat tetap sajasulit untuk mempercayai kualitas putusan pengadilansebagai suatu putusan hukum yang benar dan adil.

Persoalan selanjutnya adalah bagaimanamembangun kembali kepercayaan masyarakat terhadaphukum dan lembaga peradilan? Jika masyarakatmeragukan kualitas putusan pengadilan yang dibuat olehlembaga pengadilan terendah sampai dengan tertinggi,lantas ke manakah masyarakat dapat meminta pengujiansecara objektif terhadap putusan pengadilan tersebut?Dalam sistem hukum Indonesia tidak mengenal lembagalain sebagai alternatif pengujian terhadap putusanpengadilan. Masyarakat di negara yang tergabung dalamEuropean Union (EU) apabila merasa dirugikandisebabkan karena hakim dalam memutus suatu perkaradinilai diskriminasi atau melanggar Hak-hak AsasiManusia (HAM) dapat mengajukan keberatannya kepadaPengadilan Uni Eropa. Mahkamah ini diberi wewenanguntuk menguji terhadap suatu putusan pengadilan darinegara anggota dan memiliki kekuatan hukum yang

Page 117: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

99

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

mengikat seperti halnya putusan pengadilan negara.

Lembaga Eksaminasi Publik (LEP)Lembaga Eksaminasi Publik tidak dikenal dalam

sistem hukum Indonesia, tetapi Mahkamah Agung danKejaksaan memiliki lembaga eksaminasi yang melakukaneksaminasi untuk kepentingan lembaga tersebut (kontrolinternal). Keberadaan LEP sebagai lembaga kontroleksternal peradilan menjadi alternatif bagi masyarakatuntuk melakukan pengujian terhadap putusanpengadilan yang dinilai tidak adil dan merugikan yangdisebabkan karena hakim (atau aparat penegak hukumlain yang terlibat dalam proses pengambilan putusan)tidak menerapkan hukum secara baik dan benar sesuaidengan standar penegakan hukum yang diatur dalamperaturan perundang-undangan hukum positif.

Berbeda dengan model pengujian yang dilakukanoleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, LEPmelakukan pengujian berdasarkan kompetensikeilmuwan (ilmiah) ilmu hukum atau akademik dan tidakberpretensi untuk menguji kembali fakta hukum yangterungkap di persidangan. Oleh sebab itu, secarakelembagaan LEP harus bersifat independen, objektifdan ilmiah, transparan, dan bertanggungjawab terhadappublik dan dirinya sendiri (hati nurani), karena kegiataneksaminasi publik ini merupakan kegiatan meta-eksaminasi (meta-examination) terhadap putusanpengadilan.

Untuk memenuhi kriteria LEP seperti tersebut diatas, maka para eksaminator hendaknya dipilih dari or-ang-orang yang expert di bidangnya, memiliki integritasmoral yang tinggi. Eksaminator tidak berprofesi di bidang

Page 118: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

penegakan hukum atau profesi hukum yang terlibatdalam proses pengambilan putusan hukum di pengadilan(baik yang masih aktif atau sudah tidak aktif). Kriteriatersebut diperlukan agar supaya hasil eksaminasi benar-benar dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.Keterlibatan orang-orang yang berprofesi hukum ataupraktisi yang bersinergi dalam proses pengambilanputusan di pengadilan akan mempengaruhi kualitas hasileksaminasi publik tersebut dan dikhawatirkan akan terjadiconflict of interest yang merugikan LEP. Para praktisihukum tanpa melalui LEP dapat melakukan pengujianterhadap fakta-fakta hukum untuk mengambil putusanyang baik melalui pengadilan. Dengan kata lain, apabilakalangan profesional tersebut (misalnya jaksa, advokat,dan hakim) akan melakukan kontrol (baca: menguji)dapat dilakukan langsung di pengadilan. Mereka dapatmelakukan sinergi langsung secara mutual sesuaidengan wewenang masing-masing, misalnya mengujifakta hukum di persidangan, melakukan pembelaan,mengajukan gugatan, mengajukan memori banding ataukasasi, memeriksa dan mengadili suatu perkara.Sementara kegiatan LEP justru ditujukan untukmelakukan pengujian terhadap suatu putusan yangdibuat oleh para praktisi hukum tersebut . Tidak fair jikamereka melakukan pengujian terhadap putusan yangmereka buat sendiri.

Kegiatan eksaminasi publik dapat dilakukan baikatas permintaan masyarakat atau tidak. Putusanpengadilan yang dieksaminasi adalah putusanpengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetapyang mengandung indikasi awal bahwa:1. Tahapan proses pengadilan terdapat kejanggalan atau

100

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 119: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

cacat hukum;2. Hukum formil dan hukum materiil tidak diterapkan

secara baik dan benar atau bertentangan denganasas-asas penerapan hukum;

3. Ada ind ikas i KKN ( jud ic ia l corrupt ion ) ,penyalahgunaan wewenang, atau bentukpelanggaran hukum pidana lainnya yangmenyebabkan hukum tidak diterapkan secara baikdan benar; dan;

4. Putusan tersebut menjadi perhatian masyarakat ataumembawa dampak terhadap kehidupan hukumdalam masyarakat.

Pertimbangan yang terakhir, ditempatkan sebagaipertimbangan untuk menentukan skala prioritas putusanpengadilan yang hendak dieksaminasi, sekaligus untukmembangun kepercayaan publik terhadap hukum danpenegakannya serta lembaga peradilan. Sedangkanindikasi korupsi, kolusi, penyalagunaan wewenang ataubentuk pelanggaran hukum pidana lainnyadipertimbangkan apabila pelanggaran tersebutmempengaruhi substansi putusan pengadilan. Subtansiyang dimaksud yaitu tidak diterapkannya hukum danasas-asas pengambilan putusan yang baik dan benar.

Jika indikasi adanya korupsi, kolusi,penyalahgunaan wewenang atau bentuk pelanggaranhukum pidana lainnya tersebut ternyata tidakmempengaruhi proses pengambilan putusan danputusan pengadilan telah memenuhi syarat penerapanhukum dan asas-asas penerapan hukum yang baik danbenar, maka tidak pada tempatnya untuk dilakukaneksaminasi melalui LEP. Pelanggaran hukum pidana

101

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 120: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tersebut dapat langsung dilaporkan ke polisi untukdiproses hukum lebih lanjut dan putusan pengadilan yangberisi penjatuhan pidana tidak mengurangi kekuatanhukum berlakunya putusan pengadilan yang dibuatnya.

LEP hendaknya ditempatkan sebagai lembagapengujian terakhir (final examination) setelah prosespengujian melalui prosedur formal tidak dapat melahirkanputusan pengadilan yang baik, benar dan adil sesuaidengan prinsip-prinsip penegakan hukum. Dengan katalain, eksaminasi publik hanya ditujukan pada putusanpengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

Objek Eksaminasi PublikEksaminasi publik dapat dilakukan terhadap setiap

putusan pengadilan atau putusan hukum yang dilakukanoleh pejabat hukum yang telah memiliki kekuatan hukumtetap. Putusan pengadilan yang belum memiliki kekuatanhukum tetap tidak tepat untuk menjadi objek eksaminasipublik, karena masih ada upaya hukum formal untukmelakukan pengujian terhadap putusan pengadilantersebut, misalnya banding, kasasi atau dalam haltertentu peninjauan kembali. Hal itu dapat mempengaruhiproses hukum yang sedang diperiksa dan kegiatantersebut bertentangan dengan asas proses hukum yangadil (fair trial process).

Idealnya suatu putusan hukum yang dapateksaminasi oleh publik adalah putusan hukum yangmemiliki pertimbangan hukum yang lengkap dan dalambentuk tertulis. Mengapa eksaminasi ditujukan padaputusan hukum yang tertulis? Ini sesuai dengan sifat darieksaminasi itu sendiri, yakni melakukan pengujian secaraobjektif berdasarkan ilmu pengetahuan hukum. Param-

102

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 121: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

eter dalam melakukan pengujian adalah peraturanperundang-undangan hukum positif.

Setelah eksaminasi putusan pengadilan ini berjalandengan baik dan memperoleh kepercayaan masyarakat,objek eksaminasi di masa datang perlu diperluas. Bukanhanya terhadap produk hukum berupa putusanpengadilan tetapi dapat juga terhadap produk hukum lainmisalnya penetapan, putusan pejabat negara, undang-undang, dan peraturan perundang-undangan lainnyasesuai dengan Ketetapan MPR Nomor 3 tahun 2000.

Eksaminasi atau pengujian terhadap undang-undang bertujuan untuk menguji apakah suatu undang-undang materinya sudah sesuai dengan undang-undangyang memuat ketentuan-ketentuan pokok di bidanghukum yang sejenis atau memiliki kedudukan yang lebihtinggi, misalnya konstitusi. Pengujian ini dikenal denganpengujian secara materiil (uji materiil) atau secara umumdikenal dengan judicial review. Wewenang ini untukselanjutnya diberikan kepada Mahkamah Konstitusi.Sedangkan eksaminasi terhadap produk putusan hukumlainnya dimaksudkan untuk menguji apakah putusanhukum tersebut telah sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku dan tidakbertentangan dengan asas-asas penerapan hukum yangbaik dan benar.

Materi Eksaminasi PublikProses pengambilan putusan di pengadilan terkait

dengan berbagai perspektif. Pertama, perspektifpenggugat dan tergugat (perkara yang diadili melaluipengadilan umum atau Pengadilan Negeri, PengadilanTata Usaha Negara dan Pengadilan Agama). Kedua,

103

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 122: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

perspektif jaksa penuntut umum. Ketiga, perspektifterdakwa atau penasehat hukumnya (perkara pidana) danKeempat, perspektif hakim. Perspektif dimaksud adalahcara pandang terhadap suatu fakta hukum dankepentingan terhadap fakta tersebut.

Dikenal ada tiga perspektif yang terlibat dalamproses pengambilan putusan, yaitu sudut pandang yangsubjektif terhadap suatu fakta yang subjektif (perspektifterdakwa atau penggugat dan tergugat), sudut pandangyang objektif terhadap fakta yang dinilai secara subjektif(perspektif Jaksa Penuntut Umum), dan sudut pandangyang objektif terhadap fakta yang dinilai secara objektif(perspektif Hakim).

Perspektif-perspektif dalam proses pengambilanputusan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Selama inikinerja kalangan profesi hukum (polisi, jaksa, hakim danadvokat) memiliki standar yang sama yaitu berdasarkanperaturan perundang-undangan yang berlaku sebagaihukum positif, baik hukum formil maupun hukum materiil.Oleh karena itu, mereka seharusnya berangkat dariperspektif yang sama yaitu melihat fakta secara jernihdan apa adanya. Dalam bahasa lain sudut pandang yangobjektif terhadap fakta yang objektif sesuai dengan asas-asas hukum yang menjadi pangkal tolak (landasan)dalam penegakan hukum.

Sesuai dengan prinsip-prinsip LEP sebagaimanadisebutkan di atas, perlu dirumuskan perspektif tersendiridalam melakukan eksaminasi publik. Perspektif dalammelakukan eksaminasi publik adalah dari sudutpandang yang objektif terhadap suatu fakta yangdinilai secara objektif terhadap putusan pengadilanyang merupakan hasil kinerja kalangan profesi hukum

104

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 123: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

yang berangkat dari perspektif masing-masing. Perspektiftersebut akan memberikan hasil yang objektif danmemuaskan sesuai dengan sifat kajian meta-eksaminasidengan pendekatan akademik (ilmiah) atau ilmupengetahuan hukum, non-partisan.

Tujuan eksaminasi adalah untuk melakukanverifikasi penerapan hukum terhadap kasus hukummelalui sudut pandang ilmu pengetahuan hukum. Modelrasional dalam melakukan eksaminasi dapat dilakukanmelalui dua model yaitu model deduksi dan modelinduksi. Model deduksi beranjak dari prinsip-prinsiphukum yang dikaji melalui doktrin hukum. Hasil kajiantersebut menjadi dasar pijak melakukan eksaminasiterhadap putusan pengadilan yang spesifik. Kegiataneksaminasi pada intinya adalah menguji apakah prinsip-prinsip hukum tersebut diterapkan secara benar dalamputusan pengadilan.

Sedangkan model induksi bermula dariindentifikasi putusan pengadilan yang dinilai tidak sesuaidengan asas-asas hukum dalam penerapan hukum.Hasil identifikasi yang ada kemudian dikaji secaramendalam ketaatan dan konsistensi penerapan asas-asas hukumnya. Sebagai suatu kegiatan ilmiah, keduamodel pendekatan tersebut akan menghasilkan suatukesimpulan yang tidak berbeda. Pendekatan gabungan,model deduksi dan induksi, akan dapat menghasilkansuatu kesimpulan yang kualitasnya lebih baik dansempurna dibandingkan dengan pendekatan satu model.

Cakupan materi eksaminasi meliputi: a) kesesuaianputusan pengadilan dengan norma hukum (positif). Olehsebab itu hukum positif ditempatkan sebagai standardalam proses membuat putusan pengadilan; b) analisis

105

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 124: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

terhadap proses pembuktian (pengujian kebenaran faktamenjadi fakta hukum dihubungankan dengan undang-undang yang akan diterapkan); c) penerapan ilmupengetahuan atau asas-asas (hukum) dalam penegakanhukum (hubungan antara fakta hukum yang terbukti dipersidangan dengan hukum atau peraturan perundang-undangan, penggunaan teknologi hukum/interpretasi,hubungannya dengan yurisprudensi, dan doktrin hukum)dan konklusi atau diktum putusan pengadilan. Ketigakomponen tersebut selalu ada dalam setiap putusanpengadilan dan bagian diktum merupakan kesimpulan(sillogismus) sebagai konsekuensi logis dari premis-premis yang mendahuluinya.

Eksaminasi putusan pengadilan semata-matamenguji putusan pengadilan atau hasil prosespengambilan putusan di pengadilan. Pengujian tersebutmeliputi perbuatan yang didakwakan atau materigugatan, dasar hukum yang dijadikan alasan untukmengajukan perkara ke pengadilan, proses pembuktiandi pengadilan, penafsiran hukum dan argumen hukum(legal reasoning) dan diktum putusan.

Materi eksaminasi tidak ditujukan kepada pengujianterhadap kualitas person yang terlibat dalam prosespengambilan putusan di pengadilan, misalnyakepribadian atau moralitas hakim, jaksa, penggugat,tergugat, dan penasehat hukum (advokat) yang tidak adasangkut-pautnya dengan materi perkara. Eksaminasihanya terbatas pada materi putusan pengadilan yangtertera pada berkas putusan (dokumen hukum) yangtertulis. Eksaminator tidak boleh mencari atau menambahbarang bukti baru untuk memperkuat argumen dalammelakukan eksaminasi, karena LEP bukanlah lembaga

106

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 125: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

peradilan dan tidak menjadi bagian dari sistem peradilan.Penambahan barang bukti baru akan merusak esensikegiatan eksaminasi itu sendiri, meskipun hal itu akanlebih memberikan kekuatan dalam berargumen untukmenarik kesimpulan hasil kesaminasi. Jadi eksaminasidibatasi pada fakta hukum dan peraturan hukum yangdijadikan dasar untuk mengambil putusan hakim dipengadilan.

Dalam membuat putusan, hakim bersinergi denganprofesi hukum. Dalam batas-batas tertentu kewenanganhakim dibatasi oleh berkas perkara yang diajukan profesihukum, yakni jaksa penuntut umum dalam perkarapidana dan penggugat dan tergugat atau oleh penasehathukumnya dalam perkara non-pidana. Oleh sebab itu,materi eksaminasi bukan hanya ditujukan pada hasil kerjahakim saja tetapi juga terhadap hasil kerja profesi hukumlain yang bersinerji dengan hakim tersebut, antara lainsurat dakwaan, pembuktian, dan requisitor, materipembelaan, gugatan, memori banding dan kasasi sertamemori peninjauan kembali.

Kekuatan Eksaminasi PublikEksaminasi publik terhadap suatu putusan

pengadilan merupakan bentuk kontrol publik (social con-trol) terhadap proses penegakan hukum melaluipengadilan. LEP adalah Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) yang mewadahi aspirasi masyarakat yang tidakpercaya atau meragukan kualitas putusan pengadilanyang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan sudahtidak ada lagi lembaga resmi negara yang dapatmenerima keberatannya. LEP bukan lembaga resminegara dan tidak menjadi bagian dari sistem peradilan

107

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 126: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Indonesia, tetapi hasil eksaminasi dapat menjadimasukan lembaga peradilan.

Kedudukan LEP tersebut di atas menunjukkanbahwa hasil eksaminasi yang dilakukan LEP tidakmempunyai kekuatan hukum yang mengikat kepadapihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu perkara.Hasil LEP juga tidak mempengaruhi kekuatan hukumputusan pengadilan yang dieksaminasi. Kekuataneksaminasi publik terhadap pihak-pihak yang terlibat ataubersinergi dalam proses pengambilan putusan adalahkekuatan moral (moral impact) dalam rangka untukkontrol publik dan bukan pada dampak hukumnya (le-gal impact).

Pengaruh moral hasil eksaminasi publik dibedakanmenjadi dua. Pertama, pengaruh langsung (direct)terhadap profesi hukum yang terlibat atau berinergi dalamproses pengambilan putusan yakni kredibilitasnya dalammenjalankan pekerjaan profesi hukum di mata publik.Kedua, pengaruh tidak langsung (indirect) adalah pesankepada kalangan profesi hukum lainnya yang terlibatdalam proses penegakan hukum melalui pengadilan.Diharapkan pada masa datang lebih berhati-hati dalammenjalankan tugas/pekerjaan profesi dan agar hukumditegakkan secara objektif sesuai dengan asas-asaspenegakan hukum yang baik dan benar.

Kegiatan eksaminasi bukan untuk mencari buktikarena ada dugaan kuat bahwa jaksa, hakim atau advokatmelakukan perbuatan pidana (penyuapan aktif atau pasif,penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kolusi, atau bentukpelanggaran hukum pidana lainnya) yang mempengaruhikualitas putusan pengadilan. Kegiatan ini juga bukanuntuk menilai moralitas pribadi aparat penegak hukum.

108

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 127: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Jika dalam eksaminasi ditemukan indikasi kuat adanyapenyalahgunaan wewenang atau melakukan perbuatanpidana, maka yang bersangkutan dapat diproses lebihlanjut. Apabila terbukti di pengadilan, akanmempengaruhi statusnya sebagai profesi hukum (hakim,jaksa atau advokat).

Agar pengaruh moral tersebut efektif, maka kualitashasil eksaminasi harus memiliki bobot yang lebih baikdaripada putusan pengadilan yang dieksaminasi,terutama dalam menerapkan ilmu pengetahuan hukumke dalam putusan pengadilan. Hal ini sesuai dengankedudukannya sebagai meta-ekaminasi (meta-examina-tion). Agar memiliki pengaruh langsung dan memilikibobot pengikat secara yuridis formal pada masa datang,sebaiknya hasil eksaminasi yang dilakukan oleh LEPmenjadi bagian dari materi eksaminasi yang dilakukanoleh Mahkamah Agung. Hasil eksaminasi publik sebagaibentuk partisipasi masyarakat dalam melakukanpengawasan (judisial) menjadi bagian yang takterpisahkan dari pengawasan (yudisial) resmi yangdilakukan oleh Mahkamah Agung. Hasil eksaminasipublik dapat menjadi bahan pertimbangan bagiMahkamah Agung dalam memberi penilaian terhadapkonduite seorang hakim atau promosi karier seoranghakim. Pada aspek inilah secara kelembagaan LEP perlumenjalin kerjasama dengan institusi Mahkamah Agungatau institusi hukum lain yang melakukan eksaminasiatau yang memerlukan masukan dari LEP.

Eksaminasi Publik di Masa DatangKegiatan eksaminasi publik dimaksudkan untuk

melakukan pengujian terhadap suatu putusan

109

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 128: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

pengadilan yang dinilai tidak menerapkan hukum sesuaidengan asas-asas hukum secara baik dan benar. Padasaat sistem peradilan yang ada sekarang tidak dapatmelahirkan suatu putusan pengadilan yang baik danbenar, maka kegiatan eksaminasi menjadi alternatifpilihan yang terbaik dan secara akademik (ilmupengetahuan hukum) dapat dipertanggungjawabkan.

Kehadiran LEP yang independen dan terpercayasangat diperlukan. Selain berfungsi sebagai lembagakontrol sosial (social control) terhadap penyelenggaraanperadilan juga untuk memperbaiki kinerja profesi hukumdan membangun kepercayaan masyarakat terhadaphukum dan penegakannya.

Peran LEP di masa datang ditentukan oleh kinerjalembaga yang bersangkutan, yakni apakah lembaga inimampu membuat hasil eksaminasi yang lebih bermutudan memiliki kualitas yang lebih baik daripada putusanyang dieksaminasi atau tidak. Untuk melahirkan hasilyang maksimal tersebut dan untuk membangunkepercayaan masyarakat terhadap LEP hendaknyadiperhatikan beberapa hal:

a. Mutu atau kualitas hasil eksaminasi harus lebihbaik daripada putusan pengadilan yangdieksaminasi (dilihat dari sudut ilmupengetahuan hukum);

b. sebagai kajian meta-eksaminasi (meta-examination) eksaminator hendaknya memiliki integritasmoral yang tinggi, menguasai ilmu pengetahuanhukum,dipilih dan bekerja berdasarkan ilmupengetahuannya, dan tidak berasal dari kalanganprofesi hukum (atau mantan profesi hukum) yangbersinergi dalam proses pengambilan putusan

110

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 129: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

di pengadilan, tidak ada conflict of interest baiksecara langsung atau tidak langsung, danmemiliki semangat pembaruan;

c. lembaga eksaminasi publik bersifat independen,transparan, bertanggungjawab terhadap publik,dan non-partisan;

d. menjauhkan LEP dari kegiatan ‘bisnis hukum’atau sebagai suatu pekerjaan ‘penjual jasa’hukum seperti halnya pekerjaan profesi hukumlainnya;

e. kekuatan mengikat hasil eksaminasi adalahmoral (yuridis) dan oleh sebab itu hasileksaminasi publik menjadi bagian dari kontrolmoral (yuridis) terhadap aparat penegak hukumdalam menjalankan tugas profesionalnya; dan

f. Putusan pengadilan yang dieksaminasiterseleksi secara ketat, misalnya mengutamakanperkara yang memperoleh perhatian yang besaroleh masyarakat dan substansi putusan tersebutakan membawa dampak dalam kehidupanhukum dan masyarakat secara luas.

LEP pada masa datang dapat mengambil posisisebagai lembaga meta-eksaminasi. Sebagai lembagameta-eksaminasi kegiatannya dapat diperluas, bukanhanya menguji putusan pengadilan tetapi jugamelakukan eksaminasi terhadap suatu produk hukum(peraturan perundang-undangan), putusan hukum, ataulayanan jasa profesi hukum. Sehingga keberadaanLEP dan fungsinya yang diperluas tersebut memberipeluang bagi masyarakat untuk memperoleh akseskeadilan. Bagi masyarakat yang secara formal merasa

111

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 130: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

tidak mendapatkan keadilan melalui lembaga peradilandan jika masih terdapat keraguan-raguan atau tidakpercaya terhadap putusan yang dibuat oleh aparatpenegak hukum tersebut (polisi, jaksa, dan hakim).Masyarakat yang tidak memperoleh layanan jasa profesihukum (termasuk advokat), atau merasa dirugikandisebabkan karena suatu putusan hukum dapat memintakepada LEP untuk melakukan pengujian.

Perluasan cakupan kegiatan LEP tersebut memangtidak lazim atau tidak sesuai dengan standar eksaminasipada umumnya, Tetapi kondisi sosial dan problempenegakan hukum di Indonesia memerlukan kehadiranLEP atau sejenisnya yang memiliki fungsi kontrolterhadap pelaksanaan tugas atau jasa profesi hukum.Tujuannya agar masyarakat tidak dirugikan dan dapatmemperoleh kesempatan untuk mengakses keadilansecara luas. Dengan demikian, LEP akhirnya dapatmenjadi tempat bertanya dan tempat mengadu yangterpercaya oleh masyarakat mengenai persoalanhukum dan kinerja profesi hukum.

Atas dasar pemikiran tersebut, eksaminasi olehLEP pada masa datang dapat dilakukan atas permintaanmasyarakat (pasif) atau tidak atas permintaan masyarakat(aktif). Sifat eksaminasi terbuka untuk publik dan untukkepentingan publik sebagai bentuk kontrol masyarakatterhadap lembaga peradilan, selanjutnya disebuteksaminasi terbuka (open examination). Selain itu adaeksaminasi tertutup (close examination) yang ditujukanuntuk kepentingan pemohon dan hasil eksaminasiberkedudukan sebagai the second opinion terhadapsuatu putusan yang belum memiliki kekuatan hukumyang tetap, keputusan hukum oleh pejabat publik, atau

112

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 131: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

eksaminasi terhadap layanan jasa dari kalangan profesihukum. Eksaminasi secara tertutup ini berfungsi untukmelakukan pengujian terhadap pejabat hukum ataukegiatan profesi hukum yang diduga melakukanpenyalahgunaan profesinya.

Jika proses penegakan hukum sudah berjalan baikdan benar, dan kontrol melalui lembaga resmi (banding,kasasi, dan peninjauan kembali) juga sudah berjalan baikdan benar sesuai dengan aturan hukum dan asas-asaspenegakan hukum, maka kehadiran LEP dapatdigabungkan atau diintegrasikan untuk melakukan sinergisecara mutualistik dengan lembaga eksaminasi yangresmi dibentuk oleh institusi negara yang ada.

Kode Etik EksaminasiKegiatan eksaminasi publik adalah melakukan

pengujian terhadap suatu putusan pengadilan atauputusan hukum yang terkait dengan kepentingan hukum,penegakan hukum dan keadilan dan masyarakat secaraluas, oleh sebab itu dalam melakukan eksaminasi perludilakukan secara hati-hati, cermat dan tidak melanggarhukum atau bertentangan dengan asas-asas hukum.

Untuk menjaga citra LEP sebagai lembaga kontrolpublik dan dipercaya oleh masyarakat, maka perlu dibuatkode etik eksaminasi. Kode etik dalam melakukaneksaminasi mencakup beberapa hal:

a. Putusan pengadilan yang dieksaminasi adalahputusan pengadilan yang telah memilikikekuatan hukum yang tetap (kecuali untukeksaminasi tertutup);

b. Analisis dilakukan terhadap fakta hukum yangterungkap dalam persidangan dan menjadi

113

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 132: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

bagian dari suatu putusan (berkas perkara) dantidak boleh menambah keterangan atau buktibaru untuk memperkuat hasil eksaminasi;

c. Analisis yuridis dilakukan terhadap peraturanhukumyang dijadikan dasar hukum bagi hakimdalam mengambil putusan ;

d. Peraturan perundang-undangan yang berlakusebagai hukum positif sebagai dasar dan standarnormatif dalam melakukan eksaminasi;

e. Bersifat independen (mandiri, tidak memihak,dan non-partisan), objektif (ilmiah), dan dapatdiuji atau dipertanggungjawabkan;

f. Tidak menyimpulkan pada suatu kesimpulanadanya pelanggaran hukum pidana berupapenyalah gunaan wewenang/kekuasaan(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yangmelanggar asas praduga tak bersalah; (bagianini bukan tidak penting, tetapi menjadikewenangan Perlu dibentuk Komisi Yudisial (Judicial Commission) yang memonitor perilakuhakim dari waktu ke waktu;an lembaga lain)

g. Tidak menilai moralitas pribadi pihak-pihak yangterlibat dalam proses pengambilan putusan yangterjadi sebelum atau sesudah mengambilputusan; (bagian ini bukan tidak penting, tetapimenjadi kewenangan lembaga lain)

PenutupEksaminasi publik terhadap suatu putusan

pengadilan dipahami sebagai suatu penilaian atau kontrololeh masyarakat terhadap putusan hukum yang menjadibagian dari publik atau menjadi milik publik. Sebagai

114

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 133: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

bentuk kontrol atau pengawasan publik yang dilakukanoleh lembaga eksternal dari lembaga peradilan, makakekuatan hasil eksaminasi adalah kekuatan moral(yuridis). Oleh sebab itu, agar supaya memiliki pengaruhefektif, maka mutu atau kualitas hasil eksaminasi harusmemiliki bobot lebih baik daripada putusan yangdieksaminasi, terutama dalam hal penerapan hukum danasas-asas penegakan hukum dengan menggunakanpendekatan ilmu pengetahuan hukum. Hal ini sebagaikonsekuensi dari kajian meta-ekaminasi (meta-examina-tion). Di samping itu, para eksaminator juga disyaratkanuntuk memiliki kualifikasi keahlian (pengalaman) ataupenguasaan ilmu pengetahuan sesuai dengan materiputusan hukum yang dieksaminasi.

Usaha (perjuangan) untuk menghasilkan putusanatau hasil eksaminasi seperti tersebut di atas harus terusmenerus dilakukan untuk memperoleh kepercayaanpublik. Kendatipun eksaminasi publik terhadap putusanyang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap memilikipengaruh yang sangat terbatas, kegiatan eksaminasisecara publik (terbuka) terhadap putusan pengadilanyang belum memiliki kekuatan hukum yang tetap ataumasih dalam proses dapat melanggar hukum atau asas-asas hukum dalam penegakan hukum, pada gilirannyaakan ada di kemudian hari kegiatan meta-eksaminasiterhadap hasil kajian dari meta-eksaminasi publik yangtidak ada ujungnya. Keadaan seperti ini dapatmengaburkan tujuan eksaminasi publik itu sendiri.

Selanjutnya, agar memberikan pengaruh langsungdalam rangka perbaikan penyelenggaran peradilan,khususnya peningkatan kualitas putusan pengadilan,perlu kiranya hasil eksaminasi publik tersebut menjadi

115

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 134: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

bagian dari eksaminasi internal yang dilakukan olehMahkamah Agung sebagai bentuk partisipasi publikdalam melakukan kontrol terhadap hakim dalam menjalantugas yudisialnya. Hasil eksaminasi publik dapat menjadirujukan dan dorongan bagi eksaminator internal yangmerasa ‘ewuh pakewuh’ dan tidak etik untuk seoranghakim, meskipun secara struktural memiliki kedudukanyang lebih tinggi, melakukan pengujian terhadap putusanyang dibuat oleh teman sejawatnya, secara strukturallebih rendah. Atau, mudah-mudahan tidak terjadi, hakimeksaminator tidak memiliki keberanian moral untukmelakukan eksaminasi terhadap suatu putusan hakimyang lain disebabkan karena dirinya merasa ‘tidak bersih’.Dalam situasi yang demikian inilah, kehadiran eksaminasipublik sebagai bagian dari kegiatan ilmiah atau akademikdiperlukan.

* * *

116

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 135: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

117

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Susanti Adi Nugroho, SH., MH.Lahir di Ungaran, 4 Juli 1941. Menyelesaikan SarjanaHukum bidang Perdata di Universitas Diponegoro (1966)dan Pasca Sarjana Hukum Bisnis Universitas PelitaHarapan Jakarta. Saat ini menjabat sebagai Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan, Mahkamah Agung RI.Sebelumnya merupakan hakim karir sejak 1966 hingga2001. Selama menjadi hakim pernah ditempatan diPengadilan Negeri Palangkaraya, Jambi, Cirebon, Bogor,Pontianak, dan Jakarta Utara, kemudian menjabat HakimTinggi di Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat danJakarta.

Frans Hendra Winarta, SH.,MH.Lahir di Bandung, 17 September 1943. Advokat padaFrans Winarta & Partners. Lulus dari Fakultas HukumUniversitas Katolik Parahyangan, Bandung (1970).Menyelesaikan program Magister Hukum bidang HukumPidana dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dansaat ini mengikuti program Doktor dalam Ilmu Hukum diUniversitas Leiden, Belanda. Banyak jabatan yangsampai saat ini masih dipegangnya antara lain: KetuaHubungan Internasional Ikatan Advokat Indonesia(IKADIN), Anggota Komisi Hukum Nasional (KHN) danBadan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), AnggotaDewan Penyantun Yayasan Lembaga Bantuan HukumIndonesia (YLBHI); anggota dari User’s Committee ofLaw Practice (Stichting Rechtspraktijk Indonesie or

TTTTTentang Pentang Pentang Pentang Pentang Penulisenulisenulisenulisenulis

Page 136: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Foundation Law Practice Indonesia) suatu yayasan yangdidirikan oleh Kementerian Kehakiman Belanda (AsosiasiAdvokat Belanda/NOVA) dan Ikatan Advokat Indonesia(IKADIN); Anggota Dewan Pengurus Yayasan DanaLestari – Alumni Universitas Katolik Parahyangan;Anggota Tim Konsultan Ahli (Kelompok Kerja BidangHukum Bisnis), yang diprakarsai oleh DepartemenKehakiman dan HAM R.I., Badan Pembinaan HukumNasional; Anggota Tim Bantuan Hukum – KomiteKebijakan Sektor Keuangan (“TBH – KKSK”) – BadanPenyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Maret 2002.Selain itu merupakan Dewan Pendiri Gerakan PerjuanganAnti Diskriminasi (GANDI), Forum Kerukunan Bangsa(FKB) dan Lembaga Kajian dan Advokasi untukIndependensi Peradilan (LeIP). Sejak Januari 2001,ditunjuk sebagai Arbiter Badan Arbitrase Nasional Indo-nesia (BANI). Selain itu juga merupakan Pengajar diBidang Hukum sebagai Dosen tetap untuk program (S-1) dan Dosen tidak tetap di Pasca Sarjana (S-2) diFakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH)Jakarta. Dosen tamu di Pasca Sarjana (S-2) di FakultasHukum Universitas Atma Jaya Jakarta dan Yogyakarta.

E. Sundari, SH. M. HumLahir di Solo, 7 Juli 1963. Menyelesaikan S1 di FakultasHukum Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret danProgram Pasca Sarjana bidang Ilmu Hukum di Universi-tas Gadjah Mada Yogyakarta. Selain sebagai pengajartetap pada Fakultas Hukum Universitas Atma JayaYogyakarta, saat ini tercatat sebagai pembela pada PKBHUAJY dan Staf Pengaduan pada Gerakan SolidaritasKonsumen “YLKI” Yogyakarta.

118

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 137: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Prof. DR. Satjipto RahardjoLahir di Banyumas tahun 1930. Menyelesaikanpendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia(1960), dan Program Doktor bidang Ilmu Hukum Uni-versitas Diponegoro Semarang (1979). Guru BesarFakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang inipernah menjabat sebagai anggota KOMNAS HAM (1993-2001) dan menjadi anggota Tim GabunganPemberantasan Tindak Pidana Korupsi hingga saatdibubarkan pada tahun 2001. Aktif menulis di beberapamedia cetak baik lokal maupun nasional.

Hasrul HaliliLahir di Sumenep, 5 Februari 1974. Masih menyelesaikanstudinya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah MadaYogyakarta. Saat ini menjabat Koordinator PelaksanaHarian Indonesian Court Monitoring (ICM) Yogyakarta.Selain itu saat ini masih menjabat Kepala Bidang DivisiKajian Hukum Strategis Lembaga Bina KesadaranHukum Indonesia (LKBHI) Yogyakarta, Staf ahli BadanKajian Dakwah Strategis Keluarga Muslim FakultasHukum (BKDS-KMFH) UGM dan sebagai AnggotaDewan Redaksi Jurnal Kebijakan Pengelolaan SumberDaya Alam terbitan Center for Policy of Natural Re-sources Studies Yogyakarta. Banyak menulis artikel danresensi buku di beberapa harian Lokal di Yogyakarta danNasional.

Rachmad Syafa’at, SH.M.H.Lahir di Surabaya, 5 Agustus 1962. Menyelesaikan S1Fakultas Hukum di Universitas Brawijaya Malang (1986)dan dilanjutkan Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan

119

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 138: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Universitas Indonesia (1995). Dosen mata kuliah HukumLingkungan, Hukum Perburuhan, Advokasi BidangHukum dan Metode Penelitian Hukum pada FakultasHukum Universitas Brawijaya. Selain mengajar saat iniaktif sebagai peneliti pada Pusat Penelitian Ilmu Sosialdan Pusat Penelitian Peran Wanita yang keduanyaberada pada Lembaga Penelitian Universitas BrawijayaMalang. Sebagai Peneliti pada Pusat PengembanganHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan FakultasHukum Universitas Brawijaya. Jabatan lainnya adalahsebagai Anggota Jaringan Konsorsium Pembela BuruhMigran Indonesia. Memiliki banyak pengalamanpenelitian tertutama mengenai pertanahan, buruh migrandan pemberdayaan perempuan. Menulis dibeberpaharian di Jawa Timur serta Jurnal Arena Hukum terbitanFakultas Hukum Unibraw. Pernah terlibat dalamMerumuskan Draft Naskah Akademis dan RancanganUndang-Undang (RUU) tentang Kehutanan (1998),Kekerasan Dalam Rumah Tangga (1999), PerlindunganBuruh Migran Indonesia dan Anggota Keluarganya(1998), serta Arbitrase Perburuhan (1998).

DR. Mudzakkir, SH. MHMenyelesaikan S.1 Jurusan Hukum Pidana padaFakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII),Yogyakarta (1984), Program Pascasarjana ProgramKekhususan: Hukum dan Sistem Peradilan Pidana, Uni-versitas Indonesia (1992), dan Program Doktor IlmuHukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta,(2001).Saat ini adalah pengajar tetap Fakultas HukumUniversitas Islam Indonesia Yogyakarta. Mengajar untukmatakuliah Hukum Pidana, Hukum dan Sistem Peradilan

120

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 139: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Pidana, Viktimologi , Teori Hukum dan Metode PenelitianHukum. Selain mengajar saat ini juga menjabat sebagaiKetua Program Doktor (S.3) Ilmu Hukum UII dan DirekturPusat Kajian Korban, Fakultas Hukum UII.

121

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 140: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

Indonesia Corruption Watch (ICW) lahir padatanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasiyang menghendaki pemerintahan pasca Soeharto yangbersih dan bebas dari KKN. Ide pembentukan OrganisasiNon Pemerintah (Ornop) ini diprakarsai oleh beberapatokoh masyarakat aktivis Ornop yang memiliki integritasdan komitmen akan pemerintahan yang demokratis,transparan dan bersih dari KKN. Pendirian ini bukantanpa sebab, dilatarbelakangi oleh korupnyapemerintahan Soeharto yang mewariskan bibit-bibitkorupsi, kelompok masyarakat merasa perlu berbicaradan bertindak dalam persoalan ini.

Korupsi tidak saja mendominasi wilayah eksekutifdan legislatif (political corruption), tetapi juga lembagayudikatif (judicial corruption), bahkan diwilayah-wilayahsosial seperti bantuan asing, pengungsi dan bencanaalam (humanitarian corruption) tidak terlepas dari praktekkorupsi. Pendek kata, nyaris tidak ada ruang kehidupanyang bebas dari korupsi. Realitas ini diterima masyarakatsebagai bagian dari kebudayaan yang menyimpang.

Krisis ekonomi yang nyaris melumpuhkankehidupan masyarakat Indonesia pada tahun 1997,banyak yang menuding, dipicu atau diperburuk olehmasalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Monopoli,proteksi, dan sumber daya ekonomi yang vital diberikanatas nama kepentingan nasional kepada kerabat dan

Bersama RakyatBersama RakyatBersama RakyatBersama RakyatBersama RakyatMemberantas KorupsiMemberantas KorupsiMemberantas KorupsiMemberantas KorupsiMemberantas Korupsi

122

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 141: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

konco penguasa. Birokrasi dan hukum hanya melayanipenguasa dan mereka yang sanggup membelinya.Sementara rakyat harus membayar mahal untukpelayanan umum yang buruk.

Korupsi di tingkat elit ditimbulkan oleh adanyasentralisasi kekuasaan politik dan ekonomi di tanganpresiden, tanpa adanya transparansi dan akuntabilitaspublik. Kekuasan presiden tidak bisa dikontrol karenaDPR telah disubordinasi dan kekuataan civil societymenjadi tidak berdaya karena mendapat regimentasiyang begitu dahsyat. Praktis pembagian kekuasaan tidakterjadi dan karenanya checks and balances dalamhubungan antara negara dan masyarakat sipil menjadimacet.

Korupsi di tingkat birokrasi rendahan terjadi selainsebagai konsekuensi dari korupsi di tingkat elit, tetapijuga karena gaji pegawai negeri yang rendah danterbukanya peluang di dalam sistem birokrasi yangpanjang dan sentralistis. Praktik suap-menyuap antarapenyelenggara negara dan masyarakat adalahpemandangan sehari-hari yang membentuk moralkorupsi sehingga korupsi dirasakan sulit untukdiberantas.

Aktor utama korupsi adalah pemerintah dan sektorswasta, dan rakyat banyak adalah korban utamanya.Karenanya ICW percaya bahwa gerakan anti korupsiharus bertumpu pada pemberdayaan rakyat untukmengimbangi kolaborasi pemerintah dan sektor swasta.Hanya dengan cara itu reformasi kebijakan di bidanghukum, politik, ekonomi, dan sosial yang mendukungpemerintahan yang bersih dari korupsi dapat diwujudkan.

Karena itu ICW memiliki misi pemberdayaan

123

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan

Page 142: Eksaminasi Publik -   · PDF fileperkara perdata atau pidana apapun pada dasarnya bisa "diatur" oleh pemesan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, ... Eksaminasi Publik:

masyarakat baik dalam memperjuangkan terwujudnyasistem politik, hukum, ekonomi dan birokrasi yang bersihdari korupsi dan berlandaskan keadilan sosial. Maupunmemperkuat partisipasi masyarakat dalam prosespengambilan dan pengawasan kebijakan publik.

Sedangkan dalam menjalankan misi tersebut, ICWmengambil peran untuk memfasilitasi penyadaran danpengorganisasian masyarakat dibidang hak-hakwarganegara dan pelayanan publik. Penguatan kapasitasmasyarakat dalam proses pengambilan dan pengawasankebijakan publik. Mendorong prakarsa masyarakat untukmembongkar kasus-kasus korupsi yang terjadi danmelaporkan pelakunya kepada penegak hukum sertamasyarakat luas untuk diadili dan mendapat sanksi sosial.Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penyelidikandan pengawasan korupsi. Menggalang kampanye publikguna mendesakkan reformasi hukum, politik danbirokrasi yang kondusif bagi pemberantasan korupsi.Serta memfasilitasi penguatan good governance dimasyarakat sipil dan penegakan standar etika di kalanganprofesi.

Indonesia Corruption Watch (ICW)Jalan Kalibata Timur IV D No. 6, Jakarta Selatan, IndonesiaTelp:.021-7901885, 7994015 Faks: 021-7994005E-mail: [email protected]: http//www.antikorupsi.org

124

Eksaminasi Publik: Partisipasi Masyarakat Mengawasi Peradilan