9
SURAT KUASA Yang bertandatangan dibawah ini : Eko Zulfian, SH., Msi. Pekerjaan PNS pada Pemda Kabupaten Konawe Utara, beralamat di Jalan MT. Haryono No. 11 Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kendari Barat Kota Kendari ;……....... Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA ; ……………………......................................... Dengan ini memberi kuasa serta menunjuk domisili hukum pada alamat kuasanya tersebut kepada: Fitri zulfianti, SH., MH, advokat / penasehat Hukum di Kendari, berkedudukan dijalan Sao – sao lr. Damai kecamatan Kadia kelurahan Bende Kota kendari ; ………………………… Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA; …………………………………………….. K H U S U S Bertindak untuk dan atas Pemberi Kuasa untuk mendampingi dan / atau mewakili Pemberi Kuasa sebagai Tersangka dalam perkara tindak pidana korupsi pengelolaan anggaran pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Konawe Utara tahun anggaran 2010 pada tingkat penyidikan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara Nomor : PRINT-12/R.3/Fd.1/06/2011 tanggal 30 Juni 2011 ; …………………………………………………………………………....... Untuk maksud tersebut penerima kuasa diberi hak dan kewenangan untuk mendampingi pemberi kuasa dalam segala pemeriksaan pada ditingkat penyidikan, menghadap pejabat – pejabat Kejaksaan Tinggi, penyidik, membuat dan menandatangani segala surat / akta – akta, serta mengajukan permohonan, minta turun BAP, mengajukan bukti / saksi ade charge, minta SP3 apabila perkara tidak cukup bukti untuk di limpahkan ke Pengadilan ; ………………………… Tegasnya ; Penerima Kuasa berhak dan kewenangan untuk melakukan upaya hukum yang dianggap perlu dan berguna bagi kepentingan hukum Pemberi Kuasa ; ………………………….. Surat kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi dan Honorarium ;

eksepsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas akuntansi

Citation preview

SURAT KUASA

Yang bertandatangan dibawah ini :

Eko Zulfian, SH., Msi. Pekerjaan PNS pada Pemda Kabupaten Konawe Utara, beralamat

di Jalan MT. Haryono No. 11 Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kendari Barat Kota

Kendari ;……....... Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA ;

…………………….........................................

Dengan ini memberi kuasa serta menunjuk domisili hukum pada alamat kuasanya

tersebut kepada:

Fitri zulfianti, SH., MH, advokat / penasehat Hukum di Kendari, berkedudukan dijalan

Sao – sao lr. Damai kecamatan Kadia kelurahan Bende Kota kendari;

…………………………

Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA;

……………………………………………..

K H U S U S

Bertindak untuk dan atas Pemberi Kuasa untuk mendampingi dan / atau mewakili

Pemberi Kuasa sebagai Tersangka dalam perkara tindak pidana korupsi pengelolaan

anggaran pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Konawe Utara tahun

anggaran 2010 pada tingkat penyidikan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara Nomor :

PRINT-12/R.3/Fd.1/06/2011 tanggal 30 Juni 2011 ;

………………………………………………………………………….......

Untuk maksud tersebut penerima kuasa diberi hak dan kewenangan untuk mendampingi

pemberi kuasa dalam segala pemeriksaan pada ditingkat penyidikan, menghadap pejabat

– pejabat Kejaksaan Tinggi, penyidik, membuat dan menandatangani segala surat / akta –

akta, serta mengajukan permohonan, minta turun BAP, mengajukan bukti / saksi ade

charge, minta SP3 apabila perkara tidak cukup bukti untuk di limpahkan ke Pengadilan ;

…………………………

Tegasnya ; Penerima Kuasa berhak dan kewenangan untuk melakukan upaya hukum

yang dianggap perlu dan berguna bagi kepentingan hukum Pemberi Kuasa ;

…………………………..

Surat kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi dan Honorarium ;

………………………………

Kendari, 09

September 2013

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Fitri zulfianti , SH.,MH. Eko Zulfian, SE.,Msi

.

Makassar, tanggal 18 Januari 2012

Nota Keberatan Penasihat Hukum Atas Nama Terdakwa dr. Fadlhan Hidayat,

SpOG.M.Kes

Perkara Pidana Nomor: 338/Pid.K/2012/PN.MKS

Pada Pengadilan Negeri Makassar

“KEBENARAN AKAN MUNCUL DARI JALAN YANG TIDAK TERDUGA”

Atas Nama Terdakwa

Nama Lengkap : dr. Fadlhan Hidayat, SpOG. M.Kes

Tempat Lahir : Makassar

Jenis Kelamin : Laki-laki (L)

Umur/ Tanggal Lahir : 37 Tahun/ 24 Maret 1977

Kebangsaan/ Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : S-2

Pekerjaan : Dokter Spesialis Ahli Kandungan

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan

Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati

Pengunjung Sidang sekalian

Saya, Audry Vatmikawati,S.H.,M.H advokat pada Kantor Jln. Boulevard No.12

Panakukkang, Makassar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 28 November 2011.

Selaku Penasihat Hukum yang mendampingi terdakwa dalam tingkat pemeriksaan di

Pengadilan, pertama-tama menyampaikan hormat dan ucapan terimakasih kepada yang

Mulia Majelis Hakim atas kesempatan pengajuan eksepsi dari Penasihat Hukum, tidak

lupa pula kami menyampaikan penghargaan kepada Jaksa Penuntut Umum yang telah

dengan gigih melaksanakan tugas penuntutan. Setelah mencermati dakwaan secara

saksama, Penasihat Hukum terdakwa hendak mengajukan eksepsi/ keberatan kehadapan

yang mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara atas surat dakwaan Penuntut Umum No.

Reg Perkara 176/RP-9/FD/01/2012 terhadap terdakwa dr. FADLHAN HIDAYAT,

SpOG. M.Kes dengan materi eksepsi sebagai berikut :

1. Rumusan Dakwaan tidak sesuai ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP;

sehingga harus dinyatakan batal demi hukum.

Pasal 143 ayat (2) KUHAP menentukan :

Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditanda tangani serta

berisi :

a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,

tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka.

b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan

dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.

Dengan kata lain Surat dakwaan harus memenuhi syarat formil dan materiil. Syarat

formil sebagaimana ditentukan dalam huruf a, sedangkan syarat materil sebagaimana

huruf b tersebut diatas. Kemudian lebih lanjut pasal 143 ayat (3) KUHAP menyatakan :

Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana ayat (2) huruf b di atas

batal demi hukum.

Adapun mengenai syarat materiil tersebut Mahkamah Agung Republik Indonesia telah

mempedomani Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, No

492/K/KR/1981, Tanggal 8 Januari 1983 yang menetapkan:

“bahwa syarat materil Surat Dakwaan, adalah adanya perumusan secara lengkap, jelas

dan tepat, mengenai perbutan-perbuatan yang didakwakan terhadap Terdakwa, sesuai

dengan rumusan delik yang mengancam perbuatan-perbuatan itu dengan hukuman

pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, Keseluruhannya harus mengisi secara cermat

tepat dan benar, semua unsur dari semua delik yang ditentukan undang-undang yang

didakwakan kepadanya”

Berdasarkan ketentuan KUHAP dan yurisprudensi tersebut diatas, maka diperoleh

konklusi bahwa in casu yang harus diuraikan secara cermat, jelas dan lengkap oleh Sdr.

Penuntut Umum dalam Surat Dakwaan a quo adalah:

- Rumusan dan unsur-unsur delik atau tindak pidana yang didakwakan, dan;

- Rumusan perbuatan-perbuatan material mengenai perbuatan yang dilakuakan oleh

terdakwa yang keseluruhannya dapat mengisi secara cermat dan benar semua unsur dari

delik yang ditentukan dalam pasal undang-undang yang didakwakan kepada Terdakwa

tersebut.

Apabila kita cermati rumusan dakwaan dalam perkara terdakwa dr. FADLHAN

HIDAYAT, SpOG.M.Kes tidak jelas apa tindakan dari terdakwa yang dapat dinyatakan

sebagai tindak pidana sebagaimana dirumuskan pada pasal 79 huruf c jo Pasal 51 huruf

(a) jo Pasal 45 ayat (3) UU No.29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran rumusan

tindakan terdakwa dalam dakwaan hanya didasarkan pada asumsi-asumsi atau indikasi-

indikasi yang masih terlalu summier dan prematur untuk dinilai sebagai tindak pidana

yang Penasihat Hukum yakin tidak didasari bukti-bukti yang memadai bahwa dr.

FADLHAN HIDAYAT, SpOG.M.Kes tidak menjelaskan diagnosis dan tata cara tindakan

medis, tujuan tindakan medis yang dilakukan, resiko serta komplikasi yang akan terjadi

pada pasien sesuai dengan Standar Profesi dan Standar Operasional Prosedur. Sehingga

penuntut umum Nampak ragu dalam merumuskan secara jelas dan tegas apa tindakan

dari terdakwa yang dapat memenuhi unsur tindak pidana yang didakwakan, sehingga

Penuntut Umum harus dinilai sebagai dakwaan yang tidak jelas dan tidak lengkap

menguraikan tindak pidana dengan kata lain tidak memenuhi syarat materiil sehingga

berdasarkan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dan Yurisprudensi, dakwaan Penuntut

Umum adalah Batal Demi Hukum.

2. Dakwaan Error in persona.

Bahwa berdasarkan rumusan dakwaan yang telah dirumuskan oleh Penuntut Umum

saudara dr. Fadlhan Hidayat,SpOG. M.Kes telah melakukan kesalahan (kealpaan) pada

operasi Caesar yang dilakukannya terhadap Ibu Juwita dimana operasi caesar tersebut

berjalan tidak normal yang mengakibatkan meninggalnya ibu Juwita. Pada dasarnya pada

saat melakukan operasi tersebut terdakwa telah melakukan tindak medis yang sesuai

dengan prosedur, dan juga terdakwa telah memberitahukan semua upaya pelaksanaan

operasi dan telah disepakati dalam Informed Consent (persetujuan medis) oleh suami

korban. Kemudian pada saat operasi tersebut berjalan yang juga sangat berperan penting

adalah dr. Iin Sakinah dimana saudari tersebut bertugas mengontrol dan

mempertahankan kerja otak,membantu komprehensi jantung, dan mempertahankan aliran

darah. Jadi dr. Fadlhan Hidayat,SpOG. M.Kes hanya bertugas mengopersi Ibu Juwita

sesuai prosedur sampai bayi tersebut lahir, akan tetapi dr.Iin Sakinah yang seharusnya

bertugas mengontrol dan memperthankan kerja otak, serta membantu komprehensi

jantung ibu Juwita tidak menjalankan tugasnya dengan baik sehingga terjadi pendarahan,

henti nafas dan henti jantung yang mengakibatkan Ibu Juwita meninggal dunia sehingga

dalam hal ini menurut hemat Penasehat Hukum yang harus bertanggung jawab adalah dr.

Iin Sakinah.

Bahwa berdasarkan dakwaan penuntut umum telah terjadi kesalahan dalam proses

tindakan medik yang dikarenakan kelalaian terdakwa. Hal itu tidak dapat dibuktikan

secara jelas dan tepat oleh Penuntut Umum mengenai kesalahan apa saja yang dilakukan

oleh terdakwa, sehingga dalam eksepsi ini Penasihat hukum berpendapat bahwa dakwaan

terhadap terdakwa adalah error in persona atau keliru orang yang dijadikan terdakwa.

3. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh terdakwa bukan tindak pidana

melainkan tindak perkara perdata sehingga terdakwa harus dilepaskan dari segala

tuntutan hukum. (ontslaag van alle rechts vervolging).

Bahwa telah dijelaskan dalam dakwaan bahwa Terdakwa dokter spesialis kandungan

yang telah melakukan operasi Caesar terhadap ibu Juwita di rumah sakit Wahidin

Sudirohusodo. Dimana Almarhumah ibu Juwita mengalami pendarahan yang

mengakibatkan meninggal dunia dikarenakan tidak terpenuhi nya Standar Prosedur

Operasional dalam pelayanannya. Namun pada dasarnya Terdakwa telah melakukan

tindakan medic sesuai dengan Prosedur dan juga telah melakukan tindakkan pencegahan

dan penyelamatan akan tetapi hasilnya negative. Maka hal ini tidak dapat dipersalahkan

kepada dokternya dan termasuk resiko medis yang harus ditanggung oleh pasien

Perjanjian antara Saudara dr. Fadlhan Hidayat,SpOG. M.Kes dengan suami korban yakni

saudara Ridwan Maulana termasuk perjanjian inspanings van verbinteniss atau perikatan

upaya, sebab dalam konsep ini seorang dokter hanya berkewajiban untuk melakukan

pelayanan kesehatan dengan penuh kesungguhan, dengan mengerahkan seluruh

kemampuan dan perhatiannya sesuai standar profesinya. Jika dalam kasus ini Saudara dr.

Fadlhan Hidayat,SpOG. M.Kes terbukti, sehingga dalam eksepsi ini Penasihat hukum

berpendapat bahwa tuntutan yang dijatuhkan kepada saudara dr.Fadhlan Hidayat

seharusnya diajukan

gugatan perdata yang sifatnya ganti rugi bukan pidana, karena disini sdr dr.Fadhlan

Hidayat tidak melakukan perbuatan pidana.

Berdasarkan uraian tersebut Penasihat Hukum terdakwa berpendapat bahwa seandainya

perbuatan terdakwa terbukti sekalipun bukan merupakan tindak pidana. Sehingga

berdasarkan ketentuan pasal 191ayat (2) KUHAP terdakwa harus dilepaskan dari segala

tuntutan hukum (ontslaag van alle rechts vervolging).

PERMOHONAN

Berdasarkan uraian tersebut, Penasihat Hukum terdakwa memohon agar yang Mulia

Majelis Hakim berkenan memutus :

- Menerima eksepsi Penasihat Hukum terdakwa;

- Menyatakan dakwaan batal demi hukum

- Menghentikan pemeriksaan perkara terdakwa dr.FADLHAN HIDAYAT, SpOG.M.Kes

Apabila mejelis berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya :

Penasihat Hukum

Terdakwa,

AUDRY VATMIKAWATI.N.I, SH.,MH

TUGAS

HUKUM ACARA PIDANA

“SURAT KUASA DAN EKSEPSI ”

DISUSUN OLEH :

FITRI ZULFIANTI

21309025

K E L A S : A.3

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

MUHAMMADIYAH

2015