15
Metode poligon (area of influence)

EKSPLORASI 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi mata kuliah eksplorasi

Citation preview

Page 1: EKSPLORASI  2

Metode poligon (area of influence)

Metoda poligon ini ruerilpakan tnetodn penaksiran yang konvensional. Metoda ini umum

diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homagen dan mempunyai geometri yang

sederhana.

Kadar pada suatu luasan didalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di

tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah

pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara

dua titik conto dengan satu garis sumbu.

Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat

(rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto

yang terdekat, atau dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan

satu untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai

pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).

Penaksiran cadanglan secara manual dengan metode poligon daerah pengaruh pada

dasarnya tak lagi dilakukan.

Page 2: EKSPLORASI  2

Metode circular USGS-83

Sistem United States Geological Survey (USGS, 1983) merupakan pengembangan dari

sistem blok dan perhitungan volume biasa. Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk

diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada

pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan

kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Sumberdaya yang dihitung terdiri dari

sumberdaya terukur (measured coal) dan sumberdaya terunjuk (indicated coal), yang

keduanya termasuk ke dalam jenis sumberdaya demonstrated coal. Prosedur atau teknik

perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah

lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, yaitu singkapan batubara dan

lokasi titik pemboran.

Page 3: EKSPLORASI  2

Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur

dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk

(USGS/Wood dkk., 1983).

Teknik perhitungan seperti di atas hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil

atau sama dengan 30° (≤30°). Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan

lebih besar dari 30° (>30°) caranya adalah mencari harga proyeksi

radiuslingkaranlingkaran tersebut ke permukaan terlebih dahulu.

Selain itu aspek-aspek geologi daerah perelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan

singkapan batubara di permukaan, ikut mengontrol perhitungan sumberdaya

batubara.

Page 4: EKSPLORASI  2
Page 5: EKSPLORASI  2

Penaksiran cadangan dengan sistem blok

Pemodelan dengan komputer untuk merepresentasikan endapan bahan galian umumnya

dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan

disain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua

informasi seperti jenis batuan, kualitas batubara, dan topografi dapat dimodelkan dalam

bentuk blok.

Page 6: EKSPLORASI  2
Page 7: EKSPLORASI  2

Metode jarak terbalik (inverse

distance method)

Metoda ini merupakan suatu cara penaksiran dengan telah memperhitungkan adanya

hubungan letak ruang (jarak), Merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang

(weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.

• Suatu cara penaksiran di mana harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi

linier atau harga rata-rata berbobot (weighted average) dari data lubang bor di

sekitar blok tersebut. Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar,

sedangkan data yang jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding

terbalik dengan jarak data dari blok yang ditaksir.

• Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor

pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh

terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan

semakin mendekati metode poligon conto terdekat.

• Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan

(space warping).

• Merupakan metode yang masih umum dipakai.

Jika “d" adalah jarak titik yang ditaksir dengan titik data (z), maka faktor

pembobotan (w) adalah :

Metoda seperjarak ini mempunyai batasan. Metode ini hanya memperhatikan jarak saja dan

belum memperhatikan efek pengelompokan data, sehingga data dengan jarak yang sama

Page 8: EKSPLORASI  2

namun mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.

Atau dengan kata lain metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan

titik data yang lain

Sumber Daya Mineral dan Cadangan (Mineral Resources and Reserves)

Page 9: EKSPLORASI  2

Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah sumber daya

mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan pada tahap Survai

Tinjau.

Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber daya mineral

yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Prospeksi.

Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber daya

mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Umum.

Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber daya

mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Rinci.

Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk dan

sebagian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih

rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah

terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomi.

Cadangan Terbukti (Proved Recerve) adalah sumber daya mineral terukur yang

berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga

penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.

Page 10: EKSPLORASI  2