30
EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARA Disampaikan dalam rangka RAPAT KOORDINASI PEMERINTAHAN PEMERINTAH KOTA SIBOLGA

Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekspose rakorpem Camat Sibolga Utara kota Sibolga

Citation preview

Page 1: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

EKSPOSECAMAT SIBOLGA UTARA

Disampaikan dalam rangka

RAPAT KOORDINASI PEMERINTAHANPEMERINTAH KOTA SIBOLGA

18 Maret 2013

Page 2: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

VISI DAN MISIKECAMATAN SIBOLGA UTARA

VISI :

Terwujudnya Kecamatan Sibolga Utara Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat

dan Pelayanan Administrasi Terpadu Yang Amanah dan Profesional Untuk Mendorong Terciptanya Masyarakat Kecamatan Sibolga Utara

Yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Beradab

MISI :

a. Mewujudkan pengembangan sistem dan mekanisme pengimplementasian program pemberdayaan yang berbasis pada keunggulan kompratif budaya lokal dan kearifan lokal;

b. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme pengimplementasian sistem pelayanan administrasi terpadu, terutama yang terkait dengan sistem administrasi kependudukan, perijinan usaha, administrasi kepegawaian, dan jaminan sosial dasar;

c. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme pembinaan aparatur perangkat kecamatan dan perangkat kelurahan sehingga memiliki kompetensi, tanggungjawab, rasa korsa dan sikap Profesional dalam penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

d. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme fasilitasi, mediasi, dan koordinasi dalam penyediaan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan yang komprehensif, merata dan berkualitas;

e. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme fasilitasi, mediasi, dan koordinasi dalam penyediaan pelayanan pendidikan dasar dan lanjutan yang bermutu, merata dan berkualitas;

f. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme fasilitasi, mediasi, dan koordinasi dalam penyediaan kegiatan pengembangan perekonomian mikro, menengah dan koperasi yang berkeadilan dan mandiri;

g. Mewujudkan upaya pengembangan sistem dan mekanisme fasilitasi, mediasi, dan koordinasi dalam penyelenggaraan pengembangan wawasan kebangsaan dan kegiatan keagamaan berdasarkan prinsip-prinsip kebersamaan, kesetaraan dan toleransi;

Page 3: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga

Penyusunan bahan ekspose Camat Sibolga Utara untuk Rapat

Koordinasi Pemerintahan dilingkungan Organisasi Pemerintah

Kota Sibolga untuk Bulan Maret 2013 ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Ekspose ini, merupakan refleksi dan spektrum pelaksanaan

tugas-tugas umum pemerintah dan delegatif yang diemban oleh

Camat Sibolga Utara berdasarkan PP No. 19 Tahun 2008 tentang

Kecamatan. Ekspose ini terselesaikan melalui proses

brainstroming serta evaluasi mendalam atas seluruh kegiatan

yang telah diprogramkan di Kecamatan Sibolga Utara, dan

hakikatnya merupakan komitmen bersama yang lahir dari nilai

dan norma organisasi melalui proses dan pemahaman yang

bersifat incremental dan dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan di masa depan.

Ekspose ini, semoga menjadi bahan evaluasi bagi seluruh

pihak yang menjadi stakeholders dari Kecamatan Sibolga Utara

sebagai sebuah entitas organisasi publik diranah Pemerintah

Kota Sibolga.

Sibolga, 18 Maret 2013

CAMAT SIBOLGA UTARA,

MARAJAHAN SITORUSPenata Tk. I

NIP. 19640102 198602 1 002DAFTAR ISI

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 4: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

ii

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................................

i

Daftar Isi …………………………………………………………………….....................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

ALatar Belakang ...................................................................................

1

BDasar Penyusunan ekspose ..........................................................

3

BAB IIPERMASALAHAN …………………………………………………………........

4

ASub Bidang Pemerintahan ….........................................................

4

1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kecamatan & Kelurahan ...................................................................................

3

2. Pemberdayaan Kapsitas Sumber Daya Aparatur Kecamatan & Kelurahan …………………............................. 7

3. Revitalisasi Sistem Koordinasi Pemerintahan .........….

10

BSub Bidang Pembangunan ……………………..............................

14

1 Revitalisasi Potensi Wilayah Kecamatan ......................... 11

2 Revitalisasi Infrastruktur Wilayah Kecamatan ............... 13

CSub Bidang Kemasyarakatan ……...............................................

16

1Peningkatan Kapasitas Masyarakat ......……………………

16

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 5: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

iii

2Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peran Serta Keagamaan Dalam Event MTQ ..........................................

17

BAB IIIPENUTUP ………………………………………..…………………………………..

18

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 6: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

A. Latar Belakang

Pembangunan Kecamatan Sibolga Utara, diselaraskan dengan pembangunan kecamatan sebagaimana dirumuskan dalam Rancangan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sibolga periode perencanaan 2005-2025, diarahkan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kota Sibolga yang terintegrasi dengan tujuan nasional yang disesuaikan dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati bersama. Untuk mendorong tercapainya hal tersebut, pembangunan kecamatan dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas kelembagaan melalui upaya penguatan kelembagaan serta peningkatan peran Kecamatan dalam proses pengimplementasian good-governance dan pembangunan daerah di tingkat kecamatan. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang telah menjadi komitmen bersama sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama–sama antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu Camat dengan Kelompok-kelompok masyarakat baik yang bergerak dibidang sosial budaya, ekonomi, maupun politik dan keamanan. Untuk mencapai harapan dimaksud, proses pembangunan Kecamatan Sibolga Utara haruslah dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.

Sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Camat dalam menjalankan tugasnya, mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggungjawab kepada Walikota Sibolga. Pelimpahan kewenangan kepada Kecamatan berkaitan dengan urusan pelayanan masyarakat dengan tetap mengacu kepada 4 (empat) fungsi kecamatan yang tercermin dari pengembangan struktur organisasi kecamatan yang ditetapkan dalam peraturan daerah ini, yakni:

1. Fungsi pemerintahan, berupa pemberian pelayanan publik perijinan dan nonperijinan dalam lingkup kecamatan dan/atau yang belum dapat ditangani oleh Kelurahan;

2. Fungsi pembangunan, berupa simpul koordinasi, fasilitasi dan mediasi bagi unit-unit pelaksana teknis Badan/Dinas,

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 7: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

2

Instansi Vertikal, Lembaga NonPemerintah, dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang ada di wilayah kecamatan;

3. Fungsi kemasyarakatan, berupa operasionalisasi kecamatan sebagai “pusat pengaduan” dan penyelesaian persoalan-persoalan sosial-kemasyarakatan atas berbagai macam masalah yang dihadapi oleh masyarakat; dan

4. Fungsi pemberdayaan masyarakat, berupa stimulasi kecamatan pada kegiatan keswadayaan di wilayah kerja kecamatan.

Terkait dengan hal tersebut, sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota Sibolga di wilayah Kecamatan Sibolga Utara, Camat beserta seluruh perangkat Kecamatan, Kepala Kelurahan dan para perangkat Kelurahan dengan dukungan seluruh lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada ditingkat Kelurahan dan Kecamatan, mengemban tugas dan tanggungjawab untuk mendorong agar proses perencanaan pembangunan di Kecamatan Sibolga Utara dapat berjalan dengan baik, tersusun secara sistematis, sinergis dan komprehensif sehingga sepenuhnya mengarah kepada pencapaian visi dan misi Kota Sibolga terpilih sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kota Sibolga Tahun 2010-2015. Untuk merealisasikan strategi pencapaian visi dan misi tersebut, secara fungsional Kecamatan Sibolga Utara dituntut untuk mampu menterjemahkannya ke dalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah, baik dalam bentuk Rencana Strategis Kecamatan Sibolga Utara untuk tahun perencanaan 2011-2015 maupun Rencana Kinerja Tahunan yang berlaku satu tahunan.

Dalam konteks inilah kemudian ekspose Camat Sibolga Utara ini disusun dan kemudian disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Pemerintah Kota Sibolga periode Maret 2013. Ekspose ini merupakan ikhtisar dari pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh Camat Sibolga Utara di Kecamatan Sibolga Utara. Sebagai sebuah ikhtisar, maka ekspose ini akan menguraikan 3 (tiga) komponen penting dalam perspektif sistem manajemen organisatorial : Personil, Peralatan dan Pembiayaan. Ke-3 komponen ini dalam penguraian dan pembahasannya akan disubstitusikan ke dalam 3 sub bidang subtantif yang menjadi tugas pokok Camat dan seluruh Perangkat Kecamatan serta Kepala Kelurahan beserta seluruh

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 8: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

3

perangkat kelurahan. Ke-3 sub bidang subtantif tersebut meliputi sub bidang Pemerintahan, sub bidang Pembangunan dan sub bidang Kemasyarakatan.

B. Dasar Penyusunan Ekspose

Penyusunan dan penyampaian ekspose Camat Sibolga Utara ini disusun berdasarkan Surat Walikota Sibolga Nomor 005/1404/2011 tanggal 6 Maret 2013 perihal Undangan pelaksanaan Rakorpem Tahun 2011. Sementara itu, dari aspek legal-yuridis-formal maka ekspose Camat Sibolga Utara ini disusun dengan mengacu sepenuhnya kepada berbagai aturan hukum terkait, antara lain:

1. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;

3. Peraturan Pemerintah No. 41 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2008 tentang Kecamatan;

5. Peraturan Daerah kota Sibolga Nomor 13 tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunana Organisasi Perangkat Daerah Kota Sibolga.

6. Peraturan Walikota Sibolga No 61 tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan di Kota Sibolga.

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 9: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

A. Sub Bidang Pemerintahan

Untuk sub bidang Pemerintahan, ada beberapa permasalahan pokok yang telah diidentifikasi terjadi dan sangat dirasakan pengaruhnya dalam pengimplementasian seluruh program-program pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sibolga Utara. Beberapa permasalahan pokok itu antara lain :

1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kecamatan dan

Kelurahan

Semenjak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah diberlakukan, posisi dan peran sentral organisasi Kecamatan dalam struktur penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kecamatan telah mengalami pergeseran yang cukup radikal. Peran kewilayahan dengan kedudukan Camat sebagai kepala wilayah telah tereduksi sedemikian rupa sehingga Camat saat ini hanya berkedudukan semata sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan kewenangan delegatif dan atributif yang sangat terbatas. Keberadaan institusi kecamatan saat ini boleh dikatakan sekedar penopang organisasi birokrasi dan administrasi pemerintahan daerah yang mengurus beberapa urusan administratif sangat minor di tingkat Kelurahan. Organisasi kecamatan bekerja tanpa dilengkapi (dilimpahi) dengan kewenangan untuk mengatur (regulating) wilayah yang menjadi perhatiannya.

Ketidak jelasan kedudukan organisasi Kecamatan ini terlihat dari kedudukannya dalam lanskap struktur organisasi Pemerintah Kota Sibolga. Jika Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD berdasarkan PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dinyatakan sebagai unsur staf, Dinas-Dinas dinyatakan sebagai Unsur Pelaksana Teknis dan Badan/Kantor dinyatakan sebagai Lembaga Teknis Daerah, maka Kecamatan dan Kelurahan tidak memiliki sebutan khusus yang mengindikasikan kedudukannya sebagai sebuah organisasi Perangkat Daerah.

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 10: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

4Permasalahan

Tugas pokok Camat yang sepenuhnya menjalankan fungsi koordinasi belum mendapatkan penegasan yang lebih konkrit tentang mekanisme dan tatacara pelaksanaan koordinasi itu sendiri. Padahal Camat adalah Pembantu Walikota yang bertindak sebagai Pemimpin pelaksanaan kebijakan Walikota/Wakil Walikota serta kebijakan Daerah di wilayah kecamatan bersangkutan. Di sisi lain, persepsi masyarakat di wilayah Kecamatan sendiri terhadap kedudukan Kecamatan hingga saat ini faktanya masih tetap jelas, dimana Institusi kecamatan (dengan tokoh sentralnya, camat) tetap dianggap sebagai representasi Walikota di Kecamatan manakala masyarakat harus berurusan dengannya.

Bagi masyarakat, kecamatan dan Camat ternyata tetap dipandang sebagai institusi dan aktor penting yang peranannya dalam pembinaan hubungan sosial kemasyarakatan dan pelayanan publik secara realitas tidak bisa (belum bisa) digantikan oleh institusi atau mekanisme lain. Artinya, kecamatan dan camat tetap dipandang sebagai institusi yang memiliki “nilai lebih” dalam kehidupan sosial kemasyarakatan lokal. Nilai lebih (added value) itu tidak lain adalah perannya dalam memberikan “jaminan perlindungan” (fungsi proteksi bagi penduduk) dan “pengayoman untuk memperoleh rasa aman dan keadilan” (fungsi pembelaan) serta adanya “alamat terdekat tempat mengadukan” (fungsi pengaduan) persoalan-persoalan kesejahteraan dan masalah-masalah sosial kepada pemerintah. Artinya, kecamatan tetap menjadi lembaga yang menjembatani (intermediary institution) pemerintah daerah dengan Kelurahan. Artinya, Kecamatan dalam prakteknya tetap menjalankan fungsi representasi dengan sangat memadai (sekalipun fungsi itu sebenarnya sudah tidak dimiliki lagi oleh kecamatan).

Dalam konstelasi kekuasaan, perubahan status camat dari kepala wilayah (penguasa tunggal di bidang pemerintahan di wilayahnya dalam arti memimpin pemerintahan, mengkoordinasikan pembangunan, dan membina kehidupan masyarakat di segala bidang) menjadi bagian dari satuan kerja perangkat daerah, secara tidak langsung menyebabkan hilangnya sejumlah legitimasi kekuasaan dalam pemerintahan wilayah. Beberapa dampak ikutan yang terasakan atas perubahan tersebut antara lain adalah:

1) Hilangnya hirarkhi jalur pengawasan struktural kecamatan terhadap pemerintahan di bawahnya (pemerintah kelurahan) yang selama ini terhubung secara struktural-fungsional. Pada masa diberlakukannya UU no. 5/1974 (pasal 81), pemerintah kelurahan 100% berada di bawah kendali kecamatan,

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 11: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

5Permasalahan

sehingga seorang Lurah bisa kehilangan jabatan apabila camat memutuskan atas dasar penilaian yang rasional. Peran “mengontrol kelurahan” serta kekuasaan kecamatan di bidang kontrol “keamanan, ketentraman dan ketertiban” (trantib) yang dianggap sebagai fungsi prestisius kecamatan di masa orde baru, dianggap sebagai salah satu fungsi penting kecamatan yang menumbuhkan kewibawaan camat di hadapan masyarakat. Pada masa itu, seluruh gerak dan aktivitas kerja pemerintahan kelurahan sangat terawasi secara ketat oleh kecamatan/Camat. Kini (dengan adanya UU no. 22/1999 yang dilanjutkan dengan UU no. 32/2004), relasi kekuasaan seperti itu tidak ada lagi. Bahkan, camat dan kecamatan tidak lagi memiliki kewenangan apapun untuk mengontrol Lurah yang ada di bawahnya. Dengan konstelasi kekuasaan yang demikian itu, maka hubungan kecamatan dan Kelurahan kini tak lebih sekedar diletakkan pada ikatan moral (goodwill) yang terjalin melalui “fungsi koordinasi” antara camat dan Kepala Kelurahan. Saat ini, tidak ada keharusan bagi Kepala Kelurahan untuk bertindak sesuai arahan kecamatan dalam menjalankan fungsi pembangunan ataupun pelayanan sehari-hari kepada masyarakat, karena secara struktural pemerintah Kelurahan kini berada langsung dibawah Walikota. Kehilangan fungsi inilah yang menyebabkan camat dan kecamatan kehilangan “rasa percaya diri”nya.

2) Hilangnya kewenangan untuk mengurus pelayanan publik karena terjadinya pengalihan besar-besaran urusan perijinan dan pelayanan dari kecamatan kepada otoritas administrasi sektoral dilingkungan organisasi Pemerintah Kota Sibolga. Kecamatan hanya sekedar menjadi lembaga pemberi surat rekomendasi bagi masyarakat yang hendak mengurus segala macam perijinan, yang malah menyebabkan rantai birokrasi justru makin panjang dari apa yang dicita-citakan oleh konsep pemerintahan yang efektif dan efisien. Sebenarnya, ide sentralisme pelayanan publik disemangati oleh gagasan efisiensi birokrasi, namun kenyataannya hingga saat ini kita belum siap dengan database serta sistem informasi kependudukan dan kewilayahan, sehingga setiap kali ijin hendak dikeluarkan rekomendasi Camat tetap saja diperlukan.

3) Hilangnya fungsi-fungsi kontrol (pengawasan dan pembinaan) terhadap pelaksanaan pembangunan oleh Camat selama masa berlakunya UU No. 32/2004, menyebabkan Camat dan stafnya merasa mengalami “kelumpuhan peran”, sejak era otonomi daerah berlangsung. Dengan ketiadaan hak untuk

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 12: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

6Permasalahan

mengetahui terlebih lagi mengeksekusi hal-hal teknis operasional pembangunan yang kini (menurut UU no. 32/2004) telah menjadi hak dan tanggungjawab dinas sektoral, maka Camat dan kecamatan tidak lagi dapat memantau dan melakukan penjaminan mutu (quality assurance) atas keberlangsungan sesuatu program atau proyek yang datang di wilayahnya. Namun, persoalan klasik seringkali tetap saja muncul, manakala masyarakat mendapati adanya ketidakberesan dalam pelaksanaan pembangunan (yang dijalankan oleh dinas sektoral), warga yang tidak tahu menahu kemana mereka harus melaporkan hal tersebut selalu merujuk ke kecamatan. Kecamatan dan camat seolah menjadi lembaga ombudsman (penampung keluh kesah dan segala klaim) dari proses pembangunan di daerah. Kecenderungan ini terjadi karena camat dianggap sebagai “alamat terdekat” wakil pemerintah yang dianggap tetap bisa membawa aspirasi masyarakat di kecamatan bersangkutan untuk disampaikan ke Walikota. Pengaduan tersebut jelas tidak hanya “salah alamat”, melainkan juga tidak akan memberikan dampak efektif apapun terhadap pelaksanaan pembangunan karena camat kini tidak lagi memiliki instrumen kebijakan pengawasan pembangunan untuk mengevaluasi proyek/program pembangunan yang dilakukan oleh dinas sektoral. Setiap dinas sektoral yang bekerja di aras kecamatan, kini langsung mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya kepada Walikota sebagai penguasa tunggal yang mendapatkan kekuasaan otonom sesuai UU no. 32/2004.

Terkait dengan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kami menyarankan agar kelembagaan Kecamatan kembali diperkuat eksistensi dan kapasitasnya melalui instrumen-instrumen pengaturan yang dibakukan dalam bentuk Peraturan Daerah ataupun Peraturan Walikota Sibolga. Instrumen-instrumen pengaturan untuk peningkatan kapasitas kelembagaan Kecamatan ini antara lain:

1) Penataan sistem dan mekanisme tatakerja organisasi Kecamatan dengan terlebih dahulu melakukan revisi terhadap Peraturan Walikota Sibolga No. 61 Tahun 2007 tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kecamatan di Kota Sibolga. Bagian Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Kota Sibolga sebenarnya telah mulai melakukan kajian terhadap perevisian Peraturan Walikota ini, dan telah meminta masukan dari seluruh SKPD se-Kota Sibolga. Kecamatan Sibolga Utara sendiri, hingga saat ini belum menyampaikan usulan perubahan, karena usulan perubahan

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 13: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

7Permasalahan

dimaksud saat ini tengah difinalisasi oleh Tim Perumus yang telah kami bentuk. Hasil perubahan ini nantinya akan kami serahkan dalam bentuk naskah perubahan yang memuat kajian akademis berdasarkan hasil studi literatur dan studi komparatif legal-yuridis. Kami berharap agar hasil kajian terbatas ini dapat diakomodasi karena memang merupakan kebutuhan mendesak dari penataan tugas pokok dan fungsi struktur jabatan yang ada di Kecamatan Sibolga Utara.

2) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di Kecamatan dan Kelurahan yang secara struktural merupakan bagian dari Tugas pokok dan fungsi kelembagaan yang dimiliki oleh Bagian Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Kota Sibolga. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap amanat Permendagri Nomor 62 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kab/Kota.

3) Percepatan Penetapan Kecamatan sebagai Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu sesuai dengan Permendagri No. 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.

4) Penyusunan Sistem, Mekanisme, Prosedur dan Tatacara Pelaksanaan Koordinasi di Wilayah Kecamatan sebagaimana diamanatkan oleh PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

5) Pembakuan Pendelegasian sebagian Kewenangan Walikota Sibolga Kepada Camat dan Kelurahan dalam sebuah Peraturan Walikota sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan dan PP Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.

2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kecamatan & Kelurahan

Dukungan sumberdaya aparatur yang profesional merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap organisasi pemerintah, agar seluruh program-program kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Terkait dengan segmen permasalahan pemberdayaan sumber daya aparatur ini, ada beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan dan penyelesaian dari instansi terkait. Permasalahan ini antara lain :

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 14: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

8Permasalahan

a.Penempatan PNS Dengan Kualifikasi dan Kompetensi

Yang Sesuai

Untuk segmen permasalahan Pemberdayaan Sumber daya Aparatur ini adalah adanya fakta soal penempatan PNS di tiap-tiap satuan kerja di jajaran Kecamatan Sibolga Utara yang menurut kami belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Karena memang hingga saat ini sepanjang yang kami ketahui bahwa Pemerintah Kota Sibolga belum memiliki Konsep dan dokumen Standard Kualifikasi dan Kompetensi Jabatan yang dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan mutasi jabatan, maka rujukan dan pedoman kami lebih terarah ke faktor pengalaman dan komitmen tugas.

Tidak bisa dipungkiri jika hingga saat ini masih ada anggapan bahwa penempatan tugas ke Kantor Kecamatan dan/atau ke Kantor Kelurahan semata-mata dianggap sebagai batu loncatan untuk kenaikan pangkat dan bahkan bagi sebagian orang dianggap sebagai bentuk hukuman (buangan). Akibatnya, banyak aparatur di Kecamatan dan di kelurahan yang tidak bersungguh-sungguh untuk mengabdi dan menjalankan tugas kedinasannya sehari-hari. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja dan produktivitas organisasi Kelurahan yang berimbas kepada kinerja dan produktivitas kecamatan.

Oleh sebab itu, kami mengusulkan dan sangat berharap pihak BKPP Kota Sibolga dan Bagian Organisasi & Tatalaksana dapat menyusun Standard Kualifikasi dan Kompetensi Jabatan serta analisa jabatan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan mutasi PNS dan pedoman penempatan CPNS, khususnya untuk digunakan sebagai acuan penempatan PNS di Kecamatan dan Kelurahan sebagai SKPD di Garda Terdepan yang bertugas memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

b.Pendidikan & Pelatihan Aparatur Kecamatan &

Kelurahan

Ditengah kompleksitas tantangan yang saat ini dihadapi oleh institusi Kecamatan dan Kelurahan, sudah seharusnya kepada setiap aparatur diberikan pembekalan tugas dalam bentuk

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 15: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

9Permasalahan

workshop dan orientasi terkait dengan bidang tugas yang dilaksanakannya. Rendahnya kompetensi aparatur di Kecamatan dan Kelurahan salah satunya dipicu oleh kurangnya volume kegiatan pendidikan & pelatihan yang diperoleh. Memang ada beberapa kegiatan pendidikan & pelatihan yang telah diberikan kepada aparatur kecamatan dan kelurahan, seperti orientasi pembekalan tugas bagi perangkat kelurahan dan Kecamatan yang dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan Setda Kota Sibolga. Namun sejatinya, kegiatan tersebut hanya bersifat pembekalan secara umum dan tidak bersifat teknis. Kantor BKPP yang dulu pernah memberikan pelatihan penyusunan Renja dan Renstra, saat ini sudah menghentikan kegiatannya.

Oleh sebab itu kembali kami mengusulkan agar jenis dan bentuk pelaksanaan Diklat bagi aparatur kecamatan dan kelurahan ini lebih ditingkatkan volume dan intensitasnya. Juga kepada para pejabat struktural yang bertugas menyusun perencanaan agar diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan melalui kegiatan-kegiatan Diklat ataupun workshop (lokalatih). Hal ini dimasudkan untuk dapat meningkatkan kualitas hasil perencanaan yang dibuat ditingkat Kecamatan.

c. Peningkatan Kapasitas, Kompetensi dan Kesejahteraan Kepala Lingkungan

Kepala Lingkungan adalah Garda terdepan pengimplementasian program kerja Pemerintah Kota Sibolga. Namun, dalam prakteknya saat ini para Kepala Lingkungan harus diakui belum mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara maksimal. Hal ini disebabkan belum optimalnya pemberian pembekalan kemampuan teknis pelaksanaan bagi para Kepala Lingkungan.

Terkait dengan hal tersebut, kami usulkan agar kepada Para Kepala Lingkungan dapat diberikan pembekalan serta pendidikan & pelatihan secara kontiniu untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai Garda terdepan pengimplementasian program kerja Pemerintah Kota Sibolga.

Dalam kesempatan ini juga kami mengusulkan agar pihak Bagian Pemerintahan bisa merumuskan Standar Penilaian Tugas bagi Para Kepala Lingkungan. Hal ini diperlukan untuk menilai kemampuan tugas para Kepala Lingkungan serta kelayakan tugas bagi para Kepala Lingkungan. Dengan standar ini, maka jika ada Kepala Lingkungan yang dalam perspektif usia memang dianggap tidak lagi mampu melaksanakan

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 16: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

10Permasalahan

tugas-tugasnya, maka dapat diusulkan penggantiannya berdasarkan kriteria penilaian yang jelas.

3. Revitalisasi Sistem Koordinasi Pemerintahan

Koordinasi teknis fungsional sebagaimana diamanatkan oleh PP No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan yang seharusnya dilakukan oleh Camat dengan instansi vertikal di kecamatan sampai saat ini masih belum berjalan dengan semestinya. Koordinasi ini antara lain dengan pihak :

a) Badan Pusat Statistik melalui Koordinator Statistik Kecamatan;

b) Departemen Agama melalui Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan;

c) Komando Rayon Militer 03; serta

d) Kepolisian Sektor Kecamatan Utara.

Belum berjalannya sistem dan mekanisme koordinasi ini terlihat dari belum berjalannya bentuk dan sistem koordinasi dalam bentuk pelaporan-pelaporan dan penyampaian data terkait bidang tugas masing-masing, seperti :

a. Koordinator statistik terkait hasil survey dan sensus yang dilakukan;

b. Kepala Puskesmas terkait data-data dan profil kesehatan,

c. Kepala KUA Kecamatan terkait pembinaan keagamaan dan data pernikahan/perceraian;

d. Babin Kamtibmas terkait data-data keamanan dan ketertiban; serta

e. Babinsa Ramil terkait data-data pembinaan wilayah hankam.

f. Bappeda, DPKAD dan Dinas Kesehatan

Oleh sebab itu melalui Rakorpem ini kami mohon agar :

Pemerintah Kota Sibolga dapat memfasilitasi bentuk baku Sistem dan mekanisme pelaksanaan tata koordinasi antara Kecamatan dengan SKPD maupun antarKecamatan.

Untuk koordinasi antar Kecamatan, kami mengusulkan agar Bagian Pemerintahan dapat memfasilitasi dan memediasi forum teknis Kecamatan yang berfungsi sebagai media interaksi, perumusan konsep pembangunan

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 17: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

11Permasalahan

kecamatan maupun penyatuan persepsi untuk pembangunan Kecamatan. Forum ini bersifat teknis, dimana yang melakukan pertemuan adalah parapejabat struktural. Langkah ini menurut kami akan sangat efektif dalam proses pengimplementasian seluruh program pembangunan kecamatan. Dengan demikian, akan ada sinergitas pembangunan wilayah Kecamatan dengan penempatan program kerja yang lebih spesifik dan sesuai dengan pemetaan potensi wilayah Kecamatan.

Untuk koordinasi teknis antara Kecamatan dengan SKPD kami juga mengusulkan perlunya dibangun sistem dan mekanisme yang jelas dan baku. Salah satu contoh, kami mengusulkan agar pihak BAPPEDA dan Dinas PKAD dapat membentuk Task Force (gugus tugas) dalam hal penyusunan rencana kinerja dan keuangan. Task Force yang kami maksudkan adalah penetapan PNS dari Bappeda dan Dinas PKAD yang bertugas sebagai Fasilitator penyusunan dokumen Perencanaan Kinerja dan Keuangan. Dengan cara seperti ini, setiap penyusun program di Kecamatan dan/atau SKPD hanya akan berhubungan dengan PNS yang telah dihunjuk sepanjang tahun dan tidak perlu berulang-ulang harus ke Bappeda atau DPKAD.

B. Sub Bidang Pembangunan

Untuk sub bidang pembangunan, ada beberapa permasalahan pokok yang telah diidentifikasi terjadi dan sangat dirasakan pengaruhnya dalam pengimplementasian seluruh program-program pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sibolga Utara. Beberapa permasalahan pokok itu antara lain :

1.Revitalisasi Potensi Wilayah Kecamatan

Setidaknya hingga saat ini ada 2 (dua) substansi persoalan yang dihadapi terkait revitalisasi potensi kewilayahan Kecamatan pada Umumnya dan Kecamatan Sibolga Utara pada khususnya. Ke-2 (dua) substansi persoalan ini adalah :

a. Penataan Data Potensi Wilayah Kecamatan

1)Visualisasi Data Profil Kelurahan dan Kecamatan sesuai dengan amanat Permendagri No. 12 Tahun 2007 tentang

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 18: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

12Permasalahan

Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan

2)Visualisasi Data Potensi Kewilayahan sesuai dengan amanat Permendagri No.13 Tahun 2012 tentang Monografi Desa dan Kelurahan

3)Revitalisasi Data Kependudukan, khususnya pencatatan penduduk yang Lahir, Mati dan Pindah sesuai dengan amanat Permendagri No. 19 Tahun 2010 tentang Formulir dan Buku yang digunakan dalam pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil, Permendagri No. 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2010 dan No. 162/Menkes/PB/I/2010 tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian

4)Penetapan dan pembuatan Tapal Batas wilayah

Untuk mengatasi hal ini, kami menyampaikan beberapa usulan antara lain :

1) Kami mohon agar Bagian Pemerintahan dapat memfasilitasi pengadaan papan data profil Kelurahan dan Kecamatan serta papan data Monografi Kelurahan dan Kecamatan sesuai standard yang telah ditentukan dengan teknik pengisian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan cara ini akan ada keseragaman bentuk dan format visualisasi data di seluruh Kelurahan dan Kecamatan se-Kota Sibolga

2) Kami juga mohon kepada Bagian Pemerintahan dan/atau Bappeda agar dapat menyediakan Peta Digital Citra Satelit masing-masing wilayah Kecamatan serta peta dukungan Sketsa Peta Wilayah Kecamatan dan Kelurahan.

3) Untuk Tapal Batas wilayah Kecamatan dan Kelurahan kami juga mohon agar bagian Pemerintahan dapat memfasilitasi pengadaan dan pelaksanaannya agar dapat diketahui batas wilayah yang permanen antar masing-masing wilayah Kelurahan dan Kecamatan.

b. Penataan dan penertiban kawasan Bukit Torsimarbarimbing yang digarap masyarakat untuk lahan pertanian

Untuk mengatasi hal ini, kami menyampaikan beberapa usulan antara lain :

1) Diusulkan agar dilakukan penetapan kawasan Bukit Torsimarbarimbing sebagai kawasan hutan lindung dan

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 19: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

13Permasalahan

agar dilakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat dari instansi terkait tentang fungsi kawasan Bukit Torsimarbarimbing sebagai area hutan lindung yang menjadi kawasan penyangga yang memiliki fungsi penyerapan air.

2) Perlu dilakukan pemasangan plank-plank pemberitahuan kedudukan kawasan Torsimarbarimbing sebagai area hutan lindung dan papan larangan melakukan kegiatan pertanian di kawasan tersebut.

2.Revitalisasi Infrastruktur Wilayah

Setidaknya hingga saat ini ada 8 (delapan) substansi persoalan yang dihadapi terkait revitalisasi infrastruktur kewilayahan Kecamatan pada Umumnya dan Kecamatan Sibolga Utara pada khususnya. Ke-8 (delapan) substansi persoalan ini adalah :

a. Pelayanan air bersih di kaki gunung Torsimarbarimbing

Kami mengusulkan agar pihak PDAM Tirta Nauli dapat merealisasikan permohonan masyarakat yang tinggal di kaki bukit Torsimarbarimbing yang meminta untuk mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM dengan melakukan Pemasangan Sambungan Baru (PSB)

b. Pengembalian Gedung Kecamatan Sibolga Utara yang dipakai oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Sibolga

Agar Eks Gedung Lingkungan Hidup dapat dikembalikan kepada Kantor Camat Sibolga Utara sesuai dengan Surat Pengajuan Camat Sibolga Utara Nomor ; 011 /077 / KSU/ II / 2013 tanggal 27 Pebruari 2013 yang di tujukan kepada Bapak Walikota Sibolga. Direncanakan gedung ini akan digunakan sebagai Pos Penyelenggaraan Pelayanan terhadap masyarakat

c. Pelibatan pihak Kelurahan dan Kecamatan dalam Pengelolaan aspek ketertiban dankeamanan dalam hal penggunaan Lapangan Simare-mare.

Kami mengusulkan kepada Instansi terkait agar Trantib Kecamatan dilibatkan dalam pengelolaan aspek ketertiban dan keamanan dalam hal penggunaan Lapangan Simare-mare oleh pihak ketiga. Selama ini, setiap event yang digelar di lapangan simare-mare tidak pernah melibatkan pihak Kecamatan Sibolga Utara dan Kelurahan, padahal segala ekses yang ditimbulkan justru kerap menjadi tanggung jawab

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 20: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

14Permasalahan

pihak Kecamatan Sibolga Utara dan Kelurahan Simare-mare. Demikian pula dengan penanganan ketertiban pedagang yang ada dalam setiap event besar yang dilaksanakan dilapangansimare-mare

d. Peningkatan Pengelolaan dan Penambahan fasilitas kepariwisataan di Kecamatan Sibolga Utara.

Ada beberapa daerah/kawasan wisata yang memiliki potensi pengembangan yang cukup besar di Kecamatan Sibolga Utara, yakni :

Kawasan Tor Simarbarimbing Kawasan Bukit Barisan Kawasan Bukit TVRI Kawasan Pantai Ujung Sibolga Kawasan Lobu Sibolga Julu

Kawasan-kawasan ini merupakan destinasi wisata yang eksotis dan memiliki dukungan wisata budaya yang memadai dari masyarakat. Kamimengusulkan kepada Pihak Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Sibolga untuk dapat membangun dan menambah fasilitas Kepariwisataan dilokasi yang telah disebutkan dan dapat mengembangkan kawasan-kawasan tersebut sebagai daerah tujuan (destinasi) wisata di Kota Sibolga.

Diusulkan juga kepada Dinas Pekerjaan Umum agar dapat membangun jalan menuju Lobu Sibolga Julu untuk mendukung akses wisatawan ke Lobu Sibolga Julu

e. Penyediaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara di setiap Kelurahan se-Kecamatan Sibolga Utara.

Kami mengusulkan agar Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan kota Sibolga dapat menambah Tempat Sampah atau membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang modern ditiap Kelurahan yang ada di Kecamatan Sibolga Utara

f. Penambahan Sarana Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)

Dibeberapa titik lokasi Kelurahan masih dibutuhkan penambahan sarana penerangan jalan umum. Titik-titik ini antara lain di sepanjang jalan masuk TPU Ujung Sibolga menuju Pantai Ujung Sibolga dan di Jalan Sudirman Lingkungan III Kelurahan Hutabarangan. Pantai ujung Sibolga merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh warga Sibolga pada malam hari. Begitu pula dengan

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 21: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

15Permasalahan

Jalan Sudirman yang juga sering dilalui oleh masyarakat pada malam hari. Oleh sebab itu kami mengharapkan agar pihak Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Permukiman Kota Sibolga dapat menambah sarana LPJU di tempat-tempat yang telah kami sebutkan. Hal ini juga telah diusulkan dalam Forum Musrenbang 2013

g. Masih ditemukannya lokasi-lokasi penumpukan Sampah.

Untuk mendukung upaya peningkatan kebersihan lingkungan sebagai bagian dari upaya perwujudan Visi Kota Sibolga, “Bersama Kita Membangun Rakyat Sibolga Yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Beradab” yang di Kecamatan Sibolga Utara diturunkan kedalam pernyataan Visi, “Terwujudnya Kecamatan Sibolga Utara Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Administrasi Terpadu Yang Amanah dan Profesional Untuk Mendorong Terciptanya Masyarakat Kecamatan Sibolga Utara Yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Beradab” dibutuhkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu persoalan yang paling mengemuka menyangkut upaya peningkatan kesadaran akan kebersihan lingkungan ini adalah keterbatasan jumlah Tempat Sampah yang dimiliki oleh masyarakat.

Banyaknya sampah yang menumpuk diakibatkan oleh adanya Keterbatasan jumlah Tempat Sampah yang dimiliki oleh masyarakat, sehinga upaya meningkatkan kebersihan lingkungan sebagai bagian dari strategi pencapaian Visi Kota Sibolga menjadi terkendala.

Kami mengusulkan agar Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan kota Sibolga dapat menambah jumlah alokasi distribusi Tempat Sampah untuk Kecamatan Sibolga Utara dan Jumlah Gerobak Sorong ditiap Kelurahan yang ada di Kecamatan Sibolga Utara

h. Revitalisasi Sistem Keamanan LingkunganKami menyampaikan usul kepada : Satuan Polisi Pamong Praja agar Sistem Keamanan

Lingkungan (Siskamling) kembali direvitalisasi melalui upaya pengaktifan kembali Pos Siskamling-Pos Siskamling yang ada di setiap Kelurahan serta melakukan pembinaan terhadap Linmas terlatih untk setiap Pos Kamling yang ada.

Kepada pihak Satpol PP, Polresta Sibolga dan Kodim 1211 agar kembali memberikan pelatihan dasar kepada para Linmas sehingga para Linmas ini akan menjadi tenaga-

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 22: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

16Permasalahan

tenaga Linmas terlatih yang memiliki kesiapan dalam melaksanakan tugas.

Kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja diusulkan agar kepada tenaga Linmas terlatih dapat diberikan pelatihan tanggap bencana, dan jika memungkinkan dapat mengangkat para Linmas terlatih ini sebagai personil Tagana ditingkat lingkungan.

C. Sub Bidang Kemasyarakatan

Untuk sub bidang kemasyarakatan, ada beberapa permasalahan pokok yang telah diidentifikasi terjadi dan sangat dirasakan pengaruhnya dalam pengimplementasian seluruh program-program pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sibolga Utara. Beberapa permasalahan pokok itu antara lain :

1.Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Kecamatan dinyatakan memiliki tanggungjawab untuk melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di Kelurahan-Kelurahan dan Tingkat Kecamatan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan fungsional ini antara lain : TP. PKK, LPM, Karang Taruna dan Lembaga-Lembaga Adat. Secara sektoral, pembinaan teknis terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan ini juga ditangani oleh instansi terkait.

Namun secara faktual hingga saat ini belum semua lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut yang dapat berkontribusi optimal untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pembangunan dan kemasyarakatan di Kecamatan Sibolga Utara.

Oleh sebab itu kami mengusulan agar instansi sektoral yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan teknis terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut dapat memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih intensif terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut.

Selain lembaga-lembaga kemasyarakatan, di wilayah Kecamatan Sibolga Utara juga dibutuhkan pengikutsertaan kelompok-kelompok masyarakat dengan eksistensi tertentu untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan dan pengimplementasian seluruh program pembangunan yang

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 23: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

17Permasalahan

dilakukan. Kelompok-kelompok masyarakat dengan eksistensi tertentu yang kami maksudkan disini adalah Komunitas Lokal dengan ciri tertentu semisal Masyarakat Nelayan, Masyarakat Adat Batak, dan sebagainya. Kelompok komunal seperti ini disadari merupakan basis bagi keberhasilan pelaksanaan seluruh program pembangunan, karena sejatinya mereka adalah kelompok sasaran dari pembangunan.

Oleh sebab itu, secepatnya kami akan melakukan pengidentifikasian komunal-komunal ini dan secepatnya menginisiasi Kelurahan untuk segera melembagakan secara formal keberadaan mereka. Tentunya kami sangat berharap agar instansi-instansi terkait nantinya dapat memberikan dukungan atas niatan ini.

2.Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peran serta Keagaamaan Dalam Event MTQ

Salah satu persoalan besar setiap penyelenggaraan MTQ di Kota Sibolga adalah susahnya menemukan bibit-bibit siap pakai untuk disertakan dalam penyelenggaraan MTQ. Oleh sebab itu kami mengusulkan kepada Instansi Terkait agar dilakukan pembinaan intensif terhadap Taman Pembacaan Al-Qur’an (TPA/TPQ) sehingga diharapkan dimasa yang akan datang akan dihasilkan bibit-bibit yang memiliki kemampuan untuk mengikuti MTQ yang berasal dari wilayah Kota Sibolga sendiri.

Meskipun telah ada bantuan yang dialokasikan oleh Kementrian Agama bagi para pengajar di TPA/TPQ, namun hasilnya masih belum optimal. Oleh sebab itu kami mengusulkan agar Kecamatan diperkenankan untuk merumuskan program pembinaan yang terpisah dengan program pelaksanaan STQ/MTQ yang telah ada di Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013

Page 24: Ekspose Rapat Koordinasi Pemerintahan Camat Sibolga Utara Kota Sibolga

Demikian ekspose ini kami sampaikan, dihadapan peserta Rapat Koordinasi Pemerintahan untuk Bulan Maret 2013 kali ini. Kami berharap agar berbagai permasalahan-permasalahan yang telah kami ajukan saat ini, dapat segera diatasi sehingga akan menjadi entry point positif bagi keberhasilan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah Kecamatan Sibolga Utara, yang pada akhirnya juga akan memberikan dampak positif bagi keberhasilan pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah Kota Sibolga.

Sekian dan Terima Kasih

Horas

Sibolga, Maret 2013

CAMAT SIBOLGA UTARA,

MARAJAHAN SITORUSPenata Tk. I

NIP. 19640102 198602 1 002

2013EKSPOSE CAMAT SIBOLGA UTARADisampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Edisi Bulan Maret 2013