22
SISTEM EKSTRAPIRAMIDAL dr. Sasmoyohati, Sp S (K).

Ekstra Piramidal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekstra Piramidal

SISTEM EKSTRAPIRAMIDAL

dr. Sasmoyohati, Sp S (K).

Page 2: Ekstra Piramidal

Sistim ekstrapiramidal : Sistim Ekstrapiramidal adalah sistim motorik yg

serabut2 motoriknya tdk melalui piramis medula oblongata.

Sistim ini mempengaruhi sirkuit umpan balik motorik medula spinalis, batang otak, serebelum dan kortek serebri

Page 3: Ekstra Piramidal

Fungsi inti motorik medula spinalis yg melaksanakan gerakan otot,dikendalikan oleh 2 jalur saraf yg berasal dari kelompok inti di batang otak dan dari korteks motorik.

Inti di batang otak tsb juga berada dibawah pengaruh struktur diatasnya,antara lain dari korteks motorik,otak kecil dan ganglia basalis.

Page 4: Ekstra Piramidal

Perintah dari kosteks motorik untuk inti motorik medula spinalis dipengaruhi oleh keluaran (out put) dari ganglia basalis dan serebelum lewat talamus.

Dengan demikian gerakan otot menjadi halus, terarah dan terprogram.

Page 5: Ekstra Piramidal

.

SKEMA SIRKUIT SARAF FUNGSI MOTORIK

Page 6: Ekstra Piramidal

Ganglia Basalais.

Tersusun dari beberapa kelompok inti :

1. Striatum : terdiri dari Putamen dan Nukleus

Kaudatus.

2. Globus Palidus : terdiri dari Globus Palidus Eksternus (GPe) dan Globus Palidus Internus (GPi).

3. Substansia Nigra yg terdiri dari pars compacta (SNc) dan pars reticularis (SNr).

4. Nukleus Subthalami (STN).

Page 7: Ekstra Piramidal

Ganglia basalis sbg bag sistem motorik ekstrapiramidal mempunyai pengaruh besar terhadap gerakan otot dalam sirkuit motorik yang terjalin antara korteks motorik dg inti motorik medula spinalis.

Terdapat jalur saraf afferen yang berasal dari korteks motorik, korteks premotorik dan Supplementary motor area menuju ke ganglia basalis lewat putamen (striatum).

Dari putamen diteruskan langsung ke globus palidus internus (Gpi) sbg jalur langsung / jalur direk. Striatum(Put)Gpi.

Page 8: Ekstra Piramidal

Ada juga dari putamen menuju globus palidus internus, ttp melalui globus palidus eksternus (Gpe) dan Nukleus Subthalami (STN), sbg jalur indirek. Striatum (Put) Gpe Gpi atau Striatum (Put) Gpe STN Gpi.

Dari Gpi menuju ke inti-inti Talamus : Ventralis Anterior pars parvocellularis, Ventralis Lateralis pars oralis, Centromedian. Dari talamus menuju ke korteks dari mana jalur tsb berasal.

Masukan dari gang basalis ini kmd mem-pengaruhi sirkuit motorik kortikospinalis (Traktus Piramidalis).

Page 9: Ekstra Piramidal

Gambar skematis peran GB dlm sikuit motorik kortikospinalis.

Page 10: Ekstra Piramidal

Kelompok inti yg tergabung dlm GB berhubungan satu sama lain lewat jalur saraf yg berbeda-beda bahan perantaranya (Neurotransmitter).

Bbrp Neurotransmitter yg penting peranannya di dlm patofisiologi GB adalah sbb :

1. DOPAMIN. (DA).NT jalur Nigrostriatum dan jalur

Striatonigral.2. GLUTAMAT. (Glu).

NT jalur dr korteks ke striatum dan dr talamus ke korteks kmd dr korteks ke medula spinalis.

NT Eksitasi.

Page 11: Ekstra Piramidal

3. GABA.NT semua jalur keluaran dr kelompok inti

GB kecuali Nukleus Subthalamus (STN).NT Inhibisi.

4. ASETHYL KHOLINE (AK).NT jalur dari inti Pedunculopontis (PPN) ke

Striatum.

Page 12: Ekstra Piramidal

Skema jalur saraf dan NT nya dr kelompok inti GB dan korteks motrorik

.

Page 13: Ekstra Piramidal

Patofisiologi GB.

1. Ketidak seimbangan saraf DOPAMINERGIK dgn saraf KOLINERGIK.Striatum menerima persarafan

dopaminergik dari SNc dan persarafan kolinergik dari PPN.

Out put dari striatum yg akan mempengaruhi fungsi motorik korteks, ditentukan oleh keseimbangan kegiatan kedua saraf tersebut.

Page 14: Ekstra Piramidal

Bila kegiatan saraf dopaminergik meningkat / kegiatan saraf kolinergik menurun, maka saraf dopaminergik akan dominan pengaruhnya thd out put striatum shg timbul gjl hiperkinesia.

Bila kegiatan saraf dopaminergik menurun/kegiatan saraf kolinergik meningkat, maka saraf kolinergik akan dominan pengaruhnya thd out put striatum shg timbul gjl hipokinesia.

Page 15: Ekstra Piramidal

2. Ketidak seimbangan jalur direk dan indirek.Jalur dari striatum ke Gpi atau SNr dg dua

cara, jalur langsung/direk dan jalur tak langsung/ indirek.

Bila masukan jalur direk seimbang dg masukan jalur indirek, maka tidak ada kelainan gerakan motorik,oleh karena out put Gpi/SNr normal.

Page 16: Ekstra Piramidal

Ttp bila terjadi hiperaktifitas jalur direk atau hipoaktifitas jalur indirek, maka out put dari Gpi/SNr kearah talamokorteks akan menurun dan timbul gjl hiperkinesia.

Sebaliknya bila terjadi hipoaktifitas jalur direk atau hiperaktifitas jalur indirek, maka out put dr Gpi/SNr kearah talamokorteks akan meningkat, dan timbul gjl hipokinesia.

Page 17: Ekstra Piramidal

Secara skematis patofisiologis GB menurut teori ini dapat digambarkan sbb :

Page 18: Ekstra Piramidal

Gangguan pd sistim ekstrapyramidal akan menimbulkan : Gangguan gerak (Hiperkinesia dan Hipokinesia)disertai perubahan tonus otot (hipertonus/rigid dan hipotonus/flasid) dan sikap tubuh.

• Gangguan gerak disini tidak berkaitan dg kelemahan (paresis)

• Pd sebagian bsr gangg gerak, disebabkan o.k. kelainan di ganglia basalis dg lima nukleusnya.

• Pd keadaan normal terdpt arus rangsangan kortiko-kortikal, yg melalui inti2 basal (ganglia basalis) yg mengatur kendali korteks atau gerakan volunter dg proses inhibisi secara bertingkat

Page 19: Ekstra Piramidal

Input ke Striatum kaudatus dan putamen dari :• Korteks serebri (Glutaminergik)• Subst. Nigra pars kompakta (Dopaminergik)

berupa eksitasi

Output dari globus palidus internus : • Dari Subst Nigra pasr retikulare menginhibisi

talamus• Dari Talamus stimulasi eksitasi balik ke korteks

serebri.

Page 20: Ekstra Piramidal

• Apabila terjadi dis inhibisi talamus menyebabkan peningkatan eksitasi ke korteks serebri terjadilah Hiperkinesia.

• Gangguan pd ganglia basalis berasosiasi dg gangguan gerak tertentu, yaitu :

- Nukleus kaudatus Korea,

- Pitamen Distonia

- Nukleus Subtalamus Balismus

- Substantia Nigra Bradikinesia dan tremor istirahat.

Page 21: Ekstra Piramidal

Korea

Mrpkan gerakan cepat, singkat, irreguler, biasa-nya bilateral dan dpt melibatkan semua bagian tubuh.

Balismus :

Gerakan korea dg amplitudo yg luas dan pd bagian proksismal ekstremitas, shg seperti gerakan mengayun atau melempar bola.

Atetosis :

Gerak yg lbh lamban, tdk teratur, menggeliat dan terutama dibag distal ekstremitas, sering disertai hiperekstensi dan fleksi jari2.

Page 22: Ekstra Piramidal

Distonia :

- Kontraksi otot agonis dan antagonis pd waktu yg sama, mengakibatkan distorsi pd muka, ekstremitas dan badan.

- Tortikolis (lateral)

- Antekolis (depan)

- Retrokolis (belakang) Tremor :

Serentetan gerakan involunter karena otot-otot yg berlawanan berkontraksi secara bergantian