2
Ekstrak Umbi Rumput Teki Diyakini Mampu Atasi Leukemia Dikirim oleh siti-rahma pada 20 September 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 1204 dr Sulistyo Mulyo Agustini,.Sp.PPK bersama pendamping Sulistyo Mulyo Agustini, mahasiswa program doktor ilmu kedokteran (biomedik), meneliti ekstrak umbi rumput teki sebagai kandidat anti leukemia pada ujian disertasinya, Rabu (20/9/2018). Leukemia yang ia teliti adalah Leukemia Mieloblastik Akut atau Acute Myeloblastic Leukemia (AML). Pada AML, meskipun 40 sampai 45 persen pasien usia lebih muda dari usia 65 tahun dapat diterapi dengan teràpi terbaru, hanya 10 persen yang memiliki harapan hidup lebih panjang. Walaupun kejadian leukemia tidak banyak bila dibandingkan kanker lainnya, namun menurut Sulistyo, AML termasuk kegawat-daruratan onkologi hematologi, keterlambatan terapi dapat mengakibatkan kematian. Sehingga ia memilih AML dibandingkan kanker lainnya. Umbi rumput teki (Cyperus rotundus L) yang mudah dijumpai sebagai tanaman gulma ternyata diindikasi memiliki senyawa aktif sebagai anti kanker. Namun dijelaskan tidak semua rumput teki yang tersebar di seluruh dunia ini memiliki senyawa yang sama karena jenisnya yang beragam. Analisis ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L) menghasilkan temuan adanya 24 senyawa. Komposisi senyawa kimia yang terkandung dalam umbi rumput teki setelah diidentifikasi bisa digunakan sebagai obat medis tradisional yang tergolong sebagai anti oksidan. Selama ini, kemoterapi memang menjadi solusi pengobatan untuk AML. Namun kemoterapi nyatanya menimbulkan efek samping tinggi dan belum mempunyai mekanisme yang spesifik terhadap target sel karena obat yang digunakan juga membunuh sel yang sehat. Hal ini mendorong dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini untuk meneliti dengan pendekatan secara biomolekuler sebagai strategi pengobatan yang mengacu pada pendekatan individualized therapy. [siti-rahma/Humas UB]

Ekstrak Umbi Rumput Teki Diyakini Mampu Atasi Leukemia · €Artikel terkait Ujian Disertasi Adi Pramono Hendrata di Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Luluskan 111 Dokter Baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekstrak Umbi Rumput Teki Diyakini Mampu Atasi Leukemia · €Artikel terkait Ujian Disertasi Adi Pramono Hendrata di Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Luluskan 111 Dokter Baru

Ekstrak Umbi Rumput Teki Diyakini Mampu Atasi Leukemia

Dikirim oleh siti-rahma pada 20 September 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 1204

dr Sulistyo Mulyo Agustini,.Sp.PPK bersama

pendamping

Sulistyo Mulyo Agustini, mahasiswa program doktor ilmu kedokteran (biomedik), meneliti ekstrak umbi rumput teki sebagai kandidat anti leukemia pada ujian disertasinya, Rabu (20/9/2018). Leukemia yang ia teliti adalah Leukemia Mieloblastik Akut atau Acute Myeloblastic Leukemia (AML). Pada AML, meskipun 40 sampai 45 persen pasien usia lebih muda dari usia 65 tahun dapat diterapi dengan teràpi terbaru, hanya 10 persen yang memiliki harapan hidup lebih panjang.

Walaupun kejadian leukemia tidak banyak bila dibandingkan kanker lainnya, namun menurut Sulistyo, AML termasuk kegawat-daruratan onkologi hematologi, keterlambatan terapi dapat mengakibatkan kematian. Sehingga ia memilih AML dibandingkan kanker lainnya.

Umbi rumput teki (Cyperus rotundus L) yang mudah dijumpai sebagai tanaman gulma ternyata diindikasi memiliki senyawa aktif sebagai anti kanker. Namun dijelaskan tidak semua rumput teki yang tersebar di seluruh dunia ini memiliki senyawa yang sama karena jenisnya yang beragam.

Analisis ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L) menghasilkan temuan adanya 24 senyawa. Komposisi senyawa kimia yang terkandung dalam umbi rumput teki setelah diidentifikasi bisa digunakan sebagai obat medis tradisional yang tergolong sebagai anti oksidan.

Selama ini, kemoterapi memang menjadi solusi pengobatan untuk AML. Namun kemoterapi nyatanya menimbulkan efek samping tinggi dan belum mempunyai mekanisme yang spesifik terhadap target sel karena obat yang digunakan juga membunuh sel yang sehat. Hal ini mendorong dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini untuk meneliti dengan pendekatan secara biomolekuler sebagai strategi pengobatan yang mengacu pada pendekatan individualized therapy. [siti-rahma/Humas UB]