Upload
wahyu-susilo
View
50
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
xzcxz
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG DIGITAL
MODUL : 1
NAMA MODUL
NAMA : MUKTI MAULANA SIDIEK, WAHYU SUSILO
NIM : 1137070053, 1137070071
KELAS : 5B
KELOMPOK : 01
HARI, TANGGAL : SENIN, 14 SEPTEMBER 2015
WAKTU : 10.20-12.00
DOSEN/ASISTEN : SLAMET INDRIANTO,S.T
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
0
Modul 1
KONFIGURSI TRANSISTORMukti Maulana Sidiek (1137070053), Wahyu Susilo (1137070071) / Kelompok 01 / Senin,14 september 2015
Email : [email protected], [email protected]
Dosen/Asisten : Slamet Indrianto,S.T
Abstract
Terdapat tiga konfigurasi untuk komponen
Transistor; common base, common emitor, common
colector. Dalam laporan praktikum ini akan dibahas
mengenai prinsip dasar penguatan pada rangkaian
amplifier. Caranya dengan membandingkan besar
tegangan pada common base dan common colector,
demikian didapat hasil yang akan dibuktikan dalam
praktikum ini.
Index Terms— Transistor, Common base,
Common emiter
I. PENDAHULUAN
ransistor adalah alat semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal,
yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C).
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor. Pada laporan Praktikum yang
berjudul konfigurasi transistor ini akan di
pelajari cara kerja Transistor berdasar pada
terminal Common emiter.
T
II. TEORI DASAR
Common Emitor
Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor
transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis
dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai
penguat tegangan.
Penguat Common Emitor
Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat
terhadap sinyal input.
Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya
umpan balik positif, sehingga sering dipasang
umpan balik negatif untuk mencegahnya.
1
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah
(terutama pada sinyal audio).
Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah
karena bergantung pada kestabilan suhu dan
bias transistor.
III. METODOLOGI
Alat dan Bahan
-Power suply - Fungtion Generator
-osciloscope - PCB
- Transistor 9013 1 buah
-Resistor 1K2 Ω 2buah
5K6 Ω 1 buah
82K Ω 1 buah
15K Ω 1 buah
-Kapasitor 100nF 1 buah
Langkah Percobaan
1. Susunlah rangkaian sesuai gambar di
modul pada Projectboard, perhatikan
kaki E,B,C transistor.
2. Hubungkan + VCC dan ground dengan
power suply.
3. Hubungkan Vin dengan Fungtion
Generator dan osciloscope
4. Pada osciloscope chanel 1 dihubungkan
dengan Vin dan Chanel 2 di hubungkan
dengan Vout.
5. Aktifkan rangkaian. Lalu dengan
Fungtion Generator (FG) berikan sinyal
Vin sinus dengan frekuensi 1KHz atur
amplitudo Vin hingga didapatkan
sinyal mkasimum tak cacat (tidak
terpotong) pada Vout.
6. Amati dan gambarkan Vin (coupling
AC) dan Vout (gambarkan dengan
coupling AC dan coupling DC).
7. Kemudian ganti nilai Rc1 dengan
Rc2(5K6 Ω). Lakukan langkah seperti
sebelumnya. Lengkapi tabel data.
IV. HASIL DAN ANALISIS
Hasil pengamatan
Hasil pengamatan common emitter dengan R =1K2 Ω
didapat hasil Vin sebanyak 2 volt/div, Vout sebanyak
1 volt/div, Time/div = 1 ms.
Sehingga untuk mendapatkan Vin [Vpp] adalah 2
Volt.Vout adalah 1,8 volt. Gain atau penguatannya
adalah 0,9 dan beda fasa adalah 180ᵒ.
Output gelombang pada osciloscope saat menggunakan R
=1K2 Ω
Hasil pengamatan common emitter dengan R =5K6 Ω
didapat hasil Vin sebanyak 1,2 volt/div, Vout
sebanyak 2 volt/div, Time/div = 1 ms.
2
Sehingga untuk mendapatkan Vin [Vpp] adalah 1,2
Volt.Vout adalah 2 volt. Gain atau penguatannya adalah
1,6 dan beda fasa adalah 180ᵒ.
Output gelombang pada osciloscope saat menggunakan R
=5K6 Ω
Analisis
Penggantian nilai Rc dari semula bernilai R =1K2 Ω
menjadi R =5K6 Ω menyebabkan perbedaan nilai
tegagan input total Vin [Vpp] dan nilai tegagan output
total Vout [Vpp] , serta penguatan atau Gain pada
rangkaian.
Semakin besar nilai resistansi yang menghambat arus
ristrik mengalir ke transistor terminal common emiter,
maka akan semakain besar pula lah penguatan yang
terjadi dalam rangkaian ini.
V. KESIMPULAN
1. Penguatan atau gain di pengaruhi oleh besar
kecilnya nilai resistansi yang terhubung pada
common emiter.
2. Bentuk rangkaian percobaaan pada Common emiter
adalah bentuk penguatan sederhana yang terjadi
pada penguatan tegan di alat telekonunkikasi
khususnya seperti amplifier untuk menguatkan
frekuensi yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mukti maulana Sidiek, Makalah dasar elektronika
tentang Transistor,Uin sunan Gunung Djati Bandung.
2014
[2] Abduh Tuasikal,Muhammad. diunduh pada
tanggal 19 September 2015 dari
http:
/ / id.shvoong.com/exact-sciences/physics/20180
83-transistor-dan-penjelasannya-dasar-dasar/
#ixzz2D9ECmgJo
3
Nama saya Mukti maulana Sidiek lahir di bandung pada 20 juli 1995 sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hobi pribadi suka berpetualang untuk mencoba hal hal baru, bertemu dengan orang orang baru. Bagi saya pribadi elektro adalah suatu bentuk petualangan dalam hal perkembangan teknologi.juga sebagiai hal yang diniatakan ibadah. Moto hidup: Fokus pada tujuan
Nama saya Wahyu susilo lahir di kebumen 21 juli 1995 sedang berkuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hobi pribadi aadalah jualan online dan bersepedan. Prospek kedepan dibidang elektro adlah menjadi engginer yang lebih kompetitif memadukannya pula dibidang enterpreneur.
LAMPIRAN
Data percobaan saat menggunakan R =1K2 Ω
4
Data percobaan saat menggunakan R =5K
5
6
7
8