Upload
vuanh
View
274
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
Kalian pasti sudah mengenal alat-alat sebagai berikut. Plastisin,
pegas pada sepeda, motor dan lain-lainnya, benda-benda
tersebut dinamakan bahan elastisitas. Bahkan kalian juga
pernah meregangkan pegas dan pegas itu kembali kebentuknya
semula, dan kenapa itu bisa terjadi. Sebelum melanjutkan
pembahasan kita pada elastisitas, prhatikanlah materi berikut
ini
ELASTISITAS
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi benda-benda elastis dan plastis
2. Menjelaskan karakteristik benda elastis dan plastis
3. Mendiskusikan tegangan, regangan, modulus elastis suatu
bahan
4. Menjelaskan susunan pegas seri dan paralel
5. Menghitung besar tegangan, regangan, modulus elastis bahan
6. Menerapkan Hukum Hooke
7. Memformulasikan konstanta pegas seri dan paralel sesuai
Hukum Hooke
8. Menghitung persoalan tentang konstanta pegas seri dan
paralel
9. Menganalisis penerapan sifat elastis dalam kehidupan sehari-
hari
Kompetensi Dasar: 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
lastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk
semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau
tarikan) dari luar.
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu
perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda
akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang
diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh
molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam
cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.
Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat
elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam
disebut benda elastis. . Pada gambar 2.a, apabila
sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas panjang
pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka
hubungan antara perpanjangan pegas dengan gaya yang
diberikan dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini.
Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA
menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding dengan
pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas
dikatakan meregang secara linier. Jika F diperbesar
lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi.
Hal ini dikatakan batas linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa
E
A. SIFAT ELASTISITAS BAHAN
A.
1. benda elastis
1.
Gambar 2a. Batas elastisitas pada
pegas
Gambar 2b. Grafik
hubungan gaya dengan pertambahan pegas
kembali ke bentuk semula. Apabila gaya F diperbesar terus sampai melewati titik
B, pegas bertambah panjang dan tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya
dihilangkan. Ini disebut batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika gaya
terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus. Jadi, benda
elastis mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan melebihi batas
elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya sehingga akan putus.
Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke
bentuk awalnya) disebut benda plastis.
Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lilin mainan).
Perhatikan Gambar 4 yang menunjukkan sebuah benda
elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikan
gaya F sehingga bertambah panjang. Dalam keadaan ini,
dikatakan benda mengalami tegangan. Tegangan
menunjukkan kekuatan gaya yang
2. Benda Plastis
2.
B. TEGANGAN
menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan
sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dengan luas
penampang benda. Secara matematis dituliskan:
...................................................................... (1)
dengan:
= tegangan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)
Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa), dengan konversi:
1 pascal = 1 meter2
1 newton atau 1 Pa = 1 N/m2
didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan
panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:
.......................................(2)
Gambar 5. Bahan elastis akan bertambah panjang ketika
diberi gaya dengan:
e = regangan
ΔL = pertambahan panjang (m)
L = panjang mula-mula (m)
C. REGANGAN (STRAIN)
B.
Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut
berubah bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan
regangan adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis,
besarnya tegangan berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara
tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus
Young.
Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan
gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young.
Secara matematis dirumuskan:
...........................................................(3)
............................................................... (4)
dengan:
E = modulus Young (N/m2)
F = gaya (N)
L = panjang mula-mula (m)
ΔL = pertambahan panjang (m)
A = luas penampang (m2)
= tegangan (Pa)
e = regangan
Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenisbenda (komposisi benda),
tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa
jenis bahan dapat kalian lihat pada tabel dibawah ini Satuan SI untuk
1. Mata dan Kaca Mata
D. MODULUS YOUNG
E adalah pascal (Pa) atau Nm2.
Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume
dan ukuran). Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula,
apabila dikenai gaya sampai batas tertentu. Perhatikan Gambar 6 berikut!
Contoh soal
Gambar 5. Nilai modulus young dari berbagai jenis bahan
E. HUKUM HOOKE
Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah panjang
sebesar . Besar gaya F berbanding lurus dengan . Secara matematis dirumuskan
dengan persamaan berikut.
Keterangan:
F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
Δx : penambahan panjang pegas (m)
k : konstanta pegas (N/m)
Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut.
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan
tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke seorang arsitek yang
ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di
London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh
karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai hukum
Hooke. Hubungan antara Hukum Hooke dengan moduls
Young adalah sebagai berikut.
Hubungan antara tetapan/konstanta gaya (k) dengan
modulus Young (E), dituliskan sebagai berikut.
F = k Δx
CONTOH
SOAL
Pernahkah kalian melihat didalamnya tempat tidur atau springbed?
Springbed ada yang tersusun dari pegas-pegas yang disusun dengan posisi sama.
Cermati penjelasan berikut.
1. Susunan seri
Susunan pegas secara seri dapat dilihat contohnya
seperti pada Gambar 7 . Pada saat
diberi gaya maka semua pegas merasakan gaya yang sama.
Konstanta pegas penggantinya memenuhi hubungan berikut.
F. SUSUNAN PEGAS
2. Susunan paralel
Gambar 8. Pegas susunan paralel
Susunan pegas secara paralel dapat dilihat contohnya seperti
pada Gambar 8. Pada saat ditarik gaya maka pemanjangan
pegas sama dan gaya yang diberikan dibagi sebanding
konstantanya. Konstanta penggantinya memenuhi persaman
berikut.
3. Susunan campuran
Bagaimana jika beberapa pegas disusun campur? Tentu kalian sudah bisa
menjawabnya bahwa pada rangkaian itu akan berlaku sifat gabungan. Dalam
menganalisanya dapat ditent ukan dengan memilih susunan yang sudah dapat
dikategorikan seri atau paralelnya.
Gambar 7.
Pegas susunan seri
Gambar 9. Pegas susunan
campuran antara paralel dan seri
CONTOH
SOAL
Dalam kehidupan sehari-hari, alat yang menerapkan sifat elastis bahan
banyak dijumpai. Misalnya, pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, mobil-
mobilan, dan ketapel; perlengkapan rumah tangga seperti kursi sudut dan spring-
NO
3
G. PENERAPAN SIFAT ELASTIS
bed. Di sini akan dikemukakan beberapa contoh pemanfaatan peranan sifat
elastis bahan.
1. Alat Ukur Gaya Tarik Kereta Api
Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar.
Pegaspegas ini dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan
bergerak. Hal ini di lakukan untuk diukur gaya tarik kereta api sesaat
sebelum meninggalkan stasiun.
2. Peredam Getaran atau Goncangan Pada Mobil
Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang
kuat sehingga goncangan yang terjadi pada saat mobil
melewati jalan yang tidak rata dapat diredam. Dengan
demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan.
3. Peranan Sifat Elastis Dalam Rancang Bangun
Untuk menentukan jenis logam yang akan digunakan dalam
membangun sebuah jembatan, pesawat, rumah, dan sebagainya maka
modulus Young, tetapan pegas, dan sifat elastis, logam secara umum harus
diperhitungkan.
4. Contoh-Contoh Pemanfaatan Sifat Elastis dalam Olahraga
Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain, pada
papan loncatan pada cabang olah raga loncat indah dan tali busur pada
olahraga panahan. Karena adanya papan yang memberikan gaya Hooke pada
atlit, maka atlit dapat meloncat lebih tinggi daripada tanpa papan.
Sedangkan tali busur memberikan gaya pegas pada busur dan anak panah.
1. Kecendrungan pada suatu bahan untuk berubah dalam bentuk baik panjang,
lebar, maupun tinggi dengan massa yang tetap, yang disebabkan oleh gaya-gaya
yang menekan atau menariknya dan akan kembali ke bentuk semula pada saat
gaya yang bekerja pada bahan ditiadakan. Pernyataan di atas merupakan
pengerttian dari…
a. Elatistas
b. Sifat elastis
c. Sifat plastis
d. Modulus young
e. Tegangan dan regangan
2. Perhatikan pernyataan dibawah ini !
I. Pegas
II. Karet
III. Plastisin
IV. Tanah liat
Dari pernyataan di atas, yang termasuk bahan elastis adalah…
a. I,II
b. I,III
c. I,IV
d. II,IV
e. IV
EVALUASI
3. Sebuah balok 10 kg dikaitkan pada sebuah kawat yang memiliki luas penampang
2,4 mm2. Jika g = 9,8 ms-2, tegangan yang dialami kawat tersebut adalah….
a. 4,09x107 Nm-2
b. 4,17x 107 Nm-2
c. 5,10x 107 Nm-2
d. 5,27x 107 Nm-2
e. 5,79x 107 Nm-2
4. Kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 4 cm2. Ujung yang satu
diikat pada atap dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N. Ternyata
panjangnya menjadi 82 cm. Regangan (strain) kawat adalah…
a. 0,5.10-2
b. 1,5.10-2
c. 2,5.10-2
d. 3,5.10-2
e. 4,5.10-2
5. Sobat punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm2, kemudian
diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga bertambah panjang sebesar 5
cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm, berpakah modulus elastisitas
dari kawat tersebut?
a. 1,53 x 106 N/m2
b. 1,3 x 106 N/m2
c. 1,65 x 106 N/m2
d. 1,62 x 106 N/m2
6. Dua buah kawat x dan y panjangnya masing-masing 1 m dan 2 m ditarik dengan
gaya yang sama sehingga terjadi pertambahan panjang masing-masing 0,5 mm
dan 1 mm. Jika diameter kawat y dua kali diameter kawat x, maka perbandingan
modulus young kawat x terhadap kawat y adalah …..
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 4
d. 2 : 1
e. 4 : 1
7. Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4 mm x 2
mm. Modulus elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika pada ujung
batang ditarik dengan gaya 40 N. Berapa pertambahan panjang besi tersebut?
a. 1 mm
b. 0,1 mm
c. 0,01 mm
d. 0,001 mm
8. Seorang anak yang massanya 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas
sehingga pegas bertambah panjang 10 cm. Tetapan pegas bernilai...
A. 500 N/m
B. 5 N
C. 50 N/m
D. 20 N/m
E. 5000 N/m
9. Untuk meregangkan sebuah pegas sebesar 4 cm diperlukan usaha 0,16 J. Gaya
yang diperlukan untuk meregangkan pegas tersebut sepanjang 2 cm diperlukan
gaya sebesar...
A. 0,8 N
B. 1,6 N
C. 2,4 N
D. 3,2 N
E. 4,0 N
10. Dua pegas identic dirangkai seperti pada gambar di bawah ini!
Hitunglah nilai konstanta pengganti dari gambar dua pegas identic di atas, jika
diketahui nilai k = 400 N/m2.
a. 100N/m
b. 200N/m
c. 300N/m
d. 400N/m
e. 500N/m
1.
2.
3.
4.
5.
RESPON
DAFTAR PUSTAKA
Kainginan, marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan
matematika dan ilmu alam. Jakarta : Erlangga.
Handayani, Sri Dkk. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: CV. Adi
Perkasa.
Sarwono Dkk. 2009. FISIKA 2 mudah dan sederhana untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo,tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.