26
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH LUAS PERMUKAAN ELEKTRODA BERUPA LEMPENGAN STAINLES STEEL TERHADAP VOLUME HASIL ELEKTROLISIS H 2 O DENGAN KATALISATOR KCl 10% (Tugas Mata Kuliah Eksperiment Fisika Sekolah) Oleh : Dita Asyri Vebrina (0643022014) Erwan Yaferta (0643022018) Sri Yulianti (0643022043)

Elek Tro Lizer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Elek Tro Lizer

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGARUH LUAS PERMUKAAN ELEKTRODA BERUPA LEMPENGAN STAINLES STEEL

TERHADAP VOLUME HASIL ELEKTROLISIS H2O DENGAN KATALISATOR KCl 10%(Tugas Mata Kuliah Eksperiment Fisika Sekolah)

Oleh :

Dita Asyri Vebrina (0643022014)Erwan Yaferta (0643022018)Sri Yulianti (0643022043)

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2009

Page 2: Elek Tro Lizer

DAFTAR ISI

JUDUL

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUANI.1 Latar Belakang I.2 Tujuan PercobaanI.3 Rumusan MasalahI.4 Hipotesa

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PROSEDUR PERCOBAANIII.1 Alat dan Bahan III.2 Cara Kerja

IV. HASIL PENGAMATAN Dan ANALISIS DATAIV.1 Data Hasil PengamatanIV.2 Analisis Data

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 3: Elek Tro Lizer

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena

hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan

energi yang cukup. Dewasa ini dan beberapa tahun ke depan, manusia masih akan

tergantung pada sumber energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang

mampu memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar. Sedangkan

sumber energi alternatif / terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan energi

manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan tingkat keekonomian yang

belum bisa bersaing dengan energi konvensional.

Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber

energy fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi

fosil. Melihat kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan penelitian yang

intensif untuk mencari, mengoptimalkan dan menggunakan sumber energi

alternatif / terbarukan. Hasil penelitian tersebut diharapkan mampu mengatasi

beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan energi fosil.

Salah satu bentuk energi terbarukan yang dewasa ini menjadi perhatian besar pada

banyak negara, terutama di negara maju adalah hidrogen. Hidrogen diproyeksikan

oleh banyak negara akan menjadi bahan bakar masa depan yang lebih ramah

lingkungan dan lebih efisien. Dimana suplai energi yang dihasilkan sangat bersih

karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi selama berlangsungnya proses.

Daya hidrogen terutama dalan bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel

cells) menjanjikan penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan tidak polusi,

sehingga menyebabkan ketertarikan banyak perusahaan energi terkemuka di

dunia, industry otomotif maupun pemerintahan. Teknologi sel bahan bakar ini

dengan begitu banyak keuntungan yang dijanjikan menimbulkan gagasan

Page 4: Elek Tro Lizer

"hydrogen economy" dimana hidrogen dijadikan sebagai bentuk energi utama

yang dikembangkan.

I.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah menyelidiki elektroda yang

baik untuk digunakan pada proses Elektrolisis air dalam produksi gas

Hidrogen.

I.3 Rumusan Masalah

Peristiwa elektrolisis merupakan suatu peristiwa pemisahan H2O menjadi gas

H2 dan O2 yang melibatkan reaksi kimia di dalamnya. Dalam proses reaksinya

selain hal-hal tersebut diperlukan sepasang elektroda. Elektroda yang

digunakan dalam percobaan ini berupa lempengan logam stainless steel.

Apakah besar ukuran elektroda yang digunakan mempengaruhi reaksi

elektrolisis?

Bagaimanakah hubungannya dengan KCl 10% yang dalam percobaan ini

berperan sebagai katalisator?

Dan bagaimanakah karakteristik elektroda yang baik digunakan dalam proses

elektrolisis air, baik ditinjau dari bahan dan luasan permukaannya?

I.4 Hipotesa

Dari rumusan masalah diatas dan teori penunjang yang ada praktikan

berhipotesis bahwa pada elektroda yang memiliki luas penampang yang lebih

besar dapat menghasilkan gas hydrogen yang lebih banyak, karena proses

pengikatan electron dan H+ akan semakin banyak sehingga pembentukan gas

H2 semakin banyak.

Page 5: Elek Tro Lizer

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Hidrogen

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H

dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna,

tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas

diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu,

hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75%

dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh

hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang

dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari

berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan

dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih

mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.

Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium, yang

inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa

ionic hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion).

Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat

dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting

dalam reaksi asam basa yang mana banyak rekasi ini melibatkan pertukaran

proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya

atom netral yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara

analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran

yang sangat penting dalam perkembangan mekanika kuantum.

Page 6: Elek Tro Lizer

Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi

serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286

kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)

Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen

meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada

temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni

memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata

telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran

hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah

satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen. Karakteristik lainnya dari api

hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara,

sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan

hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang

pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh

terbakarnya bahan bakar diesel yang bocor.

H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia

bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan

fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen

fluorida. Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini

dengan persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90%

berdasarkan jumlah atom. Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar

di bintang-bintang dan planet – planet gas raksasa. Awan molekul dari H2

diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan peran

penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi

nuklir daur CNO.

Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan

atomic dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai

plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan

Page 7: Elek Tro Lizer

konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi

(menghasilkan cahaya dari matahari dan bintang lain). Partikel yang

bermuatan dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh,

dalam angin surya, partikel-partikel ini berinteraksi dengan magnetosfer bumi

dan mengakibatkan arus Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen

ditemukan dalam keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah

besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem Lymanalpha teredam

diperkirakan mendominasi rapatan barionik alam semesta sampai dengan

pergeseran merah z=4.

Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas

diatomik, H2. Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm

berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas

hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih

merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan

hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti

hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan

ganggang.

2. Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.

Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer

kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air

asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan

tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,

uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti

suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas

permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air

bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi

kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga

Page 8: Elek Tro Lizer

diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada

bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan

(air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami

terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan

sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,

monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah

memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004,

yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Sifat-sifat kimia dan fisika

Air

Informasi dan sifat-sifat

Nama sistematis Air

Nama alternatifaqua, dihidrogen monoksida,

Hidrogen Hidroksida

Rumus molekul H2O

Massa molar 18.0153 g/mol

Densitas dan fase0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)

0.92 g/cm³ (padatan)

Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)

Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 °F)

Kalor jenis4184 J/(kg·K) (cairan pada

20 °C)

Page 9: Elek Tro Lizer

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun

atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air

bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu

pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini

merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa

jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara

hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang

mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen

sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang

mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua

elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas

pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan

oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat

elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom

oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan

oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada

tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol.

Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini

membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk

dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik

ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat

kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di

bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat

Page 10: Elek Tro Lizer

dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)

dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

3. Elektrolisis Air

Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogen adalah dengan proses

elektrolisa air dengan bantuan energi listrik DC. Elektrolisis air adalah peristiwa

penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan

menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut.

Sebuah tangki diisi dengan air (Demin) yang dicampur dengan larutan

KCl, sehingga air tersebut dapat bertindak sebagai konduktor untuk

menghantarkan listrik. Campuran air dan larutan KCl disebut dengan elektrolit.

Dalam elektrolit tersebut dipasang dua buah elektroda masing-masing adalah

elektroda positif atau anoda dan elektroda negatif atau katoda. Bagian anoda

dihubungkan dengan kutub positif listrik arus searah dan katoda pada kutub

negatifnya.

Jika arus searah mengalir maka terjadilah peristiwa elektrolisa, sehingga

atom-atom hidrogen dari air akan kehilangan elektronnya, sedangkan atom-atom

oksigen mendapat tambahan elektron. Dengan demikian atom oksigen menjadi

sebuah ion bermuatan negatip (O-) dan atom hidrogen menjadi sebuah ion yang

bermuatan positip (H+). Karena bermuatan positip, ion-ion H+ akan tertarik ke

katoda yang bermuatan negatip. Ion-ion H+ ini akan berkumpul di katoda. Pada

saat menyentuh katoda, ion H+ akan menerima sebuah elektron dan kembali

menjadi sebuah atom H biasa tanpa bermuatan. Atom-atom hidrogen ini

bergabung menjadi gas H2 dalam bentuk gelembung-gelembung dan melalui

katoda akan naik ke atas keluar dari tangki. Dalam proses ini elektrolit harus

selalu ditambah air karena H2O terus menerus terurai. Dengan demikian dalam

poroses elektrolisa ini, air bertindak sebagai bahan baku. Dari semua  proses yang

terjadi bisa diterjemahkan seperti dibawah ini :         

2H2O(l)  + Electrical Energi –>  2H2(g)+O2(g)

Page 11: Elek Tro Lizer

 Dimana energi listrik di konversi ke energi kimia menjadi gas hidrogen.

Reaksi elektrolisis pada bagian katoda dan anoda dengan menggunakan larutan

KOH adalah sebagai berikut :

Katoda (elektroda hidrogen)

2 H2O + 2e-    –>   H2 + 2OH-

Anoda (elektroda oksigen)

2 OH   –>  1/2 O2 + H2O + 2e-

Pada proses ini air sangat dibutuhkan dan hanya 2 elektroda yang terlibat

dalam proses penguraian molekul air. Pada reaksi elektrolisa ini tidak terdapat

reaksi sampingan yang merugikan. Jadi proses dari reaksi tersebut diatas bersih,

aman dan tidak memerlukan pemisahan ataupun purifikasi produk yang di

hasilkan.

Dalam proses elektrolisa untuk memproduksi gas  oxyhydro  ada tiga

faktor utama yang bekerja. Pertama, arus listrik searah (DC) yang mengalir

melalui dua komponen yang bekerja yaitu kawat elektroda yang bersinggungan

langsung dengan air. Kedua, pusaran magnet (Magnetik Vortex ) yang di

timbulakan oleh elektroda tersebut. Ketiga, Tekanan udara ( vacuum ) yang

berasal dari mesin itu sendiri. Begitu juga penampang dari elektroda yang di

gunakan sangat berpengaruh pada kuantitas dari produksi gas oxyhydro,semakin

banyak permukaan penampang elektroda yang bersinggungan langsung dengan air

maka akan senakin banyak juga produksi gas yang akan di hasil kan,ini karna

penampang elektroda juga berhubungan langsung dengan arus listrik yang

mengalir.

Page 12: Elek Tro Lizer

III. PROSEDUR PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini, antara lain :

Lem perekat

Lakban

1 liter Larutan KCL 10 %

10 ml Air sabun

20 ml Tabung suntik

1 buah Penggaris

1 buah Tabung reaksi (toples)

1 buah Selang

2 buah Kabel penghubung

1 buah Adaptor

4 buah Lempeng Stainlis steel sebagai elektroda dengan ukuran

( 1 x 2 cm2)

( 2 x 2 cm2)

( 2 x 4 cm2)

( 2 x 5 cm2)

III.2 Cara Kerja

Persiapan Percobaan

1. Merangkai rangkaian KIT elektroliser

2. Menghubungkan kabel penghubung pada kedua kutub baja stainlis pada

tegangan 5 Volt

Page 13: Elek Tro Lizer

3. Menggunakan jarak diameter antara kedua lempeng stainlist 1cm

Cara Kerja

1. Mengisi toples dengan larutan KCl 10%, pastikan lempeng elektroda

stainless berada di dalam larutan tersebut (kurang lebih 75% badan

elektroda tenggelam dalam larutan elektrolit).

2. Elektroda positif dan electroda Negatif hanya berdekatan saja tidak saling

menyentuh / berhubungan.

3. Menutup toples dengan erat.

4. Menyambungkan selang vaccum ke salah satu pentil, beri cabang ke toples

2 sehingga kedua toples terhubung.

5. Menyambungkan kabel pada terminal di toples.

6. Menghubungkan ke sumber arus, tekan saklar pada posisi on. Bila didalam

toples timbul gelembung putih, maka Hidrogen telah terbentuk.

7. Mengulangi langkah 1 sampai 6 menggunakan lempengan elektroda yang

berbeda ukurannya, yaitu (a) 1 x 2 cm2, (b) 2 x 3 cm2, (c) 2 x 4 cm2, (d) 2 x

5 cm2.

8. Mencatat hasil pengamatan pada table di bawah ini!

No.

Perc.Luas Lempeng Elektroda

Gas Hasil Elektrolisis Selang

waktu

(lamanya)

Pengamatan

pada elektroda

Gelembung

gas

Volume

gas

Page 14: Elek Tro Lizer

IV. HASIL PENGAMATAN Dan ANALISIS DATA

IV.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel Hasil PercobaanLuas Penampang Pengukuran Vulume Gas Waktu (t)

1 x 2 cm2 6 ml = 6 x 10-6 m3 60 s

2 x 2 cm2 4,8 ml = 5,4 x 10-6 m3 60 s

2 x 4 cm2 4,4 ml = 4,4 x 10-6 m3 60 s

2 x 5 cm2 3,8 ml = 3,8 x 10-6 m3 60 s

IV.2 Analisis Data

Dari uji coba KIT elektroliser yang telah praktikan rangkai didapat data

pengamatan seperti yang tertera pada table hasil pengamatan. Dalam selang

waktu 1 menit (60 sekon), pengamatan pada elektroda menghasilkan

gelembung-gelembung putih, yang merupakan hasil elektrolisis yaitu gas

hidrogen. Praktikan melakukan 4 kali percobaan menggunakan pasangan

elektroda dengan ukuran penampang yang berbeda.

Volume Gas hydrogen hasil elektrolisis yang didapat menyatakan bahwa

semakin besar luas penampang elektroda yang digunakan, gas hydrogen yang

dihasilkan dari proses elektrolisis semakin banyak. Hal tersebut dapat dilihat

berdasarkan data pada table pengamatan. Pada elektroda berukuran (1 x 2)

cm2, volume gas hydrogen yang berhasil didapat sebesar 6 x 10-6 m3 lebih

Page 15: Elek Tro Lizer

banyak dibandingkan volume gas yang didapat menggunakan elektroda

berluas penampang (2 x 5) cm2 yaitu 3,8 x 10-6 m3.

Pengamatan lainnya yaitu perubahan warna pada larutan elektrolit akibat dari

proses reaksi kimia yang berlangsung. Larutan elektrolit yang praktikan

gunakan pada percobaan ini adalah larutan Kalium klorida (KCl) dengan

kadar kekentalan 10%. Larutan elektrolit tersebut mula-mula tidak berwarna

(bening). Setelah proses elektrolisis, kurang lebih dalam selang waktu 1 menit

ketika dihubungkan ke sumber arus, larutan tersebut berubah warna menjadi

kekuningan kemudian lama kelamaan berubah menjadi kehijauan.

Pada percobaan praktikan menggunakan sumber arus dengan tegangan 5 volt.

Pasangan elektroda di desain sedemikian rupa sehingga kedua elektroda tidak

saling bersinggungan dengan jarak antar elektroda adalah 1 cm.

Spesifikasi KIT elektroliser

1. Tabung ElektroliserTabung elektroliser merupakan tempat penampungan larutan eletrolit,

sekaligus tempat berlangsungnya proses elektrolisis untuk menghasilkan

gas Hidroxy. Di dalam tabung ini terdapat dudukan elektroda yang akan

diberi arus listrik dari accu (baterai). Tabung elektroliser yang digunakan

terbuat dari bahan kaca atau plastik tahan panas. Sebab proses eletrolisis

yang menghasilkan gas Hidroxy pada prinsipnya menggunakan reaksi

elektrokimia yang dapat menimbulkan panas. Tabung yang digunakan

untuk proses elektrolisis dapat juga menggunakan bahan-bahan yang

mudah di dapatkan. Diameter tabung yang digunakan adalah 10-20 cm,

sedangkan tingginya 20-30 cm atau cukup menampung 1 liter air.

2. Elektroda

Gas Hidroxy yang dihasilkan dalam proses elektrolisis terjadi akibat

adanya arus listrik yang melewati elektroda dan akan menguraikan unsur-

unsur air. Elektroda terdiri dari dua kutub, yaitu katoda (-) dan anoda (+)

Page 16: Elek Tro Lizer

yang dimasukkan ke dalam larutan elektrolit. Jika elektroda tersebut

diberi arus listrik, akan muncul gelembung-gelembung kecil berwarna

putih (gas hidroxy).

Elektroda yang digunakan pada proses elektrolisa terbuat dari lempeng

stainless steel yang tahan terhadap karat. Sebagai tempat dudukan

elektroda di gunakan penyangga berupa logam stainless steel juga,

praktikan memanfaatkan dari gagang sendok stainles agar tahan terhadap

air dan panas serta mudah di peroleh sehingga kedua elektroda tersebut

tidak saling singgung atau bersentuhan. Jika kedua elektroda tersebut

saling bersentuhan, akan menyebabkan korsleting yang akan merusak

accu.

3. Larutan Elektrolit

Elektrolit digunakan untuk menghasilkan gas Hidroxy pada proses

elektrolisis. Elektrolit terdiri atas air murni atau air demineral dan

katalisator. Katalisator akan larut di dalam air murni dan menyatu

membentuk larutan elektrolit. Katalis yang digunakan pada proses

elektrolisis menggunakan Kalium Klorida (KCl).

Page 17: Elek Tro Lizer

V. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa :

1. Semakin besar luas penampang elektroda yang digunakan, gas hydrogen

yang dihasilkan dari proses elektrolisis semakin banyak.

2. Dalam proses elektrolisis, terdapat perubahan sebagai akibat dari reaksi

kimia yang berlangsung berupa : terdapat gelembung – gelembung udara

pada elektroda, dan perubahan warna larutan.

3. Dengan demikian hipotesis praktikan mengenai percobaan ini ternyata

tidak terbukti.

Page 18: Elek Tro Lizer

DAFTAR PUSTAKA

Nov, 04, 2009. Community Portal of Gunadarma University (http://Ipep.blogspot.com)

http://alrehabmed.blogspot.com/2008/04/elektroliser-sederhana.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen

http://www.energiterbarukan.net/index.php?option=com_content&task=view&id=76&Itemid=80