6
ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 8 Upaya Meningkatkan Indeks Prestasi Mahasiswa Politeknik Melalui Online Self Assessment System Tata Supriyadi Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung, Kotak Pos 1234, Bandung 40012 [email protected] AbstrakDalam aturan akademik Politeknik apabila mahasiswa memperoleh nilai E maka statusnya akan dinyatakan drop out (DO). Begitu pula bila memperoleh nilai D tidak ada kesempatan untuk mengulang dan memperbaiki nilai di semester berikutnya karena kurikulum di Politeknik menggunakan sistem paket. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan alat bantu agar mahasiswa memperoleh nilai lebih baik. Alat bantu ini dinamakan Online Self Assessment Systems (OSAS). OSAS digunakan mahasiswa untuk sarana latihan sebelum menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester. OSAS telah diujikan pada dua kelas yang berbeda. Hasilnya menunjukan kelas yang menggunakan OSAS mempunyai nilai rata-rata kelas lebih tinggi 11% dari kelas yang tidak menggunakan OSAS. AbstractIn the rules of academic POLBAN if students acquire E then his status shall be declared to drop out (DO). Similarly, when getting the value of D there is no opportunity to repeat and improve the value of the next semester because the Polytechnics curriculum use system package. This study aims to design and implement the tools that students get better grades. The tool is called Online Self Assessment Systems (OSAS). OSAS used for student training tool before facing midterms and final exams of the semester. OSAS has been tested on two different classes. The results showed that using OSAS class has an average value of a higher grade 11% of the class who did not use OSAS. Keywordsonline assessment, self assessment, OSAS I. PENDAHULUAN Pendidikan di Politeknik menerapkan sistem pendidikan model paket dengan lama pendidikan 3 tahun untuk program D3 dan 4 tahun untuk program D4. Mahasiswa harus menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Bila mahasiswa memperoleh nilai jelek tidak ada kesempatan mengulang di semester berikutnya. Bahkan dalam kasus terburuk ada aturan akademik yang menyatakan apabila mahasiswa mendapatkan nilai E, maka statusnya akan di drop out (DO) di semester tersebut. Untuk mengatasi permasalahan akademis tersebut harus dicari sebuah solusi. Solusinya berupa alat bantu yang bisa menguji kemampuan akademis mahasiswa sebelum mereka mengerjakan ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS). Online Self Assessment Systems dapat menjadi salahsatu solusinya. Mahasiswa bisa menguji dirinya sendiri secara online lewat media internet untuk mata kuliah yang sedang ditempuh. Hasilnya bisa langsung diketahui setelah selesai latihan. Beberapa penelitian tentang online assessment sudah pernah dilakukan sebelumnya. Salahsatu penerapan teknologi informasi dalam penyelengaraan ujian adalah Computer- Assisted Assessment (CAA). Perkembangan ketersediaan jaringan memungkinkan CAA dapat di-install pada sebuah server kemudian diakses melalui browser [1]. Pengaruh online self assessment dengan model soal pilihan ganda terhadap metode pembelajaran siswa dapat membantu membangkitkan ingatan siswa dalam menghubungkan antara pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan saat ini [2]. Online quizzes juga berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa. Online quizzes yang digunakan memberikan praktek penyelesaian masalah dan umpan balik detil dengan segera yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai. Beberapa siswa mengakui bahwa online quizzes telah membantu mereka untuk bekerja lebih konsisten sepanjang semester [3]. Keuntungan online assessment bisa memfasilitasi [4] : 1. Test bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. 2. Cukup menggunakan PC standar dengan yang dilengkapi web browser. 3. Penjadwalan test bisa dilakukan secara otomatis. 4. Pertanyaan soal bisa dengan mudah digunakan ulang dari bank soal, mudah untuk diedit dan diganti. 5. Hasil test bisa diperoleh secara otomatis, dianalisis dan diseminasikan untuk berbagai keperluan seperti evaluasi proses belajar mengajar. Computer based test juga pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Sistem test penempatan (placement test) berbasis komputer telah berhasil dikembangkan dan digunakan untuk proses seleksi dalam menentukan penempatan level kelas yang sesuai dengan kemampuan peserta bimbingan [5]. Model computer based test telah berhasil dibuat dari pengembangan assessment modul pada i-elisa dengan menganalisis fitur-fitur yang telah ada, serta studi analisis terhadap assessment module yang terdapat pada aplikasi Moodle dan ATutor [6].

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 8 Upaya Meningkatkan ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/68/jbptppolban-gdl-tatasupriy... · Bahkan dalam kasus terburuk ada aturan akademik yang

Embed Size (px)

Citation preview

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 8

Upaya Meningkatkan Indeks Prestasi Mahasiswa

Politeknik Melalui Online Self Assessment System

Tata Supriyadi

Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung, Kotak Pos 1234, Bandung 40012

[email protected]

Abstrak— Dalam aturan akademik Politeknik apabila

mahasiswa memperoleh nilai E maka statusnya akan dinyatakan

drop out (DO). Begitu pula bila memperoleh nilai D tidak ada

kesempatan untuk mengulang dan memperbaiki nilai di

semester berikutnya karena kurikulum di Politeknik

menggunakan sistem paket. Penelitian ini bertujuan untuk

merancang dan mengimplementasikan alat bantu agar

mahasiswa memperoleh nilai lebih baik. Alat bantu ini

dinamakan Online Self Assessment Systems (OSAS). OSAS

digunakan mahasiswa untuk sarana latihan sebelum

menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

OSAS telah diujikan pada dua kelas yang berbeda. Hasilnya

menunjukan kelas yang menggunakan OSAS mempunyai nilai

rata-rata kelas lebih tinggi 11% dari kelas yang tidak

menggunakan OSAS.

Abstract— In the rules of academic POLBAN if students acquire

E then his status shall be declared to drop out (DO). Similarly,

when getting the value of D there is no opportunity to repeat and

improve the value of the next semester because the Polytechnics

curriculum use system package. This study aims to design and

implement the tools that students get better grades. The tool is

called Online Self Assessment Systems (OSAS). OSAS used for

student training tool before facing midterms and final exams of

the semester. OSAS has been tested on two different classes. The

results showed that using OSAS class has an average value of a

higher grade 11% of the class who did not use OSAS.

Keywords— online assessment, self assessment, OSAS

I. PENDAHULUAN

Pendidikan di Politeknik menerapkan sistem pendidikan

model paket dengan lama pendidikan 3 tahun untuk program D3 dan 4 tahun untuk program D4. Mahasiswa harus

menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Bila mahasiswa

memperoleh nilai jelek tidak ada kesempatan mengulang di

semester berikutnya. Bahkan dalam kasus terburuk ada aturan

akademik yang menyatakan apabila mahasiswa mendapatkan

nilai E, maka statusnya akan di drop out (DO) di semester

tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan akademis tersebut harus

dicari sebuah solusi. Solusinya berupa alat bantu yang bisa

menguji kemampuan akademis mahasiswa sebelum mereka

mengerjakan ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir

semester (UAS).

Online Self Assessment Systems dapat menjadi salahsatu

solusinya. Mahasiswa bisa menguji dirinya sendiri secara

online lewat media internet untuk mata kuliah yang sedang

ditempuh. Hasilnya bisa langsung diketahui setelah selesai

latihan.

Beberapa penelitian tentang online assessment sudah

pernah dilakukan sebelumnya. Salahsatu penerapan teknologi

informasi dalam penyelengaraan ujian adalah Computer-

Assisted Assessment (CAA). Perkembangan ketersediaan

jaringan memungkinkan CAA dapat di-install pada sebuah

server kemudian diakses melalui browser [1]. Pengaruh online self assessment dengan model soal

pilihan ganda terhadap metode pembelajaran siswa dapat

membantu membangkitkan ingatan siswa dalam

menghubungkan antara pengetahuan sebelumnya dengan

pengetahuan saat ini [2].

Online quizzes juga berpengaruh terhadap kebiasaan

belajar siswa. Online quizzes yang digunakan memberikan

praktek penyelesaian masalah dan umpan balik detil dengan

segera yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai.

Beberapa siswa mengakui bahwa online quizzes telah

membantu mereka untuk bekerja lebih konsisten sepanjang semester [3].

Keuntungan online assessment bisa memfasilitasi [4] :

1. Test bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

2. Cukup menggunakan PC standar dengan yang dilengkapi

web browser.

3. Penjadwalan test bisa dilakukan secara otomatis.

4. Pertanyaan soal bisa dengan mudah digunakan ulang dari

bank soal, mudah untuk diedit dan diganti.

5. Hasil test bisa diperoleh secara otomatis, dianalisis dan

diseminasikan untuk berbagai keperluan seperti evaluasi

proses belajar mengajar.

Computer based test juga pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Sistem test penempatan (placement test)

berbasis komputer telah berhasil dikembangkan dan

digunakan untuk proses seleksi dalam menentukan

penempatan level kelas yang sesuai dengan kemampuan

peserta bimbingan [5].

Model computer based test telah berhasil dibuat dari

pengembangan assessment modul pada i-elisa dengan

menganalisis fitur-fitur yang telah ada, serta studi analisis

terhadap assessment module yang terdapat pada aplikasi

Moodle dan ATutor [6].

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 9

Piranti penyusun soal ujian berbasis web untuk mata

pelajaran di SMP telah berhasil dikembangkan. Hasilnya bisa

mengukur kualitas soal yang telah diujikan dengan metode

statistik analisis item [7].

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini

bertujuan merancang dan mengimplementasikan sebuah

aplikasi Online Self Assessment System (OSAS) untuk mahasiswa Politeknik. Untuk kemudahan penelitian diambil

sampel tempat studi kasus penelitian di Program Studi Teknik

Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro POLBAN tempat

dimana penulis mengajar. OSAS bisa memfasilitasi dosen

untuk meng-upload soal dan memfasilitasi mahasiswa untuk

berlatih soal. Diharapkan dengan media OSAS ini bisa

meningkatkan nilai rata-rata UTS maupun UAS karena

mahasiswa sudah pernah berlatih soal sebelumnya.

II. METODOLOGI PEMBUATAN OSAS

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang disesuaikan dengan model penelitian rekayasa perangkat

lunak metode waterfalls seperti yang ditunjukan oleh Diagram

Alir pada Gambar 1[8].

Analisis

Kebutuhan

Pengujian

&

Evaluasi

Implementasi

&

Pengembangan

Perancangan

Sistem

Pengambilan

kesimpulan

Gambar 1. Diagram Alir untuk metode pengembangan OSAS

Analisis kebutuhan sistem terdiri dari Analisis bisnis,

Analisis pengguna, Analisis fungsi sistem, Analisis basis data,

Analisis user interface, Analisis pengkodean dan Analisis

keamanan dasar sistem.

Hasil analisis proses bisnis digunakan sebagai acuan untuk

merancang sistem yang dibutuhkan. Perancangan sistem terdiri dari Lingkup batasan perancangan, perancangan sistem

keamanan, perancangan model UML, perancangan ERD,

perancangan basis data dan perancangan antarmuka.

Lingkup batasan perancangan dibatasi untuk skala database

tingkat program studi. Perancangan keamanan sistem dengan

mempertimbangkan aspek-aspek keamanan menurut standar

ITU-TX.100 yaitu otentifikasi, kontrol akses, kerahasisaan

data, integritas data dan nirpenyangkalan (Non-Repudiation)

[9].

III. PERANCANGAN OSAS

Rancangan sistem menggunakan Unified Modeling Langguage (UML) dengan tujuan untuk memudahkan proses

implementasi. UML terdiri Use Case Diagram, Class

Diagram dan Sequence Diagram.

Perancangan Use Case Diagram terdiri dari Use Case

Diagram Administrator, Use Case Diagram Dosen dan Use

Case Diagram Mahasiswa seperti yang ditunjukan pada

Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 2. Use Case Diagram Mahasiswa

Gambar 3. Use Case Diagram Mahasiswa

Gambar 4. Use Case Diagram Mahasiswa

Selanjutnya dibuat perancangan Class Diagram untuk

menunjukan hubungan masing-masing objek yang ada dalam

sistem. Ada empat Class Diagram terdiri dari Class Diagram

Menu Utama, Class Diagram Administrator, Class Diagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 10

Dosen dan Class Diagram Mahasiswa seperti yang ditunjukan

pada Gambar-5, Gambar-6, Gambar-7 dan Gambar- 8.

Gambar 5. Class Diagram Menu Utama

Gambar 6. Class Diagram Menu Administrator

Gambar 7. Class Diagram Dosen

Gambar 8. Class Diagram Mahasiswa

Untuk menjelaskan aktivitas masing-masing objek dalam sistem, perancangan dilengkapi dengan rancangan Sequence

Diagram untuk menunjukan urutan aktivitas dari sebuah objek.

Gambar-9, Gambar-10 dan Gambar-11 menunjukan tiga

contoh urutan aktivitas seorang administrator untuk

memasukkan data dosen, menghapus/edit data dosen dan

menampilkan data dosen. Aktifitas administrator lainnya

adalah memasukan data mahasiswa, data matakuliah dan data

latihan soal tidak digambarkan disini

.

Gambar 9. Sequence Diagram memasukan data dosen

Gambar 10. Sequence Diagram Edit/Delete data dosen

Gambar 11. Sequence Diagram menampilkan data dosen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 11

Untuk memperlihatkan relasi masing-masing entitas dalam

sistem OSAS digambarkan dalam Entity Relation Diagram

(ERD) seperti yang ditunjukan pada Gambar 12.

MAHASISWA menempuh

MATA KULIAH

DOSEN mengajar

self assessment

Membuat soal

latihan

SOAL-SOAL

LATIHAN

SELF ASSESSMENT

NILAI HASIL

ASSESSMENTmenampilkan

melihat

melihat

ADMINISTRATOR melihat

membuat akun

membuat akun

Gambar 12. ERD Online Self Assessment System

Berdasarkan ERD tersebut kemudian dirancang database

yang dibutuhkan oleh OSAS yang terdiri dari data administrator, data dosen, data mahasiswa, data matakuliah,

data latihan soal dan data nilai hasil self assessment.

Terakhir dibuat rancangan antarmuka yang disesuaikan

dengan form kebutuhan data berikut atribut-atribut yang

disesuaikan dengan Class Diagram. Gambar 13 dan Gambar

14 menunjukan dua contoh rangcangan antarmuka untuk

seorang mahasiswa.

Melihat Hasil Assessment

Self Assessment

Penjelasan aturan penggunaan

POSAS untuk mahasiswa

Menu Mahasiswa

‘Selamat Datang User

(mahasiswa) di POSAS’

Logout

Gambar 13. Rancangan antarmuka halaman menu mahasiswa

Form Isian Data Mahasiswa

NIM

HapusSimpan

Password

Jurusan

Prodi

Kelas

Nama

Semester

Gambar 14. Rancangan antarmuka Form Isian Data Dosen

IV. IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

A. Implementasi

Berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat, selanjutnya

dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam aplikasi

web untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Implementasi hasil rancangan ini meliputi implementasi bagi masing-masing

pengguna yang terdiri dari Administrator, Dosen dan

Mahasiswa.

Contoh hasil implementasi untuk pengguna mahasiswa

setelah melakukan login diperlihatkan Gambar 15. Menu yang

ditampilkan untuk mahasiswa disesuaikan dengan aktivitas

yang dibutuhkan mahasiswa saja. Untuk menu administrator

dan dosen juga disesuaikan dengan hak akses dan kebutuhan

aktivitas di dalam OSAS.

Gambar 15. Menu pengguna mahasiswa

Menu Self Assessment memfasilitasi mahasiswa untuk

melakukan aktivitas latihan soal-soal yang ada dalam bank

soal OSAS sesuai dengan semester yang ditempuh. Diawali

dengan memilih menu Self Assessment, maka akan muncul

halaman Menu untuk memilih jenis latihan soal yang akan

dikerjakan, kemudian bila salahsatu jenis latihan dipilih maka

akan langsung muncul tampilan latihan soal yang akan

dikerjakan seperti ditunjukan pada Gambar 16.

Gambar 16. Tampilan soal self assessment

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 12

B. Pengujian

Ada 2 jenis pengujian yang dilakukan pada prototipe OSAS

yang telah diimplementasikan yaitu :

1. Pengujian fungsional sistem terhadap tingkat kepuasan pengguna sistem.

2. Pengujian sistem terhadap dampak peningkatan nilai

yang diperoleh mahasiswa.

Pengujian pertama dilakukan dengan cara mengujikan

sistem terhadap 60 orang responden yang terdiri dari 48 orang

mahasiswa, 10 orang dosen dan 2 orang administrator, dimana

masing-masing responden mencoba OSAS sesuai dengan

menunya masing-masing. Setelah semua responden mencoba

menggunakan OSAS sesuai dengan skenario yang

direncanakan maka diperoleh data hasil polling kuisioner

secara online tentang aspek kemudahan penggunaan seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.

TABEL 1

JAWABAN RESPONDEN UNTUK POLLING KUISIONER

Pertanyaan

Tampilan sudah cukup interaktif

sehingga memudahkan dalam

penggunaan sistem

Hasil

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

0 2 16 41 1

Prosentase 0% 3,3% 26,7% 68,3% 1,7%

Pengujian kedua dilakukan terhadap 2 kelas yang berbeda,

dimana ada satu kelas yang diberi fasilitas menggunakan

OSAS (sebagai experiment case) dan satu kelas yang berjalan

seperti biasa tanpa diberi fasilitas menggunakan OSAS

(sebagai control case). Banyaknya mahasiswa dalam satu

kelas berjumlah 32 orang. Pengamatan dilakukan selama satu

semester (satu kali UTS dan satu kali UAS) dengan

mengambil sampel pada tiga matakuliah yaitu Komponen

Elektronik, Rangkaian Listrik dan Jaringan Komputer.

Hasil uji coba terhadap dua kelas yang menggunakan

OSAS dan kelas yang tidak menggunakan OSAS untuk sampel 3 ditunjukkan oleh Tabel 2 – Tabel 4. Masing-masing

Tabel tersebut merepresentasikan banyaknya jumlah

perolehan nilai untuk kategori A, B, C, D dan E. Untuk

menghitung indeksnya maka nilai A, B, C, D dan E dikonversi

menjadi nilai 4, 3, 2, 1 dan 0. Nilai rata-rata kelas per

matakuliah digunakan rumus :

Nr = [( nAx4 + nBx3 + nCx2 + nDx1 + nEx0) / ∑n ]

Dimana n = banyaknya nilai yang diperoleh mahasiswa

∑n = jumlah mahasiswa dalam satu kelas.

TABEL 2

NILAI HASIL UJI COBA UNTUK MATAKULIAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

Kelas NILAI

∑ n Nr

Pening

katan

Nr (%) E D C B A

Tanpa

OSAS 0 2 15 12 3 32 2,50

12,5% Dengan

OSAS 0 0 11 16 5 32 2,81

TABEL 3

NILAI HASIL UJI COBA UNTUK MATAKULIAH RANGKAIAN LISTRIK

Kelas NILAI

∑ n Nr

Pening

katan

Nr (%) E D C B A

Tanpa

OSAS 2 4 14 10 2 32 2,19

7,1% Dengan OSAS

0 3 15 11 3 32 2,34

Untuk menghitung kenaikan nilai rata-rata antara kelas yang

menggunakan OSAS dan kelas yang tidak menggunakan

OSAS dihitung dengan rumus :

Peningkatan Nr (%) = –

x 100%

Hasil perhitungan peningkatan Nr ditunjukkan pada Tabel 5.

TABEL 4

NILAI HASIL UJI COBA UNTUK MATAKULIAH JARINGAN KOMPUTER

Kelas NILAI

∑ n Nr

Pening

katan

Nr (%) E D C B A

Tanpa

OSAS 0 3 14 11 4 32 2,50

13,8% Dengan

OSAS 0 0 12 13 7 32 2,84

TABEL 5

PENINGKATAN NILAI RATA-RATA UNTUK KELAS DENGAN OSAS

Nilai rata-rata (tanpa OSAS) 2,40

Nilai rata-rata (dengan OSAS) 2,67

Peningkatan Nilai rata-rata 11%

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian pertama diperoleh hasil

polling seperti yang ditunjukan pada Tabel 1. Berdasarkan

Tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada 3,3 % yang

menjawab tidak setuju, 26,7% yang menjawab netral, 68,3% setuju, dan 1,7% yang menjawab sangat setuju, dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukan bahwa tampilan sistem sudah interaktif dan

dapat memberi kemudahan bagi pengguna sistem.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ELEKTRAN, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012 13

Hasil pengujian kedua terhadap evaluasi nilai untuk kelas

yang tidak menggunakan OSAS dan kelas yang menggunakan

OSAS menunjukkan adanya hasil yang bervariasi untuk

masing-masing sampel matakuliah. Pada matakuliah yang

menuntut banyak hafalan diperoleh kenaikan nilai rata-rata

lebih dari 10% seperti pada sampel matakuliah Komponen

Elektronik dan Jaringan Komputer. Sebaliknya pada kuliah

yang perlu penalaran diperoleh kenaikan nilai rata-rata lebih kecil dari 10%, seperti matakuliah Rangkaian Listrik. Namun

secara keseluruhan sampel pengujian menunjukkan OSAS bisa

meningkatkan nilai rata-rata kelas sebesar 11 %.

Hasil ujicoba menunjukan bahwa model soal pilihan

berganda yang ada pada OSAS lebih cocok diterapkan untuk

tipe matakuliah yang materi kuliahnya lebih cenderung

banyak hafalannya sehingga cocok kalau menggunakan model

soal objektif, sedangkan untuk matakuliah yang perlu menguji

daya nalar dalam bentuk soal esai dampaknya lebih kecil.

Model ujian berupa esai tidak terakomodasi dalam OSAS

dikarenakan perlu melibatkan dosen untuk memeriksa hasil ujian, sehingga untuk model self assessment menjadi kurang

cocok.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan rancangan Context Diagram, DFD dan UML

telah berhasil diimplementasikan sebuah aplikasi Online Self

Assessment System. Prototipe yang dihasilkan memberikan

fasilitas bagi dosen untuk membuat soal latihan self

assessment pra UTS maupun pra UAS untuk mahasiswa yang

diajarnya. Soal tersebut telah berhasil diujicoba untuk latihan

self assessment mahasiswa dan mampu memberikan umpan

balik segera setelah mahasiswa menyelesaikan latihan.

Hasil pengujian dari segi kemudahan penggunaan sistem

menunjukkan bahwa sistem sudah dapat digolongkan mudah

untuk digunakan atau user friendly.

Hasil ujicoba selama satu semester pada dua kelas yang

berbeda menunjukan bahwa kelas yang pernah menggunakan

OSAS memperoleh peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar

11% dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan

OSAS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ________, SQA Guidelines on Online Assessment for Further

Education, Midlothian : Scottish Qualifications Authority, 2003.

[2] Avelo, D. G. ; & Cuervo, H. F., Online Self-Assessment as a Learning

Methode. Procceding of the 3rd

IEEE International Conference on

Advanced Learning Technologies (ICALT’03), 2003.

[3] Swan, G.I., Online assessment and study. R. Atkinson, C. Mc Beath, D.

Jonas Dwyer & R. Phillips (Eds), Beyond and comfort zone :

Proccedings of the 21st

ASCILITE Conference (pp.891-894). Perth, 5-8

December, 2004. available at :

http://www.ascilite.org.au/conferences/perth04/procs/swan.html

[4] Davidrajuh, R. & Tharmalinggam, K. ,Dynamic Online Assessment

System, Journal Issues in Informations System 2005, Volume VI, No.2,

2005, 303-309.

[5] Paleleng, S. Pengembangan Sistem Test Penempatan ( Placement Test )

Berbasis Komputer. Tesis tidak terpublikasi. Yogyakarta : Universitas

Gajah Mada, 2007.

[6] Klifartha, N. ,Perancangan Ulang Asessment Module Pada Sistem E-

Learning I-ELISA, Tesis tidak terpublikasi. Yogyakarta : Universitas

Gajah Mada, 2008.

[7] Nurhariyanti, S. ,Pengembangan Piranti Penyusun Soal Ujian Berbasis

Web Untuk Mata Pelajaran SMP, Tesis tidak terpublikasi, Universitas

Gajah Mada, Yogyakarta, 2009.

[8] Pressman, Roger S. ,Software Engineering : A Practitioner’s Approach,

Fifth Edition, McGraw-Hill, 2001.

[9] Stalling,W. “Network and Internetwork Security,” Prentice Hall, 2005.