Upload
agus-salim
View
107
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 1/10
Element of Conditioning (Bagian dari Sebuah Pembiasaan)
Para psikolog menyepakati bahwa bentuk belajar yang paling sederhana
adalah pembiasaan (Conditioning). Ini bukan berarti bahwa pembiasaan adalah
proses yang tidak komplit atau semua aspek itu sepenuhnya dipahami. Yang
dimaksudkan adalah bahwa pembiasaan sebagai suatu bentuk belajar ini, yang
sudah diobservasi pada organisme yang lebih rendah dari manusia dan ditemukan
bahwa ini merupakan bentuk belajar yang lebih mendasar dibandingkan proses
belajar seperti konsep, berfikir dan pemecahan masalah.
A. Conditioning and Human Learning (Pembiasaan dan Pembelajaran
Manusia)
Pembahasan apa saja mengenai pembiasaan isinya mengarah kepada
pembelajaran manusia dan kognitif dapat menggambarkan kepada
hubungannya kepada area pembelajaran yang lain.
B. Basic Conditioning Procedures (Prosedur Dasar Pembiasaan)1. Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)
Classical Conditioning merupakan pengkodisian klasik yang mengacu
pada satu set prosedur pelatihan di mana satu rangsangan yang datang untuk
menggantikan yang lain dalam membangkitkan respons. Prosedur-prosedur ini
disebut klasik karena sejarah mereka prioritas sebagaimana dikembangkan
oleh Ivan Pavlov. (Henry C. Ellis) Atau pada dasarnya classical conditioning
adalah sebuah prosedur penciptaan reflex baru dengan cara mendatangkan
stimulus sebelum terjadinya reflex tersebut. (Syah, Muhibbin, 1999)
Kata classical yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai
untuk menghargai karya Plvlov yang dianggap paling dahulu di bidang
conditioning (upaya pembiasaan) dan untuk membedakannya dengan teori
conditioning lainnya. (Syah, Muhibbin, 1999) Selanjutnya, mungkin karena
fungsinya, teori Pavlov ini juga dapat disebut respondent conditioning
(pembiasaan yang dituntut).
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 2/10
Dalam eksperimennya, Pavlov melakukan dengan meletakkan seekor
hewan, seperti anjing dalam kandangnya. Pada kandang tersebut disediakan
lubang kecil untuk mengecek air liur, sehingga dapat dikumpulkan dan dapat
diamati. Eksperimen dilakukan tanpa dilihat oleh hewan dengan
membunyikan garpu tala. Kemudian ditampilkan bubuk makanan kepada
binatang itu. Dengan melihat makanan tersebut, secara otomatis binatang
tersebut menanggapinya dengan air liurnya. Sedangkan suara garpu tala tidak
mendapatkan respon oleh binatang tersebut. Eksperimen ini dilakukan
berulang-ulang, dengan adanya makanan tersebut, hewan tersebut selalu
mengeluarkan air liurnya. Kemudian dibunyikan garpu, tanpa disuguhkan
makanan dan ajing tetap mengeluarkan air liur. Dengan demikian pristiwa
yang pada awalnya netral, suara, diperoleh kapasitas untuk memperoleh
tanggapan berdasarkan yang dipasangkan dengan makanan bubuk.(Henry C.
Ellis)
Plavlov menyebutkan makanan sebagai stimulus yang tak terkondisi
(Uncondotioal Stimulus) atau UCS, bunyi garpu sebagai stimulus yang tak
terkondisi (Conditional Stimulus) atau CS. Respon yang dikeluarkan berupa
air liur saat disuguhkan makanan dinamakan sebagai respon yang tak
terkondisi (Unconditional Response) atau CR, dan respon air liur yang
dikeluarkan dengan hanya stimulus bunyi garpu sebagai respon terkondisi
(Conditional Response) atau CR.(Henry C. Ellis)
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 3/10
Gambar 1.1
Eksperimen Pembiasaan Klasik
1
Bunyi Bel
(CS)
Respon
Tidak Ada
2
Pemberian Makanan
(UCS)
Respon
Air Liur
Bunyi bel (CS)
Diiringi dengan
Pemberian makanan (UCS)
CS+UCS
Bunyi bel tanpa pemberian
makanan (CS + UCS)
Respon
Air Liur Keluar (UCR)
Sesudah
Eksperimen
Eksperimen
Sebelum
Eks erimen
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 4/10
2. Operant (or Instrumental) Conditioning (Pembiasaan Operant atau
Instrumental)
Bentuk pembiasaan kedua yaitu pembiasaan operant atau instrumental
atau kadang kala disebut dengan pembelajaran instrumental. Bentuk
pembiasaan instrumental atau operant ini berkaitan dengan tingkah laku yang
didukung dengan penguatan. Lebih lanjut menurut Pavlov bahwa organisme
relative pasif. Sehingga eksperimennya yang bisa memutuskan kapan harus
melaksanakan rangsangan dan menunggu respons organisme.
Operant adalah sejumlah perilaku atau respons yang membawa efek
yang sama terhadap lingkungan yang dekat. Respons dalam operant
conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan efek yang
ditimbulkan oleh reinforce. Reinforcer merupakan stimulus yang
meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun
tidak disengaja sebagai pasangan stimulus lainnya seperti classical
conditioning.
Dalam satu eksperiment, Skinner menggunakan seekor tikus yang
ditempatkan dalam sebuah peti yang kemudian terkenal dengan nama Skinner
Box. Peti sangkar ini terdiri atas dua macam komponen pokok, yaitu
maniulandun dan alat pemberi reinforcement yang antara lain berupa wadah
makanan. Maniuladun adalah komponen yang dapat dimanipulasi dan
gerakannya berhubungan dengan reinforcement. Komponen ini terdiri atas
tombol, batang teruji, dan pengungkit.
Dalam eksperimen tadi mula-mula tikus itu mengekplorasi peti
sangkar dengan cara lari kesana kemari, mencium benda-benda yang ada di
sekitarnya, mencakar dinding dan sebagainya. Aksi-aksi seperti ini disebut
emitted behavior atau tingkah laku yang terpancar, yakni tingkah laku yang
terpancar dari organisme tanpa mempedulikan stimulus tertentu. Kemudian
pada gilirannya, secara kebetulan salah satu emmited behavior (seperti cakaran
kaki depan atau sentuhan moncong) dapat menekan pengungkit. Tekanan
pengungkit ini mengakibatkan munculnya butir-butir makanan dan wadahnya.
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 5/10
Butir-butir makanan yang muncul itu merupakan reinforce bagi
penekanan pengungkit. Penekenan pengungkit inilah disebut tingkah laku
operant yang akan terus meningkat apabila diiringi dengan reinforcement,
yakni penguatan berupa butir-butir makanan yang muncul pada wadah
makanan.
Perbedaan Operant dan Instrumental Conditioning
Kadang-kadang psikolog membuat perbeddaan antara pengkondisian
instrumental dan operant. Perbedaan pada dasarnya adalah prosedur satu yang
terletak pada cara di mana eksperiment yang diberikan selama pelatihan.
Pengkondisian instrumental mengacu pada situasi di mana terdapat pemisahan
percobaan. Sebuah percobaan selesai, subjek akan dihapus dari piranti, dan
percobaan lain dimulai. Dengan demikian, control eksperiment urutan atau
cobaan.
Berbeda dengan percobaan terpisah memeriksa prosedur, subjek
mungkin diperbolehkan untuk menanggapi secara bebas, mengendalikan atau
mengatur tingkat sendiri merespons.
Variasi Pada Pembiasaan Instrumental Atau Operant
Ada tiga variasi pada pembiasaan instrumental atau operant, yaitu;
cuepresent or not, reward or punishment, and respon produced or withheld
(isyarat menyajikan atau bukan, penghargaan atau hukuman, dan respon
memproduksi atau menahan). Pada model pertama menciptakan situasi yang
mendatangkan diskriminasi, sehingga subjek akan berusaha melakukan
respons. Pada model kedua subjek dirangsang dengan adanya hadiah dan
hukuman. Jika ia benar mendapatkan hadiah dan jika ia salah menerima
hukuman. Sedangkan pada model ketiga, stimulus dilaksanakan dengan
menghasilkan dan menahan respon. Jika respon ditahan maka subjek akan
berusaha untuk tidak merespons.
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 6/10
Pembiasaan Verbal Operant
Prosedur operant juga telah ditetapkan pada pembiasaan verbal.
Sebagai contoh, di labor diaturlah manusia sebagai objek. Subjek diminta
untuk melahirkan respons dengan kategori kata-kata benda, kata kerja, kata
sifat, atau kata ganti dan si pelaku eksperimen dengan leluasa mengemukakan
sesuatu kata dan subjek untuk menentukan satu di antara tiga kategori yang
tepat. Terbukti bahwa subjek yang siap akan melakukan kondisi verbal lebih
cepat.
Respons verbal dapat dikontrol dengan proses operant yang
beimplikasi terhadap perilaku manusia, seperti perilaku verbal manusia
memberikan penguatan terhadap suatu peristiwa. Selain itu dapat juga
berimplikasi terhadap pembicaraan yang menyimpang atau tidak teratur.
3. Classical and Instrumental Conditioning Compared (Pengkondisian Klasik
dan Instrumental dibandingkan)
Perbandingan klasik dan Instrumental (operant) menekankan pada
antara kedua format terutama mengenai cara. Hal ini terlihat pada table berikut
ini:
No Perbandingan Classical Conditioning Instrumen Conditioning
1. Urutan merespon
Hadiah
USC mendahului Respons Respons sebelum hadiah
2. Peranan Stimulus Respons yang dihasilkan
oleh stimulus yang khas
Tidak ada stimulus yang khas
menghasilkan respons
3. Ciri-ciri Respons Respons dirangsang Respons diungkapkan
4. Perubahan yangterlihat Keefektifan stimulus netralsebelumnya terhadap pesona
respons
Perubahan dalam frekwensi,kecepatan dan dorongan
respons
5. Keterlibatan
system saraf
Sering melibatkan sisten
saraf otomatis
Sering melibatkan system
kejiwaan
6. Yang dipelajari Emosi, seperti rasa takut,
sikap dan perasaan
Tingkah laku instrumental atau
pencapaian tujuan
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 7/10
C. Concept’ of Reinfoercement (Konsep Penguatan)
D. Basic Principles of Conditioning (Prinsip-Prinsip Dasar Penguatan)
Adapun prinsip dasar pembiasaan adalah sebagai berikut:
1. Acquistion (Perolehan). Pada pembiasaan operant, respon yang
memperoleh penguatan akan menguat secara berangsur-angsur dan
sebaliknya. Perolehan CR tergantung pada variable selain jumlah CS-UCS
dan penguatan. Pembiasaan klasik kekuatan CR bergantung pada
intensitas CS dan UCS, dengan pembiasaan yang lebih tepat maka
stimulus meningkat.
2. Extinction (Pemadaman). Pemadaman merupakan penurunan intensitas
kekuatan respond dan semakin sering tidak terlihat sampai menghilang.
Pada pembiasaan klasik pengulangan CS saja akan mengarahkan pada
pengurangan kekuatan respon. Hal ini diilustrasikan perolehan dan
pemadaman CR. Pada percobaan yang mengurangi yang tidak
memberikan penguatan, maka kekuatan CR semakin menurun. Sampai
tidak ada sama sekali penguatan, maka kekuatan CR pun menjadi hilang
sama sekali. Pada penguatan yang terjadi sebagian saja meningkat
hambatan untuk pemadaman, prinsip ini sebagai pengaruh penguatan
parsial.
3. Spontaneous Recovery (Pengambilan Spontan). Pengambilan spontan
menunjukkan munculnya kembali respon yang telah telah mengalami
pemadaman. Ini menunjukkan bahwa kecenderungan perilaku masih ada
walaupun respons telah dihilangkan sebelumnya.
4. Generalization (Generalisasi). Belajar pada satu situasi atau konteks bisa
digeneralisasikan pada konteks atau situasi yang lain, namun yang
situasinya mirip. Dengan demikian prinsip dasarnya adalah bahwa suatu
respon yang dipelajari pada suatu stimulus dan ada stimulus lain yang
mirip dengan itu, maka akan menghasilkan respon yang sama.
5. Discrimination (Pembedaan). Proses pembelajaran untuk memberikan
respon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang mirip dinamakan
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 8/10
dengan pembedaan stimulus. Proses ini merupakan bentuk dasar dari
semua pembel;ajaran. Kita dapat juga menyusun prinsip ini untuk
memperoleh paradigm pembiasaan operant. Konsep pembiasaan dan
pembedaan merupakan konsep belajar yang lebih kompleks. Factor-faktor
yang mempengaruhi pembedaan stimulus antara lain, kemiripan,
kekonsistenan dan dimensi kerelevansian. Semakin besar tingkat
kemiripan semakin sulit orang membedakannya.
6. Differentiation (Perbedaan). Perbedaan adalah proses yang mirip
dilakukan secara berbeda. Dalam hal ini satu respon dikuatkian sementara
respon yang lain dilemahkan. Proses perbedaan respons ini menegaskan
bahwa respons tidak bisa dibentuk atau lebih seksama dalam
pembelajaran. Perbedaan respons seperti pada pembelajaran yang
dilakukan berulang kali, yang mana kamu boleh gagal sebagai peringatan
agar belajar lebih teratur. Belajar keterampialn seperti berenang dan main
tenis, yang melibatkan respons yang berbeda. Oleh karena itu, kemahiran
sebagai atau satu kelompok sangat mungkin memperoleh kepuasan dan
pasangan yang tereliminasi atau tidak relevan agar tidak direspons dengan
cara melemahkannya.
E. Application of Conditioning Principles (Penerapan Prinsip Pembiasaan)
1. Conditioning Principles and Behavior Theraphy (Prinsip Pengaruh
Keadaan dan Perilaku Terapy)
Pendekatan yang diguankan untuk prinsip pembiasaan
diaplikasikan terhadap tingkah laku yang tidak terkendali atau
menyimpang. Prinsip yang mendasari adalah bahwa tingkah laku yang
tidak sehat diperoleh melalui proses pembiasaan. Sebagaimana tingkah
laku yang benar diperoleh melalui pembiasaan, maka perilaku
menyimpang pun tentunya diperoleh dari pembiasaan.
Jadi, jika perilaku yang adaptif diharapkan sesuai dengan prinsip
pembelajaran, maka sangat beralasan untuk mengatakan bahwa perilaku
menyimpang juga dipelajari. Dengan arti kata perilaku tersebut menguat
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 9/10
melalui penguatan yang berbeda. Jadi, perilaku menyimpang dapat
diasumsikan sebagai peristiwa yang dipelajari ( Learned event ). Perubahan
tingkah laku ini nantinya juga harus diupayakan dengan cara belajar.
2. Some Techniques of Behavior Theraphy (Benerapa Teknik Perilaku
Terapy)
a. Systematic Desentisization. Kegiatan ini mencakup tiga kegiatan,
yaitu; klien di training dalam suasana yang santai, kemudian diberikan
stimulus yang menghasilkan ketenagaan, terakhir klien dibiarkan rileks
sampai akhirnya konselor dank lien bekerjasama dengan langkah-
langkah itu untuk mengembalikan kenyamanan klien.
b. Implosion Theraphy. Teknik ini hampir sama dengan teknik di atas,
namun pada teknik ini klien diminta untuk membayangkan sebab yang
membuatnya takut. Seperti membayangkan binatang buas atau berbisa.
Karena tidak ada hukuman nyata dihadapannya, maka rasa takut
diasumsikan akan mungkin berkurang sampai akhhirnya lenyap sama
sekali. Kemudian konselor akan membantu pasien kembali rileks.
c. Eversion Theraphy. Teknik ini dilakukan dengan membangkitkan rasa
antipasti pasien terhadap sesuatu yang menyebabkan perilakunya
menyimpang. Misalnya pada peminum alcohol, diberikan rangsangan
sehingga membuatnya muak. Jadi, tujuannya untuk memberikan
respon negative kepada alcohol.
3. Conditioning Principles and Programmed Intruction (Prinsip Pengaruh
Keadaan dan Intruksi yang Diprogramkan)
Pemograman pengajaran adalah suatu cara menyajikan materi
pelajaran kepada siswa-siswi secara bertahap. Kepada mereka disajikan
informasi-informasi dan ditanya untuk merespons suatu persoalan atau
masalah. Langkah ini dinamakan bingkai. Pada frame ini terdapat
komponen stimulus dimana informasi disajikan. Komponen respons
5/14/2018 Element of Conditioning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/element-of-conditioning 10/10
dimana seorang siswa merespons dan komponen pengkonfirmasian yang
mana kepada siswa diberikan umpan balik.
Penyususnan program mengajar merupakan prinsip dasar
pembiasaan operant. Pertama, siswa harus aktif jika belajar ditujukan
untuk sebuah penemuan. Kedua, respons harus diulang-ulang jika yang
diinginkan adalah perubahan tingkah laku.
Pelajar dipimpin untuk memformat konsepnya menjadi jelas dan
cakap untuk kerja penemuan. Belajar bukanlah mengungkapkan respons
secara sederhana, tapi untuk merespons item-item yang ditulis secara hati-
hati yang telah didesain untuk mengantarkan siswa pada pembelajaran
konsep. Masing-masing siswa memiliki kecepatan sendiri. Oleh karena itu
di sini dianalogikan bahwa mereka akan diselesaikan tugasnya sesuai
pembiasaan operantnya, sesuai laju masing-masing.
Fred Keller menyusun suatu program perencanaan pengajaran
secara perorangan. Alasannya untuk mengefektifkan ppembelajaran,
dengan cirri-ciri program pengajaran yang adanya respon yang aktif,
mendapatkan umpan balik, proses mengikuti laju masing-masing dan
lanjut materi berikutnya hanya setelah materi yang diprioritaskan benar-
benar telah dikuasai.