Elsi Fauziah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

setengah jadi

Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN

KONSELING PRANIKAH PADA REMAJA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN DI

Oleh :

ELA SITI FAUZIAH1202.1770

Latar Belakang MasalahMasa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak masa peralihan awal dewasa, yang didalamnya mempunyai serba ingin tahu dan serba ingin mencoba hal yang baru.

Biasanya di awal remaja mereka akan melakukan yang namanya pencarian identitas atau jati dirinya. Dengan salah satunya pengenalan lawan jenis, setelah melewati tahap perkenalan akan timbul saling mengenal, kemudian dengan seiring waktu akan timbul rasa suka dengan lawan jenis dan akhirnya akan mengungkapkan perasaan ang sedang dialaminya ehingga terjadilah sebuah ikatan ang didalamnya mempunyai perasaan dan tujuan yang sama. Tentunya dari terjadinya peristiwa ini, orang tua diwajibkan untuk mengetahui dan mengarahkan hubungannya. Pada masa remaja terjadi perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu yang ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial (Hurlock, 1980: 210). Perubahan fisik yang terjadi diantaranya timbul proses pematangan organ refroduksi , selain itu juga sudah terjadi perubahan psikologis. Hal ini mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta yang kemudian akan muncul dorongan seksual. Munculnya dorongan seksual karena pada masa remaja cenderung memiliki tingkat seksual yang tinggi sehubungan dengan mulai matangnya hormon seksual dan organ-organ reproduksi. Perasaan suka terhadap lawan jenis atau tertarik dengan lawan jenis merupakan proses perkembangan sosial remaja, yang sering diungkapkan dengan istilah pacaran.Ada beberapa definisi berpacaran yang dikemukakan oleh para tokoh perkembangan remaja mengenai berpacaran. Menurut Himawan (2007: 3) pacaran adalah penjajakan antara pribadi untuk saling menjalin cinta kasih. Sontrock (2003: 239) mengemukakan bahwa memilih dan menentuan pasangan untuk dinikahi disebut dengan kencan. Hubungan pacaran dilakukan oleh remaja memiliki arti penting bagi remaja yang berpacaran. Manfaat secara umum seseorang berpacaran adalah menikmati kebersamaan bersama orang lain (Sontrock, 2003: 243). Akibat terjadinya kekerasan dalam berpacaran tentunya tidak lepas dengan namanya cemburu, kurang komunikasi atau tidak ada kabar sehingga menimbulkan kesalah pahaman, terlalu sering bertemu yang akhirnya merasakan kejenuhan dalam suatu hubungan, perselingkuhan, tidak menuruti kehendak pacarnya bahkan yang terakhir membohongi pacarnya.Dari penyebab inilah yang melatar belakangi terjadinya sebuah kekerasan dalam berpacaran, karena pada sekarang ini pacaran bukan lagi persoalan cinta dan kasih sayang, akan tetapi lebih kepada nalurinya pribadi yang mempunyai rasa untuk menguasai pasangannya dalam artian anggapan mereka bahwa seorang pacar adalah milik sang kekasih seutuhnya, sehingga kesannya menguasai pasangannya, dan mereka mampu melakukan sekehendaknya.Adapun bentuk kekerasan dalam pacaran ada dua yaitu : kekerasan fisik dan non fisik. Bisa sedikit digambarkan mengenai kekerasan fisik yaitu melukai anggota badan pasangannya baik dipukul sehingga terluka, pelecehan seksual. Sedangkan kekerasan non fisik meliputi tekanan batin sehingga stres, atapun bisa juga denagn kata-kata verbal yaitu menghina pasangannya.