63
EMBRIOGENESIS & ORGANOGENESIS Marlin Feriani 12.128

Em Brio Genesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EMBROLOGI

Citation preview

Terapi Hiperemesis Gravidarum

EMBRIOGENESIS &ORGANOGENESISMarlin Feriani 12.128

Pembuahan(Fertilisasi)

DefinisiAdalah proses penyatuan gamet priia dan wanita yang terjadi di daerah ampulla tuba falopii.(T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7)

Proses fertilisasi menghasilkan pembentukan zigot & berakhir dengan dimulainya pembelahan zigot.(Kamus Kedokteran Dorland)Fertilisasi terjadi di mulai dengan 2 tahap yaitu :

Pergerakan OvumPergerakan SpermaPergerakan ovum Oosit sekunder dibebaskan ke rongga abdomen tapi ditangkap oleh fimbrae (dgn gerakan menyapu ke oviduktus)Di dlm oviduktus oosit sekunder didorong oleh kontraksi peristaltik dan gerakan silia yg melapisi oviduktus menuju ke ampulaBila tdk dibuahi oosit sekunder disentegrasi (24 jam) & difagositosit oleh sel2 yg melapisi bag dlm oviduktus

Pergerakan Sperma sperma kanalis servikalis uterus ke atas menuju telur di sepertiga atas oviduktus.

Pergerakan naiknya sperma disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba.

Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita,spermatozoa belum mampu membuahi oosit.Karena itu sperma harus mengalami :Kapasitasi Reaksi akrosomKapasitasiMasa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita berlangsung selama 7 jam. spermatozoa mengalami pembuangan glikoprotein yang terdapat pada plasma semen dari selaput plasma yang membungkus akrosom spermatozoa.Reaksi akrosom Terjadi setelah penempelan dizona pellusida, berakhir pd pelepasan enzim2 yg diperlukan untuk menembus zona pelusida.

Fase FertilisasiFase fertilisasi mencakup 3 fase antara lain :

1.Penembusan Korona Radiata 2.Penembusan Zona pelusida3.Fusi oosit dan membran selPenembusan Korona RadiataDari 200-300juta spermatozoa, 300-500 yg mencapai tempat pembuahan. Hanya 1 yg diperlukan untuk pembuahan.

Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus korona radiata

Penembusan Zona PelusidaZona pelusida merupakan glikoprotein disekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom.

Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida sehingga akan akan bertemu dengan membran plasma oosit.

Permeabilitas zona pelusida berubah ketika sperma menyentuh permukaan oosit ,sehingga mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma oosit.

Spermatozoa lain dapat jauga menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.

Fusi Oosit dan Membran Sel PlasmaMenyatunya selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma.Setelah sperma masuk oosit,sel telur menanggapinya dgn 3 cara :1. Reaksi kortikal dari zona2. Melanjutkan pembelahan meiosis II 3. Penggiatan metabolik sel telur

Sementara itu,spermatozoa bergerak maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus wanita.Intinya membengkak dan membentuk pronukleus pria.Secara morfologis,pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah itu mereka saling rapat dan kehilangan selaput inti mereka.

Dalam 1 jam, nukleus sperma dan ovum menyatu.Sperma menyumbang separuh dari kromosom ke ovum yang dibuahi, disebut ZIGOTSperma yang membuahi ovum mengaktifkan enzim2 ovum yg esensial untuk pembentukan embriogenesis

Hasil PembuahanPengembalian menjadi jumlah kromosom diploid kembaliZigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya.

Penentuan Jenis KelaminSperma yang membawa kromosom X akan menghasilkan mudigah wanita (XX), sperma pembawa kromosom Y akan menghasilkan mudigah Pria (XY).

Dimulainya PembelahanTanpa pembuahan, oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.

Pembelahan(perkembangan zigot)Setelah zigot terbentuk, zigot mengalami mitosis berkali-kali dari 2, 4, 6,8, sampai 32 sel (morula).Sel yang menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan itu disebut dengan blastomer.

Zygot mengalami pembelahan

Tingkat dua sel

Tingkat empat sel

Tingkat delapan sel

Morula

Tingkat 2 sel30 jamTingkat 4 sel40 jamBlastomerTingkat 12-16 sel3 hariDalam waktu 3 atau 4 hari dari hari pertama pembelahan,maka terbentuklah morula dengan 16 sel.Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam,sedangkan sel-sel sekitar ,membetuk massa sel luar.Massa sel dalam akan membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya,sementara massa sel luar membentuk trofoblas yang kemudian ikut membentuk plasenta.Pembentukan BlastokistaPada waktu morula memasuki ruang rongga rahim cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dlm ruang antar sel Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan terbentuklah rongga blastokel. Mudigah dikenal blastokistaMasa sel dlm membentuk embrioblas dan masa sel luar menipis membentuk dinding epitel untuk blastokistaZona pelusida menghilang shg implantasi bisa dimulai

Morula memasuki rongga rahim

Cairan Masuk ke dalam ruang antar sel

Terbentuk rongga (Blastokel)

Blastokista

T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7Sel-sel di massa sel dalamEMBRIOBLAST Sel-sel di massa sel luar TROPOBLAST

Sel trofoblas di atas kutub embrioblas mulai menyusup diantara sel epitel mukosa rahim kira-kira pada hari keenam.Menjelang akhir minggu pertama , perkembangan zigot manusia telah melewati tingkat morula dan sudah mulai berimplantasi di selaput lendir rahim.

ImplantasiPada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada dalam fase sekretorik.Pada saat ini,kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan jaingan ini banyak mengandung cairan.Mulai terjadinya implantasi saat blastokista berimplantasi di endometrium di dinding posterior atau anterior korpus uteri,dan menempel di antara muara-muara kelenjar manusia.Blastokista masuk tertanam ke dalam jaringan desidua (mlalui aktivitas trofoblastik) terbentuk selapis sel endometrium mnutupi prmukaan lubang blastokista benar2 mulai tertanam dalam uterusLap.trofoblas trus mencerna sel-sel desidua disekitarnya dan menyediakan energi bagi mudigah smpai plasenta terbentuk.

Lauuralee Sheerwood. Fisiologi Manusia.2001.EGC:JakartaPerkembangan Minggu keduaPerkembangan Hari ke 8Embrioblas BerdiferensiasiLapisan Hipoblas ( satu lapisan sel kecil kuboid )Lapisan epiblas ( satu lapisan sel silinder tinggi)Perkembangan Hari ke 8Trofoblas Berdiferensiasi Sitotrofoblas ( satu lapisan sel-sel inti tunggal di sebelah dalam ) Sinitiotrofoblas ( satu zona luar berinti banyak tanpa batas sel yang jelas )

T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:JakartaPerkembangan Hari ke 9Luka bekas pada permukaan epitel tertutup oleh endapan fibrinTerbentuk lakuna di daerah sinsitiotrofoblasTerbentuk selaput heuser dari hipoblas sehingga terbentuk rongga eksoselom ( kantung kuning telur primitif )

T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:JakartaPerkembagan hari ke 11 & 12Blastokista sudah terbenam semua di dalam stroma endometrium.Sel-sel sinitoitrofoblas menembus lebih dalam ke stroma dan menembus pembuluh kapiler ibu ( sinusoid ).Perkembagan hari ke 11 & 12Terbentuk kumpulan sel baru di antara permukaan sitotrofoblas dan permukaan luar rongga eksoselom mesoderm ekstraembrionalDi dalam mesoderm ekstraembrional terbentuk rongga selom ekstraembrional ( rongga khorion )

T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:JakartaPerkembangan Hari ke 13Sel sitotroblas berpoliferasi dan menembus sinsitiotrofoblas sehingga terbentuk silinder-silinder sel yang di kelilingi sinsitium Villi PrimerTerbentuk kantung kuning telur sekunder.

T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:JakartaGastrulasiLapisan EktodermLapisan MesodermLapisan EndodermLapisan EktodermMembentuk organ susunan saraf pusat, system saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidung, mata, kulit (termasuk rambut dan kuku), kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat serta email gigi.Lapisan MesodermMesoderm juga membentuk system pembuluh yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, pembuluh getah bening, dan semua sel darah dan sel getah beningT.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:JakartaLapisan Endodermmenghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan kandung kemih, lapisan ini juga membentuk kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pankreas.

HariBentukPerkembangan1ZigotAwal pembelahan22 selMembelah menjadi 234 selMembelah menjadi 4 sel4MorulaMembelah menjadi 16 sel5Early BlastocytTerbentuknya blastokel6-7Late stage BlastocytMemasuki tahap implantasi8Blastosit ImplantasiEmbrioblas &trofoblas berdiferensiasi 9-10LakunarisTerbentuk kantung kuning telur11-12Selom ekstraembrionalTerjadi reaksi desidua13Kantung kuning telur sekunderTerbetuknya tali pusatMinggu ke-3GastrulasiPembentukan lap.ektoderm,mesoderm dan endodermMinggu ke-4 s/d minggu ke 8OrganogenesisPembentukan sistem organ

BULAN 1

Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang, otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk.53BULAN 2Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah . Raut muka dan bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, telinga dan otak di bawah kulit yang tipis.

BULAN 3Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisi (tulang kemaluan). Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang , kuku,ginjal mulai memproduksi urin.55

BULAN 4Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atas simpisi pubis- pubis. Sistem muskloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendangaktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya.

BULAN 5Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat. Verniks melindungi tubuh. Lenugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan dan menendang.57

BULAN 6Panjang janin 28-34 cm. Berat janin 600 gram. Tinggi rahim di atas pusat. Kerangka berkembang cepat. Berkembangnya sistem pernafasan.

BULAN 7Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan pusat prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin dua pertiga bentuk saat lahir.

BULAN 8Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga di atas pusat. Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Kulit merah dan gerak aktif.

BULAN 9Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggiprosessus xifodeus. Kulit penuhlemak , organ sudah sempurna.61

BULAN 10Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawahprossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP ( pintu atas panggul), kuku panjang,testis, telah turun..

REFERENSILangman Edisi 10