Emas Dan Perak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Emas dan Perak

Citation preview

EMAS DAN PERAK

EMAS DAN PERAKLogam transisi Golongan IB

sifat fisika dan kimiaDalam tabel periodik unsur, emas merupakan unsur dengan nomor atom 79 dengan lambang AuEmas : [Xe] 4f14 5d10 6s1

Warna kuning, mengkilap cerah, tidak luntur atau kusam karena udara

Konduktor yang terbaik untuk panas dan listrikLogam terberat 19 g/cmMp = 1063CDapat ditempa dan diregangkan

Sifat kimiaTidak bereaksi pada kondisi lembab/udaraTidak bereaksi dengan asam apapun kecuali aquaregiaAu + 3HNO3 + 4HCl HAuCl4 + 3NO2 + 3H2OTidak bereaksi dengan basaBereaksi dengan halogen 2Au + 3F2 2AuF3 pd suhu 300CKeberadaanDitemukan dlm 2 bentuk (emas batu karang dan emas alluvial)Emas yang terdapat di alam umumnya berupa butiran halus bersama tembaga, perak dan kadang bersama logam platina. dalam bentuk senyawaan sebagai mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4.

Keberadaan emas di indonesiaPerusahaan tambang emas milik Pemerintah yang aktif adalah UPEC (Unit Pertambangan Emas Cikotok) dan PT.Freeport Indonesia (PTFI) di Irian Jaya tepatnya gunung Ersberg. Cikotok merupakan suatu kecamatan di kabupaten Banten, Jawa Barat.

Beberapa tambang emas yang ada di Indonesia Nama PerusahaanTempatPT Aneka Tambang TbkJawa barat, Kab.Bogor-gunung BonggorPT.Freeport Indonesia (PTFI)Irian Jaya-gunung ErsbergUPEC (Unit Pertambangan Emas Cikotok)Jawa Barat, Kab. Banten, Kec.cikotokPengolahan Biji Emas

Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya1. Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 4 bagian utama yaitu pengecilan ukuran (penggilingan) amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.

2. Cara mekanikCara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor.

tahapanPengecilan ukuranAmalgamasi, menggunakan Hg sehingga membentuk amalgam (Hg-emas,perak)Proses sianidasi menggunakan larutan NaCN encer. Bahannya dapat berupa bijih emas yang telah digiling atau dari proses amalgamasi. Proses ini didasarkan pada sifat emas dan perak yang dapat larut dalam garam sianida dengan adanya oksigen.

Reaksi pada tahap sianidasiAu(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)Membentuk seny. kompleks4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) 4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

Tahap sianidasiLarutan yang terbentuk kemudian ditambahkan serbuk seng untuk mengendapkan emas dan perak. Proses penambahan seng ini disebut proses Merill Crowe. NaAu(CN)2(aq) + Zn(s) 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Au(s)NaAg(CN)2(aq) + Zn(s) 2NaCN(aq) + Zn(CN)2(aq) + 2Ag(s)

Emas yang diperoleh melalui proses amalgasi atau sianidasi belum dalam keadaan murni karena masih bercampur dengan logam lain. (perak, arsen, tembaga dan logam lain) yang dapat direduksi oleh seng berdasarkan urutan kereaktifan logam. Untuk memperoleh emas murni umumnya dilakukan dengan proses elektrolisis.

elektrolisispada tahap ini emas yang diperoleh dari proses elektrolisis perak di atas dijadikan sebagai anoda, katoda menggunakan emas murni sedangkan yang bertindak sebagai elektrolit adalah larutan aurik klorida (AuCl3) yang telah diasamkan dengan asam klorida. Selama proses elektrolisis berlangsung emas dari anoda, larut dalam elektrolit membentuk ion Au3+ yang bergerak menuju katoda. Pada katoda ion Au3+ direduksi menjadi padatan emas yang akan melekat pada katoda. Emas yang terbentuk diambil secara periodik, dicuci kemudian dicetak. Emas yang diperoleh melalui cara ini mempunyai kemurnian 99,95% reaksi yang terjadi di ruang katoda dan anoda:Katoda : Au3+ (aq) + 3e Au(s) Anoda : 2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e

Daftar PustakaSugiyarto, Kristian H. 2003. Kimia Anorganik II .Jurusan Kimia FMIPA UNY : Yogyakartahttp: / id.wikipedia.orghttp:/ Chem-is-try.co.id

perakPerak terdapat pd bijih seperti argentit (Ag2S) dan AgCl, timah, timah-seng, tembaga, emas.Sebagian besar ditemukan dalam keadaan bebas yang biasanya tercampur dengan emas dan tembaga.

Sifat Umum

Perak murni berwarna putih dan sangat mengilapPenghantar listrik yang sangat baik Tahan korosi, dan mudah ditempaLogam yang tidak reaktif dan tidak teroksidasi oleh oksigen di udara

Produksi

Perak diperoleh selama pemurnian elektrolit dari tembaga.

Produksi perak pada umumnya diperoleh sebagai hasil sampingan pada pengolahan logamlain.

metalurgiPengolahan perak dari bijihnya sering dilakukan dengan proses yang disebut hidrometallurgi ,yaitu pemisahan suatu logam dari campurannya dengan melarutkannya dalam air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.

Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- disianoargetat(I)Contoh :4 Ag(s) + 8CN-(aq) + O2 (g) + H2O(l) 4Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)

AgCl(s) + 2CN-(aq) Ag(CN)2-(aq) + Cl-(aq)

Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai reduktor.2Ag(CN)2-(aq) + Zn(s) 2 Ag(s) + Zn(CN)4-(aq)

Kegunaan Perak dalam Kehidupan

Mata uang, medali, perhiasan, barang kerajinanFotografi (Senyawa perak, yaitu AgBr dan AgI, digunakan untuk membuat film foto dan kertas foto karena mudah diuraikanoleh cahaya).2 AgX + cahaya 2 Ag + X2 (X = Br atau I)Endapan perak menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatifBahan penambal gigi

Industri penyepuhan (elektroplating). Logam yang akan disepuh digunakan sebagai katode (kutubnegatif) dan perak sebagai anode (kutubpositif), sedangkan elektrolit yang digunakan adalah Na[Ag(CN)2]Cat PerakAnti bakteriPembuatan cermin perak

Karakterisatika29Cu47Ag79AuKonfigurasi elektron[Ar] 3d10 4s1[Kr] 4d10 5s1[Xe] 4f14 5d10 6s1Elektronegativitas1,91,92,4Jari-jari metalik / pm(koordinasi 12)128144144Jari-jari ionik / pm73 (+2); 77 (+1)115 (+1)137 (+1)Energi ionisasi pertama / kj.mol-1745,3730,8889,9Titik leleh / 0C10839611064Titik didih / 0C257021552808Densitas (20 0C) / g cm-38,9510,4919,32Hasil pengayakan ditambah air kemudian dialirkan di atas lembaran tembaga yang bagian atasnya telah diberi Hg. Aliran air menyebabkan butiran emas dan perak atau logam-logam lain melekat pada raksa sedangkan air, tanah dan kotoran-kotoran yang lain terus mengalir. Campuran emas, perak maupun logam lain ini disebut amalgam. Amalgam yang terbentuk dikumpulkan pada saat-saat tertentu untuk proses selanjutnya sedangkan Hg yang tidak ada amalgam dikembalikan untuk digunakan kembali. Hg ini masih mengandung emas dan perak yang dapat dimurnikan dengan proses sianidasi.Amalgam yang terbentuk selanjutnya dilakukan proses penyulingan. Proses penyulingan ini bertujuan memisahkan emas, perak atau logam-logam lain dari raksa. Raksa yang bersifat volatil dengan titik didih 37 C sedangkan amalgam memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni sekitar 1000 C. Melalui penyulingan ini raksa dapat diperoleh kembali setelah mengalami pengembunan pada kondensor. Residu yang diperoleh dari penyulingan masih mengadung emas yang dapat dimurnikan dengan proses elektrolisis.