Upload
rahmat-diansyah-putra
View
447
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal kerja praktek pemboran eksplorasi
Citation preview
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan eksplorasi pada setiap kegiatan penambangan merupakan hal yang pasti
dilakukan. Pada eksplorasi bijih emas pemboran mempunyai peranan yang sangat
penting, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengambil dan mendapatkan
sebagian dari batuan penyusun kerak bumi yang disebut core. Untuk mendapatkan
core yang sempurna, ada banyak faktor yang harus diperhatikan mulai dari
keahlian operator, pemilihan alat, metode pemboran, Formasi batuan yang
dihadapi dan lumpur pemboran yang digunakan. Namun kegiatan pemboran tidak
selamanya berjalan dengan lancar sebagaimana direncanakan. Ada kalanya
dijumpai berbagai masalah yang menghambat lajunya pemboran serta tidak
didapatnya core yang sempurna. Sehinngga perlu dilakukan analisa terhadap
kendala – kendala yang menghambat laju pemboran dan penyebab tidak
didapatnya core yang sempurna.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem kerja pemboran
eksplorasi dan kendala - kendala yang dihadapi pada saat pemboran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi terjadinya kendala – kendala
pada saat pemboran sehingga diperoleh core yang baik dan efisiensi waktu yang
tinggi.
1.3 Permasalahan.
Dalam kegiatan penelitian ini permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai
jenis batuan, pemilihan tipe mesin bor, peralatan pemboran, dan sistem sirkulasi
yang digunakan sehingga hasil pemboran dapat optimum dengan kendala –
kendala pemboran dapat dikurangi.
1
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
1.4 Batasan Masalah
Karena diketahui adanya pengaruh jenis batuan, pemilihan alat bor, peralatan
pemboran dan sistem sirkulasi yang digunakan pada proses Pemboran eksplorasi
yang dilakukan oleh perusahaan, maka analisa hanya mencakup jenis batuan
batuan, pemilihan alat bor, peralatan pemboran dan sistem sirkulasi.
1.5 Metode Penelitian
Metoda penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan metode primer (langsung)
dan metode sekunder (tidak langsung)
Metode Primer mencakup kegiatan pemboran yang dilakukan di lapangan
dan pengambilan data di lapangan.
Metode sekunder yaitu dengan studi literatur atau jurnal – jurnal ilmiah
yang berhubungan dengan judul.
Sehingga dari kedua metode ini didapat kendala – kendala pada saat
pemboran eksplorasi dan penanganan serta cara mengurangi terjadinya
kendala yang terjadi dilapangan pada saat pemboran.
1.6 Rencana Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian direncanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus
2009. penelitian akan dilakukan lebih kurang 2 (dua) bulan.
Bulan Juli Agustus
Minggu I II III IV I II III IV
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Analisis Data
Interprestasi Data
Penyusunan Laporan
2
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
2. DASAR TEORI
2.1 Pemboran Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi pada setiap kegiatan penambangan merupakan hal yang pasti
dilakukan. Eksplorasi merupakan Kegiatan untuk mengetahui keberadaan
endapan bahan galian dengan menggunakan metode tertentu serta untuk
mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di permukaan, kemudian untuk
mengetahui sebaran bahan galian ke arah dalam dan bentuknya dan mengetahui
besaran dan nilai ekonominya (sumber daya mineral dan cadangan). Salah satu
metode yang dilakukan adalah kegiatan pemboran. Kegiatan pemboran pada
eksplorasi emas cenderung dilakukan pada terakhir pada eksplorasi detail, dimana
kegiatan ini bertujuan untuk mengambil dan mendapatkan sebagian dari batuan
penyusun kerak bumi yang disebut core. Pada core biasanya dianalisa kandungan
mineralnya, sifat kimia, dan sifat fisiknya.
Gambar. 1 Diagram alir kegiatan pertambangan
3
STUDI PENDAHULUAN
PROSPEKSI
EKSPLORASI
EKSPLORASI REGIONALo Pemetaan geologi o Sampling batuano Stream sedimento Dan lain – lain.
EKSPLORASI DETAILo Pemboran eksplorasio Parit Ujio Sumur ujio Dan lain - lain
DEVELOPMENT
EKSPLOITASI
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
2.1.1 Coring dan Fungsinya
1. Core
Core adalah sebagian kecil dari kerak bumi yang diambil dengan menggunakan
proses pemboran inti yang mungkin mengandung mineral – mineral berharga.
Dimana core ini diperlukan dalam kegiatan eksplorasi sebagai pemberi informasi
kemana kira – kira arah penyebaran mineral – mineral berharga seperti emas,
seberapa kadar emasnya, formasi batuan bawah permukaan dan kedalaman emas
ditemukan.
2. Fungsi Coring
Kegiatan coring memiliki peranan yang sangat penting pada eksplorasi pemboran
emas karena dengan hanya dengan mengambil dan menganalisa core akan didapat
data – data bawah permukaan. Adapun fungsi coring adalah:
o Memberikan informasi nilai kadar dari endapan emas atau mineral lain
yang dicari.
o Dapat mewakili kedalaman endapan emas ditemukan.
o Dapat menggambarkan bentuk formasi batuan bawah permukaan
o Untuk mengetahui arah sebaran dari endapan emas dan mineral berharga
lain.
o Membantu proses analisa data dalam perhitungan jumlah cadangan
o Memberikan gambaran rancangan sistem penambangan jika nantinya
ekonomis dan layak untuk ditambang.
2.1.2 Tahapan Pemboran
Sebelum melakukan pemboran diperlukan beberapa persiapan – persiapan
sehingga kegiatan tidak langsung pada proses coring. Beberapa tahapan kegiatan
pemboran meliputi:
1. Tahapan Persiapan (preparation) kegiatan ini terdiri atas
o Pembuatan bak pengendap, bak penampung serta, saluran sirkulasinya.
4
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
o Pengaturan mesin dan pompa.
o Pemasangan balok landasan maupun papan untuk saluran sirkulasi dan
landasan mesin.
o Pemasangan menara (rig)
2. Pemboran, hingga kedalaman tertentu (yang dibutuhkan) dengan dimeter
lubang bor yang ditentukan pula. Tahapan ini dilakukan untuk pemboran
coring ataupun non coring yaitu:
o Core yang didapat disimpan dalam corebox
o Cutting/sludge disimpan dalam kantong sampel dan selanjutnya untuk
dianalisa.
2.2 Peralatan Pemboran.
Beberapa peralatan inti yang diperelukan pada kegiatan pemboran eksplorasi
yaitu:
`Gambar 2. Bagian – bagian Alat Pemboran
5
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
1. Mesin Bor
Beberapa hal yang diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan alat bor
yang digunakan adalah:
o Jenis mekanisme pemboran yang dilakukan.
o Penyesuaian tipe/model mesin terhadap kedalaman pemboran.
o Diameter lubang bor yang direncanakan.
o Beban maximum yang dapat dikerjakan mesin bor.
o Hoisting capasity
o Sliding stroke.
o Kemampuan rotasi per satuan waktu.
o Dimensi pemboran.
o Berat mesin bor.
o Power Unit.
Gambar 3. Bor Putar dan Bor Tumbuk
6
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Mesin bor putar merupakan jenis yang mempunyai mekanisme yang paling
sedaerhana. Untuk memecah batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya
mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran pada
batuan yng keras, maka rangkaian stang bor dapat ditambahi beban pemberat
(drill collar).
2. Pompa / Kompressor.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pompa / kompressor yang
akan digunakan adalah:
o Tipe acting piston
o Diameter piston
o Discharge piston
o Working pressure
o Power
o Dimensi
o Berat
o Rencana kedalaman dan diameter pemboran.
o Viscositas dan jenis lumpur bor.
Pada tahapan pemboran, pompa mud berfungsi sebagai sumber tenaga untuk
mensirkulasikan fluida.
3. Stang Bor.
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian dalam ujung –
ujungnya terdapat ulir sebagai penghubung antara dua buah stang bor digunakan
dubl neppel.
Fungsi utama dari stang bor adalah:
o Menghubungkan kelli terhadap drill collar dan mata bor didasar lubang
bor.
o Memberikan panjang rangjkaian pipa bor, sehingga dapat menembus
formasi yang lebih dalam.
o Memungkinkan naik turunnya mata bor.
7
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
o Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel kemata bor.
Kriteria jyang harus diperhatikan dalam pemilihan ukuran dari stang bor meliputi:
o Kedalaman pemboran.
o Diameter lubang bor.
o Kekerasan batuan.
o Metode sirkulasi fluida.
4. Core Barrel
Objek dari pemboran ini diperlukan untuk analisa laboraturium, oleh karena itu
perolehan inti bor harus diperhatikan dengan cermat. Seandainya terdapat core
yang hilang atau hancur pada saat pengangkatan kepermukaan, maka analisis
menjadi kurang akurat.
Salah satu cara untuk memperoleh persen recovery yang tinggi yaitu dengan
memperhatikan kelayakan core barrel yang digunakan. Core barrel dengan bentuk
yang beragam biasanya berupa tabung yang berfungsi untuk:
o Tipe core barrel membungkus sampel inti.
o Memotong sampel inti.
o Mengangkat sampel inti
o Menarik kembali sampel inti dari lubang bor.
4. Mata bor.
Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang. Gaya yang bekerja pada bit agar sitem
kerja sesuai dengan yang diharapkan. Secara garis besar sistem kerja mata bor
terbagi menjadi dua macam yaitu gaya dorong dan gaya putar. Keefektifan
penetrasi yang dilakukan dalam pemboran tergantung pada kedua gaya ini.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan mata bor adalah.
o Ukuran dan bentuk mata bor.
o Ukuran gigi mata bor.
o Berat mata bor.
o Konfigurasi pelurusan air.
8
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Kelima faktor ini merupakan variabel yang harus disesuaikan dengan beberapa
kondisi lapangan diantaranya, struktur geologi, kualitas batuan, model pemboran
dan kedalaman.
Jenis – jenis mata bor:
o Mata bor putar
o Mata bor tumbuk
o Mata bor auger
o Mata bor intan
5. Peralatan Pelengkap
a. Alat untuk menaikkan dan menurunkan:
o Water Swivel
o Hoisting sater swivel
o Hoisting plug ( hoisting swivel)
o Hoisting rock socket
o Rod holder
o Snacht block
o Traveling block
o Crown block
o Lawering iron
o Come along
9
CROWN BLOCK
DRAWWORK
TRAVELLING BLOCK
DERRICK
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Gambar 4. Hoisting Systemb. Peralatan pancing
o Rod coupling tap
o Rod insite tap – rod outside tap
o Casing tap – core barrel tap
o Rod brand
o Knocking block
o Drive hammer with chain
o Pipe pulling jack
c. Menara
Terdapat dua tipe menara yang biasa digunakan dalam pemboran yaitu:
o Derriks, digunakan untuk pemboran tegak.
o Tripod, digunakan untuk pemboran miring.
d. Peralatan teknis
o Parmelee wrench
o Pipe wrench
o Super tong
10
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Gambar 5.menara
2.3 Mud and Sistem sirkulasi
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan (liquid) dari beberapa
komponen yang terdiri dari air (tawar atau asin, minyak, clay, bahan – bahan
kimia, gas, udara, busa, maupun detergen.
Komposisi lumpur pemboran mempunyai dua karakter sesuai dengan beratnya
yaitu:
o Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran maka akan semakin laju
penembusannya.
o Semakin kental dan berat lumpur pemboran maka akan semakin mudah
untuk mengontrol kondisi bawah permukaan, seperti masuknya fluida
formasi.
Sistem sirkulasi pada operasi poemboran terdiri dari empat sub komponen utama
yaitu :
o Water base mud
Paling umum digunakan karena murah, mudah penggunaannya
membentuk filter cake untuk melindungi gugurnya dinding lubang bor.
o Oil base mud
Digunakan pada pemboran dalam formasi shale dan sebagainya lumpur
bor ini lebih mahal tetapi akan mengurangi terjadinya korosi pada
rangkaian pipa bor.
o Air of gas – base mud
Menghasilkan laju pemboran yang lebih besar karena menggunakan
kompresor kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.
11
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Gambar 6. Na Bentonit Lumpur Pemboran
2.4 Kendala – kendala Pemboran
1. Kendala Teknis
Hambatan (hole Problem) dalam pemboran ini dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tidak sempurnanya core yang didapat
Idealnya core yang dip[eroleh pada pemboran berbentuk sempurna dan tidak
mengalami kehilangan. Tapi kenyataannya, hal ini sulit diperoleh bentuk – bentuk
core yang mungkin diperoleh dilapangan berupa.
o Core terpotong menyerupai spiral yang diakibatkan ganguan pada bit.
o Perubahan mendadak pada diameter core yang diakibatkan oleh pergantian
bit setelah menembus batuan induk.
o Core berbentuk ulir yang diakinatkan bit yang terlalu besar.
o Core Blocking, yang diakibatkan karena adanya displasment fragment
batuan sepanjang bidang belahan.
b. Caving / Shale Problem
12
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Keadaan seperti ini diartikan bahwa pemboran menembus lapisan shale. Menjaga
shale agar lebih stabil, tidak runtuh atau longsor merupakan suatu masalah. Tidak
ada suatu cara yang pasti yang dapat diterapkan untuk semua keadaan. Untuk
mengurangi masalah ini maka biasanya pemboran dilaksanakan dengan memakai
drilling practise yang baik karena runtuhan atau shale problem ini bisa terjadi
akan dapat menimbulkan masalah baru seperti:
o Lubang bor membesar
o Masalah pembersihan lubang bor
o Pipa bor terjepit
o Bridges dan fit – up
o Kebutuhan lumpur bor bertambah
c. Hilangnya lumpur bor (loss circulation)
Akibat menembus formasi yang tidak terkonsolidasi pada bagian permukaan atau
adanya rekahan pada batuan yang menyebabkan fluida bor mengalir dengan bebas
kedalam formasi yang tidak terbatas. Pemboran dilanjutkan tanpa sirkulasi dan
menambah kekentalan lumpur bor sehingga kecepatan mengalir fluida dapat
dikurangi. Ditinjau dari segi formasinya, loss circulation disebabkan oleh:
o Goarseley permeabel formation terjadi pada pasir dan gravel.
o Hilang lumpur kedalam reef, gravel atau gua – gua sudah di duga
sebelumnya gua – gua sering terdapat pada limestone dsn dolomit.
o Fissure, fracture, fault, keadaan ini diakibatkan oleh celah – celah atau
rekahan dalam formasi.
d. Pipa terjepit
Kendala pipa terjepit merupakan masalah yang sering terjadi dalam pemboran.
Berdasarkan jenis dan sebab jepitan kendala ini dibedakan atas 3 sebab utama
yaitu:
o Caving sloughing
Diakibatkan oleh pemboran yang menembus formasi yang tidak stabil dan
mudah runtuh terutama shale.
o Key seat
13
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Terjadi pada pemboran miring, hal ini terjadi karena gesekan rangkaian
stang bor dengan dinding lubang bor bagian atas. Biasanya jepitan terjadi
pada waktu mencabut stang bor.
o Differential pressure sticking
Jepitan jenis ini terjadi apabila formasi forous dan permeabel lumpur
terlalu berat sehingga tekanan formasi naik, lumpur kurang stabil.
2. Kendala non teknis
Banyak kendala non teknis yang sering dujumpai pada saat proses pemboran
dilapangan. Keberadaan hal ini biasanya sangat mempengaruhi kemajuan proses
pemboran.
Beberapa kendala tersebut adalah :
o Lokasi base camp harus benar – benar aman terutama pada daerah
hutan.
o Letak titik pemboran harus terletak pada lokasi atau daerah yang bebas
dari kepemilikan, seperti tanah/daerah sengketa, daerah – daerah yang
dilindungi dll.
o Proses kegiatan pemboran diusahakan tidak mengganggu kondisi
lingkungan setempat terutama bila terletak pada daerah pemukiman.
o Kondisi kasehatan cruw bor.
14
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DAFTAR BACAAN
Anggyana, Komang, 1999, “Pemboran Eksplorasi Dan Penampang Lubang Bor”
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, ITB,
Bandung.
Koesoemadinata, ”Geologi Eksplorasi“ Institut Teknologi Bandung , ITB,
Bandung
Mudhofir ST, H.A 1985, Perencanaan dan operasi pipa pemboran, Pusdiklat
migas Cepu.
Mudhofir ST, H.A, Ciculating system, Pusdiklat migas Cepu.
Smith service drillco group, Inc 2001, Drilling assembly handbook, Houston
Texas
15