11
PEMBERIAN PUPUK KNO3 DAN INTERVAL APLIKASI PEMUPUKAN DENGAN DOSIS YANG BERBEDATERHADAP PRODUKSI TOMAT (Lycopersicon esculentum) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan penelitian Di Politeknik Negeri Jember Jurusan Produksi Pertanian Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura Oleh: EMILDA FAUZIYAH NIM: A31130355 PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HOERTIKULTURA

Emil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fdsf

Citation preview

PEMBERIAN PUPUK KNO3 DAN INTERVAL APLIKASI PEMUPUKAN DENGAN DOSIS YANG BERBEDATERHADAP PRODUKSI TOMAT (Lycopersicon esculentum)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan penelitian Di Politeknik Negeri Jember Jurusan Produksi PertanianProgram Studi Produksi Tanaman Hortikultura

Oleh:EMILDA FAUZIYAHNIM: A31130355

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HOERTIKULTURAJURUSAN PRODUKSI PERTANIANPOLITEKNIK NEGERI JEMBERTAHUN 2015BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan sayuran buah yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu dan termasuk ke dalam famili Solanaceae. Buahnya merupakan sumber vitamin dan miner Penggunaannya semakin luas, karena selain dikonsumsi sebagai tomat segar dan untuk bumbu masakan, juga dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku industri makanan seperti sari buah dan saus tomat. Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas buahnya. Apabila dilihat dari rata-rata produksinya, ternyata tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan dengan negara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan India yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5ton/ha (Kartapradja dan Djuariah, 1992). Rendahnya produksi tomat di indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang efisien. Permasalahan usahatani tomat adalah produksi masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi produksinya. Untuk meningkatkan produksi tomat, berbagai cara dapat dilakukan diantaranya melalui perbaikan teknologi budidaya seperti perbaikan varietas, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta perbaikan pascapanen. Kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara pertumbuhan tanaman dan kondisi lingkungannya. Faktor lain yang menyebabkan produksi tomat rendah adalah penggunaan pupuk yang belum optimal serta wadah media tanam yang belum tepat. Upaya untuk menanggulangi kendala tersebut adalah dengan perbaikan teknik budidaya. Salah satu teknik budidaya tanaman yang diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas tomat adalah hidroponik.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana perbedaan hasil produksi tomat setelah menggunakan pupuk KNO3 dengan dosis yang berbeda?2. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala dalam budidaya tomat secara SOP?

1.3 Tujuan1. Menganalisis hasil produksi tomat dengan menggunakan pupuk KNO3 dengan dosis yang berbeda2. Mengetahui kendala-kendala dalam budidaya tomat yang sesuai dengan SOP3. Mengetahui proses pemasaran tomat sesuai kebutuhan konsumen tiap tahunnya

1.4 Manfaat1. Bagi petani dapat mengetahui sekaligus menambah wawasan tentang pengaruh subsistem dalam agrobisnis tanaman tomat2. Bagi pemerintah dapat digunakan sebagai acuan pengambilan kebijakan untuk mengembangkan subsistem dalam system agribisnis, dalam hal agroindustri tanaman tomat.3. Bagi peneliti dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tomat Morfologi dan Klasifikasi Tomat. Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi dangkal. Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun berwama hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman. Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah (Cahyono, 1998).

Klasifikasi tanaman tomat : Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Solanum Spesies: Solanum lycopersicum L

Jenis Tomata. Tomat biasa (L. commune)Bentuk buahnya bulat pipih dan beralur-alur didekat tangkainya serta lunak. Tomat ini banyak ditanam oleh petani dan mudah didapat di pasar. b. Tomat apel (L. pyriforme) Bentuk buahnya bulat, kokoh dan agak keras sedikit seperti buah apel. Tomat apel ini merupakan blasteran dari berbagai jenis tomat menghasilkan buah yang besar dan lebat. c. Tomat kentang (L. grandiforlum)Bentuk bualmya agak lonjong dan keras, daunya keriting, rimbun dan berwama hijau kelam. Varietas-varietas tomat yang besar di antaranya Geraldton smooth skin dan Indian river, varietas ini banyak ditanam ditanah dataran tinggi-Varietas tomat yang berbuah sedang diantaranya Money maker, liar yang agak tahan terhadap penyakit layu dan air hujan (Soewito, 1987).

2.2 Pupuk KNO3 Kalium mengatur pembukaan dan penutupan stomata oleh pompa ion kalium. Karena stomata penting dalam regulasi air, kalium mengurangi kehilangan air dari daun dan meningkatkan toleransi kekeringan. Kekurangan kalium dapat menyebabkan nekrosis atau klorosis interveinal. K + ini sangat mobile dan dapat membantu dalam menyeimbangkan muatan anion di dalam pabrik. K+ juga memiliki kelarutan tinggi dalam air dan larut dari tanah berbatu atau berpasir. kelarutan K dalam air dapat mengakibatkan kekurangan kalium. Kalium berfungsi sebagai aktivator enzim yang digunakan dalam fotosintesis dan respirasi. Kalium digunakan untuk membangun selulosa dan membantu dalam fotosintesis dengan pembentukan prekursor klorofil. Kekurangan kalium dapat menyebabkan risiko patogen, layu, klorosis, coklat bercak, dan kemungkinan lebih tinggi kerusakan dari es dan panas. Nitrogen merupakan komponen penting dari semua protein. Kekurangan nitrogen yang paling sering menyebabkan pertumbuhan terhambat, pertumbuhan lambat, dan klorosis. Tanaman kekurangan nitrogen juga akan menunjukkan penampilan ungu pada batang, tangkai dan bawah daun dari akumulasi pigmen antosianin. Sebagian besar nitrogen diambil oleh tanaman berasal dari tanah dalam bentuk NO3-, meskipun dalam lingkungan asam seperti hutan boreal dimana nitrifikasi kurang mungkin terjadi, amonium NH4 + lebih cenderung menjadi sumber nitrogen yang mendominasi .Asam amino dan protein hanya dapat dibangun dari NH4 + sehingga NO3- harus dikurangi. Di bawah beberapa lingkungan pertanian , nitrogen adalah nutrisi pembatas pertumbuhan tinggi. Beberapa tanaman membutuhkan nitrogen lebih dari yang lain, seperti jagung (Zea mays). Karena nitrogen mobile, daun yang lebih tua menunjukkan klorosis dan nekrosis lebih awal dari daun muda. Bentuk larut nitrogen diangkut sebagai amina dan amida.