2
Emulsi merupakan suatu sistem dispersi yang terdiri dua cairan yang tidak saling larut namun stabil. Pada sistem emulsi suatu cairan (fasa terdispersi) terdispersi secara merata dalam cairan lainnya (fasa pendispersi). Terdapat dua jenis emulsi, yaitu: emulsi air dalam minyak (W/O) dan emulsi minyak dalam air (O/W). Untuk dapat menghasilkan emulsi yang stabil diperlukan senyawa pengemulsi berupa emulsifier. Syarat pengemulsi adalah memiliki aktivitas permukaan yang baik, membentuk lapisan film di batas antar permukaan, dan dapat berdifusi ke batas antar muka dengan cepat. Parameter yang digunakan untuk meninjau karakteristik emulsifier adalah Hydrophile-Lipophile Balance (HLB). Dari nilai HLB dapat diketahui apakah suatu emulsifier bersifat hidrofilik atau hidrofobik. Nilai HLB merupakan perbandingan antara gugus hidrofilik terhadap hidrofobik. Pemilihan jenis emulsifier yang digunakan dapat dilakukan dengan melihat nilai HLB. Penggunaan umum dari emulsifier berdasarkan nilai HLB ditunjukkan pada Tabel... Tabel... Aplikasi Emulsifier berdasarkan nilai HLB Sumber: Tadros, T. F.,”Emulsion Formation and Stability”, Wiley, 2013. Nilai HLB dapat diketahui dengan memperoleh data dari hasil analisis Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Dari analisis ini, struktur beserta gugus yang terdapat pada suatu

Emulsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mantapp

Citation preview

Page 1: Emulsi

Emulsi merupakan suatu sistem dispersi yang terdiri dua cairan yang tidak saling larut namun stabil. Pada sistem emulsi suatu cairan (fasa terdispersi) terdispersi secara merata dalam cairan lainnya (fasa pendispersi). Terdapat dua jenis emulsi, yaitu: emulsi air dalam minyak (W/O) dan emulsi minyak dalam air (O/W). Untuk dapat menghasilkan emulsi yang stabil diperlukan senyawa pengemulsi berupa emulsifier. Syarat pengemulsi adalah memiliki aktivitas permukaan yang baik, membentuk lapisan film di batas antar permukaan, dan dapat berdifusi ke batas antar muka dengan cepat.

Parameter yang digunakan untuk meninjau karakteristik emulsifier adalah Hydrophile-Lipophile Balance (HLB). Dari nilai HLB dapat diketahui apakah suatu emulsifier bersifat hidrofilik atau hidrofobik. Nilai HLB merupakan perbandingan antara gugus hidrofilik terhadap hidrofobik. Pemilihan jenis emulsifier yang digunakan dapat dilakukan dengan melihat nilai HLB. Penggunaan umum dari emulsifier berdasarkan nilai HLB ditunjukkan pada Tabel...

Tabel... Aplikasi Emulsifier berdasarkan nilai HLB

Sumber: Tadros, T. F.,”Emulsion Formation and Stability”, Wiley, 2013.

Nilai HLB dapat diketahui dengan memperoleh data dari hasil analisis Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Dari analisis ini, struktur beserta gugus yang terdapat pada suatu emulsifier dapat diketahui. Perhitungan

Hal yang perlu diperhatikan dari suatu emulsi adalah kestabilan emulsi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan emulsi adalah temperatur. Semakin tinggi temperatur, kestabilan dari emulsi akan semakin berkurang. Seiring dengan meningkatnya temperatur, jumlah cairan terdispersi yang lepas dari fasa pendispersi akan semakin banyak. Fenomena tersebut terjadi karena berkurangnya viskositas pada lapisan film antar muka akibat meningkatnya temperatur. (Nofrizal dan Prashetya, 2010). Pengujian dilakukan dengan melakukan pemanasan pada suatu sistem emulsi pada berbegai temperatur kemudian dilakukan pengamatan terhadap persentase cairan terdispersi yang terpisah dari fasa pendispersi.