18
EMULSI Kelompok 4 Wida Husniyah (1112102000022)_A Dwi Putri Rahmawati (1112102000025)_A Zakiyah Zahra (1112102000026)_A Santi Susilawati (1112102000053)_C Ummi Habibah (1112102000055)_C

Emulsi Kelompok 4 Kfa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EMULSI

Citation preview

EMULSI

EMULSIKelompok 4Wida Husniyah (1112102000022)_ADwi Putri Rahmawati (1112102000025)_AZakiyah Zahra (1112102000026)_ASanti Susilawati (1112102000053)_CUmmi Habibah (1112102000055)_CEmulsiEmulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur tetapi saling antagonistik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi adalah tipe pengemulsi, konsentrasi pengemulsi, ukuran tetesan, pH, viskositas, stabilizers, pemanasan, pendinginan, pembekuan, atau pengguncangan.

Komposisi Sediaan EmulsiA. Bahan AktifParaffin CairOleum jecoris AselliCuraubitae semin

B. Bahan TambahanEmulgatorMacam-macam emulgatorGom ArabMerah telurTragakanCarboxymethylosellulose (CMC), dll.

2. Pengawet antimikrobaAsam BenzoatMetil Paraben(nipagin)Prophylparaben (nipasol)

3. AntioksidanAsam AskorbatAsam sitratAskorbilSulfit

4. PembauOleum citriOleum riciniOleum cinamomiVaniliumChampora

5. PewarnaEritrosinTartrazinRoosberry red

6. PerasaGliserinSukrosa

Contoh SediaanEmulsi Minyak MineralMinyak mineral500 mlAkasia (dibuat serbuk halus)125 gSirup100 mlVanili40 mgAlkohol 60 mlAir yang dimurnikan secukupnya sampai 1.000 mlEmulsi Minyak Ikan (Olei Iecoris Emulsum)Oleum Iecoris Aselli100 gGlycerelum 10 gGummi Arabicum 30 gOleum Cinnamomi gtt VIAqua destillata hingga215 gEmulsi Parafin (Paraffini Emulsum)Tiap 100 ml mengandung:Paraffinum liquidum50 mlGummi Arabicum12,5 mgSirupus simplex10 mlVanillinum4 mgAethanolum 90%6 mlAqua destilata hingga 100 mlContoh lainnya: Emulsi parafin fenoftalein (paraffini phenolphthaleini emulsum)Emulsi peruvian I (peruviani emulsum I)Emulsi peruvian II (peruviani emulsum II)Cara Pemisahan EmulsiDemulsifikasi pemecahan emulsi menjadi minyak dan air dengan menurunkan stabilitas emulsi.

Metode yang digunakan:PemanasanSentrifugasiPemanasanKestabilan emulsi akan rusak partikel minyak akan naik membentuk krim dan partikel air turun.

SentrifugasiMembuat kedua campuran antara minyak dan air menjadi terpisah. Partikel air yang telah bersatu akan turun, sedangkan partikel minyak yang telah bersatu akan naik.

Pemisahan ini sangat dipengaruhi suhu, semakin tinggiefektifIdentifikasi Zat AktifParaffin Jika dipanaskan dengan kuat, maka akan menyala dan terjadi pengarangan. Jika direaksikan dengan belerang lalu dipanaskan, maka campuran akan mengeluarkan hidrogen sulfida dan menjadi hitam sebagai hasil terbebasnya karbon. Identifikasi Zat Aktif Oleum Iecoris Aselli/Minyak IkanMinyak ikan tidak terdestearisasiMinyak ikan akan tetap jenih dan tidak terbentuk endapan stearin ketika minyak ikan di dalam botol direndam dalam campuran es dan air selama 3 jam.

Zat tak tersabunkan tidak lebih dari 1,3%. Zat tak tersabunkan dalam minyak atau lemak ialah zat yang tidak tersabunkan oleh alkali hidroksida, tetapi larut dalam pelarut lemak, dan hasil penyabunan yang larut dalam pelarut tersebut. Bilangan asamBilangan asam yaitu jumlah ml alkali 0,1 N yang diperlukan untuk menetralkan asam bebas dalam 10 gram zat.Untuk minyak ikan, diperlukan tidak lebih dari 1 ml natrium hidroksida 0,1 N untuk menetralkan asam bebasnya dalam 10 gram sampel. Bilangan iodium Bilangan iodium untuk minyak ikan adalah antara 145 dan 180. Bilangan iodium adalah jumlah gram iodium yang diserap oleh 100 gram zat, pada kondisi yang ditetapkan. Perbedaan volume (ml) dari natrium tiosulfat 0,1 N (sebagai zat penitrasi) dikalikan dengan 1,269 dan dibagi dengan bobot sampel yang digunakan (g), maka didapatlah bilangan iodium. Bilangan penyabunan Bilangan penyabunan untuk minyak ikan adalah antara 180 dan 192.Jumlah mg kalium hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas dan menyabunkan ester yang terkandung dalam 1 gram zat. Perbedaan volume (ml) dari asam klorida 0,5 N (sebagai zat penitrasi) dikalikan dengan 28,05 dan dibagi dengan bobot sampel yang digunakan (g), maka didapatlah bilangan penyabunan. Terimakasih...