Upload
ummu-al-kiram
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ok
Citation preview
ASUHAN KEBIDANAN
Hiperemesis Gravidarum Ringan
Dosen Pembimbing : Sukarnik, Amd. Keb
Disusun oleh : Kelompok III (Kelas C)
1. Endah Purwai
2. Endhang Setyawati
3. Ernawati Ningsih
4. Evi Yuli Susanti
5. Faridatul Amalia
(0630139)
(0630140)
(0630141)
(0630142)
(0630143)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ARTHA BODHI ISWARA”
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
SURABAYA
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah yang telah diberikan sehingga penyusunan asuhan kebidanan
yang berjudul Hiperemesis Gravidanem Ringan ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Sukarnik, SST selaku
dosen pembimbing dalam penyusunan asuhan kebidanan ini. Penyusunan asuhan
kebidanan ini merupakan tugas semester yang harus kami selesaikan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya
baik berupa penulisan serta isi. Untuk itu kami mengharap saran yang
membangun dari pembaca sebagai penyempurna dari makalah yang kami susun.
Semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 21 Maret 2008
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang khas karena tidak
semua orang mengalami, melainkan hanya dapat ditemukan pada wanita
hamil. Ciri khas yang paling menonjol yaitu mual dan muntah, dan biasanya
terjadi pada pagi hari sehingga biasa disebut dengan “morning sickness”.
Secara etiologi faktor penyebab dari hiperemesis gravidarum belu
diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang telah dikemukakan mulai
dari faktor prediposisi, faktor organik, faktor psikologik, hingga faktor
endokrin. Penatalaksanaannya pun bertahap bergantung pada manifestasi
klinis. Hiperemesis dianggap ringan bila bisa dirawat dirumah dan tidak
memerlukan perawatan secara intensif di rumah sakit. Pemberian health
education sangatlah penting supaya kondisi fisik maupun psikologis
menjadi lebih baik. Bila terjadi dehidrasi tidak sampai berat, nutrisi dapat
terpenuhi mengingat ibu hamil sangat perlu asupan nutrisi untuk dirinya
maupun janinnya.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada hiperemesis
gravidarum ringan.
Tujuan Khusus
- Mengkaji data pasien serta menganalisisnya
- Menegakkan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah klien
- Menyusun rencana tindakan pada ibu hiperemesis gravidarum ringan
- Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan hiperemesis gravidarum
ringan
- Mengevaluasi hasil tindakan
1.3 Sistematika Penulisan
I BAB I PENDAHULUAN
II BAB II LAPORAN PENDAHULUAN
III BAB III TINJAUAN KASUS
IV BAB IV PENUTUP
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Definisi
- Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(Sinopsis Obstetri 1, 195)
- Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk
(Kapita Selekto 1, 259)
- Hiperemesis gravidarum tingkat 1 adalah muntah terus menerus yang
mempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan
tidak ada, berat badan turun dan nyeri epigastrum. Frekuensi nadi pasien
naik sekitar 100x permenit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit
berkurang, lidah kering dan mata cekung
(Kapita Selekto 1, 259)
II. Etiologi
Belum diketahui secara pasti, faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan:
1. Primigravida, molatudatidosa, diabetes, kehamilan ganda akibat kenaikan
HCG
2. Faktor organik : alergi, masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal,
perubahan metabolik
3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
memikul tanggung jawab dan sebagainya.
4. Faktor endokrin : hipertyroid, diabetes, progesteron yang menyebabkan
pengosongan lambung menurun pada awal kehamilan
III. Patofisiologi
Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual muntah terus menerus
dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokeoremia, penurunan klorida
urin selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke
jaringan dan menyebabkan tertimbulnya zat toksik. Pemakaian cadangan
karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna sehingga
terjadi ketosis, hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan
selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir
esofagus dan lambung dapat robek (Sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi
perdarahan gastrointestinal. Jantung atrofi, kecil di biasanya. Terdapat
perdarahan pada otak, terdapat degenerasi lemak pada tubuh kontorfi serta
ginjal tampak pucat.
IV. Manifestasi Klinis
1. Tingkat I
Mual dan muntah terus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan,
berat badan turun, dan rasa nyeri di epigastrum, nadi sekitar 100x permenit,
tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, mata cekung
2. Tingkat II
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi
kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, BB turun, mata
cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligari dan konstipasi dapat pula
terjadi asetonuria dan dari nafas keluar bau aseton.
3. Tingkat III
Keadaan umum mulai jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai
koma nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat. Suhu badan naik dan tensi
turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat total terjadi pada
susunan saraf pusat (enselopati wernickle) dengan adanya nigtamus,
diplopia, perubahan mental.
V. Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit darah dan urinalisis
VI. Komplikasi
Enselopati Wernikle dengan gejala nigtamus, diplopia dan perubahan mental
serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus
VII.Diagnosis
Dari anamnesa didapatkan amenore, tanda kehamilan muda, dan muntah terus
menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis
sampai koma, nadi meningkat sampai 100x permenit, suhu meningkat, tekanan
darah menurun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit
darah ditemukan kadar natrium klorida turun pada pemeriksaan klorida urin
kadar klorida turun dan dapat ditemukan keton.
VIII. Diagnosis Banding
Muntah karena gostritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitus, pielonefritis
dan lain-lain.
IX. Penatalaksanaan
1. Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan
kepada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga
tentang diit ibu hamil, jangan makan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi
sedikit-sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi,
akan terasa oyong, mual dan muntah. Detekasi hendaknya diusahakan
teratur.
2. Terapi obat, menggunakan sedative (luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6)
anti muntah (Mediamer B6, diammamin, avopres, avomin, torecan) antasida
dan anti mules
3. Hiperemis tingkat II dan III harus dirawat inap di RS :
- Kadang beberapa wanita, hanya tidur di RS saja, telah banyak
mengurangi mual muntahnya
- Isolasi. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan
dokter saja yang boleh masuk. Kadang tanpa pengobatan khusus telah
mengurangi mual dan muntah
4. Terapi psikologik
Berikan pengertian, bahwa kehamilan adalah hal yang wajar, normal dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Cari dan coba hilangkan
taktor psiklogis seperti keadaan sosio ekonomi, pekerjaan serta lingkungan.
5. Penambahan cairan. Berikan infus dextrosa atau glukosa 5% sebanyak 2-3
uter dalam 24 jam.
6. Pada beberapa kasus bila therapy tidak dapat cepat memperbaiki keadaan
umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
Tgl : 20 Maret 2008 Jam : 09.00 Oleh : Evi Yuli S
1. Identitas
Nama : Ny. “M” Nama : Tn. “N”
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : PT
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 1.500.000,-
Alamat rumah : Bratang Gede Alamat rumah : Bratang Gede
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah setiap di pagi hari 6x sehari sejak
seminggu, nafsu makan menurun dan kepala pusing
3. Riwayat Kebidanan
3.1 Riwayat Menstruasi
siklus menstruasi : 30 hari menarche : 14 tahun
lama : 7 hari HPHT : 03-03-2008
warna : merah TP : 10-12-2008
bau : amis
flour albus : tidak ada
3.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Hamil ke Suami
ke
UK Jenis
Pers
Penolong Penyulit BB/PB Jenis
Kelamin
Hidup/
mati
Meneteki Riwayat
KB
3.3 Riwayat Kehamilan ini/ANC/x :
a. Trimester 1: ANC 2x di BPS Bunda, TT 1x
b. Trimester 2: -
c. Trimester 3: -
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit
menular dan menurun seperti TBC, hepatitis, DM, jantung
b. Riwayat penyakit keluarga atau keturunan
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit menular dan menurun seperti TBC, asma, DM, hipertensi,
jantung
c. Perilaku Kesehatan
Ibu tidak minum jamu-jamuan, tidak memelihara hewan peliharaan
tidak minum-minumani keras dan tidak merokok
5. Riwayat Psikososial
- respon ibu dan keluarga : keluarga menerima baik kehamilannya
- persepsi ibu terhadap respon keluarga : ibu senang dengan sambutan
keluarga karena kehamilan ini direncanakan dan diharapkan
- persepsi ibu terhadap kelahiran : ibu mengatakan takut dengan proses
kelahiran
- persepsi ibu terhadap lingkungan : ibu senang dengan sambutan-
sambutan dan ucapan selamat dengan masyarakat
6. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola nutrisi
sebelum hamil : ibu mengatakan makan sehari 3x dengan porsi
sedang (nasi, sayur dan lauk serta buah), air putih
8 gelas
selama hamil : ibu mengatakan makan sehari 2x dengan porsi
kecil (nasi, sayur dan lauk serta buah), air putih
6 gelas
b. Pola eliminasi
sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari tiap pagi,
konsistensi lunak, BAK 5x sehari warna
kuning jernih
selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x selama 2 hari,
konsistensi lunak BAK 5x sehari warna kuning
jernih
c. Pola aktivitas
sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
memasak, bersih-bersih
selama hamil : Ibu mengatakan lebih mengurangi aktivitasnya
dan banyak beristirahat
d. Pola istirahat atau tidur
sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur pada malam selama 7
jam dan 1 jam pada siang hari
selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam 6 jam dan siang 2
jam
e. Pola personal hygiene
sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi,
mengganti baju 2x sehari, keramas 3x seminggu
selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi,
mengganti baju 2x sehari, keramas 2x seminggu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : baik
c. TB/BB : 160 cm/48 kg
d. TTV :
TD : 100/60 mm Hg Nadi : 100xpermenit
Suhu : 378 oC RR : 20xpermenit
e. BB sebelum hamil : 49 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
kepala : rambut tipis, tidak ada ketombe
muka : tidak ada oedem, pucat, ada cloasma
gravidanem
mata : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip
mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah
sedikit kering
telinga : simetris, tidak ada secret
leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
dan vena jugularis
axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dada dan payudara : simetris, putting menonjol, tidak ada
pembengkakan
abdomen : tidak ada bekas luka, terdapat linea
vulva : warna pucat, tidak ada pengeluaran, tidak ada
oedem + varises
perineum : tidak ada bekas luka jahitan
anus : tidak ada hemoroid
ekstremitas : tidak ada varises dan oedem
b. Palpasi
kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan tidak ada pembesaran vena jugularis
axial : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
keluaran
abdomen : ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
ektremitas : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem
c. Auskultasi
dada : pernapasan teratur, tidak ada ronchi dan wheezing,
detak jantung teratur
abdomen : bising usus +
d. Perkusi
reflek patela : +
3. Pemeriksaan khusus
ukuran panggul luar
a. Distansia spinanem : 25 cm
b. Distansia cristarum : 28 cm
c. Bodeloque : 18 cm
d. Lingkar panggul : 80 cm
4. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium
Hb darah : 7 gr %
Albumen : -
C. Identifikasi Masalah atau Diagnosa
Tgl : 20 Maret 2008
- Diagnosa ; Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis (pravidarum ringan
- Data Dasar
S : Ibu mengatakan mual dan muntah 4x sehari sejak seminggu yang
lalu, pusing dan nafsu makan menurun
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100/60 mm Hg Suhu : 378 o C
N : 100xpermenit RR : 20xpermenit
Turgor : kurang
Mata : cekung, conjungtiva anemis
Lidah : kering
D. Antisipasi Diagnosa Potensial
- Nekrosis lobulus hepar
- Degeneratif ginjal
- Polyneuritis
E. Identifikasi Kebutuhan Segera
1. Pemberian cairan infus
2. Pemberian nutrisi sesuai kondisi
3. Pemberian sedativa
F. Intervensi
Hari/tgl : Kamis, 20 Maret 2008
Diagnosa : Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis gravidarum ringan
Kriteria : 1. Mual dan muntah berkurang
2. Selera makan bertambah
3. Tanda-tanda vital membaik
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
Rasional terjalin kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan tenaga
kesehatan
2. Berikan obat anti muntah
Rasional mual muntah dapat berkurang sehingga kondisi menjadi lebih baik
3. Berikan HE tentang :
1. Makan makanan dalam porsi kecil tetapi sering
2. Menghindari makanan berlemak karena dapat menyebabkan mual
3. Berikan pengertian bahwa mual dan muntah merupakan hal yang
fisiologis yang dialami setiap wanita hamil
4. Jangan langsung berdiri di waktu pagi karena akan terasa mual dan
muntah
5. Deteksi usahakan teratur
Rasional dengan memberikan HE diharapkan klien memahami dan dapat
mengatasi keluhan yang dialami
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Rasional fungsi independent
7. Berikan tablet Fe sebagai penambah darah
Rasional anemia dapat berkurang dan kondisi semakin membaik
G. Implementasi
Hari/tgl ; Kamis, 20 Maret 2008
Diagnosa : Ny “M” G1 P 00000 dengan Hiperemesis gravidarum ringan
Implementasi
1. Melakukan pendekatan dengan klien
2. Memberikan obat anti muntah
3. Memberikan HE
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
5. Memberikan tablet Fe sebagai penambah darah
H. Evaluasi
Tgl : 21 Maret 2008 Jam : 09.00
Diagnosa : Ny “M” G1 P00000 dengan Hiperemesis Gravidarum Ringan.
S : Ibu mengatakan kondisinya sudah lebih baik, mual dan muntah
berkurang, tidak pusing dan dapat makan sedikit demi sedikit
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mm Hg Suhu : 37o C
N : 80x/menit RR : 24x/menit
Turgor : baik
Lidah : tidak kering
A : Ny “M” G1 P00000 dengan hiperemesis gravidarum ringan
P : rencana dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan yang telah kami susun, agar pembaca
mengetahui mengenai hiperemesis gravidarum ringan, penyebab, gejala dan
manifestasi klinis hingga pada penatalaksanaan. Hiperemesis gravidarum
merupakan penyakit yang khas untuk kehamilan, karena penyakit ini hanya
terdapat pada wanita yang hamil terutama pada wanita yang hamil muda
yaitu trimester I.
Sebagian besar wanita dengan hiperemesis gravidarum ringan
mengalami penurunan berat badan, mata cekung, konjungtiva anemis, lidah
kering dan nyeri epigastrum. Tetapi penatalaksanaan tidak terlalu intensif
seperti tingkat II dan III. Rawat jalan atau dirawat di rumah bisa dilakukan
dengan pemberian terapi anti muntah serta pengaturan pola makan supaya
asupan nutrisi dapat terpenuhi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peran bidan pada fungsi sebagai pelaksana kebidanan
lebih meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang di miliki
4.2.2 Bagi Pembaca
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kami
mengharap saran yang membangun dari pembaca sebagai
penyempurna dari makalah asuhan kebidanan yang telah kami susun.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC.
Sastrawinata, Sulaeman. 1984. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset.
Sastrawijaya, Sulaeman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elstar Offset.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2005.