Upload
giniung-augie
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 1/6
I/olume,{
Nomor
2, Desember
20J0
EKSERGI
Pembuatan
Edible
Film
dari
Tepung
Jagung
Danang
aya,
EndangSulistyawati
Jurusan
eknik
Kimia, Fakultas
eknologi
ndustri
Universitas
embangunan
asional
Veteran
yogyakarta
Jln.SWK 04 ingkartara, r;?iTfff$', osyakarra,584
Abstrak
Edible
film
adalah suatu
apisan
ipis
yang
dibentuk
untuk melapisi
makanan
coating),
berfungsi
sebagai
penghalang
erhadap
erpindahan
massa
dan
atau sebagai
embawa
aditif. Pengg*aan
t pung
agung
sebalai
edible film
merupakan
olusi
yang
menarik
sebagai
pembungkus
angan
novatif yang
dapit-- nyutu puau
bahan
makanan.Tepung
agung
dipilih
karena
dapat
diuraikan
oleh-mikroorganiime
dan
dapat-dimakan,
sehingga
apat
dikatakan
ebih
ramah ingkungan.
Pembuatan
dible ilm
dari epung
agung
ni
bertujuan
ntuk
menentukan
uat arik
dankelarutan
alam
air edible ilm yang
elatif
baik
terhadap
ompoJisi
bahan.
penelitian
dilakukan
dengan
aramelarutkan
epung
agung
sebanyak
0
gram
dengan
quadist
50 ml,
ditambahkan
0 ml
aquadest
mendidih
dan
dipanaskan
ampai
suhu
+
85'C.
Suspensi
ang
terbentuk
didinginkan
mengunakan
pengaduk tirrerkemudianditambahkan liseroldansorbitol.Ediblefilm yang erbentuk emudiandicetakdan
dikeringkan
menggunakan
ven
pada
suhu
00oC
selama
4
am.
Perbandingin
olume
gliserol
dengan
orbitol
bervariasi
ari:
0:1,0:2,sampai
:5.
Karakterisasi
dible
ilm meliputi
analisis uat
arik
(sifat
me-kanik)
an
daya arut
dalam
air
(sifat
fisis).
Komposisi
elatif
baik untuk
sifat
edible
ilm
yang
dihasiikan
adalah
dengan
perbandingan
olume
gliserol
I ml
danvolume
sorbitol
I ml
dengan
uat
arik se-besir
7,2765
dan
daya aiut
sebesar
,0091
/ml.
Kata
kunci:
edible ilm,
epung
agung,
dapat imakan
I.
Pendahuluan.
Bahan
makanan
ada
umumnya
mudah
usak.
Salah
(renewable),
dapat
diuraikan
oleh
mikroorganisme
satu
cara
untuk mencegah
atau memperlambat
(biodegrable),
an dapat
dimakan
edibte),
sihinggu
fenomena
ersebutadalah
dengan
pengemasan
ang
dapat dikatakan teUitr ramah iingkungan bil
tepat'
Bahanpengemas
ari
plastik
banyak
digunakan
dibandingkan
engan
lastik
pengemal
onvensional
dengan
pertimbangan
ekonomis
dan
memberikan
dari
bahan
potietiten
dan
gitutin
yang
non-
perlindungan
yang
baik
dalam
pengawetan.
degradable.
engembangan
an
fenelitian
edlbtetrtm
Penggunaan
material
sintetis
tersebut
berdampak
ini
dirasakan
penting
mengingat
fungsi
protektif
pada
pencemaran
ingtungan,
sehingga
dibutuhkan
lapisan
filmnya
yang
dapat
-
mencegah
penelitian
mengenai
bahan
pengemas
yang
dapat
berlangsungnya
transier
-
kandungan
uap
-air
diuraikan.
Altematif penggunaan
kemasan yang
(moisture),
oksigen,
dan
minyak
(-fl
dari
bahan
dapat
diuraikan
adalah
dengan
menggunakan
dible
makanan
yang
ditinAungi
ke iingkungan
ke
bahan
/ilm.
makanan
tu
sendiri.
Penggunaan
dible
ilm
untuk
produk
pangan
dan
Merurut
Arpah
(1997)
dikutip
Christsania
200g),
penguasaan
eknologinya
masih
erbatas.
Oleh
karena
edible
packaging
pada
bahan
pangan
pada
dasarnya
itu
pellu
dikembangkan
penelitian
yang
lebih
dibagi
menjadi
iga
jenis
bentuk,
-yaitu:
edibte
i[m,
intensif,
karena edible /il^ sangat potensial edible coating,- dan enkapsuiasi. Hal yung
digunakan
ebagai
embungkus
makanan
an
pelapis
membedakan
dible
coating
dengan
edible'/ili
produk-produk
pangan,
ndustri,
farmasi,
maupun
adalah
cara
pengaplikasiannya.
-Edibte
oitirg
hasil
pertanian
egar.Ediblefilm
adalah
uatu apisan
langsung
dibentuk-
pada
produk,
sedangkanpadi
tipis yang
dibuat
dari
b_dun
yang
dapat
dimakan,
edibte
ilm
pembentukannya
idak
t -i
tangsung
dibentuk
untuk
melapisi
makanan (coating)
yang
pada
produk
yang
akandilipisi/dikemas.
Enkapiulas'i
berfungsi
sebagai
penghalang
erhadap
perpindahan
adalah
edibte packaging
yang
berfungsi
sebagai
massa
misalnya
elembaban,
ksigen,
cahaya,ipid, pembawa
zat iavor
berbentut
serbuU.-faible
flnt
zat
terlarut)
dan
atau
sebagai
pembawa
aditif
serta
didefinisikan
sebagai
apisan yang
dapat
dimikan
untuk
meningkatkan
penanganan
suatu
makanan yang
ditempatkan
di atai
atau-di
antaia
komponen
(Krochta,l994)
makanan
Lee
dan
Wan, 2006
dalam
Hui,
)OOq.
Pada
penelitian
ni
edible
ilm
dibuat
dari tepung
Edible
fitm
dan
coating
dapat
diklasifikasikan
juqung.
Penggunaan
epung
agung
ini
merupakan
berdasarkan
emungkinan nggun*nnya
dan
enis
solusi yang menarik sebagaipembungkuspangan fitm yangsesuai,angaapaidilitiatpadaTabel .
inovatif yang
dapat
menyatupada
bahan makanan
karena
memiliki
kelebihan
seperti
murah,
berlimpah
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 2/6
VolumeX
Nomor 2, Desember
010
EKSERGI
Tabel 1. Kemungkinan
Penggunaan
dible Film
dan
Coat n
g Kr
o chta,
99
4).
Penggunaan
Jenis ilm
yang
sesuai
Mengharnbat
enyerapan
ap
air,
penyerapan
as,
penyerapan inyakdan
lemak
dan menghambat
enyerapan
z:,t-zatlarut
Meningkatkan
kekuatan
strukf,ur
ataumemberi
kemudahan
enanganan
Menahan at-zat
olatil
Pembawa
ahan ambahan
makanan
Lipida, komposit
Hidrokoloid,
ipida,
ataukomposit
Hidrokoloid
Hidrokoloid, ipida,
atau
komposit
Hidrokoloid,
ipida,
ataukomposit
Hidrokoloid,
ipida,
ataukomposit
Hidrokoloid,
ipida,
ataukomposit
Fungsi
dari edible
film
sebagai
penghambat
perpindatran
ap air, menghambat
ertukaran
gas,
mencegah ehilangan
rorna,
mencegah
erpindahan
Iemak,
meningkatkan
arakteristik
isik,
dan sebagai
pembawa
zat
aditif. Edible
film
yang
terbuat
dari
lipida
dan
juga
film
dua lapis
biloyer)
ataupun
campuran
ang
terbuat
dari lipida
dan
protein
atau
polisakarida
pada
umumya
baik digunakan
sebagai
penghambat
erpindahan
ap
air dibandingkn
engan
edible
ilm
yang
erbuat
dari
protein
dan
polisakarida
dikarenakanebihbersifathidrofobik Leedan Wan,
2006
dalam
Hui, 2006).
Jumlahkarbondioksida
an oksigen
yang
kontak
dengan
produk
merupakan
salah
satu
yang
harus
diperhatikan
ntuk mempertahankan
ualitas
produk
dan alian
berakibat
pula
terhadap
umur simpan
produk.
Film
yang
terbuat
dari
protein
dan
polisakarida
pada
umumnya
sangat
baik sebagai
penghambat
erpindahan
as,
sehingga fektif
untuk
mencegah
oksidasi emak.
Komponen
volatil
yang
hilang atau
yang
diserap
oleh
produk
dapat diatur
denganmelakukan
elapisan
diblecoating
ataufilm
Lee
danWan,2006
dalamHui, 2006).
Edible filn dapat bergabung dengan bahan
tambahan
makanan
dan substansi
lain
untuk
mempertinggi
kualitas
warna,
aroma, dan
tekstur
produk,
untuk mengontrol
pertumbuhan
mikroba,
serta
untuk meningkatkan
seluruh kenampakan
Krochta,
I994).Komponen
penyusun
edible
film
dapat
dibagimenjadi
iga macarn
aitu;
l.l
Hidrokoloid.
Hidrokoloid
yang
digunakan
alam
pembuatan
dible
film
adalah
protein
atau karbohidrat.
Film
yang
dibentuk
dari karbohidrat
dapat
berupa
pati, gum
seperti
contoh
alginat,
pektin,
dan
gum
arab),
dan
pati yang dimodifikasi secarakimia. Pembentukan
rth
berbahan
dasar
protein
antara lain
dapat
6
menggunakan
elatin,
kasein,
protein
kedelai,
protein
whey,
gluten
gandum,
an
protein
agung.
Filmyang
terbuat
dari hidrokoloid
sangat baik
sebagai
penghambat
perpindahan
oksigen,
karbondioksida,
dan emak,
serta
memiliki karakteristik
mekanik
yang
sangat
baik, sehinggga
sangat
baik digunakan
untuk
memperbaikisfiuktur film agar idak mudatrhancur
Krochta,
1994).
Polisakarida
ebagai
ahandasar
ediblefilm
dapat
dimanfaatkan
untuk mengatur
udara
sekitarnya
dan
memberikan
ketebalan
atau kekentalan
pada
larutan
edible
Jilm.
Pemanfaatan
ari senyawa
yang
berantai
panjang
ini sangat
penting
karena tersedia
dalam
jumlah
yang
banyak,
harganya
murah,
dan bersifat
nontoksik
Krochta,
1994).
Beberapa
enis
protein yang
berasal
dari
protein
tanaman
dan hewan
dapat
membentt*
iIm
seperti
zein
agung,
gluten
gandum,
protein
kedelai,
protein
kacang,
eratin,
kolagen,
gelatin,
kasein,
dan
protein
dari whey susu, karenasifat dari protein tersebut
yang
mudah
membentuk
ilm.
Albumin
telur
dapat
digunakan
sebagai
batran
pembetuk
film
yang
baik
yang
dikombinasikan
dengan
gluten
gandum,
dan
protein
kedelai
Krochta,
1994).
1.2.Lipida.
Film
yang
berasal
ari
ipida
sering
digunakan
eagai
penghambat
uap
air, atau
bahan
pelapis
untuk
meningkatkan
ilap
pada
produk-produk
kembang
gula.
Film
yang
terbuat
dari lemak
murni
sangat
terbatas
ikarenakan
menghasilkan
ekuatan
truktur
film
yang
kurang
baik
Dohowe
dan Fennema,
1994
dalamKrochtaet. a1.,1994). arakteristikfilm ang
dibentuk
oleh lemak
tergantung
ada
berat
molekul
dari fasehidrofilik
dan ase
hidrofobik, antai
cabang,
dan
polaritas.
Lipida
yang
seringdigunakan
ebagai
edible
ilm
antara ain lilin
wax)
seperti
parafin
dan
carnauba, emudian
asam emak,monogliserida,
an
resin
Lee
dan Wan, 2006
dalamHui, 2006).
Jenis
lilin
yang
masih
digunakanhingga
sekarang
yaitu
carnauba. lasan
mengapa
ipida
ditambahkan
alam
edible
ilm
adalah untuk memberi
sifat hidrofobik
Iftochta,
1994).
1.3.Komposit.
Komposit film terdiri dari komponen lipida dan
hidrokoloid.
Aplikasi
dari
kompositfilm
dapat
dalam
lapisan
satu-satu
bilryer),
di mana
satu lapisan
merupakan
hidrokoloid
dan
satu lapisan
lain
merupakan
ipida,
ataudapat
berupa
gabungan
ipida
dan
hidrokoloid
dalamsatu
kesatuan
iln.
Gabungan
dari
hidrokoloid
dan lemak
digunakan
dengan
mengambil
keuntungan
dari komponen
ipida
dan
hidrokoloid.
Lipida
dapat
meningkatkan
etahanan
terhadap
penguapan
air dan hidrokoloid
dapat
memberikan
ayatahan.
ilm
gabungan
ntara ipida
dan hidrokoloid
ni
dapat
digunakan
untuk melapisi
buah-buahan
an sayuran
ang
telah
diolatr minimal
Krochta,1994).
Variabel-variabel
ang
berpengaruh
adaproses
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 3/6
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 4/6
YolumeX
Nomor 2, Desember 0/0 EKSERGI
2.3. MetodePembuatanEdibleJilm,
Tepung
agung
sebanyak
0
gram
dicampurdengan
50 ml aquadest
dalam beker
glass.
Ke dalam
campuran tersebut dimasukkan
70 ml aquadest
mendidih sambil
diaduk. Campuran
dipanaskan
sampai
suhu
+85oC
sambil diaduk.
Campuran
tersebut idinginkanpada ingkunganerbukasambil
diaduk denganbantuan
pengaduk
tirrer.
Pada
suhu 60"C ditambahkan
orbitol. Kemudian
pada
suhu
sekitar 50oC ditambahkan
liserol.
Hasil
yang
diperoleh adalah
berupa larutan filmogenik
kemudian
dituangkan ke
permukaan
plat.
Selanjutnya,
ikeringkan
pada
suhu
+100"C
selama
+4
jam
di dalam
oven. Setelahkering didinginkan
dalam
uang erbukasampai
uhusamadengan uhu
kamar.
Lapisan film ini
disebut transclucent
ilms
yang
selanjutnya
ilakukanuji kuat
tarik dan daya
larut.
,
Analisis
Aquadest
50ml
Aquadest
70 ml
(mendidih)
Sorbitol
0,1,2,3,
4,5
ml)
Gliserol
0,1,2,3
4,5
ml)
Pengeringan
T
=
+100'0
t=*4jam
-
|Analisis
II
Keterangan
Analisis : kadarair, karbohidra
protein
Analisis
I :kuat egang
utus
dan
kelarutan
Gambar l. DiagramProses
Pembuatan
ampel
Edible Film.
III. Hasil
dan Pembahasan.
Perbandingan
olume
GliserolDan Sorbitol
Berat
epungjagung:
0
gram
Volumeaquadest
:
120ml
Table 2. Hubungan olumegliseroldansorbitol
terhadap
uat tarik.
Gambar 2. Hubungan
ntara uat arik dengan
volumesorbitol
pada
berbagai olume
gliserol.
Dari
table 2 dan
gambar
2 dapat
dilihat bahwa
kekuatan tarik
semakin
rendah
apabila volume
gliserol
bertambah.Hal ini
disebabkan arena
itik
jenuh
telah terlewati sehingga
molekul-molekul
pemlastis ang
berlebih
dalam
ase
ersendiri
diluar
fase
polimer
dan akan menurunkan
gaya
intermolekuler
ntar antai
polimer.
Sedangkan uat
tarik mendekati
konstan
pada penambahan
olume
sorbitol. Hal ini
terjadi karena
sorbitol memiliki
rantai lebih
panjang
daripada
gliserol,
sehingga
memberikan
efek sifat aditif kekuatan
tarik dan
elongasi
ang
ebih
baik dibandingkan
liserol.
Padavolume
gliserol0
ml tidak memberikan
fek
terhadapkuat tarik
dikarenakan idak mengandung
gliserol
yang
berpengaruh anya
sorbitol sehingga
grafik gliserol
0 ml beradadi bawah
grafik gliserol
I
Tepungjagung
10
gram
Gliserol,
ml
Kuat TariL, N
0
I
2
3
4
5
roJ 9"8 95
ll,E 12,4
20,4
t73 123 102 lr,6
59
7,1 99
6,4 7,6
6,5 3A
5,7
2,7 2,4 2,5
2,6 2,7
5,8 2,8 29 2$
22 2,1
1.4 2.7 t.7 2.t 1.4 23
I
3 4 5 6
Sorbitol. ml
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 5/6
ItoluneX Nomor 2, Desember2010
EKSERGI
Gti-
serol
ml
ml. Volume
gliserol
ml memberikan
uat
arik
yang
lebih
tinggi.
Hal ini terjadi karena
pada
volume
gliserol
I ml berada
pada
titik
jenuh
yang
menyebabkan
molekul-molekul
plasticizer hanya
terdispersi dan berinteraksi dengan
struktur rantai
pati
yang
menyebabkan
erakan
antai tidak bebas.
Oleh sebab tu, rantai pati lebih sulit meningkat
karenaadanya
gaya
intermolekuler antar rantai
pati
tersebut
dan mengakibatkan ilm
yang
terbentuk
memiliki struktw
yang
kuat.
Komposisi elatif baik
untuk sifat
mekanik edible
ilm
dengan
perbandingan
volume
gliserol
I ml dan volume
sorbitol I ml
sebesar7,2765N.
Table
3.
Hubungan
olurne
gliserol
dansorbitol
terhadap
aya arut
Daya arut,
g/ml
x
l0r
karena
adanya
pengaruh gelembung
udara
pada
sampel
ang
dipengaruhi leh
proses engadukan
tu
sendiri. Adanya
gelembung
udara mengakibatkan
bagian ertentu
dari
sampelmudah
pecah
dan mudah
untuk
melarut. Pada volume
gliserol
4 ml
sudah
mengalami kelarutan maksimum sehingga
pada
volume gliserol 5 ml mengalami penurunan
kelarutan.Pengujian aya arut
edible
ilm
dilakukan
untuk membuktikan bahwa edible
film
dapat
diuraikan ehinggaamah ingkungan.
Komposisi elatif baik untuk sifat ediblefilm
yang
dihasilkan
aitu
dengan
erbandingan
olume
gliserol
ml danvolumesorbitol ml sebesar ,0091
dml.
IV. Kesimpulan.
Berdasarkan
asil
penelitian
Pembuatan
Edible Film
Dari Tepung Jagung
(Zea
Mays Z.)"
yang
kami
lakukan
dapat
disimpulkan
ebagai erikut:
l Penambahanolume
gliserol
dan
sorbitol
akan
meningkatkan daya
larut
tetapi akan
menurunkan kuat tarik dari edible
film
yang
dihasilkan.
2. Pembuatan
edible
film
dari tepung
jagung
dengan volume aquadest
120 ml
dan berat
tepung
agung
l0
gr
dan
waktu
pendinginan
selama15 menit. Komposisi elatif baik untuk
sifat edible
ilm
yang
dihasilkan
adalahdengan
perbandingan
olume
gliserol
I
ml dan volume
sorbitol ml. Kuat tarik sebesar
7,2765N
dan
daya arut sebesar ,0091
g/ml.
V. UcapanTerimakasih.
Terimakasih epada
Adinda Despita Mutiara Putri
Utami
yang
elah
membantu alamanalisa.
VI.
Daftar Pustaka.
Anonim,
2009, sorbitol, diakses dari
http://hnz I .wordpress.com/?s:sorbitol
Anonim, 2010, Amilopektin, dapat
diakses dari
http
//id.wikioedia.org/wiki/Ami
opektin
Anonim, 2010, Jagung, diakses dari
lrttp //id.wikipeda.org/wiki/Jgun
Anonim, 2010,
Polisakarida,
diakses
dari
http
//ms.wikipedia.
rg/wiki/Polsakarida
Anonim,20Ol, CornQuality
for Industrial Uses,
diakses dari htto://ianrpubs.unl.edu/fi
ldcrops/
el
I l5.htm
Bourtoom,
T.,2007,
"Edible
Film and Coatings":
characteristics
nd Properties,
Department
of
MaterialProductTechnology, rinceof Songkla
University,3- 2. Erlangga, akarta.
Harris
helmi,200l,
"Kemungkinan
Penggunaan
Edible Film dari Pati
Tapioka untuk Pengemas
Lempuk", urnal FakultasPertanianUniversitas
Bengkulu, 99-106.
0
I
)
3
4
5
1,22
r.2E
0,67
2.14
1.06
0,95
0,91
t.26
1.63 t.1S
1.09 1.59
2.60 2.s9
235
2.11
0,82 1.30
133 1.72
1,74
2.24
1.63
1.42
2.71
2.53
2.09 2.80
0,69 0,ol
1.74
1.79
1.09
2.19
1.44
Sorbitol,
ml
3 l
tdftlnl
Gambar 3.
Hubungan antara daya
larut dengan
volume sorbitol padaberbagai olume
gliserol.
Dari table 3 dan
gambar
3 dapat diketahui bahwa
semakinbanyak
penambahan
olume
gliserol
dan
sorbitol
maka
daya
arut terhadap ir semakin
besar.
Khususnya
gliserol
dapat memberikan daya
larut
yang
semakinbesar
ketika volume
gliserol
semakin
besar karena
gliserol
memberikan
kelarutan
yang
lebih tinggi dibandingkan
orbitol
pada
edible
ilm
berbasis
ati
(Bourtoom,
007).
Penambahan orbitol hanya menambahkan
asa
manis dan melembabkan edible
/ilm
sehingga
kelarutan dible
ilm
tidak
begitu
terlihat signifikan.
Kenaikan
nilai
daya
larut
yang
diuji disebabkan
8/18/2019 Endang Danagng Exergi Des 2010
http://slidepdf.com/reader/full/endang-danagng-exergi-des-2010 6/6
EKSERGI
I/olumeX
Nomor
2, Desember
0J0
Harsono,
B.
Uning,
dan
SuParlan,
2006,
Pengembangan
Alsin
Pengolahan
Tepung
Maizlna
Cara
Basah
(Corn Wet
Milling
System)
kala
Kecil ,l-3.
Hui,
Y.
H.
2006,
Handbook
of
Food
Science
Technology,
nd,
Engineering
Volume
I'
CRC
Press, SA.
Hyene,
K.1987,
Tumbuhan
Berguna
ndonesia-I '
Balai
Penelitian
an
Pengembangan
ehutanan,
Departemen
Kehutanan
Bogor.
KrochtaJ,M,.
lgg4,
Edible
coating
And
Films
to
Improve
ood
Quality'',
CRC
Press
Boca
Raton,
New
York.
Lehninger,
A.,
L.
1982'
Dasat-Dasar
Biokimia '
Penterjemah:
.
ThenawijaYa.
Mali,
S.,
Karam,
B.K.,
Ramos,
.R.,
and
Grossmann,
M.V.E.,
2004,
Relationships
among
the
Composition
nd
physicochemical
roperties
f
Starches
with
the
Characteristics
of
their
Films , Journal of agricultur and food
Chemistry
52,
7720
7
7
25.
Maya
Utari
S.,
Yuli
Darmi,
dan
Herti
Utami,
2008'
Pemanfaatan
Agar-agar
Gracilarna
Coronapifolia
dan
Kitosan
untuk
Pembuatan
Plastik
Biodegradable
engan
Gliserol
sebagai
Plasticizer ,
urnal
jurusan
Teknik
Kimia
FT
Universitas
amPung,
-4.
Suarni,.dan
,widowati,
1995,
struktur,
Komposisi,
dan
Nutrisi
agung ,
urnal
Balai
Penelitian
an
Pengembangan ascapanenPertanian Bogor
,410-41 l .
Sudarmadji,
S.
Haryono,
B,
dan
Suhardi:,
1989,
Prosedur
Analisis
Untuk
Bahan
Makanan
dan
Pertanian ,
edisi
2,
hal
53,61,
64,
77,
78'
Liberti,Yk.
Wahyu
Karnawidjaja
M,
Pemanfaatan
Pati
Singkong
Sebagai
Bahan
Baku
Edible
Film ,
karya
ulis
ilmiatr
beasiswa
Djarum
2008-2009'
l ,16-20.
Yissa
Luthana,
2010,
Review
Lengkap
Tentang
Edibte
Filn,
Pembuatannya
ari
Bubuk
Pektin
Cincau,
dan
Aplikasinya,
dapat
diakses
di
http /y ssaprayogo.wordpress'om/
l 0