Upload
dimdimdimaaar
View
355
Download
61
Embed Size (px)
Citation preview
ENTOMOLOGI FORENSIK
Disusun oleh :Marina AyrinDimar Kumala .P.Dimas AriantoFathul JannahIndah RosianaLitta LutfianaMeili Eka Listiani KELOMPOK
3
Entomologi
Entomologi secara umum
Entomologi Forensik
Penelitian Jiron dan Cartin (1981) pada bangkai anjing menjelaskan bahwa kelompok-kelompok serangga
tertentu akan muncul pada tahap-tahap pembusukan bangkai
• Tahap pertama disebut discoloration stage• Tahap kedua disebut emphysematic stage• Tahap ketiga disebut liquefaction • Tahap terakhir adalah mummified
Untuk menentukan perkiraan waktu kematian, ahli entomologi forensik biasanya
mengumpulkan larva langsung dari tubuh yang membusuk
(Amorim & Riberio 2001)
Menentukan Spesies
Menentukan Stadium
Larva
Tujuan Entomologi Forensik
1. Menentukan waktu dan lama kematian dari suatu kasus pembunuhan.
2. Menentukan pemindahan mayat dari lokasi pembunuhan.
3. Menyelidiki adanya penggunaan racun atau bahan toksik dalam suatu kematian.
4. Menentukan kejadian penelantaran anak ataupun orang tua.
• Post Mortem Interval (PMI) adalah salah satu tujuan yang berusaha diungkap oleh ahli entomologi forensik sehingga dapat merekonstruksi waktu dan lama kematian suatu korban.
Contoh Lalat
Spesies lalat bangkai
sering datang beberapa menit dari kematian
Piophilidae, atau keju skippers
spesies tidak tertarik pada mayat ketika tubuh segar, tetapi hanya tertarik ke mayat pada bentuk yang berbeda setelah terjadi
proses fermentasi protein
Metode yang digunakan dalam menentukan waktu dan lama
kematian
• Succesional Waves of Insects (Gelombang Perubahan Jenis Serangga)
• Maggot Age and Development (Perkembangan Belatung)
•
Menentukan Kejadian Penelantaran Anak ataupun Orang Tua
Menentukan Pemindahan Mayat Dari Lokasi Pembunuhan
Klasifikasi Serangga Dalam Entomologi Forensik
• Famili Lalat • Famili Kumbang• Kelas Kutu (Acari)• Ngengat (Ordo
Lepidoptera)• Tawon, Semut, dan Lebah
(Ordo Hymenoptera)
Faunal Succesion
• Serangga yang hinggap pada suatu mayat memiliki rangkaian urutan yang tergantung pada tahapan dekomposisi
• Faktor : - cuaca (suhu)- paparan sinar matahari- apakah tubuh mayat ditemukan di dalam
ruangan, tergantung atau terbakar juga mempengaruhi faunal succesion.
Siklus hidup lalat mayat (Black Carrion Fly) dari telur hingga menjadi lalat
dewasaTahap Perkembangan Awal Tahap Perkembangan Akhir Durasi Waktu Keterangan
Telur Larva 26Lalat akan bertelur pada tubuh mayat, biasanya di daerah hidung, mata dan anus
Larva 1 Larva 2 95,5
Pada tahap larva awal, ukurannya pada kisaran 2.37mm dan berkembang sampai dengan 5.47mm
Larva 2 Larva 2 128
Pada tahap larva awal, ukurannya pada kisaran 2.37mm dan berkembang sampai dengan 5.47mm
Larva 3 Pupae 372 Tahap larva ketiga mencapai ukuran 14.8mm
Pupae Lalat Dewasa 518Total durasi waktu dari telur hingga menjadi lalat dewasa adalah 21.6 hari
Tahap Dekomposisi
• Tahap Awal (Fresh Stage) • Tahap Pembengkakan (Bloated Stage)• Tahap Pembusukan (Decay Stage)
Bangkai babi pada tahap pembusukan setelah har ke 8, sekelompok larva
Chrysomya rufifacies memakan bagian tubuh babi
• Tahap Pasca Pembusukan (Postdecay Stage) • Tahap Kerangka (Skeletal Stage)
Tahap akhir dekomposisi tahap kerangka
Faktor yang Mempengaruhi Serangga
• Kelembaban • Air• Paparan sinar matahari• Aliran udara• Kondisi Geografis
Langkah- langkah Forensik Entomologi
• Perkiraan Waktu Kematian• Perpindahan mayat• Identitas mayat• Mencari Penyebab Kematian
Kesimpulan
• Ilmu forensik adalah ilmu untuk melakukan pemeriksaan, pengumpulan, dan penganalisaan bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian dihadirkan di dalam sidang pengadilan.
• Entomologi forensik atau forensik medikolegal adalah bidang utama ilmu forensik yang terutama berkaitan dengan penentuan waktu, tempat dan mode kematian dari penerapan studi serangga dan arthropoda lainnya yang digunakan untuk masalah-masalah hukum
ThaNK U