Upload
cystanarisa
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
epilepsi
Citation preview
By : Dody Pranata
EPILEPSI
Definisi
Definisi konseptual
Epilepsi
Kelainan otak yang ditandai dengan kecendrungan untuk menimbulkan bangkitan
epileptik yang terus menerus, dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis,
dan sosial.
Definisi ini mensyaratkan terjadinya minimal 1 kali bangkitan epileptik.
Bangkitan epileptik
Terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akibat aktivitas neuronal yang abnormal
dan berlebihan di otak.
Definisi operasional/definisi praktis
Epilepsi adalah suatu penyakit otak yang ditandai dengan kondisi/gejala berikut:
1. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau 2 bangkitan refleks dengan jarak
waktu antar bangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam.
2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan kemungkinan
terjadinya bangkitan berulang dalam 10 tahun kedepan sama dengan (minimal
60%) bila terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi/bangkitan refleks (misalkan
bangkitan pertama yang terjadi 1 bulan setelah kejadian stroke, bangkitan pertama
pada anak yang disertai lesi struktural dan epileptiform dischargers)
3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi.
Bangkitan refleks adalah bangkitan yang muncul akibat induksi oleh faktor pencetus spesifik,
seperti stimulasi visual, auditorik, somatosensitif, dan somatomotor.
Klasifikasi
Menurut ILAE 1981 untuk tipe bangkitan epilepsi
1. Bangkitan parsial/fokal
1.1 Bangkitan parsial sederhana
1.1.1. Dengan gejala motorik
1.1.2. Dengan gejala somatosensorik
1.1.3. Dengan gejala otonom
1.1.4. Dengan gejala psikis
1.2 Bangkitan parsial kompleks
1.2.1. Bangkitan parsial sederhana yang diikuti dengan gangguan kesadaran
1.2.2. Bangkitan yang disertai gangguan kesadaran sejak awal bangkitan
1.3 Bangkitan parsial yang menjadi umum sekunder
By : Dody Pranata
1.3.1. Parsial sederhana yang menjadi umum
1.3.2 Parsial kompleks menjadi umum
1.3.3. Parsial sederhana menjadi parsial kompleks, lalu menjadi umum
2. Bangkitan umum
2.1 Lena (absence)
2.1.1 Tipikal lena
2.1.2 Atipikal lena
2.2 Mioklonik
2.3 Klonik
2.4 Tonik
2.5 Tonik-klonik
2.6 Atonik/astatik
3. Bangkitan tak tergolongkan
Menurut ILAE 1989 untuk epilepsi dan sindrom epilepsi
1. Fokal/parsial (localized related)
1.1 Idiopatik (berhubungan dengan usia awitan)
1.1.1 Epilepsi benigna dengan gelombang paku di daerah sentrotemporal
(childhood epilepsi with centrotemporal spikesI)
1.1.2 Epilepsi benigna dengan gelombang paroksismal pada daerah oksipital.
1.1.3 Epilepsi primer saat membaca (primary reading epilepsi)
1.2 Simtomatis
1.2.1 Epilepsi parsial kontinyu yang kronis progresif pada anak-anak (Kojenikow’s
Syndrome)
1.2.2 Sindrom dengan bangkitan yang dipresipitasi oleh suatu rangsangan (kurang
tidur, alkohol, obat-obatan, hiperventilasi, refleks epilepsi, stimulasi fungsi
kortikal tinggi, membaca)
1.2.3 Epilepsi lobus temporal
1.2.4 Epilepsi lobus frontal
1.2.5 Epilepsi lobus parietal
1.2.6 Epilepsi oksipital
1.3 Kriptogenik
2. Epilepsi umum
2.1 Idiopatik (sindrom epilepsi berurutan sesuai dengan usia awitan)
2.1.1 Kejang neonates familial benigna
2.1.2 Kejang neonates benigna
2.1.3 Kejang epilepsi mioklonik pada bayi
2.1.4 Epilepsi lena pada anak
2.1.5 Epilepsi lena pada remaja
2.1.6 Epilepsi mioklonik pada remaja
By : Dody Pranata
2.1.7 Epilepsi dengan bangkitan umum tonik-klonik pada saat terjaga
2.1.8 Epilepsi umum idiopatik lain yang tidak termasuk salah satu di atas
2.1.9 Epilepsi tonik klonik yang dipresipitasi dengan aktivasi yang spesifik
2.2 Kriptogenik atau simtomatis (berurutan sesuai dengan peningkatan usia)
2.2.1 Sindrom West (spasme infantile dan spasme salam)
2.2.2 Sindrom Lennox-Gastaut
2.2.3 Epilepsi mioklonik astatik
2.2.4 Epilepsi mioklonik lena
2.3 Simtomatis
2.3.1 Etiologi nonspesifik
Ensefalopati mioklonik dini
Ensefalopati pada infantile dini dengan dengan burst suppression
Epilepsi simtomatis umum lainnya yang tidak termasuk di atas
2.3.2 Sindrom spesifik
2.3.3 Bangkitan epilepsi sebagai komplikasi penyakit lain.
3. Epilepsi dan sindrom yang tak dapat ditentukan fokal atau umum
3.1 Bangkitan umum dan fokal
3.1.1 Bangkitan neonatal
3.1.2 Epilepsi mioklonik berat pada bayi
3.1.3 Epilepsi dengan gelombang paku kontinu selama tidur dalam
3.1.4 Epilepsi afasia yang didapat (Sindrom Landau-Kleffner)
3.1.5 Epilepsi yang tidak termasuk klasifikasi di atas
3.2 Tanpa gambaran tegas fokal atau umum
4. Sindrom khusus
4.1 Bangkitan yang berkaitan dengan situasi tertentu
4.1.1 Kejang demam
4.1.2 Bangkitan kejang/status epileptikus yang timbul hanya sekali isolated
4.1.3 Bangkitan yang hanya terjadi bila terdapat kejadian metabolik akut, atau
toksis, alkohol, obat-obatan, eklampsia, hiperglikemi nonketotik.
4.1.4 Bangkitan berkaitan dengan pencetus spesfik (epilepsi refrektorik)
Etiologi
1. Idiopatik
Tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologis. Diperkirakan mempunyai
predisposisi genetik dan umumnya berhubungan dengan usia.
2. Kriptogenik
Dianggap simtomatis tetapi penyebabnya belum diketahui. Termasuk di sini adalah
sindrom West, sindrom Lennox-Gastaut, dan epilepsi mioklonik. Gambaran klinis sesuai
dengan ensefalopati difus.
By : Dody Pranata
3. Simtomatis
Bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi struktural pada otak, misalnya; cedera
kepala, infeksi SSP, kelainan kongenital, lesi desak ruang, gangguan peredaran darah
otak, toksik (alkohol, obat), metabolik, kelainan neurodegeneratif.
Penatalaksanaan
Prinsip Pemberian Obat Antiepilepsi (OAE)
OAE diberikan bila
o Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
o Terdapat minimum dua bangkitan dalam setahun
ojPenyandang dan atau keluarganya sudah menerima penjelasan tentang tujuan
pengobatan.
o Penyandang dan/ atau keluarga telah diberitahu tentang kemungkinan efek samping yang
timbul dari OAE.
o Bangkitan terjadi berulang walaupun faktor pencetus sudah dihindari (misalnya: alkohol,
kurang tidur, stres, dll)
Terapi dimulai dengan monoterapi, menggunakan OAE pilihan sesuai dengan jenis bangkitan
(Tabel 1) dan jenis sindrom epilepsi (Tabel 2).
Pemberian obat dimulai dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan bertahap sampai dosis efektif
tercapai atau timbul efek samping (Tabel 3).
Kadar obat dalam plasma ditentukan bila:
o Bangkitan tidak terkontrol dengan dosis efektif
o Diduga ada perubahan farmakokinetik OAE (disebabkan oleh kehamilan, penyakit hati,
penyakit ginjal, gangguan absorpsi OAE)
o Diduga penyandang tidak patuh pada pengobatan
o Setelah penggantian dosis/regimen OAE
o Untuk melihat interaksi antara OAE atau obat lain.
Bila dengan penggunaan OAE pertama dosis maksimum tidak dapat mengontrol bangkitan,
maka diganti dengan OAE kedua. Caranya bila OAE telah mencapai kadar terapi, maka OAE
pertama diturunkan bertahap (tapering off). Bila terjadi bangkitan saat penurunan OAE
pertama maka kedua OAE tetap diberikan. Bila respon yang didapat buruk, kedua OAE harus
diganti dengan OAE yang lain. Penambahan OAE ketiga baru dilakukan bila terdapat respons
dengan OAE kedua, tetapi respons tetap suboptimal walaupun pergunaan kedua OAE pertama
sudah maksimal.
OAE kedua harus memiliki mekanisme kerja yang berbeda dengan OAE pertama
Penyandang dengan bangkitan tunggal direkomendasikan untuk dimulai terapi bila
kemungkinan kekambuhan tinggi, yaitu bila:
o Dijumpai fokus epilepsi yang jelas pada EEG
By : Dody Pranata
o Pada pemeriksaan CT scan atau MRI otak dijumpai lesi yang berkorelasi dengan
bangkitan; misalnya meningioma, neoplasma otak, AVM, abses otak ensefalitis herpes.
o Pada pemeriksaan neurologis dijumpai kelainan yang mengarah pada adanya kerusakan
otak
o Terdapatnya riwayat epilepsi pada saudara sekandung (bukan orang tua)
o Riwayat bangkitan simtomatis
o Terdapat sindrom epilepsi yang berisiko kekambuhan tinggi seperti JME (Juvenile
Myoclonic Epilepsi)
o Riwayat trauma kepala terutama yang disertai penurunan kesadaran stroke, infeksi SSP
o Bangkitan pertama berupa status epileptikus
Penghentian Obat Antiepilepsi (OAE)
Pada dewasa; penghentian OAE secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas
bangkitan. OAE dapat dihentikan tanpa kekambuhan pada 60% pasien. Dalam hal penghentian
OAE, maka ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu syarat umum untuk menghentikan
OAE dan kemungkinan kambuhan bangkitan setelah OAE dihentikan.
Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai berikut:
andang atau keluarganya.
emula setiap bulan dalam jangka waktu
3-6 bulan
utama.
Kekambuhan setelah penghentian OAE akan lebih besar kemungkinannya pada keadaan sebagai
berikut:
psi yang diderita, sangat jarang pada sindrom epilepsi
benigna dengan gelombang tajam pada daerah sentrotemporal, 5-25% pada epilepsi lena
masa anak kecil, 25-75%, epilepsi parsial kriptogenik/simtomatis, 85-95% pada epilepsi
mioklonik pada anak, dan JME.
penyandang yang telah bebas bangkitan selama 3-5 tahun, atau lebih dari lima tahun).
Bila bangkitan timbul kembali maka gunakan dosis efektif terakhir (sebelum pengurangan dosis
OAE), kemudian dievaluassi kembali. Rujukan ke spesialis epilepsi perlu ditimbangkan bila:
By : Dody Pranata
Tidak responsif terhadap 2 OAE pertama
l
Obat Antiepilepsi (OAE) Lini Pertama
Pemilihan OAE berdasarkan Bentuk Bangkitan
OAE Bangkitan
Fokal
Bangkitan
Umum
Sekunder
Bangkitan
Tonik-
Klonik
Bangkitan
Lena
Bangkitan
Mioklonik
Phenytoin + (A) + (A) + (C) - -
Carbamazepine + (A) + (A) + (C) - -
Valproic acid + (B) + (B) + (C) + (A) + (D)
Phenobarbital + (C) + (C) + (C) 0 ?+
Gabapentin + (C) + (C) ?+ (D) 0 ?-
Lamotrigine + (C) + (C) + (C) + (A) +-
Topiramate + (C) + (C) + (C) ? ?+ (D)
Zonisamide + (A) + (A) ?+ ?+ ?+
Levetiracetam + (A) + (A) ?+ (D) ?+ ?+
Oxcarbamazepine + (C) + (C) + (C) - -
Clonazepam + (C) - - - -
Keterangan:
A: efektif sebagai monoterapi, B: sangan mungkin efektif sebagai monoterapi, C: mungkin
efektif sebagai monoterapi, D: berpotensi untuk efektif sebagai monoterapi
Sindrom Epilepsi OAE Lini Pertama
Childhood Absence Epilepsy (CAE) atau
sindrom absans lainnya
Etosuksimid, Lamotrigin, Sodium Valproat
Juvenile Absence Epilepsy (JAE) atau
sindrom absans lainnya
Etosuksimid, Lamotrigin, Sodium Valproat
Juvenile Myoclonic Epilepsy Lamotrigin, Levetirasetam, Sodium Valproat,
Topiramat
Epilepsi dengan bangkitan umum tonik klonik
saja
Karbamazepin, Lamotrigin, Okskarbazepin,
Sodium Valproat
Epilepsi umum idiopatik Lamotrigin, Sodium Valproat, Topiramat
Spasme infantil yang tidak disebabkan
sklerosis tuberosus
Rujuk ke ahli Neuropediatri, Steroid
(Prednisolon atau Tetrakosasid) atau
Vigabatrin
By : Dody Pranata
Spasme infantil yang disebabkan sklerosis
tuberosus
Rujuk ke ahli Neuropediatri, Vigabatrin, atau
steroid (Prednisolon atau Tetrakosaid)
Epilepsi benigna dengan gelombang paku
didaerah sentrotemporal (Benign Epilepsy
With Centrotemporal Spikes)
Karbamazepin, Lamotrigin, Levetirasetam,
Okskarbazepin, Sodium Valproat
Sindrom Panayiotopoulos Karbamazepin, Lamotrigin, Levetirasetam,
Okskarbazepin, Sodium Valproat
Late Onset Childhood Occipital Epilepsy (tipe
Gastaut)
Karbamazepin, Lamotrigin, Levetirasetam,
Okskarbazepin, Sodium Valproat
Sindrom Dravet Rujuk ke ahli Neuropediatri, Sodium
Valproat, Topiramat
Epilepsi dengan gelombang paku kontinu
selama tidur dalam (Continous Spike and
Wave during Sleep)
Rujuk ke ahli Neuropediatri
Sindrom Lennox-Gastaut Rujuk ke ahli Neuropediatri, Sodium Valproat
Sindrom Landau-Kleffner Rujuk ke ahli Neuropediatri
Epilepsi astatik mioklonik Rujuk ke ahli Neuropediatri
Dosis OAE untuk orang dewasa
OAE
Dosis
Awal
(mg/hari)
Dosis
Rumatan
(mg/hari)
Jumlah
Dosis
Per
Hari
Titrasi OAE
Waktu
Tercapainya
Steady State
(Hari)
Carbamazepine 400-600 400-1600 2-3x
(untuk
yang
CR 2x)
Mulai 100/200mg/hari
naikkan sampai target
dalam 1-4 minggu
2-7
Phenytoin 200-300 200-400 1-2x Mulai 100 mg/hari
naikkan sampai target
dalam 3-7 hari
3-15
Valproic acid 500-1000 500-2500 2-3x
(untuk
yang
CR 2x)
Mulai 500 mg/hari
naikkan bila perlu
setelah 7 hari
2-4
Phenobarbital 50-100 50-200 1 Mulai 30-50 mg ,alam
hari naikkan bila perlu
setelah10-15 hari
8-30
Clonazepam 1 4 1 atau 2 2-10
Clobazam 10 10-30 1-2x Mulai 10 mg/hari bila 2-6
By : Dody Pranata
perlu naikkan sampai
20 mg/hari setelah 1-2
minggu
Oxcarbamazepine 600-900 600-3000 2-3x Mulai 300 mg/hari
naikkan sampai target
dalam 1-3 minggu
2-4
Levetiracetam 1000-
2000
1000-
3000
2x Mulai 500/1000
mg/hari naikkan bila
perlu setelah 2 minggu
2
Topiramate 100 100-400 2x Mulai 25 mg/hari
naikkan 25-50 mg/hari
tiap 2 minggu
2-5
Gabapentine 900-1800 900-3600 2-3x Mulai 300-900 mg/hari
naikkan sampai target
dalam 5-10 hari
2
Lamotrigine 50-100 50-200 1-2x Mulai 25 mg/hari
selama 2 minggu
naikkan sampai 50
mg/hari selama 2
minggu, naikkan 50
mg/2 minggu
2-6
Zonisamid 100-200 100-400 1-2x Mulai 200-400 mg/hari
naikkan sampai 1-2
minggu
7-10
Pregabalin 50-75 50-600 2-3x 1-2