Author
syahputra88
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hiv
Situasi Masalah HIV-AIDSdi IndonesiaSampai 2011
1
Pertemuan Nasional AIDS IV
Yogyakarta ,3 Oktober 2011
2
Oleh
Alm. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
PERAN DAN KOMITMEN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN
TARGET PENGENDALIAN AIDS
Lingkup Bahasan
3
1. Situasi Masalah HIV-AIDS di Indonesia
2. Peran dan Komitmen Sektor Kesehatan
3. Pencapaian Indikator Keberhasilan
4. Permasalahan dan Upaya yang Dilakukan
5. Kesimpulan
71956048
10362
14427
21591
2639
859
10845
2352
415838634969
29472873
0
5000
10000
15000
20000
25000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
Jum
lah
Ka
sus..
Jumlah Kasus HIVJumlah Kasus AIDS
Jumlah Kasus HIV dan AIDS Menurut Tahun, 2005-2011
2011: s.d. Juni Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
5
10 Provinsi dengan Kumulatif Kasus AIDS Terbanyak
Sampai dengan Juni 20113997 3938
3809 3775
1747
13361125
995
673 557
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Jakarta Papua Jabar Jatim Bali Jateng Kalbar Sulsel DIY Sulut
Provinsi
Jum
lah
Kasu
s
2.532
5.3
8.69.3
11.5
0
2
4
6
8
10
12
14
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
TahunKematian AIDS2011: s.d. Juni
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
Persentase Kematian AIDS Tahun 2005-2011
%
7
54%
2%
43%
1%
Heteroseksual Penasun LSL Lain-lain
Proporsi Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko Sampai dengan Tahun 1995 dan 2000
1995
73%
18%
8% 2%
2000
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
8
37%
53%
6%
1%
3%
Heteroseksual Penasun LSL Lain-lain Tidak diketahui
Proporsi Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko Sampai dengan Tahun 2005 dan 2010
2005
55%34%
4%
3% 4%
2010
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
9
Peran dan KomitmenSektor Kesehatan
1. Sektor kesehatan : Kemenkes, Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas, UPT.
2. Civil Society termasuk swasta & masyarakat madani.
3. Masyarakat
Pencapaian Target Pengendalian HIV-AIDS dan IMS
Strategi Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
1. Pemberdayaan masyarakat swasta dan madani
2. Mengutamakan pada upaya promotif-preventif
3. Pembiayaan
4. Pengembangan dan pemberdayaan SDM
5. Pengobatan, pemeriksaan penunjang
6. Manajemen pengendalian
Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
1. Advokasi, sosialisasi, pengembangan kapasitas.2. Manajemen & profesionalisme.3. Aksesibilitas & kualitas.4. Jangkauan pelayanan5. Program berbasis masyarakat.6. Jejaring kerja, kemitraan, kerja sama.7. Pemenuhan kebutuhan sumber daya.8. Promotif dan preventif.9. MDGs,komitmen nasional & internasional
Kegiatan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
1. Aspek legal 2. Advokasi dan sosialisasi3. Pengembangan sumber daya manusia4. Jejaring kerja dan partisipasi masyarakat 5. Logistik6. Konseling dan tes HIV 7. Perawatan, dukungan dan pengobatan8. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
Kegiatan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
9. Pengendalian IMS10. Program pengurangan dampak buruk 11. Pengamanan darah donor dan produk darah12. Kewaspadaan universal 13. Kolaborasi TB-HIV14. Surveilans epidemiologi dan pengembangan
sistem informasi15. Monitoring dan evaluasi16. Sistem pembiayaan
• Respons Kemenkes terhadap Epidemi AIDS sdh dimulai 1986, sebelum kasus AIDS ditemukan di Indonesia.
• Renstra Kemenkes Tahun 2010-2014
• Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan termasuk HIV-AIDS dan IMS, 2010-2014
• Pokja Pengendalian HIV-AIDS Kemenkes
• Pembiayaan Pengendalian HIV-AIDS utk Obat ARV.
15
Komitmen Kemenkes
16
0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
2007 2008 2009 2010 2011
Pembiayaan PengendalianHIV-AIDS Melalui APBNPengadaan ARV melalui APBN
Pembiayaan Pengendalian HIV-AIDS Melalui APBN Tahun 2007-2011
(Dalam Ribuan Rupiah)Rp
Pencapaian Indikator Pengendalian HIV-AIDS
17
18
*Pemodelan Matematik HIV di Indonesia, 2009
Prevalensi HIV, 2010
65
11.4
0
1020
30
40
5060
70
Target Capaian*
%.
25
32
2016
0
510
15
20
2530
35
Target Capaian*
%.
Perempuan Laki-laki
Pengetahuan Komprehensif pada Penduduk ≥15 Tahun,
2010
Penggunaan Kondom pada Kelompok Hubungan Seks Berisiko Tinggi
MDGs dan Inpres No. 3/2010
*Riskesdas, 2010 *STBP, 2009
Jumlah yang Memenuhi syarat Pengobatan ARV dan Yang Diobati di Indonesia Tahun 2010-2011
*s.d. Juni 2011 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
Tahun
29,01225,592
19.572(77%)
21.775(76%)
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2010 2011*
Memenuhi Syarat Pengobatan ARV Diobati dengan ARV
20
370.000
340.000
310.000
359.181
315.045
369.966
280,000
290,000
300,000
310,000
320,000
330,000
340,000
350,000
360,000
370,000
380,000
B03 B06 B09Target Capaian
Jumlah Orang yang Berumur ≥15 Tahun yang Menerima Konseling dan Testing HIV, 2011
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
21
260
270
280278
286
306
230
240
250
260
270
280
290
300
310
B03 B06 B09
Ju
mla
h K
ab
up
ate
n/K
ota
Target Capaian
Jumlah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pencegahan Penularan HIV Sesuai Pedoman, 2011
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
22
50
100
150138
176
225
0
50
100
150
200
250
B03 B06 B09
Ju
mla
h K
ab
up
ate
n/K
ota
.
Target Capaian
Upaya Peningkatan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV AIDS pada Penduduk Usia 15-24 Tahun, 2011
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
(Inpres No. XX/2011)
Permasalahan dan
Upaya yang Dilakukan
23
1. Masih rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS di masyarakat.
2. Rendahnya penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi.
3. Stigma dan diskriminasi4. Pelaksanaan Program Pengurangan Dampak
Buruk Napza
Permasalahan Utama
5. Masih rendahnya cakupan PMTCT6. Pelaksanaan Program HIV-AIDS dan IMS di
Lapas, daerah perbatasan, daerah sulit dan terpencil lainnya
7. Partisipasi masyarakat, LSM, lembaga keagamaan, kemasyarakatan lainnya, dan orang terdampak
8. Kesinambungan pelaksanaan program, pendanaan dan ketergantungan pada lembaga donor
Permasalahan Utama
Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Komprehensif
1. Memperbanyak jenis dan jumlah media KIE utk usia 15-24 th
2. SKB 4 Menteri tentang Peningkatan Pengetahuan Komprehensif HIV-AIDS
3. Peningkatan KIE HIV-AIDS pada kelompok berisiko tinggi
4. Kampanye Aku Bangga Aku Tahu
5. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota meningkatkan pengetahuan komprehensif HIV-AIDS pada usia 15-24 tahun.
Upaya yang Dilakukan Dalam Peningkatan Penggunaan Kondom
1. Penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
2. Peningkatan outlet distribusi & promosi kondom.
3. Peningkatan klinik Infeksi Menular Seksual di Puskesmas wilayah berisiko tinggi.
4. Promosi dan penyusunan Pedoman Manajemen Penggunaan Kondom
Kesimpulan
Komitmen Kemenkes dalam pengendalian HIV-AIDS dan IMS sangat kuat
Jumlah ODHA yang akses ART meningkat, sejalan dengan peningkatan APBN untuk obat ARV
Pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun masih rendah.
Peran serta semua sektor, masyarakat swasta maupun madani sangat penting.
28
Terima Kasih