25
EPILEPSI Epilepsi adalah kelainan neurology kronis yang lazim yang di cirikan oleh pengulangan bangkitan tanpa rangsangan. Bangkitan tersebut adalah tanda sekilas dan/atau gejala ketidak normalan, berlebihan atau terjadi serentak aktivitas neuronal pada otak. Sekitar 50 juta orang didunia pernah mengalami epilepsi. Biasa nya epilepsi dapat dikontrol tapi tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan, tindakan operasi dapat dipertimbangkan pada kasus yang sulit. Bagaimanapun, lebih dari 30% penderita epilepsi tidak dapat mengontrol bangkitan walaupun dengan pengobatan yang terbaik yang dapat dilakukan. Tidak semua sindrome epilepsi itu sepanjang hidup - beberapa terbatas pada peningkatan khusus masa kecil. Epilepsi tidak dapat dianggap sebagai kelainan yang berdiri sendiri, tapi lebih sebagai kelompok sindrome dengan gejala penyimpangan yang luas tetapi melibatkan aktivitas elektrikal otak yang tidak seutuhnya normal. Klasifikasi Epilepsi dapat diklasifikasi dalam 5 cara : 1. Dengan penyebab yang timbul pertama ( atau etiology ) 2. Dengan manifestasi bangkitan yang dapat diobservasi , diketahui sebagai semiology 3. Dengan lokasi diotak dimana bangkitan berasal 4. Sebagai bagian dari sindrome medis yang jelas dan dapat diidentifikasi 5. Dengan suatu kejadian yang memicu bangkitan, seperti pada pengetahuan utama epilepsi Pada tahun 1981, International League Against Epilepsy ( ILAE ) mengajukan suatu skema klasifikasi untuk bangkitan

epilepsi Isti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Epilepsy Case

Citation preview

Page 1: epilepsi Isti

EPILEPSI

Epilepsi adalah kelainan neurology kronis yang lazim yang di cirikan oleh pengulangan bangkitan tanpa rangsangan. Bangkitan tersebut adalah tanda sekilas dan/atau gejala ketidak normalan, berlebihan atau terjadi serentak aktivitas neuronal pada otak. Sekitar 50 juta orang didunia pernah mengalami epilepsi. Biasa nya epilepsi dapat dikontrol tapi tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan, tindakan operasi dapat dipertimbangkan pada kasus yang sulit. Bagaimanapun, lebih dari 30% penderita epilepsi tidak dapat mengontrol bangkitan walaupun dengan pengobatan yang terbaik yang dapat dilakukan. Tidak semua sindrome epilepsi itu sepanjang hidup - beberapa terbatas pada peningkatan khusus masa kecil. Epilepsi tidak dapat dianggap sebagai kelainan yang berdiri sendiri, tapi lebih sebagai kelompok sindrome dengan gejala penyimpangan yang luas tetapi melibatkan aktivitas elektrikal otak yang tidak seutuhnya normal.

Klasifikasi

Epilepsi dapat diklasifikasi dalam 5 cara :

1. Dengan penyebab yang timbul pertama ( atau etiology )2. Dengan manifestasi bangkitan yang dapat diobservasi , diketahui sebagai

semiology3. Dengan lokasi diotak dimana bangkitan berasal4. Sebagai bagian dari sindrome medis yang jelas dan dapat diidentifikasi5. Dengan suatu kejadian yang memicu bangkitan, seperti pada pengetahuan utama

epilepsi

Pada tahun 1981, International League Against Epilepsy ( ILAE ) mengajukan suatu skema klasifikasi untuk bangkitan khusus yang dianggap umum. Klasifikasi ini lebih berdasarkan pada observasi ( klinis dan EEG) daripada keutamaan pathophysiology atau anatomi yang akan menjadi garis besar dalam article ini. Pada tahun 1989, ILAE mengajukan skema klasifikasi untuk epilepsi dan epileptic syndrome. Ini dapat menjelaskan secara luas sebagai skema dua-poros yang menjadi penyebab di satu poros dan perluasan dari lokalisasi didalam otak di poros yang lain . Sejak tahun 1997, ILAE telah membuat skema baru yang memiliki 5 poros : ictal , phenomenon, seizure type, sindrome , etiology dan impairment.

Diagnosa

Diagnosa untuk epilepsi mensyaratkan adanya pengulangan bangkitan dan bangkitan tanpa rangsangan ; karena itu biasanya dibuat berdasarkan riwayat kesehatan. Gambaran

Page 2: epilepsi Isti

dan ukuran secara teknologi seperti electroencephalography ( EEG ), magnetic resonance imaging ( MRI ), single photon emission computed tomography ( SPECT), positron emission tomography ( PET), dan magnetoencephalography ( MEG ) mungkin berguna untuk mengetahui etiology untuk epilepsi, mengetahui bagian otak yang terkena pengaruh, atau menggolongkan sindrome epileptic; tetapi penelitian ini tidak berguna untuk membuat diagnosa awal.

Long-term video-EEG monitoring untuk epilepsi adalah standard prima untuk diagnosa, tetapi itu tidak digunakan secara rutine karena tingginya biaya , kelangkaan dan ketidak nyamanan.

Gerakan kejang atau aktivitas lain yang menyerupai bangkitan, asal usul non-epileptic dapat di observasi didalam berbagai kondisi medis. Bangkitan non-epileptic ini sulit untuk dibedakan dan dapat membawa kepada kesalahan diagnosa.

Epilepsi meliputi kondisi² dengan penyebab penyakit yang berlainan, riwayat alami dan prognosa, masing² membutuhkan strategi management yang berlainan. Diagnosa medis yang lengkap membutuhkan kategorisasi yang pasti dari tipe bangkitan dan sindrome.

Pemicu

Diagnosa dari epilepsy mengharuskan bahwa bangkitan tidak didorong, dengan implikasi bahwa pendorong diduga sesuatu yang jelas tidak membahayakan. Contohnya, bangkitan yang disebabkan oleh penghentian alkohol atau obat²-an (drug), atau segera setelah terjadi luka dikepala, tidak secara langsung dapat didiagnosa sebagai epilepsi.Kebanyakan bentuk epilepsi timbul sebagai hasil dari bangkitan yang terjadi secara jelas spontan dan secara acak.Bagaimanapun, dalam beberapa sindrome epilepsi , pendorongnya dapat secara masuk akal dianggap sebagai bagian dari kehidupan normal sehari hari. Contoh dari pendorong yang normal ini termasuk membaca, air panas yang jatuh dikepala, perputaran udara yang berlebihan, dan kilatan atau kelipan cahaya. Pendorong terakhir tersebut adalah tipe khusus dari refleks epilepsi yang disebut photosensitive epilepsy. Meskipun itu adalah anggapan yang tidak benar bahwa photosensitive adalah elemen yang lazim pada semua bentuk epilepsi, dari antara para pasien dan masyarakat, hanya antara 2 – 14 % epilepsi yang tercetus oleh kelipan cahayaPhotosensitive diantara masyarakat umum ada dalam tingkatan 0.3 – 3%. Dengan demikian sebagian besar orang yang peka terhadap cahaya tidak pernah mengalami bangkitan dalam hidupnya

Beberapa faktor lingkungan dapat memungkinkan peningkatan bangkitan pada penderita epilepsi atau dalam beberapa sindrome, contohnya :

Page 3: epilepsi Isti

Tertidur Transisi diantara tidur dan terjaga penuh ( hypnagogia ) Kelelahan dan keadaan tidak dapat tidur Keadaan sakit Sembelit Menstruasi Keadaan tertekan atau gelisah Mengkonsumsi alkohol Film dengan kilatan cahaya yang berlebihan Lampu blitz dengan kilatan melebihi 5 Hz

Epidemiologi

Epilepsi adalah penyimpangan neurologi serius yang sangat umum. Diantara pasien muda kebanyakan berhubungan dengan genetik , bakat bawaan dan perkembangan dari suatu kondisi; tumor diatas umur 40 tahun lebih memungkinkan; trauma kepala dan infeksi sistim syaraf sentral dapat terjadi dalam segala usia. Lazimnya epilepsi yang aktif secara kasar adalah sekitar 5 – 10 per 1000 orang. Sampai dengan 50 per 1000 orang pernah mengalami bangkitan tanpa demam pada saat tertentu dalam hidupnya; epilepsi lifetime prevalence relatif tinggi karena kebanyakan penderita apakah terhenti bangkitannya atau (kurang lazim) meninggal karena hal itu. Pada negara industri tingkat kejadian epilepsi pertahun kira-kira 40 – 70 per 100.000 dan 100 – 190 per 100.000 di negara dengan kelangkaan sumber daya, dan masyarakat dengan ketidak mampuan sosial ekonomi memiliki risiko yang lebih tinggi.Selama 30 tahun sebelum tahun 2003 di negara industri tingkat kejadian menurun pada kanak kanak tetapi meningkat pada orang dewasa ,dengan alasan yang belum sepenuhnya dimengerti..

Kanak kanak yang bermasalah dengan kesehatan mentalnya mempunyai tiga sampai sembilan kali kemungkinan menjadi penderita epilepsi daripada anak anak yang sehat . Meskipun pencarian faktor risiko sering menimbulkan hasil yang tidak konsisten , terdapat petunjuk bahwa perkembangan gangguan mental pada anak anak penderita epilepsi dibatasi dan ditengahi oleh faktor risiko keluarga. Anak-anak penderita epilepsi mempunyai kecenderungan mendapat pengaruh Attention-deficit/ hyperactivity disorder ( ADHD) lebih dari tiga sampai lima kali dari pada anak anak normal pada umumnya, dan anak-anak penderita epilepsi juga memiliki tingkat depresi dan kegelisahan yang sangat tinggi. Terdapat kelaziman yang menyolok pada anak anak penderita autis untuk epilepsi, dan petunjuk menyatakan bahwa epilepsi adalah faktor risiko bagi penderita autis, terlepas dari problem sistem pusat syaraf yang lain.

Macam² Bangkitan

Page 4: epilepsi Isti

Artikel utama : Tipe tipe bangkitan

Tipe bangkitan pertama-tama disusun berdasarkan apakah sumber dari bangkitan didalam otak terlokalisasi ( partial or focal / onset seizures ) atau terdistribusi (generalized seizures). Bangkitan partial selanjutnya dibagi pada perluasan dimana kesadaran terpengaruh. Kalau itu tidak terpengaruh, itu adalah bangkitan simple partial ; selain itu adalah bangkitan complex partial ( psychomotor ). Bangkitan partial dapat menyebar didalam otak – proses ini diketahui sebagai secondary generalization . Generalisasai bangkitan dibagi sesuai dengan pengaruh terhadap badan tapi terkait dengan hilangnya kesadaran. Disini termasuk lena (petit mal ). Myoclonic, clonic, tonic, tonic-clonic (grand mal ) dan bangkitan atonic.

Sindrome Bangkitan

Disarankan untuk bagian ini di pecah pada artikel dengan judul baru Sindrome Bangkitan ( Diskusi)

Terdapat banyak sindrom epilepsi yang berbeda, masing² menunjukan kombinasi yang unik dari tipe bangkitan, ciri khas umur dari awal serangan, penemuan dengan EEG, perawatan , dan prognosa. Dibawah ini beberapa sindrom bangkitan yang umum :

Infantile spasm ( West syndrome ) dihubungkan dengan ketidak normalan dari perkembangan otak, tuberous scelorisis , dan gangguan perinatal pada otak. Ini mempengaruhi bayi (sesuai dengan namanya), yang menurut definisi umur antara 30 hari sampai satu tahun. Ini membawa prognosa yang buruk sehingga hanya 5 – 10% anak² penderita kekejangan yang fungsinya berkembang normal atau nyaris normal, sedangkan lebih dari dua pertiga akan mengalami kekurangan yang parah. Tipe bangkitan akan dicirikan dengan kelenturan secara tiba² dan kekejangan kepala yang meluas, badan, dan anggota badan. Penemuan dengan EEG pada pasien seperti ini adalah sebuah hyprsarrhythmia, atau gelombang pelan dari tegangan tinggi pada beberapa titik. Perawatan pertama pada pasien ini adalah adrenocorticotropic hormone ( ACTH atau corticotropin ) dimana obat² antiepileptic tradisional pada umumnya tidak cukup untuk mengendalikan aktivitas bangkitan. Vigabatrin juga digunakan dibanyak negara dan sangat efektif dimana tuberous sclerosis menjadi penyebab bangkitan.

Page 5: epilepsi Isti

Generalisasi dari 3 Hz spike dan pelepasan gelombang pada EEG

Epilepsi lena pada masa kanak kanak (Childhood absence epilepsy) menyerang anak anak pada usia antara 4 dan 12 tahun. Penderita ini mengalami bangkitan lena yang berulang yang dapat terjadi beratus kali dalam sehari. Pada EEG , ditemukan stereotip generalisasi dari 3 Hz spike dan pelepasan gelombang. Sebagian dari penderita ini juga akan mengembangkan generalisasi bangkitan tonic-clonic. Kondisi ini akan membawa prognosa yang memadai baik dimana biasanya anak anak tersebut tidak memperlihatkan penurunan kesadaran atau pengurangan kemampuan neurologi. Perawatan pertama untuk bangkitan lena murni adalah ethosuximide. Apabila pasien tidak merespon atau mengalami campuran (mixed) bangkitan bersamaan dengan lena bangkitan, lalu valproic acid dapat di gunakan

Dravet’s syndrome . Severe myoclonic epilepsy of infancy ( SMEI) . Sindrome yang langka ini membatasi myoclonic epilepsi yang jinak dengan keparahannya dan harus dibedakan dari Lennox-Gastaut sindrome dan Doose’s myoclonic-astatic epilepsi. Awal nya adalah tahun pertama dari kehidupan dan puncak gejala adalah pada kira kira usia 5 bulan dengan demam hemiclonic atau status epilepticus yang umum. Pada anak laki kemungkinan terserang nya dua kali lipat dari anak perempuan. Prognosa nya kurang memadai. Pada tahun 2005, terdapat paling tidak sekitar 450 kasus yang dilaporkan di dalam kepustakaan dari seluruh dunia tetapi kini tidak mungkin untuk menghitung kasus yang diketahui karena kemungkin banyak yang telah dua kali dipublikasi sehubungan dengan penelitian

Page 6: epilepsi Isti

genetik. Kebanyakan kasus adalah sporadis. Riwayat epilepsi dalam keluarga dan kekejangan karena demam tampil sekitar 25% dari kasus2 , tetapi kasus keturunan adalah kekecualian.

Benign focal epilepsies of childhood . Sindrome yang sangat umum terdiri dari focal epilepsi jinak termasuk Epilepsi Masa Kanak kanak yang jinak dengan Centro-Temporal Spikes ( atau benign rolandic epilepsy ), dan Benign Childhood Epilepsy dengan Occipital Paroxysms. Benign rolandic epilepsy mulai pada anak anak dengan usia antara 3 dan 16 tahun. Selain dari gangguan bangkitan mereka, pasien ini dapat disebut normal.Ciri khas bangkitan terjadi pada malam hari, dan dalam waktu singkat. Kejadian focal motor menyerang wajah dan otot tenggorokan, walaupun dapat juga digenerilisasi sebagai kekejangan.Bangkitan focal kurang sering dilaporkan dibandingkan dengan generilisasi bangkitan yang tampak jelas.Diantara bangkitan², penderita mempunyai stereotip pola EEG yang termasuk di-or gelombang tajam triphasic diatas daerah central-midtemporal ( Rolandic ). Prognosa adalah cukup baik dengan lenyapnya bangkitan sejalan dengan proses kedewasaan. Dalam hal ini tidak ada konsesus dalam perawatan utama, walaupun kebanyakan kasus merespon baik kepada kebanyakan anticonvulsants.

Juvenile myoclonic epilepsy ( JME ) terdapat pada pasien dengan usia antara 8 sampai 20 tahun. Pasien2 ini memiliki IQ yang normal dan juga secara neurological utuh. JME diketahui sebagai memiliki factor genetik , namun tidak dapat dikatakan bahwa JME dapat terlihat langsung pada anggota keluarga. Bangkitannya adalah sentakan myoclonic pada pagi hari dan sering disertai bangkitan generalisasi tonic-clonic yang terjadi saat terbangun dari tidur. ‘Petit mal’ atau bangkitan lena kurang biasa pada kasus JME , namun diketahui terjadi lebih banyak pada gadis2 muda. Hasil EEG menunjukan generalisasi spikes dengan 4-6 Hz pelepasan gelombang spike dan pelepasan spike multipel. Ini menarik, pasien² ini sering mendapat diagnosa pertama ketika mereka mendapatkan bangkitan generalisasi tonic-clonic kemudian dalam hidupnya , ketika mereka mengalami kekurangan tidur ( contoh, tidur larut pada tahun pertama di perguruan tinggi saat mempersiapkan ujian). Alkohol adalah faktor penyebab yang penting karena itu penderita JME yang parah harus dapat mengontrol konsumsi ini. Valporic acid adalah pengobatan utama pertama, sedangkan carbamazepine sebetulnya dapat memperburuk simptom. Kondisi ini untuk seumur hidup, karena itu pasien harus dianjurkan tidur yang cukup dan sehat untuk melindungi diri dari bangkitan generalisasi tonic-clonic. Keparahan dari JME berbeda bagi setiap orang , sebagian akan mengalami serangan total

Page 7: epilepsi Isti

bangkitan tonic-clonic secara teratur, sebagian lain akan mendapatkannya hanya bila sedang berada dibawah stress karena kekurangan tidur dan keracunan.

Temporal lobe epilepsy (TLE ) adalah epilepsi yang sangat lazim pada orang dewasa, dalam kebanyakan kasus, daerah epileptogenic ditemukan pada midline ( mesial ) temporal structures (contohnya, hippocampus, amygdala , dan parahippocampal gyrus). Bangkitan akan mulai pada masa lanjut kanak kanak dan remaja. Kebanyakan pasien ini memiliki bangkitan partial kompleks yang kadang2 didahului dengan aura, dan sebagian pasien TLE juga mengalami bangkitan generalisasi tonic-clonic lanjutan. Apabila pasien tidak cukup merespon pada pengobatan medis , tindakan operasi dapat dipertimbangkan.

Fatal Alcohol syndrome (FAS ) disebabkan oleh prenatal alkohol yang tampak dan akibat kerusakan central nervous system ( CNS ). Gangguan bangkitan yang berhubungan dengan prenatal alkohol yang tampak merupakan salah satu kemungkinan untuk mendiagnosa FASD ; bagaimanapun , semua gangguan bangkitan yang timbul pada postnatal insult tidak dapat memenuhi persyaratan standard diagnosa FASD.

Autosomal dominant noctural frontal lobe epilepsy ( ADNFLE ) adalah gangguan epilepsi yang jarang ditemukan yang dapat menyebabkan bangkitan dengan gangguan hebat pada waktu tidur. Bangkitan ini sering menyebabkan gerakan motor yang kompleks, seperti mengepalkan tangan, gerakan menaik/turunkan lengan, dan melipatkan lutut.Mengeluarkan suara seperti berteriak, merintih, atau menangis biasa juga terjadi. ADNFLE sering didiagnosa keliru sebagai akibat mimpi buruk. Serangan kerap terjadi pada rangkaian dan tipikal manifestasi pertama dari masa kanak kanak. ADNFLE memiliki dasar faktor keturunan dengan empat tempat yang dikenal, tiga dikenali sebagai kasus gen. Gen² tersebut memperlihatkan bermacam nicotinic acetylcholine receptor α dan ß subunit CHRNA4, CHRNB2 , CHRNA2.

Frontal Lobe epilepsy Lennox-Gastaut syndrome Occipital lobe epilepsy

Pengobatan

Page 8: epilepsi Isti

Epilepsi biasa diobati dengan obat obat yang dianjurkan dengan resep dari dokter ; dokter yang pertama memeriksa, dokter akhli penyakit syaraf , dan dokter akhli bedah syaraf semuanya adalah yang biasa merawat penderita epilepsi. Dalam beberapa kasus implantasi stimulator dari vagus nerve, atau diet khusus dapat membantu. Operasi bedah syaraf untuk penderita dapat meringankan, mengurangi frekuensi atau parahnnya bangkitan; atau pada sebagian pasien , tindakan operasi dapat menyembuhkan..

Menanggapi Bangkitan

Dalam banyak kasus, tanggapan darurat yang tepat pada geralisasi bangkitan epilepsy tonic-clonic, secara sederhana adalah melindungi pasien daripada melukai diri sendiri dengan menjauhkan mereka dari benda2 tajam , meletakan barang lunak/lembut dibawah kepalanya, dan dengan hati² memutar pasien ke posisi yang memulihkan untuk menghindari asphyxia. Pada sebagian kasus pasien akan seolah-olah mulai mendengkur dengan keras mengawali sebuah bangkitan. Ini hanya menunjukan bahwa pasien tersebut mulai bernafas teratur dan tidak berarti pasien sesak nafas. Apabila dia muntah, biarkan muntahannya mengalir sendiri pada sisi mulutnya. Apabila bangkitan berlangsung selama lebih dari 5 menit , atau bangkitan mulai datang bergelombang satu diikuti yang lain, pada saat itu Pelayanan Darurat Medis harus segera dihubungi. Bangkitan yang lebih lama dapat berkembang ke status epilepticus . suatu kondisi yang berbahaya yang membutuhkan perawatan dan tindakan darurat rumah sakit.

Selama bangkitan objek apapun tidak boleh diletakan pada mulutnya oleh siapapun – termasuk paramedis karena ini dapat mengakibatkan kejadian luka kepada kedua belah pihak. Walaupun secara tradisioanl , adalah tidak mungkin seseorang menelan lidahnya sendiri pada waktu bangkitan. Tetapi, mungkin saja orang tersebut akan menggigit lidahnya sendiri, khususnya apabila sesuatu diletakan dimulutnya.

Dengan tipe bangkitan lain seperti bangkitan simpel partial dan bangkitan complex partial dimana orang tersebut tidak mengalami kekejangan tetapi mungkin berhalusinasi, disorientasi, distressed, atau kehilangan kesadaran, orang tersebut harus diyakinkan, dengan lembut dan dipimpin untuk menghindari bahaya, kadang² orang tersebut perlu untuk dilindungi dari melukai diri sendiri, tetapi paksaan fisik hanya dilakukan sebagai upaya terakhir karena ini dapat semakin membuat dia menderita. Dalam kejadian bangkitan complex – partial dimana orang tersebut tak sadarkan diri, usaha untuk membangkitkan dia jangan dilakukan karena bangkitan akan mencapai puncaknya . Setelah suatu bangkitan, penderita akan tertidur lelap atau selain itu dia akan kehilangan orientasi dan seringkali dia tidak sadar bahwa ia telah mengalami bangkitan, sebagaimana amnesia adalah hal yang serupa dengan bangkitan complex partial. Orang tersebut harus

Page 9: epilepsi Isti

tetap diobservasi sampai dia pulih sepenuhnya , sebagaimana pada bangkitan tonic-clonic.

Setelah suatu bangkitan, sebagai cirri khas orang tersebut akan merasa lelah dan bingung. Sering terjadi orang tersebut tidak langsung sadar bahwa dia baru mengalami bangkitan. Selama waktu tersebut seseorang harus tetap bersamanya, menenangkan dan menghiburnya sampai dia kembali tampak seperti dalam kedaan normalnya. Selama bangkitan jarang orang kehilangan kontrol atas kandung kencing atau usus nya. Secara langsung orang tersebut akan muntah setelahnya. Penderita jangan makan atau minum sampai dia kembali ke tingkat kesadaran normal , dan dia jangan dibiarkan jalan² tanpa pengawasan. Kebanyakan pasien akan tertidur lelap untuk beberapa jam setelah suatu bangkitan- ini lazim pada mereka yang baru mengalami tipe bangkitan yang lebih hebat seperti suatu tonic-clonic. Sekitar 50% dari penderita epilepsi, akan mengalami sakit kepala setelah suatu bangkitan. Sakit kepala tersebut menyerupai migrains , dan dapat merespon pengobatan yang sama.

Akan sangat membantu apabila orang yang berada dengan penderita membuat catatan seperti berapa lama dan separah apa bangkitan tersebut. Juga sangat membantu dengan mencatat kejanggalan tingkah laku yang diperlihatkan selama suatu bangkitan. Contohnya, seseorang dapat memutar tubuhnyan ke kanan dan kekiri, berkedip, bergumam meracaukan kata² yang tidak berarti , atau dapat menarik semua pakaiannya. Semua tingkah yang diamati, yang disampaikan kepada neurolog, akan memudahkan diagnosa untuk menentukan tipe bangkitan yang terjadi.

Pharmacologic treatment Artikel utama : Anticonvulsant

Mekanisme dari bekerjanya obat : 1- Sodium channel blockers ( voltage dependent) 2- Calcium channel blockers ( T-type) 3- Potentiate effek dari GABA (pencegahan) 4-Menurunkan transmisi gairah ( glutaminic) Beberapa cara pengobatan dapat diberikan setiap hari untuk mencegah bangkitan secara keseluruhan atau mengurangi frekuensi bangkitan. Istilah ini adalah “anticonvulsant” atau “ antiepileptic” drugs ( kadang2 AEDs) . Semua obat²an seperti itu mempunyai efek samping itu adalah idiosyncratic dan yang lain adalah dosage-dependent. Hal yang tidak mungkin untuk memperkirakan siapa yang bisa terkena efek samping atau seberapa besar dosis yang akan menimbulkan efek samping.

Beberapa penderita epilepsi akan mengalami remisi total ketika diberi obat² anticonvulsant. Apabila ini tidak terjadi, dosis nya harus dinaikan, atau dapat ditambahkan obat²an lain selain obat yang diberikan. Strategi umum adalah menaikan dosis obat2an hingga bangkitannya terkontrol atau hingga batas-dosis yg menimbulkan

Page 10: epilepsi Isti

efek samping, pada titik ini dosis obat dikurangi pada jumlah tertinggi yang tidak menimbulkan effek samping yang tidak menyenangkan.

Suatu studi memperlihatkan 83% dari pasien dengan 2 regimen obat untuk mengontrol epilepsi nya secara perlahan dapat dialihkan salah satu obatnya dan dikontrol dengan single regimen obat tanpa ada kenaikan frekuensi dari bangkitan. Cukup mengagetkan, ditemukan bahwa 36% dari pasien memperlihatkan control yang lebih baik untuk bangkitan dengan single regimen obat untuk mengontrol epilepsy daripada 2 regimen obat. Efek samping juga menurun pada waktu menggunakan single regimen obat. Jadi disimpulkan bahwa penurunan dari keseluruhan pada polypharmacy dapat menguntungkan untuk kebanyakan pasien penderita epilepsi yang sulit ditangani.

Tingkat serum dari AEDs dapat di cek untuk menentukan pelaksanaan pengobatan dan untuk menilai efek dari interaksi antara obat2 ; beberapa dokter tidak menggunakan tingkatan serum untuk keselarasan irama pengobatan. , tetapi dokter yang lain percaya bahwa tingkatan serum dapat memberikan data secara sangat baik untuk mengatur pengobatan yang cocok dengan kekhususan individual dan variable relatif body -chemistry. Sebagai contoh , therapeutic dosis ( dosis dimana bangkitan terkontrol dan dengan efek samping yang minimal dan dapat ditolerir) dapat berubah secara meluas diantara para pasien. Deretan therapeutic yang disediakan oleh perusahaan pharmasi hanyalah deretan dan dengan menggunakan tingkatan serum darah dan catatan harian dari bangkitan, control bangkitan yang lebih baik kadang2 tercapai. Dalam beberapa kasus (seperti bangkitan flury) tingkatan serum dapat berguna untuk mengetahui apabila tingkatannya sangat tinggi atau sangat rendah

Apabila epilepsy seseorang tidak dapat diusahakan terkontrol setelah cukup percobaan² dari dua atau tiga (dalam hal ini dari expert yang berlainan) obat²an yang berbeda , penderita epilepsy tersebut secara umum disebut sebagai ‘medically refractory’

Berbagai obat yang dapat melindungi dari bangkitan atau mengurangi frekuensi bangkitan : ini termasuk carbamazepine ( merek yang umum Tegretol ), clobazam (Frisium), clonazepam (Klonopin), ethosuximide (Zarontin), felbamate (Felbatol), fosphenytoin (Cerebyx), gabapentin (Neurontin), lamotrigine (Lamictal), levetiracetam (Keppra), oxcarbazepine (Trileptal), phenobarbital (Luminal), phenytoin (Dilantin), pregabalin (Lyrica), primidone (Myoseline), sodium valproate (Epilim) , tiagabine (Gabitril), topiramate (Topamax), valproate semisodium (Depakote, Epival), valporic acid (Depakene, Convulex), vigabatrin (Sabril) and zonisamide (Zonegram).

Obat² lain biasa dugunakan untuk menghambat suatu bangkitan active atau untuk menghentikan bangkitan yang tiba²; ini termasuk diazepam (Valium) dan lorazepan

Page 11: epilepsi Isti

(Ativan ). Obat² hanya digunakan dalam perawatan dari status epilepticus yang sulit diatasi termasuk paraldehyde (Paral) ,midazolam (Versed), dan pentobarbital (Nembutal)

Bromides adalah anticonvulsant majemuk yang pertama, tetapi tidak digunakan lagi untuk manusia disebabkan oleh kandungan racun dan rendahnya efektifitas.

Telah diketahui bahwa penggunaan valproates selama kehamilan dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya IQ bagi anak yang dikandung.

Banyak penderita epilepsy menemukan bahwa marijuana adalah obat yang efektif untuk epilepsy dan survey telepon yang dilakukan tahun 2003 mengungkapkan bahwa telah meningkat lebih dari dua kali lipat penderita epilepsy menggunakan mariyuana.

Tindakan Operasi

Tindakan operasi adalah salah satu opsi untuk mengatasi epilepsi apabila ada ketidak normalan dibawah otak, seperti tumor jinak atau daerah dengan cacat bekas luka (contoh: hippocampal sceloris) dapat teridentifikasi. Ketidak normalan ini harus di angkat oleh seorang akhli bedah syaraf.

Tindakan operasi biasanya hanya ditawarkan kepada pasien apabila epilepsinya belum pernah dapat dikontrol oleh upaya yang memadai dengan berbagai pengobatan . Sebelum tindakan operasi ditawarkan , team medis akan melaksanakan banyak tes untuk menilai apakah pengangkatan lapisan otak akan mengakibatkan persoalan yang sulit diterima seperti ingatan , penglihatan , kemampuan bahasa atau pergerakan , yang dikontrol dengan bagian lain dari otak. Tes ini biasanya meliputi evaluasi dari neuropsychological, yang kadang² meliputi test intracarotid sodium amobarbital (Wada test). walaupun prosedur yang invasif ini digantikan dengan MRI fungsional yang non-invasif di banyak pusat.Bedah resective, yang berlawanan dengan bedah palliative , berhasil mengurangi dan menurunkan bangkitan secara signifikan pada sekitar 50 -90% pasien yang menjalaninya (prosentase pasti tergantung dari ciri khusus pada kasus dan akhli bedah yang melaksanakan). Banyak pasien memilih untuk tidak menjalani pembedahan karena ketakutan atau kehawatiran untuk menjalani operasi otak.

Yang paling lazim dari pengobatan dengan bedah recective untuk epilepsi adalah dengan mengangkat bagian depan temporal lobe baik kiri maupun kanan. Pengamatan kepada 48 pasien yang menjalani operasi , anterior temporal lobectomy, antara tahun 1965 dan 1974 menunjukan keberhasilan jangka panjang dengan prosedur ini. Dari 48 pasien, 21 orang tidak mengalami bangkitan yang menghilangkan kesadaran sejak

Page 12: epilepsi Isti

menjalani operasi. Tiga orang menjadi bebas dari bangkitan untuk setidaknya selama 19 tahun. Sisanya sebagian tidak sepenuhnya bebas dari bangkitan atau sebagian lain meninggal dalam waktu antara dan dimulainya pengamatan ini.

Bedah Palliative untuk epilepsi ditujukan untuk mengurangi frekuensi dan parahnya bangkitan. Contohnya adalah , callosotomy atau commissurotomy untuk mencegah bangkitan dari generalisasi (menyebar keseluruh bagian otak), yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Prosedure ini dengan sendirinya dapat mencegah luka2 karena penderita jatuh setelah hilang kesadaran. Ini hanya dilaksanakan apabila bangkitan tidak dapat dikontrol dengan upaya lain. Bedah resective dapat dianggap palliative apabila harapannya meyakinkan, bahwa ini dapat mengurangi tapi tidak menghilangkan bangkitan.

Hemispherectomy adalah operasi yang drastis dimana sebagian besar atau seluruhnya dari setengah cerebral cortex diangkat . Ini dapat dipertimbangkan untuk orang2 yang mengalami epilepsy sangat parah , seperti mereka yang terkena dengan Rasmunsen syndrome. Apabila bedah ini dilakukan pada pasien sangat muda ( 2-5 tahun) , dimana belahan yang tinggal akan mendapatkan motor control yang belum sempurna dari badan ipsilateral ; pada pasien yang lebih tua , kelumpuhan timbul pada sisi badan berlawanan dengan bagian otak yang diangkat. Karena hal2 ini dan efek samping yang lain biasanya operasi di tawarkan pada pasien yang telah kesulitan untuk menjalankan opsi lain dalam upaya pengobatannya.

Pengobatan Lainnya

Ketogenic diet dapat efektif dan banyak digunakan untuk kanak-kanak dengan epilepsi yang belum pernah dikontrol dengan pengobatan. Dimana dengan obat² anticonvulsan, mekanisme dibalik efek tidak seluruhnya dipahami. Ketogenic diet mengandung lemak tinggi dan sangat rendah carbohydrat . Cara ini berkembang tahun 1920 di Mayo Clinic, tapi telah banyak ditinggalkan dengan penemuan obat2 anti-epileptic yang modern. Sejak tahun 1990 telah kembali ke cara pengobatan anti-epileptic arsenal yang tersedia dari banyak pusat paediatric epilepsi .

Penelitian yang dilaksanakan oleh John Hopkins melaporkan bahwa 50% dari pasien yang menjalani Ketogenic diet mengalami penurunan bangkitan dari 50% atau lebih , dengan 29% pasien dilaporkan suatu pengurangan symptoms hingga 90% ; pasien2 tersebut sebelumnya telah mencoba rata2 enam obat2an anticonvulsant .

Vagus nerve stimulation (VNS) akhir² ini berkembang dari control terhadap bangkitan dengan menanamkan alat elektrik, yang sama ukuran , bentuk dan lokasi implant nya ke

Page 13: epilepsi Isti

pacemaker jantung, yang dihubungkan ke nervus vagus di leher . begitu alat terpasang pada posisinya, alat dapat di set untuk mengeluarkan denyutan elektronik , menstimulasi nervus vagus pada pre-set intervals dan tingkatan seperseribu amper. Studi penelitian memperlihatkan kurang lebih 50% dari penderita yang menjalani pengobatan dengan cara ini akan memperlihatkan penurunan yang signifikan dari frekuensi bangkitan..

Responsive Neurostimulator System ( RNS ) akhir² ini sedang berlangsung studi klinis sebelum diperoleh persetujuan dari FDA. Sistem ini bergantung pada alat yang ditanamkan nyaris dibawah kulit kepala. Timah yang dihubungkan dengan alat ditanamkan dipermukaan otak atau di areal otak itu sendiri dan terletak dekat ke area dimana bangkitan diyakini berawal. Ketika bangkitan mulai , sejumlah kecil dari stimulan elektronik akan menumpas bangkitan. Sistim ini berbeda dari sistim VNS, dimana RNS bergantung pada stimulasi langsung otak dan RNS adalah sistim yang responsive. Denyutan VNS pada interval awal akan ditetapkan sebelumnya oleh petugas medis . Sistim RNS di rancang untuk dapat merespon tanda2 yang diditeksi akan terjadi bangkitan dan akan mencatat kejadian dan memungkinkan pola respon yang diinginkan dan memberikan kontrol yang tinggi pada bangkitan .

Seizure respond dog adalah suatu bentuk dari service dog yang dilatih untuk mencari pertolongan atau melindungi keselamatan penderita ketika terjadi bangkitan. Ini tidak cocok untuk setiap orang dan tidak semua anjing dapat dilatih seperti itu. Jarang seekor anjing berkembang kemampuannya untuk merasakan akan adanya bangkitan sebelum terjadi.

Beberapa systematic review oleh Cochrane Collaboration sampai pada pengobatan untuk epilepsi dengan cara acupuncture, intervensi psychological , vitamin dan yoga , tetapi tidak ditemukan adanya petunjuk yang meyakinkan untuk mendukung cara-cara pengobatan epilepsi seperti itu. Penelitian lanjutan diperlukan untuk hal ini.

Pathophysiology

Mutasi pada beberapa gen ada hubungannya untuk beberapa tipe epilepsi . Beberapa gen yang berkode protein subunit dari voltage-gated dan ligand-gated ion channels telah dihubungkan dengan bentuk generalisasi epilepsi dan infantile seizure syndromes. Beberapa ligand- gated ion channels telah dihubungkan pada beberapa tipe dari frontal dan generalisasi epilepsi. Mutasi dari epilepsi yang terhubung pada beberapa ion channels gen telah pula teridentifikasi.

Epileptogenesis adalah proses dengan apa otak yang normal berkembang ke epilepsi setelah suatu insult. Penemuan yang menarik pada binatang bahwa stimulasi elektrik tingkat-rendah yang berulang pada lokasi otak dapat menyebabkan kenaikan permanen

Page 14: epilepsi Isti

pada kepekaan bangkitan: dengan kata lain penurunan permanen pada "batas awal" bangkitan. Phenomena ini, diketahui sebagai kindling ( analogi dengan penggunaan ranting yang menyala untuk menghidupkan api yang lebih besar ) ditemukan oleh Dr,Graham Goddard di tahun 1967. Stimulasi kimia dapat juga mempengaruhi bangkitan ; eksposur yang berulang pada beberapa pestisida telah menunjukan pengaruh pada bangkitan baik pada manusia maupun binatang. Suatu mekanisme yang diusulkan untuk ini disebut excitotoxicity. Peranan dari kindling dan excitotoxicity, apabila ada, pada epilepsi manusia akhir2 ini ramai diperdebatkan.

Sebab lain dari epilepsi adalah luka otak, dimana ada cacat luka atau adanya abnormal lapisan massa pada satu area di otak.

Sejarah dan stigma

Kata epilepsy berasal dari Yunani epilepsia, yang dapat dipecah ke: epi – (upon) dan lepsis (bangkitan). Pada waktu yang lalu epilepsy dihubungkan dengan pengalaman ke agama an dan juga demonic possession.. Pada zaman dahulu epilepsi dikenal sebagai "Sacred Disease" karena manusia berpikir bahwa bangkitan epilepsy adalah bentuk serangan dari setan , atau bahwa pengalaman kemampuan melihat dari penderita epilepsy dikirim dari Tuhan. Diantara kaum keluarga animist Hmong , contohnya, epilepsy dipahami sebagai suatu serangan dari kekuatan setan . tetapi orang yang terserang dapat menjadi yang disebut suatu shaman melalui pengalaman2 lain.

Bagaimanapun pada kebanyakan budaya, penderita epilepsy mendapat stigma, shunnen, atau terpenjara , di Salpetriere , tempat kelahiran bari neurology modern. Jean – Martin Charcot menemukan orang yang menderita epilepsy disejajarkan dengan keterbelakangan mental , dengan syphilis kronik, dan kegilaan yang berat. Di Tanzania hingga sekarang, juga tempat² lain di Afrika, epilepsi dihubungkan dengan kekuasaan dari kekuatan setan, ilmu sihir , atau keracunan dan dipercaya banyak orang dapat menular. Pada Roma kuno , epilepsi diketahui sebagai Morbus Comitialis ( "penyakit dari ruang pertemuan" ) dan dilihat sebagai kutukan Tuhan.

Stigma berlangsung sampai sekarang, baik dilingkungan umum maupun pribadi, tetapi sejalan dengan waktu poolling menunjukan secara umum menurun , paling tidak didunia yang sudah berkembang.; Hipocrates menyatakan bahwa epilepsi dapat hilang secara gaib pada waktu itu dapat dimengerti.

Kontroversi

Page 15: epilepsi Isti

Terdapat beberapa kontroversi yang relative ringan sekitar standard diagnosa untuk untuk partial-compleks bangkitan dan bagaimana standard ini diterapkan dalam praktek, diantara beberapa kaum surealis dan salah satunya Mary Baker Eddy , pendiri Christian Science.

Pada April 2003 , siaran TV BBC progran ilmiah Horizon menampilkan diskusi mengenai hasil research oleh seorang neurolog Amerika , Gregory Holmes, yang menunjukan bahwa Ellen G.White , pendiri aliran spiritual Seventh-day Adventist Church , kemungkinan menderita temporal lobe epilepsy yang disebabkan oleh kerusakan otak karena suatu kecelakaan pada usia 9 tahun – epilepsi tersebut diperkirakan yang menyebabkan pengalaman2 religius yang sangat kuat. Temporal lobe epilepsy diketahui ada hubungannya dengan pengalaman2 seperti itu.

Orang2 ternama sebagai penderita epilepsy.

Banyak orang ternama , pada masa lalu maupun sekarang , telah didiagnosa sebagai penderita epilepsi . Dalam banyak hal epilepsi mereka menjadi catatan kaki pada keakhliannya, hal tersebut menjadi hal penting yang tak dapat dipisahkan pada reputasi nya. Riwayat diagnosa dari epilepsi tidak selalu pasti , ada kontoversi tentang apa yang dianggap tanda2 yang cukup yang dapat mendukung suatu diagnosis.

Implikasi Legal

Banyak orang yang didiagnosa sebagai penderita epilepsy tidak diijinkan secara hukum untuk mengendarakan kendaraan. Meskipun demikian, biasanya ada kekecualian apabila dapat dibuktikan bahwa mereka dalam kondisi yang stabil. Beberapa dari mereka yang bangkitannya tidak mengganggu kesadaran, atau yang bangkitannya hanya timbul dalam tidur, mendapat kekecualian dari larangan tersebut, tergantung dari hukum setempat. Ada perdebatan yang masih berlangsung dalam bioethics mengenai siapa yang menanggung beban untuk menjamin bahwa seorang penderita epilepsi tidak mengendarakan kendaraan atau menerbangkan pesawat terbang.

Di Amerika , penderita epilepsi dapat mengendarakan kendaraan apabila bangkitannya terkontrol dengan pengobatan dan mereka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan SIM dinegara bagiannya. Berapa lama mereka harus bebas dari bangkitan , peraturannya berbeda untuk setiap negara bagian , tetapi kebanyakan antara tiga bulan dan satu tahun. Mayoritas dari 50 negara bagian menetapkan kewajiban kepada penderita epilepsi untuk melaporkan kondisinya kepada pejabat yang mengeluarkan lisensi sehingga hak istimewa tersebut dapat dicabut apabila perlu. Minoritas dari Negara bagian

Page 16: epilepsi Isti

menetapkan kewajiban melaporkan kepada dokter yang merawatnya.. Setelah adanya laporan , biasanya agen pembuat SIM dapat menentukan untuk mencabut atau membatasi ijin mengendarakan (SIM)

Di Inggris, adalah tanggung jawab pasien untuk memberitahukan kepada Driver and Vehicle Licensing Agency (DVLA) bahwa mereka menderita epilepsi. Peraturan DVLA agak kompleks , namun kesimpulannya , mereka yang tetap mengalami bangkitan atau apabila dalam 6 bulan masa pengobatan , SIM nya dapat dicabut. Seorang dokter yang yangt mengetahui bahwa seorang pasien dengan bangkitan yang tak dapat dikontrol tetap mengendarai kendaraan, setelah mengingatkan pasien akan tanggung jawabnya, suatu kewajiban untuk melanggar kerahasiaan dan melaporkannya ke DVLA. Dokter tersebut harus memberitahukan pasien mengenai pengungkapan dan alasannya mengapa kelalaian mereka diberitahukan kepada Badan tersebut, hal tersebut menjadi kewajiban sang dokter.

The Epilepsy Foundation’s Jeane A. Carpenter □ Epilepsy Legal Defense Fund ditujukan untuk mengajukan hak-hak penderita epilepsi dengan merubah diskriminasi dalam kebiasaan², kebijaksanaan , hukum dan menghentikan diskriminasi epilepsi dan ketidak adilan melalui pendidikan dan menambah akses ke pelayanan hukum bagi pribadi² penderita epilepsi melalui suatu sistim dengan pengaturan rujukan dan bantuan hukum kepada jaringan nasional dari para akhli hukum yang bertanggung jawab dalam masalah ini.

Sebagai tambahan, the Epilepsy Foundation adalah suatu pembela yang kuat untuk para penderita epilepsi .Di Amerika, Badan ini aktif di kalangan Kongres, cabang eksekutif , dan pengadilan memusatkan perhatian kepada segala kebutuhan penderita epilepsi . Prioritas dari Badan ini meliputi, tersedianya kemampuan untuk mendapat jaminan kesehatan yang baik, pencarian pengobatan, perlindungan hak² sipil untuk para penderita epilepsi.