Ergonomi Antropometri - Perancangan Meja Dan Kursi Komputer Berdasarkan Prinsip Antropometri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

In designing a product, we have to consider about the human body measurement in order to reduce any factor which can influence human performances..

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN1.1 Gambaran Umum Tentang Percobaan Perubahan waktu walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah manusia dari keadaan primitif menjadi manusia berbudaya. Kejadian itu antara lain terlihat pada perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai, yaitu mulai dari batu yang tidak berbentuk menjadi batu yang mulai berbentuk dengan meruncingkan beberapa bagian dari batu tersebut. Perubahan pada alat sederhana ini, menunjukkan bahwa manusia telah sejak awal kebudayaannya berusaha memperbaiki alat-alat yang dipakainya untuk memudahkan pemakaiannya. Usaha-usaha ini berkembang pesat dan sekarang di kenal sebagai salah satu cabang ilmu yang disebut Ergonomi Antropometri. Ergonomi Antropometri berkenan dengan perancangan sistem kerja yakni suatu kesatuan yang berunsurkan manusia / peralatan, bahan dan lingkungan. Pelaksanaan percobaan ini adalah untuk merakit (assembly) meja operator. Perakitan (assembly) dilakukan di laboratorium. 1.2 Tujuan Percobaan 1. Menerapkan konsep Antropometri dan Biomekanika dalam perancangan peralatan 2. Melatih praktikan untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam merancang peralatan. 1.3 Manfaat Percobaan Adapun manfaat perubahan pelaksanaan percobaan ini antara lain adalah : 1. Praktikan dapat merancang meja komputer dan kursi komputer 2. Praktikan dapat memahami akan ilmu Ergonomi Antopometri dan peralatan-peralatan yang digunakan.341.4 Batasan Masalah dan Asumsi a. Batasan Masalah Agar pengumpulan data, analisa dan evaluasi penyelesaian, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Mengabaikan cara pembuatan bahan yang digunakan. 2. pelaksanaan percobaan ini dibatasi hanya merakit meja komputer dan kursi komputer. b. Asumsi 1. Meja Komputer diasumsikan standar untuk ukuran panjang meja, lebar meja dan tinggi meja. 2. Kursi Komputer diasumsikan standar untuk ukuran panjang kursi, lebar kursi, tinggi kursi dan tinggi sandaran kursi.35BAB II LANDASAN TEORI2.1 Pengertian Ergonomi Antropometri Ergonomi Antropometri mempunyai dua pengertian yaitu dari kata Ergonomi dan Antropometri. Ergonomi adalah pengetahuan tentang interaksi antara manusia dengan pekerjaannya. Karena di dalam pekerjaannya manusia berhadapan dengan peralatan, bahan, tempat dan manusia lainnya maka Ergonomi mengkaji manusia dalam berinteraksi dengan unsur-unsur sistem kerja tersebut, sedangkan Antropometri adalah mengkaji permasalahan dalam bidang dimensi tubuh manusia karena sangat banyak persoalan yang timbul dari tidak diperhatikannya aspek antropometri dari sistem kerja. Hal ini terjadi mulai dari sekedar ketidaknyamanan sampai rendahnya produktivitas atau kecelakaan kerja bahkan bencana bagi lingkungannya. Karena Ergonomi Antropometris memerlukan informasi tentang ukuran-ukuran tubuh manusia untuk merancang sistem kerja yang Antropometris.. permasalahannya timbul disini karena setiap orang berbeda ukurannya. Bisa saja dijumpai dua orang yang tepat sama tinggi tubuhnya, tetapi tidak sama dalam dimensi lainnya, seperti tinggi pinggang, besar genggaman atau lingkar kepala. Jika sistem kerjanya di rancang khusus untuk seseorang seperti perancangan tempat kerja seorang direktur berikut kursi dan mejanya, maka persoalannya menjadi sederhana cukup dengan mendapatkan data Antropometri sang direktur, rancangan sudah dapat dilakukan untuk mendapatkan sistem kerja yang secara Antropometri pas betul dengan pemakainnya. Dalam keadaan lain, dan ini yang lebih sering terjadi, diperhatikan seperangkat data Antropometri yaitu bagi sistem-sistem kerja. Untuk pemakaian36umum seperti dalam rancangan kursi kerja dan alat kerja yang dipakai banyak orang di pabrik serta fasilitas-fasilitas umum. 2.2 Antropometri A. Sumber Variasi Data Antropometri dan Cara Pengukurannya Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia, sehingga sudah semestinya seorang perancang produk harus memperhatikan faktor-faktor tersebut yang antara lain adalah : 1. Umur Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar, seiring dengan bertambahnya umur, yaitu sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahunan. Dari suatu penelitian dilakukan oleh A.F Roche dan G.H. Davila (1972) di USA diperoleh kesimpulan bahwa laki-laki akan tumbuh dan berkembang naik sampai dengan usia 21,2 tahun, sedangkan wanita 17,3 tahun, meskipun ada sekitar 10% yang masih terus bertambah tinggi sampai usia 23,5 tahun (laki-laki) dan 21,1 tahun (wanita). Setelah itu, tidak ada lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justeru akan cenderung berubah menjadi penurunan ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan. 2. Jenis kelamin Dimensi ukuran laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, dan sebagainya. 3. Suku bangsa Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya374. Posisi tubuh (posture) Sikap (posture) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Oleh sebab itu, posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survey pengukuran. Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran, yaitu: Pengukuran dimensi struktur tubuh (structure body dimension) Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna ). Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini dikenal dengan static anthropometry. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh, dan posisi berdiri/duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu, seperti 5-th, 50-th, dan 95-th percentile. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (fungtional body dimensions) Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselasaikan. Hal ini pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan era dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Berbeda dengan cara pengukuran pertama, structural body dimensions, yang mengukur tubuh dalam posisi tetap/statis (fixed), maka cara pengukuran kali ini dilakukan pada saat tubuh melakukan gerakan-gerakan kerja atau dalam posisi yang dimanis. Cara38pengukuran semacam ini akan menghasilkan data dynamic anthropometry. 5. Cacat tubuh Di mana data antropometri di sini akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki/tangan palsu, dan lainlain) 6. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan Di mana faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Dengan demikian dimensi tubuh orangpun akan berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. 7. Kehamilan (pregnancy) Di mana kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh (khusus perempuan). Hal ini tersebut jelas memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti ini. B. Faal Kerja Hal ini berkenaan dengan pemakaian energi tubuh sebagai akibat aktifitas kerja. Untuk semua kegiatannya, manusia membutuhkan energi tubuh besarnya, energi sangat bergantungan pada ringan beratnya pekerjaan. Pada dasarnya energi bersumber dari makanan yang dimakan, setelah melewati berbagai tahap metabolisme pada sistem pencernaan, zat-zat yang mengandung energi di simpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Untuk keperluan-keperluan kerja industri pada umumnya, glikogenlah yang mamainkan peran ini. Pasal-pasal berikut ini membahas lebih jauh tentang beban kerja Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya ataupun ruang kerja.39sebagaimana yang dirasakan oleh mata, telinga dan kulit terhadap suhu. 1. Beban Terhadap Mata Diantara sifat-sifat mata dua diantaranya penting untuk disadari yaitu bahwa gangguan terhadap kemampuan kerja mata bisa datang dalam waktu tak lama setelah pekerjaan mulai dan terganggunya mata merupakan potensi besar tidak produktifnya seluruh anggota badan meskipun anggota-anggota itu belum terbebani secara fisik sama sekali. Oleh sebab itu, apalagi tugas penginderaan terberat, rancangan sitem kerja harus dengan baik mengamankan fungsi pengindraan mata. Dalam hal ini yang penting untuk diperhatikan dalam rancangan sistem kerja ialah : pencahayaan, jarak pandang, warna, konsentrasi pandang dan gerakan bola mata. 2. Beban Terhadap Telinga Bunyi bunyian di tempat kerja adalah hal yang membebankan telinga pekerja. Dibanyak tempat kerja bunyi dapat bersifat Menuntun pekarja melaksanakan tugasnya misalnya dalam mengetahui apakah suatu tugas sudah terposisi baik melalui bunyi klik yang khas yang dikenal pekerja juga tahap-tahap pemprosesan ada yang bisa diketahui melalui bunyi yang timbul di sekitar mesin. 3. Daya Tahan Terhadap Suhu Udara Suhu suhu ekstrim yaitu panas juga dingin yang berlebihan jelas mengganggu pekerjaan bahkan kesehatan panas yang tinggi terutama bila dihadapi di saat melakukan pekerjaan berat pada kelembaban tinggi dan tanpa aliran udara dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan yang sangat (disa pingsan) dan ketidakwajaran kerja jantung. Sebaliknya suhu yang rendang menyebabkan tubuh menggigil sehingga mengganggu kemampuan kerja telapak.40C. Biomekanika Kerja Biomekanika berhubungan dengan aspek-aspek mekanika dari gerakan-gerakan anggota tubuh. Dalam dunia pekerjaan yang menjadi bidang-bidang perhatian adalah : kekuatan kerja otot, kecepatan dan ketelitian gerak anggota-anggota badan dan daya tahan jaringan-jaringan tubuh terhadap beban. Pengetahuan-pengetahuan tentang hal ini sangat diperhatikan setiap perancang sistem kerja bukan saja supaya rancangan sistem kerjanya terhindar dari pembebanan di luar batas-batas kemampuan tubuh, tetapi juga agar tubuh pekerja terbebani secara mekanika dalam kondisi yang optimal 1. Kekuatan Kerja Otot Kekuatan harus di bebani dari daya tahan. Beberapa berat badan yang dapat diangkat seseorang pada suatu saat (seperti ketika memindahkan barang dari lantai ke sebuah rak ) menggambarkan kekuatannya sementara berapa lama pekerjaan menyangkut itu dapat berlangsung adalah persoalan daya tahan karena keduanya di jalankan oleh otototot tubuh yang sama, aktifitas biologis yang berlangsung untuk yang satu dan yang lainnya banyak berkaitan erat. Tetapi ada perbedaan yang mendasar : pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat anaerobik yaitu sangat sedikit atau tidak memerlukan oksigen sebaliknya pada daya tahan. Karena keduanya dijalankan oleh otot-otot tubuh yang lainnya banyak berkaitan erat tetapi ada perbedaan yang mendasar, pada kekuatan, prosesnya lebih bersifat maerobik yaitu sangat sedikit atau tidak memerlukan oksigen sebaliknya pada daya tahan.2. Kecepatan dan Ketelitian. Kecepatan gerak bergantung pula banyak faktor diantaranya anggota41badan mana yang bekerja. Namun secara biomekanika dapat dilihat dari kebebasan gerak otot yang bersangkutan. Kecepatan dapat maksimum bila dalam melaksanakan geraknya otot bekerja sepenuh tenaga yaitu pengerahan semua tenaga untuk bergerak kearah sasaran, secara mekanika arah dari tenaga searah dengan jalur gerak. Ketelitian adalah kebolehan lain yang di pentingkan dari gerakan-gerakan anggota badan dalam bekerja. 3. Daya Tahan Jaringan Tubuh Terhadap Beban Setiap bagian jaringan tubuh memiliki daya tahan tertentu terhadap beban baik tekan, tarik, geser maupun putar. Jika seorang terus menerus berdiri lalu merasa lelah, bukanlah ia kehabisan tenaga atau mengalami fatique otot, melainkan jaringan-jaringan sekujur tubuhnya terutama telapak kaki sudah tidak tahan terhadap beban dari tubuhnya sendiri. Karena itu kelelehan demikian lebih tepat bila dinyatakan dengan Lelah gejala ini akan lebih cepat terasa bila bebannya lebih berat misalnya karena tubuh yang gemuk atau berbeban. Pada umumnyaLelah dapat dikurangi dengan : Menghindarkan beban statis yaitu beban yang secara bersinambung bekerja pada jaringan tanpa bergerak Menghindarkan konsentrasi beban yaitu terpusatnya beban pada satu bagian sempit jaringan Menghindarkan beban yang terlalu besar, yang tak mampu ditahan jaringan. Diantara jaringan-jaringan tubuh yang rentan terhadap kelelahan jenis ini yang terdapat disekitar belikat. Karena dalam merancang kursi, bagian ini hendaknya dihindarkan dari letak yang intesif dengan sandaran. Daerah di bawah pinggang bagian belakang juga memiliki sifat yang serupa.42D.Penginderaan Secara biologis manusia dikenal memiliki lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pencium dan perasa. Lebih dari 85 % pekerja-pekerja industri amat bergantung pada kerja mata, lalu diikuti oleh telinga. Karenanya, kedua organ tubuh ini amat penting diperhatikan dalam peracangan sistem kerja agar tidak terganggu oleh beban kerja yang berujud tampakan dan bunyi. Sekujur permukaan tubuh merupakan peraba lingkungan disekitar tubuh. Karenanya panas dan dinginnya udara di indera oleh kulit. Ujud-ujud fisik, selain diindera oleh mata di indera pula oleh kulit. Keadaan lingkungan juga di indera oleh syaraf-syaraf hidung yaitu yang berbentuk baubauan meskipun hidung jarang mendapatkan penugasan di dunia kerja mencium haruumnya anggur pada pabrik minumam anggur adalah salah satu contoh dari sedikit industri yang memanfaatkannya. Kepedulian terhadapnya dalam perancangan sistem kerja harus diberikan karena lingkungan yang menimbulkan bau-bauan tak sedap amat menganggu kerja. Dalam dunia industri kerja indera perasa yang berpusat tidak banyak diperlukan. Tangan dan kaki adalah bagian-bagian tubuh yang sangat peka terhadap dingin yang berlebihan. Memang terhadap dingin tubuh dapat dilindungi dengan pakaian yang tebal tetapi biasanya menyebabkan berkurangnya keleluasaan bergerak.E.Psikologi Kerja Diantara masalah-masalah kejiwaan yang banyak dijumpai43ditempat bekerja adalah yang berkenaan dengan kecocokan pekerja dengan pekerjaannya. Seseorang memiliki apa yang disebut sebagai faktor-faktor diri yaitu sifat-sifat dirinya yang selalu dibawanya ketempat kerja. Ketidak cocokan diantara dirinya dan pekerjaannya bisa menyebabkan hal-hal seperti stress berlebihan dan frustasi yang dapat berujung pada rendahnya produktifitas, rendahnya mutu hasil kerja dan tingginya tingkat kecelakaan kerja, karena itu menempatkan pekerja mesti selektif dari segi-segi fisik dan sosial keorganisasiannya harus pula di tata mendekati keadaan diri pekerjanya. 2.3 Prinsip-prinsip Penataan Sistem Kerja Prinsip-prinsip penataan sistem kerja berkenaan dengan manusia, peralatan, bahan, produk dan lingkungan tempat kerja. 1. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Manusia/Pekerja a. Aspek-aspek fisik Energi Tubuh Gerakan gerakan kerjab. Aspek Sosio - psikologis 2. Prinsip-prinsip Penataan Berkenaan dengan Rancangan Peralatan a. Perkakas tangan b. Rancangan display c. Rancangan alat-alat kendali d. Rancangan kursi dan meja kerja 3. Prinsip-prinsip Penataan berkenaan dengan rancangan bahan / produk44a. Bahan/produk hendaknya cukup ringan, sehingga mudah di angkut atau di bongkar pasang di mesin b. Sediakan alat-alat bantu penanganan bahan/produk c. Beri d. Untuk pekerja pelindung, jika bahan/produk pikirkan bersifat menganggu atau membahayakan pemeriksaan mutu, kemudahankemudahannya. 4. Prinsip-prinsip penataan berkenaan dengan rancangan lingkungan kerja a. Pencahayaan b. Lingkungan bunyi c. Suhu dan Kelembaban2.4 Tabel Perhitungan Pemakaian nilai-nilai percentil yang umum diaplikasikan dalam45perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam tabel 1 , sebagai berikut : Tabel 1. Macam Percentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi Normal Percentile 1-St 2,5 - th 5 - th 10 - th 50 th 90 - th 95 - th 97,5 - th 99 - th Perhitungan X - 2,325 X - 1,96 X - 1,645 X - 1,28 X X + 1,28 X + 1,645 X + 1,96 X + 2,325 BAB III PENGUMPULAN DATA46III.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan percobaan ini adalah : 1. III. 2. Cara Kerja 1. Siapkan peralatan 2. Pengumpulan data antropometri dari masingmasing operator Tabel 3.1 Data-data Antropometri 4 orang operator untuk meja komputer Meja (mm) No 1 2 3 4 5 6 7 8 Dimensi tubuh Tinggi siku pada posisi duduk Tinggi lutut Jarak genggaman tangan ke punggung Jarak siku ke ujung jari Jarak bentang tangan kanan kekiri Sudut pijakan kaki Lebar tangan Panjang tangan A B 260 160 500 550 680 720 440 460 16401710 30 35 90 87 C 130 530 690 480 1740 40 95 176 D X 170 180 590 542,5 820 727,5 530 477,5 1890 1745 40 36,25 105 94,2 5 Meteran175 175178 17647Sumbernya : A. Muhammad Habibi B. Kamaruzaman C. Hengky Fitrayco D. Piere Dayaka Tabel 3.2 Data-data Antropometri 4 orang operator untuk kursi komputer Kursi (mm) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dimensi tubuh Lebar bahu Tinggi lipat lutut Jarak lipat lutut ke pantat Lebar panggul Panjang lumbar A 440 445 460 320 210 B 440 455 460 330 260 180 160 175 460 C 480 450 440 360 210 180 130 176 480 D 430 500 580 360 270 160 170 178 530 X 448 463 485 343 238 180 180 176 477,5Jarak lumbar ke tulang ekor 200 Tinggi siku pada posisi duduk Panjang tangan Jarak siku ke ujung jari 260 175 440Sumbernya : A. Muhammad Habibi B. Kamaruzaman C. Hengky Fitrayco D. Piere DayakaBAB IV PENGOLAHAN DATA48IV.1 Perancangan Alat (Meja Komputer) Langkah-langkah yang ditempuh untuk perancangan alat ini (meja komputer) adalah sbb: 1. Panjang meja komputer Panjang meja berdasarkan panjangnya daerah jangkauan maksimum standar untuk seorang operator komputer. 2. Lebar meja komputer Lebar meja juga berdasarkan daerah jangkauan maksimum standar untuk seorang operator komputer. 3. Tinggi meja keyboard Tinggi meja keyboard berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 4. Lebar meja keyboard Lebar meja keyboard berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 5. Tinggi meja komputer Tinggi meja berdasarkan tingginya daerah jangkauan maksimum standar untuk seorang operator komputer.IV.1.1 Perhitungan Tabel 5.1 Data-data Antropometri 4 orang Operator untuk meja komputer Meja (mm)49No 1 2 3 4 5 6 7Dimensi tubuh Tinggi siku pada posisi duduk Tinggi lutut Jarak genggaman tangan ke punggung Jarak siku ke ujung jari Jarak bentang tangan kekanan Dan kekiri Sudut pijakan kaki Lebar tanganSD 31 29 37 21 87 5X 180 542,5 727,5 477,5 1745 36,25 94,2595-th 591 1035-th 130 667 443 1602 -8 Panjang tangan Kelonggaran dinamis = 50 mm Tebal sepatu = 30 mm Tebal meja = 20 mm 1) 5-th = X - 1,645 ( ) = 180 50,995 = 129,005 = 130 mm8 176 163 kelonggaran dinamis lebar keyboard = 40 mm lebar keyboard = 165 mm3) 5-th = X - 1,645 ( ) = 727,5 1,645 (37) = 727,5 60,865 = 666,635 = 667 mm2) 95-th = X + 1,645 ( ) = 542,5 + 1,645 (29) = 590,205 = 591 mm 5) 5-th = X - 1,645 ( )4) 5-th = X - 1,645 ( ) = 477,5 1,645 (21) = 477,5 34,545 = 422,955 = 433 mm 7) 95-th = X + 1,645 (5)50= 1745 1,645 (87) = 1745 143,115 = 1601,885 = 1602 mm 8) 5-th = X - 1,645 ( ) = 176 1,645 (8) = 176 13,16 = 162,84 = 163 mm = 94,25 + 8,225 = 102,475 = 103 mmPanjang meja komputer 5-th = jarak bentang tangan ke kanan dan ke kiri = 1602 mm Lebar meja komputer 5-th = jarak siku ke ujung jari = 443 mm Tinggi meja keyboard = tinggi lutut (95-th) + tebal sepatu + kelonggaran tebal meja = 591 + 30 + 50 + 20 = 691 mm dinamis +Lebar meja keyboard = lebar keyboard + kelonggaran dinamis keyboard = 165 + 40 = 205 = 210 mmTinggi meja komputer = tinggi meja keyboard + lebar tangan + tebal meja = 691 + 103 + 20 = 814 mmIV.1.2 Gambar Meja Komputer51Meja komputerPandangan dari sisi atas52Pandangan dari sisi kiriPandangan dari sisi depanIV.2 Perancangan Alat (Kursi Komputer)53Langkah-langkah yang ditempuh untuk perancangan alat ini (kursi komputer) adalah sbb: 1. Ukuran Tinggi Kursi Komputer Tinggi kursi berdasarkan keadaan standar seorang operator komputer yang bekerja duduk sehingga rasa nyaman bekerja dapat terpenuhi. 2. Panjang Kursi Komputer Panjang kursi berdasarkan jarak dari pantat ke lutut untuk seorang operator komputer. 3. Lebar Kursi Komputer Lebar kursi berdasarkan lebar pinggul untuk seorang operator komputer. 4. Tinggi Sandaran Kursi Komputer Berdasarkan tinggi bahu pada posisi duduk untuk seorang operator komputer.IV.2.1 Perhitungan54Tabel 5.2 Data-data Antropometri 4 orang Operator untuk kursi komputer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dimensi tubuh Lebar bahu Tinggi lipat lutut Jarak lipat lutut ke pantat Lebar panggul Panjang lumbar Jarak lumbar ketulang ekor Tinggi siku pada posisi duduk Jarak siku keujung jari Panjang tangan Kursi (mm) SD 26 26 27 24 31 21 8 X 448 463 485 343 238 180 180 477,5 176 95-th 491 383 5-th 421 441 130 443 163Kelonggaran : Tebal tempat duduk = 45 mm Tebal back seat = 35 mm Tebal sepatu = 30 mm Tebal sandaran tangan = 40 mm1). 95-th = X + 1,645 (26) = 448 + 42,77 = 490,77 = 491 mm3). 5-th = X 1,645 (27) = 485 44,415 = 440,585 = 441 mm2). 5-th = X 1,645 (26) =463 42,774). 95-th = X + 1,645 (24) = 343 + 39,4855= 420,23 = 421 mm 7). 5-th = X 1,645 (31) = 180 50,995 = 129,005 = 130 mm 9). 5-th = X - 1,645 ( ) = 176 1,645 (8) = 176 13,16 = 162,84 = 163 mm Panjang tempat duduk = 383 mm Lebar tempat duduk = 441 mm= 382,48 = 383 mm 8). 5-th = X - 1,645 (21) = 477,5 34,545 = 442,955 = 443 mmTinggi tempat duduk = 421 + 45 + 30 + 5 = 501 mm Lebar back seat = jarak lumbar = 238 mm Tinggi sandaran ( back seat) = tinggi tempat duduk + jarak lumbar + jarak lumbar ke tulang ekor = 501 + 238 + 180 + 5 = 924 mm Panjang back seat = lebar bahu = 491 mm Tebal sandaran = 35 mm tebal besi penyangga = 5 mm lebar besi penyangga = 30 mmpanjang besi penyangga Horizontal 1 = (tempat duduk) + tebal back seat56= 331 + 35 = 366 mm panjang besi penyangga Horizontal 2 = (panjang tempat duduk) = 287,25 = 288 mm2 jarak poros ke besi pegangan 2 = 30 mm panjang besi penyangga vertikal = (lebar back seat) + panjang tulang ekor + tebal tempat duduk = 179 + 180 + 45 + 5 = 409 mm tebal pijakan = 20 mm lebar pijakan = 40 mm panjang pijakan = 100 mm silinder tengah r = 15 t = tinggi tempat duduk tebal pijakan tebal tempat duduk = 495 20 45 = 430 mmIV.2.2 Gambar Kursi Komputer57Kursi KomputerPandangan dari sisi kanan58Pandangan dari sisi depanPandangan dari sisi atasBAB V59KESIMPULAN dan SARANV.1 Kesimpulan Dari pelaksanaan percobaan ini dapat diproses beberapa kesimpulan antara lain : 1. Panjang meja komputer = 1602 mm 2. Lebar meja komputer = 443 mm 3. Tinggi meja keyboard = 691 mm 4. Lebar meja keyboard = 210 mm 5. Tinggi meja komputer = 814 mm 6. Kelonggaran dinamis = 50 mm keyboard Tebal sepatu = 30 mm Tebal meja = 20 mm Lebar keyboard = 165 mm 7. Kelonggaran : Tebal tempat duduk = 45 mm Tebal back seat = 35 mm Tebal sepatu = 30 mm Tebal sandaran tangan = 40 mm = 40 mm Kelonggaran dinamis lebar7. Panjang tempat duduk = 383 mm 8. Lebar tempat duduk = 441 mm 9. Tinggi tempat duduk = 501 mm 10. Lebar back seat = jarak lumbar = 238 mm 11. Tinggi sandaran ( back seat) = 924 mm 12. Panjang back seat = lebar bahu = 491 mm 13. Tebal sandaran = 35 mm 14. tebal besi penyangga = 5 mm 15. lebar besi penyangga = 30 mm6016. panjang besi penyangga Horizontal 1 = 366 mm 17. panjang besi penyangga Horizontal 2 = 288 mm 18. jarak poros ke besi pegangan 2 = 30 mm 19. panjang besi penyangga vertikal = 409 mm 20. tebal pijakan = 20 mm 21. lebar pijakan = 40 mm 22. panjang pijakan = 100 mm 23. silinder tengah r = 15 t = tinggi tempat duduk tebal pijakan tebal tempat duduk = 495 20 45 = 430 mm V.2 Saran 1. Sebaiknya meja kompuer yang dirancang ini hanya digunakan untuk elemenelemen kecil dan ringan 2. Untuk perakitan selanjutnya, perancangan meja komputer untuk operator lebih diperhatikan ketelitian pengukuran fisik agar di dapat meja komputer yang berukuran normal dan standar.61