14

repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

l\fThIBAR AGRIBISNlS Vol.S No.2 Juli 2019

P-ISSN: 2460-4321 E-lSSN: 2579-8340

....FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GAL UH _..;,.�� JI. R.E. Martadinata No. 150 Ciamis Tip. (0265)775018 ��.,.._. •.. �·--email:[email protected]

Page 2: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

P-ISSN: 2460-4321, E-ISSN: 2579-8340

Volume 5, Nomor 2, Juli 2019

DEWAN REDAKSI

CHIEF EDITOR Dr. drh. Agus Yuniawan Isyanto, M.P (Fakultas Pertanian UNIGAL)

EDITORIAL BOARDS Dr. Iwan Setiawan, S.P., M.Si. (Fakultas Pertanian UNPAD)

Dr. Dani Lukman Hakim, S.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

Ir. Sudrajat, M.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

REVIEWERS Prof. Dr. Ir. Masyhuri, MP (Fakultas Pertanian UGM)

Prof. Dr. Ir. Syarif Imam Hidayat, M.M. (Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim)

Prof. Dr. Kartawan, S.E., M.P. (Fakultas Ekonomi UNSIL)

Dr. Ir. Diana Chalil, M.Si. (Fakultas Pertanian USU)

Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si. (Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB)

Dr. Suprehatin, S.P., M.AB. (Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB)

Dr. Sujarwo, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UB)

Dr. Ir. Dini Rochdiani, M.S. (Fakultas Pertanian UNPAD)

Dr. Ir. Trisna Insan Noor, DEA (Fakultas Pertanian UNPAD)

Dr. Yuprin Abel Dehen, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya)

Dr. Maswadi Abdul Wahab, S.P., M.Sc. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura)

Dr. Irmayani Noer, S.P., M.Si. (Fakultas Pertanian Politeknik Negeri Lampung)

Dr. Bambang Yudi Ariadi, M.M. (Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM)

Dr. Dian Anggraeni, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UNTIRTA)

Dr. Sri Ayu Andayani, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian Universitas Majalengka)

Dr. Ir. Endah Lisarini, S.E., M.M. (Fakultas Sains Terapan UNSUR)

Dr. Evi Nurifah Julitasari, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang)

Dr. Ir. Dedi Sufyadi, M.S. (Fakultas Pertanian UNSIL)

Dr. Muhamad Nurdin Yusuf, S.E., M.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

LAYOUT EDITORS Ane Novianty, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

Benidzar M. Andrie, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

Saepul Aziz, S.P. (Fakultas Pertanian UNIGAL)

Sekretariat:

Fakultas Pertanian Universitas Galuh Ciamis

Jalan R.E. Martadinata No. 150 Ciamis 46274

Telpon: (0265) 2754011

E-mail: [email protected]; [email protected]

Page 3: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

P-ISSN: 2460-4321, E-ISSN: 2579-8340

Volume 5, Nomor 2, Juli 2019

DAFTAR ISI

Perbandingan Perilaku Usahatani pada Dua Sentra Produksi Mangga di

Provinsi Jawa Barat (Kasus di Kabupaten Indramayu dan Kuningan) Rani Andriani Budi Kusumo, Elly Rasmikayati, Tuti Karyani, Gema Wibawa

Mukti……………………………………………………………………………..

Persepsi Stakeholder Terhadap Pengembangan Badan Usaha Milik Desa

(Bumdes) di Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran Tri Pujiana, Dwi Arianti, Abdul Mutolib...............................................................

Komunikasi dalam Penerapan Sistem Jajar Legowo di Desa Murni Jaya

Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana, Dwi Arianti, Helvi Yanfika……………………

Mediasi Sebagai Upaya Penyelesaian Masalah Antara PT. Aneka

Sumberbumi Jaya dengan Warga Desa Bumisari Kecamatan Natar

Lampung Selatan

Aprilia Rahmawati, Muher Sukmayanto, Helvi Yanfika………………………...

Penambahan Probiotik Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacterium Sp

Terhadap Analisis Usaha Ayam Petelur yang Diinfeksi Escherichia Coli Khoirul Huda, Widya Paramita Lokapirnasari, Soeharsono……………………..

Penggunaan Probiotik Kombinasi Lactococcus Lactis dan Lactobacillus

Acidophilus Sebagai Pengganti Antibiotika pada Ayam Petelur yang

Diinfeksi Escherichia Coli Terhadap Analisis Usaha Hana Cipka Pramuda Wardhani, Widya Paramita Lokapirnasari, Koesnoto

Soepranianondo…………………………………………………………………..

Keputusan Petani Beralih Usahatani dari Tanaman Kakao Menjadi Lada

di Kabupaten Lampung Timur Zulkarnain, Muher Sukmayanto…………………………………………………

Kesejahteraan Petani Pelaku Usahatani Polikultur Terintegrasi di

Kabupaten Tasikmalaya Rina Nuryati, Lies Sulistyowati, Iwan Setiawan, Trisna Insan Noor……….…..

Pengaruh Perubahan Harga Lada Putih Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat

Ilham Nurllah, Jaya Iswari……………………………………………………….

Preferensi Label dan Persepsi Kemudahan Memperoleh Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Sayuran Organik

Euis Dasipah, Dety Sukmawati, Rahmah Sofiatin……………………………….

134-144

145-155

156-164

165-175

176-182

183-192

193-205

206-223

224-234

235-242

Page 4: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

P-ISSN: 2460-4321, E-ISSN: 2579-8340

Volume 5, Nomor 2, Juli 2019

Permintaan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei ) di Kelompok

Pembudidaya Udang At-Taqwa Paciran Lamongan

Wachidatus Sa’adah, Khiqotul Milah……………………………………………

Risiko Rantai Pasok Paprika pada Anggota Kelompok Tani Dewa Family,

Kabupaten Bandung Barat

Mila Cahya, Eliana Wulandari…………………………………………………..

Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah Lahan Rawa di Kabupaten

Ciamis (Suatu Kasus di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

T. Syaiful Azwar, Trisna Insan Noor, Ernah…………………………………….

Kelayakan Finansial Usatani Kedelai

Dedi Djuliansah, Trisna Insan Noor, Yosini Deliana, Meddy Rachmadi………..

Kinerja Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya Berbasis Pesantren

di Jawa Barat

Solihin, Iwan Setiawan, Eliana Wulandari………………………………………

Analisis Potensi Ekonomi dalam Pembangunan Pertanian

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

Riska Novitasari, Lies Sulistyowati, Maman H. Karmana………………………

Penentuan Wilayah-wilayah Sentra Pengembangan Ternak Besar di

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Achmad Firman, Obed Haba Nono………………………………………………

Konformitas Petani Dalam Usahatani Kedelai (Suatu Kasus di Kecamatan

Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat)

Ivan Sayid Nurahman, Iwan Setiawan, Trisna Insan Noor, Meddy Rachmadi….

Kelayakan Usahatani Kedelai di Lahan Darat dan Lahan Sawah

Rian Kurnia, Trisna Insan Noor, Eliana Wulandari, Meddy Rachmadi…………

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PADA BUDIDAYA MANGGIS DI

JAWA BARAT

Dini Rochdiani, Sulistyodewi Nur Wiyono, Kuswarini Kusno, Lies

Sulistyowati, Yosini Deliana, Sri Fatimah, Gema Wibawa Mukti………………

KOMODITAS POTENSIAL TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN

BLORA PROVINSI JAWA TENGAH Agus Yuniawan Isyanto, Sudrajat, Muhamad Nurdin Yusuf, Ane Novianty,

Benidzar M. Andrie, Wulan Priantika, Nurlina Harli, Saepul Aziz……………..

243-251

252-275

276-292

293-303

304-315

316-326

327-337

338-345

346-354

355-367

368-378

Page 5: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis

P-ISSN: 2460-4321, E-ISSN: 2579-8340

Volume 5, Nomor 2, Juli 2019

PENINGKATAN DAYASAING TANAMAN PANGAN MELALUI

AKSELERASI AGROINDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN

KELEMBAGAAN PERTANIAN

Roosganda Elizabeth…………………………………………………………….

KAJI TINDAK AKSELERASI INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK

LOKASI MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS USAHATANI

Roosganda Elizabeth, Delima Hasri Azahari……………………………………

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DAN PENGOLAHAN MENDUKUNG

PENSEJAHTERAAN PETANI CABE MERAH

Roosganda Elizabeth……………………………………………………………

379-394

395-412

413-435

Page 6: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2019. 5(2): 156-164

156

KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO

DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR

KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

COMMUNICATION IN THE IMPLEMENTATION OF JAJAR LEGOWO SYSTEM

IN MURNI JAYA, TUMIJAJAR SUBDISTRICT,

TULANG BAWANG BARAT DISTRICT

Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana*, Dwi Arianti, Helvi Yanfika Magister Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung Bandar Lampung 35141

*E-mail: [email protected]

(Diterima 21-02-2019; Disetujui 15 Juli 2019)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi antara penyuluh dengan

petani dalam penerapan sistem Jajar Legowo di Desa Murni Jaya Kecamatan Tumujajar Kabupaten

Tulang Bawang Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling).

Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung ke tempat penelitian,

wawancara depth interview dengan pengurus kelompok tani dan penyuluh, serta studi kepustakaan.

Metode analisis data adalah dengan deskriptif kualitatif. Fokus pada penelitian ini adalah kendala

komunikasi antara penyuluh dan Gapoktan Mekar Jaya Sri dalam penerapan Sistem Tanam Jajar

Legowo dan solusi untuk menangani masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

komunikasi yang dilakukan penyuluh sudah cukup baik, hal ini karena penyuluh melakukan

pertemuan dengan anggota kelompok tani sebulan sekali, melakukan anjang sana dan anjang karya.

Sedangkan petani yang belum mau menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo disebabkan oleh sifat

inovasi yang rumit dan pengeluaran biaya untuk menerapkan inovasi tersebut lebih besar daripada

menggunakan sistem tanam sebelumnya, sehingga masih ada keraguan petani untuk menerapkan

inovasi tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu perlu adanya

perbaikan pada persepsi petani terhadap Sistem Tanam Jajar Legowo, penyuluh perlu

meningkatkan intensitas pendampingan kepada petani, dan juga perlu melakukan pengontrolan dan

evaluasi terhadap usahatani padi yang dilakukan oleh petani padi di Desa Murni Jaya.

Kata kunci: inovasi, komunikasi, sistem Jajar Legowo

ABSTRACT

The purpose of this study was to find out the communication process between extension agents and

farmers in implementing the Jajar Legowo system in Murni Jaya, Tumujajar District, Tulang

Bawang Barat District. The location of the study was determined purposively. Data collection was

conducted in November 2018. This type of research is qualitative research. Data collection

techniques by conducting direct observations to the research site, deep interview interviews with

the management of farmer and extension groups, and literature studies. The method of data

analysis is descriptive qualitative. The focus of this research is the obstacle of communication

between Mekar Jaya Jaya extension agents and Gapoktan in the implementation of the Jajar

Legowo Planting System and the solution to deal with the problem. The results of the study showed

that the communication carried out by the instructor was quite good, this was because the

instructor had meetings with members of the farmer group once a month, carried out the program

and continued the work. Whereas farmers who did not want to implement the Jajar Legowo

Planting System were caused by the complex nature of the innovation and the cost of implementing

the innovation was greater than using the previous planting system, so there were still doubts by

farmers to implement the innovation. Efforts are being made to overcome these obstacles, namely

the need to improve farmers' perceptions of the Jajar Legowo Planting System, extension workers

Page 7: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA

KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana, Dwi Arianti, Helvi Yanfika

157

need to increase the intensity of assistance to farmers, and also need to control and evaluate rice

farming carried out by rice farmers in Murni Jaya Village.

Keywords: communication, innovation, Jajar Legowo system

PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebutuhan dasar

bagi manusia yang harus dipenuhi setiap

saat. Pangan di Indonesia sering

diidentikkan dengan padi karena jenis

pangan ini merupakan makanan pokok bagi

masyarakat Indonesia. Ketersediaan

pangan yang lebih kecil dibandingkan

kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-

stabilan ekonomi (Bulog, 2016).

Abdulrachman dan Jamal (2007)

mengemukakan bahwa pada kondisi

terkontrol melalui penelitian, teknik

intensifikasi pertanian mampu meningkatkan

produktivitas padi sekitar 38%. Salah satu

inovasi intensifikasi padi adalah penggunaan

jarak tanam (Deptan, 2009). Penerapan

sistem tanam yang benar dan baik melalui

pengaturan jarak tanam dikenal dengan

Sistem Tanam Jajar Legowo, sistem

tanam ini lebih direkomendasikan untuk

digunakan karena sistem Jajar Legowo

memiliki lebih banyak keuntungan jika

dibandingkan dengan sistem tanam yang

lain (Ikhwani et al, 2013).

Hasil penelitian di Sukamandi

Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat

selama dua musim menunjukkan cara

tanam Jajar Legowo 2:1 meningkatkan

hasil padi sawah 1,9-29% pada musim

kemarau 2007 dan 2,4-11,3% pada musim

kemarau 2008 (Laila dkk, 2012). Inovasi

Sistem Tanam Jajar Legowo yang memiliki

banyak kelebihan ini perlu mendapatkan

respon positif dari petani agar mereka mau

menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo

supaya produktivitas padi dan pendapatan

mereka dapat meningkat.

Sistem Jajar Legowo merupakan

salah satu inovasi dalam bidang pertanian.

Penyebaran inovasi ini membutuhkan peran

serta penyuluh untuk mengomunikasikan

program kepada masyarakat petani (Pratama,

2016). Komunikasi merupakan

penyampaian informasi dari komunikator

kepada komunikan. Proses pengiriman

pesan dalam komunikasi membutuhkan

keterampilan dalam memaknai pesan baik oleh

komunikator maupun komunikan. Dalam

menyebarluaskan inovasi Jajar Legowo,

penyuluh pertanian bertindak sebagai

komunikator sedangkan petani padi

bertindak sebagai komunikan.

Penyuluhan sebagai upaya yang

efektif dalam mendorong pembangunan

pertanian pada kondisi keterbatasan petani

dalam mengakses pengetahuan dan

informasi. Penyuluh pertanian juga

Page 8: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2019. 5(2): 156-164

158

diharapkan memperkenalkan pertanian

berkelanjutan yang menuntut

keterampilan-keterampilan baru. Banyak

program pertanian yang telah diluncurkan

oleh pemerintah, mulai dengan

pendekatan top down sampai dengan

bottom up. Salah satu program yang

diturunkan adalah sistem tanam Jajar

Legowo yang mulai dikenalkan kepada

petani sejak tahun 2007 (Abdulrachman et

al, 2013).

Desa Murni Jaya Kecamatan

Tumijajar merupakan desa yang telah

menerima sosialisasi sistem tanam Jajar

Legowo sejak tahun 2015. Penerapan suatu

inovasi diawali dengan komunikasi dari

penyuluh pertanian. Penyuluh memberikan

edukasi tentang inovasi tersebut melalui

pertemuan Gapoktan dan praktik langsung

di lapang. Hal ini dilakukan agar petani

padi tidak hanya diperdengarkan dan

diperlihatkan saja, tetapi diragakan dan

diberi kesempatan untuk melakukannya.

Penyuluhan sebagai upaya

pendidikan non formal dimaksudkan

untuk mengajak orang secara sadar dan

mau menerapkan ide-ide baru.

Komunikasi dan metode penyuluhan yang

dipilih merupakan hal penting dalam suatu

kegiatan penyuluhan. Apabila komunikasi

yang dilakukan oleh penyuluh di Desa

Murni Jaya tepat maka inovasi tentang

sistem tanam Jajar Legowo tersampaikan

dengan baik ke petani dan petani

menerapkan sistem tersebut di usahatani

mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui bagaimana komunikasi yang

dilakukan oleh penyuluh tentang peneran

sistem tanam Jajar Legowo di Murni Jaya

Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang

Bawang Barat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif. Menurut Nugrahani

(2014), tujuan dari penelitian kualitatif

adalah untuk memahami suatu konteks

dengan mendeskripsikan secara rinci

mengenai kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi di lapangan. Melalui

penelitian kualitatif dapat diperoleh

pemahaman tentang kenyataan melalui

proses berpikir induktif. Motode berpikir

induktif adalah metode yang digunakan

dalam berpikir dengan bertolak dari hal

khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang

bersifat umum.

Penelitian dilakukan di Desa Murni

Jaya Kecamatan Tumujajar Kabupaten Tulang

Bawang Barat. Petani di desa ini

melakukan usahatani padi sawah.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan

secara sengaja. Pengumpulan data pada

bulan November 2018.

Penelitian ini meneliti satu gapoktan

yang ada di Desa Murni Jaya. Subjek

Page 9: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA

KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana, Dwi Arianti, Helvi Yanfika

159

penelitian ini adalah Gapoktan Mekar Jaya

yang mengikuti program sistem tanam

Jajar Legowo. Informan dari penelitian ini

yaitu ketua gapoktan dan penyuluh yang

ada di Desa Murni Jaya. Informan

penelitian ditentukan secara purposive

sampling yang bertitik tolak pada

penilaian pribadi peneliti berdasarkan

pada kriteria-kriteria yang telah

dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti

(Sugiatro dalam Firmansyah, 2015).

Informan diminta untuk memberikan

respon terhadap pertanyaan yang

diberikan baik langsung atau tidak

langsung, secara lisan atau tertulis maupun

berupa perbuatan yang diajukan oleh

peneliti (Subliyanto, 2010).

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Observasi langsung ke tempat penelitian

dengan melakukan pengamatan, pencatatan

secara sistematik kejadian-kejadian,

perilaku dan objek yang dilihat serta hal

lain yang mendukung penelitian. Wawancara

dilakukan kepada informan yang terbatas

menggunakan instrumen berupa pedoman

wawancara. Informan adalah orang yang

dianggap banyak mengetahui tentang

penyuluhan pertanian (Ekasari et al, 2015)

di Desa Murni Jaya.

Fokus penelitian ini adalah

komunikasi antara penyuluh dan Gapoktan

Mekar Jaya Sri dalam penerapan sistem

tanam Jajar Legowo, kendala dan solusi

untuk menangani masalah yang terjadi.

Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan deskriptif

kualitatif. Analisis data dilakukan untuk

memberikan makna, menafsirkan atau

mentransformasikan data ke dalam narasi

sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Analisis data kualitatif dimulai dari

analisis berbagai data yang dikumpulkan

dari lapangan. Kemudian data

dikalsifikasikan menjadi kategori tertentu

dengan mempertimbangkan keabsahan data,

kemudian dilakukan pemaknaan terhadap

data yang berlandaskan pada teori untuk

menjelaskan dan berargumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desa Murni Jaya adalah salah satu

desa yang terletak di Kecamatan

Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang

Barat. Desa Murni Jaya memiliki jumlah

penduduk pria sebanyak 1.898 jiwa dan

penduduk wanita sebanyak 2.135 wanita.

Di Desa Murni Jaya terdapat satu

gapoktan yang bernama Gapoktan Mekar

Jaya. Gapoktan Mekar Jaya terdiri atas 22

kelompok tani, dengan jumlah anggotanya

sebanyak 517 petani. Sebagian besar mata

pencaharian masyarakat Murni Jaya

adalah bertani. Selain itu, pekerjaan yang

ditekuni masyarakat Murni Jaya adalah

Page 10: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2019. 5(2): 156-164

160

pedagang, pegawai negeri, swasta, dan lain

sebagainya.

Komunikasi Penyuluh tentang Sistem

Tanam Jajar Legowo di Desa Murni

Jaya

Pesan informasi yang disampaikan

oleh penyuluh pertanian di Desa Murni

Jaya merupakan bagian komunikator

dalam menyampaikan informasi kepada

petani di lapangan. Proses penyampaian

informasi akan berjalan efektif jika jumlah

tenaga penyuluh tersedia secara memadai

sehingga seluruh isi pesan dapat diterima

oleh kelompok sasaran komunikasi. Selain

itu, dalam proses menyampaikan pesan

informasi, tenaga penyuluh pertanian juga

harus memiliki kepribadian yang baik

dalam menjalankan tugasnya agar

keberadaannya dapat diterima oleh petani.

Penyuluhan pertanian mengupaya-

kan perubahan perilaku petani dan

keluarganya agar mampu memecahkan

masalahnya sendiri dalam kegiatan

usahataninya. Penyuluhan berperan dalam

peningkatan pengetahuan petani tentang

informasi pertanian yang baru. Penyuluh

dalam hal ini berfungsi sebagai

penyebarluasan informasi, memberikan

penerangan dan penjelasan kepada petani.

Perkembangan petani di Desa Murni

Jaya saat ini sudah mulai menunjukkan

perbaikan setelah diberikan penyuluhan

dari Badan Penyuluhan Pertanian di lapangan.

Menurut informan, peranan komunikasi

penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh

antara lain penggalian informasi mengenai

kebutuhan petani selama satu tahun.

Penggalian informasi melalui pertemuan

langsung di lapangan dengan petani

binaannya.

Materi penyuluhan dibuat dalam

rangka peningkatan produksi dan

menyesuaikan dengan isu global sebagai

upaya menyiapkan petani dalam mengatasi

persoalan iklim global. Materi penyuluhan

juga dibuat berorientasi pada teknik bertani

yang ramah lingkungan seperti penggunaan

pupuk organik. Pupuk organik perlu

diaplikasikan untuk mengurangi

penggunaan pupuk kimia secara

berlebihan yang berdampak buruk pada

sistem pertanian jangka panjang.

Informasi lain mengenai teknologi

baru yang disampaikan dalam penyuluhan

adalah sistem tanam dengan Jajar

Legowo. Sistem tanam Jajar Legowo

dikembangkan dari sistem tanam tegel

yang telah berkernbang di masyarakat.

Legowo berasal dari bahasa Jawa yang

artinya lego (lega/luas) dan dowo

(memanjang). Sistem Tanam Jajar Legowo

merupakan sistem tanam pindah dengan

membuat lorong kosong memanjang

sejajar dengan barisan tanaman padi di

antara 2-4 barisan.

Page 11: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA

KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana, Dwi Arianti, Helvi Yanfika

161

Jarak tanam dalam barisan Jajar

Legowo menjadi setengah jarak tanam

antar baris, sehingga terjadi pemadatan

rumpun padi di dalam barisan dan

memperlebar jarak antar barisan. Sistem

Tanam Jajar Legowo menjadikan dua

baris semua rumpun padi berada di

barisan pinggir dari pertanaman,

akibatnya semua rumpun padi tersebut

memperoleh manfaat dari pengaruh

(border effect) (Suriapermana et al, 1994).

Menurut Sembiring (2001), Sistem

Tanam Jajar Legowo merupakan salah

satu komponen pengelolaan tanaman

terpadu pada padi sawah yang apabila

dibandingkan dengan sistem tanam lainnya

memiliki keuntungan sebagai berikut: (1)

terdapat ruang terbuka yang lebih lebar di

antara dua kelompok barisan tanaman

yang akan memperbanyak cahaya

matahari masuk ke setiap rumpun

tanaman padi sehingga meningkatkan

aktivitas fotosintesis yang berdampak pada

peningkatan produktivitas tanaman; (2)

sistem tanaman berbaris ini memberi

kemudahan petani dalam pengelolaan

usahataninya seperti meningkatkan jumlah

tanaman pada kedua bagian pinggir untuk

setiap set legowo, sehingga berpeluang

untuk meningkatkan produktivitas tanaman

akibat peningkatan populasi; (3) sistem

tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi

pengembangan sistem mina padi atau

parlebek; (4) meningkatkan produktivitas

padi hingga mencapai 10-15 persen.

Desa Murni Jaya merupakan salah

satu desa yang memiliki produktivitas

padi yang paling rendah di Kecamatan

Tumijajar, produktivitas di desa ini hanya

mencapai 5,0 ton/ha sedangkan desa lain

dapat mencapai 5,5-5,75 ton per hektar.

Hal ini disebabkan oleh penerapan Sistem

Tanam Jajar Legowo yang masih rendah

(Alviana, 2018).

Rendahnya penerapan Sistem

Tanam Jajar Legowo merupakan

permasalahan yang terjadi di Desa Murni

Jaya sejak awal pengenalan Sistem Tanam

Jajar Legowo. Menurut penyuluh dan

ketua gapoktan, kegiatan sosialisasi telah

dilakukan dengan cara praktik penanaman

dengan menggunakan Sistem Tanam Jajar

Legowo di beberapa sekatar sawah yang

disaksikan dan di ikuti oleh petani daerah

tersebut. Hasil dari praktik penerapan

Sistem Tanam Jajar Legowo tersebut

tergolong berhasil, terjadi peningkatan

produktivitas padi sekitar 1-1,5 ton/ha.

Namun, petani masih ada yang salah

menggunakan jarak tanam Sistem Tanam

Jajar Legowo, jarak tanam yang seharusnya

adalah (12,5 cm × 12,5 cm) × 50 cm

menjadi (20 cm × 20 cm) × 50 cm atau

malah tetap menggunakan jarak tanam

sebelumnya yaitu 25 cm × 25 cm × 25 cm.

Kesalahan pemahaman petani tentang

Page 12: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2019. 5(2): 156-164

162

jarak tanam ini mengakibatkan

produktivitas yang lebih rendah daripada

desa lain di Kecamatan Tumijajar.

Menurut ketua gapoktan, selain

kurangnya sosialisasi kembali tentang

Sistem Tanam Jajar Legowo, rumitnya

sifat inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo

juga menjadi alasan petani masih salah

menggunakan Sistem Tanam Jajar Legowo

pada usahatani mereka.

Penyuluh melakukan pertemuan

sebulan sekali dengan anggota kelompok

tani, melayani anjang sana dan anjang

karya. Penyuluh mendatangi rumah dan

dan lokasi usahatani guna memberikan

pengertian dan memecahkan masalah

seputar usahatani padi. Salah satu yang

menjadi tekanan penyuluh adalah

penggunaan Sistem Tanam Jajar Legowo.

Penyuluh melakukan penyuluhan Sistem

Tanam Jajar Legowo sesuai dengan

petunjuk teknis yang didapat dari

kementerian pertanian.

Kendala dalam Penyebarluasan Inovasi

Sistem Tanam Jajar Legowo

Berdasarkan pendapat penyuluh di

Kecamatan Tumijajar, masih banyak petani

yang belum memahami arti dari

penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo,

dan masih banyak petani yang salah

mengartikan penggunaan jarak tanam

tersebut. Contohnya adalah jarak tanam

yang biasanya hanya menggunakan 25 cm

pada sistem Teghel, namun pada Sistem

Tanam Jajar Legowo menggunakan 50

cm, petani beranggapan jarak yang terlalu

longgar tersebut dapat ditambah tanaman,

agar tanaman lebih banyak dan hasil

panen juga lebih banyak.

Anggapan petani tentang menambah

jumlah tanaman akan menambah jumlah

produksi adalah suatu yang keliru, seharusnya

jarak tanam yang longgar tersebut

digunakan untuk optimalisasi pencahayaan

pada proses fotosintesis. Menurut penyuluh,

mereka sudah mengingatkan hal tersebut

namun petani masih takut menggunakan

jarak yang benar karena takut adanya

kegagalan dan kerugian dari usahatani

tersebut.

Hal lain yang menjadi kendala

penyuluh adalah biaya Sistem Tanam

Jajar Legowo yang tergolong lebih mahal

dari pada sistem tanam sebelumnya. Petani

menjadi ragu untuk menerapkan inovasi

ini karena takut biaya yang dikeluarkan

tidak sebanding dengan pendapatan yang

didapat saat panen.

Menurut penyuluh, tugas penyuluh

adalah merubah perilaku petani agar

menjadi lebih baik, namun setiap

keputusan yang diambil oleh petani

merupakan hak petani tersebut. Penyuluh

tidak dapat memaksa petani untuk

menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo.

Penyuluh hanya menyarankan penggunaan

Page 13: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA

KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Erika Dwi Alviana, Tri Pujiana, Dwi Arianti, Helvi Yanfika

163

sistem inovasi tersebut karena memiliki

keunggulan yang menguntungkan.

Namun, kesalahan penerimaan

pesan oleh petani yang mengakibatkan

petani enggan menerapkan Sistem Tanam

Jajar Legowo perlu diluruskan kembali agar

petani paham dan berminat menggunakan

Sistem Tanam Jajar Legowo. Upaya-

upaya pengontrolan dan evaluasi oleh

penyuluh setiap selesai musim tanam harus

dilakukan agar penyuluh dapat mengetahui apa

yang harus diperbaiki dalam pemberian

informasi tersebut. Sehingga tujuan dari

penerapan inovasi dapat tercapai.

KESIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi yang dilakukan

penyuluh sudah cukup baik, hal ini karena

penyuluh melakukan pertemuan dengan

anggota kelompok tani sebulan sekali,

melakukan anjang sana dan anjang karya.

Sedangkan petani yang belum mau

menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo

disebabkan oleh sifat inovasi yang rumit dan

pengeluaran biaya untuk menerapkan inovasi

lebih besar daripada menggunakan sistem

tanam sebelumnya, sehingga masih ada

keraguan petani untuk menerapkan inovasi

tersebut.

Saran yang dapat diberikan dari

penelitian ini adalah perlu adanya

perbaikan pada persepsi petani terhadap

Sistem Tanam Jajar Legowo agar mereka

tidak memiliki ketakutan tersendiri dalam

menerapkan inovasi tersebut. Penyuluh perlu

meningkatkan intensitas pendampingan

kepada petani. Penyuluh juga perlu

melakukan pengontrolan dan evaluasi

terhadap usahatani padi yang dilakukan

oleh petani padi di Murni Jaya.

Komunikasi antara penyuluh dengan

petani juga perlu ditingkatkan lagi agar

petani lebih percaya terhadap inovasi yang

dibawa oleh penyuluh. Inovasi yang

dibawa oleh penyuluh sebaik apapun jika

petani masih ragu-ragu dalam

menerapkannya maka tidak akan

berdampak pada perbaikan sistem

usahatani. Perlu juga dilakukan evaluasi

penyuluhan setiap selesai musim tanam

untuk memperbaiki sistem komunikasi

antara penyuluh dengan petani.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrachman, A., dan Jamal, E. 2007.

Menjadikan Prima Tani sebagai

Ujung Tombak Peningkatan

Pendapatan Masyarakat Pedesaan.

Lokakarya Nasional. Badan

Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Bogor: Departemen

Pertanian.

Abdulracman, et al. 2013. Sistem Tanam

Legowo. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Jakarta:

Kementerian Pertanian.

Alviana, ED. Gultom, DT., Aviati, Y.

2018. Respon Petani terhadap

Sistem Tanam Jajar Legowo di

Kecamatan Tumijajar Kabupaten

Tulang Bawang Barat. JIIA

Agribisnis Unila 6(3): 305-312.

Page 14: repository.lppm.unila.ac.idrepository.lppm.unila.ac.id/14048/1/jurnal_Helvi_ erika...KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MURNI JAYA KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2019. 5(2): 156-164

164

Bulog. 2016. Ketahanan Pangan.

http://www.bulog.co.id/ketahananpa

ngan.php. Diakses 5 Desember

2016.

Departemen Pertanian. 2009. Deskripsi

Varietas Padi. Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi. Badan

Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. Jakarta: Departemen

Pertanian.

Ekasari, et al. 2015. Konflik Komunikasi

dalam Penyuluhan Pertanian di

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi

Selatan. Jurnal Ilmu Komunikasi,

12(1): 85-97.

Firmansyah, AS. 2015. Fungsi

Komunikasi Penyuluh dalam

Meningkatkan Hasil Panen Padi

pada Petani Sawah Kecamatan

Bungaraya Kabupaten Siak Sri

Indrapura. Jurnal JOM, 2(2): 1-15.

Ikhwani, Pratiwi, Paturrohman, dan

Makarim. 2013. Peningkatan

Produktivitas Padi Melalui

Penerapan Jarak Tanam Jajar

Legowo. Jurnal Iptek Tanaman

Pangan, 8(2): 72-79.

Laila, Hajrah., Saleh, Ali S., dan Saadah.

2012. Adopsi Petani Padi Sawah

terhadap Sistem Tanam Jajar

Legowo 2:1 di Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten

Takalar. J. Sains & Teknologi.

Vol.12No.3: 255 –264 ISSN 1411-

4674.

Nugrahani, F. 2014. Metode Penelitian

Kualitatif. Cakra Books. Solo.

Pratama, LD. 2016. Komunikasi

Penyuluhan Badan Koordinasi

Penyuluhan Provinsi Riau dalam

Upaya Meningkatkan Produksi

Pertanian di Kecamatan Sentajo

Raya Kabupaten Kuantan Singingi.

Jurnal JOM FISIP, 3(2): 1-16.

Purwanto, S. 2008. Implementasi

Kebijakan Untuk Pencapaian P2BN.

Pros. Seminar Apresiasi Hasil

Penelitian Padi Menunjang P2BN.

Pengendalian Tanaman Padi.

Jakarta. Badan Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan.

Sembiring H. 2001. Komoditas Unggulan

Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

Badan Pengkajian Teknologi

Pertanian. Sumatera Utara.

Suriaperrnana, S., I. Syamsia, P. Wardana,

Z. Arifin, dan A.M. Fag. 1994.

Minapadi: Usaha Tani Berwawasan

Lingkungan Meningkatkau

Pendapatan. Bogor: Pusat

Penelitian dan Pengembangan

Tanarnan Pangan.