1
Eritromisin Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid yang memiliki cincin lakton yang besar dalam rumus strukturnya. Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat ini berupa kristal berwarna kekuningan larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organik ( Syarif dkk, 2007). Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu rendah. Paling baik disimpan pada 5 o C agar tahan beberapa minggu. Aktifitas antimikrobianya ini bekerja denganmenghambat sintesis protein dengan jalan berikatan secara reversibel dengan ribosom sub unit 50S dan umumnya bersifat bakteriostatik, walaupun terkadang dapat baktetisidaluntuk kuman yang sangat peka ( Syarif dkk, 2007). Spektrum antimikroba secara invitro efek terbesar eritromisin terhadap kokus Gram-Positif seperti S. pyrogenes, S. pneumoniae. S. viridans, mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus yang resisten terhadap eritromisin sering dijumpai di rumah sakit (strain nosokomial). Batang Gram-positif yang peka terhadap eritromisin ialah C. Diphteriae, C. perfrigens, L. monocytogens. Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan Gram-negatif, namun ada beberapa species yang sangat peka eritromisin seperti N. gonorrhoeae, campylobacter jejuni, M. pneumoniae, Legionella pneumophilla, H. Influenzae. Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, namun aktifitasnya bisa menurun apabila terkena asam lambung. Oleh karena itu Farmakologi Dan Terapi Edisi ke-4., Fakultas Kedokteran UI., Jakarta., 675-678 2. J. Mycek, Mary, dkk., 2001., Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi ke-2., Widya Medika., Jakarta., 321-323 3. Harkness, Richard., 1984., Interaksi Obat., ITB., Bandung., 210-211 4. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., ISO., Jakarta., 501

Eritromisin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

eritomisin

Citation preview

Page 1: Eritromisin

Eritromisin

Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid yang memiliki cincin lakton yang besar dalam rumus strukturnya. Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat ini berupa kristal berwarna kekuningan larut dalam air sebanyak 2 mg/ml. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organik ( Syarif dkk, 2007).

Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu rendah. Paling baik disimpan pada 5oC agar tahan beberapa minggu. Aktifitas antimikrobianya ini bekerja denganmenghambat sintesis protein dengan jalan berikatan secara reversibel dengan ribosom sub unit 50S dan umumnya bersifat bakteriostatik, walaupun terkadang dapat baktetisidaluntuk kuman yang sangat peka ( Syarif dkk, 2007).

Spektrum antimikroba secara invitro efek terbesar eritromisin terhadap kokus Gram-Positif seperti S. pyrogenes, S. pneumoniae. S. viridans, mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus yang resisten terhadap eritromisin sering dijumpai di rumah sakit (strain nosokomial). Batang Gram-positif yang peka terhadap eritromisin ialah C. Diphteriae, C. perfrigens, L. monocytogens.

Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan Gram-negatif, namun ada beberapa species yang sangat peka eritromisin seperti N. gonorrhoeae, campylobacter jejuni, M. pneumoniae, Legionella pneumophilla, H. Influenzae.

Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, namun aktifitasnya bisa menurun apabila terkena asam lambung. Oleh karena itu

Farmakologi Dan Terapi Edisi ke-4., Fakultas Kedokteran UI., Jakarta., 675-678 2. J. Mycek, Mary, dkk., 2001., Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi ke-2., Widya Medika., Jakarta., 321-323 3. Harkness, Richard., 1984., Interaksi Obat., ITB., Bandung., 210-211 4. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., ISO., Jakarta., 501