4
Eropa dalam perang dunia 2 Perang dunia II, secara resmimulai berkecamuk pada September 1939 sampai 14 Agustus 1945. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada 1 September 1939. 1. Lahirnya negara-negara fasis Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Negara fasisme sangat menentang komunisme, sosialisme dan liberalisme. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan perang dan disiplin militer. Adapun negara yang melambangkan paham fasisme yaitu Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler dan Jepang dibawah Kaisar Hirohito. a. Fasisme Italia dibawah Mussolini Italia yang masuk dalam blok sekutu pada waktu perang dunia I mengalami masalah dibidang ekonomi di dalam negerinya sehingga mendorong timbulnya gerakan dari partai yang menentang Raja Victor Immanuel III dibawah pimpinan Benito Mussolini melalui partai Fasis. b. Naziisme Jerman dibawah Hitler Jerman mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat, situasi ekonomi yang sangat labil, inflasi melonjak, dimana mana pengangguran bertambah banyak. Sementara itu selain tidak bisa mengatasi masalah ekonomi, pemerintah juga tidak mampu membayar utang ganti rugi perang kepada pihak sekutu. c. Militerisme Jepang dibawah Kaisar Hirohito Pada masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. Akan tetapi, kemunculan faktor- faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan pengaruh partai-partai politik. Selain itu,

Eropa Dalam Perang Dunia 2

Embed Size (px)

Citation preview

Eropa dalam perang dunia 2

Perang dunia II, secara resmimulai berkecamuk pada September 1939 sampai 14 Agustus 1945. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada 1 September 1939.

1. Lahirnya negara-negara fasis

Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Negara fasisme sangat menentang komunisme, sosialisme dan liberalisme. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan perang dan disiplin militer. Adapun negara yang melambangkan paham fasisme yaitu Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler dan Jepang dibawah Kaisar Hirohito.

a. Fasisme Italia dibawah Mussolini

Italia yang masuk dalam blok sekutu pada waktu perang dunia I mengalami masalah dibidang ekonomi di dalam negerinya sehingga mendorong timbulnya gerakan dari partai yang menentang Raja Victor Immanuel III dibawah pimpinan Benito Mussolini melalui partai Fasis.

b. Naziisme Jerman dibawah Hitler

Jerman mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat, situasi ekonomi yang sangat labil, inflasi melonjak, dimana mana pengangguran bertambah banyak. Sementara itu selain tidak bisa mengatasi masalah ekonomi, pemerintah juga tidak mampu membayar utang ganti rugi perang kepada pihak sekutu.

c. Militerisme Jepang dibawah Kaisar Hirohito

Pada masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. Akan tetapi, kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan pengaruh partai-partai politik. Selain itu, kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena beberapa skandal terbuka dimuka umum. Sejarah partai politik Jepang berakhir dengan dihapusnya seluruh partai politik dan digantikan dengan sebuah gabungan partai nasional yang hanya formalitas saja. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya perang Pasifik pada 1942.

2. Latar belakang terjadinya Perang Dunia II

Pada periode 1930-an keadaan politik dunia kembali memanas menyerupai kondisi politik pada 1900-1912, sebelum meletusnya Perang Dunia I. Munculnya negara fasis (totaliter), seperti Jerman, Italia dan Jepang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang Dunia II.

Pada hakikatnya ada sebab umum dan sebab khusus yang melatarbelakangi terjadinya perang Dunia II, yaitu :

Sebab umuma. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)

LBB yang diharapkan dapat menjadi suatu lembaga yang dapat menciptakan perdamaian dunia, ternyata tidak menjalankan peranannya dengan baik.

b. Perlombaan senjata

Industri angkatan perang berkembang dengan pesat karena mendapat dukungan dari keuangan negara. Tiap-tiap negara berusaha saling mengungguli lawan-lawan mereka dengan melengkapi persenjataannya.

c. Persekutuan dan pertentangan paham

Berkembangnya berbagai paham setelah Perang Dunia I telah menjadikan negara-negara Eropa membentuk persekutuan-persekutuan berdasarkan kepentingan ideologi yang berkembangdinegara masing-masing. Menjelang Perang Dunia II, terdapat 3 paham yang saling bertentangan, yaitu paham Komunis, paham Fasis, serta paham Demokrasi dan Liberalisme.

Sebab khusus

Sebab khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah serangan Jerman atas Polandia pada 1 September 1939. Serangan yang dilancarkan Jerman ini telah mengawali pertempuran dunia di front Eropa. Sedangkan sebab khusus yang mengawali Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik adalah pemboman pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Pemboman ini telah mengawali berkobarnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.

3. Jalannya Perang Dunia II

Pada tanggal 3 September 1939, Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Pada 9 April 1940 tentara Jerman dalam waktu singkat melakukan serangan secara besar-besaran ke wilayah barat, yaitu ke negeri Luxemburg, Belanda, Belgia dan selanjutnya mengancam Perancis. Akhirnya dengan gempuran-gempuran yang sangta dahsyat dari Jerman dan Italia selama 112 hari, Perancis dapat ditaklukan pada 22 Juni 1940. Pada 22 Juni 1941, Jerman memulai serangan-serangan ke arah timur, yaitu Rusia. Namun pada musim dingin 1944, pasukan Rusia dapat memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos jauh kearah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria sehingga dapat mengusir pasukan Jerman dari Balkan. Di Pasifik, Jepang telah memulai perang Asia Timur Raya dengan melakukan pemboman terhadap pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Hawaii pada 7 Desember 1941. Pada 7 Mei 1942, sekutu berhasil menghancurkan tentara Jepang di laut karang dekat Papua. setelah itu pada 1945, sekutu berhasil merebut Filipina dan Indocina. Tentara Jepang akhirnya menyerah pada Sekutu

tanggal 15 Agustus 1945 setelah sebelumnya Hiroshima dan Nagasaki dibom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945. Sekutu terus melancarkan serangan ke wilayah Jerman dan berhasil menduduki kota Berlin dan akhirnya pihak Jerman menyerah. Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu maka berakhirlah Perang Dunia II. Akhir dari Perang Dunia II ditandai dengan penandatanganan perjanjian Postdam antara Jerman dan Sekutu pada 17 Juli – 2 Agustus 1945 dan perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu.

4. Akibat Perang Dunia II

Perang ini membawa akibat besar bagi dunia terutama terjadi perubahan-perubahan di bidang ekonomi, politik dan sosial.

a. Bidang Politik

Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa / superpower), yakni Amerika Serikat dengan ideologi Liberalisme, dan Uni Soviet dengan ideologi Komunisnya. Teerjadi persaingan diantara 2 ideologi tersebut yang berbeda berakibat munculnya perang dingin. Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan berakhir setelah Uni Soviet terpecah pada 1991. Bentuk aliansi dari pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat seperti NATO. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet yaitu Paktawarsawa.

b. Bidang Ekonomi

Perekonomian dunia setelah Perang Dunia II mengalami kekacauan. Untuk itu Amerika Serikat memberikan bantuan bagi negara-negara Eropa yang hancur misalnya melalui program Marshall Plan 1947.

c. Bidang Sosial

Mulai munculnya lembaga internasional yaitu PBB pada tahun 1945.