Upload
iiqlima
View
604
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
ERP (Enterprise Resource Planning) dan
E-COMMERCE
Tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi Lanjutan
Nama: Ika Iqlima S D
NRP : 074020158
Kls : AK B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2010
ERP (Enterprise Resource Planning)
DEFINISI
Ada beberapa definisi ERP , yaitu :
satu basis data, satu aplikasi dan saru kesatuan antar muka di seluruh enterprise [Tadjer,
1998]
ERP is a complete enterprise wide business software solution. The ERP system consist of
software support modules, such as: marketing and sales, field service, product design
and development, production and inventory control, procurement, distribution, industrial
facilities management, process design and development, manufacturing, quality, human
resource, finance and accounting, and information service [Travis Aderegg, 2002]
ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s
transactions and facilitate integrated and real-time planning, production, and customer
response. In particular ERP systems will be assumed to have certain
characteristics’ [Daniel O’Leary,2004]
sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat
dimanfaatkan secara oiptimal untuk menghasilkan nilai tmabhah bagi seluruh pihak yang
bekerpentingan atas organisasi tersebut [Dhewanto & Falahah, 2007]
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem yang terintegrasi, berbasiskan
teknologi informasi dan komunikasi. ERP dirancang untuk dapat mengelola sumber daya
internal dan eksternal . Termasuk asset, finansial, sumber daya alam dan bahan dan juga
personalia. Sistem informasi ERP benar-benar dirancang untuk menjaga aliran informasi
yang sangat penting di seluruh lingkungan perusahaan. Server ERP biasanya terdapat
pada server terpusat. ERP biasanya bekerja pada jaringan lokal.
Istilah ERP pertama kali digunakan oleh Gartener Group pada tahun 1990. ERP dulunya
bernama MRP (material requirement planning) dan CIM (Computer Integrated
Manufacturing). ERP kemudian digunakan untuk mewakili sebuah definisi yang lebih
luas.
UNSUR – UNSUR
Adapun unsur-unsur yang mencakup ERP adalah :
1. Accounting and financial controlling
2. Human resource
3. Material management
4. Production planning
5. Plant maintenance
Konsep dasar ERP
MODUL – MODUL
Software ERP terdiri dari banyak modul dan perangkat lunak. Setiap modul
software ERP meniru area fungsional utama dari sebuah organisasi.
Berikut ini beberapa macam modul yang biasa dapat ditanamkan di ERP , yaitu :
1. Transactional Backbone
a. ERP Financial Modul
ERP financial modul adalah inti dari sistem perangkat lunak ERP. Modul ini
dapat mengumpulkan data keuangan dari berbagai departemen fungsional, dan
menghasilkan laporan keuangan seperti balane sheet, general ledger, trial
balance.
b. ERP Sales Modul
ERP sale modul mengimplementasikan fungsi penempatan order, penjadwalan
order, pengiriman dan faktur. Modul ERP ini terintegrasi erat dengan e-
commerce.
c. ERP Human Resouce Modul
ERP HR modul merupakan salah satu modul ERP yang diterapkan secara
luas. Modul ini secara rutin mengelola data base karyawan secara lengkap,
mulai dari data diri, absen, penilaian kinerja dan promosi. Modul ini
terintegrasi dengan manajemen sistem pengetahuan dalam meningkatkan
kemampuan karyawan.
d. ERP Purchasing Modul
ERP purchasing modul secara garis besar dapat mengoptimalisasi proses
pengidentifikasian calon pemasok, negosiasi harga, pemesanan, dan proses
penagihan.
e. ERP Production Planning Modul
Perencanaan produksi mengoptimalkan penggunaan kapasitas produksi, suku
cadang, komponen dan sumber daya materi dengan menggunakan data historis
dan peramalan produksi penjualan.
2. Advanced Application
a. Customer Relationship Management
CRM atau manajemen hubungan pelanggan adalah suatu
jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Sasaran utama
dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap
kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan
balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian
return on investment (ROI) di area ini.
Fungsi – fungsi CRM :
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan
Costumer oriented
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
Menyediakan dukungan pelangan yang sempurna
Menangani keluhan pelanggan
Mencatat dan memenuhi semua aspek dalam penjualan
Membuat informasi holistic tentang informasi layanan dan penjualan
dari pelanggan
Gambar Costumer Relationship Management
b. Supply chain management
Meliputi semua aktivitas yang mempengaruhi aliran material informasi,
pembayaran, SDM, dan pelayanan dari supplier ke perusahaan. Semua itu
kemudian d proses untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dijual
ke konsumen. Supply chain meliputi organisasi dan proses-proses yang di
produksi dan pengiriman produk, informasi dan pelayanan kepada konsumen
akhir.
Untuk merencanakan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan semua
aktivitas supply chain. Konsep SCM merujuk pada pendekatan sistem secara
menyeluruh untuk mengatur semua supply chain.
Supply chain direct to costumer
Supply chain including wholesellers (distribution) and retailer
c. Storage Management System
d. Decision Support System (DSS)
Decision Support System adalah kelas dari sistem informasi (termasuk namun
tidak terbatas pada sistem komputerisasi) yang mendukung bisnis dan organisasi
pengambilan keputusan kegiatan. Sebuah benar dirancang DSS adalah sistem
berbasis software interaktif ditujukan untuk membantu pengambil keputusan
kompilasi informasi yang berguna dari kombinasi data mentah, dokumen,
pengetahuan pribadi, atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan
masalah dan membuat keputusan. DSS melayani tingkat manajemen organisasi
dan membantu untuk mengambil keputusan, yang mungkin berubah dengan cepat
dan tidak mudah ditetapkan di muka.
TUJUAN
Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan.
ERP merupakan software yang ada dalam organisasi atau perusahaan untuk :
Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui entreprise
Menghasilkan informasi yang real-time
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan perencanaan
Integrasi menyeluruh dari sistem informasi lintas generasi
Project managemen yang lebih baik
Layanan costumer yang lebih baik
IMPLEMENTASI
Implementasi ERP merupakan investasi dan juga tulang punggung perusahaan
guna meningkatkan efesiensi kinerja serta mengembangkan bisnis. Berikut ini adalah
ringkasan point-point yang bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi
ERP:
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan.
Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung.
Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksessan
dari implementasi ERP.
Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksessan implementasi ERP :
Mengidentifikasi data yang akan dimigrasi.
Menentukan waktu dari migrasi data.
Membuat template data.
Menetukan alat untuk migrasi data.
Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi.
Menentukan pengarsipan data.
Untuk menghindari kesalahan beberapa factor dibawah ini harus dipertimbangkan, yaitu :
Harapan komsumen.
Kemampuan produk ERP.
Organisasi dan kebudayaan konsumen.
Kemampuan, peran, dan tanggung jawab konsultan
MANFAAT dan KELEMAHAN
1. Manfaat
Secara umum, ERP diakui oleh banyak perusahaan besar dapat membantu
perusahaan untuk mereduksi biaya dan meningkatkan efektifitas kerja. Banyak sekali
pakar yang telah menjelaskan manfaat ERP bagi perusahaan, di antaranya dijelaskan
oleh dua bagan di bawah ini :
Seperti yang terlihat di atas, ERP dapat menjangkau seluruh lini
perusahaan, dari mulai proses transaksional, yaitu proses yang hanya berkaitan
dengan aliran informasi, sampai dengan membantu eksekutif untuk mengambik
keputusan dari data yang ada dengan teknik Data Mining.
Selain itu ada beberapa kelebihan yang dimiliki ERP, yaitu :
Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi,
produktifitas, dan efisiensi yang tepat.
Rancangan perekayasaan..
Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment.
Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang
kompleks.
Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan.
Akuntansi untuk keseluruhan tugas : melacak pemasukan, biaya dan
pemasukan pada level inti.
Dengan mengurangi kegiatan operasional yang bersifat manual, kesalahan
dapat dikurangi dan informasi yang tersedia menjadi lebih reliable.
Informasi terintegrasi digunakan untuk kegiatan manajemen bersifat
komprehensif, akurat, dan reliable.
Perangkat lunak yang dapat menangani berbagai macam standar yang
berhubungan dengan bisnis yang biasanya berbeda di tiap Negara. (contoh :
pajak)
2. Kelemahan
Adapun kelemahan – kelemahan dari ERP, yaitu :
Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.
Sistem ERP sangat mahal (high cost).
Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar
industry yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan
hilangnya keuntungan kompetitif.
ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan.
Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, sebagai contoh :
pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan data
informasi sensitive, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
E-Commerce
Definisi
E-commerce atau perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau
televise, www, atau jaringan computer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transper
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan
sistem pengumpulan data elektronik.
E-commerce merupakan bagian dari E-business, dimana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra
bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dll. Selain teknologi jaringan, e-
commerce juga memerlukan teknologi basis data, email, dan bentuk teknologi non
komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang dan alat pembayaran e-
commerce.
Selain itu Kalakota dan Winshton mendefinisikan :
1. Perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa,
ataupun pembayaran melalui jaringan telepon atau jaringan lainnya.
2. Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi bisnis dan work flow.
3. Perspektif pelayanan, e-commerce adalah alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang.
4. Perspektif on-line, e-commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan
membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan on-line lainnya.
Aplikasi
Beberapa aplikasi yang umum terkait dengan e-commerce :
Enterprise manajemen konten
Olah pesan cepat
Newsgroup
Belanja online dan ketertiban pelacakan
Perbankan online
Online suite kantor
Domestic dan internasional pembayaran
Shopping cart software
Telekonferensi
Elektronik tiket
Perkembangan di Indonesia
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996,
dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis
transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat
D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual
bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai
furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat
penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian
depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga
Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai
Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia
menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan
e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International
Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net
Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media,
Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan
banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer).
Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat
biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di
Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya
jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi
yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer.
Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta
orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan
oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya
sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian
besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk.
Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head
Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni:
presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang
dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap
transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di
Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
Peran Pemerintah
Tingginya pengguna internet memicu pelaku usaha untuk menempatkan produk mereka
dalam layanan-layanan online berbasis web atau yang kemudian lebih dikenal dengan
istilah perdagangan elektronik (e-commerce). Kejelian pelaku usaha untuk memanfaatkan
internet sebagai sarana promosi, transaksi, toko online, maupun sarana bisnis lainnya
tidak dibarengi dengan lahirnya perangkat perundang-undangan yang mengatur hal
tersebut. Akibatnya banyak pihak yang dirugikan akibat kekosongan hukum dalam
cyberspace.
Baru pada awal tahun 2008, pemerintah Indonesia yang digawangi oleh Depkominfo
membidani lahirnya Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik. UU ITE lebih khusus lagi pada Bab V pasal 17 sampai dengan pasal 22
menciptakan suatu rezim aturan baru dibidang transaksi elektronik yang selama ini
kosong. Meskipun aturan tentang transaksi elektronik tidak diatur secara khusus dalam
suatu undang-undang, keberadaan pasal ini sangat penting untuk memberikan
perlindungan dan kepastian hukum bagi pengguna sarana e-commerce. Terlebih saat ini
pemerintah tengah mematangkan lahirnya Peraturan Pemerintah di bidang Transaksi
Elektronik.
Perlindungan hukum dalam transaksi elektronik pada prinsipnya harus menempatkan
posisi yang setara antar pelaku usaha online dan konsumen. Transaksi elektronik dalam
e-commerce tentu saja melibatkan pelaku usaha dan konsumen. Meskipun terlihat
sebagai sebuah transaksi maya, transaksi elektronik dalam e-commerce di Indonesia
harus tetap tunduk pada ketentuan yang tercantum dalam UU No.8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Keberadaan UU ITE dapat dijadikan partner hukum UUPK
untuk saling mendukung satu sama lainnya.
Kendala dalam Penggunaan
Beberapa hambatan dalam pemanfaatan e-commerce internet secara luas antara
lain belum tersedianya perangkat hokum, perpajakan, ketidakpastian kinerja, reabilitas
dan keamanan, yang berkaitan dengan internet. Agar pelaku bisnis memiliki keyakinan
dalam menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan pemasok dan pelanggan,
diperlukan kebenaran dan keaslian identitas dari mitra bisnisnya ketika keduanya
melakukan transaksi atau perjanjian secara elektronik maupun internet. Beberapa undang-
undang yang diperlukan dalam kegiatan e-commerce adalah digital signature, certificate
authority, perlindungan hak cipta, pengendalian digital e-commerce, dan privacy.
Selain itu ada beberapa kendala atau hambatan dalam penggunaan e-commerce, yaitu :
Internet bust ! hancurnya bisnis intrnet
Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
Delivery channel
Kultur dan kepercayaan
Security
Munculnya jenis kejahatan baru
Ketidakjelasan hokum
Efek samping terhadap kehidupan