26
PROPOSAL SKRIPSI PEMBUATAN CITRIC ACID DARI TANAMAN IMPERATA CYLINDRICAL GUNA MEMBUAT PEMBERSIH KERAK Ca + DAN Fe 3+ DI LANTAI KAMAR MANDI NAMA : ERTA ERWAN SLAM NIM : F1C114061 KELAS : KIMIA A PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI

Erta Erwan SLAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Skripsi Erta Erwan SLAM

Citation preview

Page 1: Erta Erwan SLAM

PROPOSAL SKRIPSI

PEMBUATAN CITRIC ACID DARI TANAMAN IMPERATA CYLINDRICAL GUNA MEMBUAT PEMBERSIH KERAK Ca+

DAN Fe3+ DI LANTAI KAMAR MANDI

NAMA : ERTA ERWAN SLAM

NIM : F1C114061

KELAS : KIMIA A

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2015

Page 2: Erta Erwan SLAM

Ringkasan

Alang-alang yang mamiliki nama ilmiah imperata cylindrical merupakan gulma

yang paling banyak jumlah nya di seluruh tempat yang di akibatkan produktivitas

yang tinggi. Tanaman alang-alang dapat berkembangbiak dengan cepat, dengan cara

penyebatan benih-benih yang yang terbawa angin, atau melalui rimpangnya yang

lekas menembus tanah yang gembur.

Alang-alang memiliki kandungan glukosa, mengandung malic acid, terdapat

kandungan citric acid. Selain itu pada akar alang-alang juga terdapat kandungan

kimia coixol, arundoin, cylindrin, fermenol, simiarenol serta kandungan anemonin.

Bagian tanaman alang-alang yang sering diperginakan untuk pengobatan adalah

bagaian akar(rimpang), bagian daun serta bagian bunganya

Citric acid atau Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada

daun dan batang Imperata cylindrical (alang-alang). Senyawa ini merupakan bahan

pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada

makanan dan minuman ringan. Zat itu juga dapat digunakan sebagai zat pembersih

yang ramah lingkungan

citric acid(asam sitrat) yang terkandung dalam alang-alang dapat mengikat

logam seperti Ca+ dan Fe3+menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada

bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat,kempuan inilah yang

menyebabkan alang-alang dapat dijadikan pembersih kerak yang mengendap di lantai

khususnya adalah CaCO3 dan Fe(OH)3 yang mengendap dilantai kamar mandi.

Kata kunci: kandungan,asam sitrat(citric acid), pembersih,kerak.

i

Page 3: Erta Erwan SLAM

DAFTAR ISI

Ringkasan.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Permasalahan.....................................................................................................2

1.3 Rumusan masalah..............................................................................................3

1.4 Tujuan penelitian...............................................................................................3

1.5 Manfaat penelitian.............................................................................................3

1.6 Kerangka Befikir...............................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................4

2.1 Penelitian yang Relevan.....................................................................................4

2.2 Kajian Pustaka...................................................................................................5

2.2.1 Kandungan Senyawa Alang-Alang.............................................................5

2.2.2 Asam Sitrat (Citric Acid)............................................................................6

2.2.3 Pembuatan Asam Sitrat Dari Alang-Alang................................................7

2.2.4 Pembentukan Noda Di Permukaan Keramik Kamar Mandi......................8

2.2.5 Reaksi Penghilangan Noda Pada Keramik Kamar Mandi..........................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................11

3.1 Desain Penelitian.............................................................................................11

3.2 Populasi Dan Sempel.......................................................................................11

3.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................11

3.4 Teknik Analisis Data.......................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

ii

Page 4: Erta Erwan SLAM

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman moderen seperti sekarang semua produk pasti mengandung bahan

kimia sintetis,baik dari bahan makanan,pengobatan,bahkan bahan untuk pembersih,

semua mengandung bahan kimia. Produk yang mengandung bahan kimia sintetik

dipilih karna sangat mudah didapat dan sangat praktis penggunaannaya tampa harus

menjalani prosedur yang panjang.

Bahan pembersih, baik sebagai pembersih badan maupun pembersih lantai

mengandung bahan kimia sintetis. Hal itu tak dapat dihindari karna bahan kimia

yang memiliki efek yang terlihat langsung menyebabkan masyarakat akan memilih

menggunakan bahan kimia sintetis di banding harus menggunakan bahan alami yang

sangat sulit pembuatan nya, tetapi bahan kimia sebernarnya akan membuat kerusakan

semakin parah.

Pembersih lantai yang mengunakan bahan kimia sintetik sebenarnya akan

membuat lantai akan semakin mudah lapuk dan akhirnya pecah bahkan pada sebagian

orang akan menyebabkan iritasi dan alergi yang parah.

Masyarakat yang menyadari bahwa bahan kimia yang dibuat secara sintetik

akan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga masyarakat lambat laun akan beralih ke

bahan alami. Alang-alang adalah salah satu bahan alami yang mulai dikenal oleh

masyarakat sebagai tanaman herbal karna sejuta kandungan yang terdapat didalam

nya.

Alang-alang (Imperata cylindrical) adalah tumbuhan liar yang dianggap gulma

atau pengganggu tanaman pertanian, sehingga tanaman ini merupakan musuh petani

yang harus dimusnahkan.

1

Page 5: Erta Erwan SLAM

2

Tanaman alang-alang dapat berkembangbiak dengan cepat, dengan benih-

benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas

menembus tanah yang gembur.

Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah

yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang

cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap

atau kering. Di tanah-tanah yang becek , terendam, atau yang senantiasa ternaungi,

alang-alang pun tak mau tumbuh. (Wikipedia, 2014)

Tanaman alang-alang yang dianggap gulma sekarang telah berubah menjadi

tanaman yang bermanfaat bagi manusia salah satunya sebagai pembesih, karna

tanaman ini memiliki senyawa yang dapat membersihkan.

Maka dari hal-hal diatas penulis ingi menulis sebuah karya ilmiah yang

bertemakan bahan alami sebagai pembersih dengan judul”PEMBUATAN CITRIC

ACID DARI TANAMAN IMPERATA CYLINDRICAL GUNA MEMBUAT

PEMBERSIH KERAK Ca+ DAN Fe3+ DILANTAI KAMAR MANDI”

1.2 Permasalahan

Tumbuhan alang-alangmemiliki jumlah yang sangat banyak, memiliki

produktifitas yang tiggi dan ditambah tanaman ini akan mempengaruhi pertumbuhan

tanaman lain yang berada di sekitarnya, membuat tanaman alang-alang dijadikan

musuh bagi petani yang ingin memusnahakan alang-alang dengan cara di semprot

dengan racun.

Setelah mati tanaman alang-alang yang mengering dibakar, hal ini akan

menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah baik kerusakan udara ataupun

kerusakan kandungan hara yang terdapat didalam tanah. Sehingga penulis ingin

memanfaatkan tanaman ini sebagai pembersih lantai mengingat bahwa pembersih

Page 6: Erta Erwan SLAM

3

lanatai yang terbuat dari bahan kimia sintetik akan menyebabkan banyak sekali

kerugian.

1.3 Rumusan masalah

1. Senyawa apa yang terdapat didalam alang-alang sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai pembersih lantai?

2. Bagai mana mengoalah ialalng menjadi produk pembersih lantai?

1.4 Tujuan penelitian

1. Dapat memanfaatkan alang-alang yang memiliki jumlah yang melimpah.

2. Mengurangi kerusakan tanah akibat pemusnahan alang-alang yang

menggunakan peptisida.

3. Dapat membuat bahan pembersih lantai dengan bahan alami yang aman bagi

manusia.

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini dilakukan guna memanfaatkan gulma alang-alang yang

memiliki jumlah yang sangat banyak dalam pembuatan produk pembersih lantai

yang aman.

1.6 Kerangka Befikir

Ilalang yang memiliki jumlah yang melimpah

Bahayanya bahan kimia sintetik yang ada dalam pembersih lantai

Adanya senyawa yang terdapat dalam ilalang untuk membersihkan lantai

Pembuatan pembersih lantai dari ekstrak alang-alang

Page 7: Erta Erwan SLAM

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Naomi Madona T dan Rizki Nur Dias A,Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro, Semarangmelakukan percobaaan “FERMENTASI

AMPAS UBI JALAR MENJADI ASAM SITRAT MENGGUNAKAN

METODE”SURFACE CULTURE” yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh

penambahan sekam terhadap berat asam sitrat yang diperoleh dan menentukan

nutrien yang berpengaruh terhadap berat asam sitrat yang diperoleh seperti pada

nitrogen, phospat, magnesium, bekatu.

Variabel penambahan sekam dalam pembuatan asam sitrat dengan fermentasi

menggunakan Aspergillusniger menunjukkan bahwa semakin banyak sekam yang

ditambahkan maka asam sitrat yang dihasilkan semakin banyak dikarena dengan

penambahan sekam maka penambahan oksigen untukpertumbuhan Aspergillus niger

semakin banyak.

Penambahan nutrient nitrogen dari senyawa ammonium nitrat yang semakin

banyak menghasilkan asam sitrat yang paling baik. Hal ini dikarenakannitrogen

merupakan salah satu akromolekul yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Aspergillus

niger.Sedangkan penambahan nutrien phospat pada senyawa kalium phospat justru

menghasilkan asam sitrat yang kurang optimal. Hal ini mungkin dikarenakan

penambahan phospat menyebabkan terbentukknyaasam-asam lain.

Pada penelitian ini menekankan pada pembuatan asam sitrat yang baik

walaupun pembuatan asam sitrat yang dilakukan dalam percobaan ini menggunakan

bahan ampas ubi jalar tetapi peraktikan menggunakan percobaan ini guna membuat

asam sitrat dari alang-alang.

4

Page 8: Erta Erwan SLAM

5

Asam sitrat yang dihasilkan akan di gunakan untuk pembersih lantai. Asam

sitrat digunakan untuk pembersih zat kapur yang mengendap dilantai dikarnakan

asam yang direaksikan dengan zat kapur akan menghasilkan senyawa air dan CO2

yang akan menguap dan melepas kerak, sedangkan pada pengendapan kotoran besi

akan digunakan perinsip reaksi netralisasi yaitu asam ditambah basa menghasilkan

garam dan uapair dimana garam yang terbentuk akan lepas dari keramik.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Kandungan Senyawa Alang-Alang

Alang-alang adalah gulma yang sangat sulit dikendalikan oleh petani

dikarnakan produktifitas alang-alang yang sangat tinggi,sehingga banyak petani yng

menggunakan bahan beracun seperti pestisida yang akan membunuh alang-

alang,tetapi hal itu juga membuat kerusakan struktur tanah dan mengganggu

kandungan hara yang terdapat didalam nya, padahal alang-alang memiliki fungsi

yang sangat banyak salah satunya pemanfatan alang-alang sebagai pembersih lantai.

Tanaman rumput ini memiliki kandungan glukosa, mengandung malic acid,

terdapat kandungan citric acid. Selain itu pada akar alang-alang juga terdapat

kandungan kimia coixol, arundoin, cylindrin, fermenol, simiarenol serta kandungan

anemonin. Bagian tanaman alang-alang yang sering diperginakan untuk pengobatan

adalah bagaian akar(rimpang), bagian daun serta bagian bunganya.( JJadmin .2013)

Kandungan senyawa alang-alang sangat banyak salah satunya adalah citric acid

atau yang dikenal sebagai asam asetat yang biasan dimanfaatkan sebagai penyegardan

pemberi rasa asam pada minuman ataupun makanan. citric acid memiliki rumus

senyawa C6H8O7, dan memiliki rumus molekul sebagai berikut:

Gambar rumus molekul C6H8O7

Page 9: Erta Erwan SLAM

6

Citric acid atau Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan

pada daun dan batang Imperata cylindrical (alang-alang). Senyawa ini merupakan

bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa

masam pada makanan dan minuman ringan. Zat itu juga dapat digunakan sebagai zat

pembersih yang ramah lingkungan (wikepedia,2014)

2.2.2 Asam Sitrat (Citric Acid)

Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain

digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam

biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang

terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup . Zat ini

juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai

antioksidan.

Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel

informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya,

asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum

pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus

karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion

yang dihasilkan adalah ion sitrat.

Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH

larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat.

Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga

digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang

kegunaan di bawah).

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih.

Serbuk kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk

monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat.

Page 10: Erta Erwan SLAM

7

Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk

monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin.

Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan

pemanasan di atas 74 °C.Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat

lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan

karbon dioksida dan air.

Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna

sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam

sitrat memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik

tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.

Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion

yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion

logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.

Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan

pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami

terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah

dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.Pengenaan alat protektif (seperti sarung

tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan

tersebut (wikipeia,2014)

2.2.3 Pembuatan Asam Sitrat Dari Alang-Alang

Pemisahan asam sitrat dari alang-alang dengan cara mengeringkan alang-alang

lalu di perkecil alang-alang dengan cara dicincang tipis, dan belender. Alang-alang

yang telah halus diberikan bakteri Aspergillus niger agar membentuk asam sitrat.

Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara

mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat.

Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.

Page 11: Erta Erwan SLAM

8

Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi

menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti

dengan re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.

2.2.4 Pembentukan Noda Di Permukaan Keramik Kamar Mandi

Keramik lebih resisten terhadap korosi dibanding plastik dan logam. Keramik

biasanya tidak bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, aklali dan asam. Sifat

kermik yang jarang sekali bereaksi dengan asam membuat keramik bisa dibersihkan

dengan citric acid tampa harus merusak permukaan keramik.

Kerak kapurbiasanya berwarna putih, jika dalam keadaan basah kerak tersebut

akan hilang dan apabila kering maka noda / bercak putih akan timbul lagi.

Biasanya untuk kasus kerak pkapur, seringkali masyarakat cendetung untuk

mengampelas / mengikis lapisan kapur tersebut dengan menggunakan ampelas halus.

Namun tindakan tersebut sangat beresiko terutama apabila dilakukan oleh orang

yang tidak profesional dalam bidang cleaning. Bukannya kerak kapur yang terangkat,

malah justru media akan menjadi rusak seperti contohnya keramik.Apabila di

ampelas maka lapisan varnish / glazuurnya akan lepas dan mengakibatkan keramik

akan tampak kusam.

Noda atau kerak kapur yang ada pada keramik disebabkan adanyapembentukan

zat kapur yang mengandung senyawa Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Magnesium

Karbonat (MgCO3), dalam penjelasan ilmu kimia dasar bahwa kalsium karbonat dan

magnesium karbonat tidak larut dalam air tapi akan membentuk endapan dan dengan

seiring waktu akan mengeras.

Penjelasan secara ilmu kimia bahwa pembentukan kerak itu diakibatkan oleh

adanya air sadah (air kapur) yang mengandung senyawa Ca(OH)2  , Mg(OH)2  dan gas

CO2  yang larut dalam air. Dalam penjelasan ilmu kimia bahwa senyawa-sentawa

karbonat tadi bereaksi dengan gas CO2 ,senyawa Ca(OH)2  maupun Mg(OH)2 bereaksi

Page 12: Erta Erwan SLAM

9

dengan CO2  dalam suhu tinggi dan akan terbentuklah kerak Kalsium Karbonat

(CaCO3) dan Magnesium Karbonat (MgCO3). Dengan reaksi sebagai berikut:

Ca(OH)2(s) + CO2(g) panas CaCO3(s) + 2H+

(g)

Mg(OH)2(s) + CO2(g)panas MgCO3(s) + 2H+

(g)

(Ikhsan pluts , 2013)

Kerak air merupakan musuh yang sangat berbahaya dan menjijikkan bagi para

pencinta kamar mandi yang bersih. Kerak air biasanya berwarna kuning - coklat

kehitaman seperti warna karat pada besi.

Penampakan kerak air kebalikan dari kerak kapur, jika kerak kapur pada

keadaan basah akan tidak tampak, dan ketika kering akan tampak, maka kerak air

ketika basah akan sangat tampak karena warnanya cenderung menjadi tua.Kerak air

ini sendiri merupakan endapan zat / unsur Fe / zat besi yang berlebihan dan

mengendap pada media selama beberapa waktu,sehingga berbentuk kerak.

Pada pH sekitar 7,5 - 7,7 ion fe2+ mengalami oksidasi dan berikatan dengan

hidroksida membentuk Fe(OH)3 yang bersifat tidak larut dan mengendap (presipitasi)

di dasar perairan, membentuk warna kemerahan pada substrat dasar. Oleh karena

itu,besi hanya ditemukan pada perairan yang berada dalam kondisi anaerob (anoksik)

dan suasana asam (Cole, 1988).

2.2.5 Reaksi Penghilangan Noda Pada Keramik Kamar Mandi

Kerak kapur yang terbentuk pada dinding kamar mandi atau keramik yang

disebkan adanya pengendapan Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Magnesium Karbonat

(MgCO3) ini dapat diatasi dengan pemberian citritc acid yang terkandung didalam

alang-alang dimana akan terbentuk reaksi sebagai berikut

2C6H8O7 + 3CaCO3 Ca3(C6H5O7)2 + 3CO2 +3H2O

C6H8O7 + MgCO3 C6H6O7Mg + 3CO2 +3H2O

Page 13: Erta Erwan SLAM

10

Dari reaksi diatas terlihat bahwa reaksi akan menghasilkan gas CO2, uap air dan

pada reaksi CaCO3 akan menghasilakan Ca3(C6H5O7)2sedangkan pada reaksi MgCO3

akan menghasilkan C6H6O7Mg. Setelah terjadi reaksi kerak yang terbentuk akan

lepas dari keramik. Sedangkan pada penghilangan kerak yang di akibatkan oleh kerak

air secara teoritis penghilangan yang dilakukan menggunakan asam sitrat(citrid acit)

menggunakan reaksi netralisasi dengan reaksi sebagai berikut:

C6H8O7 + Fe(OH)3 C5H5O7Fe + 3H2O

Dari reaksi diatas maka dapat di ketahui citric acid yang direaksikan oleh

endapan Fe+ yang berbentuk senyawa Fe(OH)3akan membentuk garam dan air, garam

yang terbentuk adalah C6H5O7Fe yang akan larut dan terbawa oleh air ketika di siram

oleh air.

Page 14: Erta Erwan SLAM

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Riset Experimental, dimana akan

dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang dimulai dengan

pengumpulan bahan yaitu tumbuhan alang-alang yang tumbuh disekitar fakultas sains

dan teknologi, universitas Jambi.

Setelah pengumpulan bahan penelitian dilanjutkan dengan pembuatan asam

sitrat yang terkandung didalam alang-alang menggunakan bakteri aspergilus

niger.penelitian dilanjutkan dengan pemberian asam sitrat yang dihasilkan dan di atas

keramik di sebelah kanan dan sebelah kiri sebagai kontrol, dan setelah pemberian

perlakuan dilakukan pengamatan dan di catat hasil.

3.2 Populasi Dan Sempel

Populasi yang diguanakan adalah seluruh keramik yang terdapat dalam kamar

mandi dimana sempel yang diguanakan adalah keramik yang paling sering terkena

air yang terdapat dibagian bawah

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Lapangan

Metode penelitan lapangan ini dilakukan dengan dua tahap yaitu peroses

pembuatan citrid acid yang dilakukan di laboratorium biokimia, fakultas sains dan

teknologi, universitas Jmbi dan kedua adalah melakukan eksperimen atau percobaan

dimana penelitian ini guna membuktikan bahwa citrid acid dapat membersihkan

kotoran di lantai yang dalam hal ini adalah noda Ca+ dan Fe+ yang dilakukan dirumah

penulis, Jl.Puri Masurai 1, Mandalo, Jambi.

11

Page 15: Erta Erwan SLAM

12

b. Studi Pustaka 

Metode studi pustaka dilakukan dengan pengambilan sumber-sumber laporan

dari   buku yang ada diperpustakaan kampus yang sekiranya menunjang penulisan

penelitian ini serta blok yang ada pada internet.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang dilakukan pada percobaan ini adalah kuantitatif yaitu

teknik analisis yang dilakukan dengan cara pengamatan,setelah pemberian

perlakuan,dimana perlakuan yang diberikan adalah memberi cairan citric acid yang

telah dipisahkan dari ekstrak alang-alang pada bagian kanan keramik dan bagian kiri

sebagai control,setelah itu dilakukan pengamatan dan dicatat hasil yang didapat.

Page 16: Erta Erwan SLAM

DAFTAR PUSTAKA

Araini, Nana, Didi Afwandi, Sari Juliana.2005. Pelatihan Pemanfaatan Akar Alang

- Alang Menjadi Produk Olahan Sirup Dan Bahan Campuran Pembuatan

Kertas Daur Ulang Di Desa Bandar Khalifah. Medan:Universitas Medan

Jjadmin. 2013. Kandungan Kimia dan Manfaat Akar Alang-alang (ilalang) Bagi

Kesehatan.http://www.jepitjemuran.com/kandungan-kimia-dan-manfaat-akar-

alang-alang-bagi-kesehatan/. Diunduh 23 Desember 2014

Kasmudjo. 1982. Kadar Ekstraktif,Selulosa dan LigninBeberapa Jenis

TanamanCepat Tumbuh.Duta Rimba.Vol VIII No. 51

Mulyani, A., 2005. Teknologi Menyulap Lahan Alang-AlangMenjadi Lahan

Pertanian.Tabloid Sinar Tani,Yogyakarta.

Wikipedia. Asam sitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat. Diunduh 23

Desember 2014.

13