22
NURUZ ZIHNI (H1A 007 048) PEMBIMBING: dr. Dedianto Hidajat, Sp.KK 1

erupsi obat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

erupsi obat

Citation preview

Page 1: erupsi obat

NURUZ ZIHNI(H1A 007 048)

PEMBIMBING:dr. Dedianto Hidajat, Sp.KK 1

Page 2: erupsi obat

2

PENDAHULUAN

Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan suatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.1,2

Dari data Boston Collaborative Drug Surveillance Program mengindikasikan 2,2 % frekuensi dari reaksi obat terhadap kulit pada pasien di rumah sakit adalah antibiotik amoxicillin, trimethoprim sulfamethoxazole dan ampicillin sebagai agent yang paling umum. Baru-baru ini, analisa propektif di Pecancis selama 6 bulan menunjukkan jumlah kasus erupsi obat terhadap kulit didapatkan 3,6 % per 1000 pasien di rumah sakit dan 55 % kasus karena antibiotik.2,3

Page 3: erupsi obat

LAPORAN KASUSErupsi Obat Tipe Bulosa

Nuruz ZihniBagian/SMF Ilmu Penyakit

Kulit dan KelaminFK UNRAM/RSUP NTB

3

Page 4: erupsi obat

IDENTITAS

Nama : Nanda Pratama Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pelajar Alamat : Labuapi No. RM : 096860 Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari

20144

Page 5: erupsi obat

5

ANAMNESIS Keluhan utama : Gatal-gatal Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien rujukan PKM Kediri, datang ke poli kulit dan kelamin RSUP NTB dengan keluhan gatal-gatal seluruh tubuh sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya timbul bento-bentol berisi air di jari-jari kedua tangan, beberapa hari kemudian muncul di daerah bibir. Bentol-bentol berisi cairan bening, tidak kendor, dengan diameter kurang dari 1cm. Selama 5 hari beberapa waktu yang lalu, pasien mengkonsumsi obat minum Amoxixilin 500mg yang di minum 3x sehari, dan salep Oxytetracyclin serta salep Gentamycin. Obat-obat itu di dapat dari ayah pasien yang di beli sendiri di apotek.

Page 6: erupsi obat

Obat-obat itu digunakan untuk mengobati luka bakar pada kaki pasien akibat terkena knalpot motor. Keluhan bentol berisi cairan muncul pada hari ke-3 setelah pasien mengkonsumsi obat-obat tersebut. Keluhan nyeri kepala, sesak, dan mual muntah disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.

6

Page 7: erupsi obat

Riwayat Pengobatan : Selama 5 hari beberapa waktu yang lalu, pasien mengkonsumsi obat minum Amoxixilin 500mg yang di minum 3x sehari, dan salep Oxytetracyclin serta salep Gentamycin. Obat-obat itu di dapat dari ayah pasien yang di beli sendiri di apotek. Obat-obat itu digunakan untuk mengobati luka bakar pada kaki pasien akibat terkena knalpot motor. Keluhan bentol berisi cairan muncul pada hari ke-3 setelah pasien mengkonsumsi obat-obat tersebut. Pasien mengaku sejak 3 hari yang lalu sudah berhenti menggunakan obat-obat tersebut.

7

Page 8: erupsi obat

8

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis:

Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentisGCS : E4V5M6

Status Dermatologi:Lokasi: mukosa labia, digiti manum dan pedis dekstra et sinistra. UKK: vesikel eritema multiple, simetris, dinding teraba tegang, berisi cairan jernih, erosi.

Page 9: erupsi obat

9

Page 10: erupsi obat

10

Page 11: erupsi obat

11

DIAGNOSA BANDING Erupsi obat tipe bulosa Sindrom Steven Johnson Dermatitis medikamentosa

Page 12: erupsi obat

DIAGNOSIS KERJA

Erupsi obat tipe bulosa ec. Susp. Amoxicillin

12

Page 13: erupsi obat

TATALAKSANA Medikamentosa:

- Kortikosteroid, prednisone 30 mg/hari.- Anti histamine, cetirizine 10mg/hari.

Saran: Hentikan obat-obat yang digunakan

sebelumnya atau menjadi tersangka timbulnya keluhan.

Kontrol kembali ke poli. Jika pasien sudah sembuh, pasien dan keluarga diberi kartu alergi yang berisi daftar obat yang diduga menyebabkan alergi.

13

Page 14: erupsi obat

PROGNOSIS Qua ad Vitam: ad bonam Quo ad functionam : ad bonam Qua ad Sanationam: ad bonam Qua ad Kosmetikam: ad bonam

14

Page 15: erupsi obat

PEMBAHASAN Keluhan utama pasien di atas adalah gatal-gatal dan

kulit timbul bentol-bentol berisi cairan yang jernih, yang dalam ujud kelainan kulit dimaksud merupakan vesikel/bula. Berbagai macam penyakit dapat menyebabkan timbulnya keluhan berupa vesikel dan bula, bisa karena infeksi, autoimun, obat, dan lain-lain.

15

Page 16: erupsi obat

Pada pasien di atas, dari anamnesis, di dapat keluhan muncul pertama kali pada hari ke-3 pasien meminum obat amoxicilin. Keluhan ini khas ditemukan pada penyakit yang disebabkan oleh obat-obatan seperti erupsi obat, SJS, eritema multiforme, dan dermatitis medikamentosa. Riwayat konsumsi obat umumnya berlangsung beberapa hari sebelum timbulnya erupsi berupa vesikel/bula.

16

Page 17: erupsi obat

Erupsi obat dapat terjadi akibat pemakaian obat baik obat yang diresepkan dokter maupun yang dijual bebas termasuk jamu-jamuan juga. Kelainan yang timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari setelah masuknya obat. Berdasarkan beberapa sumber pustaka, obat golongan penicillin merupakan penyebab terbanyak terjadinya erupsi obat. Pada pasien, di dapat riwayat meminum amoxicillin 500mg, yang dimana amoxicillin merupakan turunan/derivate dari penicillin. Distribusi dapat menyebar dan simetris. Bentuk kelainan yang timbul selain vesikel dan bula dapat berupa eritema, urtikaria, purpura, papul, dan lain-lain.

17

Page 18: erupsi obat

SJS di masukkan dalam diagnosis banding, karena pada pasien juga selain ditemukan lesi di kulit yang simetris, lesi juga terdapat di mukosa bibir. SJS juga dapat tidak dijadikan diagnosis kerja, karena lesi tidak luas mengenai seluruh tubuh, dan memiliki kekurangan dari salah satu triasnya, yaitu kelainan pada mata pada pasien kasus di atas tidak ditemukan.

18

Page 19: erupsi obat

Untuk terapi, pada erupsi obat, diberi kortikosteroid, biasanya digunakan prednison. Dosis standar ialah 3x10 mg/hari. Antihistamin dapat pula diberikan jika terdapat rasa gatal. Karenanya mengingat pasien adalah seorang pelajar, maka dipilih antihistamin yang tidak terlalu sedatif seperti CTM, yaitu Cetirizine 10mg.

Pada dasarnya erupsi obat dapat sembuh bila penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Namun, bentuk-bentuk yang berat seperti sindrom Steven-Johnson, dapat buruk, tergantung luas lesinya.

19

Page 20: erupsi obat

20

REFERENSI

PERDOSKI, 2011. Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesealis Kulit Dan Kelamin. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Hamzah M, 2002. Erupsi Obat Alergik. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3rd edition. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. p:139-142

Freedberg Irwin M,Arthur Z Elsen, etc. Ftzspatrick’s Dermatology in General Medicine. Edition: 7Th. 2008. Mc-Graw-Hill: New York.

Burns, et all. Chapter 75 Drug Reactions. In : Rook’s Textbook of Dermatology 8th Ed Vol 4th. UK : Blackwell Publishing Ltd. 2010.

Page 21: erupsi obat

21

Page 22: erupsi obat

22