138
Modul Mata Kuliah Metodologi Penelitian Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota PERTEMUAN I Tujuan mata kuliah : Memberikan pengetahuan dasar dan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah Memahami lingkup dan metode penelitian bidang disiplin Memahami dan mampu mendesain serta melaksanakan penelitian ilmiah Memahami dan mampu menyusun laporan penelitian ilmiah Syarat untuk dapat melakukan penelitian ilmiah : Memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan penelitian Menguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah Desain Penelitian Pengukuran Desain Skala Desain Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data Usulan Penelitian

Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN I

Tujuan mata kuliah :

Memberikan pengetahuan dasar dan pemahaman tentang ilmu

pengetahuan dan penelitian ilmiah

Memahami lingkup dan metode penelitian bidang disiplin

Memahami dan mampu mendesain serta melaksanakan penelitian ilmiah

Memahami dan mampu menyusun laporan penelitian ilmiah

Syarat untuk dapat melakukan penelitian ilmiah :

Memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan penelitian

Menguasai Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

Pokok Bahasan :

Pendahuluan

Metode ilmiah

Desain Penelitian

Pengukuran

Desain Skala

Desain Pengambilan Sampel

Metode Pengumpulan Data

Usulan Penelitian

Penulisan Laporan Penelitian

Referrence

o Sekaran Uma, “Research Method For Business : A Skill Building Approach”,

3rd ed.,John Willey, New York. 2000

o Zikmund William G, “Business Research Methods”, 5 th ed., Dryden Press,

Florida. 2000

Page 2: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

o Cooper Donald R., C. William Emory, “ Business Research Methods”, 5 th ed.,

Richard D. Irwin, Inc. 1995

o Nazir, M., Metode Penelitian., Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.

o Singarimbun Masri, Sofyan Effendi, “ Metode Penelitian Survei”, Rev.ed,

LP3ES, Jakarta, 1987.

o Franklin B.J. H.W. Osborne.” Issue and Insights”. Wadswort Publishing Co.

o Suriasumantri, J.S. “ Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer”. Pustaka Sinar

Harapan, 1993.

o Nasoetion, A. H. “ Pengantar ke Filsafat Sains”. cetakan ketiga. Lintera Antar

Nusa .1999.

PENDAHULUAN

Mengapa melakukan penelitian

1. Rasa ingin tahu (curiosity)

2. Ada masalah

Manusia makhluk berfikir ( Homo Sapiens ), Berpikir sesuai jalan pikiran

masing-masing Manusia berintekrasi dengan alam Membentuk sejumlah

pengalaman (pengetahuan) Pengetahuan

o Kebenaran : kesesuaian antara pengetahuan dengan fenomena (objek),

cara mencari kebenaran (empirik, argumentatif)

o Keyakinan : cukup alasan bahwa pengetahuan tsb benar, tetapi

keyakinan tidak selalu benar.

o Kepastian : membuktikan sendiri bahwa keyakinannya benar

Kebenaran pengetahuan

Rasionalisme rasio deduktif

Empirik Pengalaman induktif

Page 3: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Intuisi

Maslow - Pengalaman puncak

Nietsche - intelegensi yg paling tinggi

Wahyu

Diberikan oleh Tuhan melalui Nabi

Ilmu (science)

o Asal kata ; sciere, scio (Latin), ‘alima (Arab)

o Tidak semua pengetahuan adalah ilmu pengetahuan (science)

o Science diperoleh melalui metode ilmiah

o Metode ilmiah memiliki sistematika tertentu

Ilmu (science)

Beberapa definisi ilmu (science) antara lain :

1. Pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, sehingga dapat

disimpulkan dalil tertentu menurut kaidah yang umum.

2. Pengetahuan yang sudah diuji kebenaranya dan diatur menurut urutan

dan arti secara menyeluruh dan sistematik.

3. Kumpulan aturan yang menjelaskan hubungan unsur unsur/elemen yang

terdapat di dunia

4. Kumpulan teori yang menjelaskan hubungan antar fakta/fenomena untuk

memahami hakikat suatu obyek atau untuk mendpatkan pengetahuan

tentang obyek tersebut

Cakupan ilmu sangat luas sehingga konsepnya sulit didefinisikan dengan

batas yang jelas

Ciri-ciri ilmu

1. Terstruktur secara sistematis

2. Hasil observasi empiris

Page 4: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

3. Bersifat obyektif tidak dipengaruhi oleh nilai pribadi (sesuai dengan

objek)

4. Jelas, dapat diuji secara terbuka

Filsafat ilmu : filsafat yang menelusuri dan menyelidiki segala sesuatu

tentang ilmu termasuk cara memperolehnya.

Pembagian ilmu atas dasar

(1) apa yang dikerjakan (alam, sosial)

(2) metode yang digunakan(kedokteran, teknik, psikologi dll)

Penelitian (research)

o Upaya pencarian, penyelidikan terhadap pengetahuan baru atau

pembentukan tafsiran (interpretasi) baru dari ilmu pengetahuan

o Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari

fakta,prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk

menetapkan sesuatu (Webster’s)

o Penelitian adalah metode studi yang dilakukan melalui penyelidikan yang

hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah sehingga diperoleh

pemecahan yang tepat terhadap masalah tsb (Hillway)

o Penelitian adalah a way of thinking

Penelitian

Penelitian ilmiah :

Investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari proposisi

hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986)

Merupakan pemeriksaan secara kritis berbagai aspek dari disiplin ilmu dan

profesi tertentu, memahami dan memformulasikan prinsip-prinsip yang

mendasari berbagai prosedurnya serta mengembangkan dan menguji teori

teori baru dalam memperdalam disiplin ilmu dan profesi tersebut (Kumar)

Page 5: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Definisi penelitian (research)

Penelitian bisnis :

Proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, pencatatan,

analisis data untuk pengambilan keputusan bisnis (Zikmud, 2000)

Suatu penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun

keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995)

Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah

yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan solusi (Sekaran, 2000)

Penelitian Ilmiah :

Focuses on solving problems and pursues a step-by-step logical, organized,

rigorous method to identify problems, gather data, analyze them and draw

valid conclusions thereform (Sekaran)

Jadi penelitian ilmiah : Adalah aplikasi secara formal dan sistematis dari

metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab masalah

Ciri-ciri penelitian :

1. Fokus pada masalah

2. Pandangan “curious”

3. Original (keaslian)

4. Terbuka dan jujur

5. Menggunakan pengukuran yang akurat

6. Didasari asumsi : setiap fenomena mengikuti hukum tertentu

Penelitian merupakan proses yang berjalan terus menerus

Hasil suatu penelitian adalah ilmu yang setelah diuji

kebenarannya akan memberikan suatu kebenaran ilmiah.

Page 6: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Research Method for Business (Uma Sekaran, 2003, International Ed., John Willey &

Son)

Simply the process of finding solutions to a problem after thorough study

and analysis of the situational factor.

Decision making process good decision

1. identify where exactly the problem lies

2. recognize the relevant factor in the situation needing investigation

3. what type of information are to be gathered

4. how to make use of information so collected and draw appropriate

conclusions to make the right decision

5. how to implement the result of this process to solve the problem

Page 7: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN II

Berpikir ilmiah

Pengetahuan adalah hasil kegiatan berpikir

Berpikir adalah kegiatan mental yang sulit (Thinking is hard work)

Ilmu adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya

Pengertian Berpikir Ilmiah : berpikir secara analitis menggunakan

logika/penalaran tertentu dengan sikap skeptis.

Analitis : menganalisis persoalan yang relevan dan tidak relevan, masalah utama

atau penunjang

Menggunakan logika : berpikir berdasarkan logika (metode deduktif dan induktif)

dengan pertimbangan objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat

Sikap skeptis : menanyakan bukti/fakta, atau berdasarkan fakta

Perangkat berpikir ilmiah

Untuk dapat berpikir ilmiah diperlukan sarana berupa bahasa, logika ,

matematika, statistika

Bahasa : alat komunikasi verbal untuk menyampaikan jalan pikiran

Logika : pola berpikir (penalaran).

o Sillogisme : Jika premis-premis (pernyataan) benar maka kesimpulan

benar

Matematika : sarana berpikir deduktif

Statistika : sarana berpikir induktif]

Metode berpikir

Analyse : consider the various components of whole and try to describe the

inter-relationships between them

Compare : examine the characteristics of the objects in question to

demonstrate their similarities and their differences

Page 8: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Contrast : examine the characteristics of the objects in question to

demonstrate their differences

Define : give a definition or state term of reference

Describe : give an account

Metode berpikir

Discuss : present the different aspects of a question or problem

Enumerate : give a listing

Evaluate : examine various sides of a question and try to reach a judgement

Examine critically : act as a judge or critic, appraise

Illustrate : give an example, explain, draw a figure

Prove : demonstrate or show by logical argument

Summarise : state the main points briefly

Penalaran

Proses penalaran (Penarikan Kesimpulan)

1. Penalaran Deduktif : menarik kesimpulan bersifat individual (khusus) dari

peryataan yang bersifat umum

Berpikir menggunakan rasio, tanpa perlu bukti nyata

Melahirkan aliran rasionalisme

Penerapan dalam mengarahkan penelitian mengikuti urutan : teori,

hipotesis, operasional, observasi, pengujian hipotesis

Hasil kajian teori dan kerangka berfikir bersifat jawaban sementara -

hipotesis

Harus diuji secara empirik

Logika hypothesis verifikasi

o Logika : Teori dan kerangka berfikir

o Hypotesis : Jawaban sementara

o Verifikasi : pembuktian empirik

Page 9: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

o Gabungan antara deduksi dan induksi

Karakteristik ilmiah (Sekarang)

Purposiveness : definite aim or purpose

Rigor : based a good theoritical, and carefully thoughout methodology

design

Testability : the hypothesis can be tested when data are collected, such

as statistic test

Replicability : the result of test hypothesis should be supported again

hwn the same type of research is repeated in other similar circumstance

Karakteristik ilmiah (Sekarang)

Precision and confidence

o Precision : refers to the closeness of findings to reality (confidence

interval).

o Confidence refers to the probability that our estimation are correct

(significant level p = 0.5)

Page 10: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Objectivity : the result should be based on facts (derived from actual data)

not on our subjective or emotional value

Generalizability

Page 11: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN III

Conceptual Framework of Industrial Engineering oleh

Senator Nur Bahagia Sasaran

Memahami disiplin baik yang terkait dengan:

• Cakupan keilmuan, bidang garapan dan profesi

• Perkembangan pola pikir, keilmuan dan keahlian

Materi

• Conceptual Framework of IE

• Evolution & Development of IE

Object : Natural System Artificial System Integrated System

Phenomena : Determistic Det./Probabilistic Prob/Uncertainty

Output : Theory/Knowledge Product/service Value Added

Performance : Truth Benefit Efficiency

Validity : Absolute Relative Contextual

Start : Curiosity Need/Problem Need/Problem

Profession : Scientist Engineer Industrial Engineer

Science

Prime objective: increase knowledge of natural system

Page 12: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Research

(Scientific Method)

• Formulate Hypothesis

• Execute Experiment

• Analyze Result

• Generalize Hypothesis Theory/Law

(New Knowledge)

• Publish the New Knowledge

Engineering

Prime objective: use the knowledge to design and develops usable devices,

structure and processes for better human life

Design Process

Identification of Need

Problem Definition

Search

Constraint

Criteria

Alternative Solution

Analysis

Decision

Specification

Communication

Basic Knowledge And Tool

Basic knowledge

Mathematics

Natural Sciences

Page 13: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Tool

Analysis

Synthesis

Process

Applied Research

Design

Characteristic Of Engineer

• Solve Problem

• Analyze

• Design System

– Creativity

Page 14: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

– Analysis

– Synthesis

Engineering Function

• Research

• Development

• Design

• Production &Testing

• Construction

• Operation

Early Engineering Era

• Egyptian Engineering (3200 BC)

• Mesopotamian Engineering (2000 BC)

• Greek Engineering (500 BC)

• Roman Engineering (320 BC)

• Oriental Engineering

• European Engineering

Modern Engineering Era

Page 15: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Why IE Was Born ?

Page 16: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

• As a Result of Industrial Revolution

• Need for Technically Trained People Who Could Plan, Organize, and Manage

the Operations of Large Complex System

• Need to Increase Productivity and Efficiency of Operation System

Pioneers Of IE

• Adam SMITH

• Charles BABBAGE

• Eli WHITNEY

• Henry TOWNE

• Frederick W TAYLOR

• Frank B GILBERTH

• Lillian GILBERTH

Adam SMITH

Page 17: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

The Engineer As Economist (1886)

Stressed the Need for Engineers to Be Concerned With the Profitability Effect of

Their Decisions

Frederick Winslow TAYLOR (1856-1915)

FW Taylor was Influenced by Towne and Wentworth

• 1874 : Machinist Apprentice in the Hydraulic Work

• 1983 : Mechanical Engineer From Stevens Institute and

Work at Midvale Steel Company

• 1881 : Began Study of Metal Cutting

• 1895 : Presented “A Piece Rate System” at ASME Meeting

• 1903 : Presented “ Shop Management”

• 1909 : Presented “ Principle of Scientific Management”

Principle of Scientific Management

Page 18: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. 1.Develop a science for each element of a man’s work, which replaces the

old rule of thumb method

2. Select scientifically and then train, teach, and develop the workman, whereas

previously he chose his own work methods and trained himself as best as he

could

3. Cooperate heartily with the men so as to ensure that all of the work being

done is in accordance with the principles of the science which has been

develop

4. There is almost an equal division of the work and the responsibility between

management and the workmen. The management takes over all work for

which they are better fitted than the workman.

Page 19: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Page 20: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Page 21: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Page 22: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Page 23: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN IV

MURNI

menemukan pengetahuan baru

TERAPAN

pengetahuan yang telah diketahui untuk memecahkan masalah kehidupan

1. SURVEY

2. EX. POST FACTO

3. EKPERIMEN

4. NATURALISTIK

5. POLICY RESEARCH

6. ACTION RESEARCH

7. EVALUASI

8. SEJARAH

Page 24: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Penelitian survey – berdasar sampel dari populasi – di generalisasi Eks Post Facto

– meneliti peristiwa yang telah terjadi Penelitian eksperimen pengaruh variabel

terhadap variable :

1. Pre eksperimen

2. True eksperimen

3. Factorial

4. Quasi eksperimenal

Naturalistik – kualitatif – alami bukan generalisasi tapi makna

Policy research masalah-masalah sosial

Action Research ( penelitian tindakan ) – menguji prosedur terhadap

perubahan

Penelitian evaluasi – sumatif (produk ) & formatif ( proses )

Penelitian sejarah : analisis logis terhadap kejadian masa lalu

Penelitian deskriptif

variabel mandiri, tanpa membuat perbandingan & menghubungkan.

Penelitian komparatif

Membandingkan

variabel mandiri , lebih dari Satu

Penelitian asosiatif,

mencari hubungan

Korelasi

Regresi

Penelitian eksperimen

o Adanya intervensi

o Melihat efek dari suatu manipulasi

o Eksperimen murni – memungkinkan pengendalian variabel pengacau

Page 25: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

o Eksperimen semu = kuasi eksperimen

Penelitian non eksperimen

o Tak ada intervensi

o Apa adanya – in nature

o Tak mungkin mengontrol semua variabel diluar

Di lab

Bisa eksperimen, survei, trial

Optimasi pengukuran, metoda, alat.

Obyektif, validitas, reliabilitas

PROSES PENELITIAN

SISTEMATIS

o TERSTUKTUR

o DIMENGERTI ORANG LAIN

o LANGKAH-LANGKAH JELAS

LOGIS

o RASIONAL - SILOGISME

o MUDAH DI CEK KEMBALI

o DAPAT DIPAKAI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

EMPIRIS

o SESUAI DENGAN KENYATAAN

o ALAT BANTU NYATA UNTUK KELIHATAN NYATA

REDUKTIF

o MENGURANGI MASALAH / KEBINGUNGAN

REPLICABLE & TRANSMITABLE

o DAPAT DILAKUKAN ORANG LAIN

Page 26: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

o DAPAT DIINFORMASIKAN

PERTEMUAN V

KERANGKA PENELITIAN

Merupakan langkah/kegiatan sistematis yang saling mendukung yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

Sangat ditentukan jenis penelitian

Proses Penelitian

o 3 tahapan utama

Perencanaan

Pelaksanaan

Penulisan laporan

o Desain penelitian meliputi:

Page 27: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Desain sampel

Desain instrumen

Desain analisis

Desain administrasi (sistem laporan)

Tahapan penelitian

o Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah

o Studi kepustakaan

o Perumusan hipotesis

o Identifikasi, klasifikasi, dan memberi definisi variabel – variabel

o Pemilihan/pengembangan alat pengumpul data

o Penentuan sampel penelitian

o Pengumpulan data

o Pengolahan dan analisis data

o Interpretasi hasil analisis data/penarikan kesimpulan

o Penyusunan laporan penelitian

Identifikasi dan Perumusan masalah

Masalah :

Pesoalan yan memerlukan pemecahan

Terjadi bila ada kesenjangan antara

yang seharusnya vs yang terjadi

yang diperlukan vs yang tersedia

harapan vs kenyataan

• Mengamati gejala (mata yang terlatih)

• Dapat ditemukan melalui :

1. bacaan

2. diskusi, seminar, pertemuan ilmiah

Page 28: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

3. pernyataan pemegang otoritas

4. pengamatan

5. pengalaman pribadi

Pemilihan Masalah

Pertimbangan kelayakan (relatif ) :

1. Mempunyai nilai penelitian :

- asli

- mempunyai nilai aplikasi ilmiah (dapat diuji)

- menyatakan hubngan antar variabel

2. Mempunyai fisibilitas :

- data dan metode pemecahan masalah

- biaya, waktu, tenaga

3. Sesuai kualifikasi peneliti

- menarik

- sesuai derajat ilmiah yang dimiliki

- sesuai kemampuan

Perumusan Masalah

1. Padat dan jelas

2. Sebaiknya dirumuskan dalam kalimat tanya

3. Dasar untuk perumusan hipotesis, tujuan penelitian dan judul

penelitian.

Studi Kepustakaan

Sumber bacaan

1. Kepustakaan umum : teori umum

textbook, ensiklopedi

1. Kepustakaan khusus : hal – hal khusus

jurnal, buletin

Page 29: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Kriteria :

kemutakhiran

relevansi

Perumusan Hipotesis

Hipotesis :

jawaban sementara/dugaan tentang masalah penelitian, yang

kebenarannya perlu diuji

taraf ketepatan dugaan dipengaruhi ketepatan landasan teori

hipotesis yang telah diuji melalui data dan fakta disebut tesis

(kebenaran)

Hipotesis yang baik harus sederhana, mempertimbangkan fakta yang

relevan, dapat diuji dengan aplikasi deduktif dan induktif

Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis (misal eksploratif dan

deskriptif)

Jenis Hipotesis

Berdasarkan fungsi

1. Hipotesis deskriptif :menggambarkan keadaan obyek penelitian

2. Hipotesis hubungan : hubungan antara 2 atau lebih dari variabel

3. Hipotesis perbedaan :perbedaan antara kelompok yang berlainan

Berdasarkan sifat

1. Hipotesis kerja : sesuai dugaan peneliti

2. Hipotesis nol : berlawanan dengan dugaan peneliti

3. Hipotesis statistik : dugaan besarnya parameter objek

Page 30: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN VI

KONSEP DAN VARIABEL

Konsep : abstraksi (generalisasi) dari fenomena alam

Contoh : matahari, kreatif, badan

Variabel :

- fokus pada aspek tertentu dari konsep

- Bagian konsep yang dapat diamati dan diukur

Contoh : badan (konsep)

fokus pada aspek tertentu, misalnya aspek tinggi

atau berat; maka “tinggi badan” atau “berat badan”

merupakan varaibel.

Page 31: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Variabel :

Faktor atau besaran yang nilainya (sifat atau kategorinya) lebih dari satu dan

dapat diukur.

Mengukur variabel ilmu sosial jauh lebih sulit karena bersifat abstrak,

ilmu eksak : relatif lebih mudah diukur karena bersifat riil, misalnya berat,

tinggi, luas, dan sebagainya.

JENIS-JENIS VARIABEL

1. Kontinu vs diskrit

Variabel kontinu : nilainya dapat ditentukan dalam suatu kontinum

dengan jarak jangkauan tertentu dengan desimal yang tidak terbatas;

dalam bentuk pecahan dan biasanya merupakan hasil pengukuran.

Variabel diskrit : nilainya dalam bentuk bulat dan dihasilkan dari

penghitungan.

2. Dependen vs independen :

Variabel dependen (tergantung/respon) nilainya tergantung pada

variable lain (variable independent/ bebas/ regressor).

Variabel independen nilainya bebas tidak tergantung pada

variabel lain, tetapi bisa mempengaruhi variabel lain

Variabel aktif, nilai atau kategorinya bisa dimanipulasi (diubah-ubah)

oleh peneliti pada saat akan melakukan penelitian, seperti : dosis

obat, shift kerja, dan lainnya.

Variabel atribut: tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti, seperti :

sikap, jenis kelamin, kecerdasan, dan lainnya.

Mendefinisikan variabel

Cara konstitutif : konsep atau konstrak didefinisikan dengan konsep atau

konstrak yang laih.

Page 32: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Contoh : “area” secara konstruktif didefinisikan sebagai “luas

sebidang tanah”.

Cara operasional : memberikan arti atau menspesifikasikan prosedur

kegiatan dalam mengukur variable tertentu.

Contoh : “kemampuan” didefinisikan secara operasional sebagai “uji

kemampuan berdasarkan nilai ujian akhir”.

Hubungan antar variabel

o Antara 2 variabel atau lebih bisa simetris atau tidak simetris

o Variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain

Hubungan asimetris 2 variabel : bivariat

Hubungan asimetris 3 variabel atau lebih : multivariate

Kerangka berpikir

Merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diindentifikasikan sebagai masalah penting

Kerangka berpikir memuat hal-hal:

Variabel- variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.

Harus dapat menunjukan dan menjelaskan hubungan antar variabel yang

diteliti dan teori yang mendasari.

Harus dapat menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau

negatif, berbentuk simetris atau interaktif (timbal balik)

Dapat dinyatkan dalam bentuk diagram

Page 33: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN VII

POPULASI DAN

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

A. Populasi

Populasi adalah totalitas semua individu atau data yang diperoleh dari hasil

menghitung maupun hasil pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif, dari

karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Populasi

merupakan obyek dari mana sampel diambil. Populasi ini dapat berupa orang atau

hal-hal yang ingin diketahui karakteristik atau ciri-cirinya.

Page 34: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Ciri penting dari statistika inferensial adalah proses yang bermula dari bagian

menuju keseluruhan. Maksudnya kita mempelajari 100 orang dari beberapa

Mahasiswa jurusan teknik yang dipilih secara acak dengan maksud membuat

generalisasi tentang seluruh Mahasiswa jurusan teknik. Kelompok kecil tersebut

disebut sampel atau contoh, dan kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi

disebut populasi.

Tujuan penarikan sampel dari populasi adalah memperoleh informasi

mengenai populasi tersebut, maka sangat penting agar individu yang dimasukkan ke

dalam sampel merupakan contoh yang representatif.

Hal penting dalam penarikan sampel adalah penetapan ciri-ciri (karakteristik)

populasi yang menjadi sasaran. Akan tetapi karena tidak mungkin mencapai seluruh

populasi sasaran, maka kita menetapkan ciri-ciri populasi terjangkau. Dari populasi

yang dapat dijangkau ini, peneliti menarik sampel bagi penelitiannya. Sampel yang

ditarik sedemikian rupa sehingga sampel tersebut mencerminkan populasinya.

Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan

elementer mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih dan

besarnya peluang tersebut tidak boleh sama dengan 0 (nol). Disamping itu

pengambilan sampel secara acak (random) haruslah menggunakan metode yang

tepat yang sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian. Meskipun sebuah

sampel terdiri dari sebagian populasi, tetapi sebagian dari populasi itu tidak selalu

SampelPopulasi yang

dapat dijangkauPopulasi Sasaran

Hasil Penyelidikan

Page 35: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

dapat disebut sebuah sampel apabila cara-cara pengambilannya tidak benar. Suatu

metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi.

2. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan

penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh.

3. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan.

4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-

rendahnya.

Dalam menentukan metode sampel yang akan digunakan dalam suatu

penelitian, si peneliti harus memperhatikan hubungan antara biaya, tenaga dan

waktu di satu pihak serta tingkat presisi yang dikehendaki di lain pihak. Apabila

jumlah biaya, tenaga dan waktu sudah dibatasi sejak semula, si peneliti harus

berusaha mendapatkan suatu metode pengambilan sampel yang menghasilkan

presisi yang tertinggi. Perlu disadari bahwa tingkat presisi yang tinggi tidak mungkin

dapat dicapai dengan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas. Yang mungkin dapat

dicapai ialah tingkat presisi tertentu dengan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas.

Kita perlu memperhatikan masalah efisiensi dalam memilih metode pengambilan

sampel.

Misalnya metode A dikatakan lebih efisien daripada metode B apabila untuk

sejumlah biaya, tenaga dan waktu yang sama, metode A itu dapat memberikan

tingkat presisi yang lebih tinggi; atau untuk tingkat presisi yang sama diperlukan

biaya, tenaga dan waktu yang lebih rendah.

B. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan data atau

informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dapat dikatakan sampel adalah

himpunan dari anggota polulasi.

Page 36: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Ukuran Sampel (Sample Size)

Sering timbul pertanyaan, berapa besarnya sampel (sample size) yang harus

diambil untuk mendapatkan data yang representatif. Beberapa peneliti menyatakan

bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10 persen dan ada pula peneliti lain

menyatakan bahwa besarnya sampel minimum 5 persen dari jumlah satuan-satuan

elementer dari populasi.

Mengenai ukuran sampel atau besarnya sampel yang harus diselidiki dalam

suatu penelitian tergantung pada: (1) keragaman karakteristik populasi; (2) tingkat

presisi yang dikehendaki; (3) rencana analisis; dan (4) tenaga, biaya, dan waktu.

Secara rinci keempat faktor tersebut akan dibahas berikut ini.

(1) Derajat keragaman (degree of homonegity) dari populasi

Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat di ambil. Apabila

populasi itu seragam sempurna (completely homogeneous), maka satu satuan

elementer saja dari seluruh populasi itu sudah cukup representatif untuk diteliti.

Sebaliknya apabila populasi itu amat tidak seragam (completely heterogeneous),

maka hanya pencacahan lengkaplah yang dapat memberikan gambaran yang

representatif.

(2) Presisi yang dikehendaki dari penelitian

Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar sampel yang harus

diambil. Jadi sampel yang besar cenderung memberikan penduga yang lebih

mendekati nilai yang sesungguhnya (true value). Pada sensus lengkap, presisi ini

menjadi mutlak karena nilai taksiran sama dengan nilai parameter. Dengan kata

lain dapat pula dikatakan bahwa antara besarnya sampel yang diambil dengan

besarnya kesalahan (error) terdapat hubungan yang negatif. Makin besar sampel

Page 37: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

yang di ambil, makin kecil pula kesalahan (penyimpangan terhadap nilai populasi

) yang di dapat.

(3) Rencana analisis.

Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang

dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan kebutuhan analisis, maka jumlah

sampel tersebut kurang mencukupi. Misalnya kita ingin menghubungkan tingkat

pendidikan responden dengan persepsi masyarakat dalam pemanfaatan air

bersih. Kalau kita membagi tingkat pendidikan responden secara terperinci,

misalnya: belum sekolah, belum tamat SD, tamat SD, belum tamat SMP, tamat

SMP, dan seterusnya, mungkin tidak cukup untuk mengambil 100 responden

karena akan terdapat banyak sel-sel dari matrik yang kosong. Begitu juga untuk

perhitungan analisis yang menggunakan perhitungan statistik yang rumit.

(4) Tenaga, biaya dan waktu.

Kalau menginginkan presisi yang tinggi maka jumlah sampel harus besar. Tetapi

apabila dana, tenaga dan waktu terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil

sampel yang besar, dan ini berarti bahwa presisinya akan menurun.

Walaupun besarnya sampel harus diambil dalam suatu penelitian didasarkan

atas keempat pertimbangan di atas, tetapi agar dapat menghemat waktu, biaya dan

tenaga, seorang peneliti harus dapat memperkirakan besarnya sampel yang diambil

sehingga presisinya dianggap cukup untuk menjamin tingkat kebenaran hasil

penelitian. Jadi peneliti sendirilah yang menentukan tingkat presisi yang

dikehendaki, yang selanjutnya berdasarkan presisi tersebut dapat menentukan

besarnya sampel.

Page 38: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Besar ukuran sampel tergantung pada:

(1) Kadar pentingnya penelitian. Apabila hasil penelitian akan digunakan untuk

menentukan dasar kebijakan, lebih baik menggunakan sampel besar.

(2) Homogenitas unit-unit sampel. Secara umum makin mirip unit-unit sampel

dalam populasi, makin kecil sampel yang dibutuhkan untuk memperkirakan

parameter populasi.

(3) Derajat presisi, makin akurat hasil yang diharapkan, maka ukuran sampel makin

besar.

(4) Tingkat kepercayaan yang diinginkan. Makin tinggi tingkat kepercayaan yang

diinginkan makin besar ukuran sampel yang dibutuhkan.

(5) Analisis yang digunakan. Analisis multivariat membutuhkan sampel yang lebih

besar dari pada analisis bivariat.

(6) Jumlah variabel yang akan diteliti. Penelitian yang banyak melibatkan variabel,

memerlukan ukuran sampel yang besar.

(7) Jenis/desain penelitian. Penelitian korelasional memerlukan sampel lebih besar

(minimal 30 subyek), penelitian komparatif lebih kecil (minimal masing-maisng

15 subyek tiap kelompok), penelitian eksperiman minimal 8-10 subyek tiap

kelompok. Sedangkan untuk penelitian deskriptif, dianjurkan menggunakan

ukuran sampel 10%-20% dari populasi yang terjangkau.

(8) Tingkat resiko. Percoban yang sifatnya merusak atau berbahaya, semakin besar

risiko, maka sampel semakin kecil.

(9) Metode penarikan sampel. Ukuran sampel pada penarikan sampel berkelompok

(cluster sampling) lebih besar dibandingkan dengan simpel random sampling.

(10)Biaya, waktu, dan tenaga. Pemilihan sampel mempertimbangkan biaya, waktu,

dan tenaga.

Page 39: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Rancangan Penarikan Sampel

(1) Merumuskan persoalan yang ingin diketahui.

(2) Menentukan populasi penelitian

(3) Menentukan unit sampling. Unit sampling adalah satuan terkecil menjadi

anggota sampel. Misalnya untuk mengetahui tingkat pendidikan keluarga,

unitnya adalah ayah, ibu, dan anak (nenek tidak termasuk).

(4) Menentukan cara pengukuran dan penilaian. Misalnya untuk mengukur tingkat

kepuasan konsumen, perlu dirancang alat ukurnya.

(5) Menentukan cara pengumpulan data, apakah dengan wawancara, melakukan

tes, dsb.

(6) Menentukan metode analisis yang akan digunakan.

(7) Menentukan ukuran sampel. Jangan terlalu kecil, tetapi jangan terlalu besar.

(8) Menentukan teknik pengambilan sampel agar sampel representatif.

2. Teknik Penarikan Sampel

Pada dasarnya ada dua macam teknik penarikan sampel, yaitu pengambilan

sampel secara random (random sampling) atau probability sampling, dan

pengambilan sampel yang bersifat tidak random, yaitu sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu; misalnya purposif sampling.

Pada bagian ini akan dibahas metode pengambilan sampel secara random

yang meliputi sampel random sederhana (simple random sampling), sampel random

sistematik (systematic random sampling), sampel random distratifikasi (stratified

random sampling), sampel random gugus sederhana (simple cluster random

sampling), dan sampel random gugus tertahap.

1. Pengambilan Sampel Random Sederhana

Page 40: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Sampel random sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian

rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi

mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel.

Misalnya jika banyaknya unit dalam populasi adalah N dan ukuran sampel adalah n,

maka besarnya peluang setiap unit elementer untuk terpilih sebagai sampel adalah

n/N. Ini berarti bahwa setiap (semua) unit elementer dalam populasi harus dapat

diidentifikasi dan termuat dalam kerangka sampling.

Metode pengambilan sampel dengan random sederhana dapat ditempuh

melalui cara undian, tabel bilangan random, atau dengan menggunakan komputer.

Suatu hal yang perlu dicatat adalah bahwa pengambilan sampel secara

random dapat digunakan apabila unit-unit elementer dalam populasi mempunyai

karakteristik yang homogen atau dapat dianggap homogen. Jika unit-unit elementer

dalam populasi tidak homogen, maka pengambilan sampel dengan random

sederhana belum dapat digunakan, dan mungkin kita menggunakan teknik lain,

misalnya pengambilan sampel dengan cara random distratifikasi.

2. Pengambilan Sampel Random Sistematik (systematic Random Sampling)

Apabila banyaknya satuan elementer dalam populasi cukup besar dan telah

tersusun secara sistematik dalam suatu daftar atau telah tersusun menurut pola

atau aturan tertentu, maka cara pengambilan sampel dengan random sederhana

kurang tepat digunakan, yang sesuai adalah sistematik random sampling.

Sistematik random sampling adalah cara pengambilan sampel, dimana hanya

unsur pertama yang dipilih secara random, sedang unsur-unsur berikutnya dipilih

secara sistematik menurut suatu pola tertentu.

Page 41: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Secara teknik pengambilan sampel dengan cara sistematik random dapat

dijelaskan sebagai berikut. Misalkan jumlah satuan-satuan elementer dalam

populasi adalah N dan ukuran sampel yang dikehendaki adalah n, maka hasil bagi

N/n dinamakan interval sampel dan bisanya diberi simbol k. Unsur pertama dalam

sampel dipilih secara random dari satuan elementer bernomor urut 1 sampai

dengan k dari populasi. Jika yang terpilih adalah satuan elementer bernomor urut s,

maka unsur-unsur selanjutnya dalam sampel ditentukan sebagai berikut:

Unsur pertama = s

Unsur kedua = s + k

Unsur ketiga = s + 2k

Unsur keempat = s + 3k, dan seterusnya.

Misalnya jumlah unit dalam populasi sebesar 200 unit, dan besar sampel

yang dikehendaki misalnya 40 unit. Berarti k = 200/40 = 5.

Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor urut 1 – 5. Jika yang terpilih

adalah unit dengan nomor urut 3, unit-unit sampel berikutnya adalah (3 + 5) = 8, (3 +

10) = 13, (3 + 15) = 18, (3 + 20) = 23, dan seterusnya, sehingga diperoleh unit sampel

sebanyak 40 unit.

3. Pengambilan Sampel Random Distratifikasi (Stratified Random Sampling)

Jika satuan-satuan elementer dalam populasi tidak homogen, maka

pengambilan sampel dengan cara random tidak dapat digunakan. Oleh karena itu,

pada kasus di mana karakteristik populasi tidak homogen, maka populasi dapat

distratifikasi atau dibagi-bagi ke dalam sub-sub populasi sedemikian, sehingga

satuan-satuan elementer dalam masing-masing sub-populasi menjadi homogen.

Kemudian pengambilan sampel dengan cara random dapat dilakukan pada setiap

Page 42: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

sub-populasi. Perlu dipahami bahwa pengertian homogenitas dalam hal ini terkait

dengan variabel penelitian. Misalnya, kita ingin meneliti pengetahuan metodologi

Mahasiswa dalam menyusun tugas akhir di Universitas Esa Unggul Jakarta.

Populasinya adalah semua Mahasiswa yang kuliah di universitas Esa Ungul. Jelas

bahwa populasi tidak homogen, karena di Universitas esa unggul misalnya terdapat

lima program studi dengan jurusan yang berbeda-beda. Untuk itu, populasi dibagi-

bagi menjadi lima sub-populasi, yaitu sub-populasi prodi 1, sub-populasi prodi 2,

sub-populasi prodi 3, sub-populasi prodi 4, dan sub-populasi prodi 5. Kemudian

ditetapkan ukuran sampel untuk masing-masing sub-populasi, boleh proporsional

boleh juga tidak.

Jika tidak proporsional, misalnya dapat diambil 100 orang untuk setiap sub-

populasi, sehingga diperoleh 500 orang yang akan menjadi sampel penelitian.

Pengambilan 100 orang dari setiap sub-populasi tersebut dilakukan secara random.

Jika proporsional, misalnya populasi terdiri dari 5 kelompok prodi atau strata

yang mempunyai ciri berbeda, populasi memerlukan penarikan sampel yang diwakili

secara proporsional.

Misalnya

Prodi I : jumlah anggota populasi = 120 Mahasiswa

Prodi 2 : jumlah anggota populasi = 80 Mahasiswa

Prodi 3 : jumlah anggota populasi = 60 Mahasiswa

Prodi 4 : jumlah anggota populasi = 140 Mahasiswa

Prodi 5 : jumlah anggota populasi = 100 Mahasiswa

Proporsi jumlah anggota populasi tiap prodi = 120 : 80 : 60 : 140 : 100.

Apabila ukuran sampel yang dinginkan 50, maka:

Page 43: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Sampel dari prodi 1 =

120500

x 50=12 Mahasiswa

Sampel dari prodi 2 =

80500

x 50= 8 Mahasiswa

Sampel dari prodi 3 =

60500

x 50= 6 Mahasiswa

Sampel dari prodi 4 =

140500

x 50=14 Mahasiswa

Sampel dari prodi 5 =

100500

x 50=10 Mahasiswa

Pengambilan sampel di masing-masing prodi dilakukan secara acak.

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan metode

pengambilan sampel random distratifikasi, yaitu :

a. Ada kriteria yang jelas sebagai dasar untuk membuat stratifikasi, misalnya

pogram studi berbeda karena berbeda jurusan.

b. Kriteria yang digunakan tersebut berdasarkan data pendahuluan yang telah

diperoleh atau dapat juga berdasarkan pengetahuan teoretik.

c. Jika ukuran sampel proporsional, maka harus diketahui dengan tepat jumlah

satuan-satuan elementer yang ada di setiap sub-populasi.

Keunggulan metode pengambilan sampel ini adalah sangat mungkin semua

ciri dalam populasi yang heterogen dapat terwakili, dan dimungkinkan bagi peneliti

untuk menyelidiki perbedaan antara sub-sub populasi atau memasukkan sub-sub

populasi sebagai variabel moderator dari penelitian.

4. Pengambilan Sampel Random gugus Sederhana (Simple Cluster Random

Sampling)

Page 44: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Sampai saat ini pembahasan yang dilakukan adalah mengenai metode

sampling di mana analisis atau satuan penelitian (misalnya orang, rumah, bidang

tanah, dan lain-lain) sudah tersusun dalam suatu daftar.

Dalam praktek kita sering kali dihadapkan dengan kenyataan di mana kerangka

sampling yang digunakan untuk dasar pemilihan sampel belum tersedia atau tidak

lengkap atau bahkan sangat sulit diperoleh. Untuk mengatasi hal tersebut, unit-unit

analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang disebut clusters

dan ini akan merupakan satuan-satuan dari mana sampel akan diambil.

Pengambilan gugus yang akan menjadi sampel dilakukan secara random, dengan

catatan bahwa gugus-gugus yang ada dalam populasi mempunyai ciri yang

homogen. Semua unit analisis yang ada dalam gugus terpilih harus diselidiki.

Misalnya populasi penelitian kita adalah warga masyarakat di Kabupaten A,

tetapi daftar dari warga masyarakat tersebut sulit diperoleh. Dalam kasus ini, warga

masyarakat di Kabupaten A dikelompokkan ke dalam Kelurahan, kemudian dipilih

secara random 3 Kelurahan untuk menjadi sampel penelitian. Jadi sampel yang

diselidiki adalah semua warga masyarakat yang berada pada tiga Kelurahan sampel

tersebut.

5. Pengambilan Sampel Random Gugus Bertahap

Dalam praktek sering dijumpai populasi yang letaknya sangat tersebar secara

geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampling dari semua

unsur-unsur yang terdapat dalam populasi. Untuk mengatasi hal ini, unit-unit

analisis dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang merupakan satuan-satuan dari

mana sampel akan diambil. Pengambilan sampel melalui tahap-tahap tertentu.

Page 45: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Satu populasi dapat dibagi ke dalam gugus tingkat pertama; gugus-gugus

tingkat pertama dapat dibagi lagi ke dalam gugus-gugus tingkat kedua; gugus-gugus

tingkat kedua dapat dibagi lagi ke dalam gugus-gugus tingkat ketiga; dan seterusnya.

Sebagai contoh, jika kita mempunyai populasi warga masyarakat di Propinsi

A, populasi tersebut dapat dibagi kedalam kabupaten-kabupaten sebagai gugus

tingkat pertama, Kecamatan-kecamatan sebagai gugus-gugus tingkat kedua, dan

desa-desa sebagai gugus tingkat ketiga. Cara pengambilan sampel untuk contoh ini

misalnya sebagai berikut :

a. Dipilih lima Kabupaten secara random dari X Kabupaten di Propinsi A.

b. Dari masing-masing Kabupaten terpilih, dipilih tiga Kecamatan secara random,

sehingga diperoleh 15 Kecamatan sampel.

c. Dari masing-masing Kecamatan sampel dipilih lagi secara random dua desa,

sehingga diperoleh 30 desa sampel.

d. Semua warga masyarakat yang berada pada ke-30 desa sampel tersebut akan

diselidiki sebagai sampel penelitian.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel1

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa SMP Negeri kelas 1 tahun

pelajaran 2004/2005 di Kecamatan Pasarkemis Kabupaten Tangerang. Adapun

teknik pengambilan sampel, dipilih secara multistage random sample yakni

sampling acak yang dilakukan berdasarkan gugus bertahap. Teknik pengambilan

sampel ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo2 dan Kerlinger3 yang menyatakan

bahwa pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan dengan cara membagi wilayah 1 Maksum, 2004. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Siswa Dan Kemampuan Awal Siswa

Dengan Hasil Belajar Matematika, Jakarta: Tesis.2 Soekidjo Notoatmojo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,

h. 87-88.3 Fred N. Kerlinger. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral, diterjemahkan olehLandung R

Simatupang. Yogyakarta: Universitaas Gadjah Mada, h. 207.

CONTOH : POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Page 46: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

populasi ke dalam sub-sub populasi, dan tiap-tiap sub populasi dibagi kedalam

bagian-bagian yang lebih kecil, dan seterusnya.

Dalam penelitian ini, mula-mula diambil beberapa sekolah sebagai sampel.

Dari beberapa sekolah yang terkena sampel ini diambil beberapa kelas sebagai

sampel, dan akhirnya dari beberapa kelas yang terkena sampel tersebut diambil

beberapa siswa sebagai sampel. Sedangkan untuk menentukan ukuran sampel

yang representatif mewakili populasi dengan tingkat kepercayaan 95% diambil

berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan,4 sehingga diperoleh ukuran sampel yang

diperlukan tergambar pada teknik pengambilan sampel berikut ini:

Stage I:Mengambil secara random 2 sekolah dari 3 sekolah negeri dengan jumlah

kelas 17 kelas.

Stage II: Mengambil secara random 5 kelas dari 17 kelas dengan jumlah siswa

190 siswa

Stage III: Dari 190 Siswa, dicari sampelnya berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan ,

sehingga diperoleh 127 siswa.

Selanjutnya untuk memperoleh data empirik tentang variabel perhatian

orang tua siswa, dipilih 40 siswa sebagai responden uji coba. Sedangkan 127 siswa

dari SMPN 1 Pasarkemis dan SMPN 3 Pasarkemis dipilih sebagai responden

penelitian akhir. Data dari masing-masing responden dijaring melalui kuesioner

tertutup dengan menggunakan skala bertingkat (rating-scale) Likert.

Penggunaan adopsi dari skala Likert pada penelitian ini didasarkan pada

pendapat Djaali bahwa skala Likert ialah skala yang dapat dipergunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

4 Sugiyono. 2001. Statistik Nonparametris: Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, h. 11-12.

Page 47: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

suatu gejala atau fenomena pendidikan5, Sedangkan Selltiz menyatakan

penggunaan skala Likert lebih mudah dikonstruksi dari pada skala Thurstone selain

itu skala Likert memberikan koefisien korelasi lebih tinggi dari pada skala Thurstone.6

Untuk memperoleh data empirik tentang variabel kemampuan awal,

masing-masing reponden/sumber data dijaring melalui tes akademik umum dengan

instrument tes baku yang telah tersedia, sedangkan untuk variabel terikat hasil

belajar matematika siswa dijaring melalui tes bentuk pilihan ganda yang

instrumentnya disusun oleh peneliti

6. Pemilihan Alat Pengumpulan Data

Kesalahan yang sering terjadi

Jenis alat pengumpul data tidak tepat

Skala pengukuran tidak sesuai dengan karakteristik data yang akan

dikumpulkan

Contoh:

Teknik wawancara : performance appraisal pimpinan

Skala likert : opini responden berpendidikan rendah

Alat Pengumpul Data Yang Baik

Validitas (kasahihan)

sejauh mana “ jenis alat ukur ” sesuai untuk mengukur apa yang ingin diukur

ketepatan Reliabilitas (keandalan)

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya konsistensi

orang sama, waktu berlainan5 Djaali, Pudji Muljono dan Ramly. 2000. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, h. 40.6 Lewis R. Aiken 1997. Psychological Testing and Assessment. London: Allyn and Bacon, h. 254.

Page 48: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

orang beda, waktu berlainan

1. Metode test – retest

- sampel yang sama diukur 2 kali, alat ukur sama

- jarak waktu 2 minggu

- alat ukur ideal jika H1 = H2

- reliabilitas alat ukur korelasi H1 dan H2

- nilai dapat dibandingkan dengan “ tabel angka kritik nilai r “

2. Metode test – pretest paralel

Gunakan 1 obyek, dengan 2 alat ukur

reliable kedua alat ukur memberi hasil sama

Gunakan 2 obyek, dengan 1 alat ukur

PERTEMUAN IX

PENELITIAN SAMPEL

4 Parameter y menentukan “Sample representative “

1. Variabel Populasi

Tingkat keragaman (heterogenetis) Individu dalam populasi

2. Ukuran / besar sample

Makin besar makin representative

Makin homogen ukuran kecil, cukup representatif

3. Teknik Penentuan sample

Populasi tidak homogen sempurna makin acak representatif

4. Kecermatan memasukkan cirri-ciri populasi

Makin lengkap cirri populasi y dimasukkan dalam sample makin

representative sampel

Page 49: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

SIFAT METODE PENGAMBILAN SAMPEL IDEAL

1. Memberikan gambaran keseluruhan populasi

2. Sederhana, mudah pelaksanaan

3. Efisien keterangan sebanyak mungkin, biaya rendah

4. memberikan gambaran tingkat ketelitian

UKURAN SAMPEL

5 % ukuran populasi

10 % ukuran populasi

Tergantung heterogenitas individu dalam populasi

Faktor Pertimbanganh Menentukan Ukuran Sampel

1. Derajat keragaman populasi

2. Tingkat ketelitian yang diinginkan

3. Analsisis yang direncanakan

4. Tenaga, Biaya dan Waktu

METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Secara Acak (random / probability)

2. Tidak Acak

Beberapa contoh :

a. Pngambilan Sampel Acak Sederhana

Tiap individu populasi punya kesempatan sama jadi anggota sampel

Besarnya peluang

Page 50: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Cara pengambilan sample

1. Diundi Tiap Individu Pop

Tidak sesuai untuk pop besar

Sulit mengundi sempurna

Kecenderungan angka favorit

2. Gunakan Tabel Random

Sesuai untuk pop besar

Kesempatan sama untuk tiap individu

Populasi bersifat homogen

b. Pengambilan Sampel Sistematis (Systematic Sampling)

- Ukuran populasi harus besar

- Populasi homogen

- Cara

Individu I, dipilih acak

Interval sample k = N/n

Nisal : S, S + K, S + 2K

c. Pengambilan Sampel Acak Distratifikasi (Stratified Random Sampling)

- Populasi tidak homogen

- Populasi berlapis (strata) homogen

- Tiap lapisan diambil sample secara acak

- Syarat penggunaan

Kriteria membuat stratifikasi harus jelas (variable)

Ada data pendahuluan populasi, variable Y dipakai

Jumlah individu tiap lapisan

- Besar sample tiap lapisan berimbang

tidak berimbang

Page 51: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- Contoh : perlu n total = 150

N stratum I = 1500 n stratum I = 1500/3000 x 150 = 75

N stratum II = 1000 n stratum II = 1000/3000 x 150 = 50

N stratum III = 500 n stratum III = 500/3000 x 150 = 25

3000 150

d. Pengambilan Sampel Gugus Sederhana (Simple Cluster Sampling)

- Tidak ada data lengkap tentang populasi

- Individu dikelompokkan menurut gugus

Contoh : Penelitian terhadap kabupaten

Dipilih desa secara acak (pantai, gunung)

e. Pengambilan Sampel Gugus Bertahap

- Populasi dibagi jadi gugus tingkat I

- Gugus tingkat I tingkat II

Contoh : Penelitian terhadap suatu propinsi

Sample tingkat I : Kabupaten terpilih

Sample tinglat II : Desa terpilih dan seterusnya

f. Pengambilan Sampel Wilayah ( Area Sampling )

Daerah penelitian wilayah-wilayah sample

g. Pengambilan Sampel Tidak Acak

- Berdasarkan pertimbangan tertentu (tujuan penelitian)

- Perlu diketahui sifat populasi sample = populasi

7. PENGUMPULAN DATA

Jenis Data

Primer : Langsung dari sumber pertama

Page 52: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Sekunder : Tidak langsung dari sumber pertama

Disusun dalam bentuk tertulis

Kualitas data primer ditentukan :

1. Mutu alat pengumpul/ pengukur “ validitas & reabilitas

2. Kualifikasi pengumpul data

3. Ketertiban prosedur

Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

1. Pengukuran

Bidang Ilmu Alat Ukur Hasil Pengukuran

Eksakta Instrumentasi fisik/ baku Kontinyu, berdistribusi normal

Interval : suhu

Rasio : waktu, panjang

Diskrit

Ordinal : kualitas bahan

Sosial 1. Wawancara

2. Observasi

3. Kuisioner

4. Kombinasi

Kontinyu

Rasio : rata-rata umur

Rata-rata penghasilan

Diskrit

Nominal : agama, kelamin

Ordinal : kelas ekonomi

2. Penghitungan Diskrit Rasio : ∑ penduduk

Page 53: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

A. OBSERVASI (Pengamatan)

Tujuan : mengamati mengerti eksplorasi obyek penelitian

Obyek : belum banyak diketahui

Syarat pelaksanaan :

1. Pengamatan harus sistematis

2. Keadaan obyek waja

3. Obyek harus representative

4. Pengamatan valid reliable

Cara pengamatan :

1. Partisipatif : peneliti menjadi bagian kelompok ŷ diamati

2. Non partisipatif : peneliti berada di luar kelompok ŷ diamati

P. Partisipatif P. Non Partisipatif

Keuntungan

- Obyek tidak terpengaruh oleh

kehadiran pengamat

Kerugian

- Pengamat mudah terpengaruh

oleh obyek tidak tajam

- Pengamat lebih obyektif dan

tajam

- Obyek menjadi tidak wajar

karena merasa diamati

Perlu diperhatikan :

1. Rumusan hipotesis dan tujuan penelitian mengarahkan

pengamatan

2. Teknik pengamatan terkontrol standar ukuran obyektif

3. Pencatatan kondisi pengamatan keterbatasan

4. Hindari prasangka (pengamatan subyektif)

Page 54: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

B. WAWANCARA

- Proses mengumpulkan informasi melalui komunikasi verbal (Tanya

jawab)

- Proses komunikasi antara responden (R) dan pewawancara (P)

ditentukan : saling mengenal atau tidak saling mengenal

- Jika tidak saling mengenal, hasil ditentukan :

1. Sikap, bakat, pengalaman (P)

2. Keahlian (P) agar (R) mau berbicara

3. Jenis informasi ŷ dikumpulkan (sensitif)

JENIS PENGGUNAAN WAWANCARA

1. Pengobatan kejiwaan (psikoterapi ) validitas

2. Keahlian (P) agar (R) mau berbicara

3. jenis informasi ŷ dikumpulkan (sensitive)

KLASIFIKASI WAWANCARA

1. WAKTU PENGGUNAAN

- awal penelitian/ studi pendahuluan

- eksplorasi data

- akhir penelitian konfirmasi hasil

2. JENIS & TUJUAN PENELITIAN

- pengumpulan pendapatan

- mengungkap fakta

- motivasi (selera) : riset pasar

Page 55: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

3. KEBEBASAN DAN KEDALAMAN

- tercermin pada bentuk pertanyaan, lama dan frekuensi

wawancara

- jenis

a. W. KLINIS

- jumlah pertanyaan sedikit, monolog

- berulang-ulang, tidak diarahkan oleh (P)

- (P) diperhatikan jawaban, tingkah laku, kosa kata

- untuk mengatasi hambatan kejiwaan

b. W. MENDALAMN

- (P) lebih direktif, berulang

- masalah gerak kejiwaan (introvert, reaktif)

c. W. DENGAN JAWABAN BEBAS

- pertanyaan tidak direncanakan

- mempelajari stimulasi t3 dengan banyak pertanyaan

d. W. TERFOKUS

- sama dengan no. c

- ada teman sebagai acuan

e. W. DENGAN PERTANYAAN TERBUKA

- kurang bebas

- pertanyaan direncanakan sebelumnya

- mengikuti urutan t3

f. W. DENGAN PERTANYAN TERTUTUP

- paling tidak bebas

- (R) hanya memilih jawaban ŷ disediakan

Page 56: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

SITUASI

Waktu

Tempat

Kehadiran orang lain

Sikap masyarakat

PEWAWANCARA

Karakteristik sosial

Ketrampilan berkomunikasi

Motivasi

Rasa aman

Peka untuk ditayangkan

Sukar untuk ditayangkan

Tingkat minat

Sumber kekhawatiran

Faktor yang mempengaruhi interaksi dalam wawancara

RESPONDEN

Karakteristik sosial Kemampuan menjawab Kemauan menjawab

Page 57: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

C. KUISIONER (Angket)

- Alat komunikasi antara (P) dan (R) berupa daftar pertanyaan

- Diisi oleh (R)

- Jenis : 1. Kuisioner wawancara

2. Kuisioner tertulis, perhatikan :

- Data tidak sensitif

- (R) mampu menuangkan pikiran secara tertulis

PENYEBARAN KUISIONER

Pertimbangan

1. Tingkat ketelitian hipotesis

2. Kejujuran jawaban

3. Kedalaman informasi

4. Jenis responden

5. Biaya

UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH (R) YANG MENJAWAB

1. Dirangsang agar mau mengisi :

Tampilan menarik, anonim, kegunaannya, singkat, mudah

dimengerti

2. Mengingatkan (R) agar mengisi

Kirimkan susulan, kirim surat

JENIS KUISIONER

1. K. Tertutup

2. K. Terbuka

3. K. Kombinasi tertutup & terbuka

Page 58: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- selain pilihan jawaban, kesempatan menjawab bebas

K. TERBUKA K. TERTUTUP

Keuntungan :

- (R) bebas menjawab

- Jawaban dapat menggali obyek

lebih luas

Kerugian :

- Pengolahan data sulit

- Pengisian makan waktu

- Harapan pengembalian

- Hasil penelitian dipengaruhi

kemampuan (R)

- Pengisian lebih cepat

- Harapan dikembalikan lebih

besar

- Pengolahan data mudah

- (R) tidak bebas menjawab

- Pilihan jawaban mungkin

tidak lengkap

- Tidak membuka obyek

penelitian seluas-luasnya

SECARA UMUM :

1. ∑ pertanyaan sedikit

pertanyaan tidak

direncanakan

2. ∑ pertanyaan besar

pertanyaan

direncanakan

Jawaban kompleks/ kaya, mendalam

Kebebasan berkomunikasi (P&R)

Pusat perhatian pada (R)

Waktu tidak terbatas, bisa berulang

Jawab pendek, kaku, kedalam terbatas

Kurang bebas berkomunikasi

Pusat perhatian pada permasalahan

Waktu terbatas, biasanya satu kali

PERLU DIPERHATIKAN

Page 59: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Pengetahuan (R) tentang permasalahan

2. Teknik mengungkapkan informasi

3. Kondisi ŷ mungkin dihadapi (P) :

- (R) tidak sadar apa ŷ ingin diungkapkan

- (R) tidak punya cukup informasi

4. Penerimaan (R)/ penolakan interpretasi berbeda

5. Sikap (P)

6. Saat “Rawan”

PERSYARATAN PENYUSUNAN KUISIONER

1. Rumusan Pertanyaan

a. Bahasa sederhana, mudah dimengerti, sesuai dengan (R)

b. Kalimat pendek

c. Bebas anggapan : (R) punya pengetahuan/ pengalaman t3

d. Melindungi harga diri (R)

e. Hindari kata-kata dengan arti ganda/ tidak jelas

f. Tiap pertanyaan hanya menyajikan satu pikiran

2. Susunan Pertanyaan

a. Mulai dari pertanyaan ŷ mudah sulit

b. Mulai dari pertanyaan ŷ sifatnya menarik

c. Pertanyaan bersifat “agak pribadi” dibagian akhir kuisioner

d. Jika perlu, lebih dari satu pertanyaan untuk satu sasaran

3. Waktu pengisian tidak terlalu lama (+ 30-45 menit)

Pengujian Kuisioner : (pre-test)

1. Banyak jawaban “tidak tahu” pertanyaan tidak jelas

2. Banyak jawaban “ya” atau “tidak” pertanyaan terlalu mengarah

eksplorasi

Page 60: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

3. Banyak pertanyaan tidak dijawab pertanyaan sulit

dimengerti

4. Banyak jawaban pada bangun terbuka pilihan kurang

lengkap

BANYAK PENYUSUNAN KUISIONER

1. Merumuskan pertanyaan

2. Menentukan format jawaban

3. Menyusun introduksi

4. Seleksi butir-butir pokok pertanyaan

RUMUSAN PERTANYAAN

Pertanyaan tepat : dipersepsi sama oleh semua responden

1. Hindari bias dalam pertanyaan

2. Hindari pertanyaan bermakna ganda

3. Hindari pertanyaan yang tidak dapat dipahami

4. Hati-hati penggunaan kata kunci

FORMAT JAWABAN

Kebebasan dan kedalaman dalam menjawab pertanyaan sangat terbka –

agak terbuka – agak tertutup – sangat tertutup – bipolar

1. Bagaimana pendapat Anda tentang tindakan/ kebijakan Pemerintah

mengatasi perekonomian

2. Apa yang harus dilakukan Perusahaan untuk menstabilkan nilai Rupiah

3. Sistem kurs apa ŷ diterapkan untuk menstabilkan nilai Rupiah

4. Apakaha nda setuju dengan penerapan Sistem Dewan Mata Uang

a. Sangat setuju d. Sangat tidak setuju

Page 61: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

b. Setuju e. Tidak tahu

c. Tidak setuju

5. Apakah Anda punya simpanan Deposito

a. Punya b. Tidak punya

PENGUKURAN & PENGOLAHAN DATA

PENGUKURAN

Menghubungkan konsep ŷ abstrak (teori) dengan gejala empiris ŷ nyata

Contoh :

Jika temperatur naik, sepotong logam jadi lebih panjang

perlu alat ukur

BEDA PENGUKURAN BIDANG SOSIAL & EKSAKTA

EKSAKTA

Objek jelas kongkrit mudah diukur & dipahami

Langsung mengukur obyek ŷ dimaksud

SOSIAL

Obyek abstrak sulit dibayangkan & diukur

Diukur melalui indikan (cirri-ciri/ atribut) obyek

Contoh :

Teknologi tingkat otomatis

Tingkat persaingan ∑ perusahaan sejenis

Ketrampilan karyawan lama pengalaman, lingkup pekerjaan

PENGUKURAN

Definisi : penetapan/ pemberian angka terhadap objek atau

Page 62: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

fenomena menurut aturan tertentu

Jenis-jenis Ukuran

1. Nominal

2. Ordinal

3. Interval

4. Rasio

1. Ukuran Nominal

- angka diberikan pelayanan tangibles = 1

- contoh : kualitas pelayanan responsiveness = 2

- Tidak ada operasi matematika reliability = 3

2. Ukuran Ordinal

- pengertian ranking

- contoh = penyebab “botlleneck”

- kecepatan (waktu proses) mesin = 1

- operator = 3

- bahan baku = 2

3. Ukuran Interval

- sifat ordinal + (jarak sama)

- jarak yang sama untuk set objek

- tidak memberikan jumlah absolute dari objek

4. Ukuran Rasio

- mencakup semua ukuran (nominal + ordinal + interval)

- nilai absolut dari objek yang diukur

- mempunyai titik nol

Proses pengukuran terdiri atas :

Page 63: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Memilih peristiwa yang diamati

2. Menggunakan angka/symbol untuk mewakili aspek ŷ diukur

3. Menerapkan aturan pemetaan (hubungan pengamatan dengan symbol)

Jenis Skala Ciri-ciri Skala Operasi Empiris

1. Nominal

2. Ordinal

3. Interval

4. Rasio

Tidak ada urutan, jarak, ataut

itik awal yang unik

Berurutan, tidak ada jarak atau

titik awal yang unik

Berurutan dan berjarak, tetapi

tidak ada titik awal yang unik

Berurutan, berjarak, dan

memiliki titik awal yang unik

Penentuan kesamaan

Penentuan nilai lebih besar

atau kecil daripada

Penentuan kesamaan interval

atau selisih

Penentuan kesamaan rasio

Page 64: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN VIII

Pemilihan Alat Pengumpulan Data

Kesalahan yang sering terjadi

Jenis alat pengumpul data tidak tepat

Skala pengukuran tidak sesuai dengan karakteristik data yang akan

dikumpulkan

Contoh:

- Teknik wawancara : performance appraisal pimpinan

- Skala likert : opini responden berpendidikan rendah

Alat Pengumpul Data Yang Baik

1. Validitas (kasahihan)

sejauh mana “ jenis alat ukur ” sesuai untuk mengukur apa yang ingin

diukur ketepatan

2. Reliabilitas (keandalan)

indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya

konsistensi

orang sama, waktu berlainan

orang beda, waktu berlainan

Pengukuran Reliabilitas

1. Metode test – retest

- sampel yang sama diukur 2 kali, alat ukur sama

- jarak waktu 2 minggu

- alat ukur ideal jika H1 = H2

- reliabilitas alat ukur korelasi H1 dan H2

Hasil sama

Page 65: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- nilai dapat dibandingkan dengan “ tabel angka kritik nilai r “

2. Metode test – pretest paralel

• Gunakan 1 obyek, dengan 2 alat ukur

reliable kedua alat ukur memberi hasil sama

• Gunakan 2 obyek, dengan 1 alat ukur

Koefisien realibilitas

Rumus korelasi

Page 66: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN IX

PENELITIAN SAMPEL

5 Parameter y menentukan “Sample representative “

1. Variabel Populasi

Tingkat keragaman (heterogenetis) Individu dalam populasi

2. Ukuran / besar sample

Makin besar makin representative

Makin homogen ukuran kecil, cukup representatif

3. Teknik Penentuan sample

Populasi tidak homogen sempurna makin acak representatif

4. Kecermatan memasukkan cirri-ciri populasi

Makin lengkap cirri populasi y dimasukkan dalam sample makin

representative sampel

SIFAT METODE PENGAMBILAN SAMPEL IDEAL

1. Memberikan gambaran keseluruhan populasi

2. Sederhana, mudah pelaksanaan

3. Efisien keterangan sebanyak mungkin, biaya rendah

4. memberikan gambaran tingkat ketelitian

UKURAN SAMPEL

5 % ukuran populasi

10 % ukuran populasi

Tergantung heterogenitas individu dalam populasi

Faktor Pertimbanganh Menentukan Ukuran Sampel

Page 67: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Derajat keragaman populasi

2. Tingkat ketelitian yang diinginkan

3. Analsisis yang direncanakan

4. Tenaga, Biaya dan Waktu

METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Secara Acak (random / probability)

2. Tidak Acak

Beberapa contoh :

h. Pngambilan Sampel Acak Sederhana

Tiap individu populasi punya kesempatan sama jadi anggota sampel

Besarnya peluang

Cara pengambilan sample

1. Diundi Tiap Individu Pop

Tidak sesuai untuk pop besar

Sulit mengundi sempurna

Kecenderungan angka favorit

2. Gunakan Tabel Random

Sesuai untuk pop besar

Kesempatan sama untuk tiap individu

Populasi bersifat homogen

i. Pengambilan Sampel Sistematis (Systematic Sampling)

- Ukuran populasi harus besar

- Populasi homogen

- Cara

Individu I, dipilih acak

Page 68: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Interval sample k = N/n

Nisal : S, S + K, S + 2K

j. Pengambilan Sampel Acak Distratifikasi (Stratified Random Sampling)

- Populasi tidak homogen

- Populasi berlapis (strata) homogen

- Tiap lapisan diambil sample secara acak

- Syarat penggunaan

Kriteria membuat stratifikasi harus jelas (variable)

Ada data pendahuluan populasi, variable Y dipakai

Jumlah individu tiap lapisan

- Besar sample tiap lapisan berimbang

tidak berimbang

- Contoh : perlu n total = 150

N stratum I = 1500 n stratum I = 1500/3000 x 150 = 75

N stratum II = 1000 n stratum II = 1000/3000 x 150 = 50

N stratum III = 500 n stratum III = 500/3000 x 150 = 25

3000 150

k. Pengambilan Sampel Gugus Sederhana (Simple Cluster Sampling)

- Tidak ada data lengkap tentang populasi

- Individu dikelompokkan menurut gugus

Contoh : Penelitian terhadap kabupaten

Dipilih desa secara acak (pantai, gunung)

l. Pengambilan Sampel Gugus Bertahap

- Populasi dibagi jadi gugus tingkat I

Page 69: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- Gugus tingkat I tingkat II

Contoh : Penelitian terhadap suatu propinsi

Sample tingkat I : Kabupaten terpilih

Sample tinglat II : Desa terpilih dan seterusnya

m. Pengambilan Sampel Wilayah ( Area Sampling )

Daerah penelitian wilayah-wilayah sample

n. Pengambilan Sampel Tidak Acak

- Berdasarkan pertimbangan tertentu (tujuan penelitian)

- Perlu diketahui sifat populasi sample = populasi

PENGUMPULAN DATA

Jenis Data

Primer : Langsung dari sumber pertama

Sekunder : Tidak langsung dari sumber pertama

Disusun dalam bentuk tertulis

Kualitas data primer ditentukan :

1. Mutu alat pengumpul/ pengukur “ validitas & reabilitas

2. Kualifikasi pengumpul data

3. Ketertiban prosedur

Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

3. Pengukuran

Bidang Ilmu Alat Ukur Hasil Pengukuran

Eksakta Instrumentasi fisik/ baku Kontinyu, berdistribusi normal

Page 70: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Interval : suhu

Rasio : waktu, panjang

Diskrit

Ordinal : kualitas bahan

Sosial 5. Wawancara

6. Observasi

7. Kuisioner

8. Kombinasi

Kontinyu

Rasio : rata-rata umur

Rata-rata penghasilan

Diskrit

Nominal : agama, kelamin

Ordinal : kelas ekonomi

4. Penghitungan Diskrit Rasio : ∑ penduduk

D. OBSERVASI (Pengamatan)

Tujuan : mengamati mengerti eksplorasi obyek penelitian

Obyek : belum banyak diketahui

Syarat pelaksanaan :

5. Pengamatan harus sistematis

6. Keadaan obyek waja

7. Obyek harus representative

8. Pengamatan valid reliable

Cara pengamatan :

3. Partisipatif : peneliti menjadi bagian kelompok ŷ diamati

4. Non partisipatif : peneliti berada di luar kelompok ŷ diamati

Page 71: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

P. Partisipatif P. Non Partisipatif

Keuntungan

- Obyek tidak terpengaruh oleh

kehadiran pengamat

Kerugian

- Pengamat mudah terpengaruh

oleh obyek tidak tajam

- Pengamat lebih obyektif dan

tajam

- Obyek menjadi tidak wajar

karena merasa diamati

Perlu diperhatikan :

1. Rumusan hipotesis dan tujuan penelitian mengarahkan

pengamatan

2. Teknik pengamatan terkontrol standar ukuran obyektif

3. Pencatatan kondisi pengamatan keterbatasan

4. Hindari prasangka (pengamatan subyektif)

E. WAWANCARA

- Proses mengumpulkan informasi melalui komunikasi verbal (Tanya

jawab)

- Proses komunikasi antara responden (R) dan pewawancara (P)

ditentukan : saling mengenal atau tidak saling mengenal

- Jika tidak saling mengenal, hasil ditentukan :

4. Sikap, bakat, pengalaman (P)

5. Keahlian (P) agar (R) mau berbicara

6. Jenis informasi ŷ dikumpulkan (sensitif)

JENIS PENGGUNAAN WAWANCARA

Page 72: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Pengobatan kejiwaan (psikoterapi ) validitas

2. Keahlian (P) agar (R) mau berbicara

3. jenis informasi ŷ dikumpulkan (sensitive)

KLASIFIKASI WAWANCARA

4. WAKTU PENGGUNAAN

- awal penelitian/ studi pendahuluan

- eksplorasi data

- akhir penelitian konfirmasi hasil

5. JENIS & TUJUAN PENELITIAN

- pengumpulan pendapatan

- mengungkap fakta

- motivasi (selera) : riset pasar

6. KEBEBASAN DAN KEDALAMAN

- tercermin pada bentuk pertanyaan, lama dan frekuensi

wawancara

- jenis

a. W. KLINIS

- jumlah pertanyaan sedikit, monolog

- berulang-ulang, tidak diarahkan oleh (P)

- (P) diperhatikan jawaban, tingkah laku, kosa kata

- untuk mengatasi hambatan kejiwaan

b. W. MENDALAMN

Page 73: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- (P) lebih direktif, berulang

- masalah gerak kejiwaan (introvert, reaktif)

c. W. DENGAN JAWABAN BEBAS

- pertanyaan tidak direncanakan

- mempelajari stimulasi t3 dengan banyak pertanyaan

d. W. TERFOKUS

- sama dengan no. c

- ada teman sebagai acuan

e. W. DENGAN PERTANYAAN TERBUKA

- kurang bebas

- pertanyaan direncanakan sebelumnya

- mengikuti urutan t3

f. W. DENGAN PERTANYAN TERTUTUP

- paling tidak bebas

- (R) hanya memilih jawaban ŷ disediakan

Page 74: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

SITUASI

Waktu

Tempat

Kehadiran orang lain

Sikap masyarakat

PEWAWANCARA

Karakteristik sosial

Ketrampilan berkomunikasi

Motivasi

Rasa aman

ISI WAWANCARA

Peka untuk ditayangkan

Sukar untuk ditayangkan

Tingkat minat

Sumber kekhawatiran

Faktor yang mempengaruhi interaksi dalam wawancara

RESPONDEN

Karakteristik sosial Kemampuan menjawab Kemauan menjawab

Page 75: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

F. KUISIONER (Angket)

- Alat komunikasi antara (P) dan (R) berupa daftar pertanyaan

- Diisi oleh (R)

- Jenis : 1. Kuisioner wawancara

2. Kuisioner tertulis, perhatikan :

- Data tidak sensitif

- (R) mampu menuangkan pikiran secara tertulis

PENYEBARAN KUISIONER

Pertimbangan

6. Tingkat ketelitian hipotesis

7. Kejujuran jawaban

8. Kedalaman informasi

9. Jenis responden

10. Biaya

UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH (R) YANG MENJAWAB

3. Dirangsang agar mau mengisi :

Tampilan menarik, anonim, kegunaannya, singkat, mudah dimengerti

4. Mengingatkan (R) agar mengisi

Kirimkan susulan, kirim surat

JENIS KUISIONER

4. K. Tertutup

5. K. Terbuka

6. K. Kombinasi tertutup & terbuka

- selain pilihan jawaban, kesempatan menjawab bebas

K. TERBUKA K. TERTUTUP

Page 76: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Keuntungan :

- (R) bebas menjawab

- Jawaban dapat menggali obyek

lebih luas

Kerugian :

- Pengolahan data sulit

- Pengisian makan waktu

- Harapan pengembalian

- Hasil penelitian dipengaruhi

kemampuan (R)

- Pengisian lebih cepat

- Harapan dikembalikan lebih

besar

- Pengolahan data mudah

- (R) tidak bebas menjawab

- Pilihan jawaban mungkin

tidak lengkap

- Tidak membuka obyek

penelitian seluas-luasnya

SECARA UMUM :

3. ∑ pertanyaan sedikit

pertanyaan tidak

direncanakan

4. ∑ pertanyaan besar

pertanyaan

direncanakan

Jawaban kompleks/ kaya, mendalam

Kebebasan berkomunikasi (P&R)

Pusat perhatian pada (R)

Waktu tidak terbatas, bisa berulang

Jawab pendek, kaku, kedalam terbatas

Kurang bebas berkomunikasi

Pusat perhatian pada permasalahan

Waktu terbatas, biasanya satu kali

PERLU DIPERHATIKAN

7. Pengetahuan (R) tentang permasalahan

8. Teknik mengungkapkan informasi

9. Kondisi ŷ mungkin dihadapi (P) :

Page 77: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

- (R) tidak sadar apa ŷ ingin diungkapkan

- (R) tidak punya cukup informasi

10. Penerimaan (R)/ penolakan interpretasi berbeda

11. Sikap (P)

12. Saat “Rawan”

PERSYARATAN PENYUSUNAN KUISIONER

4. Rumusan Pertanyaan

g. Bahasa sederhana, mudah dimengerti, sesuai dengan (R)

h. Kalimat pendek

i. Bebas anggapan : (R) punya pengetahuan/ pengalaman t3

j. Melindungi harga diri (R)

k. Hindari kata-kata dengan arti ganda/ tidak jelas

l. Tiap pertanyaan hanya menyajikan satu pikiran

5. Susunan Pertanyaan

a. Mulai dari pertanyaan ŷ mudah sulit

b. Mulai dari pertanyaan ŷ sifatnya menarik

c. Pertanyaan bersifat “agak pribadi” dibagian akhir kuisioner

d. Jika perlu, lebih dari satu pertanyaan untuk satu sasaran

6. Waktu pengisian tidak terlalu lama (+ 30-45 menit)

Pengujian Kuisioner : (pre-test)

1. Banyak jawaban “tidak tahu” pertanyaan tidak jelas

2. Banyak jawaban “ya” atau “tidak” pertanyaan terlalu mengarah

3. Banyak pertanyaan tidak dijawab pertanyaan sulit dimengerti

4. Banyak jawaban pada bangun terbuka pilihan kurang lengkap

BANYAK PENYUSUNAN KUISIONER

5. Merumuskan pertanyaan

6. Menentukan format jawaban

eksplorasi

Page 78: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

7. Menyusun introduksi

8. Seleksi butir-butir pokok pertanyaan

RUMUSAN PERTANYAAN

Pertanyaan tepat : dipersepsi sama oleh semua responden

5. Hindari bias dalam pertanyaan

6. Hindari pertanyaan bermakna ganda

7. Hindari pertanyaan yang tidak dapat dipahami

8. Hati-hati penggunaan kata kunci

FORMAT JAWABAN

Kebebasan dan kedalaman dalam menjawab pertanyaan sangat terbka – agak terbuka –

agak tertutup – sangat tertutup – bipolar

6. Bagaimana pendapat Anda tentang tindakan/ kebijakan Pemerintah mengatasi

perekonomian

7. Apa yang harus dilakukan Perusahaan untuk menstabilkan nilai Rupiah

8. Sistem kurs apa ŷ diterapkan untuk menstabilkan nilai Rupiah

9. Apakaha nda setuju dengan penerapan Sistem Dewan Mata Uang

a. Sangat setuju d. Sangat tidak setuju

b. Setuju e. Tidak tahu

c. Tidak setuju

10. Apakah Anda punya simpanan Deposito

a. Punya b. Tidak punya

Page 79: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PENGUKURAN & PENGOLAHAN DATA

PENGUKURAN

Menghubungkan konsep ŷ abstrak (teori) dengan gejala empiris ŷ nyata

Contoh :

Jika temperatur naik, sepotong logam jadi lebih panjang

perlu alat ukur

BEDA PENGUKURAN BIDANG SOSIAL & EKSAKTA

EKSAKTA

Objek jelas kongkrit mudah diukur & dipahami

Langsung mengukur obyek ŷ dimaksud

SOSIAL

Obyek abstrak sulit dibayangkan & diukur

Diukur melalui indikan (cirri-ciri/ atribut) obyek

Contoh :

Teknologi tingkat otomatis

Tingkat persaingan ∑ perusahaan sejenis

Ketrampilan karyawan lama pengalaman, lingkup pekerjaan

PENGUKURAN

Definisi : penetapan/ pemberian angka terhadap objek atau

fenomena menurut aturan tertentu

Jenis-jenis Ukuran

1. Nominal

2. Ordinal

3. Interval

4. Rasio

Page 80: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

5. Ukuran Nominal

- angka diberikan pelayanan tangibles = 1

- contoh : kualitas pelayanan responsiveness = 2

- Tidak ada operasi matematika reliability = 3

6. Ukuran Ordinal

- pengertian ranking

- contoh = penyebab “botlleneck”

- kecepatan (waktu proses) mesin = 1

- operator = 3

- bahan baku = 2

7. Ukuran Interval

- sifat ordinal + (jarak sama)

- jarak yang sama untuk set objek

- tidak memberikan jumlah absolute dari objek

8. Ukuran Rasio

- mencakup semua ukuran (nominal + ordinal + interval)

- nilai absolut dari objek yang diukur

- mempunyai titik nol

Proses pengukuran terdiri atas :

4. Memilih peristiwa yang diamati

5. Menggunakan angka/symbol untuk mewakili aspek ŷ diukur

6. Menerapkan aturan pemetaan (hubungan pengamatan dengan symbol)

Jenis Skala Ciri-ciri Skala Operasi Empiris

5. Nominal

6. Ordinal

Tidak ada urutan, jarak, ataut

itik awal yang unik

Berurutan, tidak ada jarak atau

titik awal yang unik

Penentuan kesamaan

Penentuan nilai lebih besar

atau kecil daripada

Page 81: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

7. Interval

8. Rasio

Berurutan dan berjarak, tetapi

tidak ada titik awal yang unik

Berurutan, berjarak, dan

memiliki titik awal yang unik

Penentuan kesamaan interval

atau selisih

Penentuan kesamaan rasio

Page 82: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN X

PENGUMPULAN DATA

Jenis Data

Primer : Langsung dari sumber pertama , diperoleh dengan metode pengumpulan data

Sekunder : Tidak langsung dari sumber pertama , telah disusun dalam bentuk

tertulis

Kualitas data primer ditentukan :

Mutu alat pengumpul/ pengukur “ validitas & reabilitas

Kualifikasi pengumpul data

Ketertiban prosedur

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

Pengukuran : bersifat kontinyu, diskrit

Penghitungan : data bersifat diskrit Contoh : ∑ penduduk

Proses pengukuran

1. OBSERVASI

Tujuan : mengamati, mengerti, eksplorasi obyek penelitian

Obyek : belum banyak diketahui

Syarat pelaksanaan :

Page 83: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Pengamatan harus sistematis

Keadaan obyek waja

Obyek harus representative

Pengamatan valid reliable

OBSERVASI

Perhatikan :

Rumusan hipotesis dan tujuan penelitian mengarahkan pengamatan

Teknik pengamatan terkontrol, standar ukuran obyektif

Pencatatan kondisi pengamatan keterbatasan

Hindari prasangka (pengamatan subyektif)

Metode pengamatan

Partisipatif : peneliti menjadi bagian kelompok ŷ diamati

Non partisipatif : peneliti berada di luar kelompok ŷ diamati

WAWANCARA

Proses mengumpulkan informasi melalui komunikasi verbal (Tanya jawab)

Proses komunikasi antara responden dan pewawancara

Ditentukan : saling mengenal atau tidak

Jika tidak saling mengenal, hasil ditentukan :

Sikap, bakat, pengalaman (P)

Keahlian (P) agar (R) mau berbicara

Jenis informasi ŷ dikumpulkan (sensitif)

Page 84: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN XII

artikel asli (hasil penelitian)

catatan pendek ttg penelitian atau metode

ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)

tanggapan/sanggahan

JUDUL

I. surat, koreksi

II. Jumlah kata 12-15 kata

III. Mencerminkan isi dengan pas

IV. Memuat kata-kata kunci

V. Tidak ada singkatan, rumus, jargon

VI. Tidak ada kata “pengaruh”, “studi”, “beberapa”, “pengamatan pada”, ...

VII. Biasanya tidak mengandung kata kerja

VIII. Tak ada metafora seperti puisi, peribahasa

IX. Terjemahannya dalam bahasa Inggris

X. Contoh kurang baik: “Beras: Materi sejati untuk hidup”

PENULIS

Urutan nama penulis harus sudah disepakati

Penulis harus bertanggung jawab atas isi

Taat asas dalam menuliskan nama, khususnya mereka yang tidak memiliki nama

keluarga

Jangan seperti ini: Johara Dj.

Tetapkan penulis korespondensi (diberi tanda)

Semua nama ditulis tanpa gelar

Page 85: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

ALAMAT

Alamat pos (lebih permanen)

Alamat lebih lengkap untuk penulis korespondensi

Kelaziman sekarang dengan alamat e-mail

Untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan

lembaga asal (jika ada)

Contoh tidak baik: Staf pengajar pada Jurusan xxx, Universitas ...

ABSTRAK

Periksa ketentuan jumlah kata maksimum (biasanya 200)

Supaya hemat kata, jangan mengulang judul dalam abstrak

Periksa ketentuan jumlah paragraf

Periksa keutuhan isi abstrak (bukan pengantar)

Hal yang perlu dimuat: pendapat baru, pendekatan atau metode yang diterapkan, hasil-

hasil penting, simpulan

Tidak ada pengacuan ke tabel, ilustrasi, rujukan

Singkatan harus dijelaskan, atau kalau tidak akan digunakan lagi dalam abstrak,

singkatan tidak perlu diperkenalkan

Abstrak berbahasa Inggris: gunakan bantuan program Word

PENDAHULUAN

Berisi latar belakang permasalahan

Hipotesis (kalau ada)

Status ilmiah dewasa ini

Sering mengacu pustaka yang menjadi landasan atau alasan penelitian

Cara pendekatan atau memecahkan masalah (Mungkin tidak semua masalah yang akan

diatasi)

Tujuan penelitian

Biasanya tidak terlalu ekstensif: ada yang hanya 3-4 paragraf, atau 2 halaman ketik spasi

ganda

Page 86: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Manfaat penelitian tidak perlu (terbawa dari format usulan penelitian)

METODE

Apakah uraian sudah terperinci (bahan – penarikan contoh – analisis – pengolahan data)

keterulangan hasil dapat dijamin

Jika metode mengacu pada prosedur standar, tulis standarnya

Jangan mengacu prosedur praktikum

Kurang baik:

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “deskriptif” atau

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “eksperimen”

Jangan gunakan bentuk kalimat perintah

Alat seperti gunting, gelas ukur, pensil, ... tak perlu ditulis, tetapi perincilah peralatan

analitis (bahkan sampai ke tipe)

Satuan SI untuk kuantitas

Singkatan yang sudah standar

HASIL

Sajikan secara bersistem lihat ‘tujuan penelitian’ atau hipotesis

Hanya data yang berkait dengan tujuan

Sederhanakan tabel yang terlalu besar & rumit

Tidak ada data yang ditampilkan berulang

Hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik (beri nomor dan diacu dalam

teks)

Jangan menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi tetapi nyatakan dengan kalimat

yang memberi penguatan temuan penelitian

PEMBAHASAN

Tidak mengulang hasil secara ekstensif

Tidak sekadar menarasikan hasil

Tunjukkan hubungan yang ada di antara fakta-fakta selama pengamatan

Sudahkah hasil penelitian diberi makna?

Beri kesan kecendekiaan peneliti

Page 87: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Berargumentasi secara logis dalam menafsir dan memberi implikasi

Adakah keterbatasan temuan?

Adakah spekulasi yang berlebihan?

Apakah pendapat penulis terkemas dalam paragraf yang baik?

SIMPULAN dan SARAN

Tidak mengulang hasil secara verbatim

Buatlah generalisasi dengan hati-hati (perhatikan keterbatasan hasil temuan)

Implikasi temuan dapat ditulis

Saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian (tidak mengada-ada)

Kalau penelitian harus dilanjutkan, yang mana? bagaimana?

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih kepada pihak pemberi dana, bahan dan sarana penelitian, sponsor,

yang pantas?

Semua nama yang tercantum sudah dikonfirmasi

Ungkapan secara wajar

CATATAN KAKI

Hindari catatan kaki dalam teks karena dapat

mengganggu konsentrasi pembaca

Lebih hemat: gunakan catatan akhir (end note)

Lambang yang digunakan: angka superior (1,2), huruf

PUSTAKA/REFERENSI

superior (a, b), atau lambang (*, §)

Lihat aturan jurnal (sistem nomor atau nama-tahun)

Perhatikan singkatan untuk nama jurnal: Phys. (= Physics), Biol. (= Biology)

Cermati mutu pustaka acuan (keprimeran dan kemutakhiran > 80%)

Periksa kelengkapan nama pengarang (nama depan dan nama belakang)

Sesuaikan dengan acuan di dalam teks

Periksa kelengkapan identitas artikel jurnal (volume, namar halaman)

Periksa nama penerbit dan satu nama kota: New York: Academic Press

Page 88: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

KEBAHASAAN

Ejaan: Pedoman Ejaan yang Disempurnakan

Penggunaan tanda baca koma, titik koma, titik dua, huruf kapital

Contoh: ... lemari, meja, dan kursi.

Penyesuaian ejaan: phospat fosfat

et al. et al.

Kata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

dirubah diubah

coklat cokelat

seluruh vs. semua

masing-masing vs. setiap

berat vs. bobot

sirop vs. sirup

respon respons

Peristilahan lihat Glosarium Istilah (Pusat Bahasa)

mikroba mikrob

temperatur suhu

bromocresol purple ungu bromokresol

berat vs. bobot

dirjen vs. ditjen

Ragam kalimat Tesaurus bahasa Indonesia

Paragraf: 1 paragraf 1 kalimat?

Tata bahasa: penggunaan kata “di mana”

“sehingga”, “sedangkan” (k. hubung) bukan awal kalimat

Lainnya:

... antara ... dan ... (bukan ... antara ... dengan ...)

... terdiri dari ... ... terdiri atas ...

... tergantung dari ... ... bergantung pada ...

... 2,0 – 2,5 gr 2,0-2,5 g

Page 89: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

ILUSTRASI

Gambar (grafik garis, histogram, bar chart, diagram lingkar, bagan, potret, peta, denah,

sketsa, spektrum senyawa) dan tabel

Kalau perlu diperkecil, misalnya spektrum dan kromatogram senyawa

Fungsi:

makna lebih luas daripada ungkapan dengan kalimat

informasi lebih terperinci tetapi tidak memakan tempat

dapat dilihat secara terpadu

lebih menarik

sarana untuk membangun argumen dalam bagian Pembahasan

Syarat keefektifan ilustrasi

kegunaan: artinya ilustrasi harus memperkuat teks

diletakkan berdekatan dengan teks yang bersangkutan (tugas tata letak)

mudah diingat karena jelas, sederhana, menarik, dan self explanatory

seringkali dibedakan spasi dan ukuran font untuk ilustrasi dan teksnya

ilustrasi yang diperoleh dari pustaka perlu disebutkan sumbernya; bila dilindungi

hak cipta, mintakan izin resmi

Ilustrasi diberi nomor urut sesuai dengan kemunculannya dalam teks

Ilustrasi harus dirujuk sekurang-kurangnya satu kali dalam teks sebelumnya, misalnya

… seperti ditunjukkan pada Gb. 7.

… nyata dari lintasan kurva pada Tabel 3.

… menyatakan bentuk sigmoid (Gambar 1).

Perhatikan penggunaan huruf kapital untuk kata gambar dan tabel yang diikuti

nomor.

Grafik Garis

Page 90: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

menampilkan arah kecenderungan dan menggambarkan kisaran; melukiskan

nilai kontinum dengan kelakuan peubah bebas (sumbu X) dan peubah takbebas

(sumbu Y)

pada area gambar dapat dimuat bermacam-macam garis dan bintik data.

Untuk meningkatkan keefektifan:

beri judul (caption)

lengkapi dengan legenda

kurangi atau redam garis bantu yang tidak perlu

bedakan tebal garis: misalnya tebal kisi:sumbu:kurva = 1:1,4:2

bedakan jenis garis, misalnya garis padat dan garis teritik, dan hati-hati bila ada

garis yang berpotongan

bedakan bintik data

tak perlu garis tambahan untuk menjelaskan kurva

Untuk informasi kualitatif: tidak diperlukan skala pada sumbunya, cukup arah

saja

Untuk informasi kuantitatif: nyatakan skala pada sumbunya, lengkapi satuan

(perhatikan letak satuan), dan kadang-kadang diperlukan kisi (grid)

Bagan

tidak terperinci seperti potret

Bagan alir: menampilkan kaitan langkah-langkah dalam proses, hubungan

antarunsur

Gunakan anak panah (kalau perlu)

Teks dapat ditulis dalam berbagai bentuk kotak, elips, dsb. untuk membedakan

mana yang produk dan mana yang proses

Diagram Lingkar

= pie chart: pecahan atau porsi dari suatu entitas

Dibandingkan dengan histogram; kurang dapat memperlihatkan perbandingan

secara tepat

Dapat dibuat dengan kesan datar (dua dimensi), atau “tiga dimensi”

Page 91: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Uraian sedapat-dapatnya dimasukkan ke dalam diagram → jumlah pangsa < 7,

dan pangsa minimum 5%

Kalau mungkin pangsa diurutkan dari yang terbesar, dari posisi pk. 12.00

Pangsa dapat diberi warna atau shade, asalkan jangan terkesan “ramai”

Diagram Batang

menampilkan beberapa perbandingan

Setiap batang masih dapat dibagi menjadi ruas-ruas

data yang ditampilkan bersifat diskret

cara lain untuk menambah informasi: gambar perspektif 3-dimensi

salah satu ragam: posisi batang horizontal

lebar kolom harus seragam, jarak antarkolom bisa dihilangkan kalau jumlah

batang banyak, anggota satu set kolom bisa dibedakan dengan shade atau

pattern, dan bahkan bisa digabung jika ada pertumpangtindihan data

ragam lain: diagram waktu; batang diposisikan horizontal dan dapat diberi ruas-

ruas untuk menunjukkan target dan kenyataan yang dicapai selama pelaksanaan

kegiatan

Tabel

memungkinkan satu atau beberapa set fakta disajikan secara tepat

mirip seperti sumbu X dan Y tetapi tidak perlu ada makna kuantitatif dan

beberapa “peubah bebas” dapat dimasukkan

dapat memuat informasi dengan magnitude yang beragam. Narasi bisa lebih

banyak daripada narasi gambar jika penulis bisa memanfaatkan potensinya

cara mengefektifkan tabel:

satuan harus seragam (di seluruh tabel, atau kolom, atau baris)

angka signifikan perlu diperhatikan, tidak perlu semua desimal ditulis

gunakan hanya satuan SI

penyejajaran angka berdasarkan desimal

rata kiri lebih baik

bedakan 0, tak ada data, dan tak diuji

Page 92: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

kurangi garis bantu terutama garis vertikal; biasanya 3 garis horizontal

sudah cukup

bentuk tidak terlalu panjang dan “kurus”, optimumkan pemakaian ruang;

pemecahan: potong dua berdasarkan panjang dan letakkan

berdampingan atau: tukar dimensi tabelnya

Kerangka Tabel

Unsur penting untuk tabel: judul, tajuk (heading), catatan kaki tabel (table

footnote).

Contoh yang kurang baik

Judul

singkat tetapi memberi informasi lengkap mengenai isi tabel

Page 93: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

diakhiri titik

hanya huruf pertama yang kapital

dapat mencantumkan satuan

dapat mencantumkan pustaka sumber

Kepala kolom

tempat sempit: buat kepala yang singkat tetapi jangan membingungkan

menjelaskan data yang muncul dalam kolom ybs.

dapat memuat satuan

Baris entri:

huruf kapital hanya pada kata pertama

menjelaskan data yang muncul dalam baris ybs.

dapat memuat satuan

Catatan kaki tabel dapat memuat

perincian eksperimen

keterbatasan data

jumlah eksperimen

keterangan statistika

pustaka sumber

arti lambang a, b, c, dan non-numerik lain yang tercantum dalam tabel

Daftar

daftar hanya memiliki 1 atau 2 kolom

tidak perlu diberi nomor, judul, catatan kaki

dapat disusun vertikal, rata kanan tetapi tidak sejajar dengan teks

dapat diberi nomor “entri” tetapi tidak perlu diberi bullet

nomori dengan angka arab

setiap “entri” tidak perlu diakhiri titik dan tidak perlu diawali huruf kapital

susunan daftar yang lebih baik ialah horizontal dengan urutan (1) ….., (2), ….., dan (n)

contoh tabel atau daftar yang kurang berguna → lebih baik diungkapkan dengan teks

Page 94: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Foto

umumnya redaksi meminta foto dicetak pada kertas glossy

untuk meningkatkan keefektifan potret:

gambar yang fokus (tidak kabur)

benar-benar menampilkan yang dimaksud, tidak terganggu oleh objek

lain

jumlahnya tidak banyak

ada skala (pembanding ukuran)

Page 95: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN XIII

Proposal Penelitian

Usulan penelitian yang diajukan oleh seseorang/instansi/organisasi untuk menghasilkan

“output” tertentu

Jenis proposal (pembiayaan)

1. inisiatif dan kepentingan peneliti sendiri

2. Kepentingan pihak lain ( pesanan dari instansi-instansi )

SKRIPSI

Karya tulis akademik hasil studi atau penelitian yang disusun secara sistematis

berdasarkan metode ilmiah, baik melalui penelitian induktif maupun deduktif, yang

dilakukan oleh mahasiswa di bawah pengawasan pembimbingnya.

Menilai kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan selama

menempuh program pendidikan.

Berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah yang dikaji,

kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan masalah, tujuan dan cara

pelaksanaan studi untuk memecahkan masalah, serta pembahasan hasil dan

implikasinya.

Proposal penelitian

1. Preliminary Proposal

2. Technical Proposal

proposal pendahuluan , disusun secara ringkas.

Isinya meliputi :

Page 96: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Identifikasi dan perumusan masalah.

Perumusan hipotesis/dugaan dasar.

Penetuan kerangaka konseptual dan metode untuk memecahkan masalah.

Penetapan tujuan penelitian.

Penetapan luas jangkauan (Scope) penelitian.

Waktu, tenaga, alat dan bahan yang diperlukan.

Perkiraan besarnya biaya yang diperlukan.

Technical Proposal

1. Judul (Title) penelitian.

2. Latar belakang masalah penelitian.

3. Identifikasi dan perumusan masalah.

4. Landasan teori (Teoritical Fram Work).

5. Batasan-batasan/definisi-definisi.

6. Perumusan hipotesis/dugaan dasar.

7. Penetapan tujuan penelitian.

8. Ruang lingkup (Scokep) penelitian.

9. Perkiraan manfaat (Value), hasil penelitian.

10. Strategi dan metode penelitian

11. Penentuan jumlah waktu dan tenaga.

12. Alat dan bahan yang diperlukan.

13. Perhitungan jumlah biaya penelitian.

14. Pengumpulan dan pengolahan serta analisa data.

15. Penyusunan/penulisan laporan penelitian.

Strategi dan metode penelitian :

o Penetapan jenis metode penelitian yang digunakan.

o Penentuan populasi dan sample (Contoh).

o Penetapan (Definisi Operational) variable-variabel.

o Penentuan alat ukur (Incl.validitas & Reliabilitasnya).

o Penentuan jenis dan jumlah data yang akan dikumpulkan.

Page 97: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

o Penentuan struktur organisasi pelaksana peneliti beserta tugasnya.

o Membuat struktur hari kerja (Work Breakdown Struktur)

o Penyusunan jadwal pelaksanaan penelitian

Pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan

mengapa penelitian dilakukan, tujuan, dan hipotesisnya jika ada. Berikan alas an yang

kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alas an meamilih kasus tersebut, perumusan atau

pendekatan masalah, metode yang akan digunakan, dan manfaat hasil penelitian.

menggambarkan pandangan menyeluruh yang berhubungan atau ada kaitannya dengan

masalah penelitian.

diarahkan kepada masalah dan pentingnya pemecahan masalah tersebut.

RUMUSAN MASALAH

Merupakan bagian penting (pintu)

Menjelaskan pokok masalah

Runtut, fokus, ringkas

TUJUAN PENELITIAN

Hasil yang diharapkan

Rencana yang akan dilakukan penelitian

Pertanyaan penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjebak pada penelitian yang melebar, hingga banyak sekali macam data

yang harus dikumpulkan,

Caranya dengan memfokuskan pada segi apa saja dari masalah tersebut yang akan

dijadikan pusat perhatian

Landasan Teori

Untuk mendukung pemecahan masalah, perlu studi pustaka.

Tujuan dari studi pustaka :

1. Untuk memperoleh ide adari masalah yanga kan dirumuskan.

2. Untuk menggali teori, metode dan teknik penelitian.

Untuk memperoleh oreintasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih

Page 98: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

PERTEMUAN XIV

SUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Secara umum susunan suatu laporan penelitian terdiri dari :

Daftar Isi

Daftar isi disusun secara teratur menurut halaman yang memuat daftar table, daftar

gambar, daftar lampiran, judul bab, serta subbab, daftar pusaka, dan lampiran.

Daftar Tabel dan Gambar

Daftar table dan gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila lebih dari dua tabel dan dua

gambar dipakai dalam menyusun karya tulis.

Daftar Lampiran

Daftar Lampiran sama seperti daftar tabel dan gambar, lampiran tidak perlu dibuat

daftarnya bila hanya ada satu dalam karya tulis Anda. Tidak perlu ada perbedaan antara

tabel lampiran atau gambar lampiran. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks,

dan semuanya disusun dengan nomor urut sesuai dengan urutan penyebutannya dalam

tubuh tulisan.

Tubuh Tulisan

Tubuh Tulisan terdiri atas (1) pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) bahan dan metode,

(4) hasil, (5) pembahasan, dan (6) simpulan. Bila memang ada saran, judul bab terakhir dapat

diubah menjadi simpulan dan saran

Page 99: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan

mengapa penelitian dilakukan, tujuan, dan hipotesisnya jika ada. Berikan alas an yang

kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alas an meamilih kasus tersebut, perumusan atau

pendekatan masalah, metode yang akan digunakan, dan manfaat hasil penelitian.

Tinjauan Pustaka memuat tinjauan singkat dan jelas atas pustaka yang menimbulkan

gagasan dan mendasari penelitian. Pustaka primer (buku ajar tidak termasuk pustaka

primer) diutamakan.

Metode dan Bahan Metode dapat diawali dengan kerangka pendekatan studi. Metode

penelitian yang digunakan dapat berupa analisis suatu teori, metode percobaan, atau

kombinasi keduanya. Metode yang dipakai diuraikan terperinci (peubah, model yang

digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta cara

penafsiran). Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, pendekatan yang

digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta proses penafsiran hasil

penelitian harus dijelaskan. Akan tetapi, jika metode penelitian yang digunakan

sepenuhnya mengikuti metode yang telah dipublikasikan, uraian yang sangat lengkap

tidak diperlukan. Untuk penelitian yang sifatnya bukan experiment, bab Bahan dan

Metode tidak diperlukan

Hasil penelitian sewajarnya disajikan secara bersistem. Untuk memperjelas dan

mempersingkat uraian, berikan tabel, gambar, grafik, atau alat penolong lain. Ada

kalanya hasil penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi bab yang

dinamakan Hasil dan Pembahasan.

Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan argumentasi

secara bebas, tetapi singkat dan logis. Sewaktu mengumpulkan data, mengolahnya dan

menyusunnya dalam tabel, dengan sendirinya Anda telah memiliki sejumlah gagasan

yang dapat dikembangkan dalam pembahasan. Pengembangan gagasan ini disebut

‘argumen’, sebab Anda harus membenarkan gagasan tersebut dihadapan segala

Page 100: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

sesuatu yang telah diketahui dalam bidang yang diteliti. Setiap argument dikembangkan

dalam sebuah paragraph (alinea).

Simpulan memuat ringkasan hasil penelitian dan jawaban atas tujuan penelitian atau

hipotesis. Dalam bab ini dibedakan antara dugaan, temuan, dan simpulan. Berbeda

dengan abstrak yang berupa paragraph dengan rangkaian kalimat yang terkesan

“terpotong-potong”. Simpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah dibaca.

Saran yang dikemukakan seharusnya berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan atau hasil penelitian.

Bagian Akhir

Bagian akhir karya ilmiah terdiri atas Daftar Pustaka (harus ada) dan Lampiran (kalau

ada).

Daftar Pustaka. Bab ini berupa suatu daftar dari semua artikel jurnal dan pustaka lain

yang diacu secara langsung didalam tubuh tulisan, kecuali bahan-bahan yang tidak

diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari perpustakaan

Lampiran. Merupakan tempat untuk menyajikan keterangan atau angka tambahan.

Pemilihan Kata (Diksi)

Seorang terpelajar diharapkan menguasai kosakata umum serta seperangkat

peristilahan bidang ilmu yang ditekuninya. Ia pun diharuskan mengetahui tata perlambangan,

akronim dan singkatan , beserta satuan ukuran yang lazim dipakai oleh bidang spesialisnya.

Kebanyakan penulis masih belum memperhatikan penulisan frase baku dalam kalimat

bahasa Indonesia. Mereka masih menggunakan frase yang tidak baku, seperti

Bentuk tidak baku Bentuk baku

terdiri dari terdiri atas

tergantung pada bergantung pada

bertujuan untuk bertujuan X

membicarakan tentang berbicara tentang atau

membicarakan

Page 101: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

antara x dengan y antara x dan y

disbanding… dibandingkan dengan

walau atau meskipun, tetapi… walau atau meskipun…,…

(tanpa kata tetapi)

Penulis juga sebaiknya menghindari kata yang berlebihan seperti :

(se)rangkaian, (se)kumpulan, kelompok yang diikuti kata ulang.

Penulisan yang salah Penulisan yang benar

(se)rangkaian molekul-molekul serangkaian molekul

para responden-responden para responden

beberapa sample-sampel beberapa sample

banyak unsure-unsur banyak unsur

Kata yang bersinonim sebaiknya dihindari pemakaiannya secara bersamaan.

Bentuk salah Bentuk benar

disebabkan karena disebabkan oleh

agar supaya agar atau supaya

dalam rangka untuk dalam rangka…,atau untuk…

setelah… kemudia … setelah…

Penataan Kalimat

Keefektifan kalimat akan meningkat jika kita mampu memilih kata dan keragaman

konstruksinya. Menempatkan kata pada posisi yang tepat, melekukan pengulangan, dan

pertentangan akan menghidupkan kalimat.

Adapun kalimat bahasa Indonesia yang baku mempunyai cirri-ciri sebagai berikut

1. fungsi tata bahasa slalu dipakai taat asa dan tegas, maka subjek dan predikat harus

selalu ada.

2. pemakaian ejaan dan istilah resmi secara bertaat asas.

3. bersih dari unsur dialek daerah, variasi bahasa Indonesia, dan bahasa asing yang belum

dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia, kecuali untuk istilah bidang ilmu tertentu

Pengefektifan Paragraf

Page 102: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Paragrap dapat didefinisikan sebagai satu unit informasi yang memiliki topic atau pikiran

utama atau topic sebagai dasarnya dan disatukan oleh ide pengontrol. Kalimat-kalimat dalam

satu paragraf harus saling berkaitan secara utuh untuk membentuk satu kesatuan pikiran. Suatu

paragraf yang baik ialah paragraf yang mampu mengarahkan dan membawa pembaca

memahami dengan baik kesatuan informasi yang diberikan penulis pelalui ide-ide

pengontrolnya.

Ide Pengontrol

Ide pengontrol merupakan ringkasan dari semua informasi yang terkandung dalam

paragraf tersebut. Ide pengontrol yang disusun dalam suatu kalimat disebut sebagai kalimat

topik.

Kalimat Topik

Kalimat topik merupakan sebuah kalimat yang mengandung pikiran utama dan ide yang

akan dibentuk dan diterangkan oleh kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf. Contoh kalimat

topik :

merokok dapat menjadi kebiasaan yang mahal

TOPIK IDE PENGONTROL

Dalam suatu paragraf, kalimat yang mendukung kalimat topik juga dapat didukung oleh

beberapa kalimat pendukung lainnya.

Sebagai pedoman dalam pengecekan baik tidaknya paragraf beberapa pertanyaan

berikut diantaranya dapat diajukan :

1. Apakah topiknya jelas?

2. Apakah paragraf sudah mempunyai kalimat topik? Kalu tidak, dapatkah kalimat topik

dinyatakan secara implisit (tersirat)?

3. Apakah paragraf sudah jelas dan ide pengontrolnya sudah jelas?

4. Apakah paragraf sudah utuh, semua kalimat pendukung mendukung ide pengontrol?

5. Apakah paragraf sudah koheren, kalimat disusun secara logis dan mengalir lancer?

Apabila semua pertanyaan tersebut dijawab YA, maka dapat dikatakan bahwa paragrap

tersebut sudah baik.

Pertalian Kalimat

Page 103: Esa Unggul Universitytkt313.weblog.esaunggul.ac.id/.../233/2015/02/Metodol… · Web viewMenguasai Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pokok Bahasan : Pendahuluan Metode ilmiah

Modul Mata KuliahMetodologi PenelitianJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Paragrap yang baik harus mempunyai kesetalian kalimat. Untuk mempersatukan

kalimat agar paragraf dapat menjadi paragraf yang efektif, penulis harus memperhatikan

bentuk kalimat, makna kalimat, dan logika kalimat. Hubungan atau pertalian kalimat dalam

paragraf antara lain :

Tambahan: selanjutnya, disamping itu, seperti halnya…, lagi pula,berikutnya.

Pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun, walau demikian, sebaliknya

Perbandingan: seperti halnya…, dalam hal yang sama

Akibat atau hasil: jadi, karena itu, oleh sebab itu

Singkatan: pada umumnya, secara singkat, ringkasnya, pendeknya

Tempat: berdampingan dengan, berdekatan dengan

Waktu: sesudah…, beberapa saat kemudian

Kata yang bersinonim dapat juga berfungsi sebagai kata transisi agar paragraf tidak

membosankan.