Upload
mutya-restu-ayu
View
171
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkn pakan rabaa tangah 2013
Citation preview
ESSAI
“INI CERITA KKN-KU,
BAGAIMANA KKN-MU?”
OLEH
MUTYA RESTU AYU
0910311016
FAKULTAS KEDOKTERAN
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
NAGARI PAKAN RABAA TANGAH, KABUPATEN
SOLOK SELATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu
kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, KKN-PPM diselenggarakan selama 50
hari yang berlokasi tersebar Sumatera Barat. Ribuan mahasiswa Universitas Andalas
dilepas ke masyarakat dengan beberapa kuliah pembekalan sebelumnya, Saya
seorang mahasiswa Kedokteran angkatan 2009, KKN-PPM masuk menjadi 4 SKS
dalam sistem penilaian semester akhir. Lokasi KKN-PPM saya di Nagari Pakan Rabaa
Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan. Sebelum
keberangkatan yang dijadwalkan Tanggal 3 Juni 2013, kami seluruh anggota KKN se
nagari yang berjumlah 19 orang mengikuti coaching bersama DPL yaitu Bapak Heru
Dibyo Laksono pada tanggal 20 April 2013.
Coaching membahas tentang tujuan pengadaan KKN-PPM, Lokasi , contoh
program utama, pembuatan buku program kerja, mekanisme survey sekaligus
perkenalan dengan seluruh anggota nagari yang berasal dari fakultas dan jurusan yang
berbeda. Saat coaching saya sudah mengenal beberapa orang melalui media sosial
seperti facebook. kami membentuk grup nagari dan berkenalan sebelum perkenalan
resmi saat coaching.
Dari awal saya merasa antusias terhadap KKN ini karena sudah mendengar
beberapa cerita dari senior tentang KKN di tahun mereka yang menyenangkan. Saya
membayangkan hidup selama 50 hari bersama orang yang baru dikenal dan belum
mengenal sifat mereka secara mendalam serta harus berinteraksi dan mengadakan
program kerja ke masyarakat yang notabene belum diketahui adat budaya setempat.
Hal ini menarik perhatian saya karena saya dapat mempelajari sifat dan karakteristik
dari teman-teman yang tidak sefakultas dengan saya karena selama ini saya setiap hari
berinteraksi dengan teman-teman se fakultas yang memiliki pemikiran dan sifat yang
sama.
Salah satu hasil coaching yaitu mekanisme survey, survey dibutuhkan agar
mengetahui bagaimana lokasi kkn, mencari tempat tinggal yang layak huni,
berkenalan dengan wali nagari, mencari data awal untuk menentukan program kerja
yang tepat sehingga tercapai tujuan dari KKN yaitu pembelajaran pemberdayaan
masyarakat. Kami melaksakan survey tanggal 6 mei 2013 dengan ditemani oleh DPL
dan menggunakan 2 mobil. Saya mengikuti survey tersebut. Survey dilakukan satu
hari saja karena terikat dengan jadwal kuliah yang hanya memiliki libur dihari
minggu.
Kami diberikan tugas oleh DPL untuk membuat buku panduan berisi
penjabaran mengenai program utama yang sudah dicantumkan di dalam rencana kerja.
Program utama yang saya ajukan adalah dokter kecil dan penyuluhan mengenai gizi
seimbang. saya mengharapkan program utama tersebut dapat mewakili disiplin ilmu
yang saya pelajari yaitu bidang kedokteran.
Persiapan sebelum KKN saya lakukan selama seminggu, dari mulai
perlengkapan sehari-hari berupa pakaian, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi dan
lain sebagainya yang dirasa akan dibutuhkan dalam 50 hari KKN. Selain persiapan
tersebut juga dipersiapkan mental dan fisik serta materil. Beberapa rapat diadakan
sesamaanggota mengenai mekanisme keberangkatan ke lokasi KKN, perlengkapan
nagari, baju KKN, masalah keuangan dan lain sebagainya.
Hari keberangkatan yaitu tanggal 3 Juni 2013, kami berkumpul di gedung
pasca sarjana. Saya pergi kesana dengan teman senagari saya dari fakultas kedokteran
gigi yang kebetulan juga tinggal di daerah jati. Kami cukup kebingungan mencari
gedung pasca sarjana karena selama ini kami kuliah di kampus Unand di jati, sangat
jarang ke kampus Unand Limau Manis. Kami ke lokasi KKN dengan menggunakan
Bus dan mobil, barang bawaan yang sangat banyak menyebabkan kami kewalahan
sehingga harus menyusun serapi mungkin agar tidak cukup. Bawaan saya cukup
banyak yaitu satu ransel, 2 kardus, satu dan satu koper ukuran besar, saat packing saya
sudah mencoba untuk mengurangi bawaan namun tetap saja banyak karena merasa
sangat banyak barang yang akan dibutuhkan saat KKN.
Kami bertolak ke lokasi KKN pukul 10.30 WIB , cukup terlambat dari rencana
keberangkatan, menyusuri jalan menuju nagari pakan rabaa tangah, kami
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan berdoa agar KKN kami lancar. Setiba
di lokasi KKN kami langsung disambut di wali nagari, kemudian di antar ke tempat
tinggal. Kami dibagi menjadi 3 jorong yang terdiri dari cewek dan cowok dalam satu
jorong, yaitu jorong batang limpauang, jorong taratak paneh dan jorong baling lolo.
Namun untuk jorong saya, kami mengalami sedikit kesulitan dalam tempat tinggal,
awalnya kami ditempatkan di jorong yang rumah cewek dan cowok nya terpisah
cukup jauh, kami lalu berdiskusi dngan wali nagari agar dicarikan tempat tinggal yang
berdekatan agar nantinya tidak mengalami kesulitan. Kami sempat berpindah lokasi 3
kali, saya yang dalam kondisi kurang fit semakin drop akibat belum istirahat seharian,
alhasil malam pukul 20.00 WIB kami baru mendapatkan tempat tinggal yang tepat
yaitu di rumah uni Neng dan bu Upik. Kami disambut dengan senyum ramah oleh uni
neng. Alhamdulillah fasilitas di rumah yang kami tempati sangat memadai untuk
ukuran tempat tinggal KKN.
Besok paginya, kami masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar lokasi
tempat tinggal, lokasi kami bersuhu cukup dingin di pagi hari dan malam hari
sementara siang hari hamper mirip dengan suhu kota padang, fasilitas umum di nagari
pakan rabaa tengah dirasa sudah cukup maju, kami tidak mengalami kesulitan mencari
bahan pangan sehari-hari, apabila memang tidak ditemukan di nagari kami, kami bisa
menuju muara labuah yang hanya berjarak 10 KM, di muara labuah sudah lebih maju
dan berfasilitas lebih lengkap, contohnya seperti mesin ATM yang hanya ada di muara
labuah.
Minggu pertama masih merupakan suasana adaptasi, hari jumat di minggu
pertama kami baru mengadakan sosialisasi secara resmi program kerja kami ke
seluruh kepala jorong yang berjumlah 13 jorong, kami mengadakan acara tersebut di
kantor wali nagari. Kami mengundang seluruh kepala jorong dengan tujuan agar
program kami merata. Namun sosialisasi dirasa masih belum efektif karena program
yang kami ajukan belum diperinci, akhirnya kami memutuskan untuk mengajukan
surat ke masing-masing kepala jorong berisi pilihan program ke masyarakat, hal ini
kami lakukan agar kepala jorong dapat memilih tiga program yang dirasa sangat
dibutuhkan oleh warganya.
Program ke masyarakat masih menunggu konfirmasi dari kepala jorong, kami
berinisiatif untuk tidak menunggu dan mencoba melayangkan surat ke sekolah
mencakup SD, SMP dan SMA. Ada cukup banyak program kami yang ditujukan bagi
siswa sekolah, kami mengajukan surat permohonan izin pengadaan kegiatan ke
masing-masing kepala sekolah. Alhamdulillah niat kami disambut dengan antusias.
Tidak ada halangan bagi kami untuk mengadakan kegiatan di sekolah, kami hanya
perlu mengatur jadwal agar tidak bentrok. Kam mengadakan rapat besar nagari untuk
membahas perincian kegiatan di sekolah. Kami mulai melaksanakan kegiatan ke
sekolah pada minggu ketiga KKN karena bertepatan dengan class meeting, kami
diminta untuk mengisi saat itu sementara para guru mempersiapkan rapot.
Saya memiliki 8 buah program kerja, sasarannya ke masyarakat dan sekolah,
contoh program kerja saya adalah dokter kecil, penyuluhan gizi dasar, penyuluhan
hipertensi dan lain sebagainya, saya mempersiapkan dengan matang semua program
agar bermanfaat dan tidak sia-sia. Kegiatan dokter kecil disambut antusias oleh kepaa
puskesmas, beliau mengajak bekerja sama, mereka akan memberikan sertifikat bagi
dokter kecil dan melantik mereka dengan resmi, mereka berjanji akan melanjutkan
langkah yang saya ambil agar tahun depan di adakan kembali pelatihan dokter kecil di
sekolah yang ditunjuk. Kegiatan dokter kecil dilaksanakan di dua tempat yaitu SD 02
Batang limpauang dan SD 20 Sungai Rambutan. Kedua sekolah itu saya pilih karena
memiliki ruang UKS yang diperlukan untuk menunjang kegiatan dokter kecil. Dalam
kegiatan dokter kecil terdiri dari dua hari, hari pertama yaitu penjabaran materi
mengenai dokter kecil, P3K, kegawatdaruratan mata, telinga, cara mengangani teman
yang pingsan dan gizi seimbang bagi anak sekolah. Dokter kecil diharapkan dapat
membantu guru pembina dalam hal keterampilan klinis pertolongan pertama, dan
menjadi contoh yang baik bagi teman lainnya dalam hal kebersihan diri dn
lingkungan. Untuk itu saya menargetkan peserta yaitu dari siswa/i berprestasi yang
mewakilkan dari kelas 3, 4 dan 5 SD. Peserta yan kemaren mengikuti kegaiatan dokter
kecil dirasa cukup antusias, mereka rata-rata memiliki cita-cita menjadi dokter, saya
dan teman nagari dari fakultas farmasi berkolaborasi mengadakan kegiatan ini, dia
mengadakan kegiatan apoteker cilik, terlihat jelas keinginan peserta untuk mengetahui
lebih banyak dari dua profesi yang kami perkenalkan. Terbukti saat kami mengadakan
games yang berisi pertanyaan seputar materi yang sudah kami berikan, mereka
menjawab dengan tangkas. Saya senang karena merasa kegiatan yang saya adakan
bermanfaat. Hari kedua diisi dengan games dan pelantikan oleh kepala puskesmas
yang diwakilkan oleh salah satu staff yang memang memegang program dokter kecil.
Program kerja ke masyarakat didominasi oleh penyuluhan yang besifat
preventif, karena seperti yang diketahui bahwa dari bidang kesehatan yang sangat
berperan adalah pencegahan. Bagian ini yang paling sering terlupakan oleh petugas
kesehatan. Adapun penyuluhan yang saya adakan adalah mengenai hipertensi,
keluarga sadar gizi, ASI Ekslusif, Gizi seimbang, Pencegahan demam berdarah
dengue. Saya juga mengadakan penyuluhan mengenai dampak kesehatan penggunaan
NAPZA pada siswa/i sekolah menengah pertama, karena saya menyadari bahwa usia
remaja menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba, secara psikologis mereka
masih labil dalam menentukan mana yang baik dan buruk, rasa ingin tahu dan
mencoba hal baru sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk menolak godaan
penggunaan narkoba. Untuk itu saya mengadakan penyuluhan ini, karena dampak
kesehatan dari penggunaan narkoba sangat banyak dan berbahaya.
Kegiatan berjalan padat merayap selama 2 minggu, setiap hari dari pagi sampai
malam kami memiliki kegiatan, teman senagari sangat kooperatif sehingga kami tidak
mengalami masalah internal yang cukup serius, hanya masalah kesalahpahaman yang
saya maklumi karena kami berusaha menyatukan pikiran dan menghadapi 19
kepribadian yang berbeda, tentu bukan hal yang mudah untuk menahan ego masing-
masing, tapi kembali lagi kami menyadari bahwa KKN ini membawa nama baik
almamater, sehingga kami tidak ingin terjadi konflik yang dapat merusak image kami
di depan masyarakat.
Saya mengalami banyak hal menarik yang sebelumnya belum pernah saya
alami, kami tidak hanya kaku mengalami kegiatan ke sekolah dan masyarakat semata,
kami juga mengadakan kegiatan keakraban sesama kami, mulai dari mengadakan
makan bersama, jalan bersama dan lain sebagainya. Suatu ketika air dan listrik mati di
daerah kami selama 3 hari, kami cukup kewalahan, akhirnya kami memutuskan untuk
mandi ke sungai, ini pengalaman pertama bagi saya, sungai yang cukup jernih dan
deras tidak jauh dari rumah kami, selain mandi kami juga mencuci di sungai , namun
ke sungai ada waktu tertentu pula, pagi hari atau sore hari karena pada siang hari air
sungai sedikit keruh akibat banyak limbah tempahan padi.
Pengalaman menarik bagi saya juga yaitu diajak berburu ke ladang bersama
anak jorong sebelah dan apak yang punya rumah, kami dibawa ke daerah perbukitan
kandang baniah, saya mencoba untuk menembak, sebelumnya saya pernah diajari oleh
ayah saya bagaimana cara menggunakan senapan untuk berburu burung, prinsip
senjata yang saya gunakan saat itu sama dengan yang saya pakai di berburu, perlu
mengengkol senapan lalu memasukkan peluru, harus berhati-hati agar tidak
sembarang menembak dan bisa mengenai orang lain. Tapi sepertinya dewi fortuna
tidak memihak kepada kami, tidak satupun burung yang berhasil di tembak, tetapi
setidaknya kami memiliki pengalaman baru.
Rasa keakraban semakin kental setelah 2 minggu berada di lokasi KKN,
meskipun kami tinggal terbagi menjadi tiga jorong namun kami juga akrab senagari
karena kami mengadakan kegiatan yang berbasis nagari. Kami tidak hanya
mengadakan kegiatan masing-masing tetapi juga membantu kegiatan teman menjadi
team, karena kami menyadari bahwa sangat sulit mengadakan kegiatan sendirian.
Kami selalu mengadakan rapat senagari agar koordinasi berjalan lancar tanpa konflik.
Setiap minggu kami mengadakan jalan santai dan mengikuti senam bersama
ibu PKK, kegiatan ini sebagai sarana kami mengakrabkan diri dengan masyarakat,
karena kami menyadari bahwa kegiatan KKN ini memang bertujuan agar kami dapat
bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu kami sebelum nantinya setelah tamat terjun
ke masyarakat langsung. Masyarakat sekitar juga sangat ramah, kami diundang acara
syukuran menyambut bulan puasa di jorong taratak paneh, pagi hingga sore kami
bergotong royong membersihkan mesjid, mengecat mesjid, masak bersama untuk
acara malam hari. Terlihat jelas keakraban antar warga, malam harinya acara dimulai
dengan diisi oleh ceramah menyambut ramadhan dan makan bersama.
Acara keakraban juga kami adakan antar teman senagari, kami mengadakan
acara bakar-bakar ayam di rumah cewek jorong satu, kami bekerja sama
mempersiapkan segala sesuatunya. Acara diisi pula dengan nyanyi didampingi gitar,
tidak terasa malam telah larut sehingga kami menghentikan acara dan kembali ke
tempat tinggal masig-masing.
Kegiatan KKN berlangsung hingga memasuki bulan ramadhan, kami
menghabiskan 2 minggu ramadhan kami d lokasi KKN, pengalaman baru bagi kami
karena selama ini selalu menghasbiskan ramadhan di kota padang, tetapi tentu ada hal
yang menarik yaitu setiap harinya kami sahur dan buka bersama, kegiatan siang hari
juga kami adakan seperti ke penyuluhan ke masyarakat, kami dituntut lebih banyak
bersabar karena dalam kondisi puasa sehingga banyak godaan yang memancing emosi
kami untuk muncul, tetapi kami berusaha untuk menahan diri agar tidak menjadi
konflik sesama kami yang sudah menjadi keluarga besar.
Selama bulan puasa kami tidak terlalu banyak kegiatan karena sudah kami padatkan
sewaktu sebelumnya puasa, kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain
dengan teman senagari seperti ke kebun teh, main ke sungai dan bendungan. Ada lagi
pengalaman bagi saya, yaitu terjun dari bendungan, awalnya saya takut karena air
bendungan terlihat cukup deras, tetapi syukurlah ada teman nagari saya yang
meyakinkan akan menjaga saya agar tidak tenggelam. Saya kuatkan diri untuk
mencoba, dan ternyata benar saya ketagihan untuk berulang-ulang terjun, air yang
dingin dan bersih sangat segar dirasakan, selain kami anak sekitar juga turut serta,
mereka bahkan terjun dari tower yang setinggi lebih kurang 7 meter. Terlihat seru
tetapi saya tidak cukup berani mencoba karena saya tidak bisa berenang.
Pikiran saya ternyata salah, kami memang tidak bisa menghindari konflik, kami
yang awalnya menahan diri akhirnya sampai ke batas kesabaran, kami mulai
bersitegang karena hal yang sederhana, ada beberapa sifat dari anggota kami yang
memang cukup keras dan tidak mau mengalah, muncul kubu-kubu antar kami, tetapi
akhirnya kami sadar bahwa masalah bukan untuk ditutupi tetapi diselesaikan secara
dewasa, kami mengadakan rapat besar membahas segala sesuatu yang dipendam
selama ini, kami terus terang menyampaikan unek-unek tetapi tentu saja dengan cara
yang sopan dan tidak menyinggung perasaan pihak tertentu. Bom atom yang akan
meledak akhirnya dapat dihentikan, banyak kesalahpahaman yang diluruskan, dan
kami kembali mengingat tujuan KKN ini sehingga masing-masing kami mengambil
hikmah dari kejadian ini sebagai proses pendewasaan diri. Inilah salah satu hal yang
menarik bagi saya, saya senang mempelajari karakter orang lain karena menurut saya
sama seperti respon imun, kita perlu untuk disensitisasi barulah terbentuk antibodi
yang dalam hal ini adalah membentuk persepsi kita bagaimana menghadapi sifat yang
sama dilain waktu.
Salah satu program wajib yang kami ikuti adalah belajar adat budaya, kami
menemui salah satu pemangku adat yang sangat memahami sejarah nagari pakan
rabaa, inti yang saya tangkap bahwa disana dulu adalah sebuah kerajaan yang terbagi
menjadi 4 yang tergabung mejadi sebuah kerajaan yang bernama pasir talang.Kami
dijelaskan pula mengenai suku-suku yang mendiami kerajaan pasir talang, yang
awalnya ada beberapa suku besar yang kemudian pecah menjadi suku-suku kecil.
Kami belajar adat budaya selama 2 hari, meskipun itu masih sangat superfisial karena
sejarah yang ada sangat banyak. Setidaknya sejarah utama sudah kami pelajari.
Kegiatan tematik juga kami jalankan, seperti tematik narkoba dan pangan
lestari, kegiatan tematik narkoba diangkatkan oleh mahasiswa hukum serta pangan
lestari oleh mahasiswa agribisnis yang bekerja sama dengan dinas pertanian. Kegiatan
pangan lestari sasarannya yaitu kelompok tani.
Banyak hal yang bisa dibawa pulang setelah KKN, terutama adalah
pengalaman baru dan hikmah dari setiap kejadian yang terjadi, kami mempelajari
bagaimana berinteraksi dengan sifat yang bertolak belakang dengan sifat kami,
mempelajari kehidupan bermasyarakat dan kegiatan kemasyarakatan di nagari
tersebut, mempelajari bagaimana berpandai-pandai menghadapi masyarakat yang
mungkin memiliki sifat antagonis tetapi masih menjunjung tinggi sikap sopan dan
santun
Minggu akhir KKN kami isi untuk menyiapkan segala laporan, meminta tanda
tangan, menyiapkan logbook agar nantinya tidak menyebabkan halangan sat
mengumpulkan laporan.
Sehari sebelum kepulangan kami diundang buka puasa bersama dengan wali
nagari dan kepala-kepala jorong, sekaligus perpisahan karena besoknya kami akan
kembali ke kota padang. Kami juga menyiapkan kenang-kenangan untuk kantor wali
nagari yang menandakan kami pernah mengadakan KKN di daerah tersebut. Kami
berharap 50 hari yang kami lalui bermanfaat bagi kami dan masyarakat setempat
sehingga tujuan KKN ini dapat tercapai.
Hari kepulangan tiba, kami berpamitan dengan warga yang kami tempati
rumahnya dengan cukup haru, karena kami merasa sudah menjadi keluarga.
Sebelumnya DPL kami juga sudah berpamitan dengan resmi ke kantor wali nagari.
Alhamdulillah KKN kami berjalan lancar dengan banyak cerita yang dapat kami
ceritakan seperti yang terdapat dalam artikel ini.
“Ini cerita KKN-ku , bagaimana KKN-mu?”