Upload
dwi-permanasari
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Pengertian Etika Bisnis
Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno yang berbentuk kata tunggal yakni
“ethos”. Ethos memiliki beberapa arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan atau adat, ahlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan
terdapat bentuk jamak dari kata “ethos” tersebut yaitu “ta etha” yang berarti kebiasaan.
Sehingga dari bentuk jamak kata tersebutlah menjadi latar belakang dibentuknya kata etika
oleh Aristoteles untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi secara etimilogis etika berarti ilmu
tentang apa yang dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Sehingga secara sederhananya etika bisnis dapat berarti cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup semua aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat. Dimana semua hal ini mencakup bagaimana kita menjalankan
bisnis secara adil, sesuai hukum yang berlaku, dan tidak bergantung pada kedudukan individu
atau suatu perusahaan dimasyarakat. Dapat disimpulkan bahwa etika bisnis merupakan studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar atau salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
2. Prinsip – prinsip etika bisnisa. Prinsip otonomi’
Prinsip otonomi memandang bahwa sebuah perusahaan dengan bebas memiliki
suatu wewemamh sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya
dengan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. kebijakan –
kebijakan yang diambil oleh perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan
visi dan misi perusahaan yang diorientasikan pada kemakmuran dan kesejahteraan
seluruh anggota dari suatu perusahaan.
b. Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
suatu perusahaan. Kejujuran harus direalisasikan pada semua pihak, baik internal
maupun eksternal dalam suatu perusahaan. Sehingga jika prinsip kejujuran ini
dapat dilaksanakan secara berkelanjutan maka hal ini akan menimbulkan
meningkatnya kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
c. Prinsip tidak berniat jahat
Dalam hal ini prinsip tidak berniat jahat erat hubungannya dengan penerapan dari
prinsip kejujuran yang ketat dana akan mampu meredam niat kahat dari suatu
perusahaan.
d. Prinsip keadilan
memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing, baik dalam
relasi eksternal maupun internal perusahaan. Contohnya dalam pemberian upah
yanng adil kepada karyawan sesuai kontribusinya dalam suatu perusahaan.
e. Prinsip hormat pada diri sendiri
Prinsip ini dilaksanakan atau ada dengan tujuan agar menjaga nama baik suatu
perusahaan.
3. Peran etika bisnisAdapun etika bisnis perusahaan memiliki suatu peranan penting yaitu unutk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh serta memiliki daya saing yang tinggi. Serta
mempunyai kemampuan untuk mencipatakan nilai yangg tinggi, dimmana hal tersebut
diperlukan sebagai suatu landasan yang kokoh untuk mencapai semua itu. Dimana
hal-hal tersebut dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem
prosedur yang transparan didukung oelh budaya perusahaan yang handal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
4. Pengaruh etika bisnis dalam pengambilan keputusan bisnisdalam keadaan seller’s market, artinya pasar dikuasi oleh penjual, dimana penjual
yang berkuasa, etika bisnis kkurang diperhatikn disini. Keadaan ini biasa ditemukan
dalam negara-negara belum maju atau negara berkembang. Barang dan jasa yang
ditawarkan masih langka, sehingga para konsumen tidak dapat melakukan pilihan lin.
Para produsen tidak memperhatikan servis yang memuaskan konsumen. Dalam hal ini
pada khirnya pemerintah akhirnya harus turun tangan menyelesaikan masalah ini
dengan membuat berbagai peraturan melindungi konsumen dan memaksakan
berlakunya etik dalam bisnis. Sebagai contoh disini bahan makanan seperti daging,
ikan, serta makanan kaleng yang dijual dipasar tidak memenuhi standar kesehatan
sehingga hal tersebut dapat mengancam kesehatan masyarakat, sehingga dalam hal
ini pemerintah turun tangan dalam membuat peraturan-peraturan. Seperti daging yang
dijual di pasar haruslah dipotong di rumah potong milik pemerintah, makanan kaleng
harus mencantumkan tanggal kadarluarsa, susu untuk orang dewasa harus
mencantumkan bahwa susu ini tidak baik untuk bayi dan lain sebagainya. Peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah banyak memperbaiki kegiatan bisnis
yang mengarahkan ke pelaksanaan etik bisnis itu sendiri. Sehingga jika diperhatikan
secara seksama bahwa tanggung jawab sosial dipengaruhi oleh 3 hal mendasar yaitu :
1. Etik
2. Peraturan
3. Aksi konsumen
5. Etika dalam berinteraksia. Interaksi dengan konsumen
Suatu perusahaan akan memiliki hubungan yang begitu besar dengan konsumen
melalui bagian marketing. Hubungan dengan konsumen ini terdapat dalam
undang-undang, maupun yang tidak terdapat. Bagian yang diatur oleh undang-
undnag akan dimbing oleh etia. Sebagai contoh iklan tidak boleh bersifat menipu
orang lain, dengan menyatakan bahwa produk yang diperjual belikan merupakan
produk dengan kualitas unggulan namun nyatanya tidak. Contoh yang kedua,
terdapatnya garansi namun tidak pernah layanan yang diberikan bila terjadi suatu
pengaduan.
b. Interaksi dengan produsen lain
Dalam hal ini sebagai contoh, etika dalam melakukan pengiklanan, dimana sudah
seharusnya sebuah iklan tidak berusaha menjelekkan produk perusahaan saingan.
Sebab begitu banyak iklan – iklan yang menjelekkan produk satu dengan produk
lainnya yang seharusnya tidak dilakukan.
c. Iklan terhadap anak-anak
Iklan yang ditujukan pada anak-anak atau iklan yang menggunakan artis anak-
anak, berpengaruh besar pada anak yang menonton TV. Dalam hal ini perlu
dipilih mengenai produk apa yang akan diiklankan yang benar-benar bermanfaat
bagi anak.
d. Iklan jasa profesional
Iklan jasa profesional akan kurang etis jika memasang iklan di masmedia, seperti
iklan dokter istimewa, rumah sakit nomor satu dengan perawat-perawat yang
cetakan dan ramah, pengacara profesional yang selalu memenangkan perkara dan
sebagainya. Jasa – jasa profesional ini biasanya menggunakan papan nama,
wawancara dengan wartawan, ataupun menyebarkan kartu nama.
e. Iklan rokok, minuman yang memabukkan
Iklan rokok merupakan iklan terlarang, namun hal tersebut masih saja kerap di
temui di negara kita. Berbeda di negara – negara lain iklan rokok merupakan iklan
yang terlarang, sebagai contoh di Amerika, iklan rokok sudah tidak tayang di TV
sejak tahun 1971. Akan tetapi iklan rokok yang sekarang ini ditayang di negeri
kita ini telah menayang iklan rokok yang bersifat contra marketing yakni anjuran
agar para generasi muda tidak merokok sebab hal tersebut membahayakan
kesehatan. Sedangkan untuk iklan minumna yang memabukkan, iklan tersebut
telah dilarang karena sifatnya lebih merugikan dibanding iklan rokok.
f. Etika dan supliers
Seringkali terjadi tekanan – tekanan yang kurang etis dalam bisnis. Misalnya
pihak supliers menekan pada pabrikan agar memesan barang yang lebih banyak,
sebab mereka memperkirakan ada kemungkinan pengiriman barang bulan depan
akan terlambat. Adapula kasus dimana pabrikan yang mengancam pihak supliers,
dengan menekankan kualitas bahan yang dirkirim jjuga dijaga dan potongan harga
ditambah. Jika tidak maka pemesanan akan dikurangi. Dan lain sebagainya.
g. Etika terhadap saingan
Sering kali kita temui produsen yang bersikap kurang etis terhadap saingan
dengan cara menyebarkan rumor negatif bahwa produk saingan kurang bermutu.
Hingga pernah terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali dipasar yang
tentunya menimbulkan citra negatif dari para konsumen.
h. Etika hubungan dengan karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan serta batasan-batasan etika yang mengatur
hubungan atasan-bawahan. Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak
bawahannya. Karyawan diberikesempatan untuk naik pangkat atau jabatan,
memperoleh penghargaan dan lainnya. Mengenai batasan-batasan ini perlu sekali
dijaga dalam suatu perusahaan. Sebab seringkali terjadi tindakan yang melewati
batasan-batasan ini. Sebagai contoh ketidakpuasan karyawan, yang berakibat fatal
seperti demo, mogok dan lain sebagainya.
i. Etika hubungan dengan publik
Hubunngan dengan publik harus dijaga sebaik mungkin, agar selalu tercipta
hubungan yang harmonis. Hubungan dengan publik ini pemeliharaan ekologi,
lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi.
Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah usaha-usaha yang
dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencegah polusi dan menghemat
sumber daya alam.