14
Etika Bisnis IN HOUSE BASIC OPERATION TRAINING ETIKA BISNIS & ETIKA KERJA

Etika Bisnis - acc.co.id · kepemilikan dan/atau penguasaan saham, dan/atau kepengurusan ... ETIKA BISNIS Dalam segala bentuk interaksi dengan pemegang saham: 1. Memperlakukan pemegang

  • Upload
    hakien

  • View
    234

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Etika Bisnis

IN HOUSE BASIC OPERATION TRAINING

ETIKA BISNIS & ETIKA KERJA

ETIKA BISNIS

Dalam interaksi dengan pelanggan:

1. Memenuhi komitmen yang telah disepakati dari segi harga, kualitas, waktu

pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar

yang berlaku.

2. Memberikan standar layanan yang sama kepada semua pelanggan.

3. Tidak diperkenankan memberi dan / atau menerima segala bentuk

imbalan/pembayaran yang tidak wajar, baik langsung maupun tidak langsung.

4. Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi mengenai pelanggan.

5. Menggunakan informasi pelanggan hanya untuk tujuan usaha yang sah.

6. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan pelanggan.

Adalah Pembeli atau pemakai produk dan / atau jasa yang diproduksi dan / atau dipasarkan Perusahaan.

PELANGGAN

ETIKA BISNIS

Dalam berinteraksi dengan Penyelenggara Negara:

1. Mematuhi peraturan perundangan dan hukum yang berlaku.

2. Bersikap jujur dan saling menghormati dalam berhubungan dengan

penyelenggara negara.

3. Menyampaikan pelaporan dan pernyataan yang terbaru, akurat dan lengkap

kepada penyelenggara negara.

4. Mendukung program nasional maupun regional, khususnya di bidang pendidikan,

sosial, ekonomi dan budaya.

5. Tidak melakukan transaksi bisnis dengan negara atau perusahaan yang berdomisili

di negara-negara yang dilarang oleh peraturan yang berlaku.

6. Tidak memberi sumbangan bagi partai atau kandidat politik.

Institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya, yang meliputi legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga lainnya, baik di tingkat pusat

maupun daerah.

PENYELENGGARA NEGARA

ETIKA BISNIS

1. a. Dalam pengadaan dana:

Melibatkan calon pemasok yang mempunyai reputasi dan track-record yang baik dalam kegiatan

pengadaan dana.

b. Selain untuk pengadaan dana :

Harus melakukan tender terbuka, secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,

dengan melibatkan calon pemasok yang mempunyai reputasi dan track-record yang baik.

2. Menghindari pemasok yang mempunyai hubungan keluarga dengan pengambil keputusan

dan/atau mengakibatkan adanya benturan kepentingan.

3. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran yang tidak

wajar baik langsung maupun tidak langsung.

4. Wajib menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun

berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.

5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data/informasi mengenai pemasok.

6. Menggunakan informasi pemasok hanya untuk tujuan usaha yang sah.

7. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan pemasok.

Mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang dan/atau jasa. Termasuk

dalam arti yang sama dipakai juga istilah vendor, kontraktor, konsultan dan leveransir.

PEMASOK

ETIKA BISNIS

Dalam bekerja dengan penyalur:

1. Wajib menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun

berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.

2. Memberi kesempatan yang sama bagi semua pihak yang memenuhi syarat dan mampu untuk

menjadi penyalur tanpa memandang dan membedakan suku, agama, ras dan antar golongan dari

pemilik/penanggungjawabnya, dengan tetap memperhatikan keadaan, kebutuhan

pengembangan dan potensi pasar.

3. Menetapkan kuota atau alokasi dan distribusi produk Perusahaan kepada penyalur secara adil

sesuai dengan kebutuhan, potensi dan pengembangan pasar.

4. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran

yang tidak wajar baik langsung maupun tidak langsung.

5. Tidak diperkenankan untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

kepemilikan dan/atau penguasaan saham, dan/atau kepengurusan (manajemen)

perusahaan yang bertindak selaku penyalur dalam berbagai tingkatannya, sejauh hal tersebut

dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Mitra usaha yang memasarkan dan menjual produk barang dan atau jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh Perusahaan.

PENYALUR

ETIKA BISNIS

Dalam segala bentuk interaksi dengan pemegang saham:

1. Memperlakukan pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan

peraturan perundangan yang berlaku.

2. Menerapkan azas perlakuan yang seimbang dalam penyediaan informasi yang diperlukan.

3. Menjaga kinerja yang optimal dan citra yang baik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang

saham (shareholder value).

4. Tidak diperkenankan memberikan informasi yang bersifat rahasia (insider information)

kepada siapapun mengenai kondisi perusahaan yang dapat mempengaruhi pembelian atau

penjualan saham dan/atau efek lainnya dari perusahaan.

Setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perusahaan.

PEMEGANG SAHAM

ETIKA BISNIS

Bersama-sama dengan dan antar Perusahaan Afiliasi:

1. Membangun kerjasama untuk mencapai sinergi positif dalam berbagai kegiatan

bisnis dan sosial baik di tingkat pusat maupun cabang.

2. Mengutamakan pemakaian produk Perusahaan afiliasi yang sesuai dengan

persyaratan standar QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral).

3. Membangun citra yang baik dan berupaya saling membantu dalam menghadapi

persaingan usaha.

Perusahaan-Perusahaan yang ada keterkaitan kepemilikan dengan ACC, baik langsung maupun tidak langsung.

PERUSAHAAN AFILIASI

ETIKA BISNIS

Dalam berinteraksi dengan Investor:

1. Memberikan informasi yang aktual, akurat dan tepat waktu, serta menyiapkan

laporan keuangan yang sesuai dengan Prosedur Akuntansi yang diterima secara

umum serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

2. Menerapkan azas perlakuan yang seimbang dalam penyediaan informasi yang

diperlukan.

3. Tidak melakukan kegiatan di pasar modal, baik secara langsung maupun tidak

langsung, yang merugikan atau menguntungkan investor dan/atau pemegang saham

tertentu.

4. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan investor.

Individu atau lembaga yang berpotensi untuk ikut serta baik langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan saham Perusahaan, antara

lain Analis dan Fund Manager.

INVESTOR

ETIKA BISNIS

Dalam berinteraksi dengan Masyarakat:

1. Memelihara lingkungan hidup yang bersih, sehat dan aman di sekitar Perusahaan,

sesuai dengan peraturan dan/atau undang-undang yang berlaku.

2. Membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya

memberi manfaat melalui program pemberdayaan, khususnya masyarakat sekitar Perusahaan.

3. Menghormati Hak Azasi Manusia (HAM), serta aspek sosial, budaya, adat-istiadat,

kesantunan, keyakinan dan agama, lingkungan dan kepentingan khususnya masyarakat sekitar

Perusahaan.

Individu atau kelompok di luar Perusahaan yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan

Perusahaan.

MASYARAKAT

ETIKA BISNIS

Dalam berinteraksi dengan Media Massa:

1. Memberi informasi yang benar dan terbuka sesuai dengan kode etik jurnalistik dan

peraturan perundangan yang berlaku, serta dapat dipertanggungjawabkan.

2. Membangun kerja sama yang positif, saling menghargai dan menguntungkan.

3. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran

tidak wajar, baik langsung maupun tidak langsung.

Institusi komunikasi massa yang meliputi media cetak dan

elektronikyang berfungsi memberikan informasi, edukasi, promosi,

kontrol sosial dan hiburan.

MEDIA MASSA

Etika Kerja

ETIKA KERJA

1. Hubungan Perusahaan dengan Karyawan (dalam konteks kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan)

a. Mematuhi Undang-undang tenaga kerja yang berlaku.

b. Memberikan kesempatan yang sama (equal employment opportunity) kepada karyawan tanpa

membedakan suku, agama, ras dan antar golongan atau karakteristik lainnya yang dilindungi

hukum.

c. Menggunakan kriteria kemampuan, kualifikasi dan kriteria yang berhubungan dengan pekerjaan

sebagai dasar keputusan yang berkaitan dengan karyawan dan pelamar pekerjaan, tanpa

membedakan suku, agama, ras dan antar golongan atau karakteristik lainnya yang dilindungi

hukum.

d. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan terhadap seseorang

karena ras, agama, jenis kelamin dan sebagainya.

e. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang mendukung optimalisasi dan pengembangan

potensi karyawan sejalan dengan kebijakan perusahaan.

f. Menghormati hak pribadi karyawan sesuai petunjuk dan prosedur yang berlaku di Perusahaan.

Interaksi yang terjadi dalam Perusahaan dimana terjadi hubungan Perusahaan dengan Karyawan, hubungan Karyawan dengan Perusahaan dan hubungan antar Karyawan.

[Perusahaan dalam pengertian ini sebagai Institusi, Direksi dan Tingkat Manajer]

ETIKA KERJA

a. Karyawan dalam Perusahaan

Mentaati peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal untuk kepentingan

Perusahaan

Mengikuti ketentuan Perusahaan mengenai penemuan dan gagasan baru yang dibuat

pada saat menjadi karyawan perusahaan.

Mengikuti ketentuan Perusahaan atas “Hak Milik Intelektual” dan “Nama Dagang,

Merek dagang dan Program Identitas ACC”.

Turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan secara bersama-sama

membangun budaya kerja yang baik.

Tidak diperkenankan melakukan provokasi, kegiatan politik baik langsung maupun

tidak langsung di lingkungan Perusahaan.

b. Karyawan dengan wewenang dan jabatannya di Perusahaan

Menggunakan wewenang dan jabatannya dengan penuh tanggung jawab untuk

kepentingan Perusahaan, tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.

Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, harta dan fasilitas Perusahaan

untuk kepentingan Perusahaan, tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi

atau pihak-pihak tertentu.

Menjaga nama baik Perusahaan dalam sikap dan perilakunya, baik di luar maupun di

dalam Perusahaan.

2. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan (dalam konteks kewajiban Karyawan terhadap

Perusahaan)

ETIKA KERJA

3. Hubungan Antar Karyawan

a. Karyawan dengan Atasan dan Bawahannya di Perusahaan

Atasan sebagai panutan, pengarah dan pembimbing bawahannya dan

bertanggung jawab atas perilaku dan kinerja bawahannya.

Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya

dalam arahan dan tanggung jawab Atasannya.

Saling menerima, menghargai dan membina kerja sama dalam suasana

keterbukaan dengan didasari ketulusan dan itikad baik.

b. Karyawan dengan sesama Karyawan

Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerja sama dalam

tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan didasari ketulusan dan

itikad baik.

Mengembangkan integritas dan keterbukaan dalam hubungan yang harmonis

sebagai warga Perusahaan.