Upload
hakien
View
234
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ETIKA BISNIS
Dalam interaksi dengan pelanggan:
1. Memenuhi komitmen yang telah disepakati dari segi harga, kualitas, waktu
pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar
yang berlaku.
2. Memberikan standar layanan yang sama kepada semua pelanggan.
3. Tidak diperkenankan memberi dan / atau menerima segala bentuk
imbalan/pembayaran yang tidak wajar, baik langsung maupun tidak langsung.
4. Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi mengenai pelanggan.
5. Menggunakan informasi pelanggan hanya untuk tujuan usaha yang sah.
6. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan pelanggan.
Adalah Pembeli atau pemakai produk dan / atau jasa yang diproduksi dan / atau dipasarkan Perusahaan.
PELANGGAN
ETIKA BISNIS
Dalam berinteraksi dengan Penyelenggara Negara:
1. Mematuhi peraturan perundangan dan hukum yang berlaku.
2. Bersikap jujur dan saling menghormati dalam berhubungan dengan
penyelenggara negara.
3. Menyampaikan pelaporan dan pernyataan yang terbaru, akurat dan lengkap
kepada penyelenggara negara.
4. Mendukung program nasional maupun regional, khususnya di bidang pendidikan,
sosial, ekonomi dan budaya.
5. Tidak melakukan transaksi bisnis dengan negara atau perusahaan yang berdomisili
di negara-negara yang dilarang oleh peraturan yang berlaku.
6. Tidak memberi sumbangan bagi partai atau kandidat politik.
Institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya, yang meliputi legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga lainnya, baik di tingkat pusat
maupun daerah.
PENYELENGGARA NEGARA
ETIKA BISNIS
1. a. Dalam pengadaan dana:
Melibatkan calon pemasok yang mempunyai reputasi dan track-record yang baik dalam kegiatan
pengadaan dana.
b. Selain untuk pengadaan dana :
Harus melakukan tender terbuka, secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,
dengan melibatkan calon pemasok yang mempunyai reputasi dan track-record yang baik.
2. Menghindari pemasok yang mempunyai hubungan keluarga dengan pengambil keputusan
dan/atau mengakibatkan adanya benturan kepentingan.
3. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran yang tidak
wajar baik langsung maupun tidak langsung.
4. Wajib menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun
berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.
5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data/informasi mengenai pemasok.
6. Menggunakan informasi pemasok hanya untuk tujuan usaha yang sah.
7. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan pemasok.
Mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang dan/atau jasa. Termasuk
dalam arti yang sama dipakai juga istilah vendor, kontraktor, konsultan dan leveransir.
PEMASOK
ETIKA BISNIS
Dalam bekerja dengan penyalur:
1. Wajib menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun
berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.
2. Memberi kesempatan yang sama bagi semua pihak yang memenuhi syarat dan mampu untuk
menjadi penyalur tanpa memandang dan membedakan suku, agama, ras dan antar golongan dari
pemilik/penanggungjawabnya, dengan tetap memperhatikan keadaan, kebutuhan
pengembangan dan potensi pasar.
3. Menetapkan kuota atau alokasi dan distribusi produk Perusahaan kepada penyalur secara adil
sesuai dengan kebutuhan, potensi dan pengembangan pasar.
4. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran
yang tidak wajar baik langsung maupun tidak langsung.
5. Tidak diperkenankan untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
kepemilikan dan/atau penguasaan saham, dan/atau kepengurusan (manajemen)
perusahaan yang bertindak selaku penyalur dalam berbagai tingkatannya, sejauh hal tersebut
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Mitra usaha yang memasarkan dan menjual produk barang dan atau jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh Perusahaan.
PENYALUR
ETIKA BISNIS
Dalam segala bentuk interaksi dengan pemegang saham:
1. Memperlakukan pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Menerapkan azas perlakuan yang seimbang dalam penyediaan informasi yang diperlukan.
3. Menjaga kinerja yang optimal dan citra yang baik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang
saham (shareholder value).
4. Tidak diperkenankan memberikan informasi yang bersifat rahasia (insider information)
kepada siapapun mengenai kondisi perusahaan yang dapat mempengaruhi pembelian atau
penjualan saham dan/atau efek lainnya dari perusahaan.
Setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perusahaan.
PEMEGANG SAHAM
ETIKA BISNIS
Bersama-sama dengan dan antar Perusahaan Afiliasi:
1. Membangun kerjasama untuk mencapai sinergi positif dalam berbagai kegiatan
bisnis dan sosial baik di tingkat pusat maupun cabang.
2. Mengutamakan pemakaian produk Perusahaan afiliasi yang sesuai dengan
persyaratan standar QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral).
3. Membangun citra yang baik dan berupaya saling membantu dalam menghadapi
persaingan usaha.
Perusahaan-Perusahaan yang ada keterkaitan kepemilikan dengan ACC, baik langsung maupun tidak langsung.
PERUSAHAAN AFILIASI
ETIKA BISNIS
Dalam berinteraksi dengan Investor:
1. Memberikan informasi yang aktual, akurat dan tepat waktu, serta menyiapkan
laporan keuangan yang sesuai dengan Prosedur Akuntansi yang diterima secara
umum serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Menerapkan azas perlakuan yang seimbang dalam penyediaan informasi yang
diperlukan.
3. Tidak melakukan kegiatan di pasar modal, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang merugikan atau menguntungkan investor dan/atau pemegang saham
tertentu.
4. Mencegah praktek pencucian uang dalam transaksi (“deal”) dengan investor.
Individu atau lembaga yang berpotensi untuk ikut serta baik langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan saham Perusahaan, antara
lain Analis dan Fund Manager.
INVESTOR
ETIKA BISNIS
Dalam berinteraksi dengan Masyarakat:
1. Memelihara lingkungan hidup yang bersih, sehat dan aman di sekitar Perusahaan,
sesuai dengan peraturan dan/atau undang-undang yang berlaku.
2. Membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya
memberi manfaat melalui program pemberdayaan, khususnya masyarakat sekitar Perusahaan.
3. Menghormati Hak Azasi Manusia (HAM), serta aspek sosial, budaya, adat-istiadat,
kesantunan, keyakinan dan agama, lingkungan dan kepentingan khususnya masyarakat sekitar
Perusahaan.
Individu atau kelompok di luar Perusahaan yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan
Perusahaan.
MASYARAKAT
ETIKA BISNIS
Dalam berinteraksi dengan Media Massa:
1. Memberi informasi yang benar dan terbuka sesuai dengan kode etik jurnalistik dan
peraturan perundangan yang berlaku, serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Membangun kerja sama yang positif, saling menghargai dan menguntungkan.
3. Tidak diperkenankan memberi dan/atau menerima segala bentuk imbalan/pembayaran
tidak wajar, baik langsung maupun tidak langsung.
Institusi komunikasi massa yang meliputi media cetak dan
elektronikyang berfungsi memberikan informasi, edukasi, promosi,
kontrol sosial dan hiburan.
MEDIA MASSA
ETIKA KERJA
1. Hubungan Perusahaan dengan Karyawan (dalam konteks kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan)
a. Mematuhi Undang-undang tenaga kerja yang berlaku.
b. Memberikan kesempatan yang sama (equal employment opportunity) kepada karyawan tanpa
membedakan suku, agama, ras dan antar golongan atau karakteristik lainnya yang dilindungi
hukum.
c. Menggunakan kriteria kemampuan, kualifikasi dan kriteria yang berhubungan dengan pekerjaan
sebagai dasar keputusan yang berkaitan dengan karyawan dan pelamar pekerjaan, tanpa
membedakan suku, agama, ras dan antar golongan atau karakteristik lainnya yang dilindungi
hukum.
d. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan terhadap seseorang
karena ras, agama, jenis kelamin dan sebagainya.
e. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang mendukung optimalisasi dan pengembangan
potensi karyawan sejalan dengan kebijakan perusahaan.
f. Menghormati hak pribadi karyawan sesuai petunjuk dan prosedur yang berlaku di Perusahaan.
Interaksi yang terjadi dalam Perusahaan dimana terjadi hubungan Perusahaan dengan Karyawan, hubungan Karyawan dengan Perusahaan dan hubungan antar Karyawan.
[Perusahaan dalam pengertian ini sebagai Institusi, Direksi dan Tingkat Manajer]
ETIKA KERJA
a. Karyawan dalam Perusahaan
Mentaati peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.
Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal untuk kepentingan
Perusahaan
Mengikuti ketentuan Perusahaan mengenai penemuan dan gagasan baru yang dibuat
pada saat menjadi karyawan perusahaan.
Mengikuti ketentuan Perusahaan atas “Hak Milik Intelektual” dan “Nama Dagang,
Merek dagang dan Program Identitas ACC”.
Turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan secara bersama-sama
membangun budaya kerja yang baik.
Tidak diperkenankan melakukan provokasi, kegiatan politik baik langsung maupun
tidak langsung di lingkungan Perusahaan.
b. Karyawan dengan wewenang dan jabatannya di Perusahaan
Menggunakan wewenang dan jabatannya dengan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan Perusahaan, tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.
Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, harta dan fasilitas Perusahaan
untuk kepentingan Perusahaan, tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi
atau pihak-pihak tertentu.
Menjaga nama baik Perusahaan dalam sikap dan perilakunya, baik di luar maupun di
dalam Perusahaan.
2. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan (dalam konteks kewajiban Karyawan terhadap
Perusahaan)
ETIKA KERJA
3. Hubungan Antar Karyawan
a. Karyawan dengan Atasan dan Bawahannya di Perusahaan
Atasan sebagai panutan, pengarah dan pembimbing bawahannya dan
bertanggung jawab atas perilaku dan kinerja bawahannya.
Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya
dalam arahan dan tanggung jawab Atasannya.
Saling menerima, menghargai dan membina kerja sama dalam suasana
keterbukaan dengan didasari ketulusan dan itikad baik.
b. Karyawan dengan sesama Karyawan
Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerja sama dalam
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan didasari ketulusan dan
itikad baik.
Mengembangkan integritas dan keterbukaan dalam hubungan yang harmonis
sebagai warga Perusahaan.